3.1 alur penelitian perancangan
TRANSCRIPT
16
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini penulis merencakan perancangan alat monitoring dan
pengisian token listrik dengan aplikasi Android. Aplikasi akan mampu memantau
nilai kWh yang masih bisa digunakan secara realtime dan menjadi interface
pengisian token listrik dengan teknologi Wi-Fi sehingga pengisian bisa dilakukan
dimanapun dan kapanpun. Diperlukan metodologi penelitian yang digunakan pada
tugas akhir ini adalah sebagai berikut.
3.1 ALUR PENELITIAN
Perancangan suatu penelitian dilakukan dalam berbagai tahap yaitu dimulai
dari pencarian studi literatur, melakukan perancangan hardware, melakukan
perancangan software, melakukan pengujian sesuai parameter, dan yang terakhir
adalah tahap pembuatan hasil data dari hasil pengujian sistem. Dalam sebuah
perancangan suatu penelitian diperlukan adanya alur penelitian agar dalam
melakukan perancangan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun
seperti diatas. Salah satu bentuk dari alur penelitian adalah flowchart, jika dilihat
secara singkat flowchart dapat menjelaskan proses perancangan pada penelitian
yang akan dibuat seperti pada gambar 3.1.
Mulai
Studi Literatur
Perancangan Hardware
Perancangan Software
Pengujian Sesuai Parameter
Pembuatan Hasil Data
Selesai
Ya
Tidak
Gambar 3.1 Flowchart Alur Penelitian
17
Sesuai dengan flow chart alur penelitian pada gambar 3.1 dimulai dari
pencarian studi literatur yang dilakukan dengan membandingkan kajian teori dari
perancangan sebelumnya, selain itu studi literatur dilakukan dengan membaca
buku-buku, jurnal ilmiah dan beberapa artikel dari internet yang dapat menunjang
dari cara kerja dan sistem setiap perangkat yang digunakan. Pada Diagram Blok
perancangan hardware merupakan proses pengumpulan alat dan bahan yang terdiri
dari perangkat board D1 Mini untuk konektivitas Wi-Fi yang digunakan sebagai
media komunikasi pengiriman data dan masukkan data token. Pada Diagram Blok,
perancangan software merupakan proses pembuatan aplikasi yang digunakan pada
perancangan Tugas Akhir ini dengan menggunakan App Invertor secara online
yang menampilkan nilai kWh serta dapat melakukan pengisian token listrik
menggunakan platform dan penyimpanan data Firebase. Setelah perancangan
hardware dan software maka selanjutnya adalah melakukan pengujian sesuai
dengan parameter, jika pada pengujian tersebut tidak sesuai dengan parameter atau
terdapat kesalahan maka akan dilakukan perancangan hardware dan software
kembali hingga pengujian tersebut berhasil dan apabila pada pengujian tersebut
sesuai dengan parameter maka akan langsung dibuat hasil data berdasarkan pada
pengujian tersebut.
3.2 PERANCANGAN ALAT
Dalam penelitian ini perangkat yang digunakan meliputi peralatan perangkat
keras untuk perancangan prototype dan perangkat lunak. Sesuai dengan blok
diagram pada gambar 3.2, board D1 Mini berfungsi untuk menerima dan mengirim
data dengan konektivitas Wi-Fi yang digunakan sekaligus sebagai data masukkan
untuk Arduino Uno. Perangkat mikrokontroler Arduino Uno sebagai pengolah data
masukkan dari modul sensor arus ACS712 5A untuk dikirimkan aplikasi berbasi
Android yang penulis rancang menggunakan .App Inventor. Aplikasi yang penulis
rancang dapat melakukan pengisian token listrik melalui konektivitas smartphone
yang digunakan dan data akan diterima pada platform database Frebase untuk
diteruskan ke perangkat meteran listrik.
Dalam perancangan untuk merancang sistem monitoring dan pengisian token
listrik berbasis internet of things digunakan beberapa peralatan perangkat keras dan
18
perangkat lunak (software) yang digunakan untuk menunjang kegiatan penelitian
ini, yaitu:
3.2.1 PERANGKAT KERAS
Power Supply Custom Board
Board D1 Mini
Arduino Uno
Sensor Arus
Input Listrik PLN
MCB
Output Listrik PLN
ADC
UART
Relay
Supply 5V
D I/O
Firebase
Internet
User
LCD Crystal 16x2
I2C
Gambar 3.2 Blok Diagram Sistem End to End
a. Arduino Uno
Arduino Uno adalah mikro pengendali single-board yang bersifat open
source, dan dirancang untuk memudahkan pengguna elektronik dalam
berbagai bidang. Arduino dilengkapi dengan prosesor Atmel AVR berbasis
ATMEGA 328P. Pada Arduino sendiri memiliki 14 pin digital input / output
(6 diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah
osilator crystal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah
ICSP header, dan sebuah tombol reset.
Gambar 3.3 Arduino Uno
19
b. Board D1 Mini
Board D1 Mini digunakan untuk komunikasi Wi-Fi sebagai media
transmisi data kWh dan data token listrik. Adapun microprosessor sekaligus
modul komunikasi Wi-Fi yang digunakan oleh board ini adalah ESP8266.
Gambar 3.4 Board D1 Mini
Tabel 3.1 Pin board D1 Mini
Pin pada D1 Mini Pin pada Arduino Uno
Rx 11
Tx 12
c. Sensor arus ACS712 5A
Sensor arus ACS712 5A berfungsi untuk mengubah besaran tegangan
menjadi sebuah nilai ADC yang dapat dikonversi menjadi nilai arus. Penulis
menggunakan sebuah persamaan agar nilai arus dapat digunakan untuk
mengurangi kWh setiap satuan waktu sesuai dengan beban daya yang
digunakan oleh pengguna layanan listrik.
Gambar 3.5 Sensor arus ACS712 5A
Tabel 3.2 Pin sensor arus ACS712 5A
Pin pada ACS712 5A Pin pada Arduino Uno
VCC 5V
OUT A3
GND GND
20
d. Modul relay
Modul relay digunakan untuk memutus ketika saldo listrik habis dan
menghubungkan aliran listrik untuk pengguna layanan listrik. Penulis
menggunakan kondisi normally open (NO) agar ketika relay tidak mendapat
daya, layanan listrik tidak dapat digunakan oleh pengguna.
Gambar 3.6 Modul relay
Tabel 3.3 Pin modul relay
Pin pada modul relay Pin pada Arduino Uno
IN 13
GND GND
VCC 5V
e. LCD Crystal 16 x 2 (I2C)
Penulis menggunakan LCD Crystal 16 x 2 (I2C) untuk menampilkan
nilai kWh yang tersisa dan menampilkan daya yang sedang digunakan secara
real time.
Gambar 3.7 LCD Crystal 16 x 2 dengan modul I2C
21
Tabel 3.4 Pin pada LCD I2C
Pin pada LCD I2C Pin pada Arduino Uno
GND GND
VCC 5V
SDA A4
SCL A5
f. Buzzer
Buzzer pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui bahwa
pengisian berhasil ditandai dengan suara buzzer aktif dengan waktu 1 detik.
Buzzer akan aktif pula ketika nilai kWh dibawah 5 kWh dengan tempo cepat
sedangkan ketika saldo kWh sudah habis makan buzzer akan aktif dengan
tempo yang cukup panjang.
Gambar 3.8 Buzzer
Tabel 3.5 Pin pada buzzer
Pin pada buzzer Pin pada Arduino Uno
+ 10
- GND
g. Keypad 4x4
Keypad yang digunakan pada perancangan alat yaitu keypad ukuran 4x4
untuk melakukan pengisian token. Token akan diproses oleh board Arduino
Uno untuk diolah oleh program yang sudah dijalankan. Pin yang dihubungkan
dengan keypad 4x4 pada Arduino Uno yaitu berurutan pin 2 sampai 9.
22
Gambar 3.9 Keypad 4x4
h. Adaptor HLK-5M05
Adaptor HLK-5M05 sebagai transformator tegangan 220 Volt menjadi
daya 5W (5V 1A).
Gambar 3.10 Adaptor HLK-5M05
i. Charger module TP4056
Charger module TP4056 digunakan untuk mengisi daya baterai
sekaligus penstabil tegangan input dari adaptor HLK-5M05. Modul ini
memiliki sistem auto cut off ketika beban baterai yang diisi sudah penuh.
Gambar 3.11 Charger module TP4056
Tabel 3.6 Pin pada TP4056
Pin pada TP4056 Pin pada HLK-5M05
+ +Vo
- -Vo
23
j. Baterai Li-ion 18650
Baterai Li-ion 18650 digunakan untuk backup daya ketika listrik PLN
mati sehingga prototype tetap bekerja.
Gambar 3.12 Baterai Li-ion 18650
Tabel 3.7 Pin pada Baterai Li-ion 18650
Pin pada 18650 Pin pada TP4056
+ B+
- B-
k. Set Up DC module MT3068
Set Up DC module MT3068 digunakan untuk menaikan nilai tegangan
dari baterai Li-ion 18650 yaitu 4,7 V ketika penuh menjadi 5,5 Volt. Penaikan
nilai tegangan dimaksudkan agar semua komponen pada micro board dapat
aktif dengan daya yang stabil.
Gambar 3.13 Set Up DC module MT3068
Tabel 3.8 Pin pad MT3068
Pin pada MT3068 Pin pada TP4056
VIN+ OUT+
VIN- OUT-
24
l. Laptop
Pada penelitian ini laptop digunakan untuk melakukan konfigurasi
terhadap mikro pengendali Arduino Uno dan board D1 Mini, ser ta memantau
data yang dikirimkan ke Firebase. Perangkat ini difungsikan untuk membuat
listing pemrograman, pengambilan sekaligus mengolah hasil data dari
pengujian sistem dan perangkat, dan melihat hasil data, serta digunakan untuk
pembuatan aplikasi smartphone Android.
m. Smartphone Android
Pada penelitian ini Smart Phone digunakan disisi pengguna untuk
melakukan monitoring saldo kWh dan mengisi token listrik. Proses tersebut
dapat dilihat melalui sebuah aplikasi yang telah penulis rancang.
3.2.2 PERANGKAT LUNAK
Mulai
Prototype Sistem Monitoring dan
Pengisian Token ON
Mencari Koneksi Internet
Internet ON
Menunggu Pengisian
Ada Pengisian
Ya
Tidak
Menampilkan kWh pada Aplikasi dan
Prototype
Tidak
Mengisi Token
Ya
Selesai
Gambar 3.14 Flowchart program pengisian dan monitoring token
25
a. Arduino IDE
Arduino IDE merupakan fasilitas yang disediakan oleh perangkat
Arduino untuk dapat melakukan konfigurasi sebuah program yang nantinya
akan di masukan ke Arduino. Program tersebut bersifat open-source dalam
lingkup Bahasa pemrograman Bahasa Arduino dan dapat bekerja pada sistem
oprasi Windows, Macintosh, dan Linux. Penulis menggunakan sistem operasi
Windows 10 pada penelitian ini.
Gambar 3.15 Tampilan awal Arduino IDE 1.8.12
(a)
26
(b)
(c)
Gambar 3.16 Bagian header pada board Arduino Uno
Gambar 3.16 menampilkan konfigurasi yang digunakan untuk
mendeklarasikan library, pin, dan variabel yang digunakan pada board
Arduino Uno. Tertera bahwa penulis menggunakan library
<SoftwareSerial.h>. Penulis menggunakan library tersebut untuk
menghubungkan board Arduino Uno dengan board D1 Mini. Penulis
mendeklarasikan semua variabel yang akan digunakan dalam program. Pada
bagian (c) ini pula penulis mencantumkan custom character untuk
ditampilkan pada LCD.
27
Gambar 3.17 Void getVPP board Arduino Uno
Fungsi pada gambar 3.17 digunakan untuk mengubah nilai tegangan
menjadi nilai biner (0-1023) atau lebih dikenal dengan analog to digital
convertion (ADC). Hasil yang didapatkan pada fungsi tersebut adalah nilai
tengan dalam bentuk angka untuk diolah lebih lanjut.
Gambar 3.18 Void d board Arduino Uno
Gambar 3.18 menampilkan program fungsi d(). Program tersebut
berfungsi sebagai program pengolahan data yang didapatkan dari board D1
Mini sehingga data yang diterima bisa dipahami oleh board Arduino Uno.
28
Gambar 3.19 Void isi board Arduino Uno
Fungsi isi() akan aktif ketika keypad ditekan. LCD akan menampilkan
proses input dan akan mengolah hasil pengisian hingga menampilkan nilai
kWh terakhir.
Gambar 3.20 Void kwhcount board Arduino Uno
Pada gambar 3.20 ditampilkan program perhitungan pengurangan kWh
sesuai dengan pembacaan sensor arus AC712 5A.
29
Gambar 3.21 Void buzzer board Arduino Uno
Pada gambar 3.21 menampilkan fungsi logika buzzer berdasarkan nilai
kWh yang tersisa. Pada program tersebut bunyi buzzer akan berbeda ketika
kurang dari 5 kWh dan ketika kWh habis.
Gambar 3.22 Void serialmonitor baord Arduino Uno
Program pada gambar 3.22 berfungsi untuk menampilkan nilai saldo,
daya, dan arus yang sedang aktif pada serial monitor pada laptop.
Gambar 3.23 Void lcdtampil board Arduino Uno
30
Gambar 3.23 menampilkan program untuk mengaktifkan LCD. LCD
akan menampilkan nilai kWh yang tersisa dan daya yang sedang digunakan
pada prototype.
Gambar 3.24 Void setup board Arduino Uno
Pada bagian setup, penulis melakukan konfigurasi LCD dan membentuk
custom character untuk ditampilkan serta mempersiapkan baudrate yang
digunakan untuk berkomunikasi melalui serial monitor dan berkomunikasi
dengan board D1 Mini. Penulis juga mendeklarasikan pin untuk relay dan
buzzer. Pada bagian ini pula LCD menampilkan awalan sekaligus menunggu
konektivitas Wi-Fi untuk mendapatkan saldo kWh terakhir.
31
Gambar 3.25 Void loop board Arduino Uno
Penulis melakukan konfigurasi untuk memproses semua data pada
program pengulangan yaitu bagian void loop. Pada bagian ini semua fungsi
dipanggil sesuai algoritma yang sesuai dengan sistem.
Gambar 3.26 Bagian header pada board D1 Mini
Pada gambar 3.20 penulis melakukan konfigurasi pada program yang
digunakan oleh board D1 Mini. Penulis mencantumkan URL yang digunakan
untuk mendapatkan dan mengirim data kWh serta data token untuk
ditambahkan pada board Arduino Uno.
32
Gambar 3.27 Void wifi pada board D1 Mini
Gambar 3.27 menampilkan program untuk mencari koneksi Wi-Fi dan
melakukan inisiasi URL Firebase berupa host dan authentification.
(a)
(b)
Gambar 3.28 Void saldo dan void isi pada board D1 Mini
33
Penulis membuat fungsi void saldo dan void isi agar program pada void
loop terlihat rapi dan merepresentasikan algoritma saja. Fungsi pada gambar
3.28 berisi perintah untuk mengirimkan data dan menerima data dari
Firebase. Perintah yang penulis gunakan sudah dipahami oleh mikroprosesor
menggunakan library <FirebaseArduino.h>.
Library yang penulis gunakan, sudah mengalami pembaruan pada
bagian fingerprint pada header “FirebaseHttpClient”. Penulis menyarakan
pada penggunaan library ini perlu update fingerprint pada forum library
disebarluaskan ketika akan merancang sebuah sistem dengan platform
Firebase.
Gambar 3.29 Void setup pada board D1 Mini
Program void setup dijalankan ketika board D1 Mini diaktifkan dan
dijalankan hanya sekali saja. Program berisi konfigurasi baudrate untuk serial
monitor dan perintah menjalakan void wifi.
Gambar 3.30 Void loop pada board D1 Mini
34
Gambar 3.31 Tampilan pada serial monitor board Arduino Uno
Gambar 3.32 Tampilan pada serial monitor board Arduino Uno
35
Serial monitor pada gambar 3.31 merupakan serial monitor board
Arduino Uno yang menampilkan hasil pembacaan sensor arus. Sedangkan
pada gambar 3.32 serial monitor menampilkan token yang dibaca oleh board
D1 Mini.
b. Firebase
Firebase penulis gunakan sebagai database sekaligus network server
untuk menerima data token listrik sekaligus data kWh secara realtime. Penulis
menggunakan Firebase karena penulis membutuhkan database dengan
komunikasi uplink dan downlink. Firebase merupakan platform milik Google.
Gambar 3.33 Tampilan awal Firebase
Firebase dapat diakses menggunakan akun layanan Google seperti akun
Gmail. Penulis menggunakan akun Gmail yang sudah penulis buat.
Pembuatan data projek dapat langsung dimulai setelah login.
(a)
36
(b)
(c)
(d)
37
(e)
(f)
Gambar 3.34 Pembuatan projek baru pada Firebase
Penulis membuat projek dengan langkah seperti pada gambar 3.34.
Penulis menggunakan nama “meteran-listrik” untuk projek penelitian ini.
Firebase dapat digunakan untuk berbagai macam projek salah satunya projek
Internet of Things (IoT). Firebase menjadi pilihan penulis karena sifatnya
yang realtime dan dapat diandalkan. Penulis menggunakan Firebase pada
projek ini dihubungkan dengan board D1 Mini. Program yang dijalankan pada
board D1 Mini sudah dilengkapi dengan library Firebase. Library yang
penulis gunakan pada tanggal 27 Februari 2020 mengalami sedikit perubahan
pada fingerprint pada header “FirebaseHttpClient” dengan fingerprint "03
D6 42 23 03 D1 0C 06 73 F7 E2 BD 29 47 13 C3 22 71 37 1B". Penulis
38
mendapatkan fngerprint tersebut melalui forum diskusi. Penulis membuat
URL singkat menjadi bit.ly/firebasefp270220.
Gambar 3.35 Tampilan Realtime Database
Penulis menggunakan layanan Realtime Database pada Firebase
karenan layanan tersebut menyediakan penyimpanan data yang cukup untuk
projek IoT dan kecepatan menyimpanan data serta layanan mengambilan data
juga cukup baik. Berdasar hal tersebut, Realtime Database merupakan fitur
yang baik untuk digunakan pada projek yang membutuhkan penyimpanan
dengan layanan dua arah (uplink dan downlink).
c. App Inventor
App Inventor digunakan untuk pembuatan aplikasi di Android. App
Inventor ini merupakan alat pengembangan yang mudah digunakan oleh siapa
saja dengan menggunakan pendekatan blok. Adapun desain layar dilakukan
dengan pendekatan "click & drag"[11].
Gambar 3.36 Tampilan designer screen 1
39
Gambar 3.37 Tampilan block screen 1
Pada screen 1, penulis membuat tampilan logo aplikasi yang berjalan
selama dua detik. Setelah dua detik secara otomatis akan membuka
selanjutnya yaitu screen 2. Penulis memberi nama ”Fuse” pada aplikasi yang
penulis buat.
Gambar 3.38 Tampilan designer screen 2
Gambar 3.39 Tampilan block screen 2
40
Pada screen 2 menampilkan kolom saldo kWh dan kolom pengisian
token. Pada kolom saldo kWh, nilai kWh yang tersisa akan tampil secara
otomatis ketika screen 2 ditampilkan. Kolom pengisian token berasal dari
sebuah textbox yang sudah penulis konfigurasi agar hanya dapat menampilkan
pad berupa angka saja. Tekan menekan kolom pengisian maka pad akan
muncul dan pengguna aplikasi dapat mengisi dengan token berupa nilai kWh
yang ingin digunakan. Token yang digunakan merupakan nilai kWh langsung,
sesuai batasan masalah yang penulis cantumkan pada Bab I yang hanya
berupa token sample.
3.3 SKENARIO PENGUJIAN SISTEM
Pada sub bab ini, penulis akan menjelaskan skema pengujian sistem
monitoring dan pengisian token listrik berbasis internet of things.
3.3.1 SKEMA PENGUJIAN AKURASI PEMBACAAN ARUS SENSOR
ACS712 5A
Pengujian akurasi dilakukan dengan cara membandingkan antara
pembacaan ADC pada board Arduino Uno dengan pengukuran menggunakan
amperemeter. Pengujian dilakukan dengan mengukur arus pada 7 alat dengan
spesifikasi beban daya yang berbeda. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
akurasi dari pembacaan sensor arus ACS712 5A. Adapun skema pengujian secara
visual seperti gambar 3.40.
Listrik PLN AmperemeterSensor Arus ACS712 5A
Arduino UnoSerial
Monitor
Gambar 3.40 Diagram Blok Pengujian Akurasi Arus
41
Mulai
Deklarasi Variabel
Pembacaan ADC
Konversi ADC ke Arus
Selesai
Menampilkan pada Serial Monitor
Gambar 3.41 Flowchart Program Pengujian Akurasi Arus
a. Alat yang digunakan:
1. Arduino Uno
2. Sensor arus ACS712 5A
3. 1 unit laptop
4. Amperemeter
5. 3 alat listrik dengan daya yang berbeda
6. Software Ms. Excel
b. Prosedur Pengujian:
1. Menghubungkan satu alat listrik ke output PLN dari meteran listrik
2. Menghubungkan amperemeter pada sensor arus ACS712 5A untuk
selanjutnya mencatat nilai tegangan dan arus
3. Mencatat nilai arus pada LCD crystal 16x2
4. Memutuskan alat listrik dari output PLN pada meteran listrik
5. Mengulangi langkah pertama hingga langkah keempat pada 2 alat
listrik lainnya
3.3.2 SKEMA PENGUJIAN THROUGHPUT WIFI PADA BOARD D1 MINI
Pengujian throughtput dilakukan untuk mengetahui kecepatan aktual
tranmisi dari board D1 Mini. Pada pengujian throughtput penelitian melakukan
42
pengiriman data dari board D1 Mini menuju aplikasi Android. Proses pengujian
throughtput pada penelitian ini dilakukan dengan pengujian pengiriman data contoh
dari board D1 Mini ke platform Firebase setiap interval waktu 1 menit sekali
selama 30 menit. Data throughput diambil dari banyaknya data yang dapat
dikirimkan dibagi dengan waktu pengiriman dan dilakukan perhitungan throughput
di tiap pengujian, selanjutnya diambil nilai data rata-rata throughput secara
keseluruhan.
Board D1 MiniSoftware
WiresharkInternet
Gambar 3.42 Diagram Blok Perangkat Pengujian Throughput
Menjalankan Pengiriman Data dari
board D1 Mini
Menunggu Selama 1
Menit
Menjalankan software
Wireshark
Menyimpan hasil capture data
Gambar 3.43 Diagram Blok Proses Pengujian Throughput
a. Alat yang digunakan:
1. Arduino Uno
2. Board D1 Mini
3. 1 unit laptop
4. Software Arduino IDE
5. Software Wireshark
6. Software Ms. Excel
b. Prosedur Pengujian throughput:
1. Menyiapkan konektivitas Wi-Fi
2. Menjalankan program aplikasi Android berisi data dummy
3. Menjalankan software Wireshark dan melakukan capture pada data
yang berjalan.
3.3.3 SKEMA PENGUJIAN PENURUNAN TEGANGAN SUPPLY BOARD
Pengujian penurunan tegangan dilakukan untuk mengetahui daya tahan
supply daya dari modul power supply yang penulis buat khusus untuk sistem. Pada
pengujian penurunan tegangan penelitian melakukan pengamatan turunnya
tegangan pada interval waktu setiap 30 menit. Proses pengujian penurunan
43
tegangan dilakukan dengan mencatat nilai tegangan setiap kelipatan waktu 30 menit
sebanyak 10 kelipatan pada kondisi sistem tidak dicatu oleh listrik PLN. Data
pengamatan turunnya tegangan diambil dari selisih tegangan awal dan tegangan
akhir dibagi dengan interval waktu dan dilakukan perhitungan rata-rata pengamatan
turunnya tegangan secara keseluruhan.
Supply Board VoltmeterBoard
Mikropengedali
Gambar 3.44 Diagram Blok Pengujian Penurunan Tegangan
a. Alat yang digunakan:
1. Perangkat meteran listrik pada sistem monitoring dan pengisian
token listrik
2. Voltmeter
3. Stopwatch
4. Software Ms. Excel
b. Prosedur pengujian:
1. Menyalakan seluruh sistem monitoring listrik
2. Mencatat tegangan awal pada output supply board
3. Mencatat tegangan pada 30 menit setelah dinyalakan
4. Melakukan langkah ketiga pada kelipatan 30 menit sebanyak 10 kali