4. poset dan lateks-1
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 4. Poset Dan Lateks-1
1/12
-
8/16/2019 4. Poset Dan Lateks-1
2/12
Isi
POSET da LATEKS
4.1 PARTIALLY ORDERED SET (POSET)
Definisi
Suatu relasi biner dinamakan sebagai suatu relasi pengurutan tak lengkap atau relasi
pengurutan parsial ( partial ordering relation ) jika ia bersifat reflexive, antisymmetric , dantransitive.
Ilustrasi
Misalkan A sebuah himpunan bilangan bulat positif dan R sebuah relasi biner pada A
sedemikian rupa sehingga ( a,b ) ada di dalam R jika a membagi habis b.
Karena jika a membagi habis b berarti b tidak membagi habis a kecuali a b, R
adalah sebuah relasi antis!mmetric. ( tolak setangkup )
Karena setiap bilangan bulat membagi habis dirin!a sendiri, R merupakan suatu
relasi refle"i#e. ( memantul )
Karena jika a membagi habis b, dan b membagi habis c, maka a membagi habis c, R
adalah sebuah relasi transiti#e. ( menghantar ).
$engan demikian R adalah sebuah relasi pengurutan parsial.
Secara intuitif, didalam suatu relasi pengurutan parsial, dua benda saling
berhubungan. %ika salah satun!a lebih kecil ( lebih besar ) daripada atau lebih pendek( lebih tinggi ) daripada lainn!a menurut sifat atau kriteria tertentu.
Memang istilah pengurutan (ordering ) berarti bahwa benda&benda di dalam
himpunan itu diurutkan menurut sifat atau kriteria tersebut. Akan tetapi, juga ada
kemungkinan bahwa dua benda di dalam himpunan itu tidak berhubungan dalam relasi
pengurutan parsial. $alam hal demikian, kita tak dapat membandingkan keduan!a dan tidak
mengidentifikasi mana !ang lebih kecil atau lebih rendah. 'tulah alasann!a digunakan istilah
“ pengurutan parsial ( partial ordering ) ”.
&"'( 2
Matematika DiskritPusat )a!a A*ar da eLearig
arni Kusni!ati, S.,MKom http*++www.mercubuana.ac.id
-
8/16/2019 4. Poset Dan Lateks-1
3/12
impunan A bersama&sama dengan suatu relasi pengurutan parsial R pada A
dinamakan himpunan terurut parsial ( Partially Ordered Set ) atau disingkat sebagai Poset,
dilambangkan dengan ( A, R ).
engurutan parsial paling terkenal adalah relasi ≤ dan ≥ pada himpunan - dan R.
ntuk alasan ini, ketika berbicara secara umum tentang sebuah pengurutan parsial R pada
himpunan A kita akan sering menggunakan s!mbol ≤ atau ≥ untuk R.
Contoh:
ada kasus khusus, missal A / 0, 1, 2, 3 4 dan 5 adalah relasi 6membagi7 pada A, maka
5 / (0,0), (0,2), (0,3), (1,1), (1,2), (2,2), (3,3) 4
8raf berarah*
&"'( 3
Matematika DiskritPusat )a!a A*ar da eLearig
arni Kusni!ati, S.,MKom http*++www.mercubuana.ac.id
-
8/16/2019 4. Poset Dan Lateks-1
4/12
oset*
4. DIA!RA" #ASSE
erhatikan relasi 6 9 6 ( pembagi ) pada himpunan A / :, 0, 1, ;, :3 4.
8raf berarah !ang sesuai adalah*
Sehingga graf berarah di atas menjadi lebih sederhana seperti berikut*
&"'( 4
Matematika DiskritPusat )a!a A*ar da eLearig
arni Kusni!ati, S.,MKom http*++www.mercubuana.ac.id
-
8/16/2019 4. Poset Dan Lateks-1
5/12
4.$ Per%an&in'an &ua %uah eleen
$alam relasi artial
-
8/16/2019 4. Poset Dan Lateks-1
6/12
>). Suatu elemen a ∈ A disebut Eleen Ter+e/il bhb (bila dan han!a bila)
a - semua elemen dalam A.
( a ∈ A, a Eleen Ter+e/il (% ∈ A) a - % )
Konsep elemen maksimal, minimal, terbesar dan terkecil dapat diperluas ke
impunan&himpunan bagian oset (A, -).
Contoh Soal:
Misal A / a, b, c, d, e, f, g, h, i 4. Relasi artial
-
8/16/2019 4. Poset Dan Lateks-1
7/12
&ari a % %h%
a). / %atas atas &ari a %,
%). i+a & %atas atas &ari a % *an' lain, a+a / 5 d.
). / ∈ A, / %atas %a5ah &ari a % %h% / 5 a c 5 b.
/ ∈ A, / %atas %a5ah ter%esar (!reatest Lo5er oun& (!L))
&ari a % %h%
a). / %atas %a5ah &ari a %,
%). i+a & %atas %a5ah &ari a % *an' lain, a+a & 5 c.
$alam suatu oset, BC tidak selalu ada. etapi jika BC ada, maka BC tersebut tunggal.
al !ang sama, juga berlaku pada 8BC.
Contoh:
(:). ?arilah batas atas (b.a), b.a.tk, batas bawah (b.b), b.b.tb dari c d pada
diagram asse oset berikut ini*
&"'( !
Matematika DiskritPusat )a!a A*ar da eLearig
arni Kusni!ati, S.,MKom http*++www.mercubuana.ac.id
-
8/16/2019 4. Poset Dan Lateks-1
8/12
4.6 LATE7S ( LATTICE )
Cerdasar konsep b.a.t dan b.b.t, didefinisikan BA'?D sebagai berikut*
Contoh Soal
entukan apakah oset !ang din!atakan dengan diagram asse di bawah ini
merupakan Battice @
a5a%:
(a). Battice, sebab setiap dua itik mempun!ai b.a.t dan b.b.t.
(b). Cukan Battice, sebab b.a.t dari a b tidak ada.
(c). Cukan Battice, sebab b.a.t dari c d tidak ada, ( b - a ).
(d). Battice, sebab setiap pasang titik mempun!a b.a.t b.b.t.
Contoh Soal:
:. $iketahui himpunan E / 0, 1, >, 2, 3, :0 4 dan oset (E, 5).
Relasi 5 didefinisikan sebagai berikut*
&"'( "
Matematika DiskritPusat )a!a A*ar da eLearig
arni Kusni!ati, S.,MKom http*++www.mercubuana.ac.id
-
8/16/2019 4. Poset Dan Lateks-1
9/12
( ",! ∈ E ) " 5 ! " faktor dari !
$itan!akan* a). 8ambarlah diagram asse dari oset tersebut.
b). Apakah relasi 757 merupakan Battice F %elaskan @
c). ?arilah b.a, b.a.t, b.b, b.b.t dari > 2 pada oset tersebut @
b). Relasi 757 di atas adalah bukan merupakan Battice, sebab
elemen 0 dan 1 tidak mempun!ai batas bawah terbesar,
atau elemen 3 dan :0 tidak mempun!ai batas atas terkecil.
c). ntuk elemen > dan 2 *
batas atas (b.a.) * tidak ada, jadi b.a.t n!a juga tidak ada.
Catas bawah (b.b.) * tidak ada, jadi b.b.t n!a juga tidak ada.
0. $iketahui himpunan E /0, >, 2, 3, 0>4, didefinisikan relasi
partial order ( R ), sbb* (", ! ∈ E), " R ! bhb " faktor dari !
a). Cuatlah himpunan relasi R tersebut @
b). Cuat $iagram asse n!a
c). Apakah relasi 757 merupakan Battice F %elaskan @
d). ?arilah b.a, b.a.t, b.b, b.b.t dari > 2 pada oset tersebut @
&"'( #
Matematika DiskritPusat )a!a A*ar da eLearig
arni Kusni!ati, S.,MKom http*++www.mercubuana.ac.id
-
8/16/2019 4. Poset Dan Lateks-1
10/12
a5a%:
a). impunan Relasi R / (0,0), (0,>), (0,2), (0,:0), (0,0>),
(>,>), (>,:0), (>,0>),
(2,2), (2,:0), (2,0>),
(:0,:0), (:0,0>),
(0>,0>) 4
c). Relasi 757 di atas adalah merupakan Battice, sebab
setiap pasang dua elemen selalu mempun!ai batas atas terkecil
dan batas bawah terbesar. ?ontoh*
Dlemen > dan 2 mempun!ai batas bawah terbesar, !aitu elemen 0
dan mempun!ai batas atas terkecil, !aitu elemen 0>.
Dlemen 0 dan 3 mempun!ai batas bawah terbesar, !aitu elemen 0
dan mempun!ai batas atas terkecil, !aitu elemen 3.
d). ntuk elemen > dan 2 *
batas atas (b.a.) * 0>, jadi b.a.t n!a juga 0>
batas bawah (b.b.) * 0, jadi b.b.t n!a juga 0.
Latihan Soal:
:. $iketahui himpunan E / 0, 1, >, G, 2, :H 4 dan oset (E, R).
Relasi 5 didefinisikan sebagai berikut*
&"'( $%
Matematika DiskritPusat )a!a A*ar da eLearig
arni Kusni!ati, S.,MKom http*++www.mercubuana.ac.id
-
8/16/2019 4. Poset Dan Lateks-1
11/12
-
8/16/2019 4. Poset Dan Lateks-1
12/12
Daftar Pustaka
Cahri, S., 0HH2, Logika dan Himpunan, ni#ersitas Mataram, Mataram.
Simangunsong Iilson, Matematika dasar, ( %akarta* Drlangga, 0HHG)
&"'( $2
Matematika DiskritPusat )a!a A*ar da eLearig
arni Kusni!ati, S.,MKom http*++www.mercubuana.ac.id