document5

1
STUDI KASUS KONSEP PERANCANGAN A. kONSEP PERANCANGAN EKSTERIOR DAN FASAD BANGUNAN Konsep yang digunakan pada desain museum ini adalah menggunakan metode combine metafora, yaitu metafora yang menggabungkan pemisalan baik secara konsep abstrak maupun bentuk konkrit. Aspek yang diterapkan pada rancangan diantaranya adalah : memori terhadap peristiwa bencana tsunami, fungsionalitas sebuah bangunan museum/memorial, identitas kultural masyarakat Aceh, estetika baru yang bersifat modern dan responsif terhadap konteks urban. Beberapa konsep dasar yang mempengaruhi perancangan Museum Tsunami antara lain: rumah adat Aceh, bukit penyelamatan (escape hill), gelombang laut (sea waves), tarian khas Aceh (Saman dance), cahaya Tuhan (the light of God) dan taman untuk masyarakat (public park). RUANG LUAR, LANSEKAP, & VEGETASI 1. Taman Bukit Untuk zona spaces of relief diterjemahkan dalam the hill of light dan escape roof. The hill of light merupakan taman berupa bukit kecil sebagai sarana penyelamatan awal terhadap tsunami. Taman publik dilengkapi dengan ratusan tiang obor yang juga dirancang untuk meletakkan bunga duka cita sebagai tanda personal space, semacam personal space dan jugaada memorial hill di ruang bawah tanah serta dilengkap iruang pameran.Jika seluruh obor dinyalakan maka bukit ini akan dibanjiri oleh lautan cahaya. Sangat personal sekaligus komunal. 2. Atap Atap musium yang berbentuk datar dan lapang dirancang sebagai zona evakuasi jika sewaktu – waktu terjadi gempa. Museum Tsunami Aceh juga dilengkapi dengan ruang pamer, ruang audio visual, ruang cinderamata dan restoran.. Escape roof merupakan atap bangunan yang dirancang berupa rooftop yang bisa ditanami rumput atau lansekap. 5

Upload: angel-dwi-lovechangmin

Post on 13-Jul-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nmb

TRANSCRIPT

STUDI KASUS

KONSEP PERANCANGAN

A. kONSEP PERANCANGAN EKSTERIOR DAN FASAD BANGUNAN

Konsep yang digunakan pada desain museum ini adalah menggunakan metode combine metafora, yaitu metafora yang

menggabungkan pemisalan baik secara konsep abstrak maupun bentuk konkrit. Aspek yang diterapkan pada rancangan

diantaranya adalah : memori terhadap peristiwa bencana tsunami, fungsionalitas sebuah bangunan museum/memorial,

identitas kultural masyarakat Aceh, estetika baru yang bersifat modern dan responsif terhadap konteks urban. Beberapa

konsep dasar yang mempengaruhi perancangan Museum Tsunami antara lain: rumah adat Aceh, bukit penyelamatan (escape hill),

gelombang laut (sea waves), tarian khas Aceh (Saman dance), cahaya Tuhan (the light of God) dan taman untuk masyarakat (public

park).

RUANG LUAR, LANSEKAP, & VEGETASI

1. Taman Bukit

Untuk zona spaces of relief diterjemahkan dalam the hill of light dan escape roof. The hill of light

merupakan taman berupa bukit kecil sebagai sarana penyelamatan awal terhadap tsunami. Taman publik

dilengkapi dengan ratusan tiang obor yang juga dirancang untuk meletakkan bunga duka cita sebagai

tanda personal space, semacam personal space dan jugaada memorial hill di ruang bawah tanah serta

dilengkap iruang pameran.Jika seluruh obor dinyalakan maka bukit ini akan dibanjiri oleh lautan cahaya.

Sangat personal sekaligus komunal.

2. Atap

Atap musium yang berbentuk datar dan lapang dirancang sebagai zona

evakuasi jika sewaktu – waktu terjadi gempa. Museum Tsunami Aceh juga

dilengkapi dengan ruang pamer, ruang audio visual, ruang cinderamata

dan restoran.. Escape roof merupakan atap bangunan yang dirancang

berupa rooftop yang bisa ditanami rumput atau lansekap.

5