19 september 2015

15
Dewi Permata Sari 260110120067 Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Pembimbing : Melisa Intan Barliana, Dr. Med. Sc., Apt. Dr. Tina Rostinawati, M.Si., Apt. Hubungan Polimorfisme Gen Myosin-X (MYO10) dengan Obesitas Sentral Sebagai Faktor Risiko Sindroma Metabolik

Upload: yohanna-haloho

Post on 31-Jan-2016

238 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

religion

TRANSCRIPT

Page 1: 19 September 2015

Dewi Permata Sari260110120067

Fakultas FarmasiUniversitas Padjadjaran

Pembimbing : Melisa Intan Barliana, Dr. Med. Sc., Apt.Dr. Tina Rostinawati, M.Si., Apt.

Hubungan Polimorfisme Gen Myosin-X (MYO10) dengan Obesitas Sentral Sebagai

Faktor Risiko Sindroma Metabolik

Page 2: 19 September 2015

Latar Belakang

Identifikasi Masalah

Tujuan dan Kegunaan

Metode Penelitian

Analisis Data

Page 3: 19 September 2015

Latar Belakang

Page 4: 19 September 2015

80.30%

19.70%

Laki-laki

Tidak obe-sitasObesitas

67.10%

32.90%

Perempuan

Tidak obe-sitasObesitas

TAHUN 2013

92.20%

7.80%

Laki-laki

Tidak obe-sitasObesitas

84.50%

15.50%

Perempuan

Tidak obe-sitasObesitas

TAHUN 2010

(Riskesdas , 2013)

11,9 % 17,4 %

Page 5: 19 September 2015

Gen MYO10 terlibat dalam pembentukan filopodia sebagai alat penerima rangsang sel (Arjonen et al., 2011)

Adanya variasi pada gen MYO10 diperkirakan berhubungan dengan massa tubuh, diameter LDL, dan IL-6, serta memiliki peranan penting terjadinya sindroma metabolik (Zhang et al., 2013).

Gen MYO10

Page 6: 19 September 2015

Identifikasi Masalah

Bagaimana profil gen MYO10 pada pasien obesitas sentral?

Bagaimana hubungan polimorfisme gen MYO10 dengan obesitas sentral sebagai faktor risiko sindroma metabolik?

Page 7: 19 September 2015

TUJUAN PENELITIAN1. Mengetahui profil gen MYO10 pada pasien obesitas

sentral.2. Mengetahui hubungan polimorfisme gen MYO10 dengan

obesitas sentral sebagai faktor risiko sindroma metabolik.

KEGUNAAN PENELITIANDapat menunjukkan profil gen MYO10 pada pasien obesitas sentral dan hubungan polimorfisme gen MYO10 dengan obesitas sentral sebagai faktor risiko sindroma metabolik. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam pengembangan diagnosis dini dan pencegahan penyakit sindroma metabolik.

Tujuan dan Kegunaan

Page 8: 19 September 2015

• Inklusi : untuk kelompok kontrol yaitu responden yang berumur diatas 18 tahun, BMI 18,5–24,9, lingkar pinggang pria < 90 cm; wanita < 80 cm, dan bersedia mengikuti penelitian. Untuk kelompok uji yaitu responden yang berumur diatas 18 tahun, BMI ≥ 27, lingkar pinggang pria ≥ 90 cm; wanita ≥ 80 cm, dan bersedia mengikuti penelitan.

• Eksklusi : responden dengan data yang tidak lengkap.

Metode PenelitianPengajuan Ethical Clearance

Pengumpulan sampel

Desain primer spesifik gen MYO10

Isolasi DNA genomik

Identifikasi polimorfisme dengan metode PCR-ARMS

Analisis data

Page 9: 19 September 2015

Isolasi DNA Genomik

+Proteinase K +RNase A

6.000 X g1 min

8.000 x g1 min

12.000 x g3 min

+ Wash Buffer Idalam etanol 96%

+ Wash Buffer IIdalam etanol 96%

Inkubasi suhu 560C

10 min

12.000 x g1 min

Inkubasi56oC

10 min

+Lysis Buffer

+ Elution Buffer

Inkubasi suhu ruang

3 min

+Etanol 96%

sampel darah

Page 10: 19 September 2015

PCR

Melting

94 oCMelting

94 oCAnnealingPrimers

59,8 oC

Extension72 oC

Tem

pera

ture

100

0

50

T i m e

30-45x

Thermo Scientific PCR Master Mix

reaction buffer

4mM MgCl2

Taq DNA Polymerase (0.05 U/µL)

0.4mM dGTP, 0.4mM dATP, 0.4mM dTTP, dan 0.4mM dCTP

tetraprimer

Page 11: 19 September 2015

PCR – ARMS

5’ ACTTAACAGCTTTAACTGCTTCAAGGCTCGGTTTCCTCATCTGCATAAGAG 3’

3’ TGAATTGTCGAAATTGACGAAGTTCCGAGCCAAAGGAGTAGACGTATTCAC 5’

5’ ACTTAACAGCTTTAACTGCTTCAAGTCTCGGTTTCCTCATCTGCATAAGAG 3’

3’ TGAATTGTCGAAATTGACGAAGTTCAGAGCCAAAGGAGTAGACGTATTCAC 5’

G allele

A allele

Outer primer (p1)

Outer primer (p2)

Inner allele spesifik primer (p3)Inner allele spesifik primer (p4)

Hasil PCR Non allele spesific

G allele spesific

A allele spesific

Pita Elektroforesis Gel

Non allele spesific

G allele spesific

A allele spesific

G/GHomozigot

G/AHeterozigot

A/AHomozigot

Page 12: 19 September 2015

Elektroforesis Gel

UV 312 nm

Pembuatan Gel Agarosa

Bubuk agarosa Buffer TAE 1x 10 μl produk PCR Etidium bromida

Pergerakan Fragmen DNA

Campurkan agarosa dan buffer

Panaskan

Dinginkan dan tuang ke cetakan

Letakkan sisir untuk membuat sumur/lubang

Sumur/lubang

DNA akan terpisah berdasarkan ukurannya, yang terjauh adalah yang ukurannya terkecil

Page 13: 19 September 2015

Analisis Data

Analisis untuk menentukan distribusi normal genotipe pada suatu populasi

Analisis untuk mengetahui interaksi dua variabel

Kesetimbangan Hardy-Weinberg

Uji Bivariat

Page 14: 19 September 2015

Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Klinik Prodia dan Unit Penelitian dan Pelayanan Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran.

Bulan September 2015 sampai dengan selesai

Lokasi

Waktu

Page 15: 19 September 2015

Daftar Pustaka

Arjonen, A., Kaukonen R., Ivaska J. 2011. Filopodia and adhesion in cancer cell motility. Cell Adh Migr. 5(5):421–430.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Jakarta.

Zhang, Y., Jack W. K., Michael O., Omar A., et al. 2013. A comprehensive analysis of adiponectin QTLs using SNP association, SNP cis-effects on peripheral blood gene expression and gene expression correlation identified novel metabolic syndrome (MetS) genes with potential role in carcinogenesis and systemic inflammation. BMC Medical Genomics. 6(14):1–15.