3. landasan teori rusli smkn 1 kobes kalteng

6
BAB II LANDASAN TEORI A. Evaluasi Belajar Menurut Haryanto (2013), evaluasi merupakan aktifitas pengukuran dan penilaian. Pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran, bersifat kuantitatif. Penilaian adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk, bersifat kualitatif. Evaluasi merupakan salah satu komponen pembelajaran yang dilaksanakan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Dengan pelaksanaan evaluasi dapat diketahui ketuntasan belajar siswa baik secara individu maupun klasikal. Menurut Usman dan Setiawati (2001) belajar tuntas (mastery learning) adalah pencapaian taraf penguasaan minimal yang diterapkan untuk setiap unit bahan pelajaran baik secara perseorangan maupun kelompok, dengan kata lain, apa yang dipelajari siswa dapat dikuasai sepenuhnya. Evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan berkesinambungan. Oleh karena itu, ragamnya pun banyak mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks. Menurut Syah (2004), ragam-ragam evaluasi adalah sebagai berikut : Rusli Haryanti, SP, SMKN 1 Kota Besi Halaman 5

Upload: debra-fuller

Post on 13-Jul-2016

26 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

KARYA TU;IS

TRANSCRIPT

Page 1: 3. Landasan Teori Rusli SMKN 1 Kobes Kalteng

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Evaluasi Belajar

Menurut Haryanto (2013), evaluasi merupakan aktifitas pengukuran dan

penilaian. Pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran,

bersifat kuantitatif. Penilaian adalah mengambil suatu keputusan terhadap

sesuatu dengan ukuran baik buruk, bersifat kualitatif.

Evaluasi merupakan salah satu komponen pembelajaran yang

dilaksanakan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi

pelajaran. Dengan pelaksanaan evaluasi dapat diketahui ketuntasan belajar siswa

baik secara individu maupun klasikal. Menurut Usman dan Setiawati (2001)

belajar tuntas (mastery learning) adalah pencapaian taraf penguasaan minimal

yang diterapkan untuk setiap unit bahan pelajaran baik secara perseorangan

maupun kelompok, dengan kata lain, apa yang dipelajari siswa dapat dikuasai

sepenuhnya.

Evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan berencana dan

berkesinambungan. Oleh karena itu, ragamnya pun banyak mulai dari yang

paling sederhana sampai yang paling kompleks. Menurut Syah (2004), ragam-

ragam evaluasi adalah sebagai berikut :

(1) Pre-test dan Post-test

Pre-test bertujuan untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai

bahan yang akan disajikan, sedangkan post-test bertujuan untuk mengetahui

taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan.

(2) Evaluasi Prasyarat

Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi penguasaan siswa atas materi lama

yang mendasari materi baru yang akan diajarkan.

(3) Evaluasi Diagnostik

Instrumen evaluasi jenis ini dititikberatkan pada bahasan tertentu yang

dipandang telah membuat siswa mendapat kesulitan.

Rusli Haryanti, SP, SMKN 1 Kota Besi Halaman 5

Page 2: 3. Landasan Teori Rusli SMKN 1 Kobes Kalteng

(4) Evaluasi Formatif

Tujuannya adalah untuk memperoleh umpan balik guna mendiagnosis

(mengetahui kesulitan) kesulitan belajar siswa.

(5) Evaluasi Sumatif

Ragam penilaian sumatif dapat dianggap sebagai ”ulangan umum” yang

dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada

akhir periode pelaksanaan program pengajaran.

Menurut Sugiyono (2013), pembelajaran produktif adalah pembelajaran

praktik yang diberikan pada peserta didik agar mereka memiliki ketrampilan

tertentu sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan. Sistem pembelajaran

praktik dilaksanakan di bengkel terdiri atas job yang akan dikerjakan yang

tersusun dalam job sheet, shop talk yang diberikan oleh guru praktik sebelum

siswa melaksanakan praktik, bahan yang akan dikerjakan, mesin atau peralatan

yang digunakan untuk mengerjakan, metode kerja dan sistem penilaian yang akan

digunakan mengukur keberhasilan kerja. Berdasarkan pembelajaran tersebut,

maka menurut Haryanto (2013), teknik evaluasi yang digunakan adalah :

1. Evaluasi unjuk kerja atau perbuatan (performance)

2. Evaluasi sikap (afective)

3. Evaluasi tertulis (paper and pencil test)

4. Evaluasi tugas proyek (project)

5. Evaluasi hasil karya siswa (product)

6. Evaluasi kumpulan hasil kerja siswa (portfolio)

7. Evaluasi diri (self assessment)

B. Sistem Evaluasi Belajar

Menurut Haryanto (2013), unsur-unsur yang berfungsi sebagai faktor

penentu dalam kegiatan evaluasi, antara lain: siswa, guru dan personal lainnya,

bahan pelajaran, metode mengajar, sistim evaluasi, sarana penunjang, dan sistim

administrasi.

Sistem evaluasi berkaitan dengan tahapan kegiatan dalam melakukan

evaluasi. Untuk mendapatkan hasil belajar yang berkualitas tentunya sistem

Rusli Haryanti, SP, SMKN 1 Kota Besi Halaman 6

Page 3: 3. Landasan Teori Rusli SMKN 1 Kobes Kalteng

evaluasi yang digunakan harus sesuai dengan kondisi siswa. Tahapan yang harus

dilalui oleh siswa yang ada masalah dalam pembelajaran tentunya harus berbeda

dengan yang tidak ada masalah. Salah satu yang harus dilakukan adalah guru

perlu membuat pola penilaian beragam agar kompetensi yang dicapai oleh seluruh

siswa dapat merata. Hal ini sesuai dengan pendapat Haryanto (2013) bahwa salah

satu fungsi dari evaluasi pembelajaran produktif adalah untuk mengembangkan

pola penilaian yang beragam sesuai dengan keberagaman potensi peserta didik

SMK.

C. Kompetensi Siswa Perkebunan dalam Praktek Industri (PI)

Menurut Tim KTSP ATP SMKN 1 Kota Besi (2012), tujuan dari

Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP) adalah :

1. Menyiapkan lahan budidaya tanaman perkebunan.

2. Menanam tanaman perkebunan

3. Merawat dan memelihara tanaman perkebunan

4. Memanen dan menangani hasil panen.

5. Memasarkan hasil panen.

6. Mengelola usaha budidaya tanaman perkebunan.

7. Menerapkan prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam usaha

budidaya tanaman perkebunan

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, siswa diberi keahlian melalui

pembelajaran yang dituangkan pada masing-masing materi pelajaran produktif

(Standar Kompetensi). Keahlian tersebut dapat diperoleh siswa dalam

pembelajaran di sekolah maupun di DU/DI. Berdasarkan KTSP ATP SMKN 1

Kota Besi, Standar Kompetensi yang harus didapat siswa ATP Kelas XI Semester

IV pada DU/DI adalah sebagai berikut :

1. Mengendalikan Penyakit pada tanaman

2. Mengatur/ memberikan perlakuan pada tanaman

Sedangkan pekerjaan umum yang didapat siswa pada DU/DI adalah

sebagai berikut:

Rusli Haryanti, SP, SMKN 1 Kota Besi Halaman 7

Page 4: 3. Landasan Teori Rusli SMKN 1 Kobes Kalteng

1. Melakukan sensus tanaman

2. Melakukan sanitasi, kastrasi, dan pruning.

3. Memanen hasil tanaman perkebunan

4. Mengangkut hasil panen

5. Melakukan Pengendalian Gulma

6. Melakukan Pengendalian Hama

7. Membuat Bangunan Tapak Timbun

D. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitan ini adalah : dengan menggunakan

pengembangan sistem evaluasi PI maka ada perbedaan signifikan terhadap

kompetensi siswa.

Rusli Haryanti, SP, SMKN 1 Kota Besi Halaman 8