23-43-1-smuyuy

Upload: ratih-kusuma

Post on 05-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 23-43-1-SMuyuy

    1/7

    SCIENTIA VOL. 5 NO. 2, AGUSTUS 2015 

    ISSN : 2087-5045 62

    UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK GAMBIR

    (Uncariagambir Roxb) TERHADAP Candida albicans  SECARA IN VITRO

    Suraini, Chairani dan Enlita

    STIKes Perintis Padang Email : [email protected]  

    ABSTRACT

     Effective treatment is being sought for the discovery of antifungal compounds.One of Plants thatare suspected as a potential antifungal is Gambir (Uncaria gambier Roxb. ). Gambir contains high

    antioxidants. Gambier containing catechin, katekutannat, quercetin, gallic acid, and catechol elagatacid, has been studied to determine its antifungal activity. This study was done by using experimental

    in vitro tube dilution method. The general objective of this study was to investigate the inhibition ofethanolic extract and water extract of gambier towards the growth of Candida albicans. Specific

    objectives were to determine Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum BactericidalConcentration (MBC)of ethanolic extract and water extract of gambier towards the growth of

    Candida albicans. The concentration used were 50% , 60% , 70% , 80% , 90% and 100% . The results showed thatMICof the ethanolic extract of gambier could not be determined, while the MBCwas100%. One Way ANOVA statistical analysis results showed p= 0.004 ( p< 0.05 ), indicating

     significant differences in changes of the concentration of ethanol extract gambier to the number ofcolonies ofCandida albicans. Correlation test showed a close relationship between the concentrationof gambier extract and the number of colonies ( r = -9.900 : p < 0.05 ). Regression test yielda linearregression equation Y = 5,034-0,048x with R Square coefficient ( r2 ) of 0.802. Based on the researchresults it can be concluded that the ethanolic extract of gambier has antifungal effect against Candidaalbicans.

    Keywords  : antifungal, extract ofgambier, Candida albicans 

    PENDAHULUAN

    Candida albicans  merupakan spesies

    Candida  yang paling sering menyebabkaninfeksi oportunistik. Candida albicans  dapat

    menyebabkan infeksi pada kulit dan ataumembran mukosa di dalam mulut,yang dapatmenyerang anak-anak maupun orang dewasa.

    Pada anak kecil, jamur ini sering ditemukansebagai penyebab jejak putih dalam mulut

    (sariawan). Sariawan atau oral thrush adalahsuatu kondisi di mana jamur Candida albicans terakumulasi pada lapisan mulut, yang jugadapat disebut dengan candidiasis mulut(Ratnadita,2011).

    Tanaman gambir (Uncaria gambirRoxb) merupakan tanaman yang memiliki nilaiekonomi yang sangat tinggi. Kegunaan gambirsecara tradisional adalah sebagai pelengkapmakan sirih dan sebagai obat-obatan.Penggunaan gambir dalam makan sirih dapatmenyehatkan gigi, gusi dan tenggorokan

    (Heyne, 1987). Di Malaysia gambir digunakan

    untuk luka bakar, rebusan daun muda dantunasnya digunakan sebagai obat diare dandisentri serta obat kumur-kumur pada sakitkerongkongan. Secara moderen gambir banyakdigunakan sebagai bahan baku industri farmasidan makanan, diantaranya bahan baku obat penyakit hati dengan paten “catergen”, bahan baku permen yang melegakan kerongkongan bagi perokok di Jepang karena gambir mampumenetralisir nikotin. Sedangkan di Singapura

    gambir digunakan sebagai bahan baku obatsakit perut dan sakit gigi (Dhalimi, 2006).

    Kandungan utama dari gambir adalahsenyawa katekin dan senyawa lainnya sepertikatekutannat, kuersetin, asam gallat, asamelagat, katekol, pigmen dan lain-lain. Gambirmengandung zat antioksidan yang tinggi. Sifat

    antioksidan dari gambir karena adanyasenyawa polifenol seperti tanin, katekin dan

    gambiriin (Kaylaku, 2012). Kandungan polifenol katekin (catechin) yang bermanfaatsebagai antioksidan alami dapat menangkal

    radikal bebas (Gani dkk, 2013), sehingga dapat berfungsi menangkap radikal bebas yang dapat

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]

  • 8/15/2019 23-43-1-SMuyuy

    2/7

    SCIENTIA VOL. 5 NO. 2, AGUSTUS 2015 

    ISSN : 2087-5045 63

    melindungi dari penyakit kardiovaskuler,oksidasi lipoprotein densitas rendah (LDL),dan penyakit kanker lainnya. Gambir jugamemiliki peran dalam mekanisme pertahananterhadap mikroorganisme, serangga danherbivora (Agawa, 2001 cit Kresnawati, 2009).

    Bachtiar (1991) mengatakan kandungan

    kimia gambir yang banyak dimanfaatkanadalah katekin dan tannin. Secara tradisionaldaun gambir sering juga digunakan sebagaiobat untuk luka, demam, sakit kepala, sakit perut dan infeksi karena bakteri dan jamur(Kaylaku, 2012). Hasil uji bakteri didapatkan bahwa ekstrak gambir memiliki aktifitas anti bakteri dalam berbagai konsentrasi terhadap bakteri  Escherichia coli dan Staphylococcusaureus, dibuktikan dengan terbentuknyadaerah zona bening yang tidak ditumbuhi oleh

     bakteri (Kresnawaty, 2009). Dilaporkan juga bahwa disamping mengandung bahan aktif anti

    mikroba gambir juga bersifat anti jamur danserangga (Adria, 1998).

    Tujuan umum dari penelitian ini adalah

    mengetahui daya hambat ekstrak etanol gambir(Uncaria   gambir Roxb) terhadap

     pertumbuhan Candida albicans secara in vitro.Mengetahui daya hambat ekstrak air gambir(Uncaria  gambir Roxb) terhadap pertumbuhanCandida albicans  secara in vitro. Sedangkantujuan khusus untuk mengetahui Konsentrasi

    Hambat Minimum (KHM) dan KonsentrasiBunuh Minimum dari ekstrak etanol dan

    ekstrak air gambir (Uncaria  gambir Roxb).

    METODE PENELITIAN

    Alat dan bahan

    Alat yang digunakan: kompor listrik,waterbath, alat rotaryevaporator,spektrofotometer, autoclave, erlenmeyer, gelas

     piala, tabung reaksi, rak tabung reaksi,

    inkubator, oven, ose, lampu spritus, cawan petri, timbangan analitik, mikropipet,

    Bahan yang digunakan adalah : getaholahan gambir, etanol 70%, NaCl 0,9%,aquades, media Sabauraoud Dekstrosa Agar(SDA), media Sabauroud Broth, koloni

    Candida albicans, kertas saring, aquades steril.

    Bahan Uji dan Sampel

    Bahan uji dalam penelitian ini adalahekstrak etanol dan ekstrak air dari gambir,

    kering sedangkan sampel penelitian adalah jamur Candida albicans  yang diperoleh dari

    laboratorium mikrobiologi Rumah SakitUmum Pusat (RSUP) Dr. M. Djamil Padang.Konsentrasi ekstrak gambir yang digunakandalam penelitian ini adalah 50%%, 60%, 70%,80%, 90% dan 100% dengan 4 kali pengulangan.

    Prosedur KerjaPenyiapan Serbuk gambir

    Bahan uji yang digunakan adalah olahangambir yang diperoleh dari olahan gambirrakyat di Payakumbuh Sumatera Barat.Bongkahan gambir dibersihkan dari bahan pengotor dan dihaluskan menjadi serbuk.

    Pembuatan Ekstrak Etanol Gambir

    Gambir diekstrak dengan cara maserasimenggunakan etanol 70%. Sebanyak 500 gram

    serbuk gambir dimasukkan ke dalamErlenmeyer lalu ditambahkan methanol 70%

    sampai serbuk gambir terendam dan terdapatlapisan pelarut setebal 3 cm diatas serbukgambir. Tabung Erlenmeyer ditutup sambil

    sesekali di aduk. Campuran tersebut dibiarkanselama 2 x 24 jam. Campuran tersebut disaring

    dengan kertas saring sehingga didapatkanfiltrat. Kemudian ampasnya dimaserasikembali dengan pengulangan sebanyak 2 kalisampai ampasnya terlihat berwarna pucat.Filtrat hasil saringan kemudian diuapkan

    menggunakan rotaryevaporator sehinggadiperoleh ekstrak kental.

    Pembuatan Ekstrak Air Gambir

    Bongkahan gambir dihaluskan sampaimenjadi serbuk, kemudian ditimbang sebanyak200 gram. Kemudian serbuk gambir

    diekstraksi dengan pelarut air sebanyak 300 mlsambil diaduk. Kemudian ekstrak di saringdengan menggunakan corong yang dilapisikertas saring (Hargono, 1986 cit Sari, 2010).

    Pembuatan Suspensi Candida albican  Koloni jamur Candida albicans 

    sebanyak 3 ose dimasukkan ke dalam mediaSabauroud Broth. Koloni jamur padaSabauroud Broth dispektrofotometri denganλ=530 sehingga diketahui Otical Density (OD)yang setara dengan 106  bakteri.ml. Kemudiandengan rumus pengenceran N1.V1=N2.V2

    kepadatan jamur tersebut diencerkan 2Xdengan Sabauroud Broth menjadi 104  jamur/ml.

  • 8/15/2019 23-43-1-SMuyuy

    3/7

    SCIENTIA VOL. 5 NO. 2, AGUSTUS 2015 

    ISSN : 2087-5045 64

    Penentuan Konsentrasi Hambat Minimum

    (KHM) Ekstrak Etanol

    Disiapkan 7 buah tabung reaksi. Tabung1 tidak berisi ekstrak (hanya berisi aquadessteril), tabung 2 berisi 1 ml ekstrak gambirdengan konsentrasi 50%, tabung 3 berisi 1 mlekstrak dengan konsentrasi 60%, tabung 4

     berisi 1 ml ekstrak dengan konsentrasi 70%,tabung 5 berisi 1 ml ekstrak dengankonsentrasi 80%, tabung 6 berisi 1 ml ekstrakdengan konsentrasi 90% dan tabung 7 berisi 1ml ekstrak dengan konsentrasi 100%.Kemudian ke dalam masing-masing tabungditambahkan perbenihan cair Candida albicans yang berisi 104CFU/ml (tabung 2,3,4,5,6,7).Tabung 1 yang tidak berisi ekstrak (0 mlekstrak) merupakan control positif (KP).Ketujuh tabung reaksi kemudian diinkubasi

     pada suhu 37°C selama 18-24 jam dan diamatikekeruhannya dan dilihat nilai KHM.

    Penentuan Konsentrasi Bunuh Minimum

    (KBM)

    Disiapkan 7 buah cawan petri yang berisi medium SDA. Kemudian suspensi

    Candida albicans  dari ketujuh tabung reaksiyang sudah diinkubasi selama 18-24 jamkemudian diinokulasikan ke dalam masing-masing medium dengan menggoreskan satuose pada masing-masing cawan petri. Cawan

     petri 1 berasal dari tabung reaksi yang diberiekstrak dengan konsentrasi 50%, cawan 2 dari

    tabung reaksi yang diberi ekstrak dengankonsentrasi 60%, cawan 3 berasaldari tabungreaksi yang diberi ekstrak dengan konsentrasi70%, cawan 4 dari tabung reaksi yang diberiekstrak dengan konsentrasi 80% dan cawan 5

    dari tabung reaksi yang diberi ekstrak dengankonsentrasi 90% dan cawan 6 dari tabungreaksi yang diberi ekstrak dengan konsentrasi100%. Cawan Cawan petri 7 merupakanOriginal Inokulum (OI). Keenam streaking

     plate beserta OI diinkubasi pada suhu 37°Cselama 18-24 jam kemudian koloni Candidaalbicans yang tumbuh  dihitung denganmenggunakan coloni counter untukmenentukan nilai KBM.

    Analisis Data

    Hasil penghitungan jumlah koloni jamur

    Candida albicans  yang diperoleh berdasarkan4 kali pengulangan ini kemudian dianalisadengan software SPSS 22. Uji statistik yangdigunakan adalah uji One -Way ANOVA, Uji

    Korelasi, uji Regresi serta Analisis Post Hoc.

    Semua analisis dihitung berdasarkan bataskepercayaan 95%. artinya kemungkinankesalahan hasil penelitian berkisar 5%.

    HASIL DAN PEMBAHASAN 

    Identifikasi Candida albicans

    Penelitian ini menggunakan isolateCandida albicans  yang disediakan olehLaboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit Dr.

    M. Djamil Padang. Isolat tersebut dilakukan penggoresan ulang pada media SabauraudDextrosa Agar (SDA) kemudian diidentifikasimenggunakan pewarnaan Gram dangerminating tube test.

    Pada medium SDA, Candida albicans memperlihatkan koloni yang berbentuk bulat

    dengan permukaan agak cembung, teksturhalus, licin, berwarna putih kekuningan dan berbau seperti ragi/tape. Setelah dilakukan pewarnaan Gram dan diamati dibawahmikroskop dengan memakai perbesaran 100x,ditemukan sel jamur yang berbentuk bulatlonjong, bertunas (budding yeast ) dengansediaan yang berwarna ungu. Sedangkanidentifikasi germinating tube test didapatkan bentukan tunas yang memanjang yangmerupakan kunci untuk menentukan dari jenis

    Candida albicans yang mana bentukan tabung

    kecambah ini tidak dimiliki oleh jenis Candidalainnya.

    Gambar 1. Koloni Candida albicans 

    Gambar 2. Pewarnaan Gram Candida

    albicans (100x10) 

  • 8/15/2019 23-43-1-SMuyuy

    4/7

    SCIENTIA VOL. 5 NO. 2, AGUSTUS 2015 

    ISSN : 2087-5045 65

    Hasil Pengamatan Kekeruhan dan Analisa

    terhadap (KHM) Ektrak Etanol Gambir Pada penelitian ini konsentrasi ekstrak

    etanol gambir yang digunakan enam macam

    yaitu 50%, 60%, 70%, 80%, 90% dan 100%.

    Kadar Hambat Minimum adalah kadarterendah dari antimikroba yang dapat

    menghambat pertumbuhan jamur yang ditandai

    dengan tidak adanya kekeruhan pada tabung.

    Berdasarkan hasil uji tabung,setelah dilakukan

    inkubasi selama 18-24 jam, kelihatan bahwa

    tidak bisa diamati perbedaan tingkat kekeruhan

    dari larutan yang ada didalam tabung. Hal ini

    disebabkan karena warna larutan ekstrak etanol

    gambir yang sangat pekat sehingga dari

     percobaan ini tidak bisa ditentukan konsentrasiminimal Kadar Hambat Minimum (KHM)

    yang dapat menghambat pertumbuhan jamur.

    Penentuan KBM Ekstrak Etanol Gambir Dari masing-masing tabung hasil uji

    dilusi selanjutnya diambil satu ose dandiinokulasikan pada medium padat SDA,kemudian diinkubasi pada suhu 37ᴼC selama18-24 jam. Keesokan harinya dilakukan penghitungan jumlah koloni yang tumbuh padamasing-masing konsentrasi denganmenggunakan coloni counter.KBM (Kadar Bunuh Minimum) adalah kadar

    terendah dari antimikroba yang dapat

    membunuh jamur yang ditandai dengan tidak

    adanya pertumbuhan jamur pada media SDA

    atau pertumbuhan koloninya kurang dari 0,1%

    dari jumlah koloni inokulum awal (Original

    inoculums/OI) pada medium SDA. Hasil

     penghitungan koloni jamur yang tumbuh pada

    media SDA dari masing-masing tabung hasil

    uji dilusi dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

    Tabel 1 : Hasil Hitung Koloni Jamur Pada Media SDA dari Tabung Hasil Uji Dilusi Ekstrak Etanolgambir.

    Konsentrasi Jumlah koloni setiap isolate (ulangan) Jumlah Rata-rata

    I II III IV

    50 % 95 69 99 95 358 89,5

    60 % 20 65 62 67 214 53,5

    70 % 19 28 28 30 105 26.25

    80 % 17 15 12 17 61 15.25

    90 % 6 10 11 5 32 8,5

    100 % 0 0 2 0 2 0,5

    Pertumbuhan koloni jamur Candidaalbicans pada Original inoculum juga dihitunguntuk tiap-tiap isolat. Koloni jamur yangtumbuh pada isolat 1 adalah 1356, koloni jamur yang tumbuh pada isolat 2 adalah 1340,koloni jamur yang tumbuh pada isolat 3 adalah

    1526 dan koloni jamur yang tumbuh padaisolat 4 adalah 1442, dengan rata-rata jumlah

    koloni sebesar 1416. Apabila dilakukan penghitungan untuk menentukan KBM, maka0,1% dari rata-rata Original inoculums adalah1,416.

    Berdasarkan penghitungan jumlahkoloni jamur Candida albicans  yang tumbuh

     pada tiap-tiap isolat tersebut, dapat ditentukan(KBM) dari ekstrak gambir yaitu pada media

    Gambar 3. Ekstrak etanol gambir +

    Candida albicans (sebelum

    inkubasi) 

    Gambar 4. Ekstrak etanol gambir +

    Candida albicans  (setelah

    inkubasi) 

  • 8/15/2019 23-43-1-SMuyuy

    5/7

    SCIENTIA VOL. 5 NO. 2, AGUSTUS 2015 

    ISSN : 2087-5045 66

    yang tidak ditumbuhi koloni jamur atau jumlahkoloninya < 0,1 % dari Original inoculums.Pada penelitian ini (KBM) ekstrak etanolgambir adalah pada perlakuan dengankonsentrasi 100% karena pada konsentrasi100% ini rata-rata jumlah koloni jamur yangtumbuh adalah 0,5 . Jumlah koloni ini < 0,1 %

    dari Original inokulum. Hasil inimemperlihatkan semakin besar konsentrasiekstrak etanol yang digunakan semakin besar pula kandungan bahan aktif yang berpengaruhterhadap penurunan pertumbuhan jumlahkoloni jamur Candida albicans  yang tumbuh pada media. 

    Data penghitungan jumlah kolonikemudian dianalisis dengan menggunakanSPSS versi 22.0. Analisis statistik yangdigunakan yaitu uji statistik One-Way

    ANOVA, Uji korelasi dan uji Regresi. Darihasil uji One-Way ANOVA didapatkan hasil

     p=0,004 (p

  • 8/15/2019 23-43-1-SMuyuy

    6/7

    SCIENTIA VOL. 5 NO. 2, AGUSTUS 2015 

    ISSN : 2087-5045 67

    diamati perbedaan tingkat kekeruhan darilarutan yang ada didalam tabung. Hal inidisebabkan karena warna larutan ekstrak airgambir yang pekat.

    Pengamatan untuk Penentuan KBM

    Ekstrak Air Gambir 

    Dari masing-masing tabung hasil ujidilusi selanjutnya diambil satu ose dandiinokulasikan pada medium padat SDA,

    kemudian diinkubasi pada suhu 37ᴼC selama18-24 jam. Keesokan harinya dilakukan penghitungan jumlah koloni yang tumbuh padamasing-masing konsentrasi denganmenggunakan coloni counter .

    Hasil penghitungan koloni jamur yang

    tumbuh pada media SDA dari masing-masing

    tabung hasil uji dilusi dapat dilihat pada Tabel

    dibawah ini :

    Tabel 2 : Hasil Hitung Koloni Jamur Pada Media SDA dari Tabung Hasil Uji DilusiEkstrak Air Gambir

    Konsentrasi Jumlah koloni setiap isolate (ulangan) Jumlah Rata-rata

    I II III IV

    50 % 564 602 496 586 2248 562

    60 % 484 492 502 476 1954 488,50

    70 % 456 476 482 465 1879 469,75

    80 % 396 450 442 432 1720 43090 % 432 411 420 405 1668 417

    100 % 248 224 154 117 743 185,75

    Pada Tabel 2 diatas dapat diketahui hasil penghitungan jumlah koloni jamur Candidaalbicans  yang tumbuh pada tiap-tiap isolatyang menunjukkan bahwa semua konsentrasi pada media SDA ternyata terdapat pertumbuhan jamur.Berdasarkan hasil ini tidakdapat ditentukan (KBM) dari ekstrak airgambir karena jumlah koloni jamur pada

    semua konsentrasi perlakuan lebih besar dari0,1 % jumlah koloni Original inoculums.

    KESIMPULAN

    Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol gambir (Uncaria gambirRoxb) memiliki efek antifungal terhadap jamurCandida albicans secara in vitro. Semakin

    tinggi konsentrasi ekstrak etanol gambir, maka

    semakin rendah pertumbuhan jamur Candidaalbicans. Kadar Bunuh Minimal (KBM)ekstrak etanol gambir terhadap jamur Candidaalbicans adalah konsentrasi 100%.

    DAFTAR PUSTAKA

    Adria, 1998. Pengaruh Ekstrak GambirTerhadap Hama terong KB  Epilachnavarivestis  Mulsant. Jurnal penelitiantanaman Industri. Vol. IV.4 Bogor.

    Agawa,M and Suyama, 2001. Amine oksidaselie activity of flavonoid. Europe JurnalBiochemryist, 268, 1953-1963.

    Bakhtiar, A 1991. Manfaat Tanaman Gambir.Makalah Penataran Petani dan PedagangPengumpul Gambir di KecamatanPangkalan Kab. 50 Kota 29-30 November 1991. FMIPA Unand.

    Padang 23 halDhalimi, A. 2006. Permasalahan Gambir

    (Uncaria gambir L.) di Sumatera Baratdan Alternatif Pemecahannya. BalaiBesar Pengkajian dan PengembanganTeknologi Pertanian.  Jurnal Perspektif .Volume V Nomor 1 hal 46-59.

    Gani,M., Y, Cuaca., A.Ayucitra dan N,Indraswati, 2013. Ekstraksi SenyawaFenolik Antioksidan dari Daun dantangkai Gambir. Jurnal Teknik kimiaIndonesia, Vol. 11. No. 5. 250-256.

    Heyne, K. 1987. Tumbuhan BergunaIndonesia III. Badan LitbangDepartemen Kehutanan. Yayasan

    Sarana Wana Jaya. Jakarta.Kaylaku, S.J. 2012. Formulasi granul

    Efervesen Kaya Antioksidan dariEkstrak Daun Gambir.  Jurnal Pascapanen. 9(1), 27-34. Bogor.

    Kresnawaty, I dan A. Zainuddin, 2009.Aktivitas Antioksidans dan Aktibakteri

    dari Derivat Metil Ekstrak Etanol daunGambir (Uncaria gambir) Jurnal Littri

  • 8/15/2019 23-43-1-SMuyuy

    7/7

    SCIENTIA VOL. 5 NO. 2, AGUSTUS 2015 

    ISSN : 2087-5045 68

    15(4), halaman 145-151. ISSN 0853-8212.

    Ratnadita, A. 2011. Candidiasis Mulut (OralTrush), Infeksi Jamur di Mulut. detikHealth. 

    Salni, N, Aminasih, R. Sriviona, 2013. IsolasiSenyawa Antijamur dari rimpang

    lengkuas Putih ( Alpinia galanga  (L)Wilid) dan Penentuan KonsentrasiHambat Minimum terhadap Candidaalbicans.  Proosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.

    Sari, W.P. 2010. Uji Toksisitas Akut campuran

    Ekstrak Etanol daun Sirih (Piper betle,

    L.) dan Ekstrak Kering Gambir (Uncaria

    gambir, R.) Terhadap Mencit Putih

     jantan. Skripsi. Fakultas kedokteran dan

    Ilmu Kesehatan Universitas Syarif

    Hidayatullah. Jakarta.