5. metode sampling kerja

22
METODE SAMPLING KERJA Work Sampling /Ratio Delay Study/ Random Observation Method Definisi : Suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses atau pekerja / operator sehingga diketahui prosentase waktu kerja yang digunakan untuk bekerja dan waktu mengganggur . Termasuk pengukuran kerja secara langsung Pertama kali digunakan oleh L.H.C. tippet

Upload: diery-sipayung

Post on 30-Jan-2015

5.553 views

Category:

Technology


5 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: 5. metode sampling kerja

METODE SAMPLING KERJAWork Sampling /Ratio Delay Study/ Random Observation

Method

• Definisi : Suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses atau pekerja / operator sehingga diketahui prosentase waktu kerja yang digunakan untuk bekerja dan waktu mengganggur .

Termasuk pengukuran kerja secara langsung

Pertama kali digunakan oleh L.H.C. tippet

Page 2: 5. metode sampling kerja

Sampling kerja

• Dikembangkan berdasarkan hukum probabilitas (the law of probability ) sampling acak/random

• Asumsi : kejadian seorang operator akan ditemukan sedang bekerja atau sedang menganggur terjadi secara acak

• Sesuai untuk pekerjaan yang :Sifatnya tidak berulang Memiliki siklus waktu yang relatif panjang.

Page 3: 5. metode sampling kerja

Efektif untuk mengukur :

• “Ratio Delay” dari sejumlah mesin, karyawan / operator, atau fasilitas kerja lainnya.

• “Performance Level” dari seseorang selama waktu kerjanya.

• Waktu baku untuk suatu proses / operasi kerja

Page 4: 5. metode sampling kerja

PROSEDUR MELAKSANAKAN PENELITIAN

• Definisikan aktivitas ‘BEKERJA’ dan aktivitas ‘MENGANGGUR’ dari semua kegiatan yang mungkin muncul dalam pengamatan.

• Siapkan tabel ANGKA RANDOM pada jam kerja saja (buang angka random yang muncul pada waktu istirahat) dan atur agar FREKUENSI pengamatan tersebar dengan baik pada seluruh waktu kerja/tidak mengumpul pada kelompok waktu tertentu.

• Siapkan diagram tally dan mulai lakukan pengamatan.

Page 5: 5. metode sampling kerja

diagram tallyratio Delay – Study Terhadap Kerja Operator Dalam Satu hari Kerja

Page 6: 5. metode sampling kerja

ARTI DIAGRAM TALLY• Contoh prosentase dari waktu yang diapakai untuk

kerja adalah sebesar 36/48 x 100% = 75%. • Kalau kemudian ditetapkan bahwa standard jam

kerja bagi operator adalah 8 jam perhari• Waktu yang dipakai untuk bekerja hanyalah

sebesar 75% x 8 jam = 6 jam, • 2 jam sisanya terbuang sia-sia karena disini

operator tidak menunjukkan kegiatan yang produktif

Page 7: 5. metode sampling kerja

Contoh – identifikasilah masuk kategori ‘bekerja’ atau ‘idle’

Penjabaran elemen kerja untuk aktivitas maintenance

• Pekerja yang tidak ada ditempat• Mengambil order penugasan kerja atau

menerima telepon penugasan dari Kepala bagian Pemeliharaan

• Mempelajari perintah kerja atau surat / dokumen lain yang berkaitan dengan pekerjaan.

• Bersiap-siap untuk melakukan tindakan pemeliharaan dengan melakukan pembersihan atau menyiapkan peralatan kerja disekitar lokasi pekerjaan.

Page 8: 5. metode sampling kerja

• Penjabaran elemen kerja untuk aktivitas maintenanc• Personal atau idle time• Ketidakseimbangan beban kerja dari grup

pekerja yang ada dimana satu pekerja terlihat sibuk dan terlibat langsung dengan tugas pelaksanaan perbaikan sedangkan yang lai terlihat menganggur.

• Kegiatan menunggu (delay).• Bercakap-cakap dengan supervisor atau

atasan laindengan asumsi bahwa percakapan tersebut berkaitan dengan pekerjaan.

Page 9: 5. metode sampling kerja

Menentukan jumlah sampel pengamatan

• Tingkat ketelitian (degree of accuracy) dari hasil pengamatan.

• Tingkat kepercayaan (level of convidence) dari hasil pengamatan.Dengan asumsi bahwa terjadinya kejadian seorang operator akan bekerja atau menganggur mengikuti pola distribusi normal

Page 10: 5. metode sampling kerja

Penetapan Frekuensi Pengamatan

• Frekuensi pengamatan pada hakekatnya tergantung pada jumlah pengamatan yang diperlukan dan waktu yang tersedia untuk pengumpulan data yang direncanakan. Sebagai contoh apabila diketahui bahwa 3600 kali pengamatan harus dikerjakan dan kemudian studi direncanakan untuk diselesaikan dalam waktu 30 hari, maka setiap hari kerja akan diperlukan 3600 / 30 yaitu sebesar 120 kali pengamatan

Page 11: 5. metode sampling kerja

Menentukan jumlah sampel pengamatan

N = jumlah pengamatan yang diperlukan S = tingkat ketelitianP = Probabilitas idle hasil pengamatanK = Variabel yang nilainya ditentukan oleh

tingkat kepercayaan.

k = 1 untuk tingkat kepercayaan 68 %k = 2 untuk tingkat kepercayaan 95 %k = 3 untuk tingkat kepercayaan 99 %

2

2 )1(

Sp

ppkN

N

ppkSp

)1(

Page 12: 5. metode sampling kerja

UJI KESERAGAMAN DATA

• DENGAN MENGGUNAKAN PETA KONTROL

• Batas kontrol atas (upper control limit)

• Batas kontrol bawah (lower control limit)

n

ppp

)1(3

n

ppp

)1(3

+

Page 13: 5. metode sampling kerja

p: prosentase terjadinya kejadian rata-rata yang dinyatakan dalam bentuk angka desimal

n : jumlah pengamatan yang dilaksanakan per siklus waktu kerja

Page 14: 5. metode sampling kerja

Tanggal Pengamatan

Jumlah Pengamatan per siklus waktu kerja (n)

Jumlah idle Prosentase idle

21 Maret 199122 Maret 199123 Maret 199124 Maret 199125 Maret 199126 Maret 199127 Maret 199128 Maret 199129 Maret 199130 Maret 199131 Maret 19911 April 19914 April 19915 April 19916 April 19917 April 19918 April 1991

100100100100100100100100100100100100100100100100100

128119108151182271091091312

128119108151182271091091312

  TOTAL 1500 165

Page 15: 5. metode sampling kerja

Pemakaian Peta kontrol dalam Sampling kerja

Peta kontrol adalah alat untuk uji keseragaman data mengidentifikasi data yang berasal dari kondisi-kondisi kerja yang tidak wajar (ekstrim) yang seharusnya dibuang/ tidak diproses karena tidak mewakili kondisi yang sebenarnya.

Page 16: 5. metode sampling kerja

Contoh :• p = = 0,11 atau 11%

1500

165

100

)11,01(11,0311,0

100

)11,01(11,0311,0

BKA = 20%

BKB = 2%

Page 17: 5. metode sampling kerja

CONTOH MENGHITUNG JUMLAH SAMPEL PENGAMATAN

• prosentase waktu menganggur dari suatu Automatic Screw Machine

• tingkat kepercayaan sebesar 95% dan tingkat ketelitian ditetapkan sebesar lebih kurang 15%.

• berapa jumlah random observation yang diperlukan untuk penelitian ini jika studi pendahuluan dengan 100 kali pengamatan acak, di diketahui bahwa 25 kali pengamatan diantaranya mesin berada dalam keadaan menganggur atau idle

• p (prosentase idle dalam hal ini) = 0,25.

Page 18: 5. metode sampling kerja

2

2

)(

)1(

Sp

ppkN

4800)00125,0(

75,0

)25,025,0(

)25,01(25,0 222

x

xN

2• Jumlah pengamamatan yang diperlukan

• Setelah diperoleh 500 atau 1000 pengamatan jumlah N yang diperlukan dapat diperiksa kembali karena jumlah N juga ditentukan oleh nilai p

Page 19: 5. metode sampling kerja

Contoh menghitung Tingkat ketelitianDari akhir studi sampling kerja pada sebuah Automatic Screw machine diperoleh data sbb :

Maka prosentase waktu menganggur : 1400/4000 x 100% = 35%

p = 0,35.

• S = 0.043 atau 4.3 %, berarti S 5 %Keputusan : Memenuhi syarat Tingkat ketelitian

Pengamatan kondisi mesin Jumlah

Bekerja 2600

Menganggur 1400

S x 0.35 = 2 0.35 ( 1 – 0.35) 4000

Page 20: 5. metode sampling kerja

Aplikasi Metode SamplingUntuk Penetapan Waktu Baku

Standard time per unit produk =

Allowancex

oducedrofPieceTotalNumbe

ceRatingxPerformanmexWorkingTijamTotalTime

%%100

%100

Pr

(%)(%))(

Page 21: 5. metode sampling kerja

APLIKASI LAINNYA

• Untuk penetapan Waktu Tunggu (Delay Allowance)Bakukan dulu metode kerja / standardized method/work simplification Perkecil prosentase waktu menganggur

• Untuk Aktivitas Maintenance • Untuk Kegiatan Perkantoran (Office Work) • Mengukur efisiensi kerja pimpinan

Page 22: 5. metode sampling kerja

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN WORK SAMPLING

• Memperoleh fakta kejadian dengan biaya 1/3 sampai 1/6 bila observasi dilaksanakan secara terus menerus.

• Tidak memerlukan pengamat yang terampil yang perlu dididik khusus, meskipun tetap diharapkan bahwa pengamat sebaiknya cukup mengenal baik pekerjaan yang akan diteliti.

• Memberikan tingkat ketelitian yang diperlukan meskipun tetap kurang teliti bila dibandingkan dengan pengamatan yang dilaksanakan secara kontinu, dan lain-lain.