20120117 pengelolaan bmn berupa rumah negara
TRANSCRIPT
SOSIALISASI
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 138/PMK.06/2010
TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA RUMAH
NEGARA
1. Sebagai pedoman pelaksanaan pengelolaan BMN berupa Rumah Negara.
2. Mewujudkan pengelolaan Rumah Negara yang tertib, terarah dan akuntabel.
MAKSUD & TUJUAN
2
PEJABAT PELAKSANA
1. Menteri Keuangan selaku Pengelola Barang (secara fungsional dilaksanakan oleh Dirjen Kekayaan Negara);
2. Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang Rumah Negara Golongan I dan Golongan II (secara fungsional dilaksanakan oleh unit eselon I yang membidangi kesekretariatan/pejabat yang ditunjuk);
3. Menteri Pekerjaan Umum selaku Pengguna Barang Rumah Negara Golongan III (secara fungsional dilaksanakan oleh Dirjen Cipta Karya/pejabat yang ditunjuk);
4. Kepala Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Barang Rumah Negara Golongan I dan Golongan II;
5. Pejabat eselon II/pejabat yang ditunjuk pada Kementerian Pekerjaan Umum selaku Kuasa Pengguna Barang Rumah Negara Golongan III.
3
4
WEWENANG & TANGGUNG JAWAB1. Menteri Keuangan selaku Pengelola
Barang :
a. menetapkan status penggunaan Rumah Negara;
b. memberikan persetujuan atas usulan alih status penggunaan, pemindahtanganan, dan Penghapusan Rumah Negara;
c. melakukan pengawasan dan pengendalian Rumah Negara;
d. melakukan penatausahaan Rumah Negara.
5
WEWENANG & TANGGUNG JAWAB2. Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna
Barang Rumah Negara Golongan I dan Golongan II :a. mengajukan usulan penetapan status penggunaan;
b. mengajukan permohonan persetujuan alih status penggunaan, pemindahtanganan, dan penghapusan Rumah Negara;
c. melakukan penggunaan, pemindahtanganan, dan penghapusan Rumah Negara;
d. melakukan pengawasan dan pengendalian Rumah Negara dalam penguasaannya;
e. melakukan penatausahaan dalam penguasaannya;f. melakukan pengamanan dan pemeliharaan Rumah
Negara;g. melakukan penyerahan Rumah Negara yang tidak
digunakan untuk menunjang tugas dan fungsinya kepada Pengelola Barang.
6
WEWENANG & TANGGUNG JAWAB3. Menteri Pekerjaan Umum selaku Pengguna
Barang Rumah Negara Golongan III :
a. mengajukan usulan penetapan status penggunaan Rumah Negara Golongan III;
b. mengajukan permohonan persetujuan penjualan, dan Penghapusan Rumah Negara Golongan III;
c. melakukan Penghapusan Rumah Negara Golongan III;
d. melakukan penatausahaan Rumah Negara Golongan III.
7
WEWENANG & TANGGUNG JAWAB4. Kepala Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna
Barang Rumah Negara Golongan I dan Golongan II : a. mengajukan usulan penetapan status penggunaan Rumah
Negara; b. mengajukan permohonan persetujuan alih status
penggunaan, pemindahtanganan, dan Penghapusan Rumah Negara;
c. melakukan penggunaan, pemindahtanganan, dan Penghapusan Rumah Negara;
d. melakukan pengawasan dan pengendalian Rumah Negara dalam penguasaannya;
e. melakukan penatausahaan Rumah Negara dalam penguasaannya;
f. melakukan pengamanan dan pemeliharaan Rumah Negara;g. melakukan penyerahan Rumah Negara yang tidak digunakan
untuk menunjang tugas dan fungsinya kepada Pengguna Barang.
8
WEWENANG & TANGGUNG JAWAB5. Pejabat eselon II/pejabat yang ditunjuk pada
Kementerian Pekerjaan Umum selaku Kuasa Pengguna Barang Rumah Negara Golongan III :
a. mengajukan usulan penetapan status penggunaan Rumah Negara Golongan III;
b. mengajukan permohonan persetujuan penjualan, dan Penghapusan Rumah Negara Golongan III;
c. melakukan Penghapusan Rumah Negara Golongan III;
d. melakukan penatausahaan Rumah Negara Golongan III.
1. Penetapan status Rumah Negara oleh Pengelola Barang, yaitu :
a. Rumah Negara Golongan I dan Golongan II pada Pengguna Barang
b. Rumah Negara Golongan III pada Pengguna Barang Rumah Negara Golongan III
2. Alih status penggunaan Rumah Negara dilakukan dengan persetujuan Pengelola Barang, terdiri atas :
a. antar Pengguna Barang;
b. dari Pengguna Barang kepada Pengguna Barang Rumah Negara Golongan III;
c. dari Pengguna Barang Rumah Negara Golongan III kepada Pengguna Barang;
PENGGUNAAN
9
3. Rumah Negara hanya dapat ditempati oleh pejabat/pegawai negeri yang memiliki Surat Izin Penghunian.
4. Rumah Negara yang tidak digunakan sesuai peraturan perundang-undangan wajib diserahkan kepada Pengelola Barang.
5. Alih fungsi Rumah Negara menjadi bangunan kantor dapat dilakukan dan ditetapkan oleh Pengguna Barang.
PENGGUNAAN
10
PEMINDAHTANGANAN
11
1. Penjualan
2. Tukar menukar.
3. Hibah.4. Penyertaa
n Modal
Pemerintah Pusat
Rumah Negara
Golongan III
Rumah Negara
Golongan II & Golongan III
1. Penjualan Rumah Negara Golongan III :a. dilakukan dalam bentuk pengalihan hak kepada
penghuni yang sah b. tidak melalui mekanisme lelangc. status Rumah Negara tidak dalam sengketad. harus mendapat persetujuan Pengelola Barange. apabila nilainya diatas Rp.10.000.000.000,00
harus mendapat persetujuan Presiden
2. Tukar Menukar Rumah Negara harus memperoleh penggantian sekurang-kurangnya berupa Rumah Negara yang jumlah dan tipenya sama dengan yang dilepas.
PEMINDAHTANGANAN
12
3. Hibah Rumah Negara dapat diberikan kepada :a. Pemerintah Daerahb. Lembaga sosialc. Lembaga keagamaand. Organisasi kemanusiaan
4. Penyertaan Modal Pemerintah Pusat berupa Rumah Negara dapat diberikan kepada :a. BUMN/D
b. BHMN
PEMINDAHTANGANAN
13
1. Penghapusan Rumah Negara berdasarkan keputusan Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan Pengelola Barang.
2. Penghapusan Rumah Negara Golongan I dan Golongan II dari Daftar Barang Pengguna/Kuasa Pengguna, sebagai tindak lanjut dari :a. penyerahan kepada Pengelola Barangb. penetapan status Rumah Negara Golongan IIIc. alih status penggunaan kepada Pengguna
Barang laind. alih fungsi menjadi bangunan kantore. pemindahtanganan
f. sebab-sebab lain
PENGHAPUSAN
14
3. Penghapusan Rumah Negara Golongan III dari Daftar Barang Pengguna/Kuasa Pengguna Rumah Negara Golongan III, sebagai tindak lanjut dari :
a. penyerahan kepada Pengelola Barangb. penjualan dalam bentuk pengalihan hakc. pembatalan pengalihan status golongan Rumah
Negara Golongan II ke Golongan IIId. sebab-sebab lain
4. Penghapusan Rumah Negara dari Daftar BMN Pengelola Barang, sebagai tindak lanjut dari :
a. Pemindahtanganan
b. Sebab-sebab lain
PENGHAPUSAN
15
1. PembukuanDilakukan terhadap seluruh kegiatan pengelolaan Rumah Negara.
2. Inventarisasi a. Dilakukan minimal 5 tahun sekalib. Untuk mengumpulkan data administrasi dan fisik
Rumah Negarac. Hasil inventarisasi dilaporkan kepada Pengelola
Barang
3. Pelaporan a. dilaksanakan setiap semester sebagai
bagian dari pelaporan BMNb. dilakukan terhadap kegiatan pembukuan dan
inventarisasi Rumah Negara dan disampaikan kepada Pengelola Barang
PENATAUSAHAAN
16
1. Permohonan penetapan status penggunaan yang telah diajukan dan telah ditetapkan sebelum Peraturan Menteri Keuangan ini, dinyatakan tetap berlaku.
2. Penjualan Rumah Negara yang telah diajukan sebelum berlakunya Peraturan Menteri Keuangan ini, dapat diproses berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan ini.
3. Persetujuan penjualan yang telah diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Menteri Keuangan ini, dinyatakan tetap berlaku.
KETENTUAN PERALIHAN
17
TERIMA KASIH…