2665_k_pdt_2012 (2)

22
hkama ahkamah Agung Republ Mahkamah Agung Republik Indonesia mah Agung Republik Indonesia ublik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id P U T U S A N No. 2665 K/Pdt/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara : B U N A W A N , bertempat tinggal di Jalan Rosela II AA/16, Rt. 07/ Rw.004, Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat dalam hal ini memberi kuasa kepada Irwan Pohan, SH., dan kawan , Advokat, berkantor di Jalan Pendidikan Raya II No.85A, Lt.II Durensawit Jakarta Timur, Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/ Pembanding; m e l a w a n : 1 L.W.SINAGA, atau para Ahliwarisnya, yaitu Maria Sihombing, Cs., bertempat tinggal di Jalan Cempaka Putih Tengah, Rt.010/ Rw.04, Kelurahan Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, 2 BANJIR BIN KUTIR , atau para Ahliwarisnya, yaitu Yusuf Bin Goci,Cs., bertempat tinggal di Pondok Kelapa, Rt.009/Rw.01, Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, 3 SAPRIN BIN PIIH , atau para Ahliwarisnya, yaitu Piol Bin Pilih, Cs., bertempat tinggal di Bojong Rangkong, Rt.009/Rw.011, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, para Termohon Kasasi dahulu para Tergugat I sampai dengan III/para Terbanding ; d a n: 1 KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA , berkedudukan di Jalan Taman Jati Baru Nomor 1, Jakarta Pusat, memilih domisili hukum di Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 8-9, Blok G Lt. 9, Biro Hukum Setdaprov Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2 PANITIA PENGADAAN TANAH (P2T) KOTAMADYA JAKARTA TIMUR, berkantor di Kantor Walikotamadya Jakarta Timur, Jalan Sentra Primer Timur, Jakarta Timur, Hal. 1 dari 21 hal. Put. No.2665 K/Pdt/2012 Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Upload: tmmy-wilmark

Post on 07-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

sdfsf

TRANSCRIPT

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    P U T U S A N

    No. 2665 K/Pdt/2012

    DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

    M A H K A M A H A G U N G

    memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

    dalam perkara :

    B U N A W A N, bertempat tinggal di Jalan Rosela II AA/16, Rt. 07/

    Rw.004, Kelurahan Wijaya Kusuma, Kecamatan Grogol Petamburan,

    Jakarta Barat dalam hal ini memberi kuasa kepada Irwan Pohan, SH., dan

    kawan , Advokat, berkantor di Jalan Pendidikan Raya II No.85A, Lt.II

    Durensawit Jakarta Timur, Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/

    Pembanding;

    m e l a w a n :

    1 L.W.SINAGA, atau para Ahliwarisnya, yaitu Maria Sihombing, Cs.,

    bertempat tinggal di Jalan Cempaka Putih Tengah, Rt.010/ Rw.04, Kelurahan

    Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat,

    2 BANJIR BIN KUTIR, atau para Ahliwarisnya, yaitu Yusuf Bin Goci,Cs.,

    bertempat tinggal di Pondok Kelapa, Rt.009/Rw.01, Kelurahan Pondok

    Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur,

    3 SAPRIN BIN PIIH, atau para Ahliwarisnya, yaitu Piol Bin Pilih, Cs.,

    bertempat tinggal di Bojong Rangkong, Rt.009/Rw.011, Kelurahan Pondok

    Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, para Termohon Kasasi dahulu

    para Tergugat I sampai dengan III/para Terbanding;

    d a n:

    1 KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI DAERAH

    KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, berkedudukan di Jalan Taman Jati

    Baru Nomor 1, Jakarta Pusat, memilih domisili hukum di Jalan Medan

    Merdeka Selatan Nomor 8-9, Blok G Lt. 9, Biro Hukum Setdaprov

    Daerah Khusus Ibukota Jakarta,

    2 PANITIA PENGADAAN TANAH (P2T) KOTAMADYA JAKARTA

    TIMUR, berkantor di Kantor Walikotamadya Jakarta Timur, Jalan Sentra

    Primer Timur, Jakarta Timur,

    Hal. 1 dari 21 hal. Put. No.2665 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    3 KANTOR PERTANAHAN JAKARTA TIMUR, berkantor di Jalan

    Sentra Primer Timur, Jakarta Timur, para Turut Tergugat I sampai

    dengan III/para Terbanding;

    Mahkamah Agung tersebut;

    Membaca surat-surat yang bersangkutan ;

    Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Pemohon

    Kasasi dahulu sebagai Penggugat telah menggugat sekarang para Termohon Kasasi

    dahulu sebagai Tergugat I sampai dengan III dan para Turut Termohon Kasasi dahulu

    sebagai Turut Tergugat I sampai dengan III di muka persidangan Pengadilan Negeri

    Jakarta Timur pada pokoknya atas dalil-dalil:

    1 Bahwa sesuai dengan pelaksanaan pembangunan proyek Banjir Kanal Timur

    (BKT), Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta membebaskan sejumlah

    lahan yang terkena proyek tersebut, yang antara lain termasuk lahan

    kepunyaan Penggugat yang masuk dalam data Inventarisasi Peta Nomor 169

    Nomor Urut 1, seluas 2.843 m (dua ribu delapan ratus empat puluh tiga

    meter persegi), terletak di Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit,

    Kotamadya Jakarta Timur yang belum dibayarkan ganti ruginya kepada

    pemilik lahan;

    Bahwa Turut Tergugat I yang telah melaksanakan tugasnya mengajukan

    permohonan penitipan uang ganti rugi (consignatie) kepada Pengadilan Negeri

    Jakarta Timur secara voluntair atas lahan dimaksud di atas dan direspon oleh

    Pengadilan dengan terbitnya surat Penetapan Nomor 111/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Tim.,

    tanggal 31 Maret 2009 telah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Nama-nama calon

    penerima ganti rugi yang tertera dalam penetapan Pengadilan tersebut berasal dari

    usulan Turut Tergugat II selaku Panitia Pengadaan Tanah;

    Bahwa Turut Tergugat II mengajukan usulan nama-nama calon penerima ganti rugi

    atas lahan dimaksud berdasarkan permohonan dan klaim dari para Tergugat I, II dan

    III yang mengaku-ngaku memiliki lahan yang terkena proyek BKT tersebut;

    2 Bahwa bukti kepemilikan yang diajukan para Tergugat I, II dan III adalah

    sebagai berikut:

    a Tergugat I: Girik C Nomor 422 Persil 25 D.I. atas nama L.W. Sinaga

    dengan dasar kepemilikan hak Akta Jual Beli Nomor 426/Bks/1974,

    tanggal 16 September 1974 dari Asnah binti Djai selaku penjual. Hal ini

    jelas tidak benar karena lahan dengan Girik C Nomor 422 Persil 25 D.I.

    tersebut telah dijual oleh L.W. Sinaga dan telah beralih haknya kepada

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Penggugat dengan Akta Jual Beli Nomor 46/10/Jng/1985, tanggal 29

    Juni 1985;

    b Tergugat II: Girik C Nomor 358 a Persil 25 D.I. atas nama Banjir bin

    Kutir, dan surat keterangan Dirjen Pajak Kanwil X Jakarta Raya, bulan

    April 2007 Nomor Ris 2078/WPJ/10/KL/1204/1997. Hal ini adalah tidak

    benar karena lokasi lahan dimaksud bukanlah sebagaimana yang dalam

    surat penetapan Pengadilan tersebut;

    c Tergugat III: Girik C Nomor 423 Persil 25 D.I. atas nama Piol bin Pilih,

    tanggal 11 Februari 1977 dan Girik C 280 Persil 25 D.I. atas nama Saprin

    bin Pilih. Hal ini adalah tidak benar karena lokasi lahan dimaksud

    bukanlah sebagaimana yang dalam surat penetapan Pengadilan tersebut;

    Bahwa tindakan para Tergugat I, II dan III yang sengaja mengajukan permohonan

    ganti rugi atas lahan yang terkena proyek BKT a quo merupakan suatu perbuatan

    melawan hukum untuk mendapatkan ganti rugi atas lahan yang bukan haknya,

    melainkan mengambil hak Penggugat dengan cara mengaku-ngaku memiliki lahan

    yang terkena proyek BKT tersebut, sehingga para Turut Tergugat menjadi khilaf dan

    keliru dalam menjalankan tugasnya, sehingga permohonan Turut Tergugat I untuk

    menitipkan uang ganti rugi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur sebesar

    Rp4.406.081.400,- (empat milyar empat ratus enam juta delapan puluh satu ribu

    empat ratus rupiah) yang belum dibayarkan kepada si pemilik lahan a quo yang

    berhak dan telah dikabulkan oleh Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Timur

    Nomor 111/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Tim., tanggal 31 Maret 2009 menjadi cacat hukum

    sepanjang nama-nama Termohon I, II dan III yang harus dibatalkan;

    3 Bahwa dengan adanya unsur kesengajaan dari para Tergugat I, II dan III

    mengajukan permohonan ganti rugi atas lahan yang bukan miliknya melalui

    Turut Tergugat II yang kemudian data-data tersebut direkap dan kemudian

    diajukan oleh Turut Tergugat I untuk mendapatkan penetapan Pengadilan

    dengan mencantumkan nama-nama para Tergugat I, II dan III selaku pihak

    Termohon sebagai calon penerima ganti rugi atas lahan a quo, maka hal itu

    sudah nyata termasuk perbuatan melawan hukum yang terkandung dalam

    Pasal 1365 KUHPerdata;

    4 Bahwa lahan a quo yang masuk dalam data Inventarisasi Peta 169 Nomor

    Urut 1, seluas seluas 2.843 m (dua ribu delapan ratus empat puluh tiga meter

    persegi), terletak di Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit,

    Kotamadya Jakarta Timur adalah milik Penggugat yang sah berdasarkan

    Hal. 3 dari 21 hal. Put. No.2665 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    bukti-bukti yang valid secara yuridis, sehingga hanya Penggugatlah yang

    berhak menerima pembayaran ganti rugi atas lahan a quo;

    Bahwa sejarah kepemilikan lahan a quo milik Penggugat tersebut dulunya seluas

    4.401 m (empat ribu empat ratus satu meter persegi) dengan status bekas Hak Milik

    Adat Nomor C 422 Persil Nomor 25 Blok D.I., dan diperoleh berdasarkan

    pengalihan hak dengan Akta Jual Beli Nomor 46-10/Jng/1985 Notaris R. Sudibio

    Djojopranoto, SH., Jakarta, tanggal 29 Juni 1985 dengan saudara Insan Hartiwo

    yang bertindak untuk dan atas nama Lodewijk Waldemar Sinaga berdasarkan Surat

    Kuasa Mutlak tanggal 16 Desember 1982 yang telah diketahui Lurah Malaka,

    tanggal 16 Desember 1982 Nomor 36/1.711.1/82 yang telah didaftarkan pula di

    kantor Notaris R. Sudibio Djojopranoto, SH., tanggal 31 Januari 1985 di bawah

    Nomor 1587-A/85...BuktiP-1;

    Adapun batas-batas lahan tersebut adalah sebagai berikut:

    Utara : Tanah Namat bin Silun;

    Timur : Tanah pecahannya;

    Selatan : Tanah Bapin;

    Barat : Tanah Maryatdi Sulistio/LW. Sinaga;

    Dan Insan Hartiwo sebelumnya mendapat pengalihan hak atas lahan a quo dan

    Lodewijk Waldemar Sinaga berdasarkan Jual Beli Mutlak tanggal 16 Desember

    1982. Sedangkan atas fisik Girik C 422 tersebut telah dicatat di kantor Notaris PPAT

    R. Sudibio Djojopranoto, SH bahwa berdasarkan akta notaris tersebut tanggal 29

    Juni 1985 Nomor 46-10/Jng/1985, lahan seluas 4.401 m dijual kepada Bunawan.

    Dengan demikian bukti kepemilikan atas lahan dimaksud oleh Penggugat sangat

    kuat dan tidak bisa terbantahkan, sehingga secara yuridis Penggugatlah yang berhak

    menerima ganti rugi atas lahan dimaksud dalam penetapan Pengadilan tersebut;

    Bahwa atas dasar itulah Penggugat mengajukan gugatan ini di Pengadilan Negeri

    Jakarta Timur terhadap para Tergugat guna memperjuangkan hak dan

    kepentingannya jangan sampai dirugikan oleh para Tergugat, selain itu juga agar

    terciptanya kepastian hukum dalam perkara ini;

    5 Bahwa oleh karena gugatan ini didasarkan pada bukti-bukti yang akurat dan

    otentik serta dapat dibuktikan kebenarannya, maka sangatlah pantas

    permohonan Penggugat dikabulkan oleh Majelis Hakim yang memeriksa dan

    mengadili perkara ini;

    Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon kepada

    Pengadilan Negeri Jakarta Timur agar memberikan putusan sebagai berikut:

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    1 Mengabulkan tuntutan Penggugat untuk seluruhnya;

    2 Menyatakan Penggugat adalah pihak yang benar dan beriktikad baik dan harus

    dilindungi hukum;

    3 Menyatakan para Tergugat I, II dan III telah melakukan perbuatan melawan

    hukum karena mengajukan permohonan sebagai pihak pemilik lahan yang

    terkena proyek BKT data Inventaris Peta Nomor 169 Nomor Urut 1, terletak di

    Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Kotamadya Jakarta Timur

    melalui Kantor turut Tergugat II dan ditindak-lanjuti Turut Tergugat I kepada

    Pengadilan Negeri Jakarta Timur untuk mendapatkan penetapan Nomor 111/

    Pdt.P/2009/PN.Jkt.Tim., tanggal 31 Maret 2009;

    4 Menyatakan Turut Tergugat I dan turut Tergugat II telah keliru dalam

    mencantumkan nama-nama Termohon I, II dan III dalam surat permohonan-nya

    tanggal 2 Maret 2009;

    5 Menyatakan batal penetapan Nomor IH/Pdt.P/2009/PN.Jkt.Tim,, tanggal 31

    Maret 2009 sepanjang nama-nama Termohon I, II dan III dan tidak berkekuatan

    hukum;

    6 Menyatakan Penggugat, Bunawan, pihak yang berhak menerima ganti rugi

    sebesar Rp4.406.081.400,- (empat milyar empat ratus enam juta delapan puluh

    satu ribu empat ratus rupiah) atas uang penitipan ganti rugi/ consignatie atas

    lahan seluas 2.843 m sesuai data Inventaris Peta 169 Nomor Urut 1 yang

    terletak di Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Kotamadya Jakarta

    Timur;

    7 Menghukum Turut Tergugat Ill untuk mematuhi putusan Pengadilan atas perkara

    ini;

    8 Menghukum para Tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara;

    Dan atau:

    Jika Bapak Ketua dan Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-

    adilnya (ex aequo et bono);

    Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat I telah menyangkal

    dalil-dalil gugatan tersebut dan sebaliknya mengajukan gugatan balik (Rekonvensi) yang

    pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:

    1 Bahwa dalil-dalil yang telah digunakan dalam gugatan konvensi dianggap

    dipergunakan untuk gugatan Rekonvensi;

    2 Bahwa benar sejak adanya proyek Banjir Kanal Timur Tergugat I/Penggugat

    Rekonvensi mendapat pemberitahuan dan undangan dari Kelurahan Pondok

    Hal. 5 dari 21 hal. Put. No.2665 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Kopi untuk mengurus proses ganti rugi tanah atas nama L.W. Sinaga

    berdasarkan Girik Adat C 422 Persil 25 D.I., seluas 5.365 m, terletak di Rt.002

    Rw. 06 Kelurahan Malaka, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur yang tercatat

    dalam Peta Inventaris Peta Bidang Nomor 169 dan yang terkena proyek Banjir

    Kanal Timur seluas 2.843 m;

    3 Bahwa benar rencana pembayaran ganti rugi kepada Tergugat I/Penggugat

    Rekonvensi ditunda oleh Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Kantor Kota

    Administrasi Jakarta Timur (turut Tergugat II Konvensi) karena dihalang-halangi

    dengan adanya klaim kepemilikan yang dilakukan oleh pihak yang mengaku

    sebagai ahliwaris Bandjir bin Kutir (Tergugat II) dengan menggunakan 2 (dua)

    girik berbeda secara bergantian, yakni pertama Girik C 358a Persil 25 D.I. atas

    nama Bandjir bin Kutir yang diterbitkan tanggal 28 April 1977 yang

    ditandatangani oleh Drs. Samheriing Lumingkewas dan girik kedua, tetapi obyek

    sama Girik Adat C 358 Persil 25 D.I. dikeluarkan 16 Agustus 1976 yang

    ditandatangani oleh Asmadi selaku Kepala Kantor IPEDA wilayah Daerah

    Khusus Ibukota Jakarta Ha serta ada klaim kepemilikan oleh ahliwaris Saprin bin

    Piih (Tergugat III) berdasarkan 2 (dua) Girik Adat C 280 Persil 25 D.I., luas

    sekitar 2.860 m atas nama Saprin bin Piih dan Girik Adat C 423 Persil 25 D.I.

    atas nama Piol bin Piih;

    4 Bahwa benar akibat adanya klaim kepemilikan atas tanah milik Tergugat I

    Konvensi/Penggugat Rekonvensi yang dilakukan oleh ahliwaris Bandjir bin

    Kutir (Tergugat II) dan ahliwaris Saprin bin Piih (Tergugat III) akhirnya Panitia

    Pengadaan Tanah (P2T) Kantor Kota Administrasi Jakarta Timur (turut Tergugat

    II) menitipkan (consignatie) uang ganti rugi sebesar Rp4.406.081.400,- (empat

    milyar empat ratus enam juta delapan puluh satu ribu empat ratus rupiah) yang

    seharusnya diterima oleh Tergugat l/Penggugat Rekonvensi kepada Pengadilan

    Negeri Jakarta Timur;

    5 Bahwa benar karena berlarut dan berkepanjangan penundaan pembayaran kepada

    Tergugat l/Penggugat Rekonvensi dan Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Kantor

    Kota Administrasi Jakarta Timur (Turut Tergugat II) belum juga mengambil

    sikap sebagaimana diputuskan dalam Nota Dinas Pemerintah Kotamadya Jakarta

    Timur (sekarang Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur) tanggal 13 April

    2006 Nomor 11/12/Adwil/2006 dimuat dalam Tergugat maka Tergugat l/

    Penggugat Rekonvensi mengajukan banding kepada Panitia Pengadaan Tanah

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    (P2T) Tingkat Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta pada tanggal 4 Februari

    2008;

    6 Bahwa benar setelah menjalani proses pemeriksaan bukti-bukti kepemilikan dan

    saksi-saksi pada 31 Desember 2008 Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus

    Ibukota Jakarta selaku Ketua P2T Provinsi Daerah Khusus Ibukota

    mengeluarkan surat Nomor 1865/-1.711 yang isinya memerintahkan P2T Kota

    Administrasi Jakarta Timur untuk menyelesaikan ganti rugi kepada ahliwaris

    L.W. Sinaga (Tergugat I/ Penggugat Rekonvensi);

    7 Bahwa benar setelah keluar dari Ketua P2T Kota Administrasi Jakarta Timur

    dalam suratnya kepada Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota

    Jakarta Nomor 04/-1.711 mengakui bahwa tanah dalam Peta Bidang Nomor 169

    adalah atas nama ahliwaris Bandjir bin Kutir (Penggugat Konvensi/ Tergugat I

    Rekonvensi) dan Saprin bin Piih (Tergugat V Konvensi/Tergugat II

    Rekonvensi);

    8 Bahwa benar dalam banyak dokumen proses pembayaran dan mediasi

    penyelesaian sengketa kepemilikan tanah berdasarkan Girik Adat C 422 Persil 25

    D.I., seluas 5.365 m, terletak di Rt. 002 Rw. 06, Kelurahan Malaka, Kecamatan

    Jatinegara, Jakarta Timur yang tercatat dalam Peta Inventaris Peta Bidang

    Nomor 169 dan yang terkena proyek Banjir Kanal Timur seluas 2.843 m adalah

    atas nama L.W. Sinaga (Tergugat I/Penggugat Rekonvensi) dan bukanlah atas

    nama Bunawan (Penggugat/Tergugat Rekonvensi);

    9 Bahwa benar tanah dan semua dokumen proses surat-surat kepemilikan tanah

    berdasarkan Girik Adat C 422 Persil 25 D.I., seluas 5.365 m, terletak di Rt. 002

    Rw. 06, Kelurahan Malaka, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur yang tercatat

    dalam Peta Inventaris Peta Bidang Nomor 169 dan yang terkena proyek Banjir

    Kanal seluas 2.843 m adalah atas nama L.W. Sinaga (Tergugat l/Penggugat

    Rekonvensi) dan tidak pernah dijual pada pihak manapun juga;

    10 Bahwa benar akibat penundaan pembayaran ganti rugi tanah milik Tergugat I

    Konvensi/Penggugat Rekonvensi (L.W. Sinaga atau ahliwarisnya) oleh Panitia

    Pengadaan Tanah (P2T) Kantor Kota Administrasi Jakarta Timur (Tergugat II

    Konvensi/Tergugat III Rekonvensi) dan klaim kepemilikan oleh ahliwaris

    Bandjir bin Kutir (Penggugat Konvensi/Tergugat I Rekonvensi) serta ahliwaris

    Saprin bin Piih (Tergugat V Konvensi/Tergugat II Rekonvensi) sejak Tahun

    2005 hingga sekarang telah membuat Tergugat I Konvensi/ Penggugat

    Hal. 7 dari 21 hal. Put. No.2665 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Rekonvensi) L.W. Sinaga atau ahliwarisnya) mengalami kerugian materiil

    maupun immateriil;

    Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat dalam Rekonvensi

    menuntut kepada Pengadilan Negeri Jakarta Timur supaya memberikan

    putusan sebagai berikut:

    Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruh-nya;

    Menyatakan bahwa tanah adat tanah atas nama L.W. Sinaga berdasarkan Girik

    Adat C 422 Persil 25 D.I., seluas 5.365 m, terletak di Rt. 002 Rw. 06, Kelurahan

    Malaka, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur yang tercatat dalam Peta

    Inventaris Peta Bidang Nomor 169 berada di wilayah Rt. 05 Rw. 011, Kelurahan

    Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur terkena proyek Banjir

    Kanal Timur adalah sah milik Penggugat Rekonvensi dan harus mendapatkan

    ganti rugi dari P2T Jakarta Timur;

    Memutuskan dan membayarkan uang ganti rugi yang dititipkan kepada

    Pengadilan Negeri Jakarta Timur oleh Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Kantor

    Kota Administrasi Jakarta Timur atas tanah Girik Adat C 422 Persil 25 D.I.

    kepada ahliwaris L.W. Sinaga;

    Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada

    bantahan, banding dan kasasi;

    Menghukum Tergugat Rekonvensi (Penggugat Konvensi) untuk membayar

    semua biaya yang timbul dalam perkara ini;

    Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang memeriksa dan

    mengadili perkara ini berpendapat lain, maka mohon putusan yang seadil-adilnya (ex

    aequo et bono);

    Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Jakarta Timur telah

    mengambil putusan, yaitu putusan No.87/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Tim. tanggal 20 Oktober

    2010 yang amarnya sebagai berikut:

    DALAM KONVENSI:

    DALAM EKSEPSI:

    Menolak eksepsi Tergugat I untuk seluruhnya;

    DALAM POKOK PERKARA:

    Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

    DALAM REKONVENSI:

    1 Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebahagian;

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    2 Menyatakan Tanah Adat Girik Adat C 422 Persil 25 D.I., seluas

    5.365 m, terletak di Rt.002 Rw.06, Kelurahan Malaka,

    Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur yang tercatat dalam Peta

    Inventaris Peta Bidang Nomor 169 berada di wilayah Rt.05

    Rw.011, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit,

    Jakarta Timur terkena proyek Banjir Kanal Timur adalah sah

    milik Penggugat;

    3 Menetapkan Penggugat sebagai pihak yang berhak menerima

    uang ganti rugi proyek Banjir Kanal Timur yang dititipkan kepada

    Pengadilan Negeri Jakarta Timur oleh Panitia Pengadaan Tanah

    (P2T) Kantor Kota Administrasi Jakarta Timur atas tanah Girik

    Adat C 422 Persil 25 D.I. sebesar Rp4.406.081.400,- (empat

    milyar empat ratus enam juta delapan puluh satu ribu empat ratus

    rupiah);

    4 Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;

    DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI :

    Menghukum Penggugat Dalam Konvensi/Tergugat Dalam Rekonvensi

    membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar

    Rp1.241,000,- (satu juta dua ratus empat puluh satu ribu rupiah);

    Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Penggugat/

    Pembanding putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi

    Jakarta dengan putusan No.350/PDT/2011/PT.DKI tanggal 28 November 2011;

    Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada

    Penggugat/Pembanding pada tanggal 19 Januari 2012 kemudian terhadapnya oleh

    Penggugat/Pembanding (dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan surat kuasa khusus

    tanggal 31 Januari 2012) diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 1

    Februari 2012 sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi No. 350/PDT/2011/

    PT.DKI. Jo.No.87/Pdt.G/2010/PN.Jkt. Tim. yang dibuat oleh Panitera/Sekretaris

    Pengadilan Negeri Jakarta Timur, permohonan mana diikuti oleh memori kasasi yang

    memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada

    tanggal 14 Februari 2012;

    Bahwa setelah itu oleh para Tergugat/para Terbanding yang pada tanggal 21

    Maret 2012 telah diberitahu tentang memori kasasi dari 350/PDT/2011/PT.DKI dan

    tidak diajukan jawaban memori kasasi;

    Hal. 9 dari 21 hal. Put. No.2665 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah

    diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu dan

    dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan

    kasasi tersebut formal dapat diterima;

    Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/

    Penggugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah:

    Pemohon Kasasi sangat keberatan dengan putusan

    banding;

    1 Putusan Hakim Judex Facti tingkat Banding Pengadilan Tinggi DKI

    Jakarta No.350/PDT/2011/PT.DKI tertanggal 28 November 2011 yang

    hanya menguatkan putusan hakim Judex Facti tingkat pertama secara

    keseluruhan tanpa mempertimbangkan sama sekali memori banding

    Pemohon Banding. Hal ini merupakan kekeliruan nyata yang diperbuat

    hakim Judex Facti tingkat banding yang nyata-nyata juga mengadopsi

    kekeliruan yang sama dilakukan oleh hakim judex factie tingkat pertama;

    2 Bahwa dengan banyaknya masalah krusial & keliru yang terjadi pada

    Judex Facti tingkat pertama, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas,

    semestinya Judex Facti tingkat banding akan memberikan banyak

    pertimbangan dalam putusannya khususnya memberi pertimbangan

    terhadap memori banding Pemohon Kasasi/Pemohon Banding agar

    terasakan keadilan bagi Pemohon Banding dulunya Penggugat. Akan

    tetapi Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 350/PDT/2011/

    PT.DKI sama sekali tidak menguraikan alasan-alasan dan pertimbangan

    hukum yang tepat serta tidak menyebutkan sumber hukum dalam

    memutus perkara yang semestinya disampaikan Judex Facti tingkat

    banding secara lebih jelas dan gamblang dimengerti;

    3 Berbagai Pertanyaan yang muncul terhadap sikap tindak Hakim Judex

    Facti tingkat banding, yaitu:

    a Bagaimana sebenarnya analisa Judex Facti tingkat banding dalam

    menyikapi beberapa fakta hukum yang krusial & keliru pada

    perkara ini di pengadilan tingkat pertama ? Dikhawatirkan Judex

    Facti tingkat banding tidak bisa memahami tentang masalah yang

    diperkarakan. Dimana Pemohon kasasi adalah pembeli lahan yang

    beritikad baik yang harus dilindungi hukum karena telah

    mengeluarkan sejumlah dana riil untuk membeli lahan lahan

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    sengketa a quo, bukan sekedar akal-akalan seperti yang dilakukan

    oleh Termohon Kasasi I, Termohon Kasasi II dan Termohon

    Kasasi III;

    b Apakah Judex Facti tingkat banding sama sekali tidak tergerak

    hatinya untuk membaca Memori Banding Pemohon Kasasi/

    Pemohon Banding? yang telah menjelaskan berbagai dalil yang

    didukung dengan bukti otentik berupa akte jual beli notariil,

    sehingga rasa keadilan yang diperjuangkan Pemohon kasasi

    selama ini dicederai sedemikian rupa secara tega!;

    Sikap Judex Facti tingkat banding bertentangan dengan

    Undang-Undang dan Jurisprudensi;

    Sikap Judex Facti yang bertentangan dengan ketentuan Perundang-undangan dan

    Jurisprudensi seyogyanyalah dibatalkan!;

    Adapun ketentuan hukum yang dimaksud adalah sebagai berikut:

    d Pasal 23 Undang-Undang No.14/1950 yang dapat disalin-tuliskan:

    Segala putusan Pengadilan selain harus menurut alasan-alasan dan dasar

    putusan itu, juga harus memuat pula pasal tertentu dari yang bersangkutan akan

    sumber hukum tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili.;

    e Pasal 178 ayat (1), (2) HIR;

    dimana Hakim wajib karena jabatannya mencukupkan segala alasan hukum

    yang tidak dikemukakan oleh kedua belah pihak dan hakim itu wajib mengadili

    segala bagian tuntutan;

    f Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.492K/Sip/1970 yang kaedah

    hukumnya berbunyi sebagai berikut:

    Putusan Pengadilan Tinggi harus dibatalkan, karena kurang cukup

    pertimbangannya (onvoldoende gemotiveerid), yaitu karena di dalam putusannya

    itu hanya mempertimbangkan soal mengenyampingkan keberatan-keberatan

    yang diajukan dalam Memori Banding tanpa memeriksa perkara itu kembali baik

    mengenai fakta-faktanya maupun mengenai soal penerapan hukumnya terus

    menguatkan Putusan Pengadilan Negeri begitu saja;

    g Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.588K/Sip/1975, yang kaedah

    hukumnya berbunyi sebagai berikut:

    Putusan Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri karena kurang tepat dan tidak

    terperinci harus dibatalkan;

    Hal. 11 dari 21 hal. Put. No.2665 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Bukankah dengan tidak adanya pertimbangan hukum tersebut mencermin-kan

    ketidak pahaman Judex Facti tingkat banding terhadap permasalahan kasus yang

    sebenarnya sehingga terkesan tidak bertindak secara bijak & tidak professional

    dalam menjalankan profesinya;

    Bahwa dengan telah terbukti adanya kekeliruan yang nyata dalam penerapan hukum

    dan tidak melaksanakan ketentuan perundang-undangan & Yurisprudensi yang

    berlaku, maka sangat beralasan menurut hukum, Ketua & Majelis Hakim Agung

    yang memeriksa & mengadili perkara ini untuk meninjau kembali putusan banding,

    dengan membatalkan putusan tersebut serta mengadili sendiri perkara ini;

    Judex Facti telah keliru dalam menerapkan hukum

    khususnya logika hukum atas Pembuktian;

    Karena sama sekali tidak memberikan pertimbangan hukumnya, maka kekeliruan

    Judex Facti tingkat banding akan sama kekeliruannya dengan Judex Facti tingkat

    pertama;

    Hal ini terlihat dalam pertimbangannya Judex Facti tingkat pertama pada halaman

    31 putusan alinia terakhir, disalin-tuliskan sebagai berikut:

    bahwa tanah yang menjadi objek jual beli dalam bukti P-1 pada dasarnya adalah

    sama dengan tanah yang menjadi objek jual beli dalam alat bukti surat T.I-1.

    Persolannya sekarang adalah apakah atas tanah Tergugat-I yang berasal pembelian

    dari Asnah binti Djai secara terus menerus tetap dikuasai oleh Tergugat-I atau

    ahliwarisnya hingga sekarang dan tidak pernah dijual kepada Penggugat (vide

    halaman 32 alinia pertama putusan);

    Ini berarti sudah ketemunya titik temu riwayat kepemilikan tanah oleh Pemohon

    Kasasi/Pemohon Banding yang memang berasal dari tanah milik orangtua Tergugat-

    I (L.W.Sinaga alm.), yang dibeli Pembanding dari Insan Hartiwo tahun 29 Desember

    1985 (vide bukti P-1) dan Insan Hartiwo membelinya dari almarhum mendiang

    L.W.Sinaga tanggal 16 Desember 1982 (vide bukti P-3). Atas itikad baik inilah

    semestinya kepentingan Pemohon Kasasi/Pembanding harus dilindungi hukum;

    Sedangkan untuk menjawab apakah Termohon Kasasi-I/Tergugat-I terus menerus

    menguasai lahan dalam alat bukti T.I-1 yang sama dengan dalam alat bukti P-6,

    maka Pembanding telah membuktikan adanya transaksi jual beli pengalihan hak atas

    sebagian lahan dari alat bukti T.I-1 seluas 4.400 m dari mendiang L.W Sinaga

    kepada Inan Hartiwo tahun 1982 (vide bukti P-3) dan kemudian tahun 1985 atas luas

    lahan yang sama dialihkan lagi kepada Pembanding (vide bukti P-1). Pada tahun

    1985-1986 Pemohon Kasasi/ Pembanding sempat menguasai dan menggunakan

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    lahan a quo sebagai tempat pool atau untuk penyimpanan alat-alat berat yang

    pembuktian-nya dikuatkan oleh 2 (dua) orang saksi Johanis Peimahul dan Ho Gwek

    Kong. Kondisi tahun 1985-1986 ini tidak ada komplain dari mendiang L.W.Sinaga

    maupun para ahliwarisnya (Tergugat-I). Setelah beberapa tahun kemudian usaha

    Pemohon kasasi menurun, lahan a quo terlantarkan dan berfungsi sebagai investasi

    saja bagi Pemohon kasasi. Dan sewaktu ada proyek BKT tahun 2003, Pemohon

    kasasi sedang berada di Pontianak dan tidak mengetahui perkembangan adanya

    proyek BKT. Dan beberapa tahun terakhir tidak mengetahui lagi secara pasti lokasi

    lahan a quo beserta batas-batasnya yang sudah berubah lingkungannya menjadi

    kanal dan atau pinggir kanal;

    Jadi tidak benar jika Termohon Kasasi-I/Tergugat-I tetap menguasai lahan a quo

    secara terus menerus. Sedangkan pengakuan saksi Sdr. Saidi SHS yang diajukan

    Termohon Kasasi-I/Tergugat-I, saksi baru disuruh memasuki lahan a quo oleh

    Simanjuntak paman Tergugat-I pada tahun 1998 (vide halaman 20 putusan

    pengadilan tingkat pertama) tentu tidak mengetahui kepemilikan lahan yang

    sebenarnya adalah milik Pemohon kasasi yang sudah beberapa tahun

    ditinggalkannya untuk berinvestasi pada lahan a quo;

    Selain itu dalam pertimbangannya halaman 28 alinia 4 putusan, Judex Facti tingkat

    pertama juga mengakui bukti kepemilikan Pemohon Kasasi/ Pembanding yang dapat

    disalin-tuliskan:

    .... bukti surat P-1 merupakan akta otentik dan mempunyai kekuatan pembuktian

    yang bersifat sempurna, maka hanya dengan alat bukti surat P-1 tersebut formil

    harus dinyatakan telah terbukti bahwa benar Penggugat/ Pembanding/Pemohon

    Kasasi telah membeli tanah objek perkara dari tuan Insan Hartiwo yang bertindak

    untuk dan atas nama L.W.Sinaga berdasarkan surat kuasa mutlak tanggal 16

    Desember 1982;

    Juncto pertimbangan hukum halaman 26 dan 27 putusan Judex Facti tingkat

    pertama, yaitu:

    Menimbang, bahwa ditinjau dari sifatnya alat bukti P-1 dan P-2 kesemuanya

    merupakan akta otentik, sehingga mempunyai kekuatan pembuktian yang bersifat

    sempurna, dalam arti kebenaran akan isi surat tersebut tidak harus didukung dengan

    alat bukti lain, melainkan cukup dibuktikan dengan alat bukti surat tersebut, kecuali

    apabila di persidangan dapat dibuktikan sebaliknya;

    Dengan demikian sudah terjawab hal yang dipermasalahkan Judex Facti di atas, baik

    bukti kepemilikan lahan a quo oleh Pemohon Kasasi/Pembanding yang sempurna

    Hal. 13 dari 21 hal. Put. No.2665 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    maupun tidak terbuktinya penguasaan lahan terus menerus oleh Termohon Kasasi-I/

    Tergugat-I, sehingga kekeliruan maupun keraguan Judex Facti sudah terbukti ! maka

    dari itu putusan atas perkara ini harus dibatalkan dengan serta merta;

    Pertimbangan Hukum Judex Facti saling bertentangan;

    Bahwa halaman 35 alinia 3 putusan yang dapat disalin-tuliskan:

    ...Penggugat Rekonvensi/Tergugat-I/Termohon Kasasi-I dengan alat bukti surat

    T.I-1 sampai dengan T.I-17 dan 2 (dua) orang saksi yang diajukan telah dapat

    membuktikan sebagai pemilik yang sah atas objek perkara, sementara sebaliknya

    Tergugat Rekonvensi/Penggugat/Pemohon Kasasi dengan alat bukti surat P-1 dan

    P-2 tidak dapat membuktikan sebagai pihak yang telah membeli secara sah atas

    tanah objek perkara, maka dalam perkara ini Majelis Hakim sampai pada suatu

    kesimpulan bahwa Penggugat Rekonvensi/Termohon Kasasi-I harus dinyatakan

    telah berhasil membuktikan dalil pokok gugatannya, dan sebaliknya Tergugat

    Rekonvensi/Pemohon Kasasi harus dinyatakan telah gagal membuktikan dalil pokok

    sangkalannya;

    Jouncto pertimbangan Judex Facti halaman 28 alinia 4 putusan yang dapat disalin-

    tuliskan sebagai berikut:

    Menimbang, bahwa dengan demikian alat bukti surat Tergugat-I/Termohon Kasasi-

    I yang relevan untuk dipertimbangkan dalam perkara ini meliputi alat bukti surat

    T.I-1 sampai dengan T.I-4, T.I-9, T.I-10, T.I-13, T.I-15;

    Jouncto pertimbangan halaman 32 alenia 2 putusan, yaitu:

    Menimbang, bahwa alat bukti surat T.I-15 menurut Majelis Hakim tidak dapat

    menjawab persoalan di atas karena hanya merupakan gambar peta tanah objek

    perkara, sehingga oleh karenanyaalat bukti surat T.I-15 harus dipandang tidak

    relevan dan harus dikesampingkan;

    Bahwa Judex Facti telah membuat pertentangan antara

    pertimbangan hukum yang dibuatnya sendiri. Hal ini

    terlihat pada:

    Dihalaman 30 anilia 4 putusan dikatakan alat bukti Termohon Kasasi-

    I/Tergugat-I yang relevan hanya ini meliputi alat bukti surat T.I-1 sampai

    dengan T.I-4, T.I-9, T.I-10, T.I-13, T.I-1 (enam alat bukti). Dan di

    halaman 32 alinia 2 putusan dikatakan bukti T.I-15 juga tidak relevan,

    sehingga hanya tinggal 5 alat bukti saja;

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Hal ini bertentangan dengan halaman 35 alinia 3 putusan dikatakan bahwa semua

    alat Termohon Kasasi-I/Tergugat-I/Penggugat Rekonvensi dari alat bukti surat

    T.I-1 sampai dengan bukti T.I-17 dapat membuktikan Termohon Kasasi-I/

    Penggugat Rekonvensi/Tergugat-I sebagai pemilik yang sah atas lahan a quo.

    Pertimbangan hukum mana yang benar;!

    Disatu sisi dikatakan bukti Tergugat-I hanya 5 (lima) yang relevan, disisi lain

    dikatakan bahwa semua bukti itu dapat dijadikan alat bukti. Ini merupakan suatu

    kekeliruan besar;!!

    Begitu juga di halaman 26 dan 27 jo. Halaman 28 alinia 4 dikatakan bukti

    surat P-1 merupakan akta otentik dan mempunyai kekuatan pembuktian

    yang bersifat sempurna, maka hanya dengan alat bukti surat P-1 tersebut

    formil harus dinyatakan telah terbukti bahwa benar Penggugat/

    Pembanding telah membeli tanah objek perkara dari tuan Insan Hartiwo

    yang bertindak untuk dan atas nama L.W.Sinaga berdasarkan surat kuasa

    mutlak tanggal 16 Desember 1982;

    Hal ini bertentangan dengan halaman 35 alinia 3, yang menyatakan: ....

    sementara sebaliknya Tergugat Rekonvensi/Pembanding dengan alat bukti surat

    P-1 dan P-2 tidak dapat membuktikan sebagai pihak yang telah membeli secara

    sah atas tanah objek perkara....;

    Disatu sisi dikatakan bukti P-1 dan P-2 sempurna dan dengan alat bukti itu

    formil harus dinyatakan telah terbukti bahwa benar Penggugat/ Pembanding

    telah membeli tanah objek perkara;

    Maka atas tindakan pertentangan pertimbangan hukum yang dibuatnya sendiri itu

    Judex Facti telah mengacaukan kepastian hukum di mata masyarakat dalam perkara

    ini !. Maka dari itu sangatlah pantas putusan atas perkara ini dibatalkan serta merta

    oleh majelis hakim Agung yang memeriksa dan mengadili perkara ini;

    Tidak tepat Alasan Judex Facti mengalahkan alat bukti

    Pemohon Kasasi/Penggugat yang otentuk sempurna dari alat

    bukti para Termohon Kasasi lainnya yang tidak otentik alias

    asesoris:

    Jika pada halaman 30 alinia 4 putusan, Judex Facti mengatakan bukti Termohon

    Kasasi-I/Tergugat-I yang relevan hanya 6 (enam) yaitu T.I-1 sampai dengan T.I-4,

    T.I-9, T.I-10, T.I-13, T.I-1 dan kemudian dikurangi T.I-15 (halaman 32 alinia 2),

    sehingga hanya tinggal 5 (lima) alat bukti saja;

    Hal. 15 dari 21 hal. Put. No.2665 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Dari 5 (lima) alat bukti ini, hanya satu alat bukti yang diakui Pemohon Kasasi yaitu

    alat bukti T.I-1 yang sama dengan alat bukti P-6 Pemohon Kasasi dan bersifat

    otentik. Dan keotentikan alat bukti T.I-1 itu dilanjutkan dengan bukti P-3 yang

    bersifat notariil, karena adanya pengalihan hak atas sebagian lahan seluas 4.400 m

    objek jual beli alat bukti T.I-1 dari mendiang L.W.Sinaga selaku penjual kepada

    Insan Hartiwo selaku pembeli. Setelah itu bukti P-3 dilanjutkan lagi dengan alat

    bukti P-1 juga bersifat notariil, karena lahan dengan luas yang sama dialihkan lagi

    dari Insan Hartiwo selaku penjual kepada Pembanding/Penggugat selaku pembeli.

    Sedangkan Termohon Kasasi-I/Tergugat-I sendiri selaku ahliwaris L.W.Sinaga saat

    dibuatnya alat bukti P-3 pada tahun 1982 dan bukti P-1 pada tahun 1985 usianya

    masih kecil atau setidaknya tidak perlu dimintakan persetujuan mereka oleh

    mendiang orang tuanya (L.W.Sinaga alm.) dalam mengalihkan hak atas lahan a quo

    kepada pihak lain;

    Sedangkan 4 (empat) alat bukti lainnya adalah bersifat assesoris berupa keterangan

    pejabat dari instansi terkait dan tidak otentik yang mungkin diperoleh Tergugat-I

    hasil kerjasama dengan suatu LSM tertentu untuk mendapatkan bukti-bukti tersebut

    dengan cara-cara yang kurang tepat misalnya memberikan tekanan kepada pejabat

    terkait sehingga alat bukti mutakhir itu bisa diperoleh. Hal yang sama diduga juga

    dilakukan untuk perolehan alat bukti lainya yang kesemuanya berjumlah 17 (tujuh

    belas) alat bukti, kecuali untuk alat bukti T.I-1 yang memang bersifat otentik.

    Walaupun demikian usaha Termohon Kasasi-I/Tergugat-I seperti itu tidak bisa

    dengan serta merta diterimanya ganti rugi atas lahan yang sebenarnya memang milik

    Penggugat. Akan tetapi karena masih adanya nilai-nilai kebenaran yang hidup

    ditengah-tengah masyarakat, sehingga sampai sekarang uang ganti rugi atas lahan

    Penggugat a quo masih dikonsinyasi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur dan belum

    bisa diserahkan kepada salah satu pihak tertentu;

    Sedangkan bukti saksi Saidi SHS dan Sdr. Drs. Rutjita Gunawan sama sekali tidak

    relevan, karena tidak pernah mengetahui ataupun tidak pernah melihat langsung data

    otentik bukti T.I-1 dan lokasi lahan yang ditunjuk oleh bukti T.I-1 milik Termohon

    Kasasi-I/Tergugat-I (testomonium de auditu). Bahkan menurut keterangannya saksi

    Saidi SHS hanya menumpang hidup di lahan a quo sejak tahun 1998 atas suruhan

    Simanjuntak paman Termohon Kasasi-I/Tergugat-I sehingga keterangannya tidak

    berkapasitas sebagai saksi. Begitu juga dengan saksi Drs. Rutjita Gunawan hanya

    mengerti tentang pajak PBB atas lahan yang tertulis atas nama mendiang L.W

    Sinaga. Pajak mana disiasati Tergugat-I untuk dibayar secara rangkap untuk PBB

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    yang tertunggak sebelumnya yang kemudian dibayar oleh Termohon Kasasi-I/

    Tergugat-I secara sekaligus pada tahun 2003 dan tahun 2006. Tujuan pembayaran

    PBB atas lahan a quo oleh Tergugat-I secara berganda atas tagihan pajak bumi yang

    tertungak selama ini diduga diharapkan oleh Tergugat-I guna bisa mendapatkan

    ganti rugi atas lahan a quo. Tindakkan Tergugat-I bersifat spekulasi ! karena bukti

    lunas bayar pajak bumi sama sekali tidak bisa dikatakan sebagai bukti kepemilikan

    atas lahan a quo bagi Termohon Kasasi-I/Tergugat-I ! (Vide halaman 32 alinia 5

    putusan);

    Jadi dengan demikian tidak satupun alat bukti milik Termohon Kasasi-I/ Tergugat-I

    yang bisa mematahkan alat bukti P-1 milik Pemohon Kasasi/ Penggugat yang

    bersifat otentik. Bahkan yang terjadi adalah sebaliknya, dimana Pemohon Kasasi

    dapat membuktikan sejarah kepemilikan lahan oleh mendiang L.W Sinaga, orangtua

    Termohon Kasasi-I/Tergugat-I di wilayah Jakarta Timur, yaitu yang berasal dari

    Asnah seluas +/- 5.280 m (vide bukti P-6) dan yang berasal dari Benih binti Buhin

    seluas +/-1.500 m(vide bukti P-5);

    Dengan demikian tidak ada dasar bagi Judex Facti untuk mengalahkan alat bukti

    milik Pemohon Kasasi/Penggugat yang otentik sempurna dari alat bukti milik

    Termohon Kasasi-I/Tergugat-1 yang tidak Otentik alias bersifat Asesoris, sehingga

    sepantasnyalah putusan ini dibatalkan dengan serta merta oleh Majelis Hakim Agung

    yang memeriksa dan mengadili perkara ini;

    Kesimpulan:

    Bahwa dari semua penjelasan di atas, dapat disimpulkan:

    1 Judex Facti terbukti telah keliru dalam memutus perkara karena keliru dalam

    menerapkan logika hukum pembuktian, sehingga orang yang tidak punya lahan

    lagi di wilayah proyek BKT masih bisa mendapatkan ganti rugi dengan

    menggunakan alat bukti Girik yang tidak sempat ditarik setelah haknya dialihkan

    kepada pihak lain. Sedangkan pihak lain yang punya bukti hak otentik dari

    pengalihan hak atas lahan a quo malahan tidak mendapat ganti rugi;

    Termohon Kasasi-I/Tergugat-I yang semula mendiang orangtuanya (L.W.Sinaga

    alm.) memperoleh hak atas lahan di tahun 1974 berasal dari:

    Asnah seluas 5.280 m berdasarkan bukti jual beli T.I-1 (yang sama

    dengan bukti T-6) dan;

    Hal. 17 dari 21 hal. Put. No.2665 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Benih bin Buhin seluas 1.500 m berdasarkan bukti jual beli P-5,

    kemudian hak atas lahan tersebut telah dijualnya lagi pada tahun 1982

    kepada:

    Naryadi Sulistio seluas 1.500 m berdasarkan bukti P-4;

    Insan Hartiwo seluas 4.400 m berdasarkan bukti P-3 (yang kemudian

    lahan yang sama dialihkan lagi oleh Insan Hartiwo kepada Bunawan/

    Pembanding berdasarkan bukti P-1 tahun 1985), sehingga sepeninggal

    ayahnya, Termohon Kasasi-I/Tergugat-I selaku ahliwaris L.W Sinaga

    sudah tidak punya lahan lagi di lokasi proyek BKT;

    Akibat kekeliruan Judex Facti, Termohon Kasasi-I/Tergugat-I yang tidak punya

    lahan lagi di lokasi proyek BKT masih bisa mendapatkan ganti rugi atas pembebasan

    lahan a quo dari Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta yang telah dikonsinyasikan

    kepada Pengadilan Negeri Jakarta Timur halmana sangat menciderai rasa keadilan

    Pemohon Kasasi/Penggugat yang semestinya memperoleh ganti rugi atas lahan

    miliknya a quo karena dulunya telah membeli secara nyata berdasarkan bukti otentik

    P-1 atas lahan a quo pada tahun 1985 tetapi tidak pernah mendapatkan ganti rugi

    atas lahan miliknya itu;

    2 Judex Facti tingkat pertama dan tingkat banding telah terbukti merusak

    kepastian hukum dalam perkara ini karena memberikan pertimbangan hukum

    yang saling bertentangan antara pertimbangan yang satu dengan lainnya;

    Di suatu sisi dikatakan alat bukti Termohon Kasasi-I/Tergugat-I hanya ada 6 (enam)

    yang relevan (vide halaman 30 alinia 4 putusan) jo. halaman 32 alinia 2 dikatakan

    alat bukti T.I-15 juga tidak relevan, sehingga alat bukti Termohon Kasasi-I/

    Tergugat-I yang relevan hanya tinggal 5 (lima) alat bukti saja;

    Hal ini bertentangan dengan pertimbangan Judex Facti tingkat pertama pada

    halaman 35 alinia 3 putusan dikatakan: bahwa semua alat bukti Tergugat-I/

    Penggugat Rekonvensi dari T.I-1 sampai dengan T.I-17 (ber-jumlah 17 alat bukti)

    dapat membuktikan Tergugat-I/Penggugat Rekonvensi sebagai pemilik yang sah atas

    lahan a quo. yang berarti 17 alat bukti itu adalah relevan semua;

    Awalnya dikatakan cuma 5 alat bukti yang relevan tetapi kemudian tiba-tiba berubah

    17 (tujuh) belas alat bukit Tergugat-I relevan semua. Mana yang benar !;

    Begitu juga dengan Pertimbangan hukum tentang Legal standing Penggugat adalah

    pihak yang benar telah membeli lahan secara sah dengan alat bukti P-1 yang bersifat

    otentik & sempurna, sehingga dengan bukti itu formil harus dinyatakan terbukti

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Pembanding/Penggugat benar telah membeli lahan objek perkara (vide halaman 26

    & 27 jo. Hal 28 alinia 4 putusan). Hal ini ternyata bertentangan dengan

    pertimbangan pada halaman 35 alinia 3 yang menyatakan bahwa bukti P-1 yang

    dimiliki Penggugat tidak bisa membuktikan legal standing Penggugat telah membeli

    lahan secara sah atas objek perkara. Mana yang benar !;

    Semua pertimbangan Judex Facti di atas tidak bisa dipegang atau tidak mempunyai

    berkepastian hukum alias mengambang/kabur;

    3 Pemohon Kasasi sebenarnya yang berhak mendapat ganti rugi atas lahan a quo

    karena punya alat bukti otentik yang sempurna dan dikuatkan 2 orang saksi yang

    mengalahkan alat bukti pihak lainnya;

    Pemohon Kasasi/Penggugat sudah bisa membuktikan haknya atas lahan a quo dan

    mematahkan semua alat bukti Termohon Kasasi-I/Tergugat-I dan berhak atas ganti

    rugi lahan a quo yang dikonsinyasikan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur

    dibandingkan para Termohon Kasasi lainnya, sedangkan Termohon Kasasi II dan III

    sama sekali tidak menggunakan haknya di persidangan tingkat pertama dan tidak

    bisa mempertahankan kebenaran bukti yang dimilikinya di persidangan;

    Pertimbangan Judex Facti yang kadang berusaha memataahkan alat bukti

    Pembanding/Penggugat adalah tidak sesuai maksud & tujuan sebenarnya

    pertimbangan itu dibuatnya, karena dalil yang penting adalah alat bukti Penggugat

    bukti P-1 adalah alat bukti otentik sempurna (halaman 26 putusan) Dalil-dalil

    gugatan Penggugat didasarkan kepada fakta hukum yang benar dan didukung oleh

    bukti P-1 yang bersifat otentik dan bersifat sempurna, maka hanya dengan alat bukti

    surat P-1 tersebut formil harus dinyatakan telah terbukti bahwa benar Penggugat

    telah membeli tanah objek perkara dari tuan Insan Hartiwo tanggal 29 Juni 1985

    yang sebelumnya Insan Hartiwo telah membeli lahan a quo dari mendiang

    L.W.Sinaga (alm.) tanggal 16 Desember 1982 (vide bukti P-3);

    4 Alat bukti dari Termohon Kasasi-I/Tergugat-I hanya bukti T.I-1 yang bersifat

    otentik dan kemudian secara integral atas turunan dari bukti T.I-1 melalui alat

    bukti P-3, Pemohon Kasasi/Penggugat kemudian memperoleh haknya melalui

    alat bukti objek jual beli P-1. Pembuktian mana dikuatkan dengan 2 (dua) orang

    saksi Johanis Peimahul dan saksi Ho Gwek Kong yang keterangannya saling

    bersesuaian dengan & mendukung alat bukti P-1. Sedangkan alat bukti dari

    Termohon Kasasi-I/Tergugat-I lainnya selain alat bukti T.I-1 semuanya tidak

    otentik dan tidak relevan membuktikan kepemilikan lahan a quo oleh Termohon

    Kasasi-I/Tergugat-I dikuasainya secara terus menerus, termasuk dengan alat

    Hal. 19 dari 21 hal. Put. No.2665 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    bukti saksi sama sekali tidak bisa dikatakan bersesuaian atau mendukung bukti

    otentik T.I-1;

    Sehingga sudah selayaknya majelis Hakim Agung membatalkan putusan banding atas

    perkara ini dengan serta merta, dan mengadilinya sendiri;

    Permohonan:

    Bahwa dengan sudah jelasnya semua permasalahan hukum dalam perkara ini, Pemohon

    Kasasi/Pembanding/Penggugat mengharapkan munculnya rasa keadilan dari para

    pemutus perkara ini. Harapan Pemohon kasasi tiada lain adalah adanya kesamaan

    pandangan & pendapat Majelis Hakim Banding dengan Pemohon Kasasi. Untuk itu

    secara tidak langsung Pemohon Kasasi mendukung penuh langkah terobosan hukum

    majelis hakim Agung R.I yang telah bekerja secara profesional untuk memutus perkara

    ini nantinya secara benar dan proporsional dan tidak gentar menegakkan kebenaran demi

    kepastian hukum yang hakiki, yang putusannya nanti merupakan kontribusi hukum yang

    baik bagi pembangunan hukum nasional Indonesia dikemudian hari;

    Hal senada juga diamanatkan juga oleh agama sebagaimana Firman Allah SWT yang

    menyatakan sebagai berikut:

    Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu

    berita, maka periksalah dengan teliti agar kami tidak menimpakan suatu musibah kepada

    suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebab-kan kamu menyesal atas

    perbuatanmu itu (Q.S. Al-Hujuraat: 6);

    Dan Firman Allah SWT yang lainnya berbunyi:

    Wahai orang yang beriman ! Jadilah kalian penegak keadilan, menjadi saksi karena

    Allah, walau merugikan diri pribadi kalian sendiri atau kedua ibu bapak dan sanak

    keluarga, baik kesaksian itu terhadap orang kaya atau miskin, maka Allah lebih

    mengetahui keadaan keduanya. Dan janganlah kalian mengikuri hawa nafsu sehingga

    kalian tidak berlaku adil. Apabila kalian memutar balikkan kata-kata atau

    menghindarkan diri memberi kesaksian yang benar, sesungguh-nya Allah selalu

    mengetahui apa-apa yang kalian lakukan;

    (Surah An Nisa: 135);

    Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung

    berpendapat:

    Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena Pengugat

    tidak dapat membuktikan dalil gugatannya, sedangkan penguasaan tanah oleh Tergugat

    I adalah berdasarkan atas alas hak yang sah yakni berdasarkan pembelian dari Pr. Asnah

    binti Djai, sehingga Tergugat I sebagai pembeli yang sah atas obyek perkara, lagi pula

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    alasan-alasan tersebut mengenai penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan

    tentang suatu kenyataan, hal mana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan

    pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan

    adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan

    perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang

    bersangkutan atau bila Pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas

    wewenangnya, sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang No. 14

    Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dan ditambah dalam Undang-Undang No.5

    Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No.3 Tahun 2009;

    Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata bahwa

    putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau

    undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi :

    Bunawan tersebut harus ditolak;

    Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi

    ditolak, maka Pemohon Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat

    kasasi ini;

    Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No.48 Tahun 2009, Undang-

    Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang

    No. 5 Tahun 2004, dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009,

    serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;

    M E N G A D I L I:

    Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : BUNAWAN tersebut;

    Menghukum Pemohon Kasasi/Penggugat untuk membayar biaya perkara dalam

    tingkat kasasi ini sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah);

    Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada

    hari Rabu tanggal 31 Juli 2013 oleh Dr. H. Mohammad Saleh, SH.,MH., Hakim

    Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Prof.

    Dr. Valerine J.L. Kriekhoff,SH.,MA., dan Drs. H. Hamdan, SH.,MH., Hakim-

    Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada

    hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan Eko Budi

    Supriyanto,SH.,MH., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak;

    Hakim-Hakim Anggota : K e t u a :Ttd./Prof. Dr. Valerine J.L. Kriekhoff,SH.,MA. Ttd./Ttd./Drs. H. Hamdan, SH.,MH. Dr. H. Mohammad Saleh, SH.,MH.

    Hal. 21 dari 21 hal. Put. No.2665 K/Pdt/2012

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

  • Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Mahk

    amah

    Agun

    g Rep

    ublik

    Indo

    nesia

    Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

    Biaya-Biaya : Panitera Pengganti :1 Meterai Rp.

    6.000,- Ttd./2 Redaksi ..Rp. 5.000,- Eko Budi

    Supriyanto,SH.,MH.3 Administrasi kasasi ..Rp.489.000,-

    J u m I a h......Rp.500.000,-

    Untuk SalinanMahkamah Agung RI

    a.n. PaniteraPanitera Muda Perdata,

    Dr. PRI PAMBUDI TEGUH, SH.,MH.NIP. 19610313 198803 1 003

    DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22