4b-laporan fgk bandung - an tamansari

25
Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42 [email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/. 1 T A M A N S A R I BAB I : D A T A P R I M E R D A N S E K U N D E R I.1. KONDISI FISIK Kelurahan Taman Sari berada pada topografi yang relatif curam (>40%) dan dibelah oleh Sungai Cikapundung dan Kali Cikapayang. Pada tahun 1960 keadaan sungai Cikapundung masih dalam keadaan bersih dan masih belum dijumpai permukiman padat dibandingkan dengan sekarang. Kini Taman Sari memiliki kepadatan penduduk tetap 201,3963 jiwa/Ha, perlu diingat bahwa banyak penduduk yang belum tercatat karena banyak dari sebagian penduduk yang membuka tempat kost dan menyewakan sebagian dari rumahnya. 1.1.1. Kelurahan Taman Sari Secara Administratif, kelurahan Taman Sari berada di Kecamatan Bandung Wetan, dan dibatasi oleh : Utara : Kelurahan Cipaganti dan Kelurahan Lebak Gede Selatan : Kelurahan Babakan Ciamis Timur : Kelurahan Citarum Barat : Kelurahan Pasteur Batas antar kelurahan tsb. berupa jalan-jalan kolektor, yakni : Jl. Ir. H. Djuanda ; Jl. LLRE. Martadinata ; Jl. Padjajaran ; Jl. Wastukencana ; Jl. Cipaganti dan Jl. Pasteur. Dalam kelurahan Taman Sari terdapat 20 RW dan 123 RT. Kawasan kumuh berdasarkan kondisi prasarana yang kurang memadai berada disebagian RW.01 (Gg. Ratkam), 04, 05, 07, 09, 17, beberapa bagian RW 11, 15, dan 16. Kawasan mewah berada di RW 02, 03 dan 08.

Upload: gunteitb

Post on 31-Oct-2015

1.095 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

1

T A M A N S A R I

BAB I : D A T A P R I M E R D A N S E K U N D E R

I.1. KONDISI FISIK

Kelurahan Taman Sari berada pada topografi yang relatif curam (>40%) dan dibelah

oleh Sungai Cikapundung dan Kali Cikapayang. Pada tahun 1960 keadaan sungai

Cikapundung masih dalam keadaan bersih dan masih belum dijumpai permukiman

padat dibandingkan dengan sekarang. Kini Taman Sari memiliki kepadatan

penduduk tetap 201,3963 jiwa/Ha, perlu diingat bahwa banyak penduduk yang

belum tercatat karena banyak dari sebagian penduduk yang membuka tempat kost

dan menyewakan sebagian dari rumahnya.

1.1.1. Kelurahan Taman Sari

Secara Administratif, kelurahan Taman Sari berada di Kecamatan Bandung Wetan,

dan dibatasi oleh :

Utara : Kelurahan Cipaganti dan Kelurahan Lebak Gede

Selatan : Kelurahan Babakan Ciamis

Timur : Kelurahan Citarum

Barat : Kelurahan Pasteur

Batas antar kelurahan tsb. berupa jalan-jalan kolektor, yakni : Jl. Ir. H. Djuanda ; Jl.

LLRE. Martadinata ; Jl. Padjajaran ; Jl. Wastukencana ; Jl. Cipaganti dan Jl. Pasteur.

Dalam kelurahan Taman Sari terdapat 20 RW dan 123 RT. Kawasan kumuh

berdasarkan kondisi prasarana yang kurang memadai berada disebagian RW.01

(Gg. Ratkam), 04, 05, 07, 09, 17, beberapa bagian RW 11, 15, dan 16. Kawasan

mewah berada di RW 02, 03 dan 08.

Page 2: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

2

Gambar 1 : Peta kelurahan Taman Sari, Bandung.

1.1.2. Lingkungan Permukiman

Penataan Kawasan

Page 3: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

3

Wilayah RW 05 dan RW 15 tidak tertata dengan baik, dimana jarak antar bangunan

amat padat dengan gang-gang yang tidak teratur. Bangunan yang terletak pada

wilayah yang berbatasan dengan sungai dibangun tanpa jarak dengan bantaran

sungai tersebut. Sedangkan RW 12 sudah cukup tertata serta memiliki gang-gang

menerus dengan lebar gang lebih dari 120 cm.

:

Gambar 2.: Kepadatan perumahan di bantaran sungai Cikapundung

Fasilitas Sosial

• Bangunan peribadatan.

Setiap RW di Taman Sari terdapat mesjid

• Pelayanan kesehatan.

Setiap RW memiliki posyandu, namun hanya berfungsi pada hari-hari tertentu.

Untuk pelayanan kesehatan sehari-hari tersedia Puskesmas kecamatan di jalan

Salam (terletak di daerah permukiman masyarakat yang lebih mampu,

sedangkan lokasinya dirasa jauh oleh warga Taman Sari). Pelayanan

Page 4: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

4

kesehatan terdekat adalah balai pengobatan Kebon Bibit dan Kimia Farma (lebih

mahal dari Puskesmas)

• Pendidikan

Fasilitas Umum

• Kamar mandi umum (MCK)

Pada RW 15 dan beberapa lingkungan yang terletak di sebelah tengah kelurahan

Taman Sari (terutama sepanjang bantaran sungai) masih terdapat beberapa

rumah yang belum memiliki kamar mandi pribadi. MCK umum ini ada yang

dibangun atas bantuan pemerintah maupun swadaya masyarakat sendiri.

Gambar 3 dan 4 : MCK umum dari bantuan pemerintah dan MSK umum hasil

swadaya masyarakat

• Kondisi jalan tidak beraturan, semakin ke dalam wilayah pemukiman jalan

semakin menyempit, terdapat 1 gang yang menyempit hingga 40 cm. Lebar jalan

semen di wilayah pemukiman berkisar antara 0,8-2 meter. Beberapa bagian jalan

memiliki anak-anak tangga yang amat curam (tinggi anak tangga tsb berkisar dari

Page 5: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

5

25-50 cm). Dari segi keamanan maupun kenyamanan anak-anak tangga tersebut

tidak memilki kriteria keduanya.

Gambar 5 : Gang menyempit hingga 40 cm

Gambar 6 : Keberadaan gang yang sempit dipenuhi oleh berbagai aktivitas

masyarakat, umumnya untuk berjualan makanan.

• Ruang terbuka

Page 6: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

6

Pada Rw 05, RW 15 dan RW 16 ruang terbuka/ hijau berupa taman tidak ada.

Ruang terbuka berupa lapangan olahraga bulutangkis dan gang-gang maupun

jalur pedestrian di pinggiran sungai. Pada Rw 12 terdapat ruang hijau berupa

taman. Bahkan beberapa warga tidak memiliki ruang terbuka yang cukup karena

kepadatan bangunan, mereka cenderung menjemur pakaian diatas gang (jalan

umum)

Gambar 7 : Lapangan bandminton di pinggir sungai Cikapundung

Page 7: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

7

Gambar 8 : Kepadatan gang di RW 15

• Air bersih

Pada RW 12 masyarakat telah menggunakan air ledeng sejak lama. ( sejak

sekitar tahun 80an). Air sumur masih juga digunakan untuk keperluan sehari-hari

karena air sumur di kawasan tersebut masih layak pakai.

Rw 15 baru merasakan air Ledeng yang digunakan bersama (curtus atau Rp.

100,-/ ember) ± sejak 6 bulan terakhir, sebelumnya mereka hanya menggunakan

air sumur. Sebagian masyarakat ada yang telah memilki saluran sendiri ke

rumahnya masing-masing, sebagian lagi membeli air dari curtus, dimana titik air

terletak pada fasilitas umum seperti MCK umum. Air sumur masih digunakan oleh

masyarakat untuk keperluan cuci dan mandi.

• Listrik

Listrik telah digunakan di RW 12 sejak tahun 50-60an, sedangkan di RW 15

sendiri penggunaan listrik baru pada tahun 85-an.

1.1.3. Bangunan Perumahan

Fisik Bangunan

Page 8: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

8

Pada area kumuh, seperti di bantaran sungai (RW 15) dan beberapa RW dekat

Pasar (RW 05), bangunan sangat padat dan tidak teratur. Luas lantai dasar 1

bangunan diperkirakan 12- 20 m2.

Material bangunan mayoritas menggunakan bata plester , beberapa masih

menggunakan kombinasi bata plester dan triplek (digunakan terutama untuk lantai

dua). Pada RW 12 yang lebih teratur, bangunan seluruhnya terbuat dari bata

plester, luas bangunan lebih besar > 24 m2 .

Kondisi bangunan di RW 15 dan RW 05 cukup memprihatinkan ditinjau dari segi

kesehatan maupun kenyamanan, tanpa ventilasi silang dan bukaan yang tidak

cukup memadai, sehingga sinar matahari tidak dapat berpenetrasi ke dalam ruang.

Page 9: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

9

Gambar 9 : Jembatan Sungai Cikapundung dan kepadatan perumahan di RW 15

Penggunaan

Berdasarkan data dari profil kelurahan tahun 2000, penggunaan lahan dan

kepadatan penduduk di kelurahan Taman Sari adalah :

Penggunaan Lahan Kepadatan Penduduk

Penggunaan Luas

(Ha)

Persentase keterangan jumlah (jiwa) Persentase

Pemukiman 32 22.45% laki-laki 14462 50.38%

Perkantoran 7.5 5.26% Perempuan 14241 49.62%

Sekolah 2.25 1.58% 28703 100.00%

Pertokoan/Perdag

angan

15.75 11.05%

Pasar 1 0.70% Jumlah penduduk total = 28703

Terminal 10.02 7.03% Jumlah kepala keluarga = 5314

Tempat Ibadah 6.75 4.74% Kepadatan KK = 5.401393 jiwa/keluarga

Kuburan/makam 0.02 0.01%

Jalan 30.5 21.40% Kepadatan penduduk = 201.3963 jiwa/Ha

Lain-lain 36.73 25.77%

142.52 100.00%

Dari hasil survey di 3 RW yakni 05, 12 dan 15, bangunan digunakan sebagai : rumah

tinggal, Ruko, Toko ( pasar ), dan fasilitas umum seperti mesjid dan MCK umum.

Page 10: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

10

1.2. KONDISI EKONOMI

1.2.1. Perekonomian Masyarakat

Mayoritas penduduk di RW 15 bermata pencaharian sebagai pedagang, sedangkan

di RW 12 mayoritas adalah pegawai negeri, sedangkan penduduk yang mengontrak

rata-rata adalah pedagang. Beberapa perumahan juga berfungsi sebagai tempat

penambahan penghasilan, seperti rumah kontrakan, kost, membuka toko, berjualan

makanan, home industri dan sebagainya. Masyarakat juga memanfaatkan sungai

Cikapundung untuk beternak ikan. Belum ada lembaga support dana seperti halnya

koperasi.

Gambar 10 & 11 : Karamba di sungai sebagai sarana untuk beternak ikan

1.2.2. Lembaga Pemberi Bantuan

Ada lembaga yang mendukung pendanaan bagi kegiatan perekonomian masyarakat

yaitu BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat). BKM merupakan turunan dari P2KP

(Program Pengentasan Kemiskinan di Perkotaan) yang terdapat di setiap kelurahan,

Page 11: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

11

termasuk kelurahan Taman Sari. Titik berat bantuan dari BKM kepada masyarakat

Taman Sari awalnya adalah bidang perekonomian, serta bidang fisik yang

menunjang kegiatan perekonomian. Perkembangannya, banyak bantuan lain dari

pemerintah berupa perbaikan di bidang fisik (seperti pembuatan jalan,

pembangunan kirmir disepanjang sungai Cikapundung, perbaikan sarana

lingkungan, dll), maka untuk mengantisipasi adanya tumpang tindih pemberian

bantuan, kemudian BKM mengkhususkan memberi bantuan hanya pada kegiatan

perekonomian.

Gambar 12: Keberadaan kirmir hanya pada satu sisi sungai dan belum menerus

disepanjang sungai.

Bantuan pinjaman kredit dari BKM kepada kelompok masyarakat maksimal dibatasi

selama 18 bulan, dimana kelompok masyarakat yang bersangkutan harus

meninggalkan barang jaminan kepada pihak BPM selama kurun waktu peminjaman.

Tahapan pengajuan bantuan kepada BPM Taman Sari:

- Bantuan diberikan kepada kelompok masyarakat (minimal terdiri dari 3 orang)

yang mengajukan proposal kepada BPM. Syarat warga yang boleh

mengajukan proposal adalah memiliki KTP dan KK (kartu keluarga) yang

menunjukan bahwa warga tersebut berdomisili di kelurahan Taman Sari.

- Kemudian BPM melakukan seleksi pemberian bantuan dengan cara turun

kelapangan untuk meneliti kelayakan proposal

Page 12: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

12

- BPM melakukan penilaian untuk pemberian bantuan serta mengadakan

negosiasi dengan kelompok masyarakat tersebut.

- Proposal permohonan diterima oleh BPM

Bantuan perekonomian yang banyak diajukan masyarakat Taman Sari (menjadi

permasalahan utama masyarakat) adalah bantuan pinjaman kredit, dimana 90% dari

bantuan tersebut diajukan oleh para pedagang.

I.3. KONDISI SOSIAL BUDAYA

Kegiatan masyarakat secara umum di kelurahan Taman sari adalah :

1. Kegiatan Rohani , berupa pengajian. ( pada RW 15 tidak ada kegiatan semacam

ini , sedangkan di RW 12 kegiatan pengajian berlangsung tiap minggu )

2. Kegiatan usaha, seperti berdagang, pegawai negeri, buruh, perikanan,

peternakkan, kerajinan dll.

3. Kegiatan PKK, seperti gerakan posyandu, pelatihan keterampilan dsb.

Gambar 13 : Beberapa ibu-ibu di RW 12

Karang Taruna kurang berjalan cukup baik, seperti di RW 15, Karang Taruna baru

akan dibentuk. Adapun di RW-RW lain kegiatan Karang Taruna sendiri hanya yang

bersifat insidental, seperti HUT RI dsb.

Page 13: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

13

Tingkat pendidikan masyarakat Taman Sari berdasarkan data dari profil kelurahan

Taman Sari tahun 2000 adalah sebagai berikut :

Pendidikan yang ditamatkan

Pendidikan jumlah (orang) Persentase

Tidak berpendidikan 9708 33.82%

Tidak tamat SD 4339 15.12%

Tamat SD 4765 16.60%

Tamat

SLTP

3750 13.06%

Tamat

SMA

2565 8.94%

Tamat akademi (D1-D3) 1924 6.70%

Sarjana S1 758 2.64%

S2 521 1.82%

S3 373 1.30%

28703 100.00%

Kesadaran warga akan legalitas hukum masih kurang, terlihat dari data profil

kelurahan diketahui bahwa dari seluruh 32 ha luas lahan pemukiman hanya 3 ha

yang telah memiliki sertifikat. Melalui survey lapangan di 4 RW diketahui :

• RW 05 : seluruh tanah adalah milik kota Madya, masyarakat tidak memiliki

sertifikat tanah.

• RW 12 : Tanah milik Kota madya, dengan status penduduk adalah menyewanya

dari pemerintah seharga Rp.10,-/m2/bulan, dan dibayarkan secara sendiri-sendiri

ke Kodya Bandung per tahunnya. Bangunan telah bersertifikat, berupa Hak Guna

Pakai.

• RW 15 : Tanah adalah milik tuan tanah, tanpa sertifikat. Beberapa orang

penduduk telah membeli tanahnya dari pemilik tanah dimaksud, dan kini telah

memiliki sertifikat tanah. Namun masih terdapat beberapa bangunan yang tidak

memiliki sertifikat.

Page 14: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

14

• RW 16 : Sebagian besar tanah dan bangunan sudah memiliki sertifikat

I.4. KONDISI POLITIK

Masyarakat Taman Sari yang cukup rawan terhadap intervensi Pemerintah, LSM,

maupun penelitian lainnya, karena adanya rencana Pembangunan Jalan Layang

Pasopati, yang menyebabkan mereka tergusur dari wilayhnya. Sebagian perumahan

masyarakat , seperti RW 11 telah mengalami pembongkaran, namun warga-warga

yang terpaksa tergusur pidah ke wilayah yang tidak jauh dari wilayah sebelumnya,

dan masih dalam kelurahan Taman Sari juga. Sebagian pindah ke rumah yang telah

jadi, sebagian lagi membangun secara liar pada tanah kosong seperi di pinggiran

sungai.

Sifat gotong royong dan kerja sama antar warga tergolong erat, terlihat dari

pengelolaan pemeliharaan fasilitas umum dan fasilitas sosial (seperti masalah

kebersihan dsb) dilakukan oleh masyarakat secara bergantian, atas kesadaran

masing-masing.

Page 15: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

15

BAB II : A N A L I S A

2.1. AZAS KEBERLANJUTAN

2.1.1. Keberadaan Ruang Hijau

Keberadaan ruang terbuka / hijau berupa taman pada seluruh kecamatan Taman

Sari hampir tidak ada. Ruang terbuka umumnya berupa lapangan badminton yang

diberi perkerasan, sehingga kawasan Taman Sari umumnya tidak memiliki daerah

peresapan air serta tidak memiliki tanah yang cukup lapang untuk tumbuhnya

vegetasi.

2.1.2. Sistem Pengadaan

� Sumber air

Air tanah masih cukup baik, sehingga sebagian besar warga masih mengambil

air bersih dari sumur.

� Sumber pangan

Aliran sungai Cikapundung banyak dimanfaatkan para warga untuk beternak

ikan

� Sumber produktifitas

Beberapa perumahan juga berfungsi sebagai tempat penambahan

penghasilan, seperti rumah kontrakan, kost, membuka toko, berjualan

makanan, home industri dan sebagainya.

� Sumber listrik

Sumber listrik berasal dari PLN.

2.1.3. Sistem Pembuangan Air Kotor dan Limbah

� Pembuangan limbah cair

Pada RW 15 dan beberapa perumahan yang terletak dibagian tengah (dekat

sungai Cikapundung), limbah cair dan buangan dari kamar mandi langsung

Page 16: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

16

disalurkan pada selokan / pipa – pipa tertutup dan langsung dialirkan ke kali

tanpa septic tank.

Gambar 14 : perumahan membuang limbah cair langsung ke sungai

� Pengelolaan sampah

Pengeloaan sampah di sebagian RW 12 telah berlangsung dengan baik. Adanya

petugas yang mengangkut dari rumah ke TPS setiap 2 hari sekali. Pengelolaan

ini dilakukan oleh Rt setempat, dengan masyarakat membayar kembali uang

sampah tambahan sebesar Rp. 4000, 00. Pada sebagian RW 12 lainnya, sistem

pengelolaan ini terhenti bersamaan dengan pergantian kepengurusan RT.

Akibatnya banyak sampah tertumupk dalam gerobak sampah yang terparkir di

depan rumah salah seorang penduduk, sebagian masyarakat di RT tersebut ada

yang membuang sampahnya secara langsung ke TPS di Balubur.

Bebeda dengan RW 12, di RW 15 belum ada pengaturan pembuangan sampah.

Masyarakat membuang sampahnya secara langsung ke kali yang langsung

berbatasan dengan RW 15 ini. Disadari oleh sebagian masyarakat bahwa

membuang sampah ke kali dapat membahyakan di kemudaian hari ( seperti

bahaya banjir dsb), dan merekapun terkadang melakukan pembersihan kali tipa

Page 17: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

17

3 bulan sekali, namun tetap saja mereka masih membuang sampahnya ke

sungai. Jalan yang menurun dan terlalu sempit 80-120 cm dan berkelok-kelok

dirasakan sebagai kendala bagi pengadaan gerobak sampah.

Gambar 15 : warga terbiasa membuang sampai ke sungai

2.2. POTENSI

2.2.1. Kondisi Fisik

Disetiap RW hampir terdapat bangunan peribadatan setiap agama, disamping

sebagai fungsi keagamaan, bangunan peribadatan dapat berfungsi sosial, antara

lain untuk mengadakan forum warga dan sebagainya. Kondisi ini dapat

memecahkan permasalahan kebutuhan ruang untuk tempat berkumpulnya

masyarakat, mengingat ketersediaan lahan di Taman Sari amat terbatas.

Beberapa lingkungan perumahan yang terletak di sebelah tengah kelurahan Taman

Sari (terutama sepanjang bantaran sungai) masih belum memiliki kamar mandi

Page 18: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

18

pribadi. MCK umum ini ada yang dibangun atas bantuan pemerintah maupun

swadaya masyarakat sendiri. Kesadaran masyarakat untuk bergotong royong dan

berinisiatif dalam hal pengadaan, pemeliharaan dan pengelolaan keberadaan Kamar

mandi umum dan MCK cukup baik.

2.2.2. Kondisi Ekonomi

Aliran sungai Cikapundung banyak dimanfaatkan para warga untuk beternak ikan,

kondisi ini akan semakin meningkatkan aktivitas perekonomian warga. Namun perlu

diteliti lebih lanjut apakah kegiatan masyarakat disungai dapat memberi dampak

negatif bagi sungai tersebut. Beberapa perumahan juga berfungsi sebagai tempat

penambahan penghasilan, seperti rumah kontrakan, kost, membuka toko, berjualan

makanan, home industri dan sebagainya. Kesadaran warga untuk bekerja dan

membuka lapangan pekerjaan dapat menjadi salah satu pemecahan masalah

ketenaga kerjaan di lingkungan Taman Sari.

Ada lembaga yang mendukung pendanaan bagi kegiatan perekonomian masyarakat

yaitu BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat), yang memberi bantuan kepada

masyarakat Taman Sari di bidang perekonomian. BKM membangkitkan potensi

masyarakat untuk meningkatkan perekonomiannya (memberi pinjaman dana) serta

potensi berinisiatif mengajukan usulan (melalui pembuatan proposal).

2.2.3. Kondisi Sosial Budaya

Hubungan sosial antar warga Taman Sari cukup baik, kondisi ini diwadahi oleh

berbagai Kegiatan antara lain pengajian, PKK, forum-forum warga, dsb. Keeratan

kondisi sosial budaya ini merupakan modal dasar bagi lingkungan perumahan yang

nyaman, aman dan memupuk kerukunan antar warga.

Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh RT setempat yang didukung oleh

warganya, baik berupa iuran maupun sumbangan tenaga merupakan perencanaan

Page 19: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

19

yang berasal dari inisiatif dan partisipasi warga didalamnya. Pemgelolaan ini

sifatnya tidak dipaksakan, bagi warga yang hendak membuang sampahnya sendiri

dibebaskan dari beban iuran sampah tersebut.

2.2.4. Kondisi Politik

Sifat gotong royong dan kerja sama antar warga tergolong erat dan berdasarkan

atas kesadaran masing-masing warga, hal ini dapat menjadi modal untuk keaktifan

masyarakan dalam forum-forum warga, selanjutnya dapat dikembangkan menjadi

kesadaran perencanaan dan pengelolaan secara ‘bottom up’.

2.3. PERMASALAHAN

2.3.1. Kondisi Fisik

Perumahan Penduduk

Beberapa perumahan belum tertata dengan baik, dimana jarak antar bangunan amat

padat dengan gang-gang yang tidak teratur. Kondisi bangunan di RW 15 dan RW

05 cukup memprihatinkan ditinjau dari segi kesehatan maupun kenyamanan, tanpa

ventilasi silang dan bukaan yang tidak cukup memadai, sehingga sinar matahari

tidak dapat berpenetrasi ke dalam ruang. Kondisi demikian tentunya amat

mempengaruhi kondisi penghuninya, meski mereka belum sepenuhnya sadar akan

dampak ini.

Kondisi jalan tidak beraturan, semakin ke dalam wilayah pemukiman jalan semakin

menyempit, berkelok-kelok dan banyak dijumpai gang buntu, orientasi gang tidak

jelas. Beberapa bagian jalan dijumpai anak tangga naik ataupun turun secara

curam, dari segi keamanan maupun kenyamanan anak-anak tangga tersebut tidak

memilki kriteria keduanya. Pedagang gerobak maupun gerobak sampah akan

menjumpai kesulitan untuk masuk hingga ke lingkungan perumahan yang terletak

Page 20: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

20

ditengah, tentunya hal ini akan menghambat proses pengumpulan sampah. Juga

beberapa penduduk yang bermata pencaharian sebagai pedagang, menjumpai

kesulitan untuk membawa pulang gerobaknya.

Pada beberapa perumahan yang terletak dibagian tengah (dekat sungai

Cikapundung), limbah cair dan buangan dari kamar mandi langsung disalurkan pada

selokan / pipa – pipa tertutup dan langsung dialirkan ke kali tanpa septic tank (tidak

memiliki sistem pengolahan limbah), hal ini dapat menambah beban pada sungai

dan pada akhirnya akan menambah beban permasalahan kota Bandung.

Lingkungan Taman Sari

Setiap RW memiliki posyandu, namun hanya berfungsi pada hari-hari tertentu.

Untuk pelayanan kesehatan sehari-hari tersedia Puskesmas kecamatan di jalan

Salak (di kelurahan Citarum), yang lokasinya relatif jauh dari kelurahan Taman Sari.

Padahal jumlah penduduk pada Kecamatan Bandung Wetan 43.000 orang,

sedangkan 28.703 orang (66,75%) merupakan penduduk kelurahan Taman Sari.

Puskesmas terletak di kawasan yang warganya lebih mampu, dimana mereka

kurang menggunakan fasilitas pelayanan tersebut. Sedangkan penduduk Taman

Sari yang tingkat ekonominya lemah mendatangi balai pengobatan yang dekat

dengan lokasi tempat tinggal mereka, meskipun lebih mahal. Kondisi ini harus

dipertimbangkan ulang oleh pemerintah, khususnya dalam perencanaan

penempatan fasilitas pelayanan umum dan sosial.

Keberadaan ruang terbuka amat minim dan hanya berupa lapangan olahraga

bulutangkis dan gang-gang maupun jalur pedestrian di pinggiran sungai yang

semuanya merupakan daerah perkerasan. sehingga kawasan Taman Sari

umumnya tidak memiliki daerah peresapan air serta tidak memiliki tanah yang cukup

lapang untuk tumbuhnya vegetasi.

Page 21: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

21

Warga Taman Sari hampir tidak memiliki balai pertemuan di setiap RW, sebagai

tempat mengadakan forum, maupun kegiatan lainnya. Selama ini masyarakat

menggunakan ruang terbuka (lapangan badminton) dan tempat ibadat sebagai balai

pertemuan warga.

Lingkungan perumahan yang terletak di sebelah dalam (sekitar sungai) di Taman

Sari belum memiliki pengaturan dan pengelolaan pembuangan sampah.

Masyarakat membuang sampahnya secara langsung ke sungai. Jalan menuju TPS

kearah Cihampelas maupun ke arah Taman Sari menanjak, sempit dan berkelok-

kelok, sehingga menjadi kendala bagi pengadaan gerobak sampah.

2.3.2. Kondisi Ekonomi

Pemerintah memberi bantuan pendanaan untuk meningkatkan perekonomian

masyarakat Taman Sari melalui BKM Taman Sari. Namun perlu diperhatikan bahwa

masyarakat lemah yang kurang berpendidikan tidak mempunyai akses untuk

mengajukan proposal pemberian bantuan, sehingga fasilitas ini banyak dinikmati

masyarakat yang pendidikannya lebih tinggi. Program ini kurang dapat diakses oleh

masyarakat yang benar-benar tidak mampu dan tidak berpendidikan, pemerintah

perlu membenahi sistem pemberian modal ini sehingga tepat sasaran dan

penggunaannya oleh masyarakat dapat lebih dipantau.

Cukup banyak bantuan dan LSM yang terjun ke lingkungan masyarakat Taman Sari,

semuanya memberi bantuan, baik melalui perbaikan fisik, pelatihan, maupun

bantuan dana. Masalah dapat timbul bila ternyata kondisi ini dapat menciptakan

ketergantungan masyarakat kepada pihak luar.

Page 22: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

22

2.3.3. Kondisi Sosial Budaya

Kesadaran warga akan legalitas hukum masih kurang, terlihat dari data profil

kelurahan diketahui bahwa dari seluruh 32 ha luas lahan pemukiman hanya 3 ha

yang telah memiliki sertifikat.

Kebiasaan warga membuang sampah kesungai dapat menyebabkan penumpukan

sampah sehingga dapat mengurangi laju air dan mengurangi luas penampang

sungai, bila dibiarkan maka air sungai memiliki kecenderungan meluap.

2.3.4. Kondisi Politik

Adanya pelaksanaan proyek paspati meningkatkan kecurigaan masyarakat kepada

orang baru yang datang ke wilayah tersebut. Kondisi ini juga dapat memicu

pertentangan antara warga yang pro dan kontra dengan usulan proyek tersebut.

Page 23: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

23

BAB III : K E S I M P U L A N D A N R E K O M E N D A S I

3.1. KESIMPULAN

• Dampak keterbatasan lahan karena kepadatan bangunan tidak begitu dirasakan

oleh warga Taman Sari, penduduk sudah terbiasa dengan kondisi penghunan

yang padat dan orientasi jalam yang tidak jelas. Kekurangan ruang untuk

pertemuan warga dengan sendirinya dapat dipecahkan masyarakat dengan

menggunakan lapangan terbuka dan bangunan peribadatan.

• Kegiatan gotong royong dan kekeluargaan terpelihara dengan baik di kelurahan

Taman Sari. Kesadaran untuk pemeliharaan fasilitas umum yang mewadahi

kebutuhan masyarakat dapat terpelihara dengan baik (MCK, jalan, jembatan, dll),

namun pemeliharaan fasilitas umum yang kurang mewadahi kebutuhan

masyarakat secara langsung kurang terpelihara (misalnya pada kirmir yang

hanya sepenggal dan disalah satu ruas jalan).

• Kesadaran warga untuk bekerja dan membuka lapangan pekerjaan dapat

menjadi salah satu pemecahan masalah ketenaga kerjaan di lingkungan Taman

Sari, kondisi ini sudah terjadi dengan sendirinya pada beberapa warga di Taman

Sari. Namun inisiatif warga menjadikan rumahnya sebagai sumber penghasilan

menimbulkan permasalahan kepadatan penduduk semakin bertambah.

• Keberadaan BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) membantu meningkatkan

perekonomian masyarakat lemah perlu pembenahan agar dapat lebih tepat

sasaran, dan penggunaannya dapat lebih dipantau (untuk kegiatan

perekonomian yang aktif).

• Hubungan sosial antar warga Taman Sari cukup baik dan diwadahi oleh berbagai

kegiatan yang didukung oleh warganya. Namun peranan masyarakat masih

amat tergantung pada tokoh masyarakat setempat.

• Pengelolaan sampah setempat sudah berjalan dengan baik, namun beberapa

warga kesadarannya kurang untuk memelihara kebersihan lingkungannya.

• Pelayanan kesehatan di kelurahan Taman Sari amat minim, kondisi ini juga

kurang didukung oleh lokasi Puskesmas yang jauh dari Taman Sari, sehingga

Page 24: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

24

warga cenderung mengunjungi balai pengobatan terdekat yang relatif lebih

mahal.

3.2. REKOMENDASI

3.2.I. Kondisi Fisik

• “Beberapa akses jalan sempit, berkelok-kelok, dan orientasi jalan tidak jelas

(banyak jalan yang buntu). Perlu adanya penataan kembali jalan dan rumah,

namun disadari proses ini membutuhkan waktu panjang serta kesadaran dan

kesediaan masyarakat untuk menata kembali lokasi rumah mereka (untuk

kemudahan akses)”. Rekomendasi ini diutarakan oleh Bapak Suhri (ketua RW

16)

• Rencana pembangunan Kirmir (tanggul) di sisi kiri-kanan sungai Cikapundung

hendaknya melibatkan warga Taman Sari itu sendiri, agar menimbulkan rasa

memiliki dan dapat lebih diterima, sehingga keberadaannya dapat dipelihara

masyarakat.

• Pada perencanaan pembangunan kirmir, diusulkan untuk menyediakan tempat

sampah (diusulkan pada) disepanjang bantaran sungai, dan petugas yang setiap

hari mengumpulkan sampah melalui jalan inspeksi (relatif lebih lebar, tidak

berkelok-kelok dan landai sehingga mudah dilalui gerobak sampah) disepanjang

sisi sungai. Untuk kebutuhan sekarang, perlu dilakukan pembersihan sungai dari

sampah secara rutin.

• Adanya penyuluhan dan bimbingan (terutama dari segi teknik dan kesehatan)

untuk mewujudkan perumahan sehat dan layak, dapat pula berupa bantuan kredit

untuk perbaikan perumahan.

Page 25: 4b-Laporan FGK Bandung - an Tamansari

Forum Gelar Kota 25 Agustus 2001 Perumahan dan Permukiman di kota Bandung

Disarikan oleh Gunawan Tanuwidjaja ST. MSc. +62 812 212 208 42

[email protected], [email protected], http://greenimpactindo.wordpress.com/.

25

3.2.2. Kondisi Ekonomi

• Masalah lapangan kerja : sudah ada pelatihan dan kursus-kursus (bahasa Inggris,

menjahit, dll), namun sebenarya masyarakat juga membutuhkan bantuan modal /

pinjaman kredit.

• Pemberian bantuan-bantuan dari pemerintah sebenarnya merupakan sistem

kelompok-kelompok masyarakat, namun kurang berjalan secara maksimal karena

kurangnya kepercayaan terhadap masyarakat. Seharusnya pemerintah maupun

pihak pemberi bantuan lebih mengembangkan potensi kemampuan yang dimiliki

masyarakat.

3.2.3. Kondisi Sosial Budaya

• LKMD diganti dengan LPM, namun LPM di Taman Sari belum berjalan.

“seharusnya reformasi tidak perlu pembubaran dan pembentukan yang baru,

namun bisa saja yang lama dipertahankan dengan membuang yang buruk,

mempertahankan yang baik dan memperbaiki hal-hal yang belum sempurna”.

(Bapak Suhri - ketua RW 16)

3.2.4. Kondisi Politik

• Pemerintah lebih bersikap transparan dan melibatkan masyarakat dalam

perencanaan dan pelaksanaan proyek, terutama bila proyek bersifat top-down.

• “Program-program pemerintah seharusnya tidak hanya melihat kondisi fisik

lapangan (terfokus pada masalah utama), tapi juga harus menyesuaikan dengan

kebutuhan masyarakat (berdasarkan data-data nyata di lapangan). Kebijakan

dari pemerintah tidak dapat disamakan (kontekstual) pada tiap kawasan, harus

dapat diterima masyarakat, ada dukungan dana dan tindak lanjut.” (Bapak

Marianto - Ketua RW 12 dan Ketua pelaksana Forwarta)