2. bab ii - abstrak.ta.uns.ac.id filepengerjaan yang sesuai dengan konsep. ... sehingga menjadi...
TRANSCRIPT
9
BAB II
METODE PERANCANGAN
A. Analisis Permasalahan
Pada fokus permasalahan, yakni bagaimana mengembangkan batik
kontemporer dengan sumber ide space invaders sebagai busana remaja laki-laki
memunculkan beberapa permasalahan. Permasalahan tersebut terutama pada
visual, teknik, dan bahan. Pada permasalahan visual muncul permasalahan teknik
terkait dengan memunculkan visual pixel pada kain dengan teknik batik cap.
Begitu juga beberapa teknik produksi yang akan dipakai dalam proyek
perancangan ini memunculkan sejumlah masalah seperti, teknik pencapan, teknik
pewarnaan (pencoletan), teknik dengan material waterglass. Teknik ini untuk
memunculkan visual pada kain seperti yang direncanakan.
Untuk menjawab permasalahan pada bahan yang dipakai untuk proyek
perancangan ini adalah bagaimana bahan yang dipilih dapat menampung atau
mewadahi berbagai permasalahan teknik yang telah disebutkan di atas.
Permasalahan bahan ini menjadi penting mengingat bahan tersebut akan melewati
beberapa proses yang melibatkan zat-zat pewarna sintetis. Permasalahan yang
dikuatirkan yakni bahan akan mengalami kerusakan atau mengalami perubahan
yang signifikan akibat pewarna sintetis. Permasalahan pada visual yang digemari
remaja laki-laki saat ini memberikan fakta kebanyakan remaja laki-laki suka
dengan motif yang unik.
B. Strategi Pemecahan Masalah
Strategi yang ditempuh untuk memecahkan masalah adalah dengan
melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber. Data yang dikumpulkan
10
adalah data yang berhubungan dengan proses pengembangan desain batik
kontemporer. Pengumpulan data melalui studi pustaka, wawancara dengan pakar,
studi visual, dan studi proses produksi yang berhubungan dengan perancangan
batik kontemporer space invaders dan fashion remaja yang menjadi sarana
perancangan.
Studi pusaka berfungsi sebagai penguat data perancangan. Studi pustaka
berdasarkan data tertulis proses batik yaitu dengan batik cap. Selain itu, studi
pustaka juga melandasi pengembangan desain khususnya visual desain batik
kontemporer sebagai tema perancangan ini. Lebih memperkuat data, maka proses
ini tidak hanya berdasarkan teks tertulis, namun juga melalui proses wawancara
dengan perajin yang menekuni batik cap. Wawancara membahas teknik produksi,
yaitu pengecapan, pewarnaan, dan prospek produk batik cap dipasaran.
Studi proses produksi, yaitu studi yang dilakukan untuk memperkecil
kemungkinan kegagalan saat melakukan proses penciptaan karya. Studi ini
meliputi eksplorasi teknik produksi yang akan mempengaruhi eksekusi teknik
pengerjaan yang sesuai dengan konsep. Studi proses juga akan diperkuat dengan
uji coba dan pengamatan terhadap kebutuhan konsumen yakni remaja mengenai
produk fashion yang dibutuhkan. Proses uji coba dari proses pembuatan batik
kontemporer space invaders dengan melakukan uji coba pengecapan malam, uji
coba pewarnaan, dan uji coba visual. Studi visual dilakukan dengan mengkaji
beberapa media visual lewat pustaka, pencarian data di dunia maya, dan
observasi.
11
C. Pengumpulan Data
1. Studi Visual
Untuk mencari gambaran awal mengenai produk perancangan,
pengumpulan data visual berupa bentuk space invaders dilakukan baik
bentuk asli maupun yang sudah dimodifikasi (seperti wallpaper) dari internet
maupun dari majalah. Pengambilan bentuk visual space invaders yang
kompleks/rumit sangat kontras dengan penggunaan teknik batik yang sulit
diaplikasi motif yang kecil dan kompleks. Karakter visual space invaders
memang tersusun atas elemen desain yang sederhana, yaitu garis dan titik
tetapi secara keseluruhan membentuk sebuah visual geometri yang unik dan
menarik.
a. Karakter Visual Space Invaders
Karakter visual geometri sangat kuat terlihat dari tiap elemen space
invaders yang merupakan game 8-bit yang sangat terkenal itu. Karakter
visual space invaders sebelum diproses menjadi sebuah pixel yang
disusun, sehingga menjadi bentuk 8-bit dari monster dengan bentuk yang
berbeda maupun sama tapi tidak saling menindih yang terlihat desain dua
dimensi.
12
Gambar 1: Karakter Space Invaders
Sumber: envato.com, 2014
Gambar 2: Karakter Space Invaders 2
Sumber: drchaos.com, 2014
b. Produk Fashion Space Invaders
Space Invaders sering digunakan dalam berbagai produk fashion
dan aksesorinya, karena menampilkan kesan future, sci-fi dan terkini,
dengan melihat dunia fashion yang selalu kreatif dan berubah tidak
dipungkiri bahwa motif ini digemari oleh banyak orang (geek- orang yang
selalu mencoba mencari tahu dan menguasai ilmu teknologi informasi)
seiring dengan majunya zaman modern.
13
Gambar 3: Produk Fashion Space Invaders
Sumber: elitechoice.org
c. Busana Karya Desainer Internasional
Desainer Jepang Kunihiko Morinaga berusaha untuk
menggabungkan dua bidang yang tampaknya tidak berhubungan dari old-
school game dan fashion menjadi salah satu yang menarik perhatian.
Morinaga fashion studio Anrealage memamerkan koleksi busana 8-bit di
14
Japan Fashion Week pada tahun 2011, menampilkan berbagai macam
pakaian musim dingin / musim gugur. Dari jaket, gaun, stoking, dan
sepatu, semuanya terlihat dan terasa klasik dan futuristik. Kacamata
menutupi wajah para model, mondar-mandir dalam pakaian pixelated
mereka. (http://www.business2community.com)
Gambar 4: Produk Fashion (pixel) 8-bit Rancangan Kunihiko Morinaga
Sumber: http://www.business2community.com
2. Studi Proses Produksi
Proses pemecahan masalah pada teknik yang akan digunakan terlebih
dahulu dilakukan pengamatan dan eksplorasi teknik produksi yang
memungkinkan untuk pembuatan produk perancangan. Studi proses produksi
merupakan sebuah gambaran hasil pengamatan terhadap teknik proses tekstil
yang dapat dijadikan sebuah alternatif dalam pembuatan produk. Dari hasil
pengamatan yang telah dilakukan maka ditemukan teknik yang dapat
15
digunakan untuk realisasi pembuatan produk busana modern dengan
menggunakan tema space invaders.
Batik pada dasarnya memiliki dua macam jenis teknik yang berbeda,
yaitu batik tulis dan cap. Kedua teknik tersebut telah diterima oleh
masyarakat luas dari dulu hingga sekarang. Kedua teknik tersebut dilihat dari
cara produksi dan kecepatan waktunya dianggap masih tradisional. Seiring
berjalannya waktu dan teknologi yang semakin maju pula maka muncullah
cara-cara baru dalam pengembangan teknik batik.
Batik cap adalah karya batik yang gambar/motifnya dihasilkan oleh
cap / penera / klise menggunakan malam. Batik cap menyangkut cetak-
mencetak / cap-capan maka harus diperhitungkan sambungan sisi-sisnya.
Dalam istilah batik disebut sanggit. Batik cap dibuat dengan menggunakan
klise / penera. Penera ini dibuat dari lempengan-lempengan tembaga yang
dibuat sedemikian rupa sehingga membentuk motif tertentu. Umumnya
berukuran 20 cm x 20 cm atau 24 cm x 24 cm atau menurut bentuk motifnya.
Beberapa macam klise / penera dalam membuat batik cap di
antaranya:
a. Penera Sanggit Tumpuk
Klise ini adalah klise dengan sisi bagian bawah ada sambungan /
hubungannya dengan sisi bagian atas. Demikian juga sisi kiri memiliki
sambungan / hubungan dengan sisi bagian kanan.
b. Penera Sanggit Nabata
16
Klise dengan sisi bagian kiri ada sambungannya dengan ½ sisi
bagian kanan dan sisi bagian kanan ada sambungannya dengan ½ sisi
bagian kiri.
c. Penera Sanggit Kitiran
Klise yang memiliki sisi-sisi yang dapat saling berhubungan atau
dapat dikatakan semua sisi bermotif sama.
d. Penera Lepas / Bebas
Klise yang sisi-sisinya tidak ada sambungan / hubungannya sama
sekali.
Dalam pembatikkan cap juga dituntut ketelitian dalam
pembuatannya. Apabila satu sisi saja kurang pas dengan sisi yang lain
maka karya batik tersebut gagal. Penera dibuat dua buah satu untuk sisi
kain bagian atas dan satu lagi untuk sisi bagian bawah. Jadi kalau kedua
buah penera ini disatukan aka terbentuk satu keplok. Namun ada juga
penera yang dapat digunakan bolak-balik. Penera ini dibuat dua agar pada
hasinya nanti optimal tidak ada bagian-bagian yang kabur sehingga
diperlukan pengulangan proses pengecapan dengan penera untuk sisi
bagian bawah, proses ini disebut nerusi.
3. Wawancara
Proses pengumpulan data lainnya dilakukan melalui wawancara
dengan pakar pembuatan cap untuk batik Pak Dewoto, Jalan Bratang No. 15
RT.03/RW.06, Pajang, Laweyan, Jawa Tengah 57148, Indonesia. Pak
Dewoto adalah perajin yang membuat cap untuk batik dengan bentuk Space
17
Invaders. Informasi yang diperoleh bahan utama cap untuk batik
menggunakan tembaga. Satu desain motif akan memakan waktu sekitar 1-2
minggu tergantung rumit atau tidaknya desain.
Wawancara juga dilakukan dengan pemilik usaha Batik Pras di Jalan
Songgalan RT 01 RW 03, Pajang, Surakarta yang mana memproduksi batik
cap. Informasi yang didapatkan untuk proses pengecapan kain memakan
waktu 1 hari dan para tukang pengecap harus diberi pengarahan tentang cara
mengecap motif space invaders yang terbilang baru bagi mereka.
Hal serupa juga dilakukan wawancara dengan pemilik usaha batik Pak
Supriyanto yang terletak di Jalan Kresan RT 01 RW 06, Waru, Baki,
Sukoharjo yang memproduksi batik tulis maupun cap. Informasi yang
diperoleh untuk proses pewarnaan hingga selesai akan memakan waktu
hingga 1 minggu tergantung kerumitan desain motif yang akan dikerjakan,
panjang kain, dan warna yang ada pada desain.
4. Perkiraan Kebutuhan
Batik modern khususnya untuk remaja dapat menjadi sasaran yang
menguntungkan, melihat bahwa geliat kehidupan remaja sekarang yang
sangat dinamis dan tidak dapat lepas dari gaya hidup modern, namun dari
kemodernan inilah, remaja berasumsi bahwa batik identik dengan
ketradisionalan atau kuno dari motif dan warna yang cenderung untuk orang
tua, tidak sejalan dengan gaya hidup mereka. Namun dengan mengambil gaya
hidup mereka yang modern dan terkini inilah peluang untuk menciptakan
motif batik modern remaja dengan tema space invaders dapat dikembangkan
18
menjadi alternatif desain batik kontemporer yang sesuai dengan mereka,
karena baju batik menjadi salah satu fashion wajib yang tidak dapat
dipisahkan dalam masyarakat Indonesia.
Budaya geek berasal dari informasi masyarakat dan memiliki dasar di
Internet dan budaya permainan baru seperti RPG, LARP, permainan kartu
dan video game. Geeks ingin menjelajahi dunia imajiner, dan akibatnya
kontribusinya penting untuk game tentang estetika dan budaya membuat
dunia game. Selain itu, budaya geek tidak hanya mempengaruhi budaya
permainan tetapi negara budaya pada umumnya, mengubah ideologinya
didasarkan pada nilai-nilai yang mana sampai saat ini hanya untuk Geeks
(Feineman, N., 2005).
Kelompok geeks juga menjadi sasaran konsumen batik kontemporer
space invaders ini. Mereka melihat space invaders merupakan salah satu
desain yang identik dan mewakili dunia game digital dan teknologi modern,
futuristik yang mewakili kehidupan mereka.
D. Uji Coba
Sebelum dapat memutuskan penggunaan teknik yang tepat dalam proses
produksi dilakukan uji coba terlebih dahulu, karena fungsi uji coba adalah untuk
menemukan teknik seperti apa yang tepat untuk digunakan dalam proses produksi.
Selain itu juga dapat meminimalisir kegagalan dalam proses produksi. Berikut ini
adalah beberapa macam uji coba yang sudah dilakukan. Antara lain uji coba
pemalaman menggunakan cap, uji coba pewarnaan dan uji coba visual space
invaders yang akan dibuat untuk motif desain tekstil.
a. Uji Coba Bahan
19
Bahan Cara Hasil Keterangan
Santung Kain putih
yang diberi
warna
remazol
Warna pada kain
santung lebih terang
dan lebih mudah dalam
proses pewarnaan.
Sutra Kain putih
yang diberi
warna
remazol
Warna pada kain sutra
lebih gelap dan
mengkilat. Kilatan kain
sutra mengubah warna
desain terlihat lebih
terang.
Katun Primis Kain putih
yang diberi
warna
remazol
Warna kain pada katun
primis lebih akurat dan
sifat kain tidak jatuh
dan paling digemari
konsumen.
b. Uji Coba Visual
Visual Asli Space Invaders Visual Modifikasi untuk
Motif Batik
Keterangan
Karakter space
invaders dibuat
memiliki mata lebih
lebar serta
20
ditambahkan pixel
tambahan di
sekitarnya.
Cecek-cecek dibuat
lebih dinamis sebagai
isen-isen dari visual
space invaders.
Herangan dibuat
sebagai isen-isen
visual space invaders.
Hasil yang diperoleh berdasarkan uji coba bahan, bahan yang dipilih
adalah katun primis karena warna pada katun primis lebih akurat dan sifat kain
yang digemari konsumen. Kain santung warna lebih terang dan sangat mudah
ketika proses pewarnaanm tetapi sifat kain santung yang lemas membuat kain
terlihat kesan murah. Kain sutra warna lebih gelap dan sifat kain yang mengkilat,
kilatan kain membuat warna terlihat tidak rata, dan tidak semua konsumen
menyukai kain sutra terutama remaja laki-laki yang beragama islam. Hasil uji
coba visual, visual space invaders asli dapat diaplikasikan menjadi space invaders
untuk desain batik cap dengan proses digital. Dengan unsur utama berupa pixel,
21
visual space invaders dapat diolah ke bentuk-bentuk yang kompleks dan detail
namun tetap berbeda beda karakter motifnya.
E. Gagasan Awal Perancangan
Berdasarkan analisis dari permasalahan yang timbul dan setelah
melakukan pengamatan serta pengumpulan data yang didukung dengan proses uji
coba, permasalahan mulai terjawab dengan adanya kebutuhan, pentingnya
melestarikan budaya asli Indonesia yaitu batik. Lewat kreatifitas dalam
menciptakan motif yang dapat memberikan sentuhan nilai modern agar dapat
menjadi pilihan busana remaja yang merupakan penerus budaya Indonesia.
Sehingga kreasi yang dibuat dapat berperan penting untuk menjaga kelestarian
budaya batik tanpa melupakan pakem-pakem yang ada dalam batik itu sendiri
(membuatan motif dengan perintangan malam pada selembar kain).
Perancangan diciptakan visualisasi motif batik dengan nuansa berbeda,
lebih modern dengan mengangkat tema teknologi yang diwakili dunia zaman
sekarang yaitu dunia digital dengan bentuk visual space invaders. Hasil dari uji
coba yang telah dilakukan mendukung untuk mencari cara pembuatan yang tepat
dalam proses produksi, yang memungkinkan untuk dibuat busana batik modern
yang sesuai dengan tema yang diambil. Material yang digunakan dalam
perancangan ini adalah kain katun karena diarahkan pada busana remaja kasual
dan sebagai alternatifnya bisa menggunakan bahan katun lainnya.
Penentuan jenis material yang digunakan pada akhirnya menentukan
teknik produksi, beberapa jenis teknik tekstil yang akan digunakan berdasarkan
pertimbangan setelah melakukan uji coba yaitu dapat menggunakan teknik batik
cap, mempertimbangkan efisiensi waktu dan visual desain space invaders untuk
22
terealisasikannya produk perancanngan ini, dengan alternatif teknik yang menjadi
cadangan jika teknik ini gagal dengan cara sablon malam.
Teknik proses produksi tersebut dipilih berdasarkan kesesuaian terhadap
sasaran konsumen dan material yang digunakan. Berdasarkan kumpulan data yang
telah ditulis, akan dibuat produk perancangan busana batik modern dengan
melihat karakter visual dari space invaders yang berupa pixel. Penampilan dibuat
dengan visual yang dimodifikasi agar sesuai menjadi motif tekstil, namun tetap
terlihat sesuai visual asli space invaders yang sangat kompleks, sehingga dapat
mejadi busana remaja modern dengan arah tema teknologi yang sesuai dengan
zaman mereka sekarang. Perancangan ini dapat memberikan alternatif desain
batik modern yang ada menjadi lebih beragam dan dapat mencapai sasaran tujuan
busana kelompok remaja dan geek yang up to date, dan wujud cinta dan rasa
menghargai akan budaya asli Indonesia dalam dunia kekriyaan yaitu seni batik.