4. analisa data dan interpretasi 4.1. pendahuluan · tabel 4.2. urutan dampak resiko menurut...

32
4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan Pengumpulan data untuk penelitian ini telah dilakukan selama 3 bulan yaitu dari bulan Maret hingga bulan Juni tahun 2003 dengan membagikan kuesioner kepada kontraktor-kontraktor dan pemilik proyek yang berada di Surabaya dan sebagian di Bogor serta mengadakan wawancara dengan beberapa responden tersebut. Total kuesioner yang berhasil dikumpulkan adalah 53 kuesioner dengan perincian dan rangkuman data umum keseluruhan kuesioner seperti yang terlihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Data Umum Responden Jumlah Tipe Data Pilihan Pemilik Kontraktor Jumlah Responden 25 28 Jenis Kelamin Pria 21 25 Wanita 4 3 Umur (tahun) 20-30 3 5 30-40 15 12 >40 7 11 Pengalaman (tahun) 1-5 4 3 5-10 10 8 >10 11 17 Skala proyek (juta) <500 0 0 500-1000 3 3 >1000 22 25 Tipe proyek Perumahan 5 1 Gudang, Pabrik, Gedung 12 21 Jalan, bendungan 0 0 Lain-lain 8 6 Kontrak yang sering dipakai Standar internasional 3 3 Kontrak baru pd tiap proyek 17 17 Kontrak proyek sebelumnya 5 7 Dari data umum di atas terlihat bahwa sebagian besar responden dari pemilik dan kontraktor yang telah berpengalaman di bidang konstruksi lebih dari 10 tahun dan hampir semua responden telah dan sedang menangani proyek berskala di atas 1 milyar rupiah. Tipe proyek yang sering ditangani responden kali ini sebagian besar adalah gudang, pabrik dan gedung tingkat tinggi serta kebanyakan dari responden tersebut sering memakai kontrak baru yang dibuat pada tiap proyek. PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Upload: others

Post on 07-Dec-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI

4.1. Pendahuluan

Pengumpulan data untuk penelitian ini telah dilakukan selama 3 bulan

yaitu dari bulan Maret hingga bulan Juni tahun 2003 dengan membagikan

kuesioner kepada kontraktor-kontraktor dan pemilik proyek yang berada di

Surabaya dan sebagian di Bogor serta mengadakan wawancara dengan beberapa

responden tersebut. Total kuesioner yang berhasil dikumpulkan adalah 53

kuesioner dengan perincian dan rangkuman data umum keseluruhan kuesioner

seperti yang terlihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Data Umum Responden

Jumlah

Tipe Data Pilihan Pemilik Kontraktor Jumlah Responden 25 28

Jenis Kelamin Pria 21 25 Wanita 4 3

Umur (tahun) 20-30 3 5 30-40 15 12 >40 7 11

Pengalaman (tahun) 1-5 4 3 5-10 10 8 >10 11 17

Skala proyek (juta) <500 0 0 500-1000 3 3 >1000 22 25

Tipe proyek Perumahan 5 1 Gudang, Pabrik, Gedung 12 21 Jalan, bendungan 0 0 Lain-lain 8 6

Kontrak yang sering dipakai Standar internasional 3 3 Kontrak baru pd tiap proyek 17 17

Kontrak proyek sebelumnya 5 7

Dari data umum di atas terlihat bahwa sebagian besar responden dari

pemilik dan kontraktor yang telah berpengalaman di bidang konstruksi lebih dari

10 tahun dan hampir semua responden telah dan sedang menangani proyek

berskala di atas 1 milyar rupiah. Tipe proyek yang sering ditangani responden kali

ini sebagian besar adalah gudang, pabrik dan gedung tingkat tinggi serta

kebanyakan dari responden tersebut sering memakai kontrak baru yang dibuat

pada tiap proyek.

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 2: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

4.2. Dampak Resiko

Tabel 4.2. menunjukkan nilai dampak dari tiap resiko pada penelitian ini

menurut pandangan pemilik dan kontraktor. Nilai dampak tersebut diikuti oleh

nilai yang menunjukkan urutan/ranking dari tiap nilai dampak tersebut.

Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor

No. Resiko Total Pemilik Kontraktor Rata-rata Rata-rata Urutan Rata-rata Urutan 1 Inflasi 2.88 3.08 1 2.68 6 2 Adanya Change Order 2.87 2.92 2 2.82 3 3 Kesalahan desain oleh konsultan 2.83 2.80 6.5 2.86 2 4 Kondisi lapangan yang tak terlihat 2.80 2.64 11.5 2.96 1 5 Perubahan pada pekerjaan konstruksi 2.72 2.64 11.5 2.79 4 akibat sulit dilaksanakan 6 Kegagalan keuangan pihak pemilik 2.71 2.88 3.5 2.54 9 7 Keterlambatan pembayaran oleh pemilik 2.68 2.64 11.5 2.71 5 8 Perbedaan spesifikasi dan gambar 2.62 2.60 16 2.64 7.5 9 Kinerja buruk supplier dan subkon 2.57 2.64 11.5 2.50 10 10 Safety 2.55 2.64 11.5 2.46 11 11 Perubahan peraturan pemerintah 2.54 2.64 11.5 2.43 13 12 Kurangnya kemampuan dan kecakapan kontraktor 2.53 2.88 3.5 2.18 20.5 13 Kesalahan material pada saat di lapangan 2.52 2.72 8 2.32 17 14 Menurunnya produktifitas pekerja 2.52 2.60 16 2.43 13 15 Bencana alam 2.50 2.36 22.5 2.64 7.5 16 Ketidakpastian politik saat ini 2.50 2.56 18 2.43 13 17 Kualitas pekerjaan yang kurang baik 2.48 2.84 5 2.11 24 18 Keterlambatan pihak ketiga 2.45 2.60 16 2.29 18 19 Menurunnya produktifitas peralatan 2.44 2.48 19.5 2.39 15.5 20 Keterlambatan dalam memecahkan masalah kontrak 2.44 2.48 19.5 2.39 15.5 21 Kegagalan keuangan pihak kontraktor 2.33 2.80 6.5 1.86 27 22 Adanya bahaya lingkungan pada proyek 2.27 2.40 21 2.14 22.5 23 Akses ke site yang sulit 2.25 2.28 25 2.21 19 24 Izin dan undang-undang yang menyulitkan 2.20 2.32 24 2.07 25 25 Keberadaan pekerja, alat dan material yang tidak jelas 2.19 2.20 26 2.18 20.5 26 Biaya proses legal yang terlalu besar 2.18 2.36 22.5 2.00 26 27 Keterlambatan memecahkan masalah litigasi 2.15 2.16 27 2.14 22.5 28 Pertengkaran pekerja 1.89 1.84 28 1.93 28

* Resiko diurutkan berdasarkan urutan total rata-rata

Dari tabel di atas terlihat bahwa resiko ‘Inflasi’ merupakan resiko dengan

dampak terbesar menurut pandangan pemilik dengan nilai rata-rata 3,08. Para

pemilik mungkin mengalami inflasi yang terparah pada waktu krisis moneter

melanda Indonesia pada tahun 1997. Pada waktu itu banyak proyek yang langsung

berhenti karena hebatnya serangan inflasi. Para pengusaha tidak dapat bergerak

dan semua sektor mengalami dampaknya, khususnya sektor proyek konstruksi.

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 3: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

Sedangkan menurut kontraktor, resiko yang berdampak terbesar adalah resiko

‘Kondisi lapangan yang tak terlihat’ dengan nilai rata-rata 2,96. Para kontraktor

akan mengalami kerugian yang besar karena biaya untuk pekerjaan tambahan

akibat resiko ini pada umumnya tidak dibayarkan oleh pemilik sehingga para

kontraktor berpendapat bahwa resiko ini merupakan resiko berdampak terbesar.

Salah satu contoh untuk resiko ini adalah kasus jembatan MERR II-C di

Surabaya. Pada kasus ini, pipa PDAM di bawah tanah hancur terkena hantaman

tiang pancang pada saat pekerjaan pondasi jembatan sedang dilaksanakan.

Padahal menurut pihak kontraktor, pihaknya telah terlebih dahulu berkoordinasi

dengan pihak PDAM sebelum memulai pemancangan. Mereka telah menentukan

titik pancang yang tidak dilewati oleh pipa PDAM, tetapi kenyataannya di salah

satu titik tersebut terdapat pipa PDAM yang cukup besar. Pihak PDAM selaku

pihak penyedia gambar pipa yang terletak di bawah tanah seharusnya bisa

bertanggungjawab atas peristiwa tersebut karena gambar dan kenyataan yang ada

di lapangan ternyata tidak sama.

Dampak yang diakibatkan resiko ini sangat besar karena selain proyek

terhenti, banyak kawasan perumahan di sekitar proyek yang tidak bisa

mendapatkan pasokan air bersih selama beberapa hari. Karena itu semua pihak,

baik itu pihak pemilik maupun pihak kontraktor perlu untuk berhati-hati di dalam

masalah kondisi lapangan yang tak terlihat karena dampak yang diakibatkan oleh

resiko ini bisa sangat besar sehingga dapat merugikan semua pihak seperti halnya

pada kasus jembatan MERR II-C di Surabaya ini. (Jawa Pos, 2003).

Urutan kedua dampak terbesar menurut pandangan pemilik adalah resiko

‘Change Order’. Resiko ini bisa mengakibatkan membengkaknya biaya

pembangunan dan keterlambatan waktu pembangunan, dimana biaya ini dapat

sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemilik. Change order ini bisa muncul

akibat keinginan pemilik sendiri, tetapi juga bisa muncul akibat kondisi diluar

keinginan pemilik misalnya harus diadakan perubahan desain karena disarankan

oleh konsultan mengingat terdapat kendala pada desain semula. Sedangkan

menurut kontraktor, yang menempati urutan kedua adalah resiko ‘Kesalahan

desain oleh konsultan’. Walaupun kesalahan ini diakibatkan oleh kelalaian dari

pihak konsultan, tetapi dampak dari resiko ini mungkin bisa cukup besar terhadap

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 4: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

pihak kontraktor karena akan terjadi perubahan terhadap biaya dan waktu kerja

proyek secara keseluruhan. Resiko ‘Change order’ sendiri berada pada urutan

ketiga menurut pandangan kontraktor.

Gambar 4.1. Diagram Dampak (Pandangan Pemilik dan Kontraktor)

Pemilik Kontraktor

1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 Inflasi

Adanya Change Order Kesalahan desain oleh konsultan

Kondisi lapangan yang tak terlihat Perubahan pekerjaan konstruksi

Kegagalan keuangan pihak pemilik Keterlambatan pembayaran pemilik Perbedaan spesifikasi dan gambar Kinerja buruk supplier dan subkon

Safety Perubahan peraturan pemerintah

Kemampuan dan kecakapan kontraktor Kesalahan material

Menurunnya produktifitas pekerja Bencana alam

Ketidakpastian politik saat ini Kualitas pekerjaan yang kurang baik

Keterlambatan pihak ketiga Menurunnya produktifitas peralatan

Masalah kontrak Kegagalan keuangan pihak kontraktor

Bahaya lingkungan pada proyek Akses ke site yang sulit

Izin dan undang-undang Pekerja, alat dan material yang tidak jelas

Biaya proses legal yang terlalu besar Masalah litigasi

Pertengkaran pekerja

Resiko

Nilai rata-rata

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 5: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

Gambar 4.1. menunjukkan snake diagram dari nilai dampak akibat tiap

resiko menurut pandangan pemilik dan kontraktor. Urutan resiko pada grafik ini

sama dengan urutan resiko pada Tabel 4.2. Dari grafik ini dapat terlihat lebih jelas

secara grafis bahwa menurut pandangan kontraktor dampak terbesar terjadi akibat

resiko ‘Kondisi lapangan yang tak terlihat’ sedangkan menurut pemilik dampak

terbesar terjadi akibat resiko ‘Inflasi’. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa

tidak semua resiko berdampak besar adalah resiko yang penting dan tidak semua

resiko yang tidak berdampak besar tidak perlu mendapatkan perhatian karena

masih ada hal yang ikut mempengaruhi penting tidaknya suatu resiko yaitu

frekuensi kejadian daripada resiko tersebut. Pembahasan mengenai resiko yang

penting dapat dilihat pada sub Bab 4.2.

Pada Gambar 4.1. dapat juga terlihat bahwa sebagian besar nilai rata-rata

dampak menurut pandangan pemilik lebih besar dari pandangan kontraktor.

Hanya ada 6 resiko yang menunjukkan nilai rata-rata dampak menurut pandangan

pemilik lebih kecil dari pandangan kontraktor yang berarti bahwa pihak

kontraktor merasakan dampak yang lebih besar daripada yang dirasakan oleh

pihak pemilik. Keenam resiko tersebut yaitu:

1. Kesalahan desain oleh konsultan

2. Kondisi lapangan yang tak terlihat

3. Perubahan pada pekerjaan konstruksi akibat sulit dilaksanakan

4. Keterlambatan pembayaran oleh pemilik

5. Perbedaan spesifikasi dan gambar

6. Bencana alam

Dari keenam resiko ini, resiko yang menunjukkan perbedaan nilai rata-rata

dampak terbesar adalah resiko ‘Kondisi lapangan yang tak terlihat’ yang disusul

kemudian dengan resiko ‘Bencana alam’, yang mana kedua resiko ini merupakan

resiko yang kejadiannya berhubungan langsung dengan alam.

Pada Tabel 4.3., yang merupakan tabel yang menunjukkan hasil uji

hubungan pandangan pemilik dan pandangan kontraktor terhadap dampak dari

tiap kejadian resiko (hasil uji T-test lihat pada Lampiran 3), terlihat bahwa resiko

“Kualitas pekerjaan yang kurang baik” merupakan resiko yang memiliki

perbedaan paling signifikan antara pandangan pemilik dan kontraktor.

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 6: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

Tabel 4.3. Hasil Uji Hubungan Terhadap Dampak Kejadian Resiko

Pemilik Kontraktor

No. Resiko * Mean Std.Dv Mean Std.Dv P value Keterangan 1 Kualitas pekerjaan yang kurang baik 2.84 0.55 2.11 0.69 0.000 Signifikan 2 Kegagalan keuangan pihak kontraktor 2.80 1.12 1.86 1.08 0.003 Signifikan 3 Kurangnya kemampuan dan 2.88 0.83 2.18 1.02 0.009 Signifikan kecakapan kontraktor 4 Biaya proses legal yang terlalu besar 2.36 0.57 2.00 0.54 0.022 Signifikan 5 Kesalahan material pada saat di lapangan 2.72 0.68 2.32 0.61 0.029 Signifikan 6 Inflasi 3.08 0.76 2.68 0.61 0.038 Signifikan 7 Keterlambatan pihak ketiga 2.60 0.71 2.29 0.71 0.114 Tdk signifikan 8 Kondisi lapangan yang tak terlihat 2.64 0.76 2.96 0.79 0.135 Tdk signifikan (bawah tanah) 9 Adanya bahaya lingkungan pada proyek 2.40 0.82 2.14 0.45 0.156 Tdk signifikan 10 Izin dan undang2 yang menyulitkan 2.32 0.75 2.07 0.54 0.168 Tdk signifikan 11 Kegagalan keuangan pihak pemilik 2.88 1.27 2.54 1.07 0.289 Tdk signifikan 12 Safety 2.64 0.57 2.46 0.64 0.297 Tdk signifikan 13 Perubahan peraturan pemerintah 2.64 0.76 2.43 0.74 0.310 Tdk signifikan 14 Menurunnya produktifitas pekerja 2.60 0.65 2.43 0.57 0.310 Tdk signifikan 15 Perubahan pada pekerjaan konstruksi 2.64 0.70 2.79 0.63 0.429 Tdk signifikan akibat sulit dilaksanakan

16 Kinerja buruk supplier dan sub kon 2.64 0.76 2.5 0.69 0.486 Tdk signifikan 17 Pertengkaran pekerja 1.84 0.55 1.93 0.38 0.496 Tdk signifikan 18 Ketidakpastian politik saat ini 2.56 0.71 2.43 0.74 0.515 Tdk signifikan 19 Adanya change order 2.92 0.70 2.82 0.55 0.569 Tdk signifikan 20 Menurunnya produktifitas peralatan 2.48 0.65 2.39 0.57 0.605 Tdk signifikan 21 Bencana alam 2.48 1.19 2.64 1.13 0.612 Tdk signifikan 22 Keterlambatan dalam memecahkan 2.48 0.71 2.39 0.79 0.676 Tdk signifikan masalah kontrak

23 Akses ke site yang sulit 2.28 0.68 2.21 0.63 0.716 Tdk signifikan 24 Keterlambatan pembayaran oleh pemilik 2.64 0.99 2.71 0.81 0.766 Tdk signifikan 25 Kesalahan desain oleh konsultan/engineer 2.80 0.76 2.86 0.65 0.770 Tdk signifikan 26 Perbedaan spesifikasi dan gambar 2.60 0.76 2.64 0.56 0.815 Tdk signifikan 27 Keberadaan pekerja, alat dan 2.20 0.65 2.18 0.55 0.897 Tdk signifikan dan material yang tidak jelas

28 Keterlambatan memecahkan masalah litigasi 2.16 0.55 2.14 0.80 0.929 Tdk signifikan * Resiko diurutkan berdasarkan tingkat signifikansinya

Kualitas pekerjaan yang kurang baik yang dihasilkan oleh pihak kontraktor

berdampak cukup besar (nilai rata-rata dampak 2,84) bagi pemilik karena pemilik

merupakan pemakai dari hasil karya konstruksi tersebut. Kurangnya kualitas

bangunan akan mengurangi nilai daripada bangunan tersebut apalagi jika

bangunan tersebut akan dipakai untuk kegiatan perdagangan atau perkantoran.

Tetapi pihak kontraktor tidak terlalu merasakan dampak dari resiko ini (nilai rata-

rata dampak hanya 2,11) karena mungkin selama ini kualitas pekerjaan yang

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 7: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

kurang baik tersebut tidak hanya diakibatkan oleh kurangnya kualitas dari

kontraktor tetapi juga diakibatkan oleh adanya perbedaan spesifikasi dan gambar

serta adanya kesalahan desain oleh pihak konsultan. Mungkin selama proyek

tersebut berjalan, gambar desain yang kurang jelas akibat keterbatasan dana dari

pemilik dan spesifikasi yang kurang jelas yang membingungkan pihak kontraktor

sehingga sering terjadi kesalahan di dalam pekerjaan. Kesalahan ini tentunya akan

mengakibatkan perubahan pada pekerjaan konstruksi dimana kegiatan rework ini

akan menambah biaya bagi pihak pemilik serta mengurangi kualitas daripada

bangunan tersebut.

4.3. Frekuensi Resiko

Nilai frekuensi tiap resiko menurut pandangan pemilik dan kontraktor

dapat dilihat pada Tabel 4.4., yang juga menunjukkan urutan/ranking frekuensi

tiap resiko. Pada tabel tersebut terlihat bahwa responden pemilik dan kontraktor

sama-sama memilih resiko ‘Change order’ sebagai resiko yang memiliki

frekuensi tertinggi kejadiannya dengan nilai rata-rata 3,16 menurut pemilik dan

3,11 menurut kontraktor.

Seringnya resiko ‘Change order’ terjadi di Indonesia mungkin disebabkan

oleh beberapa hal di antaranya:

1. Kurang mantapnya perencanaan awal dari proyek sehingga terkesan

terburu-buru untuk segera melaksanakan proyek

2. Tidak lengkapnya gambar desain dan spesifikasi proyek

3. Kurangnya kualitas bangunan yang dihasilkan

4. Keinginan pemilik yang selalu berubah-ubah, yang ingin mendapatkan

hasil yang terbaik.

Menurut penelitian mengenai resiko yang pernah dilakukan pada proyek di

Jakarta oleh Santoso (1999), diperoleh suatu hasil yang menunjukkan juga bahwa

resiko change order ini memiliki frekuensi kejadian yang tertinggi dengan nilai

3,019 (skala 1-4) menurut kontraktor-kontraktor yang menangani proyek di

Jakarta. Sehingga jika ditambah dengan hasil penelitian ini yang merupakan hasil

jawaban kontraktor-kontraktor di Surabaya dan Bogor, maka dapat dikatakan

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 8: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

bahwa resiko Change order merupakan resiko dengan frekuensi tertinggi di

Indonesia.

Jika dilihat pada urutan selanjutnya dari ranking frekuensi resiko ini

menurut pandangan pemilik, resiko-resiko pada urutan kedua, keempat dan kelima

merupakan resiko-resiko yang bisa menjadi alasan terjadinya change order seperti

yang telah diuraikan sebelumnya. Terdapat dua resiko yang berada pada urutan

kedua menurut pandangan pemilik. Yang pertama adalah resiko ‘Perubahan pada

pekerjaan konstruksi akibat sulit dilaksanakan’ dengan nilai 2,64. Ini berarti

bahwa resiko ini cukup sering terjadi yang mungkin disebabkan oleh sulitnya

desain yang dibuat oleh konsultan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh

Hendralim dan Winata (2004), ternyata resiko ini sering terjadi pada proyek-

proyek pembangunan gudang dan pabrik di Surabaya. Lalu resiko kedua yang

menempati urutan kedua dengan nilai 2,64 adalah resiko ‘Kualitas pekerjaan yang

kurang baik’. Dalam hal ini pemilik berpendapat masih cukup sering mengalami

kualitas pekerjaan yang tidak sesuai dengan harapan yang diakibatkan oleh

kesalahan desain dan gambar oleh konsultan maupun kurangnya kualitas kerja

kontraktor.

Sedangkan menurut kontraktor, resiko yang menempati urutan kedua

adalah resiko ‘Perbedaan spesifikasi dan gambar’ dengan nilai 2,64. Disini terlihat

bahwa resiko-resiko yang menempati urutan kedua menurut pandangan pemilik

dan kontraktor, masih berhubungan dengan masalah desain. Dari sisi pemilik,

yang lebih sering terjadi adalah masalah desain yang dibuat oleh konsultan yang

sering tidak dapat diaplikasikan di lapangan. Sedangkan dari sisi kontraktor,

desain gambar dan desain spesifikasi yang tidak sama di lapangan menjadi resiko

yang lebih sering terjadi.

Lalu resiko yang masih cukup sering terjadi dan menempati urutan ketiga

menurut pandangan kontraktor adalah resiko ‘Kesalahan desain oleh konsultan’.

Dan kesalahan tersebut bisa berakibat pada timbulnya perubahan pekerjaan yang

dapat menimbulkan kerugian waktu dan biaya. Fenomena sering terjadinya resiko

ini ternyata juga diikuti dengan cukup tingginya dampak yang diakibatkan oleh

resiko ini yang telah dibahas pada Sub Bab 4.2.

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 9: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

Tabel 4.4. Urutan Frekuensi Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor

No. Resiko Pemilik Kontraktor Rata-rata Urutan Rata-rata Urutan 1 Adanya Change Order 3.16 1 3.11 1 2 Perbedaan spesifikasi dan gambar 2.60 4 2.64 2 3 Keterlambatan pembayaran oleh pemilik 2.56 5.5 2.54 4 4 Kesalahan desain oleh konsultan 2.48 8.5 2.61 3 5 Perubahan pada pekerjaan konstruksi akibat sulit 2.64 2.5 2.39 7 6 Menurunnya produktifitas pekerja 2.56 5.5 2.46 5 7 Menurunnya produktifitas peralatan 2.48 8.5 2.43 6 8 Safety 2.40 11 2.29 8.5 9 Kinerja buruk supplier dan subkon 2.36 12.5 2.29 8.5 10 Kualitas pekerjaan yang kurang baik 2.64 2.5 2.00 19.5 11 Kesalahan material pada saat di lapangan 2.44 10 2.07 17 12 Kondisi lapangan yang tak terlihat 2.24 18 2.25 10 13 Keterlambatan pihak ketiga 2.36 12.5 2.11 15 14 Keterlambatan dalam memecahkan masalah kontrak 2.32 14 2.11 15 15 Inflasi 2.28 15.5 2.14 13 16 Adanya bahaya lingkungan pada proyek 2.24 18 2.18 11.5 17 Keberadaan pekerja, alat dan material yang tidak jelas 2.20 20 2.18 11.5 18 Ketidakpastian politik saat ini 2.24 18 2.04 18 19 Biaya proses legal yang terlalu besar 2.28 15.5 1.96 21 20 Kurangnya kemampuan dan kecakapan kontraktor 2.52 7 1.71 26 21 Akses ke site yang sulit 2.12 22 2.00 19.5 22 Perubahan peraturan pemerintah 2.00 25.5 2.11 15 23 Izin dan undang-undang yang menyulitkan 2.16 21 1.93 23 24 Pertengkaran pekerja 2.08 23.5 1.93 23 25 Keterlambatan memecahkan masalah litigasi 2.00 25.5 1.93 23 26 Kegagalan keuangan pihak pemilik 1.84 27 1.82 25 27 Kegagalan keuangan pihak kontraktor 2.08 23.5 1.54 28 28 Bencana alam 1.80 28 1.64 27

Selain hasil pada Tabel 4.4., nilai rata-rata frekuensi menurut pandangan

pemilik dan kontraktor dapat pula dilihat secara grafis pada Gambar 4.2. Pada

gambar ini dapat terlihat juga bahwa nilai rata-rata frekuensi menurut pandangan

pemilik pada umumnya lebih besar daripada nilai rata-rata menurut pandangan

kontraktor. Pada grafik ini terlihat bahwa hanya ada 3 resiko yang mana nilai rata-

rata frekuensi menurut pandangan kontraktor lebih besar dari nilai rata-rata

menurut pandangan pemilik. Ketiga resiko tersebut yaitu:

1. Perbedaan spesifikasi dan gambar

2. Kesalahan desain oleh konsultan

3. Perubahan peraturan pemerintah

Terdapat fenomena menarik di sini bahwa resiko yang berhubungan dengan

masalah desain, yaitu ‘Perbedaan spesifikasi dan gambar’ dan resiko ‘Kesalahan

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 10: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

desain oleh konsultan’, pada penelitian ini keduanya merupakan resiko yang nilai

rata-rata menurut pandangan kontraktor lebih besar dari nilai rata-rata menurut

pandangan pemilik, baik itu untuk dampak maupun frekuensi kejadiannya.

Gambar 4.2. Diagram Frekuensi (Pandangan Pemilik dan Kontraktor)

Pemilik Kontraktor

1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 Adanya Change Order

Perbedaan spesifikasi dan gambar Keterlambatan pembayaran oleh pemilik

Kesalahan desain oleh konsultan Perubahan pekerjaan konstruksi Menurunnya produktifitas pekerja

Menurunnya produktifitas peralatan Safety

Kinerja buruk supplier dan subkon Kualitas pekerjaan yang kurang baik

Kesalahan material Kondisi lapangan yang tak terlihat

Keterlambatan pihak ketiga Masalah kontrak

Inflasi Bahaya lingkungan pada proyek

Pekerja, alat dan material yang tidak jelas Ketidakpastian politik saat ini

Biaya proses legal yang terlalu besar Kemampuan dan kecakapan kontraktor

Akses ke site yang sulit Perubahan peraturan pemerintah

Izin dan undang-undang Pertengkaran pekerja

Masalah litigasi Kegagalan keuangan pihak pemilik

Kegagalan keuangan pihak kontraktor Bencana alam

Resiko

Nilai rata-rata

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 11: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

Pada Tabel 4.5. berikut ini dapat dilihat hasil uji statistik perbedaan

pandangan pemilik dan pandangan kontraktor mengenai frekuensi tiap resiko

(hasil uji T-test lihat pada Lampiran 4). Resiko yang paling signifikan perbedaan

pandangannya adalah resiko “Kurangnya Kemampuan dan Kecakapan

Kontraktor”. Nilai rata-rata dari responden pemilik adalah 2,88 dan nilai rata-rata

dari responden kontraktor adalah 1,71. Para kontraktor berpendapat bahwa selama

ini mereka cukup mampu dan cukup cakap di dalam mengerjakan suatu proyek

konstruksi. Tetapi menurut para pemilik, apa yang ditunjukkan oleh para

kontraktor selama ini menurut mereka pada umumnya masih kurang memenuhi

harapan jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk proyek-proyek

konstruksi. Para pemilik berpendapat bahwa masih cukup sering terdapat

kontraktor yang tidak mampu di dalam mengimplementasikan desain yang

diberikan oleh konsultan atau arsitek. Tetapi para kontraktor menganggap hal

tersebut berkaitan dengan constructability, dimana desain yang dibuat oleh

konsultan memang sulit atau tidak bisa dilaksanakan di lapangan.

Resiko yang perlu diperhatikan lagi adalah resiko “Kualitas Pekerjaan

Yang Kurang Baik” dimana pada Tabel 4.3. maupun pada Tabel 4.5. keduanya

signifikan. Pada kedua tabel tersebut, resiko ini menduduki peringkat kedua. Ini

menunjukkan bahwa perbedaan pandangan antara pemilik dan kontraktor untuk

resiko ini cukup tinggi baik dari segi dampak maupun segi frekuensi. Di satu sisi

para kontraktor tidak merasa bahwa sering terjadi kualitas pekerjaan yang tidak

memuaskan dan tidak merasa bahwa ada dampak serius dari masalah tersebut,

tetapi di sisi lain, para pemilik proyek merasa sering terjadi kualitas pekerjaan

yang kurang baik dan itu sangat berdampak pada keuangan pemilik.

Secara keseluruhan, adanya perbedaan pandangan resiko-resiko pada

Tabel 4.3. dan Tabel 4.5. mengenai dampak dan frekuensi resiko, mungkin

disebabkan oleh adanya perbedaan pengalaman dari masing-masing partisipan.

Pengalaman pemilik dan kontraktor yang memiliki lingkungan kerja yang berbeda

dimana pihak kontraktor akan lebih sering berada di lapangan sebagai pelaksana

proyek, sedangkan pihak pemilik akan lebih sering berada di luar lapangan dan

tidak berhubungan langsung dengan pekerjaan di lapangan. Perbedaan pandangan

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 12: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

ini berkaitan erat dengan masalah alokasi resiko yang akan dibahas lebih lanjut

pada Sub Bab 4.5. dan Sub Bab 4.6.

Tabel 4.5. Hasil Uji Hubungan Terhadap Frekuensi Kejadian Resiko

Pemilik Kontraktor

No. Resiko* Mean Std.Dv Mean Std.Dv P value Keterangan 1 Kurangnya kemampuan dan 2.52 0.59 1.71 0.66 0.00 Signifikan kecakapan kontraktor 2 Kualitas pekerjaan yang kurang baik 2.64 0.49 2.00 0.61 0.00 Signifikan 3 Kesalahan material pada saat di lapangan 2.44 0.51 2.07 0.47 0.01 Signifikan 4 Kegagalan keuangan pihak kontraktor 2.08 0.70 1.54 0.69 0.01 Signifikan 5 Biaya proses legal yang terlalu besar 2.28 0.61 1.96 0.43 0.03 Signifikan 6 Perubahan pada pekerjaan konstruksi 2.64 0.57 2.39 0.57 0.12 Tdk Signifikan akibat sulit dilaksanakan 7 Izin dan undang2 yang menyulitkan 2.16 0.55 1.93 0.38 0.15 Tdk Signifikan 8 Keterlambatan pihak ketiga 2.36 0.57 2.11 0.50 0.15 Tdk Signifikan 9 Keterlambatan dalam memecahkan 2.32 0.63 2.11 0.50 0.18 Tdk Signifikan masalah kontrak

10 Ketidakpastian politik saat ini 2.24 0.60 2.04 0.58 0.21 Tdk Signifikan 11 Bencana alam 1.80 0.65 1.64 0.49 0.23 Tdk Signifikan 12 Pertengkaran pekerja 2.08 0.57 1.93 0.26 0.32 Tdk Signifikan 13 Akses ke site yang sulit 2.12 0.44 2.00 0.47 0.34 Tdk Signifikan 14 Inflasi 2.28 0.46 2.14 0.59 0.35 Tdk Signifikan 15 Perubahan peraturan pemerintah 2.00 0.41 2.11 0.50 0.40 Tdk Signifikan 16 Kesalahan desain oleh konsultan/engineer 2.48 0.59 2.61 0.50 0.40 Tdk Signifikan 17 Keterlambatan memecahkan masalah litigasi 2.00 0.41 1.93 0.47 0.56 Tdk Signifikan 18 Kegagalan keuangan pihak pemilik 1.84 0.69 1.82 0.55 0.59 Tdk Signifikan 19 Safety 2.40 0.65 2.29 0.60 0.65 Tdk Signifikan 20 Adanya bahaya lingkungan pada proyek 2.24 0.52 2.18 0.48 0.66 Tdk Signifikan 21 Menurunnya produktifitas pekerja 2.56 0.65 2.46 0.58 0.72 Tdk Signifikan 22 Keterlambatan pembayaran oleh pemilik 2.56 0.71 2.54 0.64 0.75 Tdk Signifikan 23 Kondisi lapangan yang tak terlihat 2.24 0.52 2.25 0.59 0.77 Tdk Signifikan (bawah tanah) .

24 Adanya change order 3.16 0.69 3.11 0.69 0.78 Tdk Signifikan 25 Perbedaan spesifikasi dan gambar 2.60 0.65 2.64 0.49 0.79 Tdk Signifikan 26 Kinerja buruk supplier dan sub kon 2.36 0.64 2.29 0.60 0.82 Tdk Signifikan 27 Menurunnya produktifitas peralatan 2.48 0.65 2.43 0.63 0.93 Tdk Signifikan 28 Keberadaan pekerja, alat dan 2.20 0.58 2.18 0.55 0.93 Tdk Signifikan

dan material yang tidak jelas * Resiko diurutkan berdasarkan tingkat signifikansinya

4.4. Tingkat Kepentingan Resiko

Nilai dampak dan frekuensi yang telah dibahas pada Sub Bab 4.2. dan 4.3

di atas dapat dianalisa lebih lanjut dengan menggabungkan kedua nilai tersebut.

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 13: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

Perkalian nilai rata-rata frekuensi dan dampak tersebut dapat menghasilkan suatu

nilai yang menunjukkan tingkat kepentingan dari tiap resiko tersebut.

4.4.1. Tingkat Kepentingan Resiko Menurut Pandangan Pemilik

Tabel 4.6. menunjukkan nilai tingkat kepentingan menurut pandangan

pemilik. Pada tabel ini, resiko dengan tingkat kepentingan tertinggi adalah resiko

‘Change Order’ dengan nilai rata-rata perkalian 9,22. Hasil uji korelasi antara

frekuensi dan dampak untuk resiko ini memiliki nilai yang tidak signifikan yang

menunjukkan bahwa antara frekuensi dan dampak tidak berkorelasi satu sama lain

(hasil uji korelasi lihat pada Lampiran 5). Hal ini berarti bahwa tingginya dampak

dari resiko tersebut tidak seiring dengan nilai frekuensi kejadiannya. Pada

penelitian lain di negara Hong Kong yang juga meneliti pandangan pemilik

mengenai tingkat kepentingan resiko (Ahmed, 1999) menunjukkan hasil bahwa

resiko Change order tidak berada pada urutan atas tetapi hanya berada pada

urutan menengah tingkat kepentingan resiko.

Resiko-resiko yang berada pada urutan kedua dan ketiga Tabel 4.6.

sebagian besar merupakan resiko yang berhubungan dengan proses pelaksanaan

proyek yang berarti sangat erat hubungannya dengan pihak kontraktor. Resiko-

resiko tersebut adalah resiko “Kualitas pekerjaan yang kurang baik” yang berada

pada urutan kedua dan resiko ‘Kurangnya kemampuan dan kecakapan kontraktor’

berada pada urutan ketiga. Resiko-resiko ini menjadi penting bagi pemilik karena

sangat menentukan di dalam menentukan hasil akhir dari proyek yang dikerjakan.

Para pemilik merasa selama ini belum puas dengan pekerjaan yang dilakukan oleh

kontraktor sehingga mereka merasa bahwa resiko ini penting bagi mereka.

Sementara itu, frekuensi kejadian dan dampak resiko ini ternyata memiliki

korelasi atau hubungan satu sama lain (hasil uji korelasi signifikan) yang berarti

bahwa tingginya nilai dampak berjalan seiring dengan tingginya nilai frekuensi

dari resiko-resiko tersebut. Para pemilik merasakan dampak resiko ini akibat dari

sering terjadinya resiko tersebut. Hal ini seharusnya menjadi sinyal buat para

kontraktor agar selalu introspeksi diri dan memperbaiki kualitas di dalam

melaksanakan proyek konstruksi walaupun resiko ini bisa juga terjadi akibat

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 14: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

kesalahan gambar desain dan spesifikasi yang tidak jelas sehingga pihak

kontraktor bingung di dalam melaksanakan instruksi di lapangan.

Tabel 4.6. Tingkat Kepentingan Resiko Menurut Pandangan Pemilik

Ranking Resiko Frekuensi Dampak Tingkat Pearson P-value Kepentingan Korelasi 1 Adanya Change Order 3.16 2.92 9.227 0.372 0.067 2 Kualitas pekerjaan yang kurang baik 2.64 2.84 7.498 0.547 0.005 3 Kurangnya kemampuan dan kecakapan 2.52 2.88 7.258 0.646 0.000 Kontraktor 4 Inflasi 2.28 3.08 7.022 0.292 0.156 5 Perubahan pada pekerjaan konstruksi 2.64 2.64 6.970 0.708 0.000 6 Kesalahan desain oleh konsultan 2.48 2.80 6.944 0.410 0.042 7 Perbedaan spesifikasi dan gambar 2.60 2.60 6.760 0.507 0.010 8 Keterlambatan pembayaran oleh pemilik 2.56 2.64 6.758 0.826 0.000 9 Menurunnya produktifitas pekerja 2.56 2.60 6.656 0.754 0.000 10 Kesalahan material di lapangan 2.44 2.68 6.539 0.737 0.000 11 Safety 2.40 2.64 6.336 0.409 0.043 12 Kinerja buruk supplier dan subkon 2.36 2.64 6.230 0.625 0.001 13 Menurunnya produktifitas peralatan 2.48 2.48 6.150 0.609 0.001 14 Keterlambatan pihak ketiga 2.36 2.60 6.136 0.580 0.002 15 Kondisi lapangan yang tak terlihat 2.24 2.64 5.914 0.333 0.104 16 Kegagalan keuangan pihak kontraktor 2.08 2.80 5.824 0.764 0.000 17 Keterlambatan dalam memecahkan 2.32 2.48 5.754 0.573 0.003 masalah kontrak

18 Ketidakpastian politik saat ini 2.24 2.56 5.734 0.553 0.004 19 Biaya proses legal yang terlalu besar 2.28 2.36 5.381 0.415 0.039 20 Adanya bahaya lingkungan pada proyek 2.24 2.40 5.376 0.351 0.085 21 Kegagalan keuangan pihak pemilik 1.84 2.88 5.299 0.741 0.000 22 Perubahan peraturan pemerintah 2.00 2.64 5.280 0.270 0.193 23 Izin dan undang-undang yang 2.16 2.32 5.011 0.575 0.003 Menyulitkan

24 Keberadaan pekerja, alat dan material 2.20 2.20 4.840 0.335 0.101 yang tidak jelas

25 Akses ke site yang sulit 2.12 2.28 4.834 0.442 0.027 26 Keterlambatan memecahkan 2.00 2.16 4.320 0.369 0.070 masalah litigasi

27 Bencana alam 1.80 2.36 4.248 0.562 0.030 28 Pertengkaran pekerja 2.08 1.84 3.827 0.569 0.003

Resiko lain yang dianggap penting oleh pemilik adalah resiko ‘Inflasi’

yang menempati urutan keempat. Resiko ini mungkin jarang terjadi tetapi sekali

terjadi bisa berakibat fatal pada sistim perekonomian seperti yang terjadi sewaktu

krisis moneter melanda Indonesia pada tahun 1997. Banyak perusahaan yang

kocar kacir dan banyak proyek pembangunan yang terhenti akibat krisis tersebut.

Setelah krisis tersebut, inflasi menjadi hal yang ditakuti yang senantiasa bisa

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 15: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

terjadi di Indonesia. Para pemilik berpendapat bahwa inflasi termasuk resiko yang

penting karena resiko inflasi sangat berhubungan dengan uang yang

diinvestasikan untuk pembangunan sebuah proyek terutama jika proyek tersebut

belum selesai.

4.4.2. Tingkat Kepentingan Resiko Menurut Pandangan Kontraktor

Menurut pandangan kontraktor, yang dapat dilihat pada Tabel 4.7., resiko

yang memiliki tingkat kepentingan tertinggi adalah sama dengan pandangan

pemilik yaitu ‘Change Order’. Resiko ini memiliki frekuensi yang tinggi dan

dampak yang cukup besar pula menurut responden kontraktor. Padahal dampak

akibat Change order seyogyanya merupakan tanggung jawab pihak pemilik (Fisk,

1997). Tetapi dalam kenyataan di lapangan, dampak akibat change order tetap

akan dirasakan oleh kontraktor karena budaya dari masyarakat Indonesia yang

sering tawar menawar di dalam melakukan transaksi sehingga pihak kontraktor

juga harus secara tidak langsung ikut membiayai pekerjaan akibat change order

tersebut selain dari resiko keterlambatan waktu yang harus ditanggung. Pada

penelitian Jakarta, resiko ini dapat dikatakan sebagai resiko yang penting menurut

pandangan kontraktor di Jakarta. Tetapi pada penelitian di negara lain, resiko

Change order bukan merupakan resiko terpenting. Pada negara Amerika dan

Hong Kong, resiko ini tidak berada pada urutan 5 resiko terpenting dan urutan 5

resiko paling tidak penting (Kangari, 1995; Ahmed, 1999). Pada kedua negara

tersebut, resiko ini berada pada urutan menengah dari daftar tingkat kepentingan

resiko menurut pandangan kontraktor.

Resiko yang menempati urutan kedua adalah resiko ‘Kesalahan desain

oleh konsultan’. Kesalahan desain oleh konsultan yang mungkin tidak

berpengalaman akan sangat berpengaruh terhadap waktu penyelesaian proyek

konstruksi apalagi jika perubahan akibat kesalahan tersebut sampai harus merubah

bentuk fisik konstruksi yang telah jadi. Kesalahan desain yang akan menambah

biaya tersebut kadang tidak sepenuhnya ditanggung oleh pemilik. Selain waktu

pekerjaan yang semakin lama yang akan mengurangi kesempatan pengerjaan

proyek lain, pihak kontraktor masih harus ikut menanggung biaya akibat

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 16: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

kesalahan desain tersebut. Karena itu resiko ini menjadi penting bagi kontraktor

dan dalam hal ini kompetensi dari konsultan sangat perlu diperhatikan.

Tabel 4.7. Tingkat Kepentingan Resiko Menurut Pandangan Kontraktor

Ranking Resiko Frekuensi Dampak Tingkat Pearson P-value Kepentingan Korelasi 1 Adanya Change Order 3.11 2.82 8.770 0.546 0.003 2 Kesalahan desain oleh konsultan 2.61 2.86 7.465 0.278 0.152 3 Perbedaan spesifikasi dan gambar 2.64 2.64 6.970 0.330 0.086 4 Keterlambatan pembayaran oleh pemilik 2.54 2.71 6.883 0.738 0.000 5 Perubahan pada pekerjaan konstruksi 2.39 2.79 6.668 0.659 0.000 akibat sulit dilaksanakan 6 Kondisi lapangan yang tak terlihat 2.25 2.96 6.660 0.579 0.001 7 Menurunnya produktifitas pekerja 2.46 2.43 5.978 0.273 0.161 8 Menurunnya produktifitas peralatan 2.43 2.39 5.808 0.338 0.078 9 Inflasi 2.14 2.68 5.735 0.337 0.080 10 Kinerja buruk supplier dan subkon 2.29 2.50 5.725 0.712 0.000 11 Safety 2.29 2.46 5.633 0.512 0.005 12 Perubahan peraturan pemerintah 2.11 2.43 5.127 0.674 0.000 13 Keterlambatan dalam memecahkan 2.11 2.39 5.043 0.552 0.002 masalah kontrak

14 Ketidakpastian politik saat ini 2.04 2.43 4.957 0.656 0.000 15 Keterlambatan pihak ketiga 2.11 2.29 4.832 0.642 0.000 16 Kesalahan material di lapangan 2.07 2.32 4.802 0.696 0.000 17 Keberadaan pekerja, alat & material 2.18 2.18 4.752 0.260 0.182 yang tidak jelas

18 Adanya bahaya lingkungan pada proyek 2.18 2.14 4.665 0.571 0.002 19 Kegagalan keuangan pihak pemilik 1.82 2.54 4.623 0.611 0.001 20 Akses ke site yang sulit 2.00 2.21 4.420 0.499 0.007 21 Bencana alam 1.64 2.64 4.330 0.567 0.002 22 Kualitas pekerjaan yang kurang baik 2.00 2.11 4.220 0.888 0.000 23 Keterlambatan memecahkan 1.93 2.14 4.130 0.622 0.000 masalah litigasi

24 Izin dan undang-undang yang 1.93 2.07 3.995 0.753 0.000 menyulitkan

25 Biaya proses legal yang terlalu besar 1.96 2.00 3.920 0.635 0.000 26 Kurangnya kemampuan dan kecakapan 1.71 2.18 3.728 0.630 0.000 Kontraktor

27 Pertengkaran pekerja 1.93 1.93 3.725 0.320 0.097 28 Kegagalan keuangan pihak kontraktor 1.54 1.86 2.864 0.651 0.000

Urutan ketiga tingkat kepentingan menurut pandangan kontraktor adalah

resiko ‘Perbedaan spesifikasi dan gambar’. Resiko ini terjadi karena adanya

perbedaan antara gambar dengan spesifikasi dari proyek tersebut. Gambar yang

diterima ternyata berbeda dengan spesifikasi yang telah disetujui oleh pemilik

sehingga hal ini tentu akan memerlukan waktu lagi untuk membetulkan gambar

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 17: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

atau spesifikasi yang salah tersebut. Hal yang mungkin ditakutkan oleh kontraktor

adalah apabila proyek telah sementara berjalan lalu ditengah perjalanan pekerjaan

tersebut baru diketahui ternyata ada perbedaan antara gambar dan spesifikasi.

Kesalahan yang mungkin disebabkan oleh kelalaian konsultan ini bisa

mengakibatkan keterlambatan waktu proyek dan tentu saja akan mengurangi

kualitas pekerjaan yang akan dihasilkan karena banyaknya perubahan pekerjaan

akibat kesalahan tersebut. Hubungan dari kesalahan gambar dan desain yang akan

berdampak pada kegagalan untuk membangun sesuai dengan yang

diharapkan/direncanakan telah dikemukakan sebelumnya juga pada penelitian

Jakarta.

Pada penelitian lain di Surabaya mengenai penyebab rework/pekerjaan

ulang (Hendralim & Winata, 2004), dikemukakan bahwa salah satu penyebab

utama adanya rework pada proyek konstruksi adalah kesalahan gambar dan desain

serta adanya perbedaan antara gambar dan spesifikasi yang diminta. Tentu saja

dengan adanya rework yang merupakan dampak kedua resiko tersebut akan

mengakibatkan biaya konstruksi membengkak dan waktu pengerjaan proyek

menjadi lebih lama. Pembengkakan biaya (overcost) dan keterlambatan waktu

(delay) menjadi alasan mengapa resiko ‘Kesalahan desain oleh konsultan’ dan

resiko ‘Perbedaan spesifikasi dan gambar’ menjadi penting di mata para

kontraktor pada penelitian ini. Tetapi dampak membengkaknya biaya dan

keterlambatan waktu tersebut ternyata tidak seiring dengan frekuensi kejadian dari

resiko-resiko tersebut. Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji korelasi frekuensi dan

dampak (hasil lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6) untuk resiko-resiko tersebut

yang tidak signifikan seperti yang terlihat pada Tabel 4.7. yang menunjukkan

tidak adanya korelasi/hubungan antara frekuensi dan dampak resiko.

Resiko pada urutan berikutnya yang termasuk cukup penting adalah resiko

‘Keterlambatan pembayaran oleh pemilik’. Uji korelasi frekuensi dan dampak dari

resiko ini ternyata menunjukkan hasil yang signifikan yang berarti bahwa

meningkatnya dampak juga diikuti dengan meningkatnya frekuensi dari resiko

tersebut dan demikian juga sebaliknya. Akibat terjadinya resiko ini, proyek

kadang menjadi terhambat dan pihak kontraktor tentu saja akan terhambat

perputaran uangnya karena harus menunggu pembayaran oleh pemilik terealisir

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 18: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

sehingga hal ini akan menimbulkan kerugian biaya. Apalagi jika keterlambatan

tersebut terjadi hingga berbulan-bulan lamanya. Kenyataan ini juga diperkuat

dengan Tabel 4.2. dan Tabel 4.4. yang menunjukkan bahwa frekuensi terjadinya

keterlambatan pembayaran dan dampak yang diakibatkannya menempati

urutan/rangking yang cukup tinggi menurut pandangan pemilik dan kontraktor.

4.4.3. Perbandingan Tingkat Kepentingan Resiko

Pada Tabel 4.8. dapat terlihat perbandingan urutan (ranking) menurut

pandangan pemilik dan kontraktor untuk semua resiko yang dibahas. Resiko

Change order merupakan urutan pertama bagi pemilik dan kontraktor. Lalu untuk

urutan selanjutnya, pandangan pemilik dan kontraktor sudah berbeda. Pemilik

berpendapat bahwa resiko “Kualitas pekerjaan yang kurang baik” menjadi

terpenting kedua setelah Change Order, sementara pihak kontraktor hanya

menempatkan resiko tersebut pada urutan ke 22. Terlihat bahwa terdapat suatu

perbedaan urutan yang sangat menyolok untuk resiko ini yaitu 2 dan 22. Dari

perbedaan ini bisa disimpulkan bahwa para pemilik sangat mengharapkan suatu

hasil yang memuaskan dari para kontraktor. Sedangkan para kontraktor

berpendapat bahwa resiko ini tidak perlu dikhawatirkan karena para kontraktor

mungkin selalu yakin akan hasil kerja yang mereka lakukan sudah merupakan

yang terbaik.

Pada tabel ranking tersebut dapat pula dilihat secara keseluruhan untuk

tiap responden bahwa resiko-resiko yang urutannya berada pada urutan atas

menurut pandangan pemilik sebagian besar adalah resiko yang berhubungan

dengan kinerja kontraktor. Sementara menurut pandangan kontraktor, resiko-

resiko yang berada pada urutan-urutan atas adalah resiko yang berhubungan

dengan pihak ketiga atau dengan pemilik. Secara keseluruhan dapat disimpulkan

bahwa resiko-resiko yang menempati urutan teratas baik menurut pandangan

pemilik maupun kontraktor, adalah resiko-resiko yang dilakukan pihak kedua

ataupun pihak ketiga.

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 19: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

Tabel 4.8. Perbandingan Urutan Resiko

Resiko Ranking Ranking

Menurut Pemilik Menurut kontraktor

Adanya Change Order 1 1

Kualitas pekerjaan yang kurang baik 2 22 Kurangnya kemampuan dan kecakapan kontraktor 3 26 Inflasi 4 9 Perubahan pada pekerjaan konstruksi 5 5

Kesalahan desain oleh konsultan 6 2 Perbedaan spesifikasi dan gambar 7 3 Keterlambatan pembayaran oleh pemilik 8 4 Menurunnya produktifitas pekerja 9 7

Kesalahan material di lapangan 10 16 Safety 11 11 Kinerja buruk supplier dan subkon 12 10 Menurunnya produktifitas peralatan 13 8

Keterlambatan pihak ketiga 14 15 Kondisi lapangan yang tak terlihat 15 6 Kegagalan keuangan pihak kontraktor 16 28

Keterlambatan dalam memecahkan masalah kontrak 17 13 Ketidakpastian politik saat ini 18 14 Biaya proses legal yang terlalu besar 19 25 Adanya bahaya lingkungan pada proyek 20 18

Kegagalan keuangan pihak pemilik 21 19 Perubahan peraturan pemerintah 22 12 Izin dan undang-undang yang menyulitkan 23 24 Keberadaan pekerja, alat dan material yang tidak jelas 24 17 Akses ke site yang sulit 25 20 Keterlambatan memecahkan masalah litigasi 26 23 Bencana alam 27 21

Pertengkaran pekerja 28 27

Setelah dilakukan uji Spearman Rank Correlation terhadap urutan-urutan

(ranking) menurut kedua responden di atas, maka diketahui bahwa urutan/ranking

resiko-resiko tersebut memiliki hubungan/korelasi yang signifikan dengan nilai P-

value 0.002 dan nilai korelasi 0,565. Ini berarti bahwa pada umumnya tidak ada

perbedaan di antara urutan-urutan tersebut melainkan saling berhubungan.

4.5. Alokasi Resiko Menurut Pandangan Pemilik

Nilai persentase yang ditunjukkan pada kedua tabel berikut ini

menunjukkan jumlah responden pemilik yang mengalokasikan tiap resiko ke

pemilik atau ke kontraktor atau sharing. Nilai persentase jumlah responden yang

dihasilkan ada 2 untuk tiap resiko. Yang pertama adalah nilai persentase jumlah

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 20: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

responden untuk kategori alokasi resiko yang terjadi, yang terdapat pada Tabel

4.9. dan yang kedua adalah nilai persentase jumlah responden untuk kategori

alokasi resiko yang diharapkan yang dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.9.Alokasi Resiko yang Terjadi Menurut Pandangan Pemilik

No. Tipe resiko Alokasi resiko P-value Chi- Signifikan Alokasi P* S* K* Square 1 Bencana alam 68% 32% 0% 0.072 3.24 Tdk signifikan - 2 Perubahan pada pekerjaan konstruksi 16% 24% 60% 0.016 8.24 Signifikan Kontraktor akibat sulit dilaksanakan 3 Adanya change order 84% 12% 4% 0.000 29.12 Signifikan Pemilik 4 Perubahan peraturan pemerintah 48% 44% 8% 0.026 7.28 Signifikan - 5 Kurangnya kemampuan dan 8% 0% 92% 0.000 17.64 Signifikan Kontraktor kecakapan kontraktor 6 Biaya proses legal yang terlalu besar 36% 32% 32% 0.961 0.08 Tdk signifikan - 7 Kesalahan desain oleh 68% 28% 4% 0.000 15.68 Signifikan Pemilik konsultan/engineer 8 Kesalahan material di lapangan 4% 4% 92% 0.000 38.72 Signifikan Kontraktor 9 Perbedaan spesifikasi dan gambar 36% 40% 24% 0.595 1.04 Tdk signifikan - 10 Keterlambatan pembayaran 60% 4% 36% 0.003 11.84 Signifikan Pemilik oleh pemilik

11 Keterlambatan dalam memecahkan 12% 60% 28% 0.002 12.08 Signifikan Sharing masalah kontrak

12 Keterlambatan memecahkan 20% 48% 32% 0.228 2.96 Tdk signifikan - masalah litigasi

13 Adanya bahaya lingkungan pd proyek 24% 24% 52% 0.054 5.84 Tdk signifikan - 14 Kegagalan keuangan pihak pemilik 56% 12% 32% 0.026 7.28 Signifikan Pemilik 15 Kegagalan keuangan pihak kontraktor 28% 4% 68% 0.000 15.68 Signifikan Kontraktor 16 Inflasi 32% 40% 28% 0.756 0.56 Tdk signifikan - 17 Menurunnya produktifitas pekerja 4% 4% 92% 0.000 38.72 Signifikan Kontraktor 18 Menurunnya produktifitas peralatan 4% 8% 88% 0.000 33.68 Signifikan Kontraktor 19 Pertengkaran pekerja 4% 0% 96% 0.000 21.16 Signifikan Kontraktor 20 Keberadaan pekerja, alat dan 4% 0% 96% 0.000 21.16 Signifikan Kontraktor material yang tidak jelas

21 Izin dan undang-undang yang 52% 32% 16% 0.087 4.88 Tdk signifikan - menyulitkan

22 Ketidakpastian politik saat ini 40% 52% 8% 0.021 7.76 Signifikan - 23 Kualitas pekerjaan yang kurang baik 20% 0% 80% 0.003 9.00 Signifikan Kontraktor 24 Safety 8% 12% 80% 0.000 24.56 Signifikan Kontraktor 25 Akses ke site yang sulit 32% 20% 48% 0.228 2.96 Tdk signifikan - 26 Kinerja buruk supplier dan subkon 4% 4% 92% 0.000 38.72 Signifikan Kontraktor 27 Keterlambatan pihak ketiga 4% 8% 88% 0.000 33.68 Signifikan Kontraktor 28 Kondisi lapangan yang tak terlihat 8% 16% 76% 0.000 20.72 Signifikan Kontraktor

* P=pemilik S=Sharing K=Kontraktor

Selain menunjukkan persentase jumlah responden, Tabel 4.9. dan Tabel

4.10. juga menunjukkan signifikansi perbedaan persentase antara alokasi resiko ke

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 21: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

pemilik, ke kontraktor dan sharing dengan menggunakan Chi-Square test (hasil

output test dapat dilihat pada Lampiran 7 dan 8). Dari hasil tersebut, lalu diadakan

penyaringan lagi dengan batasan nilai persentase alokasi sebesar 55%. Bahwa

apabila resiko yang signifikan perbedaannya dan nilai tertinggi persentase alokasi

resiko melebihi 55% maka resiko tersebut dapat ditentukan alokasinya sesuai

dengan alokasi resiko yang melebihi nilai 55% tersebut.

Tabel 4.10.Alokasi Resiko yang Diharapkan Menurut Pandangan Pemilik

No. Tipe resiko Alokasi resiko P-value Chi- Signifikan Alokasi P* S* K* Square

1 Bencana alam 64% 36% 0% 0.317 1.00 Tdk signifikan - 2 Perubahan pada pekerjaan konstruksi 16% 24% 60% 0.016 8.24 Signifikan Kontraktor akibat sulit dilaksanakan 3 Adanya change order 84% 12% 4% 0.000 29.12 Signifikan Pemilik 4 Perubahan peraturan pemerintah 48% 44% 8% 0.026 7.28 Signifikan - 5 Kurangnya kemampuan dan 4% 4% 92% 0.000 38.72 Signifikan Kontraktor kecakapan kontraktor 6 Biaya proses legal yang terlalu besar 28% 24% 48% 0.289 2.48 Tdk signifikan - 7 Kesalahan desain oleh 76% 24% 0% 0.028 4.84 Signifikan Pemilik konsultan/engineer 8 Kesalahan material di lapangan 0% 8% 92% 0.000 17.64 Signifikan Kontraktor 9 Perbedaan spesifikasi dan gambar 40% 28% 32% 0.756 0.56 Tdk signifikan - 10 Keterlambatan pembayaran 68% 4% 28% 0.000 15.68 Signifikan Pemilik oleh pemilik

11 Keterlambatan dalam memecahkan 4% 76% 20% 0.000 21.44 Signifikan Sharing masalah kontrak

12 Keterlambatan memecahkan 8% 68% 24% 0.001 14.48 Signifikan Sharing masalah litigasi

13 Adanya bahaya lingkungan pd proyek 16% 24% 60% 0.016 8.24 Signifikan Kontraktor 14 Kegagalan keuangan pihak pemilik 64% 8% 28% 0.002 12.08 Signifikan Pemilik 15 Kegagalan keuangan pihak kontraktor 24% 0% 76% 0.009 6.76 Signifikan Kontraktor 16 Inflasi 32% 48% 20% 0.125 4.16 Tdk signifikan - 17 Menurunnya produktifitas pekerja 4% 0% 96% 0.000 21.16 Signifikan Kontraktor 18 Menurunnya produktifitas peralatan 4% 0% 96% 0.000 21.16 Signifikan Kontraktor 19 Pertengkaran pekerja 4% 0% 96% 0.000 21.16 Signifikan Kontraktor 20 Keberadaan pekerja, alat dan 4% 4% 92% 0.000 38.72 Signifikan Kontraktor material yang tidak jelas

21 Izin dan undang-undang yang 56% 36% 8% 0.013 8.72 Signifikan Pemilik menyulitkan

22 Ketidakpastian politik saat ini 44% 48% 8% 0.021 7.76 Signifikan - 23 Kualitas pekerjaan yang kurang baik 16% 0% 84% 0.001 11.56 Signifikan Kontraktor 24 Safety 0% 20% 80% 0.003 9.00 Signifikan Kontraktor 25 Akses ke site yang sulit 44% 28% 28% 0.468 1.52 Tdk signifikan - 26 Kinerja buruk supplier dan subkon 4% 0% 96% 0.000 21.16 Signifikan Kontraktor 27 Keterlambatan pihak ketiga 4% 8% 88% 0.000 33.68 Signifikan Kontraktor 28 Kondisi lapangan yang tak terlihat 16% 24% 60% 0.016 8.24 Signifikan Kontraktor

* P=pemilik S=Sharing K=Kontraktor

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 22: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

Dari hasil pada Tabel 4.9. dan Tabel 4.10., dapat dibuat satu rangkuman

alokasi resiko yang terjadi dan yang diharapkan menurut pandangan pemilik yang

dapat dilihat pada Tabel 4.11. berikut ini.

Tabel 4.11. Alokasi Resiko Menurut Pandangan Pemilik

Alokasi Yang Terjadi Harapan Kontraktor * Perubahan pada pekerjaan konstruksi * Perubahan pada pekerjaan konstruksi akibat sulit dilaksanak akibat sulit dilaksanakan * Kurangnya kemampuan dan kecakapan * Kurangnya kemampuan dan kecakapan kontraktor Kontraktor * Kesalahan material pada saat di lapangan * Kesalahan material pada saat di lapangan * Kegagalan keuangan pihak kontraktor * Adanya bahaya lingkungan pada proyek * Menurunnya produktifitas pekerja * Kegagalan keuangan pihak kontraktor * Menurunnya produktifitas peralatan * Menurunnya produktifitas pekerja * Pertengkaran pekerja * Menurunnya produktifitas peralatan * Keberadaan pekerja, alat dan material * Pertengkaran pekerja yang tidak jelas * Keberadaan pekerja, alat dan material * Kualitas pekerjaan yang kurang baik yang tidak jelas * Safety * Kualitas pekerjaan yang kurang baik * Kinerja buruk supplier dan subkon * Safety * Keterlambatan pihak ketiga * Kinerja buruk supplier dan subkon * Kondisi lapangan yang tak terlihat * Keterlambatan pihak ketiga * Kondisi lapangan yang tak terlihat Pemilik * Adanya change order * Adanya change order * Kesalahan desain oleh konsultan/engineer * Kesalahan desain oleh konsultan/engineer * Keterlambatan pembayaran oleh pemilik * Keterlambatan pembayaran oleh pemilik * Kegagalan keuangan pihak pemilik * Kegagalan keuangan pihak pemilik * Izin dan undang-undang yang menyulitkan Sharing * Keterlambatan dalam memecahkan * Keterlambatan dalam memecahkan masalah kontrak masalah kontrak * Keterlambatan memecahkan masalah litigasi Tidak ditentukan * Bencana alam * Bencana alam (tdk signifikan * Perubahan peraturan pemerintah * Perubahan peraturan pemerintah atau <55%) * Biaya proses legal yang terlalu besar * Biaya proses legal yang terlalu besar * Perbedaan spesifikasi dan gambar * Perbedaan spesifikasi dan gambar * Keterlambatan memecahkan masalah litigasi * Inflasi * Adanya bahaya lingkungan pada proyek * Ketidakpastian politik saat ini * Inflasi * Akses ke site yang sulit * Izin dan undang-undang yang menyulitkan * Ketidakpastian politik saat ini * Akses ke site yang sulit

Pada tabel di atas terlihat resiko-resiko yang selama ini dialokasikan ke

pemilik, dialokasikan ke kontraktor atau sharing serta resiko-resiko yang

diharapkan oleh pemilik yang dapat dialokasikan kepada kontraktor atau sharing

atau dialokasikan kepada dirinya sendiri. Pada tabel ini, terlihat hampir semua

resiko memiliki kesamaan alokasi antara yang terjadi dan yang diharapkan. Jika

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 23: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

dibandingkan dengan FIDIC, maka hanya ada beberapa resiko yang memiliki

perbedaan antara alokasi resiko menurut FIDIC dengan alokasi resiko yang terjadi

dan yang diharapkan pada tabel ini.

Yang pertama adalah resiko ‘Perubahan pada pekerjaan konstruksi akibat

sulit dilaksanakan’ dimana menurut pandangan pemilik, alokasi yang terjadi

dengan alokasi yang diharapkan untuk resiko ini adalah ke kontraktor. Namun

FIDIC mengatakan bahwa untuk resiko ini, alokasinya harus ditanggungkan

kepada pemilik. Sementara menurut Fisk (1997), resiko ini seyogyanya

merupakan tanggungjawab dari pemilik, tetapi dalam hal tertentu resiko tersebut

bisa juga dialokasikan ke kontraktor mengingat kontraktor berada dalam posisi

yang baik untuk mengurangi dampak terhadap waktu dan biaya. Resiko

“Perubahan pada pekerjaan konstruksi akibat sulit dilaksanakan” bisa memiliki 3

alokasi. Apabila sulit dilaksanakan akibat berada dalam kondisi tak terlihat, maka

seharusnya resiko tersebut seharusnya disharing. Tetapi bila perubahan tersebut

dipicu oleh adanya permintaan pemilik, maka seharusnya resiko tersebut

ditanggung pemilik (Fisk, 1997).

Resiko lain yang memiliki perbedaan alokasi adalah resiko ‘Kondisi

lapangan yang tak terlihat (bawah tanah)’. Yang terjadi selama ini dan yang

diharapkan dari pemilik adalah resiko ini dialokasikan ke kontraktor. Tetapi

FIDIC mengatakan bahwa resiko ini seharusnya dialokasikan ke pemilik.

Sementara menurut Fisk (1997), kerugian biaya dan waktu akibat resiko ini

sebenarnya dapat ditekan apabila resiko ini dialokasikan ke kontraktor, karena

kontraktor berada dalam posisi yang lebih baik. Tetapi para pemilik tetap

mempunyai tanggung jawab untuk mengadakan eksplorasi awal di lapangan untuk

mengetahui kondisi tanah dan para desainer atau konsultan bertanggung jawab

untuk mendesain struktur bangunan berdasarkan hasil eksplorasi awal tersebut.

Sehingga untuk kondisi yang tak terlihat, sebaiknya didalam kontrak kerja

dicantumkan pasal mengenai kondisi lapangan yang tak terlihat dimana pihak

pemilik ikut menanggung sebagian dari resiko ini (Fisk, 1997).

Lalu pada resiko “Kegagalan Keuangan Pihak Pemilik dan Pihak

Kontraktor”, yang terjadi dan yang menjadi harapan pemilik adalah resiko

tersebut dialokasikan ke masing-masing pihak yang bersangkutan di dalam

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 24: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

kegagalan keuangan, jadi tidak mengikutkan partisipan lainnya. Tetapi di dalam

FIDIC, kegagalan keuangan pihak manapun adalah tanggungan resiko kedua

belah pihak karena sebenarnya kedua belah pihak saling terkait satu sama lain di

dalam satu proyek konstruksi. Salah satunya gagal, pihak yang satunya pasti akan

ikut mengalami kegagalan pada proyek yang sama. Pemilik akan kehilangan

waktu dan harus mengadakan tender lagi apabila kontraktor gulung tikar,

demikian juga dengan kontraktor akan menderita kerugian waktu dan biaya yang

belum terbayar apabila pihak pemilik mengalami kegagalan keuangan.

4.6. Alokasi Resiko Menurut Pandangan Kontraktor

Pada Tabel 4.12. dan Tabel 4.13. terdapat persentase jumlah responden

kontraktor yang mengalokasikan tiap resiko ke pemilik atau ke kontraktor atau

sharing serta terdapat hasil uji statistik Chisquare untuk mengetahui signifikansi

perbedaan nilai persentase alokasi resiko tersebut (hasil output test dapat dilihat

pada Lampiran 9 dan 10). Hasil uji ini kemudian disaring dengan batasan

persentase 55% seperti yang telah dilakukan pada Sub Bab 4.5. di atas untuk

memperoleh pengalokasian resiko menurut pandangan kontraktor. Tabel 4.12.

berisi pengalokasian resiko yang terjadi selama ini menurut pandangan kontraktor

dan Tabel 4.13. berisi pengalokasian resiko yang diharapkan oleh para kontraktor.

Hasil pada Tabel 4.12. dan Tabel 4.13. kemudian dirangkum di dalam satu

tabel, yaitu Tabel 4.14., yang dapat memperlihatkan resiko-resiko yang

dialokasikan ke pemilik, ke kontraktor atau sharing baik itu untuk kategori yang

terjadi maupun yang diharapkan oleh para kontraktor. Pada Tabel 4.14., resiko

yang memiliki perbedaan di dalam pengalokasiannya diantaranya adalah resiko

“Ketidakpastian politik saat ini”. Pada resiko ini, yang berbeda adalah antara yang

terjadi dengan harapan, dimana harapan dari para kontraktor adalah sama dengan

yang diberikan oleh FIDIC. Yang umumnya sering terjadi menurut pandangan

kontraktor adalah resiko ini disharing dengan pemilik. Tetapi harapan dari para

kontraktor adalah resiko ini dialokasikan penuh ke pemilik, dimana FIDIC juga

menuliskan bahwa tipe resiko seperti ini sebaiknya dialokasikan ke pemilik. Di

Indonesia belakangan ini situasi politik selalu tidak menentu sejak

pemerintahan Orde Baru tidak berkuasa lagi sehingga pihak pemilik merasa

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 25: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

bahwa resiko ini dapat sering terjadi sewaktu-waktu di lapangan. Karena itu

resiko ini diusahakan oleh pemilik untuk disharing dengan kontraktor. Menurut

Fisk (1997) resiko yang berhubungan dengan situasi politik ini masih harus

dipikirkan dan didiskusikan untuk menentukan alokasi yang tepat sasaran karena

resiko ini alokasinya kadang jelas tetapi kadang juga tidak jelas.

Tabel 4.12. Alokasi Resiko yang Terjadi Menurut Pandangan Kontraktor

No. Tipe resiko Alokasi P-value Chi- Signifikan Alokasi P* S* K* Square

1 Bencana alam 75% 21% 4% 0.000 23.21 Signifikan Pemilik 2 Perubahan pada pekerjaan konstruksi 32% 21% 47% 0.267 2.64 Tdk signifikan - akibat sulit dilaksanakan 3 Adanya change order 89% 11% 0% 0.000 17.29 Signifikan Pemilik 4 Perubahan peraturan pemerintah 32% 54% 14% 0.039 6.50 Signifikan - 5 Kurangnya kemampuan dan 0% 4% 96% 0.000 24.14 Signifikan Kontraktor

kecakapan kontraktor 6 Biaya proses legal yang terlalu besar 39% 54% 7% 0.009 9.50 Signifikan - 7 Kesalahan desain oleh 75% 25% 0% 0.008 7.00 Signifikan Pemilik konsultan/engineer 8 Kesalahan material di lapangan 0% 4% 96% 0.000 24.14 Signifikan Kontraktor 9 Perbedaan spesifikasi dan gambar 28% 36% 36% 0.867 0.29 Tdk signifikan - 10 Keterlambatan pembayaran 71% 4% 25% 0.000 20.21 Signifikan Pemilik oleh pemilik

11 Keterlambatan dalam memecahkan 32% 43% 25% 0.507 1.36 Tdk signifikan - masalah kontrak

12 Keterlambatan memecahkan 39% 50% 11% 0.031 6.93 Signifikan - masalah litigasi

13 Adanya bahaya lingkungan pd proyek 14% 29% 57% 0.018 8.00 Signifikan Kontraktor 14 Kegagalan keuangan pihak pemilik 86% 4% 10% 0.000 34.79 Signifikan Pemilik 15 Kegagalan keuangan pihak kontraktor 4% 0% 96% 0.000 24.14 Signifikan Kontraktor 16 Inflasi 29% 43% 28% 0.565 1.14 Tdk signifikan - 17 Menurunnya produktifitas pekerja 0% 3% 97% 0.000 24.14 Signifikan Kontraktor 18 Menurunnya produktifitas peralatan 0% 0% 100% N/A N/A Signifikan Kontraktor 19 Pertengkaran pekerja 0% 0% 100% N/A N/A Signifikan Kontraktor 20 Keberadaan pekerja, alat dan 0% 0% 100% N/A N/A Signifikan Kontraktor material yang tidak jelas

21 Izin dan undang-undang yang 39% 50% 11% 0.031 6.93 Signifikan - menyulitkan

22 Ketidakpastian politik saat ini 25% 64% 11% 0.002 12.93 Signifikan Sharing 23 Kualitas pekerjaan yang kurang baik 4% 0% 96% 0.000 24.14 Signifikan Kontraktor 24 Safety 0% 14% 86% 0.000 14.29 Signifikan Kontraktor 25 Akses ke site yang sulit 11% 43% 46% 0.039 6.50 Signifikan - 26 Kinerja buruk supplier dan subkon 0% 0% 100% N/A N/A Signifikan Kontraktor 27 Keterlambatan pihak ketiga 0% 11% 89% 0.000 34.79 Signifikan Kontraktor 28 Kondisi lapangan yang tak terlihat 14% 32% 54% 0.039 6.50 Signifikan -

* P=pemilik S=Sharing K=Kontraktor N/A=Not Applicable

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 26: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

Tabel 4.13. Alokasi Resiko yang Diharapkan Menurut Pandangan Kontraktor

No. Tipe resiko Alokasi P-value Chi- Signifikan Alokasi P* S* K* Square

1 Bencana alam 93% 4% 3% 0.000 44.64 Signifikan Pemilik 2 Perubahan pada pekerjaan konstruksi 21% 25% 54% 0.074 5.21 Tdk signifikan - akibat sulit dilaksanakan 3 Adanya change order 89% 7% 4% 0.000 39.50 Signifikan Pemilik 4 Perubahan peraturan pemerintah 75% 18% 7% 0.000 22.36 Signifikan Pemilik 5 Kurangnya kemampuan dan 0% 0% 100% N/A N/A Signifikan Kontraktor kecakapan kontraktor 6 Biaya proses legal yang terlalu besar 36% 50% 14% 0.066 5.43 Tdk signifikan - 7 Kesalahan desain oleh 89% 11% 0% 0.000 17.29 Signifikan Pemilik konsultan/engineer 8 Kesalahan material di lapangan 0% 0% 100% N/A N/A Signifikan Kontraktor 9 Perbedaan spesifikasi dan gambar 82% 7% 11% 0.000 30.07 Signifikan Pemilik 10 Keterlambatan pembayaran 86% 3% 11% 0.000 34.79 Signifikan Pemilik oleh pemilik

11 Keterlambatan dalam memecahkan 18% 75% 7% 0.000 22.36 Signifikan Sharing masalah kontrak

12 Keterlambatan memecahkan 29% 68% 3% 0.000 17.64 Signifikan Sharing masalah litigasi

13 Adanya bahaya lingkungan pd proyek 10% 36% 54% 0.020 7.79 Signifikan - 14 Kegagalan keuangan pihak pemilik 93% 4% 3% 0.000 44.64 Signifikan Pemilik 15 Kegagalan keuangan pihak kontraktor 0% 3% 97% 0.000 24.14 Signifikan Kontraktor 16 Inflasi 50% 29% 21% 0.156 3.71 Tdk signifikan - 17 Menurunnya produktifitas pekerja 0% 0% 100% N/A N/A Signifikan Kontraktor 18 Menurunnya produktifitas peralatan 0% 0% 100% N/A N/A Signifikan Kontraktor 19 Pertengkaran pekerja 0% 0% 100% N/A N/A Signifikan Kontraktor 20 Keberadaan pekerja, alat dan 0% 0% 100% N/A N/A Signifikan Kontraktor material yang tidak jelas

21 Izin dan undang-undang yang 68% 28% 4% 0.000 17.64 Signifikan Pemilik menyulitkan

22 Ketidakpastian politik saat ini 61% 39% 0% 0.257 1.29 Tdk signifikan - 23 Kualitas pekerjaan yang kurang baik 3% 0% 97% 0.000 24.14 Signifikan Kontraktor 24 Safety 7% 18% 75% 0.000 22.36 Signifikan Kontraktor 25 Akses ke site yang sulit 57% 22% 21% 0.028 7.14 Signifikan Pemilik 26 Kinerja buruk supplier dan subkon 0% 0% 100% N/A N/A Signifikan Kontraktor 27 Keterlambatan pihak ketiga 0% 11% 89% 0.000 17.29 Signifikan Kontraktor 28 Kondisi lapangan yang tak terlihat 54% 28% 18% 0.060 5.64 Tdk signifikan -

* P=pemilik S=Sharing K=Kontraktor N/A=Not Applicable

Menurut pandangan kontraktor yang terdapat pada Tabel 4.14., resiko

yang memiliki perbedaan dengan FIDIC diantaranya adalah resiko ‘Biaya proses

legal yang terlalu besar’. Yang terjadi selama ini adalah resiko ini pada umumnya

disharing dengan pemilik. Tetapi menurut FIDIC, resiko ini seharusnya menjadi

tanggungan kontraktor. Hal ini dikarenakan yang berurusan dengan hal legal

menyangkut pelaksanaan proyek adalah seharusnya pihak kontraktor.

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 27: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

Tabel 4.14. Alokasi Resiko Menurut Pandangan Kontraktor

Alokasi Yang Terjadi Harapan Kontraktor * Kurangnya kemampuan dan kecakapan * Kurangnya kemampuan dan kecakapan Kontraktor Kontraktor * Kesalahan material pada saat di lapangan * Kesalahan material pada saat di lapangan * Adanya bahaya lingkungan pada proyek * Kegagalan keuangan pihak kontraktor * Kegagalan keuangan pihak kontraktor * Menurunnya produktifitas pekerja * Menurunnya produktifitas pekerja * Menurunnya produktifitas peralatan * Menurunnya produktifitas peralatan * Pertengkaran pekerja * Pertengkaran pekerja * Keberadaan pekerja, alat dan material * Keberadaan pekerja, alat dan material yang tidak jelas yang tidak jelas * Kualitas pekerjaan yang kurang baik * Kualitas pekerjaan yang kurang baik * Safety * Safety * Kinerja buruk supplier dan subkon * Kinerja buruk supplier dan subkon * Keterlambatan pihak ketiga * Keterlambatan pihak ketiga Pemilik * Bencana alam * Bencana alam * Adanya change order * Adanya change order * Kesalahan desain oleh konsultan/engineer * Perubahan peraturan pemerintah * Keterlambatan pembayaran oleh pemilik * Kesalahan desain oleh konsultan/engineer * Kegagalan keuangan pihak pemilik * Perbedaan spesifikasi dan gambar * Keterlambatan pembayaran oleh pemilik * Kegagalan keuangan pihak pemilik * Izin dan undang-undang yang menyulitkan * Akses ke site yang sulit Sharing * Ketidakpastian politik saat ini * Keterlambatan dalam memecahkan masalah kontrak

* Keterlambatan memecahkan masalah litigasi

Tidak ditentukan * Perubahan pada pekerjaan konstruksi * Perubahan pada pekerjaan konstruksi (tdk signifikan akibat sulit dilaksanakan akibat sulit dilaksanakan atau <55%) * Perbedaan spesifikasi dan gambar * Biaya proses legal yang terlalu besar * Keterlambatan dalam memecahkan * Inflasi masalah kontrak * Ketidakpastian politik saat ini * Keterlambatan memecahkan masalah litigasi * Kondisi lapangan yang tak terlihat * Inflasi * Adanya bahaya lingkungan pada proyek * Izin dan undang-undang yang menyulitkan * Perubahan peraturan pemerintah * Kondisi lapangan yang tak terlihat * Biaya proses legal yang terlalu besar * Akses ke site yang sulit

Sementara secara keseluruhan hasil pada Tabel 4.14. di atas dapat

disimpulkan bahwa alokasi resiko kepada pihak kontraktor sendiri, antara yang

selama ini terjadi dan yang diharapkan pada umumnya sama. Yang memiliki

perbedaan adalah alokasi resiko kepada pihak pemilik. Resiko yang diharapkan

dapat dialokasikan kepada pemilik lebih banyak daripada resiko yang selama ini

telah dialokasikan kepada pihak pemilik. Ada tambahan 4 resiko yang diharapkan

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 28: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

dapat ditanggung oleh pemilik jika resiko tersebut terjadi. Keempat resiko tersebut

adalah:

1. Perubahan peraturan pemerintah

2. Perbedaan spesifikasi dan gambar

3. Izin dan undang-undang yang menyulitkan

4. Akses ke site yang sulit

Selama ini yang terjadi adalah bahwa keempat resiko tersebut kadang

dialokasikan ke pihak pemilik, kadang di-sharing, tetapi tidak jarang resiko ini

bahkan dialokasikan kepada kontraktor. Harapan dari para kontraktor ternyata

didukung oleh FIDIC yang mengatakan bahwa alokasi untuk keempat resiko ini

sebaiknya diambil oleh pihak pemilik. Secara keseluruhan, perbandingan antara

alokasi resiko yang terjadi dan alokasi resiko yang diharapkan menurut pandangan

pemilik dan kontraktor serta FIDIC dapat dilihat pada Tabel 4.15. dan Tabel 4.16.

4.7. Pengaturan Alokasi Resiko dalam Kontrak Kerja

Pada bagian akhir kuesioner, kepada tiap responden ditanyakan mengenai

diatur tidaknya secara baku resiko-resiko pada kuesioner di dalam kontrak kerja

masing-masing. Hasil yang diperoleh, seperti terlihat pada Tabel 4.17.

menunjukkan bahwa lebih dari setengah jumlah responden pemilik maupun

responden kontraktor, mengatakan bahwa resiko-resiko yang ditanyakan pada

kuesioner sebagian besar diatur secara baku di dalam kontrak kerja. Sisanya

memilih jawaban tidak dan jawaban sebagian kecil. Ini berarti bahwa ternyata

masih hampir setengah jumlah responden baik dari pemilik maupun kontraktor

yang masih belum mengatur secara khusus alokasi resiko di dalam kontrak kerja.

4.8. Perbandingan dengan Penelitian Serupa di Negara Lain

Pada negara lain yaitu USA, Hong Kong, dan Kuwait, pernah dilakukan

penelitian yang serupa. Perbandingan antara penelitian-penelitian tersebut akan

menunjukkan perbedaan alokasi resiko yang terjadi menurut pandangan para

kontraktor di 4 negara yang dapat dilihat pada Tabel 4.18. Hanya pada negara

Hong Kong, pernah diteliti alokasi resiko menurut pandangan pemilik seperti pada

penelitian ini sehingga untuk perbandingan alokasi resiko yang terjadi menurut

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 29: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

pandangan pemilik, hanya ada 2 hasil penelitian yang dibandingkan yaitu hasil

penelitian ini dan hasil penelitian di Hongkong yang dapat dilihat pada Tabel

4.19.

Tabel 4.15. Perbandingan Pandangan Pemilik, Kontraktor dan FIDIC Mengenai

Alokasi Resiko yang Terjadi

Alokasi menurut

RESIKO Pemilik Kontraktor FIDIC Bencana alam T P P Perubahan pada pekerjaan konstruksi K T P akibat sulit dilaksanakan

Adanya change order P P P Perubahan peraturan pemerintah T T P Kurangnya kemampuan dan kecakapan kontraktor K K K Biaya proses legal yang terlalu besar S S K

Kesalahan desain oleh konsultan/engineer P P P Kesalahan material pada saat di lapangan K K K Perbedaan spesifikasi dan gambar T T P Keterlambatan pembayaran oleh pemilik P P P

Keterlambatan dalam memecahkan masalah kontrak T T S Keterlambatan memecahkan masalah litigasi T T S Adanya bahaya lingkungan pada proyek T T K Kegagalan keuangan pihak pemilik P P S

Kegagalan keuangan pihak kontraktor K K S Inflasi T T P Menurunnya produktifitas pekerja K K K Menurunnya produktifitas peralatan K K K

Pertengkaran pekerja K K K Keberadaan pekerja, alat dan material yang tidak jelas K K K Izin dan undang2 yang menyulitkan T T P Ketidakpastian politik saat ini S S P

Kualitas pekerjaan yang kurang baik K K K Safety K K K Akses ke site yang sulit T T P Kinerja buruk supplier dan sub kon K K K

Keterlambatan pihak ketiga (supplier, subkon) K K K

Kondisi lapangan yang tak terlihat (bawah tanah) K K P *P=pemilik S=sharing K=kontraktor T=tak ditentukan

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 30: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

Tabel 4.16. Perbandingan Pandangan Pemilik, Kontraktor dan FIDIC Mengenai

Alokasi Resiko yang Diharapkan

Alokasi menurut

RESIKO Pemilik Kontraktor FIDIC Bencana alam T P P Perubahan pada pekerjaan konstruksi K T P akibat sulit dilaksanakan

Adanya change order P P P Perubahan peraturan pemerintah T P P Kurangnya kemampuan dan kecakapan kontraktor K K K Biaya proses legal yang terlalu besar S T K

Kesalahan desain oleh konsultan/engineer P P P Kesalahan material pada saat di lapangan K K K Perbedaan spesifikasi dan gambar T P P Keterlambatan pembayaran oleh pemilik P P P

Keterlambatan dalam memecahkan masalah kontrak T S S Keterlambatan memecahkan masalah litigasi S S S Adanya bahaya lingkungan pada proyek K T K Kegagalan keuangan pihak pemilik P P S

Kegagalan keuangan pihak kontraktor K K S Inflasi T T P Menurunnya produktifitas pekerja K K K Menurunnya produktifitas peralatan K K K

Pertengkaran pekerja K K K Keberadaan pekerja, alat dan material yang tidak jelas K K K Izin dan undang2 yang menyulitkan P P P Ketidakpastian politik saat ini T T P

Kualitas pekerjaan yang kurang baik K K K Safety K K K Akses ke site yang sulit T P P Kinerja buruk supplier dan sub kon K K K

Keterlambatan pihak ketiga (supplier, subkon) K K K

Kondisi lapangan yang tak terlihat (bawah tanah) K T P *P=pemilik S=sharing K=kontraktor T=tak ditentukan

Tabel 4.17. Pengaturan Alokasi Resiko dalam Kontrak Kerja

Alokasi resiko Jumlah Responden Diatur dlm kontrak Pemilik Kontraktor Ya 3 2 Tidak 7 6 Sebagian Besar 15 12 Sebagian Kecil 3 5

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 31: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

Tabel 4.18. Perbandingan Alokasi Resiko yang Terjadi Menurut Pandangan Kontraktor pada Penelitian Ini dengan Beberapa Negara Lain

Alokasi menurut

RESIKO Penelitian

ini USA Hongkong Kuwait

Bencana alam P T S S Perubahan pada pekerjaan konstruksi T S S S akibat sulit dilaksanakan Adanya change order P P P P Perubahan peraturan pemerintah T P T T Kurangnya kemampuan dan kecakapan kontraktor K K T K Biaya proses legal yang terlalu besar S N/A S N/A Kesalahan desain oleh konsultan/engineer P P P T Kesalahan material pada saat di lapangan K K K K Perbedaan spesifikasi dan gambar T N/A P P Keterlambatan pembayaran oleh pemilik P P T P Keterlambatan dalam memecahkan masalah kontrak T S S N/A Keterlambatan memecahkan masalah litigasi T N/A S T Adanya bahaya lingkungan pada proyek T N/A S K Kegagalan keuangan pihak pemilik P S S S Kegagalan keuangan pihak kontraktor K S S S Inflasi T K T K Menurunnya produktifitas pekerja K K K K Menurunnya produktifitas peralatan K K K K Pertengkaran pekerja K K K K Keberadaan pekerja, alat dan material yang tidak jelas K K K K Izin dan undang2 yang menyulitkan T P S P Ketidakpastian politik saat ini S N/A S S Kualitas pekerjaan yang kurang baik K K K K Safety K K T K Akses ke site yang sulit T P T T Kinerja buruk supplier dan sub kon K N/A K K Keterlambatan pihak ketiga (supplier, subkon) K T T T Kondisi lapangan yang tak terlihat (bawah tanah) K P T K P = pemilik, K=kontraktor, S=sharing, T=tidak ditentukan alokasinya N/A=not applicable (tdk diteliti pada penelitian tersebut)

Perbandingan alokasi resiko menurut pandangan pemilik antara hasil pada

penelitian ini dengan hasil penelitian di Hongkong menunjukkan bahwa selain

kontraktor, pemilik proyek yang diteliti pun memiliki perbedaan pandangan dalam

hal alokasi resiko seperti terlihat pada Tabel 4.19. Contohnya adalah resiko

‘Adanya bahaya lingkungan pada proyek’ dan resiko ‘Safety’, yang pada

penelitian ini, menurut responden pemilik dialokasikan ke kontraktor. Tetapi lain

halnya dengan pandangan responden pemilik di negara Hongkong. Pada hasil

penelitian di Hongkong, oleh responden pemilik, resiko ini cenderung disharing.

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com

Page 32: 4. ANALISA DATA DAN INTERPRETASI 4.1. Pendahuluan · Tabel 4.2. Urutan Dampak Resiko Menurut Pemilik dan Kontraktor No. Resiko Total Pemilik Kontraktor ... 8 Perbedaan spesifikasi

Tabel 4.19. Perbandingan Alokasi Resiko yang Terjadi Menurut Pandangan Pemilik pada Penelitian Ini dengan Negara Hongkong

Alokasi menurut RESIKO Penelitian ini Hongkong

Bencana alam P T Perubahan pada pekerjaan konstruksi K T akibat sulit dilaksanakan Adanya change order P S Perubahan peraturan pemerintah T S Kurangnya kemampuan dan kecakapan kontraktor K T Biaya proses legal yang terlalu besar T S Kesalahan desain oleh konsultan/engineer P P Kesalahan material pada saat di lapangan K K Perbedaan spesifikasi dan gambar T T Keterlambatan pembayaran oleh pemilik P T Keterlambatan dalam memecahkan masalah kontrak S S Keterlambatan memecahkan masalah litigasi T S Adanya bahaya lingkungan pada proyek K S Kegagalan keuangan pihak pemilik P S Kegagalan keuangan pihak kontraktor K S Inflasi T K Menurunnya produktifitas pekerja K K Menurunnya produktifitas peralatan K K Pertengkaran pekerja K T Keberadaan pekerja, alat dan material yang tidak jelas K K Izin dan undang2 yang menyulitkan T S Ketidakpastian politik saat ini T S Kualitas pekerjaan yang kurang baik K T Safety K S Akses ke site yang sulit T K Kinerja buruk supplier dan sub kon K T Keterlambatan pihak ketiga (supplier, subkon) K S Kondisi lapangan yang tak terlihat (bawah tanah) K T

P = pemilik, K=kontraktor, S=sharing, T=tidak ditentukan alokasinya

PDF created with pdfFactory trial version www.pdffactory.com