2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. bernapas berarti melakukan inspirasi dan...

57
2020 I

Upload: others

Post on 23-Jul-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

2020

I

Page 2: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

2

SEKAPUR SIRIH

Assamua’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur kita sampaikan ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala semoga kita dalam

menjalankan amanah masing-masing senantiasa mendapat rahmat dan ridhonya, sholawat dan salam

kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Solallahualaihi wassalam.

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur memiliki Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi,

Fakultas Sains Tekhnologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora serta Fakultas Pendidikan. Dalam

memenuhi kebutuhan pembelajaran UMKT mempunyai Laboratorium Terpadu untuk menunjang

pelaksanaan tridama perguruan tinggi, yang khususnya memfasilitasi pembelajaran keahlian

mahasiswa melalui praktikum, penelitian dan pengabdian masyarakat. Laboratorium terpadu

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur senantiasa mengikuti perkembangan issue terkini/up

date tentang ilmu pengetahuan yang dipelajari dan memfasilitasi kegiatan pembelajaran praktikum

sebaik mungkin melalui upaya menyiapkan laboran, alat-alat dan bahan serta panduan praktikum

sesuai dengan kebutuhan pada setiap kelompok keilmuan.

Pembelajaran praktikum membutuhkan Panduan Praktikum / modul agar praktikum dapat

dilakukan dengan tepat, efektif dan efisien. Modul ini secara prinsip berisi tentang acuan baku bagi

Dosen dan Mahasiswa dalam melaksanakan praktikum di laboratorium Univeristas Muhammadiyah

Kalimantan Timur. Dengan adanya Panduan Praktikum di Laboratorium Univeristas Muhammadiyah

Kalimantan Timur ini diharapkan mahasiswa dapat melakukan kegiatan praktikum dengan baik dan

benar.

Akhir kata saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam

penyelesaian Panduan Praktikum / modul di Laboratorium Univeristas Muhammadiyah Kalimantan

Timur.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Kepala Laboratorium UMKT

Rini Ernawati .,S.Pd M.Kes NIDN. 1102096902

Page 3: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

3

A. KEWAJIBAN

1. Mahasiswa wajib mengontrak laboratorium dan mengisi silarium untuk peminjaman

alat yang akan digunakan ketika praktikum

2. Mengisi Silarium dilakukan maksimal 3 hari sebelum kegiatan praktikum dimulai

3. Setiap mahasiswa yang akan praktik harus memasuki laboratorium 15 menit

sebelum praktik.

4. Mahasiswa selama praktik harus menggunakan APD sesuai dengan per-

Laboratorium yang berlaku.

5. Mahasiswa wajib mengisi absensi ( daftar hadir )

6. Mahasiswa memperhatikan materi simulasi / praktek yang diberikan oleh dosen

pembimbing

7. Mahasiswa wajib mengisi log book pada saat sebelum dan sesudah menggunakan

alat ketika praktikum

8. Menjaga keamanan, kebersihan dan ketenangan selama dan sesudah praktik di

laboratorium

9. Wajib membersihkan dan merapikan alat kembali saat selesai praktikum.

B. HAK

1. Mahasiswa melakukan praktik laboratorium sesuai jadwal yang ditentukan

2. Jika diluar jadwal mahasiswa harus melapor kepada petugas laboratorium 1 hari

sebelum praktik dan mengisi peminjaman lab serta alat.

3. Mahasiswa berhak mendapatkan materi dari dosen pembimbing

4. Mahasiswa berhak meminjam dan memakai alat laboratorium untuk kepentingan

praktek belajar lapangan / magang sesuai ketentuan yang ada.

C. LARANGAN

1. Menggunakan sepatu didalam ruangan laboratorium

2. Makan, minum dan merokok selama kegiatan praktikum berlangsung

3. Duduk / berbaring di laboratorium

4. Membuat keributan dan membuang sampah sembarangan

5. Melanggar tata tertib laboratorium yang ada

6. Menggunakan Handphone saat praktik berlangsung

D. SANKSI

1. Mahasiswa/i yang melanggar kewajiban dan larangan diatas berhak dikeluarkan dari

laboratorium oleh dosen pembimbing

2. Apabila alat yang digunakan /dipinjam rusak, pecah, hilang maka mahasiswa/i yang

bersangkutan harus mengganti dengan jenis alat dan jumlah yang sama sesuai batas

waktu yang ditentukan

3. Keterlambatan dalam pengembalian alat yang dipinjam akan kena denda SBB:

Instrument alat Rp.10.000/ alat/hari

Baju/tenun Rp.5000/baju/tenun/hari

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

Jl. Ir. H. Juanda No.15 Samarinda, Kampus 1 UMKT

Telp. (0541) 748511, Kode Wilayah 75124 Website : www.umkt.ac.id

TATA TERTIB PRAKTIK LABORATORIUM

Page 4: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

4

BAGAN ALUR PENGGUNAAN LABORATORIUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

Jl. Ir. H. Juanda No.15 Samarinda, Kampus 1 UMKT

Telp. (0541) 748511, Kode Wilayah 75124 Website : www.umkt.ac.id

Kode : LU/PM/LAB.01

PROSEDUR PENCAPAIAN STANDAR PENGGUNAAN

LABORATORIUM

Revisi : 00

Tgl Berlaku: 26 Desember 2017

Halaman :

Ka Prodi Ketua prodi menyampaikan jadwal pembelajaran praktikum Lab kepada masing-masing dosen dan mahasiswa

Laboran, Dosen dan Mahasiswa

1. Laboran menyusun jadwal praktik disetiap ruang labortorium sesuai dengan jenis praktikum

2. Laboran memberikan pelayanan untuk pembelajaran praktikum sesuai jadwal

3. Mahasiswa dan Dosen Melakukan Praktikum Di Laboratorium Sesuai dengan jadwal praktik

PROSES

PELAKSANAAN

PROSES Ka. UPT Laboratorium 1. UPT Laboratorium menerima jadwal laboratorium yang telah

diajukan serta berkoordinasi dengan Laboran untuk penggunaan Laboratorium.

2. UPT Laboratorium menyusun jadwal praktik sesuai jenis laboratorium yang dibutuhkan, dan jadwal yang telah disusun diserahkan kepada ka prodi/ Koord lab/ koord mata kuliah

KONTRAK DOSEN MATA KULIAH Ketua Prodi / Koordinator mata kuliah/ koord Lab membuat perencanaan penggunaan jadwal praktikum Laboratorium persemester dan mengajukan kepada UPT Laboratorium

MULAI

SELESAI Laboran Laboran mengecek kondisi alat dan ruangan setelah praktikum selesai

Page 5: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

5

BAGAN ALUR PEMINJAMAN DAN PENGGUNAAN ALAT DI LABORATORIUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

Jl. Ir. H. Juanda No.15 Samarinda, Kampus 1 UMKT

Telp. (0541) 748511, Kode Wilayah 75124 Website : www.umkt.ac.id

Kode : LU/PM/LAB.02

PROSEDUR PENCAPAIAN STANDAR KINERJA

PEMINJAMAN DAN PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

Revisi : 00

Tgl Berlaku: 26 Desember 2017

Halaman :

LABORAN 1. Menyetujui pengajuan peminjaman alat yang diajukan

oleh mahasiswa 2. laboran mengecek kesiapan kelayakan alat kemudian

Laboran menyerahkan alat kepada ketua /kelompok mahasiswa Dosen penanggung jawab mengisi berita acara praktikum

DOSEN dan MAHASISWA

1. Dosen dan Mahasiswa menggunakan alat untuk kegiatan praktikum

2. Mahasiswa membersihkan alat yang sudah digunakan dan mengembalikan kepada laboran

PROSES

PELAKSANAAN

SELESAI LABORAN Laboran mengecek kelengkapan dan kondisi alat yang sudah selesai digunakan

MULAI

MAHASISWA Mengajukan peminjaman peralatan yang akan digunakan menggunakan silarium

Page 6: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

6

DAFTAR ISI

BAB I: PRAKTIKUM SISTEM PERNAPASAN (RESPIRASI)

Prosedur Tindakan Nebulizer ................................................................................... 9

Prosedur Tindakan Suction .............................................................................................. 12

Prosedur Tindakan Fisio Terapi dada dan Batuk Efektif..................................................... 16

Prosedur Tindakan Perawatan WSD (Water Seal Drainage)............................................. 20

Prosedur Tindakan Perawatan Trakeostomy...................................................................... 24

BAB II: KEGIATAN PRAKTIKUM SISTEM KARDIOVASKULER

Prosedur Tindakan Pemasangan Elektrokardiografi (EKG)................................................ 30

BAB III: KEGIATAN PRAKTIKUM SISTEM PENCERNAAN (GASTROINTESTINAL)

Prosedur Tindakan Perawatan Kolostomi........................................................................... 37

BAB IV : KEGIATAN PRAKTIKUM SISTEM PERSEPSI SENSORI

Prosedur Tindakan Pemberian obat Tetes Mata................................................................ 42

Prosedur Tindakan Pemberian obat Tetes Mata................................................................ 46

BAB V : KEGIATAN PRAKTIKUM SISTEM HEMATOLOGI

Prosedur Tindakan Rumple Leed Test............................................................................... 53

Page 7: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

7

BAB I

PRAKTIKUM SISTEM PERNAPASAN (RESPIRASI)

sistem respirasi secara garis besar terdiri dari bagian konduksi yang terdiri dari

cavum nasi, nasofaring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan bronkiolus terminal; dan

bagian respirasi (tempat terjadi pertukaran gas) yang terdiri dari bronkiolus respiratorius,

duktus alveolar, dan alveoli. Menurut klasifikasi berdasarkan saluran napas atas dan bawah,

saluran napas atas terbatas hingga faring sedangkan saluran napas bawah dimulai dari

laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru.

Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan

terus menerus. Bernapas merupakan gerak reflek yang terjadi pada otot-otot pernapasan.

Reflek bernapas ini diatur oleh pusat pernapasan yang terletak di dalam sumsum

penyambung (medulla oblongata). Oleh karena itu seseorang dapat menahan,

memperlambat atau mempercepat napasnya, ini berarti bahwa reflek napas juga di bawah

pengaruh korteks serebri. Pusat pernapasan sangat peka terhadap kelebihan kadar

karbondioksida dalam darah dan kekurangan oksigen dalam darah.

Mekanisme terjadinya pernapasan terbagi dua yaitu:

1. Inspirasi

Sebelum menarik napas / inspirasi kedudukan diafragma melengkung ke arah

rongga dada, dan otot-otot dalam keadaan mengendur. Bila otot diafragma

berkontraksi, maka diafragma akan mendatar. Pada waktu inspirasi maksimum, otot

antar tulang rusuk berkontraksi sehingga tulang rusuk terangkat. Keadaan ini

menambah besarnya rongga dada. Mendatarnya diafragma dan terangkatnya tulang

rusuk, menyebabkan rongga dada bertambah besar, diikuti mengembangnya paru-

paru, sehingga udara luar melalui hidung, melalui batang tenggorok (bronkus),

kemudian masuk ke paru-paru.

2. Ekspirasi

Ekspirasi merupakan proses pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk

menurunkan intratorakal. Proses ekspirasi terjadi apabila otot antar tulang rusuk dan

otot diafragma mengendur, maka diafragma akan melengkung ke arah rongga dada

lagi, dan tulang rusuk akan kembali ke posisi semula. Kedua hal tersebut

menyebabkan rongga dada mengecil, sehingga udara dalam paru-paru terdorong ke

luar. Inilah yang disebut mekanisme ekspirasi.

Proses pertukaran gas adalah proses masuknya oksigen keluarnya karbon dioksida dalam

alveolus. Pertukaran gas dalam alveolus adalah sebagai berikut :

Page 8: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

8

Pada waktu kita bernapas, udara masuk masuk melalui saluran pernapasan dan akhirnya

masuk ke dalam alveolus dalam paru-paru. Oksigen yang terdapat dalam alveolus berdifusi

menembus dinding alveolus, kemudian menembus dinding kapiler darah yang mengelilingi

alveolus. Dan terakhir masuk ke dalam pembuluh darah menjadi oksihemoglobin,

selanjutnya diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.

Oksigen dilepaskan ke dalam sel-sel tubuh sehingga oksihemoglobin kembali

menjadi hemoglobin. Oksigen digunakan untuk oksidasi (pernapasan sel). Karbon dioksida

yang dihasilkan dari pernapasan sel diangkut oleh darah melalui pembuluh darah yang

akhirnya sampai pada alviolus. Setelah menembus dinding pembuluh darah dan dinding

alveolus, karbon dioksida masuk ke dalam alveolus. Dari alveolus, karbon dioksida

dikeluarkan melalui saluran pernapasan pada waktu kita mengeluarkan bapas yang akhirnya

karbon dioksida keluar dari tubuh melalui hidung.

Besarnya volume udara pernapasan bermacam-macam bergantung dari :

1. besar kecilnya paru-paru.

2. kekuatan bernapas.

3. cara bernapas.

Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut

udara pernapasan atau udara tidal. Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih

kurang 500 ml. Setelah melakukan inspirasi biasa, kita masih bisa menarik napas sedalam-

dalamnya. Udara yang masuk ke paru-paru setelah mengadakan inspirasi biasa disebut

udara komplementer. Udara komplementer pada orang dewasa volumenya lebih kurang

1.500 ml. Demikian juga setelah melakukan ekspirasi biasa, kita masih dapat mengeluarkan

udara dari dalam paru-paru dengan menghembuskan napas sekuat-kuatnya. Udara yang

dapat dikeluarkan dari dalam paru-paru setelah ekspirasi disebut udara suplementer.

Volume udara suplementer pada orang dewasa lebih kurang 1.500 ml. Meskipun kita

mengeluarkan napas dari paru-paru dengan sekuat-kuatnya ternyata dalam paru-paru masih

ada udara, yang disebut udara residu. Volume udara residu lebih kurang 1.500 ml. Jumlah

volume udara pernapasan, udara komplementer, dan udara suplementer disebut kapasitas

vital paru-paru.

Page 9: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

9

SOP TINDAKAN NEBULIZER

Tujuan umum

Mahasiswa mampu melakukan nebulizer dengan benar

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan tujuan nebulizer

2. Menjelaskan tahapan prosedur nebulizer

3. Menerapkan nebulizer secara benar

Pengertian

Pemberian obat secara langsung dengan menghisap uap yang mengandung obat (misalnya

bronkhodilator) melalui saluran pernafasan bagian atas ke paru-paru

Tujuan Nebulizer

1. Mengeluarkan dahak/sesak pada klien

2. Memberikan kenyamanan pada klien

Nama Mahasiswa:

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Baca status klien

2 Pantau frekuensi pernafasan klien

3 Auskultasi suara nafas klien

4 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan

obstruksi mucus dalam jumlah berlebihan

Fase pre interaksi

5 Mencuci tangan

6 Mempersiapkan alat

Mesin nebulizer

Page 10: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

10

Cairan steril

Obat sesuai advis

Bengkok

Fase Orientasi

7 Memberi salam dan menyapa nama klien

8 Memperkenalkan diri

9 Melakukan kontrak

10 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

11 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

12 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

13 Menanyakan keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada

klien

14 Membaca basmalah

15 Memasang tirai/penutup

16 Mengatur posisi klien, berikan posisi fowler/semi fowler

17 Membuka skrup nebulizer kemudian memeriksa tempat

penyulingan air di mangkok nebulizer

18 Mengisi cairan steril dan obat yang digunakan

19 Menyetel tombol percampuran udara kemudian tarik keluar

hingga mencapai 100% oksigen dan dorong kembali hingga

udara bercampur

20 Memasangkan mouth piece/sungkup pada pasien

21 Mengatur pengontrol tekanan (dibagian tengah depan mesin),

putar kontrol penekan searah jarum jam sampai dibaca

ukurannya untuk menekan

22 Periksa sampai puncak tekanan tombol hingga terbuka

sempurna (posisi maksimal)

23 Atur tombol pengatur nebulizer hingga mencapai yang baik

Fase Terminasi

24 Membaca hamdalah

25 Mengevaluasi respon klien

26 Memberi reinforcement positif

27 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

Page 11: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

11

28 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca

doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala

klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau

maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain

engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak

meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap

salam pada pasien.

29 Merapikan alat

30 Mencuci tangan

Evaluasi

31 Evaluasi adanya tanda-tanda sesak

32 Evaluasi respon klien

Dokumentasi

33 Catat waktu pelaksanaan

34 Catat obat yang digunakan pada klien

Keterangan :

Tidak = 0 Ya = 1

Evaluasi Diri/Penguji

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

Pembimbing/Penguji

(……………………………….)

Jumlah nilai yang didapat

Nilai Akhir = X 100

Jumlah keseluruhan poin yang dinilai

Page 12: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

12

SOP TINDAKAN SUCTION

Tujuan umum

Mahasiswa mampu melakukan tindakan suction dengan benar

Tujuan khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan tujuan suction

2. Menjelaskan tahapan prosedur suction

3. Menerapkan suction secara benar

Pengertian

Merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu mengeluarkan

sekret pada jalan nafasnya secara mandiri.

Tujuan

1. Membersihkan jalan napas

2. Memenuhi kebutuhan oksigenasi

Nama Mahasiswa :

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Baca status klien

2 Kaji suara nafas karena adanya penumpukkan sekret

3 Pantau frekuensi pernafasan klien

4 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan

obstruksi mucus dalam jumlah berlebihan

Fase pre interaksi

5 Mencuci tangan

6 Mempersiapkan alat

Alat pengisap lendir dengan botol berisi larutan

desinfektan

Kateter pengisap lendir steril sesuai usia

Page 13: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

13

Pinset steril

Sarung tangan steril

Dua kom berisi larutan aquadest atau NaCl 0,9% dan

larutan desinfektan

Kassa steril

Kertas tissue

Stetoskop

Fase Orientasi

7 Memberi salam dan menyapa nama klien

8 Memperkenalkan diri

9 Melakukan kontrak

10 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

11 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

12 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

13 Menanyakan keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada

klien

14 Membaca “Basmallah” dan menjaga privasi klien

15 Tempatkan pasien pada posisi terlentang dengan kepala miring

ke arah perawat

16 Gunakan sarung tangan

17 Hubungkan kateter pengisap (sesuai ukuran) dengan selang alat

pengisap

18 Mesin pengisap dihidupkan

19 Lakukan pengisapan lendir dengan memasukkan kateter

pengisap ke dalam kom berisi aquadest/NaCl 0,9% untuk

mempertahankan tingkat kesterilan (asepsis)

20 Masukkan kateter pengisap dalam keadaan tidak menghisap

21 Gunakan alat pengisap dengan tekanan:

- Untuk dewasa 110-150 mmHg

- Untuk anak-anak 95-110 mmHg

- Untuk bayi 50-95 mmHg

22 Tarik dengan memutar kateter pengisap tidak lebih dari 15

detik

23 Bilas kateter dengan aquadest/NaCl 0,9%

24 Lakukan pengisapan antara pengisapan pertama dengan

pengisapan berikutnya, minta pasien untuk bernafas dalam dan

Page 14: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

14

batuk. Apabila pasien mengalami distress pernafasan biarkan

istirahat 20-30 detik sebelum melakukan pengisapan berikutnya

25 Kembalikan klien ke posisi semula

Fase Terminasi

26 Membaca hamdalah

27 Mengevaluasi respon klien

28 Memberi reinforcement positif

29 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

30 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca

doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala

klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau

maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain

engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak

meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap

salam pada pasien.

31 Merapikan alat

32 Mencuci tangan

Evaluasi

33 Evaluasi jumlah, konsistensi, bau dan warna sekret

34 Evaluasi respon klien

Dokumentasi

35 Catat waktu pelaksanaan

36 Catat obat yang digunakan pada klien

Keterangan :

Tidak = 0 Ya = 1

Evaluasi Diri/Penguji

Jumlah nilai yang didapat

Nilai Akhir = X 100

Jumlah keseluruhan poin yang dinilai

Page 15: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

15

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

........

Pembimbing/Penguji

(……………………………….)

Page 16: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

16

SOP TINDAKAN FISIOTERAPI DADA DAN BATUK EFEKTIF

Tujuan umum

Mahasiswa mampu melakukan tindakan fisioterapi dada dengan benar

Tujuan khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:

4. Menjelaskan tujuan fisioterapi dada

5. Menjelaskan tahapan prosedur fisioterapi dada

6. Menerapkan fisioterapi dada secara benar

Pengertian

Suatu tindakan keperawatan dengan melakukan drainase postural, clapping, dan vibrating pada

pasien dengan gangguan sistem pernapasan (mis. PPOK, Bronkitis Kronis, Asma, Emfisema) yang

dilakukan untuk mengeluarkan sekret pada organ pernafasan.

Tujuan

1. Mengeluarkan dahak pada klien

2. Memberikan kenyamanan pada klien

Nama Mahasiswa :

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Melakukan pengecekan program terapi

2 Tanyakan kapan terakhir klien makan

3 Kaji adanya kelainan pada thorak

4 Kaji adanya tanda-tanda kenaikan tekanan intrakranial

5 Kaji status klien

6 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan

dengan obstruksi mukus dalma jumlah berlebih

Page 17: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

17

Fase pre interaksi

7 Mencuci tangan

8 Mempersiapkan alat

Stetoskop

Bengkok

Tissue

Perlak dan pengalas

Handscoon 1 pasang

Pot sputum berisi desinfektan

Masker

Bantal (2-3 buah)

Air minum hangat

Fase Orientasi

9 Memberi salam dan menyapa nama klien

10 Memperkenalkan diri

11 Melakukan kontrak

12 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

13 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

14 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

15 Membaca basmalah dan menjaga privasi klien

16 Memasang APD

17 Melakukan pemeriksaan auskultasi untuk memastikan letak

penumpukan sputum

18 Menganjurkan pasien untuk minum air hangat

19 Menganjurkan klien melakukan pernafasan diafragma

20 Mengatur posisi klien sesuai dengan lokasi penumpukan

sekret*

a. Posisi pengaliran segmen apikal lobus atas klien posisi

fowler, penepukan pada area antara klavikula dan skapula

b. Posisi pengaliran lobus paru atas belakang, klien duduk

membungkuk ditopang 2 bantal pada dada depan.

Penepukan pada punggung atas kanan atau kiri

c. Posisi pengaliran segmen lateral dan median lobus tengah

klien, posisi sims, tepuk pada dada samping

d. Posisi pengaliran lobus bawah depan , klien posisi

trendenberg terlentang tepuk pada bagian bawah dada

depan kanan dan atau kiri

e. Posisi pengaliran lobus bawah belakang, klien posisi

Page 18: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

18

trendenberg tengkurap, tepuk pada bagian punggung kanan

dan kiri dari bawah skapula sampai punggung tengah

f. Posisi pengaliran segmen anterior dari lobus atas, klien

posisi supinasi dengan lutut fleksi, perkusi dan vibrasi antara

klavikula dan nipples

21 Memasang perlak dan pot sputum di dekat klien

22 Melakukan clapping dengan cara menepuk daerah yang dituju

(lakukan clapping selama 1-3 menit)*

23 Melanjutkan dengan vibrasi sesuai area penepukan (2-3

pernafasan) saat klien ekspirasi *

24 Memberikan kesempatan klien untuk istirahat sejenak

25 Meminta pasien untuk batuk efektif (meminta klien menarik

nafas melalui hidung dan mengeluarkan melalui mulut seperti

meniup lilin sebanyak 3 kali dan ke 4 kalinya klien

membatukkan sekuatnya dan membuang dahak ke pot sputum)

26 Menawarkan oral hygiene

27 Melakukan pemeriksaan auskultasi perubahan pada suara nafas

Fase Terminasi

28 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman

29 Mengumpulkan dan membersihkan alat

30 Melepaskan sarung tangan & mencuci tangan

31 Membaca hamdalah

32 Mengevaluasi respon klien

33 Memberi reinforcement positif

34 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

35 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca

doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala

klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau

maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain

engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak

meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap

salam pada pasien.

Page 19: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

19

Evaluasi

36 Evaluasi suara nafas untuk menentukan keberhasilan tindakan

37 Evaluasi respon klien

Dokumentasi

38 Karakteristik (warna, jumlah) sputum

39 Lokasi sputum

40 Bunyi dan frekuensi pernafasan

Keterangan :

Tidak = 0 Ya = 1

Evaluasi Diri/Penguji

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

........

Pembimbing/Penguji

(……………………………….)

Jumlah nilai yang didapat

Nilai Akhir = X 100

Jumlah keseluruhan poin yang dinilai

Page 20: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

20

SOP TINDAKAN PERAWATAN WSD

Tujuan umum

Mahasiswa mampu melakukan tindakan perawatan WSD

Tujuan khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan tujuan Perawatan WSD

2. Menjelaskan tahapan prosedur Perawatan WSD

3. Menerapkan Perawatan WSD secara benar

Pengertian

Water Seal Drainage ( WSD ) merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengeluarkan udara, cairan berupa

darah atau pus dari rongga pleura , rongga thorax, dan mediastinum dengan menggunakan pipa penghubung

untuk mempertahankan tekanan negatif rongga tersebut.

Tujuan

Mengeluarkan cairan atau darah, udara dari rongga pleura dan rongga thorak

1. Mengembalikan tekanan negative pada rongga pleura

2. Mengembangkan kembali paru yang kolaps

3. Mencegah refluks drainage kembali ke dalam rongga dada

4. Mengembalikan fungsi paru yaitu “mechanis of breathing”

Nama Mahasiswa :

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Memeriksa kembali instruksi dokter

2 Mengecek inform consent

3 Mengkaji status pasien; TTV dan status pernafasan

4 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan

obstruksi mukus dalma jumlah berlebih

Fase pre interaksi

5 Mencuci tangan

6 Mempersiapkan alat

Page 21: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

21

1. Trolly dressing

2. Botol WSD berisi larutan bethadin yang telah diencerkan

dengan NaCl 0,9% dan ujung selang terendam sepanjang 2 cm.

3. Kasa steril dalam tromol.

4. Pinset

5. Korentang

6. Plester

7. Gunting

8. Alkohol 70%

9. Bethadin 10%

10. Handscoon steril

11. Bengkok

Fase Orientasi

7 Memberi salam dan menyapa nama klien

8 Memperkenalkan diri

9 Melakukan kontrak

10 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

11 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

12 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

13 Membaca basmalah dan menjaga privasi klien

14 Cuci tangan lalu gunakan handscoon

15 Buka set bedah minor steril.

16 Buka balutan dengan menggunakan pinset secara

hati-hati, balutan kotor dimasukkan ke dalam bengkok

17 Disinfeksi luka dan selang dengan bethadin 10%

kemudian dengan alkohol 70%

18 Tutup luka dengan kassa steril yang sudah dipotong

tengahnya kemudian diplester

19 Klem selang WSD

20 Lepaskan sambungan antara selang WSD dengan selang

botol

21 Bersihkan ujung selang WSD dengan alkohol 70%,

kemudian hubungkan dengan selang penyambung botol

WSD yang baru

22 Buka klem selang WSD

Page 22: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

22

23 Anjurkan pasien untuk menarik napas dalam dan bimbing

pasien cara batuk efektif

24 Latih dan ajurkan pasien untuk secara rutin 2-3 kali sehari

melakukan latihan gerak pada persendian bahu daerah

pemasangan WSD

25 Rapikan pakaian pasien dan lingkungannya.

26 Bantu pasien dalam mendapatkan posisi yang nyaman.

27 Bersihkan alat-alat dan botol WSD yang kotor, kemudian

sterilisasi kembali.

28 Buka handscoon dan cuci tangan.

Fase Terminasi

29 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman

30 Mengumpulkan dan membersihkan alat

31 Melepaskan sarung tangan & mencuci tangan

32 Membaca hamdalah

33 Mengevaluasi respon klien

34 Memberi reinforcement positif

35 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

36 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca

doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala

klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau

maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain

engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak

meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap

salam pada pasien.

Evaluasi

37 Evaluasi suara nafas untuk menentukan keberhasilan tindakan

38 Evaluasi respon klien

Dokumentasi

39 Karakteristik (warna, jumlah) dan keadaan luka

Page 23: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

23

40 Lokasi

41 Bunyi dan frekuensi pernafasan

Keterangan :

Tidak = 0 Ya = 1

Evaluasi Diri/Penguji

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

........

Pembimbing/Penguji

(……………………………….)

Jumlah nilai yang didapat

Nilai Akhir = X 100

Jumlah keseluruhan poin yang dinilai

Page 24: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

24

SOP TINDAKAN PERAWATAN TRAKEOSTOMI

Tujuan umum

Mahasiswa mampu melakukan Perawatan Trakeostomi

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan tujuan Perawatan Trakeostomi

2. Menjelaskan tahapan Perawatan Trakeostomi

3. Menerapkan Perawatan Trakeostomi secara benar

Pengertian

Trakeostomi adalah suatu tindakan dengan membuka dinding depan/anterior trakea untuk mempertahankan jalan nafas agar udara dapat masuk ke paru-paru dan memintas jalan nafas bagian atas

Tujuan

1. Mencegah obstruksi jalan nafas 2. Sarana untuk mengangkat sekret 3. Meningkatkan kerja paru 4. Mencegah infeksi 5. Mencegah kerusakan integritas kulit sekitar trakeostom

Nama Mahasiswa:

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Baca status klien

2 Pantau frekuensi pernafasan klien

3 Auskultasi suara nafas klien

4 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan

obstruksi mucus dalam jumlah berlebihan

Fase pre interaksi

5 Mencuci tangan

Page 25: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

25

6 Mempersiapkan alat

1. Tali pengikat trakeostomi 2. Kom/mangkuk steril, cairan Nacl, Hydrogen Peroksida (H202), spuit 10cc. 3. Stetoskop 4. Suction set 5. Set ganti balut steril 6. 1 pasang handscoen bersih dan 2 pasang handscoen steril 7. Kapas apus (swab), alkohol 70% 8. Nierbeken/bengkok, plester, dan gunting 9. sikat pembersih 10. Handuk, perlak, dan kantung plastik 11. Tromol kasa, kaca mata pelindung, masker, gaun/ skort (kalau perlu)

6 Persiapan Pasien

Memberikan posisi semi fowler

Fase Orientasi

7 Memberi salam dan menyapa nama klien

8 Memperkenalkan diri

9 Melakukan kontrak

10 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

11 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

12 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

13 Membaca basmalah

14 Memasang tirai/penutup

15 Mencuci tangan dan memakai handscoen bersih

16 Membuka set peralatan dan bungkus alat-alat yang

dibutuhkan untuk pembersihan trakeostomi.

a. Meletakkan perlak paling bawah b. Mengatur mangkuk steril kedua dekat, jangan menyentuh bagian dalam mangkuk c.Tuangkan 50 ml hidrogen peroksida ke mangkuk, jangan sampai menetes ke perlak d.Membuka sikat steril dan letakkan disebelah mangkuk yang berisi hidrgen peroksida e.Membuka sikat steril dan letakkan disebelah mangkuk yang berisi hidrogen peroksida f. Membuka bungkusan kasa, tuangkan hidrogen peroksida diatas kasa pertama, dan normal salin pada kasa kedua, sedangkan kasa ketiga dibiarkan kering. g. Jika trakeostomi menggunakan kanule dalam

Page 26: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

26

sekali pakai ( disposible), buka bungkusnya sehingga

dapat dengan mudah diambil. Pertahankan sterilisasi kanule dalam

h. Menentukan panjang tali pengikat trakeostomi yang diperlukan dengan menggandakan lingkar leher dan menambah 5 cm dan gntung tali pada panjang tersebut.

17 Melakukan prosedur penghisapan. Pastikan telah mengguanakan skort, kaca mata pelindung, dan

handscoen steril

18 Melepaskan handscoen yang sudah basah dan kenakan handscoen steril yang baru. Pertahankan agar tangan dominan tetap steril sepanjang prosedur dilakukan.

19 Membersihkan kanule dalam

20 Mengganti kanule dalam sekali pakai ( disposible inner-

canule)

a. Buka dan lepaskan kanul dalam dengan menggunakan tangan yang tidak dominan dengan hati-hati

b. Lakukan teknik penghisapan dengan teknik steril (jika diperlukan)

c. Mengeluarkan kanul dalam baru steril dari bungkusnya dan siramkan normal salin steril pada kanul baru tersebut. biarkan normla salin menetes dari kanul dalam.

d. Memasang kanul dalam dengan hati-hati dan cermat dan kunci kembali agar tetap pada tempatnya

e. Menghubungkan kembali klien dengan sumber oksigen

21 a. Lepaskan kanule dalam menggunakan tangan tidak dominan dan masukkan kanule tersebut ke dalam mangkuk berisi hidrogen peroksida

b. Membersihkan kanule dalam dengan menggunakan sikat (tangan dominan memegang sikat dan tangan yang tidak dominan memegang kanul).

c. Memegang kanula diatas mangkuk yang berisi hidrogen peroksida dan tuangkan normal saline pada kanula sampai semua bagian kanula terbilas dengan baik. Biarkan normal saline menetes dari kanule dalam.

d. Memasang kembali kanule dalam dan kunci e. Hubungkan kembali klien ke sumber oksigen

22 Membersihkan bagian luar/sekitar kanula dan kulit sekitarnya dengan menggunakan hidrogen peroksida, lalu

Page 27: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

27

bilas dengan Nacl dan keringkan dengan kasa

23 Mengganti tali pengikat trakeostomi: a. Membiarkan tali yang lama tetap pada

tempatnya sementara memasang tali yang baru b. Menyisipkan tali yang baru pada salah satu

sisi faceplate. Melingkarkan kedua ujung bebasnya mengelilingi bagian belakang leher klien ke sisi lainnya faceplate dan ikat dengan kuat tetapi tidak ketat. Gunting tali trakeostomi yang lama.

24 Memasang kasa mengelilingi kanul luar dibawah tali pengikat dan faceplate. Periksa kembali untuk memastikan

bahwa tali pengikat tidak terlalu ketat tetapi pipa trakeostomi tertahan dengan aman pada tempatnya.

25 Mengempiskan dan mengembangkan balon (cuff) pipa

trakeostomi: a. memakai hanscoen b. jika terdapat klem pada pipa cuff lepaskan klemnya

dan sambungkan dengan spuit c. meminta klien menghirup nafas dalam (biasanya 5cc).

Amati kesulitan bernafas

26 Mengatur kembali posisi klien, memasang pengaman

tempat tidur dan atur kembali ketinggian tempat tidur.

27 Melepaskan handscoen dan mencuci tangan

Fase Terminasi

28 Membaca hamdalah

29 Mengevaluasi respon klien

30 Memberi reinforcement positif

31 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

32 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca

doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala

klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau

maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain

engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak

meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap

salam pada pasien.

Page 28: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

28

33 Merapikan alat

34 Mencuci tangan

Evaluasi

35 Evaluasi adanya tanda-tanda sesak dan tanda-tanda vital

36 Evaluasi respon klien

Dokumentasi

37 Catat waktu pelaksanaan

38 Catat obat yang digunakan pada klien

Keterangan :

Tidak = 0 Ya = 1

Evaluasi Diri/Penguji

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

........

Pembimbing/Penguji

(……………………………….)

Jumlah nilai yang didapat

Nilai Akhir = X 100

Jumlah keseluruhan poin yang dinilai

Page 29: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

29

BAB II

PRAKTIKUM SISTEM KARDIOVASKULER

Sistem kardiovaskuler yaitu suatu sistem yang secara umum berperan

mengedarkan darah keseluruh tubuh, sekaligus membawa oksigen dan zat gizi ke

semua jaringan tubuh serta mengangkut semua zat buangan. Sistem kardiovaskuler

terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung adalah pompa otot beruang empat

yang mendorong darah mengelilingi sirkulasi. Sistem vaskuler atau pembuluh darah

terdiri dari arteri yang membawa darah dari jantung ke jaringan, kapiler berdinding

tipis yang memungkinkan difusi gas dan zat metabolik, dan vena serta venula yang

mengembalikan darah ke jantung.

Fungsi Sistem Kardiovaskuler

Secara umum sistem kardiovaskuler memiliki fungsi:

1. Mengangkut nutrisi, oksigen dan hormon ke seluruh tubuh dan melepaskan

limbah metabolik (karbon dioksida, limbah nitrogen)

2. Perlindungan tubuh oleh sel darah putih, antibodi dan protein komplemen yang

beredar dalam darah dan mempertahankan tubuh terhadap mikroba asing dan

toksin. Mekanisme pembekuan juga turut serta melindungi tubuh dari kehilangan

darah setelah cedera

3. Pengaturan suhu tubuh, pH cairan dan kadar air sel

4. Bagaimanapun sistem kardiovaskuler, memerlukan fungsi kooperatif sistem lain

untuk mempertahankan komposisi darah dan sebagainya untuk melestarikan

homeostasis intraseluler. Misalnya, pencernaan dan organ ekskretori yang

berperan dalam menjaga konstitusi homeostasis darah, saraf otonom, sistem

endokrin, sistem koordinat kardiovaskuler, serta fungsi lainnya.

Page 30: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

30

SOP TINDAKAN PEMASANGAN ELEKTRO KARDIOGRAFI

(EKG)

Tujuan umum

Mahasiswa mampu melakukan pemasangan EKG dengan benar

Tujuan khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan tujuan pemasangan EKG

2. Menjelaskan tahapan prosedur pemasangan EKG

3. Menerapkan pemasangan EKG secara benar.

Pengertian

Merupakan salah satu bentuk pemeriksaan laboratorium yang dapat membantu dalam menegakkan

diagnosis penyakit jantung.

Tujuan Pemasangan EKG

1. Menentukan kelainan irama jantung (disritmia)

2. Menentukan kelainan miokard (iskemik, injuri, atau infark miokardium)

3. Menentukan hipertrofi otot jantung (hipertrofi otot atrium dan hipertrofi otot ventrikel)

4. Melihat efek obat-obatan terutama efek digitalis dan anti-aritmia

5. Melihat efek gangguan keseimbangan elektrolit khususnya kalium

6. Untuk menilai fungsi pacu jantung pada pasien-pasien yang terpasang pacu jantung

Nama Mahasiswa :

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji obat-obatan yang mempengaruhi kerja jantung atau

pembuluh darah

2 Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kerja jantung:

aktivitas berat, stress emosional, nyeri dan merokok sebelum

pengukuran

3 Kaji lokasi pemeriksaan

4 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

Penurunan Curah Jantung/ Cardiac Output

Fase pre interaksi

Page 31: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

31

5 Mencuci tangan

6 Mempersiapkan alat

Mesin EKG

Plat elektroda

Jelly elektroda

Kertas EKG (siap pada alat EKG)

Kertas tissue

Alat tulis

Sarung tangan (jika perlu)

Fase Orientasi

7 Memberi salam dan menyapa nama klien

8 Memperkenalkan diri

9 Melakukan kontrak

10 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

11 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

12 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

13 Memasang tirai / penutup

14 Membaca basmalah

15 Menyiapkan klien

Buka pakaian atas klien

Posisikan klien berbaring terlentang dengan tungkai lurus,

tidak bersentuhan, kedua lengan lurus disamping tubuh

(rileks)

Lepaskan perhiasan/alat-alat yang terbuat dari logam pada

tubuh klien dan berikan pada keluarga klien

16 Menempatkan diri disebelah kanan klien, jika memungkinkan

17 Penempatan elektroda ekstremitas

Berikan jelly pada area yang akan dipasang elektroda

Elektroda ekstremitas dipasang pada pergelangan tangan

kanan dan kiri searah telapak tangan

Pada ekstremitas bawah pada pergelangan kaki kanan/kiri

sebelah dalam

Merah : lengan kanan

Kuning : lengan kiri

Page 32: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

32

Hijau : tungkai kiri

Hitam : tungkai kanan

Kemudian kabel-kabel dihubungkan

18 Penempatan elektroda dada

berikan jelly pada area yang akan dipasang elektroda

V1 pada ruang intercostae 4 sebelah kanan sternum

V2 pada ruang intercostae 4 sebelah kiri sternum

V3 ditengah antara V2 dan V4

V4 pada ruang intercostae 5 pada garis mid klavikula

sebelah kiri

V5 pada garis axilla anterior kiri setinggi V4

V6 pada garis mid axillaris kiri setinggi V5

19 Hubungkan kabel power dengan listrik, dengan tombol power

pada posisi off

20 Kabel bumi (ground) dipasang dan diletakkan dilantai

21 Hidupkan mesin (power on), biarkan sebentar mesin melakukan

pemanasan

22 Setelah itu lakukan kalibrasi dengan menekan tombol run/start

dan periksa apakah hasilnya 10 mm (1 mv) dengan speed 25

mm/detik

23 Dengan memindahkan lead selektor, kemudian dibuat

pencatatan EKG secara berturut-turut yaitu: I-AVF & V1-V6

24 Setelah pencatatan selesai, lepaskan elektroda dan bersihkan

jelly yang ada

Fase Terminasi

25 Membaca hamdalah

26 Membereskan/merapikan alat-alat

27 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman

28 Catat di pinggir kiri atas kertas EKG :

Nama klien, umur, tanggal, jam, yang membuat rekaman (paraf)

29 Mengevaluasi respon klien

30 Memberi reinforcement positif

31 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

32 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca

doa

Page 33: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

33

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala

klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau

maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau,

sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan

sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada

pasien.

33 Mencuci tangan

Evaluasi

34 Bandingkan data hasil pemeriksaan dengan data yang

seharusnya

35 Evaluasi respon klien terhadap tindakan

Dokumentasi

36 Catat waktu dan tanggal prosedur pemeriksaan EKG

37 Toleransi klien terhadap prosedur yang dilakukan

Keterangan :

Tidak = 0 Ya = 1

Evaluasi Diri/Penguji

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

........

Pembimbing/Penguji

(……………………………….)

Jumlah nilai yang didapat

Nilai Akhir = X 100

Jumlah keseluruhan poin yang dinilai

Page 34: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

34

BAB III

PRAKTIKUM SISTEM PENCERNAAN (GASTROINTESTINAL)

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus)

adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya

menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang

bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.

Anatomi dan fisiologi sistem pencernaan yaitu :

1. .Mulut

Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air. Mulut merupakan

bagian awal dari sistem pencernaan lengkap dan jalan masuk untuk system pencernaan

yang berakhir di anus. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan

dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan sederhana

terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di

hidung, terdiri dari berbagai macam bau. Makanan dipotong-potong oleh gigi depan

(incisivus) dan di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian

kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-

bagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya.

Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein

dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan

berlanjut secara otomatis.

2. Tenggorokan (Faring)

Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Didalam lengkung

faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung

kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak

bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga

mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang keatas bagian depan

berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana,

keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang

disebut ismus fausium. Tekak terdiri dari bagian superior yaitu bagian yang sama

tinggi dengan hidung, bagian media yaitu bagian yang sama tinggi dengan mulut dan

bagian inferior yaitu bagian yang sama tinggi dengan laring. Bagian superior disebut

nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang

gendang telinga. Bagian media disebut orofaring, bagian ini berbatas ke depan

sampai di akar lidah. Bagian inferior disebut laringofaring yang menghubungkan

orofaring dengan laring.

Page 35: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

35

3. Kerongkongan (Esofagus)

Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu

makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui

kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Esofagus bertemu dengan

faring pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi, esofagus dibagi menjadi

tiga bagian yaitu bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka), bagian tengah

(campuran otot rangka dan otot halus), serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot

halus).

4. Lambung

Merupakan organ otot berongga yang besar, yang terdiri dari tiga bagian yaitu kardia,

fundus dan antrium. Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi

secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi

lambung menghasilkan 3 zat penting yaitu lendir, asam klorida (HCL), dan prekusor

pepsin (enzim yang memecahkan protein). Lendir melindungi sel – sel lambung dari

kerusakan oleh asam lambung dan asam klorida menciptakan suasana yang sangat

asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang

tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh

berbagai bakteri.

5. Usus halus (usus kecil)

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di

antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang

mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus

melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan

pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah

kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak. Lapisan usus halus terdiri dari

lapisan mukosa (sebelah dalam), lapisan otot melingkar, lapisan otot memanjang dan

lapisan serosa. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari

(duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).

6. Usus Besar (Kolon)

Usus besar atau kolon adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi

utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar terdiri dari kolon

asendens (kanan), kolon transversum, kolon desendens (kiri), kolon sigmoid

(berhubungan dengan rektum). Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar

berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri

di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.

Page 36: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

36

Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik

bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya

terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah

diare.

7. Rektum dan Anus

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon

sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan

sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang

lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja

masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).

Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan

memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika

defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana

penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode

yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi. Orang dewasa dan anak

yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda

mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar

dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian

lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses

dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar) yang merupakan fungsi

utama anus.

Page 37: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

37

SOP TINDAKAN PERAWATAN KOLOSTOMI

Tujuan umum

Mahasiswa mampu melakukan Perawatan Kolostomi dengan benar

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:

1. Menjelaskan tujuan Perawatan Kolostomi

2. Menjelaskan tahapan prosedur Perawatan Kolostomi

3. Menerapkan Perawatan Kolostomi secara benar

Pengertian

Merawat luka stoma kolon pada abdomen yang berfungsi sebagai alat eleminasi fekal akhir

pada klien.

Tujuan Perawatan Kolostomi

1. Mengurangi pertumbuhan mikroorganisme pada luka atau daerah insisi

2. Mencegah terjadinya infeksi

3. Menjaga fungsi kolostomi untuk tetap dalam kondisi yang baik

Nama Mahasiswa:

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji jenis kolostomi yang digunakan klien

2 Kaji advis dokter yang berhubungan dengan tindakan

perawatan kolostomi

3 Kaji jenis, penampilan, dan lokasi kolostomi

4 Kaji tingkat kebersihan kolostomi

5 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

Fase pre interaksi

Page 38: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

38

6 Mencuci tangan

7 Mempersiapkan alat

Handscoon bersih

Handscond steril

Perlak dan pengalas

Pinset anatomis

Kom berisi kapas + larutan NaCl 0,9%

Kom berisi kassa steril

Kantong colostomi

Bengkok

Fase Orientasi

8 Memberi salam dan menyapa nama klien

9 Memperkenalkan diri

10 Melakukan kontrak

11 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

12 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

13 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

14 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik

15 Jaga privasi: tutup pintu dan jendela / pasang sampiran

16 Memasang handscoon bersih

17 Memasang perlak pengalas pd pasien dibagian kanan/kiri sesuai

letak lubang colon yang dikeluarkan atau kulit stoma

18 Meletakkan bengkok diatas perlak dan didekatkan ke tubuh

pasien

19 Membuka kantong kolostomi secara hati-hati dengan pinset

dan tangan kiri menekan kulit pasien

20 Memasang handscoon steril

21 Membersihkan kulit stoma dengan kapas NacL 0,9%*

22 Membersihkan stoma dengan kapas Nacl 0,9% *

23 Mengeringkan kulit sekitar stoma dengan kapas steril

24 Membuka perekat kantong kolostomy

25 Menempelkan kantong kolostomy dengan posisi yang benar

26 Merapikan kembali alat-alat dan membuang sampah

Page 39: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

39

27 Melepas sarung tangan

Fase Terminasi

28 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman

29 Membaca hamdalah

30 Mengevaluasi respon klien

31 Memberi reinforcement positif

32 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

33 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca

doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala

klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau

maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain

engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak

meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap

salam pada pasien.

34 Mengumpulkan dan membersihkan alat-alat

35 Mencuci tangan

Evaluasi

36 Adanya tanda-tanda infeksi dan kondisi kolostomi

37 Toleransi klien terhadap prosedur yang dilakukan

Dokumentasi

38 Lokasi dan jenis kolostomi

39 Status kolostomi sebelumnya

40 Toleransi klien terhadap prosedur

Keterangan :

Tidak = 0 Ya = 1

Evaluasi Diri/Penguji

Jumlah nilai yang didapat

Nilai Akhir = X 100

Jumlah keseluruhan poin yang dinilai

Page 40: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

40

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

........

Pembimbing/Penguji

(……………………………….)

Page 41: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

41

BAB IV

PRAKTIKUM SISTEM PERSEPSI SENSORI

Persepsi (dari bahasa Latin perceptio, percipio) adalah tindakan menyusun,

mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna memeberikan gambaran dan

pemahaman tentang lingkungan Persepsi meliputi semua sinyal dalam sistem saraf,

yang merupakan hasil dari stimulasi fisik atau kimia dari organ pengindra. Seperti

misalnya penglihatan yang merupakan cahaya yang mengenai retina pada mata,

pencium yang memakai media molekul bau (aroma), dan pendengaran yang

melibatkan gelombang suara. Persepsi bukanlah penerimaan isyarat secara pasif,

tetapi dibentuk oleh pembelajaran, ingatan, harapan, dan perhatian Persepsi

bergantung pada fungsi kompleks sistem saraf, tetapi tampak tidak ada karena

terjadi di luar kesadaran.

Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya

perubahan lingkungan fisik atau kimia.

Proses pemahaman terhadap rangsang atau stimulus yang diperoleh

oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi beberapa jenis :

a. Persepsi visual

Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan. Persepsi ini adalah

persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan

memengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya. Persepsi visual

merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus persepsi

yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks sehari-hari.

b. Persepsi auditori

Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.

c. Persepsi perabaan

Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.

d. Persepsi penciuman

Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu

hidung.

e. Persepsi pengecapan

Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.

f. Persepsi selektif

persepsi selektif adalah menginterpretasikan secara selektif apa yang dilihat

seseorang yang berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman,

dan sikap seseorang.

Page 42: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

42

SOP TINDAKAN PEMBERIAN OBAT TETES MATA

Tujuan umum

Mahasiswa mampu melakukan pemberian obat tetes mata dengan benar

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu: 4. Menjelaskan tujuan pemberian obat tetes mata dengan benar 5. Menjelaskan tahapan prosedur pemberian obat tetes mata dengan benar 6. Menerapkan pemberian oabat tetes mata

Pengertian

Pemberian obat tetes mata adalah memberikan obat pada mata melalui kanal eksternal dalam bentuk cair

Tujuan Pemberian Obat Tetes Mata

1. Menghilangkan serumen atau benda asing 2. Untuk memberikan efek terapi local (mengurangi peradangan, membunuh organisme

penyebab infeksi pad kanal mata eksternal).

Nama Mahasiswa:

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji kondisi struktur mata luar

2 Lihat apakah klien menggunakan lensa kontak/tidak

3 Tinjau kembali program obat dari dokter dan Check kembali

obat mata dengan daftar obat dengan menggunakan prinsip 5

benar

4 Kaji kesiapan klien

5 Kaji kesiapan perawat

6 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

Resiko infeksi dengan faktor resiko kerusakan jaringan

Page 43: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

43

dan peningkatan paparan lingkungan

Fase pre interaksi

7 Mencuci tangan

8 Mempersiapkan alat

Handuk

Bola kapas atau tissu

Botol obat dengan tetes mata steril

Bengkok/nierbecken

Pengalas/perlak

Handscoon

Kasa

Kartu / format nama obat

Fase Orientasi

9 Memberi salam dan menyapa nama klien

10 Memperkenalkan diri

11 Melakukan kontrak

12 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

13 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

14 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

14 Menanyakan keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada

klien.

15 Gunakan sarung tangan (Handscoon)

16 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik.

17 Jaga privasi: tutup pintu dan jendela / pasang sampiran.

18 Minta klien untuk berbaring terlentang atau duduk di kursi

dengan kepala sedikit hiperekstensi

19 Jika ada krusta (keropeng) atau drainase disepanjang batas

kelopak mata atau kantus dalam, buang perlahan. Basahi kerak

yang kering dan sulit dipindahkan menggunakan kain atau bola

kapas lembab pada mata selama beberapa menit. Selalu

mengusap dari kantus dalam ke kantus luar

20 Dengan tangan yang tidak dominan, pegang bola kapas atau

tisu pembersih pada tulang pipi klien tepat dibawah kelopak

mata bawah. Tekan ke bawah dengan lembut, dengan ibu jari

atau jari telunjuk pada lingkaran tulang mata

21 Minta klien melihat ke langit langit

Page 44: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

44

22 Dengan tangan dominan pada dahi klien, pegang alat tetes

mata berisi obat kira-kira 1 sampai 2 cm di atas kantong

konjungtiva

23 Teteskan sejumlah tetesan yang diresepkan kedalam kantong

konjungtiva

24 Jika klien mengedip atau menutup mata atau jika tetes mata

jatuh dibatas kelopak mata luar, ulangi prosedur

25 Saat memberikan obat yg dapat menimbulkan efek sistemik,

lindungi jari anda dengan tisu bersih dan beri tekanan lembut

pada duktus nasolakrimalis klien selama 30 – 60 detik

26 Setelah memasukkan obat, minta klien menutup matanya

dengan lembut

27 Tutup mata klien dengan kasa jika perlu

Fase Terminasi

28 Membaca hamdalah

29 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman

30 Mengevaluasi respon klien

31 Memberi reinforcement positif

32 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

33 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca

doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala

klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau

maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain

engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak

meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap

salam pada pasien.

34 Mengumpulkan dan membersihkan alat

35 Melepaskan sarung tangan & mencuci tangan

Evaluasi

36 Pantau adanya nyeri

Page 45: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

45

37 Evaluasi respon klien

38 Evaluasi diri perawat

Dokumentasi

39 Catat tanggal/waktu pengambilan, nama obat, konsentrasi

obat, jumlah tetesan obat, mata (kanan/kiri) yang menerima

obat serta respon pasien pada status/catatan perkembangan

klien

Keterangan :

Tidak = 0 Ya = 1

Evaluasi Diri/Penguji

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

........

Jumlah nilai yang didapat

Nilai Akhir = X 100

Jumlah keseluruhan poin yang dinilai

Pembimbing/Penguji

(……………………………….)

Page 46: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

46

SOP TINDAKAN PEMBERIAN OBAT TETES TELINGA

Tujuan umum

Mahasiswa mampu melakukan pemberian obat tetes telinga dengan benar

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu: 7. Menjelaskan tujuan pemberian obat tetes telinga 8. Menjelaskan tahapan prosedur pemberian obat tetes telinga 9. Menerapkan pemberian obat tetes telinga secara benar

Pengertian

Pemberian obat yang dilakukan pada telinga dengan cara memberikan tetes pada telinga

Tujuan Tetes Telinga

3. Mengurangi nyeri pada otitis media 4. Melunakkan serumen

Nama Mahasiswa:

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji apakah ada sumbatan di telinga bagian tengah

2 Kaji kesiapan klien

3 Kaji kesiapan perawat

4 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

Fase pre interaksi

5 Mencuci tangan

6 Mempersiapkan alat

Plester/hipafik

Spekulum telinga

Page 47: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

47

Pinset anatomi

Bengkok/nierbecken

Pengalas/perlak

Penetes

Obat

Tissue dan kasa

Handscoon

Fase Orientasi

7 Memberi salam dan menyapa nama klien

8 Memperkenalkan diri

9 Melakukan kontrak

10 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

11 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

12 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

13 Menanyakan keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada

klien.

14 Gunakan sarung tangan (Handscoon)

15 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik.

16 Jaga privasi: tutup pintu dan jendela / pasang sampiran.

17 Minta klien mengambil posisi miring dengan telinga yang akan

diobati berada di atas

18 Jika serumen atau drainase menyumbat bagian paling luar

saluran telinga, seka dengan lembut menggunakan lidi kapas.

Jangan mendorong serumen ke dalam untuk menghambat atau

menyumbat saluran

19 Luruskan saluran telinga dengan menarik daun telinga ke bawah

dan kebelakang (pada anak-anak) atau ke atas keluar (dewasa)

20 Teteskan obat pada dinding saluran untuk mencegah terhalang

oleh gelembung udara dengan jumlah tetesan sesuai dosis

21 Pegang alat tetes 1 cm diatas saluran telinga

22 Minta klien mengambil posisi miring selama 2-3 menit. Beri

pijatan atau tekanan lembut pada tragus telinga dengan

menggunakan jari tangan

23 Kadang-kadang, dokter menginstruksikan penempatan kapas ke

bagian terluar saluran telinga. Jangan menekan kapas kebagian

terdalam saluran

Page 48: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

48

24 Lepaskan kapas dalam 15 menit

25 Buang suplai dan sarung tangan yang kotor dan cuci tangan

26 Bantu klien mengambil posisi yang nyaman setelah tetesan

diabsorpsi

27 Evaluasi kondisi telinga luar diantara pemasukan obat

Fase Terminasi

28 Membaca hamdalah

29 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman

30 Mengevaluasi respon klien

31 Memberi reinforcement positif

32 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

33 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca

doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala

klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau

maha penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain

engkau, sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak

meninggalkan sakit lagi) dan berpamitan dengan mengucap

salam pada pasien.

34 Mengumpulkan dan membersihkan alat

35 Melepaskan sarung tangan & mencuci tangan

Evaluasi

36 Evaluasi respon klien

37 Evaluasi diri perawat

Dokumentasi

38 Catat tanggal/waktu prosedur tindakan

39 Catat obat, konsentrasinya, jumlah tetesan serta telinga mana

yang akan dimasukkan obat

40 Catat respon pasien

41 Catat kondisi saluran telinga pada catatan keperawatan

Page 49: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

49

Keterangan :

Tidak = 0 Ya = 1

Evaluasi Diri/Penguji

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

........

Jumlah nilai yang didapat

Nilai Akhir = X 100

Jumlah keseluruhan poin yang dinilai

Pembimbing/Penguji

(……………………………….)

Page 50: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

50

BAB V

PRAKTIKUM SISTEM HEMATOLOGI

Hematologi merupakan salah satu studi kesehatan yang khusus mempelajari

mengenai darah beserta gangguannya. Beberapa penyakit yang diatasi oleh bidang

kedokteran hematologi termasuk anemia, gangguan pembekuan darah, penyakit infeksi,

hemofilia, dan leukemia.

Dalam dunia kesehatan, tes hematologi merupakan sebuah pemeriksaan darah

lengkap yang meliputi sel darah putih, sel darah merah, dan platelet. Pemeriksaan ini

biasanya termasuk dalam pemeriksaan kesehatan.

Selain sebagai pemeriksaan kesehatan rutin, tes hematologi juga akan dilaukan dokter

untuk membantu mendiagnosis masalah tertentu, contohnya seperti infeksi atau

perdarahan.

Pada dasarnya pemeriksaan hematologi ini memiliki beragam manfaat. Mulai dari

menilai kondisi kesehatan secara umum, menelisik ada-tidaknya tanda infeksi, hingga

membantu dokter untuk mendiagnosis berbagai penyakit. Di samping itu, pemeriksaan

hematologi juga digunakan sebagai prosedur donor dan transfusi darah.

Secara garis besar, peran penting tes hematologi lengkap untuk kesehatan:

1. Mengevaluasi kesehatan secara menyeluruh. Kemungkinan adanya penyakit dapat

dideteksi dari peningkatan atau pun penurunan kadar sel darah yang terlihat pada

hasil tes.

2. Mendiagnosis penyebab gangguan kesehatan, terutama jika pengidap mengalami

gejala tertentu seperti demam, kelelahan, lemas, bengkak, perdarahan.

3. Memantau perkembangan kesehatan pengidap yang sudah didiagnosis mengalami

penyakit yang memengaruhi kadar sel darah.

4. Memantau penanganan penyakit yang memengaruhi sel darah.

Untu melihat hasil tes hematologi lengkap, bisa dilihat dari dua kolom. Salah satunya adalah

rentang referensi, yaitu nilai pemeriksaan normal. Sedangkan kolom lainnya adalah hasil

pemeriksaan hematologi lengkap. Jika hasil lebih rendah atau lebih tinggi dari rentang

referensi, hasil tersebut dapat disebut tidak normal.

Walau begitu, angka rentang referensi dapat berbeda, karena setiap laboratorium memiliki

alat dan cara berbeda untuk menganalisis sampel darah. Di samping itu, jenis kelamain dan

usia juga bisa menjadi faktor pembedanya.

Ada banyak jenis pemeriksaan hematologi yang dapat dilakukan. Salah satunya yaitu

pemeriksaan darah lengkap. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menilai kondisi darah

Page 51: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

51

secara keseluruhan dan membantu diagnosis anemia, penyakit peradangan, memantau

kehilangan darah, infeksi, bahkan mendeteksi kanker.

Pemeriksaan darah meliputi:

1. Jumlah sel darah merah berikut dengan volumenya.

2. Sel darah putih berikut dengan hitung jenisnya.

Di samping itu, bisa juga dilakukan pemeriksaan partial thromboplastin time (PTT),

pemeriksaan prothrombin time (PT), international normalized ratio (INR). Ketiganya

bertujuan untuk menilai pembekuan darah beserta gangguannya.

Tes hematologi juga bisa dimanfaatkan sebagai tolok ukur apakah seseorang dapat

menjalani pengobatan atau tidak. Terutama untuk pengobatan yang mampu memengaruhi

sel darah, seperti aspirin, serta tindakan medis, seperti pembedahan atau operasi.

Dalam hematologi, diketahui gangguan darah biasanya terjadi karena adanya penyakit, efek

samping obat-obatan, dan kekurangan nutrisi tertentu dalam asupan makanan sehari-hari.

Perawatan yang diperlukan untuk penyakit darah bervariasi, tergantung pada kondisi darah

dan tingkat keparahannya. Begitu pun dengan perjalanan penyakitnya, karena kondisi

tersebut dapat berbeda-beda.

Saat menangani pengidap, ahli hematologi dapat berkolaborasi dengan para ahli di berbagai

bidang lain untuk memberikan perawatan yang efektif, seperti transplantasi, onkologi, dan

patologi klinik. Dengan kata lain, peran hematologi amat penting dalam tiap proses

diagnosis hingga penatalaksanaan.

Meski perannya sangat membantu dalam menegakkan diagnosis, tapi pemeriksaan

hematologi lengkap tidak mutlak dilakukan. Setelah didapatkan hasil tes hematologi

lengkap, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan tambahan lain untuk menentukan

diagnosis penyakit.

Page 52: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

52

SOP TINDAKAN PEMERIKSAAN RUMPLE LEED TEST

Tujuan umum

Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan rumple leed test dengan benar

Tujuan khusus

Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa mampu:

4. Menjelaskan tujuan pemeriksaan rumple leed test

5. Menjelaskan tahapan prosedur pemeriksaan rumple leed test

6. Menerapkan pemeriksaan rumple leed test secara benar.

Pengertian

Tindakan membendung vena untuk menentukan kerapuhan kapiler

Tujuan Pemeriksaan rumple leed test

1. Mengetahui perdarahan tingkat kapiler untuk menegakkan diagnosis

Nama Mahasiswa :

NO ASPEK YANG DINILAI Ya Tdk Ket.

Pengkajian

1 Kaji lama demam yang diderita/dialami klien

2 Kaji apakah sebelumnya klien pernah menderita gangguan

pembekuan darah

3 Kaji apakah klien mempunyai kelainan pada kulit seperti bercak-

bercak yang mirip dengan petekhie

4 Kaji kesiapan klien

5 Kaji kesiapan perawat

6 Diagnosa keperawatan yang sesuai:

Contoh :

Resiko Syok Hipovolemik

Resiko Infeksi

Fase pre interaksi

7 Mencuci tangan

8 Mempersiapkan alat

Page 53: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

53

Tensimeter

Stetoscop

Jam

Sarung tangan

Fase Orientasi

9 Memberi salam dan menyapa nama klien

10 Memperkenalkan diri

11 Melakukan kontrak

12 Menjelaskan Tujuan dan Prosedur pelaksanaan

13 Menanyakan kesediaan klien untuk dilakukan tindakan

14 Mendekatkan alat-alat

Fase Kerja

15 Menanyakan keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada klien.

16 Gunakan sarung tangan

17 Membaca ’Basmalah’ dan memulai tindakan dengan baik

18 Jaga privasi: tutup pintu dan jendela/pasang sampiran

19 Buka lengan baju klien (jika menggunakan baju lengan panjang)

20 Pasang manset tensimeter pada lengan kanan/kiri atas sekitar 3

cm di atas fossa cubiti (jangan terlalu kentat atau terlalu longgar)

21 Tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra/sinistra

22 Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak

teraba

23 Pompa terus sampai manometer setinggi 20 – 30 mmHg lebih

tinggi dari titik radialis tidak teraba

24 Letakkan diafragma stetoskop di atas nadi brakialis dan kempeskan

balon udara manset perlahan

25 Perhatikan titik manometer ketika bunyi yang jelas pertama

terdengar

26 Lanjutkan untuk mengempiskan manset secara bertahap,

perhatikan bunyi redup atau redam menghilang dan titik

manometer ketika bunyi menghilang

27 Kempiskan manset dengan cepat dengan memutar sekrup pada

pompa udara berlawanan arah jarum jam

28 Setelah mendapatkan angka sistolik dan diastolik klien, jumlahkan

kemudian dibagi 2

Page 54: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

54

29 Selanjutnya kembangkan lagi manset dengan memompa balon

pemompa sampai angka penghitungan yang didapat diatas

(prosedur nomer 28)

30 Pertahankan jarum manometer pada angka didapat tadi selama ± 5

menit

31 Perhatikan respon klien terhadap rasa sakit yang tak tertahankan

saat pemeriksaan

32 Kurangi udara pada manset dengan melonggarkan sekrup pada

pompa perlahan sampai angka yang bisa ditoleransi oleh klien

33 Setelah 5 menit, perhatikan adanya petekhie dipermukaan kulit

(Uji dinyatakan positif apabila pada satu inci persegi (2,8 x 2,8 cm)

didapat lebih dari 20 petekhie)

34 Kempiskan manset dengan cepat dengan memutar sekrup pada

pompa udara berlawanan arah jarum jam

35 Lepaskan manset secara perlahan dari lengan klien

Fase Terminasi

36 Membaca hamdalah

37 Merapikan klien dan memberikan posisi yang nyaman

38 Mengevaluasi respon klien

39 Memberi reinforcement positif

40 Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

41 Mengakhiri pertemuan dengan baik: bersama klien membaca doa

Artinya (Ya Allah. Tuhan segala manusia, hilangkan segala

klienannya, angkat penyakitnya, sembuhkan lah ia, engkau maha

penyembuh, tiada yang menyembuhkan selain engkau,

sembuhkanlah dengan kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit

lagi) dan berpamitan dengan mengucap salam pada pasien.

42 Kumpulkan dan bersihkan alat-alat

43 Melepaskan sarung tangan & mencuci tangan

Evaluasi

44 Catat adanya petekhie

45 Evaluasi respon klien

Page 55: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

55

46 Evaluasi diri perawat

Dokumentasi

47 Catat tanggal/waktu prosedur tindakan

48 Catat hasil tindakan

49 Catat respon klien pada status klien

Keterangan :

Tidak = 0 Ya = 1

Evaluasi Diri/Penguji

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

..................................................................................................................................................................

........

Pembimbing/Penguji

(……………………………….)

Jumlah nilai yang didapat

Nilai Akhir = X 100

Jumlah keseluruhan poin yang dinilai

Page 56: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

56

PENUTUP

Demikian panduan praktikum sistem integumen ini semoga bermanfaat bagi Anda

mahasiswa dan dapat dijadikan pedoman praktikum di laboratorium guna mendapat

pengalaman pembelajaran tentang prosedur tindakan perawatan luka bakar sehingga

bermanfaat nanti ketika Anda praktek maupun bekerja di tatanan pelayanan kesehatan yang

nyata.

Penyusun Penyusun

Ns. Thomas Ari Wibowo., M.Kep Ns. Fitroh Asriyadi, M.Kep.

Page 57: 2020...laring, trakea, bronkus dan berakhir di paru. Bernapas berarti melakukan inspirasi dan ekspirasi secara bergantian, teratur, berirama dan terus menerus. Bernapas …

57

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume 2. Jakarta EGC

Carpenito, L. J. (2009). Diagnosa Keperawatan: Aplikasi pada Praktek Klinik,Edisi 9. Jakarta: EGC

Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Geissler, A., C,(2014).Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk Perencanaan Keperawatan Pasien.Edisi:3.Jakarta:EGC

Grace, P., & Baerly,N. (2007). At A Glance Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta :Erlangga.

Herdman, T. H., & Kamitsuru, S.(2015).Diagnosis Keperawatan Defisi & Klasifikasi 2015-2017.Edisi:10.Jakarta:EGC

Jitowiyono.,S & Kristiyana.(2012).Asuhan Keperawatan Post Operasi Pendekatan Nanda NIC, NOC.Yogyakarta: Nuha Medika

Judith M,W,.& Nancy R,A,.(2011).Diagnosis Keperawatan NANDA NICNOC. Edisi

Revisi.Jakarta;EGC Kimberly A. J. Bilotta (2011).Kapita Selecta Penyakit dengan Implikasi keperawatan

(Nurse’s Quick Check: Diseases).Edisi 2.Jakarta:ECG Mansjoer, dkk (2007) Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta:Aeskulapius FKUI Muttaqin.A,& Sari.(2011) Asuhan Keperawatan Perioperatif Konsep, Proses, dan

Aplikasi.Jakarta: Salemba Medika Nurarif, A.H., & Kusuma.(2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa

medis & NANDA (NIC-NOC).Edisi Revisi Jilid 1.Yogyakarta : MediaAction Publishing.

Syamsuhidayat, R.,& Jong.(2011).Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi3.Jakarta;EGC Tanto Chris, dkk. (2014). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 4. Jakarta:Media

Aeskulapius

Wijaya A.S & Putri.(2013).KMB 1 Keperawatan Medikal Bedah (keperawatan dewasa).Yogyakarta: Nuha medika