document2
DESCRIPTION
drug eruptionTRANSCRIPT
DRUG ERUPTION
Definisi• Reaksi alergik pada kulit atau daerah
mukokutan yang terjadi sebagai akibat pemberian obat yang biasanya sistemik.
Epidemiologi
• 2,7% dari 48.000 pasien yang dirawat pada bagian penyakit dalam dari tahun 1974 sampai 1993 (Boston Collaborative Drug Surveillance Program)
• Sekitar 3% seluruh pasien yang dirawat di rumah sakit ternyata mengalami erupsi kulit setelah mengkonsumsi obat-obatan.
• Selain itu, data di Amerika Serikat menunjukkan lebih dari 100.000 jiwa meninggal setiap tahunnya disebabkan erupsi obat yang serius.
• Beberapa jenis erupsi obat yang sering timbul adalah: eksantem makulopapuler sebanyak 91,2%, urtikaria sebanyak 5,9%, dan vaskulitis sebanyak 1,4%
Golongan obat penyebab (tersering)
• Penisilin dan derivat• Sulfonamid• Analgetik-antipiretik
MetampironPiramidonParasetamolAsam salisilat
1. Mekanisme ImunologisTipe I (Reaksi anafilaksis)• Yang berperan ialah IgE yang mempunyai afinitas yang tinggi
terhadap mastosit dan basofil. • Pajanan pertama dari obat tidak menimbulkan reaksi. Tetapi
bila dilakukan pemberian kembali obat yang sama → dianggap sebagai antigen → merangsang pelepasan bermacam-macam mediator seperti histamin, serotonin, bradikinin, heparin dan SRSA.
• Mediator → bermacam-macam efek, misalnya urtikaria. Reaksi anafilaksis yang paling ditakutkan adalah timbulnya syok.
Patogenesis
Patogenesis
Tipe II (Reaksi Autotoksis)• Adanya ikatan antara Ig G dan Ig M dengan
antigen yang melekat pada sel. Aktivasi sistem komplemen → memacu sejumlah reaksi yang berakhir dengan lisis.
Patogenesis
Tipe III (Reaksi Kompleks Imun)• Antibodi mengadakan reaksi dengan antigen →
kompleks antigen anti bodi → mengendap pada salah satu tempat dalam jaringan tubuh → reaksi radang.
• Adanya aktivasi system komplemen → pelepasan anafilatoksin yang merangsang pelepasan berbagai mediator oleh mastosit → kerusakan jaringan.
Patogenesis
Tipe IV (Reaksi Alergi Seluler Tipe Lambat)• Reaksi ini melibatkan limfosit. Limfosit T yang
tersensitasi → reaksi dengan antigen.Reaksi ini disebut reaksi tipe lambat (12-48jam)
Terdapat 2 macam bentuk reaksi:1. reaksi tipe tuberkulin.2. reaksi tipe kontak.
Patogenesis1. Reaksi Tuberkulin• Terjadi akibat limfosit yang tersensitisasi mengadakan reaksi dengan
antigen yang biasanya berlokasi di sekiter pembuluh darah dalam dermis.
• Melalui ikatan khusus antigen di permukaan limfosit,terjadi reaksi dengan akibat pelepasan bermacam-macam limfokin→reaksi radang dengan vasodilatasi, permeabilitas vaskuler meninggi, dan edema → ruam-ruam morbiliformis, skarlatiniformis eritema rodosum, atau eksantema fikstum.
2. Reaksi tipe kontak• Reaksi ini terutama melibatkan bagian epidermis kulit. • Antigen telah tersensitisasi sebelumnya dengan akibat dibebaskannya
limfokin dan timbul reaksi berupa dermatitis yang secara klinis terlihat sebagai dermatitis kontak.
Patogenesis2. Mekanisme Non Imunologis• Reaksi “Pseudo-allergic” menstimulasi reaksi alergi yang
bersifat antibody-dependent. • Salah satu obat yang dapat menimbulkannya adalah aspirin dan kontras
media. • Ada satu atau lebih mekanisme yang terlibat; pelepasan mediator sel
mast dengan cara langsung, aktivasi langsung dari sistem komplemen, atau pengaruh langsung pada metabolisme enzim asam arachidonat sel.
• Efek kedua, diakibatkan proses farmakologis obat terhadap tubuh yang dapat menimbulkan gangguan seperti alopesia yang timbul karena penggunaan kemoterapi anti kanker.
• Penggunaan obat-obatan tertentu secara progresif ditimbun di bawah kulit, dalam jangka waktu yang lama akan mengakibatkan gangguan lain seperti hiperpigmentasi generalisata diffuse.
2. ERITEMA• Kemerahan pada kulit• Vasodilatasi pemb darah• Eritema (-) pada penekanan• Eritema morbiliformis : milier• Eritema skrlatiformis : lentikuler• Gatal
3. DERMATITIS MEDIKA MENTOSA• Dermatitis akut• Distribusi generalisata• Efloresensi polimorf
4. PURPURA• Kemerahan pada kulit• Ekstravasasi sdm ke kulit & mukosa• Penekanan (+)
5. EKSANTEMA FIKSTUM (FIXED DRUG ERUPTION)• Predileksi sekitar mulut, bibir & penis• Kelainan :
Eritema & vesikelBentuk bulat – lonjongUkuran numulerBercak hiperpigmentasiBerulang-kali pada tempat yang sama
6. ERITEMA NODOSUM• Predileksi : tungkai bawah (ekstensor)• Kelainan : nodus eritem, nyeri• Demam, malaise
7. ERITRODERMA• Eritema generalisata• Skuama (+) pada stadium penyembuhan• Mendadak / akut
8. Pustulosis Eksantema Generalisata Akut (PEGA)• Jarang terjadi• Pustul2 milier diatas kulit eritematosa• Purpura + / -• ~ lesi target• Demam tinggi (38 c)• Pustul (-) sebelum 7 hr deskuamasi• D/ Banding : psoriasis pustulosa• PA : pustul intra epidermal / subkorneal
dermis udem,vaskulitis, PMN perivaskuler nekrosis fokal keratinosit
PENATALAKSANAAN
UMUMStop semua obat yang dikonsumsi pasien
KHUSUSSITEMIK
1. Kortikosteroid Prednison 3 x 10 mg s/d 4 x 10 mg
2. Antihistamin : CTM, Loratadin