22.12 manajemen bencana dan mitigasi
TRANSCRIPT
MANAJEMEN BENCANA DAN MITIGASI
Dr.Makhrozal,M.Kes
Tim Siaga Bencana KesehatanKabupaten Aceh Utara
BENCANA :
1. Alam, seperti : banjir, gunung meletus, gempa bumi, tsunami dan lain sebagainya.
2. Teknologi, seperti : bencana kimia, nuklir, tabrakan kereta api, rubuhnya gedung, dan lain sebagainya.
3. Konflik, seperti : perang, konflik antar etnis, terorisme dan lain sebagainya.
PENANGANAN BENCANA
SEBELUM PADA SAAT SESUDAH
PENCEGAHAN
MITIGASI
KESIAPSIAGAAN
KOORDINASI
KOORDI-NASI
TANGGAP DARURAT
KOORDI-NASI
PEMULIHAN
Koordinasi sektor kesehatan
Koordinasi di sektor kesehatan sangat diperlukan, banyak kelompok keahlian / spesialis
Depkes / Dinkes dapat mengambil peran koordinator dan mengkoordinasikan semua kegiatan kesehatan.
Koordinator kesehatan dapat bekerjasama dengan koordinator sektor lain untuk membahas isue-isue bersama APA SAJA? KEMITRAAN.
Koordinasi sektor kesehatan Tim Rumah Sakit /lapangan. Tim Pemberantasan Penyakit Menular. Tim Immunisasi Tim Kesehatan Reproduksi Tim Gizi / Nutrition Tim Kesehatan jiwa. Tim pelayanan kesehatan mobile. Tim informasi dan komunikasi. Tim logistik.
6
SIKLUS PENANGANAN BENCANA
KESIAPSIAGAAN(PREPAREDNESS)
Penyiapan poskoPublikasi & Latihan(geladi)
MITIGASI(MITIGATION)
Pemetaan, penyiapanperangkat lunak, penyiapanprogram penanggulangan
Monitoring & Evaluasi
PENCEGAHAN(PREVENTION)
Pembangunan sarana dan prasarana
TAHAP TANGGAP DARURAT
(RESPONSE)
• Selamatkan jiwa• Kirim bantuan makan/ Logistik
REHABILITASI(RECOVERY)
• Pemulihan keadaan• Pembersihan lingkungan
REKONSTRUKSI/PEMBANGUNAN KEMBALI
(DEVELOPMENT)• Perbaikan Pemukiman• Perbaikan sarana & prasarana
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN
PENANGGULANGAN BENCANA :
Pra bencanaDarurat bencanaPasca bencana
8
PRABENCANA
1. PEMETAAN
2. KOORDINASI LINTAS SEKTOR
3. PELAYANAN KESEHATAN
4. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
5. LATIHAN KESIAPSIAGAAN
6. PEMANTAUAN SUMBERDAYA
7. PEMANTAUAN DAERAH RAWAN
9
SAAT BENCANA
1. PERTOLONGAN KORBAN
2. RAPID HEALTH ASSESMENT AWAL
3. TRIASE LAPANGAN
4. BERGABUNG DG SATGAS KESEHATAN
10
PASCA BENCANA
1. PENCEGAHAN BENCANA SKUNDER
2. PELAYANAN KESEHATAN
3. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PENATALAKSANAAN KESIAPSIAGAANDI LAPANGAN
Merupakan bagian dari aktivitas yang bertujuan untuk :
1. Memastikan tanda bahaya
2. Evaluasi besarnya masalah
3. Memastikan sumber daya yang ada memperoleh informasi dan dilakukan mobilisasi.
Mencakup peringatan awal, penilaian situasi, dan penyebaran pesan siaga.
Inti dari proses penyiagaan adalah pusat komunikasi.
PENILAIAN AWAL
Merupakan prosedur yang dipergunakan untuk segera mengetahui beratnya masalah dan resiko potensial dari masalah yang dihadapi.
Tujuan :
1. Untuk mencari tahu masalah yang sedang
terjadi dan kemungkinan yang dapat terjadi.
2. Untuk memobilisasi sumber daya yang
adekuat.
3. Agar penatalaksanaan lapangan dapat
diorganisasi secara benar.
POS KESEHATAN
Didirikan pada tempat yang cukup dekat untuk ditempuh dengan berjalan kaki dari lokasi bencana ( 50 – 100 m), dan daerah tersebut
merupakan :- Aman
- Ada akses langsung ke jalan raya tempat evakuasi dilakukan.
- Berada dekat dengan pos komando- Berada dalam jangkauan radio komunikasi.
POS KESEHATAN, meliputi: Komunikasi Perencanaan pelaporan Peralatan dan persediaan Peran dan tanggungjawab dari petugas Pusat Komando
Koordinasi Perencanaan Pemeriksaan dan evaluasi informasi operasional Pembuatan keputusan Penyajian dan display informasi Kontrol pesan Penghubung Pembuatan dan penyebarluasan perintah dan
instruksi Penyimpanan catatan
POS KESEHATAN Perlu memajang informasi operasional
yang relevan dengan tujuannya. Peta-peta
sangat penting dan peta dipakai untuk
menunjukkan informasi penting meliputi : Daerah dampak bahaya Informasi cuaca Informasi situasi yang meliputi data sumber
daya dan tugas Informasi akses, termasuk pengaturan lalu
lintas dan informasi jalan yang ditutup
1. Struktural Pembangunan dan rehabilitasi fisik
(RS, Pusk, gudang obat, Posko dll) Pengadaan sarana kesehatan
(ambulans dan alat transportasi lain, alkom, faskeslap dll)
Pengadaan alkes, obat dan bhn habis pakai
KEGIATAN MITIGASI
KEGIATAN
2. Non Struktural Penetapan lokasi pembangunan
sarkes di daerah aman Pengaturan konstruksi sarkes baru Pedoman cara penguatan dan disain
ulang bangunan sarkes yg sdh ada sesuai dng kondisi wilayah
Pemasangan tanda/rambu-rambu/ petunjuk (penyelamatan, bahaya, letak alat/bahan dll)
Pengaturan jalur evakuasi di setiap sarkes
KEGIATAN MITIGASI
Penyusunan rencana kontinjensi Penyiapan sarana dan prasarana
kesehatan (alkes, obat dan bhn habis pakai serta perbekalan penunjang dll)
Penyiapan dana operasional Pembentukan tim reaksi cepat (BSB)
KEGIATAN KESIAPSIAGAAN
Pengembangan sistem peringatan dini Penyebarluasan informasi
Masalah kes. Akibat bencana Usaha-usaha penyelamatan yg hrs diambil
oleh individu, keluarga dan masy korban Bagaimana menolong warga masyarakat
lain Rencana pemerintah dlm upaya
membantu masy Bagaimana bertahan dng perlindungan
atau peralatan dan bahan yg ada sebelum bantuan datang
KEGIATAN KESIAPSIAGAAN
KEGIATAN
Pelaksanaan rencana-rencana penanggulangan bencana yang pernah disusun
Pencarian dan penyelamatan korban Pemeriksaan status kesehatan korban (triage) Memberikan pertolongan pertama Mempersiapkan korban untuk tindakan rujukan
Penilaian cepat kesehatan (RHA) Memfungsikan poskeslap, rumkitlap dan yankes
bergerak bila diperlukan
KEGIATAN TANGGAP DARURAT
KEGIATAN
Pelayanan kesehatan rujukan Pelayanan kesehatan darurat (pengobatan, gizi, air
bersih, kesling, P2M dll) Mobilisasi bantuan kesehatan Surveilans epidemiologi Penanganan Post Traumatic Stress
KEGIATAN TANGGAP DARURAT
Rehabilitasi sarana dan pra sarana kesehatan inti (bukan penggantian total atau pembangunan kembali)
Perbaikan RS, GFK, Pusk, Pustu dan Polindes dll Perbaikan alat transportasi : Pusling, Ambulans, dll Perbaikan alat kesehatan Perbaikan lain di fasilitas kesehatan : alat komunikasi,
aliran listrik, sarana air bersih dll Pelayanan pemulihan kesehatan korban/pengungsi
(rujukan, gizi, air bersih, kesling, P2M, Post Traumatic Stress dll)
Surveilans epidemiologi
KEGIATAN PEMULIHAN/REHABILITASI
Pembangunan kembali sarana dan prasarana kesehatan
Meningkatkan kemampuan institusi kesehatan dlm pelayanan kesehatan
Meningkatkan dan memantapkan rencana penanggulangan
KEGIATAN REKONSTRUKSI
HAL YANG MENDASAR
Koordinator Kesehatan di lapangan tetap berada pada Kepala Dinas Kesehatan setempat.
Bantuan dari manapun, dibawah kendali operasional Kadinkes setempat, kecuali dinyatakan sebagai bencana nasional. (contoh di NAD pada th 2004)
PENYELENGGARAAN UPAYA KESIAPSIAGAAN & PENANGGULANGAN
KESIAPSIAGAAN
BENCANA
MEDICAL RESPONSE
PUBLIC HEALTH RESPONSE :
AIR BERSIH DAN SANITASI
SURVAILANS.
PEMBERANTASAN PENYAKIT & IMMUNISASI
PELAYANAN KESEHATA DASAR
GIZI, DLL
PASCA BENCANA
SURVEYLANCE EMERGENCY / RAPID NEED ASSMT.
CONTINGENCY PLAN
RAPID HEALTH ASSESSMENT
PERENCANAAN DARURAT
waktu