toleransirepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · indonesia....

232
TOLERANSI pada Masyarakat Akademik (Studi Kasus di SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) RAMADHANITA MUSTIKA SARI

Upload: others

Post on 13-Apr-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

TOLERANSI pada Masyarakat Akademik(Studi Kasus di SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

RAMADHANITA MUSTIKA SARI

Page 2: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

TOLERANSI PADA MASYARAKAT

AKADEMIK (STUDI KASUS DI SEKOLAH PASCASARJANA UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA)

Page 3: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan
Page 4: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

TOLERANSI PADA MASYARAKAT

AKADEMIK (STUDI KASUS DI SEKOLAH PASCASARJANA UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA)

Ramadhanita Mustika Sari

Penerbit YPM

2015

Page 5: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Judul buku

TOLERANSI PADA MASYARAKAT AKADEMIK (STUDI KASUS DI SEKOLAH PASCASARJANA UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA)

Penulis

Ramadhanita Mustika Sari

Editor

Juned

ISBN 978-602-7775-32-9

Xii + 216 hal. ; ukuran buku 23,5 cm x 16 cm

© Hak Cipta Ramadhanita Mustika Sari, 2015 Hak penerbitan dimiliki Young Progressive Muslim. Dilarang mengkopi sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apapun,termasuk dengan cara penggunaan mesin fotokopi, tanpa izin sah dari penerbit. Young Progressive Muslim Jl. Talas II Pondok Cabe Ilir Pamulang Rt.05 Rw.01 Tangerang Selatan 15418

Page 6: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

iii

KATA PENGANTAR

Keberagaman pemikiran di satu sisi dapat menjadi sumber

pemersatu, tetapi di sisi lain ia dapat menjadi benih-benih konflik.

Terjadinya ambiguitas pada makna keberagaman pemikiran di

masyarakat, disebabkan perbedaan pemikiran dan perbedaan faham

keagamaan. Konflik juga dapat terjadi dikarenakan belum jelasnya

batasan-batasan dalam kebebasan berpendapat, yang merupakan hasil

dari buah pemikiran seseorang, yang terkadang antara satu orang dan

yang lainnya berbeda.

Asumsi penulis, untuk menyelesaikan konflik yang terjadi,

maka perlu adanya sikap toleransi. Dalam perspektif teologis, toleransi

sering kali dikaitkan dengan masalah iman dan agama. Padahal

toleransi secara bahasa artinya saling menanggung, yang lebih

dimaknai sebagai suatu sikap yang bersifat sosiologis ketimbang

bersifat teologis. Dengan demikian, dalam wacana teologis, toleransi

tidak lain merupakan perwujudan iman yang berlaku dalam setiap

tindakan umat beragama. Perwujudan iman tidak dipandang agama

apa yang dianut oleh seseorang. Setiap umat beragama dituntut untuk

mewujudkan imannya dalam tataran praktis sehari-hari. Perwujudan

iman nyata dalam tindakan baik, rukun, saling mengerti, saling

menerima, mengembangkan hidup. Dan inilah makna praktis dari

toleransi.

Budaya toleransi menjadi hal yang urgen dikaji karena dapat

dijadikan salah satu solusi bagi beragam konflik yang terjadi di

Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di

Indonesia perlu segera dicarikan solusi penyelesaiannya, dengan

mengedepankan sikap saling mengerti, saling memahami dan

menerima perbedaan. Hal inilah yang menjadi esensi sebuah toleransi,

akar dari segala dialog, kerja sama, dan pengembangan forum-forum

dialog. Tanpa landasan sikap toleransi antar pemikiran, maka sulit

untuk terjadinya proses dialog dan kerjasama.

Permasalahan yang telah dipaparkan di atas kemudian penulis

fokuskan pada kajian mengenai bagaimana konstruksi realitas

keterbukaan pemikiran membentuk sikap toleran pada masyarakat

akademik di lembaga pendidikan, dengan studi kasus di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

iv

Secara umum dapat diuraikan isi buku yang ada dihadapan

pembaca ini dibagi ke dalam enam bab. BAB I Pendahuluan. BAB II

merupakan landasan teori dalam penelitian ini, yang mengkaji

mengenai perspektif sosiologi pengetahuan terhadap keterbukaan

pemikiran pada masyarakat akademik. Bab ini mengkaji bagaimana

paradigma dari sosiologi pengetahuan dalam mengkaji keterbukaan

pemikiran pada masyarakat akademik. Selanjutnya, dibahas mengenai

implikasi sosiologi pengetahuan terhadap masyarakat akademik di

Perguruan Tinggi Islam. Untuk kemudian dikaji lebih mendalam

mengenai realitas keterbukaan pemikiran. BAB III membahas tentang

adanya dialektika pemikiran pada masyarakat akademik. Bab ini

memfokuskan objek kajian pada masyarakat akademik di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sedangkan, BAB IV

mengkaji mengenai penerapan kurikulum di Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. BAB V membahas lebih rinci tentang

fenomena terwujudnya sikap toleran pada masyarakat akademik di

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. BAB VI

penutup, yang merupakan simpulan dari buku ini.

Selesainya buku ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan

banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan kepada

semua pihak yang telah membantu proses penulisan hingga selesainya

buku ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. M.

Bambang Pranowo, MA dan Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Si selaku

promotor, melalui bimbingan dan arahannya yang telaten dan teliti,

akhirnya penulis dapat menyelesaikan disertasi ini, yang selanjutnya

diterbitkan menjadi buku. Penulis juga mengucapkan banyak terima

kasih kepada penguji ujian promosi doktor yang telah memberikan

saran-saran yang membangun demi penyempurnaan disertasi ini.

Penguji ujian promosi doktor, yakni Prof. Dr. Achmad Fedyani

Saifuddin, MA, SS; Prof. Dr. Ikhsan Tanggok, M.Si; Prof. Dr. Zulkifli,

MA.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Prof.

Dr. Masykuri Abdillah, MA selaku Direktur Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu, diucapkan terima kasih juga

kepada Prof. Dr. Suwito, MA dan Dr. Yusuf Rahman, serta dosen-

dosen penguji Work in Progress (WIP) yang telah memberikan ide,

masukan, dan juga saran yang membangun dan sangat berguna bagi

Page 8: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

v

penelitian ini. Tak lupa juga, diucakan terima kasih banyak kepada

Iredho Fani Reza, S.Ps.I., MA. atas share ilmunya.

Lebih lanjut penulis persembahkan karya ini kepada ayahanda

Mustopa Usman, dan Ibunda Sofiah Suhaimi, juga yunda Agusliana,

kanda Agustiansyah, yunda Siti Qomariyah, serta Adinda Ari

Kurniawan yang terus mensupport baik materil maupun non materil.

Terima kasih banyak atas pengorbanan yang telah diberikan selama

ini.

Kepada semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu

persatu, yang telah memberikan saran, kritik, dan bantuan hingga

selesainya penulisan buku ini, diucapkan terima kasih. Semoga Allah

SWT membalasnya sebagai amal ibadah. Semoga bermanfa’at. Amin.

Jakarta, Agustus 2015

Penulis,

Ramadhanita Mustika Sari

Page 9: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

vi

Page 10: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

vii

TRANSLITERASI ARAB-INDONESIA

A. Huruf Konsonan

q = ق z = ز ' = أ

k = ك s = س b = ب

l = ل sh = ش t = ت

= م {s = ص th = ث

m

n = ن }d = ض j = ج

= و {t = ط }h = ح

w

h = ه {z = ظ kh = خ

` = ء ‘ = ع d = د

y = ي gh = غ dh = ذ

f = ف r = ر

B. Huruf Vokal

Vokal Tunggal: a = ´ ; i = ِ ; u = ِ

Vokal Panjang: a< = ا ; i> = ي ; ū = و

Vokal Rangkap: ay = ا ي ; aw = ا و

Page 11: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

viii

Page 12: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

ix

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1

BAB II MASYARAKAT AKADEMIK

PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENGETAHUAN ................. 21

A. Karakteristik Masyarakat Akademik ............................. 21

B. Sosiologi Pengetahuan sebagai Paradigma Pengkajian

Masyarakat Akademik .................................................... 28

C. Implikasi Sosiologi Pengetahuan terhadap

Masyarakat Akademik di Perguruan Tinggi Islam ........ 40

D. Konstruksi Realitas Keterbukaan Pemikiran pada

Masyarakat Akademik di Perguruan Tinggi Islam ........ 56

BAB III DIALEKTIKA PEMIKIRAN PADA MASYARAKAT

AKADEMIK DI SPs UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA ........................................................................ 65

A. Relatifitas Kebenaran pada Masyarakat Akademik

di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta ............................................................................ 65

B. Dari Sosiologi Pengetahuan menuju Dialog antar

Pemikiran pada Masyarakat Akademik di SPs UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta ........................................... 73

BAB IV MODEL KURIKULUM DI SEKOLAH

PASCASARJANA UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA ........................................................................... 79

A. Desain Pembelajaran Berbasis Toleransi di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta .............. 81

B. Pendekatan Pembelajaran dalam Mengembangkan

Sikap Toleran ................................................................ 111

C. Capaian Pembelajaran di Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta ............................................ 115

Page 13: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

x

BAB V FENOMENA TOLERANSI ANTAR PEMIKIRAN

PADA MASYARAKAT AKADEMIK

DI SEKOLAH PASCASARJANA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA .................. 161

A. Fenomena Toleransi antar Pemikiran pada saat

Ujian Work in Progress dan Ujian Pendahuluan

Tesis/Disertasi ................................................................ 162

B. Deskripsi Kisah Mahasiswa dan Alumni

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dalam Pembentukan Sikap Toleran ................... 172

BAB VI PENUTUP ......................................................................... 185

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 189

GLOSARIUM .................................................................................... 211

INDEKS ............................................................................................. 213

BIODATA DIRI .................................................................................. 215

Page 14: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

xi

DAFTAR TABEL

A. Daftar Tabel

Daftar Urut Tema Tabel Hal

Tabel 1.1. : NAMA FAKULTAS DAN JURUSAN

DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

91

Tabel 1.2. : NAMA MATA KULIAH PILIHAN BERDASARKAN

INTEGRASI TEMA KEILMUAN 99

Tabel 1.3. : NAMA MATA KULIAH PILIHAN BERDASARKAN

TEMA KEILMUAN 100

Page 15: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

xii

Page 16: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

Kebebasan menyampaikan pendapat di Indonesia

menimbulkan polemik. Hal itu disebabkan kebebasan berpendapat di

Indonesia belum jelas batasan-batasannya. Pendapat ini berdasarkan

hasil penelitian Rohidin dalam disertasinya yang berjudul

“Rekonstruksi Konsep Kebebasan Beragama di Negara Hukum

Indonesia Berbasis Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Ia

menyimpulkan terjadinya ambiguitas jaminan kebebasan di Indonesia,

dikarenakan di satu sisi kebebasan beragama mendapatkan jaminan

konstitusional. Di sisi lain, konstitusi dan instrument peraturan

perundang-undangan lainnya masih membatasi hak kebebasan

berpendapat, keyakinan dan beragama sebagai hak kodrat yang

dimiliki setiap manusia.1

Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh Sari, dalam

penelitiannya yang berjudul “Kebebasan Berpendapat Berdasar atas

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan

Mengemukakan Pendapat di Muka Umum Ditinjau dari Perspektif

Hak Asasi Manusia”. Ia menyimpulkan bahwa dengan diterapkannya

ketentuan kebebasan berpendapat yang diatur dalam Undang-Undang

No. 9 tahun 1998 telah banyak menimbulkan polemik dalam

masyarakat, terutama dalam hal perijinan serta sanksi yang dikenakan.

Undang-Undang ini dianggap telah mencederai prinsip-prinsip

demokrasi, mengintervensi hak sosial politik masyarakat dan belum

terpenuhinya jaminan Hak Asasi Manusia.2

1Rohidin, “Rekonstruksi Konsep Kebebasan Beragama di Negara Hukum

Indonesia Berbasis Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, Disertasi UII

Yogyakarta.

Diakses dari

http://law.uii.ac.id/images/stories/ringkasan%20disertasi%20dr.%20rohidin.pdf.

Tanggal 20 Mei 2015. 2Penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini lihat, Eka Sandi Selfia Sari,

“Kebebasan Berpendapat Berdasar atas Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998

tentang Kebebasan Mengemukakan Pendapat di Muka Umum Ditinjau dari

Perspektif Hak Asasi Manusia”, Skripsi, Fakultas Hukum, Universitas 17 Agustus

1945, Surabaya, 2011.

Page 17: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

2 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Selain itu, kebebasan menyampaikan pendapat juga bisa

menimbulkan masalah lain, misalnya pencemaran nama baik. Hal ini

berdasarkan penelitian Dessy Nakarasima Lubis yang berjudul

“Pertimbangan Hakim dalam Penyelesaian Perkara Pencemaran Nama

Baik Melalui Pers”.3 Hal senada juga diungkapkan oleh Afandi. Ia

menyatakan bahwa perjalanan kebebasan berekspresi di Indonesia

mengalami pasang surut. Kebebasan berekspresi (termasuk di

dalamnya kebebasan menyampaikan pendapat) di satu sisi mampu

menyelesaikan permasalahan, tetapi di sisi lain dapat menimbulkan

konflik.4 Penjelasan ini memberikan gambaran bahwa faktanya dalam

kehidupan sosial, kebebasan manusia terbatas. Hal itu menimbulkan

masalah berupa beragamnya pemahaman manusia tentang makna

kebebasan. Maksudnya, kebebasan menyampaikan pendapat itu

dibatasi oleh ruang dan waktu. Berbedanya pemahaman inilah yang

akan menjadi benih-benih in-toleransi. Sehingga kajian mengenai

budaya toleransi menjadi penting untuk dibahas.

Sikap toleran menjadi hal yang urgen untuk diterapkan,

karena dapat menjadi problem solving bagi beragam konflik yang

terjadi di Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik

di Indonesia perlu segera dicarikan solusi penyelesaiannya, dengan

mengedepankan sikap saling mengerti, saling memahami dan

menerima perbedaan. Hal inilah yang menjadi esensi sebuah toleransi,

akar dari segala dialog, kerja sama, dan pengembangan forum-forum

dialog. Tanpa landasan sikap toleran antar pemikiran, maka sulit untuk

terjadinya proses dialog dan kerjasama.

Dalam perspektif teologis, toleransi selalu dikaitkan dengan

masalah iman dan agama. Padahal toleransi secara bahasa, artinya

saling menanggung, yang lebih dimaknai sebagai suatu sikap yang

bersifat sosiologis ketimbang bersifat teologis. Dengan demikian,

dalam wacana teologis, toleransi tidak lain merupakan perwujudan

iman yang berlaku dalam setiap tindakan umat beragama. Perwujudan

iman tidak dipandang agama apa yang dianut oleh seseorang. Setiap

umat beragama dituntut untuk mewujudkan imannya dalam tataran

praktis sehari-hari. Perwujudan iman nyata dalam tindakan baik,

3 Dessy Nakarasima Lubis, “Pertimbangan Hakim dalam Penyelesaian

Perkara Pencemaran Nama Baik Melalui Pers”, Diakses dari http://e-

journal.uajy.ac.id/209/2/1HK10156.pdf, Tanggal 3 Agustus 2014. 4 Emilianus Afandi, Menggugat Negara: Rasionalitas Demokrasi, HAM

dan Kebebasan (Penerbit: European Union dan PBHI, 2005), 34.

Page 18: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Pendahuluan | 3

rukun, saling mengerti, saling menerima, mengembangkan hidup. Dan,

inilah makna praktis dari toleransi.5 Daripada sibuk menempuh jalan

balas dendam, lebih baik memperdalam penghayatan iman dalam

rangka penjernihan nurani untuk menyayangi dan melindungi

kehidupan manusia. 6

Masalah yang telah dipaparkan di atas kemudian penulis

fokuskan pada permasalahan bagaimana budaya kebebasan

menyampaikan pendapat di lembaga pendidikan, contoh kasus di

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini

memfokuskan diri pada objek ini dikarenakan, Pertama, Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerapkan kurikulum

integratif7. Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan, terlihat

bahwa kurikulum integratif yang diterapkan di Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat membantu mahasiswa

menyadari akan pentingnya memiliki sikap toleran, sebagai aplikasi

dari nilai-nilai dasar pendidikan yang menanamkan sikap hormat

terhadap perbedaan pendapat, juga perbedaan suku, agama, ras, etnis.

Sebab, nilai-nilai dasar dari pendidikan ini adalah penanaman dan

pembumian nilai toleransi, empati, simpati dan solidaritas sosial.8

Sedangkan di Program Pascasarjana di Perguruan Tinggi

Agama Islam di kampus lain, memiliki kurikulum yang berbeda, yang

tidak memungkinkan untuk diterapkannya kurikulum integratif.

5 Aloys Budi Purnomo, Membangun Teologi Inklusif-Pluralistik (Jakarta:

Penerbit Kompas, 2003), 3. 6 Aloys Budi Purnomo, Membangun Teologi Inklusif-Pluralistik, 9.

7Kurikulum yang terintegrasi mengajarkan keterkaitan akan segala

sesuatu, sehingga terbiasa memandang segala sesuatu dalam gambaran yang utuh.

Kurikulum terintegrasi juga dapat memberikan peluang kepada mahasiswa untuk

menarik kesimpulan dari berbagai sumber informasi berbeda mengenai suatu tema,

serta dapat memecahkan masalah dengan memperhatikan faktor-faktor berbeda

(ditinjau dari berbagai aspek). Implementasi dari pengembangan desain kurikulum

integratif atau kurikulum yang terintegrasi di Sekolah Pascasarjana ini membuat

proses belajar menjadi relevan dan kontekstual, sehingga bermakna bagi mahasiswa

dan membuat mereka dapat berpartisipasi aktif. Hal ini dilakukan agar seluruh

dimensi manusia terlibat aktif (fisik, sosial, emosi, akademik). Hasil observasi

penulis selama tahun 2013. Didukung dengan hasil wawancara tak terstruktur kepada

beberapa mahasiswa dan alumni SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, juga

wawancara kepada Suwito, Asisten Direktur bidang Pengembangan Lembaga Tahun

2007-2011. 8Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan. Data ini juga didukung oleh

analisa penulis terhadap dokumentasi SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, baik

berupa arsip maupun buletin bulanan yang diterbitkan.

Page 19: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

4 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Misalnya, Program Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang,

struktur kurikulumnya sebagai berikut. Untuk program magister beban

SKS-nya sebanyak 44 sks- 48 sks. Dengan rincian komponen MKD: 9

sks, MKM: 9 sks, MKU 18 sks, tesis 6 sks. Sedangkan untuk program

doktor beban sksnya sebanyak 47 sks- 59 sks, dengan rincian, MKD: 6

sks, MKM : 6 sks, MKU: 9 sks bagi yang sebidang dan 21 sks bagi

yang tidak sebidang, MKP: 6 sks, tugas akhir studi: 20 sks (ujian

proposal disertasi 4 sks, ujian kualifikasi 4 sks, ujian disertasi

pendahuluan 6 sks, ujian disertasi akhir 6 sks).9

Sedangkan Program Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim

Malang untuk program magister memiliki 7 prodi (Manajemen

Pendidikan Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Studi Ilmu Agama Islam,

Pendidkan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Pendidikan Agama Islam, al-

Ahwal al-Syakhsiyyah, Ekonomi Islam). Selain itu ada program

doktor, yakni: Manajemen Pendidikan Islam, Pendidikan Bahasa Arab,

Pendidkan Agama Islam Berbasis Studi Interdisipliner.10

Hal ini sesuai dengan visi Program Pascasarjana UIN Maulana

Malik Ibrahim Malang, yaitu: menjadi Program Pascasarjana

terkemuka dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran,

penelitian serta pengabdian kepada masyarakat, untuk menghasilkan

lulusan yang memiliki kapasitas intelektual, keahlian, dan kepribadian

yang mencerminkan integritas keislaman dan keilmuan. Yang

kemudian dituangkan ke dalam 4 misi, yakni: Pertama, mengantarkan

peserta didik kepada kekokohan aqidah dan kedalaman spiritual,

keagungan akhlak, keluasan ilmu dan kematangan professional. Kedua,

memberikan pelayanan akademik dan keilmuan untuk mendukung

perkembangan ilmu pengetahuan melalui riset dan pengkajian ilmu

pengetahuan yang bercirikan Islam. Ketiga, mengembangkan peserta

didik untuk memiliki kecakapan intelektual, integritas kepribadian,

dan keahlian yang selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Keempat, menyiapkan peserta didik menjadi generasi yang

berguna bagi masyarakat dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan

teknologi dalam memecahkan persoalan kehidupan masyarakat.11

9 http://pmb.uin-malang.ac.id. Diakses Tanggal 30 April 2015.

10 http://pmb.uin-malang.ac.id/program-studi/. Diakses Tanggal 30 April

2015. 11

http://pasca.uin-malang.ac.id/visi-dan-misi-pps-uin/. Diakses Tanggal 30

April 2015.

Page 20: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Pendahuluan | 5

Program Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

bertujuan menghasilkan ilmuan yang memiliki kemampuan: 1).

Mengembangkan ilmu pengetahuan dan menemukan konsep-konsep

baru dalam bidang ilmu dan profesi yang ditekuni melalui proses

pendidikan dan kegiatan akademik yang terorganisir, serta penelitian

mandiri. 2).Mengorganisasikan, melaksanakan, dan memimpin

penelitian dalam bidang ilmu dan profesi yang ditekuni untuk

melahirkan tradisi ilmiah berderajat tinggi dan bermanfaat bagi

perubahan dan kemajuan masyarakat. 3). Menerapkan pendekatan

multidisipliner/interdisipliner dan integrasi Islam dengan ilmu

pengetahuan dalam melaksanakan keahlian akademik dan

professional.12

Hal yang mirip juga ada pada Program Pascasarjana UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta. Untuk program doktor Studi Islam beban studi

35 sks, dengan rincian mata kuliah, yaitu: Metodologi Penelitian

Sosial 3sks; Metodologi Penelitian Agama 3 sks; Metodologi

Penelitian Filsafat 3sks; Pemikiran Filsafat Kontemporer 3 sks;

Pemikiran Islam Kontemporer 3 sks; Pemikiran Islam Kontemporer di

Indonesia 3 sks; Isu-Isu Global 3 sks; Agama, Budaya dan Sains 3 sks;

Seminar Proposal Disertasi 2 sks; Disertasi 9 sks.13

Sedangkan Program Pascasarjana UIN Sunan Gunung Jati

Bandung, untuk Program Magister ada sebelas prodi, yakni: Ekonomi

Syariah, Ekonomi Syariah (Muamalah), Hukum Keluarga Islam

(Ahwal al-Syakhsiyyah), Ilmu Alquran dan Tafsir, Ilmu Hadits, Studi

Agama-agama (Religious Studies), Ilmu Hukum, Pendidikan Agama

Islam, Komunikasi dan Penyiaran Islam, Manajemen Pendidikan

Islam, Ekonomi Syariah, Pendidikan Bahasa Arab. Program Doktor

ada empat prodi, yakni: Filsafat Agama, Hukum Islam, Pendidikan

Islam, Perbandingan Agama.14

Sedangkan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta membuka program studi Pengkajian Islam untuk program

magister dan program doktor, dengan beragam konsentrasi.

Berdasarkan hasil rekapitulasi penulis terhadap data mahasiswa Tahun

Ajaran 2009/2010 sampai dengan Tahun Ajaran 2013/2014, tercatat

ada 39 konsentrasi/ peminatan yang ditawarkan oleh SPs UIN Syarif

12

http://pasca.uin-malang.ac.id/visi-dan-misi-pps-uin/. Diakses Tanggal

30 April 2015. 13

http://pps.uin-suka.ac.id. Diakses Tanggal 30 April 2015. 14

http://www.ppsuinsgdbdg.ac.id/ Diakses Tanggal 27 April 2015.

Page 21: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

6 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Hidayatullah Jakarta. Konsentrasi/peminatan itu, yakni: Agama dan

Media, Hukum, Agama dan Kedokteran, Agama dan Hukum,

Manajemen Perusahaan Islami, Tafsir, Antropologi dan Sosiologi

Agama, Bahasa dan Sastra Arab, Dakwah dan Komunikasi, Ekonomi

Islam, Filologi, Pemikiran Islam, Pemikiran Politik Islam, Pendidikan

Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Islam, Pengkajian

Islam, Psikologi Islam, Syariah, Tafsir Hadits, Manajemen Perbankan

dan Keuangan Syariah, Sejarah dan Peradaban Islam, Agama dan

Kesehatan, Agama dan Studi Perdamaian, Ulumul Qur'an, Pendidikan

Bahasa Arab MA, Agama dan Sains, Arsitektur Islam, Islam dan Hak

Asasi Manusia, Studi Manuskrip Islam, Agama dan Masyarakat, Tafsir

Interdisipliner, Agama dan Lingkungan, Hadits dan Tradisi Kenabian,

Hukum Ekonomi Syariah, Hubungan Internasional, Jender dan Kajian

Islam, Psikologi Pendidikan, Agama dan Politik. Dengan adanya

keberagaman konsentrasi/peminatan inilah Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki mahasiswa dan dosen yang

heterogen. Keberagaman mahasiswa dan dosen di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakartadapat dilihat dari

berbagai aspek, yakni: latar belakang pendidikan, latar belakang suku

bangsa, juga aspek latar belakang organisasi keagamaan dan organisasi

kemasyarakatan.

Berdasarkan data DIKTIS Kementrian Agama RI, maka

diketahui jumlah Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN)

sebanyak 55, yang terbagi menjadi 11 Universitas Islam Negeri (UIN)

dan 25 Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Berikut ini daftar

Universitas Islam Negeri di Indonesia dan tahun perubahan status dari

IAIN menjadi UIN.15

TABEL 1.1.

NAMA UIN DI INDONESIA DAN TAHUN PERUBAHAN STATUS

No. Nama Kampus

Tahun

Perubahan

Status

1. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2002

2. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2004

3. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 2004

4. UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2005

5. UIN Alauddin Makasar̀ 2005

15

Diakses dari http:// diktis.kemenag.go.id/ Tanggal 4 April 2015.

Page 22: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Pendahuluan | 7

6. UIN Sultan Syarif Kasim Pekan Baru 2005

7. UIN Ar-Raniry Banda Aceh 2013

8. UIN Sunan Ampel 2013

9. UIN Raden Fatah Palembang 2014

10. UIN Sumatera Utara Medan 2014

11. UIN Walisongo Semarang 2014

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Perguruan Tinggi Agama

Islam Negeri yang pertama sekali berubah status menjadi Universitas

Islam Negeri adalah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Setelah itu UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kemudian UIN Maulana Malik Ibrahim

Malang. Kemudian di tahun-tahun berikutnya IAIN di berbagai tempat

mulai mengikuti jejak mereka untuk berubah status menjadi

Universitas Islam Negeri.

Salah satu tujuan perubahan status IAIN menjadi UIN, yakni

untuk melahirkan generasi-generasi penerus bangsa, yang mereka tidak

hanya paham ilmu-ilmu agama tetapi juga paham ilmu-ilmu lain

seperti sains, ekonomi, politik, psikologi, kedokteran. Sehingga

lahirlah saintis yang berakhlak. Para ekonom yang mampu

memberikan ruh agama ke dalam praktek kegiatan ekonomi. Selain itu

juga akan melahirkan politisi, psikolog dan dokter muslim.

Terbentuknya Universitas Islam Negeri di berbagai daerah di

Indonesia, yang tiap daerah memilik gagasan atau konsep integrasi

keilmuan yang berbeda-beda. Misalnya, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta memiliki konsep islamisasi ilmu yang digagas oleh Raji’ al-

Faruqi. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta memilik konsep integrasi-

interkoneksi yang digagas oleh Amin Abdullah. Sedangkan UIN

Maulana Malik Ibrahim Malang memiliki konsep ilmuisasi Islam yang

digagas oleh Kuntowijoyo. Konsep-konsep integrasi keilmuan ini

merupakan konsep yang secara langsung tertuju pada gagasan-gagasan

pembaharuan.16

Dari konsep integrasi ilmu, kemudian diaplikasikan ke dalam

komponen kurikulum. Hal ini berpedoman pada UUSPN No. 20 Tahun

2003, kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

16

Https://www.academia.edu/6875915/Konversi_IAIN_ke_UIN_Sebuah_

Transformasi_Gerakan_Pembaharuan_Antologi_LPM_Arena_2014_Yogyakarta.

Diakses Tanggal 12 April 2015.

Page 23: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

8 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

mencapai tujuan pendidikan tertentu. Karena konsep integrasi

keilmuannya berbeda, maka kurikulum yang dikembangkan juga

berbeda. Dalam penelitian ini mengkaji mengenai bagaimana

kurikulum yang dikembangkan di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, dan bagaimana pengaruhnya terhadap

terwujudnya keterbukaan pemikiran pada mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kedua, Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dapat dikatakan menjadi miniatur Indonesia, tempat berkumpulnya

tokoh muslim dari berbagai penjuru Indonesia yang melanjutkan

studinya baik di jenjang Strata 2 (S2) maupun Strata 3 (S3).

Mahasiswanya berasal dari beragam latar belakang pendidikan (ilmu

agama dan ilmu umum).17

Hasil rekapitulasi mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari Tahun Ajaran

2009/2010 s.d. 2013/2014. Mahasiswa program magister sebanyak 752

orang. Bila dirincikan berdasarkan asal kampus sebelumnya, jumlah

mahasiswa yang S1 nya berasal dari kampus UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta sebanyak 188 orang, yang berasal dari Perguruan Tinggi Islam

di luar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebanyak 397 orang.

Sedangkan mahasiswa program magister yang latar belakang

pendidikan S1-nya berasal dari kampus umum, seperti Universitas

Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM) sebanyak 167 orang.18

Lebih jelasnya, lihat diagram mahasiswa program magister

berdasarkan asal kampus sebelumnya.

17

Berdasarkan arsip Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, diketahui bahwa mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakartaberasal dari beragam organisasi keagamaan dan organisasi sosial, juga

beragam latar belakang pendidikan. 18

Sumber: Data mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah JakartaT.A. 2009/2010 s.d. 2013/2014.

Page 24: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Pendahuluan | 9

Sedangkan, mahasiswa program doktor yang berlatar belakang

pendidikan Strata duanya berasal dari kampus UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta sebanyak 99 orang, yang berasal dari Perguruan

Tinggi Islam di luar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebanyak 158

orang, dan yang berasal dari kampus umum, seperti Universitas

Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM) sebanyak 163 orang.19

Lihat diagram di bawah ini.

Selain itu juga, Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta mempunyai beragam konsentrasi/peminatan yang

ditawarkan. Berdasarkan hasil rekapitulasi penulis terhadap data

mahasiswa Tahun Ajaran 2009/2010 sampai dengan Tahun Ajaran

2013/2014, tercatat ada 39 konsentrasi/ peminatan yang ditawarkan

oleh SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Konsentrasi/peminatan itu,

yakni: Agama dan Media, Hukum, Agama dan Kedokteran, Agama

dan Hukum, Manajemen Perusahaan Islami, Tafsir, Antropologi dan

Sosiologi Agama, Bahasa dan Sastra Arab, Dakwah dan Komunikasi,

Ekonomi Islam, Filologi, Pemikiran Islam, Pemikiran Politik Islam,

Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Islam,

Pengkajian Islam, Psikologi Islam, Syariah, Tafsir Hadits, Manajemen

Perbankan dan Keuangan Syariah, Sejarah dan Peradaban Islam,

Agama dan Kesehatan, Agama dan Studi Perdamaian, Ulumul Qur'an,

Pendidikan Bahasa Arab MA, Agama dan Sains, Arsitektur Islam,

Islam dan Hak Asasi Manusia, Studi Manuskrip Islam, Agama dan

Masyarakat, Tafsir Interdisipliner, Agama dan Lingkungan, Hadits dan

Tradisi Kenabian, Hukum Ekonomi Syariah, Hubungan Internasional,

Jender dan Kajian Islam, Psikologi Pendidikan, Agama dan Politik.

19

Sumber: Data mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah JakartaT.A. 2009/2010 s.d. 2013/2014.

Page 25: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

10 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Dengan adanya keberagaman konsentrasi/peminatan inilah Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki mahasiswa

dan dosen yang heterogen. Keberagaman mahasiswa dan dosen di

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat dilihat

dari berbagai aspek, yakni: latar belakang pendidikan, latar belakang

suku bangsa, juga aspek latar belakang organisasi keagamaan dan

organisasi kemasyarakatan.

Hal lain yang membuat peneliti tertarik menjadikan Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai objek

penelitian, yakni adanya beberapa kebijakan baru yang membuat

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berbeda dari

program pascasarjana pada Perguruan Tinggi Agama Islam di

Indonesia.20

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

melakukan beberapa kebijakan baru pada tahun 2007.21

Kebijakan itu

di antaranya: Pertama, Perubahan nama Program Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Kedua, Pemberlakuan kurikulum baru bagi

program regular yang sebelumnya konsentrasi diposisikan sebagai

program studi, dikembalikan posisinya sebagai konsentrasi/ peminatan

studi. 3). Nama dan substansi mata kuliah bersifat interdisipliner.

Sehingga memungkinkan diambil oleh mahasiswa dari berbagai

bidang, dan para dosennya juga berasal dari berbagai bidang dan

diwujudkan dalam bentuk team teaching.22

Penelitian ini juga membahas mengenai pengaruh lingkungan

pendidikan terhadap terbentuknya sikap toleran mahasiswa. Artinya,

kurikulum berpengaruh terhadap terbentuknya sikap tolerans pada

masyarakat akademik di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Hal itu dikarenakan pemikiran manusia

terbentuk oleh lingkungan dimana ia berada. Maksudnya, kehidupan

manusia dalam suatu masyarakat tidak dapat lepas dari pengaruh

kebudayaan yang mengitarinya. Pola pikir, ucapan, perbuatan dan

20

Berdasarkan hasil pengamatan penulis. Didukung juga oleh hasil

penelitian yang telah dibukukan, yang berjudul Integrasi Keilmuan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Menuju Universitas Riset. Penjelasan lebih lanjut lihat,

Kusmana et.al., Integrasi Keilmuan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Menuju Universitas Riset (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), xvii.

21 Penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini lihat, AM. Saefuddin,

Islamisasi Sains dan Kampus (Jakarta: PT. PPA Consultants, 2010), 299-344. 22

Lihat Buku Pedoman Akademik Program Magister Dan Doktor

Pengkajian Islam 2011-2015, 4.

Page 26: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Pendahuluan | 11

berbagai keputusan yang diambil oleh manusia senantiasa dipengaruhi

oleh pandangan budayanya. Pandangan budaya yang dimaksud antara

lain: nilai-nilai, aturan, norma, hukum serta referensi lainnya, yang

digunakan sebagai landasan yang secara selektif dan konsisten

digunakan sebagai acuan dalam memecahkan berbagai masalah yang

dihadapinya. Hal ini didukung oleh hasil penelitiannya Rohidin. Ia mengkaji

tentang kontradiksi persepsi intelektual Muslim terhadap fatwa MUI

tentang aliran sesat berkaitan dengan konsep kebebasan beragama di

Indonesia. Menurutnya, salah satu faktor yang melatarbelakangi

terbentuknya perbedaan persepsi di atas, yakni karena faktor

pendidikan. Warna dan corak institusi pendidikan yang dijalani

sebagai pengalaman key persons berpengaruh terhadap terbentuknya

perbedaan persepsi. Jika pendidikan tersebut bercorak eksklusif, maka

pandangan yang muncul berupa eksklusif pula. Begitu juga sebaliknya,

jika corak institusi pendidikan tersebut inklusif, akan melahirkan out put inklusif pula.

23

Kemudian permasalahan di atas dirumuskan menjadi dua

pokok permasalahan, yakni: Bagaimana realitas keterbukaan

pemikiran di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

Bagaimana konstruksi realitas keterbukaan pemikiran membentuk

sikap toleran pada masyarakat akademik di Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta?

Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Kajian mengenai toleransi telah banyak dikaji dalam berbagai

aspek. Di antaranya, yakni: Bahari dalam penelitian yang berjudul

Toleransi Beragama Mahasiswa (Studi tentang Pengaruh Kepribadian, Keterlibatan Organisasi, Hasil Belajar Pendidikan Agama dan Lingkungan Pendidikan terhadap Toleransi Mahasiswa Berbeda Agama pada 7 Perguruan Tinggi Umum Negeri). Penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh

langsung terhadap toleransi beragama mahasiswa di Perguruan Tinggi,

23

Rohidin, “Rekonstruksi Konsep Kebebasan Beragama di Negara Hukum

Indonesia Berbasis Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, Disertasi UII

Yogyakarta.

Diakses dari

http://law.uii.ac.id/images/stories/ringkasan%20disertasi%20dr.%20rohidin.pdf.

Tanggal 20 Mei 2015.

Page 27: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

12 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

yakni variabel lingkungan pendidikan (lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat).24

Selain itu, ada juga penelitian yang dilakukan oleh lembaga

swadaya masyarakat SETARA Institute. Penelitian yang berjudul

Toleransi dalam Pasungan; Pandangan Generasi Muda terhadap Masalah Kebangsaan, Pluralitas dan Kepemimpinan Nasional. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 87,1% responden tidak

menjadikan perbedaan agama dalam berteman sebagai halangan, dan

67.4% responden dapat menerima fakta perpindahan agama. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa modal sosial toleransi kaum muda sangat

kuat. Tetapi, modal sosial itu tidak berkembang dan terpasung. Hal ini

dikarenakan para penyelenggara negara, termasuk partai politik tidak

menjalankan fungsinya dengan baik.25

Selanjutnya, penelitian tentang konsep toleransi dalam

pembelajaran PAI. Penelitian ini dilakukan oleh Abdul Fatah dalam

tesisnya yang berjudul “Budaya Toleransi dalam Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam”. Ia menyimpulkan proses pembelajaran PAI

dengan studi kasus di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan terbukti

mampu membangun budaya toleransi beragama di kalangan warga

sekolah. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa cara yang dapat

dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai toleransi pada peserta didik,

yaitu: pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered), metode pembelajaran berbasis toleransi, serta

ekstrakurikuler berbasis toleransi.26

Pendapat yang senada juga diungkapkan oleh Darmani dalam

tulisannya “Toleransi Sebuah Jalan Keluar Pemersatu Anak Bangsa”.

Ia menyatakan bahwa sikap toleran perlu diamalkan dalam berbagai

segi kehidupan, yakni:

kehidupan keluarga, kehidupan sekolah,

kehidupan di masyarakat serta dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara. Hal ini penting dilakukan, karena toleransi dapat dijadikan

24

Bahari eds., Toleransi Beragama Mahasiswa (Studi tentang Pengaruh Kepribadian, Keterlibatan Organisasi, Hasil Belajar Pendidikan Agama dan Lingkungan Pendidikan terhadap Toleransi Mahasiswa Berbeda Agama pada 7 Perguruan Tinggi Umum Negeri), Jakarta: Badan Litbang Dan Diklat Kementrian

Agama, 2010. 25

Tim Penyusun, Toleransi dalam Pasungan; Pandangan Generasi Muda terhadap Masalah Kebangsaan, Pluralitas dan Kepemimpinan Nasional, Jakarta:

SETARA Institute, 2008. 26

Abdul Fatah, “Budaya Toleransi dalam Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam”, Tesis, SPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012.

Page 28: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Pendahuluan | 13

sebagai jembatan alternatif untuk menuju sebuah kebersaman demi

kesatuan dan persatuan bangsa.27

Penelitian-penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya

berbeda dengan penelitian disertasi ini. Letak perbedaannya, yakni:

penelitian yang telah ada mengkaji pengaruh lingkungan pendidikan

terhadap pembentukan sikan toleran pada mahasiswa di Perguruan

Tinggi, dan implementasi budaya toleransi pada pembelajaran

Pendidikan Agama Islam. Sedangkan penelitian disertasi ini mengkaji

tentang penanaman sikap toleran pada mahasiswa di Perguruan Tinggi

Islam, dengan studi kasus di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Selain melakukan tinjauan pustaka terhadap penelitian

mengenai toleransi, penulis juga melakukan tinjauan pustaka terhadap

beberapa tulisan yang mengkaji tentang sosiologi pengetahuan. Hal ini

bertujuan untuk mendapatkan sumber otoritatif mengenai teori

sosiologi pengetahuan yang telah dikaji oleh para ahlinya, kemudian

akan penulis jadikan landasan untuk kemudian dijadikan perspektif

dalam penelitian ini. Berbagai tulisan mengenai sosiologi

pengetahuan, antara lain: Baum dalam tulisannya Agama dalam Bayang-Bayang Relativisme: Sebuah Analisis Sosiologi Pengetahuan Karl Mannheim tentang Sintesa Kebenaran Historis-Normatif menjelaskan bahwa ada dua prinsip dasar yang ada dalam kajian

sosiologi pengetahuan yang dicetuskan oleh Mannheim, yakni

mengklarifikasi asal usul sosial suatu pemikiran yang akan dikaji,

sebab tidak ada cara berfikir yang dapat dipahami, kecuali asal-usul

sosialnya diklarifikasi terlebih dahulu. Selain itu, menyadari bahwa ide

atau pemikiran, sebagaimana entitas sosial, akan mengalami

perubahan makna bila terjadi perubahan lokasi sosial-historis yang

mengitarinya.28

Zulfi Mubarak dalam karyanya Tafsir Sosial Fenomena Multi-Religius Kontemporer. Ia menjelaskan analisis peran pengetahuan

dalam dialektika antara individu dan masyarakat, serta antara identitas

pribadi dan struktur sosial, memberikan suatu perspektif pelengkap

yang sangat penting bagi semua bidang sosial. Hal ini berarti bahwa

27

Darmani, Toleransi Sebuah Jalan Keluar Pemersatu Anak Bangsa.

Surabaya: Widyaiswara Madya Balai Diklat Keagamaan Surabaya, 2012. 28

Gregory Baum, Agama dalam Bayang-Bayang Relativisme: Sebuah Analisis Sosiologi Pengetahuan Karl Mannheim tentang Sintesa Kebenaran Historis-Normatif, terj. Ahmad Murtajib. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1999.

Page 29: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

14 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

adanya hubungan dialektika antara kenyataan struktural dengan

kegiatan manusia membangun kenyataan dalam sejarah.29

Harvey Goldman dalam karyanya “From Social Theory to

Sociology of Knowledge and Back: Karl Mannheim and the Sociology

of Intellectual Knowledge Production”, Tulisan ini mengusulkan

sebuah peninjauan kembali terhadap Karl Mannheim dan karyanya dari

sudut pandang kebutuhan teori sosiologi. Ini menunjukkan afinitas

tertentu antara Mannheim dan beberapa teori kontemporer, seperti

Gramsci dan Foucault, dan kemudian mencerminkan masalah-masalah

tertentu dalam karya Mannheim, terutama respon terhadap

"relativisme" serta harapan untuk menciptakan "sintesis" baru melalui

sosiologi pengetahuan. Yang akhirnya mengusulkan cara-cara untuk

menarik pada sosiologi intelektual, yang terinspirasi oleh Mannheim,

dalam rangka untuk memajukan pemahaman tentang teori sosial..30

Tulisan-tulisan yang membahas tentang sosiologi

pengetahuan yang telah dijelaskan sebelumnya lebih banyak mengkaji

sosiologi pengetahuan secara teoritis. Sedangkan penelitian dalam

disertasi ini menjadikan sosiologi pengetahuan sebagai sebuah

pendekatan, untuk mengkaji dan menganalisa tentang realitas

keterbukaan pemikiran pada masyarakat akademik di Perguruan

Tinggi Islam. Selain itu, disertasi ini juga membahas konstruksi

realitas keterbukaan pemikiran yang dilakukan oleh Sekolah

Pascasarjana dalam upaya pembentukan sikap toleran pada masyarakat

akademik di sana.

Ada juga penelitian yang mengkaji hadits perspektif sosiologi

pengetahuan. Penelitian yang dilakukan oleh Helmy dalam

disertasinya yang berjudul “Pemaknaan Hadis-Hadis Mukhtalif Menurut Asy-Sya@fi'i@: Tinjauan Sosiologi Pengetahuan”. Ia

menyimpulkan bahwa dengan melihat kepada konteks sosial masa

Asy-Sya>fi'i>, terungkap bahwa pemaknaan hadis-hadis mukhtalif yang

dirumuskan Asy-Sya>fi'i> dipengaruhi oleh dinamika keilmuan yang

berkembang sebelum dan ketika Asy-Sya>fi'i> hidup baik dari aspek

29

Zulfi Mubarak, Tafsir Sosial Fenomena Multi-Religius Kontemporer. Malang: UIN Malang, 2006.

30 Harvey Goldman, “From Social Theory to Sociology of Knowledge and

Back: Karl Mannheim and the Sociology ofIntellectual Knowledge Production”,

Sociological Theory, Vol. 12, No. 3 (Nov., 1994), 266-278. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/202125, Tanggal 2 April 2014.

Page 30: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Pendahuluan | 15

teori maupun metodologi.31

Penelitian ini berbeda dengan disertasi

yang penulis lakukan. Letak perbedaannya, yakni Helmy tidak secara

spesifik menggunakan teori konstruksi realitas sosial sebagai

pendekatan untuk mengkaji mengenai pemaknaan hadits menurut Asy-

Sya>fi'i. Sedangkan penulis menjadikan teori konstruksi realitas sosial

sebagai pendekatan untuk mengkaji mengenai realitas keterbukaan

pemikiran, dan pembentukan sikap toleran pada masyarakat akademik

di Perguruan Tinggi Islam.

Selain itu, ada beberapa penelitian yang mengkaji mengenai

aplikasi dari teori konstruksi sosial. Penelitian itu berupa disertasi,

tesis maupun skripsi, yang berasal dari beragam konsentrasi. Kajian

mengenai konstruksi realitas sosial telah banyak dikaji dalam berbagai

sudut pandang. Di antaranya, yakni: Pertama, dari aspek ilmu

komunikasi. Beberapa penelitian yang menggunakan pendekatan

konstruksi sosial, antara lain: Burhanuddin Bungin dalam karya

disertasinya, yang kemudian dibukukan, yang berjudul Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi dan Keputusan Konsumen serta Kritik terhadap Peter L.Berger dan Thomas Luckmann. Ia menyimpulkan bahwa konstruksi sosial

berlangsung dalam situasi yang sarat dengan kepentingan-kepentingan.

Bagi kaum konstruktivisme, realitas (berita) hadir dalam keadaan

subjektif. Realitas tercipta lewat konstruksi, sudut pandang dan

ideologi wartawan. Secara singkat, manusialah yang membentuk imaji

dunia. Sehingga sebuah teks dipandang sebagai konstruksi atas

realitas. Artinya, terjadi sirkulasi informasi yang cepat dan luas.

Sehingga konstruksi sosial berlangsung dengan sangat cepat dan luas.

Hal ini menyebabkan realitas yang terkonstruksi itu juga membentuk

opini massa.32

Ulul Azmi dalam skripsinya yang berjudul “Konstruksi

Realitas Islam di Media Massa: Analisis Framing Konflik Palestina-

Israel di Harian Kompas dan Republika”. Skripsi ini menyimpulkan

bahwa setiap media memiliki point of view tersendiri dalam setiap

penulisan berita. Menurut teori konstruksi realitas sosial terjadinya

31

Muhammad Irfan Helmy, “Pemaknaan Hadis-Hadis Mukhtalif menurut

Asy-Sya@fi'i@: Tinjauan Sosiologi Pengetahuan”, Disertasi, Program Pascasarjana UIN

Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2014. 32

Burhanuddin Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi dan Keputusan Konsumen serta Kritik terhadap Peter L.Berger dan Thomas Luckmann (Jakarta: Kencana, 2008).

Page 31: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

16 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

perbedaan pemberitaan di harian Kompas dan harian Republika,

disebabkan adanya proses konstruksi oleh pekerja media. Walaupun

berita yang disampaikan sama, yakni tentang konflik Palestina-

Israel.33

Dwi Anggraini Pupsa Nigrum dalam skripsinya yang berjudul

“Konstruksi Politik Kebudayaan di Layar Kaca Program Televisi

Eagle Award bagimu Indonesia 2010 Metro TV”. Konstruksi politik

kebudayaan dalam program TV Eagle Award melalui tiga tahapan,

yakni eksternalisasi, obyektivasi, dan internalisasi. Pada tahapan

eksternalisasi diawali dari interaksi antara pesan program Eagle Award

dengan pemirsa melalui tayangan film dokumenter Eagle Award.

Obyektivasi terjadi ketika produk sosial dalam hal ini Eagle Award

terinstitusionalisasikan oleh Metro TV. Selanjutnya, menimbulkan

persepsi masyarakat bahwa film Eagle Award bagimu Indonesia

merupakan representasi dari realitas kebangsaan Indonesia.34

Skripsi Choiril Chodri yang berjudul “Konstruksi Sosial

Kehidupan Penjual Tahu dalam Film Feature Dokumenter Dongeng

Rangkas”. Skripsi ini menyimpulkan bahwa kehidupan mengenai

komunitas penjual tahu yang menjadi tradisi turun temurun

masyarakat Rangkasblitung merupakan wujud konstruksi realitas

sosial. Tahapan dalam proses terbentuknya konstruksi realitas sosial

dalam film ini, yaitu proses eksternalisasi aktor penjual tahu (Kiwong

dan Iron). Mereka lahir dari keluarga penjual tahu dan masyarakat

mayoritas penjual tahu. Kemudian proses obyektivasinya terjadi pada

saat mereka menjadi penjual tahu di luar Rangkasblitung, dan

melakukan penyesuaian di lingkungan Rangkasblitung. Yang pada

akhirnya kembali menjadi penjual tahu, tetapi mereka memiliki mimpi

yang berbeda.35

Ahmad Mursanih dalam penelitiannya yang berjudul

“Konstruksi Realitas Sosial Larangan Khitan Perempuan di Media

Massa: Analisis Framing Berita Pro-Kontra Khitan Perempuan di

33

Ulul Azmi, “Konstruksi Realitas Islam di Media Massa: Analisis

Framing Konflik Palestina-Israel di Harian Kompas dan Republika”, Skripsi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. 34

Dwi Anggraini Pupsa Nigrum, “Konstruksi Politik Kebudayaan di Layar

Kaca Program Televisi Eagle Award bagimu Indonesia 2010 Metro TV”, Skripsi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012. 35

Choiril Chodri, “Konstruksi Sosial Kehidupan Penjual Tahu dalam Film

Feature Dokumenter Dongeng Rangkas”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2013.

Page 32: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Pendahuluan | 17

Kompas.com”.36

Skripsi ini menyimpulkan pemberitaan di media

massa telah melalui proses konstruksi sebelum ditampilkan kepada

masyarakat. Hal ini berdasarkan teori konstruksi sosial dari Berger dan

Luckmann, teori ini mengasumsikan realitas itu ada karena adanya

konstruksi secara terus menerus oleh individu dan dimaknai secara

bersama. Skripsi ini juga menyimpulkan kompas.com dalam

membingkai pemberitaan masalah khitan perempuan menggunakan

elemen-elemen framing, seperti bahasa, gambar, judul dan

menggunakan tolak ukur Negara-negara Islam serta narasumber yang

dianggap kompeten untuk memperkuat pesan yang tertulis dalam

berita. Kompas.com melakukan proses konstruksi sosial di media

massa dengan menggiring opini publik agar kontra terhadap khitan

perempuan, dengan alasan kesehatan, larangan khitan perempuan

selaras dengan ajaran Islam, dan tidak ada ajaran khitan perempuan

yang jelas.

Kedua, pendekatan konstruktivis digunakan dalam kajian

ilmu pendidikan. Penelitian yang dimaksud, antara lain: Ahmad Syarif

dalam skripsinya “Guru Agama Ideal dalam Perspektif

Konstruktivisme”. Ia menyimpulkan bahwa menurut teori

konstruktivisme yang dimaksud proses pembelajaran adalah proses

dimana peserta didik dapat mengkonstruk ilmu pengetahuan yang

mereka pelajari melalui proses belajar aktif. Sehingga siswa menjadi

pusat dari kegiatan belajar itu sendiri. Dalam hal ini guru bertugas

menjadi fasilisator atau mediator dalam proses tersebut. Sedangkan

ciri-ciri guru agama yang ideal dalam perspektif konstruktivisme,

yakni guru memiliki kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan untuk

memberikan pelayanan yang baik kepada siswa. Selain itu, faktor

pendukung agar guru dapat menjalankan tugasnya secara baik dan

maksimal, yakni adanya kompetensi, sikap dan perilaku yang baik;

serta kesejahteraan guru yang cukup, dan didukung oleh sarana

prasarana.37

Ketiga, pendekatan konstruksi sosial dalam praktek Bisnis.

Misalnya, penelitiannya Siti Mutmainah, dkk. yang berjudul

“Konstruksi Sosial Pengukur Kinerja Entitas Bisnis: Studi Kasus

36

Ahmad Mursanih, “Konstruksi Realitas Sosial Larangan Khitan

Perempuan di Media Massa: Analisis Framing Berita Pro-Kontra Khitan Perempuan

di Kompas.com”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. 37

Ahmad Syarif, “Guru Agama Ideal dalam Perspektif Konstruktivisme”,

Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

Page 33: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

18 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

UKM di Kudus”. Penelitian ini mendeskripsikan tentang konstruksi

sosial Pengukur Kinerja Mubarokfood, dengan melakukan tahapan

eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi. Proses eksternalisasi

terjadi saat momen adaptasi diri dengan dunia sosio-kultural.

Mubarokfood menggunakan bahasa untuk melakukan adaptasi dengan

dunia sosio-kultural. Proses objektivasi terjadi saat momen interaksi

Mubarokfood dengan dunia sosio-kultural. Di dalam obyektivasi,

realitas sosial itu seakan-akan berada di luar diri perusahaan. Ia

menjadi realitas objektif yang terbagi dua, yakni: realitas perusahaan

yang subjektif dan realitas lainnya di luar perusahaan yang objektif.

Dua realitas ini membentuk jaringan interaksi intersubjektif melalui

proses pelembagaan/ institusionalisasi. Proses internalisasi terjadi saat

momen internalisasi Mubarokfood dengan dunia sosio-kultural.

Artinya, perusahaan melakukan identifikasi diri di dalam dunia sosio-

kulturalnya. Internalisasi merupakan momen penarikan realitas sosial

ke dalam Mubarokfood atau realitas sosial menjadi kenyataan

subjektif.38

Pendekatan kontruksi realitas dapat digunakan untuk

mengkaji laporan keuangan pemerintah. Hal ini berdasarkan tulisannya

Agung Darono berjudul “Laporan Keuangan Pemerintah: Suatu

Tinjauan Konstruksi Realitas dengan Pendekatan Analisis Wacana”.

Penelitian ini menyimpulkan para stakeholders (para pemangku

kepentingan) di bidang keuangan Negara memaknai laporan keuangan

pemerintah terkadang berbeda antara satu orang dengan orang yang

lainnya. Sehingga, adanya konstruksi realitas yang berbeda di antara

para pemangku kepentingan, terutama hal yang berkaitan dengan siapa

mengkonstruksikan realitas apa, dan bagaimana caranya.39

Penelitian yang menggunakan teori konstruksi realitas sosial

yang telah dijelaskan sebelumnya membuktikan teori ini telah banyak

diaplikasikan dalam berbagai kajian, baik dalam mengkaji media

massa, pendidikan, bisnis, maupun dalam membahas mengenai laporan

keuangan. Tetapi dari beberapa penelitian itu, belum ada yang

membahas secara spesifik mengenai “keterbukaan pemikiran”. Yakni

38

Siti Mutmainah, dkk., “Konstruksi Sosial Pengukur Kinerja Entitas

Bisnis: Studi Kasus UKM di Kudus”, Makalah dalam Symposium Akuntansi XIII,

Purwokerto, 2010, 16-19. 39

Agung Darono, “Laporan Keuangan Pemerintah: Suatu Tinjauan

Konstruksi Realitas dengan Pendekatan Analisis Wacana”, Jurnal BPK, Volume 3

Tahun 2011.

Page 34: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Pendahuluan | 19

mengenai bagaimana konstruksi realitas keterbukaan pemikiran

membentuk sikap toleran pada masyarakat akademik di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian yang membahas objek UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, antara lain: Rasmianto Cholid dengan judul disertasi

“Pembaharuan Pendidikan Tinggi Islam: Studi tentang Perubahan

Konsep, Institusi dan Budaya Pendidikan di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Islam Negeri

(UIN) Malang” yang menyimpulkan bahwa perubahan konsep pada

Universitas Islam Negeri memiliki satu tujuan yang sama, yaitu

merealisasikan gagasan tentang integrasi ilmu agama dan ilmu umum,

dalam rangka mengakhiri perdebatan wacana dikotomi ilmu. UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dengan menggunakan paradigma integrasi

ilmu dialogis dari Ian G Barbour. Sementara UIN Malang lebih

memilih pendekatan Imam Al-Ghazali yang mengklasifikasikan ilmu

menjadi fard}u ’ain dan fard }u kifayah dengan metode ”takwil” yang

diambil dari ilmu-ilmu sosial. Selain itu, budaya pendidikan yang

dikembangkan juga disesuaikan dengan budaya universitas. Artinya,

semangat perubahan universitas diikuti juga dengan semangat

pengembangan budaya yang berwawasan universitas, baik yang

ditunjukkan melalui riset-riset, publikasi hasil penelitian dan lain-

lain.40

Penelitian ini menjadikan sampel UIN Syari Hidayatullah

Jakarta untuk mengkaji tentang konsep pembaharuan yang terjadi

Pendidikan Tinggi Islam. Sedangkan penulis mengkaji salah satu

bagian dari UIN Syari Hidayatullah Jakarta, yakni Sekolah

Pascasarjana UIN Syari Hidayatullah Jakarta.

Penjelasan di atas mendeskripsikan bahwa penelitian yang

berjudul “Toleransi pada Masyarakat Akademik (Studi Kasus di

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)” berbeda

dengan penelitian yang telah ada.

40

Rasmianto Cholid, “Pembaharuan Pendidikan Tinggi Islam: Studi

tentang Perubahan Konsep, Institusi dan Budaya Pendidikan di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Islam Negeri (UIN)

Malang”. Diakses dari http://library.sunan-

ampel.ac.id/media.php?module=detailberita&id=144, Tanggal 7 September 2013.

Page 35: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

20 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Page 36: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

21

BAB II

MASYARAKAT AKADEMIK

PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENGETAHUAN

A. Karakteristik Masyarakat Akademik

Sebelum dibahas mengenai karakteristik masyarakat

akademik, akan dijelaskan terlebih dahulu pengertian dari masyarakat

akademik. Kata masyarakat akademik berasal dari dua suku kata yang

mempunyai makna yang berbeda, yakni masyarakat dan akademik.

Masyarakat dapat didefinisikan sebagai orang-orang yang berinteraksi

dalam sebuah wilayah tertentu dan memiliki budaya bersama.1

Masyarakat bisa juga diartikan sebagai sekelompok individu yang

memiliki kepentingan bersama dan memiliki budaya serta lembaga

yang khas. Masyarakat juga dapat dipahami sebagai sekelompok orang

yang terorganisasi karena memiliki tujuan bersama. Sedangkan

akademik berarti suatu keadaan dimana orang-orang bisa

menyampaikan dan menerima gagasan, pemikiran, ilmu pengetahuan,

dan sekaligus dapat mengujinya secara jujur, terbuka, dan leluasa.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa masyarakat akademik

adalah sekelompok individu yang memiliki kepentingan bersama untuk

bebas menyampaikan gagasan dan pemikiran, yang sekaligus gagasan

tersebut harus dapat diuji kebenarannya secara ilmiah. Selanjutnya,

dari adanya kepentingan bersama ini kemudian terbudaya dan

terbentuk lembaga yang mempunyai ciri khas.

Masyarakat akademik juga akan berkaitan dengan budaya

akademik. Budaya akademik dapat dipahami sebagai suatu totalitas

dari kehidupan dan kegiatan akademik yang dihayati, dimaknai dan

diamalkan oleh warga masyarakat akademik, khususnya di lembaga

pendidikan. Budaya akademik lebih cenderung diarahkan pada budaya

kampus yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan intelektual,

tetapi juga kejujuran, kebenaran dan pengabdian kepada kemanusiaan.

Sehingga secara keseluruhan budaya akademik atau budaya kampus

adalah budaya dengan nilai-nilai karakter positif. Budaya akademik

1 Bryan S. R. Green dan Edward A. Johns, An Introduction on Sociology

(London: Pergamon Press, 1969), 39.

Page 37: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

22 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

juga merujuk pada cara hidup masyarakat ilmiah yang majemuk dan

multikultural. Selain itu, budaya akademik bernaung dalam sebuah

institusi yang mendasarkan diri pada nilai-nilai kebenaran ilmiah dan

objektifitas.

Karakteristik masyarakat akademik, yakni mereka

mempunyai sistematika/kerangka berpikir yang sistematik berdasarkan

data dan fakta, dan kemampuan untuk menganalisanya. Sehingga

didapatkan suatu kebenaran yang teruji. Dengan demikian masyarakat

akademis memiliki ciri-ciri: kritis, obyektif, analitis, kreatif dan

konstruktif, terbuka dan berlapang dada untuk menerima kritik,

menghargai waktu dan prestasi ilmiah/akademik, bebas dari prasangka

negatif, dialogis, memiliki dan menjunjung tinggi norma dan susila

akademik, serta tradisi akademik/ilmiah. Artinya, di dunia akademik

selalu dikembangkan adanya kebebasan berpikir, keterbukaan, pikiran

kritis-analitis; rasional dan obyektif oleh warga masyarakat akademik.

Dalam tulisan ini hanya akan memfokuskan diri pada dua ciri

masyarakat akademik. Ciri yang dimaksud, yakni Pertama, kritis.

Kedua, dialogis. Penulis memilih dua karakteristik masyarakat

akademik yang disebutkan disebelumnya dengan alasan, bahwa dua

karakteristik itu sangat terkait dengan tema pembahasan (toleransi

pada masyarakat akademik), dan juga terkait dengan sosiologi

pengetahuan yang menjadi sebuah paradigma dalam mengkaji

masyarakat akademik. Dalam telaah sosiologi agama sering kali

diajukan pertanyaan mengenai mengapa dan bagaimana individu-

individu mengklaim keyakinan mereka sebagai sebuah kebenaran.

Ilmuan sosial pun tidak hanya memfokuskan pembahasan pada

substansi dari sistem pemaknaan. Tetapi juga hubungan dialektika

antara pemaknaan dan konteks sosio-historis yang lebih luas, yang

menjadikan sebuah pemaknaan sebagai sesuatu yang masuk akal/logis.

Selanjutnya, dibahas lebih rinci mengenai dua ciri

masyarakat akademik tersebut. Pertama, kritis. Indikator mahasiswa

yang berfikir dan bersikap kritis, yakni: 1). Memiliki dorongan yang

kuat untuk menemukan kejelasan, ketepatan (presisi), keakuratan. 2).

Sangat peka terhadap ide, gagasan, kesimpulan yang mengandung

egosentrisme dan sosiosentrisme. 3). Jujur secara intelektual dengan

dirinya, menyadari hal-hal yang tidak dimengerti dan menerima

kelemahan-kelemahan diri. 4). Memiliki daya tahan intelektual dalam

mengejar insight atau kebenaran di tengah-tengah kesulitan ataupun

hambatan. 5). Mendengar dengan pikiran-terbuka pada pandangan atau

Page 38: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Masyarakat Akademik & Sosiologi Pengetahuan | 23

pendapat yang berlawanan dan menerima kritik terhadap keyakinan

dan asumsi-asumsi mereka. 6). Mendasarkan keyakinan-keyakinannya

pada fakta lebih dari kepentingan-diri atau preferensi pribadi. 7). Sadar

akan kemungkinan adanya bias dan praduga yang ikut mempengaruhi

cara mereka memahami dunia. 8). Berpikir independen dan tidak takut

berbeda pendapat dengan pendapat kelompok atau masyarakat. 9).

Memiliki keberanian intelektual untuk menghadapi dan mengakses

gagasan-gagasan yang benar, bahkan bertentangan dengan gagasan

atau pendapat mereka sendiri. 10). Mengejar kebenaran dan memiliki

keinginan tahuan yang tinggi terhadap isu atau masalah.2

Csikszentmihalyi mengungkapkan bahwa pemikir kritis yang

ideal memiliki rasa ingin tahu yang besar, aktual, nalarnya dapat

dipercaya, berpikiran terbuka, fleksibel, seimbang dalam

mengevaluasi, jujur dalam menghadapi prasangka personal, berhati-

hati dalam membuat keputusan, bersedia mempertimbangkan kembali,

transparan terhadap isu, cerdas dalam mencari informasi yang relevan,

beralasan dalam memilih kriteria, fokus dalam inkuiri, dan gigih dalam

mencari temuan.3

Nickerson, seorang ahli dalam berpikir kritis menyebutkan

ciri-ciri orang yang berpikir kritis dalam hal pengetahuan, kemampuan,

sikap, dan kebiasaan dalam bertindak, yaitu: (1). Menggunakan fakta-

fakta secara mahir dan jujur. (2). Mengorganisasi pikiran dan

mengartikulasikannya dengan jelas, logis atau masuk akal. (3).

Membedakan antara kesimpulan yang didasarkan pada logika yang

valid dengan logika yang tidak valid. (4). Dapat menyatakan suatu

argumen verbal yang tidak relevan dan mengungkapkan argumen yang

esensial. (5). Memahami ide sesuai dengan tingkat keyakinannya. (6).

Dapat belajar secara independen dan mempunyai perhatian yang tak

kunjung hilang dalam bekerjanya. (7). Menerapkan teknik problem solving dalam domain lain dari yang sudah dipelajarinya. (8).

Mempertanyakan suatu pandangan dan mempertanyakan implikasi

dari suatu pandangan. (9). Sensitif terhadap perbedaan antara validitas

dan intensitas dari suatu kepercayaan dengan validitas dan intensitas

2 Linda Elder, ‚Our Concept of Critical Thinking: Foundation for Critical

Thinking‛, 2007. Diakses dari http://www.criticalthinking.org Tanggal 2 Januari

2015. 3 M. Csikszentmihalyi, ‚Society, Culture, and Person: A System View of

Creativity‛, dalam R. J. Sternberg, eds., The Nature of Creativity (Cambridge

University Press, New York, 1988), 325-339. Lihat juga M. Csikszentmihalyi,

Creativity (New York: HarperCollins, 1996), 24-30.

Page 39: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

24 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

yang dipegangnya. (10). Menyadari bahwa fakta dan pemahaman

seseorang selalu terbatas, banyak fakta yang harus dijelaskan dengan

sikap non inquiri. (11). Mengenali kemungkinan keliru dari suatu

pendapat, kemungkinan bias dalam pendapat, dan mengenali bahaya

dari pembobotan fakta menurut pilihan pribadi.4

Prinsip yang sama juga dijelaskan oleh Gokhale dalam tulisan

yang berjudul ‚Collaborative Learning Enhances Critical Thinking‛. Ia

mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan berpikir kritis, yakni

berfikir dengan melibatkan analisis, sintesis, dan evaluasi dari suatu

konsep.5 Ia juga menyatakan bahwa berpikir kritis disebut juga

berpikir logis dan berpikir analitis. Sedangkan menurut Langrehr,

untuk melatih berpikir kritis siswa harus didorong untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:

menentukan konsekuensi dari suatu keputusan atau suatu kejadian;

mengidentifikasi asumsi yang digunakan dalam suatu pernyataan;

merumuskan pokok-pokok permasalahan; menemukan adanya bias

berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda; mengungkapkan

penyebab suatu kejadian; memilih fakor-faktor yang mendukung

terhadap suatu keputusan.6

Pendapat tersebut juga didukung oleh Beyer. Ia menyatakan

bahwa keterampilan berpikir kritis meliputi beberapa kemampuan,

yaitu: menentukan kredibilitas suatu sumber, membedakan antara

yang relevan dari yang tidak relevan, membedakan fakta dari

penilaian, mengidentifikasi dan mengevaluasi asumsi yang tidak

4 Dikutip dari D.F. Schfersman, An Introduction to critical Thinking.

Diakses dari http://www.freeinquiry.com/critical-thinking.html, diakses Tanggal 25

April 2013; Bandingkan dengan T. Bentley Edwards, ‚Measurement of Some

Aspects of Critical Thinking‛, The Journal of Experimental Education, Vol. 18, No.

3 (Mar., 1950), 263-278. Diakses dari http://www.jstor.org/stable/20153830 .

Tanggal 10 Januari 2015; Lihat juga L. Fleming, D. Chen S. Mingo, ‚Collaborative

Brokerage, Gen-Erative Creativity, And Creative Success‛, Admin. Sci. Quart, 52(3), 2007, 449-453.

5Penjelasan lebih lanjut lihat A.A Gokhale, ‚Collaborative Learning

Enhances Critical Thinking‛, Journal of Technology Education, Vol. 7 No. 1, 7-8; Lihat juga T. Amabile, Creativity in Context (Boul-der: West View Press, Inc.,

1996), 4. 6 John Langrehr dan Jan Langrehr, Tricky Thinking Problem: Advance

Activities in Applied Thinking Skills for Ages (USA: A David Multon Book, 2008),

6-11. Bandingkan dengan A. Hargadon dan B. Bechky, ‚When Collections of

Creatives Becomecreative Collectives: A Field Study of Problem Solving at Work‛,

Organ. Sci. 17(4), 2006, 484-500.

Page 40: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Masyarakat Akademik & Sosiologi Pengetahuan | 25

terucapkan, mengidentifikasi bias yang ada, mengidentifikasi sudut

pandang, mengevaluasi bukti yang ditawarkan untuk mendukung

pengakuan.7

Sementara itu, Ellis mengemukakan bahwa keterampilan

berpikir kritis meliputi kemampuan-kemampuan sebagai berikut: (1).

Mampu membedakan antara fakta yang bisa diverifikasi dengan

tuntutan nilai. (2). Mampu membedakan antara informasi, alasan, dan

tuntutan-tuntutan yang relevan dengan yang tidak relevan. (3). Mampu

menetapkan fakta yang akurat. (4). Mampu menetapkan sumber yang

memiliki kredibilitas. (5). Mampu mengidentifikasi tuntutan dan

argumen-argumen yang ambiguistik. (6). Mampu mengidentifikasi

asumsi-asumsi yang tidak diungkapkan. (7). Mampu menditeksi bias.

(8). Mampu mengidentifikasi logika-logika yang keliru. (9). Mampu

mengenali logika yang tidak konsisten. (10). Mampu menetapkan

argumentasi atau tuntutan yang paling kuat.8

Kedua, dialogis. Dialogis berasal dari kata dialog, yang

berarti sebuah pertukaran ide dan opini, khususnya antara dua orang

ataupun dua kelompok dengan sebuah pandangan/ pendapat untuk

pencapaian persetujuan/ pemahaman.9 Hal ini karena dialog

merupakan sebuah proses yang didalamnya terjadi komunikasi yang

berbentuk percakapan atau diskusi untuk saling bertukar pikiran dan

opini-opini dari apa yang dipikirkan individu. Dialog adalah

manifestasi individu dalam mengutarakan pikiran dan pendapatnya.

Dengan cara itulah masing-masing individu mengadakan perubahan

terhadap diri mereka sendiri. Adanya perubahan karena dari dialog itu

unsur saling mempengaruhi lawan bicaranya. Hal ini dapat dilihat dari

ucapan masing-masing individu yang melebur menjadi satu. Sehingga

akan muncul pemahaman-pemahaman baru.

7 Dikutip dari Zaleha Izhab Hassoubah, Mengasah Pikirin Kreatif dan

Kritis (Bandung: Nuansa, 2008), 62-63. Lihat juga T. Amabile, P. Goldfarb, S.

Brackfleld, ‚Social Influenceson Creativity: Evaluation, Coaction, and Surveillance‛,

Creativity Res, Vol. 3, 1990, 7-8. 8Dikutip Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah

Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan (Jakarta: Prenada

Media, 2004), 45-47; Bandingkan dengal Nindah Nur Afifa, Peran Seni dalam Mengembangkan Kreatifitas Siswa. Diakses dari

http://media.diknas.go.id/media/document/5465.pdf. Tanggal 20 Desember 2011. 9 Mairi Robinson eds., Chambers 21 st Century Dictionary (Edinburgh:

Penerbit Chambers, 1999), 369.

Page 41: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

26 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Bila dialog diaplikasikan dalam proses belajar mengajar pada

pendidikan formal, misalnya Perguruan Tinggi. Maka, dialog antara

dosen dan mahasiswa sangat penting dalam menciptakan suasana yang

harmonis. Hal ini karena dengan adanya dialog dan bertukar pikiran,

maka mahasiswa dapat bertanya dan bebas menyampaikan pendapat.

Sehingga, mereka mendapatkan lebih banyak ilmu pengetahuan yang

dapat digali dari dosen.

Menurut Hans-Georg Gadamer, dalam dialog sangat penting

adanya keterbukaan antara kedua belah pihak. Hal ini karena di dalam

dialog akan terjadi aksi memberi dan menerima. Aksi memberi berarti

pihak-pihak yang menyampaikan apa yang ingin diungkapkan.

Sedangkan aksi mengambil berarti masing-masing pihak berusaha

menyerap apa yang dikatakan oleh partner dialognya. Dengan dialog

pemahaman baru menjadi mungkin.10

Dalam dialog, pihak-pihak yang

terlibat saling menyampaikan informasi, data, fakta, pemikiran,

gagasan, dan pendapat, serta saling berusaha mempertimbangkan,

memahami, dan menerima. Dalam dialog tidak ada monopoli

pembicaraan dan kebenaran. Yang ada adalah berbagi dan bertukar

informasi dan gagasan. Dari dialog diharapkan terbentuk saling

pengertian dan pemahaman bersama yang lebih luas dan mendalam

tentang hal yang menjadi bahan dialog.

Landasan dialog adalah kesadaran bahwa kedua belah pihak

yang terlibat dalam dialog belum lengkap, belum penuh dan belum

sempurna dalam pengetahuan dan penghayatan tentang sesuatu.

Kenyataan sedemikian kaya tidak mungkin tertangkap seluruh segi

dari satu dan beberapa segi dan hanya unsur-unsur tertentu saja, maka

orang perlu mengadakan dialog. Dialog merupakan kegiatan budaya.

Manusia yang belum tinggi budayanya seringkali menggunakan

paksaan, kekerasan, perkelahian, ataupun peperangan untuk mencapai

tujuannnya. Sedang manusia berbudaya lebih menggunakan

pembicaraan, diskusi, tukar pendapat dan argumen serta alasan-alasan.

Hal ini dilakukan manusia berbudaya untuk meyakinkan, mengubah

pikiran atau cara bertindak orang atau kelompok lain. Dialog

merupakan ciri masyarakat maju dan demokratis. Tanpa dialog tidak

mungkin terjadi kesejahteraan dan kemajuan hidup bersama. Tidak

10

Nuraini, ‚Dialog sebagai Sebuah Metodologi Pendidikan Alternatif:

Telaah Pemikiran Paulo Freire‛, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2003, 27.

Page 42: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Masyarakat Akademik & Sosiologi Pengetahuan | 27

mungkin tercipta masyarakat demokratis di mana para anggotanya

mempunyai hak dan kewajiban yang sama.11

Dialog dapat digunakan sebagai cara untuk langsung

membahas suatu hal atau sebagai pendahuluan untuk pembahasan

materi yang berat. Hal yang dijadikan bahan dialog meliputi segala

bidang kehidupan: sosial, ekonomi, politik, budaya, etika, moral,

agama. Manusia dapat menggunakan dialog untuk komunikasi

interpersonal. Sedangkan manfaat dialog, yakni: pada tingkat pribadi,

dialog dapat meningkatkan sikap saling memahami dan menerima,

serta mengembangkan kebersamaan dan hidup yang damai saling

menghormati dan saling percaya. Dalam masyarakat, dialog dapat

menjadi sarana untuk saling memahami, menerima dan kerja sama

antar berbagai kelompok masyarakat yang berbeda latar belakang

budaya, pendidikan, tingkat ekonomi, ideologi, kepercayaan, dan

agama.12

Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dialog merupakan

percakapan dengan maksud untuk saling mengerti, memahami,

menerima, hidup damai dan bekerja sama untuk mencapai

kesejahteraan bersama. Sedangkan kata dialogis merupakan kata sifat,

yakni dialog yang bersifat terbuka dan komunikatif.

Masyarakat akademis dengan ciri yang telah dijelaskan

sebelumnya, kemudian akan membentuk tradisi akademik. Tradisi

akademik, yakni terbentuknya suatu tradisi dimana orang-orang yang

ada pada masyarakat akademik itu, tidak pernah merasa dirinya

sebagai orang paling benar. Sehingga, hasil penelitian seorang

akademikus, selalu membuka diri terhadap kritik dan penelitian lebih

lanjut. Selain itu juga, di dalam proses belajar mengajar, seorang dosen

dengan mahasiswa, selalu dalam suasana dialogis (discourses) dan

tidak hanya courses (searah). Indikator ini menjadikan tradisi

akademik berkaitan dengan nilai, norma serta etika yang mengatur

sikap dan perilaku mahasiswa.

Penerapan tradisi akademik ini didukung dan diperkuat oleh

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 Bab VI Pasal 19 dan 20.

Pada garis besarnya kebebasan akademik mengandung pengertian:

11

Agus M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal (Yogyakarta: Kanisius, 2007), 104-105.

12 Agus M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal

(Yogyakarta: Kanisius, 2007), 106.

Page 43: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

28 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Pertama, Kebebasan menyatakan pemikiran dan pendapat sesuai

dengan norma dan kaidah keilmuan. Kedua, Kebebasan seorang

anggota sivitas akademika untuk melakukan kegiatan belajar dan

dosen dalam mengajar dalam proses belajar mengajar di Perguruan

Tinggi. Ketiga, Kebebasan dosen dan mahasiswa untuk melakukan

penelitian dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan. Keempat, Kebebasan akademik maupun kebebasan mimbar akademik men-

gandung arti kebebasan untuk sesuatu, maka merupakan modus

kebebasan yang mempunyai kaidah-kaidah dan norma-norma atau

terikat pada etika tertentu.13

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

masyarakat akademik adalah suatu masyarakat yang didalamnya yang

mempunyai ciri kritis dan dialogis. Selain itu juga dalam masyarakat

akademis kebebasan menyampaikan argument/pendapat tetap terikat

padas etika yang telah ditentukan.

B. Sosiologi Pengetahuan sebagai Paradigma Pengkajian Masyarakat

Akademik

Sosiologi pengetahuan merupakan ilmu baru yang menjadi

cabang dari sosiologi, yang mempelajari hubungan timbal balik antara

pemikiran dan masyarakat. Ilmu ini memberi perhatian pada kondisi

sosial atau eksistensial pengetahuan, serta berupaya untuk

menghubungkan ide-ide dengan realitas masyarakat, dan mengkaji

setting historis dimana ide-ide itu diproduksi dan diterima.14

Hal itu

berarti bahwa pemikiran seseorang dipengaruhi oleh setting sosial atau

lingkungan di mana ia berada. Kemudian, pemikiran ini akan

teraplikasi dalam sikap. Bila pemikirannya lebih terbuka dan

menghargai pendapat atau pemikiran yang berbeda, maka orang itu

akan memiliki sikap toleran terhadap pemikiran yang berbeda dengan

pemikirannya.

Penjelasan di atas memberikan suatu pemahaman bahwa

sosiologi mempunyai peran yang cukup signifikan. Peran sosiologi

dalam menganalisa fenomena sosial budaya yang ada di masyarakat,15

13

Fuad Hasan, ‚Beberapa Catatan Perihal Kemitraan dan Kebebasan serta

Kebebasan Akademik‛, Jakarta 9-13 April 1989. 14

Muhyar Fanani, Metode Studi Islam: Aplikasi Sosiologi Pengetahuan sebagai Cara Pandang (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), 31-32.

15 Anthony J. Prosen, ‚The Essence of the Sociology of Knowledge: A

Discussion of the Stark Thesis‛, Sociological Analysis, Vol. 27, No. 1, (1966), 16-17.

Diakses dari http://www.jstor.org/stable/3709819. Tanggal 23/06/2014.

Page 44: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Masyarakat Akademik & Sosiologi Pengetahuan | 29

yakni: Pertama, mengidentifikasi fenomena budaya di masyarakat.

Jika ditinjau dari perwujudannya unsur budaya merupakan fenomena

budaya masyarakat yang dibedakan menjadi tiga, yaitu kebudayaan

fisik kebendaan, sistem ilmu pengetahuan dan penelitian, sistem nilai

budaya atau adat istiadat sebagai kebudayaan abstrak. Kedua,

menghadapi fenomena budaya di masyarakat. Keragaman budaya

menyadarkan manusia akan pentingnya memahami latar belakang

sosial budaya dari masyarakat lain. Selain itu, sosiologi mempunyai

dasar kemampuan memahami hubungan antargolongan dalam

masyarakat, juga memahami proses perubahan dan pengaruh-pengaruh

penemuan baru di masyarakat. Hal ini berarti, cara kerja sosiologi atas

dasar kenyataan faktual dalam masyarakat. Sehingga rancangan

perencanaan relatif dapat dipercaya.

Wright berpendapat bahwa berbagai usaha dan cara telah

banyak dilakukan untuk menanggulangi masalah-masalah sosial. Akan

tetapi, belum ada metode yang ampuh untuk mengatasinya. Kesulitan

ini dikarenakan masalah-masalah yang timbul tidaklah selalu sama,

baik latar belakang, waktu maupun pengaruh-pengaruh yang

menyertainya. Selain itu, metode dan analisis yang ada dalam

masyarakat tidak mampu mengimbangi cepatnya perubahan-perubahan

yang terjadi. Hal itu bila tidak disikpai dengan bijak, maka akan

menimbulkan in-toleransi.16

Menurut Mannheim, semua pengetahuan dan pemikiran selalu

dibatasi oleh lokasi sosial dan proses historis suatu masyarakat. Pada

saat tertentu suatu kelompok dapat memiliki akses lebih banyak dari

sebuah fenomena sosial daripada kelompok lain, tapi tidak ada

kelompok yang memiliki akses total terhadap fenomena itu. Dalam

karya-karyanya Mannheim melihat masyarakat sebagai subjek yang

menentukan bentuk-bentuk pemikirannya. Di tangan Mannheim,

sosiologi pengetahuan menjadi suatu metode yang positif bagi

penelaahan hampir setiap fase pemikiran manusia.17

Pendapat yang

senada juga diungkapkan oleh Baum. Ia menyatakan prinsip dasar di

dalam kajian sosiologi pengetahuan, yakni: pengklarifikasian asal usul

sosial suatu pemikiran yang akan dikaji. Hal ini karena pemikiran

16

C. Wright. Mills, ‚Methodological Consequences of the Sociology of

Knowledge‛, American Journal of Sociology, Vol. 46, No. 3 (Nov., 1940), 31.

Diakses dari http://www.jstor.org/stable/2769572. Tanggal 23/06/2014. 17

Karl Mannheim, Ideology dan Utopia: Menyingkap Kaitan Pikiran dan Politik, terj. F. Budi Hardiman (Yogyakarta: Kanisius, 1991), 15.

Page 45: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

30 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

seseorang dipengaruhi oleh setting historis dimana orang itu

tinggal/menetap.18

Dalam perkembangannya, sosiologi pengetahuan terus

mengalami pembaharuan, hal ini dapat dilihat pada salah satu ahli

sosiologi pengetahuan yang bernama Peter Berger. Ia mengkaji

hubungan antara pemikiran manusia dan konteks sosial dimana

pemikiran itu timbul, berkembang dan dilembagakan. Peter Berger

dalam karyanya The Precarius Vision dan Noise of Solemn Assemblies, diulas tentang fungsi atau posisi kritis sosiologi agama

(sub bidang sosiologi pengetahuan) berhadapan dengan perkembangan

refleksi teologis dalam kalangan umat Kristen Barat. Berger berusaha

menggambarkan bagaimana sekularisasi sebagai salah satu ciri

peradaban modern tercermin dalam refleksi-refleksi teologis. Karena

refleksi atas iman yang sudah melembaga, seperti terjelma pada

teologi-teologi formal juga berfungsi sebagai ideologi, maka tugas

sosiologi agama antara lain, menunjukkan bagaimana teologi sebagai

ideologi juga memainkan peranan sebagai alat legitimasi kekuasaan

politik, yang dibangun oleh masyarakat untuk menertibkan kehidupan

publik. Sekularisasi menunjukkan bahwa sektor publik kehidupan

modern mengalami pluralisasi ideologi, sehingga pengaruh dominan

pemikiran keagamaan semakin kecil, bahkan bergeser ke dalam

kehidupan privat individu-individu (terjadi proses privatisasi

kehidupan religius).19

Selanjutnya, Peter L. Berger bekerja sama dengan Thomas

Luckmann menulis buku yang berjudul The Social Construction of Reality: A Treatise in the Sociology of Knowlidge. Buku inilah yang

kemudian menjadi cikal bakal muncul dan berkembangnya teori

konstruksi realitas sosial. Teori ini akan menjadi pendekatan dalam

menganalisis dan mengkaji mengenai realitas keterbukaan pemikiran

pada masyarakat akademik.20

Uraian mengenai historitas perkembangan sosiologi

pengetahuan menunjukkan bahwa sosiologi pengetahuan mengalami

18

Gregory Baum, Agama dalam Bayang-Bayang Relativisme: Sebuah Analisis Sosiologi Pengetahuan Karl Mannheim tentang Sintesa Kebenaran Historis-Normatif, terj. Ahmad Murtajib (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1999), 45.

19 Peter L. Beger dan Thomas Luckmann, Tafsir Sosial Atas Kenyataan;

Sebuah Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan, terj. Hasan Basari (Jakarta: LP3ES,

2012), xii. 20

Peter L. Berger dan Thomas Luckmann, The Social Construction of Reality: A Treatise in the Sociology of Knowlidge. London: Penguin Books, 1991.

Page 46: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Masyarakat Akademik & Sosiologi Pengetahuan | 31

perkembangan yang cukup pesat. Berawal dari Mannheim dengan teori

relasionisme, yang menyatakan bahwa setiap pemikiran terkait dengan

lokasi sosialnya.21

Kemudian dikembangkan oleh Peter Berger. Ia

menganalisa hubungan antara pemikiran manusia dan konteks sosial

dimana pemikiran itu timbul, berkembang dan dilembagakan, yang

bertolak dari pemikirannya tentang masalah keagamaan. Lalu, Berger

bekerjasama dengan Luckmann mencetuskan teori konstruksi realitas

sosial. Teori ini menyatakan bahwa realitas adalah hasil penafsiran

dari individu dan masyarakat.

Salah satu tulisan yang menjadikan paradigma sosiologi

pengetahuan untuk membahas mengenai pengaruh sosio-historis

dimana pemikiran seseorang tumbuh dan berkembang dengan hasil

pemikiran yang ia miliki. Tulisan yang dimaksud adalah disertasi

Muhammad Irfan Helmy yang berjudul ‚Pemaknaan Hadis-Hadis

Mukhtalif Menurut Asy-Sya@Fi'i@: Tinjauan Sosiologi Pengetahuan‛.22

Disertasi ini menggunakan metode deskriptif-analitis untuk

memaparkan, menafsirkan, menganalisis dan menyimpulkan secara

sistematis, faktual, objektif dan akurat mengenai gagasan primer yang

menjadi objek penelitian ini. Sedangkan pendekatan yang digunakan

disertasi ini adalah pendekatan sosiologi pengetahuan. Pendekatan ini

digunakan untuk menganalisis perkembangan suatu pemikiran dengan

melihat adanya pengaruh lingkungannya secara kronologis-historis,

sehingga dapat ditemukan makna dan maksud dari sebuah pemikiran.

Pendekatan ini digunakan untuk menganalisis perkembangan suatu

pemikiran dengan melihat adanya pengaruh lingkungannya secara

kronologis-historis, sehingga dapat ditemukan makna dan maksud dari

sebuah pemikiran.

Sosiologi pengetahuan dalam mengkaji suatu masalah tidak

mempersoalkan buruk atau baik masalah tersebut, tetapi lebih

bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.23

21

Karl Mannheim, Ideology dan Utopia: Menyingkap Kaitan Pikiran dan Politik, 21.

22 Muhammad Irfan Helmy, ‚Pemaknaan Hadis-Hadis Mukhtalif Menurut

Asy-Sya@Fi'i@: Tinjauan Sosiologi Pengetahuan‛, Disertasi, Program Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2014. 23

Anthony J. Prosen, ‚The Essence of the Sociology of Knowledge: A

Discussion of the Stark Thesis‛, Sociological Analysis, Vol. 27, No. 1, (1966), 9-18.

Diakses dari http://www.jstor.org/stable/3709819, Tanggal 13 Mei 2014. Harvey

Goldman, ‚From Social Theory to Sociology of Knowledge and Back: Karl

Mannheim and the Sociology of Intellectual Knowledge‛, Sociological Theory, Vol.

Page 47: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

32 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Selain itu, sosiologi pengetahuan mempelajari atau berhubungan

dengan gejala-gejala kemasyarakatan. Ia juga dibatasi mengkaji objek

pada apa yang terjadi sekarang dan bukan apa yang seharusnya terjadi

pada saat ini. Oleh karena itu, sosiologi disebut pula ilmu pengetahuan

normatif. Tetapi juga bila dilihat dari segi penerapannya sosiologi

pengetahuan dapat digolongkan ke dalam ilmu pengetahuan murni dan

dapat pula menjadi ilmu terapan.

Paradigma sosiologi pengetahuan bermanfaat dalam proses

terbentuknya keterbukaan pemikiran pada diri seseorang. Hal ini

senada dengan pendapatnya Hargrove24

, ia menyatakan bahwa

sosiologi pengetahuan membuat manusia yang mempelajarinya

menjadi lebih memahami segala sesuatu dengan beragam perspektif.

Setiap pemikiran selalu dilatar-belakangi oleh setting sosial dimana ia

berada. Sehingga hal yang wajar bila terjadinya beragam pendapat.

Tetapi, keberagaman pendapat itu malah membuat manusia yang

mempelajarinya menjadi lebih terbuka pemikirannya. Hargrove juga

menyatakan bahwa keterbukaan pemikiran terbentuk karena adanya

relatifitas pengetahuan, yakni pengetahuan yang terikat oleh

masyarakat atau budaya tertentu.

Para ahli menguraikan keterkaitan antara bahasa dan pikiran,

antara lain: Pertama, bahasa mempengaruhi pikiran. Pemahaman

terhadap kata mempengaruhi pandangannya terhadap realitas. Pikiran

manusia dapat terkondisikan oleh kata yang manusia gunakan. Orang

Jepang mempunyai pemikiran yang tinggi karena orang Jepang

memiliki bahasa kosakata dalam menjelaskna sebuah realitas. Hal ini

membuktikan bahwa mereka mempunyai pemahaman yang mendetail

tentang realitas.25

Kedua, pikiran mempengaruhi bahasa.

Perkembangan aspek kognitif seseorang akan mempengaruhi bahasa

yang digunakannya. Semakin tinggi aspek tersebut, maka semakin

tinggi bahasa yang digunakannya. Pendapat ini didukung oleh Jean

12, No. 3 (Nov., 1994), 266-278. Diakses dari http://www.jstor.org/stable/202125,

Tanggal 13 Mei 2014. 24

Barbara Hargrove, "Modernization and Pluralism in Christian Thought

and Structure," in Religion and the Sociology of Knowledge, Journal for the Scientific Study of Religion, Vol. 24, No. 4 (Dec., 1985), 448-449

http://www.jstor.org/stable/1386002 .Accessed: 09/05/2014. 25

Malt B, Sloman S, Shi M dan Wong Y, ‚Knowing versus Naming:

Similarity and the Linguistic Categorization of Artifacts‛, 261.

Page 48: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Masyarakat Akademik & Sosiologi Pengetahuan | 33

Piaget.26

Ketiga, bahasa dan pikiran saling mempengaruhi. Hubungan

ini dikemukakan oleh Benyamin Vigotsky, seorang ahli semantik dari

Rusia yang teorinya dikenal sebagai pembaharu teori Piaget. Ia

menyatakan bahwa bahasa dan pikiran saling mempengaruhi.

Penggabungan Vigotsky terhadap kedua pendapat di atas hanya

diterima oleh kalangan ahli Psikologi.27

Relatifitas juga bisa dikaitkan dengan ilmu sejarah. Kemudian

muncul adanya subjektivitas sejarah, ini disebabkan karena relatifitas

yang terkait dengan waktu dan perbedaan sudut pandang.28

Misalnya,

peristiwa Perang Diponegoro (1825-1830). Menurut Belanda Pangeran

Diponegoro adalah pemberontak dan penjahat. Tapi, menurut bangsa

Indonesia, Pangeran Diponegoro adalah pahlawan bangsa. Akhirnya,

lantas, dirumuskan adanya hukum subjektivitas sejarah. Pembentuk

subjektivitas sejarah bukan hanya pada masalah perbedaan sudut

pandang, tetapi juga pada aspek lain, salah satunya waktu. Waktu

mengamati peristiwa sejarah juga akan melahirkan subjektivitas

termasuk perbedaan hasil/kesimpulan setelah direkonstruksi.

Semakin dekat jarak waktu terjadinya peristiwa dengan waktu

penelitian, maka akan semakin mendekati kebenaran (objektif) sejarah.

Begitu juga sebaliknya. Namun, semakin dekat jarak waktu itu, justru

akan semakin menguatkan ikatan emosional si peneliti sejarah. Kalau,

peneliti terlalu dekat juga diduga akan mengaburkan persoalan. Karena

terlalu terbebani oleh benak ingin mengungkap sesuatu dalam pikiran

yang kurang jernih. Waktu juga adalah faktor penting sejarah, di

samping pelaku, dan tempat.29

Menurut Louis semua persoalan hidup

manusia yang diperankan oleh tokoh sejarah di dunia ini, mesti berlaku

dalam ruang dan waktu. Hal ini menunjukkan pentingnya unsur waktu

dalam ilmu sejarah. Sejarah juga nampak terpaut dalam tiga kotak:

26

Seorang tokoh psikologi kognitif. Jean Piaget mengobservasi

perkembangan aspek kognitif anak. Dikutip dari Bowerman M, ‚The Origins of

Children’s Spatial Semantic Categories: Cognitive versus Linguistic Determinants‛,

dalam Gumperz J dan Levinson S, eds., Rethingking Linguistic Relativity

(Cambridge: Cambridge University Press, 1996), 197-200. 27

D. Roberson, I. Davies dan J. Davidoff, ‚Colours Categories are not

Universal: Replications and New Evidence in Favour of Linguistic Relativity‛,

Journal of Experimental Psychology: General, 129: 2000, 390. 28

W. Poespoprodjo, Subjektivitas dalam Historiografi: Suatu Analisis Kritis Validitas Metode Subjektivo-Objektif dalam ilmu sejarah (Bandung: Remadja

Karya, 1987), 5. 29

Lihat Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, terj. Nugroho Notosusanto

(Jakarta: UI Press, 1986), 19-20.

Page 49: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

34 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

kekinian, kelampauan dan kedepanan. Maka, sejarah menjadi

kontinuitas penghubung antara tiga dimensi waku yang berbeda itu.

Sehingga, ada kajian sejarah yang diakronik menjadikan unsur waktu

sebagai sesuatu komponen terpenting, sebagai ciri khas penulisan

sejarah klasik. Teori sejarah mengenai waktu ada pengaruhnya dengan

hukum relatifitas waktu. Walaupun ada perbedaan kronik, waktu

dalam sejarah berdimensi sosial, sedangkan waktu dalam teori

relatifitas waktu berdimensi fisikal.

Ilmu fisika modern, seperti halnya ilmu sejarah, mengalami

perkembangan sesuai hasil penelitian. Salah satu pendapat tentang

waktu, yakni pernyataan waktu adalah relatif. Relatifitas waktu sama

halnya dengan relatifitas yang lain. Artinya, batasan waktu terkait

dengan peristilahan, batasan tempat atau ruang, dimensi, dan

sebagainya. Hal ini juga dapat dilihat dalam Al-Qur’an, ada banyak

istilah pengganti kata ‚waktu‛, seperti kata ad-dahr30, al-waqt31

, ad}-d}uha . Kata-kata itu di dalam Al-Qur‟an ada yang disepakati

maknanya oleh para mufasir seperti yang terdapat pada QS. Thaha

[20]: 59 dan QS. Al-A‟raf [7]: 98. Kata d}uha disitu diartikan sebagai

‚waktu ketika matahari naik sepenggalan di waktu pagi‟. Hari yang

diramaikan diungkapkan dengan yaumuz zinah. Muqatil menafsirkan

sebagai hari raya Faeruz. Sa’id bin Jubair menganggap sebagai hari

pasar raya. Ibnu Abbas menafsirkannya sebagai hari ‘asyura (tanggal

10 Muharram).32

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kata ‚waktu‛,

mempunyai perbedaan makna, baik tendensi, kecenderungan dan

penggunaannya. Hal ini disebabkan adanya relatifitas.

Relatifitas waktu ada kaitannya dengan unsur lain, yakni

ruang dan gerak. Karenanya ruang dan waktu adalah dimensi ‚materi‛

yang tidak dapat dipisahkan dan saling ketergantungan. Makanya

keduanya masuk pada tataran universum. Salah satu konsekuensinya

adalah suatu kejadian akan nampak berbeda, bila dilihat dari tempat

yang berbeda, walaupun waktunya sama. Apalagi bila waktunya

berbeda. Salah satu penyebab adanya relatifitas waktu dalam

30

Lihat Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya (Jakarta: CV.

Penerbit J-Art, 2004), 579. 31

Kata al waqt terdapat dalam surat an-Nisa’ ayat 103, yang berbunyi

‚Sesungguhnya s}alat itu adalah fard}u yang ditentukan waktunya atas orang-orang

yang beriman‛. Lihat Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, 96. 32

Penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini lihat Muhammad Wardah Aqil,

Ensiklopedia Al-Qur’an Kajian Kosakata, Vol. 1, ed. Sahabuddin et al., Jakarta:

Lentera Hati, 2007.

Page 50: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Masyarakat Akademik & Sosiologi Pengetahuan | 35

pendekatan sosial, yakni akibat dari membarus pada sisi relatif

psikologis (dalam rasa). Akhirnya, hal itu \diklaim bersinggungan

dengan realitas. Misalnya, ketika nonton sepakbola yang disiarkan

langsung oleh media elektronik, mampu menjawab perbedaan waktu

satu tempat dengan tempat lain. Al-Qur’an menanggapi hal ini,

menerangkannya pada surat Al-Ma’a<rij ayat 4, yang berbunyi

‚Mailaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun‛. Dalam tafsir dijelaskan

bahwa malaikat-malaikat dan Jibril AS jika menghadap Allah Swt.

memakan waktu satu hari. Apabila dilakukan oleh manusia, memakan

waktu 50.000 tahun.33

Sehingga dapat disimpulkan bahwa waktu di

alam riil, alam gaib dan antara keduanya berbeda-beda. Makanya, versi

Einsten meramalkan kalau manusia dapat menembus kecepatan

cahaya, niscaya akan mampu pindah antartempat, dan antaralam,

secara cepat, sekarang ke masa lampau atau sebaliknya. Obsesi ini

direalisasikan oleh orang Barat dalam bentuk perpindahan antartempat

atau waktu, dalam karya sastra dan aneka kreativitas lain, seperti

dalam film-film Hollywood, Time Trax dan judul segaya lainnya.

Relevansi waktu dalam sejarah dan relatifitas. Untuk mencari

hubungan itu, seyogianya di cari titik temu asumsi relatifitas waktu

dengan hukum-hukum sejarah. Kebenaran yang akan dicarinya

menurut disiplin masing-masing. Belakangan ini, ditemukan bahwa

kalau metodologi science alam, lebih pada menjelaskan dan menjawab

fenomena yang telah lampau, telah dialami. Serta dapat

memperkirakan akibatnya secara tepat, atau mendekatinya. Maka,

metodologi ilmu sosial, hanya akan mencoba menerawangkan masa

depan, tetapi belum dapat menentukan (memastikan) bagaimana yang

akan terjadi akhirnya.34

Setelah terjadinya integrasi dalam bidang ilmu, kemudian

terjadinya keterbukaan dalam pemikiran, lalu menimbulkan relatifitas

pemikiran. Selanjutnya, yang menjadi ciri khas atau kriteria sosiologi

pengetahuan, yakni adanya akulturasi pemikiran. Hal ini dapat

diartikan bahwa pengetahuan sebagai produk dari budaya, sehingga

memungkinkan terjadinya akulturasi pemikiran dengan budaya dimana

33

Lihat Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, 569. 34

Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah

(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1992), 58-60.

Page 51: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

36 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

pemikiran seseorang itu tumbuh dan berkembang.35

Maksudnya, disini

terjadi relativitas pengetahuan, yakni pengetahuan terikat oleh suatu

masyarakat atau budaya tertentu. Pendapat ini didukung oleh

Chattopadhyaya dalam tulisannya yang berjudul ‚Institute Sociology

of Knowledge‛36

, pendapat yang senada juga diungkapan oleh Goff

dalam karyanya yang berjudul Marx and Mead: Contributions to a

Sociology of Knowledge .37

Mengenai relativitas budaya dapat dilihat

pada tulisan E. Adamson Hoebel38

yang berjudul Anthropology And The Human Exprerience, ia menyimpulkan bahwa terjadinya relatifitas

budaya itu dikarenakan perbedaan lokasi dan tempat.

Penjelasan di atas memberikan deskripsi bahwa pengetahuan

sebagai produk budaya. Artinya, bahwa realitas sosial manusia

dibentuk dan diwakili oleh sejarah dan budaya mereka. Misalnya,

tradisi bunuh diri di Jepang, akan berbeda maknanya dengan tradisi

bunuh diri yang terjadi di Indonesia. Mc. Carthy menafsirkan bahwa

ideologi sebagai praktek budaya. Hal ini dikarenakan ideologi39

menyediakan landasan yang paling mendasar dimana manusia

menafsirkan realitas sosial.40

Lalu, hal itu menjadi penyebab adanya

relatifisme dalam hal pemikiran. Relatifisme ini kemudian

menimbulkan adanya keterbukaan atau menerima keberagaman

pemikiran. Selain itu, menurut Mc. Carthy sosiologi pengetahuan

mencirikan empat hal, yakni: konsep post-modern pengetahuan,

pendekatan semiotik untuk analisis realitas sosial, penekanan pada

35

E. Doyle McCarthy, Knowledgeas Culture: The New Sociology of Knowledge. London and NewYork: Routledge, 1996. 130.

36 D. P. Chattopadhyaya, ‚Institute Sociology of Knowledge‛, Annals of

the Bhandarkar Oriental Research Institute, Vol. 68, No. 1/4, (1987), 133.

http://www.jstor.org/stable/41693316 .Accessed: 09/05/2014. 37

Tom W. Goff., Marx and Mead: Contributions to a Sociology of Knowledge. Boston: Routledge -& Kegan Paul, 1980.

38 Penjelasan lebih lanjut mengenai relatifitas budaya lihat, E. Adamson

Hoebel, Anthropology And The Human Exprerience, fifth edition (McGraw-Hill

Book Company: New York, 1979), 612. 39

Mc. Carthy mengartikan ideologi sebagai bentuk khusus dari

pengetahuan. Penjelasan lebih lanjut lihat E. Doyle Mc. Carthy, Knowledge as Culture: The New Sociology of Knowledge, 34-36.

40E. Doyle Mc. Carthy, Knowledge as Culture: The New Sociology of

Knowledge, 36.

Page 52: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Masyarakat Akademik & Sosiologi Pengetahuan | 37

hubungan antara bahasa dan budaya, signifikan peran publik dan

pengaruh media masa dalam mengubah realitas menjadi makna.41

Ada beberapa teori yang terkait dengan sosiologi

pengetahuan, antara lain: teori determinasi sosial pengetahuan; teori

relasionisme; ideologi dan utopia; dialektika eksternalisasi,

objektivasi dan internalisasi. Berikut dijelaskan lebih rinci. Pertama,

teori determinasi sosial pengetahuan. Teori ini menyatakan bahwa

sebuah pemikiran, ide atau pengetahuan yang dicetuskan seseorang

adalah sebagai hasil dari dinamika dan interaksi sosial yang terjadi

dalam masyarakat tempat individu itu tinggal. Sosiologi pengetahuan

melihat individu hanyalah berpartisipasi dalam pandangan yang telah

digariskan kelompok. Oleh karena itu, sebagian besar pemikiran dan

pengetahuan tidak bisa dipahami secara baik, bila implikasi sosial

kehidupan manusia tidak diperhitungkan.42

Dengan melihat latar belakang sosial akan terkuak kekuatan-

kekuatan yang tidak kelihatan yang mendasari pengetahuan. Dengan

demikian, pikiran dan gagasan bukanlah hasil ilham-terisolasi, tetapi

lebih merupakan pengalaman historis kolektif suatu kelompok yang

diandaikan individu, yang kemudian dianggap sebagai pikiran

kelompok.43

Kedua, teori relasionisme. Teori relasionisme menyimpulkan

ada relasi (hubungan) antara pengetahuan dengan realitas sosial. Teori

ini merupakan kosekuensi logis dari teori determinasi sosial

pengetahuan (ide/pengetahuan seseorang berkembang sesuai dengan

konteks sosial pencetusnya).

Relasionisme berbeda dengan relativisme. Titik perbedaannya

terletak pada perspektif tentang konsep kebenaran. Relativisme

beranggapan bahwa tidak ada sesuatu pengetahuan yang diakui

kebenarannya secara tetap dan absolut. Sedangkan relasionisme tidak

menafikan kebenaran. Ia hanya membatasi kebenaran sesuai dengan

konteks sosial dimana kebenaran itu muncul. Maksudnya, lain konteks

41

E. Doyle Mc. Carthy, ‚Knowledge as Culture: The New Sociology of

Knowledge‛, 1996. Bandingkan dengan Joachim Israel, ‚Epistemology and

Sociology of Knowledge: An Hegelian Undertaking‛, Sociological Perspectives, Vol.

33, No. 1, 1990, 111-128. Diakses dari http://www.jstor.org/stable/1388980, Tanggal

13 Mei 2014. 42

Karl Mannheim, Ideologi dan Utopia: Menyingkap Kaitan Pikiran dan Politik, terj. F. Budiman Hardiman (Yogyakarta: Kanisius, 1991), 291.

43 Karl Mannheim, Ideologi dan Utopia: Menyingkap Kaitan Pikiran dan

Politik, 292.

Page 53: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

38 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

sosial, maka lain pula perspektif kebenaran yang muncul, meskipun

objeknya sama. Hal ini berarti bahwa selalu ada relasi antara

pengetahuan/ ide dengan konteks sosial pencetusnya.44

Berdasarkan teori relasionisme ini, maka proses pemaknaan

suatu ide/pengetahuan tidak hanya terpaku pada bunyi dari

ide/pengetahuan tersebut. Tetapi juga perlu mengkaji konteks

sosiologis maupun psikologis dari pencetus ide/pengetahuan tersebut.

Sehingga, makna dibalik suatu ide/ pengetahuan akan dapat ditangkap

secara utuh dan tepat. Hal ini berlandaskan pada asumsi bahwa

pengetahuan merupakan akibat dari dinamika sosial yang digeluti

pencetusnya. Pendek kata, pengetahuan atau ide adalah akumulasi dari

realitas-realitas yang saling berinteraksi pada masa tertentu.

Ketiga, ideologi dan utopia. Konsep ini adalah sumbangan

Karl Mannheim dalam sosiologi pengetahuan. Pandangan Mannheim

tentang ideologi dan utopia sesuai dengan prinsip-prinsip yang

dibahasnya dalam sosiologi pengetahuan. Pada dasarnya, pengetahuan

manusia tidak bisa dilepaskan dari eksistensinya. Orang yang

menganut ideologi dari sistem kemasyarakatan tertentu, akan sulit

melihat kebenaran dari sebuah teori kemasyarakatan lain yang tidak

didasarkan pada sistem yang ada. Hal ini karena bagi penganut

ideologi dari sistem kemasyarakatan yang ada, adalah kepentingannya

untuk mempertahankan sistem ini. Baginya semua kemungkinan lain

adalah kemungkinan yang utopis, dalam arti utopia yang absolut.45

Kelima, dialektika eksternalisasi, objektivasi dan

internalisasi. Dalam prespektif sosiologi pengetahuan, selalu ada

dialektika diri (the self) dengan dunia sosio-kultural. Dialektika itu

berlangsung dalam suatu proses dengan tiga momen simultan, yaitu

eksternalisasi (penyesuaian diri dengan dua sosio-kultural sebagai

produk manusia), objektivasi (interaksi sosial dalam dunia

intersubjektif yang dilembangakan atau mengidentifikasi dengan

lembaga-lembaga sosial atau organisasi tempat individu menjadi

anggotanya).46

44

Karl Mannheim, Ideologi dan Utopia: Menyingkap Kaitan Pikiran dan Politik, 307.

45 Arif Budiman, ‚dari Patriotisme Ayam dan Itik sampai ke Sosiologi

Pengetahuan: Sebuah Pengantar‛, dalam Karl Mannheim, Ideologi dan Utopia: Menyingkap Kaitan Pikiran dan Politik, xix.

46 Frans M. Farera, ‚Menyingkap Misteri Manusia Sebagai Homo Faber‛,

Peter Berger dan Thomas Luckmann, Tafsir Sosial Atas Kenyataan Risalah Tentang Sosiologi Pengetahuan, terj. Hasan Basyari (Jakarta: LP3ES, 1990), xx.

Page 54: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Masyarakat Akademik & Sosiologi Pengetahuan | 39

Menurut Berger, eksternalisasi manusia memiliki karakter sui generis (karakter yang khas) sebagai perlawanan, baik dimensi organik

mereka maupun konteks lingkungannya. Hal ini berarti bahwa

eksternalisasi merupakan kebutuhan antropologis manusia. Manusia

terlibat dalam proses penyesuaian diri dengan dunia sosio-kultural

dalam setiap aktivitasnya. Sehingga dapat disimpulkan pengetahuan

masyarakat merupakan produk manusia dan konstruksi pengetahuan

masyarakat. Artinya, manusia sebagai individu secara sadar/ tidak

sadar melakukan eksternalisasi diri secara terus menerus untuk

menjaga eksistensi tatanan sosial yang telah diciptakannya, meski

terkadang tunduk atau bahkan kehilangan eksistensi dirinya.

Dimensi eksternalisasi suatu pengetahuan berlanjut pada

proses objektivasi. Proses objektivasi merupakan proses signifikasi

(pembuatan tanda-tanda oleh manusia). Maksudnya, proses produksi

pengetahuan di masyarakat adalah tanda bagi proses objektivasi itu

sendiri. Proses penandaan ini merupakan proses habitualisasi47

kolektif

masyarakat yang terinstitusionalisasi lewat proses yang berulang-

ulang. Hal ini berarti realitas kehidupan sehari-hari selain terisi oleh

objektivasi, juga memuat signifikasi. Signifikasi atau pembuatan

tanda-tanda oleh manusia, merupakan objektivasi yang khas, yang

telah memiliki makna intersubjektif. Walaupun terkadang tidak ada

batas yang jelas antara signifikasi dan objektivasi.

Sosiologi pengetahuan sebagai paradigma pengkajian

masyarakat akademik memiliki asumsi bahwa setiap individu

menafsirkan realitas objektif secara subjektif. Dalam proses

menafsirkan itulah berlangsung internalisasi. Maksudnya, proses yang

dialami manusia untuk mengambil alih dunia yang sedang dihuni

sesamanya. Internalisasi berlangsung seumur hidup dengan melibatkan

sosialisasi, baik primer maupun sekunder. Internalisasi adalah proses

penerimaan definisi situasi yang disampaikan orang lain tentang dunia

institusional. Dengan diterimanya definisi-definsi tersebut, maka

individu tidak hanya mampu memahami definisi orang lain. Tetapi

47

Habitualisasi/ pembiasaan adalah proses dimana tindakan rasional

bertujuan itu telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Sehingga tidak

dibutuhkan lagi berbagai penafsiran terhadap tindakan. Karena tindakan tersebut

telah menjadi bagian dari sistem kognitif dan sistem evaluatifnya. Misalnya,

seseorang akan datang ke masjid untuk melaksanakan solat berjama’ah. Jika hal itu

telah menjadi habitual action-nya. Contohnya lainnya, seseorang akan datang ke

makam, ketika ia merasa bahwa sudah saatnya ia melakukan ziarah makam.

Penjelasan lebih lanjut lihat Nur Syam, Islam Pesisir (Yogyakarta: LKiS, 2005), 254.

Page 55: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

40 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

lebih dari itu, turut mengkonstruksi suatu definisi secara bersama dan

kolektif. Dalam proses mengkonstruksi inilah, individu berperan aktif

sebagai pembentuk, pemelihara, sekaligus perubah masyarakat.

Uraian mengenai paradigm sosiologi pengetahuan dalam

mengkaji masyarakat akademik dapat disimpulkan bahwa pendekatan

sosiologi pengetahuan mempunyai perhatian besar dalam memahami

hubungan timbal balik antara pemikiran dengan konteks sosial yang

melingkupinya, termasuk kepentingan dominasi dan hegemoni yang

disokongnya. Tugas sosiologi pengetahuan adalah menganalisis

bentuk-bentuk sosial pengetahuan, membicarakan proses bagaimana

individu-individu memperoleh pengetahuan tersebut, dan akhirnya

membahas pengorganisasian institusional dan distribusi sosial

pengetahuan. Sosiologi pengetahuan akan membantu memahami

hubungan antara pengetahuan dengan struktur dan kesadaran sosial

masyarakat.48

Paradigma setiap ilmu dalam perspektif sosiologi

pengetahuan merupakan sebuah perjalanan panjang yang tidak

mengenal kata berhenti. Ilmu akan tetap berjalan mengikuti proses

yang berlangsung. Sehingga paradigma ilmu saat ini merupakan hasil

dari proses masa lalu, sekaligus menjadi paradigma yang terus

berproses menjadi paradigma masa depan.

C. Implikasi Sosiologi Pengetahuan terhadap Masyarakat Akademik

di Perguruan Tinggi Islam

Berdasarkan teori sosiologi pengetahuan,49

toleransi

seseorang dipengaruhi oleh budaya dimana ia berada, dan juga

dipengaruhi oleh setting sosial.50

Hal ini menurut Carrol, karena

48

Muhyar Fanani, Metode Studi Islam: Aplikasi Sosiologi Pengetahuan sebagai Cara Pandang (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), 64.

49 Penjelasan lebih lanjut mengenai teori sosiologi pengetahuan lihat,

Joachim Israel, ‚Epistemology and Sociology of Knowledge: An Hegelian

Undertaking‛, Sociological Perspectives, Vol. 33, No. 1, 1990, 111-128. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/1388980, Tanggal 13 Mei 2014. Lihat juga Ernest Kilzer

and Eva J. Ross, ‚The Sociology of Knowledge‛, The American Catholic Sociological Review, Vol. 14, No. 4 (Dec., 1953), 230-233. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/3708091, Tanggal 13 Mei 2014. Robert K. Merton, ‚The

Sociology of Knowledge,‛ Isis, Vol. 27, No. 3 (Nov., 1937), 493-503. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/225155, Tanggal 13 Mei 2014. 50

Henrika Kuklick, ‚The Sociology of Knowledge: Retrospect and

Prospect‛, Annual Review of Sociology, Vol. 9 (1983), 287-310. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/2946067, Tanggal 13 Mei 2014. Bandingkan dengan Erik

Page 56: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Masyarakat Akademik & Sosiologi Pengetahuan | 41

budaya ditularkan oleh anggota-anggota yang lebih tua kepada

anggota yang lebih muda (atau lebih baru) dari kelompok itu.51

Hal

senada juga diungkapkan oleh Suparlan, bahwa perbedaan cara hidup

antara satu kelompok dengan kelompok lainnya menjadi unsur pokok

terhadap adanya keberagaman budaya.52

Hal ini berarti bahwa

terbentuknya budaya toleransi53

dipengaruhi oleh latar belakang

budaya dan lingkungan dimana budaya itu terbentuk.

Dalam perspektif sosiologi pengetahuan, dialog antar

pemikiran akan memunculkan permasalahan yang dapat menimbulkan

intoleransi. Hal ini terjadi bila masing-masing orang hanya

mengutamakan sisi subjektifitasnya dan mengabaikan obyektifitas

atau bahkan berupaya memaksakan kemutlakan subyektif kepada

orang lain. Implikasi dari fenomena ini adalah lahirnya sikap eksklusif

yang tertutup, otoriter, merasa benar sendiri, dan tidak toleran

terhadap perbedaan. Kemudian muncullah yang dinamakan fanatisme.

Fanatisme dapat dimaknai ke dalam dua kategori, yakni

fanatisme positif dan fanatisme negatif. Fanatisme positif dimaknai

sebagai sikap fanatik yang bertolak dari pemahaman bahwa

pemikirannya benar, dan pada saat yang sama juga mengerti bahwa

pemikiran orang lain belum tentu salah. Perbedaan pendapat atau

pemahaman terjadi, mungkin dikarenakan perbedaan sudut pandang.

Sedangkan fanatisme negatif merupakan sikap fanatik yang didasarkan

pada anggapan bahwa apa yang ia pikirkan adalah yang paling benar,

pendapat atau pemikiran yang berbeda adalah salah. Dalam kehidupan

Millstone, ‚A Framework for the Sociology of Knowledge‛, Social Studies of Science, Vol. 8, No. 1, (Feb., 1978), 111-125. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/284858, Tanggal 13 Mei 2014. 51

M.P. Carrol, ‚Culture‛, dalam J. Freeman eds., Introduction to Sociology (Prentice Hall, Scarborough, Ontario, 1982), 19-40. Lihat juga C. Wright

Mills, ‚Methodological Consequences of the Sociology of Knowledge‛, American Journal of Sociology, Vol. 46, No. 3 (Nov., 1940), 316-330. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/2769572, Tanggal 13 Mei 2014. 52

Parsudi Suparlan eds., Manusia, Kebudayaan dan Lingkungannya

(Jakarta: CV. Rajawali, 1984), 69-106. 53

Toleransi dimaknai sebagai suatu sikap penerimaan yang simpati

terhadap perbedaan pandangan/sikap. Ia adalah modal utama dalam menghadapi

keragaman dan perbedaan (yanawwu'iyyah). Toleransi tidak berarti bahwa seseorang

harus melepaskan kepercayaannya karena berbeda dengan yang lain, tetapi

mengizinkan perbedaan itu tetap ada. Lihat Trisno Susanto, ‚Melampaui Toleransi:

Merenung Bersama Walzer‛, dalam Ihsan Al Fauzi, dkk., Demi Toleransi Demi Pluralisme (Jakarta: Paramadina, 2007), 346.

Page 57: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

42 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

masyarakat yang plural, fanatisme negatif seringkali melahirkan sikap

keberagamaan yang eksklusif, intoleran, defensif, dan reaktif, serta

cenderung lebih mengutamakan konfrontatif dengan pihak lain.54

Sehingga akan memicu terjadinya konflik dan ketidakrukunan.

Menurut Abdulsyani, keterlibatan seorang dalam kelompok

didasarkan karena kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial,

sehingga mempunyai hasrat untuk berinteraksi dengan manusia lain

disekitarnya. Hal ini juga dikarenakan naluri manusia itu ingin hidup

bersama atas kehendak dan kepentingan yang tidak terbatas. Karena

itu, dalam usaha untuk memenuhi kehendak dan kepentingan tersebut,

tidak dapat dilakukan sendirian harus dilakukan secara bersama-sama.

Dengan demikian, proses untuk mencapai tujuan tersebut dapat

melalui kerjasama dan berfikir secara bersama pula. Sedangkan

menurut Witch, tertariknya seseorang untuk melakukan interaksi

ditentukan oleh prinsip atau asas saling melengkapi. Artinya,

seseorang tertarik untuk mengadakan interaksi bukan karena adanya

kesamaan sikap, tetapi justru karena adanya perbedaan-perbedaan

yang tercipta. Adanya perbedaan misalnya, dalam merasakan

kekurangan diri sendiri dibandingkan dengan orang lain, justru akan

mendorong seseorang untuk mendapatkan yang kurang itu dari orang

lain. Penjelasan ini menggambarkan keuntungan yang dapat diperoleh

oleh seseorang bila terlibat dalam organisasi. Melalui keterlibatan

organisasi, selain akan memperoleh informasi berharga, tanggapan dan

saran, ide-ide berharga, juga dapat memperkecil kesalahpahaman antar

individu dan kelompok. Sehingga akan terwujud saling pengertian dan

toleransi antar anggota.55

Zulfi Mubarak dalam tulisannya yang berjudul Tafsir Sosial Fenomena Multi-Religius Kontemporer menjelaskan bahwa analisis

peran pengetahuan dalam dialektika antara individu dan masyarakat,

antara identitas pribadi dan struktur sosial, memberikan suatu

54

Robert Marc Friedman, ‚Tolerance and integrity at Johns Hopkins‛,

Historical Studies in the Physical and Biological Sciences, Vol. 37, No. 2 (March

2007), 463-474, http://www.jstor.org/stable/10.1525/hsps.2007.37.2.463, Tanggal 13

Mei 2014. Lihat juga Alimron, ‚Toleransi antar Umat Beragama dalam Perspektif

Alquran‛, Tesis IAIN Imam Bonjol, Padang, 1999, 21-24. 55

Dikutip dari Bahari eds., Toleransi Beragama Mahasiswa (Studi Tentang Pengaruh Kepribadian, Keterlibatan Organisasi, Hasil Belajar Pendidikan Agama dan Lingkungan Pendidikan terhadap Toleransi Mahasiswa Berbeda Agama pada 7 Perguruan Tinggi Umum Negeri) (Jakarta: Badan Litbang Dan Diklat

Kementrian Agama, 2010), 55.

Page 58: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Masyarakat Akademik & Sosiologi Pengetahuan | 43

perspektif pelengkap yang sangat penting bagi semua bidang sosial.

Tetapi pengintegrasian hasil analisis tersebut ke dalam perangkat teori

sosiologi menuntut lebih dari sekedar pengakuan sambil lalu yang

mungkin bisa diberikan pada ‚faktor manusiawi‛ dibalik data

struktural yang terungkap. Pengintegrasian seperti itu menuntut suatu

penjelasan yang sistematik mengenai hubungan diakletika antara

kenyataan-kenyataan struktural dengan kegiatan manusia membangun

kenyataan dalam sejarah.56

Pendapatnya Zulfi Mubarak ini diperkuat oleh perspektif

sosiologi pengetahuan, yang menyatakan bahwa pemikiran seseorang

dipengaruhi oleh lingkungan dimana ia berada.57

Berdasarkan

pandangan ini, maka dapat dipahami bahwa adanya keberagaman

dalam pemikiran akan membentuk suatu budaya. Misalnya di

lingkungan pendidikan yang dimana kurikulum pembelajarannya

menggunakan paradigma keilmuan dialogis dan terbuka, misalnya di

Perguruan Tinggi Islam. Maka mahasiswa yang kuliah di kampus itu

akan terpengaruhi untuk menjadi mahasiswa yang terbiasa dalam

perbedaan pendapat. Ia akan lebih toleran dibanding Perguruan Tinggi

Islam yang kurikulum pembelajaran berbeda. Sikap toleran mahasiswa

muncul dan terbentuk oleh lingkungan yang lebih hetrogen, dimana

pemikiran apa saja diterima.

Hal senada juga diungkapkan oleh Misrawi, yang menyatakan

bahwa terkadang orang memiliki pendapat yang tidak sama mengenai

suatu hal. Sehingga perlu adanya sikap toleran. Setajam apa pun

perbedaan pendapat harus senantiasa saling memuji, menghormati dan

menerima pendapat tanpa ada ancaman sedikit pun. Alquran surat

Alhujurat ayat 13 mendeskripsikan tentang pentingnya membangun

saling pengertian di atas basis kemanusiaan. Pentingnya nilai toleransi

tidak hanya dalam konteks internal Islam, tetapi juga dalam konteks

kebangsaan dan kemanusiaan. Hal ini juga dipertegas oleh Nabi

Muhammad Saw. dalam pidato perpisahan di Mekkah, bahwa setiap

56

Zulfi Mubarak, Tafsir Sosial Fenomena Multi-Religius Kontemporer, 6-

7. 57

Penjelasan lebih lanjut lihat Anthony J. Prosen, ‚The Essence of the

Sociology of Knowledge: A Discussion of the Stark Thesis‛, Sociological Analysis,

Vol. 27, No. 1, (1966), 17. Diakses dari http://www.jstor.org/stable/3709819.

Tanggal 23/06/2014.

Page 59: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

44 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

orang mempunyai hak yang sama, dan di antara mereka harus saling

menghormati.58

Di samping itu, penciptaan Tuhan yang multikultural tersebut

mempunyai sebuah makna tersendiri, yakni agar manusia berfikir59

.

Tuhan menciptakan manusia dalam dua kategori, yakni mayoritas dan

minoritas. Hal itu sesungguhnya bertujuan agar kelompok mayoritas

dapat melindungi kelompok yang minoritas. Bahkan di dalam ayat lain

disebutkan agar antara makhluk yang satu dengan makhluk yang lain

tidak saling membenci dan melakukan tindakan diskriminatif. Karena

siapa tahu, komunitas yang dibenci justru lebih baik daripada

komunitas yang membenci.60

Tidak semestinya kelompok-kelompok

minoritas dipinggirkan, karena selalu ada rahasia dibalik komunitas

yang kecil tersebut.61

Menurut Misrawi ada dua model yang dibutuhkan untuk

membangun toleransi sebagai nilai kebajikan, yakni: toleransi

membutuhkan interaksi sosial melalui percakapan dan pergaulan yang

intensif. Selain itu juga, membangun kepercayaan di antara berbagai

kelompok dan aliran (mutual trust). Cara terbaik untuk membangun

toleransi adalah menumbuhkan semangat kesatuan yang dibangun di

atas pilar kebangsaan. Hal ini dikarenakan, toleransi bukanlah proses

yang langsung jadi, melainkan kehadiran nilai yang mengakar kuat di

tengah masyarakat, khususnya melalui perjumpaan dan dialog untuk

membangun saling percaya.62

Walzer memandang toleransi sebagai keniscayaan dalam

ruang individu dan ruang publik karena salah satu tujuan toleransi

adalah membangun hidup damai (peaceful coexsistance) di antara

berbagai kelompok masyarakat dari berbagai perbedaan latar belakang

sejarah, kebudayaan dan identitas. Toleransi menurut Walzer, harus

58

Zuhairi Misrawi, Pandangan Muslim Moderat: Toleransi, Terorisme dan Oase Perdamaian (Jakarta: Penerbit Kompas, 2010), xxviii. Bandingkan dengan

Ma>lik Musalma>ny. al-Isla>m wa al-Tasa>muh} al-Di>ny. Diakses dari

www.muhammadanism.org tanggal 27 Juni 2014. 59

QS. Ali Imron: 190-191. 60

QS. Al-Hujurat: 11. 61

‘abd al-Rau>f Sanaw. ‚al-Futu>h}a>t al-Isla>miyah wa al-Tasa>muh} al-Di>ny‛.

al-h}ada>thah. Beirut, 125/126, 2009, 131-138. Lihat juga Bila>l S}afy al-Di>n. Mafhu>m al- Tasa>muh} fi> al-Isla>m wasilatihi bi Mafhu>m al-Wa>jib. al-Nas}s} Mu’tamar al-Tasa>muh} al-Di>ny fi al-Shari> ‘ah al-Isla>miyah. Rajab 1430 H/ 2009 M, 11-12.

62 Zuhairi Misrawi, Pandangan Muslim Moderat: Toleransi, Terorisme dan

Oase Perdamaian, 8-9.

Page 60: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Masyarakat Akademik & Sosiologi Pengetahuan | 45

mampu membentuk kemungkinan-kemungkinan sikap, antara lain:

sikap untuk menerima perbedaan, mengubah penyeragaman menjadi

keragaman, mengakui hak orang lain, menghargai eksistensi orang

lain, dan mendukung secara antusias terhadap perbedaan budaya dan

keragaman ciptaan Tuhan. Yang terakhir kemudian populer dengan

istilah multikulturalisme.63

Bila istilah multikultural dihubungkan dengan pendidikan,

maka akan muncul konsep baru yang bernama pendidikan

multikultural.64

Pendidikan multikultural menjadi penting dalam

interaksi pada masyarakat majemuk, dan penting juga dalam upaya

terbentuknya budaya toleransi antar pemikiran pada mahasiswa di

Perguruan Tinggi Islam. Hal ini dikarenakan pendidikan multikultural

bisa menjadi salah satu alternatif untuk dapat meredam konflik yang

mungkin dan akan terjadi pada masyarakat majemuk, seperti di

Perguruan Tinggi Islam ataupun Universitas Islam. Sebab, konflik bisa

saja timbul karena reaksi yang diberikan oleh satu atau dua kelompok

atau lebih dalam satu situasi yang berbeda-beda. Konflik juga mudah

terjadi apabila prasangka ini terlalu lama terpendam. Konflik ini dapat

terjadi karena kurangnya pengetahuan dan pengertian akan hidup

orang lain, serta berbedanya kepentingan antar orang di dalam

kelompok (kepentingan perseorangan dan kelompok).65

Acuan utama bagi terwujudnya masyarakat yang

multikultural adalah multikulturalisme, yaitu sebuah ideologi yang

mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik

secara individual maupun secara kebudayaan.66

Dalam model

multikulturalisme ini, sebuah masyarakat (termasuk juga masyarakat

bangsa seperti Indonesia) dilihat sebagai mempunyai sebuah

63

Dikutip dari Zuhairi Misrawi, Pandangan Muslim Moderat: Toleransi, Terorisme dan Oase Perdamaian, 11.

64Penjelasan mengenai konsep pendidikan multikultural lihat, Muhammad

Isnaini, ‚Konsep Pendidikan Multikultural dalam Merespon Tantangan Globalisasi:

Analisis Pemikiran HAR. Tilaar‛. Diakses dari

http://sumsel.kemenag.go.id/file/dokumen/KONSEPPENDIDIKANMULT

IKULTURAL. pdf. Tanggal 24 Desember 2014. 65

Lotty Eldering, ‚Multiculturalism and Multicultural Education in an

International Perspective‛, Anthropology & Education Quarterly, Vol. 27, No. 3

(Sep., 1996), 315-330. Diakses dari http://www.jstor.org/stable/3195810, Tanggal

23 September 2014. 66

Brian Fay, Contemporary Philosophy of Social Science: A Multicultural Approach. Oxford: Blackwel, 1996, 50-51. Lihat juga David Jary dan Julia Jary,

Multiculturalism (Buckingham-Philadelphia: Open University Press, 1991), 319.

Page 61: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

46 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

kebudayaan yang berlaku umum dalam masyarakat tersebut yang

coraknya seperti sebuah mosaik. Di dalam mosaik tercakup semua

kebudayaan dari masyarakat-masyarakat yang lebih kecil yang

membentuk terwujudnya masyarakat yang lebih besar, yang

mempunyai kebudayaan yang seperti sebuah mosaik tersebut. Model

multikulturalisme ini sebenarnya telah digunakan sebagai acuan oleh

para pendiri bangsa Indonesia dalam mendesain apa yang dinamakan

sebagai kebudayaan bangsa, sebagaimana yang terungkap dalam

penjelasan Pasal 32 UUD 1945, yang berbunyi: ‚kebudayaan bangsa

(Indonesia) adalah puncak-puncak kebudayaan di daerah‛.67

Akar kata dari multikulturalisme adalah

kebudayaan. Sehingga konsep kebudayaan dilihat dalam perspektif

fungsinya bagi kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan

multikulturalsime dipahami sebagai sebuah ideologi dan wahana untuk

meningkatkan derajat manusia dan kemanusiannya. Artinya, bahwa

kebudayaan sebagai pedoman bagi kehidupan manusia. Sebagai

sebuah ideologi, multikulturalisme terserap dalam berbagai interaksi

yang ada dalam berbagai struktur kegiatan kehidupan manusia yang

tercakup dalam kehidupan sosial, kehidupan ekonomi dan bisnis, dan

kehidupan politik, dan berbagai kegiatan lainnya di dalam masyarakat

yang bersangkutan Kajian-kajian mengenai corak kegiatan, yaitu

hubungan antar-manusia dalam berbagai manajemen pengelolaan

sumber-sumber daya, merupakan sumbangan yang penting dalam

upaya mengembangkan dan memantapkan multikulturalisme dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.68

Kebudayaan diacu oleh para pemeluknya untuk pemenuhan-

pemenuhan kebutuhan biologi, sosial dan adab. Nilai-nilai budaya

merupakan acuan bagi pemenuhan kebutuhan adab, yaitu kebutuhan-

kebutuhan untuk mengetahui yang benar sebagai lawan dari yang

salah, yang suci dari yang kotor, yang indah dari yang buruk, dsb. Satu

atau sejumlah nilai budaya yang terseleksi dijadikan inti dari dan yang

mengintegrasikan sesuatu pemenuhan kebutuhan biologi, sosial, adab

atau sesuatu kombinasi dari ketiganya. Penggunaan kebudayaan dalam

pemenuhan sesuatu kebutuhan dilakukan secara sistemik, dengan nilai-

67

Analisis terhadap Pasal 32 UUD 1945. 68

Jack Citrin, David O. Sears, Christopher Muste and Cara Wong,

‚Multiculturalism in American Public Opinion‛, British Journal of Political Science,

Vol. 31, No. 2 (Apr., 2001), 247-275. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/3593264, Tanggal 23 September 2014.

Page 62: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Masyarakat Akademik & Sosiologi Pengetahuan | 47

nilai budaya sebagai inti atau pusatnya, yang diacu untuk

mengintegrasikan pemenuhan kebutuhan tersebut, serta untuk

pembenaran dan keabsahannya.69

Sehingga misalnya, kebutuhan untuk

makan bukan hanya asal makan, tetapi apa yang dimakan, dengan

siapa makan, bagaimana memakannya, yang disesuaikan dengan

waktu, tempat, dan konteks makna dari makan. Secara keseluruhan,

kegiatan makan tersebut dari pelakunya dipedomani oleh nilai budaya

yang biasanya dikenal dengan nama etika makan.

Nilai-nilai budaya berisikan keyakinan-keyakinan yang

digunakan untuk menilai berbagai gejala yang dihadapi menurut

kebudayaan yang dipunyai oleh pemilik kebudayaan yang

bersangkutan. Dalam kehidupan manusia, nilai-nilai budaya ini

diperkuat fungsinya oleh keyakinan keagamaan yang dipunyai oleh

pemiliknya; artinya dipertegas batas-batas antara yang baik dari yang

tidak baik, antara yang halal dari yang haram, antara yang sah dari

yang tidak sah, dsb. Agama sebagai petunjuk Tuhan mengenai

kebenaran dan jalan menuju kebenaran menurut perintah Tuhan, yang

tertulis di kitab suci atau yang ada dalam teks-teks suci yang tertulis

maupun lisan, hanya akan menjadi dokumen-dokumen tertulis atau

teks-teks lisan bila tidak menjadi keyakinan keagamaan dari manusia

yang meyakini kebenaran ajaran Tuhan tersebut. Untuk dapat menjadi

keyakinan keagamaan dari pemeluknya, maka agama harus sesuai

dengan kebudayaan dari pemeluknya. Penyesuaian bisa terjadi dalam

bentuk penyesuaian kebudayaan pemeluknya (seperti misalnya pada

suku bangsa Minangkabau yang menganut prinsip matrilineal, yang

harus membuat penyesuaian dalam sistem matrilineal mereka.

Sehingga mereka dapat mengatakan bahwa ‚adat bersendi sara’ dan sara bersendi kitabullah‛ atau pada penyesuaian dalam sebagian dari

ajaran agama yang dipeluk, seperti adanya tradisi abangan, priyayi, dan santri dalam kehidupan keagamaan orang Jawa Islam.

70

Kebudayaan dipunyai oleh seseorang dengan melalui proses

belajar mengenai kebudayaan orang tua dan komunitinya atau

‚enkulturisasi‛ dan melalui ‚sosialisasi‛ atau proses belajar dalam

kehidupan sosial dengan cara memerankan status-status sosial di

69

Conrad Phillip Kottak, Anthropology: The Exploration Of Human Diversity, Thirteenth ed. (Boston: McGraw-Hill, 2009), 42-43. Lihat juga Gabriele

Marranci, The Anthropology of Islam (New York: Oxford, 2008), 75. 70

Penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini lihat Clifford Geertz, The Religion of Java (Chicago: University of Chicago Press, 1980).

Page 63: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

48 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

dalam kehidupan sosial yang nyata. Karena kebudayaan yang dipunyai

oleh seseorang atau sebuah kolektiva itu melalui proses-proses belajar,

dan bukannya melalui proses pewarisan yang askriptif. Maka hakekat

kebudayaan berbeda dari hakekat kesukubangsaan. Perbedaannya,

yakni hakekat kesukubangsaan bersifat konstan. Sedangkan hakekat

kebudayaan bersifat akumulatif dan dapat berubah sesuai dengan

perubahan lingkungan yang dihadapi, serta sesuai dengan motivasi-

motivasi yang dipunyai untuk mengadopsi sesuatu unsur kebudayaan

lain. Unuk membuang unsur-unsur kebudayaan yang tidak fungsional

lagi kegunaannya, serta melakukan inovasi dan penciptaan sesuatu

unsur kebudayaan, dalam rangka pemenuhan kebutuhan-kebutuhan

hidupnya yang baru. Dengan demikian seseorang sebagai anggota

kolektiva suku bangsa tertentu dapat mempunyai kebudayaan yang

mencakup berbagai unsur dari satu atau sejumlah kebudayaan lainnya,

atau dapat juga seseorang itu hanya mempunyai kebudayaan suku

bangsa setempat dimana dia menjadi warganya.71

Karena itu, pada waktu para pakar ilmu-ilmu sosial Indonesia

mengatakan bahwa konflik antar suku bangsa disebabkan oleh

perbedaan kebudayaan, sebagaimana dikemukakan oleh Suparlan.72

Sebab, dalam sejarah kemanusian manusia tidak pernah ada bukti

bahwa sesama manusia itu konflik atau saling berbunuhan karena

perbedaan kebudayaan. Tetapi, lebih disebabkan karena

memperebutkan sumber-sumber daya, termasuk harga diri dan

kehormatan, dalam struktur-struktur sosial yang ada dalam konteks

kehidupan mereka, dengan menggunakan kebudayaan yang mereka

punyai masing-masing sebagai acuan stereotip dan prasangka untuk

landasan penciptaan batas-batas sosial dan budaya di antara mereka,

dan dalam mengorganisasi diri untuk bermusuhan. Penghancuran

terhadap masing-masing harta benda yang bercirikan kebudayaan

sukubangsa pihak lawannya, tidaklah dapat diartikan sebagai konflik

sukubangsa, disebabkan oleh adanya perbedaan kebudayaan. Karena,

hakekat konflik antar sukubangsa adalah konflik penghancuran

kategori sukubangsa. Sehingga, segala sesuatu yang mempunyai ciri-

71

Claudia Melear, ‚Multiculturalism in Science Education‛, The American Biology Teacher, Vol. 57, No. 1 (Jan., 1995), 21-26. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/4449908, Tanggal 23 September 2014. 72

Parsudi Suparlan, ‚Indonesia Baru dalam Perspektif Multikulturalisme‛,

Harian Media Indonesia, 10 Desember 2001.

Page 64: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Masyarakat Akademik & Sosiologi Pengetahuan | 49

ciri yang tergolong sebagai sukubangsa pihak lawan akan

dihancurkan.73

Dalam konsep multikulturalisme penekanan fokusnya adalah

pada pemahaman dan hidup dengan perbedaan sosial dan budaya, baik

secara individual maupun secara kelompok atau masyarakat. Individu

dilihat sebagai refleksi dari satuan sosial dan budaya dimana mereka

itu menjadi bagian dari padanya. Permasalahannya bukan terletak pada

perbedaan kebudayaan ataupun pada hubungan budaya, dengan

berbagai corak akulturasi, yang menghasilkan warga masyarakat

multikultural yang multikulturalis. Tetapi permasalahannya terletak

pada waktu hubungan antar budaya tersebut bergeser menjadi

hubungan antar-jati diri. Pada waktu hubungan antar jati diri masih

berada dalam ruang lingkup kerja atau berdasarkan atas status-status

sosial yang di dapat. Maka hubungan antar jati diri yang berlangsung

akan mengacu pada struktur satuan sosial dimana interaksi tersebut

berlangsung. Tetapi, pada waktu hubungan tersebut menjadi hubungan

antar jati diri yang mendasar dan umum. Maka acuan bagi jati diri

yang digunakan adalah suku bangsa. Hubungan antar jati diri yang

menjadi hubungan antar suku bangsa menapikan peranan pemahaman

antar budaya yang mengakomodasi perbedaan-perbedaan. Sebaliknya,

menekankan penggunaan stereotip dan prasangka untuk mempertegas

perbedaan dan batas-batas sukubangsa diantara mereka.74

Multikulturalisme dilihat sebagai pengikat dan jembatan yang

mengakomodasi perbedaan-perbedaan, termasuk perbedaan-perbedaan

kesukubangsaan dan sukubangsa dalam masyarakat yang

multikultural. Pengertian ini mengacu pada makna, bahwa perbedaan-

perbedaan tersebut terwadahi di tempat-tempat umum, tempat kerja

dan pasar, dan sistem nasional dalam kesetaraan derajat secara politik,

hukum, ekonomi dan sosial. Sedangkan, kesukubangsaan dan

masyarakat sukubangsa serta kebudayaan sukubangsaannya tetap

dapat hidup dalam ruang lingkup atau suasana kesukubangsaannya itu.

Tetapi, di dalam suasana-suasana nasional dan tempat-tempat umum

yang seharusnya menjadi cirinya adalah kebangsaan dengan pluralisme

73

Parsudi Suparlan, ‚Indonesia Baru dalam Perspektif Multikulturalisme‛,

Harian Media Indonesia, 10 Desember 2001. 74

Douglas Hartmann and Joseph Gerteis, ‚Dealing with Diversity:

Mapping Multiculturalism in Sociological Terms‛, Sociological Theory, Vol. 23, No.

2 (Jun., 2005), 218-240. Diakses dari http://www.jstor.org/stable/4148883, Tanggal

23 September 2014.

Page 65: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

50 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

budayanya, dan bukannya sesuatu kesukubangsaan, atau kebudayaan

sukubangsa tertentu yang dominan.

Menurut Suparlan, multikulturalisme adalah konsep yang

mampu menjawab tantangan perubahan zaman. Hal ini dikarenakan

multikulturalisme merupakan sebuah ideologi yang mengagungkan

perbedaaan budaya. Multikulturalisme juga bisa diartikan sebuah

keyakinan yang mengakui dan mendorong terwujudnya pluralisme

budaya sebagai corak kehidupan masyarakat.75

Bila konsep multikultural diterapkan dalam pembelajaran di

Perguruan Tinggi Islam. Maka dapat dimaknai bahwa pembelajaran

multikultural adalah sebuah proses pembelajaran yang dapat

membimbing, membentuk dan mengkondisikan mahasiswa agar

memiliki mental atau karakteristik terbiasa hidup di tengah-tengah

perbedaan yang sangat kompleks, baik perbedaan ideologi, perbedaan

sosial, perbedaan ekonimi dan perbedaan agama.76

Dengan

pembelajaran multikultural, maka mahasiswa akan memiliki sikap

kemandirian dalam menyadari dan memiliki kemampuan dalam

menyelesaikan permasalahan yang ada di lingkungan mereka. Hal

senada juga diungkapkan oleh Banks, ia mengartikan pendidikan

multikultural sebagai pendidikan untuk people of color.77 Maksudnya

bahwa pendidikan multikultural mengeksplorasi perbedaan sebagai

keniscayaan (sunnatullah), sehingga manusia mampu menyikapi

perbedaan tersebut dengan penuh toleransi dan semangat egaliter.

Mughni menjelaskan ada dua hal yang merupakan intisari dari

pendidikan multikultural, yaitu: a). adanya dialog secara aktif dan

partisipatoris. Artinya, selama proses pendidikan harus dibiasakan

dialog secara intensif dan partisipatoris sehingga siswa mampu

mengembangkan pengetahuannya secara bebas dan independen. (b)

adanya toleransi di antara siswa, antara siswa dengan guru, maupun

antara sesama guru. Toleransi ini dimaksudkan membudayakan sikap

75

Parsudi Suparlan, ‚Indonesia Baru Dalam Perspektif

Multikulturalisme‛, Harian Media Indonesia, 10 Desember 2001. 76

Penjelasan mengenai konsep pendidikan multikultural lihat, Muhammad

Isnaini, ‚Konsep Pendidikan Multikultural dalam Merespon Tantangan Globalisasi:

Analisis Pemikiran HAR. Tilaar‛. Diakses dari

http://sumsel.kemenag.go.id/file/dokumen/konseppendidikanmultikultural. pdf.

Tanggal 24 Desember 2014. 77

James A. Banks and Cheryl A. Mc.Gee, Multicultural Education (USA:

Allyn and Bacon, 1993), 3.

Page 66: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Masyarakat Akademik & Sosiologi Pengetahuan | 51

slaing menghormati, menghargai adanya perbedaan baik perbedaan

pendapat maupun ideologi yang dilakukan oleh guru maupun siswa.78

Siti Mania menjelaskan ciri-ciri pendidikan multikultural,

yakni: Pertama, pendidikan multikultural bertujuan membentuk

manusia budaya dan menciptakan masyarakat budaya. Kedua,

materinya mengajarkan nilai-nilai luhur kemanusiaan, nilai-nilai

bangsa dan nilai-nilai kelompok etnis. Ketiga, metodenya demokratis,

yang menghargai aspek-aspek perbedaan dan keragaman budaya

bangsa dan kelompok etnis. Keempat, evaluasinya ditentukan pada

penilaian terhadap tingkah laku anak didik yang meliputi persepsi,

apresiasi, dan tindakan terhadap budaya lainnya.79

Paradigma multikultural secara implisit menjadi salah satu

point dari Pasal 4 UU N0. 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan

Nasional.80

Dalam pasal itu dijelaskan, bahwa pendidikan

diselenggarakan secara demokratis, tidak diskriminatif dengan

menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM), nilai keagamaan, nilai

kultural dan kemajemukan bangsa. Hal ini berarti bahwa tujuan

utama dari pendidikan multikultural adalah untuk menanamkan sikap

simpati, respek, apresiasi, dan empati terhadap penganut agama dan

budaya yang berbeda. Lebih jauh lagi, penganut agama dan budaya

yang berbeda dapat belajar untuk melawan atau setidaknya tidak

setuju dengan ketidaktoleranan seperti inkuisisi (pengadilan negara

atas sah, tidaknya teologi atau ideologi), perang agama, diskriminasi,

dan hegemoni budaya di tengah kultur monolitik dan uniformitas

global.

Pendidikan multikultur memiliki konsep dasar, yang

merupakan proses, yang tujuan utamanya adalah mengubah struktur

sosial masyarakat melalui pengubahan kultur sekolah, yang diisi oleh

beragama etnis maupun kelas sosial. Menurut Bank ada lima

dimensi pokok dalam pendidikan multikultur, yakni: Pertama, content integrations in instructional, yaitu: pengintegrasian berbagai budaya

dan kelompok untuk mengilustrasikan konsep mendasar, generalisasi

dan teori dalam mata pelajaran/disiplin ilmu. Kedua, the knowladge

78

Syafiq A . Mughni dalam kata pengantar buku Pendidikan Multikultural karya Choirul Mahfud. Penjelasan lebih lanjut lihat, Choirul Mahfud. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.

79 Siti Mania, ‚Implementasi Pendidikan Multikultural dalam

Pembelajaran‛, Lentera Pendidikan, Vol. 13, No. 1, Juni 2010. 80

UU N0. 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional.

Page 67: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

52 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

construction process in instructiona, yakni: membawa siswa untuk

memahami implikasi budaya ke dalam sebuah mata pelajaran

(disiplin). Ketiga, an equity paedagogy in instructional, yaitu:

penyesuaian metode pengajaran dengan cara belajar siswa, dalam

rangka memfasilitasi prestasi akademik siswa yang beragam, baik dari

segi ras, budaya, maupun sosial. Keempat, trainning participation in instructional, yaitu: melatih kelompok untuk berpartisipasi dalam

kegiatan olah raga, berinteraksi dengan seluruh staf dan siswa yang

berbeda etnis dan ras dalam rangka upaya menciptakan budaya

akademik. Kelima, prejudice reduction in instructional, yakni:

mengidentifikasi karakteristik ras siswa dan menentukan metode

pengajaran mereka.81

Dalam konsep pendidikan, istilah pendidikan multikultural

dapat digunakan baik pada tingkat deskriptif maupun normatif,

menggambarkan isu-isu dan masalah-masalah pendidikan yang

berkaitan dengan masyarakat multikultural. Pendidikan multikultural

juga mencakup pengertian tentang pertimbangan terhadap kebijakan-

kebijakan dan strategi-strategi pendidikan dalam masyarakat

multikultural, yang mencakup subjek-subjek seperti: toleransi, tema-

tema tentang perbedaan ethno-kultural dan agama, bahaya

diskriminasi, penyelesaian konflik, demokratis dan pluralitas,

kemanusiaan universal.82

Sedangkan dalam konteks teoritis, belajar dari model-model

pendidikan multikultural yang pernah ada dan sedang dikembangkan

oleh negara-negara maju, dikenal lima pendekatan, yakni: Pertama,

pendidikan mengenai perbedaan-perbedaan kebudayaan atau

multikulturalisme. Kedua, pendidikan mengenai perbedaan-perbedaan

kebudayaan atau pemahaman budaya. Ketiga, pendidikan bagi

pluralisme kebudayaan. Keempat, pendidikan dwi budaya. Kelima,

pendidikan multikultural sebagai pengalaman moral manusia. 83

81

James Banks, ‚Multicultural Education: Historical Development,

Dimension, and Practice‛, 60-61. 82

Donna Y. Ford, James L. Moore, III and Deborah A. Harmon,

‚Integrating Multicultural and Gifted Education: A Curricular Framework‛, Theory into Practice, Vol. 44, No. 2, Gifted Education (Spring, 2005), 125-137. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/3497031, Tanggal 23 September 2014. 83

James Banks, ‚Multicultural Education: Historical Development,

Dimension, and Practice‛, Review of Research in Education. vol. 19, edited by L.

Darling. Hammond. Washington, D.C.: American Educational Research Association,

1993.

Page 68: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Masyarakat Akademik & Sosiologi Pengetahuan | 53

Bagian penting dari pendidikan multikultural, yakni

bagaimana menumbuhkan sensivitas mahasiswa akan kebudayaan

budaya masyarakat yang bersifat plural. Hal itu sejalan dengan

pendapat Wax, yang menyatakan bahwa asumsi dasar pendidikan

multikultural adalah bagaimana kelompok-kelompok etnik yang

beragam dapat menentukan sendiri budaya asli yang mereka miliki,

serta pada saat yang bersamaan dapat menjadi multikultural. Ini

berarti bahwa mahasiswa belajar tentang berbagai macam alternatif

untuk mempersepsi, berperilaku, dan mengevaluasi kelompok lainnya.

Sehingga, mereka dapat menyesuaikan kepada makiokultur yang

diperlukan untuk kesejahteraan bersama, tanpa melakukan

pengurangan penerimaan akan etnisitasnya sendiri yang orisinal.84

Pendidikan multikultural di Perguruan Tinggi Islam bertujuan

untuk memberikan wawasan budaya kepada mahasiswa, agar mereka

dapat hidup berdampingan secara damai dengan kelompok sosial

lainnya. Hal ini berarti, bahwa hasil pendidikan tidak hanya berkaitan

dengan pengetahuan dan keterampilan anak didiknya. Namun juga

dalam hal penanaman dan pengembangan nilai-nilai dan afeksi mereka,

yakni dalam bentuk belajar bersama, berpartisipasi dan bekerja sama

dengan individu/masyarakat dari kelompok budaya yang berlainan

dalam segala aktivitas.85

McCormick berpendapat ada empat tujuan pendidikan

multikultural,86

yaitu: Pertama, memberikan pengalaman belajar

kepada siswa yang mengenalkan secara kritis dan kemampuan evaluasi

untuk melawan isu-isu seperti realisme, demokrasi, partisipatori, dan

exime. Kedua, mengembangkan keterampilan untuk klarifikasi nilai,

termasuk kajian untuk mentransmisikan nilai-nilai yang laten dan

manifest. Ketiga, untuk menguji dinamika keberagaman budaya dan

implikasinya kepada strategi pembelajaran guru. Keempat, mengkaji

variasi kebahasaan dan keberagaman gaya belajar sebagai dasar bagi

pengembangan strategi pembelajaran yang sesuai.

84

Murray L. Wax, ‚How Culture Misdirects Multiculturalism‛,

Anthropology & Education Quarterly, Vol. 24, No. 2 (Jun., 1993), 99. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/3195720, Tanggal 23 September 2014. 85

Jesus Garcia and Sharon L. Pugh, ‚Multicultural Education in Teacher

Preparation Programs: A Political or an EducationalConcept?‛ The Phi Delta Kappan, Vol. 74, No. 3 (Nov., 1992), 215. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/20404837, Tanggal 23 September 2014. 86

Theresa E. McCormick, ‚Multiculturalism: Some Principles and Issues‛,

94.

Page 69: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

54 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Jesus Garcia and Sharon L. Pugh berpendapat bahwa strategi

yang dapat dilakukan agar progam pendidikan multikultural dapat

memberikan perspektif multikultural bagi pembelajar (dalam hal ini

mahasiswa di Perguruan Tinggi Islam, yakni: Pertama, belajar

bagaimana dan dimana menentukan tujuan, informasi yang akurat

tentang kelompok-kelompok kultur yang beragam. Kedua, identifikasi

serta periksalah aspek-aspek positif individu atau kelompok etnik yang

berbeda. Ketiga, belajar toleran untuk keberagaman melalui

eksperimentasi di dalam sekolah dan kelas dengan praktek-praktek dan

kebiasaan yang berlainan. Keempat, dapatkan, jika memungkinkan

pengalaman positif dari tangan pertama dengan kelompok-kelompok

budaya yang beragam. Kelima, kembangkanlah perilaku-perilaku yang

empatis melalui bermain peran (role playing) dan simulasi. Keenam,

praktek penggunan ‚perpective glasess‛, yakni melihat suatu event

babakan sejarah, atau isu-isu melalui perspektif kelompok budaya atau

lainnya. Ketujuh, kembangkan rasa penghargaan diri (self-esteem)

seluruh siswa. Kedelapan, identifikasikan dan analisis streotif budaya.

Kesembilan, identifikasikan seluruh kasus diskriminasi serta prasangka

sosial yang berasal dari kehidupan siswa sehari-hari.87

Menkonstruksi pendidikan multikultural dalam tatanan

masyarakat yang penuh permasalahan antar kelompok mengandung

tantangan yang tidak ringan. Hal ini dikarenakan, pendidikan

multikultural tidak berarti sebatas merayakan keragaman belaka.

Apalagi jika tatanan masyarakat yang ada masih penuh diskriminasi

dan bersifat rasis, misalnya siswa yang dalam kehidupan sehari-hari

mengalami diskriminasi atau penindasan karena warna kulitnya atau

perbedaan dari budaya yang dominant tersebut. Dalam kondisi

demikian pendidikan multikultural lebih tepat diarahkan sebagai

alokasi untuk menciptakan masyarakat yang toleran bebas dari

toleransi.

Ada beberapa pendekatan dalam proses pendidikan

multikultural,88

yaitu: Pertama, pendidikan multikultural tidak lagi

terbatas pada menyamakan pandangan pendidikan (education) dengan

87

Jesus Garcia and Sharon L. Pugh, ‚Multicultural Education in Teacher

Preparation Programs: A Political or an Educational Concept?‛, 215-218. 88

JoAnn Phillion, Ming Fang He and F. Michael Connelly, ‚Experiential

Approaches to the Study of Multiculturalism in Education: Introduction to

theSpecial Series on Multiculturalism in Curriculum Inquiry‛, Curriculum Inquiry,

Vol. 33, No. 4 (Winter, 2003), 341-342. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/3202346, Tanggal 23 September 2014.

Page 70: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Masyarakat Akademik & Sosiologi Pengetahuan | 55

persekolahan (schooling) atau pendidikan multikultural dengan

program-program sekolah formal. Pandangan secara luas mengenai

pendidikan sebagai transmisi kebudayaan yang membebaskan pendidik

dari asumsi bahwa tanggung jawab primer mengembangkan

kompetensi kebudayaan dikalangan anak didik semata-mata berada di

tangan mereka, dan justru semakin banyak pihak yang bertanggung

jawab karena program-program sekolah seharusnya terkait dengan

pembelajaran informal di luar sekolah.

Kedua, menghindari pandangan yang menyamakan

kebudayaan-kebudayaan dengan kelompok etnik adalah sama. Artinya,

tidak perlu lagi mengasosiasikan kebudayaan semata-mata dengan

kelompok-kelompok etnik sebagaimana yang terjadi selama ini. Secara

tradisional para pendidik mengasosiasikan kebudayaan hanya dengan

kelompok sosial yang relatif self sufficient, ketimbang dengan

sejumlah orang yang secara terus menerus dan berulang-ulang terlibat

satu sama lain dalam satu atau lebih kegiatan. Dalam konteks

pendidikan multikultural pendekatan ini diharapkan mampu dan dapat

mengilhami para penyusun program-program pendidikan multikultural

untuk melenyapkan kecenderungan memandang anak didik secara

streotip menurut identitas etnik mereka. Selain itu, akan

meningkatkan eksplorasi pemahaman yang lebih besar mengenai

kesamaan dan perbedaan di kalangan anak didik dari berbagai

kelompok etnik.

Ketiga, dalam pengembangan kompetensi dalam suatu

kebudayaan biasanya membutuhkan interaksi inisiatif dengan orang-

orang yang memiliki kompetensi. Bahkan dapat dilihat lebih jelas

bahwa upaya untuk mendukung sekolah-sekolah yang terpisah secara

etnik adalah antitesis terhadap tujuan pendidikan multikultural.

Mempertahankan dan memperluas solidaritas kelompok adalah

menghambat sosialisasi ke dalam kebudayaan baru. Pendidikan bagi

pluralisme budaya dan pendidikan multikultural tidak dapat disamakan

secara logis. Pendidikan multikultural meningkatkan kompetensi

dalam beberapa kebudayaan. Kebudayaan mana yang akan diadopsi

ditentukan oleh situasi. Kemungkinan bahwa pendidikan (baik dalam

maupun luar sekolah) meningktkan kesadaran tentang kompetensi

dalam beberapa kebudayaan. Kesadaran ini dapat menjauhkan kita

pada konsep dwi budaya atau dikhotomi antara pribumi dan non

pribumi. Dikhotomi semacam ini bersifat membatasi individu untuk

sepenuhnya mengekspresikan diversitas kebudayaan. Pendekatan ini

Page 71: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

56 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

meningkatkan kesadaran akan multikulturalisme sebagai pengalaman

normal manusia. Kesadaran ini mengandung makna bahwa pendidikan

multikultural berpotensi untuk menghindari dikotomi dan

mengembangkan apresiasi yang lebih baik melalui kompetensi

kebudayaan yang ada pada pada diri peserta didik. Dalam realitas di

Indonesia, beberapa pendekatan tersebut perlu diselaraskan dengan

kondisi masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan budaya masyarakat

Indonesia berbeda dengan budaya yang ada pada masyarakat di negara

lain.

D. Konstruksi Realitas Keterbukaan Pemikiran pada Masyarakat

Akademik di Perguruan Tinggi Islam

Teori konstruksi realitas sosial, yang digagas oleh Berger dan

Luckmann. Teori ini memandang manusia memiliki kebebasan untuk

mengekspresikan dirinya tanpa terikat dengan struktur di mana ia

berada. Manusia memiliki subjektivitasnya sendiri. Manusia adalah

agen bagi dirinya sendiri. Artinya ada arena subjektivitas pada diri

individu ketika individu tersebut mengambil tindakan di dalam dunia

sosial melalui kesadarannya. Dengan demikian, manusia menjadi agen

di dalam konstruksi aktif dari realitas sosial, di mana ketika mereka

melakukan tindakan tergantung pada pemahaman atau pemberian

makna pada tindakan mereka.89

Dalam penjelasan Deddy Nur Hidayat, bahwa ontologi

paradigma konstruktivis memandang realitas sebagai konstruksi sosial

yang diciptakan oleh individu. Namun demikian, kebenaran suatu

realitas sosial bersifat nisbi, yang berlaku sesuai konteks spesifik yang

dinilai relevan oleh pelaku sosial.90

Melihat berbagai karakteristik dan

substansi pemikiran dari teori konstruksi sosial nampak jelas, bahwa

teori ini berparadigma konstruktivis.

Istilah konstruksi sosial atas realitas (social construction of reality) didefinisikan sebagai proses sosial melalui tindakan dan

interaksi dimana individu menciptakan secara terus-menerus suatu

89

Peter L. Berger dan Thomas Luckmann, The Social Construction of Reality: A Treatise in the Sociology of Knowlidge (London: Penguin Books, 1991),

43. 90

Deddy Nur Hidayat, ‚Paradigma dan Perkembangan Penelitian

Komunikasi‛, Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia,Vol III, 1999, 39.

Page 72: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Masyarakat Akademik & Sosiologi Pengetahuan | 57

realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subyektif.91

Ada

beberapa asumsi dasar dari teori konstruksi sosial Berger dan

Luckmann. Adapun asumsi-asumsinya tersebut, yakni: 1). Realitas

merupakan hasil ciptaan manusia kreatif melalui kekuataan konstruksi

sosial terhadap dunai sosial di sekelilingnya. 2). Hubungan antara

pemikiran manusia dan konteks sosial tempat pemikiran itu timbul,

bersifat berkembang dan dilembagakan. 3). Kehidupan masyarakat itu

dikonstruksi secara terus menerus. 4). Membedakan antara realitas

dengan pengetahuan. Realitas diartikan sebagai kualitas yang terdapat

di dalam kenyataan yang diakui sebagai memiliki keberadaan (being)

yang tidak bergantung kepada kehendak kita sendiri. Sementara

pengetahuan didefinisikan sebagai kepastian bahwa realitas-realitas itu

nyata (real) dan memiliki karakteristik yang spesifik.92

Realitas keterbukaan pemikiran tidak hanya terjadi di masa

sekarang, tetapi telah terjadi di masa dahulu, misalnya pada masa

imam mazhab93

. Realitas keterbukaan pemikiran menyebabkan

perbedaan pemikiran dan pemahaman yang ada pada imam mazhab,

yakni antara Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i dan Imam

Hambali. Bila dikaji menurut teori sosiologi pengetahuan, maka

perbedaan pemikiran antara imam mazhab terjadi, disebabkan karena

adanya perbedaan lingkungan tempat mereka dilahirkan, menetap dan

dibesarkan. Misalnya saja, Imam Hanafi lahir di Kufah, Irak pada

tahun 80 H/699 M, sedangkan Imam Malik lahir di Madinah pada

tahun 93 H. Lain halnya dengan Imam Syafi’i, ia lahir di kota Gaza,

Palestina, pada tahun 150 H. Sedangkan Imam Hambali lahir di kota

Baghdad bulan Rabi‘ul Awwal tahun 164 H.94

91

Peter L. Berger dan Thomas Luckmann, The Social Construction of Reality: A Treatise in the Sociology of Knowlidge (London: Penguin Books, 1991),

34. 92

Peter L. Berger dan Thomas Luckmann, The Social Construction of Reality: A Treatise in the Sociology of Knowlidge, 49.

93 Mazhab merupakan metode (manhaj) yang dibentuk setelah melalui

pemikiran dan penelitian, kemudian orang yang menjalaninya menjadikannya sebagai

pedoman yang jelas batasan-batasannya, bagian-bagiannya, dibangun di atas prinsip-

prinsip dan kaidah-kaidah. Lihat A. Mukti Ali dan Harun Nasution, Ensiklopedi Islam di Indonesia (Jakarta: Proyek Peningkatan Prasarana dan Sarana Perguruan

Tinggi Ilmu Agama/ IAIN Jakarta, 1993), 543. 94

Penjelasan lebih lanjut mengenai fiqh imam mazhab lihat, Ahmad Asy-

Syurbasi, Biografi Imam-Imam Empat Mazhab: Hanafi, Maliki, Syafe’i, dan Hambali. Yogyakarta: Penerbit Mutiara, 1979.

Page 73: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

58 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Mazhab Hanafi didirikan oleh An-Nu’man bin Tsabit atau

lebih dikenal sebagai Imam Abu Hanifah. Ia berasal dari Kufah dari

keturunan bangsa Persia. Ia hidup dalam dua masa, yakni Daulah

Umaiyah dan Abbasiyah. Mazhab ini lebih mengedepankan

pemanfaatan akal/ logika dalam mengupas masalah fiqih. Hal ini

karena ia sangat berhati-hati dalam menerima sebuah hadits. Bila

Imam Abu Hanifah tidak terlalu yakin atas keshahihah suatu hadits,

maka ia lebih memilih untuk tidak menggunakannya. Dan sebagai

gantinya, beliau menemukan begitu banyak formula seperti

mengqiyaskan suatu masalah dengan masalah lain yang punya dalil

nash syar’i. Selain itu, penyebab Imam Abu Hanifah lebih

mengutamakan akal/ logika dalam mengupas masalah fiqih karena

kurang tersedianya hadits yang telah di seleksi keshahihannya di

tempat di mana ia tinggal. Sebaliknya, begitu banyak hadits palsu,

lemah dan bermasalah yang beredar di masanya. Ia hidup di masa 100

tahun pertama semenjak wafat nabi SAW, jauh sebelum era imam Al-

Bukhari dan imam Muslim yang terkenal sebagai ahli peneliti hadits.

Di kemudian hari, metodologi yang Imam Abu Hanifah perkenalkan

sangat berguna untuk umat Islam. Apalagi mengingat Islam

mengalami perluasan yang sangat jauh ke seluruh penjuru dunia.

Memasuki wilayah yang jauh dari pusat sumber syariah Islam.

Metodologi mazhab ini menjadi sangat menentukan dalam dunia fiqih

di berbagai negeri.95

Mazhab Maliki, mazhab ini didirikan oleh Imam Malik bin

Anas bin Abi Amir Al-Ashbahi (93–179H). Berkembang sejak awal di

kota Madinah dalam urusan fiqh. Mazhab ini ditegakkan di atas

doktrin untuk merujuk dalam segala sesuatunya kepada hadits

Rasulullah Saw. dan praktek penduduk Madinah. Imam Malik

membangun madzhabnya dengan dua puluh dasar, yakni: Alquran, as-

Sunnah (dengan lima rincian dari masing-masing Alquran dan as-

Sunnah, yaitu: tekstualitas, pemahaman zhahir, lafaz umum, mafhum

mukhalafah, mafhum muwafakah, tanbih alal illah), Ijma’, Qiyas, amal

ahlul madinah (perbuatan penduduk Madinah), perkataan sahabat,

95

Penjelasan lebih rinci mengenai mazhab Imam Hanafi lihat Mustafa

Suhaimi, Imam Abu Hanafi. Kuala Lumpur: Penerbit Progressive House Sdn. Bhd,

2004.

Page 74: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Masyarakat Akademik & Sosiologi Pengetahuan | 59

istihsan, saddudzarai’, muraatul khilaf, istishab, maslahah mursalah,

syar’u man qablana (syariat nabi terdahulu).96

Mazhab Maliki merupakan kebalikan dari mazhab Hanafi.

Bila mazhab Hanafi banyak sekali mengandalkan nalar dan logika,

karena kurang tersedianya nash-nash yang valid di Kufah, tetapi

Mazhab Maliki justru lebih banyak mengandalkan sumber-sumber

syariah. Hal ini disebabkan mazhab ini tumbuh dan berkembang di

kota dimana Nabi Muhammad Saw. menetap dan mendakwahkan

Islam, dimana penduduknya adalah anak keturunan para sahabat.

Imam Malik sangat meyakini bahwa praktek ibadah yang dikerjakan

penduduk Madinah sepeninggal Rasulullah Saw. Dapat dijadikan

dasar hukum, tanpa harus merujuk kepada hadit yang s}ahih pada

umumnya. 97

Mazhab Syafi’i, didirikan oleh Muhammad bin Idris Asy

Syafi’i (150-204 H). Ia dilahirkan di Gaza Palestina (Syam) tahun

150 H, tahun wafatnya Abu Hanifah dan wafat di Mesir tahun 203 H.

Di Baghdad, Imam Syafi’i menulis madzhab lamanya (madzhab

qodim). Kemudian ia pindah ke Mesir tahun 200 H dan menuliskan

madzhab baru (madzhab jadid). Di sana ia wafat di akhir bulan Rajab

204 H. Salah satu karangannya adalah ‚Ar-Risalah‛ buku pertama

tentang ushul fiqh dan kitab ‚Al-Umm‛ yang berisi madzhab fiqhnya

yang baru. Imam Syafi’i merupakan seorang mujtahid mutlak, imam

fiqh, hadis, dan ushul. Ia mampu memadukan fiqh ahli ra’yi (al-

Hanafiyah) dan fiqh ahli hadits (al-Malikiyah). Sedangkan dasar

madzhabnya adalah Alquran, Sunnah, Ijma’ dan Qiyas. Ia tidak

mengambil perkataan sahabat karena dianggap sebagai ijtihad yang

bisa salah. Ia juga tidak mengambil Istihsan (menganggap baik suatu

masalah) sebagai dasar madzhabnya, menolak maslahah mursalah dan

perbuatan penduduk Madinah. Kitab ‚Al-Hujjah‛ yang merupakan

madzhab lama diriwayatkan oleh empat imam Irak; Ahmad bin

Hanbal, Abu Tsaur, Za’farani, Al-Karabisyi dari Imam Syafi’i.

Sementara kitab ‚Al-Umm‛ sebagai madzhab yang baru yang

96

Jalaluddin Rakhmat, Dahulukan Akhlak di Atas Fiqh (Bandung:

Penerbit Mizan, 2007), 117. 97

R.A. Gunadi, M. Shoelhi, dari Penakluk Jerusalem hingga Angka Nol (Jakarta: Penerbit Republika, 2002), 11-16. Lihat juga Jalaluddin Rakhmat,

Dahulukan Akhlak di Atas Fiqh (Bandung: Penerbit Mizan, 2007), 118-119.

Page 75: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

60 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

diriwayatkan oleh pengikutnya di Mesir; Al-Muzani, Al-Buwaithi, Ar-

Rabi’ Jizii bin Sulaiman.98

Mazhab Hambali, didirikan oleh Imam Ahmad bin Hanbal

Asy Syaibani (164-241 H). Ia dilahirkan di Baghdad dan tumbuh besar

di sana hingga meninggal pada bulan Rabiul Awal. Ia memiliki

pengalaman perjalanan mencari ilmu di pusat-pusat ilmu, seperti

Kufah, Bashrah, Mekah, Madinah, Yaman, Syam. Imam Hambali

berguru kepada Imam Syafi’i, ketika Imam Syafi’i datang ke Baghdad,

sehingga Imam Hambali menjadi mujtahid mutlak mustaqil. Gurunya

Imam Hambali sangat banyak, mencapai ratusan, salah satunya ia

berguru kepada Hasyim bin Basyir bin Abi Hazim Al-Bukhari (104 –

183 H). Sehingga hal yang wajar bila ia menguasai sebuah hadis dan

menghafalnya. Kemudian ia menjadi ahli hadis di zamannya. Dasar

madzhab Hambali, yakni: Alquran, Sunnah, fatwah sahahabat, Ijam’,

Qiyas, Istishab, Maslahah mursalah, saddudzarai’. Imam Hambali

tidak mengarang satu kitab pun tentang fiqhnya. Namun, pengikutnya

yang membukukan madzhabnya dari perkataan, perbuatan, jawaban

atas pertanyaan dan lain-lain. Tetapi, Imam Hambali mengarang

sebuah kitab hadis ‚Al-Musnad‛ yang memuat 40.000 lebih hadis. Ia

memiliki kekuatan hafalan yang kuat. Ia juga mengunakan hadis

mursal dan hadis d}aif yang derajatnya meningkat kepada hasan, bukan

hadis batil atau munkar.99

Penjelasan mengenai perbedaan pemikiran pada imam mazhab

memberikan makna bahwa pemikiran seseorang dipengaruhi oleh

lingkungan dimana ia hidup dan menetap. Hal ini didukung oleh

Berger dan Luckman dalam teori konstruksi sosial atas realitas.

Mereka mengatakan institusi masyarakat tercipta dan dipertahankan

atau diubah melalui tindakan dan interaksi manusia. Meskipun

masyarakat dan institusi sosial terlihat nyata secara obyektif, namun

pada kenyataan semuanya dibangun dalam definisi subjektif melalui

proses interaksi. Objektivitas baru bisa terjadi melalui penegasan

berulang-ulang yang diberikan oleh orang lain yang memiliki definisi

subyektif yang sama. Pada tingkat generalitas yang paling tinggi,

98

Ahmad Nahrawi Abdus Salam al-Indunisi, Ensiklopedia Imam Syafi’i, terj. Usman Sya’roni (Jakarta: Penerbit Hikmah/ PT. Mizan Publika, 2008), 174.

Lihat juga Jalaluddin Rakhmat, Dahulukan Akhlak di Atas Fiqh, 124-125.

Bandingkan dengan R.A. Gunadi, M. Shoelhi, dari Penakluk Jerusalem hingga Angka Nol, 29-34.

99 Lihat R.A. Gunadi, M. Shoelhi, dari Penakluk Jerusalem hingga Angka

Nol, 35-38.

Page 76: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Masyarakat Akademik & Sosiologi Pengetahuan | 61

manusia menciptakan dunia dalam makna simbolis yang universal,

yaitu pandangan hidupnya yang menyeluruh, yang memberi legitimasi

dan mengatur bentuk-bentuk sosial serta memberi makna pada

berbagai bidang kehidupannya.100

Proses konstruksinya, jika dilihat dari perspektif teori Berger

& Luckman berlangsung melalui interaksi sosial yang dialektis dari

tiga bentuk realitas yang menjadi entry concept, yakni subjective

reality, symbolic reality dan objective reality. Pertama, objective

reality, merupakan suatu kompleksitas definisi realitas (termasuk

ideologi dan keyakinan ) serta rutinitas tindakan dan tingkah laku

yang telah mapan terpola, yang kesemuanya dihayati oleh individu

secara umum sebagai fakta. Kedua, symblolic reality, merupakan

semua ekspresi simbolik dari apa yang dihayati sebagai ‚objective

reality‛ misalnya teks produk industri media, seperti berita di media

cetak atau elektronika, begitu pun yang ada di film-film. Ketiga,

subjective reality, merupakan konstruksi definisi realitas yang dimiliki

individu dan dikonstruksi melalui proses internalisasi. Realitas

subjektif yang dimiliki masing-masing individu merupakan basis untuk

melibatkan diri dalam proses eksternalisasi, atau proses interaksi sosial

dengan individu lain dalam sebuah struktur sosial. Melalui proses

eksternalisasi itulah individu secara kolektif berpotensi melakukan

objectivikasi, memunculkan sebuah konstruksi objektive reality yang

baru. Selain itu juga berlangsung dalam suatu proses dengan tiga

momen simultan, eksternalisasi, objektivikasi dan internalisasi.101

Memaknai konstruksi realitas keterbukaan pemikiran, maka

perlu dijelaskan terlebih dahulu konsep keterbukaan pemikiran. Untuk

memahami makna keterbukaan pemikiran, berikut ini penjelasannya.

Keterbukaan pemikiran berasal dari dua suku kata, yakni kata

keterbukaan dan kata pemikiran. Menurut Kamus Umum Bahasa

Indonesia (KUBI), kata keterbukaan berasal dari ‚buka‛, yang berarti

keadan terbuka. Hal ini bermakna adanya peluang pihak luar untuk

masuk, dan menerima berbagai hal yang datang dari luar untuk masuk.

Makna keterbukaan ini dapat terjadi dalam berbagai aspek kehidupan,

misalnya aspek ilmu pengetahuan. Sedangkan berpikir terbuka berarti

100

Peter L. Berger dan Thomas Luckmann, The Social Construction of Reality: A Treatise in the Sociology of Knowlidge, 166.

101 Peter L. Berger dan Thomas Luckmann, The Social Construction of

Reality: A Treatise in the Sociology of Knowlidge, 205-206.

Page 77: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

62 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

membuka pikiran terhadap kemungkinan suatu ide, pandangan, data,

teori, dan kesimpulan bisa benar atau salah.

Orang yang berpikir terbuka akan meneliti, menganalisis,

mempertimbangkan, dan menilai berbagai ide, pandangan, argumen,

data, teori, dan kesimpulan secara kritis dengan menggunakan akal

sehat dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, sebelum ia menerima

dan mempercayai suatu hal sebagai kebenaran. Artinya, seorang yang

berpikir terbuka tidak akan menerima dan mempercayai suatu jika

suatu ide, pandangan, argumen, data, teori, dan kesimpulan tidak

didukung oleh berbagai bukti relevan dan argumen yang didasarkan

pada akal sehat.

Ciri-ciri orang yang memiliki sikap terbuka, antara lain: 1).

Berterus terang dan tidak menutup-nutupi kesalahan dirinya, maupun

yang dilakukan orang lain. 2). Bersikap hati-hati dan selektif (check and recheck) dalam menerima dan mengolah informasi dari manapun

sumbernya. 3). Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain. 4).

Mau mengakui kelemahan atau kekurangan dirinya atas segala yang

dilakukan. 5). Sangat menyadari tentang keberagaman dalam berbagai

bidang kehidupan. 6). Mau bekerja sama dan menghargai orang lain.

7). Mau dan mampu menyesuaikan dengan berbagai perubahan yang

terjadi.

Sedangkan yang dimaksud pemikiran adalah aksi yang

menyebabkan pikiran mendapat pengertian baru dengan perantaraan

hal yang sudah diketahui. Namun, yang beraksi disini bukan hanya

pikiran atau akal budi, yang beraksi sesungguhnya adalah seluruh

manusia. Pemikiran merupakan hasil dari apa yang manusia pikirkan.

Sehingga, pemikiran merupakan suatu dari kesimpulan yang benar,

serta awal dari tindakan akal berfikir, tindakan untuk mencapai

keputusan dan menuju kepada penyimpulan atau pemikiran. Pemikiran

adalah konsepsi. Pengertian yang terdapat di dalam pikiran itulah yang

dimaksud dengan konsepsi. Seperti sering kita mendengar,

‚Bagaimana konsep yang anda miliki?‛ Itu sama dengan ‚Bagaimana

pengertian yang ada dalam pikiran Anda?‛ atau ‚Bagaimana

pemikiran Anda tentang hal ini?‛

Dari penjelasan mengenai pengertian kata keterbukaan dan

kata pemikiran. Maka dapat disimpulkan bahwa keterbukaan

pemikiran merupakan sikap jujur, rendah hati dan adil, serta mau

menerima pendapat orang lain. Keterbukaan pemikiran pada

masyarakat akademik terkait dengan pemikir kritis. Ciri ini merupakan

Page 78: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Masyarakat Akademik & Sosiologi Pengetahuan | 63

salah satu karakter dari akademisi, yakni bersikap kritis. Berpikiran

terbuka berarti bersedia memeriksa isu dari sebanyak mungkin sudut

pandang, memeriksa point yang baik dan buruk dari beragam sisi yang

akan diperiksa. Salah satu tujuan dalam memeriksa posisi dan

penalaran orang lain yakni memburu kebenaran, bukannya mencari

kesalahan. Berpikiran terbuka tidak berarti semata mendengarkan atau

membaca sudut pandang yang berbeda dari diri sendiri. Artinya,

seseorang akan menerima bila orang lain dapat memikirkan sesuatu

yang kita lebihkan atau kalau kita sendiri bisa salah.

Ciri yang paling jelas dari sikap seorang pemikir kritis adalah

keterbukaan pikiran dan skeptisme. Karakteristik ini tampaknya

kontradiktif bukannya saling melengkapi. Di satu sisi, seorang pemikir

kritis diharapkan mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda dari

sudut pandangnya sendiri. Di sisi lain, seorang pemikir kritis

diharapkan mengenali klaim mana yang tidak memenuhi

penyelidikan.102

Sikap dari pemikir kritis harus ditandai oleh kerendahan hati

intelektual. Apapun yang pada akhirnya di yakini harus dipandang

bersifat sementara (tentatif). Pemikiran kritis harus selalu siap

memeriksa bukti dan argumen baru, bahkan bila pemeriksaan

ditemukan bila ternyata keyakinan itu salah. Walau begitu, memiliki

sifat yang benar belum cukup. Ada banyak faktor yang membatasi atau

menutupi keinginan intelektual untuk menjadi pemikir kritis.

Keterbukaan pemikiran ada kaitannya dengan budaya

akademik dalam suatu lembaga pendidikan. Budaya akademik dapat

diartikan sebagai suatu totalitas dari kehidupan dan kegiatan akademik

yang dihayati, dimaknai dan diamalkan oleh warga masyarakat

akademik di Perguruan Tinggi Islam. Salah satu ciri berkembangnya

budaya akademik di suatu Perguruan Tinggi Islam, antara lain adanya

kebiasaan membaca, kemudian adanya penambahan ilmu dan

wawasan. Selanjutnya terpeliharanya pemikiran rasional dan kritis-

analitis dengan tanggungjawab moral pada warga masyarakat

akademik. Selain itu juga adanya penghargaan secara objektif terhadap

pendapat orang lain. Lalu, terpeliharanya kebiasaan meneliti dan

mengabdi kepada masyarakat.

102

Robert Todd Carrol, 2004. Diakses dari

http://www.faktailmiah.com/2010/06/27/sikap-seorang-pemikir-kritis-berpikiran-

terbuka-skeptis-dan-tentatif.html

Page 79: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

64 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Hal ini berarti setiap warga masyarakat akademik memiliki

kebebasan untuk melakukan penguasaan dan pengembangan IPTEK

dan seni yang mendukung pembangunan nasional. Kebebasan

akademik ini meliputi kebebasan menulis, meneliti, menghasilkan

karya keilmuan, menyampaikan pendapat, pikiran dan gagasan sesua

dengan bidang ilmu yang ditekuni, dalam kerangka akademis.

Dalam Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 1990 terdapat

konsep mengenai ‚Otonomi Keilmuan‛ yang disebut ‚merupakan

pedoman bagi perguruan tinggi dan sivitas akademika dalam

penguasaan dan pengembangan IPTEK dan seni.‛103

Peraturan ini

tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai ‚Otonomi

Keilmuan‛, tetapi memberikan arahan yang penjabarannya tampaknya

diserahkan kepada Perguruan Tinggi masing-masing, antara lain: 1)

Pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan

otonomi keilmuan berpedoman pada norma dan kaidah keilmuan,

diarahkan untuk memantapkan terwujudnya penguasaan,

pengembangan IPTEK dan seni; 2) Senat perguruan tinggi

berkewajiban merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan

akademik, kebebasan mimbar akademik, dan perwujudan otonomi

keilmuan dalam kerangka pemantapan terwujudnya penguasaan,

pengembangan IPTEK, seni, dan pembangunan nasional.

Artinya, kewenangan bagi Perguruan Tinggi Islam untuk

merumuskan pelaksanaan pengembangan kegiatan-kegiatan akademik

di kampus masing-masing. Selain itu juga, pihak kampus mempunyai

hak otonomi untuk menggali, menemukan dan mengembangkan

IPTEK. Selanjutnya, hak otonomi juga dimiliki oleh dosen dan

mahasiswa untuk mengembangkan keilmuan mereka sesuai kaidah-

kaidah dan norma-norma keilmuan.

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Perguruan

Tinggi (khususnya Perguruan Tinggi Islam) diberikan hak otonomi

oleh negara. Artinya, pihak kampus diberi kewenangan untuk

mengkonstruk lembaga pendidikannya sesuai dengan visi dan misi

Perguruan Tinggi itu. Sehingga realitas keterbukaan pemikiran pada

masyarakat akademik di Perguruan Tinggi Islam akan berbeda, antara

satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan visi dan misi

kampusnya berbeda. Sehingga berpengaruh terhadap kurikulum yang

dikembangkan di Perguruan Tinggi tersebut.

103

Lihat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, No. 30 Tahun 1990

Tentang Pendidikan Tinggi, Bab VI, Pasal 17.

Page 80: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

65

BAB III

DIALEKTIKA PEMIKIRAN

PADA MASYARAKAT AKADEMIK

di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

A. Relatifitas Kebenaran pada Masyarakat Akademik di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pemikiran mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan sosial

mereka. Di mana ia tinggal, bagaimana latar belakang pendidikan dan

latar belakang organisasinya. Mahasiswa Sekolah Pascasarjana yang

berlatar belakang pendidikan agama dan tinggal menetap di pesantren

mempunyai perbedaan pandangan dan pemikiran, dibandingkan

dengan mahasiswa yang berasal dari sekolah umum dan tidak

mengenyam pendidikan di madrasah maupun pesantren.1

Berpijak pada konsep ideologinya Mannheim bahwa tidak ada

pemikiran manusia yang bebas dari pengaruh ideologisasi dari konteks

sosialnya. Hal itu berarti, adanya unsur subjektivitas dalam

pengetahuan dan pemikiran mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.2 Asumsi ini berdasarkan teorinya

Mannheim bahwa pengetahuan manusia tidak bisa lepas dari

subjektivitas dan kondisi psikologi individu yang mengetahuinya.

Pengetahuan dan eksistensi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan

satu sama lain. Semua pengetahuan dan kepercayaan adalah produk

proses sosio-politik.3 Hal ini sesuai dengan teori relasionisme yang

dicetuskan oleh Mannheim.4 Teori itu mengatakan bahwa setiap

pemikiran selalu berkaitan dengan keseluruhan struktur sosial yang

1 Hal ini berdasarkan analisis penulis atas pengamatan yang dilakukan

pada mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2 Berdasarkan analisis penulis atas pengamatan yang dilakukan pada

mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3 Alloys Budi Purnomo, “Kaitan Pengetahuan dan Eksistensi Kehidupan”,

dalam Basis, XLI, 1, Januari 1992, 33. 4 Mannheim membagi teori relationisme ke dalam dua jenis, yakni

ideologi dan utopia. Ideologi merupakan pemikiran yang masih berpijak pada sistem

pemikiran lama yang masih berlaku. Sedangkan utopia adalah pemikiran yang

berpijak pada sistem pemikiran yang saat ini belum berlaku. Lihat Karl Mannheim,

Ideology dan Utopia: Menyingkap Kaitan Pikiran Dan Politik, 305.

Page 81: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

66 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

melingkupinya.5 Sehingga, untuk memahami butir pemikiran

mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

haruslah tetap berpijak pada lokasi sosial, konteks sosial dan struktur

kemaskulan (plausibility structure) yang dimiliki mereka.6

Uraian ini bila dikaitkan dengan pemikiran mahasiswa

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, maka dapat

disimpulkan bahwa pemikiran mahasiswa dipengaruhi oleh kurikulum

integratif yang diterapkan di pasca ini. Kurikulum yang terintegrasi

mengajarkan keterkaitan akan segala sesuatu, sehingga terbiasa

memandang segala sesuatu dalam gambaran yang utuh. Kurikulum

terintegrasi juga dapat memberikan peluang kepada mahasiswa untuk

menarik kesimpulan dari berbagai sumber informasi berbeda mengenai

suatu tema, serta dapat memecahkan masalah dengan memperhatikan

faktor-faktor berbeda (ditinjau dari berbagai aspek). Implementasi dari

pengembangan desain kurikulum integratif atau kurikulum yang

terintegrasi di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

membuat proses belajar menjadi relevan dan kontekstual, sehingga

bermakna bagi mahasiswa dan membuat mereka dapat berpartisipasi

aktif. Hal ini dilakukan agar seluruh dimensi manusia terlibat aktif

(fisik, sosial, emosi, akademik).7

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai oleh Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari adanya kurikulum

integratif ini, yakni dapat menyadarkan mahasiswa akan pentingya

memiliki sikap saling toleran, sebagai aplikasi dari nilai-nilai dasar

pendidikan yang menanamkan sikap hormat terhadap perbedaan

pendapat, juga perbedaan suku, agama, ras, etnis. Sebab nilai-nilai

dasar dari pendidikan ini adalah penanaman dan pembumian nilai

toleransi, empati, simpati dan solidaritas sosial. Sekolah Pascasarjana

5 Karl Mannheim, Ideology dan Utopia: Menyingkap Kaitan Pikiran dan

Politik, 306. Lihat juga Gregory Baum, Agama dalam Bayang-Bayang Relativisme: Sebuah Analisis Sosiologi Pengetahuan Karl Mannheim tentang Sintesa Kebenaran Historis-Normatif, terj. Achmad Murtajib Chaeri dan Masyhuri Arrow (Yogyakarta:

PT. Tiara Wacana, 1999), 9. 6 Penjelasan lebih lanjut mengenai hubungan antara pemikiran manusia

dengan lokasi sosial, konteks sosial dan struktur kemaskulan lihat, Peter L. Berger

dan Hansfried Kellner, Sosiologi Ditafsirkan Kembali: Esai tentang Metode dan Bidang Kerja, terj. Herry Joediono (Jakarta: LP3ES, 1985), 67.

7 Kesimpulan ini diambil berdasarkan analisa peneliti, didukung juga oleh

hasil pengamatan selama mengikuti perkuliahan di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2013 sampai 2014.

Page 82: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Dialektika Pemikiran pada Masyarakat Akademik | 67

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga terlihat perannya sebagai media

transformasi sosial budaya dan multikulturalisme, dan sebagai proses

humanisasi seseorang yang berlangsung di dalam lingkungan hidup

keluarga dan masyarakat yang berbudaya, kini dan masa depan.

Sehingga tercipta budaya toleransi.8

Bila paradigma sosiologi pengetahuan diaplikasikan dalam

pemikiran mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, maka terdapat perbedaan antarkomunitas atau antar sub-

komunitas dalam suatu cabang ilmu, khususnya dalam sosiologi

dikarenakan tiga faktor. Pertama, karena sejak awal masing-masing

mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

memiliki landasan filosofis yang berbeda tentang apa yang seharusnya

menjadi substansi dari ilmu yang dipelajarinya. Hal ini sesuai dengan

konsentrasi yang dimiliki. Kedua, karena pandangan filosofisnya

berbeda, maka teori-teori yang dibangunnya juga berbeda. Ketiga,

masing-masing mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta memiliki metode yang berbeda untuk memahami

substansi ilmu yang dipelajarinya itu.9

Berdasarkan teori bahwa kehidupan manusia dalam suatu

masyarakat tidak dapat lepas dari pengaruh kebudayaan yang

mengitarinya. Pola pikir, ucapan, perbuatan dan berbagai keputusan

yang diambil oleh mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta senantiasa dipengaruhi oleh pandangan

budayanya. Pandangan budaya yang dimaksud dalam konteks ini

adalah nilai-nilai, aturan, norma, hukum dan referensi lainnya yang

digunakan sebagai pranata dan landasan yang secara selektif dan

konsisten digunakan sebagai acuan dalam memecahkan berbagai

masalah yang dihadapinya.10

Selain itu, hal yang menjadi pokok

persoalan sosiologi pengetahuan, yakni pengaruh institusi-institusi

sosial terhadap terbentuknya pengetahuan. Kemudian, pengaruh

institusi-institusi sosial terhadap terbentuknya pemikiran para penulis

suatu bidang ilmu. Selanjutnya, bagaimana para ilmuwan menentukan

8 Dokumentasi Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

baik berupa arsip maupun buletin bulanan yang diterbitkan. 9 Hasil observasi peneliti selama mengikuti perkuliahan di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013 sampai 2014. Penjelasn

lebih rinci mengenai paradigma sosiologi pengetahuan lihat, Georgi Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003), 7-8.

10 Hasil observasi peneliti selama mengikuti perkuliahan di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013 sampai 2014.

Page 83: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

68 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

sesuatu sebagai pengetahuan. Oleh karena itu, sosiologi pengetahuan

mengkaji kaitan antara penciptaan pengetahuan dengan konteks sosial

para pemikirnya.11

Menurut Mannheim, “kata atau konsep yang sama dalam

kebanyakan kasus memiliki arti yang sangat berbeda, bila

dipergunakan oleh orang yang berada pada situasi yang berbeda

pula”.12

Sebagai sebuah teori penelitian epistemologi, sosiologi

pengetahuan memusatkan perhatian pada bagaimana keterkaitan

antara interaksi sosial dengan pemikiran itu mempengaruhi

kesahihan.13

Mannheim menjelaskan bahwa munculnya cara berfikir

yang beragam, saling berlainan, dan saling bertentangan yang

diakibatkan oleh perbedaan situasi sosial yang melahirkan perbedaan

cara penafsiran terhadap realitas.14

Dengan demikian, dalam perspektif

sosiologi pengetahuan bahwa kebenaran suatu pengetahuan yang

dimiliki dan diyakini oleh mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta bukan lagi kebenaran objektif atau kebenaran

relatif, tetapi kebenaran relasional. Dalam hal ini, relasionalisme

bukan berarti tidak ada kriteria kebenaran bagi suatu pernyataan,

melainkan pernyataan itu selalu dikaitkan dengan perspektif suatu

situasi tertentu. Dengan demikian, relasionisme sesungguhnya adalah

suatu partikularisasi, yakni suatu upaya penyempitan cakupan

kesahihan dari yang semula absolut dan universal menjadi partikular

dan sempit, dalam arti terbatas dalam situasi tertentu.15

Sebagai riset

sosiologis-historis, sosiologi pengetahuan berusaha menganalisis

kaitan antara pengetahuan mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan kehidupan yang mereka jalani.

Sosiologi pengetahuan berupaya menelusuri bentuk-bentuk yang

11

Muhyar Fanani, Metode Studi Islam: Aplikasi Sosiologi Pengetahuan sebagai Cara Pandang, 56.

12 Karl Mannheim, Ideology dan Utopia: Menyingkap Kaitan Pikiran dan

Politik, 296. 13

Israel, Joachim. “Epistemology and Sociology of Knowledge: An

Hegelian Undertaking”, Sociological Perspectives, Vol. 33, No. 1, 1990, 118.

Diakses dari http://www.jstor.org/stable/1388980. Tanggal 23/06/2014. 14

Karl Mannheim, Ideology dan Utopia: Menyingkap Kaitan Pikiran dan Politik, 306.

15 Karl Mannheim, Ideology dan Utopia: Menyingkap Kaitan Pikiran dan

Politik, 309.

Page 84: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Dialektika Pemikiran pada Masyarakat Akademik | 69

diambil oleh kaitan itu dalam perkembangan intelektual yang dimiliki

mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.16

Bila hal ini dikaitkan dengan sikap mahasiswa di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, penelitian ini hanya

akan membatasi pembahasan pada dua hal, yakni sikap dan hasil

pemikiran. Pertama, sikap mahasiswa di Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Pembahasan dibatasi pada bagaimana

sikap mahasiswa pada perkuliahan di kelas, saat ujian-ujian work in

progress, dan saat diskusi-diskusi santai di luar jam perkuliahan.

Mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

lebih banyak belajar berbagi ilmu dan share ilmu tidak di ruang kelas,

apa lagi dengan mata kuliah yang banyak. Tetapi sebaliknya, hanya

ada lima mata kuliah. Aktivitas pembelajaran yang dilakukan

mahasiswa di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ini didukung oleh kurikulum yang diterapkan, yakni kurikulum

integratif dan lebih menekankan pada komponen penelitian berupa

disertasi dan tesis. Hal itu dapat dilihat pada pembagian mata kuliah,

komponen mata kuliah wajib dua mata kuliah dengan 4 sks, kemudian

mata kuliah pilihan tiga mata kuliah untuk tesis dan dua mata kuliah

untuk disertasi. Sedangkan komponen mata kuliah yang ditawarkan

bagi program magister, selama program studi mahasiswa diwajibkan

mengambil lima mata kuliah (dua mata kuliah wajib, yakni Kajian

Islam Komprehensif dan Pendekatan Metodologi Studi Islam; serta

tiga mata kuliah pilihan yang ditawarkan pada setiap semester).

Sedangkan untuk program doktor, selama program studi diwajibkan

mengambil lima mata kuliah (tiga mata kuliah wajib, yakni Kajian

Islam Komprehensif, Pendekatan Metodologi Studi Islam dan

Metodologi Pendekatan Studi Islam; serta dua mata kuliah pilihan

yang ditawarkan pada setiap semester).17

Selain itu juga, dalam satu mata kuliah diampuh oleh

beberapa dosen, yang termasuk ke dalam team teaching, dosen-dosen

ini mempunyai beragam keahlian dan konsentrasi. Mahasiswa yang

mengambil mata kuliah wajib maupun mata kuliah pilihan pun

16

Hasil observasi peneliti selama mengikuti perkuliahan di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013 sampai 2014. Sebagai

bahan perbandingan, lihat teori yang dikembangkan oleh Karl Mannheim dalam

bukunya Ideology dan Utopia: Menyingkap Kaitan Pikiran dan Politik, 287. 17

Buku Pedoman Akademik Program Magister dan Doktor Pengkajian

Islam 2011-2015, 16-18.

Page 85: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

70 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

mempunyai beragam konsentrasi/keahlian. Hal ini bertujuan agar

dalam perkuliahan menjadi lebih berwarna, dan diskusi di kelas pun

menjadi lebih hidup. Karena setiap mata kuliah mewajibkan

mahasiswa untuk membuat makalah terkait dengan mata kuliah itu,

dengan menggunakan perspektif sesuai konsentrasi/keahlian masing-

masing mahasiswa.18

Bila variasi mata kuliah, variasi dosen dan variasi mahasiswa

di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di analisis

menurut teori sosiologi pengetahuan. Maka dapat dijelaskan bahwa

adanya dialektika antara komponen yang ada di Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan dunia sosio-kultural yang ada

di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dialektika

itu berlangsung dalam suatu proses dengan tiga momen simultan,

yakni eksternalisasi (penyesuaian diri dengan dunia sosio-kultural

sebagai produk manusia), obyektivasi (interaksi sosial dalam dunia

intersubyektivasi yang dilembagakan atau mengalami proses

institusionalisasi), dan internalisasi (individu mengidentifikasikan diri

dengan lembaga-lembaga sosial atau organisasi sosial tempat individu

menjadi anggotanya).19

Terjadinya kemandegan dari teori-teori sosiologi selama ini

dikarenakan hanya memperhatikan salah satu momen diakletis itu, dan

kurang melihat hubungan atau interplay antara ketiga momen dialektis

yang telah dijelaskan di atas. Maka, perlu adanya upaya untuk

mengintegrasikan antara ketiga momen dialektis (eksternalisasi,

intersubyektivasi, internalisasi) yang selama ini belum diusahakan

dengan berhasil. Bila hal ini dapat dilakukan, maka akan terjadi

pengembangan sosiologi di masa depan.20

\

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menerapkan peraturan yang bersifat memaksa mahasiswa untuk

mengikuti peraturan yang ada itu, semisal adanya ujian proposal tesis

18

Buku Pedoman Akademik Program Magister dan Doktor Pengkajian

Islam 2011-2015, 27-28. 19

Hal ini berdasarkan hasil analisa penulis terhadap aplikasi dari

kurikulum yang diterapkan di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Analisa terhadap data tentang kurikulum bersandar pada tulisannya B.

Shaw yang berjudul “The Sociology of Knowledge and the Curriculum”. Penjelasan

lebih lanjut mengenai hal ini lihat, B. Shaw, “The Sociology of Knowledge and the

Curriculum”, British Journal of Educational Studies, Vol. 21, No. 3 (Oct., 1973),

277-289. Diakses dari http://www.jstor.org/stable/3120326. Tanggal 14/07/2014. 20

Zulfi Mubarak, Tafsir Sosial Fenomena Multi-Religius Kontemporer, xx.

Page 86: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Dialektika Pemikiran pada Masyarakat Akademik | 71

dan disertasi, adanya ujian work in progress (WIP) untuk tesis tiga kali

ujian dan untuk disertasi empat kali ujian, sebelum mendaftar ujian

apa pun (ujian proposal, ujian WIP, ujian komprehensif, ujian

pendahuluan, ujian promosi) mahasiswa diwajibkan memverifikasikan

bahan yang mau diujikan ke dosen, setelah dapat Acc di lembar

verifikasi barulah mahasiswa boleh mendaftarkan bahan ujiannya itu.

Hal ini secara dialektis bertujuan untuk memelihara struktur-struktur

sosial yang sudah berlaku, tetapi belum tentu membantu

menyelesaikan proses eksternalisasi mahasiswa yang berada dalam

struktur-struktur itu. Sebaliknya, dalam pengalaman sejarah umat

manusia, kenyataan obyektif dibangun untuk mengatur pengalaman-

pengalaman individu yang berubah-ubah, sehingga masyarakat

terhindar dari kekacauan dan dari situasi tanpa makna. Perubahan

sosial terjadi bila proses eksternalisasi individu-individu menggerogoti

tatanan sosial yang yang sudah mapan, dan diganti dengan suatu orde

yang baru, menuju keseimbangan-keseimbangan baru. Dalam

masyarakat yang lebih menonjolkan stabilitas, maka individu-individu

dalam proses eksternalisasinya mengidentifikasikan dalam institusi-

institusi yang telah ada. Peranan-peranan sudah dibangun polanya,

dilengkapi dengan lembaga-lembaga yang mencerminkan pola-pola

dari peranan-peranan. Dalam kehidupan sehari-hari individu

menyesuaikan dirinya dengan pola kegiatan peranannya, serta ukuran-

ukuran dari pelaksanaan atau performance dari peranan yang dipilih.

Peranan menjadi unit dasar dari aturan-aturan yang terlembaga secara

obyektif. 21

Menurut perspektif teori sosiologi pengetahuan, maka dapat

diidentifikasikan bahwa pemikiran mahasiswa Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terbentuk dari rangkaian teori yang

dibangun berdasarkan pola berfikir rasional, yang memiliki sudut

pandang tertentu yang terkait dengan keyakinan, kepercayaan, budaya

dan lingkungan sosial mahasiswa. Karena itu, tingkat objektivitasnya

perlu dikritisi. Hal ini disebabkan penjelasan terhadap fakta sangat

21

Hasil observasi selama satu tahun mengikuti berbagai ujian-ujian di

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Data ini juga didukung oleh

hasil wawancara tak struktur kepada beberapa mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengikuti ujian-ujian. Teori yang dipakai

diambil dari buku Zulfi Mubarak, Tafsir Sosial Fenomena Multi-Religius Kontemporer, xxi.

Page 87: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

72 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

bergantung pada sudut pandang mahasiswa itu sendiri.22

Sedangkan

standarisasi keilmuan, yakni kebenaran, dan kebenaran ini diperoleh

melalui serangkaian kerja dalam konsep ontologis, epistimologis dan

aksiologis. Meski demikian, terdapat perbedaan dalam menetapkan

kualitas kebenaran suatu ilmu pengetahuan. Mazhab realisme,

misalnya, berpendapat bahwa karena tujuan sains adalah untuk

menemukan kebenaran universal, dan bahwa pengetahuan dan

kebenaran adalah masalah kecocokan (correspondence), apa yang

benar ialah yang cocok dengan kebenaran. Sebaliknya, mazhab

idealisme percaya bahwa apa yang manusia ketahui tentang alam di

sekelilingnya telah disaring oleh pancaindera. Sehingga pengetahuan

saintifik tidak mencerminkan sifat-sifat sebenarnya dari alam, tetapi

mencerminkan pendapat kita yang terbaik tentang sifat-sifat alam

tersebut.23

Jadi, apa yang dianggap sebagai pengetahuan atau dianggap

benar semata-mata persetujuan dikalangan sekelompok pakar sains

dalam konteks sosial dan sejarah.

Sementara, kebenaran dalam ilmu dipandang satu kesatuan

dengan wahyu, atau didasarkan pada gagasan tauhid. Artinya,

kebenaran sebagai standar ilmu pengetahuan dibangun dari data-data

fisik dan non fisik sesuai dengan metode pengambilan ilmiahnya

(tajribi, burhani, dan irfani), yang kemudian diterjemahkan pada level

objektif, bukan subjektif. Dalam konteks ini, Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerapkan standar keilmuan sesuai

kebenaran masing-masing rumpun ilmu berdasarkan metode

pengambilannya, disinergikan dengan hukum-hukum divinitas dan

fungsi paradigma integrasi ilmu dialogis yang dianutnya.24

Penjelasan di atas menyimpulkan bahwa konsep sosiologi

pengetahuan mempunyai implikasi dalam proses terbentuknya

pemikiran mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

22

Hal ini berdasarkan hasil analisa penulis berdasarkan wawancara tak

langsung dengan beberapa mahasiswa S2 dan S3 Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Tanggal 1-2 September 2014. 23

Anthony J. Prosen, “The Essence of the Sociology of Knowledge: A

Discussion of the Stark Thesis”, Sociological Analysis, Vol. 27, No. 1, (1966), 9-18.

Diakses dari http://www.jstor.org/stable/3709819. Tanggal 12/8/2014. 24

Hasil wawancara dengan asisten direktur bidang akademik Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tanggal 22 September 2013.

Didukung juga dengan tulisan yang terkait dengan integrasi keilmuan di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yakni buku karya Kusmana et.al., Integrasi Keilmuan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Menuju Universitas Riset, xvii.

Page 88: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Dialektika Pemikiran pada Masyarakat Akademik | 73

Jakarta. Hal ini berdasarkan teori yang dicetuskan oleh Mannheim

bahwa tidak ada pemikiran manusia yang bebas dari pengaruh

ideologisasi dari konteks sosialnya. Bila teorinya Mannheim ini

diimplikasikan pada pemikiran mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Maka, dapat dikatakan bahwa pemikiran

mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dipengaruhi oleh kurikulum integratif yang diterapkan di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kurikulum yang

terintegrasi mengajarkan keterkaitan akan segala sesuatu, sehingga

terbiasa memandang segala sesuatu dalam gambaran yang utuh.

B. Dari Sosiologi Pengetahuan menuju Dialog antar Pemikiran

Mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Implementasi sosiologi pengetahuan terhadap dialog antar

pemikiran mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dapat di analisis dan dideskripsikan melalui kegiatan-kegiatan

yang ada di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

antara lain pada ujian Work in Progress atau lebih dikenal dengan

ujian WIP. Work in Progress (WIP) merupakan kegiatan yang

ditujukan untuk memperkuat kualitas tulisan mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. WIP juga merupakan

bagian dari dialog antara pemikiran mahasiswa dengan dosen yang

berasal dari beragam konsentrasi. Hal ini bertujuan agar mahasiswa

mendapatkan beragam perspektif atau beragam sudut pandang

mengenai tulisannya. Selain itu juga, diharapkan dengan adanya dialog

antar pemikiran membuat mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta mempunyai sikap terbuka terhadap perbedaan

pemikiran. Hal inilah yang kemudian memunculkan budaya toleransi

antar pemikiran pada mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.25

Uraian ini memperjelas bahwa sosiologi

pengetahuan mempunyai implementasi terhadap adanya dialog antar

pemikiran di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Beberapa pengaruh sosiologi pengetahuan bagi kehidupan

mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,26

25

Hal ini berdasarkan analisa penulis terhadap hasil pengamatan selama

mengikuti ujian Work in Progress dari Maret 2013 sampai September 2014. 26

Hal ini berdasarkan pengamatan terhadap aktivitas mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Data ini juga didukung dengan

Page 89: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

74 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

yakni: Pertama, dengan mempelajari sosiologi pengetahuan,

mahasiswa akan dapat melihat dengan lebih jelas siapa diri mereka,

baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota kelompok atau

masyarakat. Kedua, dengan mempelajari sosiologi pengetahuan

membantu mahasiswa untuk mampu mengkaji tempat mereka dalam

masyarakat, serta dapat melihat budaya lain yang belum mereka

ketahui sebelumnya. Ketiga, sosiologi pengetahuan membantu

mahasiswa mendapatkan pengetahuan tentang berbagai bentuk

interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat, baik antar-individu,

antar-kelompok, maupun antar-individu dan kelompok. Keempat, sosiologi pengetahuan membantu mengontrol dan mengendalikan

tindakan dan perilaku sosial mahasiswa dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kelima, dengan bantuan

sosiologi pengetahuan, mahasiswa akan semakin memahami norma,

tradisi, keyakinan, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat lain,

serta memahami perbedaan-perbedaan yang ada. Tanpa hal itu

perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat akan menjadi alasan

untuk timbulnya konflik di antara anggota masyarakat. Keenam,

dengan mempelajari sosiologi pengetahuan membuat mahasiswa lebih

tanggap, kritis, dan rasional menghadapi gejala-gejala sosial dalam

masyarakat yang semakin kompleks, serta mampu mengambil sikap

dan tindakan yang tepat dan akurat terhadap setiap situasi sosial yang

mereka hadapi sehari-hari.

Dalam mendeskripsikan bagaimana dialog antar pemikiran

pada mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, maka digunakan perspektif interaksionisme27

. Perspektif ini

cenderung menolak anggapan bahwa fakta sosial adalah sesuatu yang

determinan terhadap fakta sosial yang lain. Bagi perspektif ini, orang

sebagai makhluk hidup diyakini mempunyai perasaan dan pikiran.

Dalam hal ini, maka dapat dimaknai bahwa mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mempunyai kemampuan

untuk memberi makna terhadap situasi yang ditemui, dan mampu

bertingkah laku sesuai dengan interpretasinya sendiri. Sikap dan

tindakan mahasiswa tidak dipaksa oleh struktur yang berada di luarnya

wawancara mendalam ke beberapa mahasiswa SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

yang respondenya penulis pilih secara acak. Tanggal 2 Desember 2014. 27

Herbert Blumer, Symbolic Interactionism: Perspective and Method

(Berkeley: University of California Press, 1986), 45. lihat juga Neil J. MacKinnon,

Symbolic Interactionism as Affect Control (Suny Press), 1994,120.

Page 90: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Dialektika Pemikiran pada Masyarakat Akademik | 75

(yang membingkainya) serta tidak semata-mata ditentukan oleh

masyarakat. Jadi, mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dianggap bukan hanya mempunyai kemampuan

mempelajari, memahami, dan melaksanakan nilai dan norma

masyarakatnya, melainkan juga bisa menemukan, menciptakan, serta

membuat nilai dan norma sosial (yang sebagian benar-benar baru).

Karena itu mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dapat membuat, menafsirkan, merencanakan, dan mengontrol

lingkungannya.28

Mahasiswa pascasarjana, khususnya mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dianggap telah

mempunyai pemikiran yang mapan, terutama dalam proses

menyelesaikan tesis bagi mahasiswa S2 dan penyelesaian disertasi

bagi mahasiswa S3. Hal ini dikarenakan mahasiswa S2 dianggap telah

mempunyai kemampuan dasar untuk menulis, karena semua

mahasiswa S2 telah menyelesaikan skripsi, serta mahasiswa S3 telah

menyelesaikan skrispi dan tesis. Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta menerapkan kurikulum yang lebih menekankan

atau mengarahkan mahasiswa S2 dan S3 untuk lebih banyak aktif dan

mandiri dalam menyelesaikan kuliahnya, termasuk juga menyelesaikan

tesis bagi mahasiswa S2 dan disertasi bagi mahasiswa S3. Pembimbing

tesis (bagi mahasiswa S2) hanya satu orang dosen, karena dianggap

lebih efektif dan efesien bagi proses penyelesaian tesisnya mahasiswa.

Sedangkan pembimbing atau promotor untuk mahasiswa S3 ada dua

orang dosen, yang satu konsentrasinya sama dengan konsentrasi

mahasiswa yang dibimbingnya, dan satunya lagi berbeda dengan

konsentrasinya mahasiswa yang dibimbing. Hal ini dimaksudkan agar

mahasiswa yang sedang menyelesaikan disertasi ini mendapatkan

bimbingan dengan beragam sudut pandang, yakni dari dosen

pembimbing yang sesuai dengan konsentrasinya dan yang tidak sesuai

konsentrasinya.29

Selain terjadinya dialog antar pemikiran mahasiswa dengan

pemikiran dosen pembimbing. Mahasiswa yang sedang menyelesaikan

tesis dan disertasi mendapatkan masukan dari berbagai dosen, yang

terjadinya dialog pemikiran antara mahasiswa dan dosen lain.

28

Hasil analisa penulis berdasarkan pengamatan pada mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 29

Berdasarkan analisis penulis atas pengamatan yang dilakukan pada

mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 91: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

76 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Kemudian ada yang namanya verifikasi (yakni kegiatan bertemu

dengan dosen yang dimaksudkan untuk memverifikasi tesis yang akan

diajukan ke ujian-ujian, mulai dari ujian proposal tesis/ disertasi

hingga ujian promosi magister maupun promosi doktor. Yang ada

lembar verifikasi, yang memuat hal-hal yang perlu diverifikasikan.

Dengan adanya verifikasi ini diharapkan tesis ataupun disertasinya

mahasiswa terhindar dari stupied mistake atau kesalahan konyol.30

Di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

juga ada yang namanya ujian Work in Progress. Berdasarkan hasil

wawancara dengan salah satu pengurus SPs, ujian Work in Progress

atau lebih dikenal dengan singkatan WIP, ujian ini bertujuan untuk

mendialogkan tulisan mahasiswa ke berbagai dosen yang tak selalu

sama dengan konsentrasinya mahasiswa yang sedang menyelesaikan

tesis ataupun disertasi. Dengan adanya dialog ini atau bisa juga

disebut dengan sharing, mahasiswa akan mendapatkan banyak

masukan dari berbagai hal dan juga berbagai perspektif. Sehingga

diharapkan tulisan mahasiwa menjadi lebih integratif (sesuai dengan

vis dan misinya SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Ujian WIP

untuk mahasiswa S2 yang sedang menulis tesis adalah tiga kali,

sedangkan untuk mahasiswa S3 yang sedang menulis disertasi adalah

empat kali. Dengan batas minimal itu, diharapkan tulisan mahasiswa

lebih baik dan membawa progress (kemajuan) yang baik pula dalam

proses penyelesaian tesisnya mahasiswa. Selain itu juga, dengan

diadakannya ujian WIP diharapkan dapat memberikan pencerahan bagi

mahasiswa yang sedang mengalami jalan buntu dalam proses

penyelesaian tesisnya. Dan hasil akhirnya adalah produk pemikiran

mahasiswa yg bermutu dan lebih aktual, serta konstektual.31

Produk pemikiran mahasiswa, baik mahasiswa S2 maupun

mahasiswa S3 di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta diharuskan untuk dibukukan dan diolah kembali untuk dapat

diterbitkan di jurnal terakreditasi baik nasional maupun internasional.

Hal ini bertujuan untuk mempublikasi tulisan mahasiswa. Sehingga,

implikasi dari visi misi SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni

30

Berdasarkan analisis penulis atas pengamatan yang dilakukan pada

mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 31

Hasil wawancara dengan asisten direktur bidang akademik Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tanggal 22 September 2013.

Didukung juga dengan hasil pengamatan penulis setelah mengikuti ujian Work in

Progress (WIP) selama tahun 2013-2014.

Page 92: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Dialektika Pemikiran pada Masyarakat Akademik | 77

mengaktualisasikan keilmuan mahasiswa, dan diharapkan dapat

membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di

masyarakat. Karena temuan-temuan yang dihasilkan dari produk

pemikirannya mahasiswa dapat memberikan perspektif baru, bahkan

ada mahasiswa program doktor yang mampu menghasilkan sebuah

teori baru.32

Uraian yang telah dijelaskan sebelumnya memberikan sebuah

deskrispsi mengenai implementasi sosiologi pengetahuan terhadap

dialog antar pemikiran mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Implementasi yang dimaksud, yakni: terjadinya

integrasi keilmuan pada mahasiswa, adanya keterbukaan pemikiran

pada mahasiswa, dan terjadinya akulturasi pemikiran pada mahasiswa.

32

Hasil wawancara dengan asisten direktur bidang akademik Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tanggal 22 September 2013.

Page 93: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

78 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Page 94: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

79

BAB IV

MODEL KURIKULUM DI SEKOLAH PASCASARJANA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh lingkungan

pendidikan terhadap terbentuknya sikap toleran mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu,

dideskripsikan juga mengenai pengaruh kurikulum terhadap

terbentuknya sikap tolerans pada masyarakat akademik di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal itu dikarenakan

pemikiran manusia terbentuk oleh lingkungan dimana ia berada.

Model kurikulum yang diterapkan di Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni kurikulum integratif.

Kurikulum yang terintegrasi mengajarkan keterkaitan akan segala

sesuatu. Sehingga masyarakat akademik (khususnya mahasiswa) di

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terbiasa

memandang segala sesuatu dalam gambaran yang utuh. Kurikulum

terintegrasi juga dapat memberikan peluang kepada mahasiswa untuk

menarik kesimpulan dari berbagai sumber informasi berbeda mengenai

suatu tema, serta dapat memecahkan masalah dengan memperhatikan

faktor-faktor berbeda (ditinjau dari berbagai aspek). Implementasi dari

pengembangan desain kurikulum integratif atau kurikulum yang

terintegrasi di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

adalah pembelajaran tematik integratif. Pembelajaran seperti ini

teraplikasikan pada judul mata kuliah pilihan yang ditawarkan pasa

setiap semester.1 Hal ini diterapkan oleh Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dengan maksud agar proses pembelajaran

menjadi relevan dan kontekstual. Sehingga bermakna bagi mahasiswa

1 Pada setiap semester judul mata kuliah pilihan yang ditawarkan berbeda-

beda, sesuai kebutuhan. Kemudian mata kuliah pilihan yang dijadwalkan bergantung

pada pemenuhan kuota. Bila mahasiswa yang mendaftar mata kuliah itu tidak sampai

10 orang. Maka, secara otomatis mata kuliah itu tidak dijadwalkan. Penjelasan lebih

lanjut mengenai daftar-daftar judul mata kuliah pilihan yang ditawarkan lihat

halaman 74-76 dalam disertasi ini.

Page 95: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

80 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

dan membuat mereka dapat berpartisipasi aktif. Hal ini dilakukan agar

seluruh dimensi manusia terlibat aktif (fisik, sosial, emosi, akademik).2

Pimpinan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta mengkonstruk tujuan dari adanya kurikulum integratif, yakni

agar dapat menyadarkan mahasiswa akan pentingnya memiliki sikap

saling toleran, sebagai aplikasi dari nilai-nilai dasar pendidikan yang

menanamkan sikap hormat terhadap perbedaan pendapat, juga

perbedaan suku, agama, ras, etnis. Sebab nilai-nilai dasar dari

pendidikan ini adalah penanaman dan pembumian nilai toleransi,

empati, simpati dan solidaritas sosial. Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta juga terlihat perannya sebagai media

transformasi sosial budaya dan multikulturalisme, dan sebagai proses

humanisasi seseorang yang berlangsung di dalam lingkungan hidup

keluarga dan masyarakat yang berbudaya, kini dan masa depan.

Sehingga tercipta budaya toleransi.3

Selain itu juga, diharapkan dengan adanya kurikulum

integratif mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta memiliki kemampuan untuk berfikir positif. Maksudnya, orang

yang berfikir positif akan terlihat dengan sikap yang dilakukannya.

Sikap yang dimaksud, yakni: optimisme, antusiaisme, keyakinan,

integritas, keberanian, kepercayaan diri, keuletan, kesabaran,

ketenangan, dan fokus.4 Optimisme adalah suatu keyakinan dan

ekspektasi akan hasil-hasil positif, bahkan dalam menghadapi

kesulitan, tantangan atau krisis. Antusiaisme, yakni memiliki tingkat

minat yang tinggi, energi positif, gairah atau motivasi pribadi.

Keyakinan, yaitu mempercayai diri sendiri, orang lain dan kekuatan

spiritual yang lebih tinggi untuk memberikan dukungan dan petunjuk

ketika diperlukan. Integritas merupakan suatu sikap berupa tindakan

berdasar komitmen pribadi untuk kejujuran, keterbukaan dan keadilan;

2 Hasil observasi penulis selama tahun 2013. Juga wawancara tak

terstruktur kepada beberapa mahasiswa dan alumni Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, juga Suwito, Asisten Direktur Bidang Pengembangan

Lembaga Tahun 2007-2011. 3 Berdasarkan analisa penulis terhadap dokumentasi Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, baik berupa arsip maupun buletin bulanan yang

diterbitkan. 4 Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan Scott W. Ventrella. Penjelasan

lebih lanjut lihat Scott W. Ventrella, Kekuatan Berfikir Positif dalam Bisnis: 10 Strategi Mendapatkan Hasil Maksimal, Alih Bahasa Bernadeta (Jakarta: Prestasi

Pustaka, 2003), 87.

Page 96: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 81

hidup dengan dan untuk standar seseorang. Keberanian adalah

kemauan untuk mengambil resiko dan mengatasi rasa takut, bahkan

ketika hasilnya tidak pasti. Kepercayaan diri, yakni suatu perasaan

akan keyakinan secara pribadi akan kemampuan, kapabilitas dan

potensi dalam diri seseorang. Keuletan merupakan sebuah usah tak

kenal lelah atas suatu tujuan, maksud, atau sebab. Kesabaran adalah

kesediaan untuk menunggu kesempatan, kesiapan, atau hasil dari diri

sendiri dan orang lain. Ketenangan adalah suatu sikap

mempertahankan ketentraman dan mencari keseimbangan sehari-hari

dalam menanggapi kesulitan, tantangan, atau krisis, menyediakan

waktu untuk berefleksi dan berfikir. Fokus adalah perhatian yang

diarahkan melalui penetapan tujuan dan prioritas. 5

A. Desain Pembelajaran Berbasis Toleransi di Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menyelenggarakan program magister dan doktor pengkajian Islam. Hal

ini bertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki pemahaman dan

wawasan keislaman yang komprehensif, mempunyai keahlian dalam

mengembangkan ilmu agama Islam sesuai bidang yang ditekuni,

kesadaran ilmiah yang tinggi, terbuka dan responsif terhadap

perubahan sosial dan berakhlak mulia. Dengan tujuan yang seperti itu,

maka diharapkan akan lahir calon-calon ulama yang memiliki wawasan

akademik dan calon-calon akademisi-intektual yang memiliki

wawasan keislaman yang komprehensif.

Tujuan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ini kemudian diaplikasikan ke dalam kurikulum pembelajaran. Kampus

ini menerapkan kurikulum integratif. Kurikulum ini juga sesuai dengan

paradigma keilmuan yang dikembangkan oleh Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sesuai dengan visi dan misi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Universitas ini mempunyai visi

mengintegrasikan aspek keilmuan, keislaman dan keindonesiaan.

Sedangkan misinya, yakni: menghasilkan sarjana yang memiliki

keunggulan komparatif dalam persaingan global, melakukan

reintegrasi epistimologi keilmuan, memberikan landasan moral

terhadap pengembangan IPTEK dan melakukan pencerahan dalam

pembinaan imtaq, mengembangkan keilmuan melalui kegiatan

5 Lihat, Scott W. Ventrella, Kekuatan Berfikir Positif dalam Bisnis: 10

Strategi Mendapatkan Hasil Maksimal, 87-89.

Page 97: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

82 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

penelitian, serta memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas

hidup masyarakat. Kelima misi ini diharapkan bermuara pada

penciptaan lulusan yang mempunyai competitive advantage yang

sejalan dengan tujuan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu:

Pertama, menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang

memiliki kemampuan akademik profesional yang dapat menerapkan,

mengembangkan, dan menciptakan ilmu pengetahuan agama Islam.

Kedua, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan

agama Islam, serta mengupayakan penggunaannya untuk

meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya

kebudayaan nasional. 6

Paradigma integrasi keilmuan di Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta menekankan pada penggunaan metode

pengajaran yang mendorong tradisi riset dikalangan dosen dan

mahasiswanya. Jumlah metode pengajaran yang mendorong tradisi

riset banyak dan variatif, tetapi Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tidak membatasi penggunaan metode tertentu.

Suatu metode pengajaran dapat dipakai sepanjang metode tersebut

dapat menumbuhkan tradisi riset. Misalnya, seorang dosen Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam menjalankan

tugas fungsionalnya tidak hanya dituntut mentransfer dan

mentransmisikan informasi yang didasarkan pada buku-buku teks

sebagai rujukan dalam mengajar mata kuliah yang diasuhnya. Tetapi

juga, mereka memadukan antara tugas terstruktur dan pengalaman

riset. Dengan demikian, dosen bersangkutan bisa menyampaikan

materi kuliah diintegrasikan dengan bacaan mereka terhadap hasil

penelitian ilmuwan lain. Lebih dari itu, setiap dosen juga melakukan

sharing pengalaman keilmuan dan penelitiannya dengan mahasiswa.7

Pola pengajaran seperti ini dapat menghasilkan lulusan yang

kompeten dalam bidangnya, dan mampu mengembangkan ilmu

pengetahuan baru. Pengembangan model pengajaran demikian

diharapkan dapat mendorong peran Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

6Buku Pedoman Akademik Program Magister dan Doktor Pengkajian

Islam 2011-2015, Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 5. Lihat

juga Kusmana, eds., Integrasi Keilmuan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Jakarta:

UIN Jakarta Press, 2006), 55. 7Hasil Wawancara dengan Suwito, Tanggal 18 September 2013.

Page 98: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 83

Hidayatullah Jakarta dalam pengembangan keilmuan, dan ikut serta

dalam kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.8

Demikian aplikasi paradigma integrasi ilmu dialogis dan

terbuka Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

dinilai sebagai kerangka pandangan yang menghormati, dan

menempatkan masing-masing jenis ilmu pada tempat yang sesuai

dengan sumber dan metode pengambilannya, tanpa meninggalkan sifat

kritis. Sehingga membuka kemungkinan dialog kritis dan apresiatif

terhadap paradigma ilmu lain, untuk menghindari dikotomi antara

subjek ilmu dan objek ilmu, atau terpuruk pada hanya salah satunya.

Paradigma ini sangat sesuai dengan esensi ajaran Islam, yakni Tauhid.

Hal ini karena kebenaran ilmu diperoleh dari proses dialog terus

menerus antara subjek dan objek ilmu, melalui proses konkreasi dan

objektifikasi, sehingga berujung pada Tuhan YME.9

Uraian di atas memperjelas bahwa implementasi integrasi

keilmuan di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

didasarkan pada paradigma integrasi ilmu dialogis dan terbuka yang

meliputi: visi dan misi, kebijakan kurikulum, metode pengajaran dan

penelitian. Integrasi pemikiran di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dipengaruhi oleh paradigma integrasi ilmu

dialogis dan terbuka, yang telah dijelaskan sebelumnya. Integrasi

pemikiran ini di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

terlihat dari beragam hasil tulisan mahasiswa yang menghasilkan

pemikiran yang melakukan interaksi dialogis berbagai macam ilmu

pengetahuan termasuk interaksi ilmu pengetahuan dengan ilmu

agama.10

Konstruksi sosial atas realitas toleransi di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat di analisis melalui

proses pembelajaran yang terjadi disana. Hal ini teraplikasikan melalui

pendidikan multikultural yang diterapkan di kampus tersebut. Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerapkan pendidkan

berwawasan multikultural untuk menanamkan kepada mahasiswa

sikap simpati, respek, apresiasi, serta empati terhadap orang lain yang

8Hasil Wawancara dengan Suwito, Tanggal 18 September 2013.

9Kusmana, eds., Integrasi Keilmuan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 91-

92. 10

Hasil pengamatan peneliti terhadap berbagai tulisan mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, baik dalam bentuk disertasi maupun

tesis.

Page 99: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

84 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

berbeda agama, budaya, suku bangsa, serta berbeda latar belakang

pendidikan. Diharapkan dengan pendidikan multikultural, karakter

mahasiswa dilatih dan dibangun untuk mampu bersikap demokratis,

humanis dan menerima keragaman. Hal itu berarti, bahwa selain

mahasiswa mudah memahami, menguasai dan mempunyai kompetensi

yang baik terhadap mata kuliah, mereka juga diharapkan mampu untuk

selalu bersikap dan menerapkan nilai-nilai demokratis, humanisme dan

keragaman di dalam maupun di luar kampus.

Implementasi pendidikan yang berwawasan multikultural,

diharapkan dapat membantu mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta memahami, menerima dan menghargai

orang lain yang berbeda suku, budaya dan nilai kepribadian.

Implementasi paradigma pendidikan multikultural berpegang pada

empat prinsip, yaitu: Pertama, pendidikan multikultural menawarkan

beragam kurikulum yang merepresentasikan pandangan dan perspektif

banyak orang. Kedua, pendidikan multikultural didasarkan pada

asumsi bahwa tidak ada penafsiran yang tunggal terhadap suatu

kebenaran di dalam memahami suatu ilmu pengetahuan. Ketiga,

kurikulum dicapai sesuai dengan penekanan analisis komparatif

dengan sudut pandang kebudayaan yang berbeda-beda. Keempat, pendidikan multikultural mendukung prinsip-prinsip pokok dalam

memberantas pandangan klise tentang suku, budaya dan agama.

Implementasi paradigma pendidikan multikultural yang

berpegang pada empat prinsip tersebut, kemudian berdampak pada

sikap dan tingkah laku mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dalam menyikapi keberagaman, baik

keberagaman pemikiran maupun keberagaman adat istiadat. Hal itu

kemudian menimbulkan sikap toleran antara masyarakat akademik di

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Implikasi sosiologi pengetahuan terhadap proses

pembelajaran di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yakni adanya integrasi ilmu antara ilmu umum dan ilmu

agama. Hal ini sesuai dengan pendapatnya Saefuddin dalam karyanya

Islamisasi Sains Dan Kampus, bahwa kampus hendaknya mampu

menemukan konsep baru sains yang utuh, yakni sains yang tidak

menyerah kepada hambatan atau kendala ruang dan waktu.11

11

AM. Saefuddin, Islamisasi Sains dan Kampus (Jakarta: PT. PPA

Consultants, 2010), 320.

Page 100: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 85

Pendapatnya Saefuddin sejalan dengan visi misi Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,12

yaitu: Pertama, sains

yang dikembangkan di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta berorientansi pada dasar nilai-nilai agama Islam. Sehingga

terjadinya integrasi keilmuan, yakni antara sains dan ilmu agama

Islam. Kedua, dengan sains islami ini, Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki tujuan penemuan dan

pengukuhan paradigma dan premis intelektual yang berorientasi

kepada nilai, dan membaktikan dirinya kepada pembaharuan dan

pembangunan masyarakat, yang bergerak ke depan melalui penemuan

ilmiah. Ketiga, sains islami, yang berdomisili di dalam maupun di luar

kampus Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, harus

berguna bagi tujuan-tujuan tertentu yang sesuai dengan kebenaran, dan

berada dalam posisi fungsi terdepan untuk menunjang perubahan dan

pembangunan, serta membantu memperbaiki dunia. Dengan tiga

karakter konsep sains islami tersebut, maka Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta menempatkan dirinya dalam masyarakat

pluralistik yang makin rumit, tanpa mengorbankan etos dan etika

anutannya.

Implementasi integrasi keilmuan di Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta sesuai dengan integrasi keilmuan di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, hal ini dikarenakan SPs atau Sekolah

Pascasarjana merupakan bagian yang tak terpisahkan dari UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yakni integrasi keilmuan yang didasarkan pada

paradigma integrasi ilmu dialogis dan terbuka yang meliputi: rumpun

keilmuan, standard keilmuan, visi dan misi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, kebijakan kurikulum, metode pengajaran dan penelitian.13

yang akan dijelaskan berikut ini.

Pertama, rumpun keilmuan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

membagi rumpun keilmuan menjadi rumpun keilmuan Qur’aniyah dan

Kauniyah yang masing-masing memiliki jenis ilmu memastikan bahwa

integrasi antara keduanya harus, bahkan integrasi antar jenis ilmu

dalam satu rumpun didudukkan dalam konteks berinteraksi. Kedua,

12

Tiga konsep ini penulis ambil dari konsepnya Saefuddin. Untuk

penjelasan lebih rinci lihat, AM. Saefuddin, Islamisasi Sains dan Kampus, 321-322.

Lihat juga Buku Pedoman Akademik Program Magister dan Doktor Pengkajian

Islam, 3. Bandingkan dengan Kusmana et.al., Integrasi Keilmuan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Menuju Universitas Riset, 50-54.

13 Kusmana, et.al., Integrasi Keilmuan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menuju Universitas Riset, 106.

Page 101: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

86 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

standard keilmuan. Standard keilmuan adalah kebenaran, dan

kebenaran ini diperoleh melalui serangkaian kerja dalam konsep

ontologi, epistimologi, dan aksiologi pada masing-masing rumpun

keilmuan, sehingga kualitas kebenarannya bervariasi sesuai metode

ilmiahnya tiap rumpun. Dalam konteks standard keilmuan yang

variatif ini, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menetapkan standard

keilmuan sesuai kebenaran masing-masing rumpun ilmu berdasarkan

metode pengambilannya, disinergikan dengan hukum-hukum divinitas

dan fungsi paradigma integrasi ilmu dialogis yang dianut; pengakuan

standard keilmuan yang dikembangkan seluruh rumpun keilmuan

selama tidak melampaui esensi ajaran Islam-Tauhid.

Visi dan misi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Visi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta adalah mengintegrasikan aspek keilmuan,

keislaman dan keindonesian. Visi ini memungkian UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta untuk menyelenggarakan tidak hanya fakultas

fakultas-fakultas kajian Islam, tetapi juga fakultas-fakultas umum.

Sedangkan misi, yakni: Pertama, menghasilkan sarjana yang memiliki

keunggulan komparatif dalam persaingan global. Kedua, melakukan

reintegrasi epistemologi keilmuan. Ketiga, memberikan landasan

moral terhadap pengembangan IPTEK dan melakukan pencerahan

dalam pembinaan imtaq. Keempat, mengembangkan keilmuan melalui

kegiatan penelitian. Kelima, memberikan kontribusi terhadap

peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Kelima misi ini diharapkan bermuara pada penciptaan lulusan

yang mempunyai competitive advantage (keunggulan dan mampu

bersaing) yang sejalan dengan tujuan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

yaitu: Pertama, menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat

yang memiliki kemampuan akademik dan/ atau profesional yang

dapat menerapkan, mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu

pengetahuan agama Islam. Kedua, mengembangkan dan

menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama Islam, serta mengupayakan

penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan

memperkaya kebudayaan nasional.14

14

Diakses dari www.uinjkt.ac.id Tanggal 20 Agustus 2013. Lihat juga

tulisan yang terkait dengan kurikulum yang mendukung agar murid memiliki

kemampuan kompetensi dan berkarakter ditinjau dari aspek medis. Penjelasan lebih

lanjut lihat, Robyn Tamblyn. et.al., “Effect Of A Community Oriented Problem

Based Learning Curriculum On Quality Of Primary Care Delivered By Graduates:

Historical Cohort Comparison Study”, British Medical Journal, Vol. 331, No. 7523

Page 102: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 87

Untuk merealisasikan tujuan tersebut, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta merumuskan program kerja yang disebut Pola

Ilmiah Pokok (PIP), yaitu pembaharuan dalam Islam dengan

menampilkan Islam yang modern, rasional dan kompatibel dengan

perkembangan zaman agar tercipta integrasi keislaman, keilmuan,

kemanusiaan, dan keindonesiaan. Oleh karena itu pengembangan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta diorientasikan pada: Pertama, pembinaan

dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) seluruh civitas

akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang memiliki keluhuran

moral, kedalaman spiritual, kecerdasan intelektual dan kematangan

profesional. Kedua, pembinaan dan peningkatan kualitas akademik,

administrasi, pelayanan dan seluruh komponen berikut perangkat kerja

di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara profesional dan optimal.

Ketiga, pembaharuan sistem pendidikan menuju reintegrasi keilmuan,

keislaman, keindonesiaan, dan wawasan global, serta pengembangan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai pusat keunggulan dalam studi

dan pemikiran Islam.15

Kebijakan kurikulum. Perencanaan kurikulum di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tidak lepas dari posisinya sebagai lembaga

pendidikan Islam yang merupakan sub-sistem dari sistem pendidikan

masyarakat Indonesia, dan dalam operasionalisasinya selalu mengacu

kepada kebutuhan perkembangan sosial. Selain itu, juga memerlukan

model dan sistem yang konsisten yang dapat mendukung nilai-nilai

moral spiritual dengan orientasi pada kebutuhan dan perkembangan

fitrah manusia.

Di samping keterpaduan antara kebutuhan masyarakat dengan

pemantapan nilai-nilai moral dan fitrah manusia di atas, sebagai

lembaga penddikan tinggi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mempunyai kewajiban-kewajiban yang terkait dengan peran etik,

otonomi, tanggungjawab dan antisipatif,16

antara lain: Pertama,

memelihara dan mengembangkan fungsi-fungsi krusialnya melalui

penegak etik dan keteguhan ilmiah dan intelektual melalui berbagai

aktivitasnya. Kedua, mampu berbicara lantang dan tegas tentang

masalah-masalah etik, kebudayaan dan sosial secara independen dan

dengan kesadaran penuh tentang tanggungjawabnya menegakkan

(Oct. 29, 2005), 1002-1005. Diakses dari http://www.jstor.org/stable/25460972,

Tanggal 18 Juni 2014. 15

Diakses dari www.uinjkt.ac.id Tanggal 20 Agustus 2013. 16

Diakses dari www.uinjkt.ac.id Tanggal 20 Agustus 2013.

Page 103: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

88 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

otoritas intelektual yang diperlukan masyarakat dalam berefleksi,

memahami dan bertindak. Ketiga, menguatkan fungsi-fungsi kritis dan

berorientasi ke masa depan melalui analisa yang berkelanjutan tentang

kecendurungan-kecenderungan perubahan dan perkembangan sosial,

ekonomi, budaya dan politik yang sedang tumbuh dan sekaligus

memberikan fokus bagi prediksi, peringatan dan pencegahan.

Keempat, menegakkan kapasitas intelektual dan prestise moral untuk

membela dan secara aktif menyebarkan nilai-nilai yang telah diterima

secara universal, termasuk perdamaian, keadilan, kebebasan,

kesetaraan dan solidaritas seperti disinggung dalam konstitusi

UNESCO.

Kelima, menikmati kebebasan dan otonomi akademis, seperti

terlihat dalam hak-hak dan kewajiban, sementara tetap

bertanggungjawab sepenuhnya dan accountable kepada masyarakat.

Keenam, memainkan peranan dalam membantu mengindentifikasi

dalam menjawab masalah-masalah yang mempengaruhi kesejahteraan

berbagai komunitas, bangsa dan masyarakat global.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berusaha menerapkan

kewajiban-kewajiban ke dalam perencanaan kurikulum, terutama

kurikulum berbasis kompetensi, yakni kurikulum yang dituntut untuk

dapat menciptakan keseimbangan pengetahuan teoritis dengan

pengetahuan praktis. Keseimbangan ini akan terealisasi dengan

menjadikan mahasiswa sebagai pusat atau orientasi dalam seluruh

kegiatannya. Termasuk sebagai pusat perhatian (concern), mitra

utama, dan steakholder yang paling penting dalam pembaharuan dan

reformasi Perguruan Tinggi.

Aspek keilmuan secara umum terlihat dari kewajiban-

kewajiban akademis; aspek keislaman terkait dengan nilai-nilai moral

dan fitrah manusia; dan aspek keindonesiaan terkristalisasi dalam

pengembangan masyarakat. Integrasi ketiga aspek tadi perlu

diperhatikan dalam perencanaan dan pengembangan kurikulum pada

lembaga pendidikan atau program studi yang berada di lingkungan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Bentuk hubungan antara keilmuan, keislaman dan

keindonesiaan bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bila dilihat UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai sub-sistem sosial dan

keberadaannya dalam konteks peningkatan taraf kehidupan

masyarakat, maka keilmuan dan keislaman merupakan landasan dan

media untuk mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.

Page 104: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 89

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tujuan keindonesiaan dapat dicapai

melalui keilmuan dan keislaman. Artinya, sebagai lembaga pendidikan

tinggi, terdapat dua unsur utama dalam pandangan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yakni: Pertama, unsur keilmuan dan keislaman

yang terkait dengan tuntutan-tuntutan akademis dan nilai-nilai moral.

Kedua, unsur keindonesiaan yang sangat erat hubungannya dengan

tujuan nasional negara Indonesia. Pada unsur pertama, agaknya

pembahasan akan terfokus pada hubungan antara ilmu pengetahuan

(sains) dan Islam (agama), sedangkan pada unsur kedua akan ada

kaitannya dengan jawaban atas pertanyaan “corak masyarakat yang

bagaimana, yang diupayakan Indonesia?” salah satu jawabannya

adalah masyarakat madani Indonesia yang tantangan dan

keberhasilannya sangat bergantung pada partisipasi seluruh komponen

bangsa dan peran berbagai lembaganya, terutama lembaga-lembaga

pendidikan.

Hal yang senada juga diungkapkan oleh Suwito, bahwa

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah

satu lembaga Pendidikan Tinggi Islam, berupaya mengembangkan

kurikulum yang mampu merespon perkembangan IPTEK dan

perubahan masyarakat yang semakin kompleks. Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga berupaya mengembangkan

kurikulum yang mampu mensinergikan ayat-ayat Qur’aniyah dengan

ayat-ayat Kauniyah. Maksdunya, mensinergikan antara ilmu

pengetahuan yang terinspirasi wahyu dengan ilmu pengetahuan yang

diperoleh melalui pendekatan rasional dan empiris. Hal ini berarti

bahwa, kurikulum dikembangkan dengan pendekatan integrasi

keilmuan dan keislaman, serta menghilangkan kecenderungan

dikotomis dan pragmatis yang melanda berbagai masyarakat dunia

masa kini.17

Distingsi pendidikan Islam sangat erat hubungannya dengan

Islam sebagai agama yang berdasarkan wahyu Allah Swt. Hal ini

tercermin pada kurikulum pendidikan Islam yang mempunyai

karakteristik tersendiri, termasuk pada substansi topik-topik, sumber

primer dan sekunder yang digunakan. Kurikulum yang seperti ini

kemudian menjadi perhatian para pemangku jabatan di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam menyusun

kebijakan kurikulum. Hal itu penting dilakukan, karena masing-masing

17

Wawancara dengan Suwito, Asisten Direktur Bidang Akademik Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tanggal 26 November 2014.

Page 105: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

90 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

ilmu pengetahuan memiliki ruang lingkup dan metodologi yang

berbeda dalam memandang peristiwa dan fenomena yang dihadapinya.

Selain itu juga, karena prinsip pendidikan Islam merupakan refleksi

dari wahyu yang menjadi sumber utama Islam itu sendiri dan

kemudian didukung potensi rasional, nilai, idealisme dan prinsip

religius, untuk menciptakan insan yang saleh dan berguna bagi agama,

bangsa dan negara. Diharapkan juga, perencanaan kurikulum

pendidikan tinggi yang memperhatikan karakteristik Islam dan

didukung dengan tradisi keilmuan yang disertai pendekatan

metodologis, analisa, rasional, empiris dan lainnya dapat

mengantarkan bangsa Indonesia yang cenderung religius dan kondisi

sosial yang sedang berupaya menciptakan keadilan sosial sesuai

dengan amanat UUD 1945. Harapan ini yang kemudian tercermin pada

visi dan misi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni mengintegrasikan

keilmuan, keislaman dan keindonesiaan.

Ada tiga unsur utama dalam penyelenggaraan Pendidikan

Tinggi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni mahasiswa, dosen

dan bahan ajar. Mahasiswa merupakan sentral pengembangan

pendidikan tinggi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, bahkan menjadi

sentral pengembangan Perguruan Tinggi di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta sebagai satuan penyelenggara pendidikan tinggi. UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta menyediakan kelengkapan dalam

penyelenggaraan pendidikan tinggi, untuk mempermudah

pengembangan potensi mahasiswa. Hal ini menjadi perhatian pihak

kampus, yakni selalu membandingkan secara kuantitas antara jumlah

mahasiswa dengan jumlah dosen, jumlah tenaga administrasi, jumlah

buku, jumlah biaya, serta luas ruangan kuliah di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Hal ini bertujuan agar terjadinya keseimbangan

antara kedua hal itu (jumlah mahasiswa dengan fasilitas

pembelajaran).

Unsur dosen merupakan tenaga inti dalam pengembangan dan

penyelenggaraan pendidikan tinggi, di samping tenaga peneliti, tenaga

administrasi, tenaga pustakawan, dan tenaga laboran yang menjadi

penunjangnya. Hal ini dikarenakan, dosen sebagai tenaga pelaksana

pendidikan, yang tugas pokoknya mentransformasikan bahan

pengajaran, yang digali dari kegiatan penelitian secara terus menerus,

dalam kegiatan belajar mengajar. Ia juga menjadi pembimbing yang

memfasilitasi mahasiswa bimbingannya dalam upaya meraih prestasi

pendidikan.

Page 106: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 91

Unsur bahan pengajaran, merupakan suatu rangkaian mata

kuliah yang mengandung kajian dan pengajaran yang dikenal sebagai

kurikulum. Ia di data dalam bentuk program studi, yakni suatu rencana

belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan tinggi atas dasar

suatu kurikulum. berkenaan dengan hal itu, setiap mahasiswa

mempunyai kebebasan untuk memilih program studi sesuai dengan

minat, kemampuan, dan peluang yang dimilikinya. Demikian pula

dosen mengidentifikasikan keahliannya dalam program studi itu.

Dalam perencanaan kurikulum terdapat empat faktor penentu,

yakni filosofis, sosiologis, psikologis, dan epistimologis. Dilihat dari

konteks UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, faktor filosofis kurikulum

dapat dilihat dari tujuan pendidikan dan pengajaran di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yakni sebagai sarana untuk melakukan transfer

nilai-nilai Islam dan nilai-nilai bangsa Indonesia (transfer of values),

transfer pengetahuan (transfer of knowledge), dan transfer

keterampilan (transfer of skills).

Berkenaan dengan aspek filosofis ini, maka integrasi

merupakan acuan dalam perumusan kurikulum pendidikan dan

pengajaran di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Integrasi ini dapat

mengambil tiga bentuk, yakni: Pertama, institusional. Saat ini tercatat

bahwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki tiga jenjang

pendidikan, yakni strata satu (S1), strata dua (S2), strata tiga (S3).

terdapat sepuluh Fakultas untuk S1, juga Program Pasca Sarjana di

Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Ushuluddin, Fakultas Tarbiyah

dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Psikologi, Fakultas, serta Sekolah

Pascasarjana (SPs). Lihat tabel di bawah ini.

Tabel. 1.1.

Nama Fakultas dan Jurusan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

N

o

NAMA FAKULTAS NAMA JURUSAN

1 Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan

(a) Pendidikan Agama Islam (PAI)

(b) Pendidikan Bahasa Arab

(c) Kependidikan Islam

(d) Pendidikan Bahasa Inggris

(e) Pendidikan Matematika

(f) Pendidikan IPA

2 Syariah dan Hukum (a) Akl-Ahwal as-Syakhsiyah

Page 107: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

92 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

(b) Jinayah Siyasah

(c) Perbandingan Mazhab dan Hukum

(d) Muamalat (Ekonomi Islam)

3 Adab dan Humaniora

(a) Bahasa Arab dan Sastra Arab

(b) Sejarah dan Peradaban Islam

(c) Tarjamah

(d) Ilmu Perpustakaan dan Informasi

(e) Bahasa dan Sastra Inggris

4 Ushuluddin

(a) Perbandingan Agama

(b) Pemikiran Islam

(c) Tafsir Hadits

5 Dakwah dan

Komunikasi

(a) Komunikasi dan Penyiaran Islam

(b) Bimbingan dan Penyuluhan Islam

(c) Manajemen Dakwah

(d) Pengembangan Masyarakat Islam

6 Dirosat Islamiyah (a) Diras}at Islamiyah

7 Psikologi

(a) Psikologi Industri-organisasi

(b) Psikologi Pendidikan

(c) Psikologi Sosial

8 Ekonomi dan Ilmu

Sosial

(a) Akuntansi

(b) Manajemen

9 Sains dan Teknologi

(a) Agribisnis

(b) Teknik Informatika dan Sistem

Informasi

10 Kedokteran dan Ilmu-

ilmu Kesehatan

(a) Kedokteran

(b) Kesehatan Masyarakat

(c) Farmasi

(d) Keperawatan

11 Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik

(a) Hubungan Internasional

(b) Hubungan Internasional (Kelas

Internasional)

(c) Ilmu Politik

(d) Sosiologi

12 Sekolah Pascasarjana (a) Pengkajian Islam

Tabel di atas mendeskripsikan bahwa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta telah melakukan pengintegrasian ilmu pengetahuan dengan

Page 108: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 93

agama (Islam). Hal ini dimaksudkan karena adanya pengakuan positif

terhadap jenis ilmu lain yang tidak serumpun. Sehingga UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta berupaya mengintegrasikan program studi “ilmu-

ilmu umum’ ke dalam Fakultas Agama, seperti jurusan Pemikiran

Islam ke dalam Fakultas Ushuluddin, jurusan Ilmu Perpustakaan dan

Informasi ke dalam Fakultas Adab dan Humaniora. Selain itu UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta juga mendirikan Fakultas Umum, seperti

Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan, Fakultas Psikologi,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Sosial, Fakultas Sains dan Teknologi.

Kedua, disiplin ilmu. Kegiatan pendidikan dan pengajaran di

lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menyajikan rumpun

ilmu-ilmu Qur’aniyah dan Kauniyah meniscayakan bidang ilmu dan

disiplin ilmu yang berasal dari sumber pengetahuan yang tidak sama;

wahyu, akal, intuisi dan pancaindera (empiris). Sepintas, ilmu-ilmu

Qur’aniyah berkumpul di fakultas-fakultas umum. Dalam kerangka

integrasi keilmuan dialogis, beberap jenis ilmu dari rumpun berbeda

dapat dipelajari di jurusan apa pun melalui mata kuliah umum dengan

konsekuensi silabus yang sama, meliputi Kewarganegaraan, Bahasa

Inggris, Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, IAD/IBD/ISD, dan Studi

Islam (Alquran, Hadits, Sejarah Peradaban Islam dan Filsafat Islam).

Sedangkan mata kuliah dasar khusus diberikan lintas jurusan dalam

satu fakultas. Hal ini dimaksudkan agar jenis-jenis ilmu dari rumpun

keilmuan yang berbeda dapat diterima dan diposisikan sejajar.

Sementara itu, sharing esensi ilmu dapat dilakukan dengan

dibentuknya kerja sama kajian dan penelitian antar fakultas dari

rumpun ilmu yang berbeda. Kerjasama ini melibatkan tidak hanya

dosen, tapi juga mahasiswa, laboran dan staf administrasi, dan

hasilnya dipublikasikan dalam bulletin dan jurnal Fakultas dan

Universitas.

Ketiga, mengembangkan mata kuliah lintas disiplin ilmu. Pola

ini dapat dilakukan dengan memberikan mata kuliah dari disiplin ilmu

lain dalam disiplin ilmu tertentu. disiplin ilmu dakwah, misalnya,

dapat mengembangkan mata kuliah pengembangan masyarakat Islam

dikaitkan dengan ilmu lingkungan dari disiplin ilmu sains atau

manajemen organisasi sosial dari disiplin ilmu sosial. Mata kuliah

seperti ini masuk dalam mata kuliah pilihan dengan tenaga pengajar

berupa team teaching atau dosen yang berkompeten di kedua bidang

tersebut. Keempat, Sistem Kredit Semester atau lebih dikenal dengan

Page 109: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

94 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

singkatan SKS, beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, dan beban

kerja program studi dinyatakan dalam SKS. Ia mencakup satuan waktu

tertentu (menit, jam pelajaran, minggu, semester, dan tahun) yang

digunakan; dan mencakup kegiatan akademik yang bervariasi. Setiap

mata kuliah diberi bobot sks antara 0-3 sks pada masing-masing

semester.

Sistem ini memungkinkan mahasiswa mengambil beberapa

mata kuliah yang masuk dalam rumpun ilmu-ilmu Qur’aniyah maupun

ilmu-ilmu Kauniyah yang menunjang kegiatan pendidikannya melalui

MKU yang lintas Fakultas dan MKDK yang lintas jurusan dalam satu

Fakultas. Sistem ini juga memberikan peluang pada mahasiswa

mengambil mata kuliah lain yang tidak termasuk dalam kelompok

mata kuliah keahliannya (MKK), jika mata kuliah tersebut dapat

menjadi penunjang keahlian dan profesinya. Misalnya mahasiswa

jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan dapat mengikuti mata kuliah psikologi anak yang diajarkan

di Fakultas Psikologi, karena mata kuliah tersebut akan sangat

menunjang penelitian skripsinya atau profesi yang akan digelutinya;

atau mahasiswa jurusan manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

mengambil mata kuliah manajemen perbankan syari’ah di Fakultas

Syari’ah sebab akan memperdalam aspek ini dalam penelitian

skripsinya atau profesinya. Sistem ini mengandung konsekuensi

dekompartementalisasi mata kuliah-mata kuliah antar jurusan dan

fakultas, jumlah sks yang dibatasi pada jumlah minimal, bukan

maksimal, dengan syarat pengawasan yang baik dari penasehat

akademik mahasiswa.

Metode pengajaran. Paradigma integrasi ilmu UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta menekankan penggunaan metode pengajaran

yang mendorong tradisi riset dikalangan dosen, dan mahasiswanya.

Jumlah metode pengajaran yang mendorong tradisi riset banyak dan

variatif, sementara UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak membatasi

penggunaan metode tertentu. suatu metode pengajaran dapat dipakai

sepanjang metode tersebut dapat menumbuhkan tradisi riset.

Misalnya, seorang dosen dalam menjalankan tugas fungsionalnya tidak

hanya dituntut mentransfer dan mentransmisikan informasi yang

didasarkan pada buku-buku teks sebagai rujukan dalam mengajar mata

kuliah yang diasuhnya, tetapi juga harus didasarkan pada pelaksanaan

tugas terstuktur dan pengalaman riset sebagai satu kesatuan yang

terpadu. Dengan demikian, dosen bersangkutan bisa menyampaikan

Page 110: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 95

materi kuliah disertai pengalaman sarjana lain yang di dapat lewat

bacaan-bacaan hasil penelitian orang dan scienitic/ academic resources

lain. Lebih dari itu setiap dosen juga mesti melakukan sharing

pengalaman keilmuan dan penelitiannya dengan mahasiswa. Pola

pengajaran seperti ini dapat menghasilkan lulusan yang kompeten

dalam bidangnya dan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan baru.

Pengembangan model pengajaran demikian diharapkan dapat

mendorong peran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam

mengembangkan ilmu, dan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan untuk

meningkatkan kesejahteraan manusia.

Penelitian. Metode penelitian yang diterapkan dalam tradisi

keilmuan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah metode penelitian

yang mencerminkan karakteristis integratif agama dan sains, yakni,

gabungan antara metode kuantitatif dan kualitatif. Dengan demikian,

antara pengakuan terhadap ragam metode kebenaran sesuai dengan

rumpun keilmuannya relevan dengan semangat integrasi keilmuan

yang dikembangkan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian aplikasi integrasi ilmu dialogis dan terbuka UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang dinilai sebagai kerangka pandangan

yang menghormati, dan menempatkan masing-masing jenis ilmu pada

tempat yang sesuai dengan sumber, dan metode pengambilannya tanpa

meninggalkan sifat kritis. Sehingga membuka kemungkinan dialogis

kritis dan apresiatif terhadap paradigma ilmu lain demi menghindari

dikotomi antara subjek ilmu dan objek ilmu, atau terpuruk pada hanya

salah satunya. Paradigma ini sangat sesuai dengan esensi ajaran Islam,

tauhid. Hal ini dikarenakan kebenaran ilmu diperoleh dari proses

dialog terus menerus antara subjek dan objek ilmu melalui proses

konkreasi dan objektifitasi. Sehingga berujung pada Tuhan.

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

merupakan bagian yang tak terpisahkan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Oleh karena itu, SPs UIN atau Sekolah Pascasarjana UIN

juga mengaplikasikan penerapan kurikulum dengan berpedoman pada

penerapan kurikulum di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sehingga,

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerapkan

pembelajaran yang lebih menfokuskan riset mahasiswa dibandingkan

pendalaman materi sesuai konsentrasi mahasiswa. Hal ini bertujuan

agar mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

bisa menghasilkan tesis ataupun disertasi yang dapat memberikan

paradigma baru serta memberikan kontribusi dalam pengembangan

Page 111: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

96 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

keilmuan mereka, serta mampu memberikan solusi alternatif secara

filosofis bagi permasalahan yang terjadi di masyarakat Indonesia.

Berikut akan dijelaskan komponen-komponen mata kuliah yang ada di

transkip nilai mahasiswa. Komponen mata kuliah itu berdasarkan

struktur kurikulum yang diterapkan di Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, kemudian dijabarkan lagi secara rinci

pada proses-proses pembelajaran dalam penyelesain studi mahasiswa.

Jenis-jenis ujian untuk penyelesaian studi Program Magister dan

Doktor adalah Ujian Mata Kuliah (Mata Kuliah Wajib, Pilihan dan

Prasyarat), Seminar Proposal, Ujian Proposal, Ujian Komprehensif,

Work in Progress, Ujian Pendahuluan, dan Ujian Promosi

Tesis/Disertasi. Yang kemudian dicantumkan dalam transkrip

akademik mahasiswa, meliputi semua nama mata kuliah (wajib,

pilihan dan prasyarat) yang pernah diambil dan lulus serta semua

tahapan kegiatan akademik lain (seminar proposal, ujian proposal,

ujian keahlian komprehensif, ujian work in progress, ujian

pendahuluan dan ujian promosi), status program (tesis atau non-tesis),

atau jika sampai kepada penyelesaian tesis/disertasi maka ditulis

judulnya.18

Beban studi mahasiswa selama menyelesaikan kuliah di

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Beban studi

program magister jalur tesis sekurang-kurangnya 46 (empat puluh

enam) sks dan sebanyak-banyaknya 50 (lima puluh) sks, yang

dijadwalkan untuk 4 (empat) semester dan dapat juga ditempuh dalam

waktu kurang dari 4 (empat) semester dan selama-lamanya 8 (delapan)

semester, termasuk penyusunan tesis.19

Sedangkan beban studi

program magister jalur non tesis sekurang-kurangnya 46 (empat puluh

enam) sks terdiri atas mata kuliah wajib, mata kuliah pilihan, mata

kuliah prasyarat (Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan mata kuliah

tambahan sebagai matrikulasi), seminar proposal/seminar karya ilmiah

dan keahlian komprehensif yang dijadwalkan untuk 4 (empat) semester

dan selama-lamanya 8 (delapan) semester. Mahasiswa lulusan program

magister jalur non tesis tidak kualifaid melanjutkan studi di program

doktor Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berbeda

halnya dengan mahasiswa program Master of Philosophy (M.Phil),

18

Diakses dari http://graduate.uinjkt.ac.id/index.php/akademik/sistem-

pendidikan. Tanggal 20 Oktober 2014. 19

Diakses dari http://graduate.uinjkt.ac.id/index.php/akademik/sistem-

pendidikan. Tanggal 20 Oktober 2014.

Page 112: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 97

beban studi yang mereka tempuh sekurang-kurangnya 48 (empat puluh

delapan) sks terdiri atas mata kuliah wajib, mata kuliah pilihan, mata

kuliah prasyarat (Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan mata kuliah

tambahan sebagai matrikulasi), mata kuliah Seminar Proposal dan

keahlian komprehensif yang dijadwalkan untuk 4 (empat) semester dan

selama-lamanya 10 (sepuluh) semester. Tidak ada beban Ujian

Pendahuluan Disertasi, Work in Progress dan Ujian Promosi

Disertasi.20

Sedangkan beban studi program doktor sekurang-kurangnya

58 (lima puluh delapan) sks, dan sebanyak-banyaknya 62 (enam puluh

dua) sks yang dijad\walkan untuk 4 (empat) semester dan selama-

lamanya 10 (sepuluh) semester, termasuk penyusunan disertasi. Beban

studi Program Doktor by Research sekurang-kurangnya lulus dua mata

kuliah wajib dan mata kuliah seminar proposal disertasi. Mahasiswa

program magister angkatan Semester Genap 2008/2009 diwajibkan

lulus dalam satu mata kuliah yang menggunakan pengantar Bahasa

Arab dan satu mata kuliah yang menggunakan pengantar Bahasa

Inggris. Mahasiswa program doktor angkatan Semester Genap

2008/2009 diwajibkan lulus dalam tiga mata kuliah berbahasa asing,

yaitu satu atau dua mata kuliah berbahasa Arab dan satu atau dua

mata kuliah berbahasa Inggris.21

Mahasiswa Program Magister dan Doktor sebelum angkatan

Semester Genap 2008/2009 dianjurkan lulus dalam satu atau lebih

mata kuliah yang menggunakan pengantar Bahasa Arab dan Bahasa

Inggris. Mahasiswa Program Magister dan Doktor yang berlatar

belakang pendidikan tidak sebidang berkewajiban mengambil minimal

dua mata kuliah tambahan sebagai matrikulasi. Selain itu, mahasiswa

Program Magister dan Doktor yang kurang memenuhi syarat secara

penuh tetapi dapat dipertimbangkan untuk diterima, berkewajiban

memenuhi beban akademik tambahan sesuai dengan keputusan

pimpinan termasuk pengawasan khusus dalam masa studi tertentu

(misalnya 1 tahun pertama). Hasil evaluasi terhadap pengawasan ini

dapat berupa pemutusan studi, jika tidak memenuhi persyaratan.22

20

Diakses dari http://graduate.uinjkt.ac.id/index.php/akademik/sistem-

pendidikan. Tanggal 20 Oktober 2014. 21

Diakses dari http://graduate.uinjkt.ac.id/index.php/akademik/sistem-

pendidikan. Tanggal 20 Oktober 2014. 22

Diakses dari http://graduate.uinjkt.ac.id/index.php/akademik/sistem-

pendidikan. Tanggal 20 Oktober 2014.

Page 113: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

98 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Mata kuliah yang ada di dalam kurikulum Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terdiri dari mata kuliah

wajib dan mata kuliah pilihan. Mata Kuliah Wajib adalah mata kuliah

yang wajib diambil seluruh mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, baik program magister atau doktor pada

semua program studi. Mata kuliah wajib untuk program magister,

yakni mata kuliah Kajian Islam Komprehensif dan Pendekatan dan

Metodologi Studi Islam. Sedangkan mata kuliah wajib untuk program

doktor adalah mata kuliah Kajian Islam Komprehensif, Pendekatan

dan Metodologi Studi Islam, dan Metodologi Penelitian Studi Islam.

Ada ketentuan lain bagi alumni magister yang melanjutkan program

doktor di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ketentuan itu, yakni program doktor yang telah mengambil mata

kuliah Kajian Islam Komprehensif dan Pendekatan dan Metodologi

Studi Islam ketika kuliah di Program Magister, wajib menggantinya

dengan dua mata kuliah lain yang fungsinya menjadi mata kuliah

pilihan. Mulai Maret 2009, mata kuliah wajib ada yang ditawarkan

dengan menggunakan pengantar Bahasa Arab atau Inggris.23

Mata kuliah seminar proposal. Semua mahasiswa program

magister dan doktor Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta diwajibkan mengikuti kuliah seminar proposal pada semester

satu di perkuliahan. Seminar Proposal disediakan dalam pengantar

bahasa Indonesia, Arab dan Inggris. Mahasiswa yang tidak lulus kuliah

mata kuliah seminar proposal, tidak diperbolehkan menempuh ujian

proposal tesis atau disertasi. Proposal tesis atau disertasi yang sudah

diseminarkan dan dinyatakan lulus, tidak berarti lulus pula dalam

Ujian Proposal Tesis atau Disertasi. Proposal tesis atau disertasi yang

sudah diseminarkan dapat dimajukan ke dalam Ujian Proposal Tesis

atau Disertasi.24

Mata kuliah pilihan adalah mata kuliah yang ditawarkan di

luar mata kuliah wajib. Mata kuliah pilihan bagi Program Magister

minimal enam mata kuliah dan bagi Doktor minimal lima mata kuliah.

Jika dua mata kuliah wajib (Kajian Islam Komprehensif dan

Pendekatan dan Metodologi Studi Islam) telah diambil pada Program

Magister, maka jumlah mata kuliah pilihan bagi Program Doktor

23

Diakses dari http://graduate.uinjkt.ac.id/index.php/akademik/sistem-

pendidikan. Tanggal 20 Oktober 2014. 24

Diakses dari http://graduate.uinjkt.ac.id/index.php/akademik/sistem-

pendidikan. Tanggal 20 Oktober 2014.

Page 114: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 99

menjadi minimal tujuh mata kuliah. Mata kuliah pilihan yang telah

diambil pada Program Magister tidak diperbolehkan lagi diambil di

Program Doktor. Mulai Maret 2009, mata kuliah pilihan ada yang

ditawarkan dengan menggunakan pengantar Bahasa Arab atau Bahasa

Inggris.25

Berikut ini penjabaran komponen mata kuliah pilihan di

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.26

Tabel. 1.2.

NAMA MATA KULIAH PILIHAN

BERDASARKAN INTEGRASI TEMA KEILMUAN

NO NAMA MATA KULIAH

1. Islamic Law and Ethics

2. Laws, Medical Ethics, and Health

3. Social-Anthropology of Islamic Law

4. Studies on Arabic Literature: Applied Linguistic Perspective

5. Tension Between Reason and Revelation: Theology and Philosophy

6. Current Issues in Religion, Health and Ethics

7. Economy, Politics, and Religion

8. Education, Politics, Religion, and Multi-Culturalism

9. Environmental Ethics, Laws, and Communities

10. Gender Issues in Islamic Studies

11. Gender, Ethnicity and Religious Majority-Minority Relations:

Conflict and Peace

12. Health Behaviour and Religious Praxis

13. Health, Economic and Religion

14. Islam and Human Rights

15. Islam and the West: Accommodation and Conflict

16. Islam, Knowledge, and Sciences

17. Islam, Society, and Politics in Asia

18. Language, Meaning, and Social Construct

19. Law, Economy, and Religion

20. Law, Politics, and Social Changes

21. Multiculturalism and Religious Pluralism

22. Orientalism, Occidentalism, and Islamic Studies

25

Diakses dari http://graduate.uinjkt.ac.id/index.php/akademik/sistem-

pendidikan. Tanggal 20 Oktober 2014. 26

Diakses dari http://graduate.uinjkt.ac.id/index.php/akademik/kode-dan-

nama-mata-kuliah. Tanggal 20 Oktober 2014.

Page 115: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

100 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

23. Philosophy, Psychology, and Religion

24. Post-Independent Socio-Cultural Development of Indonesian Islam

25. Religion and Social Changes

26. Religion, Culture, and Economic Development

27. Science, Religion, and Education

28. Religious Minority and the State

29. Islam, Politics, and State

30. Islamic Studies in Eastern and Western Universities

31. Islamic Studies in International Publications

32. Islam, Media, and Politics

33. Muslims and Other Religious Communities Relations

Dari tabel mengenai penjabaran mata kuliah pilihan di atas,

dapat dilihat bahwa mata kuliah yang ditawarkan tidak per-mata

kuliah sesuai konsentrasi ataupun jurusan mahasiswa, tetapi nama

mata kuliah per-tema. Hal ini bertujuan agar mahasiswa dari berbagai

konsentrasi bisa mengambil mata kuliah itu. Sehingga, pembelajaran

di kelas lebih komprehensif dan plural. Hal ini merupakan aplikasi dari

kurikulum integratif yang diterapkan di Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Tetapi bila diamati, maka terlihat mata

kuliah yang temanya spesifik, seperti tentang dakwah, hukum, politik,

ekonomi, hadits, sejarah, fikih kontemporer, pendidikan. Untuk lebih

jelasnya lihat tabel di bawah ini.

Tabel. 1.3.

NAMA MATA KULIAH PILIHAN

BERDASARKAN TEMA KEILMUAN

NO NAMA MATA KULIAH

1. Applied Communication for Da’wah

2. Comparative Family Law in Muslim Countries

3. Contemporary Critical Discourse on Hadith

4. Contemporary Indonesian Quranic Exegesis

5. Contemporary Issues in Islamic Finance

6. Contemporary Middle Eastern Quranic Exegesis

7. Dynamics of Islamic Economics: Challenges and Opportunities

8. Fiqh Mu'a>mala>t and Islamic Banking

Page 116: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 101

9. H{adi>th and Si>rah Nabawiyyah: Textual and Contextual Studies

10. History of Southeast Asian Islam: Social and Intelectual

11. Information and Communication Technology in Education

12. Islam in Indonesian Politics

13. Islamic Economics in the Muslim World: A Comparative Study

14. Islamic Law and Ethics

15. Issues in Contemporary Da'wah

16. Issues in Contemporary Us}u>l al-Fiqh

17. Issues in Indonesian Contemporary Fiqh

18. Major Issues of Islam in Global Politics

19. Medical and Health Ethics in Islam

20. Pesantren and Madrasah: Contemporary Development

21. Philology of Indonesian Islam

22. Reforms in Contemporary Islamic Education

23. Teaching Arabic as a Foreign Language: Content and Methodologies

24. Teaching Arabic Contextually

25. Tension Between Reason and Revelation: Theology and Philosophy

26. Textual Criticism of Nusantara Manuscripts

Tabel di atas memuat judul-judul mata kuliah yang temanya

lebih khusus. Misalnya, mata kuliah Applied Communication for

Da’wah (tabel nomor 1). Mahasiswa yang konsentrasinya Dakwah dan

Komunikasi bisa mengambil mata kuliah ini. Selain itu, mahasiswa

yang konsentrasi lain tetapi sedang menyelesaikan tesis/disertasi yang

menggunakan pendekatan dakwah, bisa juga mengambil mata kuliah

ini. Misalnya lagi, mata kuliah Medical and Health Ethics in Islam

(tabel nomor 19), mata kuliah ini bisa untuk mahasiswa dengan

konsentrasi Agama dan Kesehatan. Selain itu, bisa juga untuk

mahasiswa dengan konsentrasi Agama dan Lingkungan, bisa juga

untuk mahasiswa dengan konsentrasi Agama dan Masyarakat.

Kemudian mahasiswa yang sedang menulis tesis/disertasi yang

penelitian mereka ada kaitannya dengan kesehatan perspektif Islam

bisa mengambil mata kuliah ini. Sehingga mahasiswa yang mengikuti

perkuliahan di mata kuliah Medical and Health Ethics in Islam berasal

dari beragama konsentrasi.

Selanjutnya, di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta ada pula mata kuliah matrikulasi. Mata kuliah ini diwajibkan

bagi mahasiswa program magister dan/atau doktor yang berlatar

belakang pendidikan non Kajian Islam diwajibkan mengambil mata

Page 117: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

102 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

kuliah matrikulasi. Mata Kuliah Matrikulasi dapat diambil pada

jenjang Sarjana (S1) atau jenjang Pascasarjana. Pengambilan Mata

Kuliah Matrikulasi pada jenjang Sarjana (S1) wajib berkoordinasi

dengan Sekolah Pascasarjana dan Fakultas serta Program Studi terkait.

Mata Kuliah Matrikulasi ditetapkan oleh Pimpinan. Kewajiban

dan/atau pembebasan Mata Kuliah Matrikulasi dicantumkan dalam

berita acara yang disediakan. Mata Kuliah Matrikulasi minimal dua

mata kuliah, dan maksimal empat mata kuliah. Mata Kuliah

Matrikulasi dicantumkan dalam transkrip akademik dengan bobot 0

(nol) sks. Nilai kelulusan minimal C+ (65-69). Pelaksanaan teknis

perkuliahan matrikulasi dicantumkan dalam berita acara matrikulasi.27

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga

mengadakan kursus bahasa asing, selain Bahasa Arab dan Bahasa

Inggris. Hal ini bertujuan agar mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dapat membaca referensi yang berbahasa

lainnya, selain referensi berbahasa Indonesia, Bahasa Arab dan Bahasa

Inggris. Kemudian, diharapkan dapat memperkaya tulisan mahasiswa

dengan referensi tersebut. Kursus bahasa ini mulai diselenggarakan

Tahun Ajaran 2012/2013 hingga saat ini (Tahun Ajaran 2014/2015)

ada tujuh kursus bahasa yang diselenggarakan di Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni: Bahasa Perancis, Bahasa

Rusia, Bahasa Jerman, Bahasa Turki, Bahasa Polandia, Bahasa

Indonesia, Bahasa Persia. Kursus bahasa ini diwajibkan untuk diikuti

oleh mahasiswa, dan masuk ke dalam transkip nilai. Untuk mahasiswa

S2 wajib mengikuti satu kursus bahasa, sedangkan untuk mahasiswa

S3 wajib mengikuti dua kursus bahasa. Tenaga pengajar kursus bahasa

ini adalah mahasiswa yang berasal dari negara itu ataupun mahasiswa

yang telah lama menetap di sana, sehingga mempunyai kemampuan

untuk mengajar kursus bahasa itu. Misalnya, kursus Bahasa Turki,

pengajarnya adalah mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang berasal dari negara Turki. Sedangkan

tenaga pengajar kursus Bahasa Jerman adalah orang Indonesia yang

telah menetap di Jerman selama tujuh tahun.28

27

Diakses dari http://graduate.uinjkt.ac.id/index.php/akademik/sistem-

pendidikan. Tanggal 20 Oktober 2014. 28

Hasil wawancara dengan mahasiswa yang mengajar kursus bahasa.

Didukung juga dengan hasil pengamatan penulis selama mengikuti kursus bahasa

yang diselenggarakan oleh Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Tahun 2014.

Page 118: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 103

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga

menyelenggarakan remedial bahasa. Kegiatan ini ditujukan bagi

mahasiswa yang belum mencapai skor minimal sewaktu mengikuti

ujian TOEFL dan TOAFL, pada saat tes masuk di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skor minimal untuk

mahasiswa program magister adalah 500, sedangkan untuk program

doktor adalah 550. Kemampuan berbahasa Arab (TOAFL) dan bahasa

Inggris (TOEFL) merupakan prasyarat masuk dan keluar bagi Program

Magister dan Doktor untuk semua jalur (Magister Jalur Tesis dan non-

Tesis, M.Phil dan Doktor). Bagi mahasiswa semester satu yang tidak

mencapai skor minimal itu, maka diwajibkan mengikuti kuliah

remedial bahasa pada awal masa studi mereka. Kuliah remedial bahasa

ini diselenggarakan di Pusat Bahasa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sedangkan mahasiswa yang telah memperoleh skor minimal bagi

persyaratan masuk Program Magister atau Doktor diberikan sertifikat

dari Pusat Bahasa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sertifikat ini

berlaku sampai dengan masa penyelesaian studi di Program Magister

atau Doktor. Mahasiswa yang masih mempunyai beban remedial dua

bahasa (Arab dan Inggris) tidak diperkenankan mengambil mata kuliah

secara penuh. Hal ini bergantung kepada besar kecilnya skor TOEFL

dan TOAFL mereka. Kuliah Remedial Bahasa tidak dapat

menggantikan posisi perolehan sertifikat TOAFL atau TOEFL,

melainkan hanya sarana bagi mahasiswa untuk membantu perolehan

kedua sertifikat tersebut. Remedial Bahasa diarahkan agar para

mahasiswa mampu memperoleh kemampuan bahasa Arab dan/atau

Inggris sampai skor tertentu sesuai yang disyaratkan. Perkuliahan

Remedial Bahasa diselenggarakan selama satu semester (Semester I)

bekerjasama dengan Pusat Bahasa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Mahasiswa yang tidak mencapai skor minimal yang dipersyaratkan

pada masa tersebut, masih dibebani remedial bahasa tetapi di luar

koordinasi Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Peserta yang telah mengikuti ujian TOEFL/TOAFL selama maksimal

2 tahun dan telah memperoleh skor minimal 425 untuk Program

Magister dan 475 untuk Program Doktor, dapat menggantinya dengan

Ujian Text Comprehension. Mata Kuliah Remedial Bahasa

dicantumkan dalam transkrip akademik dengan 0 (nol) SKS.29

Selain

kegiatan pembelajaran berupa kegiatan perkuliahan, kursus bahasa

29

Diakses dari http://graduate.uinjkt.ac.id/index.php/akademik/sistem-

pendidikan. Tanggal 20 Oktober 2014.

Page 119: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

104 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Asing selain bahasa Arab dan Bahasa Inggris, remedial bahasa, mata

kuliah martikulasi, di SPs UIN Syarif Hidayatullah juga ada ujian-

ujian yang berhubungan dengan proses penyelesaian tesis/ disertasi

mahasiswa.

Ujian-ujian yang ada di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta terdiri dari ujian proposal, ujian Work in Progress

(WIP), ujian komprehensif, ujian pendahuluan tesis/ pendahuluan

disertasi, ujian promosi magister/ ujian promosi doktor. Berikut akan

dijabarkan lebih deskriptif. Pertama, ujian proposal. Ketentuan untuk

mengikuti ujian ini, yakni: proposal yang dimajukan dalam ujian

proposal dapat berasal dari proposal yang sudah diseminarkan di

kuliah seminar proposal. Nilai lulus untuk ujian proposal tesis minimal

70 dan untuk ujian proposal disertasi minimal 75. Jika dua kali ujian

proposal tidak lulus, maka peserta Program Magister dapat dialihkan

ke Jalur non-Tesis, dan bagi Program Doktor diberikan ijazah Master

of Philosophy (M.Phil).

Kedua, ujian Work in Progress (WIP). Mulai Maret 2009,

tesis atau disertasi dapat diujikan setelah melalui Work in Progress

sekurang-kurangnya tiga kali untuk mahasiswa program magister dan

empat kali untuk mahasiswa program doktor. Ujian WIP ditujukan

bagi mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah lulus ujian proposal, kemudian dalam proses penyelesaian

tesis ataupun disertasi mereka. Ujian WIP adalah ujian bagi

mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dengan cara mempresentasikannya dihadapan Tim Penguji. Tim

penguji ini terdiri dari tiga orang, yakni: satu orang ketua sidang

merangkap penguji, dan dua orang dosen penguji yang telah ditentukan

oleh Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tim

Penguji Work in Progress bertugas memberi komentar dan saran untuk

perbaikan penulisan tesis atau disertasi, serta memberi nilai. Nilai

Work in Progress tesis atau disertasi merupakan akumulasi dari

keseluruhan Work in Progress mahasiswa yang bersangkutan. Tesis

atau disertasi yang sudah disajikan dalam Work in Progress, serta telah

diperbaiki masih harus diverifikasi akhir oleh dosen verifikasi. Bila

menurut dosen verifikasi tesis ataupun disertasi mahasiswa itu layak,

Page 120: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 105

baru kemudian bisa didaftarkan pada ujian pendahuluan tesis ataupun

ujian pendahuluan disertasi.30

Ketiga, ujian komprehensif, yang terdiri dari ujian

komprehensif tulisan dan lisan. Ujian ini bisa ditempuh mahasiswa

dengan ketentuan sebagai berikut: mahasiswa yang telah lulus

minimal 20 sks Mata Kuliah (termasuk mata kuliah wajib dan mata

kuliah pilihan), serta mempunyai skor TOEFL dan TOAFL minimal

500 untuk Program Magister dan 550 untuk Program Doktor. Setelah

mahasiswa memenuhi persyaratan yang telah disebutkan tadi,

selanjutnya mereka diharuskan untuk menyiapkan bahan untuk ujian

komprehensif, berupa daftar referensi yang dipakai dalam mengkaji

tiga aspek yang akan diujikan, yang terkait dengan tesis maupun

disertasinya mahasiswa. Materi Ujian Komprehensif meliputi aspek

pemikiran, kelembagaan, sejarah dan perkembangan Islam modern.

Sebelum ujian, mahasiswa mengajukan 3 tema untuk masing-masing

aspek materi ujian beserta literatur utamanya. Jumlah literatur utama

untuk masing-masing tema minimal 10 judul artikel/buku ataupun

jurnal ilmiah untuk program Magister dan 20 judul artikel/buku

ataupun jurnal ilmiah untuk program doktor. Pada saat ujian tulis,

mahasiswa mengerjakan satu soal dari tiga soal yang disediakan untuk

masing-masing aspek. Waktu yang disediakan untuk masing-masing

soal adalah 2 jam, dan semua ujian diselesaikan dalam 2 hari. Ujian

lisan dilaksanakan seminggu setelah ujian tulis selama 2 jam untuk

semua materi. Tim penguji ujian komprehensif lisan terdiri dari dua

orang penguji untuk jenjang Magister, dan tiga orang penguji untuk

jenjang doktor. Peserta program magister yang 2 kali tidak lulus ujian

komprehensif dapat mengambil jalur non-tesis, dan bahan ujian

komprehensif ini dijadikan makalah ilmiah pengganti ujian

komprehensif, serta menambah sejumlah mata kuliah sesuai ketentuan.

Peserta program doktor yang 2 kali tidak lulus ujian komprehensif

tetapi memenuhi jumlah sks yang ditetapkan dapat diberikan ijazah

Master of Philosophy (M.Phil).31

Keempat, ujian pendahuluan tesis. Tesis yang telah mendapat

persetujuan dari pembimbing dapat diajukan ke ujian pendahuluan

30

Diakses dari http://graduate.uinjkt.ac.id/index.php/akademik/sistem-

pendidikan. Tanggal 20 Oktober 2014. Data ini juga didukung oleh hasil pengamatan

penulis selama mengikuti ujian WIP, Tahun Ajaran 2013/2014. 31

Diakses dari http://graduate.uinjkt.ac.id/index.php/akademik/sistem-

pendidikan. Tanggal 20 Oktober 2014.

Page 121: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

106 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

tesis setelah melalui work in progress dan verifikasi. Tim Penguji

Tesis terdiri atas pembimbing, dua penguji (eksternal dan internal baik

dalam hal kelembagaan maupun keilmuan) dan ketua sidang.

Pembimbing bertindak selaku Penguji karena tesis merupakan karya

mandiri mahasiswa. Tesis yang tidak lulus dalam ujian dapat

diperbaiki, kemudian diujikan kembali setelah mendapat persetujuan

dari Tim Penguji awal. Mahasiswa Jalur Tesis yang tidak lulus dua kali

Ujian Tesis bisa dialihkan ke Jalur non-Tesis dengan menambah

sejumlah Mata Kuliah Pilihan sesuai ketentuan. Tesis yang dinyatakan

tidak lulus dalam ujian dapat dikonversi oleh Tim menjadi satu mata

kuliah dengan bobot 4 sks dan diberi nama sesuai dengan tema tesis

tersebut.32

Kelima, ujian pendahuluan disertasi. Disertasi yang telah

disetujui Pembimbing Utama (Promotor) dan Pembimbing Pembantu

(Ko-Promotor) dapat dimajukan ke ujian pendahuluan disertasi setelah

melalui Work in Progress dan Verifikasi. Tim penguji ujian

pendahuluan disertasi terdiri atas Guru Besar yang bertindak sebagai

Pembimbing, tiga Penguji dan Ketua Sidang. Ketentuan lainnya, yakni

dua dari tiga penguji berasal dari luar (external examiner) dalam hal

kelembagaan dan keilmuan. Disertasi yang tidak lulus dalam Ujian

Pendahuluan dapat diperbaiki, kemudian diujikan kembali setelah

mendapat persetujuan dari Tim Penguji awal. Apabila ujian

pendahuluan disertasi yang kedua tidak lulus, maka mahasiswa yang

bersangkutan dapat diberikan ijazah Master of Philosophy (M.Phil).

Tetapi tidak diijinkan melanjutkan program doktor. Disertasi yang

dinyatakan tidak lulus dalam ujian pendahuluan kedua, setelah

diperbaiki sesuai komentar dan saran penguji, dapat dikonversi oleh

tim menjadi dua mata kuliah dengan bobot 8 sks dan diberi nama

sesuai dengan tema disertasi tersebut. Nilai mata kuliah hasil konversi

dari disertasi tersebut paling tinggi 75 (B).33

Keenam, ujian promosi magister. Mahasiswa program

magister yang telah lulus dan memperbaiki tesisnya sesuai catatan

dalam ujian pendahuluan tesis dapat menempuh ujian promosi

magister. Ujian promosi magister dimaksudkan mempromosikan hasil

temuan penelitiannya dihadapan publik. Ujian promosi magister selalu

32

Diakses dari http://graduate.uinjkt.ac.id/index.php/akademik/sistem-

pendidikan. Tanggal 20 Oktober 2014. 33

Diakses dari http://graduate.uinjkt.ac.id/index.php/akademik/sistem-

pendidikan. Tanggal 20 Oktober 2014.

Page 122: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 107

menghasilkan kelulusan, kecuali ada alasan dan bukti kuat untuk tidak

meluluskannya. Tim penguji ujian promosi magister diusahakan sama

dengan tim penguji ujian pendahuluan tesis yang bersangkutan.34

Ketujuh, ujian promosi doktor. Mahasiswa program doktor

yang telah lulus dan memperbaiki disertasinya sesuai catatan dalam

ujian pendahuluan disertasi dapat menempuh ujian promosi doktor.

Ujian promosi doktor dimaksudkan mempromosikan hasil temuan

penelitiannya dihadapan publik. Ujian promosi doktor selalu

menghasilkan kelulusan, kecuali ada alasan dan bukti kuat untuk tidak

meluluskannya. Tim Penguji Ujian Promosi Doktor diusahakan sama

dengan Tim Penguji Ujian Pendahuluan Disertasi yang bersangkutan.35

Di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

konsentrasi/peminatan studi mahasiswa terutama tercermin pada tesis

atau disertasi yang ditulisnya. Hal ini berdasarkan sistem pendidikan

yang terdapat di dalam struktur kurikulum yang diterapkan di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Struktur kurikulum

untuk program magister meliputi mata kuliah wajib, mata kuliah

pilihan, mata kuliah prasyarat (Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan

mata kuliah tambahan sebagai matrikulasi), Keahlian Komprehensif,

Seminar Proposal Tesis, Proposal Tesis, Work in Progress Tesis, dan

Tesis. Sedangkan struktur kurikulum untuk program doktor meliputi:

mata kuliah wajib, mata kuliah pilihan, mata kuliah prasyarat

(Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan mata kuliah tambahan sebagai

matrikulasi), Keahlian Komprehensif, Seminar Proposal Disertasi,

Proposal Disertasi, Work in Progress Disertasi, Pendahuluan Disertasi

dan Disertasi.36

Penjelasan mengenai kurikulum di Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan sebuah deskripsi mengenai

seperti apa tesis ataupun disertasi yang dihasilkan oleh mahasiswa

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan juga

sedikit banyak akan mempengaruhi bagaimana mereka bersikap

terhadap sebuah kemajemukan pemikiran. Hal ini sesuai dengan

indikator sosiologi pengetahuan yang telah dijelaskan pada bab dua

34

Diakses dari http://graduate.uinjkt.ac.id/index.php/akademik/sistem-

pendidikan. Tanggal 20 Oktober 2014. 35

Diakses dari http://graduate.uinjkt.ac.id/index.php/akademik/sistem-

pendidikan. Tanggal 20 Oktober 2014. 36

Diakses dari http://graduate.uinjkt.ac.id/index.php/akademik/sistem-

pendidikan. Tanggal 20 Oktober 2014.

Page 123: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

108 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

dalam disertasi ini, bahwa menurut teori sosiologi pengetahuan

lingkungan/ setting sosial mempengaruhi pemikiran seseorang.

Kurikulum integratif yang diterapkan oleh Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta membuat pembelajaran di kampus ini

menjadi lebih terlihat integrasi keilmuannya, membuat mahasiswa

pemikirannya menjadi lebih terbuka, serta terjadinya akulturasi

pemikiran di dalam keilmuan mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Ketiga hal inilah yang menjadi implikasi

konsep sosiologi pengetahuan terhadap proses pembelajaran di

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dampak

positif dan negatif sosiologi pengetahuan dapat dideskripsikan melalui

tiga aspek, yakni: aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif (sikap

dan moral) dan aspek psikomotorik (karya ilmiah mahasiswa berupa

tesis dan disertasi).

Dampak positif dari implikasi sosiologi pengetahuan terhadap

pemikiran mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dapat dilihat dari tujuan adanya kebijakan mengenai ujian

Work in Progress bagi mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang sedang menyelesaikan tesis ataupun

disertasi, yakni diharapkan dengan adanya ujian Work in Progress,

mahasiswa mempunyai teman diskusi ataupun sharing. Dosen

verifikasi bisa saja jadi teman sharing mahasiswa Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang akan memberikan berbagai

perspektif dan masukan-masukan terhadap tulisan yang sedang

dikerjakan mahasiswa. Sebab hal yang wajar bila di dalam menulis

tesis maupun disertasi, mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta menemui jalan buntu. Mahasiswa menemui jalan

buntu ini terjadi karena terbentur akibat banyaknya ide yang berbeda

tujuan. Selain masalah terkait dengan tulisannya, yang menjadi

penyebab mahasiswa menemui jalan buntu dikarenakan kemampuan

intelektualitas mahasiswa yang serba terbatas, dan terkadang tidak

mencukupi untuk membahas ide-ide tertentu yang sedang dikaji dalam

tesis maupun disertasi. Hal inilah yang menjadikan peran dosen

verifikasi maupun dosen yang menguji ujian Work In Progress menjadi

penting. Dengan adanya share maupun konsultasi dengan beragam

dosen, yang keahlian mereka berbeda-beda, mahasiswa menjadi

mendapatkan banyak masukan dengan beragam sudut pandang, yang

tentunya masukan serta saran-saran yang membangun itu sangat

Page 124: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 109

bermanfaat untuk mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dalam menyelesaikan tesis maupun disertasi.37

Sedangkan dampak negatif dari implikasi sosiologi

pengetahuan terhadap pemikiran mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni mahasiswa menjadi bingung dengan

beragamnya masukan dan saran dari dosen. Selain itu juga terdapat

subjektifitas kebenaran, yang membuat pemikiran mahasiswa menjadi

relatif kebenarannya. Maksudnya, pemikiran mahasiswa benar

tergantung situasi dan kondisi dimana ia berada.

Hal ini didukung oleh hasil wawancara penulis kepada

mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

mereka menyatakan bahwa pada masa adaptasi dengan pembelajaran

di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mereka

mengalami kesulitan, terutama di semester 1. Tetapi setelah beberapa

semester mereka lalui, kemudian diskusi dengan beragam dosen dan

mahasiswa yang telah mengikuti ujian-ujian di Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Mereka mulai memahami

pembelajaran di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, sehingga tidak merasakan kesulitan lagi.38

Penjelasan sebelumnya memberikan makna bahwa setiap

model atau desain kurikulum yang dikembangkan dalam dunia

pendidikan mempunyai kelebihan dan kelemahan, terutama dalam

pelaksanaan di lapangan. Hal yang sama juga terjadi pada penerapan

kurikulum integratif oleh Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Kurikulum integratif mempunyai manfaat,

antara lain: a). Segala sesuatu permasalahan yang dibahas dalam unit

sangat bertalian erat. b). Kurikulum ini sesuai dengan perkembangan

modern tentang belajar mengajar. c). Kurikulum ini memungkinkan

hubungan erat antara sekolah/ kampus dengan masyarakat. d). Sesuai

dengan paham demokrasi, dimana mahasiswa dirangsang untuk

berfikir, bekerja, bertanggungjawab secara individu atau kelompok,

37

Analisa penulis terhadap hasil pengamatan saat mengikuti ujian Work

in Progress (WIP) di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selama

tahun 2013-2014. Data ini didukung juga dengan hasil wawancara ke beberapa

mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang

menyelesaikan tesis ataupun disertasi dan telah mengikuti ujian WIP. 38

Hasil wawancara tak terstruktur kepada beberapa mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakartasemester 1, mereka angkatan

2014/2015. Wawancara tanggal 6 Januari 2015.

Page 125: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

110 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

dan e). Penyajian bahan disesuaikan dengan minat dan kesanggupan

serta kematangan pada diri mahasiswa.39

Kelemahan model kurikulum jenis ini, yakni: 1). Ada

beberapa dosen yang tidak terbiasa dalam menjalankan kurikulum ini.

Hal ini dikarenakan dosen banyak mengalami kesulitan dalam

menyiapkan bahan ajar terutama pengembangan bahan ajar yang

berbasis masalah. 2). Kurikulum model ini dianggap tidak mempunyai

organisasi yang logis dan sistematis. 3). Kurikulum ini tidak

memungkinkan ujian umum. 4). Sarana dan prasarana yang kurang

memadai yang dapat menunjang pelaksanaan kurikulum tersebut.40

Kelebihan dan kelemahan dari adanya model kurikulum

integratif dapat menjadi kekuatan dalam menerapkan kurikulum ini

pada saat proses pembelajaran di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Semua penentuan pokok masalah yang dipilih

untuk suatu unit tidak lepas dari kerangka pencapaian tujuan sekolah

ataupun tujuan dari pendidikan itu sendiri. Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta sejak tahun 2007 berupaya melakukan

pembaharuan dalam hal kurikulum, yang sebelumnya kurikulum

berbasis subject centered41, kemudian beralih pada kurikulum

integratif. Hal ini dikarenakan kurikulum berbasis subject centered

dianggap tidak menghasilkan pribadi yang harmonis. Sehingga tidak

sesuai dengan visi dan misi Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

39

Berdasarkan analisa penulis terhadap hasil pengamatan selama

mengikuti perkuliahan di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakartatahun 2013-2014. Analisa ini juga didukung oleh teorinya Nasution mengenai

asas-asas kurikulum. Penjelasan lebih lanjut mengenai teori ini lihat, S. Nasution,

Asas-Asas Kurikulum (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 202-203. 40

Berdasarkan analisa penulis terhadap hasil pengamatan selama

mengikuti perkuliahan di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakartatahun 2013-2014. Analisa ini juga didukung oleh teorinya Nasution mengenai

asas-asas kurikulum. Penjelasan lebih lanjut mengenai teori ini lihat, S. Nasution,

Asas-Asas Kurikulum, 203-204. 41

Pengertian subject centered, yaitu: kurikulum yang berpusat pada mata

pelajaran, namun karena mata pelajaran pada umumnya diajarkan secara terpisah-

pisah antara yang satu dengan yang lainnya, seperti mata pelajaran agama, sejarah,

fisika, kimia, matematika, dll. Atau mata pelajaran agama disampaikan secara

terpisah-pisah melalui keimanan, Qur’an hadits, fiqh, dan sejarah Islam, maka

disebut juga dengan separated-subject curriculum. Lihat Ella Yulaelawati,

Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi Teori dan Aplikasi (Bandung: Pakar Raya,

2004), 37-39.

Page 126: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 111

Penjelasan mengenai kelebihan dan kelemahan kurikulum

integratif yang telah dijelaskan sebelumnya, memberikan kesimpulan

bahwa setiap desain kurikulum mempunyai kelebihan dan kelemahan,

tinggal bagaimana kita memperkuat kelebihan dari sebuah desain

kurikulum itu dan memperbaiki kelemahan yang ada. Sehingga tujuan

dari pembelajaran di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dapat tercapai. Kurikulum integratif dalam penerapannya di

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang pada

awalnya membutuhkan lebih banyak waktu dan pekerjaan. Namun

pada akhirnya akan menghasilkan pekerjaan yang lebih intensif dan

ringan, serta lebih menguntungkan baik bagi mahasiswa maupun bagi

dosen yang ada di sekolah pascasarjana ini.

B. Pendekatan Pembelajaran dalam Mengembangkan Budaya

Toleransi

Pendekatan pembelajaran merupakan suatu sudut pandang

mengenai terjadinya proses pembelajaran secara umum berdasarkan

cakupan teoritik tertentu. Dalam prakteknya, pendekatan

pembelajaran terbagi menjadi dua macam, yakni pendekatan yang

berpusat pada siswa dan pendekatan yang berpusat pada guru.42

Hal ini

dikarenakan, pembelajaran bermakna kegiatan dalam proses

implementasi kurikulum yang dilakukan oleh dosen agar mahasiswa

belajar. Sehingga pendekatan pembelajaran diartikan sebagai jalan

yang akan ditempuh oleh dosen dan mahasiswa dalam mencapai tujuan

intruksional untuk suatu satuan intruksional tertentu. Pendekatan

pembelajaran dapat dimaksudkan sebagai aktivitas guru dalam

memilih kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran juga

disesuaikan dengan materi ajar yang dituangkan dalam rencana

pembelajaran. pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk

mengembangkan budaya toleransi, yakni pembelajaran kontekstual.

Pendekatan ini merupakan kaidah pembelajaran yang menggabungkan

isi kandungan materi yang sedang dibahas dengan pengalaman harian

individu, masyarakat dan alam pekerjaan. Sehingga adanya sharing

(berbagi) pengalaman di antara dosen maupun mahasiswa. Dan juga

dosen bisa membantu mahasiswa untuk mengkontektualisasikan

konsep yang sedang dibahas ke dalam konteks kehidupan nyata.

42

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2009), 127.

Page 127: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

112 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Dalam konteks pengembangan budaya toleransi di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam pendekatan

pembelajaran. Maka, diterapkanlah pembelajaran di kelas yang dosen

dan mahasiswanya plural. Dosen yang menggajar di kelas merupakan

team dari beberapa dosen dari beragam keahlian, dan mahasiswa yang

mengambil mata kuliahnya pun berasal dari beragam konsentrasi.

Mata kuliah yang diajarkan di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang menggunakan pendekatan pembelajaran

dalam mengajarkan budaya toleransi, misalnya mata Education,

Politics, Religion and Multiculturalism. Mata kuliah ini ditawarkan

pada tiap semester sejak semester Genap tahun ajaran 2012/2013

hingga semester Genap tahun ajaran 2014/2015. Tetapi mata kuliah ini

dijadwalkan hanya tiga semester yakni, Semester Genap Tahun Ajaran

2012/2013, Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014, dan semester

Genap Tahun Ajaran 2013/2014. Sedangkan setelah itu, mata kuliah

ini tetap ditawarkan, hanya saja karena mahasiswa yang memilih mata

kuliah ini tidak memenuhi kuota, yakni minimal 10 orang. Maka

hingga sekarang mata kuliah ini tidak dijadwalkan.

Berdasarkan hasil pengamatan selama mengikuti mata kuliah

Education, Politics, Religion and Multiculturalism, penulis melihat

ada beberapa manfaat yang didapat oleh mahasiswa yang mengambil

mata kuliah ini. Manfaat ini merupakan hasil konstruksi dosen

pengampuh mata kuliah Education, Politics, Religion and

Multiculturalism. Hasil konstruksi dosen pengampuh mata kuliah ini

terdeskripsikan pada silabus mata kuliah.

Visi dan misi diadakannya mata kuliah Education, Politics,

Religion and Multiculturalism, yakni agar mahasiswa mendapatkan

wawasan secara konsep maupun secara faktual. Hal ini dikarenakan

para team pengajar memberikan tugas yang dikumpul di tiap kali

pertemuan. Tugasnya yakni meresum (meringkas buku) yang judul-

judul bukunya telah ditetapkan oleh dosen pengajar. Kemudian hasil

ringkasan para mahasiswa didiskusikan dikelas. Selain itu juga para

pengajar adalah para praktisi pendidikan, seperti Prof. Dr. Husni

Rahim dan Didin Syafruddin, MA, Ph.D. Selain itu, pengajar mata

kuliah ini ada yang pernah menjabat menjadi Menteri Pendidikan pada

tahun 2001-2004, ia adalah Prof. Dr. Malik Fadjar, MSc. Sehingga

mahasiswa lebih banyak mendapatkan fakta-fakta yang terjadi di

dunia pendidikan. Dan sangat cocok, karena mata kuliah ini juga

bertemakan politik pendidikan. Sedangkan Prof. Andi Faisal Bakti,

Page 128: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 113

MA, Ph.D merupakan ahli di bidang komunikasi. Ia juga mengajar

mata kuliah komunikasi antar agama dan budaya. Selain itu juga, ia

membimbing mahasiswa yang sedang menyelesaikan tesis, disertasi

yang terkait tema itu.

Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa memiliki wawasan

luas dan mampu menganalisis perdebatan, ketegangan dan persaingan

paham dan ideology politik dalam masyarakat Indonesia yang

majemuk, khususnya terkait dengan agama pendidikan dan politik.

Selain itu diharapkan juga mahasiswa mampu mengevaluasi secara

kritis kekuatan dan kelemahan kebijakan multikulturalisme Indonesia

dan mengembangkan pemikiran-pemikiran alternatif. Sehingga

mahasiswa memiliki kesadaran dan wawasan bahwa perbedaan,

persaingan paham dan dinamikanyadalam masyarakat majemuk dan

demokratis merupakan keniscayaan dan yang terpenting Negara

mengembangkan deliberasi inklusif agar semakin memenuhi aspirasi

bersama dan menumbuhkan saling pengertian dan penghargaan

terhadap perbedaan.43

Mata kuliah ini menekankan seminar dimana mahasiswa

mengambil peran aktif melalui presentasi dan atau berpartisipasi aktif

dalam diskusi dengan mengemukakan pendapat, gagasan dan analisis,

baik berdasar refleksi pemikiran maupun pengalaman. Hal ini menjadi

tugas mahasiswa untuk membuat critical reading summary atas topik

yang dibahas. Tugas ini harus merujuk pada harus merujuk kepada

bahan bacaan yang ditunjuk dan sumber-sumber lain yang relevan dan

terpercaya.

Sedangkan materi perkuliahan ada 12 topik inti, yakni:

Pertama, teori multikulturalisme (konteks Indonesia) dan tugas

membuat critical reading summary karya Azyumardhi Azra, Merawat

Kemajemukan Merawat Indonesia (2007). Kedua, teori

multikulturalisme (konteks Indonesia) dan tugas membuat critical reading summary karya Parsudi Suparlan, “Masyarakat Majemuk

Indonesia dan Multikulturalisme”, (2004), dan Melani Budianta,

“Multikulturalisme dan Pendidikan Multikultural: Sebuah Gambaran

Umum”, (2003). Ketiga, paham dan aliran politik di Indonesia dan

tugas membuat critical reading summary karya Herbert Feith dan

lance Castles, Pemikiran Politik Indonesia 1945-1965. Keempat, Polemik kebudayaan 1935 dan tugas membuat critical reading summary karya Achdiat K. Mihadja, Polemik Kebudayaan. Kelima,

43

Silabus mata kuliah Education, Politics, Religion and Multiculturalism.

Page 129: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

114 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

misi utama kementrian agama dalam pembangunan Negara bangsa

Indonesia, tugas membuat critical reading summary karya Saiful

Umam (1998), “K.H. Wahid Hasyim: Konsolidasi dan Pembelaan

Eksistensi”. Kenam, perdebatan tentang dasar pendidikan dan

pengajaran 1949, tugas membuat critical reading summary karya

Risalah KNIP dasar pendidikan dan pengajaran. Ketujuh, perdebatan

Islam dan pancasila sebagai dasar Negara, 1957, tugas membuat

critical reading summary karya Ahmad Syafi’i Maarif (2006), Islam dan Pancasila sebagai Dasar Negara: Studi tentang Perdebatan dalam Konsituante.

Kedelapan, eksistensi agama dalam nation building, tugas

membuat critical reading summary karya AG. Muhaimin, “Eksistensi

Agama dalam Nation Building”, (1998). Kesembilan, kebijakan orde

baru dalam menata kehidupan umat beragama: A. Mukti Ali, tugas

membuat critical reading summary karya A. Mukti Ali, “Peranan

Agama di dalam Pembangunan Nasional, (1976) dan Ali Munhanif,

“Prof. Dr. A. Mukti Ali: Modernisasi Politik Keagamaan Orde Baru”,

(1998). Kesepuluh, kebijakan orde baru dalam menata kehidupan umat

beragama: Alamsyah Ratu Perwiranegara dan munawwir Syadzali,

tugas membuat critical reading summary karya intruksi menag RI

1981: Masykuri Abdillah (1998), “Alamsyah Ratu Perwiranegara:

Stabilitas Nasional dan Kerukunan”, Munawir Sjadzali (1982), Asas

Pancasila, Aspirasi Umat Islam dan Masa Depan Bangsa”, dan Muslim

Interests are Better Served in The Absence of Muslim Parties:

Indonesia Experience”, 1992.

Kesebelas, kebijakan reformasi tentang pendidikan (otonomi,

demokrasi dan pendidikan agama), tugas membuat critical reading summary UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, PP. 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan

Pendidikan Keagamaan & M. Sirozi (2004). Keduabelas, kebijakan

reformasi tentang pengembangan kerukunan umat beragama, tugas

membuat critical reading summary Peraturan Bersama Mentri Agama

dan Menteri dalam Negeri Tahun 2006 tentang FKUB dan Pendirian

Rumah Ibadah.

Penjelasan mengenai materi dan bahan perkuliahan mata kuliah

Education, Politics, Religion and Multiculturalism memberikan

inspirasi dan pembahasan kepada mahasiswa mengenai multikultural

dalam dunia pendidikan dan konsep dan didukung dengan realitanya di

lapangan.

Page 130: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 115

C. Capaian Pembelajaran di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Ada dua puluh capaian pembelajaran di Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Asumsi penulis capaian

pembelajaran ini ada kaitannya dengan sosiologi pengetahuan yang

dikembangkan dalam disertasi ini, yang cukup mempunyai kontribusi

terhadap sikap mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan aktivitasnya selama proses pembelajaran di

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Capaian

pembelajaran ini akan dijelaskan lebih rinci sebagai berikut:44

Pertama,

kemampuan merancang konsep. Hal ini terlihat pada saat mahasiswa

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menentukan

judul makalah pada mata kuliah, yang temanya ditentukan oleh dosen

yang mengampu mata kuliah tetapi judul makalah diserahkan kepada

mahasiswa.

Judul makalah ditentukan oleh mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta agar mereka dapat

merancang sendiri teori apa yang mau digunakan untuk membedah

permasalahan yang akan dipaparkan di makalah itu, dan judul makalah

juga disesuakan dengan konsentrasi mahasiswa. Misalnya, mata kuliah

Philosophy, Psychology and Religion. Makalah mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beragam, misalnya:

mahasiswa konsentrasi Pemikiran Islam (Tasawuf) makalahnya

berjudul “Terapi Sifistik Dalam Literatur Tasawuf Klasik”.

Mahasiswa konsentrasi Agama dan Kesehatan, makalahnya berjudul

“Perilaku Hidup Sehat Terhadap Kebahagiaan Pada Pasien Penyakit

Hipertensi”. Mahasiswa konsentrasi Psikologi Islam, makalahnya

berjudul “Efektivitas Pelaksanaan Ibadah Dalam Upaya Mencapai

Kesehatan Mental”. Mahasiswa konsentrasi Dakwah dan Komunikasi,

makalahnya berjudul “Tawa dan Ketenangan (Analisis Philosophy,

Psychology and Religion). Makalah mahasiswa konsentrasi Bahasa

dan Sastra Arab memilih judul makalah “Bahasa Spiritual: Bahasa

Logis, Bahasa Intuitif (Tinjauan Psikolinguistik Seorang Da’i).

44

Dokumentasi SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Page 131: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

116 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Mahasiswa konsentrasi Syariah dan Hukum Islam mempunyai

makalah berjudul “Psikologi Hukum Perilaku Korupsi”. 45

Kedua, kemampuan mengembangkan konsep. Kemampuan ini

terlihat pada saat mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta mengembangkan konsep yang telah dirancang.

Pengembangan konsep ini dituangkan dalam makalah di mata kuliah,

baik mata kuliah wajib maupun mata kuliah pilihan. Mahasiswa

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mengembangkan ide yang mereka temukan. Kemudian ide itu mereka

aplikasikan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di makalah

maupun pada tesis/ disertasi mahasiswa.

Ketiga, kepekaan terhadap masalah nyata. Hal ini terlihat

saat mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

memilih permasalahan yang akan dikaji, baik sebagai bahan untuk

membuat makalah di mata kuliah pilihan maupun mata kuliah wajib,

tetapi juga bagaimana mereka menentukan masalah yang akan

dicarikan solusinya yang mereka tuangkan dalam penelitian ilmiah

berupa tesis (untuk mahasiswa S2) dan disertasi (untuk mahasiswa

S3).

Hal ini dapat dilihat dari judul-judul makalah pada mata

kuliah “Fiqih Muamalah Dan Perbankan Islam”. Beberapa judul

makalah yang mendeskripsikan kepekaan mahasiswa terhadap masalah

yang ada di Indonesia, khususnya masalah yang terkait dengan Fiqih

Muamalah dan Perbankan Islam. Judul makalah yang dimaksud, yakni:

“Sukuk dan Obligasi Syariah: Alternatif Pembiayaan”, “Peran

Sulthanul Iradah dalam Pembentukan Akad”, “Qard} sebagai Produk

Funding; Tinjauan Fiqih dan Peluang di Perbankan Syariah”, “Fiqih

Tabungan Syariah dan Perkembangannya di Indonesia”, “Tinjauan

Fiqih terhadap Konsep Mudha>rabah dalam Perbankan Syariah di

Indonesia”, ”Tantangan dan Inisiasi dalam Implementasi Hukum

Ekonomi Islam di Indonesia”, “Akad Jual Beli dalam e-commerce:

Studi Analisis dengan Pendekatan Ba’i al-Salam”, “Implementasi

Fiqih Muamalat Pembiayaan Akad Musyarakah dalam Sistem

Perbankan Islam dan Perdagangan”, “Accounting Standard-Setting

Bodies for Islamic Financial Institution”, “Pembiayaan Akad

Mudharabah dalam Wacana Fiqih dan Perbankan Syariah di

45

Kumpulan Makalah mahasiswa pada mata kuliah Philosophy,

Psychology and Religion, Semester Genap 2013/2014. Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 132: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 117

Indonesia”, “Implementasi Qawa>’Id Fiqhiyyah dalam Transaksi

Asuransi Syariah”. 46

Judul makalah yang telah dipaparkan sebelumnya, kemudian

dapat diambil kesimpulan bahwa kepekaan mahasiswa terhadap

masalah sangat dipengaruhi oleh keahlian atau minat yang dimilikinya

pada bidang tersebut. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi

kepekaan mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta terhadap masalah nyata, yaitu: a). Spesialisai. Keahlian khusus

pada sesuatu bidang akan membuat mahasiswa Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta peka terhadap masalah. Hal ini

dikarenakan yang bersangkutan banyak berhubungan dengan masalah

yang dialaminya. b). Program Akademik. Biasanya mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menempuh

jenjang akademik, lebih mendalami bidang yang dikajinya. Atas dasar

itu perlu adanya latihan-latihan untuk menempa kepekaan terhadap

persoalan yang digelutinya. c). Bahan Bacaan. Banyak membaca akan

meningkatkan pengetahuan mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, dan akan menangkap informasi teoritis,

konsep dan generalisasi yang dapat membuat mereka bertambah

pengetahuan dan wawasanannya. Sehingga, dengan sendirinya akan

peka terhadap masalah. d). Analisi terhadap Sesuatu Bidang. Mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang menekuni sesuatu bidang akan berusaha mencari informasi

sebanyak-banyaknya, serta menganalisa persoalan-persoalan dengan

baik dan mengamati dengan cermat. Cara ini juga membuat mahasiswa

peka terhadap masalah. e). Memperhatikan Kebutuhan Sehari-hari. Kepekaan mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta terhadap masalah bisa saja muncul karena kebutuhan

mendesak, seperti mahasiswa melihat ada beragam masalah yang

terjadi di Perbankan Syariah, sehingga mereka mencoba untuk

mempelajari dan memecahkan permasalahan itu secara ilmiah,

sistematis, logis dan tentunya dengan menggunakan metode ilmiah.47

46

Kumpulan makalah mata kuliah Fiqih Muamalah dan Perbankan Islam,

Semester Genap tahun 2013/2014. 47

Berdasarkan wawancara dengan mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, Tanggal 3 Maret 2014. Hal yang serupa juga dibahas

secara teoritik oleh Sudjarwo dalam karyanya Metodologi Penelitian Sosial (Bandung: Bandar Maju, 2001), 1-3.

Page 133: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

118 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Keempat, kemampuan membaca situasi. Kemampuan

membaca situasi terlihat dalam melihat permasalahan yang nyata yang

ada di sekitar mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, baik di kampus maupun di masyarakat. Di

perkuliahan di kelas, mahasiswa diajak sharing oleh dosen untuk

mendiskusikan beragam permasalahan yang ada di dunia nyata, yang

kemudian dikaitkan dengan tema mata kuliah. Disinilah mahasiswa

melatih kemampuan mereka untuk dapat membaca situasi atas setiap

peristiwa yang ada di sekitar mereka.

Kelima, kemampuan menganalisis permasalahan secara

komprehensif. Kemampuan mahasiswa dalam menganalisis

permasalahan secara komprehensif dapat dilihat saat perkuliahan di

kelas. Misalnya pada mata kuliah Kajian Islam Komprehensif

(Comprehesive Islamic Studies) yang ditawarkan pada setiap semester.

Mata kuliah ini adalah mata kuliah yang wajib diambil oleh setiap

mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penelitian ini, penulis mengambil sampel pada mata kuliah

Kajian Islam Komprehensif di Semester Genap Tahun Ajaran

2013/2014. Judul-judul makalah mahasiswa pada mata kuliah tersebut,

yakni: “Relasi Public Trust dengan Permasalahan Pendidikan”, “Relasi

Islam dan Reok Ponorogo”, “Pemahaman Makanan Halal dan Haram

terhadap Regulasi Sertifikasi Produk Halal”, “Islam dan Sekularisme”,

“Asalib al-Tarbiyah Al-Islamiyah”, “Pendekatan Bahasa dalam

Penafsiran”, “Paradigma Interpretasi Makna Alquran”, “Ajaran

Wahdatul Wujud Abd Allah bin Abd al-Qahhar al-Batani”.48

Berdasarkan judul-judul makalah yang telah disebutkan, dapat

disimpulkan bahwa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta melatih mahasiswanya untuk dapat menganalisa permasalahan

secara komprehensif.

Keenam, kemampuan mengkritisi informasi. Mahasiswa

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dilatih untuk

mampu kritis, termasuk di dalamnya yakni kritis dalam menerima

informasi. Mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta juga dilatih untuk mampu bersikap kritis terhadap perbedaan

pendapat. Indikator mahasiswa yang berfikir dan bersikap kritis

terhadap informasi yang diterimanya, yakni: 1). Memiliki dorongan

48

Kumpulan makalah mahasiswa pada mata kuliah Kajian Islam

Komprehensif (Comprehesive Islamic Studies), Semester Genap Tahun Ajaran

2013/2014. Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 134: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 119

yang kuat untuk menemukan kejelasan, ketepatan (presisi),

keakuratan. 2). Sangat peka terhadap ide, gagasan, kesimpulan yang

mengandung egosentrisme dan sosiosentrisme. 3). Sangat menyadari

nilai dan manfaat dari berpikir kritis, baik secara individu maupun

secara komunitas. 4). Jujur secara intelektual dengan dirinya,

menyadari hal-hal yang tidak dimengerti dan menerima kelemahan-

kelemahan diri. 5). Mendengar dengan pikiran-terbuka pada pandangan

atau pendapat yang berlawanan dan menerima kritik terhadap

keyakinan dan asumsi-asumsi mereka. 6). Mendasarkan keyakinan-

keyakinannya pada fakta lebih dari kepentingan-diri atau preferensi

pribadi. 7). Sadar akan kemungkinan adanya bias dan praduga yang

ikut mempengaruhi cara mereka memahami dunia. 8). Berpikir

independen dan tidak takut berbeda pendapat dengan pendapat

kelompok atau masyarakat. 9). Mampu menangkap inti dari suatu isu

atau masalah, tanpa terperangkap atau dikacaukan oleh detail-detail

yang disajikan. 10). Memiliki keberanian intelektual untuk

menghadapi dan mengakses gagasan-gagasan yang benar, bahkan

bertentangan dengan gagasan atau pendapat mereka sendiri. 11).

Mengejar kebenaran dan memiliki keinginan tahuan yang tinggi

terhadap isu atau masalah. 12). Memiliki daya tahan intelektual dalam

mengejar insight atau kebenaran di tengah-tengah kesulitan ataupun

hambatan.49

Penjelasan tentang indikator mahasiswa yang berfikir dan

bersikap kritis terhadap informasi yang diterimanya, kemudian

disimpulkan bahwa karakter mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang berfikir kritis, yakni: adanya

kejujuran intelektual, adanya keterbukaan pemikiran, keberanian

intelektual, dan daya tahan intelektual. Maksudnya, mahasiswa

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dilatih untuk

mampu kritis, tidak mudah menerima informasi, baik itu dari dosen

ataupun dari siapa saja. Informasi itu harus didukung dengan data dan

bukti nyata, bukan hanya gosip atau sekedar opini orang. Selain itu,

mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dilatih untuk kritis terhadap adanya beragam pendapat, juga terhadap

perbedaan pemikiran yang terjadi di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

49

Linda Elder, “Our Concept of Critical Thinking: Foundation for Critical

Thinking”, 2007. Diakses dari http://www.criticalthinking.org Tanggal 2 Januari

2015.

Page 135: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

120 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Hidayatullah Jakarta. Hal ini akan meningkatkan semangat untuk

mencari solusi yang terbaik dalam menghadapi permasalahan.

Perbedaan pendapat ataupun perbedaan pemikiran dalam

dunia akademik adalah sesuatu yang wajar dan alamiah, termasuk di

dalamnya pada Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Perbedaan pendapat ini terjadi karena adanya heterogenitas

(kemajemukan) masyarakat akademik, baik melalui pola pikir maupun

kepribadian. Perbedaan ini akan meningkatkan daya kritis mahasiswa

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta manakala

disikapi dengan sikap positif dan bertanggungjawab. Artinya, ada

kesadaran yang tinggi bahwa setiap perbedaan mempunyai akar yang

harus dicari dan didekati dengan suasana akademik yang sehat, serta

masing-masing pihak bertanggungjawab terhadap pendapat yang telah

dinyatakannya. Perbedaan tidak berarti sebuah permusuhan atau

ketidaksenangan antar pihak. Melainkan, menunjukkan keberagaman

pemikiran dan dapat dijadikan sebagai stimulus untuk melakukan

pendekatan-pendekatan menuju tujuan yang lebih baik.

Berpikir kritis, yakni berpikir secara beralasan dan reflektif

dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang

harus dipercayai atau dilakukan. Oleh karena itu, indikator

kemampuan berpikir kritis dapat diturunkan dari aktivitas kritis

mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

yaitu: (1). Mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan. (2).

Mencari alasan. (3). Berusaha mengetahui informasi dengan baik. (4).

Memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan menyebutkannya. (5).

Memperhatikan situasi dan kondisi secara keseluruhan. 6). Berusaha

tetap relevan dengan ide utama. (7). Mengingat kepentingan yang asli

dan mendasar. (8). Mencari alternatif. (9). Bersikap dan berpikir

terbuka. 10). Mengambil posisi ketika ada bukti yang cukup untuk

melakukan sesuatu. (11). Mencari penjelasan sebanyak mungkin

apabila memungkinkan. (12). Bersikap secara sistematis dan teratur

dengan bagian-bagian dari keseluruhan masalah. Indikator kemampuan

berpikir kritis yang diturunkan dari aktivitas kritis no. 1 yaitu mampu

merumuskan pokok-pokok permasalahan. Indikator yang diturunkan

dari aktivitas kritis no. 3, 4, dan 7 adalah mampu mengungkap fakta

yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu masalah. Indikator yang

diturunkan dari aktivitas kritis no. 2, 6, dan 12 yakni mampu memilih

argumen logis, relevan dan akurat. Indikator yang diturunkan dari

aktivitas kritis no. 8 dan 10, dan 11 adalah mampu mendeteksi bias

Page 136: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 121

berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda. Indikator yang

diturunkan dari aktivitas kritis no. 5 dan 9 adalah mampu menentukan

akibat dari suatu pernyataan yang diambil sebagai suatu keputusan.50

Berdasarkan pada uraian-uraian yang telah dikemukakan,

maka dirumuskan bahwa kemampuan berpikir kreatif merupakan

kemampuan berpikir yang sifatnya baru yang diperoleh dengan

mencoba-coba dan ditandai dengan keterampilan berpikir lancar,

luwes, orisinal, dan elaborasi.

Ketujuh, kemampuan memecahkan masalah. Kemampuan

memecahkan masalah dapat dilihat pada makalah mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, bagaimana mereka

dapat memberikan alternatif solusi atas permasalahan yang dikaji. Hal

ini dilihat pada makalah-makalah mahasiswa. Makalah mereka

memberikan solusi alternatif terhadap permasalahan yang dikaji.

Dalam hal ini penulis menganalisanya pada mata kuliah pilihan yang

diberi judul ICT in Education. Dosen pengampu mata kuliah tersebut

adalah team teaching, yang terdiri dari Prof. Dr. A. Malik Fajar, Msc

(Konsentrasi Pendidikan) sebagai dosen koordinator. Sedangkan

anggotanya, yakni: Prof. Dr. Soetjipto, MA (Konsentrasi Administrasi

Pendidikan); Dr. Muhammad Zuhdi, M. Ed (Konsentrasi Pendidikan),

Dr. Sopiansyah Jayaputra (Konsentrasi Sistem Informasi Manajemen).

Mata kuliah ini membahas konsep teknologi informasi dan

komunikasi, serta aplikasi teknologi informasi yang ideal untuk proses

belajar mengajar, dan metodologi pengembangan sistem pendidikan

berbasis teknologi informasi (e-learning dan multimedia) di Indonesia.

Selain itu, dibahas pula peran dan pengaruh teknologi informasi

terhadap perkembangan yang akan dihadapi oleh dunia pendidikan

(khususnya Pendidikan Islam), etika dan moral teknologi informasi

dan komunikasi dalam pendidikan. Lebih lanjut, di bahas hasil-hasil

penelitian/ jurnal terhadap pemecahan masalah yang dihadapi oleh

dunia pendidikan dalam merespon globalosasi perkembangan

teknologi informasi.51

50

Hal ini senada juga dijelaskan di dalam tulisan yang berjudul “Visual

Thinking Strategies = Creative and Critical Thinking”. Penjelasan lebih lanjut lihat

Mary Moeller, Kay Cutler, Dave Fiedler and Lisa Weier, “Visual Thinking Strategies

= Creative and Critical Thinking”, The Phi Delta Kappan, Vol. 95, No. 3 (November

2013), 58. Diakses dari http://www.jstor.org/stable/23611815, Tanggal 10 Januari

2015. 51

Buku Pedoman Akademik Program Magister dan Doktor Pengkajian

Islam 2011-2015, 88.

Page 137: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

122 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Setiap permasalahan dibutuhkan adanya analisis yang tajam

untuk menentukan ketepatan dan kebenaran sebuah tindakan dari hasil

pemecahan masalah. Analisis yang tajam juga dibutuhkan manakala

variasi terjadinya masalah sangat banyak. Sehingga, jika tidak teliti

dalam menganalisis akan mengakibatkan kekaburan atau

ketidaktepatan produk dari solusi yang diberikan. Daya analisis yang

tajam akan sangat membantu dalam memberikan solusi-solusi yang

kreatif dan inovatif dalam kehidupan ini. Karena analisis yang baik

akan dapat mengurai permasalahan yang dihadapi dengan baik pula.

Hal ini penulis lihat pada makalah-makalah mahasiswa. Berikut ini

judul makalah mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang mengambil mata kuliah ICT in Education,

yakni: “Manfaat TIK dalam Mempermudah Akses Mahasiswa

Mendapatkan Referensi: Studi Pada Perpustakaan Di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta”, “Integrasi ICT dalam Pembelajaran PAI”,

“Penerapan ICT Dalam Sistem Pembelajaran IPA”, “Pengembangan

Nilai-Nilai Karakter Mahasiswa Dalam Pembelajaran Melalui Metode

Blended Learning”, “Pemanfaatan TIK Dalam Penyusunan Bahan Ajar

Di Sekolah”, “Integrasi Teknologi Pendidikan Dalam Konteks

Kualitas Pendidikan Di Indonesia”, “ICT Dalam Pendidikan Anak

Usia Dini”, “Problematika Di Balik Limplementas Teknologi

Informasi Dan Komunikasi Dalam Pendidikan Agama Islam”.52

Kedelapan, kemampuan mengkomunikasikan ide. Hal ini

dapat terlihat pada saat mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta mempersentasikan ide mereka saat ujian-ujian,

yakni ujian proposal, Work in Progress (WIP), ujian pendahuluan

tesis/disertasi, ujian promosi magister/doktor. Selain itu juga,

mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

mengkomunikasikan ide mereka saat verifikasi bahan ujian ke dosen.

Lembar verifikasi yang telah ditanda-tangani dosen merupakan salah

satu syarat yang perlu dilampirkan sewaktu mendaftar ujian (ujian

proposal, Work in Progress, ujian komprehensif, ujian pendahuluan

tesis/disertasi, serta ujian promosi magister/doktor. Kemampuan

mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dalam mengkomunikasikan ide terlihat pada saat mereka

mempersentasikan tesis/disertasi saat ujian-ujian, seperti yang telah

52

Kumpulan makalah mata kuliah ICT in Education, Semester Ganjil

2013/2014. SPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 138: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 123

disebutkan sebelumnya. Selain itu juga, mereka mengkomunikasikan

idenya pada saat menghadap dosen verifikasi.53

Kesembilan, kemampuan berfikir dan berkomunikasi secara

akademik dan etis. Hal ini terlihat pada saat mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mempersentasikan hasil

pemikiran mereka, misalnya saat mereka mempersentasikan

makalahnya pada perkuliahan di kelas. Selain itu, kemampuan berfikir

dan berkomunikasi pada mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dapat dilihat saat mereka mempersentasikan hasil

produk pemikirannya, baik berupa tesis maupun disertasi dihadapan

dosen verifikasi, maupun saat ujian-ujian (ujian proposal, Work in

Progress, ujian komprehensif, ujian pendahuluan tesis/disertasi dan

ujian promosi magister/doktor). Mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dilatih untuk mampu mengkomunikasikan

ide mereka secara akademik, serta mengkomunikasikan ide mereka

dengan menggunakan etika yang benar.

Ciri komunikasi akademik yang dilakukan oleh mahasiswa

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni:

argumen mahasiswa didukung dengan data. Selain itu, hasil penelitian

mahasiswa dapat dibuktikan secara ilmiah. Komunikasi akademik

mahasiswa berpengaruh terhadap prestasi akademik mereka. Faktor-

faktor yang dapat menghasilkan prestasi akademik bagi mahasiswa

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni:

terprogramnya dengan baik kegiatan belajar, mahasiswa memiliki trik-

trik untuk mengakses dengan sebanyak mungkin referensi aktual dan

mutakhir, adanya diskusi substansial akademik ke dosen dan sesama

mahasiswa. Dengan melakukan aktivitas seperti itu diharapkan dapat

dikembangkan budaya mutu (quality culture) yang secara bertahap

dapat menjadi kebiasaan dalam perilaku mahasiswa dalam proses

pembelajaran di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Ciri-ciri masyarakat akademik yaitu kritis, objektif, analitis,

kreatif dan konstruktif, terbuka untuk menerima kritik, menghargai

waktu dan prestasi ilmiah, bebas dari prasangka, kemitraan dialogis,

memiliki dan menjunjung tinggi norma dan susila akademik serta

tradisi ilmiah, dinamis, dan berorientasi kemasa depan. Budaya

akademik dapat dipahami sebagai suatu totalitas dari kehidupan dan

53

Berdasarkan hasil observasi selama mengikuti ujian-ujian sejak bulan

Maret 2013 hingga bulan November 2014.

Page 139: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

124 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

kegiatan akademik yang dihayati, dimaknai dan diamalkan oleh warga

masyarakat akademik khususnya di lembaga pendidikan. Budaya

akademik lebih cenderung diarahkan pada budaya kampus yang tidak

hanya bertujuan untuk meningkatkan intelektual, tetapi juga kejujuran,

kebenaran dan pengabdian kepada kemanusiaan, sehingga secara

keseluruhan budaya kampus adalah budaya dengan nilai-nilai karakter

positif. Budaya akademik juga merujuk pada cara hidup masyarakat

ilmiah yang majemuk dan multikultural. Selain itu, budaya akademik

bernaung dalam sebuah institusi yang mendasarkan diri pada nilai-nilai

kebenaran ilmiah dan objektifitas.

Oleh karena itu, tanpa melakukan kegiatan-kegiatan

akademik, mustahil mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta akan memperoleh nilai-nilai normatif akademik.

Boleh jadi ia mampu berbicara tentang norma dan nilai-nilai akademik

tersebut di depan forum. Namun, tanpa proses belajar dan latihan,

norma-norma itu tidak pernah terwujud dalam praktik kehidupan

sehari-hari. Bahkan sebaliknya, ia tidak segan-segan melakukan

pelanggaran dalam wilayah tertentu baik disadari maupun tidak

disadari. Mungkin juga yang terjadi nilai-nilai akademik hanya

menyentuh ranah kognitif, tidak sampai menyentuh ranah afektif dan

psikomotorik.

Fenomena semacam ini dapat saja terjadi pada seorang

akademisi, yang selamanya hanya menitipkan nama dalam

melaksanakan kuliah, penulisan karya ilmiah, penelitian, pengabdian

masyarakat. Hal inilah yang kemudian menginspirasi Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk melakukan

pembaharuan kurikulum, yakni dengan menerapkan kurikulum

integratif.54

Implementasi dari pengembangan kurikulum integratif

atau kurikulum yang terintegrasi di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta membuat proses belajar menjadi relevan dan

kontekstual. Sehingga bermakna bagi mahasiswa dan membuat mereka

54

Penjelasan lebih lanjut mengenai kurikulum integratif di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakartalihat Ramadhanita Mustika Sari,

“Model Integrasi Keilmuan pada Kurikulum di Universitas Islam (Sebuah Desain,

Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Integratif di Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta), Makalah disampaikan pada kegiatan AICIS (Annual

International Confrence on Islamic Studies) ke 13 di Lombok, NTB, Tanggal 18-21

November 2013.

Page 140: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 125

dapat berpartisipasi aktif. Hal ini dilakukan agar seluruh dimensi

manusia terlibat aktif (fisik, sosial, emosi, akademik).

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

melakukan beberapa hal agar dapat menunjang terciptanya budaya

akademik di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hal yang dimaksud, yakni: Pertama, adanya sumber daya manusia,

terutama staf pengajar (dosen) yang mempunyai keunggulan akademik

dan mempunyai dedikasi tinggi untuk pengembangan keilmuan.

Kedua, menguasai tradisi akademik yang unggul, melalui penyusunan

dan penerapan kurikulum yang aktual, realistik, dan berorientasi ke

depan. Diajarkan melalui proses belajar-mengajar dialogis, bebas, dan

objektif, dan kemudian dikembangkan dalam diskusi, seminar,

penelitian, penerbitan buku dan jurnal ilmiah, yang disebarluaskan

kepada masyarakat. Ketiga, tersedianya sarana dan prasarana

akademik yang memadai, seperti lingkungan kampus yang sejuk,

seperti adanya taman di tengah gedung Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, perpustakaan yang di lengkapi dengan

akses jurnal dan buku-buku yang otoritatif, yang dapat dengan mudah

mahasiswa download.

Penjelasan di atas, kemudian disimpulkan bahwa

perkembangan dan pembentukan budaya akademik di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memerlukan

pengembangan keteladanan yang ditularkan, intervensi melalui proses

pembelajaran, pelatihan, pembiasaan terus-menerus dalam jangka

panjang yang dilakukan secara konsisten dan penguatan serta harus

dibarengi dengan nilai-nilai luhur yang diterapkan oleh Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini dapat dilihat

pada saat ujian-ujian, baik WIP dan persentasi makalah di kelas.

Pada akhirnya Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta sebagai salah satu Perguruan Tinggi Islam yang merupakan

pusat kebudayaan akademik terikat pada etika. Etika yang Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta anut berintikan pada

suatu kebiasaan yang memberikan peluang bagi sivitasnya untuk

mengembangkan modal intelektual maupun modal kultural secara

optimal. Untuk itu, etika yang wajib dipedomani dan sekaligus

dikembangkan, yaitu: 1). Selalu ingin tahu. Hal ini sangat penting

karena merupakan suatu motivator yang mendorong seseorang untuk

menyelesaikan suatu permasalahn dan titik awal bagi tumbuhnya ilmu

pengetahuan. 2). Teliti, yakni selalu berusaha menemukan kesalahan

Page 141: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

126 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

atau kekeliruan untuk pencapaian suatu kesempurnaan. 3). Rasional,

artinya dalam memecahkan suatu permasalahn yang ditemukan selalu

menggunakan pikiran dan timbangan yang logis dan melakukan

penelitian yang kritis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan.

4). Objektif, artinya dalam mengemukakan sesuatu, harus sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya dan disertai dengan bukti otentik,

tanpa ada manipulasi dan pembelokan karena intimidasi pihak-pihak

tertentu. 5). Jujur, artinya bertindak sesuai dengan kenyataan tanpa

rekayasa, dan tanpa ada yang ditutupi dengan maksud mencari

keuntungan pribadi. 6). Inovatif, yakni memiliki daya cipta atau

kemampuan menciptakan sesuatu yang baru, baik dalam bentuk ide

ataupun karya nyata. 7). Terbuka, artinya bias menerima gagasan baru

dari pihak lain tanpa ada singgungan. 8). Produktif, kaum intelektual

tidak hanya hebat dalam menelurkan gagasan, tetapi juga ada karya

nyata dan penerapannya di masyarakat. 9). Multidimensi, artinya

bahwa kebudayaan dapat berdampak sangat kompleks.

Kesepuluh, kemampuan menjunjung tinggi norma akademik.

Norma akademik yang dimaksud adalah ketentuan, peraturan dan tata

nilai yang harus ditaati oleh seluruh mahasiswa Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkaitan dengan aktivitas akademik.

Adapun tujuan norma akademik ini, yakni agar mahasiswa mempunyai

gambaran yang jelas tentang hal-hal yang perlu dilakukan dalam

menghadapi kemungkinan timbulnya permasalahan di akademik. Hal-

hal yang termasuk norma akademik, antara lain: Pertama, mahasiswa

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak

menggunakan kata-kata atau karya orang lain sebagai kata-kata atau

karya sendiri dalam suatu kegiatan akademik. Kedua, mahasiswa

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak mencoba

mempengaruhi dosen dengan cara memberi hadiah atau mengancam

dengan maksud mempengaruhi penilaian terhadap prestasi

akademiknya. Ketiga, mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tidak melakukan tugas/kegiatan untuk

kepentingan orang lain dalam kegiatan akademik, atas permintaan

orang lain atau kehendak sendiri, seperti; ujian di mata kuliah,

kegiatan atau tugas akademik lainnya. Keempat, mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak melakukan hal-hal

yang bertentangan dengan norma-norma kepatutan dalam kehidupan

masyarakat akademik.

Page 142: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 127

Kesebelas, mampu bersikap toleransi terhadap perbedaan

pendapat, agama, ras dan suku. Mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta terdiri dari beragam agama, ras, suku

bangsa.55

Dengan keberagaman yang ada pada mahasiswa, akan

mempengaruhi sikap, tingkah laku dan pola pikir mahasiswanya. Oleh

karena itu kemampuan untuk bersikap toleran terhadap perbedaan

budaya menjadi penting untuk dimiliki mahasiswa. Sikap toleran

mahasiswa dapat dilihat selama proses pembelajaran di kelas.

Selain itu, Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta juga melakukan peningkatan sarana prasarana serta kualitas

pelayanan, seperti perpustakaan, public space, dll. Hal ini dilakukan

untuk mensukseskan membangun dan mengembangkan budaya

toleransi Di samping kriteria kuantitas dan kualitas secara fungsional,

penyediaan dan pengelolaan fasilitas pendidikan memenuhi kriteria:

aman, nyaman, dan manusiawi. Sangat diperlukan bagi

terselenggaranya pendidikan karakter yang memang merupakan

wahana pengembangan nilai-nilai kemanusiaan. Hal inilah yang

dilakukan oleh Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

yakni dengan selalu melakukan pembaharuan dan perbaikan fasilitas

sarana prasarana, serta kualitas pelayanan. Dari segi sarana prasarana,

sekarang (tahun 2014) telah ada quite room yang terbagi dua, yakni

quite room untuk mahasiswa laki-laki yang berada di lantai 2, tepatnya

di gedung sebelah Selatan dari pintu masuk Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Sedangkan quite room untuk mahasiswa

perempuan ada di lantai 2, di gedung sebelah Utara dari pintu masuk

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kedua quite

room ini sengaja letaknya berseberangan. Hal ini ditujukan agar

kenyamanan dan keamanan mahasiswa tetap terjaga, walau pun

mereka berada di quite room sampai malam hari. Hal ini berdasarkan

hasil wawancara dengan salah satu pengurus Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan juga mahasiswa, mereka sepakat

dengan adanya pemisahan ruang belajar nyaman atau lebih dikenal

55

Hal ini dapat dilihat pada dokumentasi/ arsip data mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sejak tahun 2012 mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakartatidak hanya berasal dari Indonesia

tetapi ada yang berasal dari Turki, Rusia, Perancis, dll. Dan mulai tahun 2012 juga

perkuliahan di kelas menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Arab, judul mata

kuliah juga menggunakan bahasa Inggris. Sehingga Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakartabisa dikatakan Universitas Kelas Dunia atau istilahnya world class university.

Page 143: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

128 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

dengan istilah ruang quite room. Menurut mereka, walaupun

mahasiswa berada di quite room hingga malam hari, tak masalah.

Karena tidak ada khawatiran terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.56

Selain quite room, pembaharuan juga terus dilakukan pada

sarana dan prasarana di taman Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang sebelumnya hanya ada bangku-bangku.

Kemudian di pertengahan tahun 2013 dibuatlah meja-meja, yang

dilengkapi dengan stop kontak yang aman, walau kondisinya hujan

sekalipun, stop kontak ini tak akan kemasukan air, karena dilengkapi

dengan tutup. Kemudian pada bulan Agustus 2014, taman Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dilengkapi lampu-lampu

yang terang, yang sebelumnya hanya lampu hias. Pemasangan lampu

di taman disebabkan karena ada usulan dari mahasiswa. Mereka hingga

malam hari mencari jurnal dan referensi lainnya dengan menggunakan

fasilitas WiFi Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sehingga, bukan hal yang aneh bila jam 8 malam pun di taman

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta masih ramai

mahasiswa. Mereka mengerjakan tugas-tugas kuliah, dan ada juga

yang diskusi mengenai tesis/disertasi mereka masing-masing.

Hingga akhir November 2014, ada banyak fasilitas yang

cukup mendukung untuk mahasiswa berdiskusi dan belajar secara

mandiri di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Fasilitas itu, yakni: adanya sinyal Wifi yang semakin baik, hal ini

cukup sangat membantu mahasiswa untuk mengakses jurnal-jurnal

internasional. Sehingga mahasiswa tidak mengalami kesulitan

melengkapi referensi pada tulisan mereka, sesuai ketentuan Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni 80% dari total

referensi yang ada dalam tulisan mereka. Ketentuan ini berlaku untuk

makalah pada mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan, juga pada

tesis ataupun disertasi mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Dan pemanfaatan referensi jurnal internasional

ini bukan hanya pencantuman di daftar pustaka, tetapi juga terlihat

pada footnote.

Layanan perpustakaan pun dioptimalkan, yang sebelumnya

perpustakaan buka hari Senin hingga Jumat dari jam 8 pagi hingga 4

sore. Sejak bulan Mei 2014 layanan perpustakaan di buka dari Senin

56

Hasil wawancara dengan Yusuf Rahman, Ketua Program Magister. Dan

juga wawancara ke beberapa mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah. Tanggal 14 November 2014.

Page 144: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 129

hingga Sabtu, dari jam 8 pagi hingga 4 sore. Hal ini cukup berdampak

pada mahasiswa, yang semakin semangat untuk mengunjungi

perpustakaan. Hal ini dikarenakan perpustakaan Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki ruang belajar yang nyaman,

dan mahasiswa dibebaskan memilih tempat mana yang nyaman untuk

mereka duduk. Di perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tempat duduknya beragam, ada lesehan ada juga

kursi dengan meja yang melingkar, dan ada juga kursi dengan meja

panjang. Di perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta juga tersedia dua puluh komputer yang bisa

digunakan oleh mahasiswa, semua komputer tersambung dengan

internet. Sehingga mahasiswa bisa mengakses referensi di internet.

Semua fasilitas dan sarana prasarana di Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terus ditingkatkan untuk menunjang

pembelajaran di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Berbagai fasilitas itu juga mendukung terbentuknya suatu

budaya akademik, yakni tradisi untuk duduk-duduk santai sambil

berdiskusi. Tempat favorit mahasiswa untuk berkumpul dan

berdiskusi, yakni di taman Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.57

Berdasarkan wawancara kepada beberapa

mahasiswa yang menurut peneliti cukup sering mengunjungi Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan terkadang hingga

malam betah berada di taman Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Taman menjadi tempat favorit mahasiswa

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk duduk

berlama-lama di depan laptop mengakses referensi. Selain itu,

mahasiswa juga biasa duduk santai sambil berdiskusi tentang banyak

hal, mulai dari makalah di mata kuliah, tema tesis ataupun disertasi

yang sedang mereka bahas, bahkan diskusi hal-hal yang terkait dengan

persoalan ada di masyarakat. Mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta merasa cukup nyaman berada di taman

dikarenakan suasananya yang cukup asri. Di taman Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ada beragam tanaman

berwarna-warni, juga ada suara gemericik air dari air mancur kecil

yang diletakkan di beberapa tempat di sekitaran taman Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian, ada suara

burung-burung yang mendekati pohon jambu dan pohon pepaya yang

57

Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama tahun 2013 hingga

Februari 2015.

Page 145: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

130 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

ditanam di sudut taman, dan kupu-kupu yang mendekati bunga-bunga

yang sedang bermekaran. Di taman Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta juga ada ikan hias yang dipelihara di kolam kecil,

juga ada kura-kura. Selain itu ada tujuh pohon, yang di tiap pohon ada

lima bangku yang terbuat dari batu, tempat duduk dan meja ini

mengelilingi pohon.

Deskripsi taman yang dijelaskan sebelumnya, kemudian

disimpulkan bahwa taman Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta merupakan tempat nyaman untuk belajar saat

siang hari yang panas. Hal inilah yang membuat mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merasa nyaman berada

di bawah pohon rindang. Apalagi fasilitasnya semakin lama semakin

ditingkatkan. Itulah sebabnya, taman Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta selalu ramai, tidak hanya di siang hari tetapi juga

di malam hari. Selain hari Senin sampai Jumat, di hari libur seperti

hari Sabtu dan hari Minggu pun mahasiswa suka datang ke taman

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hal ini didukung oleh hasil wawancara kepada Muhammad

Zakaria. Ia salah satu alumni Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Ia bercerita bahwa ujian proposal di semester 6

dan ujian promosi magister di semester 7 akhir. Artinya, Muhammad

Zakaria mampu menyelesaikan tesis dalam waktu satu tahun. Sewaktu

penulis konfirmasi, penyebab ia mampu menyelesaikan tesis dalam

waktu relative singkat. Ia menjelaskan salah satu penyebabnya, yakni

karena ruang quite room di SPs UIN Syarif Hidayatullah di buka dari

pagi hingga malam hari, dan dari hari senin hingga hari minggu.

Maksudnya, quite room dibuka nonstop dari hari senin hingga hari

minggu, dan dari pagi hingga malam. Sehingga ia dapat menyelesaikan

tesisnya di ruangan yang nyaman, aman dan mempunyai akses internet

yang baik.58

Hal yang sama juga penulis tanyakan ke beberapa

mahasiswa SPs UIN Syarif Hidayatullah yang berada di quite room

wanita maupun di quite room laki-laki. Mereka merasa nyaman berada

di sana, menyelesaikan tesis, dari pagi hingga malam hari di quite

room. Karena fasilitas yang baik, ruangan AC, nyaman, tempat belajar

yang disekat-sekat, kemudian WiFi yang baik, dan aman Karena

58

Wawancara dengan Muhammad Zakaria, mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakartaangkatan 2011. Ia ujian promosi

magister bulan Juli 2014. Kemudian wisuda magister pada tanggal 2 November

2014.

Page 146: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 131

dilengkapi dengan CCTV. Kemudian ruangan ini dibuka dari pagi

hingga malam hari, dan di hari libur seperti Sabtu dan Minggu pun

tetap di buka.59

Keduabelas, kemampuan bekerjasama. Kerjasama diartikan

sebagai perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya

mampu menjalin hubungan dengan orang lain dalam melaksanakan

tindakan dan pekerjaan. Hal ini merupakan salah satu ketrampilan

sosial yang dimiliki mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta untuk dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan

sehari-hari mereka. Keterampilan sosial tersebut meliputi kemampuan

berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang lain, menghargai diri

sendiri dan orang lain, mendengarkan pendapat atau keluhan dari

orang lain, memberi atau menerima kritik, bertindak sesuai norma dan

aturan, serta keterampilan bekerjasama.60

Keterampilan bekerjasama pada mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terlihat pada beberapa

aktivitas di perkuliahan, semisal mahasiswa program magister

bekerjasama dengan mahasiswa program doktor dalam menyelesaikan

tugas makalah mata kuliah PMSI. Di mata kuliah ini mahasiswa diberi

tugas kelompok dan tugas individu. Tujuan dosen pengampu mata

kuliah memberikan tugas kelompok agar mahasiswa terbiasa untuk

bekerjasama. Hal ini dikarenakan dalam belajar di kampus mahasiswa

tidak mungkin sendiri, selalu ada orang lain yang dibutuhkan untuk

meningkatkan kemampuan diri. Sebuah kerjasama yang baik akan

terwujud, jika setiap mahasiswa mampu berkomunikasi secara efektif

dalam lingkungannya. Bentuk komunikasi dan kerjasama yang paling

membantu perkembangan mahasiwa adalah kerjasama dan komunikasi

dengan teman satu kelas. Teman satu kelas ibarat sebuah keluarga

yang duduk dalam satu rumah, yang harus saling memotivasi dan

mengingatkan, sehingga terbentuk suasana kelas yang menyenangkan.

Tidak ada mahasiswa egois yang merasa paling pintar di antara yang

lain, saling bermusuhan dan saling menjatuhkan. Hal ini penulis lihat

pada beberapa mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan yang

59

Hasil wawancara ke beberapa mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, Tanggal 27 Januari 2015. 60

Salah satu penelitian tentang kemampuan bekerjasama, lihat Hery

Purnomo, “Kemampuan Bekerjasama dan Proses Pembiasaannya melalui

Pembelajaran Fisika SMA Berbasis Empat Pilar Pendidikan”, Tesis Universitas

Negeri Semarang, 2008, vii.

Page 147: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

132 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

diselenggarakan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.61

Ketigabelas, memiliki kemampuan managerial dan leadership.

Kepemimpinan (leadership) berkaitan dengan penentuan arah atau visi

organisasi, dan management berkaitan dengan pengendalian

(controlling). Selain itu juga, kepemimpinan berkaitan dengan

pengarahan (directing) sumberdaya organisasi untuk mencapai arah

atau visi organisasi berdasarkan prinsip-prinsip yang telah dibangun.

Kedua hal tersebut memang memiliki perbedaan.62

Tetapi kedua hal

ini cukup penting untuk dimiliki oleh seorang mahasiswa. Hal ini

karena seorang leader (pemimpin) adalah orang yang datang dengan

ide-ide baru dan menggerakkan seluruh organisasi ke dalam fase

berpikir untuk maju. Orang-orang seperti ini akan terus

mengembangkan strategi-strategi dan taktik baru. Ia memiliki

pengetahuan tentang tren terbaru, penelitian, dan keahlian. Di sisi lain,

manajer mempertahankan apa yang telah ditetapkan. Ia juga mampu

mempertahankan kontrol dan mengatasi gangguan dalam organisasi

yang mungkin ada. Manajer adalah seseorang yang menetapkan target

yang tepat, tolok ukur, analisis, dan menilai kinerja. Manajer

memahami orang-orang yang bekerja bersama mereka dan tahu mana

orang yang terbaik untuk tugas-tugas tertentu.63

Hal ini berarti bahwa

kepemimpinan adalah sikap dan perilaku yang selalu terbuka terhadap

saran dan kritik, mudah bergaul, bekerjasama, dan mengarahkan orang

lain.

Keempat belas, kemampuan belajar sepanjang hayat.

Mahasiswa dilatih untuk memiliki kesadaran di dalam diri mereka

untuk belajar sepanjang hayat. Hal ini dikarenakan berkembangnya

sebuah ilmu pengetahuan tidak dapat dilepaskan dari dorongan atau

hasrat ingin tahu, yang merupakan sifat dasar manusia. Hilangnya

dorongan ini akan mematikan atau melumpuhkan perkembangan ilmu

pengetahuan. Disamping itu, pesatnya perkembangan ilmu

pengetahuan tidak cukup hanya dimilikinya hasrat ingin tahu, tetapi

61

Hasil pengamatan penulis selama mengikuti perkuliahan pada semester

Genap Tahun Ajaran 2012/2013 hingga semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014. 62

Penjelasan lebih lanjut mengenai perbedaan antara kepemimpinan

(leadership) dengan management lihat tulisan Karen C. Robbins di

http://www.leadingtoday.org, Diakses Tanggal 1 November 2013. 63

Alan Murray, The Wall Street Journal Essential Guide to Management: Lasting Lessons from the Best Leadership Minds of Our Time, Harper (New York:

HarperCollins Publishers, 2010), 2.

Page 148: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 133

harus ditunjang dengan sebuah tindakan (action) berupa belajar terus

menerus. Kedua faktor inilah yang akan membedakan seorang civitas

akademika dengan komunitas lain dalam kehidupan masyarakat.

Hilangnya kedua faktor ini akan menghilangkan keunikan sebuah

Perguruan Tinggi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Sikap

ilmiah ini tidak saja terkait dengan pola pikir yang ilmiah, tetapi juga

secara emosi (afektif) dan perilaku (psikomotor).\ Kemampuan belajar

sepanjang hayat juga terkait dengan pendidikan sepanjang hayat,

yakni, pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan

dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.64

Di bab lain dalam Undang-Undang yang sama dijelaskan bahwa setiap

warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan

sepanjang hayat.65

Pendidikan sepanjang hayat dalam kaitannya dengan kegiatan

Pendidikan non-Formal, telah memberikan arah dan prinsip-prinsip

dalam mengembangkan kegiatan Pendidikan non-Formal. Prinsip-

prinsip itu, yakni: 1). Pendidikan hanya berakhir apabila manusia telah

meninggal dunia. 2). Kegiatan belajar ditunjukkan untuk

memperoleh, memperbaharui pengetahuan dan aspirasi yang telah dan

harus dimiliki oleh peserta didik. 3). Pendidikan memiliki tujuan

berangkai dalam mengembangkan kepuasan diri setiap peserta didik

yang menjalani kegiatan belajar. 4). Perolehan pendidikan merupakan

prasyarat bagi perkembangan kehidupan manusia. Hal ini berlandaskan

dengan konsep pendidikan sepanjang hayat sesuai dengan himbauan

Nabi Muhammad Saw., yakni ”tuntutlah ilmu di mulai sejak di buaian

hingga ke liang lahat”. Itu artinya, bahwa adanya anjuran dari Nabi

Muhammad Saw. untuk terus menuntut ilmu, terus belajar dengan

prinsip masih banyak ilmu yang belum diketahui.

Di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

mahasiswa dilatih agar memiliki kesadaran untuk belajar sepanjang

hayat. Hal ini terlihat pada usia mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Ada mahasiswa yang usianya di atas 60

tahun. Sewaktu penulis menanyakan alasan mereka melanjutkan kuliah

64

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Pasal yang menjelaskan secara langsung istilah pendidikan sepanjang hayat

tercantum dalam Bab III tentang Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 4, Ayat

(3). 65

Bagian lain yang membahas tentang ini adalah Bab IV, Bagian Kesatu

tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara, Pasal 5, Ayat (5) dalam Undang-undang

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Page 149: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

134 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

S3 padahal usia mereka telah lansia. Mereka menjawab bahwa prinsip

menuntut ilmu itu tidak dibatasi oleh usia. Selain itu juga ini

merupakan anjuran dari Nabi Muhammad Saw. bahwa menuntut ilmu

itu sampai akhir hayat. Ia juga merasakan semakin banyak belajar,

maka semakin banyak hal yang tidak diketahui.66

Kelimabelas, kemampuan memprediksi masa depan. Maksud

kemampuan memprediksi masa depan adalah kemampuan mahasiswa

melihat peluang-peluang yang ada untuk dapat dicapai di masa yang

akan datang. Kemampuan ini dapat diperoleh bila mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mempunyai motivasi

dan keinginan yang sungguh-sungguh untuk belajar sepanjang hayat,

belajar kapan pun dan dimana pun.

Keenambelas, kemampuan berkreasi. Salah satu tradisi

keilmuan yang tetap dikembangkan adalah adanya kebebasan dan

mimbar akademik, kebebasan berpikir dan berpendapat serta nilai

keterbukaan dalam mengembangkan keilmuan. Dengan adanya

kebebasan berfikir dan berpendapat maka akan munculah kemampuan

berkreasi di dalam diri seseorang. Hal ini penulis lihat pada beberapa

mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang kreatif. Setelah penulis tanya, mereka menjawab kemampuan

berkreasi muncul karena adanya kebebasan berfikir dan kebebasan

berpendapat yang diberikan oleh dosen sewaktu pembelajaran di kelas.

Sehingga kemampuan itu terus terlatih dan membuat mereka menjadi

mahasiswa yang kreatif.67

Kreatifitas haruslah diajarkan dan dilatih. Jarang ada orang

yang lahir langsung kreatif. Manusia kreatif biasanya ditempa oleh

alam dan kehidupannya dan didukung oleh otak yang encer. Tetapi

kreatifitas ini amat penting, untuk menghasilkan generasi “pencipta”

bukan hanya “pemakai”. Kreatifitas merupakan pengembangan dan

kemajuan pikiran yang menumbuhkan cara berfikir yang tidak

konvensional. Sehingga menciptkan lompatan besar dalam

pengetahuan dan aplikasinya. Selain itu kreatifitas juga merupakan:

kemampuan melihat masalah ketika orang lain tidak melihatnya;

66

Sumber data mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Didukung juga dengan hasil wawancara kepada beberapa mahasiswa

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakartayang usianya di atas 60 tahun.

Wawancara Tanggal 9 Januari 2015. 67

Hasil wawancara penulis terhadap beberapa mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakartayang respondennya diambil secara

acak. Tanggal 28 November 2014.

Page 150: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 135

kemampuan melihat suatu masalah dengan sudut pandang berbeda;

kemampuan berkreasi dalam menggabungkan beberapa hal/ gagasan

yang lama atau sudah ada menjadi baru; kreatifitas bisa berkembang

dengan latihan-latihan; untuk menjadi kreatif sering kali kita harus

berfikir seperti pola berfikir anak kecil yang tidak terikat pada aturan-

aturan logika.68

Berikut ciri-ciri orang yang genius karena kemampuan

kreatifitas yang ia miliki, yakni: mereka memilik rasa ingin tahu dan

ketertarikan akan sesuatu yang besar. Selain itu mereka mempunyai

niat yang besar untuk belajar berbagai ilmu, dan mereka akan senang

dengan tantangan-tantangan. Mereka selalu siap untuk menanggung

segala konsekuensi atas apa yang dilakukan. Karena mereka selalu

melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang positif. Sehingga

mempunyai niat untuk menggabungkan sesuatu dengan sesuatu yang

lain. Kemudian sering melihat sesuatu dengan berbagai cara yang

berbeda.69

Kreatifitas mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dapat dilihat dari produk hasil pemikiran mereka,

seperti disertasi mahasiswa yang berjudul “Fikih Kedokteran

Kontemporer (Analisis Produk Pemikiran Hukum Majma' al-Fiqh al-

Islāmī 1985-2010 dalam Bidang Kedokteran)” yang ditulis oleh Endy

Muhammad Astiwara.70

Menurut penulis, mahasiswa yang mampu

mengkomparasikan berbagai jenis ilmu (ilmu kedokteran dan ilmu

fiqh), dikarenakan adanya kreatifitas yang dimilikinya. Selain itu, ia

juga memiliki keingintahuan yang besar terhadap ilmu kedokteran,

walaupun konsentrasi keilmuaannya adalah fiqh. Karean

keingintahuan yang besar inilah yang membuat Endy Muhammad

Astiwara siap dengan tantangan-tantangan, yang kemudian

menghasilkan disertasi yang kreatif. Sehingga, siapapun yang

68

Penjelasan lebih lanjut mengenai kreatifitas lihat Iwan Sugiarto, yang Lupa Diajarkan oleh Sekolah: Mengoptimalkan Daya Kerja Otak dengan Berfikir Holistik dan Kreatif (Jakarta; Gramedia, 2011), 107.

69 Lihat Iwan Sugiarto, yang Lupa Diajarkan oleh Sekolah:

Mengoptimalkan Daya Kerja Otak dengan Berfikir Holistik dan Kreatif, 109. 70

Lihat disertasi Endy Muhammad Astiwara yang berjudul “Fikih

Kedokteran Kontemporer (Analisis Produk Pemikiran Hukum Majma' al-Fiqh al-

Islāmī 1985-2010 dalam Bidang Kedokteran)”. Ia ujian promosi doktor tanggal 17

Februari 2015.

Page 151: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

136 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

membaca judul disertasinya, akan tertarik untuk mengetahui lebih

mendalam mengenai isi disertasinya.71

Ketujuhbelas, memiliki sikap hidup yang kompeten dan teruji.

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selalu berusaha

untuk menanamkan nilai-nilai yang biasa disebut dengan pendidikan

karakter. Nilai-nilai yang bisa diinternalisasikan dalam diri mahasiswa

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada proses

pembelajaran di kelas. Nilai-nilai yang dimaksud, antara lain: mandiri,

kreatif, berani mengambil resiko, berorientasi pada tindakan,

kepemimpinan, kerja keras, jujur, disiplin, inovatif, tanggung jawab,

kerjasama, pantang menyerah, komitmen, realistis, rasa ingin tahu,

komunikatif, dan motivasi kuat untuk sukses.72

Dengan adanya

penanaman nilai-nilai karakter di dalam diri mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, maka diharapkan

mereka akan memiliki sikap hidup yang kompeten dan teruji.

Mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dilatih memiliki sikap hidup yang kompeten dan teruji.

Latihan ini terlihat pada saat mahasiswa menjalani proses

penyelesaian studi di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Proses yang mereka lalui, yakni menghadapi beberapa kali

ujian, seperti ujian proposal tesis/disertasi, ujian Work in Progress

(WIP),73

ujian komprehensif, ujian pendahuluan tesis/disertasi, dan

ujian promosi magister/doktor. Selain itu juga, mahasiswa wajib

memverifikasi bahan ujian mereka kepada dosen verifikasi. Setelah

mempersentasikan dihadapan dosen verifikasi, dan mendapatkan Acc.

untuk mendaftarkan ujian. Kemudian mahasiswa bisa mendaftarkan

ujian. Dan ini berlaku untuk setiap kali mereka mendaftarakan ujian.

Berdasarkan hasil wawancara kepada mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

menyelesaikan studi di kampus ini. Ia menceritakan tentang proses

71

Hasil analisis penulis sewaktu menghadiri ujian promosi doktor

mahasiswa atas nama Endy Muhammad Astiwara, Tanggal 17 Februari 2015. 72

Penjelasan mengenai pendidikan karakter lihat, Tim Pusat Kurikulum

Pengembangan Pendidikan Karakter, Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama (Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

Direktorat Jenderal Mandikdasmen Kemendiknas RI, 2010), 10-11. 73

Mahasiswa program magister wajib 3 kali ujian Work in Progress, dan

mahasiswa program doktor wajib mengikuti 4 kali ujian Work in Progress. Sumber:

Pedoman Akademik Program Magister dan Doktor Pengkajian Islam 2011-2015,

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, 23.

Page 152: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 137

penyelesaian studi, mulai dari mencari dosen untuk memverifikasikan

bahan ujian. Kemudian ujian proposal disertasi. Selanjutnya ujian

Work in Progress. Setelah itu, ujian komprehensif. Lalu ujian

pendahuluan disertasi. Hingga akhirnya ujian promosi doktor. Menurut

pengalamannya, bertemu dengan banyak dosen dan mempersentasikan

disertasi ke dosen dengan beragam konsentrasi. Hal itu memberikan

banyak hikmah, terutama membuatnya memiliki sikap hidup yang

kompeten dan teruji. Maksudnya, ia cukup merasakan manfaat dari

bertemu dengan beragam dosen, yang memberikan beragam saran dan

masukan membuatnya menjadi lebih kompeten dan teruji. Pengaruh

yang dirasakan mahasiswa ini dalam penyelesaian disertasi, yakni ia

mendapatkan banyak masukan-masukan. Walau terkadang harus

mengalami dilema, di saat penguji ujian Work in Progress memberikan

saran yang tidak sama dengan sarannya pembimbing. Bahkan

terkadang perspektif yang dosen berikan, antara dosen satu dengan

yang lainnya bertolak belakang.74

Tujuan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menetapkan capaian pembelajaran memiliki sikap hidup yang

kompeten dan teruji, yakni agar kelak bila mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah menyelesaikan

kuliahnya, kemudian kembali ke masyarakat. Maka, mereka tidak

membutuhkan waktu yang lama untuk bisa beradaptasi dan bersabar

menghadapi berbagai permasalahan dalam kehidupan masyarakat yang

plural dan penuh dinamika. Hal ini berdasarkan landasan Alquran surat

Ali Imron (3) ayat 142, yang berbunyi: “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar”.

Ayat ini menyuruh manusia untuk berfikir positif atas setiap kejadian

yang hadir dalam kehidupannya. Dengan berfikir positif, maka

seseorang akan memiliki sikap hidup yang kompeten dan teruji.

Hal ini juga didukung oleh Ventrella dalam tulisan yang

berjudul Kekuatan Berfikir Positif dalam Bisnis: 10 Strategi Mendapatkan Hasil Maksimal. Menurutnya, ada sepuluh ciri orang

yang berfikir positif, yakni: optimisme, antusiaisme, keyakinan,

integritas, keberanian, kepercayaan diri, keuletan, kesabaran,

ketenangan, dan fokus. Pertama, optimisme. Optimisme adalah suatu

keyakinan dan ekspektasi akan hasil-hasil positif, bahkan dalam

74

Hasil wawancara dengan Zakiyah Darajat, alumni Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tanggal 3 Februari 2015.

Page 153: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

138 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

menghadapi kesulitan, tantangan atau krisis. Kedua, antusiaisme.

Antusiaisme, yakni memiliki tingkat minat yang tinggi, energi positif,

gairah atau motivasi pribadi. Ketiga, keyakinan. Keyakinan, yaitu

mempercayai diri sendiri, orang lain dan kekuatan spiritual yang lebih

tinggi untuk memberikan dukungan dan petunjuk ketika diperlukan.

Keempat, integritas. Integritas merupakan suatu sikap berupa tindakan

berdasar komitmen pribadi untuk kejujuran, keterbukaan dan keadilan;

hidup dengan dan untuk standar seseorang. Kelima, keberanian.

Keberanian adalah kemauan untuk mengambil resiko dan mengatasi

rasa takut, bahkan ketika hasilnya tidak pasti. Keenam, kepercayaan

diri. Kepercayaan diri, yakni suatu perasaan akan keyakinan secara

pribadi akan kemampuan, kapabilitas dan potensi dalam diri seseorang.

Ketujuh, keuletan. Keuletan merupakan sebuah usaha tak kenal lelah

atas suatu tujuan, maksud, atau sebab. Kedelapan, kesabaran.

Kesabaran adalah kesediaan untuk menunggu kesempatan, kesiapan,

atau hasil dari diri sendiri dan orang lain. Kesembilan, ketenangan.

Ketenangan adalah suatu sikap mempertahankan ketentraman dan

mencari keseimbangan sehari-hari dalam menanggapi kesulitan,

tantangan, atau krisis, menyediakan waktu untuk berefleksi dan

berfikir. Kesepuluh, fokus. Fokus adalah perhatian yang diarahkan

melalui penetapan tujuan dan prioritas.75

Berdasarkan hasil wawancara penulis ke mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah enam kali

mengikuti ujian WIP, tiga kali ia lulus dan mendapatkan nilai,

kemudian sebanyak tiga kali pula ia tak lulus dan diharuskan untuk

ujian mendaftarkan ujian WIP kembali. Hasil wawancara penulis

kepada mahasiswa ini, penulis deskrispikan sebagai berikut. Menurut S

(nama mahasiswanya penulis tulis dengan inisial), ia mampu bertahan

dan tidak ngedown (patah arang). Karena ia telah beberapa kali

mengikuti ujian WIP, tetapi sering kali tidak lulus dan diharuskan

mengulang ujian WIP kembali. Hal ini karena, ia mempunyai

pemikiran bahwa yang membedakan antara orang biasa-biasa

prestasinya dengan orang yang luar biasa adalah cara yang mereka

pilih dalam menghadapi kegagalan. Jadi, bagaimana ia menghadapi

sesuatu yang tidak diinginkan dari usaha yang telah dilakukan.

Misalnya, ia tidak lulus ujian WIP, padahal persiapan dilakukan telah

75

Scott W. Ventrella, Kekuatan Berfikir Positif dalam Bisnis: 10 Strategi Mendapatkan Hasil Maksimal, Alih Bahasa Bernadeta (Jakarta: Prestasi Pustaka,

2003), 87-89.

Page 154: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 139

sematang mungkin, dan upaya yang dilakukan telah semaksimal

kemampuan. Tetapi, ia berusaha untuk berfikir positif dalam

menyikapi hal itu. Karena ia ingat bahwa Tuhan mengajarkan manusia

tentang materi pendidikan yang bernama keimanan. Keimananlah yang

membuatnya sanggup meyakini bahwa semua yang terjadi, dan semua

yang diizinkan Tuhan untuk ada di dunia ini, pastilah mengandung

hikmah. Keimanan juga, yang sanggup membuatnya nyaman dan

mempunyai perasaan tenang menghadapi ujian Work in Progress.

Walau sering kali ia tidak mendapatkan nilai sewaktu ujian Work in

Progress.76

Pernyataan di atas sesuai dengan Alquran, sebagai kitab suci

umat Islam. Ada beberapa surat yang menjelaskan mengenai

keimanan, diantaranya terdapat pada surat Ali Imran ayat 139, surat

Ali Imran ayat 200, dan surat Al-Mujadalah ayat 11.77

Inti dari surat-

surat yang disebutkan ini, yakni memberikan penjelasan bahwa

keimananlah yang sanggup membuat manusia mampu melihat sesuatu

yang tak terlihat, misalnya hal-hal yang ghaib seperti masa depan

manusia, dan jaminan keamanan dan ketenangan dalam hidup manusia,

di hari ini dan hari esok. Semua hal yang ghaib itu tak bisa disaksikan,

tak bisa dirasakan kehadirannya, dan tak bisa diyakini kebenarannya.

Kecuali bila manusia mengaktifkan hati dengan keimanan. Artinya,

keimanan merupakan kecerdasan yang kapasitasnya tak terbatas,

kecerdasan tak terbatas. Akal manusia adalah kecerdasan yang

bertugas untuk menghitung sesuatu yang telah ada. Emosi manusia

adalah kecerdasan yang bertugas untuk merasakan sesuatu yang terjadi

atau sesuatu yang menimpa manusia. Kedua bentuk kecerdasan ini

sifatnya seringkali terbatas oleh fakta dan realita. Manusia tidak bisa

meramalkan hari depan dengan hanya menggunakan perasaan.

Manusia tidak bisa memastikan hidupnya akan seperti apa di hari

depan dengan hanya menggunakan akal. Keimanan hatilah yang

bertugas untuk menjalankan tugas-tugas demikian.78

76

Hasil wawancara kepada mahasiswa SPs UIN Syarif Hidayatullah.

Wawancara ini penulis lakukan pada saat setelah si mahasiswa ujian WIP ke enam,

dan tidak lulus. Tanggal 19 November 2014. 77

Lihat Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya (Jakarta:

Penerbit Cahaya Quran, 2013), 34, 59, 78. 78

Donah Zohar dan Ial Marshal, SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan, terj. Rahmani

Astuti (Bandung: Mizan, 2007), 20.

Page 155: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

140 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Selain itu, penulis juga mewawancara mahasiswa yang tidak

lulus ujian proposal. Ia berkisah, sewaktu mengikuti ujian proposal dan

dinyatakan belum dapat nilai (bahasa halus untuk mahasiswa yang

tidak lulus ujian). Saat mengetahui ia tidak lulus ujian, ia sangat

merasa terpukul. Hingga ia terfikir untuk melanjutkan studinya ke

kampus lain. Karena ia merasa sulitnya kuliah di Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tetapi, setelah banyak diskusi ke

teman-teman sesama mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Ternyata banyak juga mahasiswa yang tidak

lulus ujian proposal. Tetapi, dari sekian mahasiswa yang tidak lulus

itu, ada beberapa mahasiswa yang tak patah arang, ataupun berfikir

untuk mundur dan melanjutkan kuliah di kampus lain. Menurutnya,

salah satu faktor yang membuat ia akhirnya kembali untuk

melanjutkan kuliah di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, tidak jadi pindah kuliah ke kampus lain. Faktor itu adalah

faktor keyakinan. Karena baginya, cara yang telah ditetapkan oleh

sunnatullah agar kualitas iman manusia tetap stabil adalah

menyempurnakannya setiap saat, membersihkannya dari berbagai

bentuk keraguan, atau menyingkirkan hal-hal yang menghalangi hati

untuk memahami sesuatu.79

Menurut si mahasiswa ini, tanpa adanya keyakinan atau

keimanan di dalam diri manusia, maka tak kan berarti apa-apa.

Meskipun telinganya telah mendengar bahwa di balik kesulitan itu ada

kemudahan, di balik musibah itu ada hikmah, di balik kesulitan itu ada

peluang. Namun, bila tidak berupaya melatih hati memahami sesuatu,

menciptakan makna positif, menyingkirkan hal-hal yang menghalangi

hati untuk memahami sesuatu. Maka bisa jadi apa yang didengarkan

itu tak berguna baginya. Musibah dan apapun namanya di dunia ini

tidak secara otomatik membuat manusia menjadi lebih baik, lebih

cerah dan lebih kuat. Pendapatnya ini berpedoman dan berlandaskan

pada Alquran surat Al-An’am ayat 25 dan Al-An’am ayat 46.80

Pernyataan dari dua mahasiswa yang penulis wawancarai,

yang telah diuraikan sebelumnya memberikan kesimpulan bahwa

manusia menjadi bijak dan terbiasa berfikir positif, karena adanya

pemahaman di dalam diri mereka. Pemahaman ini muncul karena ia

79

Wawancara kepada mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah. Tanggal 2 Juni 2014. 80

Lihat Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya (Jakarta: CV.

Penerbit J-Art, 2004), 60, 64.

Page 156: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 141

memiliki keimanan dan keyakinan akan hikmah dibalik setiap masalah

yang hadir di dalam kehidupannya, contohnya masalah bagi

mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

adalah tidak lulus ujian proposal ataupun tidak lulus ujian WIP.

Artinya, faktor yang menentukan mahasiswa Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi bijak atau tidak bijak

menyikapi suatu kegagalan, bukan peristiwa yang menimpanya.

Melainkan, penghayatan yang digunakan untuk memahami peristiwa

itu. Sehingga, pengalaman bukanlah apa yang terjadi pada diri sendiri,

tetapi pengalaman adalah apa yang manusia lakukan atas peristiwa

terjadi. Pengalaman dengan definisi seperti ini adalah guru yang

mencerahkan.

Kesimpulan ini memberikan makna bahwa manusia bisa

menciptakan kegunaan positif dari musibah yang menimpa mereka.

Kegunaan positif yang dimaksud, misalnya untuk memperkuat diri

sendiri, untuk memahami diri sendiri, untuk mengubah diri sendiri

menjadi lebih baik dari sebelumnya. Hal ini sesuai dengan logika

Tuhan, yakni dalam surat Al-Mu’minu>n ayat 115 dan Al-Baqarah ayat

26.81

Dari petunjuk ayat di atas, maka istilah logika Tuhan disini bisa

dijelaskan bahwa semua yang terjadi atas kehendak Tuhan.

Maksudnya, semua yang ada dengan seizin Tuhan di muka bumi ini

mengandung kegunaan tertentu, dan manusialah yang diperintahkan

untuk menciptakan kegunaan-kegunaan positif dari kenyataan positif

maupun kenyataan negatif.

Tak sedikit mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta menghasilkan karya yang luar biasa, yang layak

dibaca dan dijadikan rujukan karena kualitas tulisannya yang baik,

analisisnya yang tajam. Mereka mampu menghasilkan karya sebaik

itu, justru pada saat dimana mereka ditekan oleh sistem perkuliahan di

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Mereka

diwajibkan melalui ujian-ujian dalam penyelesaian kuliahnya, seperti

ujian proposal, ujian WIP sebanyak tiga kali untuk mahasiswa program

magister dan WIP sebanyak empat kali untuk mahasiswa program

doktor. Tetapi, ketika sedang dilanda kegentingan inilah yang

membuat beberapa mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta akhirnya menyadari bahwa dirinya memiliki

81

Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, 120, 5.

Page 157: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

142 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

sesuatu yang lebih agung dari yang selama ini dipersepsikan negatif,

rendah ataupun lemah.82

Hal ini merujuk pada Alquran surat Al-Hadi>d ayat 23 bahwa

ketika manusia memahami bagaimana ketetapan Tuhan itu bekerja,

memahami sejarah umat manusia dan memahami kenyataan hidup

ini.83

Maka, manusia tidak mudah bersikap berlebihan menyikapi

setiap peristiwa hidup yang menimpanya. Maksudnya, yakni tidak

terlalu bersedih bila mendapatkan musibah dan tidak terlalu gembira

bila mendapatkan kesenangan. Hal ini juga diperjelas oleh surat al-

Inshirah ayat 4-5, yang artinya “karena sesungguhnya setelah kesulitan

itu ada kemudahan. Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada

kemudahan”.84

Meskipun telah pasti bahwa dibalik kesulitan itu ada

kemudahan, tetapi bila mata pikiran ini telah diprogram hanya untuk

melihat kesulitan, maka sangat mungkin sekali kemudahan itu tidak

terlihat. Hal ini karena mata pikiran manusia tidak bisa melihat

sesuatu, selain dari apa yang telah dipahami oleh pikirannya. Bila

pikiran manusia telah mencetak kesimpulan dan pemahaman bahwa

dunia ini isinya hanya kesulitan. Maka, matanya akan menyaksikan

kesulitan itu dimana-mana. Sebaliknya, bila pikiran manusia telah

mencetak kesimpulan bahwa dunia isinya kemungkinan dan peluang,

maka mata pikirannya pun akan menyaksikan kemungkinan dan

peluang itu dimana-mana.

Hal ini sesuai dengan teori sosiologi

pengetahuan, bahwa pemahaman seseorang terhadap apa yang ia

pikirkan akan mempengaruhi persepsi dirinya terhadap apa yang

dilihat dan dilakukan.85

Dalam praktek hidup tentu saja masalah yang muncul di

lapangan tidak semudah seperti dalam ceritanya. Mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah mengetahui hal

ini. Tetapi, pengetahuan ini perlu diperkuat dengan kesadaran yang

perlu ditanamkan ke dalam diri mereka. Kesadaran yang dimaksud

adalah selama mahasiswa menjadikan apa yang diraih sebagai

jembatan, atau jalan untuk meraih sesuatu yang lebih baik lagi dengan

menghidupkan kreatifitas yang dimiliki. Maka, adanya kemudahan

82

Hasil pengamatan penulis selama tahun 2013-2014. Data ini juga

didukung oleh hasil wawancara tak terstruktur kepada beberapa mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakartayang pernah mengalami tidak lulus

ujian proposal maupun ujian WIP. Bulan November 2014. 83

Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, 421. 84

Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, 560. 85

Hal ini telah dijelaskan pada bab 2 sub A pada disertasi ini.

Page 158: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 143

dibalik kesulitan itu akan ditemukan, meskipun tanggalnya

disembunyikan. Hal ini sejalan dengan Firman Tuhan dalam surat

Tha>ha ayat 15, yang artinya bahwa “Sesungguhnya Hari Pembalasan

itu akan datang. Aku merahasikan (waktunya) agar tiap-tiap diri itu

dibalas dengan apa yang ia usahakan”.86

Kreatifitas membutuhkan pola berfikir yang melihat semua

yang terjadi dan semua yang ada sebagai materi untuk dipelajari,

sebagai materi untuk menciptakan sesuatu, sebagai materi untuk

dialami. James Russell Lowell (1819-1891), mengatakan bahwa

“kreatifitas bukanlah menemukan sesuatu yang baru tetapi membuat

sesuatu yang telah ada menjadi baru”. Kreatifitas adalah melihat

sesuatu sama seperti orang lain, tetapi berfikir beda dengan orang lain

untuk memproduksi hasil yang berbeda.87

Hal demikian tentu sangat

sulit, apabila pola berpikir yang dipasang adalah pola pikir menutup.

Maksudnya, pola pikir yang menganggap ini paling benar, itu yang

paling salah. Bila dipikiran hanya ada satu jalan tunggal atau jawaban

tunggal untuk menyelesaikan permasalahan. Maka, kesimpulan itulah

yang membatasi dirinya. Beberapa pendapat para ahli mengenai

berfikir kreatif, mereka diantaranya: Linus Pauling. Ia menjelaskan

bahwa cara yang paling baik untuk mendapatkan ide bagus adalah

dengan memiliki ide sebanyak mungkin. Dengan memiliki ide

sebanyak mungkin akan membuat kita punya pilihan untuk

menentukan satu ide yang kreatif. Hal senada juga diungkapkan oleh

Edward de Bono, ia menyatakan bahwa lebih baik kita punya ide

banyak yang mungkin salah sebagiannya, daripada punya ide benar

namun hanya satu.88

86

Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, 482. 87

Adanya perhatian pada tema tentang kreativitas mulai muncul pada

tahun 1950an. Pada tahun 1967 terbitlah jurnal yang membicarakan mengenai

kreativitas yaitu “The Journal of Creative Behavior” dan pada permulaan tahun 1988

terbit pula jurnal dengan judul “The Creativity Research Journal”. Diakses dari

http://notivication5.blogspot.com/2009/10/sejarah-perkembangan-kreativitas.html

Tanggal 10 Januari 2015. 88

Kreatifitas terkait juga dengan manajemen diri seorang individu.

Sehingga kedua hal ini saling terkait dan saling keterbergantungan. Penjelasan lebih

rinci mengenai manajemen diri lihat, M. Uhl-Bien dan G.B. Graen, “Individual Self-

Management: Analysis of Professionals' Self-Managingactivities in Functional and

Cross-Functional Work Teams”, Academy of Management Journal, No. 41, 1998,

340-350.

Page 159: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

144 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Hal ini berlandaskan pada Alquran surat Az-Zumar ayat 27,

Al-Baqarah ayat 26, dan Az-Zumar ayat 9.89

Alquran menjelaskan

bahwa semua yang terjadi di dunia ini atas izin Tuhan, semua yang ada

atas ciptaan-Nya mengandung kegunaan. Tuhan menghendaki agar

kita menciptakan kegunaan positif (memilih yang bermanfaat). Semua

permisalan, penjelasan, peringatan, cobaan, dan ujian itu dimaksudkan

untuk memberikan tawaran memilih. Tuhan menghendaki agar

manusia menjatuhkan pilihan positif dengan menjadikan semua itu

sebagai pelajaran (i’tibar). Dikatakan sebagai pelajaran, berarti adanya

perintah untuk menjadikan semua itu sebagai materi yang dapat

memperluas cakrawala pikiran, menajamkan kesadaran dan

memperdalam pemahaman.

Para ahli Sumber Daya Manusia sepakat bahwa syarat penting

untuk mengubah diri ke arah yang lebih baik adalah komitmen pribadi

untuk berubah, kompetensi, keahlian, skill yang dibutuhkan, dan orang

lain yang mendukung. Komitmen akan membedakan apakah keinginan

untuk berbuat itu sebatas keinginan mulut atau keinginan yang

sungguh-sungguh. Keahlian akan menjadi pendukung utama atau

mempercepat langkah itu. Tanpa keahlian, maka bisa jadi keinginan

yang sungguh-sungguh itu banyak mengalami hambatan di lapangan,

yang tidak bisa diselesaikan secara cepat.90

Hal ini berlandaskan

dengan Alquran, terdapat pada surat Al-Ankabut ayat 69.91

Dalam

surat ini dijelaskan bahwa kesungguhan manusia akan menjadi jalan

untuk mendapatkan petunjuk tentang jalan.

Salah satu yang paling mendasar adalah persoalan tingkat

pemahaman manusia atas kehidupan ini. Banyak hal dalam hidup ini

yang langsung membuat manusia tenang, tegar, bahagia dan tak

mempermasalahkan masalah, hanya karena ia memahaminya. Tidak

89

Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, 150, 143, 5. 90

Penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini lihat Robert W. Renn, David G.

Allen and Tobias M. Huning, “Empirical Examination of The Individual-Level

Personality-Based Theory of Self-Management Failure”, Journal of Organizational Behavior, Vol. 32, No. 1, January 2011, 43. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/41415653. Tanggal 10 Januari 2015; Lihat juga S. J.

Ashford dan A.S. Tsui, “Self-Regulation for Managerial Effectiveness: The Role of

Active Feedbackseeking”. Academy of Management Journal, No. 34, 1991, 251-252.

Diakses dari http://www.jstor.org/stable/256442. Tanggal 10 Januari 2014;

Bandingkan dengan, C.A. Frayne dan G.P. Latham, “Application of Social Learning

Theory to Employee Self-Management Ofattendance”, Journal of Applied Psychology, No. 72, 1987, 388.

91 Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, 191.

Page 160: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 145

saja terhadap cara kerja hukum Tuhan yang ditugasi untuk mengatur

dunia ini, tetapi juga terhadap hubungan ke sesama manusia. Banyak

masalah hubungan yang selesai di meja pemahaman. Sebaliknya,

banyak hal yang mestinya bukan masalah, namun kenyataannya

menjadi masalah karena tidak adanya pemahaman.

Salah satu penyebabnya adalah karena manusia membiarkan

sumbat yang menutupi hatinya. Walaupun mata pikiran manusia telah

melihat sekian banyak kebenaran nyata, bahwa dibalik semua yang

diciptakan Tuhan dan dibalik semua yang diizinkan Tuhan itu ada

kegunaannya. Kemudian, dibalik masalah itu ada pelajarannya, dibalik

kesulitan itu ada kemudahan, tetapi bila hatinya masih tersumbat.

Maka, pemahaman yang mencerahkan akan sulit didapatkan. Hal ini

berlandaskan Firman Tuhan surat al-An’am ayat 46, yang artinya

“Perhatikanlah, bagaimana Kami berkali-kali memperdalam tanda-

tanda kebesaran Kami kemudian mereka tetap berpaling juga”.92

Menurut petunjuk Alquran yang telah dijelaskan di atas,

kemampuan manusia untuk memahami (membuka sumbat hati) ini

berhubungan dengan masalah tinggi-rendahnya keimanan. Selain itu

juga, untuk dapat memahami sesuatu secara baik dan dapat memaknai

kehidupan, perlu meningkatkan kecerdasan spiritual dalam berpikir

integralistik dan holistik. Hal ini berdasarkan tulisan Donah Zohar dan

Lan Marshall dari hasil studinya terhadap sejumlah orang yang

memiliki kecerdasan spritual yang tinggi,93

antara lain: Pertama,

memiliki kelenturan seperti watak air, kuat tetapi tidak keras. Kedua,

memiliki kesadaran diri yang tinggi, tahu dirinya, tahu ukuran

kemampuan, tahu apa yang harus dilakukan dan tahu apa yang harus

dihindari serta tahu Tuhannya. Ketiga, memiliki kapasitas untuk

memberdayakan penderitaan hidup. Semua orang mengalami

penderitaan, tetapi hanya orang yang mau meningkatkan kecerdasan

spritualnya94

yang mampu menggunakan penderitaan itu untuk

92

Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, 211. 93

Donah Zohar dan Ial Marshal, SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan, terj. Rahmani

Astuti (Bandung: Mizan, 2007), 16-17. 94

Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan

makna atau nilai (value). Kecerdasan spiritual dapat juga diartikan sebagai

kecerdasan inti menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks makna

yang lebih luas dan lebih kaya. Maksudnya, kecerdasan untuk menilai bahwa

tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain.

Penjelasan lebih lanjut lihat Donah Zohar dan Ial Marshal, SQ: Memanfaatkan

Page 161: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

146 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

kemajuan. Keempat, memiliki kualitas hidup yang bersumber pada visi

masa depan dan nilai-nilai kebenaran yang kokoh. Kelima, memiliki

kemampuan untuk menghindari hal-hal yang tidak penting. Keenam,

memiliki kemampuan untuk menemukan hubungan yang menyatukan

di antara sekian hal. Ketujuh, memiliki kemampuan untuk menemukan

alasan, jawaban dan makna hidup. Kedelapan, memiliki kemampuan

untuk menolong (berbuat baik) pada orang lain.

Hal ini sesuai dengan Firman Tuhan dalam surat Al-Ashr ayat

1-3.95

Keimananlah yang sanggup menembus pemahaman, makna dan

kegunaan di balik fakta dan realita yang terjadi secara kasat mata

(benda ghaib). Keimananlah yang menimbulkan perasaan bahwa ada

garansi keamanan dan ketenangan dengan adanya rasa kebersamaan

Tuhan. Keimananlah yang membuat manusia mampu menyatakan

bahwa selama masih ditakdirkan hidup, maka tak akan ada masalah

yang bisa membuatnya mati. Tetapi, hal itu tidak mudah untuk

dipahami. Salah satu cara agar hal itu menjadi mudah diterima dan

dipahami, yakni harus adanya kesungguhan hati. Selain itu, perlu

disingkirkan juga sumbat-sumbatan yang dapat menimbulkan keragu-

raguan, seperti apa yang benar, mana buktinya, tunjukkan dulu

buktinya. Dan hal yang terpenting lagi adalah membuang jauh-jauh

rasa penolakan, semisal saya tidak percaya, saya tidak yakin.

Uraian mengenai cara agar manusia mampu menerima setiap

takdir Tuhan, apa pun itu (baik ataupun buruk), yang telah

dideskripsikan sebelumnya. Kemudian, penulis simpulkan bahwa bila

hal ini dilakukan oleh mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Maka, mereka akan mampu menyelesaikan studi

di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, walaupun

beragam ujian harus dilalui. Hal inilah yang menjadi salah satu capaian

pembelajaran di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yakni mahasiswa memiliki sikap hidup yang kompeten dan

teruji. Capaian pembelajaran ini diharapkan membuat mahasiswa

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akhirnya

sanggup meraih prestasi tinggi di bidangnya. Prestasi yang dimaksud,

bukan hanya mahasiswa memiliki kecerdasan intelektual (Intelectual Question) yang tinggi, tetapi juga didukung oleh kecerdasan emosional

(Emotional Question). Kecerdasan jenis ini dalam aplikasinya dapat

Kecerdasan Spiritual dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan, terj. Rahmani Astuti (Bandung: Mizan, 2007), 18.

95 Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, 482.

Page 162: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 147

berupa: kecepatan mereka dalam menyembuhkan diri, kecepatan

mereka untuk bangkit lagi, kecepatan mereka untuk menguasai diri

(kemampuan untuk menyuruh dan melarang diri).

Nilai-nilai yang dapat diinternalisasikan dalam diri

mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pada proses pembelajaran di kelas, maupun pada proses penyelesaian

tesis/ disertasi. Nilai-nilai tersebut, yakni: mandiri, kreatif, berani

mengambil resiko, berorientasi pada tindakan, kepemimpinan, kerja

keras, jujur, disiplin, inovatif, tanggung jawab, kerjasama, pantang

menyerah, komitmen, realistis, rasa ingin tahu, komunikatif, dan

motivasi kuat untuk sukses.96

Penjelasannya sebagai berikut: 1). Mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada

orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. 2). Kreatif adalah

berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil

berbeda dari produk/jasa yang telah ada. 3). Berani mengambil resiko,

artinya kemampuan untuk menyukai pekerjaan yang menantang,

berani dan mampu mengambil resiko kerja. 4). Berorientasi pada

tindakan adalah mengambil inisiatif untuk bertindak, dan bukan

menunggu, sebelum sebuah kejadian yang tidak dikehendaki terjadi. 5). Kepemimpinan adalah sikap dan perilaku yang selalu terbuka

terhadap saran dan kritik, mudah bergaul, bekerjasama, dan

mengarahkan orang lain.

6). Kerja keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya

sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas dan mengatasi berbagai

hambatan. 7). Jujur adalah perilaku yang didasarkan pada upaya

menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam

perkataan, tindakan, dan pekerjaan. 8). Disiplin adalah tindakan yang

menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan

peraturan. 9). Inovatif adalah kemampuan untuk menerapkan

kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan

peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan. 10). Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku yang mau dan mampu

melaksanakan tugas dan kewajibannya. 11). Kerjasama adalah perilaku

96

Nilai-nilai ini berpedoman pada nilai-nilai pendidikan karakter.

Penjelasan lebih lanjut mengenai pendidikan karakter di Sekolah dapat dilihat pada

buku Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Lihat Tim Pusat

Kurikulum Pengembangan Pendidikan Karakter, Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama (Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

Pertama Direktorat Jenderal Mandikdasmen Kemendiknas RI, 2010), 10-11.

Page 163: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

148 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya mampu menjalin

hubungan dengan orang lain dalam melaksanakan tindakan dan

pekerjaan. 12). Pantang menyerah adalah sikap dan perilaku yang tidak

mudah menyerah untuk mencapai suatu tujuan dengan berbagai

alternatif. 13). Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal

yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun

orang lain.

14). Realistis adalah kemampuan menggunakan fakta/realita

sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan

keputusan maupun tindakan/perbuatannya. 15). Rasa ingin tahu adalah

sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui secara

mendalam dan luas dari apa yang dipelajari, dilihat, dan didengar. 16). Komunikatif adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang

berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain. 17). Motivasi

kuat untuk sukses merupakan sikap dan tindakan selalu mencari solusi

terbaik. Nilai-nilai yang dapat diinternalisasikan dalam diri mahasiswa

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

dijelaskan sebelumnya. Bila hal ini diaplikasikan dengan baik oleh

mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Maka, capaian pembelajaran yang diharapkan ada di dalam diri

mahasiswa akan terwujud.

Kedelapanbelas, mengutamakan orisinalitas pemikiran dan

karya. Mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta diwajibkan untuk menghargai dan mengakui karya ilmiah yang

dibuat orang lain. Sesuai dengan etika ini pengakuan hak milik orang

lain sebagai milik sendiri secara tidak sah, yang dalam karya akademik

dikenal dengan sebutan plagiat, dianggap sebagai penipuan, pencurian

dan bertentangan dengan moral akademik. Pelanggaran terhadap hak

atas kekayaan intelektual ini bukan sekedar pelanggaran etika

akademik ringan, bisa ditolerir dan cepat dilupakan, tetapi sudah

merupakan pelanggaran berat dengan sanksi sampai ke pemecatan. Hal

ini telah diterapkan oleh pihak Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yakni pengembalian ijazah mahasiswa program

doktor dan pengembalian ijazah mahasiswa program magister yang

terbukti karyanya terindikasi plagiat. Hal ini dilakukan oleh pihak

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai sanksi

tegas, agar tak ada kejadian serupa terjadi lagi dan agar mahasiswa

lebih teliti dan hati-hati dalam mengutip karya orang lain, agar tidak

terkena indikasi plagiat. Persoalan kejujuran ilmiah (academic

Page 164: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 149

honesty) merupakan konsideran penting, agar hasil karya ilmiah

mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menjadi tulisan yang orisinal dan berkualitas, baik dari segi ide

pemikirannya maupun hasilnya.

Hasil karya ilmiah akan diakui apabila dapat diulang oleh

orang lain di tempat lain dengan cara yang sama dan mendapatkan

hasil yang sama (reproducible), barulah dapat diakui sebagai

penemuan ilmiah. Sebagai gambaran umum, di dalam perkuliahan

etika sains di samping diterangkan pentingnya etika sains juga

diajarkan bagaimana menulis, melaporkan dan menganalisis data

percobaan secara betul. Jika etika sains secara betul diajarkan dan

diterapkan, maka diharapkan akan terbentuk pada diri mahasiswa

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pribadi yang

jujur, disiplin, bertanggung jawab dan sportif.97

Kesembilanbelas, mendapatkan pengakuan publik secara

nasional dan internasional. Berbagai upaya dilakukan agar karya

mahasiswa mendapatkan pengakuan publik secara nasional dan

internasional. Upaya-upaya itu diantaranya: pihak Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengeluarkan kebijakan

bahwa makalah tugas akhir mahasiswa di semua mata kuliah wajib

diserahkan ke bagian IT Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta untuk di unggah (di upload) dalam website

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.98

Hal ini

bertujuan agar makalah mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dapat dibaca oleh khalayak ramai, dan dapat di

download oleh siapa saja pengguna internet. Hal ini akan

berimplementasi pada pengakuan publik terhadap karya mahasiswa.

Begitu juga tesis dan disertasi mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dalam proses peng-upload-tan oleh

pengurus perpustakaan agar bisa dengan mudah di download oleh

khalayak ramai.

Selain itu juga, mulai tahun 2014 Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta mengeluarkan kebijakan tentang publikasi

97

Materi mengenai etika sains terdapat dalam pembelajaran pada mata

kuliah Sains, Religion and Education, Semester Genap 2012/2013. SPs UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. 98

Keterangan lebih jelas dapat dilihat pada Surat Edaran yang dikeluarkan

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah JakartaNomor:

Un.01/SPs/PP.00.9/1697/2014, Perihal Ujian Akhir Semester Dan Penulisan

Makalah. Surat edaran ini diterbitkan Tanggal 13 November 2014.

Page 165: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

150 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

disertasi ke dalam bentuk artikel, kemudian diwajibkan untuk

diterbitkan di jurnal nasional (untuk program magister) dan jurnal

internasional (untuk program doktor). Bukti jurnal ini telah diterbitkan

menjadi salah satu syarat untuk pengambilan ijazah.

Keduapuluh, memberikan manfaat kepada semua. Karya tulis

mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

diarahkan untuk dapat bermanfaat kepada semua. Maksudnya, yakni

karya tulis mahasiswa dapat menjadi salah satu alternatif solusi atas

permasalahan yang ada di bangsa, negara dan umat manusia.

Diharapkan, karya mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tidak hanya bermanfaat untuk masyarakat dalam

lingkup kecil, dimana mahasiswa berada tetapi juga bermanfaat untuk

siapa saja dan dimana saja. Oleh karena itulah, Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki semboyan “membaca dunia

dan di baca dunia”.

Capaian pembelajaran yang telah dijelaskan di atas dilihat

aplikasinya pada mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Bahan kajian untuk menganalisis capaian

pembelajaran itu, yakni pada aktivitas diperkuliahan, baik dalam

proses di kelas dalam penyelenggaraan mata kuliah wajib dan mata

kuliah pilihan, mata kuliah riset keahlian, serta ujian komprehensif,

ujian pendahuluan dan ujian promosi. Capaian pembelajaran ini

berpedoman dengan visinya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni:

mengintegrasikan keislaman, keilmuan, keindonesiaan dan

kemanusiaan untuk mengantarkan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menjadi Universitas Riset kelas Dunia (International Research University).

99 Dan misinya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu:

mengembangkan ilmu dan keahlian terbaik berbasis riset di Indonesia,

untuk Islam dan dunia. Mengembangkan ilmu-ilmu keislaman tingkat

tinggi berdasar pada pemahaman yang komprehensif terhadap realitas

Indonesia dan dunia, serta mengembangkan ilmu-ilmu sosial, alam dan

eksakta dan mengintegrasikan ilmu-ilmu tersebut dengan studi

keislaman. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai, yakni Magister dan

Doktor Kajian Islam yang menghasilkan publikasi ilmiah bidang

integrasi keislaman, keilmuan, keindonesiaan dan kemanusiaan dengan

kualitas internasional. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan Magister

dan Doktor Kajian Islam yang memiliki pemahaman dan wawasan

99

Diakses dari http://graduate.uinjkt.ac.id/index.php/profil/visi-dan-

misi#sthash.JxqtltXu.dpuf. Tanggal 22 November 2014.

Page 166: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 151

keislaman yang komprehensif, mempunyai keahlian dalam

pengembangan ilmu agama Islam sesuai bidang yang ditekuni,

kesadaran ilmiah yang tinggi, terbuka dan responsif terhadap

perubahan sosial, dan berakhlak mulia.

Dalam proses pencapaian indikator pembelajaran yang

diterapkan di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

serta bahan kajian untuk menganalisis capaian pembelajaran itu,

terdapat kelemahan. Kelemahan sistem pembelajaran di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, antara lain: dalam

ujian-ujian WIP (Work ini Progress) tidak adanya keseragaman dalam

pemberian hasil evaluasi ujian mahasiswa. Hal ini dikarenakn belum

adanya indikator penilaian tertulis yang jelas. Sehingga bisa menjadi

pedoman penilaian yang dapat dibaca dan dipahami baik oleh

mahasiswa maupun dosen penguji. Selain itu juga, adanya kebijakan

80% referensi karya tulis mahasiswa wajib berasal dari jurnal

internasional. Karya tulis mahasiswa itu baik berupa makalah untuk

mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan, maupun juga tesis dan

disertasi. Hal ini cukup membutuhkan waktu bagi mahasiswa untuk

bisa beradaptasi dengan kebijakan ini, apalagi karena belum

terbiasanya menjadikan jurnal internasional sebagai sumber rujukan

utama referensi. Sehingga membuat mahasiswa cukup kesulitan untuk

mengolah dan menganalisis jurnal-jurnal internasional itu menjadi

referensi bagi tesis maupun disertasi mereka. Hal ini berefek pada hasil

karya mahasiswa terutama mahasiswa yang melakukan penelitian

sosial (penelitian lapangan), sering kali dosen penguji berkomentar

tulisan mereka seperti kumpulan kutipan dari jurnal-jurnal yang

mereka cantumkan, tanpa adanya analisis mendalam mengenai teori-

teori yang dipakai untuk menjawab permasalahan yang ada dalam tesis

ataupun disertasi mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.100

Penjelasan mengenai capaian pembelajaran yang telah

diuraikan sebelumnya memberikan kesimpulan bahwa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengharapkan

mahasiswa yang kuliah disini mempunyai kompetensi sebagai peneliti

100

Berdasarkan wawancara tak terstruktur kepada beberapa mahasiswa

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tanggal 20-21 November

2014. Data ini didukung juga dengan hasil pengamatan peneliti selama menghadiri

ujian-ujian, seperti ujian WIP maupun ujian pendahuluan. Pengamatan ini dilakukan

selama tahun 2013-2014.

Page 167: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

152 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

yang mempunyai karakter sebagai berikut: mampu membedakan opini

dan fakta, memiliki rasa ingin tahu yang besar, peduli terhadap

lingkungan, jujur terhadap fakta, terbuka dan fleksibel, berani

mencoba, berpendapat secara ilmiah dan kritis, bekerja sama, ulet dan

gigih, bertanggung jawab dalam melakukan penelitian.

Untuk mendapatkan data mengenai efektivitas pembelajaran di

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis juga

melakukan wawancara mendalam ke beberapa mahasiswa dan alumni

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Data hasil

wawancara mendalam di dukung juga dengan hasil pengamatan

penulis selama menghadiri ujian-ujian di Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, seperti ujian proposal, ujian Work in

Progress (WIP), dan ujian pendahuluan.

Mahasiswa yang dijadikan responden untuk di wawancarai

dipilih berdasarkan kriteria, yaitu: 1). Mahasiswa Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2). Mahasiswa yang sedang

menyelesaikan tesis ataupun disertasi. 3). Mahasiswa yang pernah

mengikuti ujian-ujian, baik ujian proposal maupun ujian WIP. Berikut

ini deskripsi penulis terhadap hasil wawancara tak terstruktur kepada

beberapa mahasiswa yang dipilih secara acak tetapi sesuai dengan

kriteria yang disebutkan sebelumnya.

Hasil wawancara mendalam yang penulis lakukan pada

mahasiswa bernama Nurlaila. Penulis menanyakan beberapa hal,

yakni: bagaimana pendapat Anda tentang Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang terkenal dengan kampus mencetak

orang-orang liberal? Mengapa Anda memilih kuliah di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? Apa kelebihan dan

kelemahan kuliah di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta? Dari hasil wawancara itu, kemudian penulis simpulkan dan

deskripsikan sebagai berikut.101

Nurlaila bercerita dahulu sebelum memilih melanjutkan S3 di

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ia memang

mendengar banyak hal negatif tentang kampus ini. Hal negatif yang

sering ia dengar, salah satunya tentang UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta sebagai kampus liberal dan mencetak orang-orang yang liberal

secara pemikiran, atau dengan kata lain banyak alumni UIN yang

pemikirannya bebas. Tetapi, hal itu justru menjadi tantangan tersendiri

101

Hasil wawancara dengan Nurlaili, mahasiswa program doktor angkatan

2011/2012. Tanggal 26 Januari 2015.

Page 168: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 153

baginya. Benarkah UIN Syarif Hidayatullah seperti itu. Benarkan

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menghasilkan

alumni-alumni yang liberal. Kemudian, ia berkeinginan untuk

mendaftarkan diri menjadi mahasiswa program doktor Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.102

Nurlaili menyelesaikan S1 di IAIN Mataram, NTB Jurusan

Tafsir Hadits, kemudian melanjutkan kuliah di IIQ (Institut Ilmu

Quran) dengan mengambil konsentrasi yang lebih khusus, yakni

konsentrasi Ulumul Quran. Selanjutnya, ia kuliah S3 di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan mengambil

konsentrasi yang sama, yakni Tafsir. Setelah menjadi mahasiswa

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ia merasa

biasa-biasa saja. Tidak se-ekstrim yang orang bilang, bahwa pasca

tempatnya orang-orang yang pemikirannya liberal. Kemudian, ia juga

mendengar banyak yang berkata bahwa masuk pasca itu sulit dan

keluarnya lebih sulit lagi. Belum lagi banyak peraturan-peraturan/

kebijakan yang selalu di up date, yang justru membuat beberapa

mahasiswa (yang kebetulan ada beberapa temannya yang akhirnya

mundur, atau melanjutkan ke pascasarjana di kampus lain).103

Menurutnya, kebebasan berfikir dan berpendapat adalah hal

yang biasa pada masyarakat akademis. Apa lagi bila pendapat atau

argumen yang dikeluarkan oleh mahasiswa atau pun dosen didukung

oleh fakta dan data yang jelas, bukan sekedar opini, apa lagi gosip.

Bila kita selalu mengkritisi informasi yang di dapat, baik kritis

terhadap kebenaran informasi itu, maka tidak akan mudah terprofokasi

oleh informasi yang mungkin akhirnya dapat menimbulkan konflik

atau permusuhan. Selain itu, kebebasan berfikir dan berpendapat

menjadi salah satu sarana untuk mahasiswa bebas berkarya, bebas

meneliti apa saja tanpa takut dengan hal-hal yang dianggap tidak etis

untuk diteliti, misalnya meneliti tentang hal-hal yang terkait dengan

masalah kedokteran, seperti hukum me-regenerasi sel dalam

pandangan hukum Islam.104

102

Hasil wawancara dengan Nurlaili, mahasiswa program doktor angkatan

2011/2012. Tanggal 26 Januari 2015. 103

Hasil wawancara dengan Nurlaili, mahasiswa program doktor angkatan

2011/2012. Tanggal 26 Januari 2015. 104

Hasil wawancara dengan Nurlaili, mahasiswa program doktor angkatan

2011/2012. Tanggal 26 Januari 2015.

Page 169: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

154 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Adanya kebebasan memilih permasalahan dalam penelitian,

dan juga mengintegrasikan dua atau beberapa rumpun ilmu untuk

menjawab permasalahan. Misalnya Nurlaila, ia tertarik meneliti antara

hubungan neorologi terhadap menghafal Alquran pada anak usia dini.

Penelitian ini berusaha mengintegrasikan ilmu kedokteran dengan

tafsir Alquran. Hal ini dikarenakan juga program studi yang ada di

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta hanya ada satu,

yakni pengkajian Islam, dengan beragam bidang keahlian/ konsentrasi.

Sehingga sangat memungkinkan terjadinya integrasi keilmuan, yang

tidak hanya tercermin dari nama konsentrasinya saja, tetapi juga dari

karya ilmiah yang dihasilkan oleh mahasiswa Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini sesuai dengan mottonya

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni

menghasilkan tesis dan disertasi yang layak dibaca dunia. Ditambah

lagi kurikulum integratif yang diterapkan di Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta cukup berpengaruh terhadap hasil tesis

dan disertasi mahasiswa.105

Hal itu cukup dirasakannya sekarang, yang saat ini sedang

menulis disertasi yang bertema menghapal Alqur’an pada anak balita,

dengan menggabungkan ilmu kedokteran dengan teknik tahfis

(menghapal Alqur’an). Disertasi ini hasil perjuangan panjang yang

telah dilakukannya, yakni dalam mencari permasalahan yang sesuai

dengan kurikulum di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yakni adanya integrasi antara ilmu umum dan ilmu agama.

Tetapi ternyata, baginya bukan hal yang mudah untuk menemukan

permasalahan dengan ketentuan itu. Hingga ia 32 kali ganti judul

proposal disertasi, dengan empat proposal yang telah jadi, yang

kemudian dirombak lagi. Tetapi, setelah ujian proposal dan lulus, ia

mampu membuat proposal disertasi dengan tema yang menarik, sangat

terlihat integrasi antara ilmu umum dan ilmu agama. Memang hasilnya

luar biasa.106

Menurut Nurlaili, kuliah di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta mendapatkan banyak manfaat, antara lain:

kurikulum integratif yang diterapkan di kampus ini, menambah

wawasan dirinya tentang berbagai hal, melihat segala sesuatu dengan

105

Hasil wawancara dengan Nurlaili, mahasiswa program doktor angkatan

2011/2012. Tanggal 26 Januari 2015. 106

Hasil wawancara dengan Nurlaili, mahasiswa program doktor angkatan

2011/2012. Tanggal 26 Januari 2015.

Page 170: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 155

beragam sudut pandang, dan tidak membatasi diri mengkaji atau

membahas permasalahan yang terkait dengan Konsentrasi Tafsir,

tetapi lebih kontekstual. Ia memahami selama ini tafsir seolah identik

dengan hal-hal yang tekstual dan normatif, tetapi di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kajian tafsir menjadi

lebih aplikatif dan kontekstual.107

Di sisi lain, menurutnya sistem pembelajaran di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki kelemahan

dari segi pendalaman teori sesuai konsentrasi mahasiswa. Hal ini

dikarenakan mahasiswa tidak mendapatkan mata kuliah khusus sesuai

dengan konsentrasi mereka. Mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan

di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak khusus

menjurus pada konsentrasi tertentu. Misalnya saja mata kuliah wajib,

yakni seminar proposal disertasi, perkuliahan lebih memfokuskan diri

pada share atau mendiskusikan proposal mahasiswa, yang berasal dari

beragam konsentrasi. Di mata kuliah seminar proposal juga dosen yang

mengajar adalah team dosen, dengan beragam keahlian, ada yang

keahlian sejarah, keahlian pemikiran pendidikan, keahlian ekonomi,

keahlian hukum, dll. Hal ini terkadang membuat mahasiswa

kebingungan dan tidak terlalu paham apa yang disampaikan oleh si

dosen, yang berimplikasi pada saran-saran yang dianggap membangun

malah menjadi hal yang membingungkan mahasiswa.108

Selain itu, dengan banyaknya ujian-ujian selama kuliah di

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ujian-ujian

yang dimaksud, yakni ujian proposal tesis/ disertasi, ujian Work in

Progress sebanyak 3 kali bagi mahasiswa program magister dan 4 kali

bagi mahasiswa program doktor, ujian komprehensif, ujian

pendahuluan tesis/ disertasi, ujian promosi magister/doktor. Selain itu

mahasiswa diharuskan memverifikasikan berkas ujian-ujiannya

sebelum mendaftar ujian. Hal ini banyak manfaatnya, tetapi terkadang

bagi mahasiswa tertentu yang belum terbiasa dengan hal ini, bukan

membuat tesis maupun disertasi mahasiswa menjadi tak konsisten

atau bahkan tak selesai-selesai, karena sering kali di rombak habis saat

107

Hasil wawancara dengan Nurlaili, mahasiswa program doktor angkatan

2011/2012. Tanggal 26 Januari 2015. 108

Hasil wawancara dengan Nurlaili, mahasiswa program doktor angkatan

2011/2012. Tanggal 26 Januari 2015.

Page 171: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

156 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

diujikan. Belum lagi, terkadang ada mahasiswa yang tidak siap saat

proposal tesis/ disertasinya dinyatakan tidak lulus ujian.109

Deskripsi hasil wawancara yang telah dijelaskan sebelumnya,

kemudian dianalisis dan disimpulkan. Berdasarkan perspektif sosiologi

pengetahuan, yakni pemikiran seseorang dipengaruhi oleh lingkungan

dimana ia tinggal dan menetap. Hal ini terbukti bahwa kurikulum

integratif yang diterapkan di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta membuat Nurlaili bisa menghasilkan proposal

disertasi yang mengintegrasikan Ilmu Kedokteran dan Ilmu Tafsir. Hal

ini berimplikasi pada bertambahnya wawasan yang lebih

komprehensif, yang dapat menganalisis suatu permasalahan dari

beragam sudut pandang. Akhirnya, timbul sikap menghargai

keberagaman pendapat, kemudian terciptanya budaya toleransi.

Hasil wawancara penulis dengan Zakiyah Darajat.110

Ia

menjadi mahasiswa program magister di Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta sejak tahun 1999 dan selesai kuliah tahun

2004. Ia menjadi magister di bidang Sejarah Kebudayaan Islam. Pada

tahun ajaran 2011/2012, ia melanjutkan kuliah program doktor di

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian

pada tanggal 29 Agustus 2014. ia ujian promosi doktor, dan berhak

menyandang gelar doktor dalam bidang Sejarah Kebudayaan Islam.

Ada beberapa alasan penulis mewawancarai Zakiyah. Alasan

pertama, yakni ia menjadi mahasiswa program magister dan program

doktor di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selain itu, ia mengalami kurikulum sebelum diterapkannya kurikulum

integratif, kemudian ia juga mengalami pembelajaran dengan

kurikulum integratif.111

Sehingga, dengan mewawancarai dia, penulis

mendapatkan gambaran mengenai bagaimana kelebihan dan

kelemahan pembelajaran yang diterapkan pada sebelum tahun 2007

(kurikulum mata pelajaran112

) dengan kurikulum yang diterapkan pada

109

Hasil wawancara dengan Nurlaili, mahasiswa program doktor angkatan

2011/2012. Tanggal 26 Januari 2015. 110

Alumni SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Zakiyah Darajat ujian

promosi doktor tanggal 29 Agustus 2014. Kemudian ia wisuda tanggal 1 November

2014. 111

Pembaharuan kurikulum menjadi kurikulum integratif terjadi pada

masa kepemimpinan Azyumardhi Azra, yakni tahun 2007. di SPs UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. 112

Penjelasan lebih lanjut mengenai model kurikulum lihat Abdullah Idi,

Pengembangan Kurikulum; Teori Dan Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2009;

Page 172: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 157

masa setelah tahun 2007 (kurikulum integratif). Pertanyaan yang

diajukan kepada Zakiyah pada saat wawancara tak terstruktur yang

dilakukan pada tanggal 3 Februari 2015, yakni: Pertama, bagaimana

pendapat anda mengenai sikap menghargai antar pemikiran di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? Kedua, apa saja

kelebihan dan kelemahan penerapan kurikulum integratif? Ketiga, apa

saja kelebihan dan kelemahan adanya ujian-ujian yang terkait tesis/

disertasi mahasiswa? Ujian-ujian yang dimaksud, yakni: ujian proposal

tesis dan proposal disertasi; ujian Work in Progress sebanyak 3x untuk

mahasiswa S2 dan sebanyak 4x untuk mahasiswa S3; ujian

komprehensif; ujian pendahuluan tesis ataupun ujian pendahuluan

disertasi; ujian promosi magister ataupun ujian promosi doktor.

Berikut ini deskripsi hasil wawancara penulis. Menurut

Zakiyah, di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sikap saling menghargai terjadi dikarenakan masyarakat akademik

yang ada di pasca sarjana ini berasal dari beragam konsentrasi dan

beragam keahlian. Hal ini memicu terciptanya kurikulum integratif,

dan adanya penerapan pendidikan multikultural di tempat ini.

Pendidikan semacam ini berimplikasi terhadap mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni mereka menjadi

terbiasa dengan adanya perbedaan, baik perbedaan pemikiran,

perbedaan perspektif dan perbedaan sudut pandang. Kemudian

berimplikasi juga pada keterbukaan pemikiran pada mahasiswa. Hal

ini kemudian tercermin pada produk pemikiran mahasiswa, yakni

tesis/disertasi.113

Berdasarkan pengalaman Zakiyah selama menjalani proses

penyelesaian studi di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Ia cukup merasakan manfaat kuliah dengan kurikulum

integratif. Kelebihan yang paling terlihat, yakni ia sebagai alumni,

mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang komprehensif. Ia tidak

hanya mendapatkan pengetahuan sesuai dengan latar belakang

keilmuannya (Sejarah Kebudayaan Islam), tetapi juga ilmu yang

terkait dengan pendidikan, tafsir interdisipliner, dan masih banyak

lagi. Hal ini sangat bermanfaat bagi alumni, karena setelah selesai

Muhammad Ali, Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 2008; Allan C. Ornstein dan Francis Hunkin, Curriculum Foundation, Principles and Theory. Bonston: Allyn and Bacon, 1993.

113 Hasil wawancara dengan Zakiyah Darajat, alumni Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tanggal 3 Februari 2015.

Page 173: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

158 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

kuliah di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

kembali ke masyarakat. Masyarakat tahunya alumni Universitas Islam

Negeri memiliki wawasan yang luas, ia tidak hanya paham ilmu-ilmu

agama tetapi juga ilmu-ilmu umum. Dan berdasarkan pengalaman

Zakiyah, ia pernah di undang mengisi majelis taklim ibu-ibu,

kemudian ada ibu-ibu yang bertanya tentang hukum waris dan

pembagian waris.114

Menurut Zakiyah manfaat adanya ujian-ujian di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni: memicu

andrenalin keilmuan. Maksudnya, ia cukup merasakan selama proses

penyelesaian disertasi andrenalin keilmuannya cukup terpacu. Sistem

pembelajaran di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang menyuruh mahasiswa untuk terus belajar. Mahasiswa dilatih

untuk membuka diri terhadap kritik dan saran yang membangun. Hal

ini merupakan implikasi dari adanya verifikasi disertasi kepada dosen

selain pembimbingnya. Kemudian adanya ujian Work in Progress

(WIP) sebanyak empat kali, yang dosen penguji antara WIP pertama,

WIP kedua, WIP ketiga dan WIP keempat seringkali memilik

pandangan dan saran-saran yang antara dosen satu dengan dosen yang

lainnya tidak sama. Sehingga semakin banyak masukan-masukan yang

ditujukan untuk perbaikan disertasi.115

Bila pendapatnya Zakiyah di analisis, maka penjelasan

Zakiyah mengenai manfaat dari adanya ujian-ujian yang harus dilalui

mahasiswa dalam proses penyelesaian studi di Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini sesuai dengan penjelasan

penulis di bab 2 disertasi ini, yakni mengenai ciri-ciri masyarakat

akademis. Ciri-ciri yang dimaksud, antara lain; adanya sikap kritis,

objektif, analitis, kreatif dan konstruktif, terbuka dan berlapang dada

untuk menerima kritik, menghargai waktu dan prestasi

ilmiah/akademik, dialogis, serta menjunjung tinggi norma dan susila

akademik.

Menurut Zakiyah, setiap penerapan kurikulum pasti ada

kelebihan dan ada juga kelemahan. Hal itu yang dialami dan kemudian

ia bandingkan antara kurikulum mata pelajaran, yang diterapkan

sewaktu dirinya kuliah S2, dan kurikulum integratif yang diterapkan

114

Hasil wawancara dengan Zakiyah Darajat, alumni Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tanggal 3 Februari 2015. 115

Hasil wawancara dengan Zakiyah Darajat, alumni Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tanggal 3 Februari 2015.

Page 174: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Model Kurikulum di SPs UIN Syarif Hidayatullah | 159

sewaktu ia melanjutkan kuliah S3. Menurutnya kelebihan kurikulum

integratif, yakni: menambah wawasan keilmuan mahasiswa dengan

lebih komprehensif. Hal ini kemudian berimplikasi pada terbiasanya

mahasiswa untuk melihat suatu permasalahan dan menyelesaikannya

dari berbagai perspektif. Tetapi di sisi lain, kelemahan kurikulum

integratif, yakni: mahasiswa tidak terlalu mendalami keilmuan sesuai

konsentrasinya. Ia paham tentang berbagai hal, tetapi pemahaman

mereka hanya dari kulit luarnya saja. Hal ini berimplikasi pada

ketidakjelasan keahlian mahasiswa setelah menjadi alumni. Apalagi

mahasiswa S2 yang setelah selesai kuliah baru mau berkarir. Ia

seringkali mendapatkan hambatan untuk mendapatkan pekerjaan,

karena di transkip nilainya tidak secara spesifik memaparkan tentang

keahliannya. Hal ini tentunya akan berdampak pada kiprahnya di

masyarakat dan karirnya.116

Hasil wawancara penulis ke Muhammad Zakaria. Ia salah satu

alumni Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ia

wisuda tanggal 1 November 2014. Pada saat diwawancarai kebetulan

Zakaria baru saja mengurus ijazah magister dan transkip nilainya.

Sehingga di saat penulis mewawancarai Zakaria, ia memperlihatkan

transkip nilainya. Zakaria menunjukkan bahwa semester 6 ia ujian

proposal, kemudian semester 7 ujian pendahuluan dan promosi

magister.117

Sewaktu penulis tanya hal yang membuat ia bisa

menyelesaikan selama 1 tahun, mulai dari ujian proposal tesis hingga

ujian promosi magister. Padahal mungkin itu sesuatu hal yang sulit. Ia

menjawab pertanyaan dari penulis dengan mengatakan, bahwa

motivasi terbesar dia mampu menyelesaikan studi adalah keluarga dan

karirnya. Motivasi yang seperti ini dianggap motivasi yang lumrah.

Hal ini dikarenakan kebanyakan mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta telah berkeluarga dan berkarir118

.

116

Hasil wawancara dengan Zakiyah Darajat, alumni Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tanggal 3 Februari 2015. 117

Wawancara dengan Muhammad Zakaria, mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakartaangkatan 2011. Ia ujian promosi

magister bulan Juli 2014. kemudian di wisuda tanggal 2 November 2014. Wawancara

tanggal 28 Januari 2015. 118

Berdasarkan data mahasiswa diketahui bahwa mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakartatelah bekerja, ada yang berprofesi

menjadi guru, dosen, pegawai PNS, dll. Sumber: Arsip Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 175: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

160 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Penulis juga sempat merasa aneh sewaktu Zakaria

memperlihatkan transkip nilainya. Disitu penulis melihat bahwa ujian

proposal tesis tertulis semester 6, kemudian ujian WIP semester 7,

ujian komprehensif semester 7 dan ujian pendahuluan tesis serta

promosi tesis di semester 7. Hal ini berarti ia mampu menyelesaikan

tesisnya dengan begitu cepat, di dua semester itu. Setelah ditanya,

kemudian ia menceritakan kisahnya, bahwa ia awalnya telah ujian

untuk jalur non tesis. di semester 6. Karena ia merasa tidak mampu

menyelesaikan studi dengan waktu yang singkat, sedangkan ia

mendapatkan beasiswa, dan harus telah selesai kuliah paling lambat

semester 8. Tetapi setelah itu, ia berubah pikiran, dan tidak jadi

melanjutkan proses penyelesaian studi dengan jalur non-tesis. Ia

berubah pikiran disebabkan, setelah ia melihat peluang karir ke depan

yang lebih suram, dibandingkan bila ia mampu menyelesaikan tesis.119

Dengan semangat, akhirnya ia mampu menyelesaikan tesisnya

dalam waktu kurang lebih satu tahun. Salah satu penyebabnya,yakni

karena fasilitas dan sarana prasana di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang mendukung. Misalnya, quite room yang

dibuka dari hari senin hingga minggu, dan dari pagi hingga malam.

Sinyal WiFi yang baik, juga jurnal-jurnal langganan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang bisa diakses mahasiswa secara gratis.

Sehingga ia merasa nyaman dan terbantu untuk mencari referensi

dalam menyelesaikan tesisnya. Selain itu juga, banyaknya ujian-ujian

turut membantu penyelesaian tesisnya. Hal ini dikarenakan dengan

adanya saran-saran dari penguji, memberikan kontribusi terhadap

tesisnya. Apalagi di masa-masa kebingungan dalam menyelesaikan

tesis.120

Uraian di atas memberikan deskripsi tentang model

kurikulum yang dikembangkan di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Selain itu juga bab ini memaparkan tentang

bagaimana desain pembelajaran dan pendekatan pembelajaran dalam

mengembangkan sikap toleran pada warga masyarakat akademik, serta

capaian pembelajaran dan respon mahasiswa terhadap pengaruh

capaian dengan toleransi antar pemikiran.

119

Hasil wawancara dengan Muhammad Zakaria, alumni Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tanggal 28 Januari 2015. 120

Hasil wawancara dengan Muhammad Zakaria, alumni Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Tanggal 28 Januari 2015.

Page 176: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

161

BAB V

FENOMENA TOLERANSI ANTAR PEMIKIRAN

PADA MASYARAKAT AKADEMIK

DI SEKOLAH PASCASARJANA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Toleransi dapat dimaknai sebagai sikap individu yang muncul

ketika ia berhadapan dengan sejumlah perbedaan dan bahkan

pertentangan yang tumbul di tengah masyarakat.1 Perbedaan maupun

pertentangan ini dapat berupa sikap, pandangan, keyakinan dan juga

tindakan. Dalam masyarakat akademis, toleransi penting diterapkan

dalam menyikapi keberagaman pemikiran di antara sesama akademisi.

Selain itu, toleransi juga penting karena dalam dunia akademis, setiap

akademisi bebas berpendapat asalkan ia mempunyai landasan dan

argumen yang tersusun secara sistematik dan ilmiah.

Dalam bab ini dijelaskan tentang toleransi yang terjadi pada

masyarakat akademik di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Kemudian, kajian ini difokuskan pada kebebasan

mahasiswa dalam berargumen dan menjelaskan karya mereka (tesis

bagi mahasiswa S2 dan disertasi bagi mahasiswa S3). Sedangkan

masyarakat akademik yang dimaksud yakni masyarakat yang

mempunyai ciri-ciri: kritis, objektif, analitis, menghargai prestasi

ilmiah/ akademik, bebas prasangka negatif, dialogis, memilik dan

menjunjung tinggi norma dan susila akademik. Selanjutnya,

masyarakat akademik kemudian membentuk tradisi akademik, yakni

tradisi dimana orang-orang di dalam masyarakat akademik itu, tidak

merasa bahwa dirinya yang paling benar. Sehingga, hasil penelitian

akademikus selalu membuka diri terhadap kritikan dan saran yang

membangun, juga menjadi sebuah momen untuk diadakannya

penelitian lebih lanjut.

Kemudian hal itu penulis lihat pada fenomena yang terjadi di

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Fenomena

1 Saiful Mujani, Jajat Burhanuddin, dkk., Benturan Peradaban: Sikap dan

Perilaku Islamis Indonesia terhadap Amerika Serikat (Jakarta: Diterbitkan atas

Kerjasama Freedom Institute & PPIM UIN Jakarta), 2005, 55.

Page 177: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

162 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

yang dilihat antara lain pada saat mahasiswa ujian Work in Progress

dan ujian pendahuluan tesis/disertasi. Selain itu, penulis mengamati

juga interaksi yang terjadi pada saat mahasiswa diskusi di luar kelas,

antara sesama mereka maupun dengan dosen Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

A. Fenomena Toleransi antar Pemikiran pada saat Ujian Work in

Progress dan Ujian Pendahuluan Tesis/Disertasi

Sub bab ini mendeskripsikan tentang toleransi yang

dilakukan oleh sivitas akademik di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Dalam penelitian ini, aktivitas perkuliahan dan

pembelajaran peneliti lihat bagaimana mahasiswa dan dosen

berinteraksi di ruang ujian. Dalam berinteraksi yang dilakukan antara

mahasiswa dengan dosen, terlihat adanya konstruksi pemikiran yang

dilakukan oleh dosen terhadap mahasiswanya. Hal ini terlihat pada

saat ujian WIP (Work in Progress), saat ujian WIP mahasiswa sering

kali terlihat hanya mendengarkan saran-saran dari dosen yang menguji,

terkadang tidak terjadi dialog. Berdasarkan teori konstruksi realitas

sosial,2 maka fenomena ini dianalisis dan kemudian disimpulkan

bahwa mahasiswa mengkonstruk dirinya3.

Berdasarkan teori konstruksi realitas sosial, yang dicetuskan

oleh Berger dan Luckmann. Mereka meyakini secara substantif bahwa

realitas merupakan hasil ciptaan manusia kreatif melalui kekuatan

sosial terhadap dunia sosial disekelilingnya. Teori ini berakar pada

paradigma konstrutivis yang melihat realitas sosial sebagai konstruksi

sosial yang diciptakan oleh individu yang merupakan manusia bebas.

Individu menjadi penentu dalam dunia sosial yang dikonstruksi

berdasarkan kehendaknya. Manusia dalam banyak hal memiliki

kebebasan untuk bertindak di luar batas kontrol struktur dan pranata

sosialnya. Dimana individu melalui respon-respon terhadap stimulus

2 Istilah konstruksi sosial atas realitas (social construction of reality)

didefinisikan sebagai proses sosial melalui tindakan dan interaksi dimana individu

menciptakan secara terus-menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama

secara subyektif. Lihat Peter L Berger and Thomas Luckmann, The Social Construction of Reality A Treatise in the Sociology of Knowledge, (New York:

1966), 34. 3 Konstruksi yang dimaksud adalah model atau tata letak. Kata konstruksi

seringkali digunakan untuk konteks pembangunan infrastruktur. tetapi dalam

penelitian ini konstruksi memfokuskan diri pada konstruksi sosial atas realitas.

Artinya bagaimana masyarakat membangun/ membuat model atas realitas yang ada.

Page 178: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Fenomena Toleransi antar Pemikiran| 163

dalam dunia kognitifnya. Dalam proses sosial, individu manusia

dipandang sebagai pencipta realitas sosial yang relatif bebas di dalam

dunia sosialnya.

Pada saat ujian WIP, peneliti mengamati ada dua jenis

konstruksi yang dilakukan mahasiswa terhadap status dirinya sebagai

peserta ujian WIP. Konstruksi pertama, mahasiswa menganggap

dirinya sebagai orang yang sedang diuji, dan konstruksi kedua,

mahasiswa menganggap dirinya sebagai partner diskusi dosen penguji.

Mahasiswa dengan statusnya sebagai peserta ujian terkadang

mengganggap bahwa mendebat atau membantah apa yang dikatakan

dosen penguji merupakan hal yang tidak etis. Oleh karena itu, ia lebih

memilih diam dan mendengarkan. Karena menurut mahasiswa saat

ujian bukanlah hal yang tepat dan etis bila mendebat dosen.

Tetapi di sisi lain, ada juga mahasiswa yang mengkonstruk

pemikirannya bahwa ujian WIP adalah share atau diskusi antara dosen

dengan mahasiswa yang sedang menyelesaikan tulisannya, baik berupa

tesis maupun disertasi. Ujian WIP juga diartikan sebagai suatu proses

penyelesaian pekerjaan. Artinya, mahasiswa Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyelesaikan tesis/

disertasi wajib melaporkan perkembangan tulisannya kepada dosen

WIP. Kemudian dosen penguji pada saat mahasiswa ujian WIP

memberikan saran-saran dan masukan untuk progress atau kemajuan

perkembangan tulisan mahasiswa itu. Sehingga hal yang wajar bila

mahasiswa menganggap penguji WIP sebagai teman diskusi/ share

untuk mendiskusikan tulisan yang mahasiswa kerjakan. Maka,

mahasiswa yang mengkonstruk pemikiran bahwa WIP merupakan

wahana diskusi antara mahasiswa dan dosen penguji. Sehingga

mahasiswa seperti ini tidak segan untuk berargumen dan menjelaskan

penelitiannya. Walau terkadang apa yang dipikirkan mahasiswa

peserta ujian WIP berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh dosen

penguji. Hal inilah yang menimbulkan perbedaan pendapat antara

mereka.

Tetapi, dalam ujian WIP peneliti melihat bagaimana upaya

mahasiswa yang mempunyai konstruk diri yang berbeda. Mahasiswa

yang menganggap ujian WIP adalah ujian. Sehingga ia memperlakukan

dirinya sebagai mahasiswa yang diuji, dan dosen adalah penguji. Yang

mengakibatkan tidak terjadinya dialog, karena mahasiswa hanya

mendengarkan dan mencatat apa yang disarankan dosen penguji, tanpa

banyak memberikan respon. Tetapi berbeda hal dengan mahasiswa

Page 179: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

164 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

yang mengkonstruk dirinya sebagai teman diskusi bagi dosen penguji

WIP. Sehingga terjadinya dialog antara mahasiswa dan dosen penguji.

Sehingga terjadinya kebebasan berpendapat, walaupun itu saat ujian.

Kebebasan berpendapat merupakan salah satu bagian dari

kebebasan akademik. Hal ini sesuai dengan indikator kebebasan

akademik, yakni: adanya pemikiran/ pendapat yang sesuai dengan

norma dan kaidah keilmuan. Selain itu, mahasiswa juga diberi

kebebasan untuk melalukan penelitian yang sesuai dengan minat dan

keahliannya, dan dosen pembimbing maupun dosen penguji hanya

sebagai fasilisator dan pembimbing. yang mengarahkan agar

mahasiswa dapat menyelesaikan penelitiannya. Tetapi, kebebasan

harus tetap dibatasi oleh etika/ norma akademik. Berikut ini deskripsi

tentang kebebasan akademik dan toleransi yang terjadi di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni antara mahasiswa

yang diuji dengan dosen sebagai penguji.

Ujian pendahuluan disertasi mahasiswa tanggal 26 Januari

2015 ada dua orang, yakni jam 13.00 wib atas nama Hartati, kemudian

jam 14.30 wib atas nama Muhammad Ulinnuha. Berikut ini deskripsi

hasil pengamatan penulis terhadap ujian pendahuluan disertasi dan

kaitannya dengan budaya toleransi di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Ujian pendahuluan disertasi atas nama Hartati,

dengan judul disertasi "Kontekstualisasi Hadis dan Peningkatan

Pemahaman Agama (Studi Kasus di Pesantren Siti Fatimah dan

Madinatunnajah)". Penguji ujian pendahuluannya, yakni: Prof. Dr.

Suwito, MA (Ketua Sidang/ Merangkap Penguji; Prof. Dr. Zainun

Kamaluddin Fakih, MA (Penguji I); Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA

(Penguji II); Prof. Dr. M. Ishom Yusqi, MA (Penguji III) ); Prof. Dr.

Said Agil Husin Al Munawar, MA (Pembimbing/ Merangkap Penguji);

Prof. Dr. M. Bambang Pranowo, MA (Pembimbing/ Merangkap

Penguji). Prof. Dr. Suwito, MA keahliannya di bidang Sejarah

Pemikiran dan Pendidikan Islam; Prof. Dr. Zainun Kamaluddin Fakih,

MA keahliannya Filsafat Islam; Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA

keahliannya Bahasa Arab; Prof. Dr. M. Ishom Yusqi, MA keahliannya

tafsir; Prof. Dr. Said Agil Husin Al Munawar, MA keahliannya Fiqh

dan Ushul Fiqh; Prof. Dr. M. Bambang Pranowo, MA keahliannya

Antropologi.

Muhammad Ulinnuha, dengan judul disertasi "Rekonstruksi

Metodologi Kritik Tafsir: Studi Buku al-Dakhīl Karya Fāyed (1936-

1999 M)". Penguji ujian pendahuluan disertasi ada enam orang, yakni:

Page 180: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Fenomena Toleransi antar Pemikiran| 165

Prof. Dr. Suwito, MA (Ketua Sidang/ Merangkap Penguji); Prof. Dr.

Salman Harun (Penguji I); Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA (Penguji

II); Prof. Dr. M. Ishom Yusqi, MA (Penguji III); Prof. Dr. Said Agil

Husin Al Munawar, MA (Pembimbing/ Merangkap Penguji); Prof. Dr.

Hamdani Anwar, MA (Pembimbing/ Merangkap Penguji). Para penguji

berasal dari beragam keahlian, seperti Prof. Dr. Suwito, MA

keahliannya di bidang Sejarah Pemikiran dan Pendidikan Islam; Prof.

Dr. Salman Harun, MA keahliannya tafsir; Prof. Dr. Ahmad Thib

Raya, MA keahliannya Bahasa Arab. Sedangkan penguji dari luar

kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yakni Prof. Dr. M. Ishom

Yusqi, MA keahliannya tafsir. Ia berprofesi sebagai Kepala Subdit

Ketenagaan Kementrian Agama RI, menjabat juga sebagai direktur

Pascasarjana STAINU Jakarta.

Deskripsi nama-nama penguji yang dijelaskan sebelumnya,

terlihat bahwa penguji ujian pendahuluan mahasiswa atas nama

Hartati ada juga yang menguji pada ujian pendahuluan Muhammad

Ulinnuha. Sehingga penulis dapat mengamati lebih mendalam

bagaimana interaksi antara penguji dan mahasiswa yang sedang diuji.

Penguji pada saat ujian pendahuluan disertasi atas nama Hartati, lebih

banyak memberikan masukan-masukan yang bersifat substansi. Hal ini

dikarenakan penguji-pengujinya cukup memahami penelitian yang

ditulis oleh Hartati. Penguji memberikan saran-saran yang

memberikan kontribusi untuk perbaikan substansi, kemudian

memberikan contoh-contoh yang dapat digunakan untuk memperkuat

penelitian mahasiswa yang sedang diuji.

Hal yang sama juga dilakukan penguji pada saat ujian

pendahuluan disertasi atas nama Muhammad Ulinnuha. Hal ini penulis

amati pada saat Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA menanyakan contoh

konkrit adanya rekonstruksi metodologi kritik tafsir. Hal yang sama

juga diajukan oleh Prof. Dr. Salman Harun, MA, Sedangkan Prof. Dr.

M. Ishom Yusqi, MA, ia menanyakan temuan penelitian mahasiswa

dalam disertasinya, yakni mengenai rekontruksi metodologi hadits.

Kemudian, pembimbing sekaligus penguji Prof. Dr. Hamdani Anwar,

MA memberikan saran-saran terkait pendalaman analisis dari

disertasinya Muhammad Ulinnuha. Menurut Prof. Dr. Hamdani

Anwar, MA analisis di dalam disertasinya kurang kritis. Lain halnya

dengan Prof. Dr. Said Agil Husin Al Munawar, MA. Ia memberikan

pertanyaan dan saran terkait dengan transletilasi Arab-Indonesia dan

hal-hal yang terkait dengan teknis penulisan.

Page 181: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

166 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, kemudian penulis

simpulkan bahwa para penguji ujian pendahuluan disertasi atas nama

Hartati dan Muhammad Ulinnuha lebih banyak memberikan masukan-

masukan yang membangun, dan untuk perbaikan disertasi mahasiswa.

Kalaupun ada pertanyaan-pertanyaan, ini ditujukan untuk meyakinkan

penguji bahwa mahasiswa paham atas apa yang telah ditulisnya di

dalam disertasi itu. Walaupun, namanya ujian pendahuluan tetapi

tidak ada pertanyaan-pertanyaan yang memojokkan mahasiswa, dan

mahasiswa juga kebanyakan telah menulis disertasi sebaik mungkin.

Apa lagi di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

terdapat beberapa ujian-ujian yang membahas tesis/ disertasi

mahasiswa, sebelum akhirnya mahasiswa ujian pendahuluan disertasi.

Ujian-ujian itu, yakni: ujian proposal tesis/ disertasi, ujian Work in

Progress (mahasiswa S2 harus mengikuti ujian WIP sebanyak 3 kali

sedangkan mahasiswa S3 harus mengikuti ujian WIP sebanyak 4 kali),

serta ujian komprehensif. Sehingga hal yang wajar saat ujian

pendahuluan tesis/disertasi tidak banyak perbaikan yang berarti,

terutama dari penulisan/ teknis penulisan.

Ujian Pendahuluan Tesis tanggal 5 Februari 2015, jam 09.00

wib. atas nama Ali Mutakin, Konsentrasi Syariah. Ia menulis tesis

dengan judul "Ijtihad Nahdlatul Ulama tentang Perkawinan Beda

Agama (Suatu Kajian tentang Penerapan Metode Maqāṣid al-

Sharī’ah)". Dosen pengujinya yakni: Dr. Yusuf Rahman, MA (Ketua

Sidang/ merangkap Penguji); Prof. Dr. Zainun Kamaluddin Fakih, MA

(Penguji I); Prof. Dr. Sukron Kamil, MA (Penguji II); Prof. Dr.

Huzaemah Tahido Yanggo, MA (Pembimbing/ merangkap Penguji).

Penguji I, Prof. Dr. Zainun Kamaluddin Fakih, MA mempertanyakan

tentang pernikahan beda agama, tetapi lebih ke arah pemikiran. Hal ini

sesuai dengan konsentrasi keilmuannya, yakni Pemikiran Islam/

Filsafat Islam. Sedangkan Penguji II, Prof. Dr. Sukron Kamil, MA

lebih banyak memberikan masukan-masukan mengenai masalah

metodologi. Misalnya, pendekatan yang digunakan untuk mengkaji

mengenai ijtihad Nahdlatul Ulama tentang Perkawinan Beda Agama.

Ia lebih banyak memberikan masukan-masukan dibanding

mempertanyakan substansi dari permasalahan yang dikaji oleh

mahasiswa. Hal ini dikarenakan keahliannya Sejarah Kebudayaan

Islam dengan konsentrasi Sastra Arab kajian Timur Tengah.

Kemudian, Prof. Dr. Huzaemah Tahido Yanggo, MA, konsentrasinya

Page 182: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Fenomena Toleransi antar Pemikiran| 167

di bidang Fiqh Perbandingan. Ia juga memberikan masukan-masukan

mengenai teknis penulisan.4

Hal yang sama juga terjadi pada saat ujian pendahuluan tesis

mahasiswa atas nama Ade Wahyudin, dengan judul tesis “Konsep

Tasawuf Humanistis: Studi atas Humanisme dan Spiritualitas Gulen”.

Ia ujian pendahuluan tesis tanggal 5 Februari 2015, jam 11.00 wib.

Penguji ujiannya, yakni: Dr. Yusuf Rahman, MA (Ketua Sidang/

merangkap Penguji); Prof. Dr. Yunasril Ali, MA (Penguji I); Prof. Dr.

Suwito, MA (Penguji II); Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA

(Pembimbing/ merangkap Penguji). Penguji I, yakni: Prof. Dr. Yunasril

Ali, MA. Ia mempertanyakan hal-hal yang terkait dengan substansi

dari penelitian Ade, tentang konsep tasawuf humanistis dari Gulen.

Hal ini dikarenakan Prof. Dr. Yunasril Ali, MA keahliannya sama

dengan konsentrasi mahasiswa yang diuji, yakni bidang Tasawuf.

Sedangkan Penguji II Prof. Dr. Suwito, MA. Ia mempunyai

konsentrasi yang berbeda dengan mahasiswa yang diuji, yakni

konsentrasi pemikiran pendidikan, sedangkan mahasiswa yang diuji

konsentrasinya tasawuf. Sehingga Prof. Dr. Suwito, MA lebih banyak

memberikan masukan-masukan mengenai teknis penulisan. Hal ini

menurut penulis adalah salah satu dari wujud penghargaan seorang

penguji kepada mahasiswa yang diujinya. Bila dosen penguji tidak

terlalu paham mengenai substansi dari penelitian mahasiswa, maka ia

akan lebih banyak memberikan masukan-masukan dan saran terkait

dengan teknis penulisan.5

Deskripsi hasil pengamatan penulis terhadap ujian pendahuluan

tesis atas nama Ali Mutakin dan Ade Wahyudin, yang telah dijelaskan

sebelumnya. Kemudian di analisa berdasarkan konsep budaya toleransi

pada masyarakat akademis6. Maka, dapat disimpulkan bahwa sikap

yang dilakukan oleh penguji merupakan perwujudan dari menghargai

prestasi ilmiah/ akademik mahasiswa yang sedang di ujinya. Sehingga,

ia tidak seenaknya mengomentari dan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan, padahal ia sendiri belum paham dengan isi tesis yang

ditulis oleh mahasiswa. Hal ini terjadi karena terkadang penguji ujian

4 Hasil pengamatan pada saat Ujian Pendahuluan Tesis mahasiswa

bernama Ali Mutakin, Tanggal 5 Februari 2015, jam 09.00 wib. 5 Hasil pengamatan ujian pendahuluan tesis mahasiswa atas nama Ade

Wahyudin, Tanggal 5 Februari 2015, jam 11.00 wib. 6 Penjelasan lebih lanjut mengenai konsep budaya toleransi pada

masyarakat akademis, dan ciri-ciri masyarakat akademis lihat bab 2 sub c pada

disertasi ini.

Page 183: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

168 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

pendahuluan tesis tidak selalu sesuai keahlian dan konsentrasinya

dengan mahasiswa yang diuji. Sehingga, komentar ataupun saran-saran

penguji lebih ke hal-hal teknis penulisan, tidak menyentuh substansi

dari tesis mahasiswa. Selain itu, di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, mahasiswa dilatih agar tidak merasa dirinya

sebagai orang yang paling benar. Sehingga, ia menerima dengan

senang hati adanya kritikan dan saran-saran yang membangun agar

tulisannya lebih baik lagi. Saran-saran itu salah satunya diutarakan

oleh penguji pada saat mahasiswa ujian pendahuluan tesis.

Di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

penguji ujian pendahuluan tesis ada empat orang, yakni: Pertama,

Ketua/ merangkap Penguji. Ia adalah Ketua Program Magister, yakni

Dr. Yusuf Rahman, MA. Kedua, Penguji I. Ia diutamakan dosen yang

konsentrasinya sama atau mendekati dengan konsentrasinya

mahasiswa yang diuji. Ia juga paham mengenai permasalahan yang di

kaji mahasiswa. Ketiga, Penguji II. Ia diutamakan dosen yang

konsentrasinya berbeda dengan konsentrasinya mahasiswa yang diuji.

Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa mendapatkan perspektif baru

dari dosen yang berbeda dengan konsentrasinya. Keempat, Pembimbing/ merangkap Penguji. Ia adalah pembimbing tesis

mahasiswa yang diuji. Alasan pembimbing juga menjadi penguji,

yakni agar mahasiswa bertanggung jawab penuh atas tesis yang telah

dibuatnya, dan pembimbing hanya sebagai pendamping dan

mengarahkan mahasiswa. Sedangkan, penguji ujian pendahuluan

disertasi ada enam orang, yakni: Pertama, Ketua/ merangkap Penguji.

Ia adalah Ketua Program Doktor, yakni Prof. Dr. Suwito, MA. Kedua,

Penguji I. Ia diutamakan dosen yang konsentrasinya sama atau

mendekati dengan konsentrasinya mahasiswa yang diuji, yang

merupakan dosen tetap UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ketiga,

Penguji II. Ia diutamakan dosen yang konsentrasinya sama atau

mendekati dengan konsentrasinya mahasiswa yang diuji. Ia

diutamakan bukan dosen tetap UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Keempat, Penguji III. Ia diutamakan dosen yang konsentrasinya

berbeda dengan konsentrasinya mahasiswa yang diuji. Hal ini

dimaksudkan agar mahasiswa mendapatkan perspektif baru dari dosen

yang berbeda dengan konsentrasinya. Kelima, Pembimbing I/

merangkap Penguji. Ia adalah dosen pembimbing mahasiswa yang

diuji. Dosen Pembimbing I, biasanya konsentrasinya sama atau

mendekati dengan konsentrasinya mahasiswa yang diuji. Keenam,

Page 184: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Fenomena Toleransi antar Pemikiran| 169

Pembimbing II/ merangkap Penguji. Ia adalah dosen yang menjadi

pembimbing mahasiswa yang diuji. Dosen Pembimbing II, biasanya

konsentrasinya berbeda dengan konsentrasinya mahasiswa yang diuji.

Berdasarkan hasil wawancara ke Yusuf Rahman (ketua Program

Magister) dan Suwito (ketua program doktor), Tanggal 16 September

2013.

Selain itu juga, penulis menganalisis hasil pengamatan pada

saat menghadiri ujian proposal, ujian WIP (Work in Progress), ujian

pendahuluan tesis/disertasi dan ujian promosi magister/doktor. Hasil

analisis penulis, ada kata-kata yang diungkapkan oleh dosen penguji.

Setelah penulis analisis kata-kata yang mereka ungkapkan pada saat

menguji ujian itu, dapat dikategorikan sebagai wujud dari upaya

penghargaan dosen penguji kepada mahasiswa. Kata-kata ini beberapa

kali penulis dengar saat menghadiri ujian Work in Progress. Salah

satunya, pada saat penulis menghadiri ujian Proposal dan ujian WIP

(Work in Progress) tanggal 19 Januari 2015.

Berikut ini kutipannya,

1. “Tulisan anda telah baik. Kita koreksi kembali agar tulisan anda ini

tidak terhindar dari hal-hal yang membuat tulisan anda menjadi

tidak baik”.

2. “Saya menyarankan..., tetapi saya kembalikan kepada anda, apakah

saran ini bisa digunakan atau tidak dalam disertasi anda”.

3. “Saya menyarankan..., tetapi ini cuma saran, saya kembalikan

kepada anda untuk mempertimbangkannya apakah mau diikuti atau

tidak”.

4. “Topik anda menarik, cuma sayang data yang dijabarkan tidak

mengungkapkan data di lapangan”. Terlihat ini hanya kajian

literatur”.

5. “Sepengetahuan saya, di metodologi penelitian bukan hanya

sekedar teori, tetapi sudah mengungkapkan cara mengumpulkan

data, mengolah dan menganalisa data”.

6. “Abstrak anda sudah teratur, hanya saja ada hal penting yang perlu

anda jelaskan lagi, selain kesimpulan besar dan perdebatan

akademik”.

7. “Terserah anda, mau fokusnya dimana...”

8. “Persentasi anda tadi bagus sekali, hanya saja apa yang anda

persentasikan tidak tertuang dengan jelas di tulisan disertasi anda”.

Page 185: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

170 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

9. “Saran-saran yang telah disampaikan tadi, tidak harus diikuti,

tetapi dapat jadi bahan pertimbangan/ dipertimbangkan untuk

perbaikan tulisan kalian”.

Menurut penulis, kata-kata yang digarisbawahi di atas adalah

kata-kata yang mengungkapkan ada penghormatan ataupun

penghargaan yang diberikan kepada orang lain, dalam hal ini

penghargaan seorang dosen kepada mahasiswa. Walaupun saat itu

adalah saat ujian, tetapi dosen penguji tetap menghargai karya

mahasiswa. Hal ini penulis lihat sewaktu dosen penguji memberikan

komentar ataupun memberikan saran-saran yang ditujukan kepada

tulisan mahasiswa agar tulisan itu menjadi lebih baik lagi. Mereka

tetap memberikan pengantar beberapa kata yang menunjukkan itu

sebagai penghargaan/ penghormatan kepada mahasiswa.7

Menurut penulis, kata-kata yang disampaikan penguji ujian

proposal dan ujian WIP saat itu, mereka lakukan sebagai wujud dari

pemahaman bahwa mereka memberikan masukan yang membangun

bagi tulisan mahasiswa, bukan menyalahkan ataupun mendoktrin

mahasiswa. Hal ini dengan asumsi bahwa mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kebanyakan adalah

tenaga pengajar, seperti dosen ataupun guru.8 Sehingga tidak layak

bila dilakukan pembelajaran dengan sistem pengajaran seperti pada

anak sekolah.9

Selanjutnya, penulis juga melakukan analisis terhadap hasil

pengamatan selama berlangsungnya ujian pendahuluan tesis. Analisis

penulis dengan menggunakan pendekatan interaksi simbolik. Menurut

penulis, pada saat Prof. Dr. Masykuri Abdillah mengatakan kepada

mahasiswa yang sedang ia uji. “Apa yang mau dijawab?”, kalimat ini

menunjukkan bahwa ia menghargai mahasiswa yang sedang diuji.

Setelah Prof. Dr. Masykuri Abdillah memberikan komentar dan saran-

saran panjang lebar. Maka, sebelum melanjutkan ke pertanyaan

7 Hasil pengamatan penulis pada saat menghadiri ujian proposal dan ujian

WIP, Tanggal 19 Januari 2015. 8 Hasil penyebaran angket yang dilakukan terhadap 100 orang mahasiswa,

menunjukkan bahwa 50 orang berprofesi sebagai dosen, 25 orang berprofesi sebagai

guru, 10 orang berprofesi sebagai pegawai pemerintahan, 8 orang berprofesi sebagai

pengusaha, dan 7 orang berprofesi sebagai mahasiswa. Lihat lampiran disertasi ini

pada tabel jenis pekerjaan dan toleransi. 9 Berdasarkan hasil wawancara dengan Suwito, Tanggal 19 November

2014.

Page 186: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Fenomena Toleransi antar Pemikiran| 171

selanjutnya, ia berhenti sejenak, untuk menanyakan apa tanggapan si

mahasiswa, ini terlihat dengan kata-kata yang ia ucapkan “apa yang

mau dijawab?”. Bisa saja ia sebagai penguji menguasai forum

kemudian mendikte si mahasiswa dengan saran-saran dan masukan

yang ia anggap sangat penting untuk dilakukan si mahasiswa. Tetapi,

hal itu tidak ia lakukan, Prof. Dr. Masykuri Abdillah lebih memilih

untuk menghargai haknya si mahasiswa untuk mengomentari balik

atau memberikan fead back atas saran-saran dan pertanyaan yang telah

ia utarakan.10

Selanjutnya, Prof. Dr. H. Mohammad Atho Mudzhar

diberikan waktu oleh ketua sidang untuk menguji.11

Ia sebagai

pembimbing si mahasiswa menyelesaikan tesisnya. Tetapi, di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ada kebijakan bahwa

pembimbing juga menjadi penguji pada saat ujian pendahuluan tesis

maupun ujian promosi magister. Hal ini dengan maksud, bahwa karya

tesis mahasiswa merupakan murni hasil karyanya dan

dipertanggungjawabkan sendiri, apa bila ada kekeliruan dan kesalahan.

Pembimbing dan dosen-dosen penguji ujian WIP mempunyai hak dan

kewajiban memberikan saran-saran yang membangun dan untuk

perbaikan tesis mahasiswa. Tetapi dosen tidak punya hak untuk

memaksakan pendapatnya harus diikuti oleh mahasiswa, apabila

mahasiswa itu tidak mengingingkan saran-saran itu untuk diikuti.

Tetapi, bila kejadian di atas penulis analisis dengan

menggunakan teori konstruksi sosial atas realitas. Maka,

pemaknaannya menjadi berbeda. Fenomena yang terjadi di dalam

ruang sidang ujian pendahuluan tesis merupakan konstruksi sosial dari

orang-orang yang ada di dalam ruang itu. Dikatakan konstruksi sosial,

hal ini dikarenakan setiap individu yang ada di dalam ruang ujian

pendahuluan akan mengkonstruk dirinya sesuai dengan lingkungan

dimana ia berada, dan juga sesuai dengan peran yang ia mainkan.

Misalnya, ia sebagai seorang dosen penguji ujian pendahuluan tesis. Ia

akan mengkonstruk kata-kata, tingkah laku maupun penampilannya,

agar sesuai dengan lingkungan dimana ia berada itu.

Uraian yang telah dideskripsikan sebelumnya, kemudian

disimpulkan bahwa hal yang telah dilakukan oleh dosen penguji

10

Hasil pengamatan selama mengikuti ujian pendahuluan tesis tanggal 21

Januari 2015. 11

Hasil pengamatan selama mengikuti ujian pendahuluan tesis tanggal 21

Januari 2015.

Page 187: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

172 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

terhadap sesama dosen maupun kepada mahasiswa yang sedang diuji

merupakan wujud dari budaya toleransi.

Selain itu, penulis simpulkan juga bahwa dalam masyarakat

akademik, hal ini adalah wujud dari masyarakat akademis, dengan ciri:

memiliki dan menjunjung tinggi norma dan susila akademik, serta

perwujudan dari adanya tradisi akademik/ilmiah.12

Masyarakat

akademis dengan ciri-ciri yang telah dijelaskan sebelumnya, kemudian

akan membentuk apa yang dinamakan tradisi akademik, yakni

terbentuknya suatu tradisi dimana orang-orang yang ada pada

masyarakat akademik itu, tidak pernah merasa dirinya sebagai orang

paling benar. Sehingga, hasil penelitian seorang akademikus, selalu

membuka diri terhadap kritik dan penelitian lebih lanjut. Selain itu

juga, di dalam proses belajar mengajar, seorang dosen dengan maha-

siswa, selalu dalam suasana dialogis (discourses) dan tidak hanya

courses (searah). Indikator ini menjadikan tradisi akademik berkaitan

dengan nilai, norma serta etika yang mengatur sikap dan perilaku

mahasiswa.

Penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya memberikan

deskripsi mengenai fenomena toleransi yang terjadi pada saat ujian,

baik ujian WIP (Work in Progress) maupun pada saat ujian

pendahuluan. Fenomena toleransi yang terlihat, antara lain: mahasiswa

bersikap terbuka dan berlapang dada untuk menerima kritik; dosen

menghargai waktu dan prestasi ilmiah/akademik mahasiswa yang

sedang diuji; mahasiswa dan dosen penguji memiliki dan menjunjung

tinggi norma dan susila akademik. Sehingga terpeliharanya tradisi

akademik (kebebasan berfikir, keterbukaan, pikiran kritis-analitis,

rasional dan objektif oleh mahasiswa dan dosen).

B. Deskripsi Kisah Mahasiswa dan Alumni Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dalam Pembentukan Sikap Toleran

Selain mengamati fenomena toleransi pada saat ujian proposal

dan ujian WIP, penulis juga melakukan wawancara kepada beberapa

mahasiswa dan alumni Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Berikut deskripsi hasil wawancara yang telah dilakukan.

Pendapat mahasiswa mengenai pengaruh ujian WIP (Work in Progress)

terhadap keterbukaan pemikiran mahasiswa yang sedang

menyelesaikan tesis maupun disertasi. Menurut mereka proses panjang

12

Ciri-ciri masyarakat akademik telah diuraikan di bab 2 sub A pada

disertasi ini.

Page 188: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Fenomena Toleransi antar Pemikiran| 173

yang dilalui dalam menyelesaikan setiap proses hingga selesainya

kuliah di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sangat

bermanfaat. Manfaat yang dirasakan, yakni menambah wawasan

tentang tema yang sedang mereka kaji. Dan hasil akhirnya, mereka

menjadi mahasiswa yang lebih terbuka terhadap keberagaman

pemikiran dan keberagaman pendapat, juga dalam beragam perspektif.

Berikut kutipan wawancara penulis.

Mahasiswa pertama. Ia bercerita mengenai bagaimana

pertama kali ujian proposal tidak lulus. Kemudian ia konsultasi ke

beberapa dosen, yakni Pak Yusuf, Pak Suwito dan Pak Fuad. Setelah

sekian kali konsultasi mengenai tema disertasi yang akan ditulisnya,

akhirnya ia mendapatkan beragam perspektif dan saran-saran yang

sangat membantunya dalam menyelesaikan proposal disertasi. Setelah

merasa mantap dengan proposalnya, ia kemudian mendaftarkan

kembali ke ujian proposal disertasi. Dan komentar penguji ujian

proposal, bahwa tulisannya sudah lebih baik dibandingkan proposal

sebelumnya. Lalu akhirnya, ia lulus ujian proposal. Kisah ini baru

permulaan dari kisahnya menyelesaikan studi di Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini karena masih ada beberapa

ujian-ujian yang harus dihadapinya, yakni ujian Work in Progress

sebanyak 4 kali, ujian komprehensif, ujian pendahuluan dan ujian

promosi doktor.13

Menurut mahasiswa pertama, proses panjang dalam

penyelesaian studi di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta membuatnya menjadi lebih mandiri, lebih siap dengan

tantangan-tantangan. Ini disebabkan karena kesulitan-kesulitan yang

dilalui dalam proses penyelesaian disertasi, ia rasakan cukup

membuatnya menjadi orang yang terbiasa dengan tantangan.14

Hal yang sama juga dinyatakan oleh Lalu Muhammad

Ariyadi.15

Ia berkisah hal yang hampir senada dengan mahasiswa

pertama. Menurutnya, mahasiswa yang kuliah di Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki kemampuan dalam empat

hal, yakni: membaca, menulis, menganalisis dan meneliti. Hal ini

13

Hasil wawancara kepada salah satu mahasiswa SPs UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang tidak bersedia disebutkan namanya. Tanggal 3 Mei 2014. 14

Hasil wawancara kepada salah satu mahasiswa SPs UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yang tidak bersedia disebutkan namanya. Tanggal 3 Mei 2014. 15

Hasil wawancara tanggal 20 Januari 2015, dengan Lalu Muhammad

Ariyadi, alumni SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011. Ia adalah aktivis

Nahdatul Wathon di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Page 189: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

174 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

karena mahasiswa di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta di dorong dan dilatih dengan kurikulum yang diterapkan di

kampus ini. Mahasiswa dilatih untuk memiliki kemampuan membaca

referensi yang otoritatif. Kemudian, kemampuan mengolah hasil

bacaan menjadi referensi yang dapat digunakan untuk menulis

penelitian (tesis/disertasi). Setelah itu, mahasiswa juga dilatih untuk

memiliki kemampuan menganalisis permasalahan yang sedang dikaji

dalam tesisnya. Selanjutnya, hasil analisis itu diaplikasikan dalam

penelitian, dan hasilnya adalah tesis yang baik, yang diharapkan layak

di baca dunia.16

Selain itu, Lalu Muhammad Ariyadi merasakan banyak

manfaat setelah kuliah di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Misalnya, sistem perkuliahan yang diterapkan di

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian

munculnya keterbukaan mahasiswa terhadap beragam pemikiran.

Sehingga menjadikan dirinya dan mahasiswa yang kuliah di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi inklusif.

Menurutnya, hal ini adalah implementasi atau dampak dari kurikulum

integratif yang diterapkan di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Selanjutnya, kurikulum ini kemudian dijabarkan

lebih rinci ke dalam silabus, yang kemudian di rinci dan dikhususkan

ke dalam komponen mata kuliah. Penjabaran dari kurikulum,

kemudian diturunkan ke dalam silabus dan di rincikan lagi ke dalam

komponen mata kuliah, adalah perwujudan dari visi dan misi Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Visi yang dimaksud

yakni mengintegrasikan keilmuan, keislaman dan keindoneisaan.17

Lalu Muhammad Ariyadi merasakan juga bahwa kuliah di

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta membuatnya

menjadi terbiasa dengan perbedaan, baik perbedaan pemikiran,

perbedaan pendapat, perbedaan sudut pandang, perbedaan kebudayaan,

perbedaan keyakinan. Hal ini yang kemudian membuat mereka

terbiasa melihat perbedaan. Kemudian menjadikan mereka mampu

16

Hasil wawancara dengan Lalu Muhammad Ariyadi, alumni SPs UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011, Tanggal 20 Januari 2015. 17

Hasil wawancara dengan Lalu Muhammad Ariyadi, alumni SPs UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011, Tanggal 20 Januari 2015.

Page 190: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Fenomena Toleransi antar Pemikiran| 175

berfikir dan bersikap inklusif. Jadi lebih toleran terhadap pemikiran

yang berbeda dengan dirinya.18

Ia juga cukup merasakan banyak ilmu dan pengalaman

berharga selama proses menyelesaikan tesis. Menurutnya, bimbingan

dengan dosen pembimbing selama menyelesaikan tesis, kemudian

adanya ujian WIP (Work in Progress), yang penguji WIP ke 1

terkadang berbeda dengan penguji pada ujian WIP ke 2 dan WIP ke 3.

Sehingga, ia sebagai mahasiswa mendapatkan beragam saran yang

membangun. Saran ini terkadang berbeda bahkan bertolak belakang,

antara satu dosen dengan dosen lainnya. Tetapi, justru karena hal

itulah berdampak positif bagi mahasiswa. Dampak positif yang

dirasakannya, antara lain: ia menjadi terbiasa dengan keberagaman

pemikiran, menjadikan ia tidak mudah menyerah dengan beragam

kesulitan. Dan yang lebih penting, ia merasa terlatih untuk

menghadapi perbedaan dan membuatnya menjadi kompeten dan teruji

dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan.19

Selain dampak positif, ia juga merasakan ada kelemahan yang

perlu diperbaiki atau ditingkatkan, yakni pada aspek pengajaran. Ia

sebagai alumni Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

merasakan penguasaan dan pemahaman terhadap teori keilmuan yang

sesuai dengan konsentrasinya tidak terlalu mendalam dipahami. Hal

ini karena sistem perkuliahan yang tidak menekankan atau

memfokuskan diri pada mata pelajaran tertentu, tetapi lebih ke tema.

Misalnya, ia pernah mengambil Mata Kuliah Hukum, Politik dan

Perubahan Sosial. Di mata kuliah itu, ia merasakan cukup bermanfaat,

yakni membahas mengenai bagaimana hukum dan politik

mempengaruhi suatu perubahan dalam suatu masyarakat. Hal ini

cukup memberikan wawasan yang berarti baginya, mengenai contoh-

contoh perubahan sosial yang terjadi di masyarakat, yang terkait

dengan hukum dan politik. Hanya saja, sebagai seorang magister

bidang Hukum Islam, ia tidak terlalu paham teori-teori yang terkait

dengan Syariah ataupun Hukum Islam. 20

18

Hasil wawancara dengan Lalu Muhammad Ariyadi, alumni SPs UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011, Tanggal 20 Januari 2015. 19

Hasil wawancara dengan Lalu Muhammad Ariyadi, alumni SPs UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011, Tanggal 20 Januari 2015. 20

Hasil wawancara dengan Lalu Muhammad Ariyadi, alumni SPs UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011, Tanggal 20 Januari 2015.

Page 191: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

176 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Sedangkan suka duka yang dialami selama menjadi

mahasiswa di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

antara lain: ia merasakan banyak perubahan yang terjadi di dalam

dirinya. Perubahan itu, termasuk menambah wawasan keilmuan yang

integratif, ia tidak hanya memahami ilmu Hukum Islam, tetapi juga

perspektif ilmu lain, seperti ilmu sosiologi dan antropologi.21

Hal yang senada juga diungkapkan oleh Adnan Yelipele.22

Menurutnya kuliah di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta memberikan banyak manfaat, yakni: menambah wawasan dari

segi keilmuan, ia juga merasakan bahwa kemampuannya lebih teruji,

lebih memahami tentang banyak hal yang terkait dengan penelitian

dan penulisan karya ilmiah, terutama karya tulis ilmiah murni, seperti

tugas-tugas kuliah dan tesis/disertasi. Selain itu, kata mahasiswa yang

berasal dari daerah timur Indonesia, tepatnya di Kota Wamena

Kabupaten Jayawijaya, Papua. Ia merasakan menjadi lebih melek

teknologi, yakni ia sebelumnya tidak terlalu paham mengaktifasi

internet, tidak paham searching referensi melalui internet, mencari

jurnal-jurnal ilmiah yang bertaraf nasional maupun internasional.

Semenjak kuliah di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang diharuskan 80% referensinya berasal dari jurnal

internasional. Sehingga mau tidak mau ia belajar mengenal internet.

Sehingga, sekarang ia menjadi terbiasa memanfaatkan internet sebagai

gudang ilmu kedua, setelah perpustakaan. Karena ia juga menyadari

ada banyak hal, ada banyak manfaat positif yang bisa diambil dari

internet.23

Menurut Adnan Yelipele, kurikulum di Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta membuat mahasiswa lebih

memahami perbedaan pemikiran. Walaupun tak dipungkiri, menurut

Adnan selama menjalani proses penyelesaian studi di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ia juga mengalami

dukanya perjuangan, seperti harus belajar mengenai bagaimana ngecek

21

Hasil wawancara dengan Lalu Muhammad Ariyadi, alumni SPs UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011, Tanggal 20 Januari 2015. 22

Hasil wawancara kepada Adnan Yelipele, mahasiswa SPS UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta angkatan tahun 2012. Selain kuliah di Konsentrasi Syariah, ia

juga sebagai da’i di masyarakat di Kota Waleman, Kabupaten Jayawijaya. Ia juga

mengabdikan diri sebagai penghulu di Kementrian Agama Kota Waleman,

Kabupaten Jayawijaya. Wawancara tanggal 20 Januari 2015. 23

Hasil wawancara kepada Adnan Yelipele, mahasiswa SPS UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta angkatan tahun 2012. Wawancara tanggal 20 Januari 2015.

Page 192: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Fenomena Toleransi antar Pemikiran| 177

plagiarisme, yang baru-baru ini muncul menjadi salah satu syarat yang

harus di lampirkan, padahal ia baru saja kembali dari Papua untuk

mengambil data penelitian tesisnya tentang mahar babi pada

masyarakat Papua.24

Sewaktu penulis mewawancarai Adnan, setelah ia akhirnya

berhasil melengkapi bukti anti plagiat sesuai ketentuan Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada saat itu, penulis

juga bertemu dengan mahasiswa S2 angkatan 2011/2012, mereka ada

tiga orang. Yang ternyata berprofesi sebagai guru Sekolah Dasar di

salah satu sekolah di Jakarta. Penulis melihat, mereka sedikit bingung

juga diikuti rasa kaget, dengan semakin banyaknya kebijakan-

kebijakan baru yang dikeluarkan oleh Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Salah satunya mengenai mengisi formulir

pendaftaran ujian on-line, kemudian jurnal internasional harus 80% di

setiap bab, lalu cek plagiarisme. Mereka, yang mungkin sehari-harinya

tidak terlalu akrab dengan yang namanya internet, cukup merasa

kebingungan. Belum lagi membagi waktu antara profesi sebagai guru,

dengan kewajiban mereka sebagai mahasiswa S2.

Tetapi, hal menarik yang penulis lihat adalah, mereka datang

bertiga ke sekretariat Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, kemudian menanyakan berapa lama lagi masa studi mereka.

Setelah di cek pada komputer oleh bagian administrasi mahasiswa

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ternyata masa

studi mereka masih lama, yakni masih ada dua semester lagi.

Kemudian di salah saat satu teman mereka lagi bergumam “apa saya

bisa menyelesaikan tesis dengan waktu sesingkat itu, apa lagi sekarang

makin lama makin banyak kebijakan-kebijakan baru, yang perlu di

adaptasi”. Tetapi teman yang lain memberikan motivasi, bahwa bila

dikerjakan, InsyaAllah bisa.

Berdasarkan pengamatan penulis terhadap deskripsi yang

telah dijelaskan sebelumnya, maka penulis menganalisa bahwa

kebanyakan mahasiswa membutuhkan adaptasi lebih lama untuk

menyelesaikan studi di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Hal ini dikarenakan proses yang dilalui mahasiswa untuk

menyelesaikan studi mereka terkadang membutuhkan adaptasi

(penyesuaian) terhadap beberapa kebijakan yang bertahap, tapi pasti

bermunculan. Selain itu juga, bagaimana mahasiswa mampu mengikuti

24

Hasil wawancara kepada Adnan Yelipele, mahasiswa SPS UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta angkatan tahun 2012. Wawancara tanggal 20 Januari 2015.

Page 193: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

178 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

pembaharuan-pembaharuan yang terjadi di Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta turut mempengaruhi proses penyelesaian

studi mereka.

Di sisi lain, bila penulis mengkaitkan pembaharuan yang

terjadi di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dengan proses pembelajaran dan juga proses penyelesaian studi

mahasiswa. Maka, penulis dapat disimpulkan bahwa hal itu dapat

menjadi salah satu dampak terhadap lulusan Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Menurut penulis, hal ini berdampak pada

proses terjadinya relativitas kebenaran. Maksudnya, kebenaran suatu

hal akan selalu mengalami perubahan sesuai dengan situasi dan tempat

dimana kebenaran itu dimunculkan dan berkembang. Misalnya, penulis

ambil contoh dengan hasil wawancara kepada salah satu mahasiswa

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia meyakini

bahwa selama ini kebenaran yang mutlak adalah kebenaran yang

bersumber dari Alquran, dan hal itu tidak dapat diganggu gugat.

Manusia harus meyakini hal itu, tanpa bisa mengkritisi ataupun

mengajukan pernyataan mengapa seperti itu, tidak seperti ini. Menurut

mahasiswa yang diwawancarai tadi, dia sempat berfikiran bahwa

mempertanyakan ataupun mengkaji apa yang telah ada di dalam

Alquran adalah sesuatu yang tidak baik.25

Tetapi, kemudian akhirnya ia mengalami apa yang dinamakan

revolusi pemikiran, dari yang sebelumnya berfikiran absolut terhadap

ayat-ayat Alquran, tetapi kemudian ia berfikiran bahwa ayat-ayat

Alquran memang absolut tetapi manusia boleh mengkritisinya agar

tidak hanya meyakini atau mengimani tetapi juga dapat

mengaktualisasikannya ke dalam kehidupan nyata.26

Ia mengisahkan bagaimana proses revolusi pemikiran itu

bermula saat ia tidak lulus ujian proposal. Saat itu, ia benar-benar

merasa terpukul karena usaha yang telah dilakukan sudah semaksimal

kemampuannya, tetapi ternyata proposal yang menurutnya itu telah

sedemikian baik, dihadapan penguji tak sebaik anggapannya. Penguji

saat ujian proposal berkata bahwa proposal dia masih sangat teoritis,

belum memperlihatkan perdebatan para ahli tentang tema yang akan

dikaji. Kemudian terlalu banyak mengutip ayat Alquran tanpa

25

Wawancara kepada salah satu mahasiswa SPs UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang tidak bersedia disebutkan namanya, Tanggal 2 Desember 2014. 26

Wawancara kepada salah satu mahasiswa SPs UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang tidak bersedia disebutkan namanya, Tanggal 2 Desember 2014.

Page 194: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Fenomena Toleransi antar Pemikiran| 179

dianalisis lebih mendalam, akan membuat tulisannya bisa dikatakan

belum layak menjadi disertasi. Kegalauan yang cukup membuatnya

benar-benar berfikir untuk mundur atau pindah ke kampus lain. Apa

lagi ada kekhawatiran pada dirinya dengan imej Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mencetak orang-orang yang berfaham

liberal. 27

Di masa-masa kegalauannya itu, ia berdiskusi ke teman-

temannya, juga pada pimpinan dimana ia bekerja. Setelah diskusi ke

beberapa orang itu, ia malah menjadi bingung, karena pimpinannya

menyarankan untuk pindah ke kampus lain, sedangkan teman-teman

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyarankan

sebaliknya. Hingga akhirnya, ia membutuhkan waktu sekitar enam

bulan untuk memutuskan pilihan. Dan masa-masa proses ia

memutuskan itu, membuatnya mendapatkan perspektif yang beragam,

dengan diskusi ke banyak teman-teman dari beragam usia, beragam

latar belakang pendidikan, beragam profesi. Ternyata hal itu dapat

membuatnya menjadi lebih toleran terhadap keberagaman pemikiran,

keberagaman pendapat. Sehingga ia menyimpulkan bahwa kebenaran

itu relatif tergantung bagaimana orang memahaminya. Apa yang kita

fikir benar, belum tentu benar menurut orang lain. Setelah mengalami

pembaharuan pemikiran dan kemudian ia solat istikhoroh. Akhirnya,

ia memutuskan untuk melanjutkan studinya kembali, tak jadi pindah

ke kampus lain. Setelah pemikirannya lebih terbuka dengan kurikulum

yang diterapkan di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Ia kemudian memperbaiki proposal disertasinya sesuai

ketentuan di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

untuk kemudian didiskusikan ke beberapa teman-temannya.

Selanjutnya, ia verifikasi dengan dosen, dan setelah di Acc. si dosen

verifikasi, ia daftarkan ke ujian proposal. Dan tepat bulan November

2014 ia dijadwalkan ujian proposal dan lulus.28

Setelah si mahasiswa ujian proposal, penulis wawancarai. Dia

berkata alasan mengapa akhirnya ia memutuskan untuk kembali

melanjutkan kuliahnya di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, padahal sebelumnya ia sangat ingin pindah ke

pascasarjana lain, yang mungkin lebih memungkinkan ia segera selesai

27

Wawancara kepada salah satu mahasiswa SPs UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang tidak bersedia disebutkan namanya, Tanggal 2 Desember 2014. 28

Wawancara kepada salah satu mahasiswa SPs UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang tidak bersedia disebutkan namanya, Tanggal 2 Desember 2014.

Page 195: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

180 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

dan mendapatkan gelar doktor. Ada satu kalimat yang ia simpulkan

saat penulis wawancarai, ia berkata bahwa “lebih baik saya menderita

sebentar, yakni selama proses menyelesaikan studi di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kemudian saya akan

mendapatkan hikmah yang luar biasa setelahnya, dan ilmu serta

pengalaman yang luar biasa yang didapatkan selama kuliah di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan sangat berguna

untuk kehidupannya beberapa puluh tahun ke depan, atau seumur

hidupnya.” Pernyataan ini ia ungkapkan kepada penulis setelah

perjuangan panjang yang dialaminya, yakni setelah ia tidak lulus ujian

proposal dan selama enam bulan mengalami masa-masa kebingungan

(kebingungan untuk tetap melanjutkan kuliah di Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atau pindah ke pascasarjana lain).29

Berdasarkan deskripsi hasil wawancara yang telah dijelaskan

sebelumnya, maka penulis menganalisa bahwa ada mahasiswa

mengalami proses yang adaptasi pemikiran, justru di saat ia tidak lulus

ujian proposal. Proses adaptasi pemikiran, yakni proses dimana

pemikiran mahasiswa yang berasal dari beragam lingkungan, yang

mungkin lingkungan sebelum ia masuk ke Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta jauh berbeda dengan lingkungan setelah ia

menjadi mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Proses penyesuaian lingkungan selama mahasiswa

menyelesaikan studi di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, dipengaruhi oleh terhadap kurikulum integratif yang

diterapkan di kampus ini.

Proses adaptasi pemikiran yang terjadi pada mahasiswa

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selanjutnya,

mahasiswa akan mengalami pembaharuan dalam hal pemikiran. Bisa

jadi yang sebelum masuk Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta si mahasiswa dianggap eksklusif, kemudian

setelah masuk Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ia menjadi lebih inklusif. Hal ini berdasarkan hasil wawancara penulis

kepada beberapa mahasiswa yang ia aktifitis di organisasi politik yang

dianggap aliran kanan, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), atau

29

Wawancara kepada salah satu mahasiswa SPs UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, yang tidak bersedia disebutkan namanya, Tanggal 2 Desember 2014.

Page 196: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Fenomena Toleransi antar Pemikiran| 181

organisasi kemahasiswaan, seperti KAMMI (Kesatuan Aksi

Mahasiswa Muslim Indonesia).30

Mereka mengatakan hal yang sama, yakni bahwa setelah

menjadi mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta mereka merasakan adanya perubahan dalam pola pikir.

Perubahan yang dimaksud adalah mereka menjadi orang yang terbiasa

melihat keberagaman pemikiran, perbedaan pendapat dan perbedaan

perspektif sesuai dengan latar belakang pendidikan. Hal ini yang

membuat mahasiswa yang sebelumnya berfikir bahwa hanya ada satu

kebenaran mutlak, yakni kebenaran yang berdasarkan Alquran. Tetapi

setelah mereka menjadi mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta mereka mendapatkan wawasan baru, bahwa

kebenaran Alquran memang absolut (mutlak) tetapi pemahaman

seseorang mengenai kandungan/ hikmah dari ayat-ayat Alquran itu

relatif. 31

Deskripsi yang telah diuraikan sebelumnya menggambarkan

tentang fenomena toleransi yang terjadi selama ujian-ujian yang

dihadapi mahasiswa, seperti ujian proposal, ujian WIP dan ujian

pendahuluan. Selain itu, data hasil pengamatan penulis didukung juga

dengan hasil wawancara tak terstruktur kepada beberapa mahasiswa

dan alumni Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hasilnya, memperkuat asumsi penulis mengenai adanya pengaruh

kurikulum terhadap sikap toleransi mahasiswa Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kemudian, hal itu tercermin pada

saat proses-proses penyelesaian studi mahasiswa, yakni sewaktu

terjadinya ujian-ujian. Misalnya, ujian WIP dan ujian Pendahuluan

tesis/disertasi.

Sedangkan bila ditinjau dari sisi pandang fenomenologi.

Maka, penguji ujian pendahuluan tesis dan juga mahasiswa yang telah

dideskripsikan sebelumnya, adalah aktor-aktor sosial yang melakukan

30

Hasil wawancara kepada beberapa mahasiswa SPs UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Mereka adalah aktifits di PKS dan ada juga yang aktifitis di

organisasi kemahasiswaan, seperti KAMMI. Dalam hal ini semua yang diwawancarai

tidak bersedia disebutkan namanya. Wawancara tanggal 20 November 2014 dan

tanggal 4 Desember 2014. 31

Hasil wawancara kepada beberapa mahasiswa SPs UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Mereka adalah aktifits di PKS dan ada juga yang aktifitis di

organisasi kemahasiswaan, seperti KAMMI. Dalam hal ini semua yang diwawancarai

tidak bersedia disebutkan namanya. Wawancara tanggal 20 November 2014 dan

tanggal 4 Desember 2014.

Page 197: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

182 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

pengkhasan dan tindakan sosian satu sama lain berdasarkan kesamaan

dalam ikatan makna intersubjektif. Sebagai sebuah tindakan yang

dilakukan dengan penuh kesadaran, kegiatan-kegiatan yang dilakukan

selama proses ujian-ujian yang dilakukan oleh aktor-aktor tersebut

memiliki motif yang berkaitan dengan masa akan datang, maupun

yang berkaitan dengan masa lalu. Jika dianalisis lebih mendalam, maka

ada unsur-unsur budaya toleransi yang terjadi pada masyarakat

akademik di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tindakan-tindakan intersubjektif yang dilakukan para dosen

maupun mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta lebih jauh lagi dapat dijelaskan melalui pendekatan interaksi

simbolik. Artinya, menganalisis aktifitas manusia sebagai sebuah

pertukaran simbol yang diberi makna. Melalui perspektif interaksi

simbolik terlihat perilaku dari dosen Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta sebagai proses yang memberi peluang pada

mahasiswa untuk membentuk dan mengatur tindakannya dengan

mempertimbangkan harapan atau ekspektasi orang lain yang menjadi

mitra interaksinya. Atas dasar ini, teori interaksi simbolik percaya

bahwa sekelompok manusia akan menciptakan aturan-aturan dalam

interaksi. Artinya, bahwa kelompoklah yang membuat aturan, bukan

sekumpulan aturanlah yang membentuk kelompok.32

Hal ini dapat

dilihat pada saat ujian proposal tesis/disertasi, ujian WIP, maupun

ujian pendahuluan tesis/disertasi. Interaksi antara dosen penguji

dengan mahasiswa yang sedang diuji.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa realitas toleransi

yang terjadi pada masyarakat akademik di Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yakni adanya sikap saling menghargai

perbedaan perspektif maupun perbedaan pendapat antara mahasiswa

dan dosen. Hal ini terjadi dikarenakan Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta menerapkan kurikulum integratif.

Kurikulum jenis ini memungkinkan untuk terjadinya dialog antara

mahasiswa dan dosen yang berasal dari beragam konsentrasi.

Misalnya, dosen yang keahliannya dalam bidang pendidikan. Ia bisa

berdiskusi dan mengajar mahasiswa yang konsentrasinya berbeda,

seperti konsentrasi kedokteran ataupun tafsir hadist.

Realitas toleransi yang ada di Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta terjadi dalam konteks sosial, tetapi belum

32

D. Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya (Badung: Rosda karya, 2004), 70.

Page 198: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Fenomena Toleransi antar Pemikiran| 183

menyentuh dalam konteks nilai-nilai budaya. Hal ini dikarenakan masa

studi mahasiswa di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta relatif sebentar, yakni untuk program magister masa studinya

maksimal 8 semester (4 tahun) sedangkan untuk program doktor masa

studinya maksimal 10 semester (5 tahun). Selain itu juga karena

kebanyakan mahasiswa sebelum kuliah di Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, mereka telah mempunyai ideologi

masing-masing, yang telah terbangun. Hal inilah yang tidak

memungkinkan untuk terbangunnya toleransi pada tataran budaya di

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 199: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

184 | Toleransi pada Masyarakat Akademik

Page 200: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

185

BAB VI

PENUTUP

Hasil penelitian ini menyimpulkan konstruksi realitas

keterbukaan pemikiran pada masyarakat akademik dikembangkan

melalui sistem pengajaran yang terintegrasi berbagai bidang keahlian

dan pendekatan pemikiran. Artinya, model kurikulum yang

dikembangkan berpengaruh terhadap terbentuknya sikap toleran pada

masyarakat akademik di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Hal itu dikarenakan pemikiran manusia terbentuk oleh

lingkungan dimana ia berada. Maksudnya, pemikiran mahasiswa tidak

dapat lepas dari pengaruh kebudayaan yang mengitarinya, yakni

kebudayaan yang ada di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Pola pikir, ucapan, perbuatan dan berbagai

keputusan yang diambil oleh mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta senantiasa dipengaruhi oleh pandangan

budayanya. Pandangan budaya yang dimaksud antara lain: nilai-nilai,

aturan, norma, hukum serta referensi lainnya, yang digunakan sebagai

landasan yang secara selektif dan konsisten digunakan sebagai acuan

dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya.

Prinsip yang menjadi fokus perhatian Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam menerapkan kurikulum

integratif, yakni: bahwa ketrampilan berfikir pada mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak otomatis dimiliki

oleh mahasiswa. Hal ini dikarenakan, keterampilan berpikir bukan

merupakan hasil langsung dari pengajaran suatu bidang studi. Pada

kenyataannya, mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta jarang melakukan transfer sendiri keterampilan

berpikir ini. Sehingga perlu adanya latihan terbimbing, tetapi tetap

berpedoman pada model student center learning (model pembelajaran

yang berpusat pada mahasiswa). Jadi, dosen hanya sebagai fasilisator

yang membantu mengarahkan mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dalam menyelesaikan tesis/ disertasi, juga

dalam menimba ilmu pengetahuan selama kuliah di Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 201: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

186 |Toleransi pada Masyarakat Akademik

Prinsip yang dijelaskan sebelumnya, kemudian diaplikasikan

dalam

nilai-nilai yang diinternalisasikan dalam diri mahasiswa Sekolah

Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada proses

pembelajaran di kelas, maupun pada proses penyelesaian tesis/

disertasi. Nilai-nilai tersebut, yakni: mandiri, kreatif, berani

mengambil resiko, berorientasi pada tindakan, kepemimpinan, kerja

keras, jujur, disiplin, inovatif, tanggung jawab, kerjasama, pantang

menyerah, komitmen, realistis, rasa ingin tahu, komunikatif, dan

motivasi kuat untuk sukses.

Faktor-faktor yang dapat menghasilkan prestasi akademik

bagi mahasiswa Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yakni: terprogramnya dengan baik kegiatan belajar, memiliki trik-trik

untuk mengakses dengan sebanyak mungkin referensi aktual dan

mutakhir, diskusi substansial akademik ke dosen dan sesama

mahasiswa. Dengan melakukan aktivitas seperti itu diharapkan dapat

dikembangkan budaya mutu (quality culture) yang secara bertahap

dapat menjadi kebiasaan dalam perilaku mahasiswa dalam proses

pembelajaran di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

melakukan beberapa hal agar dapat menunjang terciptanya

keterbukaan pemikiran pada mahasiswanya. Hal dimaksud antara lain:

Pertama, adanya sumber daya manusia, terutama staf pengajar (dosen)

yang mempunyai keunggulan akademik dan mempunyai dedikasi

tinggi untuk pengembangan keilmuan. Kedua, menguasai tradisi

akademik yang unggul, melalui penyusunan dan penerapan kurikulum

yang aktual, realistik, dan berorientasi ke depan. Diajarkan melalui

proses belajar-mengajar dialogis, bebas, dan objektif, dan kemudian

dikembangkan dalam diskusi, seminar, penelitian, penerbitan buku dan

jurnal ilmiah, yang disebarluaskan kepada masyarakat. Ketiga,

tersedianya sarana dan prasarana akademik yang memadai, seperti

lingkungan kampus yang sejuk, seperti adanya taman di tengah gedung

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, perpustakaan

yang di lengkapi dengan akses jurnal dan buku-buku yang otoritatif,

yang dapat dengan mudah mahasiswa download.

Proses pembelajaran yang diterapkan di Sekolah Pascasarjana

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kemudian di evaluasi melalui

beberapa capaian pembelajaran, yakni mahasiswa yang kuliah di

Page 202: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Penutup| 187

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diharapkan

mempunyai kompetensi sebagai peneliti yang mempunyai karakter

sebagai berikut: Pertama, mampu membedakan opini dan fakta.

Kedua, memiliki rasa ingin tahu yang besar. Seorang peneliti biasanya

selalu ingin mengetahui segala hal. Ketiga, peduli terhadap

lingkungan. Sikap peduli terhadap lingkungan harus tertanam dalam

jiwa seorang peneliti karena suatu penelitian akan sia-sia, jika proses

maupun hasilnya merusak lingkungan. Keempat, jujur terhadap fakta.

Seorang peneliti harus jujur dalam mengambil dan mengolah data

suatu penelitian. Tidak boleh ada pemalsuan (manipulasi) meskipun

hasilnya tidak sesuai dengan keinginannya. Kelima, terbuka dan

fleksibel. Seorang peneliti harus terbuka dalam menyampaikan hasil

kajiannya. Terbuka di sini berarti mau menerima masukan, saran, dan

kritikan agar hasil penelitian menjadi lebih baik.

Keenam, berani mencoba. Rasa ingin tahu tentang sesuatu

tidak akan pernah terwujud tanpa keberanian untuk mencoba. Seorang

peneliti harus berani untuk mencoba mencari jawaban atas berbagai

pertanyaan yang ada di pikirannya. Ketujuh, berpendapat secara ilmiah

dan kritis. Seorang peneliti harus mampu berpendapat secara ilmiah

dan kritis. Setiap pendapat harus mempunyai dasar yang kuat dan

tepat. Oleh karena itu, seorang peneliti harus banyak membaca buku-

buku literatur untuk menambah wawasan. Kedelapan, bekerja sama.

Pada saat melakukan percobaan seorang peneliti harus mampu bekerja

sama dengan orang lain, sehingga percobaan dapat berhasil dengan

baik. Kesembilan, ulet dan gigih. Seorang peneliti tidak boleh cepat

berputus asa. Jika gagal dalam suatu penelitian, peneliti harus segera

mencari penyebab kegagalan itu dan mencobanya lagi untuk

memperoleh kesuksesan. Kesepuluh, bertanggung jawab dalam

melakukan penelitian. Seorang peneliti harus dapat bertanggung jawab

terhadap hasil penelitiannya. Selain itu, keselamatan tim dan

keselamatan lingkungan juga menjadi tanggung jawabnya. Selain itu, disimpulkan pula bahwa sosiologi pengetahuan

berkontribusi terhadap terbentuknya budaya toleransi antar pemikiran pada

mahasiswa di Perguruan Tinggi Islam Negeri, khususnya di SPs UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Hal ini dikarenakan sosiologi pengetahuan

berkontribusi dalam meminimalisir terjadinya klaim kebenaran. Sehingga

kebenaran itu menjadi relatif, karena tidak ada kebenaran yang mutlak.

Kemudian berdampak terhadap terbentuknya budaya toleransi. Hal itu berarti

bahwa sosiologi pengetahuan juga menguatkan pemikiran terhadap adanya

relatifitas kebenaran. Penelitian ini menyatakan bahwa salah satu faktor yang

Page 203: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

188 |Toleransi pada Masyarakat Akademik

berpengaruh dalam menciptakan budaya toleransi di SPs UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, yakni: model kurikulum integratif.

Page 204: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

189

DAFTAR PUSTAKA

‘Abdullah bin ‘Abdullah Al-Mushuli. Hakikat Syi’ah, alih bahasa

Rusjdi Malik. Sumatera Barat: Penerbit Alhidayah, 1993.

Abidin, Zainal. Imamah dan Implikasinya dalam Kehidupan Sosial: Telaah atas Pemikiran Teologi Syiah. Jakarta: Badan Litbang

dan Diklat Kementrian Agama RI, 2012.

Aceh, Abubakar. Aliran Syiah di Indonesia. Jakarta: Islamic Research

Institute, 1977.

______.Perbandingan Madzhab Syiah: Rasionalisme dalam Islam.

Semarang: Penerbit Ramadhani, 1980.

Afandi, Emilianus. Menggugat Negara: Rasionalitas Demokrasi, HAM dan Kebebasan. Penerbit: European Union dan PBHI,

2005.

Afifa, Nindah Nur. Peran Seni dalam Mengembangkan Kreatifitas Siswa. Diakses dari

http://media.diknas.go.id/media/document/5465.pdf. Tanggal

20 Desember 2011. AG., Muhaimin eds. Damai di Dunia Damai untuk Semua Perspektif

Berbagai Agama. Jakarta: Puslitbang Kehidupan Beragama,

Departemen Agama RI, 2004.

Agarwal, B.L. Programmed Statistics (Question-Answers. New Delhi:

New Age International Publishers, 2003.

al-Di>n, Bila>l S}afy. Mafhu>m al- Tasa>muh} fi> al-Isla>m wasilatihi bi Mafhu>m al-Wa>jib. al-Nas}s} Mu’tamar al-Tasa>muh} al-Di>ny fi al-Shari> ‘ah al-Isla>miyah. Rajab 1430 H/ 2009 M.

Ali, Syamsuri. ‚Alumni Hawzah Ilmiyah Qum: Pewacanaan

Intelektualitas dan Relasi Sosialnya dalam Transmisi Syiah di

Indonesia‛. SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010.

Alimron. ‚Toleransi antar Umat Beragama dalam Perspektif Alquran‛.

Tesis IAIN Imam Bonjol, Padang, 1999.

Amabile, T. Creativity in Context. Boul-der: West View Press, Inc.,

1996

Anis, Muhammad. Islam dan Demokrasi Perspektif Wilayah al-Faqih.

Jakarta: PT. Mizan Publika, 2013.

Aqil, Muhammad Wardah. Ensiklopedia Al-Qur’an Kajian Kosakata, Vol. 1, ed. Sahabuddin et al., Jakarta: Lentera Hati, 2007.

Page 205: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

190

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Arjomand, Said Amir. ‚Ideological Revolution in Shi’ism‛, dalam

Said Amir Arjomand eds., Authority and Political Culture in Shi’ism. New York: State University of New York Press,

1988.

Arnold, K. ‚Student Success‛, dalam J. Forest & K. Kinser, eds.,

Higher Education in The United States: an Encyclopedia. Santa Barbara, CA: ABC-CLIO, 2002.

Asy-Syurbasi, Ahmad. Biografi Imam-Imam Empat Mazhab: Hanafi, Maliki, Syafe’i, dan Hambali. Yogyakarta: Penerbit Mutiara,

1979. Atkinson, P. dan S. Delamont. ‚Analytic Perspective‛, dalam N.K.

Denzin dan Y.S. Lincoln eds., The Sage Hand Book of Qualitative Research. Thousand Oaks: Sage Publications,

2005.

Azmi, Ulul. ‚Konstruksi Realitas Islam di Media Massa: Analisis

Framing Konflik Palestina-Israel di Harian Kompas dan

Republika‛. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

Azra, Azyumardhi. ‚Kaum Syiah di Asia Tenggara: menuju Pemulihan

Hubungan dan Kerjasama.‛ dalam Dicky Sofjan eds., Sejarah dan Budaya Syiah di Asia Tenggara. Yogyakarta: Sekolah

Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, 2013.

Bahari eds. Toleransi Beragama Mahasiswa (Studi tentang Pengaruh Kepribadian, Keterlibatan Organisasi, Hasil Belajar Pendidikan Agama dan Lingkungan Pendidikan terhadap Toleransi Mahasiswa Berbeda Agama pada 7 Perguruan Tinggi Umum Negeri. Jakarta: Badan Litbang Dan Diklat

Kementrian Agama, 2010.

Banks, James A. and Cheryl A. Mc.Gee. Multicultural Education.

USA: Allyn and Bacon, 1993.

Baried, Baroroh. ‚Syiah Elements in Melayu Literature‛, dalam

Sartono Kartodirdjo eds., Profiles of Melayu Culture: Historiography, Religion and Politics. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, 1976.

Bashari, Luthfi. Musuh-Musuh Besar Islam. Yogyakarta: Widhad

Press, 2003.

Baum, Gregory. Agama dalam Bayang-Bayang Relativisme: Sebuah Analisis Sosiologi Pengetahuan Karl Mannheim tentang

Page 206: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

191

Sintesa Kebenaran Historis-Normatif, terj. Ahmad Murtajib.

Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 1999.

Beger, Peter dan Thomas Luckmann. Tafsir Sosial Atas Kenyataan; Sebuah Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan, terj. Hasan

Basari. Jakarta: LP3ES, 2012.

______. Langit Suci Agama sebagai Realitas Sosial. Jakarta: LP3ES,

1991.

_______. The Social Construction of Reality: A Treatise in the Sociology of Knowlidge. London: Penguin Books, 1991.

Berger, Peter L. dan Hansfried Kellner. Sosiologi Ditafsirkan Kembali: Esai tentang Metode dan Bidang Kerja, terj. Herry Joediono.

Jakarta: LP3ES, 1985.

Blumer, Herbert. Symbolic Interactionism: Perspective and Method.

Berkeley: University of California Press, 1986.

Born, Max. Einsteins Theory of Relativity. New York: Dover

Publication, INC, 1965.

Buku Pedoman Akademik Program Magister Dan Doktor Pengkajian

Islam 2011-2015.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana, 2008.

________. Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi dan Keputusan Konsumen serta Kritik terhadap Peter L.Berger dan Thomas Luckmann. Jakarta:

Kencana, 2008.

Carrol, M.P. ‚Culture‛. dalam J. Freeman eds. Introduction to Sociology. Prentice Hall, Scarborough, Ontario, 1982.

Chodri, Choiril. ‚Konstruksi Sosial Kehidupan Penjual Tahu dalam

Film Feature Dokumenter Dongeng Rangkas‛. Skripsi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.

Cholid, Rasmianto. ‚Pembaharuan Pendidikan Tinggi Islam: Studi

tentang Perubahan Konsep, Institusi dan Budaya Pendidikan

di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta dan Universitas Islam Negeri (UIN) Malang‛. Diakses

dari http://library.sunan-

ampel.ac.id/media.php?module=detailberita&id=144, Tanggal

7 September 2013.

Page 207: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

192

Csikszentmihalyi, M. ‚Society, Culture, and Person: A System View

of Creativity‛. dalam R. J. Sternberg, eds. The Nature of Creativity. Cambridge University Press, New York, 1988.

Csikszentmihalyi, M. Creativity. New York: HarperCollins, 1996.

Damami, Mohammad. Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada Periode 1973-1983: Sebuah Sumbangan Pemahaman tentang Proses Legalisasi Konstitusional dalam Konteks Keberagamaan di Indonesia. Jakarta: Kementrian Agama RI,

2011.

Darmani. Toleransi Sebuah Jalan Keluar Pemersatu Anak Bangsa.

Surabaya: Widyaiswara Madya Balai Diklat Keagamaan

Surabaya, 2012.

Denzin, Norman K. dan Yvonna S. Lincoln, eds. HandBook of Qualitative Research. terj. Dariyanto, dkk. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009.

Departemen Agama RI. Alquran dan Terjemahnya. Jakarta: CV.

Penerbit J-Art, 2004.

Dudte, Kari A. ‚Social Influence and Gender Norms‛. Tesis, The Ohio

State University, 2008.

Emerson, R.M. et.al. Writing Ethograhic Fieldnotes. Chicago: The

University of Chicago Press, 1995.

Eriksen, Thomas Hylland. What is Anthropology. London: Pluto Press,

2004.

_______. Small Places, Large Issues: an Introduction to Social and Cultural Anthropology. London: Pluto Press, 2001.

Fanani, Muhyar. Metode Studi Islam: Aplikasi Sosiologi Pengetahuan sebagai Cara Pandang. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Fatah, Abdul. ‚Budaya Toleransi dalam Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam‛. Tesis, SPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2012.

Fay, Brian. Contemporary Philosophy of Social Science: A Multicultural Approach. Oxford: Blackwel, 1996.

Forest, James J.F. ‚Teaching and Learning in Higher Education‛,

dalam James J.F Forest dan Philip G. Altbach, eds.,

International Handbook of Higher Education. Dordrecht:

Springer, 2007.

Fuhrmann, B. ‚Philosophies of Higher Education‛, dalam J. Forest &

K. Kinser, eds., Higher Education in The United States: an Encyclopedia. Santa Barbara, CA: ABC-CLIO., 2002.

Page 208: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

193

Gardner, H. Creating Minds. New York: Basic Books, 1993. Goff., Tom W. Marx and Mead: Contributions to a Sociology of

Knowledge. Boston: Routledge -& Kegan Paul, 1980.

Gunadi, R.A. dan M. Shoelhi. dari Penakluk Jerusalem hingga Angka Nol. Jakarta: Penerbit Republika, 2002.

Harding, John; Harold Prohansky; Bernard Kutner and Isidor Chein.

"Prejudice and ethnic relations," dalam Gardner Lindzey and

Elliot Aronson, eds. The Handbook of Social Psychology.

Vol. 5 (second ed.). Reading, Mass: Addison-Wesley, 1979.

Harter, J.K. , F.L. Schmidt dan L.M. Keyes. ‚Well-Being in The

Workplace and Its Relationship to Business Outcomes: A

Review of The Gallup Studies‛. Diakses dari

http://media.gallup.com/well being in the workplace.pdf.

Tanggal 28 Agustus 2008.

Hasan, Fuad. ‚Beberapa Catatan Perihal Kemitraan dan Kebebasan

serta Kebebasan Akademik‛. Jakarta 9-13 April 1989.

Hassoubah, Zaleha Izhab. Mengasah Pikirin Kreatif dan Kritis.

Bandung: Nuansa, 2008.

Helmy, Muhammad Irfan. ‚Pemaknaan Hadis-Hadis Mukhtalif Menurut Asy-Sya@Fi'i@: Tinjauan Sosiologi Pengetahuan‛.

Disertasi, Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga,

Yogyakarta, 2014.

Himmelhoch, Jerome. "The Dynamics of Tolerance." Unpublished

Ph.D. Dissertation, Columbia University, 1952.

Hoebel, E. Adamson. Anthropology And The Human Exprerience.

fifth edition. McGraw-Hill Book Company: New York, 1979.

http://graduate.uinjkt.ac.id. Diakses Tanggal 20 Oktober 2014.

http:// pasca.uin-malang.ac.id. Diakses Tanggal 30 April 2015.

http://pps.uin-suka.ac.id. Diakses Tanggal 30 April 2015.

http://www.ppsuinsgdbdg.ac.id/ Diakses Tanggal 27 April 2015.

Isnaini, Muhammad. ‚Konsep Pendidikan Multikultural dalam

Merespon Tantangan Globalisasi: Analisis Pemikiran HAR.

Tilaar‛. Diakses

darihttp://sumsel.kemenag.go.id/file/dokumen/konseppendidik

anmultikultural. pdf. Tanggal 24 Desember 2014.

Jary, David dan Julia Jary. Multiculturalism. Buckingham-

Philadelphia: Open University Press, 1991.

Johnson, P. J. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta: Gramedia,

1986.

Page 209: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

194

Kartodirdjo, Sartono. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1992.

Kartomi, J. Margaret. ‚Tabut’-A Syiah Ritual Transplanted from India

to Sumatera‛ dalam David P. Chandler & M.C. Ricklefs eds.,

Nineteenth and Twentieth Century Indonesia: Essays in Honor of Professor J.D. Legge. Clayton, Victoria: Centre of

SEA Studies Monash University, 1986.

Kline, Rex. B. Becoming A Behavioral Science Researches: A Guide to Producing Research That Matters. New York; The Guilford

Press: 2009.

Kottak, Conrad Phillip. Anthropology: The Exploration of Human Diversity. Thirteenth ed. Boston: McGraw-Hill, 2009.

Kusmana et.al. Integrasi Keilmuan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Menuju Universitas Riset. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Kuswarna. ‚Dunia Simbolik Pengemis Kota Bandung: Studi tentang

Konstruksi Sosial dan Manajemen Komunikasi pada

Pengemis di Kota Bandung‛, Disertasi Universitas

Padjadjaran Bandung, 2004.

Langrehr, John dan Jan Langrehr. Tricky Thinking Problem: Advance Activities in Applied Thinking Skills for Ages. USA: A David

Multon Book, 2008. Linley, P.A. dan S. Joseph eds. Positive Psychology in Practice.

Hoboken, NJ: John Wiley dan Sons, 2004.

Lopez, S.J. dan C.R Snyder eds. Positive Psychological Assessmet: A Handbook of Models and Measures. Washington D.J:

American Psychological Association, 2003.

Lopez, S.J. ‚Positive Psychology and Higher Education‛. Diakses dari

www.strengthsquest.com/.../Positive_Psychology_and_Highe

r_Education,pdf. Tanggal 10 Februari 2015.

Lubis, Dessy Nakarasima. ‚Pertimbangan Hakim dalam Penyelesaian

Perkara Pencemaran Nama Baik Melalui Pers‛. Diakses dari

http://e-journal.uajy.ac.id/209/2/1HK10156.pdf, Tanggal 3

Agustus 2014.

M, Bowerman. ‚The Origins of Children’s Spatial Semantic

Categories: Cognitive versus Linguistic Determinants‛. dalam

Gumperz J dan Levinson S, eds. Rethingking Linguistic Relativity. Cambridge: Cambridge University Press, 1996.

MacKinnon, Neil J. Symbolic Interactionism as Affect Control. Suny

Press, 1994.

Page 210: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

195

Magnis-Suseno, Frans. Etika Dasar. Yogyakarta: Kanisius, 1987.

Mahfud, Choirul. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2006.

Mannheim, Karl. Ideology dan Utopia: Menyingkap Kaitan Pikiran dan Politik. terj. F. Budi Hardiman. Yogyakarta: Kanisius,

1991.

Marranci, Gabriele. The Anthropology of Islam. New York: Oxford,

2008.

Mastuhu dan M. Deden Ridwan eds. Tradisi Baru Penelitian Agama Islam: Tinjauan antar Disiplin Ilmu Agama. Bandung:

Penerbit Nuansa, 1998.

McCarthy, E. Doyle. Knowledgeas Culture: The New Sociology of Knowledge. London and NewYork: Routledge, 1996.

Merriam, Sharan B. Qualitative Research: A Quide to Design and Implementation. San Francisco: Jossey-Bass, 2009.

Misrawi, Zuhairi. Pandangan Muslim Moderat: Toleransi, Terorisme dan Oase Perdamaian. Jakarta: Penerbit Kompas, 2010.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1993.

Moore, Barrington, Jr. "Tolerance and the Scientific Outlook," dalam

R. P. Wolff, B. Moore, Jr., and H. Marcuse, eds. A Critique of Pure Tolerance. Boston: Beacon, 1965.

Mubarak, Zulfi. Tafsir Sosial Fenomena Multi-Religius Kontemporer. Malang: UIN Malang, 2006.

Murray, Alan. The Wall Street Journal Essential Guide to Management: Lasting Lessons from the Best Leadership Minds of Our Time, Harper. New York: HarperCollins

Publishers, 2010.

Mursanih, Ahmad. ‚Konstruksi Realitas Sosial Larangan Khitan

Perempuan di Media Massa: Analisis Framing Berita Pro-

Kontra Khitan Perempuan di Kompas.com‛. Skripsi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Musalma>ny, Ma>lik. al-Isla>m wa al-Tasa>muh} al-Di>ny. Diakses dari

www.muhammadanism.org tanggal 27 Juni 2014.

Mutmainah, Siti. dkk. ‚Konstruksi Sosial Pengukur Kinerja Entitas

Bisnis: Studi Kasus UKM di Kudus‛. Makalah dalam

Symposium Akuntansi XIII, Purwokerto, 2010.

Nasr, Vali. The Shia Revival: How Conflicts within Islam will Shape the Future. New York: W.W. Norton, 2005.

Page 211: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

196

Nathawat, S.S. ‚Psychological Well-Being and Meditation‛, 1996.

Diakes dari http://www.azzpsychology/psychologicalwell-

being. html. Tanggal 28 Agustus 2008.

Nigrum, Dwi Anggraini Pupsa. ‚Konstruksi Politik Kebudayaan di

Layar Kaca Program Televisi Eagle Award bagimu Indonesia

2010 Metro TV‛. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2012.

Poespoprodjo, W. Subjektivitas dalam Historiografi: Suatu Analisis Kritis Validitas Metode Subjektivo-Objektif dalam ilmu sejarah. Bandung: Remadja Karya, 1987.

Poloma, Margaret M. Sosiologi Kontemporer, terj. Tim Penerjemah

Yasogama. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2003.

Purnomo, Aloys Budi. Membangun Teologi Inklusif-Pluralistik.

Jakarta: Penerbit Kompas, 2003.

Purnomo, Hery. ‚Kemampuan Bekerjasama dan Proses Pembiasaannya

melalui Pembelajaran Fisika SMA Berbasis Empat Pilar

Pendidikan‛. Tesis Universitas Negeri Semarang, 2008.

Rachmat, Noor. ‚Pengembangan Pluralisme Beragama di Universitas

Bina Nusantara Jakarta‛. Disertasi UIN Syarif Hidayatullah,

Jakarta, 2008.

Raco, J.R. Metode Penelitian Kualitatif, Jenis Karakteristik dan Keunggulannya. Jakarta: Grasindo, 2007.

Rakhmat, Jalaluddin. Dahulukan Akhlak di Atas Fiqh. Bandung:

Penerbit Mizan, 2007.

Reason, Peter. ‚Tiga Pendekatan dalam Penelitian Partisipatif‛, dalam

Norman K. Denzin dan Yvonna S. Lincoln, eds., Hand Book of Qualitative Research, terj. Dariyanto, dkk. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009.

Ridwan, Mastuhu dan M. Deden eds. Tradisi Baru Penelitian Agama Islam: Tinjauan antar Disiplin Ilmu Agama. Bandung:

Penerbit Nuansa, 1998.

Ritzer, Georgi. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda.

Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003.

Rohidin, ‚Rekonstruksi Konsep Kebebasan Beragama di Negara

Hukum Indonesia Berbasis Nilai Kemanusiaan yang Adil dan

Beradab‛, Disertasi UII Yogyakarta. Diakses

darihttp://law.uii.ac.id/images/stories/ringkasan%20disertasi

%20dr.%20rohidin.pdf. Tanggal 20 Mei 2015.

Page 212: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

197

Rosyada, Dede. Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Prenada Media, 2004.

Saefuddin, AM. Islamisasi Sains dan Kampus. Jakarta: PT. PPA

Consultants, 2010.

Sanaw, ‘abd al-Rau>f . ‚al-Futu>h}a>t al-Isla>miyah wa al-Tasa>muh} al-

Di>ny‛. al-h}ada>thah. Beirut, 125/126, 2009.

Santana, Septiawan. Menulis Ilmiah: Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2007.

Sari, Eka Sandi Selfia. ‚Kebebasan Berpendapat Berdasar atas

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan

Mengemukakan Pendapat di Muka Umum Ditinjau dari

Perspektif Hak Asasi Manusia‛. Skripsi, Fakultas Hukum,

Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, 2011.

Sari, Ramadhanita Mustika. ‚Model Integrasi Keilmuan pada

Kurikulum di Universitas Islam (Sebuah Desain,

Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Integratif di

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)‛.

Makalah disampaikan pada kegiatan AICIS (Annual

International Confrence on Islamic Studies) ke 13 di Lombok,

NTB, Tanggal 18-21 November 2013.

Saridjo, Marwan. Mereka Bicara Pendidikan Islam: sebagai Bunga Rampai. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009.

Schfersman, D.F. An Introduction to critical Thinking. Diakses dari

http://www.freeinquiry.com/critical-thinking.html, diakses

Tanggal 25 April 2013.

Seligman, M. Positive Psychology, Positive Prevention and Positive Therapy. Washington D.J: American Psychological

Association, 2002.

Sevilla, Consule G. eds. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta:

Penerbit UI Press, 1993.

Sholeh, Badrus. ‚antara Konflik dan Perdamaian; Peran Pesantren‛.

dalam Badrus Sholeh, eds. Budaya Damai Komunitas Pesantren. Jakarta: Pustaka LP3ES, 2007.

Simpson, George E. and J. Milton Yinger. Racial and Cultural Minorities (third ed.). New York: Harper and Row, 1965.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, eds. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES, 1995.

Page 213: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

198

Snow, A.J. Psychology in Business Relations (2nd

ed.). New York:

Mc.Graw-Hill, 1930.

Snyder, C.R. dan S.J. Lopez eds. The Handbook of Positive Psychology. New York: Oxford University Press, 2002.

Soejono dan Abdurrahman. Metode Penelitian: Suatu Pemikiran dan Penerapan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, 2001.

Sofjan, Dicky eds. Sejarah dan Budaya Syiah di Asia Tenggara.

Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada,

2013.

Sudjarwo. Metodologi Penelitian Sosial. Bandung: Bandar Maju, 2001.

Sugiarto, Iwan. yang Lupa Diajarkan oleh Sekolah: Mengoptimalkan Daya Kerja Otak dengan Berfikir Holistik dan Kreatif. Jakarta: Gramedia, 2011.

Sugiono. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta,

2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R&D . Bandung: CV. Alfabeta, 2009.

Suhaimi, Mustafa. Imam Abu Hanafi. Kuala Lumpur: Penerbit

Progressive House Sdn. Bhd, 2004.

Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, 2008.

Suparlan, Parsudi. Konflik Antar-Sukubangsa dan Upaya Mengatasinya. Temu Tokoh. ‚Dengan Keberagaman Etnis

Kita Perkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Rangka

Menuju Integrasi Bangsa‛. Badan Pengembangan

Kebudayaan dan Pariwisata Deputi Bidang Pelestarian dan

Pengembangan Budaya – Balai Kajian Sejarah dan Nilai

Tradisional (BKNST) Pontianak. Singkawang, 12-14 Juni

2002.

________. ‚Indonesia Baru dalam Perspektif Multikulturalisme‛.

Harian Media Indonesia, 10 Desember 2001.

________. Parsudi eds. Manusia, Kebudayaan dan Lingkungannya.

Jakarta: CV. Rajawali, 1984.

Suryabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2000.

Susanto, Trisno. ‚Melampaui Toleransi: Merenung Bersama Walzer‛.

dalam Ihsan Al Fauzi, dkk. Demi Toleransi Demi Pluralisme.

Jakarta: Paramadina, 2007.

Page 214: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

199

Suyasa, P. Tommy. Y.S. ‚Identifikasi Fenomena, Faktor, dan Fungsi

Respect sebagai Usaha Peningkatan Kualitas (Nilai-Nilai dan

Sikap Kerja Positif)‛, 2010, 15. Diakses dari

www.researchgate.net/...sikap_kerja.../0deec5321f31611b5a0

00000.pdf, Tanggal 10 Februari 2015.

Swenson, Jr. Loyd S. Genesis of Relativity: Einstein in Contex. New

York: Burt Franklin & Co., 1979.

Syam, Nur. Bukan Dunia Berbeda: Sosiologi Komunitas Islam.

Surabaya: Eureka, 2005.

Syarif, Ahmad. ‚Guru Agama Ideal dalam Perspektif

Konstruktivisme‛. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2007.

Tholkhah, Imam. ‚Lembaga-Lembaga Sosial Keagamaan dan

Tantangan Hidup Damai dalam Era Kehidupan Global‛.

dalam Muhaimin AG eds. Damai di Dunia Damai untuk Semua Perspektif Berbagai Agama. Jakarta: Puslitbang

Kehidupan Beragama, Departemen Agama RI, 2004.

_______, eds. Konflik Sosial Bernuansa Agama di Indonesia. Jakarta:

Departemen Agama RI, 2002.

Tillman, D. Living Value: an Educational Program. Living Values Activities for Young Adults. Derfield Beach, Florida: Health

Communications.Inc., 2002.

Tim Penyusun. Toleransi dalam Pasungan; Pandangan Generasi Muda terhadap Masalah Kebangsaan, Pluralitas dan Kepemimpinan Nasional. Jakarta: SETARA Institute, 2008.

Tim Pusat Kurikulum Pengembangan Pendidikan Karakter. Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta:

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Direktorat

Jenderal Mandikdasmen Kemendiknas RI, 2010. Travers, M. Qualitative Research Throught Case Studies. London:

Sage Publications, 2001.

Tumanggor, Rusmin dkk. Konflik dan Modal Kedamaian Sosial dalam Konsepsi Kalangan Masyarakat di Tanah Air. Jakarta:

LEMLIT dan LPM UIN Jakarta Bekerjasama dengan

Balitbangsos Depsos RI, 2004.

Uyanto, Stanislaus S. Pedoman Analisis Data dengan SPSS.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.

Page 215: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

200

Ventrella, Scott W. Kekuatan Berfikir Positif dalam Bisnis: 10 Strategi Mendapatkan Hasil Maksimal. Alih Bahasa

Bernadeta. Jakarta: Prestasi Pustaka, 2003.

Wiley, Joyce N. The Islamic Movement of Iraqi Shi’as. London:

Lynne Rienner Publishers, 1992.

Wolff, Robert Paul. "Beyond tolerance," dalam R. P. Wolf, B. Moore,

Jr., and H. Marcuse, eds. A Critique of Pure Tolerance.

Boston: Beacon, 1965.

www.uinjkt.ac.id Tanggal 20 Agustus 2013. Yin, R.K. Case Study Research Design and Methods. California: Sage

Publication, Beverly Hill-California, 1987.

Yulaelawati, Ella. Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi Teori dan Aplikasi. Bandung: Pakar Raya, 2004.

Zada, Khamami. Islam Radikal, Pergulatan Ormas-Ormas Islam Garis Keras di Indonesia. Jakarta: Teraju, 2002.

Zainuddin, A. Rahman et.al. Syiah dan Politik di Indonesia: Sebuah Penelitian. Bandung: Mizan & PPW-LIPI, 2000.

Zohar, Donah dan Ial Marshal. SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan. terj. Rahmani Astuti. Bandung: Mizan,

2007.

JURNAL-JURNAL

A, Johannes, Van der Ven. ‚A Chapter in Public Theology from the

Perspective of Human Rights: Interreligious Interaction and

Dialogue in an Intercivilizational Context‛. The Journal of Religion, Vol. 86, No. 3 (July 2006). Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/10.1086/503696. Tanggal 9 Mei

2014.

A., Scott. ‚The Vertical Dimension and Time in Mandarin‛.

Australian Journal of Linguistics, 9: 1989.

Adeney, Frances S. ‚Response to Harry L. Wells‛. Buddhist-Christian Studies, Vol. 22 (2002). Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/1390572. Tanggal 9 Mei 2014.

Amabile, T.; P. Goldfarb; dan S. Brackfleld. ‚Social Influenceson

Creativity: Evaluation, Coaction, and Surveillance‛.

Creativity Res, Vol. 3, 1990.

Page 216: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

201

Ashford, S. J. , dan A.S. Tsui. ‚Self-Regulation for Managerial

Effectiveness: The Role of Active Feedbackseeking‛.

Academy of Management Journal, No. 34, 1991. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/256442. Tanggal 10 Januari 2014.

Banks, James. ‚Multicultural Education: Historical Development,

Dimension, and Practice‛. Review of Research in Education.

vol. 19, edited by L. Darling. Hammond. Washington, D.C.:

American Educational Research Association, 1993.

Berger, Peter and S. Pullberg. "Reification and the Sociological

Critique of Consciousness." History and Theory, No. 4, 1965.

Bielefeldt, Heiner. "Western" versus "Islamic" Human Rights

Conceptions?: A Critique of Cultural Essentialism inthe

Discussion on Human Rights‛. Political Theory, Vol. 28, No.

1 (Feb., 2000). Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/192285, Tanggal 8 Mei 2014.

Blumer, Herbert. ‚A Note on Symbolic Interactionism‛. American Sociological, Vol. 38, No. 6 (Dec., 1973), 797-798. Diakses

dari http://www.jstor.org/stable/2094141, Tanggal 11 Juni

2014.

Boezman, E.J. dan Ellemers. ‚Volunteering for Charity: Pride,

Respect, and The Commitment if Volunteers‛. Journal of Applied Psychology, vol. 92, 2007, 771-785.

Borgatta, Edgar and Jeanne Hulquist. "A Reanalysis of Some Data

from Stouffer's Communism Conformity and Civil Liberties."

Public Opinion, No. 20, 1956.

Bratter, B. I., C.J Bratter dan I.E. Bratter. ‚Beyond Reality: The Need

to Regain Self-Respect‛. Psychotherapy: Theory, Research, Practice, Training, vol. 32, 1995, 59-69.

Brotz, Howard. ‚Multiculturalism in Canada: A Muddle‛. Canadian Public Policy/ Analyse de Politiques, Vol. 6, No. 1 (Winter,

1980). Diakses dari http://www.jstor.org/stable/3550067.

Tanggal 23 September 2014.

Chattopadhyaya, D. P. ‚Institute Sociology of Knowledge‛. Annals of the Bhandarkar Oriental Research Institute, Vol. 68, No. 1/4,

(1987). Diakses dari http://www.jstor.org/stable/41693316 .

Tanggal 9 Mei 2014.

Christie, Richard and P. Cook. "A Guide to Published Literature

Relating to The Authoritarian Personality Through 1956."

Jurnal of Psychology, 45: 1958.

Page 217: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

202

Citrin, Jack; David O. Sears; Christopher Muste; and Cara Wong.

‚Multiculturalism in American Public Opinion‛. British Journal of Political Science, Vol. 31, No. 2 (Apr., 2001).

Diakses dari http://www.jstor.org/stable/3593264, Tanggal

23 September 2014.

Darono, Agung. ‚Laporan Keuangan Pemerintah: Suatu Tinjauan

Konstruksi Realitas dengan Pendekatan Analisis Wacana‛.

Jurnal BPK, Volume 3 Tahun 2011.

D. Roberson, I. Davies dan J. Davidoff. ‚Colours Categories are not

Universal: Replications and New Evidence in Favour of

Linguistic Relativity‛. Journal of Experimental Psychology: General, 129: 2000.

Denzin, Norman K. ‚Symbolic Interactionism and Ethnomethodology:

A Proposed Synthesis‛. American Sociological Review, Vol.

34, No. 6 (Dec., 1969), 925-926. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/2095982, Tanggal 11 Juni 2014.

Dickens, David R. ‚Cultural Studies in Sociology: Cultural Studies as

Critical Theory by Ben Agger; Symbolic Interactionism and

Cultural Studies by Norman K. Denzin‛. Symbolic Interaction, Vol. 17, No. 1 (Spring 1994), 100-101. Diakses

dari http://www.jstor.org/stable/10.1525/si.1994.17.1.99,

Tanggal 11 Juni 2014.

Dohrenwend, Bruce P. and Edwin Chin-Shong. "Social Status and

Attitudes Toward Psychological Disorder: The Problem of

Tolerance of Deviance." Amer. Soc. Rev. 32, 1967.

Duch, Raymond M. and James L. Gibson. ‚Putting Up With" Fascists

in Western Europe: A Comparative, Cross-Level Analysis of

Political Tolerance‛. The Western Political Quarterly, Vol.

45, No. 1 (Mar., 1992). Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/448773 .Tanggal 6 Juni 2014.

Dynes, Wallace. "Education and Tolerance: an Analysis of Intervening

Factors." Social Forces, No. 46, 1967.

Edwards, T. Bentley. ‚Measurement of Some Aspects of Critical

Thinking‛. The Journal of Experimental Education, Vol. 18,

No. 3 (Mar., 1950). Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/20153830. Tanggal 10 Januari

2015.

Eldering, Lotty. ‚Multiculturalism and Multicultural Education in an

International Perspective‛. Anthropology & Education

Page 218: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

203

Quarterly, Vol. 27, No. 3 (Sep., 1996). Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/3195810, Tanggal 23 September

2014.

Erskine, Hazel. "The Polls: Freedom of Speech." Public Opinion, No.

34, 1970.

Erten, İsmail Hakkı dan Ece Zehir Topkaya. ‚Understanding Tolerance

of Ambiguity of Efl Learners in Reading Classes at Tertiary

Level.‛ Novitas-Royal, Vol. 3(1), 2009, 38.

Ferrar, Jane W. ‚The Dimensions of Tolerance‛. The Pacific Sociological Review, Vol. 19, No. 1 (Jan., 1976). Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/1388742. Tanggal 5 Juni 2014.

Fleming, L. dan D. Chen S. Mingo. ‚Collaborative Brokerage, Gen-

Erative Creativity, And Creative Success‛. Admin. Sci. Quart, 52(3), 2007.

Ford, Donna Y.; James L. Moore, III and Deborah A. Harmon.

‚Integrating Multicultural and Gifted Education: A Curricular

Framework‛. Theory into Practice, Vol. 44, No. 2, Gifted

Education (Spring, 2005). Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/3497031, Tanggal 23 September

2014.

Frayne, C.A. dan G.P. Latham. ‚Application of Social Learning

Theory to Employee Self-Management Ofattendance‛.

Journal of Applied Psychology, No. 72, 1987.

Friedman, Robert Marc. ‚Tolerance and integrity at Johns Hopkins‛.

Historical Studies in the Physical and Biological Sciences,

Vol. 37, No. 2 (March 2007). Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/10.1525/hsps.2007.37.2.463,

Tanggal 13 Mei 2014.

Gabennesch, Howard. "Authoritarianism as World View." Amer. Jurnal of Sociology, No. 77, 1972.

Garcia, Jesus and Sharon L. Pugh. ‚Multicultural Education in Teacher

Preparation Programs: A Political or an

EducationalConcept?‛. The Phi Delta Kappan, Vol. 74, No. 3

(Nov., 1992). Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/20404837, Tanggal 23 September

2014.

Gokhale, A.A. ‚Collaborative Learning Enhances Critical Thinking‛.

Journal of Technology Education, Vol. 7 No. 1, 2000.

Page 219: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

204

Goldman, Harvey. ‚From Social Theory to Sociology of Knowledge

and Back: Karl Mannheim and the Sociology of Intellectual

Knowledge Production‛. Sociological Theory, Vol. 12, No. 3

(Nov., 1994). Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/202125, Tanggal 2 April 2014.

Hadimulyo. ‚Fundamentalisme Islam: Istilah yang Dapat

Menyesatkan.‛ Jurnal Ulumul Qur’an, Vol. 4, Nomor 3, 1993,

5.

Hall, Stuart. ‚Cultural Studies: Two Paradigms.‛ Media, Culture, and Society, 2, 1980, 57- 92.

Hardiyanti, D. ‚Hipotesis Sapir-Whorf dan Tata Pergaulan Generasi

Muda‛. Lensa, 1(1), 1999.

Hargadon, A. dan B. Bechky. ‚When Collections of Creatives

Becomecreative Collectives: A Field Study of Problem

Solving at Work‛. Organ. Sci. 17(4), 2006. Hargrove, Barbara. ‚Modernization and Pluralism in Christian

Thought and Structure.‛ Journal for the Scientific Study of Religion, Vol. 24, No. 4 (Dec., 1985). Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/1386002 .Tanggal 9 Mei 2014.

Hartmann, Douglas and Joseph Gerteis. ‚Dealing with Diversity:

Mapping Multiculturalism in Sociological Terms‛.

Sociological Theory, Vol. 23, No. 2 (Jun., 2005). Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/4148883, Tanggal 23 September

2014.

Haryanto, R. dan P.T.Y.S. Suyasa. ‚Persepsi terhadap Job

Characteristic Model, Psychological Well-Being dan

Performance (Studi pada Karyawan PT. X)‛. Phronesis: Jurnal Ilmiah Psikologi Industri dan Organisasi, vol. 9, 2007, 68-69.

Hassan, Riffat. ‚Mempersoalkan Istilah Fundamentalis Islam‛. Ulumul Qur’an, Vol. 4, Nomor 5, 1993, 33.

Heiss, Johann dan Martin Slama. ‚Genealogical Avenues, Long

Distance Flows and Social Diaspora‛. Anthropology of The Middle East, Vol 5 (1), 2010, 34-37.

Hidayat, Deddy Nur. ‚Paradigma dan Perkembangan Penelitian

Komunikasi‛. Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia,

Vol III, 1999, 39.

Israel, Joachim. ‚Epistemology and Sociology of Knowledge: an

Hegelian Undertaking‛. Sociological Perspectives, Vol. 33,

Page 220: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

205

No. 1, 1990. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/1388980, Tanggal 13 Mei 2014.

Jufrizal, Z.A. ‚Hipotesis Sapir-Whorf dan Struktur Informasi‛.

Linguistika, Vol. 14, No. 26, Maret 2007, 1.

Katovich, Michael A. ‚Symbolic Interactionism and Cultural Studies

by Norman K. Denzin‛. Symbolic Interaction, Vol. 17, No. 1

(Spring 1994), 95-98. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/10.1525/si.1994.17.1.95, Tanggal

11 Juni 2014.

Kempton, Paul Kay Un Willett. ‚What is the Sapir-Whorf-

hypothesis?‛. American Anthropologist, 86, 1984.

Kiblinger, Kristin Beise. ‚Using Three-Vehicle Theory to Improve

Buddhist Inclusivism‛. Buddhist-Christian Studies, Vol. 24

(2004), 159-169. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/4145571. Tanggal 8 Mei 2014.

Kilzer, Ernest and Eva J. Ross. ‚The Sociology of Knowledge‛. The American Catholic Sociological Review, Vol. 14, No. 4 (Dec.,

1953). Diakses dari http://www.jstor.org/stable/3708091,

Tanggal 13 Mei 2014.

Knapp, S. dan L. Vandencreek. ‚Balancing Respect for Autonomy

with Competing Values with The Use of Principle.‛ Based Ethics, Psychotherapy: Theory, Research, Practice, Training,

vol. 44, 2007, 397-404.

Kuklick, Henrika. ‚The Sociology of Knowledge: Retrospect and

Prospect‛. Annual Review of Sociology, Vol. 9 (1983).

Diakses dari http://www.jstor.org/stable/2946067, Tanggal 13

Mei 2014.

Lindesmith, Alfred R. ‚Symbolic Interactionism and Causality‛.

Symbolic Interaction, Vol. 4, No. 1 (Spring 1981), 92.

Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/10.1525/si.1981.4.1.87, Tanggal

11 Juni 2014.

Lundgren, David C. ‚ Handbook of Symbolic Interactionism by Larry

T. Reynolds; Nancy J. Herman-Kinney‛. Contemporary Sociology, Vol. 34, No. 3 (May, 2005), 327-329. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/4147298, Tanggal 11 Juni 2014.

M, Gentner D dan Imai. ‚Across-Linguistic Study of Early World

Meaning; Universal Ontology and Linguistic Influence‛.

Cognition, 62 (2), 1997.

Page 221: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

206

Malt B, Sloman S, Shi M dan Wong Y. ‚Knowing versus Naming:

Similarity and the Linguistic Categorization of Artifacts‛.

Journal of Memory and Language, 40: 1999.

Mania, Siti. ‚Implementasi Pendidikan Multikultural dalam

Pembelajaran‛. Lentera Pendidikan, Vol. 13, No. 1, Juni 2010.

McCormick, Theresa E. ‚Multiculturalism: Some Principles and

Issues‛. Theory into Practice, Vol. 23, No. 2, Multicultural

Education (Spring, 1984). Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/1476436, Tanggal 23 September

2014.

McCutcheon, Allan L. "A Latent Class Analysis of Tolerance for

Nonconformity in The American Public." Public Opinion Quarterly, vol. 49, 1985.

Melear, Claudia. ‚Multiculturalism in Science Education‛. The American Biology Teacher, Vol. 57, No. 1 (Jan., 1995).

Diakses dari http://www.jstor.org/stable/4449908, Tanggal

23 September 2014.

Merton, Robert K. ‚The Sociology of Knowledge.‛ Isis, Vol. 27, No. 3

(Nov., 1937). Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/225155, Tanggal 13 Mei 2014.

Mills, C. Wright. ‚Methodological Consequences of the Sociology of

Knowledge‛. American Journal of Sociology, Vol. 46, No. 3

(Nov., 1940). Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/2769572, Tanggal 13 Mei 2014.

Millstone, Erik. ‚A Framework for the Sociology of Knowledge‛.

Social Studies of Science, Vol. 8, No. 1, (Feb., 1978). Diakses

dari http://www.jstor.org/stable/284858, Tanggal 13 Mei

2014.

Min, Anselm K. ‚Loving without Understanding: Raimon Panikkar's

Ontological Pluralism‛. International Journal for Philosophy of Religion, Vol. 68, No. 1/3. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/40981209. Tanggal 8 Mei 2014.

Moeller, Mary; Kay Cutler; Dave Fiedler and Lisa Weier. ‚Visual

Thinking Strategies=Creative and Critical Thinking‛. The Phi Delta Kappan, Vol. 95, No. 3 (November 2013). Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/23611815, Tanggal 10 Januari

2015.

Page 222: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

207

Moffat, Chris. ‚The Right to Integrated Education‛. Fortnight, No.

474 (December 2010/January 2011). Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/41585226. Tanggal 5 Juni 2014.

Muck, Terry C. ‚Instrumentality, Complexity, and Reason: A

Christian Approach to Religions‛. Buddhist-Christian Studies, Vol. 22 (2002). Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/1390569. Tanggal 9 Mei 2014.

Mulinge, M. dan C.W. Mueller. ‚Employee Job Satisfaction in

Developing Countries: The Case of Kenya‛. World Development, vol. 26, 1998.

Obo, Lawrenceb dan Frederick C. Licari. ‚Education and Political

Tolerance Testing the Effect of Cognitive Sophistication and

Target Group Affect‛. Public Opinion Quarterly, Vol. 53,

1989, 285-308.

Olivelle, Patrick. ‚Inklusivismus: Eine Indische Denkform by Gerhard

Oberhammer‛. Journal of the American Oriental Society, Vol.

106, No. 4 (Oct.-Dec., 1986. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/603588. Tanggal 9 Mei 2014.

O'Toole, Fintan and Lucy Beckett. ‚The Limits of Tolerance‛.

Studies: An Irish Quarterly Review, Vol. 86, No. 344 (Winter,

1997). Diakses dari http://www.jstor.org/stable/30091841.

Tanggal 5 Juni 2014.

Ozgen, Emre dan Ian R.L. Dovies. ‚Acquistion of Categorical Color

Perception: A Perceptual Learning Approach to the Linguistic

Relativity Hypothesis‛. Journal of Experimental Psychology: General, 131: 2002.

Perinbanayagam, R. S. ‚The Making of Symbolic Interactionism by

Paul Rock‛. Contemporary Sociology, Vol. 12, No. 6 (Nov.,

1983), 733-734. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/2068124, Tanggal 11 Juni 2014.

Phillion, JoAnn., Ming Fang He and F. Michael Connelly.

‚Experiential Approaches to the Study of Multiculturalism in

Education: Introduction to the Special Series on

Multiculturalism in Curriculum Inquiry‛. Curriculum Inquiry,

Vol. 33, No. 4 (Winter, 2003). Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/3202346, Tanggal 23 September

2014.

Prosen, Anthony J. ‚The Essence of the Sociology of Knowledge: A

Discussion of the Stark Thesis‛. Sociological Analysis, Vol.

Page 223: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

208

27, No. 1, (1966). Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/3709819. Tanggal 12/8/2014.

Purnomo, Alloys Budi. ‚Kaitan Pengetahuan dan Eksistensi

Kehidupan‛. Basis, XLI, 1, Januari 1992\.

Renn, Robert W.; David G. Allen and Tobias M. Huning. ‚Empirical

Examination of The Individual-Level Personality-Based

Theory of Self-Management Failure‛. Journal of Organizational Behavior, Vol. 32, No. 1, January 2011.

Diakses dari http://www.jstor.org/stable/41415653. Tanggal

10 Januari 2015.

Rex, John. ‚The Concept of Multicultural Society‛. Occassional Paper in Ethnic Relations, No. 3. Centre for Research in

Ethnic Relations (CRER), 1985.

Rose, Heather and Glenn E. Martin. ‚Locking Down Civil Rights:

Criminal Record-Based Discrimination‛. Race/Ethnicity: Multidisciplinary Global Contexts, Vol. 2, No. 1, 2008, 13-19.

Diakses dari http://www.jstor.org/stable/25594996 . Tanggal

6 Juni 2014.

Ryff, C.D. ‚Happiness is Everything, or is it? Explorations on The

Meaning of Psychological Well-Being.‛ Journal of Personality and Social Psychology, vol. 57, 1989, 1070-1074.

Ryff, C.D. ‚Psychological Well-Being in Adult Life‛. Current Directions in Psychological Science, vol. 4, 1995, 99-100.

Ryff, C.D. dan B. Singer. ‚Psychological Well-Being: Meaning,

Measurement and Implications for Psychotherapy Research‛.

Psychotherapy Psychosomatics, vol. 65, 1996, 14-23.

Ryff, C.D. dan C.L.Keyes. ‚The Structure of Psychological Well-

Being Revisited.‛ Journal of Personality and Social Psychology, vol. 69, 1995, 720-721.

Ryff, C.D. dan M.J. Essex. ‚The Interpretation of Life Experience and

Well-Being: The Sample Case of Relocation‛. Journal of Personality and Social Psychology, vol. 2, 1992, 513.

Schweizer, K. dan W. Rauch. ‚an Investigation of The Structure of

The Social Optimism Scale with Respect to The

Dimentionality Problem‛. Journal of Individual Differences,

vol. 29, 2008, 223-230.

Shaw, B. ‚The Sociology of Knowledge and the Curriculum‛. British Journal of Educational Studies, vol. 21, No. 3 (Oct., 1973).

Page 224: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

209

Diakses dari http://www.jstor.org/stable/3120326. Tanggal 14

Juli 2014.

Shepherd, Clovis. ‚Symbolic Interactionism: Perspective and Method.

by Herbert Blumer‛. Social Forces, vol. 48, No. 3 (Mar.,

1970), 436. Diakses dari http://www.jstor.org/stable/2574696,

Tanggal 11 Juni 2014.

Simmons, J. L. "Tolerance of Divergent Attitudes." Social Forces, No.

43, 1965.

Sosa, Manuel E. ‚Where Do Creative Interactions Come From? The

Role of Tie Content and Social Networks‛. Organization Science, Vol. 22, No. 1 (January-February 2011).

Stryker, Sheldon. ‚From Mead to a Structural Symbolic

Interactionism and Beyond‛. Annual Review of Sociology,

Vol. 34 (2008), 19. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/29737780, Tanggal 11 Juni 2014.

Suparlan. ‚Kesetaraan Warga dan Hak Budaya Komuniti dalam

Masyarakat Majemuk Indonesia‛. Jurnal Antropologi Indonesia, No. 6, 2002.

Suyasa, P. Tommy Y.S. ‚Perbandingan Tingkat Kepuasan Kerja antara

Kelompok Guru yang Berstatus Tetap dan Kelompok Guru

yang Berstatus Honorer‛. Phronesis: Jurnal Ilmiah Psikologi Industri dan Organisasi, vol. 3, 2001, 51-57.

Tenggara, Henry, Zamralita dan P. Tommy Y.S. Suyasa. ‚Kepuasan

Kerja dan Kesejahteraan Psikologis Karyawan‛. Phronesis: Jurnal Ilmiah Psikologi Industri dan Organisasi, vol. 10 (1),

2008, 96-113.

Thomas, Owen C. ‚Religious Plurality and Contemporary Philosophy:

A Critical Survey‛. The Harvard Theological Review, Vol.

87, No. 2 (Apr., 1994). Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/1510121. Tanggal 9 Mei 2014.

Thomassen, Lasse. ‚The Inclusion of the Other? Habermas and the

Paradox of Tolerance‛. Political Theory, Vol. 34, No. 4 (Aug.,

2006). Diakses dari http://www.jstor.org/stable/20452474.

Tanggal 5 Juni 2014.

Tinder, Glenn. ‚in Defense of Pure Tolerance‛. Polity, Vol. 6, No. 4

(Summer, 1974). Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/3234026. Tanggal 6 Juni 2014.

Treiman, Donald J. "Status Discrepancy and Prejudice." Amer. Jurnal of Sociology, No. 71, 1966.

Page 225: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

210

Uhl-Bien, M., dan Graen, G. B. ‚Individual Self-Management:

Analysis of Professionals' Self-Managingactivities in

Functional and Cross-Functional Work Teams‛. Academy of Management Journal, No. 41, 1998.

Vivi dan Rorlen. ‚Berpikir Kreatif Faktor Pendukung dapat

Meningkatkan Keaktifan Bertanya Siswa dalam

Pembelajaran‛. Jurnal Pendidikan., No.1, Vol. 3, 2007.

Wax, Murray L. ‚How Culture Misdirects Multiculturalism‛.

Anthropology & Education Quarterly, Vol. 24, No. 2 (Jun.,

1993). Diakses dari http://www.jstor.org/stable/3195720,

Tanggal 23 September 2014.

Weil, Frederick L. "The Variable Effects of Education on Liberal

Attitudes: A Comparative-Historical Analysis of

Antisemitism Using Public Opinion Data." American Sociological Review, vol. 50, 1985, 460-462.

Wood, Michael and Mark L. Wardell. ‚G. H. Mead's Social

Behaviorism vs. The Astructural Bias of Symbolic

Interactionism‛. Symbolic Interaction, Vol. 6, No. 1 (Spring

1983), 85-96. Diakses dari

http://www.jstor.org/stable/10.1525/si.1983.6.1.85, Tanggal

11 Juni 2014.

Wright, T.A., R. Cropanzano dan D.G. Bonett. ‚The Moderating Role

of Employee Positive Well-Being on The Relation between

Job Satisfaction and Job Performance‛. Journal of Occupational Healthy Psychology, vol. 12, 2007, 95-98.

Zellman, Gail L. and David O. Sears. ‚Childhood Origins of Tolerance

for Dissent.‛ Jurnal of Social Issues, No. 27, 1971.

Page 226: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

211

GLOSARIUM

Toleransi : Suatu sikap atau perilaku menghargai atau menghormati

setiap tindakan yang dilakukan oleh orang lain.

Toleransi antar pemikiran : Sikap atau tingkah laku seseorang yang

menghargai dan memandang sederajat pemikiran yang berbeda

dengan pemikirannya.

Pemikiran : Proses membina ilmu dan pemahaman yang melibatkan

aktivitasi mental dalam otak manusia.

Capaian pembelajaran : Hasil dari proses belajar melalui pendidikan

dan pelatihan, atau bisa juga diartikan sebagai internalisasi dan

akumulasi ilmu pengetahuan, pengetahuan, keterampilan, afeksi,

dan kompetensi yang dicapai melalui proses pendidikan yang

terstruktur dan mencakup suatu bidang ilmu/keahlian tertentu.

Budaya toleransi : Kebiasaan yang telah terjalin secara turun temurun

untuk menghargai orang lain dalam perbedaannya. Sehingga

menjadi sebuah tradisi yang melembaga.

Relatifitas pengetahuan : kebenaran berdasarkan ruang dan waktu.

Kurikulum : Rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar

mengajar di bawah tanggungjawab sekolah atau lembaga

pendidikan.

Pembelajaran tematik integratif : pendekatan pembelajaran yang

mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata kuliah

ke dalam berbagai tema.

SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Sekolah Pascasarjana UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 227: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

212

Page 228: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

213

INDEKS

B

Berger, 1, 16, 18, 37, 45, 60, 61, 64,

65, 70, 184

budaya akademik, 29, 57, 67, 120,

121, 122, 125

C

capaian pembelajaran, 24, 25, 26,

27, 112, 132, 141, 142, 144, 145,

147, 148, 149, 150, 153, 172,

181, 208

K

keterbukaan pemikiran, 8, 12, 15,

16, 19, 20, 21, 24, 26, 37, 38, 61,

65, 66, 68, 80, 116, 178, 195,

207, 208

konstruksi realitas keterbukaan

pemikiran, 15, 19, 20

konstruksi realitas sosial, 16, 17,

19, 26, 37, 38, 60, 184

M

Mannheim, 14, 15, 36, 37, 38, 43,

44, 69, 71, 72, 76

masyarakat akademik, 11, 12, 15,

16, 19, 20, 22, 26, 27, 29, 30, 34,

35, 37, 45, 46, 66, 67, 68, 81, 86,

117, 120, 123, 177, 181, 183,

191, 194, 204, 207

P

penelitian, 2, 3, 5, 8, 10, 11, 12, 13,

14, 15, 16, 19, 20, 21, 22, 23, 24,

25, 26, 27, 34, 35, 36, 38, 40, 61,

71, 72, 83, 84, 87, 91, 94, 95,

101, 114, 115, 118, 120, 121,

122, 127, 128, 145, 147, 148,

149, 150, 151, 153, 158, 159,

162, 172, 173, 174, 183, 184,

185, 187, 188, 190, 195, 196,

198, 199, 204, 207, 208, 209

pengajaran, 5, 24, 25, 26, 27, 56,

84, 87, 91, 93, 94, 112, 148, 149,

150, 151, 159, 172, 191, 197,

207

R

realitas sosial, 16, 17, 18, 42, 43,

60, 61, 184

Page 229: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

214

S

Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 4, 6, 8, 10,

11, 12, 14, 19, 20, 21, 22, 23, 24,

26, 27, 69, 70, 71, 72, 73, 74, 75,

76, 77, 78, 79, 80, 81, 82, 83, 84,

85, 86, 90, 95, 96, 97, 98, 100,

101, 102, 103, 106, 107, 108,

109, 110, 112, 113, 114, 115,

116, 117, 118, 119, 120, 121,

122, 123, 124, 125, 126, 127,

129, 130, 131, 132, 133, 135,

136, 137, 140, 141, 142, 143,

144, 145, 147, 148, 149, 150,

152, 153, 155, 158, 164, 166,

172, 173, 174, 175, 176, 177,

178, 179, 180, 181, 183, 184,

185, 186, 187, 189, 191, 193,

194, 195, 196, 197, 198, 199,

200, 201, 202, 203, 204, 205,

207, 208

sosiologi pengetahuan, 12, 14, 15,

23, 26, 30, 36, 37, 38, 42, 43, 44,

45, 46, 47, 48, 61, 71, 73, 75, 76,

77, 79, 86, 106, 107, 112, 137,

149, 176

T

toleransi, 1, 3, 4, 11, 12, 13, 14, 23,

24, 25, 26, 27, 30, 36, 46, 48, 49,

50, 55, 57, 59, 70, 76, 82, 85,

110, 123, 147, 148, 149, 150,

153, 154, 158, 159, 160, 161,

162, 164, 165, 171, 172, 173,

176, 181, 183, 184, 185, 186,

189, 191, 194, 195, 203, 204,

205, 209

toleransi antar pemikiran, 12, 25,

26, 27, 147, 148, 149, 150, 153,

172

Page 230: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

BIODATA DIRI PENULIS

Ramadhanita Mustika Sari, S.Th.I, MA.Hum anak ketiga dari

empat bersaudara, yang merupakan anak dari pasangan Mustopa

Usman dan Sofiah Suhaimi. Ia dilahirkan di Palembang 29 tahun

silam, yakni pada tanggal 7 Juni 1986 atau bertepatan dengan 28

Ramadhan 1406 H. Pada tahun 1992–1998 wanita yang akrab

dipanggil rama ini sekolah di SD Negeri 173 Palembang. Kemudian

tahun 1998-2001 melanjutkan studi di Sekolah Menengeh Pertama

(SMP) Negeri 8 Palembang. Tahun 2001- 2004 sekolah di SMK Negeri

I Palembang dengan mengambil Jurusan Akuntansi. Selesai dari SMK,

ia melanjut kuliah di IAIN Raden Fatah Palembang, tepatnya di

Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin. Tahun 2008, ia

menyelesaikan skripsi yang berjudul ‛Pola Pemeliharaan Kerukunan

Umat Beragama pada Masyarakat Muslim dan Budha di Rama Kasih

6 Kelurahan 5 Ilir Palembang‛, dan memperoleh gelar Sarjana

Theologi Islam (S.Th.I). Setelah itu, ia mengabdikan diri di salah satu

pondok pesantren yang ada di Kabupaten OKU Timur.

Tahun 2009, rama melanjutkan studi di Pascasarjana

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Konsentrasi

Antropologi dan Sosiologi Agama. Kemudian tahun 2011, ia ujian

promosi magister dan berhak menyandang gelar Magister Agama

Bidang Humaniora, dengan judul tesis ‚Jaring Pengaman Pencegahan

Konflik: Kasus Masyarakat OKU Timur‛.

Setelah itu, ia kembali ke Palembang dan mengabdikan diri di

IAIN Raden Fatah Palembang sebagai dosen luar biasa. Ia mengampu

mata kuliah sosiologi agama sejak semester Ganjil 2011/2012 hingga

semester Ganjil 2012/2013. Kemudian Maret 2013 ia melanjutkan

kuliah program doktor dengan mengambil Konsentrasi Antropologi

dan Sosiologi Agama di Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Bulan Juni 2015 ia menyelesaikan studinya,

dengan menulis disertasi yang berjudul ‚Toleransi pada Masyarakat

Akademik (Studi Kasus di SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)‛.

Selain itu, cewek yang bercita-cita ingin menjadi seorang

penulis ini aktif diberbagai kegiatan seminar, konfrensi maupun

Page 231: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

pelatihan-pelatihan. Tahun 2013, ia menjadi salah satu pembicara di

konfrensi internasional yang bernama Annual International Confrence

on Islamic Studies atau yang biasa dikenal dengan AICIS, yang

diadakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tahun sebelumnya juga ia

menjadi pembicara di konfrensi yang sama, yang diadakan di

Surabaya. Selain itu, rama juga pernah menjadi peserta sort course

metodologi penelitian antropologi agama yang diadakan selama tiga

bulan, yakni bulan November 2013 hingga bulan Januari 2014, dengan

penyelenggara kerjasama STF UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

Kementrian Agama RI.

Karya tulis ilmiah yang pernah rama buat, di antaranya

makalah yang berjudul ‚Ambivalensi Integrasi Ilmu Agama dan Sains:

Studi Transformasi Konflik dan Konsensus Pengaruh Ilmu Agama

terhadap Perkembangan IPTEK di Zaman Modern‛. Makalah ini

dipresentasikan di AICIS ke 12. Kemudian makalah yang berjudul

‚Model Integrasi Keilmuan pada Kurikulum di Universitas Islam:

Sebuah Desain, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum

Integratif di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta‛

dipresentasikan di AICIS ke 13.

Sejak menjadi mahasiswa S1, rama aktif mengikuti berbagai

organisasi baik organisasi intra maupun ekstra kampus, seperti BEMJ

Perbandingan Agama (sebagai Bendahara periode 2006-2007), BEMF

Ushuluddin IAIN Raden Fatah Palembang (sebagai Bendahara Umum

periode 2007-2008). Di organisasi ekstra ia aktif di HMI, dan

diamanahi sebagai Ketum Kohati Komisariat Fakultas Ushuluddin

pada tahun 2006-2007. Kemudian tahun 2007-2008 ia menjadi staf

bidang kewanitaan di HMI Cabang Palembang.

Page 232: TOLERANSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49931... · 2020-02-03 · Indonesia. Proses perdamaian di daerah-daerah rawan konflik di . Indonesia perlu seger. a dicarikan

Keberagaman pemikiran di satu sisi dapatmenjadi sumber pemersatu, tetapi di sisi lain iadapat menjadi benih-benih konflik. Terjadinyaambiguitas pada makna keberagaman pemikirandi masyarakat, disebabkan perbedaan pemikirandan perbedaan faham keagamaan. Konflik jugadapat terjadi dikarenakan belum jelasnya batasan-batasan dalam kebebasan berpendapat, yangmerupakan has i l dar i buah pemiki ran seseorang, yang terkadang antara satuo r a n g d a n y a n g l a i n n y a b e r b e d a . Buku yang ada di tangan pembaca ini,mengkaji upaya pencegahan konflik karenaperbedaan pemikiran dengan menggunakanteori konstruksi realitas sosial, yang dicetuskanoleh Berger dan Luckman. Permasalahan tersebutkemudian penulis fokuskan pada kajian mengenaibagaimana konstruksi realitas keterbukaanpemikiran membentuk sikap toleran padamasyarakat akademik di lembaga pendidikan,dengan studi kasus di Sekolah PascasarjanaUIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

9 7 8 6 0 2 7 7 7 5 3 2 9

ISBN 978-602-7775-32-9