51243466 metode komp perpan sip
TRANSCRIPT
![Page 1: 51243466 Metode Komp Perpan Sip](https://reader038.vdocuments.mx/reader038/viewer/2022100420/55721106497959fc0b8e299f/html5/thumbnails/1.jpg)
A. PENDAHULUAN
Perpindahan kalor atau alih bahang (heat transfer) ialah ilmu untuk
meramalkan perpindahan energi yang terjadi karena adanya perbedaan suhu
diantara benda atau material. Kalor berpindah dari satu benda ke benda yang lain
sebagai hasil dari perbedaan temperatur Kalor berpindah dari benda yang lebih
panas ke benda yang lebih dingin
Perhitungan aliran kalor sangat dipengaruhi oleh besarnya distribusi suhu
pada tiap bagian karena besarnya perbedaan suhu sebanding dengan besarnya
aliran kalor (Q)
Dari gambar diatas dapat diketahui terdapat beberapa mekanisme perpindahan
kalor berdasarkan medianya, yaitu
1. Konduksi
Perpindahan panas yang terjadi karena perbedaan temperature pada suatu
logam / material padat
2. Konveksi
Perpindahan panas yang terjadi karena perbedaan temperature pada suatu
fluida baik secara paksa (adanya gaya yang menggerakan fluida) ataupun
konveksi bebas (aliran fluida terjadi karena pengaruh perbedaan masa jenis
karena pengaruh suhu)
3. Radiasi
Perpindahan panas yang terjadi karena pengaruh gelombang
elektromagnetik
![Page 2: 51243466 Metode Komp Perpan Sip](https://reader038.vdocuments.mx/reader038/viewer/2022100420/55721106497959fc0b8e299f/html5/thumbnails/2.jpg)
Perpindahan panas pada umumnya menggunakan persamaan diferensial
parsial ( PDE) orde dua dimana bentuk PDE ini dapat dituliskan secara umum
umum yaitu sbb:
Klasifikasi dari persamaan diferensial parsial ( PDE) orde dua dapat dibagi
menjadi beberapa jenis pada tiap-tiap kelasnya yaitu :
Metode beda hingga adalah suatu pendekatan numerik yang didasari oleh
ekspansi deret Taylor, dimana bentuk dari deret taylor adalah sebagai berikut :
Deret maju
Deret mundur
metode beda hingga (finite difference method)
Persamaan perpindahan panas konduksi 1D dapat dituliskan sebagai berikut :
unsteady
steady
dimana:
T = temperatur
2
2
x
T
t
T
∂∂=
∂∂ α
02
2
=∂∂
x
T
![Page 3: 51243466 Metode Komp Perpan Sip](https://reader038.vdocuments.mx/reader038/viewer/2022100420/55721106497959fc0b8e299f/html5/thumbnails/3.jpg)
x = dimensi ruang arah x
t = dimensi waktu
a = difusivitas thermal
A. PPENYELESAIAN PERSAMAAN KONDUKSI SATU DIMENSI
UNSTEADY
Penyelesaian persamaan konduksi dapat dilakukan dengan beberapa cara antara
lain :
1. Metode FTCS (forward in time central in space)
2. Metode Laasonen
3. Metode Crank-Nicolson
Dimana persamaan dasarnya adalah sama yaitu :
unsteady
steady
a. Metode FTCS (Forward-Time-Centered-Space)
Persamaan awal metode FTCS
Skema diagram FTCS
Dari persamaan awal diatas dapat dituliskan
2
2
x
T
t
T
∂∂=
∂∂ α
02
2
=∂∂
x
T
![Page 4: 51243466 Metode Komp Perpan Sip](https://reader038.vdocuments.mx/reader038/viewer/2022100420/55721106497959fc0b8e299f/html5/thumbnails/4.jpg)
Dan secara umum persahaan hiperbolik linear ini dapat ditulis
Metode FTCS ini mempunyai kekurangan yaitu tidak stabil. Hasil dari
perhitungan akan rusak karenan adanya error yang pasti akan dihasilkan
dan error ini akan tumbuh secara eksponensial. Ini akan terlihat pada
gambar berikut
Gambar tersebut memeperlihatkan evolusi waktu dari Gaussian pada
skema FTCS dengan gridpoit 100. Setelah titik t=0.3 terlihat error
berkembang secara eksponensial
b. Metode Laasonen
![Page 5: 51243466 Metode Komp Perpan Sip](https://reader038.vdocuments.mx/reader038/viewer/2022100420/55721106497959fc0b8e299f/html5/thumbnails/5.jpg)
Persamaan awal metode laasonenkondisi 1D adalah
Skema diagram laasonen
➢ Turunan waktu didiskretisasi dengan pendekatan beda maju :
➢ Turunan ruang didiskretisasi dengan pendekatan beda tengah :
➢ Sehingga:
Persamaan diatas disebut persamaan tridiagonal matriks, Dimana :
2
2
x
T
t
T
∂∂=
∂∂ α
( )xt
TT
t
Tnn
ii ∆Ο+∆−
=∂∂ +1
( ) ( ) 2
2
11
11
2
2 21
xx
TTT
x
Tn
inn
ii ∆Ο+∆
+−=
∂∂ +
+++
−
( )
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( ) ( )n1n
1i1n1n
1i ii TTTT =∆
∆−
∆
∆++∆
∆−⇔
=++−∆
∆−⇔
+−∆
∆=−⇔
∆+−=
∆−
++
++−
+++
++−
++
++−
+
++
++−
+
222
111
1112
11
1112
1
2
11
111
1
21
2
2
2
x
t
x
t
x
t
TTTTTx
t
TTTx
tTT
x
TTT
t
TT
nnni
ni
ni
ni
ni
ni
nn
ni
ni
ni
nn
ii
ii
ii
ααα
α
α
α
iiii dcba =++⇔ ++
++−
1n1i
1n1n1i TTT i
( )
( )
( )n
iT=∆
∆−=
∆∆+=
∆∆−=
i
i
i
i
d
x
tc
x
tb
x
ta
2
2
2
21
α
α
α
![Page 6: 51243466 Metode Komp Perpan Sip](https://reader038.vdocuments.mx/reader038/viewer/2022100420/55721106497959fc0b8e299f/html5/thumbnails/6.jpg)
Persamaan Tridiagaonal matriks dapat dinyatakan dalam bentuk matriks
sebagai berikut :
T1 dan Tnx berada pada kondisi batas (boundary candition). Untuk
menyelesaikan persamaan tridiagonal matriks digunakan Algoritma
Thomas (dalam program komputer berupa Subroutine Tridi)
a. Metode Crank-Nicolson
![Page 7: 51243466 Metode Komp Perpan Sip](https://reader038.vdocuments.mx/reader038/viewer/2022100420/55721106497959fc0b8e299f/html5/thumbnails/7.jpg)
➢ Diskretisasi persamaan konduksi 1D dengan metode Crank-Nicolson
Dimana pada metode ini
Turunan waktu didiskretisasi dengan pendekatan beda maju
Turunan ruang didiskretisasi dengan pendekatan beda tengah
➢ Metode Crank-Nicoson terdiri dari dua langkah waktu yaitu :
Langkah waktu ( n à n+1/2)
Diskretisasi turunan waktu :
Diskretisasi turunan ruang :
Langkah waktu ( n +1/2 à n+1)
Diskretisasi turunan waktu :
2
2
x
T
t
T
∂∂=
∂∂ α
( ) ( )xt
TT
t
Tnn
ii ∆Ο+∆
−=
∂∂ +
2/
2/1
( ) ( ) 2
2
1
2
2 21
xx
TTT
x
Tn
inn
ii ∆Ο+∆
+−=
∂∂ +−
( ) ( ) 211
2/12
2/ x
TTT
t
TT ni
ni
ni
nnii
∆+−=
∆− +−
+
α
( ) ( )xt
TT
t
Tnn
ii ∆Ο+∆−
=∂∂ ++
2/
2/11
![Page 8: 51243466 Metode Komp Perpan Sip](https://reader038.vdocuments.mx/reader038/viewer/2022100420/55721106497959fc0b8e299f/html5/thumbnails/8.jpg)
+( ) ( ) ( )
∆
+−+
∆+−
=∆
− ++
++−+−
+
2
11
111
211
122
2/ x
TTT
x
TTT
t
TT ni
ni
ni
ni
ni
ni
nnii α
Diskretisasi turunan ruang :
Jika langkah waktu ( nàn+1/2) dan ( nàn+1) dijumlahkan menjadi :
( ) ( ) 2
2
11
11
2
2 21
xx
TTT
x
Tn
inn
ii ∆Ο+∆
+−=
∂∂ +
+++
−
( ) ( ) 2
11
111
2/112
2/ x
TTT
t
TT ni
ni
ni
nnii
∆+−=
∆− +
+++
−++
α
( ) ( ) 2
11
111
2/112
2/ x
TTT
t
TT ni
ni
ni
nnii
∆+−=
∆− +
+++
−++
α
( ) ( ) 211
2/12
2/ x
TTT
t
TT ni
ni
ni
nnii
∆+−=
∆− +−
+
α
( ) ( ) ( )
( ) ( )ni
ni
ni TTT
x
t
x
t
x
t
x
t
112
222
22
21
2
+−
++
++−
+−∆∆+
=∆∆−
∆
∆++∆∆−⇔
α
ααα
n
1n1i
1n1n1i
i
i
T
TTT
![Page 9: 51243466 Metode Komp Perpan Sip](https://reader038.vdocuments.mx/reader038/viewer/2022100420/55721106497959fc0b8e299f/html5/thumbnails/9.jpg)
Dimana :
Persamaan tridiagonal matriks diselesaikan dengan Algoritma Thomas
A. PENYELESAIAN KASUS
Soal :
Consider the wall described in problem 3.1. assume the left surface is insulated
and the right surface is subject to a constant temperature of 500oF. as shown in
figure P3-2
Jawaban :
Perhitungan dilakukan dengan program fortran dengan metode FTCS
Dimana inputan data yang diambil adalah besarnya panjang, ∆x, α, ∆x, suhu pada
permukaan isolasi ,suhu permukaan kanan (tsurface,),waktu maksimum
Panjang (L ) = 1 ft
α = 0.1
∆x = 0.05
∆t = 0.01
iiii dcba =++⇔ ++
++−
1n1i
1n1n1i TTT i
( ) ( )
( ) ( ) ( )ni
ni
niii
ii
TTTx
td
x
tc
x
tb
x
ta
1122
22
222
12
+− +−∆∆+=
∆∆−=
∆∆+=
∆∆−=
αα
αα
niT
![Page 10: 51243466 Metode Komp Perpan Sip](https://reader038.vdocuments.mx/reader038/viewer/2022100420/55721106497959fc0b8e299f/html5/thumbnails/10.jpg)
suhu pada permukaan isolasi = 0
suhu permukaan kanan = 500
untuk menyelidiki efek perbedaan lama waktu maksimum maka dengan kondisi
yang sama dicari tmax=0.1, tmax=0.25 dan tmax=1
grafik distribusi temperature dengan metode FTCS saat tmax =0.25 dan tmax =1