4. asphyksia

39
SUDARYANI

Upload: nanang-ilham-setyaji

Post on 10-Nov-2015

219 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asphyksi

TRANSCRIPT

  • SUDARYANI

  • Asfiksia :Keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat bernapas secara spontan, adekuat dan teratur.RDS/Respiratory Distress SyndromeGejala dari respiratory distress pada neonatus dengan kelainan atelektasis & rendahnya jumlah hyaline pada autopsi.Hyaline Membrane Disease/HMDHipoperfusion syndromeAtelektasis neonatalSurfactant deficiency syndrome

  • Triwulan III (>34 mgg)Septum alveoler terbentuk sempurnaPembuluh darah sekitar alveoli bertambahTriwulan II Paru berproduksi cairan 2-4 ml/kg/jam Napas cepat dan dangkal24 mggSel pneumatosit II paru memproduksi surfaktan

  • Bayi lahirCairan keluar dr jalan napas (35 ml)Napas pertama/primary gaspingBayi menangis Rongga dada mengembang (udara masuk)Cairan di alveolus interstisiilAlveolus berkembangDilatasi pembuluh darah parutahanan paru Venous return 10 xTekanan jantung kiri Duktus arteriosus & foramen ovale menutup Sirkulasi dewasa Sirkulasi janin SuaraSentuhanRasa sakitSuhuKimia darah

  • AsfiksiaatelektasisProduksi surfaktan CyanosisPH rendah (7,3 6,8)Asam laktat & piruvat pCO2 (45 mmHg 150 mmHg)PaO2 Sirkulasi dari jantung kanan ke jantung kiriSirkulasi darah janin bertahan:Hipertensi pulmonal, PDA, Foramen ovaleAlveolus tak berkembang

  • Bayi prematur (< 34 mgg) Thoraks lemah Septum alveoler tak sempurna Sirkulasi alveoli kurang Surfaktan sedikithipoksiaAsam pirufatAsam laktatMetabolisme anaerobCO2 Asidosis respiratorikCyanosis hipoksiaMeninggalhidup 50-70% hari ke 3Asidosis metabolikVentilasi alveoli HipoperfusiTahanan vaskuler R L shuntPDA & ASD

  • Riwayat kematian janin & neonatusPrematur 5-10 %Partus presipitatusPartus lama:>24j Kala 2 lama:> 2jamMalformasi janinGawat janinIUGRGemelli SerotinusPenyakit ibu: infeksi, paru, tiroid, ginjal, DM, neurologis, anemia, cardiovaskuler, Penggunaan narkotik < 4 jam & anesthesiaTetani uterusKorioamnionitisProlaps tali pusatPerdrhan TW 2 & 3HidramnionPre & eklampsi

  • Interpretasi : 0-3 asfiksia berat, 4 6 asfiksia sedang,7 10 asfiksia ringan/vegerous babyPelaksanaan : Menit I, V & 5 menit berikut sampai 20 menit

    Klinis012Detak jantungTidak ada< 100x/mnt> 100x/mntPernapasanTidak adaTak teraturTangis kuatReflek hisap jalan napasTidak adaMenyeringaiBatuk/bersinTonus ototLunglaiFleksiFleksi kuatWarna KulitBiru pucatTubuh merah eks. biruMerah seluruh tubuh

  • Timbul 2 jam I setelah lahirTachipnea : > 60x/mnt, cyanosisKadang hipotermi dan hipotensiRetraksi thorax: Skore Retraksi Silverman-Anderman

    SkorDada atasDada BawahXyphoidCuping hidungMerintih0Dada -Perut sinkronRetraksi (-)Retraksi (-)(-)(-)1Pergerakan dadaRetraksi ringanRetraksi ringanringan(+) dg stetoskop 2See-sawNyatanyatanyatajelas

  • Oedem otakPerdarahan otakAnuria / oliguriaHiperbilirubineObstruksi usus fungsionalKejang .. KomaPneumothoraksKomplikasi Asfiksia

  • Pola napas tidak efektif b/d kelemahan otot dada, atelektasis, penyempitan kapiler paruCardiac output menurun b/d hipertensi pulmonal akibat kapiler paru menurunHipotermia b/d hipoksiaNutrisi kurang b/d fungsi pencernaan menurun akibat hipoksiaRisti infeksi b/d sistem imunitas yang blm sempurna

  • Pola napas tidak efektif b/d kelemahan otot dada, atelektasis, penyempitan kapiler paruTujuan: Pola napas adekuatKriteria: napas spontan dan teratur; tidak ada sianosis; PaO2 75-100mmHg. Penurunan curah jantung b/d hipoksiaTujuan: curah jantung normalKriteria: Suara dan frekuensi jantung normal; produksi urine normal.

  • Hipotermi b/d hipoksia; penurunan cardiac output & kemampuan adaptasi kurang.Tujuan: suhu tubuh normalKriteria: suhu tubuh aksila 36,5 37,5 C. Risiko kurang cairan & elektrolit b/d fungsi pencernaan terganggu akibat hipoksiaTujuan: cairan terpenuhiKriteria: retensi lambung (-); turgor kulit elastis; produksi urine 1-3ml/kgBB/jam.

  • Mencegah kehilangan panasMembuat jalan napas terbukaMemulai pernapasanMeningkatkan curah jantung

  • 90% bayi lahir dg kondisi bugarJaga bayi tetap hangat: bungkus dg selimut keringIsap lendir dari mulut dan hidungKeringkanObservasi tanda bahaya: napas, aktifitas, warna kulitKlem, potong & ikat tali pusat, 2 setelah lahir.Lakukan inisiasi menyususi dini/IMDSuntikkan vit K1 1 mg im di paha kiri anterolateralBeri salep mata antibiotika pada kedua mataPemeriksaan fisikBeri imunisasi HB 0,5 ml IM 1-2 jam stl vit K1

  • Keringkan bayiNaikkan suhu ruanganGunakan badan ibu untuk sumber panas. Kontak langsung dengan kulit ibu dan selimuti.Letakkan dalam pemancar panas/infant warmer

  • Alat PengisapanBulb syringe/Pengisap balonKateter pengisap, ukuran 5, 6, 8 & 10 FrAspirator mekoniumPengisap mekanikSelang NGT ukuran 8 Fr & spuit 20 cc*Alat Sungkup & BalonOral airway, ukuran aterm & prematurBalon resusitasi neonatus dgn katup pelepas tekananReservoar O2 90-100%O2 dg flow meter & pipa Sungkup dgn bantalan pinggir, ukuran aterm & prematurKanul/kateter hidung

  • Alat IntubasiLaringoskop dgn daun lurus, no. 0 (prematur) & 1 (aterm)Lampu & baterai Pipa ETT no. 2 , 2.5 , 3, 3.5 dan 4.0 mmGuntingSarung tangan*ObatEpinefrin 1 : 10.000Plasma ekspander :- Normal salin 0,9 %- Ringer Laktat- Whole bloodNa. bikarbonat 4,2 %Dekstrosa 10 %NaloksonAqua steril

  • Posisi kepala ekstensi. K/p ganjal leher 2-3 cmBila lendir banyak miringkanBersihkan lendir dari mulut dan hidung dengan penghisap lendir bayi. Jangan kasar dan terlalu dalamJika ketuban mekoneal .. Hisap saat kepala nampak s/d tracheaJika tak ada penghisap: hapus mulut & hidung dg jari yg dililit sapu tangan

  • Rangsang taktil (dada, punggung, perut, telapak kaki)Berikan O2 100% 6 L / mntEvaluasi respirasi, HR, dan warna kulit.Jika apnea, lakukan ventilasi tekanan positif/VTP

  • Ekstensikan leher bayi di tempat rata & kerasHangatkan dengan infant warmerPasang face mask menutup hidung & mulutSambungkan ambubag & O2 21% 6L/mntPompa ambubag:46 x dengan frekuensi 40 60 x/mntTekanan I : 25 30 / < 10 cmH2OPerhatikan respon dinding dadaBila dada tak gerak:Pastikan lendir bersih & atur ulang posisiEvaluasi HR, jika
  • Panduan penggunaan O2 (AAP & AHA 2006) :Konsentrasi O2 dgn konsentrasi :21 % (udara kamar tanpa tambahan O2); antara 21 100 %90 100 %, bila tidak ada perbaikan dalam 90 detik dg udara kamar Penggunaan balon resusitasi:Ukuran balon 200 750 mLDapat memberikan oksigen kadar tinggiMempunyai alat pengaman utk mencegah tekanan yang terlalu tinggiUkuran sungkup wajah harus tepat

    *

  • Teknik VTP & PJLLetakkan dua ibu jari (telunjuk & tengah) di sternum di bawah garis putting susuTekan sternum 1,5 3 cm, Frekuensi 100-120/mnt & jangan angkat jari.Koordinasikan VTP3 x PJL & 1 x VTP ulangi s/d 30''Frekuensi VTP saat PJL 30 x/menitEvalusi HR:HR > 60x/mnt hentikan PJL, lanjutkan VTPHR < 60x/mnt berikan epineprin

  • Pemberian obat selama resusitasi Epineprine/adrenalin 0,1 0,3 ml/KgBB iv/trakeal, K/p ulang 3 5 , Stop bila denyut jantung 100x/mntNabic 2 mEq/Kg intravena pelan selama 2 menit Volume ekspander : Darah, albumin, saline, NaCl, RL

  • Tidak boleh dilakukan pada :BBL umur kehamilan < 23 mg / BB < 400 grAnensefaliKelainan kromosom trisomi 13 atau 18Dihentikan bila :15 menit tak ada perubahanPenyebab gagal napas spontanKerusakan otak (ensefalopati iskemik-hipoksikEfek sedasi ibu

  • Sumbatan jln napas:Mekoneum di farings/tracheaAtresia choaneMalformasi jalan napas Gg fungsi paruPnumothoraksEfusi pleura kongenitalHernia diafrgamatikaHipoplasiaImaturitas beratPneumonia kongenital

  • Perawatan suportif/supportiv CareBayi risiko pre & intranatal Ketuban mekoneal, gangguan usaha napas, sianosisLakukan resusitasi aktifJaga tetap hangatObservasi ketat terhadap usaha napas, warna kulit, aktifitas

  • Perawatan Lanjut/Ongoing CareBayi dengan VTP & PJLObservasi serangan ulang & komplikasiObservasi di NICU

  • OrganKemungkinan komplikasiTindakan OtakApnoeKejangPantau apnoeBantuan ventilasiPantau kadar glukosa & elektrolitHindari hipotermiaPertimbangan beri obat antikejangParuHipertensi pulmonerPneumoniaPneumotoraksTakipnoe transienSindroma aspirasi mekoneumDefisiensi surfaktanPertahankan ventilasi & okigenasiPertimbangkan antibiotikaPeriksa fotothoraks jika gg napasPemberian surfaktanTunda minum bila gawat napasPantau gas darah arteri

  • Sistem organKemungkinan komplikasiTindakan Kardio -vaskulerHipotensi krn gg tonus otot Pantau tekanan darah dan frekuensi jantungPertimbangkan pemberian obat inotropik (dopamin)GinjalNekrosis tubuler akutSIADHPantau produksi urineBatasi cairan bila ada oliguriaPertahankan volume vaskuler yang cukupPantau kadar elektrolit

  • Sistem organKemungkinan komplikasiTindakan Gastro-intestinalIleusEnterokolitis nekrotikansTunda pemberian minumBeri cairan intravenaPertimbangkan nutrisi parenteralMetabolik/hematologikHipoglikemiaHipokalsemiaHiponatremiaAnemiaTrombositopeniaPantau gula darahPantau elektrolitPantau nilai hematokritPantau trombosit

  • ***************************