52685181 makalah pilek fix

7/24/2019 52685181 Makalah Pilek Fix

1/23

PILEK

Defnisi

Pilek (common cold) adalah penyakit infeksi saluran

pernafasan akut (ISPA) bagian atas. Pilek merupakan penyakit

yang paling umum dan sering ditemui, dapat menyerang anak-

anak maupun lanjut usia. Penyakit pilek sering diikuti dengan

peradangan tonsilamandel dan radang tenggorokan.

Pilek terutama disebabkan oleh infeksi !irus, ada lebih dari

"## !irus yang telah diketahui menimbulkan pilek. Pilek juga

dapat disebabkan karena daya tahan tubuh yang menurun atau

adanya alergi di hidung dan kerongkongan. Pilek sangat mudah

menular, orang dengan daya tahan tubuh yang lemah mudah

tertular penyakit ini. Penularan penyakit ini bisa terjadi melaluipercikan bersin atau ludah penderita yang mengandung !irus

dan masuk melalui saluran pernafasan.

$alaupun pilek bukan termasuk penyakit yang berat,

namun penyakit ini susah diatasi sehingga sering kambuh.

Pengobatan yang bisa dilakukan hanya untuk meredakan gejala

atau simtomnya. %al ini karena !irus yang menyebabkan pilek

sangat banyak jumlahnya dan dapat mengalami perubahan atau

memiliki kesanggupan untuk mengalami mutasi genetik

sehingga dapat timbul !irus-!irus baru. %al tersebut

menyebabkan !irus pilek kebal terhadap !aksin tertentu atau

antibodi tertentu dalam beberapa &aktu sehingga sangat sulit

untuk membuat !aksin pilek.


2/23

Perbedaan pilek (common cold) dan penyakit inuenza

Influenza tergolong infeksi saluran napas akut (ISPA) yang biasanya

terjadi dalam bentuk epidemi. Disebut common cold atau selesma bila gejala di

hidung lebih menonjol, sementara influenza! dimaksudkan untuk kelainan yang

disertai faringitis dengan tanda demam dan lesu yang lebih nyata.

'ejala pilek ditandai dengan tersumbatnya saluran

pernapasan, tidak enak badan, kepala terasa pening dan

berdenyut-denyut, bersin-bersin, ingus yang cair meleleh keluar

dari hidung, temperatur tubuh naik atau demam ringan, mata

merah dan terasa sakit, sakit tenggorokan sehingga sulit

menelan, suara serak dan batuk-batuk. Pilek sebenarnya bukan

termasuk penyakit berat namun sangat menganggu

penderitanya. Pilek biasanya berlangsung selama -" minggu.

'ejalanya akan berangsur-angsur berkurang setelah -* hari

dilakukan pera&atan sendiri. +amun jika gangguan tetap tidak

berkurang setelah -* hari melakukan pera&atan sendiri,

menandakan adanya tambahan infeksi bakteri.

Inuena merupakan penyakit karena infeksi !irus akut

yakni oleh !irus +A dari famili orthomyxoviridae dapat

menyebar dengan mudah dari satu orang ke lainnya. Infeksi

terjadi melalui inhalasi dari tetesan liur (pada &aktu bersin,

batuk, berbicara). /asa inkubasinya - hari. 0irus ini

menyerang hidung, tenggorokan, paru-paru dan dapat menjadi

penyakit yang ringan hingga berat.

1iri khas yang tampak dari penyakit inuena berupa

gangguan keadaan umum dan gangguan pernapasan yang

timbulnya mendadak seperti panas, nyeri otot dan tulang sendi,

sakit kepala, rasa lemas, batuk yang tidak produktif, sakit

tenggorokan.Pada anak-anak dapat menyebabkan nausea dan

muntah-muntah. 'ejala-gejalanya muncul setelah masa inkubasi


3/23

dari -2 hari dan berupa demam sampai 2# . 3etapi inuena

dapat menjadi penyakit yang berat atau mematikan pada orang

dengan resiko tinggi, yakni yang terjadi pada anak-anak diba&ah" tahun, orang tua di atas 4* tahun, dan orang-orang yang

memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti gangguan jantung,

paru-paru, ginjal, li!er, darah, dan penyakit metabolik (seperti

diabetes) atau sistem imun yang lemah. 5agi sebagian orang

yang sebelumnya sudah memiliki gangguan paru dan jantung,

inuena dapat menimbulkan penyakit radang paru-paru

sekunder. Sedangkan pada anak-anak, penyakit ini dapat

menimbulkan panas yang tinggi hingga menyerupai sepsis dan

"#6 dari anak-anak yang dira&at inap mengalami kejang

demam.

7enis-jenis !irus inuena yang dikenal dibagi berdasarkan

tipe, yakni 8

tipe A, dengan * subtipe, yakni %-%"-%-%2dan %*, yang

bermutasi setiap -" tahun.

tipe B, yang bermutasi setiap 2-* tahun.

tipe !yang jarang sekali terdapat.

"abel perbedaan pilek dan Inuenza


4/23

Klasifkasi Penyakit Pilek

Pilek akibat kontak 9sik dengan at iritan dan

disebabkan adanya gangguan keseimbangan fungsi-fungsi

saraf pada hidung disebut juga pilek non alergi. Artinya,

permukaan dalam hidung mudah mengalami pembengkakan

yang menimbulkan keluhan hidung tersumbat, memudahkan

timbulnya rangsangan pada permukaannya dan keluarnya


5/23

cairan yang berlebihan sehingga timbul pilek. Pilek non alergi

yang diduga akibat gangguan pada saraf, secara prinsip,

sampai sekarang belum diketahui dengan pasti penyebabnya.

:iduga terjadi ketidakseimbangan fungsi saraf, di mana

keadaan ini juga disertai dengan beberapa faktor pencetus.

;aktor-faktor pencetus yang telah diketahui antara lain

keadaan 9sik lingkungan (udara yang terlalu lembab, suhu

udara yang dingin), faktor psikis (stres), gangguan hormonal,

dan pemakaian obat-obatan seperti obat anti hipertensi.

'ejala yang ditimbulkan hampir sama seperti pilek alergi,

hanya saja saat dilakukan tes alergi hasilnya negatif.

Selesma

Selesma merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan

oleh !irus. 5iasanya menular melalui kontak langsung atau

melalui sekret yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk

atau bersin. 0irus memasuki tubuh melalui mulut atau

hidung, sesudah berjabatan tangan dengan seseorang yang

sedang pilek dan menggunakan barang-barang secara

bersama seperti gelas, handuk, telepon. 5iasanya selesma

tidak berbahaya tetapi menimbulkan rasa tidak nyaman pada

penderita.

'ejala selesma 8

%idung gatal

%idung tersumbat

Sulit bernafas melalui hidung


6/23

5atuk

+yeri tenggorokan

hinitis alergi

Pilek alergi dikenal dengan istilah rhinitis alergi. Pada pilek

alergi, faktor kepekaan penderita merupakan kunci utama

timbulnya keluhan ini.


7/23

Prosesnya, ketika pilek, hidung menjadi tersumbat.

Sementara itu, di dalam sinus terdapat lubang drainase, jika

sering pilek maka lubang drainase ini akan tertutup. Sehingga

terjadi gangguan drainase yang bisa menyebabkan sinusitis.

Sinus sendiri adalah rongga atau ruang yang terdapat di

sekitar hidung. Setiap manusia mempunyai empat pasang

sinus, yakni sinus frontalis yang berada di dahi, sinus

ethmoidalis yang terletak di antara hidung dan mata, sinus

maksilaris yang terdapat di daerah pipi dan merupakan sinus

terbesar. :an yang terakhir adalah sinus sfenoidalis yangterletak di ba&ah otak.

Selain pilek, ada faktor lain yang terkait dengan hidung,

sebagai penyebab sinusitis. Semisal polip di hidung, atau

bengkoknya sekat rongga hidung, yang membagi hidung

bagian kanan dan kiri. 5engkoknya rongga hidung ini bisa

terjadi karena trauma ataupun kecelakaan. Ini bisa

menyebabkan hidung tersumbat.

Seperti pilek, sinusitis pun ada yang berlangsung sebentar

dan lama. :urasinya ada yang sampai tiga minggu lebih,

namun bila sudah kronis bisa berlangsung bulanan hingga

tahunan. Seseorang terkena sinusitis akut karena dia sering

mengalami pilek yang akut. 5edanya dengan pilek biasa,

gejala ditambah dengan adanya meriang, badan lesu dan

demam. 'ejala ini merupakan gejala secara sistemik luar.

Secara lokal, seseorang merasakan nyeri di bagian sinusitis

menyerang. Semisal nyeri di daerah pipi jika yang terkena

adalah sinus maksilaris. Pipi tampak kemerahan. Selain itu

juga muncul bengkak dan terasa sakit saat disenggol.


8/23

7ika yang terkena sinus frontalis, nyeri biasanya dirasakan di

dahi. Sedangkan jika yang terkena adalah sinus ethmoidalis,

nyeri akan terasa di bagian belakang dan antara mata, serta

dahi.

Sementara gejala sinusitis kronis pada dasarnya mirip dengan

akut, seperti nyeri di pipi atau tempat lain yang sakit. %anya

bila ditekan tidak sesakit sinusitis akut. +amun, kepala sering

terasa sakit, batuk serta ada banyak lendir di tenggorokan.


9/23

*. Permukaan rumah tangga tetap bersih.

4. >lahraga yang teratur

@. Perbanyak makanan yang mengandung !itamin A dan 1

. /embuang tisu setelah menggunakan

B. /empertahankan gaya hidup yang sehat

#.


10/23

3erapi inhalasi uap panas dapat membantu

menghilangkan gejala hidung tersumbat dan

mempermudah pengeluaran lendir.

?dara yang hangat dan lembab dapat membantu

meredakan gejala.

1uci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air.

%indari pemakaian bersam gelas minum dan benda-

benda lainnya untuk mencegah terjadinya penularan.

hinitis allergi

Sedapat mungkin hindari allergen

/engendalikan gejala-gejala pada hidung seringkali

membantu memperbaiki gejala pada mata yang

disebakan oleh rhinitis allergi

Inuena

/inum banyak cairan dan cukup istirahat selama

sampai hari sampai tubuh pulih

%indari tempat-tempat umum untuk mencegah

terjadinya penularan

%ubungi dokter jika tidak ada perbaikan gejala dalam "

hari atau kondisi tidak juga pulih total dalam &aktu

minggu

Sinusitis


11/23

/inum banyak cairan untuk membantu mengencerkan

lendir yang terdapat di dalam saluran pernafasan

3erapi dengan inhalasi uap panas juga dapat membantu

meredakan rongga sinus yang meradang

7ika kondisi memburuk sesudah " hari hubungi dokter

". ;armakologi 8

Pilihan obat merupakan preparat kombinasi untuk pilek

biasanya mengandung komponen berikut 8

a& Dekon#estan

+ekerja dengan melakukan penyempitan pembuluh darah kapiler.

isalnya pada kondisi influenza, terjadi pelebaran pada pembuluh

darah ke#il (kapiler) pada daerah hidung sehingga dapat

mengakibatkan sumbatan. Dengan adanya penyempitan dari pembuluh

darah kapiler (kerja dekongestan), maka hidung dapat menjadi lega

kembali.

a#am-ma#am Dekongestan

Dekongestan Sistemik, seperti pseudoefedrin, efedrin, dan

fenilpropanolamin. Dekongestan sistemik diberikan se#ara oral

(melalui mulut). eskipun efeknya tidak se#epat topikal tapi

kelebihannya tidak mengiritasi hidung. Dekongestan sistemik

harus digunakan se#ara hati-hati pada penderita hipertensi, pria

dengan hipertrofi prostat dan lanjut usia. /al ini disebabkan

dekongestan memiliki efek samping sentral sehingga menimbulkan

efek samping takikardia (frekuesi denyut jantung berlebihan),

aritmia (penyimpangan irama jantung), peningkatan tekanan darah

atau stimulasi susunan saraf pusat.


12/23

Dekongestan 0opikal, digunakan untuk rinitis akut yang

merupakan radang selaput lendir hidung. +entuk sediaan

dekongestan topikal berupa balsam, inhaler, tetes hidung atau

semprot hidung. Dekongestan topikal (semprot hidung) yang biasa

digunakan yaitu o1ymetazolin, 1ylometazolin, tetrahydrozolin,

nafazolin yang merupakan deri$at imidazolin karena efeknya dapat

menyebabkan depresi SSP bila banyak terabsorbsi terutama pada

bayi dan anak-anak, maka sediaan ini tidak boleh untuk bayi dan

anak-anak. Penggunaan dekongestan topikal dilakukan pada pagi

dan menjelang tidur malam, dan tidak boleh lebih dari 2 kali dalam

23 jam.

Efedrin

4fedrin adalah alkaloid yang dikenal sebagai obat

simpatomimetik aktif pertama se#ara oral. 4fedrin sebagai

obat adrenergik dapat bekerja ganda dengan #ara melepaskan

simpanan norepinefrin dari ujung saraf dan mampu bekerja

mema#u se#ara langsung di reseptor 5 dan 6.

Pada sistem kardio$askuler, efedrin meninggikan tekanan

darah baik sistolik maupun diastolik melalui $asokonstriksi

dan terpa#unya jantung. 4fedrin berefek bronkodilatasi tetapi

lebih lemah dan lebih lambat dibandingkan epinefrin atau

isoproteronol. 4fedrin mema#u ringan SSP sehingga menjadi

sigap, mengurangi kelelahan, tidak memberi efek tidur dan

dapat digunakan sebagai midriatik.

4fedrin digunakan sebagai dekongestan hidung, bekerja

sebagai $asokonstriktor lokal bila diberikan se#ara topikal

pada permukaan mukosa hidung, karena itu bermanfaat dalam

pengobatan kongesti hidung padaHay fever, rinitis alergi,

influenza dan kelainan saluran napas atas lainnya.

Pseudoefedrin


13/23

Isomer dekstro dari efedrin dengan mekanisme kerja yang

sama, namun daya bronkodilatasinya lebih lemah, tetapi efek

sampingnya terhadap SSP dan jantung lebih ringan. 7bat ini

banyak digunakan dalam sediaan kombinasi untuk flu.

:osis de&asa C 4# mg (2 D )

:osis anak-anak C "-* thnE * mg (2-4 jam)

4-" thnE # mg (2-4 jam)

+o +ama 'enerik F

Gatin

+ama

:agang

Sediaan Pabrik

;enilpropanolamin H fenilefrin H

13/

+algestan 3ablet /edifarma

" ilometain

%idroklorida

>tri!in 3etes

hidung

+o!artis

:imethindene

/aleat

;enistril 3etes

hidung

+o!artis

Ind2 /enthol H

1amphora

0ick

Inhaler

Inhalasi Procter F

'amble

b& Penekan batuk, obat yang digunakan untuk menekan

terjadinya batuk. >bat ini tidak diperkenankan

dipergunakan secara rutin. Infeksi !irus menyebabkan

pasien memproduksi sekret dalam jumlah besar pada

saluran pernapasan sehingga meningkatkan kemungkinan

untuk batuk berdahak. ;ungsi dari batuk ini adalah

mengeluarkan sputum dan juga bakteri. 5eberapa pasien,

selama masa penyembuhan, masih mengalami gatal pada

tenggorokkan atau keinginan untuk batuk bila terpapar

oleh at irritan dari luar seperti asap, debu, dan lain-lain.

'ejala ini, dikenal sebagai batuk kering lebih serius pada


14/23

malam hari dan mempengaruhi kualitas tidur pasien. Sirup

batuk dibedakan menjadi dua macam, yaitu8 Jkspektoran K untuk meningkatkan sekresi saluran

pernapasan. Sekresi tidak hanya melindungi mukosa

saluran pernapasan, tetapi juga mengurangi kekentalan

sputum. Sputum yang tipis lebih mudah mengalir dan

dikeluarkan.1ontoh8 gliseril guaiakolat, ambroDol %1l. Antitusif K untuk nenyembuhkan batuk dengan

menekan sistem saraf pusat. 5eberapa antitusif

mengandung kodein yang berefek anestetik dan

menyebabkan pusing. 1ontoh8 kodein %1l,

dekstrometorfan.

c& Anti$istamin

Antagonis reseptor /%berikatan dengan reseptor /% tanpa mengakti$asi

reseptor, yang men#egah ikatan dan kerja histamine. Antihistamin lebih

efektif dalam men#egah respon histamine daripada mela8annya.

Antihistamin oral dapat dibagi menjadi dua katogori utama nonselektif

(generasi pertama atau antihistamin sedasi) dan selektif perifer (generasi

kedua atau antihistamin nonsedasi). Akan tetapi, masing-masing obat

harus dipandang dari efek sedasi spesifiknya karena ada $ariasi antar obat

dalam kategori yang luas. 4fek sedati$e sentral mungkin tergantung dari

kemampuan mele8ati sa8ar darah otak. 9ebanyakan antihistamin lama

bersifat larut lemak dan mele8ati sa8ar ini dengna mudah. 7bat yang

selektif ke perifer memiliki sedikit atau tidak sama sekali efek ke system

saraf pusat atau otonom.

Perbedaan gejala sebagian disebabkan oleh sifat antikolinergik, yang

bertanggung ja8ab pada efek pengeringan yang mengurangi hipersekresi

kelenjar hidung, sali$a dan air mata. Antihistamin mengantagonis

permeabilitas kapiler, pembentukan bengkak dan rasa panas serta gatal.


15/23

engantuk adalah efek samping yang paling sering dan dapat

mengganggu kemampuan mengemudi atau akti$itas kerja. 4fek sedati$e

bias menguntungkan pada pasien yang sulit tidur karena gejala rhinitis.

:alaupun efek antikolinergik (pengeringan) berperan dalam efikasi, efek

samping seperti mulut kering, kesulitan mengeluarkan urin, konstipasi dan

efek kardio$askular potensial dapat terjadi. Antihistamin harus diberikan

hati-hati pada pasien yang berke#endrungan retensi urin dan pada mereka

yang mengalami peningkatan tekanan intrao#ular, hipertiroidisme dan

penyakit kardio$askular.

4fek samping lainnya termasuk hilang nafsu makan, mual, muntah dan

gangguan ulu hati. 4fek samping pada system pen#ernaan dapat di#egah

dengan mengkonsumsi obat bersama makanan atau segelas penuh air.

Antihistamin lebih efektif jika dimakan %-2 jam sebelum diperkirakan

terjadinya paparan pada allergen

Antihistamin Sedatif

+o +ama 'enerik F

Gatin

+ama

:agang

Sediaan Pabrik

:ifenhidramin

%idroklorida

5enadryl "*

mgcaps

Parke

:a!is" :imenhidrinat Antimo *#

mgtab

Phapros

3ripelenamin

%idroklorida

3ripel 1ream "

6

1orsa

2


16/23

Antihistamin +on Sedatif

+o +ama 'enerik F

Gatin

+ama

:agang

Sediaan Pabrik

3erfenadine 3er9n 4#

mgtablet

Interbat

" /ebhydrolin

+apadisylate

Interhistin

%istapan

*#

mgtablet

Interbat

Sanbe ; 1etiriine

:ihydrochloride

Incidal->: #

mgcaps

5ayer

d& Anal#esik dan anti inamasi topikalAnalgesik bekerja membantu meredakan nyeri atau

demam. Seperti parasetamol dan aspirin. Anti inamasi

topical (salisilat topical) seperti methyl salicylate.

e. Nasal Steroid

;asal steroid merupakan pengobatan yang efektif dengan efek

samping minimun. +eberapa ahli menyatakan bah8a nasal steroid

diper#aya untuk digunakan sebagai terapi a8al untuk hay fe$er karena

efisiensinya jika digunakan se#ara tepat dan sambil menghindari

alergen. ;asal steroid bekerja se#ara lokal pada mukosa hidung dan

tidak masuk ke dalam aliran sistemik.

Adapun mekanisme kerja dari nasal steroid adalah sebagai berikut

< enurunkan inflamasi dengan jalan menurunkan pengeluaran mediator

inflamasi

< enekan kemotaksis neutrofil

< enurunkan edema intraseluler

< enyebabkan $askonstriksi menengah

< enghambat reaksi fase akhir yang diperantarai oleh sel mast

Jenis Obat Dosis dan Interval


17/23

+eklometason diproprionat = %2 th %inhalasai (32 m#g) per lubang

hidung 2-3 kali sehari (ma1 >>? m#g@hari)

?-%2 th % inhalasi per lubang hidung > kali

sehari

+eklometason diproprionat

monohidrat

= %2 th %-2 inhalasi sekali sehari

?-%2 th % inhalasi sekali dalam dua hari

(dosis permulaan)

+udesonide = ? th 2 semprot (?3 m#g) per lubang

hidung pagi dan malam atau 3 semprot pagi

hari (ma1 2? m#g)

Blunisolide De8asa 2 semprot (& m#g) per lubang

hidung sekali dalam dua hari

Bluti#asone De8asa 2 semprot (%&& m#g) per lubang

hidung sekali sehari, setelah bbrp hari

turunkan menjadi % semprot per lubang

hidung

Anak = 3th dan remaja % semprot per

lubang hidung sekali sehari

ometasone furoate = %2 th 2 semprot (%&& m#g) per lubang

hidung sekali sehari

0riam#inolone a#etonide = %2 th 2 semprot (%%& m#g) per lubang

hidung sekali sehari (ma1 33& m#g@hari)

Sebagaimana yang telah dinyatakan sebelumnya, nasal steroid

memiliki efek samping yang minor, seperti bersin, stinging, sakit

kepala dan epitaksis.


18/23

Ada beberapa informasi mengenai penggunaan nasal steroid

yang harus disampaikan kepada pasien. Salah satunya adalah informasi

bah8a nasal steroid tidak langsung menunjukkan efek terapi sesaat

setelah pemakaian, melainkan harus menunggu sekitar 2-> minggu

hingga respon optimal dapat dilihat. 7leh karena itu, pasien harus

diberi pengertian mengenai hal ini dan dianjurkan untuk meneruskan

terapi. Setelah respon yang diinginkan ter#apai, dosis penggunaan

dapat diturunkan. Perlu diperhatikan pula bah8a sebaiknya pasien

diberikan dekongestan terlebih dahulu apabila saluran napasnya

tersumbat. /al ini dilakukan untuk memastikan penetrasi obat ini

men#ukupi. Pasien juga disarankan untuk menghindari bersin atau

membuang ingus minimal %& menit setelah pemberian obat.

Informasi penting lain yang harus disampaikan kepada pasien

adalah mengenai bagaimana #ara menggunakan inhaler dengan baik

dan benar untuk memastikan bah8a obat men#apai daerah sasaran

yang diharapkan. Adapun beberapa langkah penggunaan inhaler yang

tepat adalah sebagai berikut

%. +uka tutup tromol dan pegang inhaler tegak lurus

2. 9o#ok inhaler

>. Agak miringkan kepala ke belakang dan hembuskan napas

3. Posisi inhaler dengan salah satu #ara berikut ini (posisi gambar %

optimal, sedangkan posisi gambar > dapat diterima jika pasien

mengalami kesulitan dengan posisi yang ditunjukkan dalam gambar %

atau 2)

a. +uka mulut dengan jarak % C 2 in#i dari inhaler

b. unakan spa#er (dianjurkan terutama untuk anak-anak)

#. asukkan ke dalam mulut

. 0ekan inhaler ke ba8ah untuk melepaskan obat bersamaan dengan

mulai menarik napas perlahan


19/23

?. 0arik napas perlahan (> C detik)

E. 0ahan napas selama %& detik untuk membiarkan obat men#apai

bagian dalam paru

F. Glangi isapan (puff) seperti di atas. 0unggu selama % menit di

antara isapan (puff) sehingga isapan (puff) ke dua penetrasi lebih

baik ke dalam paru

ambar % ambar 2 ambar >

'& uplemen:iantaranya asam askorbat, jus lemon, teh herbal,

bioa!onoid, beta karoten, Echinaceae. 0itamin 1 dalam

dosis tinggi (-2 dd ### mg) berkhasiat meringankan

gejala dan mempersingkat lamanya infeksi. :osis di atas

",* g sehari.


20/23

I

Per$atian

'angguan fungsi hati dan ginjal, glaukoma, hipertro9 prostat,

retensi urin, gangguan fungsi jantung, :/. :apat mengganggu

kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin. %ipertensi, 55

berlebihan, Anak diba&ah " tahun. %amil, laktasi, Ganjut usia.

E'ek sampin#

Insomnia, sakit kepala, eksitasi, tremor, takikardi, aritmia,

palpitasi, sulit berkemih, gangguan pencernaan. 13/ dapat

mengakibatkan efek mengantuk, mulut kering

Interaksi bat

Penggunaan bersama dengan /A>I dapat mengakibatkan krisis

hipertensi. :apat meningkatkan efek obat yang bekerja secara

sentral, misalnya simpatomimetik, antidepresan.


21/23

Sedangkan sebagai terapi non farmakologi untuk pilek,

disarankan kepada pasien agar 8

) Istirahat yang cukup

") /inum banyak air, terutama yang hangat.) 3erapi dengan menghirup uap air panas dapat membantu

menghilangkan gejala hidung tersumbat dan

mempermudah pengeluaran lendir.2) ?dara yang hangat dan lembab dapat membantu

meredakan gejala.*) 1uci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air.4) /enggunakan masker, terutama jika pasien hendak

berinteraksi dengan orang yang mengidap penyakit kronik

atau mengalami penurunan sistem imun.


22/23

Daftar Pustaka

Anonim.2&&E. The Common Cold. Gni$ersity of "onne#ti#ut Student /ealth

Ser$i#es.

+H roup. 2&&. The Common Cold. Publishing roup Jimited.

"ompass Pharma 4dition. 2&&F.Batuk & Pilek. P0. Hardine Jloyd 0hompson.

Djuanda Adhi, dkk. 2&&.MIMS Indonesia. "P edi#a. Hakarta. /al A%F-A2%

/emila, /. and K.S. /erman. %. Vitamin C and The Common Cold:

!etros"ective nalysis of Chalmers# !evie$% Hournal of the Ameri#an

"ollege of ;utrition %3 (2) %%?-%2>. Ameri#an "ollege of ;utrition.

Hensen, Susan. 2&&>. The Common Cold./ealthLSafety ;otes "alifornia

"hild#are /ealth Program.

GS"D Student /ealth Ser$i#e. 2&&E.Influena.


23/23

52685181 makalah pilek fix

Documents