3 bab 2 - bina nusantara | library & knowledge...
TRANSCRIPT
11
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Komunikasi Massa
Komunikasi yang menggunakan media massa lazim kita sebut sebagai
komunikasi massa. Secara konkretnya, Littlejohn mendefinisikan komunikasi
massa adalah Komunikasi massa adalah proses di dalam mana organisasi media
memprodusir dan menstransmisikan pesan-pesan kepada khalayak yang
besar/luas dan proses dengan mana pesan-pesan tersebut ditangkap, digunakan,
dan dikonsumsi oleh khalayak. (LittleJohn, 2005).
Sedangkan Bittner merumuskan ”Mass Communication is message
communicated through a mass medium to a large number of people.”
(Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa
pada sejumlah besar orang) (Rakhmat, 1994, p.188)
Untuk semakin memperjelas apa yang dimaksud dengan komunikasi
massa itu, Jalaluddin Rakhmat telah merangkum berbagai definisi yang diberikan
para ahli dalam satu pengertian. ”Komunikasi massa diartikan sebagai jenis
komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen,
dan anonim melalui media cetak atau elektronik, sehingga pesan yang sama
dapat diterima secara serentak dan sesaat.(Rakhmat, 1994, p.189)
Media dalam komunikasi ini menunjuk pada media cetak (koran,
majalah, tabloid) dan media elektronik (radio, video, televisi, internet). Kini,
televisi merupakan media dominan komunikasi massa di seluruh dunia, dan
sampai sekarang masih terus berkembang. (Effendi, 1986, p.21)
12
Dari uraian diatas komunikasi massa dapat diartikan dalam dua cara,
pertama, komunikasi oleh media, dan kedua komunikasi untuk massa. Namun ini
tidak berarti komunikasi massa adalah komunikasi untuk setiap orang. William
L. Rivers, dkk menyebutkan salah satu ciri komunikasi massa adalah adanya
proses seleksi. Media tetap cenderung memilih khalayak, di lain pihak khalayak
juga menyeleksi media, baik jenis maupun isi siaran dan berita, serta waktu
untuk menikmatinya. Dan karena media mampu menjangkau khalayak secara
luas, jumlah media yang diperlukan sebenarnya tidak terlalu banyak sehingga
kompetisinya selalu berlangsung ketat. Untuk meraih khalayak sebanyak
mungkin, media harus berusaha membidik sasaran tertentu.( Rivers dkk, 2004,
p.19)
Di era sekarang ini, dimana khalayak merupakan seseorang yang aktif
dan dinamis, keberadaan institusi media sebagai sumber informasi tidak lagi
dominan. Audiens-lah yang menggerakkan media massa untuk memenuhi
kebutuhan/kepentingan mereka. Maksudnya bahwa audiens punya otoritas
personal untuk menentukan akan mengkonsumsi media apa saja.
2.1.1 Fungsi Komunikasi Massa
A. Fungsi Komunikasi Massa Untuk Masyarakat
1. Informasi:
a) Menyediakan informasi tentang peristiwa dan
kondisi dalam masyarakat dan dunia.
b) Menunjukkan hubungan kekuasaan.
c) Memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan
13
2. Korelasi:
a) Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna
peristiwa dan informasi.
b) Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan.
c) Melakukan sosialisasi.
d) Mengkoordinasi beberapa kegiatan. Membentuk
kesepakatan.
e) Menentukan urutan prioritas dan memberikan
status relatif.
3. Kesinambungan:
a) Mengepresikan budaya dominan dan mengakui
keberadaan kebudayaan khusus (subculture) serta
perkembangan budaya baru.
b) Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.
4. Hiburan:
a) Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan
sarana relaksasi.
b) Meredakan ketegangan sosial.
5. Mobilisasi:
a) Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam
bidang politik, perang, pembangunan ekonomi,
pekerjaan, dan kadang kala juga dalam bidang
agama.
14
B. Fungsi Komunikasi Massa untuk Individu
1. Informasi:
a) Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang
berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat
dan dunia.
b) Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah
praktis, pendapat, dan hal yang berkaitan dengan
penentuan pilihan.
c) Memuaskan rasa ingin tahu.
d) Belajar, pendidikan diri sendiri.
e) Memperoleh rasa damai melalui penambahan
pengetahuan.
2. Identitas pribadi:
a) Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi.
b) Menemukan model perilaku.
c) Mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain
(dalam media).
d) Meningkatkan pemahamna tentang diri-sendiri.
3. Integrasi dan interaksi sosial:
a) Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang
lain; empati sosial.
b) Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan
meningkatkan rasa memiliki.
15
c) Menemukan bahan percakapan dan interkasi sosial.
d) Memperoleh teman selain dari manusia.
e) Membantu menjalankan peran sosial.
f) Memungkinkan seseorang untuk dapat
menghubungi sanak –keluiarga, teman, dan
masyarakat.
4. Hiburan:
a) Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan.
b) Bersantai.
c) Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis.
d) Mengisi waktu. Penyaluran emosi.
e) Membangkitkan gairah seks. (McQuail, 1987)
2.1.2 Ciri Komunikasi Massa
1. Komunikasi massa berlangsung satu arah
Ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik dari komunikasi
kepada komunikator. Dengan lain perkataan, wartawan sebagai
komunikator tidak mengetahui tanggapan para pembacanya
terhadap pesan atau berita yang disiarkannya itu. Yang dimaksud
dengan tidak mengetahui dalam keterangan diatas ialah tidak
mengetahui pada waktu proses komunikasi itu berlangsung, Oleh
karena itu arus balik seperti itu dinamakan arus balik tertunda.
Sebagai konsekuensi dari komunikasi seperti itu,
komunikator pada komunikasi massamelakukan perencanaan dan
persiapan sedemikian rupa sehingga pesan yang diberikan kepada
16
komunikator harus komunikatif. Dengan demikian pesan
komunikasi selain harus jelas dapat dibaca dan jelas dapat
didengar, juga dapat dipahami maknanya secara tidak
bertentangan dengan kebudayaan komunikan yang menjadi
sasaran komunikasi.
2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga
Media massa sebagai saluran komunikasi massa
merupakan lembaga, yakni suatu institusi atau organisasi. Oleh
karena itu, komunikatornya melembaga atau dalam bahasa asing
disebut institutionalized communicator atau organized
communicator.
Komunikator pada komunikasi massa, misalnya wartawan
surat kabar atau penyiar televise ± karena media yang
dipergunakannya adalah suatu lembaga ± dalam memperluaskan
pesan komunikasinya bertindak atas nama lembaga. Ia tidak
mempunyai kebebasan individual. Ungkapan seperti kebebasan
mengemukakan pendapat (freedom of expression atau freedom of
opinion) merupakan kebebasan terbatasi (restricted freedom).
Sebagai konsekuensi dari sifat komunikator yang
melembaga itu, peranannya dalam proses komunikasi ditunjang
oleh orang-orang lain.
Berdasarkan kenyataan tersebut di atas, komunikator pada
komunikasi massa dinamakan juga komunikator kolektif
17
(collective communicator) karena tersebarnya pesan komunikasi
massa merupakan hasil kerja sama sejumlah kerabat kerja.
3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum
Pesan yang disampaikan media massa bersifat umum
(public) karena ditunjukkan kepada umum dan mengenai
kepentingan umum. Hal itulah yang antara lain membedakan
antara media massa dengan media nirmassa. Surat, telepon, surat
kabar kampus, radio telegrapi atau radio citizen band. Merupakan
media nirmassa karena ditunjukan kepada sekelompok orang
tertentu.
Dari keterangan di atas jelas bahwa surat kabar seperti
kompas, majalah seperti tempo, radioseperti RRI, dan televisi
seperti TVRI adalah media massa karena ditunjukan kepada
masyarakat umum.
Media massa tidak akan menyiarkan suatu pesan yang
tidak menyangkut kepentingan umum. Media massa akan
menyiarkan berita mengenai seorang mentri yang meresmikan
sebuah proyek pembangunan, tetapi tidak akan menyiarkan berita
seorang menteri yang melaksanakan khitanan putranya.
Kekecualian bagi seorang kepala Negara. Media masa kadang-
kadang memberitakan perihal seorang kepala Negara yang
merayakan ulang tahunnya, Menikahkan putrinya. Pemberitaan
seperti itu dalam istilah jurnalistik termasuk human interest yang
18
oleh media massasering dianggap menarik untuk diketahui rakyat
mengenai kehidupan orang yang berkedudukan paling tinggi itu.
4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Ciri lain dari media masa adalah kemampuannya untuk
menimbulkan keserempakan (simultancity) pada pihak khalayak
dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan. Hal inilahyang
merupakan ciri paling hakiki dibandingkan dengan media
komunikasi lainnya. Oleh karenaitulah pada umumnya yang
termasuk kedalam media massa adalah surat kabar, majalah,
radio,televisi, dan film yang mengandung ciri keserempakan
tersebut.
Radio dan televisi karena merupakan media massa
elektronik, tidak diragukan lagikeserempakannya ketika khalayak
mendengarkan radio dan menyaksikan tayangan televisi.Film
memiliki ciri keserempakan jelas tampak ketika ia yang dibuat
dalam ratusan kopi diputar di gedung-gedung bioskop dimana
secara serempak ditonton oleh ribuan pengunjung.
5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen
Dalam keberadaannya secara terpencar-pencar, dimana
satu sama lainnya tidak saling mengenaldan tidak memiliki
kontak pribadi. Heterogenitas khalayak seperti itulah yang
menjadi kesulitanseorang komunikator dalam menyebarkan
pesannya melalui media massa karena setiap individukhalayak
menghendaki agar keinginannya dipenuhi. Satu-satunya cara
19
untuk dapat mendekati keinginan seluruh keinginan khalayak
ialah dengan mengelompokan mereka menurut jenis kelamin,
usia, agama, pekerjaan, pendidikan, kebudayaan dan lain-lain
berdasarkan perbedaan sebagaimana dikemukakan di atas.
Pengelompokkan tersebut telah dilaksanakan oleh
berbagai media massa dengan mengadakan rubric atau acara
tertentu. Berdasarkan pengelompokan tersebut di atas maka
sejumlah rubric atau acara diperuntukkan bagi kelompok tertentu
sebagai sasarannya, atau dapat disingkat kelompok sasaran (target
group) di samping khalayak keseluruhan sebagai sasarannya atau
yang disebut khalayak sasaran (target audience).
2.2 Media Massa
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-
pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat
komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002).
Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan
pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen.
Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa
mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu
menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin,
2007).
Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal
itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi utama media
massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas
20
dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada
kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan
merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan
dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan
jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan
minat dalam proses adopsi inovasi (Fauziahardiyani, 2009).
Media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak
melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau proses imitasi (belajar
sosial). Dua fungsi dari media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan
akan fantasi dan informasi (Rakhmat, 2001).
Media menampilkan diri sendiri dengan peranan yang diharapkan,
dinamika masyarakat akan terbentuk, dimana media adalah pesan. Jenis media
massa yaitu media yang berorentasi pada aspek (1) penglihatan (verbal visual)
misalnya media cetak, (2) pendengaran (audio) semata-mata (radio, tape
recorder), verbal vokal dan (3) pada pendengaran dan penglihatan (televisi, film,
video) yang bersifat ferbal visual vokal (Liliweri, 2001).
Effendy (2000), media massa digunakan dalam komunikasi apabila
komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar,
radio, televisi, dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi,
edukasi dan rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan
hiburan. Keuntungan komunikasi dengan menggunkan media massa adalah
bahwa media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu pesan dapat
diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan
21
informasi, media massa sangat efektif yang dapat mengubah sikap, pendapat dan
prilaku komunikasi.
2.2.1. Jenis – Jenis Media Massa:
A. Media Massa Traditional
Media Massa tradisional adalah media massa dengan otoritas dan
memiliki organisasi yang jelas sebagai media massa dimana
terdapat ciri-ciri seperti:
1. Informasi dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan dan
didistribusikan
2. Media massa menjadi perantara dan mengirim
informasinya melalui salurantertentu.
3. Penerima pesan tidak pasif dan merupakan bagian dari
masyarakat danmenyeleksi informasi yang mereka terima.
4. Interaksi antara sumber berita dan penerima sedikit.
Macam-Macam Media Massa Traditional:
1. Surat Kabar:merupakan penerbitanyang berupa lembaga
yang berisi berita–berita karangan,iklan yang dicetak dan
di terbitkan secara tetap atau lebih periodik dan untuk
dijual kepada umum. Isi berita didalamnya dapat berupa
kejadian–kejadian perang, politik dan pemerintahan
ekonomi, kecelakaan, bencana, pendidikan serta seni
kebudayaan.Disamping itu pula, berita yang termuat
dalam bidang kesehatan, ilmu pengetahuan, liburan dan
olahraga. Lilngkup berita dapat menyangkut berita
22
internasional, nasional, maupun berita darerah. Adapun
fungsi dari surat kabar itu sendiri adalah untuk
memberikan saran informasi yang beragam, pendidikan
bagi masyarakat luas serta hiburan dan surat kabar juga
dapat mempengaruhi setiap pembacanya.(UU PERS 1982)
2. Majalah: penerbitan berkala yang berisi bermacam-
macam artikel dalam subyek yang bervariasi.Majalah
biasa diterbitkan mingguan, dwimingguan atau bulanan.
Majalah biasanya memiliki artikel mengenai topik populer
yang ditujukan kepada masyarakat umum dan ditulis
dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak
orang.
3. Radio: teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal
dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik
(gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas
dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat
ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini
tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul
udara).
4. Film (layar lebar): gambar-hidup, juga sering disebut
movie. Film, secara kolektif, sering disebut 'sinema'.
Gambar-hidup adalah bentuk seni, bentuk populer dari
hiburan, dan juga bisnis.
23
5. Televisi: sistem penyiaran dengan disertai bunyi (suara)
melaluikabel atau angkasa dengan menggunakan alat yang
mengubah cahaya (gambar)dan bunyi (suara) menjadi
gelombang listrik dan mengubahnya kembali
menjadiberkas cahaya yang dapat didengar (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 2001:1162)
B. Media Massa Modern
Seiring dengan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah
berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke
dalam media massa modern.
Media massa yang lebih modern ini memiliki ciri-ciri seperti:
1. Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak
penerima (melaluiSMS atau internet misalnya)
2. Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau
organisasi namun jugaoleh individual.
3. Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu.
4. Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam.
5. Penerima yang menentukan waktu interaksi.
Macam-Macam Media Massa Modern:
1. Internet:jaringan komputer luas dan besar yang mendunia,
yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu
negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di
dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari
mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
24
2. Telepon Selular: perangkat telekomunikasi elektronik
yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan
telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa
ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu
disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan
kabel (nirkabel; wireless). berfungsi untuk melakukan dan
menerima panggilan telepon, ponsel umumnya juga
mempunyai fungsi pengiriman dan penerimaan pesan
singkat (short message service, SMS), jasa videophone,
dan gadget yang multifungsi.
2.3 Khalayak (Audience)
“Secara umum, audience dapat diartikan sebagai konsumen dari
komunikasi massa” (Merrill & Lowenstein, 1979, p. 106). “Audience dapat
digolongkan menjadi kelompok-kelompok berdasarkan pada usia, jenis kelamin,
status pernikahan, agama, latar belakang kebudayaan, pekerjaan, status ekonomi,
pendidikan, dan keanggotaan organisasi khusus” (Gamble, 1984, p. 290).
Audience dibedakan menjadi dua tipe, yakni (Merrill & Lowenstein,
1979, p. 106-108):
1. TheGeneralPublicAudience:
Yang termasuk dalam tipe ini yaitu audience yang umum, heterogen
,dan tidak memiliki hubungan dengan audience lain. Pada tipeini,
audience hanya menggunakan media secara individual dan tidak
terikat dengan suatukelompok.
25
2. The Specialized Audience :
Pada tipeini, audience juga tidak dikenal dan heterogen. Namun
perbedaannya yaitu, audience pada tipe ini terdiri dari orang-orang
yang memiliki kesenangan tertentu (tergabungdalamsuatukelompok).
Berdasarkan kedua tipe khalayak di atas, pemirsa Program Kick Andy
termasuk dalam general public audience atau dapat dikatakan pemirsanya
adalah semua orang, tanpa dibatasi oleh adanya kelompok, lembaga atau
perkumpulan tertentu.
2.4 Televisi
Televisi sebagai media massa elektronik yang ditemukan sekitar abad ke-
18 memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh media massa yang
lainnya.Dalam penelitian ini televisi diartikan sebagai televisi siaran (television
broadcast) yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang
dimiliki komunikasi massa yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya
terlembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan,
dan komunikatornya heterogen (Effendy, 2006 : 21).
Televisi berasal dari bahasa Yunani tele yang berarti jauh dan vision yang
berarti penglihatan.Televisi merupakan media komunikasi jarak jauh dengan
penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui kawat maupun secara
elektromagnetik tanpa kawat.
Televisi adalah sistem penyiaran dengan disertai bunyi (suara)
melaluikabel atau angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya
(gambar)dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali
26
menjadiberkas cahaya yang dapat didengar (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
2001:1162).
2.4.1. Karakteristik Televisi
Karakter televisi menurut Ardianto dan Komala(2004 : 128-130)
adalah sebagai berikut:
1. Audiovisual
Kelebihan dari televisi adalah dapat dilihat juga dapatdidengar.
Unsur visual dan dilengkapi dengan audiomembuat tayangan
televisi lebih menarik dan penonton jugamempunyai gambaran
yang lengkap tentang peristiwa yangsdang ditayangkan di
televise.
2. Berpikir dalam gambar
Sekalipun tidak ada naskah yang mengikuti, namun
dengangambar kita dapat menyampaikan maksud dari gambar
yangdisiarkan. Ada dua tahap dalam proses berpikir
dengangambar, pertama adalah visualisasi, yakni
menerjemahkankata-kata yang mengandung gagasan yang
menjadi gambar secara individual. Kedua adalah penggambaran,
yaknikegiatan merangkai gambar-gambar idividual sedemikian
rupasehingga mengandung makna tertentu.
3. Pengoperasian lebih kompleks
Dibandingkan dengan radio, pengoperasian televisi jauhlebih
kompleks dan memerlukan banyak orang. Peralatanyang
27
digunakan juga lebih rumit dan harus dilakukan olehorang-orang
yang terlatih dan terampil.
2.4.2. Fungsi Televisi
Menurut Dominick yang dikutip elvinaro dkk, (2007, 15-17)
menyebutkan bahwa televise merupakan alat komunikasi massa yang
memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Surveillance (pengawasan)
Fungsi pengawasan ini terbagi 2, yaitu pengawasan peringatan
ketika media massa menginformasikan tentang ancaman kondisi
efek yang memprihatinkan dan pengawasan instrumental
merupakan penyampaian dan penyebaran informasi memiliki
kegunaan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Interpretation (penafsiran)
Televise tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga
memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting.
3. Linkage (pertalian)
Fungsi ini merupakan penyatuan anggota masyarakat yang
beragam, membentuk pertalian berdasarkan kepentingan dan
minat yang sama.
4. Transmission of values (penyebaran nilai-nilai)
Dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok yang
mereka tonton.
5. Entertainment (hiburan)
28
Fungsi dari televise bertujuan untuk mengurangi ketegangan
pikiran khalayak.
2.4.3. Format Acara Televisi
Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar darisuatu
konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dandesain
produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama
yangdisesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut.
(Rukmananda,2004: 63).
Gambar 2.1 Format Acara Televisi
Naratama(2004: 64)
29
Drama (fiksi) : adalah sebuah format acara televisi yang
diproduksi dandicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah
drama atau fiksi yangdirekayasa dan dikreasi ulang.
Non drama (non fiksi) : adalah sebuah format acara televisi yang
diproduksidan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dan
realitaskehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasi ulang dan
tanpa harusmenjadi dunia khayalan.
Berita dan olahraga : adalah sebuah format acara televisi yang
diproduksiberdasarkan informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa
yangberlangsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari.
2.4.4. Program Televisi
Secara teknis penyiaran televise, program televise diartikan
sebagai penjadwalan atau perencanaan siaran televise dari hari ke hari
dan dari jam ke jam setiap harinya. (Soenarto, 2007:1)
Sedangkan menurut Rukhmanda (2004:213). Programming adalah
teknik penyusunan program acara televise yang ditayangkan secara
berurutan.
30
Gambar 2.2. Skema Pembagian Program Televisi
Morissan (2008, p. 215)
31
2.4.5. Macam-Macam Program Televisi
Berdasarkan Straubhaar dan LaRose(2000:226), macam-macam
program televisi antara lain :
1. Commercials dan other interruptions
Merupakan program yang diletakan antara regular program dan
regular interruption, yang memiliki beberapa bentuk, yaitu:
a) Commercial : iklan komersil dalam bentuk promosi barang
dan jasa yang ditayangkan di televise.
b) Public service announcement : iklan tentang layanan
masyarakat, tentang acara budaya, hingga penyuluhan
kesehatan dan keadaan darurat.
c) Program promotion : merupakan bentuk in-house
advertising yang dimana stasiun televise mengiklankan
program yang ditayangkan dijaringan televisinya.
2. Entertainment Program
Program hiburan yang sebagian besar muncul secaraharian,
mingguan, ataupun sesering mungkin. Dalam kategori ini
termasuk beberapa program lain, yaitu:
a) Drama :acara fiksi yang ditayangkan olehtelevisi dalam
bentuk cerita drama hingga cerita detektif yang memiliki
karakter dan plot cerita yang serupadengan cerita aslinya.
b) Action Adventure Programs: acara yangmemiliki elemen
aksi kuat yang mengisahkan jalan ceritaantara orang baik
melawan orang jahat.
32
c) Situation Comedies (sitcom): acara yangbersifat humar
yang dimana memiliki jejak kelemahandan kegiatan dari
karakter peran yang dimainkan
d) Variety Show: format acara dengan berbagaimacam
pertunjukkan musik, komedi, dan hiburanlainnya.
Biasanya terdapat pembawa acara yangmemperkenalkan
serta berinteraksi dengan bintangtamu selama acara
berlangsung.
e) Talk Show :acara yang menyerupaivariety show namun
terfokus pada sebuah pembicaraan antarabintang tamu
yang berinteraksi dengan pembawa acara.
f) Personality and Game Shows :acara yangmemiliki
karakteristik yang dimana pembawa acaranyabersaing
dengan peserta yang telah dipilih sebelumnya.
g) Soap Operas: jenis dari acara drama yangbermulai dari
bertahun-tahun yang lalu dari programradio yang ceritanya
diadaptasi menjadi acara televise
h) Children’s Programs :bentuk acara mulai dariprogram
pendidikan hingga kartun animasi yangterdapat kekerasan
di dalamnya.
i) Movies : acara dimana televisi menayangkanfilm layar
lebar
j) Special Program :acara singkat yangmerupakan bukan
bagian dari acara program tetap.
33
k) Sport and special events :merupakan bentuksiaran untuk
sebuah potongan besar acara dari durasitelevisi.
l) Docudramas :merupakan bentuk tahunanacara yang
menceritakan kisah fiksi sejarah yang takmemihak.
Biasanya merupakan hayalan nyata daripotongan cerita
masa kini di masyarakat.
m) Miniseries :bagian dari banyak acara yangdimana dipecah
menjadi beberapa tayangan programsore dan menjadi
acara penting yang memiliki dayasaing rating.
3. Other Program
Merupakan bentuk acara yang memiliki nilai informasi
danberpengaruh, seperti :
a) News and Public Affairs :termasuk acara berita
jaringandan berita lokal, acara public yang penting
dalam jangkauan khusus, acara dokumenter dan
berita khusus,acara dialog tetap yang
mewawancarai tokohmasyarakat dalam bentuk
pertanyaan jurnalistik.
b) Religious Programs :mulai dari pelayanan
agamasecara elektronik hingga dialog agama dan
pelayanantempat ibadah lokal.
c) Cultural and Educational Programs :termasuk
acarabudaya dan pendidikan bagi anak secara
praktis yangditayangkan di televise.
34
2.5 Talkshow
Talk showmerupakan program hiburan di televisi yang memiliki tiga
komponen dasar, yakni studio televisi, host (pemandu acara), dan
wawancara. Bernard M. Timberg dalam buku Television Talk, A History of the
TV Talk Show, mengungkapkan program talk show di televisi
merupakan acara yang dibawakan oleh seorang host (dibantu sebuah tim yang
bertanggung jawab atas materi, pengarahan, dan bentuk acara yang akan
ditampilkan), serta mengandung percakapan berisi pesan (message)
(Lusia,2006,p.83).
Pengertian lain tentang talk show adalah programyang mengombinasikan
talkdan show, dan materi acara berupa ‘structured conversation’.Disebut
‘structured conversation’, karena materi acara tersebut sudah didesain
sedemikian rupa, misalnya tentang tema yang hendak disampaikan, kapan
dan bagaimana cara menyampaikannya.
Acara talk show menampilkan wawancara menarik terhadap orang-orang
tertentu, misalnya selebriti dan tokoh-tokoh yang bisa membuat penonton
mengindentifikasikan diri padanya, atau pakar yang membantu memberi
solusi dari suatu permasalahan (Lusia,2006,p.86).
35
2.5.1. Jenis Talkshow
Jika dilihat dari gayanya, talkshow dapat dibedakan menjadi
dua tipe utama, yaitu (Lusia,2006,p.104-106):
a) Light Entertainment
1. Ada jenis talk show yang dimulai dengan acara
mewawancarai selebriti, seperti bintang film atau politisi.
2. Pemandu acara duduk di belakang sebuah meja dan
mewawancarai tamu acara tersebut.
3. Memiliki atmosfer positif, nyaman, ceria, dan disiarkan
pada malam hari.
4. Menitikberatkan unsur sensasi dan drama.
5. Menampilkan orang-orang yang tidak dikenal
sebagai tamu dengan permasalahan mereka yang
seringkali kontroversial.
6. Tamu duduk di podium menghadap penonton, pemandu
acara berdiri di antara penonton yang hadir di studio.
7. Penonton ikut ambil bagian dalam program dengan cara
mengajukan pertanyaan maupun komentar kepada tamu.
8. Acara cenderung riuh, bahkan kadang diwarnai tindak
kekerasan.
b) SeriousDiscussion
1. Materinya berkonsentrasi pada topik khusus di bidang
politik atau sosial, atau pada seseorang yang sedang
36
menjadi incaran berita pada waktu itu.
2. Kini jenis ini beralih pada trend acara yang lebih banyak
memasukkan unsur hiburan, namun factor keseriusan
dengan pendekatan jurnalistik tetap dipertahankan tapi
ditambahkan unsur pribadi yang cenderung lebih mudah
diadopsi penonton.
Berdasarkan pembedaan jenis talk show ini, Kick Andy merupakan
jenis talk show serious discussion, karena di dalam paket acaranya topik
pembicaraan merupakan topik-topik sosial, seperti kesehatan, pendidikan,
budaya dan masalah kemasyarakatan lainnya. Selain itu, “acanya dibungkus
dengan konsep jurnalistik, hal ini dikarenakan Andy F. Noya adalah
seorang jurnalis” (Koespradono, 2008, p.6).
2.6 Teori Persepsi
Sejak individu dilahirkan, sejak itu pula individu secara
langsung berhubungan dengan dunia luar. Individu secara langsung
menerima stimulus atau rangsang dari luar disamping dari dalam dirinya
sendiri. Individu mengenali dunia dengan menggunakan alat inderanya.
Melalui stimulus yang diterimanya, individu akan mengalami persepsi.
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan, yaitu
merupakan proses berujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat
reseptornya. Stimulus yang diteruskan ke pusat susunan saraf yaitu otak,
dan terjadilah proses psikologis, sehingga individu mengalami persepsi. Ada
beberapa syarat terjadinya persepsi yaitu, adanya obyek persepsi, alat
indera atau reseptor yang merupakan alat untuk menerima stimulus, dan
adanya perhatian
37
2.6.1. Definisi Persepsi
Membahas istilah persepsi akan dijumpai banyak batasan
atau definisi tentang persepsi yang dikemukakan oleh para ahli, antara
lain oleh : Jalaludin Rahmat (2003:51) mengemukakan pendapatnya
bahwa persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa atau
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan. Persepsi setiap individu dapat sangat berbeda walaupun
yang diamati benar-benar sama. Hal ini menurut Krech dkk, karena setiap
individu dalam menghayati atau mengamati sesuatu obyek sesuai
dengan berbagai faktor yang determinan yang berkaitan dengan individu
tersebut. Ada empat faktor determinan yang berkaitan dengan persepsi
seseorang individu yaitu, lingkungan fisik dan sosial, struktural
jasmaniah, kebutuhan dan tujuan hidup, pengalaman masa lampau.
Menurut Desideranto dalam Psikologi Komunikasi Jalaluddin
Rahmat (2003 : 16) persepsi adalah penafsiran suatu obyek, peristiwa atau
informasi yang dilandasi oleh pengalaman hidup seseorang yang
melakukan penafsiran itu. Dengan demikian dapat dikatakan juga
bahwa persepsi adalah hasil pikiran seseorang dari situasi tertentu.
Muhyadi (1991:233) mengemukakan bahwa persepsi adalah
proses stimulus dari lingkungannya dan kemudian mengorganisasikan serta
menafsirkan atau suatu proses dimana seseorang mengorganisasikan dan
menginterpretasikan kesan atau ungkapan indranya agar memilih makna
dalam konteks lingkungannya.
38
Sarwono (1993:238) mengartikan persepsi merupakan proses
yang digunakan oleh seseorang individu untuk menilai keangkuhan
pendapatnya sendiri dan kekuatan dari kemampuan-kemampuannya sendiri
dalam hubungannya dengan pendapat-pendapat dan kemampuan orang lain
Pengertian persepsi menurut Bimo Walgito (2002:54) adalah
pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima
oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan
merupakan aktifitas integrated dalam diri individu.
Dari beberapa pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa persepi
adalah kecakapan untukmelihat, memahami kemudian menafsirkan suatu
stimulus sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan menghasilkan
penafsiran. Selain itu persepsi merupakan pengalaman terdahulu yang sering
muncul dan menjadi suatu kebiasaan.
2.6.2. Jenis-Jenis Persepsi
Jenis-jenis persepsi pada manusia sebenarnya terjadi menjadi
dua, yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi
terhadap lingkungan manusia (persepsi sosial).Kedua jenis persepsi
tersebut mempunyai perbedaan, perbedaan tersebut mencakup:
39
Tabel 2.1
Perbedaan antara persepsi terhadap
objek dan persepsi terhadap lingkungan manusia
Persepsi terhadap objek Persepsi terhadap lingkungan manusia
a. Melalui lambang-lambang fisik a. Melalui lambang-lambang verbal & non
verbal
b. Lebih pasif b. Lebih aktif & sulit diramalkan
c.Menanggapi sifat-sifat luar c. Menanggapi sifat-sifat luar dan dalam
(perasaan,motif,dan lain-lain)
d. Tidak mempersepsi ketika kita
mempersepsikan objek
d. Mempersepsi pada saat kita
mempersepsi mereka
(Deddy Mulyana, 2002)
a) Persepsi Terhadap Objek (Lingkungan Fisik)
Persepsi lingkungan fisik merupakan proses penafsiran terhadap
objek-objek tidak bernyawa yang ada di sekitar lingkungan kita.
Terkadang dalam mempersepsi lingkungan fisik, kita melakukan
kekeliruan, karena indera kita terkadang menipu kita itulah yang disebut
ilusi.
Persepsi terhadap objek ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor:
latar belakang pengalaman, latar belakang budaya, latar belakang
40
psikologis, latar belakang nilai, keyakinan dan harapan, dan yang
terakhir adalah kondisi faktual alat indera.
Dalam program Talkshow “KICK ANDY” persepsi lingkungan
fisik terhadap objek bisa dilihat dari kemasan acara di dalam studio,
serta bagaimana unsur-unsur penyajian acara pada program
entertainment tersebut mulai dari naskah, bahasa yang dipakai, dan lain
sebagainya.
b) Persepsi terhadap manusia (Lingkungan sosial )
persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek-objek sosial
dan kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. Oleh karena itu
manusia bersifat emosional, sehingga penilaian terhadap orang akan
mengandung resiko. Persepsi saya terhadap anda mempengaruhi
persepsi anda terhadap saya, dan pada gilirannya persepsi anda terhadap
saya juga mempengaruhi persespi saya terhadap anda.Dan begitu
seterusnya.Setiap orang memiliki gambaran yang berbeda mengenai
realitas disekelilingnya.Karena setiap orang mempunyai persepsi
berbeda terhadap lingkungan sosialnya. (Mulyana, 2005 : 171-176).
Dalam program Talkshow “KICK ANDY” persepsi terhadap
manusia atau lingkungan sosial bisa diartikan yaitu persepsi mengenai
pembawa acara dan narasumber yang ditampilkan pada program acara
“KICK ANDY”, meliputi verbal dan non verbal.
2.6.3. Sifat-Sifat Persepsi
Menurut Mulyana sifat-sifat persepsi adalah :
41
a.) Persepsi adalah berdasarkan pengalaman. Persepsi manusia terhadap
seseorang, objek, atau kejadian dan reaksi mereka terhadap hal-hal itu
berdasarkan pengalaman masa lalu mereka berkaitan dengan orang,
objek, atau kejadian serupa, termasuk misalnya cara kita bekerja dan
menilai pekerjaan apa yang baik bagi kita.
b.) Persepsi bersifat selektif. Atensi sebagai bagian dari tahap persepsi
dipengaruhi oleh faktor-faktor internal seperti faktor biologis (lapar dan
haus), fisiologis (sehat, sakit, dan lelah), sosial budaya (pekerjaan,
penghasilan, kebiasaan ) dan psikologis (motivasi, pengharapan,
keinginan)
c.) Persepsi bersifat dugaan. Oleh karena informasi yang lengkap tidak
pernah tersedia, dugaan diperlukan untuk membuat kesimpulan
berdasarkan informasi yang tidak lengkap lewat pengindraan itu.
d.) Persepsi bersifat evaluatif. Persepsi adalah proses kognitif
psikologis dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap, kepercayaan,
nilai, dan pengharapan untuk memaknai objek persepsi.
Ketika seseorang menilai kemampuan bergaul dengan orang lain,
digunakan ukuran sosiabilitas yang disebut adaptasi jika kualitas
keramahan, kesopanan, dan keluwesan berada diatas tingkat adaptasi,
maka orang itu dinilai pandai bergaul, tetapi sebaliknya jika dibawah
tingkat adaptasi di nilai sebagai kurang pergaulan. (Mulyana, 2001 : 191-
202 )
42
2.6.4. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Jalaluddin Rakhmat ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Faktor Fungsional
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi berasal dari kebutuhan,
pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang kita sebut
sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis
atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon
stimuli itu.Faktor-faktor fungsional yang mempengaruhi persepsi lazim
disebut sebagai kerangka rujukan.Menurut kerangka tujuan ini amat
berguna untuk menganalisa interpretasi konseptual dari peristiwa yang
dialami.
2. Faktor Struktual
berasal dari stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada
sistem saraf individu. Para psikolog Gestalt, sperti Kohler, Wartheimer (
1959) dan Koffka, merumuskan prinsip-prinsip persepsi yang bersifat
struktural, yang kemudian dikenal dengan teori gestalt. Menurut teori ini,
bila kita mempersepsinya sebagai suatu keseluruhan.Maksudnya jika kita
ingin memahami suatu peristiwa, kita tidak dapat meneliti fakta-fakta
yang terpisah, kita harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan.
(Jalaluddin Rakhmat, 2001 :55-59)
3. Faktor Budaya
Menurut Larry A.Samovar dan Richard E. Porter terdapat enam unsur
budaya yang mempengaruhi persepsi antara lain:
43
a. Kepercayaan dan nilai.Unsur ini bersifat normatif.Menyangkut
sesuatu yang baik dan buruk, benar dan salah, positif dan negatif.Apa
yang hrs diperjuangkan, apa yang mesti ditakuti. Sopan atau tidak sopan
dan sebagainya.
b. Pandangan dunia. Unsur ini mempengaruhi persepsi sesorang ketika
berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda budayanya.
c. Organisasi sosial. Perangkat aturan yang diterapkan disebuah
oraganisasi Akan mempengaruhi prilaku seseorang dlm organisasi
tersebut .
d. Tabiat manusia. Watak manusia juga mempengaruhi cara
mempersepsikan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya.
e. Orientasi kegiatan.Aspek yang mempengaruhi persepsi kita adalah
pandangan tentang aktivitas.Orientasi meliputi suatu rentang pandangan
tentang aktivitas. Orientasi kegiatan dari being (siapa seseorang) hingga
doing (apa yang dilakukan seseorang).
f. Persepsi tentang diri dan orang lain. Hubungan antar individu dalam
kelompok bersifat total baik dilingkungan domestik maupun keluarga
maupun publik seperti kantor, konsekuensinya prilaku individu sangat
dipengaruhi kelompoknya. (Mulyana, 2005: hal.197)
2.6.5. Beberapa Faktor yang Membentuk Persepsi
Timbulnya suatu persepsi dikarenakan adanya pesan kode verbal (bahasa
) dan non verbal (isyarat ). kode verbal dan non verbal yakni :
44
1. Kode Verbal
Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis symbol yang menggunakan
satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan wicara yang kita sadari
termasuk ke dalam kategori pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha
yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara
lisan . (Mulyana, 2007; hal . 260).
Kode verbal dalam pemakaiannya menggunakan bahasa.Bahasa dapat
didefinisikan seperangkat kata yang telah disusun berstruktur menjadi
himpunan kalimat yang mengandung arti.(Nurrudin, 2000).
a. Fungsi Bahasa
Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga
fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang
efektif. Ketiga fungsi tersebut adalah (Nuruddin , 2003)
1. Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita.
2. untuk membina hubungan yang baik diantara sesame manusia.
3. untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.
Manusia dalam meningkatkan kemampuannya untuk berbahasa perlu
melalui proses belajar. Tanpa bahasa manusia tidak bisa berpikir,
bahasalah yang mempengaruhi persepsi dan pola-pola pikir seseorang.
b. Bahasa Gaul
Orang-orang yang punya latar belakang social budaya berbeda lazimnya
berbicara dengan cara berbeda. Perbedaan ini boleh jadi menyangkut
dialek, intonasi, kecepatan,volume dan yang pastinya adalah kosakatanya.
Cara bicara dan pilihan kata ilmuwan berbeda dengan cara bicara dan
45
pilihan kata pedagang. Adapun perbedaan antara bahasa pejabat dengan
bahasa rakyat kebanyakan.Bupati, dokter, tentara, pelajar, dan petani
menggunakan kosakata berbeda dalam lingkungan kerja mereka.
Sejumlah kata atau istilah punya arti khusus, unik, menyimpang, atau
bahkan bertentangan dengan arti yang lazim ketika menggunakan
subkultur tertentu. Bahasa sbukultur ini disebut bahasa khusus, bahasa
gaul atau argot (bahasa khas yang digunakan sebuah komunitas ). Dalam
bahasa subkultur kulit hitan di Amerika, bad berarti sangat bagus (bukan
jelek ). Charlie merujuk pada orang kulit putih , chickenland berarti
wanita berambut pendek dan lain-lain. (Mulyana,2007 ; hal.311)
2. Kode Non Verbal
Kode non verbal biasanya disebut bahasa isyarat atau diam (silent
language). Hal menarik dari kode non verbal adalah studi Albert
Mahrabian pada tahun 1971 yang menyimpulkan bahwa tingkat
kepercayaan dari pembicaraan orang hanya 7 persen berasal dari bahasa
verbal, 38 persen dari vocal suara dan 55 persen dari ekpresi muka. Kode
non verbal dapat dikelompokan dalam beberapa bentuk antara lain ;
a. Kinesis
Ialah kode non verbal yang ditunjukan oleh gerakan-gerakan badan .
Gerakan–gerakan badan bisa dibedakan atas lima macam berikut
(Nuruddin,2003; 103-111) :
1. Emblems ialah isyarat yang berarti langsung pada symbol yang dibuat
oleh gerakan badan.Misalnya mengangkat jari V artinya victory atau
menang, mengangkat jempol yang artinya terbaik untuk orang Indonesia.
46
2. Affect Displays ialah isyarat yang terjadi karena adanya dorongan
emosional sehingga berpengaruh pada ekspresi muka, misalnya tertawa,
menangis, tersenyum,sinis, dan sebagainya.
3. Regulators ialah gerakan-gerakan tubuh yang terjadi pada daerah
kepala, misalnya mengangguk tanda setuju atau menggeleng tanda
menolak.
b. Paralanguage
Ialah isyarat yang ditimbulkan dari tekanan atau irama suara sehingga
penerima dapat memahami sesuatu dibalik apa yang diucapkan. Pesan
paralanguage ialah pesan non verbal yang berhubungan dengan cara
mengucapkan pesan verbal. Satu pesan verbal yang sama dapat
menyampaikan arti berbeda bila diucapkan dengan cara berbeda. Pesan
paralinguistic terdiri atas antara lain nada, kualitas suara,
volume,kecepatan, dan ritme.
1. Nada (picth) menunjukan jumlah getaran atau gelombang yang
dihasilkan sumber bunyi. Nada dapat mengungkapkan gairah,
ketakutan,kesedihan,atau kasih sayang. Nada dapat memperteguh dampak
kata yang kita ucapkan.
2. Kualitas suara menunjukan penuh atau tipisnya suara.Setiap
individu mempunyai kualitas suara tersendiri, sehingga kualitas suara
mengungkapkan identitas dan kepribadiannya.
3. Volume menunjukan tinggi-rendahnya suara .Bila kita marah atau
menegaskan sesuatu, kita cenderung menaikkan voulume suara kita.Bila
47
kita ingin mengungkapkan perasaan saayang atau pengertian, kita
merendahkan voulume suara kita.
4. Seperti Volume, kecepatan dan ritme juga dapat menggarisbawahi
pernyataan dan mengungkapkan perasaan. (Rakhmat , 2003 ; 292-293).
c. Postur Tubuh
Orang lahir ditakdirkan dengan berbagai bentuk tubuh. Well dan Siegel
dua orang ahli psikologi melalui studi yang mereka lakukan tahun 1961,
menggambarkan bentuk-bentuk tubuh manusia dengan karakternya.
Kedua ahli ini membagi bentuk tubuh menjadi atas tiga tipe, yakni
ectomorphy bagi mereka yang bentuk tubuh kurus tinggi, mesomorphy
bagi mereka yang memiliki tubuh tegap, tinggi, atletis dan endomorphy
bagi mereka yang memiliki bentuk tubuh pendek, bulat, dan gemuk. Pada
tubuh yang bertipe ectomorphy dilambangkan sebagai orang yang punya
sikap ambisi,pintar,kritis,dan sedikit cemas. Tubuh mesomorphy
dilambangkan sebagai pribadi yang cerdas,bersahabat, aktif dan
kompetitif, sementara tubuh yang bertipe endomorplhy digambarkan
sebagai pribadi yang humoris,santai dan cerdik.
2.7. Teori Perbedaan Individual (Individual Differences Theory)
Nama teori yang diketengahkan oleh Melvin D. Defleur ini
lengkapnya adalah “Individual Differences Theory of Mass
Communication Effect”. Jadi teori ini menelaah perbedaan-perbedaan
individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa
sehingga menimbulkan efek tertentu.
48
Menurut teori ini individu-individu sebagai anggota khalayak
sasaran media massa secara selektif, menaruh perhatian kepada pesan-
pesan terutama jika berkaitan dengan kepentingannya, konsisten dengan
sikap-sikapnya, sesuai dengan kepercayaannya yang didukung oleh nilai-
nilainya. Tanggapannya terhadap pesan-pesan tersebut diubah oleh
tatanan psikologisnya. Jadi, efek media massa pada khalayak massa itu
tidak seragam, melainkan beragam disebabkan secara individual berbeda
satu sama lain dalam struktur kejiwaannya.
Anggapan dasar teori ini adalah bahwa manusia amat bervariasi
dalam organisasi psikologisnya secara pribadi. Variasi ini sebagian
dimulai dari dukungan perbedaan secara biologis, tetapi ini dikarenakan
pengetahuan secara individual berbeda. Manusia yang dibesarkan dalam
lingkungan yang secara tajam berbeda, menghadapi titik-titik pandangan
yang berbeda secara tajam pula. Dari lingkungan yang dipelajarinya itu,
mereka menghendaki seperangkat sikap, nilai dan kepercayaan yang
merupakan tatanan psikologisnya masing-masing pribadi yang
membedakannya dari yang lain.
Teori perbedaan individual ini mengandung rangsangan-
rangsangan khusus yang menimbulkan interaksi yang berbeda dengan
watak-watak perorangan anggota khalayak. Oleh karena terdapat
perbedaan individual pada setiap pribadi anggota khalayak itu, maka
secara alamiah dapat diduga akan muncul efek yang bervariasi sesuai
dengan perbedaan individual itu. Tetapi dengan berpegang tetap pada
pengaruh variabel-variabel kepribadian (yakni menganggap khalayak
49
memiliki ciri-ciri kepribadian yang sama) teori tersebut tetap akan
memprediksi keseragaman tanggapan terhadap pesan tertentu (jika
variabel antara bersifat seragam (Effendi, 1993:275-276).
Maka jika dikaitkan dengan penelitian ini, setiap responden
memiliki persepsi yang berbeda dalam menanggapi segi kekuatan
Talkshow Kick Andy, sehingga menimbulkan efek yang bervariasi sesuai
dengan perbedaan individu masing- masing.
2.8. Teori S-O-R (Stimulus Organism Response)
Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response.
Objek dari ilmu komunikasi manusia yang meliputi komponen-komponen
sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi. Menurut teori ini, respon atau
efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus
sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian
antara pesan dan reaksi komunikan (Effendy, 2003, p. 254).
Pada dasarnya sebagai manusia kemampuan kita sangat terbatas untuk
berhubungan dengan lingkungan kita serta dengan sesama kita. Secara
fisiologis, setidak-tidaknya kita hanya memiliki lima alat indera. Fenomena
lingkungan itu yang terkandung dalam banyak penjelasan psikologis, termasuk
penjelasan teoritis di luar kecenderunagn behaviorisme, adalah konsep stimuli
sebagai satuan masukan alat indera. Akan tetapi, apa yang membuat objek itu
sebagai stimulus bukanlah karena ia ada dalam lingkungan manusia akan tetapi
karena ia diterima sebagai satu satuan yang dapat diterima oleh alat indera
manusia. Stimuli memberikan alat input kepada alat indera dan akibatnya
memberikan data yang dipergunakan dalam penjelasan tentang perilaku
50
manusia. Hal ini memberikan gambaran bahwa manusia adalah makhluk yang
peka terhadap rangsangan di lingkungannya, secara alamiah memang berlaku
hokum ada aksi maka ada reaksi.
Teori S-O-R menjelaskan bagaimana suatu rangsangan mendapatkan
respon. Tingkat interaksi yang paling sederhana terjadi apabila seseorang
melakukan tindakan dan diberi respon oleh orang lain. Menurut Fisher istilah S-
R kurang tepat karena adanya intervensi organisme antara stimulus dan response
sehingga dipakai istilah S-O-R (Stimulus-Organisme-Response). Teori S-O-R
beranggapan bahwa organism menghasilkan perilaku jika ada kondisi stimulus
tertentu pula. Jadi efek yang timbu adalah reaksi khusus terhadap stimulus
khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan
kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model
ini adalah: (1.) Pesan (Stimuli) ; (2).Komunikan (Organism) (3) Efek
(Response). Dalam proses perubahan sikap, sikap komunikan dapat berubah jika
stimulus yang menerpanya benar-benar melebihi dari yang dialaminya.
51
1. Stimulus
Diartikan sebagai rangsangan atau sumber informasi. Stimulus yang
dimaksudkan disini adalah program tayangan talkshow “KICK ANDY”
di METRO TV yang berfungsi sebagai media yang memberikan
informasi kepada khalayak. Eksistensi televisi dalam menyampaikan
informasi kepada masyarakat diharapkan dapat membantu proses
penyebaran informasi, dimana berita atau acara talkshow tersebut dapat
menstimulus atau merangsang khalayak agar bersedia menonton acara
talkshow “KICK ANDY” yang ditayangkan Televisi METRO TV.
2. Organisme
Diartikan sebagai komunikan yang menerima informasi pesan. Acara
talkshow “KICK ANDY” yang menarik di televisi merupakan stimulus
atau rangsangan yang akan diterima serta dianggap oleh khalayak dan
diproses melalui tiga tahapan, yaitu :
a. Perhatian (attention)
Menurut Chaplin, perhatian merupakan penyesuaian organ-
organ pengindraan dan system syaraf sentra bagi stimulasi
maksimal. Perhatian juga merupakan suatu proses mereaksi secara
istimewa terhadap suatu rangsangan atau sederet perangsang.
(Chaplin,2004 ).
b. Pengertian (understanding)
Pengertian berarti proses memahami atau kemampuan
52
indidvidu memahami makna atau arti. Seperti simpati; yaitu
perasaan suka terhadap titik pandang orang lain.Sedangkan
pengertian artinya penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti
yang dimaksud oleh komunikator. (Rakhmat,2000 ; hal.13)
c. Penerimaan (acceptance)
Penerimaan merupakan proses menerima segala sesuatu baik
Barang atau jasa. Tapi dalam praktik klinis, perhatian diartikan
pengakuan atau penghargaan terhadap nilai-nilai individual, tanpa
menyertakan pengakuan terhadap tingkah lakunya, atau tanpa
keterkaitan emosional yang terdapat dipihak terapis yang
bersangkutan dan biasanya ditandai dengan sikap positif atau
menolak.
Jika dilihat dari tiga tahapan diatas, maka proses
penyampaian pesan lewat program acara “KICK ANDY” akan
berlangsung dengan baik, apabila mendapatkan perhatian dari
pemirsa (masyarakat Jakarta) yang menyaksikannya di televisi.
Setiap pesan dari acara televisi yang diterima, nantinya akan
diseleksi untuk mengetahui pesan atau berita mana yang ia
butuhkan dan tidak ia butuhkan. Setelah mereka menyeleksi acara
tersebut, barulah pemirsa mengolah pesan dari acara “KICK
ANDY” sehingga akhirnya menerima acara yang ditayangkan itu.
Response disini yaitu tanggapan individu atau khalayak terhadap
sesuatu hal. Dalam menanggapi suatu pesan yang diterima
khalayak, reaksi yang mereka tunjukkan adalah dengan perubahan
53
sikap atau prilaku. Perubahan ini tentunya berbeda-beda satu sama
lainnya, ini dikarenakan oleh kepribadian mereka yang berbeda-
beda pula, dimana kepribadian dari masing-masing individu
tersebut sangat penting dalam mempengaruhi keputusan mereka
saat menentukan acara atau program televisi mana yang akan
mereka tonton.
Kesimpulannya, stimulus atau pesan yang disampaikan kepada
komunikan (pemirsa televisi) mungkin diterima atau mungkin
ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari
penonton, apakah komunikan dapat menerima dengan jelas atau
tidak. Proses berikutnya penonton mengerti atau tidak apa isi
pesan yang sedang disampaikan. Kemampuan pemirsa atau
penonton untuk mengubah sikap apakah pemirsa merasa
terpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap acara-acara televisi,
dalam hal ini acara televisi yang dimaksud adalah program
talkshow “KICK ANDY” di METRO TV sehingga terbentuknya
sebuah persepsi dan terjadi perubahan sikap dari persepsi yang
mereka bentuk.
2.7.1 Kerangka Teori S-O-R dengan program “KICK ANDY”
Stimulus
Stasiun METRO TV menayangkan dan menyiarkan program talkshow
“KICK ANDY” untuk semua khalayak dari segala umur maupun
golongan ekomoni dan sosial.
54
Organisme
Diartikan sebagai komunikan yang menerima informasi pesan. Acara
talkshow “KICK ANDY” yang menarik di televisi merupakan stimulus
atau rangsangan yang akan diterima serta dianggap oleh khalayak itu
berguna baginya.
Response
Response disini yaitu tanggapan individu atau khalayak terhadap sesuatu
hal. Dalam menanggapi suatu pesan yang diterima khalayak, reaksi yang
mereka tunjukkan adalah dengan perubahan sikap atau prilaku.
Perubahan ini tentunya berbeda satu sama lainnya, ini dikarenakan oleh
kepribadian mereka yang berbeda-beda pula, dimana kepribadian dari
masing-masing individu tersebut ingin menonton tayangan program
“KICK ANDY” tersebut.
2.8. Operasionalisasi Konsep
Pada penelitian ini hanya ada satu variabel yang diteliti yaitu variabel
persepsi. Variabel persepsi mempunyai 2 dimensi berdasarkan jenis-jenis
persepsi yakni dimensi persepsi terhadap manusia dan dimensi persepsi
terhadap objek.
55
Variabel Dimensi Sub
Dimensi Indikator
Persepsi
Terhadap Manusia
Presenter
1. Presenter program Talkshow Kick Andy
mampu menguasai tema-tema yang
dibahas.
2. Presenter program talkshow Kick Andy
memiliki gaya bahasa yang khas.
3. Presenter program Talkshow Kick Andy
dapat melakukan wawancara secara
mendetail.
4. Acara Talkshow KICK ANDY di
METRO TV menjadi menarik karena
Guyonan-Guyonan khas Andy F Noya.
5. Presenter program Talkshow Kick Andy
mampu mempertahankan tempo
wawancara sehingga pembicaraan tidak
membosankan.
6. Presenter KICK ANDY di METRO TV
memiliki gaya rambut yang khas.
7. Kemampuan pembawa acara dalam
membawakan acara talk show KICK
56
Persepsi
Terhadap Objek
Narasumber Materi acara
ANDY di METRO TV sangat menarik.
8. Suara Presenter sangat jelas pada saat
menyampaikan suatu materi acara yang
dibawakannya.
9. Pembawa acara KICK ANDY di METRO
TV dapat mewawancari bintang tamu
dengan baik.
10. Narasumber Kick Andy merupakan
orang-orang terkenal.
11. Narasumber Kick Andy memiliki
keahlian komunikasi yang memadai.
12. Narasumber Kick Andy merupakan orang
biasa, namun dapat memberikan
pengaruh.
13. Narasumber Kick Andy Selalu Terbuka
Dalam Setiap Wawancara.
14. Narasumber Talkshow KICK ANDY di
METRO TV Menarik.
15. Program Kick Andy dapat menyajikan
57
Background
tema yang baru setiap minggunya.
16. Konten program Kick Andy berbeda
dibandingkan program talk show pada
umumnya .
17. Anda Termotivasi ketika bintang tamu
memaparkan kehidupan pribadinya.
18. Materi Program Acara Kick Andy
Mudah dipahami.
19. Program Kick Andy dapat
memberikan kualitas gambar yang
baik di setiap rekaman episodenya.
20. Hadiah-Hadiah Program Kick Andy
Sangat Menarik.
21. Kata-kata mutiara disetiap akhir acara
KICK ANDY di METRO TV Memberi
Motivasi.
22. Setelah Menonton Program Kick Andy
Anda Menjadi Termotivasi Untuk Lebih
Baik Lagi.
23. Background studio yang digunakan sudah
58
dan setting
menarik.
24. Visualisasi gambar sudah sesuai dengan
acara.
25. Design studio sudah sesuai dengan acara.