document3

26
BAB III A. Pembuatan drum dari barang bekas Sebelum melakukan proses recording dari barang bekas, maka sebelumnya perlu dipersiapkan adalah alat drum dari barang bekas tersebut. Hal yang dilakukan pertama kali dalam pembuatan drum dari alat bekas yaitu pengumpulan barang-barang bekas. Dalam hal ini penulis menggunakan ember bekas cat, tutup Panci serta besi bekas untuk bahan yang dasar yang akan dipakai. Namun dalam pembuatan drum alat bekas ini, tidak hanya ember dan tutup panci yang bisa digunakan sebagai pengganti drum asli. Bisa diganti dengan barang apapun yang baik dari kayu, keramik, besi dan lain-lain. Hal yang paling penting yaitu sumber atau barang bekas yang digunakan tersebut mengandung bunyi sehingga mampu ditangkap oleh mikrofon yang nantinya akan diolah untuk dijadikan bunyi drum asli (real drum). Dalam penelitian yang diambil bukan warna suara dari tiap barang bekas, melainkan sinyal digital (wave). Pada percobaan

Upload: abednego-kristiawan-aci

Post on 11-Dec-2014

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

science

TRANSCRIPT

Page 1: Document3

BAB III

A. Pembuatan drum dari barang bekas

Sebelum melakukan proses recording dari barang bekas, maka sebelumnya

perlu dipersiapkan adalah alat drum dari barang bekas tersebut. Hal yang

dilakukan pertama kali dalam pembuatan drum dari alat bekas yaitu pengumpulan

barang-barang bekas. Dalam hal ini penulis menggunakan ember bekas cat, tutup

Panci serta besi bekas untuk bahan yang dasar yang akan dipakai. Namun dalam

pembuatan drum alat bekas ini, tidak hanya ember dan tutup panci yang bisa

digunakan sebagai pengganti drum asli. Bisa diganti dengan barang apapun yang

baik dari kayu, keramik, besi dan lain-lain. Hal yang paling penting yaitu sumber

atau barang bekas yang digunakan tersebut mengandung bunyi sehingga mampu

ditangkap oleh mikrofon yang nantinya akan diolah untuk dijadikan bunyi drum

asli (real drum). Dalam penelitian yang diambil bukan warna suara dari tiap

barang bekas, melainkan sinyal digital (wave). Pada percobaan menggunakan

ember bekas cat, kaleng susu dan meja kayu, gambar sinyal digital yang ditangkap

sama dan tidak terdapat perbedaan.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan ember bekas tersebut

digunakan untuk menghasilkan bunyi senar drum, bass drum, tom-tom, dan floor

tom. Sedangkan tutup panci digunakan untuk membuat suara hi-hat dan cymbal.

Dalam pemilihan barang bekas atau ember dan tutup panci ini, penulis memilih

ember dengan berbagai macam ukuran. Mulai dari ember bekas yang mempunyai

diameter 20 cm hingga yang berdiameter 50 cm. Untuk ember yang berukuran

Page 2: Document3

paling kecil digunakan untuk pembuatan tom. Sedangkan yang berdiameter paling

besar digunakan sebagai bass drum. Untuk senar dan floor nya penulis

menggunakan ember yang berdiameter 30cm. Dan untuk tutup pancinya, bagian

yang menjadi hihat, lebih kecil daripada yang menjadi cymbal. Pemilihan ukuran

ini didasarkan atas bentuk visual dari alat drum aslinya. Sehingga dilhiat dari segi

estetika bentuk, maka bentuk drum alat bekas ini hanpir menyerupai drum asli.

Selain itu diliat dari segi suara memakai ember bekas lebih mendekati suara drum

asli daripada menggunakan kaleng. Misal untuk suara bass drum, memakai ember

bekas lebih mempunyai tone colour yang mendekati suara bass drum asli daripada

menggunakan bass drum yang terbuat dari kaleng susu. Dengan demikian, secara

tidak langsung juga memudahkan dan membuat nyaman pemain drum yang akan

melakukan recording menggunakan drum alat bekas tersebut.

Dari pentingnya pemilihan ukuran ember dan tutup panci bekas ini,

pembuatan kerangka untuk tempat menaruh barang-barang bekas tidak kalah

pentingnya dengan pemilihan alat yang digunakan sebagai penghasil suara. Untuk

kerangka atau tempat menaruh ember bekas tersebut, penulis menggunakan besi-

besi bekas yang kemudian dirangkai untuk menjadi kerangka dari drum alat bekas

ini. Kerangka untuk drum alat bekas inipun mampu diganti dengan kayu, pipa

ataupun yang lainnya. Penulis memakai besi sebagai kerangkanya bukan tanpa

tujuan. Tujuan yang paling utama yaitu ketahanan dari besi tersebut. Untuk

tempat menaruh ember sebagai tom, senar ataupun floor tom, sengaja dibuat

dengan ukuran yang bisa dibesarkan ataupun dikecilkan. Hal ini dimaksudkan jika

ingin diganti dengan barang apapun mampu untuk menyangga barang tersebut.

Page 3: Document3

Pembuatan kerangka ini juga bertujuan untuk memudahkan penempatan ember

serta mikrofon. Sehingga tidak memerlukan banyak stand mikrofon utuk tempat

menaruh mikrofonnya. Pembuatan kerangka ini dijadikan satu set sehingga tidak

memerlikan banyak waktu untuk merakit menjadi sebuah drum dari barang-

barang bekas tersebut.

Contoh gambar kerangka drum alat bekas

Gambar drum alat bekas

Page 4: Document3

Setelah pembuatan drum dari barang bekas selesai, maka proses

pengambilan data suara dari drum barang bekas ini telah siap dilakukan.

B. Materi Yang Direkam

Setelah melakukan proses perekaman suara, didapatkan data audio dari

drum alat bekas tersebut, maka hal yang selanjutnya dilakukan yaitu melakukan

pengolahan data bunyi drum alat bekas tersebut menjadi bunyi drum asli. Data

yang dihasilkan berbentuk gelombang (wave). Gelombang-gelombang itu

merupakan wujud atau gambar dari data audio yang telah direkam sebelumnya.

Bentuk atau gambar sinyal yang diperlihatkan baik dari ember maupun tutup

panci menunjukkan kemiripan gambar sinyal. Namun jika merekam melalui alat

musik yang memiliki nada semisal gitar, maka gambar sinyal akan jauh terlihat

berbeda. Hal ini dikarenakan jika instrument yang memiliki nada mempunyai

sustance, sehinnga gelombang sinyal yang diterima pun terlihat lebih rapat.

Data audio bass drum

Data audio gitar

Page 5: Document3

Ketika data sudah didapat proses selanjutnya yaitu mengedit atau

memotong data-data tersebut dan diletakkan sesuai tempatnya. Misal untuk hihat

mempunyai 2 karakter suara,yaitu open hihat dan close hihat. Padahal dalam drum

barang bekas ini hanya mempunyai satu hihat yang dibuat dari tutup panci.Maka

dari itu dapat diakali dengan cara memotong gelombang sinyal audio yang

diterima dan memidah potongan audio tersebut menjadi track record sendiri. Jadi

dengan begitu, suara hihat bisa dirubah menjadi suara hihat open maupun suara

closed hihat. Begitu juga dengan cymbal yang mempunyai dua karakter yakni

cymbal crash dan cymbal ride. Proses pengakalannya sama dengan mengakali

dsuara hihat. Jika sudah diatur pengaturan gelombang audio sesuai dengan suara

yang diinginkan sebagai hasil outputnya, maka data audio telah siap untuk

dijadikan ataupun dirubah menjadi suara drum asli. Cara memotong data audio

tersebut yaitu memakai opsi toolbar yang ada pada bagian atas Nuendo. Klik

toolbar dengan gambar gunting. Setelah cursor berubah menjadi gambar gunting,

Maka tinggal memotong bagian yang ingin dibuang ataupun dijadikan track lain.

Page 6: Document3

Dalam proses pengolahan bunyi barang bekas menjadi bunyi drum asli

ini, terdapat dua cara yang dapat dilakukan. Kedua cara ini membutuhkan

software bantuan untuk melakukan proses pengolahan suara. Yang pertama

menggunakan software Drummagog dan yang kedua menggunakan software

Reaper. Sebenarnya pada intinya sama yaitu sama – sama digunakan untuk

merubah suara barang bekas tersebut menjadi bunyi drum asli. Namun terdapat

perbedaan dalam langkah-langkah pemakaiannya maupun untuk hasil suara yang

dihasilkan dari kedua software tersebut.

Gambar tampilan software Reaper

Gambar tampilan software Drummagog

Page 7: Document3

C. Proses Perekaman

1. Menggunakan Drummagog

Proses yang pertama yaitu merubah suara barang bekas tadi menggunakan

software Drummagog. Pemakaian software Drummagog bertujuan merubah

secara langsung data suara yang didapat dengan bunyi drum asli. Jadi terlebih

dahulu penulis mengambil data (sample) audio dari suara snare drum, bass drum,

tom drum dan cymbal. Sample audio drum asli ini bisa diambil melalui internet

ataupun yang lainnya. Dengan kata lain proses ini bisa disebut replacing. Dalam

bahasa inggris, replacing berasal dari kata replace yang mengganti. Mengganti

dalam hal ini berarti mengganti bunyi barang bekas yang didapat (bunyi asli)

dengan bunyi yang diinginkan. Bunyi drum alat bekas yang semula didapat tidak

akan hilang melainkan termodifikasi oleh software Drummagog ini sehinngga

menjadi bunyi drum asli. Software Drummagog ini merupakan software yang

berfungsi sebagai jembatan untuk menggantikan bunyi barang bekas dengan

bunyi dum asli. Jadi software Drummagog ini hanya mendetect sinyal gelombang

wave saja dan tidak mendetek warna suara. Walaupun dari nama Drummagog

sendiri, dapat diambil kesimpulan bahwa software ini khusus untuk drum, namun

output atau suara yang dihasilkan bisa diganti dengan bermacam macam suara

menurut keinginan.

Hal pertma yang penulis lakukan yaitu memasukkan software drummagog

ke dalam data audio yang telah penulis dapat sebelumnya. Caranya dengan klik

insert kemudian directX dan pilih software drummagog. Dengan memasukkan

software Drummagog ke dalam data audio yang didapat sebelumnya, maka ini

Page 8: Document3

berarti Software ini telah menyatu atau bisa digunakan dengan dengan data audio

tersebut.

Contoh gambar

Selanjutnya akan muncul tampilan software drummagog. Kemudian klik samples

dan buat file baru. Pada tampilan awal file baru tersebut bernama untitled 1

sampai seterusnya. Untuk mengganti nama file baru dapat menggunakan klik dua

kali pada tulisan untitled. Selanjutnya simpan file baru dengan mengeklik save

gog.

Page 9: Document3

Setelah file baru tersimpan, selanjutnya kita memasukkan sample audio dari bunyi

dum asli. Klik add file dan pilih bunyi yang akan dipakai. Sesudah kita masukkan

data audio drum asli, kita simpan lagi dengan cara klik save gog. Proses

mengimpor atau memasukkan sample suara ini bertujuan untuk merubah output

(keluaran) suara. Sehingga jika ingin mengganti output suara dengan suara biola,

maka tinggal mengimpor suara biola yang akan dijadikan sebagai outputnya.

Setiap data audio mempunyai grafik wave yang berbeda beda. Untuk

mengetur agar software Drummagog mampu menangkap sinyal gelombang yang

masuk dan untuk merubah bunyi yang akan dirubah, maka penggunanan

sensitivity detector untuk penangkapan sinyal perlu diatur. Klik Main kemudian

klik visual trigger. Selanjutnya akan muncul sinyal data audio. Untuk mengganti

bunyi yang lama dengan bunyi yang baru, letakkan ( naik turunkan ) detector

tepat di tempat sinyal. Untuk menangkap gelombang yang lebih kecil semisal

pukulan dengan ketukan 1/16, maka tinggal klik ghost notes dan pilih sample

detector yang diinginkan. Kemudian klik enabled untuk mengaktifkan detector

Page 10: Document3

sinyal ghost notes. Dengan demikian, maka sensitivitas sinyal akan menjadi lebih

sensitif daripada sebelumnya.

Setelah suara sudah termodifikasi oleh software Drummagog, selanjutnya ubah

panning atau atur letak posisi drum sesuai dengan tempatnya. Ini berujuan agar

seakan akan bunyi yang kita dengar merupakan bunyi drum asli. Dan dengan

tujuan agar bunyi tidak tertuju pada satu titik. Dengan begitu bunyi masing

masing alat akan terdengar jelas. Dengan cara ini maka bunyi barang bekas tadi

mampu atau berubah menjadi bunyi drum asli ataupun suara yang dikehendaki.

2. Menggunakan Reaper

Proses pengolahan bunyi menggunakan software Reaper berbeda dengan

menggunakan software Drummagog. Dalam proses ini, dimulai yaitu merubah

data wave yang diperoleh menjadi data MIDI terlebih dahulu. Selanjutnya data

MIDI tersebut nantinya akan dihubungkan dengan VST iinstrumen sehingga data

MIDI tersebut bisa dirubah menjadi suara apapun sesuai dengan keinginan kita.

Page 11: Document3

Software Reaper ini mempunyai kemampuan untuk merubah data wav menjadi

data MIDI dengan sempurna.

Pertama-tama ekspor audio yang akan dirubah. Misal bass drum yang akan

dirubah, maka tekan S atau solo sehingga yang akan diekspor menjadi data hanya

data bass drum. Ubah atau tarik left locator hingga berwarna biru dan tarik sampai

sejauh mana atau sampai bagian mana yang akan diekspor. Cara mengekspor klik

file eksport – audio mixdown. Kemudian atur sample rate dan bit sesuai dengan

file rekaman sebelumnya. Karena audio yang diekspor adalah audio mono, maka

pilih mono sebagai hasil ekspor. Dan simpan hasilnya difolder atau tempat yang

diinginkan dengan klik save dan pilih tempat penyimpanannya.

Langkah selanjutnya yaitu merubah data audio yang sudah diekspor

menjadi data midi melalui software reaper. Software ini mampu untuk merubah

data audio menjadi midi yang kemudian dapat diolah menjadi berbagai macam

suara drum maupun suara-suara yang diinginkan. Pertama- tama buka software

Reaper. Setelah itu samakan tempo dengan project atau file kita yang ada di

Page 12: Document3

Nuendo. Menyamakan tempo bertujuan agar data MIDI nantinya akan diolah lagi

mempunyai tempo yang sama dengan audio wav sebelumnya. Kemudian

masukkan atau import data audio yang sebelumnya telah diekspor dari Nuendo.

Caranya yaitu dengan me- klik insert→ media file. Dengan demikian, data audio

wav yang telah didapat siap ntuk dirubah menjadi data MIDI.

Contoh gambar:

Selanjutnya memilih pemakaian effect yang akan dipakai untuk merubah

data wav menjadi data MIDI. Caranya klik view→ fx browser→s drum trigger.

Software reaper ini mempunyai fasiitas MIDI drum trigger. Istilah trigger

diartikan sebagai manipulasi data di dalam proses rekaman. Kata trigger sendiri

diambil dari bahasa inggris yang berarti pemicu. Dalam proses rekaman, pemicu

(trigger) ini merupakan software yang bertujuan untuk memicu atau membuat

data audio wav menjadi data MIDI. Setelah melakukan proses ini, selanjutnya

adalah proses pengaplikasian effect yang telah dipilih kedalam audio wav. Tekan

klik kanan pada data audio dan pilih apply track fx to item as new take (MIDI

Page 13: Document3

output). Ini berarti mengaplikasikan effect yang dipakai namun dalam track baru

dan dalam bentuk MIDI. Namun sebelumnya atur left locators dengan tujuan

bagian mana yang diinginkan untuk dirubah menjadi MIDI. Setelah

mengaplikasikan effect ke dalam data wav, ini berarti Reaper telah membuat data

audio wav untuk menjadi data baru namun dengan format MIDI. Kemudian data

MIDI tersebut disimpan dengan cara klik dua kali pada data MIDI. Selanjutnya

pilih file→ export midi to new file. Dan data MIDI dari audio wav yang telah

direkam sebelumnya telah didapat.

Contoh gambar:

Setelah proses perubahan data wav menjadi data MIDI selesai, maka

selanjutnya memasuki tahapan yang terakhir yaitu mengolah data MIDI. Data

MIDI yang telah disimpan tadi, kemudian dikirim ulang lagi ke Nuendo. Caranya

dengan memilih file→ import→ MIDI file. Dan akan menjadi data track baru

namun dengan format MIDI.

Page 14: Document3

Contoh gambar

Kemudian pilih software atau plugin sebagai output dari suara yang

diinginkan. Dalam hal ini penulis memakai software Ez Drummer. Software ini

merupakan software MIDI untuk pembuatan suara drum. Setelah data MIDI

masuk di Nuendo, selanjutnya pilih device – VST instrument atau tekan F11 untuk

mengaktifkan koneksi antar software. Setelah memilih software MIDI yang

diinginkan, selanjutnya tinggal mengubah output data MIDI tersebut menjadi EZ

Drummer dengan cara klik out dan pilih EZDrummer sebagai outputnya.

Kemudian klik dua kali di data midi, dan selanjutnya tinggal mengedit tingkat

velocity yang telah didapat ataupun membuang data yang tidak dibutuhkan. Hal

ini dikarenakan perubahan wav menjadi MIDI terlalu banyak yang terdeteksi.

Tidak hanya gelombang yang besar saja yang mampu dideteksi, melainkan

gelombang yang kecil sekalipun. Setelah melalui semua proses ini, dengan begitu

suara yang ember yang sebelumnya direkam akan menjadi bunyi bass drum.

Page 15: Document3

Contoh gambar

Gambar tampilan software EZDrummer

Page 16: Document3

D. Kesimpulan

Kedua proses pengolahan data bunyi drum bekas menjadi drum asli

sebenarnya sama saja, yaitu sama-sama memanipulasi data audio asli menjadi data

audio yang diinginkan. Baik audio tersebut diubah secara langsung maupun

dijadikan MIDI terlebih dahulu. Masing-masing software mempunyai kelebihan,

kelemahan dan kesamaan dalam cara kerjanya maupun hasil suaranya. Dilihat dari

segi waktu pengolahannya, menggunakan Drummagog lebih mempersingkat

waktu daripada harus merubah ke MIDI terlebih dahulu. Karena proses

pengolahan bunyi yang memakai Drummagog tetap berada di dalam Nuendo

tanpa harus membuka program aplikasi yyang lain. Hanya tinggal merubah output

suara yang diinginkan. Namun jika dilihat dari segi suara, perubahan menjadi

MIDI yang dihubungkan ke software EZDrummer lebih memiliki room ambience

atau tang biasa dikenal dengan istilah reverb. Dan bisa diatur seberapa kita butuh

reverb tersebut. Sedangkan jika langsung melalui Drummagog, bunyi yang

dihasilkan benar-benar tanpa reverb atau bisa dibilang terdengar seperti

melakukan permainan langsung dan bukan di dalam studio. Dan juga misalnya

output suara yang diinginkan menjadi suara biola, keduanya mempu untuk

merubah output suaranya. Jika dilihat dari segi pengaturan nada, memakai Reaper

lebih mampu untuk mengatur nada yang diinginkan. Sedangkan jika memakai

Drummagog, nada output tidak bisa diubah ke nada yang lain. Yang bisa diatur

hanyalah pitch dari nada tersebut. Hal itu dikarenakan Drummagog merupakan

software trigger pasif. Sedangkan karena data yang dihasilkan Reaper merupakan

data MIDI, maka bisa diubah nada audio sesuai dengan yang diinginkan.

Page 17: Document3

Walaupun kedengarannya cukup mudah untuk melakukan pengolahan

bunyi, namun sebenarnya terdapat kendala-kendala yang cukup susah. Jika

merekam pukulan dengan not 1/16 dengan tempo cepat, maka Baik software

Drummagog maupun software Reaper sama-sama tidak bisa mendeteksi

sinyalnya. Masalah ini bisa diatasi dengan cara yang berbeda antara Drummagog

dengan Reaper. Di dalam Drummagog sendiri mempunyai toolbar yang berfungsi

sebagai ghost notes. Yang dimaksud ghost notes disini yaitu, pukulan-pukulan

cepat seperti tekhnik roll. Dengan ini sensitivatas dari detector akan lebih peka

daripada sebelumnya. Namun jika memakai toolbar ini, maka gelombang sinyal

yang masuk tadi semuanya akan ikut terdeteksi. Misal merekam bunyi senar

drum, mikrofon yang diletakkan didekat senar drum tetap merekam suara hihat

ataupun yang lainnya meskipun intensitas gelombangnya kecil. Maka cara

mengakalinya yaitu dengan mengolah data audio yang ada pada Nuendo. Yakni

dengan cara memotong tiap sinyal yang terdeksi kecil tersebut. Setelah gelombang

sinyal sudah terpotong-potong, maka selanjutnya tinggal menaaikkan besar

amplitube dari tiap-tiap potongan tadi. Caranya dengan klik potongan gelombang

tadi, kemudian akan keluar muncul warna biru dan merah. Selanjutnya tinggal

klik dan tahan diwarna biru yang berada tepat di tengah potongan. Kemudian

tinggal menarik keatas sehingga sinyal yang diperoleh semakin membesar.

Sedangkan jika memakai Reaper, pengolahan data dirubah seperti cara

biasanya sehinnga menjadi data MIDI. Selanjutnya data MIDI yang sudah dimpor

ke Nuendo yang akan diolah. Klik dua kali pada gambar data midi kemudian akan

muncul tampilan garis-garis vertikal. Sedangkan di bawah garis vertical tersebut

Page 18: Document3

terdapat garis garis horizontal dengan warna merah dan ungu.Gari-garis ini

merupakan garis volume tiap pukulan. Karena banyak data yang kurang keras

maupun data yang seharusnya tidak perlu, maka kita tinggal menghapus data yang

tidak perlu. Jika ingin menaikkan atau volume, tinggal menaikkan atau

menurunkan garis volume yag ada dibawah garis garis data.

Jika semua proses telah dilakukan, maka akan didapatkan hasil audio yang

telah termodifikasi. Yang sebelumnya audio barang bekas, kini telah menjadi

audio drum asli. Dengan demikian seluruh proses penggarapan dokumentasi audio

mulai dari proses pembuatan drum alat bekas hingga jadi sebuah lagu telah

dilakukan..