document3

11
BAB 3 BIDANG DAN TOPOGRAFI PERMUKAAN HORIZONTAL Untuk menggambarkan metode penentuan ketebalan (Bab-2). Contoh yang sederhana, dianggap permukaan bumi adalah horizontal bidang mana secara geometris sempurna. Perpotongan bidang-bidang yang miring dan lapisan-lapisan dengan permukaan ini diakibatkan oleh atau merupakan suatu “pola singkapan”, dan gambaran pola ini diperlihatkan dalam kenampakan peta yaitu suatu peta geologi sederhana. Dalam persoalan ini pola singkapan yang aktual/baik, dibatasi oleh suatu garis lurus sejajar dengan strike. Lebar singkapan tergantung kepada/atas dua faktor : (1) ketebalan actual lapisan, dan (2) sudut kemiringan/dip. Efek masing-masing faktor tersebut digambarkan dalam gambar 3.1. Kenyataan, hubungannya pula terhadap kekurang sempurnaan, permukaan topografi horizontal yang sesunggunya. Dalam keadaan yang khusus daripada lapisan yang vertikal, lebar singkapan dalam kenampakan peta adalah sama dengan ketebalan lapisan. Keunikan hubungan timbal-balik hasil dari gambaran peta ini, memperlihatkan menunjukkan lapisan pada veint kenampakan tepi yaitu garis dari pandangan peta yang bertepatatan/ berimpit dengan garis yang sejajar dengan batas bidang lapisan. Dalam menaksirkan ketebalan satu percobaan yang benar demikian suatu garis sepanjang domain objek dipandang tabulasi seperti buku. Dari beberapa garis yang demikian, satu adalah senantiasa/ selau terbaca sama atas peta geologi ; itu adalah garis dip untuk lapisan yang mempunyai kemiringan <90º suatu pandangan pembantu tegak lurus dengan garis ini dapat mudah dikonstruksi yang juga memperlihatkan lapisan dalam batas pandang ( gambar 3.2 a)

Upload: christover-raruk-pawa

Post on 02-Jul-2015

48 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Document3

BAB 3

BIDANG DAN TOPOGRAFI

PERMUKAAN HORIZONTAL

Untuk menggambarkan metode penentuan ketebalan (Bab-2). Contoh yang sederhana, dianggap permukaan bumi adalah horizontal bidang mana secara geometris sempurna. Perpotongan bidang-bidang yang miring dan lapisan-lapisan dengan permukaan ini diakibatkan oleh atau merupakan suatu “pola singkapan”, dan gambaran pola ini diperlihatkan dalam kenampakan peta yaitu suatu peta geologi sederhana. Dalam persoalan ini pola singkapan yang aktual/baik, dibatasi oleh suatu garis lurus sejajar dengan strike. Lebar singkapan tergantung kepada/atas dua faktor : (1) ketebalan actual lapisan, dan (2) sudut kemiringan/dip. Efek masing-masing faktor tersebut digambarkan dalam gambar 3.1. Kenyataan, hubungannya pula terhadap kekurang sempurnaan, permukaan topografi horizontal yang sesunggunya.

Dalam keadaan yang khusus daripada lapisan yang vertikal, lebar singkapan dalam kenampakan peta adalah sama dengan ketebalan lapisan. Keunikan hubungan timbal-balik hasil dari gambaran peta ini, memperlihatkan menunjukkan lapisan pada veint kenampakan tepi yaitu garis dari pandangan peta yang bertepatatan/ berimpit dengan garis yang sejajar dengan batas bidang lapisan.

Dalam menaksirkan ketebalan satu percobaan yang benar demikian suatu garis sepanjang domain objek dipandang tabulasi seperti buku.

Dari beberapa garis yang demikian, satu adalah senantiasa/ selau terbaca sama atas peta geologi ; itu adalah garis dip untuk lapisan yang mempunyai kemiringan <90º suatu pandangan pembantu tegak lurus dengan garis ini dapat mudah dikonstruksi yang juga memperlihatkan lapisan dalam batas pandang ( gambar 3.2 a)

Page 2: Document3

Gambar 3.1.2 hubungan antara lebar singkapan dan ketebalan dan dip.

(a) Dengan dip konstan/ tetap, lebar singkapannya berbagai jenis ketebalan (b) Dengan ketebalan konstan, berbagai jenis lebar singkapan dengan dip.

Page 3: Document3

Gambar 3.2.2 suatu pandangan perkiraan menunjukkan/ yang memperlihatkan true thickness ( ketebalan sebenarnya )

(a) Direkonstruksi tegak lurus dengan arah dip(b) Diperoleh atau didapat dengan suatu pandangan ke bawah dip (down dip) dari peta.

Akan tetapi, adalah tidak perlu untuk membuat konstruksi ini karena informasi yang sama dapat diperoleh segera dari peta dengan memutar peta dan mengadopsi (adopting). Suatu pandangan miring daripada permukaan peta sejajar dengan garis dip posisi ini, lebar singkapan, domain adalah lebih besar daripada ketebalan diatas peta, is foveshortened juga itu tampak dalam tebal sebenarnya ( gambar 3.2.a )

Dalam pengambilan pandangan miring dari peta itu membantu untuk mengurangi kedalaman persepsi dengan menutup 1 mata, akhirnya metode ini adalah dibatasi dengan contoh sehubungan dengan arti/pengertian inklinasi, seperti itu adalah tidak secara fisik dapat dipandang lapisan horizontal dalam batas pandang dengan memutar peta. Prinsip yang sama adalah digunakan dalam membalikan/mengembalikan tanda-tanda lalu llintas yang di cat diatas jalan. Dengan maksud memutar letter yang dipandang secara vertikal (pandangan peta). Foreshortening accofamis sopor pandangan miring daripada jalan ompensatis/ kompensasi untuk memutar dan tampak memperingati/peringatan yang nampak dalam proposi normal dan menyempurnakan pembacaan ( lihat 3.3 )

Page 4: Document3

Gambar 3.3; pandangan dengan garis dari pandangan yang miring 20º pada bidang pada kertas.

Dalam efek, penganyaman/pemintalan peta geologi sederhana demikian juga strata miring yang dipandang down dip diputar lapisan dibelakang posisi horizontal aslinya kontak diatas peta daripada memberhentikan dengan garis tertentu memisahkan satuan-satuan stratigrafi diaras permukaan bumi. Mereka dapat secara aktual menjadi hidup seperti permukaan-permukaan pengadangan dari erosinya. Suatu peta yang dipandang down dip adalah suatu jenis sayatan lintang, seperti yang terlihat dalam dinding di grand canyon, sehubungan dengan kepentingan penebalan dimensi lapisan pengendapan dalam waktu ketidakselarasan negeri menamakan landscape, dan fasilitas ini comparasi dengan landscape seberang, dan proses erosinya. Putaran ini dapat dituntun dengan evaluasi secara kritik hubungan dan lebih sungguh-sungguh pemeriksaan untuk membuktikan dilapangan. Terutama kemungkinan memutar lapisan yang ada, khusus di daerah yang mempunyai struktur yang lebih komplek semata hal, pandangan ke arah dip fields/ merupakan suatu gambaran lapisan dalam suatu kekomplekan posisi upside down, tetapi pandangan yang demikian dapat secara aktual membantu menginterpretasikan overtuning yang demikian jika bukti nyata lain dibutuhkan.

Page 5: Document3

RULE OF V’s ( HUKUM V )

Pada daerah yang mempunyai dataran yang miring ( slepping terrain ). Faktor-faktor

yang sehubungan dengan penentuan khas/ yang menentukan sifat karakter pola

singkapan, termasuk sudut lereng dan arahnya dengan hal kedudukan dan atas variasi-

variasi dalam sudut lereng dan arah lereng.

Dengan perkataan lain, dalam penambahan dengan ketebalan dan sudut dip/ kemiringan,

pola peta juga tergantung kepada/ atas detail-detail topografi. Hubungan antara dip dan

topografi dapat diformalisasikan kedalam suatu series of rules, yang disebut Rule of

V’s, dimana arah dip bidang struktur dapat dikirakan langsung dari pola singkapan.

Dimana- mana saja trace/lukisan suatu bidang yang memotong suatu lembah

mengakibatkan/ menghasilkan pola singkapan yaitu karakteristik attitude, khususnya dip.

Ada beberapa perbedaan jenis pola ( gambar 3.4 )

1. Bidang Horizontal, garis-garis kontur topografi dapat dianggap gambaran permukaan

( surface traces ) dari bidang-bidang horizontal khayal/imaginer gambar bidang

horizontal sebenarnya oleh karena itu secara exact menuruti/ mengikuti kontur-

kontur topografi. Sumber singkapan setiap/ menuruti pantulan garis-garis kontur

dalam setiap detail. Oleh sebab itu pola singkapan V’s ke hulu sesuai garis kontur

( gambar 3.4.a)

2. Bidang yang mempunyai kemiringan kearah hulu (planes melined upstream) :

sama halnya kedudukan yang berasal dari horizontal, dengan arah dip kearah hulu,

pola yang membentuk suatu V yang tumpul oleh bidang horizontal adalah

kemajuan yang dibentuk oleh/ modified kedalam suatu blunter V ( V tumpul ), ujung

runcingan kearah hulu ( gambar 3.4.b ) dengan kecuraman dip, trace/gambaran

singkapan adalah suatu perkembangan dikontrol refleksi daripada detail topografi.

3. Bidang vertikal ( vertical planes ) ; keadaan khusus dengan dip 90º, gambar

singkapan adalah lurus dan sejajar dengan strike, buka topografi di kontrol,

bukan/tidak ada V pada semua dan selanjutnya tidak dikontrol oleh topografi atau

pola petanya ( gambar 3.4.c)

4. Bidang yang miring kearah hilir , ada tiga keadaan / subcases, tergantung atas

hubungan antara sudut dip dan gradien lembahnya :

Page 6: Document3

a. Dengan dip yang lebih besar daripada gradien lembah, pola V’s nya ke hulu

( gambar 3.4.d)

b. Bilamana dip dan gradient secara exact sama, gambar/trace singkapan tidak

memotong lembah dan tidak memotong huruf V ( gambar 3.4.e) akan tetap

bilamana gradien sungai curam di hulu dan struktur bidang berkesinambungan

harus karena itu memotong di hulu.

c. Jika dip lebih kecil daripada gradien / lembah, tetapi tidak berada dalam suatu

arah ke hilir, pada V nya ke hulu ( gambar 3.4.f )

Seperti gradien valley dengan struktur dip ditentukan entah pola V keatas atau ke

hilir, batu keadaan terjadi bilamana dua yang sejajar.

Contoh-contoh ilustrasi mengatakan/secara jelas prinsip umum pola-pola peta

tergantung atas hubungan antara slope/ lereng dan dop/ kemiringan dan bukan

secara langsung atas sudut lereng dari dip secara langsung atas sudut lereng dari

dip secara aktual. Dimana yang terukur dengan hormat/ sampai ke horizontal.

Satu lagi dan set/kempulan berlawanan daripada rules diformulasikan/

dirumuskan untuk gambaran yang memotong bukit. Bilamana/ akan tetapi

ridges/bukit/pematang yang demikian tertuju yang mempunyai variasi terbesar

daripada bentuk (tajam/runcing, secara luas membulat, datar, dll), tergantung atas

wilayah sejarah wilayah geomorfologi dan pola-pola berhubungan dengan

variabel.

Lembah sungai atas cenderung menghasilkan pola yang serba sama. Dalam rules

tertentu strike diduga memotong lembah bidang ±90º ; menghasilkan pola V

lebih kurang simetris. Dengan arah strike lain menghasilkan V’s yang tidak

simetri, dengan batasan keadaan terjadi bilamana sumbu lembah dan strike

sejajar.

Secara singkat, lebih mudah diingat ketentuan perkiraan semua hubungan dapat

diambil ; singkapan titik V pada arah dalam dimana formasi terletak pada

sungai/aliran (sereven 1963) bukan tetap. Untuk menggambarkan secara

geometris hubungan antara topografi dan struktur bidang dalam tiga dimensi.

Dalam suatu daerah relief topografi pola singkapan kemiringan perlapisan

Page 7: Document3

dipotong miring dari suatu bidang udara/air plane kebawah garis dip kebawah

garis dip menampakkan dan potongan batas ( blok diagram 3.4.b lebih dekat pada

posisi ini).

Page 8: Document3

DIP DAN STRIKE ( KEMIRINGAN DAN JURUS )

DARI PETA

Sampai kini contoh-contoh yang diperlakukan kedudukan dampak bidang-bidang

miring dalam hanya istilah kualitatif. Akan tetapi, nilai aktual dip dan strike dapat

diambil ( bisa didapatkan ) dari suatu “pola singkapan, atau kesamaannya.

Semuanya itu menentukan/ membutuhkan tiga titik-titik yang posisinya diketahui.

Dalam keadaan yang sederhana, strike di tentukan dengan menghubungkan dua

titik dengan elevasi ( ketinggian ) yang sama yang terletak diatas suatu

1) Bidang struktur. Dip bisa didapatkan dengan mengukur tegak lurus jarak yang

tegak lurus peta dengan perbedaan elevasi dari garis strike sampai titik ke tiga

pada bidang yang sama, gunakan rumus berikut tanθ= vh

...... ( 3.1)

2) Jalan lain ( alternatif ), segitiga sudut dip sesuai dapat direkonstruksikan

informasi yang sama. Konstruksi sesuai diadakan suatu perlipatan garis tegak

lurus dengan strike dengan titik ketiga pada suatu bidang vertikal pakai skala

peta garis dip dapat digambar dan sudutnya digambar (gambar 3.5) dalam

salah satu penerapannya, dipilih lebar jarak titik-titik disempurnakan

ketepatannya ( accurancy )