3.1 alat dan bahan
TRANSCRIPT
13101086 27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 ALAT DAN BAHAN
Selama melakukan penelitian, terdapat alat dan bahan yang dijadikan
sebagai acuan maupun alat bantu yang terkait dengan proses penelitian. Pada
bagian ini, alat dan bahan yang digunakan selama melakukan penelitian
sebagai berikut :
3.1.1 Alat
Penelitian unjuk kerja transmisi OFDM menggunakan modulasi
optis eksternal dengan deteksi koheren/EM-CD pada sistem RoF ini
menggunakan perangkat keras dan lunak sebagai berikut:
1. PC (personal computer)
2. Sistem Operasi Windows 10
3. Software OptiSystem 14.0.1
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan selama melakukan penelitan ini
menggunakan literatur berupa buku, paper, jurnal, technical report,
maupun technical solution yang terkait dengan sistem RoF seperti
IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers),dan lain-
lain. Literatur digunakan sebagai tinjauan pustaka dan landasan teori
dalam memahami system EM-CD pada sistem OFDM-RoF selama
melakukan penelitian
3.2 FLOWCHART PROSES PENGERJAAN
Diagram pada Gambar 3.1 menjelaskan semua proses yang
berlangsung selama penelitian.
28 13101086
Mulai
Pengumpulan
Data Awal
Perancangan Skema
Transmisi OFDM-RoF
Pengumpulan
Data Simulasi
Analisis Hasil
Simulasi
Kesimpulan
Selesai
Perancangan Skema
Transmisi OFDM-RoF
Perancangan Skema
Transmisi OFDM-RoF
Perancangan Skema
Transmisi OFDM-RoF
Simulasi
Gambar 3.1 Langkah Pelaksanaan Penelitian
Penjelasan dari Flowchart pada gambar 3.1 adalah sebagai berikut :
3.2.1 Pengumpulan Data Awal
Pada tahap pertama diawali dengan pengumpulan data awal
pada beberapa paper dan jurnal terakreditasi yang berhubungan
dengan topic penelitian yang menyangkut sistem OFDM-ROF.
Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui dan memahami secara
teoritis sistem dan metode-metode yang terkait dengan penelitian
ini.
13101086 29
3.2.2 Perancangan Skema Transmisi OFDM-RoF
Pada tahapan ini, perancangan model sistem ini meliputi
tentang sistem OFDM-RoF secara umum, dengan model
pendeteksian coherent-detection dalam desain sistem external
modulation. Perancangan akan dilakukan dengan menggunakan
software Optisystem 14.1. Penjelasan mengenai skenario yang akan
digunakan dalam penelitian akan dijelaskan pada tahapan gambar
dibawah ini.
Mulai
Penentuan Parameter Simulasi
Pemodelan Umum EM-CD Sistem OFDM-RoF
Penentuan Parameter Analisis
Selesai
Gambar 3.2 Diagram Alir Perancangan Model Sistem
Tahap perancangan sistem ini dimulai dengan pemodelan
sistem OFDM-RoF, meliputi OFDM-Baseband over Fiber, modulasi
M-QAM, dan M-PSK, RTO (RF to optical upconverter), oplical
link, OTR (optical to downconverter) dan OFDM-RoF (transmitter
to receiver), selanjutnya menentukan model EM-CD sistem OFDM-
RoF, meliputi penggunaan optical modulator dan optical laser,
untuk mekanisme upconverter di RTO dan juga penggunaan
photodetector dan local oscillator untuk mekanisme down converter
di RTO. Tahap selanjutnya yaitu menentukan parameter simulasi,
meliputi parameter umum OFDM-RoF, Parameter umum dari model
EM-CD seperti optical modulator, optical laser, dan photodetector.
Tahap terakhir merupakan penentuan parameter analisis dari model
EM-CD sistem OFDM-RoF meliputi parameter OLP (optical launch
power), fiber length, linewidth, EVM (error vector magnitude), SER
(symbol error rate), BER (bit error rate) dan power received.
30 13101086
3.2.3 Simulasi pada OptiSyestem 14.1
Pada tahap ketiga merupakan tahapan tentang proses simulasi
atau implementasi perancangan dengan menggunakan simulator
Optisystem 14.1. Tahapan ini dilakukan input data optical fiber
untuk menentukan karakteristik SMF (single mode fiber) yang
digunakan pada optical link. Perangkat yang digunakan pada bagian
simulasi ini juga menggunakan mapping M-QAM dan M-PSK dan
CW Laser. Pembuatan skripsi ini juga menggunakan metode
eksternal optis dengan variasi frequency, power, linewidth, dan
length.
3.2.4 Pengumpulan data simulasi
Pada pengambilan data ini tidak sama dengan pengambilan
data yang pertama, dimana pada pengambilan data ini yaitu data
hasil dari proses simulasi dengan menggunakan OptiSyestem 14.1
Data hasil dari simulasi berupa grafik daya terima, spektrum sinyal,
dan konstelasi sinyal.
3.2.5 Analisis hasil simulasi
Jika proses simulasi telah selesai, maka kemudian dihasilkan
data dari simulasi tersebut, dan selanjutnya tahap yang akan
dilakukan adalah dengan menganalisis hasil dari simulasi yang
berupa grafik parameter yang akan diamati. Proses analisis dapat
dilakukan dengan mengamati dan membaca grafik.
3.2.6 Membuat kesimpulan dari hasil analisis
Tahap terakhir yang dilakukan adalah dengan membuat
kesimpulan dari hasil analisis yang sudah dilakukan. Kesimpulan
yang didapat dari hasil pengamatan dan perbandingan dari grafik
daya terima, spektrum sinyal, dan konstelasi sinyal.
13101086 31
3.3 DIAGRAM BLOK PERANCANGAN SISTEM
BPRS
GENERATOR
(SOURCE)
M-PSK DAN M-QAM
MODULATOR
OFDM
MODULATOR
POWER
COMBINER/
COUPLER
PHASE
COHEREN
DIRECTIONM-PSK DAN M-
QAM DEMODULATOR
LOCAL
OSCILLATOR
RF OFDM TRANSMITTER
RF OFDM RECEIVER
RF TO OFTICAL CONVERTER
OPTICAL
SOURCE
OPTICAL TO RF
DOWN CONVERTER
RECEIVED
POWER,
CONSTELLASIONAND SPEKTRUM
SIGNAL
OPTICAL
MODULATOR
OPTICAL
MODULATOR
OPTICAL
LINK
OFDM
DEMODULATOR
LOW PASS
FILTER I
LOW PASS
FILTER Q
Gambar. 3.3 Blok diagram model EM-CD Sistem OFDM-RoF
32 13101086
Pada bagian perancangan sistem ini, akan dijelaskan mengenai
pemodelan external modulated-coherent detection sistem OFDM-RoF, yang
terdiri dari RF-OFDM transmitter, RTO (RF to optical up-conventer), optical
link, OTR (optical to RF down-conventer), dan RF-OFDM receiver seperti
digambarkan pada Gambar 3.1. Bagian RF-OFDM terdiri atas PRBS (pseudo
random binary sequence) generator, M-QAM dan M-PSK, OFDM modulator
dan dua low pass filter untuk stage output OFDM. Bagian ini menggunakan 4-
QAM,16 QAM, QPSK, 8PSK dan 16 PSK. OFDM 512 FFT point, dan
LPCROF (low pass cosine roll off filter), dimana output dari RF-OFDM
transmitter ini akan dilewatkan pada RTO untuk mengalami mekanisme up-
conversion(E/O).
Bagian RTO merupakan bagian yang penting pada sistem RoF, penelitian
ini menggunakan LiNb-MZM sebagai optical modulator dan CW laser sebagai
optical laser. Bagian ini menggunakan dua buah LiNb-MZM dimana
percabangan mendapat input dari LPCROF (low pass cosine roll off filter) dan
CW laser dimana output dari masing-masing optical modulator digabung
dengan menggunakan optical power combiner, sebagai sinyal optik yang akan
dilewatkan melalui optical link Bagian RF-OFDM transmitter dan RTO
ditempakan penguatan berupa electrical/optical gain sebagai kompensasi
terhadap gangguan (noise) selama pemrosesan sinyal sebelum dilewatkan
melalui optical link. Bagian optical link terdiri dari SMF (single mode fiber),
optical gain dan optical frequency filter dengan menggunakan loop control
untuk varisasi panjang fiber khususnya pada simulasi. Penelitian ini
menggunakan SMF 28 dan optical Gaussian filter . Sinyal optis dari optical
link kemudian dikirim ke OTR untuk mengalami mek anisme down-conversion
(O/E).
Bagian OTR dikenal dengan sistem optical detector, dan penelitian
menggunakan sistem coherent detection dengan penggunaan empat
photodetector PIN dan APD, phase shifter 900 dan sebuah local oscillator yang
mempunyai frequency dan linewidth yang sama dengan CW laser di RTO,
sebagai bagian penting dari mekanisme coherent detection. Output dari OTR
akan dikirim ke RF-OFDM receiver yang sudah dalam bentuk sinyal elektrik.
Bagian RF-OFDM receiver merupakan sebuah invers dari proses di RF-OFDM
transmitter yang terdiri dari OFDM demodulator untuk demuxtiplexing dan M-
QAM dan M-PSK Modulator untuk mendapat sinyal output, yang kemudian
dapat dilihat kualitas sinyal yang diterima berdasarkan titik titik konstelasi.
13101086 33
3.4 SKENARIO PENELITIAN PARAMETER PERANCANGAN
SISTEM
Pada skenario penelitian ini dimana analisi unjuk kerja transmisi
OFDM menggunakan modulasi eksternal optis dengan deteksi
koheren/EM-CD (External Modulated-Coherent Detection). System RoF
meliputi parameter OLP (optical launch power), fiber length, SER
(symbol error rate), BER (bit error rate), frequency, linewidth, dan
power received. menggunakan software optisystem 14.1.dimana simulasi
ini dilakukan untuk melihat pengaruh daya input terhadap nilai daya
maksimum konstelasi sinyal. Simulasi ini juga dilakukan dengan
memberikan varias modulasi digital yaitu M-QAM dan M-PSK (4
QAM, 16 QAM, QPSK, 8 PSK dan 16 PSK) dimana daya input CW
Laser yaitu 0 dBm dengan variasi panjang fiber 10 km sampai dengan
50 km pada frequency laser 193.1 THz dengan atenuasi 0,2 dB/km dan
menggunakan panjang gelombang 1552 nm Pada penelitian ini hanya
digunakan untuk transmisi downlink saja.
pada penelitian ini Output spectrum sinyal dari komponen
simulasi baik komponen elektris dan optis pada RF transmitter, RF to
optical up-converter, optical link, OTR (optical to down-converter), dan
RF receiver. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran dengan parameter
nilai daya dan linewidth optical laser di RTO dan di coherent detection,
berbanding lurus. Hal tersebut disebabkan karena system yang
digunakan pada penelitian ini adalah bersifat coherent detection Adapun
parameter umum simulasi pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Parameter Model EM-CD Sistem OFDM-RoF
Parameter Value
Bit Rate 10 Gbps
Modulasi format M-QAM dan M-PSK
Frequency CW Laser 193.1 THz
CW Laser Power 0 dBm
Linewidth 0.15 MHz
OFDM Sub carrier 512
SMF 28 10, 30, 50 km
Attenuation 0.2 dBm/km
Local Oscillator Power -2 dBm
PIN Responsifity 1 A/W
Dispersion 16.75 ps.
36 13101086
3.5.1 RF-OFDM Transmitter
Gambar 3.6 Tampilan Simulasi RF OFDM Transmitter
Analisis pada gambar 3.6 pada bagian RF-OFDM
transmitter ini meliputi output dari konstelasi dari QAM sequence
generator menggunakan constellation visualizer, output daya pada
OFDM dan Quadrature Modulator menggunakan Electrical Power
Meter (EPM) dan output spektrum sinyal pada OFDM dan
Quadrature Modulator menggunakan RF spectrum analyser..
3.5.2 RF to Optical Up-Converter (RTO) External Modulated
Gambar 3.7 Tampilan Simulasi RF to Optical UpConverter (RTO)
13101086 37
Gambar 3.7 Meliputi output daya pada CW Laser dan
LiNb-MZ Modulator menggunakan Optical Power Meter (OPM)
dan output spektrum sinyal pada CW Laser dan LiNb-MZ
Modulator menggunakan Optical Spectrum Analyzer (OSA).
3.5.3 Optical Link
Gambar 3.8 Tampilan Simulasi Optical Link
Analisis pada bagian ini meliputi output daya pada Optical
Fiber, Optical Amplifier dan Loop Control menggunakan Optical
Power Meter (OPM) dan output spektrum sinyal pada Optical
Fiber, Optical Amplifier dan Loop Control menggunakan Optical
Spectrum Analyzer (OSA).
3.5.4 Optical to RF Down-Converter (OTR) Coherent Detection
Gambar 3.9 Tampilan Simulasi Optical to RF DownConverter (OTR)
38 13101086
Analisis pada gambar 3.9 bagian ini dengan menggunakan
sistem coherent detection yang artinya tanpa tambahan CW Laser
meliputi output daya pada Photodetector PIN, dan Electrical
Amplifier menggunakan Electrical Power Meter (EPM), dan output
spektrum sinyal pada Photodetector PIN, dan Electrical Amplifier
menggunakan RF Spectrum Analyzer.
3.5.5 RF OFDM Receiver
Gambar 3.10 Tampilan Simulasi RF-OFDM Receiver
Analisis pada bagian RF OFDM Receiver meliputi output
konstelasi sinyalM-QAM dan M-PSK yang diterima menggunakan
Electrical Constellation Visualizer (ECV). Hal tersebut berkaitan
dengan bentuk kontelasi sinyal 4- QAM, 16- QAM, QPSK, 8- PSK
dan 16- PSK untuk variasi modulasi digital di RTO, dan variasi
panjang fiber.