258965274 proposal aktivitas produksi migas
DESCRIPTION
minyakTRANSCRIPT
PROPOSALPERMOHONAN KERJA PRAKTEK DAN PENELITIAN
AKTIVITAS PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI DI PT. PERTAMINA EP UBEP JAMBI
DI SUSUN OLEH :
REZA NURIANA 710011104
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2015
A. LATAR BELAKANG
Migas adalah material yang berasal dari fosil-fosil makhluk hidup dimana
bertransformasi akibat adanya pengaruh dari tekanan dan suhu yang signifikan,
mengubah bentuk fosil-fosil tersebut menjadi fluida yang kaya akan
hidrokarban dan dapat digunakan sebagai salah satu sumber energi.
Keberadaan migas menjadi sangat penting karena dewasa ini hampir semua
instrumen yang digunakan oleh manusia untuk menopang hidup menggunakan
bahan bakar, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut banyak badan
usaha baik itu milik negara maupun swasta menyediakan pelayanan di dalam
produksi energi. Karena begitu penting industri yang bergerak di dalam bidang
pemenuhan energi dalam negeri maka industri perminyakan termasuk dalam
sektor yang sangat strategis dan memiliki andil besar terhadap Perekonomian
Nasional dan dikaitan dengan issue krisis energi dunia, industri perminyakan
didorong untuk terus meningkatkan kualitas sumberdaya manusia serta
optimasi pemanfaatan sumberdaya alam (khususnya minyak dan gas bumi)
secara berkesinambungan dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan
masyarakat.
Sejalan dengan itu, sebagai mahasiswa yang menjadi generasi penerus
dalam industri ini, tentunya harus dapat mempersiapkan diri terlebih dahulu
agar dapat turut ambil bagian dalam perkembangan industri perminyakan di
Indonesia.
Oleh karena itu, kegiatan ini akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa agar
berkesempatan untuk mengamati, mempelajari, membandingkan dan
mangaplikasikan ilmu yang diperoleh di kampus pada kondisi yang sebenarnya
di lapangan agar keduanya dapat berjalan secara sinergis. Dengan adanya Kerja
Praktek ini mahasiswa juga berkesempatan memperoleh arahan dan bimbingan
dari Pembimbing lapangan, sehingga diharapkan dapat menambah
pengalaman, ilmu pengetahuan, dan meningkatkan keterampilan bagi
mahasiswa itu sendiri.
Dengan demikian kami ingin menambah pengetahuan lebih banyak dan
dapat mengamati secara langsung kegiatan produksi minyak, baik kegiatan
pra-produksi hingga kegiatan pada saat produksi serta sistem kerjanya
dilapangan di PT. PERTAMINA EP UBEP JAMBI. Sesuai dengan latar
belakang yang dimiliki serta melihat materi-materi yang ada pada kegiatan
lapangan, maka kami merasa PT. PERTAMINA EP UBEP JAMBI merupakan
tempat yang tepat untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini.
Berdasarkan hal tersebut diatas, kami bermaksud mengajukan permohonan
untuk dapat melaksanakan kegiatan Kerja Praktek dan Penelitian di PT.
PERTAMINA EP UBEP JAMBI.
B. TUJUAN
Adapun tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah:
1. Kerja Praktek ini dapat memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk
mengenal dan mengetahui secara langsung tentang perusahaan PT.
PERTAMINA EP UBEP JAMBI terutama dalam bidang perminyakan.
2. Mengembangkan dan menerapkan ilmu yang didapat dalam perkuliahan
dan diaplikasikan dengan kegiatan produksi minyak bumi di PT.
PERTAMINA EP UBEP JAMBI.
3. Mengetahui dan mempelajari aktivitas produksi, metode-metode yang
digunakan serta memahami prosedur kerjanya dalam produksi minyak dan
gas bumi di PT. PERTAMINA EP UBEP JAMBI.
C. PERMASALAHAN
Ilmu yang diperoleh mahasiswa dari bangku kuliah pada umumnya
bersifat teori. Teori-teori tersebut sudah didukung oleh berbagai macam
literature yang ada. Namun lebih dari itu, ilmu-ilmu tersebut pada dasarnya
mengacu pada keadaan ideal yang lebih sering kali berbeda dengan keadaan di
lapangan. Oleh karena itu belumlah sempurna diterapkan jika tidak melihat
dan mengamati langsung bagaimana keadaan sebenarnya di lapangan.
Kerja Praktek Lapangan ini diharapkan mahasiswa mendapatkan
gambaran dalam penerapan ilmu penambangan misalnya aktivitas produksi
migas dengan menggunakan metode-metode yang diterapkan di Lapangan PT.
PERTAMINA EP UBEP JAMBI.
D. METODE PENELITIAN
Berikut ini adalah metode penelitian yang akan dilakukan :
1. Pengumpulan data, yang mencakup :
a. Data primer, mencakup pengamatan langsung aktivitas produksi di
lapangan.
b. Data sekunder, mencakup studi literatur, laporan dan penelitian
sebelumnya.
2. Penyusunan laporan, melakukan bimbingan secara berkala dan pembuatan
laporan secara sistematis.
E. HASIL YANG DIHARAPKAN
Adapun hasil yang diharapkan dari kegiatan Kerja Praktek ini adalah
terpenuhinya persyaratan kurikulum, mahasiswa lebih memahami bagaimana
proses produksi minyak dan gas bumi, serta mampu mengidentifikasi dan
mempelajari secara langsung permasalahan yang timbul dalam kegiatan
produksi minyak secara umum dan upaya penanggulangannya, khususnya di
PT. PERTAMINA EP UBEP JAMBI.
F. DASAR TEORI
Aktivitas produksi minyak dan gas bumi adalah semua kegiatan dalam
rangka pengangkatan minyak dan gas bumi ke permukaan bumi dari cadangan
terbukti serta pengangkutannya ke stasiun pengumpul yang antara lain meliputi
kegiatan pengangkatan minyak dan gas bumi ke permukaan bumi, proses
pemisahan minyak dan gas bumi dan air (separation), pengangkutan ke stasiun
pengumpul dan pengumpulan minyak mentah di tangki penimbun
(Lumbanbatu, Sony Juliandre dan Fitriani Achmad. 2011).
Menurut R.P Koesoemadinata (1980), pada prinsipnya minyak bumi
terdapat dalam 2 cara utama yaitu :
1. Pada permukaan bumi, terutama sebagai rembesan (seepages atau seeps),
kadang-kadang juga sebagai suatu danau, sumber atau sebagai pasir yang
dijenuhi minyak bumi.
2. Di dalam kerak bumi, yaitu sebagai suatu akumulasi yaitu suatu
penjenuhanbatuan yang sebetulnya hanyalh satu-satunya cara terdapat
yang mempunyai arti ekonomi. Dimana pada penjenuhan batuan seperti itu
maka minyak bumi terdapat didalam rongga-rongga atau pori-pori batuan
dan menjenuhi seluruh batuan tersebut.
Pada minyak bumi terdapat suatu sistem , dimana sistem ini menentukan
mengenai keberadaan dan kondisi suatu hidrokarbon dan sistem ini disebut
dengan Petroleum System. Adapun yang termasuk di dalam Petroleum System
yaitu :
1. Source Rock yaitu butiran halus yang cenderung berawrna hitam yang
memiliki kandungan zat oragnik yang dapat menjadi sumber dihasilkannya
hidrokarbon.
2. Reservoir yaitu tempat terakumulasinya hidrokarbon.
3. Migration yaitu proses berpindahnya hidrokarbon karena beberapa faktor
seperti karena bocornya reservoir.
4. Trap yaitu perangkap yang menyebabkan minyak terperangkap dan tidak
dapat lagi melakukan migrasi, dimana perangkap ini dapat berupa
perangkap struktur ataupun perangkap stratigrafi.
Cap rock yaitu lapisan atau batuan penutup yang impermeable yang
berada diatas reservoir sehingga menghalangi hidrokarbon untuk keatas.Dalam
aktivitas produksi, dikenal ada dua metode untuk proses pengangkatan minyak
dan gas bumi ke permukaan, meliputi :
1. Natural Flow
Produksi dengan sembur alam (natural flow) adalah suatu cara untuk
mendapatkan fluida hidrokarbon dengan cara alami yaitu aliran fluida
hidrokarbon dan reservoir sampai di tangki penampung ,sepenuhnya
disebabkan oleh tenaga yang tersimpan secara alamiah di dalam reservoir.
Pada saat memproduksi dengan sembur alami data-data tekanan dan
kapasitas fluida di dalam reservoir masih besar sehingga dengan tekanan
besar fluida yang bisa di dorong ke permukaan juga besar .Tetapi dengan
cara produksi sembur alam ini masalahnya adalah bagaimana menggunakan
tenaga tersebut seefisien mungkin sehingga didapat produksi minyak yang
sebanyak mungkin (Indri Oktoviana, 2012)
2. Artificial Lift
Artificial Lift adalah mekanisme pengangkatan sejumlah fluida/minyak
dari dalam sumur kepermukaan dengan bantuan peralatan (pompa) karena
tekanan dari sumur (reservoir pressure) itu sendiri tidak mampu lagi
mendorong fluida keatas/kepermukan (Hendrita Kusuma, 2013).
Ada beberapa alternatif metode artificial lift yang dapat digunakan pada
pengangkatan minyak, diantaranya: sucker rod pump, gaslift, electric
submersible pump, Progressive Cavity Pump (PCP) - Moyno Pump dan
hydraulic pumping unit
Berdasarkan dari 2 metode ini, maka suatu sumur produksi bisa
berproduksi dengan metode sembur alam (Natural flow), Artificial lift, atau
dengan natural flow dan kemudian dilanjutkan dengan artificial lift. Pemilihan
metode ini bergantung pada hasil dari evaluasi formasi.
Dalam memproduksi atau mengambil minyak bumi dari sumbernya,
dikenal dua istilah utama, yakni “primary recovery” dan “secondary
recovery”. Istilah ini dibedakan berdasarkan masa dan kondisi sumber minyak
bumi yang dioperasikan.
Istilah “primary recovery” ditujukan pada minyak bumi yang dapat
diproduksi dalam kondisi alam yang normal. Pada masa-masa awal industri,
produksi minyak bumi dibatasi sepenuhnya oleh kondisi dimana proses hanya
bergantung pada mekanisme pemulihan alamiah atau normal. Oleh karena
keterbatasan ini, sebuah sistem pengangkatan buatan atau artificial
lift dikembangkan untuk mengambil minyak bumi dari sumbernya (reservoir).
Kemampuan reservoir tersebut untuk mendorong minyak bumi hingga ke
permukaan sudah menurun.
Teknik-teknik yang kemudian dikembangkan untuk mendorong minyak
bumi keluar dari pori-pori batuan reservoir adalah dengan
menggunakan fluida lainnya. Minyak bumi yang diperoleh dengan metode ini
disebut sebagai “secondary recovery”. Metode “secondary recovery” yang
banyak digunakan adalah waterflooding dan gas injection, yang mencontoh
atau menganalogikan mekanisme produksi “primary recovery” dari dorongan
air dan gas yang terjebak bersama minyak bumi.
Untuk mengambil minyak bumi dari sumbernya, banyak sekali faktor yang
harus dipertimbangkan, misalnya tekanan reservoir, porositas, permeabilitas,
kekentalan minyak dan sebagainya. Faktor-faktor kompleks ini membuat
metode waterflooding maupun gas injection tidak bekerja secara maksimal.
Peningkatan produksi minyak bumi yang diproduksi dengan metode-metode
tersebut hanya 10-20 % dari minyak bumi yang terdapat di sumbernya.
Sementara proses pengambilan yang lebih canggih yang menjadi rujukan
banyak professional di perminyakan adalah EOR (Enhanced Oil Recovery).
Beberapa orang menyebut teknik ini sebagai“tertiary recovery”. Beberapa
contoh metode ini adalah injeksi air berkarbonasi (mengandung CO2), alkaline
dan polimer. Walaupun metode EOR ini memiliki efesiensi pengangkatan yang
lebih baik, ternyata masih ada lebih dari setengah minyak bumi yang
terkandung tertinggal di dalam tanah. Dengan metode EOR ini, hanya
sekitar 30 – 60% kandungan minyak bumi yang dapat diambil dari sumbernya.
Mengingat begitu signifikannya metode EOR dalam peningkatan produksi
minyak bumi, berikut teknik yang umum digunakan dalam metode EOR ini.
Teknik termal merupakan salah satu pendekatan yang signifikan. Pada
pendekatan ini dilakukan pemanasan terhadap minyak bumi yang terkandung
untuk mengurangi viskositasnya sehingga minyak bumi tersebut memiliki
kemampuan mobilisasi/bergerak yang lebih baik. Peningkatan panas ini akan
menurunkan tegangan permukaan minyak bumi dan meningkatkan
permeabilitasnya. Minyak bumi yang dipanaskan ini juga akan menguap dan
terkondensasi dengan kualitas yang lebih baik. Beberapa metode pemanasan
yang biasa dilakukan adalah injeksi uap secara terskilus ke dalam sumur
minyak dan steam drive.
Selain teknik termal, juga dikenal teknik chemical. Pada metode ini
diinjeksikan bahan kimia berupa surfactant atau bahan polimer untuk
mengubah properti fisika (misalnya, tegangan permukaan dan tegangan
kapiler) dari minyak ataupun fluida yang dipindahkan. Hasilnya, minyak dapat
lebih mudah mengalir. Akan tetapi, penggunaan metode ini sangatlah terbatas
dengan dana yang dibutuhkan untuk membeli bahan kimia yang diinjeksikan.
Teknik EOR biasa digunakan adalah teknik miscible. Teknik miscible
merupakan sebuah proses menginjeksikan fluida pendorong ke dalam sumur
minyak yang kemudian akan bercampur dengan minyak tersebut. Fluida yang
digunakan misalnya larutan hidrokarbon, gas hidrokarbon, CO2 ataupun gas
nitrogen. Ketika fluida ini bercampur dengan minyak, maka tekanan pada
reservoir dapat terjaga dan akan meningkatkan kemampuan mobilitas minyak
karena tegangan antara air dan minyak akan berkurang. Gas yang umum
diinjeksikan biasanya karbondioksida karena gas ini dapat menurunkan
viskositas minyak dan harganya relatif lebih murah daripada LPG.
G. JADWAL PELAKSANAAN
Sesuai dengan surat permohonan yang kami ajukan, kami bermaksud
melaksanakan Kerja Praktek dan Penelitian pada tanggal 15 Juni 2015 – 15 juli
2015 atau sesuai jadwal yang diberikan oleh pihak PT. PERTAMINA EP
UBEP JAMBI.
Tabel Rencana Kegiatan yang Dilakukan
selama Kuliah Kerja Lapangan
No KegiatanMinggu ke-
1 2 3 4
1. Orientasi lapangan
2. Pengamatan, konsultasi dan pengambilan data
3. Penyusunan dan presentasi laporan
H. PENUTUP
Demikianlah proposal permohonan Kerja Praktek dan Penelitian yang
direncanakan dilakukan di PT. PERTAMINA EP UBEP JAMBI. Besar
harapan kami untuk dapat melakukan Kerja Praktek dan Penelitian dan
mendapat sambutan yang baik dari pihak perusahaan. Melihat keterbatasan dan
kekurangan yang kami miliki, maka kami sangat mengharapkan bantuan dan
dukungan baik moril maupun materil dari pihak perusahaan untuk kelancaran
Kerja Praktek dan Penelitian ini.
Bantuan yang sangat kami harapkan dalam pelaksanaan Kerja Praktek dan
Penelitian ini adalah :
1. Adanya bimbingan selama Kerja Praktek dan Penelitian ini.
2. Kemudahan dalam mengadakan penelitian (akomodasi) ataupun
pengambilan data-data yang diperlukan selama melaksanakan Kerja
Praktek dan Penelitian.
Semoga hubungan baik antara pihak industri pertambangan dengan pihak
institusi pendidikan pertambangan di Indonesia tetap berlangsung secara
harmonis demi kemajuan dunia pendidikan dan perkembangan industri
pertambangan Indonesia. Atas perhatian dan bantuan yang diberikan, kami
ucapkan terima kasih.
I. DAFTAR PUSTAKA
Apriliadi, Achmad Arsy. 2014. AKTIVITAS PENAMBANGAN BATUBARA PADA PT. TAMBANG BATUBARA BUKIT ASAM (Persero), Tbk. TANJUNG ENIM. Palembang : Universitas Sriwijaya
Indri Oktoviana. 2012. Tugas Mineralogi dan Geokimia Tentang Migas. Pekanbaru : Universitas Riau
Kusuma, Hendrita. 2013. Artificial Lift : Submersible Pump System.
Lumbanbatu, Sony Juliandre dan Fitriani Achmad. 2011. Proposal Kerja Praktek AKTIVITAS PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI DI PERTAMINA EP REGION SUMATERA AREA PRABUMULIH. Palembang : Universitas Sriwijaya