3. perilaku pemimpin dlm mengelola organisasi pptx.pptx

22
3. Perilaku Pemimpin Dalam Mengelola Oganisasi Pengantar: •Seorang pemimpin harus mampu melaksanakan proses manajerial untuk mengelola organisasi yang dipimpinnya dalam mencapai tujuan organisasi. •Proses manajerial untuk mengelola organisasi disebut dengan Perilaku pemimpin. •Proses manajerial meliputi aspek- aspek sebagai berikut:

Upload: achmad-yusuf-udy-nugraha

Post on 09-Nov-2015

241 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

3. Perilaku Pemimpin Dalam Mengelola Oganisasi

3. Perilaku Pemimpin Dalam Mengelola OganisasiPengantar:Seorang pemimpin harus mampu melaksanakan proses manajerial untuk mengelola organisasi yang dipimpinnya dalam mencapai tujuan organisasi. Proses manajerial untuk mengelola organisasi disebut dengan Perilaku pemimpin.Proses manajerial meliputi aspek-aspek sebagai berikut:Membuat Perencanaan:Perencanaan merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dan rinci tentang hal-hal dikerjakan pada kurun waktu tertentu dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.Perencanaan mencakup aspek-aspek apa yang akan dicapai, kegiatan yang akan dilaksanakan, anggaran yang diperlukan, metode pelaksanaan, SDM yang terlibat

Melalui perencanaan dapat dirumuskan semua pemikiran, sikap dan tindak kerja dalam teknis pelaksanaan. Perencanaan merupakan jembatan yang menghubungakan antara kondisi saat ini (existing condition) dengan kondisi yang diharapkan (expecting condition) diwaktu mendatang.Perencanaan dapat dibedakan menjadi perencanaan jangka pendek (1 tahun), perencanaan jangka menengah (3 s.d 5 tahun) dan perencanaan jangka panjang (10 tahun keatas)

Menyusun rencanaSesuai dengan tujuan organisasi sekolahMelaksanakan rencanaDalam skala kecilMemeriksa kelemahan dan memperbaikiMelaksanakan sepenuhnya dengan perbaikanPlan (P): Menentukan masalah yang akan diintervensi untuk peningkatan mutu pendidikan di sekolahDo (D): Melaksanakan rencana pada skala kecil (uji coba)Check (C): Mengamati apa yang telah dilaksanakan untuk menemukan kesalahan dn memperbaikinyaAct(A): Melaksanakan seluruh rencana peningatan mutu, dengan mengamati hasil akhir

Perilaku pemimpin dalam perencanaan adalah membuat keputusan dengan mempertimbangkan aspek-aspek: Tujuan organisasi Kondisi nyata saat iniMengidentifikasi peluang dan hambatan, dan Mengembangkan rencana dengan membuat rangkai kegiatan

Dalam konteks penyusunan rencana ini, pemimpin dituntut untuk mampu : Mengidentifikasi jenis kegiatan Membuat prioritas atau skala urgensi Membuat estimasi biaya Menetapkan penanggung jawab kegiatan Menyusun prosedur evaluasi2. Memberi InformasiSemua proses perencanaan dan pengambilan keputusan memerlukan informasi. Pemimpin memerlukan informasi yang benar dan akurat untuk memberikan informasi yang benar serta membuat keputusan.Informasi benar dan akurat harus bersifat formal atau resmi. Oleh sebab itu pemimpin harus mampu menyaring informasi yang benar dan akurat untuk memberikan informasi yang benar pulaAspek-aspek perilaku pemimpin terkait dengan informasi mencakup:Mengidentifikasi informasi yang diperlukan organisasiHindari sikap meberikan informasi berlebihan, diberikan apa adanya tanpa ada tendensi mengubah esensi dari informasi yang sebenarnyaKomunikasikan informasi dengan memperhatikan waktu dan tempat yang cocok (terutama dalam situasi krisis)Informasikan secara tepat untuk hal-hal yang terkait dengaan perubahan kebijakanInformasikan rapat-rapat yang akan diadakan dalam waktu yang cukup (tidak mendadak)

Dalam konteks informasi, terdapat 2 fungsi manajerial pemimpin yang harus dijalankan yaitu:Fungsi instruksi, yaitu komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan untuk memastikan gerak organisasiFungsi konsultasi, dengan maksud untuk menjelaskan serta mendapatkan dukungan dari staf. Konsultasi merupakan bagian penting dari komunikasi dalam organisasi.Ada 2 jenis Komunikasi dalam organisasi yaitu komunikasi formal (surat menyurat dan rapat) dan komunikasi informal ( konsultasi, laporan lisan, informasi lisan)Dalam komunikasi organisasi terdapat sumber informasi dan penerima informasi. Sumber informasi maupun penerima informasi bisa berbagai macam. Pemimpin harus dapat membedakan informasi menurut:Tingkatan informasi (biasa, penting, rahasia, sangat rahasia) Tingkatan sumber informasi (staf terkait, atasan, dll) Penerima informasi ( unum, staf terkait, atasan, dll) Komunkasi menciptakan interaksi dalam berbagai model saluran informasi, sbb:

Model Chain model wheel Model Channel

3. Pengawasan (controlling)Perilaku pemimpin yang ditujukan untuk proses koreksi terhadap kinerja yang dilakkukan oleh komponen organisasi. Pengawasan dilakukan untuk mengarahkan staf agar tidak terjadi penyimpangan dalam melaksanakan kegiatan, serta mencari alternatif apabila terjadi hambatan. Tujuan dri pengawasan adalah agar rencana dapat berjalan sesuai yang direncanakan. Atas dasar temuan-temuan dari kegiatan pengawasan dapat dilakukan perbaikan yang diperlukan Problem SolvingPermasalahan (problem) hampir pasti tidak bisa dihindarkan baik dalam hubungan formal organisasional maupun hubungan selaku individu.Dalam konteks organisasi maupun individu dalam organisasi kehadiran seorang pemimpin (leadhersip) maupun posisinya sebagai manajer (management) harus mampu mengatasi berbagai permasalahan yang muncul yang berpotensi menghambat kinerja organisasi dlam mencapai tujuanyaProblem solving adalah penyelesaian berbagai masalah yang muncul dengan cara yang bijak dan benar. Dalam konteks ini perlu dipahami antara fungsi pemimpin (leaadhership) dan fungsi manajer (management). Pemimpin (leadership)Manajer (Management)Berdasar kepada pengaruh pribadiBerdasarkan pegakuanMemikirkan visi (jangka panjang) organisasi Menyelesaikan konfliik secara politik5. Berfikir untuk masa depan organisasi6. Memiliki kewenangan lebih luas

Berdasar kepada kewenanganBerdasarkan penunjukanMelaksanakan misi (jangka pendek) organisasiMenyelesaikan konflik secra legal formalBerfikir untuk target organisasiTerbatas pada kewenangan yang di mandatkan

4. Perilaku Pemimpin dalam Mengelola HubunganSeorang pemimpin harus harus mampu mewakili organisasinya dalam mengelola hubungan internal maupun external.Dalam konteks organisasi sekolah pengertian mengelola hubungan internal adalah antara kepala sekolah dengan seluruh warga sekolah ( para pendidik, para tenaga kependidikan, para siswa). Sedangkan hubungan external adalah antara kepala sekolah dengan pihak-pihak yang terkait secara langsung dengan sekolah ( komite sekolah, pengawas sekolah, orang tua siswa, SKPD yang terkait Seperti Dinas Pendidikan dll) maupun secara tidak langsung yaitu pihak-pihak lingkungan masyarakat sekitar sekolah, dll)

Adapun hal-hal yang harus dilakukan oleh pemimpin dalam proses manajerial dalam organisasi mencakup hal-hal sebagai berikut:

Memberi dukungan (supporting) yaitu perilaku pemimpin yang sangat diharapkan para bawahan dalam melaksanakan tugas serta mapun individual. Perilaku ini dapat diwujudkan dalam bentuk, seperti: Memberikan pertimbangan (consideration)Penerimaan (recievement)Perhatian (attention)Memberi pujian (appretiation)

Contoh contoh perilaku diatas merupakan bentuk sikap peduli terhadap staf, yang akan menciptakan atmosfir organisasi menjadi akrab, teduh, serasi, simpati.

2. Mengembangkan (developing) yaitu perilaku pemimpin yang terkait dengan proses pengembangan kompetensi, pengatahuan, dan kemampuan individu sebagai komponen organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.Perilaku ini diwuujudkan dalam membuat keputusan untuk:Memberi pelatihan (coaching)Memberi bimbingan (mentoring)

3. Memberi Pengakuan (recognizing) yaitu memberikan pujian dan memperlihatkan apresiasi kepada setiap caapaian kinerja yang dilakukan oeh staf.Pengakuan akan menciptakan motivasi yang lebih kuat bagi karyawan untuk terus berprestasi serta mendorong adanya komitmen terhadap tujuan yang akan dicapai oleh organisasi. 4. Memberi Imbalan (reward) adalah perilaku pemimpin terkait pemberian manfaat yang berwujud (tangible benefits) kepada pegawai.Imbalan apat berupa kenaikan gaji, promosi jabatan, beasiswa studi.Reward yang diberikan pemimpinakan sangat berpengaruh dalam menciptakan kedinamisan organisasi.5. Mengelola konflik. Konflik adalah perbedaan pendapat antara individu atau kelompok dalam organisasi yang disebabkan oleh karena pandangan atau pemikiran yang berbeda.Pemimpin harus peka dan mampu mengendalikan konflik dalam organisasi agar tidak meluas dan mempengaruhi kinerja orgnaisasi.Pemimpi harus menyadari bahwa konflik daalam sebuah organisasi adalah keniccayaan yang tidak dapat dihindarkan. Oleh sebab itu antisipasi akan terjadinya konflik harus mampu dideteksi oleh seorang pemimpin.Terjadi konflk dapat disebabkan oleh berbagai sebab, misalnya: Lemahnya koordinasi Tidak akuratnya informasi Rincian tugas yang kurang jelasPerbedaan orientasiAturan main yang kaburPersaingan antar individu maupun kelompok dll