document2

1
layouter: nuryono HALAMAN 2 RADAR SURABAYA MINGGU, 28 OKTOBER 2012 Konjen AS... PIMPINAN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB: Agus Wahyudi. Redaktur Pelaksana: Sumarno (Koordinator Liputan), Wijayanto. Redaktur: HM Choirul Shodiq, Rahmat Adhy Kurniawan, Yuli Setiyo Budi, Hendarmono Al Sidarto, Asikin, Ahmad Syaiku, Lambertus Lusi Hurek, Heti Palestina Yunani, Nofilawati Anisa. Staf Redaksi Surabaya: M Nasaruddin Ismail, M Zainuddin, Novi Triawan, Roudlon, Lainin Nadziroh, Jaini, Rochman Arief, Eko Yudiono, Wahyu Setyo Darmawan, Risang Bima Wijaya. Fotografer: Abdullah Munir, Sandhi Nurhartanto. BIRO JAKARTA: Poeji Rahardjo (Kepala), M Nur Asikin, Irman Robiawan. Sidoarjo: Agung Nugroho, Rudianto, Vega Dwi Ariesta. Gresik: Aris Wahyudianto, Ratno Dwi Santo. Probolinggo: HM Saudi Hasyim, Kediri: Imam Mubarok. IKLAN: Lilik Widyantoro (Manager), M Afik MS, M Fail, Bambang Sukoco, Ibnu Rusydi Sahara, Agoes Hari Noeswantoro, Budi Susetyo, Rini Sujarwo, Ferry Sujimat, S. Yadi. Pemasaran: Heri Santoso, Irano, Fanny Ferdyan, Indra Wijanarko. LANGGANAN: Rp 65.000/bulan (Surabaya, luar kota plus ongkos kirim); TARIF IKLAN: FULL COLOUR Rp 33.000/mm kolom, B/W Rp 25.000/mm kolom, Halaman 1: 200 persen tarif normal. ALAMAT REDAKSI: Lantai IV Graha Pena, Jl Ahmad Yani 88 Surabaya, TELP; (031) 8202142, 8202277, 8202278. FAX: (031) 8202191, IKLAN: (031) 8202279, 8202280, 8202290, PEMASARAN: (031) 8202282, 8202017, MALANG: Jl Arjuna 23, TELP (0341) 363700, 340990 FAX (0341) 326888, JAKARTA: Lantai VII Graha Pena, Jl Kebayoran Lama 12 Jakarta Selatan, TELP (021) 53699523, 53699506, FAX (021) 5349205, SIUPP: Nomor 073/MENPEN SIUPP/47/1986, tgl 8 Maret 1986, PENERBIT: PT Radar Media Surabaya. DIREKTUR: Leak Kustiya, WAKIL DIREKTUR: Lilik Widyantoro Yang Tersisa... Panasi Mesin... Tak Ada Izin Hiburan di Bangunsari SALAH satu PSK yang dipulangkan tercatat se- bagai warga Surabaya. Sisanya, berasal dari luar Kota Surabaya. Dalam ke- sempatan itu, juga dibe- rikan bantuan modal usaha sebesar Rp 3 juta dan per- lengkapan salat kepada PSK yang dipulangkan. Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampai- kan banyak terima kasih kepada seluruh warga dan tokoh masyarakat yang mau berniat mengubah ka- wasan lokalisasi Bangun- sari menjadi kawasan se- hat. “Yang terpenting ada- lah kemauan kuat pada di- ri PSK untuk mau ber- ubah,” katanya. Bulan Ramadan lalu, pemkot mengumpulkan para PSK di kediamannya untuk mengikuti tausiyah dan pengarahan. Hasilnya, ada beberapa PSK yang ingin berhenti dan beralih profesi. “Namun, mereka menyampaikan kepada saya kendala yang dialami, yakni modal usaha. Karena itu, saya akan membantu mereka mendapatkan modal usaha,” janji Risma. Ke depan, sambung Risma, bekas lokalisasi Bangunsari ini akan diubah menjadi kawasan pemukiman war- ga. Ini ditegaskan dengan tidak dibukanya izin men- dirikan tempat hiburan di sana. Selain itu, pemkot ju- ga segera memfasilitasi pembangunan pasar, pa- ving, penerangan jalan umum, dan fasilitas lainnya yang menunjang perekono- mian masyarakat sekitar. “Meskipun lokalisasi sudah tutup, namun perekonomi- an masyarakat harus tetap berjalan,” ujarnya. Bunga (nama samaran), salah seorang PSK yang insyaf, mengatakan, masalah ekonomi adalah alasannya menjadi PSK. Ia mengaku berpisah dengan suami dan harus memenuhi kebutuhan dua anaknya. Itulah yang membuat Bunga nekat. Kepada keluarganya, ia mengaku bekerja sebagai buruh pabrik di Surabaya. Sebelumnya, perempuan asal Probolinggo itu diajak temannya mengadu nasib ke Surabaya. Dari teman itu pula, ia dikenalkan de- ngan Dolly, lokalisasi terbe- sar di Surabaya. “Saya di- ajak teman. Awalnya di Dol- ly, saya tahu itu tempat apa. Tapi karena butuh uang, ya saya mau,” ucap Bunga. Tiga bulan, Bunga menjadi PSK di Dolly. Dia kemudian pindah ke Dupak Bangunsari IV. Penghasilan bunga men- jadi PSK tidak menentu. Rata-rata per hari mendapat uang kurang dari Rp 100 ribu. Di benaknya, Bunga sangat berhasrat ingin mengakhiri pekerjaannya di dunia hitam. Dan, Ramadan lalu, Bunga berhenti. Ia mengikuti Pro- gram Pemulangan Bekas PSK Pemkot Surabaya. Kemarin, Bunga resmi ber- henti menjadi PSK. Bersama empat rekannya sesama PSK di Bangusari, Bunga men- dapatkan bantuan uang tu- nai masing-masing Rp 3 juta. Itu sebagai bekalnya bekerja di kampung halaman. “Saya sudah lama ingin berhenti. Baru sekarang bisa, apalagi banyak yang mendukung. Di rumah, saya ingin jualan kecil-kecilan,” tutur Bunga. (bra/rie/yud) BANGUNSARI TUTUP... SEBELUMNYA, di Lo- kalisasi Bangunsari terda- pat 59 wisma dan 213 PSK. Kini, jumlah wisma dan pekerja seks ko- mersial (PSK) menyusut men- jadi 51 wisma dan 167 PSK. Mereka meng- huni wisma di RT 1 dan RT 2 /RW 4 Kelura- han Dupak, Krem- bangan. Menurut Ketua RW 4 Kusriyanto, selain adanya program Pemkot Sura- baya, penyusutan tersebut juga dikarenakan oleh kemauan PSK sendiri un- tuk alih profesi. “Mereka yang dipulangkan dan ditutup wismanya itu juga karena ada kemauan dari mereka sen- diri,“ ujarnya. Kata dia, pe- latihan dan pembinaan rohani secara rutin dilaku- kan untuk me- motivasi PSK ber- henti dari pekerjaannya. Kusrianto menargetkan, akhir 2012 ini, seluruh wis- ma di Dupak ditutup total. Kata dia, penutupan wis- ma dan pemulangan PSk bukanlah hal mudah. Pe- nolakan mucikari seringkali menjadi kendala. Lokalisasi Dupak memiliki 51 mu- cikari. Beberapa di anta- ranya menghalang-halangi upaya pemerintah untuk menutup usaha prostitusi yang menjadi sumber peng- hidupan mereka. Penutupan tiga wisma sekaligus di Lokalisasi Ba- ngunsari kemarin, menda- patkan respons positif warga sekitar. Selama ini, warga mengaku resah dengan ke- beradaan wisma di kawasan tersebut, namun tidak bisa ber- buat banyak. (bra/rie/yud) Tinggal 59 Wisma Masih Buka Pernikahan Edies dan Ferry berlangsung khid- mat, hanya dihadiri kelu- arga dan kerabat dekat. Selain kedua mempelai, pernikahan disaksikan Ketua Umum Muhamma- diyah Din Syamsuddin dan anggota BPK Ali Maskur Moesa. Sedang- kan, penghulu dipimpin Ketua KUA Tanahabang Syahroni. Pernikahan dimulai se- kitar pukul 09.45 dan di- dahului dengan pemba- caan ayat Alquran. Meja mempelai hanya dihadiri Ferry, sedangkan Edies ditempatkan di ruang lain. Ayah Edies, Ismail Djohar, menikahkan anaknya tanpa diwakili sang peng- hulu. (ila/rie/yud) Resmi Menikah... MU kalah 2 kali, dari Everton dan Tottenham. Mengkomparasi sektor belakang, kedua tim rapuh. Chelsea tak diperkuat Ter- ry yang masih melakoni la- rangan main terkait kasus rasisme. Sedangkan, MU tak bisa memainkan Vidic. Tapi, Ferdinand kemung- kinan bisa main dan ber- tandem dengan Evans. Hanya, MU lebih kronis lantaran diperparah dengan performa kedua kiper (De Gea dan Lindegaard) yang tak konsisten. Chelsea sedikit tenang dengan Cech di bawah mistar. Kekuatan lini tengah ham- pir sepadan. Cuma trio Ha- zard-Oscar-Mata harus di- matikan duet gelandang tengah MU yang kemung- kinan dihuni Scholes-Carrick. Jika MU bisa memaksimal- kan peran sayap (Valencia- Welbeck), Rooney-Van Per- sie jadi ancaman serius buat duo Luiz-Cahill. Tapi, untuk melakukan sistem ini, MU harus men- dominasi penguasaan bola. Celakanya, ini sulit dila- kukan terhadap Chelsea yang juga punya ball pos- session bagus. Tim pencetak gol pertama tak dijamin bakal menang. Sebab, Chelsea dan MU pu- nya tren mampu membalik- kan skor. (hio/rak) Lini Belakang... bahan peledak berdaya kuat,” ungkapnya. Pekan ini, Detasemen Khu- sus (Densus) Antiteror 88 Markas Besar Kepolisian RI menangkap 11 tersangka di empat wilayah yaitu Madiun, Solo, Palmerah, dan Bogor. Ia menyatakan, beberapa bom tersebut ditemukan saat penggeledahan di lokasi pe- nangkapan. Densus 88 me- nyita barang bukti di Madiun yaitu beberapa bom yang siap ledak, bahan baku yang masih dirakit, dan sebuah bu- ku cara merakit bom. Di Solo, polisi menyita ba- han peledak yang siap me- ledak atau sedang dirakit. Polisi juga menyita bebera- pa barang bukti di Bogor yaitu bahan-bahan material untuk perakitan bom, deto- nator, dan beberapa amu- nisi dari sejumlah amunisi. Di Jakarta, polisi menyita bahan perakitan bom di tempat tinggal tersangka. “Ini kerja keras Densus, mereka menemukan bom terlebih dahulu,” kata Suhardi. Polisi masih mendalami tujuan dan sasaran jelas ke- lompok teroris baru ini. Po- lisi masih menggali infor- masi dari 11 tersangka yang ditangkap. Polisi belum me- ngetahui secara pasti asal kemampuan kelompok ini membuat bom. Kelompok ini diduga mempelajari cara membuat bom dari artikel di internet. Namun, bentuk bom yang dirakit memiliki bentuk dan jenis dengan kelompok teroris Muhammad Thorik di Beji dan Tambora. Juru Bicara Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, empat orang terduga teroris yang ditang- kap Densus 88 langsung di- bawa ke Mabes Polri. Ke- empat terduga teroris yang ditangkap di dua tempat berbeda di Jakarta itu bernama Suherman (22), David (18), Anto, dan Narto. “Semuanya laki-laki dan langsung dibawa ke Mabes Polri,” kata Rikwanto. Rikwanto membenar- kan, penangkapan ini me- rupakan kelanjutan dari penangkapan terduga te- roris yang sebelumnya di- tangkap di Solo, Madiun, dan Bogor. Siang kemarin sekitar pukul 11.00, Den- sus 88 menangkap tiga orang yang diduga teroris. Penangkapan itu hasil penggerebekan di sebuah rumah yang terletak di Gang Haji Kimin, Palmerah Barat II, Palmerah, Jakarta Barat. Tiga orang tersebut bernama Suherman (22), David (18), dan Anto. Terpisah, kelompok Has- mi yang berkantor pusat di Bogor membantah keras ke- lompoknya dikaitkan de- ngan terorisme. ”Kami juga kaget. Ini fitnah yang luar biasa,” kata Adi Mulyadi, Staf Departemen Pendidi- kan Hasmi saat dihubungi Radar Surabaya-Jawa Pos Group, kemarin. Menurut Adi, Hasmi di- dirikan oleh Dr Muhammad Syarbini Mhi, alumnus Universitas Ibnu Khaldun Bogor. ”Singkatan kami, Harakah Sunniyah untuk masyarakat Islami. Kami juga heran kok bisa mirip sekali dengan yang dituduh teroris itu,” katanya. Hasmi memunyai alamat situs internet www. hasmi.org – yang bergerak di bidang dakwah, pelatihan agama Islam dan terbuka untuk masyarakat umum. (tar/rdl/dim/ jpnn/rie/yud) Konjen AS... “Memang ada penang- kapan terduga teroris, tapi itu kewenangan tim Den- sus 88. Kami bertugas untuk mengamankan wi- layah,” katanya. Keberadaan terduga ang- gota teroris di Desa Sewu- lan, Dagangan, Kabupaten Madiun, sudah diendus pe- tugas kepolisian sejak tiga bulan lalu. Diketahui, Agus membangun jaringan ke- lompoknya di sekitar ru- mahnya. Sumber kepolisian menyebutkan, rumah Agus juga menjadi tempat transit anggota teroris lainnya. “Sudah ada laporan be- berapa bulan lalu. Satu di Kabupaten Madiun dan dua di kota Madiun. Kami kaget juga waktu kabu- paten muncul duluan,” ka- ta sumber internal kepo- lisian yang namanya eng- gan dikorankan. Namun, sumber itu mengakui bah- wa Agus berperan sebagai penyandang dana dan pera- kit bom jaringan kelompok Palmerah Jakarta-Bogor- Solo-Madiun. Terkait dugaan Agus se- bagai perakit bom, menurut polisi itu, bisa dilihat dari latar belakang pendidikan- nya. Agus diketahui sarjana mipa-fisika. Tak hanya itu, rumah yang dihuninya memiliki bunker atau ruang bawah tanah tersembunyi. “Ada bunker dan dalamnya ada tas misterius. Ini akan diperiksa tim Jibom Polda Jatim,” katanya. Bunker yang disebut-se- but penyidik Polres Ma- diun bukan isapan jempol. Wartawan koran ini sem- pat melihat jalan masuk di samping rumah Agus. Terlihat anak tangga me- nuju bawah. Namun du- gaan adanya ruang bawah tanah, baru bisa dibuk- tikan saat tim Jibom Polda Jatim mengecek kondisi sekitar rumah Agus. Di sisi lain, penjualan ru- mah milik Agus juga dike- tahui warga Sewulan lain- nya. Seperti diungkapkan Darmanto, salah seorang tetangga Agus. Dia menga- takan, rumah yang dijual terduga teroris berada di RT 16/RW 4 tidak jauh dari rumahnya yang ditempati bersama istri dan empat anaknya. “Setahu saya di- jual tiga bulan lalu. Har- ganya ya Rp 125 juta. Itu rumah dibeli dalam bentuk jadi terus direhab, lalu dijual lagi,” katanya. Terkait sosok Agus, Dar- manto tidak begitu kenal. Dia hanya berjumpa terduga teroris itu saat salat Jumat di masjid desa setempat. Namun, dia melihat Agus sebagai sosok pendiam, tapi sopan. “Orangnya jarang bergaul sama warga desa. Ngobrol dan duduk bareng kayak gini nggak pernah. Saya hanya melihat saat Jumatan saja,” terangnya. (aan/jpnn/rie/yud) usai rapat di DPD PD Ja- tim, kemarin (27/10). Disampaikan, konso- lidasi yang akan dilakukan pada 11 November terse- but akan dikemas dalam acara pelantikan bersama pengurus DPC Partai De- mokrat seluruh Jatim hasil musyawarah cabang (mus- cab). Kegiatan tersebut akan dipusatkan di Gelora Pantjasila. Dia mengakui, pelantikan untuk pengurus DPC hasil muscab memang belum di- lakukan secara resmi hingga kini. “Kami semua menya- dari kesibukan Ketua DPD (Soekarwo, red), daripada dilantik satu per satu, maka kami putuskan untuk me- lantik serentak di Sura- baya,” jelasnya. Selain acara pelantikan DPC serempak, paginya, pada tanggal ter- sebut, akan digelar jalan sehat bareng rakyat yang diikuti para petinggi DPP dan DPD PD Jatim. Apa acara pelantikan se- rentak ini ada kaitannya dengan pilgub dan pemilu? Sugiri tidak membantah- nya. “Ya otomatis, nanti pasti ada fatwa dari Ketua DPD Jatim dan Ketua Umum (Anas Urbaning- rum) terkait kepentingan pilgub Jatim dan Pemilu 2014,” paparnya. Dalam kesempatan itu, parpol secara langsung akan memberikan pakem-pakem politik yang harus dilak- sanakan seluruh pengurus dan kader Demokrat di Ja- tim. “Agendanya pasti pengu- atan mesin partai dengan membentuk lagi kepeng- urusan hingga desa-desa,” pungkasnya. (rou/rie/yud) Dia pun mencoba men- cari sang suami di dalam rumah, tapi tidak ada. “Sa- ya mencari-cari bapaknya anak-anak ternyata tidak ada. Mau saya telepon ter- nyata handphone saya ju- ga dibawa,” terangnya. Karena tidak menemu- kan sang suami, Rahayu pun membuka pintu ger- bang dengan kunci serep. Dia mengaku bingung de- ngan kondisi ini. Tidak bi- asanya sang suami pergi tanpa pamit. Menurut dia, Agus tidak biasa pergi tan- pa pamit. “Bapak biasanya kalau pergi hanya untuk ca- ri kayu. Soalnya kami pu- nya usaha mebel,” katanya. Terkait adanya dugaan sang suami ditahan polisi dan menjadi terduga te- roris, Rahayu mengaku tak tahu. Dia merasa suami- nya tidak mungkin menja- di anggota teroris. Rahayu mengenal suaminya sosok penyayang dan pendiam. Selama menjadi istrinya sejak 2001, dia tidak per- nah melihat suaminya me- marahi anaknya. “Suami saya penyabar. Tidak mung- kin terlibat seperti itu,” ujarnya sambil terisak. Rahayu mengaku me- ngenal Agus kali pertama saat kuliah di Universitas Jember. Saat itu, Agus yang juga berasal dari Wuluhan, Jember, masuk jurusan MIPA-Fisika. Sedangkan Rahayu merupakan maha- siswa jurusan Biologi. “2001 kami menikah. Kalau lulus kuliah 2004 lalu. Dan baru 2005, kami pulang ke Ma- diun dan mengelola usaha ini. Usaha perkayuan ini mi- lik orang tua saya,” katanya. Wartawan koran ini sempat meminta foto milik Agus dari istrinya. Namun, Rahayu sempat menolak. Dia mengaku banyak foto suaminya yang dimus- nahkan. Hanya tersisa foto pada ijazah semasa kuliah. Menurutnya, Agus lebih suka memajang tulisan- tulisan di dinding. Radar Madiun sempat melihat beragam tulisan 18 Ting- katan Manusia di Akhirat, Indahnya Surga, Dahsyat- nya Neraka, serta tulisan tentang hidup sesudah ma- ti. Kondisi rumah Agus pun tertutup. Halaman rumah ditembok tinggi dan di depannya ada pagar yang menjadi pintu gerbang. Sedangkan, di depan ru- mah terdapat bangunan untuk membuat mebel ka- yu. (aan/jpnn/rie/yud)

Upload: deny-purwita-putra

Post on 15-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

berita

TRANSCRIPT

  • layouter: nuryono

    HALAMAN 2RADAR SURABAYA O MINGGU, 28 OKTOBER 2012

    Konjen AS...

    PIMPINAN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB: Agus Wahyudi. Redaktur Pelaksana: Sumarno (Koordinator Liputan), Wijayanto. Redaktur: HM Choirul Shodiq, Rahmat Adhy Kurniawan, Yuli Setiyo Budi, Hendarmono Al Sidarto, Asikin,Ahmad Syaiku, Lambertus Lusi Hurek, Heti Palestina Yunani, Nofilawati Anisa. Staf Redaksi Surabaya: M Nasaruddin Ismail, M Zainuddin, Novi Triawan, Roudlon, Lainin Nadziroh, Jaini, Rochman Arief, Eko Yudiono, Wahyu Setyo Darmawan,Risang Bima Wijaya. Fotografer: Abdullah Munir, Sandhi Nurhartanto. BIRO JAKARTA: Poeji Rahardjo (Kepala), M Nur Asikin, Irman Robiawan. Sidoarjo: Agung Nugroho, Rudianto, Vega Dwi Ariesta. Gresik: Aris Wahyudianto, Ratno DwiSanto.Probolinggo: HM Saudi Hasyim, Kediri: Imam Mubarok. IKLAN: Lilik Widyantoro (Manager), M Afik MS, M Fail, Bambang Sukoco, Ibnu Rusydi Sahara, Agoes Hari Noeswantoro, Budi Susetyo, Rini Sujarwo, Ferry Sujimat, S. Yadi.

    Pemasaran: Heri Santoso, Irano, Fanny Ferdyan, Indra Wijanarko. LANGGANAN: Rp 65.000/bulan (Surabaya, luar kota plus ongkos kirim); TARIF IKLAN: FULL COLOUR Rp 33.000/mm kolom, B/W Rp 25.000/mm kolom, Halaman 1: 200 persen tarif normal.ALAMAT REDAKSI: Lantai IV Graha Pena, Jl Ahmad Yani 88 Surabaya, TELP; (031) 8202142, 8202277, 8202278. FAX: (031) 8202191, IKLAN: (031) 8202279, 8202280, 8202290, PEMASARAN: (031) 8202282, 8202017, MALANG: Jl Arjuna 23, TELP (0341)363700, 340990 FAX (0341) 326888, JAKARTA: Lantai VII Graha Pena, Jl Kebayoran Lama 12 Jakarta Selatan, TELP (021) 53699523, 53699506, FAX (021) 5349205, SIUPP: Nomor 073/MENPEN SIUPP/47/1986, tgl 8 Maret 1986, PENERBIT: PT Radar MediaSurabaya. DIREKTUR: Leak Kustiya, WAKIL DIREKTUR: Lilik Widyantoro

    Yang Tersisa...

    Panasi Mesin...

    Tak Ada Izin Hiburan di BangunsariSALAH satu PSK yang

    dipulangkan tercatat se-bagai warga Surabaya.Sisanya, berasal dari luarKota Surabaya. Dalam ke-sempatan itu, juga dibe-rikan bantuan modal usahasebesar Rp 3 juta dan per-lengkapan salat kepadaPSK yang dipulangkan.

    Dalam sambutannya,Wali Kota Surabaya TriRismaharini menyampai-kan banyak terima kasihkepada seluruh warga dantokoh masyarakat yangmau berniat mengubah ka-wasan lokalisasi Bangun-sari menjadi kawasan se-hat. Yang terpenting ada-lah kemauan kuat pada di-ri PSK untuk mau ber-ubah, katanya.

    Bulan Ramadan lalu,pemkot mengumpulkan

    para PSK di kediamannyauntuk mengikuti tausiyahdan pengarahan. Hasilnya,ada beberapa PSK yangingin berhenti dan beralihprofesi. Namun, merekamenyampaikan kepadasaya kendala yang dialami,yakni modal usaha. Karenaitu, saya akan membantumereka mendapatkan modalusaha, janji Risma.

    Ke depan, sambung Risma,bekas lokalisasi Bangunsariini akan diubah menjadikawasan pemukiman war-ga. Ini ditegaskan dengantidak dibukanya izin men-dirikan tempat hiburan disana. Selain itu, pemkot ju-ga segera memfasilitasipembangunan pasar, pa-ving, penerangan jalanumum, dan fasilitas lainnyayang menunjang perekono-mian masyarakat sekitar.Meskipun lokalisasi sudah

    tutup, namun perekonomi-an masyarakat harus tetapberjalan, ujarnya.

    Bunga (nama samaran),salah seorang PSK yanginsyaf, mengatakan, masalahekonomi adalah alasannyamenjadi PSK. Ia mengakuberpisah dengan suami danharus memenuhi kebutuhandua anaknya. Itulah yangmembuat Bunga nekat.Kepada keluarganya, iamengaku bekerja sebagaiburuh pabrik di Surabaya.

    Sebelumnya, perempuanasal Probolinggo itu diajaktemannya mengadu nasibke Surabaya. Dari temanitu pula, ia dikenalkan de-ngan Dolly, lokalisasi terbe-sar di Surabaya. Saya di-ajak teman. Awalnya di Dol-ly, saya tahu itu tempat apa.Tapi karena butuh uang, yasaya mau, ucap Bunga.

    Tiga bulan, Bunga menjadi

    PSK di Dolly. Dia kemudianpindah ke Dupak BangunsariIV. Penghasilan bunga men-jadi PSK tidak menentu.Rata-rata per hari mendapatuang kurang dari Rp 100 ribu.

    Di benaknya, Bunga sangatberhasrat ingin mengakhiripekerjaannya di dunia hitam.Dan, Ramadan lalu, Bungaberhenti. Ia mengikuti Pro-gram Pemulangan BekasPSK Pemkot Surabaya.

    Kemarin, Bunga resmi ber-henti menjadi PSK. Bersamaempat rekannya sesama PSKdi Bangusari, Bunga men-dapatkan bantuan uang tu-nai masing-masing Rp 3 juta.Itu sebagai bekalnya bekerjadi kampung halaman.

    Saya sudah lama inginberhenti. Baru sekarangbisa, apalagi banyak yangmendukung. Di rumah, sayaingin jualan kecil-kecilan,tutur Bunga. (bra/rie/yud)

    BANGUNSARI TUTUP...

    SEBELUMNYA, di Lo-kalisasi Bangunsari terda-pat 59 wisma dan 213 PSK.Kini, jumlah wisma danpekerja seks ko-mersial (PSK)menyusut men-jadi 51 wismadan 167 PSK.Mereka meng-huni wisma diRT 1 dan RT 2/RW 4 Kelura-han Dupak, Krem-bangan.

    Menurut Ketua RW 4Kusriyanto, selain adanyaprogram Pemkot Sura-baya, penyusutan tersebutjuga dikarenakan oleh

    kemauan PSK sendiri un-tuk alih profesi. Merekayang dipulangkan dan

    ditutup wismanya itujuga karena ada

    kemauan darimereka sen-diri, ujarnya.Kata dia, pe-latihan danpembinaanrohani secara

    rutin dilaku-kan untuk me-

    motivasi PSK ber-henti dari pekerjaannya.

    Kusrianto menargetkan,akhir 2012 ini, seluruh wis-ma di Dupak ditutup total.Kata dia, penutupan wis-

    ma dan pemulangan PSkbukanlah hal mudah. Pe-nolakan mucikari seringkalimenjadi kendala. LokalisasiDupak memiliki 51 mu-cikari. Beberapa di anta-ranya menghalang-halangiupaya pemerintah untukmenutup usaha prostitusiyang menjadi sumber peng-hidupan mereka.

    Penutupan tiga wismasekaligus di Lokalisasi Ba-ngunsari kemarin, menda-patkan respons positif wargasekitar. Selama ini, wargamengaku resah dengan ke-beradaan wisma di kawasantersebut, namun tidak bisa ber-buat banyak. (bra/rie/yud)

    Tinggal 59 WismaMasih Buka

    Pernikahan Edies danFerry berlangsung khid-mat, hanya dihadiri kelu-arga dan kerabat dekat.Selain kedua mempelai,pernikahan disaksikanKetua Umum Muhamma-diyah Din Syamsuddindan anggota BPK AliMaskur Moesa. Sedang-kan, penghulu dipimpinKetua KUA TanahabangSyahroni.

    Pernikahan dimulai se-kitar pukul 09.45 dan di-dahului dengan pemba-caan ayat Alquran. Mejamempelai hanya dihadiriFerry, sedangkan Ediesditempatkan di ruang lain.Ayah Edies, Ismail Djohar,menikahkan anaknyatanpa diwakili sang peng-hulu. (ila/rie/yud)

    Resmi Menikah...

    MU kalah 2 kali, dariEverton dan Tottenham.Mengkomparasi sektorbelakang, kedua tim rapuh.Chelsea tak diperkuat Ter-ry yang masih melakoni la-rangan main terkait kasusrasisme. Sedangkan, MUtak bisa memainkan Vidic.Tapi, Ferdinand kemung-kinan bisa main dan ber-tandem dengan Evans.

    Hanya, MU lebih kronislantaran diperparah denganperforma kedua kiper (DeGea dan Lindegaard) yangtak konsisten. Chelseasedikit tenang dengan Cechdi bawah mistar.

    Kekuatan lini tengah ham-

    pir sepadan. Cuma trio Ha-zard-Oscar-Mata harus di-matikan duet gelandangtengah MU yang kemung-kinan dihuni Scholes-Carrick.Jika MU bisa memaksimal-kan peran sayap (Valencia-Welbeck), Rooney-Van Per-sie jadi ancaman serius buatduo Luiz-Cahill.

    Tapi, untuk melakukansistem ini, MU harus men-dominasi penguasaan bola.Celakanya, ini sulit dila-kukan terhadap Chelseayang juga punya ball pos-session bagus.

    Tim pencetak gol pertamatak dijamin bakal menang.Sebab, Chelsea dan MU pu-nya tren mampu membalik-kan skor. (hio/rak)

    Lini Belakang...

    bahan peledak berdayakuat, ungkapnya.

    Pekan ini, Detasemen Khu-sus (Densus) Antiteror 88Markas Besar Kepolisian RImenangkap 11 tersangka diempat wilayah yaitu Madiun,Solo, Palmerah, dan Bogor.Ia menyatakan, beberapabom tersebut ditemukan saatpenggeledahan di lokasi pe-nangkapan. Densus 88 me-nyita barang bukti di Madiunyaitu beberapa bom yang siapledak, bahan baku yangmasih dirakit, dan sebuah bu-ku cara merakit bom.

    Di Solo, polisi menyita ba-han peledak yang siap me-ledak atau sedang dirakit.Polisi juga menyita bebera-pa barang bukti di Bogoryaitu bahan-bahan materialuntuk perakitan bom, deto-nator, dan beberapa amu-nisi dari sejumlah amunisi.Di Jakarta, polisi menyitabahan perakitan bom ditempat tinggal tersangka. Inikerja keras Densus, merekamenemukan bom terlebihdahulu, kata Suhardi.

    Polisi masih mendalamitujuan dan sasaran jelas ke-lompok teroris baru ini. Po-

    lisi masih menggali infor-masi dari 11 tersangka yangditangkap. Polisi belum me-ngetahui secara pasti asalkemampuan kelompok inimembuat bom. Kelompokini diduga mempelajari caramembuat bom dari artikel diinternet. Namun, bentuk bomyang dirakit memiliki bentukdan jenis dengan kelompokteroris Muhammad Thorik diBeji dan Tambora.

    Juru Bicara Polda MetroJaya Kombes Pol Rikwantomengatakan, empat orangterduga teroris yang ditang-kap Densus 88 langsung di-bawa ke Mabes Polri. Ke-empat terduga teroris yangditangkap di dua tempatberbeda di Jakarta itubernama Suherman (22),David (18), Anto, dan Narto.Semuanya laki-laki danlangsung dibawa ke MabesPolri, kata Rikwanto.

    Rikwanto membenar-kan, penangkapan ini me-rupakan kelanjutan daripenangkapan terduga te-roris yang sebelumnya di-tangkap di Solo, Madiun,dan Bogor. Siang kemarinsekitar pukul 11.00, Den-sus 88 menangkap tigaorang yang diduga teroris.

    Penangkapan itu hasilpenggerebekan di sebuahrumah yang terletak diGang Haji Kimin, PalmerahBarat II, Palmerah, JakartaBarat. Tiga orang tersebutbernama Suherman (22),David (18), dan Anto.

    Terpisah, kelompok Has-mi yang berkantor pusat diBogor membantah keras ke-lompoknya dikaitkan de-ngan terorisme. Kami jugakaget. Ini fitnah yang luarbiasa, kata Adi Mulyadi,Staf Departemen Pendidi-kan Hasmi saat dihubungiRadar Surabaya-Jawa PosGroup, kemarin.

    Menurut Adi, Hasmi di-dirikan oleh Dr MuhammadSyarbini Mhi, alumnusUniversitas Ibnu KhaldunBogor. Singkatan kami,Harakah Sunniyah untukmasyarakat Islami. Kamijuga heran kok bisa miripsekali dengan yang dituduhteroris itu, katanya.

    Hasmi memunyai alamatsitus internet www.hasmi.org yang bergerakdi bidang dakwah,pelatihan agama Islam danterbuka untuk masyarakatumum. (tar/rdl/dim/jpnn/rie/yud)

    Konjen AS...Memang ada penang-

    kapan terduga teroris, tapiitu kewenangan tim Den-sus 88. Kami bertugasuntuk mengamankan wi-layah, katanya.

    Keberadaan terduga ang-gota teroris di Desa Sewu-lan, Dagangan, KabupatenMadiun, sudah diendus pe-tugas kepolisian sejak tigabulan lalu. Diketahui, Agusmembangun jaringan ke-lompoknya di sekitar ru-mahnya. Sumber kepolisianmenyebutkan, rumah Agusjuga menjadi tempat transitanggota teroris lainnya.

    Sudah ada laporan be-berapa bulan lalu. Satu diKabupaten Madiun dan

    dua di kota Madiun. Kamikaget juga waktu kabu-paten muncul duluan, ka-ta sumber internal kepo-lisian yang namanya eng-gan dikorankan. Namun,sumber itu mengakui bah-wa Agus berperan sebagaipenyandang dana dan pera-kit bom jaringan kelompokPalmerah Jakarta-Bogor-Solo-Madiun.

    Terkait dugaan Agus se-bagai perakit bom, menurutpolisi itu, bisa dilihat darilatar belakang pendidikan-nya. Agus diketahui sarjanamipa-fisika. Tak hanya itu,rumah yang dihuninyamemiliki bunker atau ruangbawah tanah tersembunyi.Ada bunker dan dalamnyaada tas misterius. Ini akan

    diperiksa tim Jibom PoldaJatim, katanya.

    Bunker yang disebut-se-but penyidik Polres Ma-diun bukan isapan jempol.Wartawan koran ini sem-pat melihat jalan masukdi samping rumah Agus.Terlihat anak tangga me-nuju bawah. Namun du-gaan adanya ruang bawahtanah, baru bisa dibuk-tikan saat tim Jibom PoldaJatim mengecek kondisisekitar rumah Agus.

    Di sisi lain, penjualan ru-mah milik Agus juga dike-tahui warga Sewulan lain-nya. Seperti diungkapkanDarmanto, salah seorangtetangga Agus. Dia menga-takan, rumah yang dijualterduga teroris berada di

    RT 16/RW 4 tidak jauh darirumahnya yang ditempatibersama istri dan empatanaknya. Setahu saya di-jual tiga bulan lalu. Har-ganya ya Rp 125 juta. Iturumah dibeli dalam bentukjadi terus direhab, lalu dijuallagi, katanya.

    Terkait sosok Agus, Dar-manto tidak begitu kenal.Dia hanya berjumpa terdugateroris itu saat salat Jumatdi masjid desa setempat.Namun, dia melihat Agussebagai sosok pendiam, tapisopan. Orangnya jarangbergaul sama warga desa.Ngobrol dan duduk barengkayak gini nggak pernah.Saya hanya melihat saatJumatan saja, terangnya.(aan/jpnn/rie/yud)

    usai rapat di DPD PD Ja-tim, kemarin (27/10).

    Disampaikan, konso-lidasi yang akan dilakukanpada 11 November terse-but akan dikemas dalamacara pelantikan bersamapengurus DPC Partai De-mokrat seluruh Jatim hasilmusyawarah cabang (mus-cab). Kegiatan tersebutakan dipusatkan di GeloraPantjasila.

    Dia mengakui, pelantikanuntuk pengurus DPC hasilmuscab memang belum di-

    lakukan secara resmi hinggakini. Kami semua menya-dari kesibukan Ketua DPD(Soekarwo, red), daripadadilantik satu per satu, makakami putuskan untuk me-lantik serentak di Sura-baya, jelasnya. Selain acarapelantikan DPC serempak,paginya, pada tanggal ter-sebut, akan digelar jalansehat bareng rakyat yangdiikuti para petinggi DPPdan DPD PD Jatim.

    Apa acara pelantikan se-rentak ini ada kaitannyadengan pilgub dan pemilu?Sugiri tidak membantah-

    nya. Ya otomatis, nantipasti ada fatwa dari KetuaDPD Jatim dan KetuaUmum (Anas Urbaning-rum) terkait kepentinganpilgub Jatim dan Pemilu2014, paparnya.

    Dalam kesempatan itu,parpol secara langsung akanmemberikan pakem-pakempolitik yang harus dilak-sanakan seluruh pengurusdan kader Demokrat di Ja-tim. Agendanya pasti pengu-atan mesin partai denganmembentuk lagi kepeng-urusan hingga desa-desa,pungkasnya. (rou/rie/yud)

    Dia pun mencoba men-cari sang suami di dalamrumah, tapi tidak ada. Sa-ya mencari-cari bapaknyaanak-anak ternyata tidakada. Mau saya telepon ter-nyata handphone saya ju-ga dibawa, terangnya.

    Karena tidak menemu-kan sang suami, Rahayupun membuka pintu ger-bang dengan kunci serep.Dia mengaku bingung de-ngan kondisi ini. Tidak bi-asanya sang suami pergitanpa pamit. Menurut dia,Agus tidak biasa pergi tan-pa pamit. Bapak biasanyakalau pergi hanya untuk ca-ri kayu. Soalnya kami pu-nya usaha mebel, katanya.

    Terkait adanya dugaansang suami ditahan polisidan menjadi terduga te-roris, Rahayu mengaku taktahu. Dia merasa suami-nya tidak mungkin menja-di anggota teroris. Rahayumengenal suaminya sosokpenyayang dan pendiam.

    Selama menjadi istrinyasejak 2001, dia tidak per-nah melihat suaminya me-marahi anaknya. Suamisaya penyabar. Tidak mung-kin terlibat seperti itu,ujarnya sambil terisak.

    Rahayu mengaku me-ngenal Agus kali pertamasaat kuliah di UniversitasJember. Saat itu, Agus yangjuga berasal dari Wuluhan,Jember, masuk jurusanMIPA-Fisika. SedangkanRahayu merupakan maha-siswa jurusan Biologi. 2001kami menikah. Kalau luluskuliah 2004 lalu. Dan baru2005, kami pulang ke Ma-diun dan mengelola usahaini. Usaha perkayuan ini mi-lik orang tua saya, katanya.

    Wartawan koran inisempat meminta foto milikAgus dari istrinya. Namun,Rahayu sempat menolak.Dia mengaku banyak fotosuaminya yang dimus-nahkan. Hanya tersisa fotopada ijazah semasa kuliah.Menurutnya, Agus lebihsuka memajang tulisan-

    tulisan di dinding. RadarMadiun sempat melihatberagam tulisan 18 Ting-katan Manusia di Akhirat,Indahnya Surga, Dahsyat-nya Neraka, serta tulisantentang hidup sesudah ma-ti. Kondisi rumah Agus pun

    tertutup. Halaman rumahditembok tinggi dan didepannya ada pagar yangmenjadi pintu gerbang.Sedangkan, di depan ru-mah terdapat bangunanuntuk membuat mebel ka-yu. (aan/jpnn/rie/yud)