informatikaunindra.orginformatikaunindra.org/file/kalkulus 1/diktat/modul... · web viewbilangan...
TRANSCRIPT
BAB I
STRUKTUR BILANGAN
A. Bilangan Real
Bilangan kompleks yaitu bilangan yang ada pada dua dimensi, yaitu bilangan real dan
bilangan imajiner. Bentuk umum Z = a+bi ; dimana a = bilangan real b = koefisien imajiner
i = imajiner
Bilangan real yaitu bilangan yang digunakan dalam ilmu pengetahuan maupun kehidupan
sehari-hari.
Bilangan rasional yaitu bilangan yang dapat dinyatakan dalam perbandingan dua buah
bilangan bulat atau jika dalam bentuk desimal merupakan desimal yang berakhir atau jika
tidak berakhir merupakan bentuk desimal berulang secara teratur.
Contoh soal :
a. 1,23 =
b. 1,256256256…
Bilangan Kompleks
Imajener
Real
Irrasional
Rasional
Pecahan
Bulat
Negatif
Cacah
Nol
Asli
Prima
Komposit
c. 2,4444444…
B. Interval Bilangan Real
Beberapa cara menyatakan interval bilangan real
1. Menggunakan notasi himpunan2. Menggunakan garis3. Menggunakan pasangan suprimun (batas max) dan infrimum(batas min)
Contoh soal :
1. A = {1, 2, 3, 4}
Secara Notasi: A = {x | 1 ≤ x ≤ 4, x ∊ R}
Grafik garis: A =
Suprimum dan infrimum : A = [1,4]
Secara Notasi: A = {x | 1 ≤ x < 5, x ∊ R}
Grafik garis: A =
Suprimum dan infrimum: A = [1,5)
Secara Notasi: A = {x | 0 < x ≤ 4, x R}∊
Grafik garis: A =
Suprimum dan infrimum: A = (0,4]
2. B = {1,2,3,. . .}
Secara Notasi: B = {x | x ≥ 1, x R}∊
Grafik garis: B =
Suprimum dan infrimum: A = [1, ̴)
3. C = {…, 8, 9, 10}Secara notasi: c = {x| x ≤ 10, x ∊ R}
Grafik garis: C =
Suprimum dan infrimum: C = (-~, 10]
C. Sifat-sifat urutan bilangan real
Trikotomi yaitu ∀ a, b R maka satu diantara berikut benar: a = b, a > b, a < b∊
Transitif (silogisme)
Menyatakan ∀ a, b, c R berlaku bila a < b dan b < c maka a < c ∊
Sifat Additif menyatakan ∀ a,b,c R berlaku bila a < b maka (a+c) < (b+c)∊
Multiplikatif menyatakan ∀ a, b, c R berlaku bila a < b maka (a x c) < (b x c)∊
{untuk c > 0} (a x c) > (b x c) {untuk c < 0}
D. Sifat Kealjabaran Bilangan Real
Tertutup dalam penjumlahan dan perkalian
karena ∀ a,b R maka a+b=c R juga a x b = q R∊ ∊ ∊
Komutatif dalam penjumlahan dan perkalian karena ∀ a,b R maka a+b = b+a juga∊
a x b = b x a
Assosiatif
karena ∀ a,b,c R maka a+(b+c) = (a+b)+c juga a x (b x c) = (a x b) x c∊
Unsur Identitas
pada + yaitu 0, karena ∀ a R berlaku a + 0 = 0 + a = a∊
pada x yaitu 1, karena ∀ a R berlaku a x 1 = 1 x a = a∊
Memenuhi syarat invers
Karena ∀a R, ∊ ∃a-1 R a + a∊ -1 = a-1 +a = 0
Karena ∀b R, ∊ ∃b-1 R b x b∊ -1 = b-1 x b = 1
Distributif
Karena ∀ a,b,c R berlaku a x (b + c) = (a x b) + (a x c) ∊
(a + b) x c = (a x c) + (b x c)
BAB II
PERTAKSAMAAN
Kesamaan : suatu kalimat matematika yang tidak memiliki variable dengan tanda hubung
“=”.
Misal: 2+3 = 5
Persamaan: suatu kalimat matematika yang memiliki variable dengan tanda “=”,
sehingga memerlukan penyelesaian khusus untuk mencari nilai variabel tsb.
Misal: 2x -5 = 9
Ketidaksamaan: suatu kalimat matematika yang tidak memiliki variabel dengan tanda
hubung “<, >, ≠.
Misal: 2+5 < 10
Pertidaksamaan: suatu kalimat matematika yang memiliki variabel dengan tanda hubung
“<, ≤, >, ≥, ≠”, sehingga memerlukan penyelesaian khusus untuk mencari nilai variabel
tsb.
Misal: 3x+6 >5
Aturan penulisan ketaksamaan
Penulisan Himpunan Pemisah Selang Grafik
{ x : a<x<b } (a , b)
{ x : a ≤ x ≤b } [ a , b ]
{ x : a≤ x<b } [ a , b )
{ x : a<x≤ b } ¿
{ x : x ≤ b } ¿
{ x : x<b } (−∞,b)
{ x : x ≥ a } ¿
{ x : x>a } (a , ∞ )
R (−∞, ∞)
1. Pertaksamaan Linier
Contoh: 2x + 5 > 3
3x + 8 < x +10
-2 < 2x + 3 < 8
2x < 5x - 7 < 8x + 3
Dalam penyelesaian pertaksamaan linier gunakan kaidah additif dan multiplikatif dalam
urutan bilangan real, yaitu:
1. Pada tiap pertaksamaan dapat menambahkan bilangan real yang sama pada masing-
masing ruas tanpa mengubah tanda pertaksamaan
2. Pada setiap pertaksamaan dapat dikalikan bilangan yang sama untuk masing-masing
ruas, dengan catatan:
a. jika bilangan pengali ≥ 0, tanda pertaksamaan tetap
b. jika bilangan pengali < 0, tanda pertaksamaan dibalik
Contoh:
a. -3 < 2x + 5 < 9
Jawab: -3 -5 < 2x < 9 - 5
-8 < 2x < 4
-4 < x < 2
HP (-4, 2)
b. 2x < 5x - 7 < 8x + 3
2x < 5x – 7 dan 5x – 7 < 8x + 3
-3x < -7 -3x < 10
x > x >
| x | √
Jadi {x > 7/3} maka hp =
c.
d.
Pertidaksamaan Non Linier
Contoh: x2 +5x -6 > 0
untuk menyelesaikan pertaksamaan non linier perlu dilakukan langkah sebagai
berikut:
1. Gunakan kaidah additif dan multiplikatif seperti pada pertaksamaan linier
2. Buat ruas kanan = 0
3. Buat ruas kiri menjadi faktor-faktor linier
4. Jika ruas kiri merupakan benttuk fungsi rasional buatlah masing-masing penyebut dan
pembilang menjadi faktor linier tersendiri
5. Tentukan nilai nol fungsi dari faktor linier pada ruas kiri
6. Dengan menggunakan garis bilangan real, tentukan ruas interval dengan pembagi di
titik nol fungsi yang diperoleh
7. Dengan menggunakan sample bilangan pada masing-masing ruas interval, yaitu:
a. jika positif merupakan daerah penyelesaian dari pertaksamaan > atau ≥
b. jika negatif merupakan daerah penyelesaian dari pertaksamaan < atau ≤
Contoh:
a. x2 – x – 6 > 0
(x-2) (x-3) > 0
x < 2 atau x > 3
Hp ( ~,2) U (3,~)
b.
Persamaannya: -x + 7 = 0 maka x =7
2x – 1 = 0 maka x =1/2
Ujikan setiap interval ke pertidaksamaan awal
x √ x
½ 7
Karena penyebut 2x – 1 maka x ≠ 1/2
Jadi {½ < x ≤ 7} maka hp = (1/2, 7]
Latihan Soal
1. 2 x−7<4 x−2 16. 2 x2+5 x−3>0
2.−5 ≤ 2x+6<4
17.x+4x−3
≤ 0
3. x2−x<6 18.2X
<5
4. 3 x2−x−2>0 19.1
3 x−2≤ 4
5.x−1x+2
≥ 0 20.3 x−5<4 x−6
6. x3−5 x2+4 x≤ 0 21. 5 x−3>6 x−4
7. ( x+1 ) ( x−1 )2 ( x−3 ) ≤ 0 22. −2 x+5≥ 4 x−3
8. 2,9< 1x<3,1 23.
−3<4 x−9<11
9. x−7<2x−5 24. 4<5−3x<7
10. 7 x−2 ≤ 9x+3 25. 2 x−4 ≤ 6−7 x≤ 3 x+6
11. 10 x+1>8 x+5 26. x2−5 x−6>0
12. −4<3 x+2<5 27. 4 x2−5x−6>0
13.−3<1−6 x≤ 4
28.3 x−2x−1
≥ 0
14.2+3 x<5 x+1<16
29.7
4 x≤ 7
15. x2+2 x−12<0 30.3
x+5>2
Nilai Mutlak
Nilai mutlak dituliskan dengan |x| didefinisikan dengan |x| = x jika x ≥ 0 dan
=-x jika x < 0
Misal: |5| = 5; |-5|=5; |0|=0
Sifat-sifat nilai mutlak:
1. |ab|=|a| |b|
2. |a/b|=|a|/|b|
3. |a+b|=|a|+|b|
4. |a-b|=||a|-|b||
Penyelesaian nilai mutlak dapat menggunakan pengkuadratan atau dengan teorema:
1. |x|< a maka –a < x < a
2. |x|> a maka x > -a atau x > a
3.
4.
5.
6.
Contoh:
1. Tentukan penyelesaian pertidaksamaan berikut:
a. |3x-5|≥ 1
Karena persamaan lebih besar menggunakan teorema 2
Jawab: 3x-5 ≥ -1 atau 3x-5 ≥ 1
3x ≥ 4 3x ≥ 6
{x ≥4/3} {x ≥ 2}
hp [4/3,~] U [2,~]
b.
Karena pertidaksamaan lebih kecil menggunakan teorema 1
dan
Persamaannya: -9x +1 4 = 0 maka x = 14/9 Persamaannya:-3x+16 =0 maka x
= 16/3
2x – 5 = 0 maka x = 5/2 2x – 5 = 0 maka x
= 5/2
Uji setiap intervalnya
v v
14/9 5/2 16/3
Karena penyebut 2x – 5 maka x ≠ 5/2
Yang memenuhi x ≤ 14/9 U x ≥ 16/3
c.
Mutlak di kedua ruas digunakan metode pengkuadratan.
Persamaannya: -3x –1 5 = 0 maka x =-5
x + 5 = 0 maka x = -5
ujikan tiap interval ke persamaan awal
√ √
- 5
Jadi {x ϵ bil real}
d.
Karena tanda lebih besar digunakan teorema 2
dan
Persamaan: 2x+3 = 0 maka x = -3/2 Persamaan: x-2 = 0 maka x = 2
x-2 = 0 maka x = 2
Ujikan tiap interval
v-3/2 2
Karena penyebut x – 2 maka x ≠ 2 maka Hp { x > 2}Latihan Soal
1.|x−4|<2
11. |2+ 5x|>1
2.|x+2|<1
12. |x2+7|≥ 2
3.|2 x−1|>2
13. |1x−3|>6
4. |x4+1|<1 14.
|x−1|<2|x−3|
5. |2 x−7|>3 15. 2|2x−3|<|x+10|
6. |x−2|≥ 5 16. |2 x−1|≥|x+1|
7. |4 x+5|≤10 17. |3 x−1|<2|x+6|
8. |2x7
−5|≥ 7 18.|3 x+1|<2|x−6|
9. |5 x−6|>1 19. x2−2 x−4 ≤ 0
10. |4 x+2|≥ 10 20. x2−3 x−4 ≥0
BAB III
FUNGSI
Fungsi yaitu aturan yang memasang setiap elemen suatu himpunan dengan tepat pada suatu
elemen himpunan kedua.
A f(x) B
a 3
b 4
c 5
d 10
Keterangan:
A = {a,b,c,d} → domain / daerah asal
B = {3,4,5,10} → kodomaim / daerah kawan
C = {3,4,10} → range / daerah hasil
Aturan hubungan antara A dengan B → aturan fungsi f(x).
Contoh:
Diketahui A ={1,2,3} dan f(x) = 2x - 5. Tentukan range dari himpunan A tersebut. Dan
gambarkan sketsa grafiknya!
Jawab:
f (x) = 2x – 5 2
f(1) = 2(1) - 5 = -3 1
f(2) = 2(2) – 5 = -1 -3 -2 -1 1 2 3
f(3) = 2(3) – 5 = 1 -1
Jadi range adalah {-3, -1, 1} - 2
-3
Operasi Fungsi
Asal g(x) ≠ 0
Komposisi fungsi
(fog) (x) = f(g(x))
(hofog) (x) = h(fog(x))
Contoh:
Diketahui
a. (f.g)(x)
b. (f.g) (2)
c. (f/g) (3)
d. (fog)(x)
e.
f. (fohog) (1)
g.
h.
Fungsi Invers
Contoh:
Diketahui f(t)= g(t)= h(t)=
a.
b. f-1(3)=
c.
d. g-1(2)
e.
f. h-1(2) =
g.
Latihan Soal
1. Untuk f ( x )=x2−2 x cari dan sederhanakanlah :
a. f (4 )
b. f ( 4+h )
c. f ( 4+h )− f (4 )
d. [ f ( 4+h )−f (4 )] /h
2. Untuk g ( x )=1/ x. Cari dan sederhanakanlah [ g (a+h )−g(a) ] /h
3. Carilah daerah asal alami untuk:
a. f ( x )= 1x−3
b. h (w )=1/√9−w2
c. g ( t )=√9−t 2
4. Misalkan V (x , d)menyatakan volume batang silinder dengan panjang x dan diameter d.
Carilah:
a. Rumus untuk V (x , d)
b. V (4 ;0,1)
c. Daerah asal dan daerahhasil V
5.Untuk f ( x )=√ x2+9
x−√3 hitunglah masing-masing nilai dari
a . f (0,79 )b . f (√3 ) c . f (12,26 ) d . f (10)
6. Sebuah pabrik mempunyai kapasitas memproduksi dari 0 sampai 100 unit komputer
perharinya. Biaya overhead harian untuk pabrik adalah $ 5.000 dan biaya langsung
(karyawan dan bahan) $ 805. Tuliskan rumus untuk T(x), biaya total memproduksi x
koputer dalam satu hari dan juga biaya satuan u(x) (biaya rata-rata tiap komputer).
Apakah daerah asal untuk fungsi ini?
7. Perusahaan ABC harus mengeluarkan biaya 400+5√x (x−4) dolar untuk membuat x
kompor mainan yang dijual seharga $ 6 sebuah.
a. Carilah rumus untuk P(x), keuntungan total dalam membuat x kompor
b. Hitunglah P(200) dan P(1000)
c. Berapa buah kompor harus dibuat oleh ABC agar mencapai titik impas
8.
LIMIT
Limit bermakna “mendekati”. Misal bada bentuk .
Dalam hal ini, fungsi tersebut tidak terdefinisi pada x =1 karena di titik ini f(x)=
yang tanpa arti. Tetapi kita masih dapat menanyakan apa yang terjadi pada x mendekai 1.
x
1,1 1,01 1,00
1 1
0,999
0,99 0,9
3,3103,0303,003
?
2,9972,9702,710
Definisi limit secara intuisi:
“Untuk menyatakan bahwa berarti bahwa jika x dekat tetapi berlainan dengan c,
maka f(x) dekat ke L”.
Contoh:
LIMIT SEPIHAK
Definisi:
“Suatu fungsi dikatakan memiliki limit pada x = a, jika dan hanya jika
”
Contoh:
Jadi dapat disimpulkan bahwa = -1
Terdapat beberapa fungsi yang memungkinkan limit kiri tidak sama dengan limit kanan,yaitu:
1. Fungsi bersyarat / tangga
2. Fungsi mutlak
3. Fungsi bilangan bulat terbesar
Contoh:
Karena maka
Karena maka tidak ada.
Ketentuan Penyelesaian Soal Limit
1. Jika f(x) bukan bentuk tak tentu
Maka
Contoh:
2. Jika f(x) merupakan bentuk tak tentu ( )
Lakukan alternative:
a. Menggunakan trik manipulasi aljabar dengan memperhatikan dalil-dalil limit dan atau rumus dasar limit
b. Menggunakan dalil l’hopital
Contoh:
3. Jika fungsi yang dicari limitnya merupakan fungsi khusus (f.bilangan bulat terbesar, f.mutlak, atau f.bersyarat) maka perlu meneliti limit kiri dan limit kanan.
Contoh:
Karena maka tidak ada.
Dalil-dalil Limit
Contoh soal:
Jika
Rumus dasar limit
Dalil L’hopital
Jika merupakan bentuk atau , maka:
= . . . dst s/d atau
Contoh:
KONTINUITAS
Yaitu untuk memerikan proses tanpa perubahan yang mendadak.Syarat kontinu :
Pada semua fungsi kecuali fungsi khusus, akan kontinu jika :
Teorema:1. Nilai mutlak suatu fungsi akan kontinu di setiap bilangan real.2. Jika f(x) dan g(x) kontinu di c, maka:
K f(x), (f +g) (x), (f - g)(x), (f . g)(x) , f(x)n juga akan kontinu di c.
kontinu di c f(c) > 0 jika n genap
kontinu di c jika g(c) ≠ 0
3. Jika dan f(x) kontinu di L maka Jika g(x) kontinu di c dan f(x) kontinu di g(c) maka fungsi komposit (fog) kontinu di c4. f(x) kontinu pada selang terbukla (a,b) jika f kontinu di setiap titik (a,b). f(x) kontinu pada
selang tertutup [a,b] jika kontinu pada (a,b), kontinu di kanan a dan kontinu di kiri b.
Contoh Soal
1. Tentukan apakan f(x) kontinu di titik x = 2 a. f(x) = 2x3 – 6
Jawab:
Karena maka f(x) kontinu di x = 2
b. f(x) 2x + 5, untuk x ≠ 2
x2 + 5, untuk x = 2 Jawab:
Karena maka f(x) kontinu di x = 2
c. f(x) 3X – 2, untuk x ≤ 2
8 , untuk x > 2
Jawab:
Karena tidak ada maka f(x) tidak kontinu di x = 2
2. f(t) =| | Pada f(t) =| | selalu kontinu dibilangan manapun karena f(t) =| | =
3. g(t)=
∴ g(t) = diskontinu pada t = 2, karena g(2) tidak ada
4. F(x) tidak kontinu jika
∴f(x) tidak kontinu pada titik x = -2 dan x =3
5. Tentukan nilai a & b sehingga fungsi berikut kontinu di mana-mana.
f(x)Jawab:Kemungkinan f(x) diskontinu, yaitu pada x=1 dan x=2. Agar f(x) kontinu pada semua x maka harus terpenuhi.
1. 2. Syarat 1 Syarat 2
Persamaan 1 dan 2
∴ a = 4 dan b = -2 agar f(x) dapat kontinu dimanapun
TURUNAN (DERIVATIF)
merupakan Turunan fungsi y = f(x) terhadap perubahan x
Contoh soal :
Buktikan turunan dari :
a. f(x) = x2
b. f(x) = sin x
c. f(x) = 3x2 – 5x + 6
Dalil turunan
Y = c (konstanta real)
Rumus-rumus dasar turunan:
TURUNAN FUNGSI BERANTAI
Missal :
Sehingga : memiliki 2 cara penyelesaiaan.1. dengan cara tak langsung → menggunakan pemisah-pemisah2. dengan cara langsung → filosofi mengupas kulit bawang
CONTOH :1. Dengan cara tak langsung tentukan Y’ dari : Y = Ln (cos (x2+3)) Jawaban :
Misal →
Maka →
Jadi turunan dari y = ln cos (x2+3) adalah -2x tan(x2 + 3)
2. y = (cos3(x2 - 6))4
Jawaban: y = (cos3(x2 - 6))4 = cos12(x2 - 6) = (cos (x2 - 6)) 12
Misal
Maka
Jadi turunan dari y = (cos3(x2 - 6))4 adalah
Operasi turunan
1. (f+g)’(x) = f’(x) + g’(x)
2. (f-g)’(x)= f’(x) – g’(x)
3. (f.g)’ (x) = f’(x).g(x) + f(x).g’(x)
4. (f/g)’(x) =
Contoh Soal:
1. Tentukan turunan dari:
a. y = cos23x
y’ = D(cos 3x)2
y’ = 2 (cos 3x)2-1 .-sin 3x. 3
y’ = -6 sin 3x cos 3x
b.
D (3x2 – 4x)= 6x -4
D (x2 + 5x)= 2x + 5
H’(x) =
c.
D (sin2x) = 2 sin x cos x
D ( )
Y’ = f’(x).g(x) + f(x).g’(x)
Turunan fungsi implisit1. fungsi eksplisit
Yaitu fungsi yang variable terikatnya dapat dibuat dalam ruas terpisah dari variable bebas.
Y = f(x) y = variable terikat
f(x) = variable bebas
missal:
2. fungsi implisitYaitu fungsi dimana variable terikatnya bercampur dalam satu rumus dengan variable bebas.
F(x,y)=0misal:
Fungsi implisit dibagi 2, yaitu :1. fungsi implisit yang dapat di eksplisitkan
Contoh: 2. fungsi implisit yang tidak dapat di eksplisitkan
Contoh :
Kaidah-kaidah penurunan fungsi implisit:Prinsip sama seperti menurunkan fungsi eksplisit, hanya saja setiap menurunkan variable
terikat (y) harus dikalikan dengan atau yI.
Contoh :1. Dengan cara eksplisit
2. Dengan cara implisit
Maka derivatifnya / turunannya:
Contoh 2: y2+exy-3x = 0 Maka derivative atau turunannya: 2y.y’ + xy’exy + yexy – 3 = 0 2 y y’ + xy’exy = - yexy + 3 y’ (2y + x exy) = - yexy + 3
Contoh 3: x3 + 3y2 +4x2y +5 = 0
Maka derivative/ turunannya: 3x2+ 6yy’ + 8xy + 4x2y’ = 0 6yy’ + 4x2y’ = - 3x2 – 8xy y’ (6y +4x2) = - 3x2 – 8xy
APLIKASI TURUNAN
1. analisis bagian-bagian istimewa fungsi2. masalah optimasi (maks/min)3. garis singgung
C
A E B
D
Titik:A dan B : batas definitive fungsi
FI(x)=0 C : titik ekstrem maks FII(x)<0D : titik ekstrem min FI(x)=0
FII(x)>0E : titik belok → FII(x)=0Titik Stasioner f’(x) = 0Interval:
dan = interval monoton naik→ FI(x) > 0CE dan ED = interval monoton turun → FI(x) < 0
= interval cabang ke bawah → FII(x) < 0EDB = interval cabang ke atas → FII(x) > 0
Contoh:
Diketahui Ditanya : a. titik ekstrem maks, min , dan belok?b. interval fungsi monoton naik/turun?c. interval fungsi cekung ke bawah/atas?d. sketsa grafik fungsi tersebut?Jawab :
a. Syarat ekstrem :
Untuk x = 1→ y = f(1) = 13 – 3.1 + 1 = -1 →(1,-1)
Untuk x = -1→ y = f(-1)= (-1)3 - 3.(-1 )+ 1= 3 → (-1,3)FII(x) = 6xEkstrem minimum f’’(x) > 0
Untuk x = 1 maka f’’(1) = 6(1) = 6 { 6 > 0, titik minimum} Untuk x = -1 maka f’’(-1) = 6 (-1) = -6 { -6 < 0, titik maksimum}Titik belok f’’(x) = 0
6x = 0x = 0x = 0 maka y = f (0) = 03 – 3. 0 + 1 = 1 (0,1)
Jadi titik maksimum (-1, 3); Titik minimum (1,-1)
Titik belok (0,1)b. interval monoton naik/turun
Dari FI(x)=3x2-3=0Diperoleh titik nol fungsi turunan 1 yaitu X=-1 dan X=1yI + - +
-1 1∴ interval fungsi monoton naik yaitu pada (-∼,-1) (1,⋃ ∼)∴interval fungsi monoton turun yaitu pada (-1,1)c. interval cekung ke bawah atau ke atas
dari f’’(x) = 6x = 0x = 0
- + y’’
0
∴ interval fungsi monoton cekung ke atas yaitu pada (0, ∼)∴interval fungsi monoton cekung ke bawah yaitu pada (-∼,0)
d. Titik stasioner pada f’(x) = 0Jadi titik stasioner pada x = 1 atau x = -1
e. Sketsa grafik
3
2
1
-3 -2 -1 1 2 3-1-2
Contoh: 1. tentukan 2 buah bilangan positif yang jumlahnya 10 dan memiliki hasil kali maximal.
Jawab :1. misal bilangan I = x dan bilangan II = 10-xKarena bilangan I dan II = x + (10 - x) = 10Hasil kali → H = x (10 - x)
= 10x-x2
Syarat ekstreem : H’ = 0 maka 10 -2x = 0 2x = 10 x = 5
Bilangan I = 5 maka bilangan II = 10 -5 = 5∴2. Akan dibuat tempat air dari plat kaleng yang sangat tipis yang alasnya berbentuk lingkaran dan dapat menampung air sebanyak 1000 liter. Tentukan ukuran tempat air (jari-jari dan tinggi) agar bahan yang dipakai sehemat mungkin.catatan : tempat air tersebut tidak memakai tutup.Jawab:volume silinder
Luas Bahan
Syarat Ekstreem
Maka
Jadi panjang r cm dan h cm
Latihan Soal
1. Buatlah notasi interval daria. A = {…,3, 4, 5}b. B = {11,12,…,19,20}c. C = {1, 2, 3, …}
2. Selesaikan pertidaksamaan berikut!a. 3x+4 < 4x-5 < 7x+3b. -3 < 4x < 9
c.
d.
e.
f.
g.
3. Untuk cari dan sederhanakan
4. Untuk cari dan sederhanakan
5. Diketahui:
Tentukan : a. b.
c. d.
6. Diketahui :
Ditanya: a. b. c. d.
7. limit dari
8. Tentukan nilai limit dari:
a. b. 9. Selidiki apakah fungsi berikut kontinu di x=1 dan x=-2 jika diketahui:
10. Nyatakan fungsi dibawah ini kontinu atau diskontinu. Berilah penjelasan!
11. tentukan kontinuitas fungsi
12. Tentukan Limit dari:
a.
b.
c.
d.
e.13. Tentukan limit dari:
a.
b.
14. Tentukan turunan pertama (y’) daria. y = 2ln3(sin(tan(x2+1))b. y = xsinx + x lnx +x ex
c. y = cos2x (ln 2x)
d.
15. Tentukan dari
a. x3 + 3y2 + 4x2y + 5 = 0b. sin(xy2) – x3y + ey – 2x = 0
c.
16. Diketahui . Tentukan: a. titik stasionernya b. fungsi naik dan fungsi turun c. titik balik maximum dan minimum d. gambar kurva dari pers tersebut!
17. Akan dibuat tempat air dari kaleng dengan bidang alas berbentuk bujur sangkar. Tentukan ukuran-ukurannya supaya dapat memuat air sebanyak-banyaknya. Luas bahan yang digunakan 432 dm2 dan tebal bahan diabaikan.
18. Buktikan dengan a. f(x) = 2x3 - 5x+3 maka f’(x) = 6x2 – 5b. f (x) = 5x2 - 6x + 5 maka f’(x) = 10x - 6