3 repro

10
1. Menyebut, menjelaskan dan menetapkan pemeriksaan dan pemantauan berlangsungnya Proses Persalinan NORMAL dan ABNORMAL: a. Pemeriksaan palpasi abdomen LEOPOLD PALPASI ABDOMEN PADA KEHAMILAN Tehnik : 1. Jelaskan maksud dan tujuan serta cara pemeriksaan palpasi yang akan saudara lakukan pada ibu. 2. Ibu dipersilahkan berbaring telentang dengan sendi lutut semi fleksi untuk mengurangi kontraksi otot dinding abdomen. 3. Leopold I s/d III, pemeriksa melakukan pemeriksaan dengan berdiri disamping kanan ibu dengan menghadap kearah muka ibu ; pada pemeriksaan Leopold IV, pemeriksa berbalik arah sehingga menghadap kearah kaki ibu. PALPASI ABDOMEN PADA KEHAMILAN Tehnik : 1. Jelaskan maksud dan tujuan serta cara pemeriksaan palpasi yang akan saudara lakukan pada ibu. 2. Ibu dipersilahkan berbaring telentang dengan sendi lutut semi fleksi untuk mengurangi kontraksi otot dinding abdomen. 3. Leopold I s/d III, pemeriksa melakukan pemeriksaan dengan berdiri disamping kanan ibu dengan menghadap kearah muka ibu ; pada pemeriksaan Leopold IV, pemeriksa berbalik arah sehingga menghadap kearah kaki ibu.

Upload: sakelengel

Post on 10-Dec-2015

302 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

mantap

TRANSCRIPT

Page 1: 3 repro

1. Menyebut, menjelaskan dan menetapkan pemeriksaan dan pemantauan berlangsungnya Proses Persalinan NORMAL dan ABNORMAL:

a. Pemeriksaan palpasi abdomen LEOPOLD PALPASI ABDOMEN PADA KEHAMILAN Tehnik :

1. Jelaskan maksud dan tujuan serta cara pemeriksaan palpasi yang akan saudara lakukan pada ibu. 2. Ibu dipersilahkan berbaring telentang dengan sendi lutut semi fleksi untuk mengurangi kontraksi

otot dinding abdomen. 3. Leopold I s/d III, pemeriksa melakukan pemeriksaan dengan berdiri disamping kanan ibu dengan

menghadap kearah muka ibu ; pada pemeriksaan Leopold IV, pemeriksa berbalik arah sehingga menghadap kearah kaki ibu.

PALPASI ABDOMEN PADA KEHAMILAN Tehnik :

1. Jelaskan maksud dan tujuan serta cara pemeriksaan palpasi yang akan saudara lakukan pada ibu. 2. Ibu dipersilahkan berbaring telentang dengan sendi lutut semi fleksi untuk mengurangi kontraksi

otot dinding abdomen. 3. Leopold I s/d III, pemeriksa melakukan pemeriksaan dengan berdiri disamping kanan ibu dengan

menghadap kearah muka ibu ; pada pemeriksaan Leopold IV, pemeriksa berbalik arah sehingga menghadap kearah kaki ibu.

Page 3: 3 repro

1. Apakah tinggi fundus uteri sesuai dengan perkiraan usia kehamilan

Apakah janin berada pada letak memanjang

Page 4: 3 repro

Bagaimana presentasi janin dalam uterus

Presentasi adalah bagian terendah janin yang menempati bagian bawah uterus.

Pada kehamiolan sekitar 30 minggu , 25%janin berada pada presentasi sungsang.

Setelah kehamilan 32 minggu, janin normal akan berada pada presentasi kepala

Page 5: 3 repro

Apakah janin berada pada presentasi vertex ( belakang kepala)

Fleksi kepala sempurna Dagu menempel bagian depan dada Bagian terendah subocciput Presentasi normal pada persalinan fisiologis per vagina.

Kelainan sikap defleksi : Hiperekstensi kepala

Page 6: 3 repro

Bagian terendah janin muka Denominator : dagu Pada dagu posterior tidak mungkin terjadi persalinan spontan pervaginam pada janin aterm

5. Bagaimana posisi janin

Posisi adalah hubungan antara bagian terendah janin (denominator ) dengan panggul ibu

Bila janin pada posisi posterior ( occiput berputar kearah sacrum dan muka janin berputar kedepan ) maka persalinan akan berlangsung lebih lama

Pada presentase belakang kepala (vertex) yang terjadi pada proses persalinan normal per vaginam maka ubun ubun kecil berada dibagian anterior.

Page 7: 3 repro

6. Apakah kepala sudah engage

Yang dimaksud dengan engagemen adalah desensus diamater biparietal melalui pintu atas panggul

Cara paling mudah untuk menentukan jumlah bagian kepala yang masih berada diatas pintu atas panggul adalah dengan menilai berapa jari bagian kepala janin masih diatas simfisis. Bila kepala sudah engage, maka bagian kepala yang masih ada diatas simfisis adalah 2 jari ( 2/5 ) atau kurang.

Engagemen biasanya terjadi saat inpartu dan apakah bagian terendah sudah masuk dalam pintu atas   panggul atau belum dan sampai berapa jauh masuknya bagian terendah janin (presentasi) dalam pintu atas panggul digunakan pemeriksaan Leopold IV.

Bagian terendah janin sudah masuk PAP Bagian terendah janin masih belum masuk PAP

a. Tafsiran berat janin

Page 8: 3 repro

RUMUS TAKSIRAN BERAT BADAN JANIN PADA SAAT KALA 1

A.    LOHNSON

Ø  Jika kepala belum masuk PAP maka rumusnya:

Berat Janin = (tinggi fudus uteri – 12 ) x 155 gram

Ø  Jika kepala sudah masuk PAP maka rumusnya:

Berat Janin = (tinggi fudus uteri – 11 ) x 155 gram

B.     HODGE

Rumus : tinggi fundus ( cm ) – N x 155

1.      HODGE I: N = 13 bila kepala belum melewati PAP

2.      HODGE II: N = 12 bila kepala berada diatas spina isciadika

3.      HODGE III: N = 11 bila kepala berada dibawah spina isciadika

Contohnya:

Diketahui TFU 26cm

TBJ = (TFU-13) x 155

= (26-13) x 155

= 2015 gram

Sedangkan TBJ menurut TFU normal UK 7 bulan adaah

TBJ = (TFU-13) x 155

= (30-13) x 155

= 2636 gram

Menghitung taksiran berat janin (TBJ) dengan rumus diatas keakuratannya akan meleset , karena faktor

sbb:

Ketebalan didnding abdomen, ini membuat kita kesulitan dalam menentukan lokasi fundus uteri.

Rumus ini tidak dikhususkan untuk wanita Indonesia, pola makan yg berbeda akan menentukan

besarnya janin.

b. Pemeriksaan denyut jantung janinBams blog

c. Pemeriksaan kontraksi uterusBams blog

d. Pemeriksaan tanda tanda vital ibu

Page 9: 3 repro

?e. Pemeriksaan kemajuan persalinan

?

f. Cara pengisian dan interpretasi partogramBams blog