2013-2015) skripsi diajukan untuk menempuh ujian sarjana ...repository.ub.ac.id/3700/1/husna...
TRANSCRIPT
-
ANALISIS PENGARUH FINANCIAL PERFORMANCE TERHADAP
PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
(Studi pada Sektor Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode Tahun
2013-2015)
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Sarjana
pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
HUSNA FAUZIYAH
135030201111038
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
KONSENTRASI KEUANGAN
MALANG
2017
-
ii
MOTTO
“Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan
penuh keihlasan, istiqomah dalam menghadapi cobaan.
Yakin, Ikhlas, Istiqomah itu kunci dalam hidup”
(Muhammad Zainuddin Abdul Madjid)
“Bahwa tiada yang orang dapatkan, kecuali yang ia
usahakan, Dan bahwa
usahanya akan kelihatan nantinya.”
(Q.S. An Najm: 39-40)
-
iii
-
iv
-
v
-
vi
CURICULLUM VITAE
DATA PRIBADI
Nama : Husna Fauziyah
No Induk Mahasiswa :135030201111038
Tempat dan Taggal Lahir : Malang, 22 November 1994
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Ir Soekarno Rt/Rw 12/03 Desa
Jatiguwi, Kec.
Sumberpucung, Kab. Malang
Email : [email protected]
Nomor Telepon : 085655943706
DATA PENDIDIKAN
PENGALAMAN BEKERJA
Magang di PT Telekominikasi Indonesia Witel Kediri
PUBLIKASI / KARYA ILMIAH
Analisis Pengaruh Financial Performance terhadap Pengungkapan Corporate
Social Responsibility (Studi pada Sektor Pertambangan yang Terdaftar di BEI
Periode Tahun 2013-2015).
2000-2001 RA Darussalam Jatiguwi Malang
2001-2007 MI Darussalam Jatiguwi Malang
2007-2010 MTS Negeri Selorejo Blitar
2010-2013 SMA Negeri 1 Sumberpucung Malang
2013-2017 Universitas Brawijaya Malang
-
vii
RINGKASAN
Husna Fauziyah, 2017, Pengaruh Financial Performance Terhadap
Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Studi pada Sektor
Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2013-2015), Drs.
Achmad Husaini, M.AB, 188 Hal + xiii
Para investor dalam melakukan pendanaanya terkadang tidak hanya
melihat dari sisi Financial Performance saja namun, juga melihat dari sisi
kegiatan sosial perusahaan yang biasa disebut Corporate Social Responsibility
(CSR). Dalam hal ini sektor pertambangan adalah perusahaan yang kegiatan
bisnisnya bersentuhan langsung dengan pemanfaatan sumber daya alam yang
mana akan berdampak langsung pada lingkungan pada sektor pertambangan
dalam tiga tahun terakhir mengalami penurunan kinerja keuangan seiring dengan
lemahnya harga komoditi, yang akan berdampak pada pengungkapan CSR.
Dengan demikian Financial Performance dapat memberikan pengaruh tehadap
pengungkapan CSR suatu perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah variabel ROA,
DER dan Current Ratio berpengaruh secara simultan terhadap Corporate Social
Responsibility dan untuk mengetahui variabel apakah yang berpengaruh dominan
terhadap Corporate Social Responsibility.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian explanatory research.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan sektor pertambangan
yang terdaftar di BEI periode 2013-2015 sebanyak 42 perusahaan. Variabel
independen dalam penelitian ini yaitu ROA (Return on Asset), DER (Debt to
Equity Ratio), CR (Current Ratio) dan variabel dependen dalam penelitian ini
adalah pengungkapan CSR (Corporate Social Responsibility). Metode analisis
menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS Statistic
versi 23.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) Secara simultan variabel
ROA, DER, dan CR berpengaruh terhadap pengungkapan CSR; 2) Dari ketiga
variabel bebas tersebut yang dominan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR
adalah DER karena memiliki nilai koefisien beta dan t hitung paling besar.
Temuan dalam penelitian ini mengindikasikan bahwa Finansial Performance
berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Hasil tersebut juga memberikan
kesimpulan bahwa perusahaan harus memperhatikan variabel-variabel independen
tersebut demi tercapainya kesejahteraan perusahaan dan para stakeholder.
Dari penelitian yang dilakukan peneliti bagi perusahaan harus mempunyai
langkah-langkah antisipasi agar dapat tetap mempertahankan CSR meskipun
mengalami penurunan kinerja keuangan, bagi investor, untuk lebih
mempertimbangkan aspek-aspek sosial dan lingkungan sehingga dalam
melakukan investasinya tidak terpaku pada ukuran-ukuran moneter.
Kata kunci: ROA, DER, CR, Pengungkapan Corporate Social Responsibility.
-
viii
SUMMARY
Husna Fauziyah, 2017, The Influence of Financial Performance Towards
Disclosure Of Corporate Social Responsibility (Study on Mining Sector Listed
on BEI Year period 2013-2015), Drs. Achmad Husaini, M.AB, 188 page + xiv.
Investors in funding sometimes do not only see from the side of financial
performance but also see fromh the side of social activity of company which is
called corporate social responsibility (CSR). In this case the mining sector is a
company whose business activities are in direct contact with the utilization of
natural resources which will have a direct impact on the environmenth. In the
mining sector in the last three years decreased financial performance in line with
the weak of commodity prices, which will have an impact on CSR disclosure.
Therefore, Financial Performance can give influence towards CSR disclosure of a
company.
The purpose of this reserach is to to know whether ROA, DER, and
Current Rasio variables take effect simultaneosly towards Corporate Social
Responsibility and to know which variable that have dominant effect towards
Corporate Social Responsibility.
The research type that used in this research is explanatory research. The
population in this research is companies in the mining sector that listed on BEI
year period 2013-2015 as much 42 companies. The independent variable in this
research is ROA (Return on Asset), DER (Debt to Equity Ratio), CR (Current
Ratio), The dependen variabel in this research is disclosure of CSR (Corporate
Social Responsibility). The method that used is multiple linear regression using
SPSS Statistic software version 23.
The results of this research showing that; 1) simultaneosly ROA, DER,
and CR variables give an effect towards CSR disclosure; 2) from the 3
independent variables, DER is have dominant effect towards CSR disclosure
because it has the biggest value of beta coefficient and t count. The finding in this
research is indicate that finansial performance give effect towards CSR
disclosure. That results also give conclusion that the company must pay attention
about independent variables to achive company welfare and stakeolders.
Company must have anticipatory steps in order to maintain CSR despite
have financial performance degradation, and for investor to consider social
aspects and environtment so when making investment is not fixated in sizes.
Keywords: ROA, DER, CR, Corporate Social Responsibility disclosure.
-
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya, sehingga peeliti dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok terhadap
Perdagangan Internasional Negara ASEAN.”
Skripsi ini diajukan untuk menempuh ujian sarjana pada Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya. Peneliti menyadari bahwa penyusunan
skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima
kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu
Administrasi, Universitas Brawijaya.
2. Ibu Prof. Dr. Endang Siti Astuti, M.Si dan Bapak Mohammad Iqbal, S.Sos,
MIB selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas
Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya. Ketua n sekretaris prodi
3. Bapak Dr. Wilopo, M.AB dan Bapak Mukhammad Kholid Mawardi, S.Sos,
M.AB, PhD selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Administrasi Bisnis,
Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya
4. Bapak Drs. Achmad Husaini, M.AB selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi kepada peneliti.
5. Kedua orang tua dan keluarga yang telah banyak memberikan kasih sayang,
perhatian, doa, dan nasehat sehingga penulis dapat menyelesaikan studi
dengan lancar.
-
x
6. Kakak tersayang (Mbk Zulfa) yang sudah dengan sabarnya menghadapi keluh
kesah penulis dan selalu membantu setiap saat.
7. Keluarga kecilku "JENG REM" yang super berisik dan selalu rempong
(Ericha, Dyantri, Rafika, Risa) yang selalu saling support dan selalu bersama
dalam suka maupun duka, persahabatan dan kebersamaan kita tak akan
kulupakan.
8. Sahabat sekamar (Ericha) yang kemama-mama selalu bareng sampai banyak
orang bilang bagaikan perangko dan amplop yang tidak bisa dipisahkan dan
teman-teman Kos Kertosentono 64 yang telah menjadi keluarga baru.
9. Teman-teman semua yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang sudah
banyak membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.
10. Teman-teman Bisnis FIA UB 2013, terima kasih telah membantu serta
memberikan dukungannya.
11. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat peneliti harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi
sumbangan yang berarti bagi pihak yang membaca.
Malang, 01 Juni 2017
Peneliti
-
xi
DAFTAR ISI
Halaman
MOTTO ................................................................................................................. i
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI .................................................................. ii
TANDA PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .................................................... iv
RINGKASAN ....................................................................................................... v
SUMMARY ......................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah................................................................................ 8 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 9 D. Kontribusi Penelitian ........................................................................... 9 E. Sistematika Pembahasan.................................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 12 B. Laporan Keuangan ............................................................................. 20
1. Pengertian Laporan Keuangan ..................................................... 20
2. Komponen Laporan Keuangan .................................................... 20
3. Tujuan laporan keuangan ............................................................. 21
C. Financial Performance (Kinerja Keuangan) ..................................... 22 1. Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan ...................................... 22
2. Tujuan Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan ....................... 22
3. Analisis Rasio sebagai Alat Ukur Penilaian Kinerja Keuangan
Perusahaan .................................................................................... 23
D. Corporate Social Responsibility (CSR) ............................................. 27 1. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) ............... 28
2. Teori Legitimasi (Legitimacy Theory) ............................................. 31
3. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory) ......................................... 31
4. Teori Kontrak Sosial (Social Contract Theory) ............................. 32
5. Standarisasi Corporate Social Responsibility (CSR) ..................... 33
-
xii
6. Prinsip-Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR) ................ 35
7. Manfaat Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) ..... 36
E. Global Reporting Initiative (GRI) ..................................................... 37 F. Pengaruh Financial Performance (Kinerja Keuangan) terhadap
Corporate Social Responsibility (CSR) ........................................... 38
G. Model Konsep dan Hipotesis Penelitian ............................................ 40 1. Model konsep .............................................................................. 40
2. Model hipotesis............................................................................ 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 42 B. Lokasi Penelitian ............................................................................... 42 C. Variabel dan Pengukuran ................................................................... 43
1. Variabel Independen .................................................................... 43
2. Variabel Dependen ...................................................................... 45
D. Populasi dan Sampel .......................................................................... 46 E. Sumber Data ...................................................................................... 50 F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 50 G. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................... 51 H. Analisis Data...................................................................................... 51
1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................ 51
2. Analisis Statistik Inferensial ............................................................. 52
3. Uji Hipotesis ................................................................................ 55
4. Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................................ 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................. 58 B. Gambaran Umum Sampel Penelitian ................................................ 59 C. Peyajian Data .................................................................................... 68 D. Analisis Data ..................................................................................... 77
1. Analisis Statistik Deskriptif ......................................................... 77
2. Analisis Statistik Inferensial ........................................................ 83
3. Uji Hipotesis ................................................................................ 90
4. Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................. 91
E. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 92
-
xiii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 99 B. Keterbatasan Peneliti ........................................................................ 99 C. Saran ............................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 102
LAMPIRAN ..................................................................................................... 106
-
xiv
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Mapping Penelitian Terdahulu
Populasi Penelitian Sektor Pertambangan yang Terdaftar
di BEI Tahun 2013-2015
Kriteria Pemilihan Sampel
Pemilihan Sampel Perusahaan Sektor Pertambangan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Pengambilan Keputusan Uji Korelasi
Data untuk Menghitung Variabel Independen
Data pengungkapan Corporate Social Responsibility
(CSR)
Perhitungan Return on Asset (ROA)
Perhitungan Debt to Equity Ratio (DER)
Perhitungan Current Ratio (CR)
Indeks Pengungkapan Corporate Social Responsibility
(CSR)
Data Variabel Dependen Dan Variabel Indepenen
Nilai ROA Perusahaan Sektor Pertambangan Tahun
2013-2015
Nilai DER Perusahaan Sektor Pertambangan Tahun
2013-2015
Nilai CR Perusahaan Sektor Pertambangan Tahun 2013-
2015
Nilai CSRI Perusahaan Sektor Pertambangan Tahun
2013-2015
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
Hasil Uji Asumsi Multikolinieritas
Hasil Uji Asumsi Autokorelasi
Hasil Analisis Regresi Berganda
Hasil Uji Simultan
Hasil Uji Parsial
17
46
48
49
54
68
70
72
73
74
75
76
77
79
80
82
84
85
87
88
90
91
-
xv
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
1
2
3
4
Grafik Pergerakan Indeks Komposit Gabungan dan
Sektoral
Model Konsep
Model Hipotesis
Scatter Plot Heteroskedasitas
6
40
41
86
-
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Judul Halaman
Lampiran 1. List indikator-indikator pengungkapan CSR
berdasarkan GRI G4
Lampiran 2. Undang Undang Tentang CSR
Lampiran 3. Output SPSS 23
Lampiran 4. Laporan Keuangan Perusahaan Sampel
Lampiran 5. Curriculum Vitae
106
112
113
117
189
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan dunia usaha saat ini, menuntut perusahaan untuk terus bersaing
dengan perusahaan lainnya agar lebih unggul dengan cara dan strategi yang sudah
ditetapkan pada masing-masing perusahaan. Persaingan tersebut dapat juga dilihat
dari hasil Fancial performance atau kinerja keuangan suatu perusahaan.Kinerja
keuangan adalah prestasi manajemen yang diukur dari sudut keuangan yaitu
memaksimumkan nilai perusahaan (Darsono, 2005:288).Kinerja keuangan suatu
perusahaan juga mempunyai arti yang sangat penting, karena dari kinerja
keuangan perusahaan tersebut para investor dapat melihat sehat tidaknya suatu
perusahaan. Faktor terpenting untuk dapat melihat sehat atau tidaknya kinerja
keuangan perusahaan adalah dengan melihat pada unsur keuangan, karena dari
unsur tersebut juga dapat mengevaluasi apakah kebijakan yang ditempuh suatu
perusahaan sudah tepat atau belum, mengingat sudah begitu kompleksnya
permasalahan yang dapat menyebabkan kebangkrutan dikarenakan banyaknya
perusahaan yang akhirnya gulung tikar karena faktor keuangan yang tidak sehat.
Salah satu alat yang dipakai untuk mengetahui kondisi keuangan, dalam
hal ini tingkat kesehatan suatu perusahaan adalah berwujud laporan keuangan
yang disusun pada setiap akhir periode yang berisi pertanggungjawaban dalam
bidang keuangan. Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu
-
2
perusahaan dengan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan data atau
aktivitas perusahaan tersebut(Munawir, 2012:2). Komponen laporan keuangan
terdiri dari neraca, laporan laba/rugi, laporan ekuitas pemegan saham dan laporan
arus kas.Analisis laporan keuangan merupakan sumber informasi akurat yang
mencerminkan kondisi perusahaan, yang dapat menggambarkan tentang kinerja
keuangan.Pengukuran financial performance atau kinerja keuangan dapat
digunakan dengan alat analisis yang disebut analisis rasio keuangan.Rasio
merupakan alat analisis keuangan yang bertujuan untuk memberikan penjelasan
tentang posisi keuangan suatu perusahaan.Untuk melakukan analisis rasio
keuangan, diperlukan perhitungan rasio-rasio keuangan yang mencerminkan
aspek-aspek tertentu (Husnan, 2002:69).
Selain mengandalkan kinerja keuangan, perusahaan juga membutuhkan
adanya informasi sosial dalam mengambil keputusan ekonomi. Informasi sosial
tersebut dikenal dengan namaCorporate Social Responsibility (CSR). Lembaga
internasional The Word Business Council for Sustainable Development
(WBCSD)mendefinisikan (CSR) adalah komitmen dunia usaha untuk terus
menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk
meningkatkan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari
karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan komunitas lokal dan
masyarakat secara lebih luas (Wibisono, 2007:7). Kesadaran tentang pentingnya
mempraktikkan CSR ini menjadi trend global seiring dengan semakin maraknya
tentang kepedulian sosial dan mengutamakan stakeholders.Di Indonesia,
kesadaran akan perlunya menjaga lingkungan tersebut diatur oleh undang-undang
-
3
perseroan terbatas No.40 pasal 74 tahun 2007, dimana perusahaan yang
melakukan kegiatan usaha di bidang atau yang berkaitan dengan sumber daya
alam wajib melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dalam pasal 66
disebutkan bahwa semua perusahaan wajib untuk menyertakan informasi CSR
dalam laporan tahunan direksi kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Besaran dana yang dikeluarkan untuk CSR minimal 5% dari laba bersih yang
diperoleh perusahaan (www.dpr.go.id, 2017).
Menurut William (2012) CSR amat erat hubungannya dengan
sustainability.Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) saat ini
merupakan sebuah kebutuhan. Laporan Global Reporting Innitiative (GRI) yang
dinyatakan dalam Word Business Council for Sustainable Development (1999)
merupakan sebuah standart panduan sustainability reporting yang dapat
diterapkan dan diterima secara luas. Pedoman Global Reporting Innitiative
(GRI),didalamnya menyebutkan tujuan dari pembangunan berkelanjutan adalah
untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan
generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan mereka. Penelitian ini
dilakukan dengan mengacu pada GRI Reporting sebagai pedoman pengungkapan
(CSR Disclosure).Pedoman GRI Reporting yang paling terbaru adalah GRI G4
(2013) yang disusun berdasarkan tiga komponen utama indikator kinerja yang
perlu diungkapkan oleh perusahaan. Komponen tersebut yaitu ekonomi,
lingkungan, dan sosial mencakup praktek tenaga kerja dan pekerjaan layak, hak
asasi manusia, masyarakat, dan tanggung jawab produk dengan total kinerja
indikator mencapai 91 indikator (www.globalreporting.org, 2016).
-
4
Rasio keuangan yang digunakan, dalam hal ini untuk mengukur
pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan atau dikenal dengan istilah
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah rasio profitabilitas yang diukur
dengan menggunakan rumus Return On Assets (ROA), rasio leverage dengan
menggunakan rumus Debt to Equity Ratio (DER)dan rasio likuiditas dengan
menggunakan rumus Current Ratio. Rasio-rasio tersebut dapat menunjukkan
seberapa besar pengaruh kinerja keuangan suatu perusahaan terhadap
CSR.Profitabilitas yang diukur dengan menggunakan rumus Return On Assets
(ROA) bertujuan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan
laba. Semakin besar ROA, berati semakin efisiensi penggunaan aktiva perusahaan
(Sudana, 2009:26) dan bisa diartikan semakin besar pula CSR yang dikeluarkan
oleh perusahaan, dengan demikian pengungkapan aktivitas CSR juga semakin
banyak. Rasio leverage dengan menggunakan rumus Debt to Equity Ratio (DER)
digunakan untuk mengukur keseimbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan
dengan modal sendiri. Semakin kecil rasio ini semakin baik. Dengan begitu bisa
diartikan bahwa jika tingkat leverage suatu perusahaan tinggi, maka cenderung
perusahaan akan mengeluarkan biaya CSR yang rendah sehingga pengungkapan
kegiatan CSR juga semakin sedikit.Rasio likuiditas dengan menggunakan rumus
Current Ratio bertujuan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan
dalam melunasi kewajiban jangka pendek. Perusahaan dengan tingkat Current
Ratio yang tinggi berarti perusahaan tersebut akan mengeluarkan biaya CSR yang
besar sehingga kegiatan CSR yang dilakukan juga semakin banyak.
-
5
Indonesia merupakan salah satu Negara dengan kekayaan sumber daya
alam yang melimpah, salah satunya adalah bahan tambang.Industri pertambangan
di Indonesia tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor untuk
berinvestasi di dalamnya. Sektor pertambangan merupakan sektor yang sangat
strategis untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri dalam negeri, memenuhi
kebutuhan energi, menghasilkan devisa bagi pembangunan dan menyediakan
lapangan pekerjaan. Itulah mengapa pertambangan menjadi salah satu pilar
pembangunan ekonomi nasional.
Perusahaan pertambangan dipilih karena dalam kegiatan bisnisnya yang
bersentuhan langsung dengan pemanfaatan sumber daya alam yang mana akan
berdampak langsung pada lingkungan, selain itu pada tahun 2013 sampai tahun
2015 merupakan tahun yang kurang baik bagi sektor pertambangan, karena pada
tiga tahun tersebut sektor pertambangan mengalami penurunan kinerja
keuangandibandingkan dengan sektor-sektor lainnya. Pada tahun 2013 penurunan
kapitalisasi pasar keseluruhan perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia turun dari Rp. 259 triliun menjadi Rp. 255 triliun atau penurunan
sebesar 1,5%. Penurunan kinerja keuangan tersebut berlangsung sampai tahun
2015,namun pada tahun ini mengalami penurunan yang sangat drastis,seiring
dengan lemahnya harga komoditi dan juga menurunnya permintaan dari beberpa
negara seperti dari Tiongkok dan Negara berkembang lainnya.Penurunanharga
komoditasdari tahun 2015 menurun sebesar 25% dibandingkan tahun
sebelumnya.Pada tahun 2015 penurunan kapitalisasi pasar keseluruhan
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia turun dari Rp.
-
6
255 triliun menjadi Rp. 161 triliun atau penurunan sebesar 37% (Sumber:
www.idx.co.id). Penurunan tersebut dapat dilihat dari grafik pergerakan indeks
komposit gabungan dan sektoral (Jakarta Composite and Sectoral Indices
Movement) yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.
Sumber: IDX Statistics 2013-2015Gambar 1. Grafik Pergerakan Indeks Komposit Gabungan Dan
Sektoral
Seluruh perusahaan yang listing di BEI, sebagian besar sudah
mengungkapkan CSR namun, ada beberapa perusahaan tambang di Indonesia
yang legal hanya 10 perusahaan yang sadar akan tanggung jawab sosial atau
serius melakukan program CSR secara berkelanjutan (www.finance.detik.com,
2016). Perusahaan pertambangan baik kecil maupun besar seharusnya wajib untuk
melakukan program CSR dengan serius dan berkelanjutan.CSR sendiri
merupakan suatu manajemen untuk mengolah dampak dari aktivitas
pertambangan, sehingga tidak ada pengecualian skala usaha.CSR juga sudah harus
menjadi kebutuhan bagi perusahaan pertambangan agar mendapat dukungan dari
masyarakat sekitar lokasi pertambangan pada khususnya.Perusahaan
pertambangan termasuk dalam industri yang high profile. Perusahaan yang
termasuk dalam industri tersebut akan memberikan informasi sosial yang lebih
banyak dibandingkan dengan perusahaan yang low-profile (Anggraini, 2006:4).
6
255 triliun menjadi Rp. 161 triliun atau penurunan sebesar 37% (Sumber:
www.idx.co.id). Penurunan tersebut dapat dilihat dari grafik pergerakan indeks
komposit gabungan dan sektoral (Jakarta Composite and Sectoral Indices
Movement) yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.
Sumber: IDX Statistics 2013-2015Gambar 1. Grafik Pergerakan Indeks Komposit Gabungan Dan
Sektoral
Seluruh perusahaan yang listing di BEI, sebagian besar sudah
mengungkapkan CSR namun, ada beberapa perusahaan tambang di Indonesia
yang legal hanya 10 perusahaan yang sadar akan tanggung jawab sosial atau
serius melakukan program CSR secara berkelanjutan (www.finance.detik.com,
2016). Perusahaan pertambangan baik kecil maupun besar seharusnya wajib untuk
melakukan program CSR dengan serius dan berkelanjutan.CSR sendiri
merupakan suatu manajemen untuk mengolah dampak dari aktivitas
pertambangan, sehingga tidak ada pengecualian skala usaha.CSR juga sudah harus
menjadi kebutuhan bagi perusahaan pertambangan agar mendapat dukungan dari
masyarakat sekitar lokasi pertambangan pada khususnya.Perusahaan
pertambangan termasuk dalam industri yang high profile. Perusahaan yang
termasuk dalam industri tersebut akan memberikan informasi sosial yang lebih
banyak dibandingkan dengan perusahaan yang low-profile (Anggraini, 2006:4).
6
255 triliun menjadi Rp. 161 triliun atau penurunan sebesar 37% (Sumber:
www.idx.co.id). Penurunan tersebut dapat dilihat dari grafik pergerakan indeks
komposit gabungan dan sektoral (Jakarta Composite and Sectoral Indices
Movement) yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.
Sumber: IDX Statistics 2013-2015Gambar 1. Grafik Pergerakan Indeks Komposit Gabungan Dan
Sektoral
Seluruh perusahaan yang listing di BEI, sebagian besar sudah
mengungkapkan CSR namun, ada beberapa perusahaan tambang di Indonesia
yang legal hanya 10 perusahaan yang sadar akan tanggung jawab sosial atau
serius melakukan program CSR secara berkelanjutan (www.finance.detik.com,
2016). Perusahaan pertambangan baik kecil maupun besar seharusnya wajib untuk
melakukan program CSR dengan serius dan berkelanjutan.CSR sendiri
merupakan suatu manajemen untuk mengolah dampak dari aktivitas
pertambangan, sehingga tidak ada pengecualian skala usaha.CSR juga sudah harus
menjadi kebutuhan bagi perusahaan pertambangan agar mendapat dukungan dari
masyarakat sekitar lokasi pertambangan pada khususnya.Perusahaan
pertambangan termasuk dalam industri yang high profile. Perusahaan yang
termasuk dalam industri tersebut akan memberikan informasi sosial yang lebih
banyak dibandingkan dengan perusahaan yang low-profile (Anggraini, 2006:4).
-
7
Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang terkadang dilakukan sampai puluhan
tahun sering berdampak tidak baik bagi lingkungan sekitar.
Banyak perusahaan tambang yang memiliki konflik antara perusahaan
dengan masyarakat dan lingkungan yang diakibatkan karena masyarakat yang
berada di sekitar perusahaan kurang merasakan manfaat dari keberadaan
perusahaan di lingkungannya.Sepertikonflik yang terdapat pada PT Freeport
Indonesia (FI) di Jaya Pura, PT Lapindo Brantas Inc. di kabupaten Sidoarjo dan
kasus pada PT Arutmin Indonesia pada bulan Desember 2014 yang mencemari
sungai di Kalimantan Selatan akibat aktivitas penambangan.Hal tersebut tentunya
akan menjadi dampak negatif bagi perusahaan dan dapat mempengaruhi kinerja
keuangan perusahaan.Hal inilah yang mendorong perusahaan untuk terus
melakukan aktivitas yang memberi dampak positif dan kontribusi yang nyata bagi
kehidupan masyarakat, lingkungan dan sosial.
Hasil penelitian empiris telah banyak dilakukan misalnya Bornin (2012)
hasilnya menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang diukur dengan ROA dan
ROE menghasilkan bahwa ROA tidak mempengaruhi pengungkapan pertanggung
jawaban sosial perusahaan (CSR) namun sebaliknya hasil pengujian ROE
berpengaruh negatifsignifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.
Kurniawansyah (2013) menunjukan bahwa variabel NPL dan LDR tidak
signifikan pada tingkat 5%, variabel NPL berpengaruh negatif signifikan dan LDR
berpengaruh positif signifikan terhadap CSR. Sedangkan variabel CAR dan ROA
tidak berpengaruh terhdap CSR.Arini (2015) dalam hasil penelitiannya
menyebutkan bahwa Financial Performanceyang di nilai melalui profitabilitas
-
8
dan leverage perusahaan secara signifikan tidak mempengaruhi CSR disclosure.
Sedangkan dalam penelitian Rambe dan Wira (2013) hasil penelitiannya
menyebutkan sebaliknya bahwa kinerja keuangan perbankkan yang di ukur
dengan size perusahaan, (ROE), Net Profit Margin (NMP) dan Debt to Equity
Ratio berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility (CSR).Sejalan
dengan pendapat Rambe dan Wira (2013), dalam penelitian Febrianti (2016)
menyatakan bahwa Profitabilitas dan likuiditas secara positif dansecara signifikan
berpengaruh terhadapCorporate Social Responsibility (CSR) Disclosure.
Adanya faktor-faktor permasalahan dari pengungkapan CSR yang
dilakukan berbagai perusahaan di Indonesia dan masih kontradiktifnya hasil-hasil
dari penelitian terdahulu.Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas
maka, peneliti tertarik untuk meneliti seberapa besar pengaruh kinerja keuangan
perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Berdasarkan
penjelasan tersebut penelitian ini berjudul :”ANALISIS PENGARUH
FINANCIAL PERFORMANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY(Studi pada Sektor Pertambangan
yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2013-2015)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalahdalam penelitian ini sebagai berikut :
a. Apakah variabel ROA, DER danCurrent Ratioberpengaruh secara
simultan terhadapCorporate Social Responsibility?
-
9
b. Variabel apakah yang berpengaruh dominan terhadap Corporate Social
Responsibility?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan diatas, maka tujuan dari
penelitian ini sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui apakah variabelROA, DER dan Current
Ratioberpengaruh secara simultan terhadap Corporate Social
Responsibility.
b. Untuk mengetahui variabel apakah yang berpengaruh dominan
terhadap Corporate Social Responsibility.
D. Kontribusi Penelitian
Kontribusi yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Aspek akademis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi, acuan,
atau referensi bagi kalangan akademis yang membutuhkan, terutama yang
berkaitan dengan Financial Performancedan Corporate Social
Responsibility (CSR).
2. Aspek praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan masukan dan bahan
pertimbangan oleh perusahaan dalam melakukan pengungkapan CSR
dalam laporan keuangan tahunan untuk pengambilan kebijakan oleh
manajemen perusahaan agar dapat menarik calon investor.
-
10
E. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan diperlukan untuk memberikan gambaran secara
menyeluruh mengenai pokok-pokok isi penelitian serta mempermudah dalam
penelitian.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang uraikan suatu gambaran umum mengenai
latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kontribusi
penelitian dan sistematika pembahasan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang uraian mengenai tinjauan pustaka atau
teori-teori tentang financial performance, Corporate Social
Responsibility (CSR), dan rumus-rumus yang mendukung serta
digunakan dalam perhitugan maupun analisis data dan penelitian
terdahulu.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan mengenai bagaimana penelitian ini
dilaksanakan, meliputi jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber
data, teknik pengumpulan data, analisis data yang digunakan.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
-
11
Bab ini menguraikan tentang hasil dari analisis data yang telah
diperoleh dengan menggunakan alat analisis yang diperlukan dan
pembahasan hasil analisis tersebut.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menyajikan tentang kesimpulan dari hasil analisis pada
bab sebelumnya dan saran-saran sehubungan dengan hasil
penelitian analisis yang telah dilakukan.
-
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
1. Bornin (2012)
Judul penelitian Bornin adalah “Pengaruh Kinerja Keuangan
terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan yang
Berturut-turut Terdaftar pada Penghargaan ISRA 2009-2011”. Penelitian
in bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on asset dan return on
equity terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Populasi penelitian
ini adalah perusahaan yang terdaftar secara berturut-turut pada
penghargaan ISRA periode 2009-2011. Jumlah sampel sebanyak 21, yang
dipilih menggunakan purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan
adalah teknik pengelohan data regresi. Hasil penelitian Bornin (2012)
membuktikan bahwa ROA tidak mempengaruhi pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan namun dari hasil pengujian ROE membuktikan
sebaliknya bahwa ROE berpengaruh negatif signifikan terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial.
2. Kurniawansyah (2013)
Judul penelitian Kurniawansyah adalah “Analisis Hubungan
Financial Performance dan Corporate Social Responsibility”. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui hubungan Financial Performance Dan
Corporate Social Responsibility pada perusahaan perbankan. Perusahaan
-
13
yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan perbankan
yang listing pada tahun 2009-2011, maka dilakukan sensus dengan
menggunakan seluruh perusahaan yang listing sebanyak 29 bank. Metode
analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Dalam penelitian ini
Financial Performance diukur dengan menggunakan Capital Adequancy
Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return on Assets (ROA),
Loan to Deposit Ratio (LDR). Kurniawansyah (2012) menggunakan dua
model pengujian, model pertama yaitu financial performance sebagai
variabel independen dan corporate social responsibility sebagai variabel
dependen. Begitupun sebaliknya untuk model kedua corporate social
responsibility digunakan sebagai variabel independen dan financial
performance digunakan sebagai variabel dependen. Berdasarkan hasil
pengujian, pada model pertama ditemukan bahwa variabel NPL
berpengaruh negatif signifikan dan LDR berpengaruh positif signifikan
terhadap CSR. Sedangkan variabel CAR dan ROA tidak berpengaruh
terhadap CSR. Pada model kedua ditemukan bahwa variabel CSR
berpengaruh positif signifikan terhadap variabel ROA sedangkan variabel
CSR berpengaruh positif signifikan terhadap LDR. CSR tidak berpengaruh
terhadap variabel CAR dan NPL.
3. Arini (2015)
Judul penelitian Arini adalah “Pengaruh Financial Performance
dan Environmenta Performance terhadap Corporate Social Responsibility
Disclosure (CSRD)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
-
14
financial performance (profitabilitas dan leverage) dan environmental
performance terhadap CSR Disclosure dengan ukuran perusahaan dan
kepemilikan saham publik sebagai variabel kontrol. Penelitian ini
dilakukan di perusahaan manufaktur dan sumber daya alam yang listing di
BEI dan tercantum sebagai anggota PROPER pada periode 2010-2013.
Terdapat 139 perusahaan dan semuanya digunakan sebagi sampel
penelitian (sensus sampling). Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dan menggunakan metode analisis regresi linier berganda
dibantu dengan menggunakan software SPSS. Hasil dari penelitian Arini
(2015) membuktikan bahwa secara parsial environmental performance dan
ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap CSRD,
sedangkan financial performance yang dinilai melalui profitabilitas dan
leverage perusahaan secara signifikan tidak mempengaruhi CSRD begitu
juga dengan kepemilikan saham publik.
4. Rambe dan Wira (2013)
Judul penelitian Rambe dan Wira adalah “Analisis Pengaruh
Kinerja Keuangan terhadap Corporate Social Responsibility pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Kinerja
Keuangan terhadap Corporate Social Responsibility pada Perusahaan
Perbankan dengan menggunakan pengukuran kinerja keuangan perbankan
yang diukur dengan Size Perusahaan, Return On Equity (ROE), Net Profit
Mergin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER) dan Corporate Sosial
-
15
Responcibility (CSR) yang diukur dengan menggunakan indeks CSR
dalam semua aspek CSR. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2012,
dengan menggunakan purposive sampling sehingga sampel yang dipakai
penelitian adalah 26 perusahaan perbankan. Penelitian ini menggunakan
uji statistik deskriptif dan uji asumsi klasik. Dari hasil penelitian Rambe
dan Wira (2013) menggambarkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh
terhadap Corporate Social Responsibility pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
5. Febrianti (2016)
Judul penelitian Febrianti (2016) adalah "Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap Corporate Social Responsibility Expenditure Dan
Corporate Social Responsibility Disclosure". Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, leverage, dan likuiditas
terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) Expenditure dan
Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure. Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility (CSR)
Expenditure dan Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah profitabilitas, leverage, dan
likuiditas. Sampel dalam penelitian ini adalah 55 perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2015 dipilih melalui purposive
sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas dan likuiditas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Corporate Social
-
16
Responsibility (CSR) Expenditure. Leverage tidak mempengaruhi
Corporate Social Responsibility (CSR) Expenditure. Profitabilitas positif
dan signifikan dipengaruhi Corporate Social Responsibility (CSR)
Disclosure. Leverage tidak mempengaruhi Corporate Social
Responsibility (CSR) Disclosure. Likuiditas negatif dipengaruhi
Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure.
-
17
Tabel 1. Mapping Penelitian Terdahulu
No. Nama,
Tahun Judul Penelitian
Variabel
Penelitian
Metode
Analisis Hasil Penelitian
1. Bornin
(2012)
Pengaruh Kinerja Keuangan
Terhadap Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial Pada
Perusahaan yang Berturut-
Turut Terdaftar Pada
Penghargaan ISRA 2009-
2011
1. ROA 2. ROE 3. CSR
Regresi
Berganda
1. ROA tidak mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan
2. ROE berpengaruh negatif signifikan terhadap pengungkapan tanggung
jawab sosial
2. Kurniawan
syah
(2013)
Analisis Hubungan Financial
Performance Dan Corporate
Social Responsibility
1. CAR 2. NPL 3. ROA 4. LDR 5. CSR
Regresi
Berganda
1. Variabel NPL berpengaruh negatif signifikan dan LDR berpengaruh
positif signifikan terhadap CSR.
2. Variabel CAR dan ROA tidak berpengaruh terhadap CSR.
3. Variabel CSR berpengaruh positif signifikan terhadap variabel ROA
4. Variabel CSR berpengaruh positif signifikan terhadap LDR.
5. CSR tidak berpengaruh terhadap variabel CAR dan NPL.
Di lanjutkan...
-
18
Lanjutan tabel 1...
No. Nama,
Tahun Judul Penelitian
Variabel
Penelitian
Metode
Analisis Hasil Penelitian
3. Rambe
dan Wira
(2013)
Analisis Pengaruh Kinerja
Keuangan Terhadap
Corporate Social
Responsibility pada
Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia.
1. Size 2. ROE 3. NPL 4. DER 5. CSR
Regresi liner
berganda
dengan
metode
Ordinary
Least Square
(OLS)
1. Kinerja keuangan berpengaruh terhadap Corporate Sosial
Responsibility
4. Arini
(2015)
Pengaruh Financial
Performance dan
Environmental Performance
terhadap Corporate Social
Responsibility Disclosure
(CSRD)
1. Profitabilitas 2. Leverage
3. Environmental
Performance
4. CSRD
Regresi
Linear
Berganda
1. Secara parsial environmental performance dan ukuran perusahaan
berpengaruh positif signifikan
terhadap CSRD
2. Financial performance yang dinilai melalui profitabilitas dan leverage
perusahaan secara signifikan tidak
mempengaruhi CSRD begitu juga
dengan kepemilikan saham publik.
5. Febrianti
(2016)
Pengaruh kinerja keuangan
terhadap Corporate Social
Responsibility Expenditure
dan Corporate Social
Responsibility Disclosure
1. Profitabilitas 2. Leverage 3. Likuiditas 4. Corporate Social
Responsibility
Expenditure
Regresi
Linear
Berganda
1. Profitabilitas dan likuiditas secara positif dan secara signifikan berpengaruh
terhadap Corporate Social Responsibility
(CSR) Disclosure.
2. Leverage tidak mempengaruhi Corporate Social Responsibility Expenditure.
Di lanjutkan...
-
19
Lanjutan tabel 1...
No. Nama,
Tahun Judul Penelitian
Variabel
Penelitian
Metode
Analisis Hasil Penelitian
5. Corporate Social
Responsibility
Disclosure
3. Profitabilitas positif dan signifikan dipengaruhi Corporate Social
Responsibility (CSR) Expenditure.
4. Leverage tidak mempengaruhi Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure.
5. Likuiditas negatif dipengaruhi Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure.
Sumber : Data diolah, 2016
-
20
B. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan
data keuangan atau aktivitas dari perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan (Hery, 2014:3). Fahmi (2013:2) menyatakan bahwa,
“Laporan keuangan merupakan suatu informasi tentang kondisi keuangan
dan hasil operasi perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat
dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan suatu perusahaan”.
Berdasarkan pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa laporan
keuangan adalah suatu alat informasi yang menghubungkan perusahaan
dengan pihak-pihak yang berkepentingan tentang hasil operasi selama
tahun buku yang bersangkutan yang menunjukkan kondisi kesehatan dan
kinerja keuangan suatu perusahaan.
2. Komponen Laporan Keuangan
a. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada
tanggal tertentu, umumnya pada akhir tahun saat penutupan buku,
yang memuat aktiva, kewajiban dan ekuitas perusahaan (Jumingan,
2011:13 ).
b. Laporan Laba Rugi
Merupakan laporan yang sistematis tentang pendapatan dan beban
perusahaan untuk satu periode waktu tertentu (Hery, 2014:4). Melalui
-
21
laporan laba investor dapat mengetahui besarnya tingkat profitabilitas
yang dihasilkan dan kreditor juga dapat mempertimbangkan kelayakan
kredit debitor.
c. Laporan Ekuitas Pemegang Saham
Sebuah laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan dalam pos-pos
ekuitas suatu perusahaan untuk suatu periode tertentu. Perubahan
ekuitas pemegang saham pada umumnya meliputi komponen modal
saham, tambahan modal disetor, laba ditahan, akumulasi laba (rugi)
komprehensif lainnya, dan saham yang diperoleh kembali (Hery,
2014:6).
d. Laporan Arus Kas
Sebuah laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas
keluar secara terperinci dari setiap aktivitas-aktivitas perusahaan
(Hery, 2014:9). Laporan arus kas ini akan memberikan informasi yang
berguna bagi kreditor dan investor dalam menilai tingkat likuiditas
maupun potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
3. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Hery (2014:4) yang dikutip dari Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) dijelakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bemanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
-
22
C. Financial Performance (Kinerja Keuangan)
1. Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan
Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan mengenai laporan keuangan
serta komponen dalam laporan keuangan. Melalui laporan rugi laba dan
neraca maka akan dapat dilakukan analisis kinerja keuangan untuk
mengetahui gambaran kondisi keuangan suatu perusahaan dalam satu
periode tertentu. Kinerja keuangan adalah kemampuan perusahaan dalam
mengelola dan mengendalikan sumberdaya yang dimilikinya (IAI,
2007:4). Darsono (2005:288) menyatakan bahwa, "Kinerja keuangan ialah
prestasi manajemen yang diukur dari sudut keuangan yaitu
memaksimumkan nilai perusahaan".
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja
keuangan perusahaan adalah suatu kondisi dan prestasi yang telah dicapai
dalam suatu periode tertentu dalam mengelola sumber daya keuangannya
yang mencerminkan kondisi kesehatan perusahaan.
2. Tujuan Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan
Menurut Jumingan (2014:239), ada beberapa tujuan yang berkaitan
dengan pengukuran kinerja keuangan, yaitu:
a. Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan keuangan terutama kondisi likuiditas, kecukupan modal dan profitabilitas yang dicapai
dalam tahun berjalan maupun tahun sebelumnya.
b. Untuk mengetahui kemampuan dalam mendayagunakan semua asset yang dimiliki dalam menghasilkan profit secara efisien.
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ukuran kinerja
keuangan merupakan sebuah alat yang menentukan secara efektif dalam
-
23
pembangunan sumber daya manusia di dalam suatu organisasi.
3. Analisis Rasio sebagai Alat Ukur Penilaian Kinerja Keuangan
Perusahaan
Analisis rasio keuangan merupakan analisis dengan jalan
membandingkan satu pos denggan pos laporan keuangan lainnya baik
secara individu maupun bersama-sama guna mengetahui hubungan di
antar pos tertentu, baik dalam neraca maupun laporan laba rugi (Jumingan,
2014:242). Analisis rasio digunakan untuk mengukur kinerja keuangan
suatu perusahaan. Untuk menilai kondisi keuangan atau prestasi
perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur yang
dapat dipakai. Tolak ukur tersebut biasanya berupa indeks atau rasio yang
menghubungkan antara dua variabel data keuangan yang berbeda. Hasil
dari perbandingan atau rasio tersebut akan memberikan gambaran atau
pandangan tentang kondisi keuangan suatu perusahaan dan untuk menilai
kinerja manajemen dalam suatu periode.
Deanto (2003:162), menyebutkan ada dua jenis perbandingan analisis
rasio keuangan yaitu:
a. Perbandingan rasio sekarang dengan yang lalu dan yang akan datang untuk perusahaan yang sama.
b. Perbandingan rasio di antara perusahaan yang satu dengan yang lain yang sejenis atau dengan rata-rata industry atau yang sering
disebut dengan perbandingan eksternal. Perbandingan ini akan
memberikan gambaran relatif tentang kondisi keuangan
perusahaan.
Rodoni dan Ali (2014:25), analisis rasio memiliki keunggulan
dibanding dengan teknik analisis lainnya. Keunggulan tersebut adalah
-
24
sebagai beikut :
a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.
b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.
c. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lainnya. d. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model
pengambilan keputusan dan model prediksi.
e. Menstandarisir ukuran (size) perusahaan. f. Lebih mudah memperbandingkan suatu perusahaan dengan
perusahaan lain atau melihat perkembangan secara periodik.
g. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang akan datang.
Ada beberapa jenis rasio keuangan yang sering digunakan, menurut
(Riyanto, 2001:330) Apabila dilihat dari sumbernya dari mana rasio itu
dibuat, maka rasio-rasio dapat digolongkan dalam 3 golongan, yaitu:
a. Rasio-rasio Neraca, yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, misalnya Current Ratio, Acid-test Ratio, dan
lain sebagainya.
b. Rasio-rasio Laporan Laba-Rugi, yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari Income Statement, misalnya Gross Profit
Margin, Net Operating Margin, dan lain sebagainya.
c. Rasio-rasio antar Laporan, yaitu rasio-rasio yan disusun dari data yang berasal dari neraca dan data lainnya berasal dari Income
Statement, misalnya Assets Turnover, Inventory Turnover, dan lain
sebagainya.
Ada pula yang mengelompokan rasio kedalam rasio-rasio likuiditas,
rasio-rasio leverage, rasio-rasio aktivitas, dan rasio-rasio profitabilitas
(Riyanto, 2001: 331) :
a. Rasio Likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur likuiditas perusahaan (current ratio, acid test ratio).
b. Rasio Leverage Adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh
utang. (debt to total assets ratio, net worth to debt ratio dan lain
sebagainya).
c. Rasio-rasio Aktivitas yaitu rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam
-
25
mengerjakan sumber-sumber dananya (inventory turnover, average
collection period, dan lain sebagainya).
d. Rasio-rasio Profitabilitas yaitu rasio-rasio yang menunjukan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan (profit
margin on sales. Return on total assets, return on net worth dan
lain sebagainya.
Dari uraian-uraian diatas jelas bahwa penggolongan angka ratio yang
paling baik adalah yang disesuaikan dengan tujuan analisa (Munawir,
2012:71). Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui seberapa besar
pengaruh kinerja keuangan yang diukur dengan rasio terhadap CSR.
Dengan demikian, rasio yang digunakan yaitu rasio profitabilitas dengan
rumus Return On Assets (ROA), karena semakin tinggi ROA suatu
perusahaan maka semakin besar pula biaya CSR yang dikeluarkan oleh
perushaan, sehingga pengungkapan aktivitas CSR juga semakin banyak.
Rasio leverage dengan rumus Debt to Equity Ratio (DER), karena semakin
kecil DER maka perusahaan akan mengeluarkan biaya CSR yang tinggi,
sehingga pengungkapan kegiatan CSR juga semakin banyak. Rasio
likuiditas dengan rumus Current Rasio, karena perusahaan dengan tingkat
Current Ratio yang tinggi berarti perusahaan tersebut akan mengeluarkan
biaya CSR yang besar sehingga kegiatan CSR yang dilakukan juga
semakin banyak. Melalui perhitungan rasio tersebut, maka akan dapat
diketahui kemampuan perusahaan dalam hal Financial Performance
(kinerja keuangan) dapat menunjukkan seberapa besar pengaruh suatu
perusahaan terhadap CSR. Rumus rasio yang digunakan adalah sebagai
berikut:
-
26
1. ROA (Return on Asset)
Return on Asset adalah salah satu bentuk rasio profitabilitas
yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan atas
keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktivitas operasi
perusahaan dengan tujuan menghasilkan laba dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Dengan rumus sebagai
berikut :
(Syamsuddin, 2009:74)
2. DER (Debt to Equity Ratio)
Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk
menilai utang dengan ekuitas (Kasmir, 2016:157). Rasio ini
menggambarkan sampai sejauh mana ekuitas pemilik modal
menutupi semua utang kepada pihak luar. Semakin kecil DER
semakin baik kondisi suatu perusahaan. Rumus dari rasio ini
adalah :
(Syamsuddin, 2009:71)
3. Current Ratio (CR)
Current Ratio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk
membayar utang lancar dengan menggunakan aktiva lancar yang
ROA = Laba Bersih Sesudah Pajak
Total Aktiva
DER = Hutang Jangka Panjang
Modal Sendiri
-
27
dimiliki (Sudana, 2009:24). Rasio ini merupakan salah satu rasio
finansial yang sering digunakan. Rumus dari rasio ini adalah :
(Munawir, 2012:104)
D. Corporate Social Responsibility (CSR)
Definisi CSR secara etimologis di Indonesia kerap diterjemahkan sebagai
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Setelah tanggal 16 Agustus
2007, CSR di Indonesia telah diatur melalui Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas yang menggantikan Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang selanjutnya disingkat UU PT bahwa
CSR yang dikenal dalam undang-undang ini sebagaimana yang termuat dalam
Pasal 1 Ayat 3 yang berbunyi, “Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah
komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang
bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat
pada umumnya”. Konsep CSR merupakan konsep yang sulit diartikan, karena
masih terdapat banyak perbedaan perspektif tentang pandangan CSR dan
mengakibatkan munculnya berbagai rumusan CSR dan berbagai elemen atau
program yang terkandung di dalam aktivitas CSR. Pengungkapan CSR (CSR
Disclosure) dihitung dengan mencari indeks menggunakan Content Analysis
berdasakan acuan dari GRI G-4 Guidelines, yang dirumuskan sebagai berikut:
Current Ratio = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
-
28
(Haniffa dan Cooke, 2005:406)
Keterangan :
CSDIj : Corporate Social Disclosure Index perusahaan j
nj : jumlah item untuk perusahan, nj = 91
Σxij : dummy variable, 1 = jika item diungkapkan, 0 = jika item tidak
diungkapkan
1. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR Disclosure)
Pengungkapan CSR yang sering juga disebut sebagai social disclosure,
corporate social reporting, social accounting (Mathews dalam Purnasiwi
2010:6) atau corporate social responsibility (Hackston dan Milne dalam
Purnasiwi 2010:6) adalah proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi
organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap
masyarakat secara keseluruhan. Pengungkapan CSR disajikan dalam
laporan tahunan perusahaan. Pengungkapan CSR oleh perusahaan dalam
laporan tahunan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan informasi bagi
stakeholders dan publik, sehingga perusahaan akan mendapatkan
dukungan dalam usahanya mencapai tujuan (Sari 2016:76).
Sejumlah Negara mempunyai definisi mengenai CSR. Uni Eropa (EU
Green Paper on CSR) mengemukakan bahwa “CSR is a concept where by
companies integrate social and environmental concerns in their business
𝐶𝑆𝐷𝐼𝑗 = ∑ 𝑋𝑖𝑗
𝑛𝑗
-
29
operations and in their interaction with their stakeholders on a voluntary
basic.” (Wibisono, 2007:8). Maksud dari definisi tersebut CSR merupakan
suatu konsep dimana perusahaan mengintegrasikan keprihatinan terhadap
lingkungan dan sosial terhadap kegiatan bisnis dan interaksi mereka
dengan stakeholders mereka berlandasan dasar sukarela.
CSR didefinisikan sebagai tanggung jawab suatu organisasi atas
dampak dari keputusan dan aktivitasnya terhadap masyarakat dan
lingkungan sekitar perusahaan, melalui perilaku yang transparan dan etis
yang dilaksanakan secara konsisten dengan pembangunan berkelanjutan
dan kesejahteraan masyarakat, memperhatikan kepentingan para
stakeholder, sesuai hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-
norma internasional (ISO 26000 dalam Rusdianto, 2013:7).
Lembaga The World Business Council for Sustainable Development
(WBCSD, 2000) dalam Rusdianto (2013:7), mendefinisikan CSR sebagai
berikut “Corporate social responsibility is the continuing commitment by
business to behave ethical and contribute to economic development while
improving the quality of live of the workforce and their families as well as
of local community and society at large”. Maksud dari pengertian tersebut
adalah komitmen dunia usaha untuk terus menerus bertindak secara etis,
beroperasi secara legal dan memberi kontribusi terhadap peningkatan
ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup para karyawan
beserta keluarganya, sekaligus juga peningkatan kualitas komunikasi lokal
dan masyarakat lebih luas.
-
30
Versi lain mengenai CSR menurut World Bank dalam Wibisono
(2007:7), lembaga keuangan global ini memandang CSR sebagai berikut
“The commitment of business to contribute to sustainable economic
development working with amployees and their representatives the local
community and society at large to improve quality of life, in ways that are
both good for business and good for development”. Maksud dari definisi
World Bank tersebut adalah komitmen dunia usaha dalam memberikan
kontribusi untuk membangun ekonomi berkelanjutan bekerjasama dengan
para karyawan dan melibatkan komunitas lokal dan masyarakat luas untuk
meningkatkan taraf hidup yang mana cara-cara ini baik untuk bisnis dan
pembangunan. Pada intinya CSR tersebut baik bagi keduanya yaitu untuk
dunia usaha maupun pembangunan ekonomi.
Dari beberapa definisi CSR yang telah diungkapkan oleh para ilmuan
tersebut diatas, maka tidak dapat secara ketat didefinisikan dalam satu
pengertian. Dari beragamnya definisi CSR dapat diambil kesimpulan
bahwa CSR idealnya adalah win-win solution dalam artian bahwa
pelaksanaan CSR tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga
dapat mensejahterakan masyarakat dan lingkungan perusahaan itu
beroperasi. Ada satu kesamaan bahwa CSR tidak lepas dari kepentingan
shareholder dan stakeholder perusahaan, mereka adalah pemilik
perusahaan, karyawan masyarakat, Negara dan lingkungan. Konsep inilah
yang kemudian diterjemahkan Elkington dalam Wibisono (2007:32)
sebagai triple bottom line model, yang terdiri dari 3P yaitu Profit, People
-
31
dan Planet. Maksudnya, tujuan CSR tidak hanya mencari laba (Profit),
tetapi juga mensejahterakan karyawan dan masyarakat (People), dan
menjamin keberlanjutan hidup atau meningkatkan kualitas lingkungan
(Planet).
2. Teori Legitimasi (Legitimacy Theory)
Legitimasi merupakan keadaan psikolog keberpihakan orang dan
kelompok orang yang sangat peka terhadap gejala lingkungan sekitarnya
baik fisik maupun nonfisik (Hadi, 2014:87). O'Donovan dalam Hadi
(2014:87), juga berpendapat bahwa legitimasi organisasi dapat dilihat
sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu
yang diinginkan atau yang dicari perusahaan dari masyarakat. Berdasarkan
hal tersebut dapat dilihat bahwa kegiatan perusahaan harus memiliki nilai-
nilai sosial yang selaras dengan nilai-nilai masyarakat. Teori legitimasi ini
mengfokuskan pada interaksi antara perusahaan dengan masyarakat.
3. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory)
Stakeholder atau pemangku kepentingan adalah pihak atau kelompok
yang berkepentingan, baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap eksistensi atau aktivitas perusahaan, dan karenanya kelompok-
kelompok tersebut mempengaruhi dan/atau dipengaruhi oleh perusahaan
Wibisono (2007:96). Sedangkan menurut Rhenald Kasali dalam Wibisono
(2007:96) yang menyatakan bahwa yang dimaksud oleh para pihak adalah
setiap kelompok di dalam maupun luar perusahaan yang mempunnyai
peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan.
-
32
Dalam konteks perusahaan, Clarkson (1994) dalam Rusdianto
(2013:38) mendefinisikan stakeholder secara lebih khusus sebagai suatu
kelompok atau individu yang menanggung resiko baik karena telah
melakukan investasi diperusahaan tersebut (stakeholders sukarela) ataupun
karena menghadapi resiko akibat kegiatan perusahaan tersebut
(stakeholders non-sukarela). Selain itu Clarkson juga menegaskan kepada
dunia usaha bahwa dengan memperhatikan stakeholders sebuah
perusahaan dapat mencapai kinerja sosial yang tinggi. Berdasarkan pada
teori stakeholder, manajemen organisasi diharapkan untuk melakukan
aktivitas yang dianggap penting oleh stakeholder.
4. Teori Kontrak Sosial (Social Contract Theory)
Kontrak sosial muncul adanya interelasi dalam kehidupan sosial
masyarakat, agar terjadi keselarasan, keserasian dan keseimbangan,
termasuk terhadap lingkungan. Untuk itu, agar terjadi keseimbangan,
maka perlu kontrak sosial baik secara eksplisit maupun implisit sehinga
terjadi kesepakatan-kesepakatan yang saling melindungi kepentingannya
(Hadi, 2014:95). Social Contract dibangun dan dikembangankan, salah
satunya untuk menjelaskan hubungan antara perusahaan terhadap
masyarakat (society). Interaksi perusahaan dengan masyarakat akan selalu
berusaha untuk memenuhi dan mematuhi aturan dan norma-norma yang
berlaku di masyarakat, sehingga kegiatan perusahaan dapat dipandang
legitimate (Deegan dalam Hadi, 2014:96).
-
33
5. Standarisasi Corporate Social Responsibility (CSR)
Sejak tahun 1995, sejumlah standar dan code of conduct bermunculan
dengan maksud untuk memberikan panduan bagi praktek CSR (Rusdianto,
2013:9). Berikut standar terkait tentang CSR :
a. Caux Principles for Business
Prinsip ini merupakan sekumpulan rekomendasi yang mencangkup
banyak wilayah dari coporate behavior. Ada 7 prinsip dalam Caux ini,
yaitu sebagai berikut:
1) Penghormatan terhadap pemegang kepentingan diatas pemegang
saham
2) Berpartisipasi dalam kemajuan ekomoni, sosial, dan lingkungan
3) Mentaati hokum tersurat dan tersirat
4) Mentaati peraturan dan konvensi
5) Mendukung globalisasi
6) Penghormatan terhadap lingkungan
7) Penghindaran perbuatan ilegal
b. Global Reporting Initiative (GRI)
GRI adalah institusi independen yang memiliki misi untuk
mengembangkan dan menyebarluaskan panduan pelaporan
keberlanjutan (sustainability Reporting Guideline) yang aplikatif.
Indikator-indikator GRI Standart Disclosure terdiri dari komponen
ekonomi, sosial dan lingkungan.
-
34
c. Social Accountability 8000
Social Accountability 8000 yang disusun oleh Social Accountability
International (SAI), SA8000 merupakan standart aktivitas CSR yang
terdiri dari 9 elemen yang meliputi:
1) Tenaga kerja anak
2) Tenaga kerja yang dipaksakan
3) Kebebasan berasosiasi dan hak penawaran secara kolektif
4) Kesehatan dan keselamatan
5) Ptaktik-praktik kedisiplinan
6) Diskriminasi
7) Remunerasi
8) Sistem manajemen
9) Jam kerja
d. United Nations Global Compact
Global Compact (GC) dalam peta praktik dan panduan CSR hanya
salah satu model yang diadopsi oleh banyak perusahaan dunia. Prinsip
yang di dorong oleh GC untuk para pebisnis dunia meliputi 4 wilayah
utama yaitu:
1) HAM
2) Tenaga kerja
3) Lingkungan
4) Anti korupsi
-
35
e. Good Corporate Government (GCG)
GCG memiliki kaitan erat dengan CSR. GCG menekankan pada
tindakan perusahaan bertanggung jawab terhadap dampak eksternal
yang pada akhirnya mengarahkan kepada pertanggung jawaban sosial.
GCG ini terdiri dari 5 prinsip yaitu :
1) Keterbukaan informasi
2) Akuntabilitas
3) Pertanggungjawaban
4) Kesetaraan dan kewajaran
5) Kemandirian
Selain standarisasi yang sudah dijelaskan diatas, sebagai panduan
untuk melakukan CSR, International Standards Organisation (ISO) juga
telah meluncurkan standar pertama didunia di bidang tanggung jawab
sosial pada awal November 2010 yaitu standard ISO 26000: 2010
Guidance on Social Responsibility.
6. Prinsip-Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)
Crowther David (2008) dalam Hadi (2011:59) mengurai prinsip-
prinsip tanggung jawab sosial menjadi 3 yaitu :
1) Sustainability
Berkaitan dengan bagaimana perusahaan dalam melakukan aktivitas
tetap memperhitungkan keberlanjutan sumber daya dimasa depan.
2) Accountability
Merupakan upaya perusahaan terbuka dan bertanggung jawab atas
-
36
aktivitas yang telah dilakukan.
3) Transparancy
Merupakan satu hal yang amat penting bagi pihak eksternal, berperan
untuk mengurangi asimetri informasi, kesalah fahaman, khususnya
informasi pertanggung jawaban berbagai dampak dari lingkungan.
7. Manfaat Pelaksanaan CSR
Sejumlah besar literatur yang menunjukkan adanya korelasi antara
kinerja sosial/lingkungan dengan kinerja finansial dari perusahaan.
Dengan menjalankan CSR, diharapkan perusahaan tidak hanya mengejar
keuntungan jangka pendek, namun juga harus berkontribusi bagi
peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan
sekitar untuk jangka panjang. Adapun manfaat CSR bagi perusahaan yang
menerapkannya menurut Rusdianto (2013:13) yaitu :
a. Membangun dan menjaga reputasi perusahaan b. Meningkatkan citra perusahaan c. Mengurangi resiko bisnis perusahaan d. Melebarkan cakupan bisnis perusahaan e. Mempertahankan posisi merek perusahaan f. Mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas g. Kemudahan memperoleh akses terhadap modal (capital) h. Meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis i. Mempermudah pengelolaan manajemen resiko (risk
management)
Implementasi program CSR sangat berdampak positif bila dijalankan
secara efektif dan akan menimbulkan efek lingkungan emas yang tidak
hanya bermanfaat bagi perusahaan namun juga bermanfaat bagi para
stakeholder.
-
37
E. Global Reporting Initiative (GRI)
Global Reporting Initiative (GRI) adalah pelaporan pengungkapan standar
yang berindikator tanggunga jawab sosial dapat diterapkan oleh perusahaan untuk
menciptakan/memberikan manfaat pelaporan kepada para stakeholder perusahaan.
GRI dibentuk oleh organisasi Amerika Serikat yang berbasis nirlaba pada tahun
1997. GRI adalah multi stakeholder, organisasi berbasis jaringan. Sekretariat
pusat berkantor di Amsterdam, Belanda. Sekretariat bertindak sebagai
penghubung untuk mengkoordinasikan kegiatan banyak mitra jaringan GRI. GRI
dirancang agar dapat diterapkan secara universal untuk semua organisasi, besar
dan kecil, diseluruh dunia (www.globalreporting.org, 2016).
Pedoman laporan Global Reporting Initiative GRI adalah landasan dari
kerangka pelaporan keberlanjutan GRI. Pedoman GRI report ini diterbitkan pada
tahun 2006. Seiring dengan perjalanannya, GRI terus disempurnakan hingga pada
tanggal 22 Mei 2013 GRI G4 Guidelines diresmikan di Amsterdam. Standar GRI-
G4 (2013) indikator kinerja dibagi menjadi 3 komponen utama, yaitu ekonomi,
lingkungan, dan sosial mencakup praktik ketenagakerjaan dan kenyamanan
bekerja, hak asasi manusia, masyarakat, tanggung jawab atas produk dengan total
kinerja indikator mencapai 91 indikator (www.globalreporting.org, 2016).
Pengungkapan diukur berdasarkan indeks pengungkapan masing-masing
perusahaan yang dihitung melalui pembagian antara jumlah item yang
diungkapkan perusahaan dengan jumlah kriteria pengungkapan CSR.
http://www.globalreporting.org/http://www.globalreporting.org/
-
38
F. Pengaruh Financial Performance (Kinerja Keuangan) terhadap
Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
Setiap perusahaan mempunyai kebijakan yang berbeda-beda mengenai
pengungkapan sosial sesuai dengan karakteristik perusahaan. Hal ini
menimbulkan masalah dalam pengungkapan sosial. Oleh sebab itu, pengukuran
pengungkapan tanggung jawab sosial dilakukan dengan menggunakan instrument
penelitian berupa daftar item pengungkapan sosial berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Hacktson dan Milne 1996 dalam Bramantya (2010:19).
a) Pengaruh Return on Asse (ROA) terhadap Pengungkapan Corporate
Social Responsibility (CSR)
Profitabilitas menunjukan kinerja keungan yang baik (profit), dapat
menjadi pertimbangan bagi para investor untuk tetap memberikan dana
bagi perusahaan. Return on Asse (ROA) merupakan pengukuran
kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan
keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di perusahaan
(Syamsudin, 2009:63). Hal ini menunjukan, ketika perusahaan memiliki
ROA yang tinggi, dapat memungkinkan perusahaan menggunakan dana
untuk melakukan lebih banyak kegiatan yang memberikan manfaat bagi
stakeholder (masyarakat), misalnya kegiatan corporate social
responsibility dari keuntungan yang dimiliki. Dengan semakin besarnya
dana yang dimiliki perusahaan, modal yang dimiliki oleh perusahaan akan
semakin besar dan diharapkan dana yang disalurkan oleh perusahaan
-
39
untuk kegiatan CSRnya akan semakin meningkat dengan demikian,
pengungkapan aktivitas CSR juga semakin banyak.
b) Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap pengungkapan Corporate
Social Responsibility (CSR)
Debt to Equity Ratio (DER) didefinisikan sebagai ukuran yang
dipakai dalam menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan
besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor (Fahmi, 2013:128). DER
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh
kewajiban yang ditunjukkan berupa modal sendiri yang digunakan untuk
membayar hutang. Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah
pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh para kreditur dengan jumlah
modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan (Syamsudin,
2009:54). DER menunjukkan tentang imbalan antara beban hutang dan
dibandingkan dengan modal sendiri. Semakin tinggi DER perusahaan
maka, kemungkinan akan semakin sedikit perusahaan dalam
mengeluarkan anggaran untuk CSRnya begitupun sebaliknya. DER yang
tinggi mencerminkan perusahaan terlalu banyak hutang yang dimiliki.
c) Pengaruh Current Ratio terhadap pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR)
Current Ratio adalah rasio yang paling umum digunakan untuk
menganalisis posisi modal kerja suatu perusahaan (Munawir, 2012:72).
Current ratio bertujuan untuk mengukur seberapa besar kemampuan
perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek. Perusahaan dengan
-
40
tingkat Current Ratio yang tinggi berarti semakin besar kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban financial jangka pendek (Deanto,
2003:163). Dapat diartikan bahwa semakin tinggi current ratio maka,
semakin besar pula pengeluaran biaya CSR yang harus dikeluarkan oleh
perusahan dan kegiatan CSR yang dilakukan juga semakin banyak, karena
aktifa lancar semakin besar nilainya dari pada hutang lancar yang dimiliki
perusahaan. Perusahaan dianggap likuid jika mampu membayar hutang
jangka pendeknya pada saat jatuh tempo, yang berarti perusahaan harus
memiliki aktiva lancar yang dapat segera dikonversikan menjadi kas.
G. Model Konsep dan Hipotesis Penelitian
1. Model konsep
Dalam suatu penelitian model konsep dapat menggambarkan
fenomena dengan jelas dan mudah dimengerti sesuatu yang akan diteliti.
(X) (Y)
Gambar 2. Model Konsep
Maksud dari model konsep diatas dapat dijelaskan bahwa dengan
melakukan analisis terhadap kinerja keuangan perusahaan akan
mempengaruhi besarnya pengungkapan CSR yang di keluarkan oleh
perusahaan.
2. Model hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
Financial
Performance
(Kinerja
Keuangan)
Pengungkapan
Corporate
Social
Responsibility
(CSR)
-
41
penelitian (Sugiyono,2004:51). Berdasarkan model konsep diatas, maka
dapat diturunkan pada model hipotesis. Adapun model hipotesis pada
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
H1
H2
Gambar 3. Model Hipotesis
Oleh karena itu dengan menggunakan ROA, DER dan Current Rasio
sebagai ukuran kinerja keuangan perusahaan dan berdasarkan model hipotesis
yang merupakan pengembangan dari model konsep, maka rumusan model
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
H1 : Diduga bahwa variabel ROA, DER dan Current Rasio secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR).
H2 : Diduga bahwa variabel Current Rasio merupakan variabel dominan
dalam mempengaruhi pengungkapan Corporate Social
Responsibility (CSR).
(X1) ROA
(Y) Pengungkapan
Corporate Social
Responsibility (CSR)
(X2) DER
(X3) CURRENT
RASIO
-
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Financial
Performance terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian explanatory research
(penelitian penjelasan). Penelitiaan penjelasan adalah penelitian yang bermaksud
menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang ditelitiserta hubungan antara satu variabel
dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2004:10). Fokus penelitian ini pada ukuran antar
variabel. Melalui jenis penelitian ini, diharapkan dapat menguji secara empiris pengaruh
Financial Performance terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility
(CSR) pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti mengadakan penelitian
untuk mendapatkan data yang valid, dan akurat. Lokasi penelitian ditentukan agar
tidak menimbulkan kekaburan dan ketidak jelasan daerah atau wilayah tertentu.
Penelitian ini menggunakan objek perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2013-2015. Sumber pengambilan
data dalam penelitian ini adalah website Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
beralamatkan di www.idx.co.id dan website Global Reporting Initiative (GRI)
yaitu www.globalreporting.org. Alasan pemilihan lokasi penelitian tersebut
dikarenakan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini tersedia secara
http://www.idx.co.id/http://www.globalreporting.org/
-
43
lengkap di website tersebut. Selain itu dengan mengakses data melalui media
internet dapat memudahkan untuk mendapatkan informasi-informasi pendukung
guna melengkapi penelitian ini, disamping kecepatan dan efisiensi dalam
memperoleh data.
C. Variabel dan Pengukuran
Direktorat pendidikan tinggi Depdikbud dalam Narbuko dan Achmadi
(2007:118), menjelaskan bahwa yang dimaksud variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Adapun variabel yang
digunakan oleh peneliti adalah :
1. Variabel Independen
Variabel independen adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-
karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk
menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi (Narbuko
dan Achmadi, 2007:119). Fungsi dari variabel independen sering disebut
dengan variabel pengaruh, karena secara bebas berpengaruh terhadap
variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah :
1. ROA (X1)
ROA merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara
keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan. Semakin besar
ROA, maka semakin efisien penggunaan aktiva perusahaan atau
dengan kata lain dengan jumlah aktiva yang sama bisa dihasilkan
laba yang lebih besar, dan sebaliknya.
Rumus dari rasio ini adalah :
-
44
(Syamsuddin, 2009:74)
2. DER (X2)
DER merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat
penggunaan utang terhadap total ekuitas yang dimiliki perusahaan.
Rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana ekuitas pemilik
modal menutupi semua utang kepada pihak luar. Semakin kecil
DER semakin baik kondisi suatu perusahaan.
Rumus dari rasio ini adalah :
(Syamsuddin, 2009:71)
3. Current Rasio (X3)
Current Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan membayar utang lancar dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Rasio ini merupakan
salah satu rasio finansial yang sering digunakan.
Rumus dari rasio ini adalah :
(Munawir, 2012:104)
Current Ratio = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
ROA = Laba Bersih Sesudah Pajak
Total Aktiva
DER = Hutang Jangka Panjang
Modal Sendiri
-
45
2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah kondisi atau karakteristik yang berubah atau
muncul ketika penelitian mengintroduksi, mengubah atau mengganti
variabel bebas (Narbuko dan Achmadi, 2007:119). Menurut fungsinya
variabel ini dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel
bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pengungkapan
Corporate Social Responsibility (CSR) yang diukur menggunakan indeks
Pengungkapan CSR dalam semua aspek yaitu aspek kinerja ekonomi,
aspek lingkungan, dan aspek sosial.
Variabel ini dapat diukur dengan melihat banyaknya item
pengungkapan sosial yang terdapat dalam laporan tahunan perusahaan.
Pengungkapan CSR akan diukur dengan menggunakan Corporate Social
Disclosure Index (CSDI). Item-item yang digunakan dalam pengukuran
variabel ini didasarkan pada standar GRI (Global Reporting Initiative) G4.
Jumlah item yang mungkin dipenuhi berdasarkan GRI G4 oleh perusahaan
sebanyak 91 item (www.globalreporting.org, 2016). Dalam perhitungan
indeks CSDI menggunakan pendekatan dikotomi yaitu dimana setiap item
CSR dalam instrument penelitian diungkapkan oleh perusahaan diberi nilai
1, dan jika tidak diungkapkan diberi nilai 0 (Haniffa et. al. , 2005). Rumus
perhitungan CSDI adalah seagai berikut :
𝐶𝑆𝐷𝐼𝑗 = ∑ 𝑋𝑖𝑗
𝑛𝑗
Keterangan :
CSDIj : Corporate Social Disclosure Index perusahaan j
http://www.globalreporting.org/
-
46
nj : jumlah item untuk perusahan, nj = 91
Σxij : dummy variable, 1 = jika item diungkapkan, 0 = jika item tidak
diungkapkan.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004:72).
Populasi yang menjadikan objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan
sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan
menggunakan data laporan tahunan periode 2013-2015. Populasi dalam
penelitian ini sebanyak 42 perusahaan sektor pertambangan, antara lain
terlihat dalam tabel 2.
Tabel 2. Populasi Penelitian Sektor Pertambangan yang Terdaftar di BEI
Tahun 2