document1

12
 MODUL PENGIRIMAN DATA UNTUK PEMINDAI BARCODE NIRKABEL Muttaqin Hatta, Ismail, Risnandar [email protected], [email protected], [email protected] Abstrak Pemanfaatan barcode  dewasa ini sudah begitu luas, mulai dari mengindentifikasi objek berbentuk barang hingga aplikasi. Di Indonesia pemanfaatan ba r cod e  masih sangat terbatas sekali aplikasinya. Untuk itu diperlukan pengayaan barcode  di berbagai bidang. Salah satu pemanfaatan barcode dalam makalah ini yaitu pemanfaatan barcode  untuk pengiriman data. Proyek akhir ini bertujuan untuk mengintegr asikan mikrokontroler atmega8535 dengan barcode scanner   dan infra merah. Alat ini nantinya bertujuan untuk mengirimkan data barang dan lokasi menggunakan infra merah Kata Kunci: B arcode sca nner  , infra merah, atmega8535 Abstract Use of barcode today are so broad, ranging from identifying objects to the application in the form of goods. In Indonesia is still very limited use of bar codes once the application. It required barcode enrichment in various fields. One use of bar codes in this paper is the use of bar codes for data transmission. The end of the project is aimed at to integrate with barcode scanner ATMEGA8535 microcontroller and infra red. Tool which aims to transmit data items and locations using infra red Keywords: barcode scanners, infra red, ATMEGA8535 1. Pendahuluan Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan d an teknologi telah mengalami  percepatan yang tinggi. Keadaan tersebut membuat banyak hal dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efisien. Seiring dengan hal tersebut kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat juga semakin tinggi. Berbagai sistem informasi telah banyak  berkembang antara lain melalui saluran radio, televisi, telepon  bahkan Internet. Kebutuhan akan informasi yang cepat da n akurat  juga terjadi pada pembuatan -pembuatan software. Informasi dapat  berbentuk laporan, jurnal, berita dan dapat pula berbentuk tampilan dalam sebuah  form yang efisien untuk memudahkan dalam melakukan pencarian lokasi barang. Pada aplikasi ini barcode digunakan sebagai pemasukan kode. Dipilihnya barcode dikarenakan barcode memiliki kontribusi kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu harganya pun relatif murah dan mudah untuk didapat. Pendataan merupakan salah satu faktor penting dalam  pengelolaan sistem informasi manajemen. Informasi yang mendalam dan te rperinci mengenai posisi, dan lokasi suatu  barang. Dengan adanya sistem in user tidak perlu lagi untuk mencari lokasi suatu barang menggunakan sistem manual. Rumusan Masalah 1. Bagaimana mengintegrasikan mikrokontroler ATMega89S52 dengan barcode reader  dan infra merah transmiter ? 2. Bagainmana mengolah data yang dihasilkan barcode reader untuk kemudian akan dikirimkan menggunakan modul infra merah transmitter ? Tujuan Tujuan yang diperoleh dari proyek akhir ini yaitu sebagai berikut: 1. Mengintegrasikan mikrokontroler ATMega8535 dengan barcode reader  dan infra merah transmitter.  2. Mengolah data yang dihasilkan barcode reader untuk kemudian akan dikirimkan menggunakan modul infra merah transmitter.  

Upload: adi-satya-s-p

Post on 30-Oct-2015

69 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/16/2019 1

http://slidepdf.com/reader/full/155cf9d80550346d033ade40f 1/12

 

MODUL PENGIRIMAN DATA UNTUK PEMINDAI BARCODE NIRKABEL

Muttaqin Hatta, Ismail, Risnandar

[email protected][email protected][email protected] 

Abstrak 

Pemanfaatan barcode dewasa ini sudah begitu luas, mulai dari mengindentifikasi objek berbentuk barang

hingga aplikasi. Di Indonesia pemanfaatan barcode masih sangat terbatas sekali aplikasinya. Untuk itu

diperlukan pengayaan barcode di berbagai bidang. Salah satu pemanfaatan barcode dalam makalah ini

yaitu pemanfaatan barcode untuk pengiriman data.

Proyek akhir ini bertujuan untuk mengintegrasikan mikrokontroler atmega8535 dengan barcode scanner  

dan infra merah. Alat ini nantinya bertujuan untuk mengirimkan data barang dan lokasi menggunakan

infra merah

Kata Kunci: Bar code scanner , infra merah, atmega8535

Abstract

Use of barcode today are so broad, ranging from identifying objects to the application in the form of 

goods. In Indonesia is still very limited use of bar codes once the application. It required barcode

enrichment in various fields. One use of bar codes in this paper is the use of bar codes for data

transmission.

The end of the project is aimed at to integrate with barcode scanner ATMEGA8535 microcontroller and

infra red. Tool which aims to transmit data items and locations using infra red

Keywords: barcode scanners, infra red, ATMEGA8535

1.  Pendahuluan

Latar Belakang 

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami

 percepatan yang tinggi. Keadaan tersebut membuat banyak hal

dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efisien. Seiring dengan

hal tersebut kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat juga

semakin tinggi. Berbagai sistem informasi telah banyak 

 berkembang antara lain melalui saluran radio, televisi, telepon

 bahkan Internet. Kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat

 juga terjadi pada pembuatan-pembuatan software. Informasi dapat

 berbentuk laporan, jurnal, berita dan dapat pula berbentuk 

tampilan dalam sebuah  form yang efisien untuk memudahkan

dalam melakukan pencarian lokasi barang. Pada aplikasi ini

barcode digunakan sebagai pemasukan kode. Dipilihnya barcode

dikarenakan barcode memiliki kontribusi kemudahan dalam

kehidupan sehari-hari. Disamping itu harganya pun relatif murah

dan mudah untuk didapat.

Pendataan merupakan salah satu faktor penting dalam

 pengelolaan sistem informasi manajemen. Informasi yang

mendalam dan terperinci mengenai posisi, dan lokasi suatu

 barang. Dengan adanya sistem in user tidak perlu lagi untuk 

mencari lokasi suatu barang menggunakan sistem manual.

Rumusan Masalah 

1.  Bagaimana mengintegrasikan mikrokontroler 

ATMega89S52 dengan barcode reader  dan infra

merah transmiter ?

2.  Bagainmana mengolah data yang dihasilkan barcode

reader untuk kemudian akan dikirimkan menggunakanmodul infra merah transmitter ?

Tujuan

Tujuan yang diperoleh dari proyek akhir ini yaitu sebagai berikut:

1.  Mengintegrasikan mikrokontroler ATMega8535

dengan barcode reader dan infra merah transmitter. 

2.  Mengolah data yang dihasilkan barcode reader untuk 

kemudian akan dikirimkan menggunakan modul infra

merah transmitter. 

7/16/2019 1

http://slidepdf.com/reader/full/155cf9d80550346d033ade40f 2/12

 

Batasan Masalah 

Batasan masalah yang terdapat pada proyek akhir ini yaitu sebagai

 berikut:

1.  User hanya bisa mengirimkan informasi data barcode. 

2.  Hanya membahas cara pengiriman data dan

 pengolahan data saja, tidak membahas data base.

3.  Medium yang digunakan dalam pengiriman data

adalah infra merah.

Defini si Operasional 

1.  Fungsi barcode adalah untuk mengidentifikasi sebuah

 barang ke dalam database dan  sebagai sarana

memasukan data secara otomatis. Dengan demikian

maka kita dapat menampilkan data sebuah baranghanya dengan menuliskan kode atau menggunakan

 scaner barcode saja.

2.  Fungsi barcode scanner  untuk membaca kode-kode

 berbentuk garis-garis vertikal (disebut dengan

barcode) yang terdapat pada sebuah barang dan

mempercepat proses entry data.

Metode Pengerj aan 

Metode yang digunakan dalam pembuatan proyek akhir 

ini adalah sebagai berikut :

Pengumpulan bahan dan

data

 Analisis

implementasi

Perancangan

Pengujian program dan alat

Gambar 1.1

Waterfall model 

1.  Pengumpulan bahan dan data

Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi,

dasar teori yang diperoleh dari buku, Internet, majalah

elektronik serta majalah telekomunikasi yaitu sebagai

studi pustaka yang akan mendukung pembuatan

 proyek akhir.

2.  Perancangan

Merupakan tahap perancangan terhadap perangkat

keras yang dibangun.3.  Implementasi

Pada tahap ini, semua proses dijalankan yang awalnya

 pengumpulan bahan dan data , perancangan alat yang

akan dibuat. Dijadikan satu sampai alat yang mau kita

 bangun keliatan bentuknya.

4.  Pengujian

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat keras

yang dibangun.

5.  Dokumentasi

Merupakan tahap pengumpulan data yang diperoleh

dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan

yang tersimpan, baik itu berupa catatan transkrip,

 buku, surat kabar, dan lain sebagainya.

2.  Tinjauan Pustaka

Definisi Barcode 

Gambar 2.1

Barcode  

 Barcode adalah sejenis kode yang mewakili data atau informasi

tertentu biasanya jenis dan harga barang seperti makanan dan

 buku]. Kode berbentuk barang balok dan berwarna hitam putih

ini, mengandung satu kumpulan kombinasi barang yang berlainan

ukuran yang disusun sedemikian rupa. Kode ini dicetak di atas

stiker atau di kotak bungkusan barang. Kode tersebut akan dibaca

oleh  Barcode Reader , yang akan menterjemahkan kode ini

kedalam data atau informasi yang mempunyai arti.

Tidak ada satu standar dari kode barang ini, justru terdapat

 bermacam-macam standar yang digunakan untuk berbagai

keperluan, industri, maupun berdasarkan tempat digunakannya.

Semenjak 1983, Uniform Product Code [UPC ]diatur oleh

Uniform Code Council, sebuah organisasi industri, yang

menyediakan suatu standard bar code yang digunakan oleh toko-

toko ritel. Penemu sistem barcode ini. Adalah Joe Wodland.

untuk membaca barcode ini diperlukan sebuah alat pembaca

barcode atau barcode scanner  dengan menggunakan sinar laser 

yang sensitif terhadap refleksi dari ketebalan garis, jarak atau

ruang antar baris dan variasi lainnya. Data tersebut dibaca oleh

barcode scanner  yang kemudian ditranfer ke komputer untuk 

diolah lalu ditampilkan sebagai data yang terbaca oleh manusia

(Andrianto, 2008)

7/16/2019 1

http://slidepdf.com/reader/full/155cf9d80550346d033ade40f 3/12

 

Bar code Scanner 

Gambar 2.2

Bar code scanner  

Barcode scanner adalah alat yang digunakan untuk membaca

kode-kode berbentuk garis-garis vertikal disebut dengan barcode 

yang terdapat pada kebanyakan produk-produk  consumer good .

Penggunaan barcode scanner  ini mempunyai dua keuntungan

tambahan. Yang pertama akan memperkecil kesalahan

memasukan data  yang disebabkan kesalahan user. Yang kedua,

 penggunaan barcode scanner  mempercepat proses entry data.

Pada awalnya pembaca kode barang yaitu scanner  atau pemindai

dirancang dengan mengandalkan cahaya yang tetap dan satu

 photosensor  yang secara manual digosokkan pada kode barang.

Kode barang  scanner  dapat digolongkan menjadi tiga kategori

 berdasarkan koneksi ke komputer, yaitu : Jenis RS-232 kode

 barang  scanner  menggunakan konektor RS-232. Jenis ini

membutuhkan program khusus untuk mentransfer data

memasukan ke program aplikasi. Jenis lain, adalah bercode yang

menghubungkan antara komputer dan PS2 atau AT keyboard  

dengan menggunakan konektor PS2. Jenis ketiga

adalah USB barcode scanner , yang lebih modern dan lebih

mudah dipasang (dipakai) daripada jenis RS-232, karena  scanner 

kode barang ini memiliki keuntungan yaitu tidak membutuhkan

 program tambahan untuk mentransfer atau memasukan data ke

 program aplikasi (Andrianto, 2008)

Mi krokontroler ATM ega8535 

Gambar 2.3

Mikrokontroler ATMega8535

Mikrokontroler  ATMega8535 adalah mikroprosessor yang

dirancang khusus untuk aplikasi kontrol, dan dilengkapi dengan

ROM, RAM dan fasilitas I/O pada satu chip. ATMEGA8535

adalah salah satu anggota dari keluarga MCS-51/52 yang

dilengkapi dengan internal 8 Kbyte Flash PEROM

( Programmable and Erasable Read Only Memory), yang

memungkinkan memori program untuk dapat diprogram kembali.

ATMEGA8535 dirancang oleh Atmel sesuai dengan instruksi

standar dan susunan pin 80C5.

Mikrokontroller ATMEGA8535 memiliki standar spesifikasi :

- Memiliki 4×8 bit port I/O

- Ram internal 128 byte 

- Memiliki 2 buah timer  

- Sebuah port serial

- Memori program 64Kb dan memori data 64Kb

(Malik, 2007)

Modul Pengirim I nfra Merah 

Gambar 2.4

Modul pengirim infra merah

Infra merah (infr a red ) ialah sinar elektromagnet yang panjang

gelombangnya lebih daripada cahaya nampak yaitu di antara 700

nm dan 1 mm. Sinar infra merah merupakan cahaya yang tidak 

tampak. Jika dilihat dengan dengan spektroskop cahaya maka

radiasi cahaya infra merah akan nampak pada  spectrum 

elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang

gelombang cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka

cahaya infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namun radiasi

 panas yang ditimbulkannya masih terasa/dideteksi. Infra merah

dapat dibedakan menjadi tiga daerah yakni:

1.   Near Infra merah………………0.75 – 1.5 µm

2.   Mid Infra merah..………………1.50 – 10 µm

3.   Far Infra merah……………….10 – 100

Spesifikasi : 

1.  Tegangan kerja: +5 VDC.

2.  Frekuensi carrier  38 kHz (dapat ditepatkan

menggunakan resistor variabel).

3.  Panjang gelombang: 940 nm (puncak).

4.  Sudut pancaran: +17 derajat.

5.  Jarak maksimum 16 m (teruji pada sudut 0 derajat) dan

35m (sesuai datasheet).  

6.  Memiliki memasukan yang kompatibel dengan level

tegangan TTL, CMOS, dan RS-232.

7.  Terdapat 2 mode output: non-inverting dan inverting. 

7/16/2019 1

http://slidepdf.com/reader/full/155cf9d80550346d033ade40f 4/12

 

Kompatibel penuh dengan DT-51  Minimum Sistem Ver 3.0, DT-

51 PetraFuz, DT-BASIC Series, DT-51 Low Cost Series, DT-AVR

 Low Cost Series, dan sistem kontrol lain (Malik, 2007)

Modul Penerima I nfra M erah 

Gambar 2.5

Modul penerima infra merah

DT-I/O Infra Red Receiver merupakan modul penerima data

melalui gelombang infra merah dengan frekuensi carrier 38 kHz.

Modul ini dapat digunakan sebagai penerima untuk transmisi data

nirkabel dalam aplikasi seperti robotik, sistem pengaman,datalogger dan absensi.

Spesifikasi : 

1.  Tegangan kerja : +5 VDC

2.  Frekuensi carrier : +5 VDC

3.  Sensitif puncak terjadi pada panjang gelombang 940

nm.

4.  Sudut penerimaan : ±45 derajat

Memiliki 2 output (inverting dan non-inverting) yang kompatibel

dengan tegangan TTL, CMOS dan RS232 (Malik, 2007)

3.  Analisis dan Perancangan

2.1   Gambaran Sistem yang akan dibuat 

Gambar 3.1Rangkaian sistem keseluruhan

Sistem yang akan dibangun ini nantinya akan ditempatkan di

 bagian logistik, yang mana fungsinya adalah sebagai tempat

 penyimpanan data inventori dan tracking lokasi. Cara kerja sistem

ini pertama adalah apabila bagian logistik mendapatkan

 barang/inventori baru maka dilakukan pencatatan terlebih dahulu

menggunakan barcode scanner yang datanya nanti akan diolah di

modul transmitter, setelah data masuk baru kemudian user 

memiih kode lokasi mana barang tersebut akan ditempatkan,

setelah itu data diolah di modul transmitter  dan data tersebut

dikirimkan ke modul receiver , baru kemudian dari modul receiver 

data akan disimpan di database. Sistem ini juga bisa berfungsi

sebagai pencatatan bulanan, jadi apabila ada suatu barang ingin

dipindahkan ke lokasi lain maka barang tersebut di scan terlebih

dahulu menggunakan barcode scanner  baru kemudian memilih

kode lokasi tempat barang tersebut ingin dipindahkan, kemudian

database akan mencatat update data lokasi yang baru.

Sistem yang akan dibuat nantinya terbagi menjadi 3 bagian, yaitu

modul pengiriman data, modul penerima data dan database. Tugas

modul pengirim data adalah mengirimkan data yang masuk dari

 barcode scanner dan diolah di modul tersebut. Setelah data diolah

sesuai dengan kebutuhan baru kemudian akan dikirimkan ke

modul receiver (penerima data) menggunakan infra merah. Tugas

database digambaran sistem ini adalah sebagai pengolah dan

 penyimpanan data dari modul receiver. Ruang lingkup proyek 

akhir ini dibatasi sesuai yang tercantum dibatasan masalah.

Proyek akhir ini tidak membahas database, tetapi hanya

 bagaimana mengirimkan data saja. Dibawah ini adalah gambaran

sistem yang akan penulis buat.

Gambar 3.2

Rangkaian sistem pengiriman dan penerima data

2.2   Fl owchar Sistem 

Dalam pembuatan program, kita harus benar-benar 

memperhatikannya agar program yang kita buat tersebut

mempunyai urutan logika yang benar. Jika suatu program tidak 

 benar, tentu akan menyebabkan adanya kesalahan dari hasil

keluaran program tersebut. Untuk membatu melacak kebenaran

logika sebuah program, yang juga sangat membantu untuk 

memahami sebuah persoalan sebalum kita memulai kode-kode

 programnya, seringkali kita membutuhkan alat bantu yang disebut

flowchar.

Berikut merupakan alur diagram yang menunjukan proses

 pengiriman data :

7/16/2019 1

http://slidepdf.com/reader/full/155cf9d80550346d033ade40f 5/12

 

2.2.1  Flowchar Proses Pengiriman Data

START

END

SCAN

LOKASI

DATA

DITERIMA

SCAN

KODE

BARANG

YA

TAMPILKAN DI

LCD

DATA DIKIRIM

TIDAK

 

Gambar 3.3

Digram alur pengiriman data

2.2.2  Flowchar Proses Penerimaan data

START

END

TERIMA

DATA

LOKASI

DATA

DITERIMA

TERIMA

DATA

BARANG

YA

TAMPILKAN

DATA BARANG

DAN DATA

LOKASI

TIDAK

JIKA DATA

BARANG

YA

JIKA DATA

LOKASITIDAK

TIDAK

YA

 

Gambar 3.4

Diagram alur penerima data

2.3   Kebutuhan Perangkat Keras dan Perangkat L unak 

2.3.1  Kebutuhan Perangkat Keras

Ada beberapa aspek yand dapat dilihat pada pengerjaan ini. Ada

 perangkat keras dan perangkat lunak.  Hardware dapat disebut

dengan perangkat keras atau peralatan apa aja yang menunjang :

Tabel 3.1

Kebutuhan Perangkat Keras

2.3.2  Kebutuhan Perangkat lunak 

Dalam membuat proyek akhir ini ada beberapa

 perangkat lunak yang dibutuhkan antara lain :

Tabel 3.2

Kebutuhan Perangkat Lunak 

4.  Implemenstasi dan Pengujian

4.1   Implementasi 

Pada bab ini dilakukan pengimplementasian dan pengujian

 perancangan alat yang penulis buat yaitu modul pengiriman data.

Sebelum itu ada beberapa langkah yang harus diperhatikan di

antaranya :

4.2  Hardware  

Dibawah ini adalah hardware yang ada di dalam modul

transmitter tersebut :

4.2.1 Minimum Sistem ATmega8535

Minimum sistem ATmega 8535 beinfra merahungsi sebagai

 pengontrol dari rangkain yang sudah terpasang.

Gambar 4.1

Minimum sistem Atmega 853

No. Jenis Software  Keterangan

1 Bahasa pemogramanCode vision

AVR/Bahasa C

2 Desain PCB Eagle

No. Jenis Hardware  Spesifikasi

1  Barcode scanner  Port RS232

2 Mikro ATMEGA8535

3  Infra merah Modulasi

7/16/2019 1

http://slidepdf.com/reader/full/155cf9d80550346d033ade40f 6/12

 

4.2.2  LCD (Li quit Crystal Di splay) LCD berfungsi untuk menampilkan data dari hasil scan barcode. 

Gambar 4.2

LCD

4.2.3 IC Max 232

Fungsi IC Max232 adalah untuk mengubah data dari com menjadi

data TTL. Untuk menggunakan IC ini dibutuhkan bantuan

 beberapa capasitor dalam bentuk suatu rangkaian.

Gambar 4.3

IC max 232

4.2.4  Downloader  Downloader  berfungsi untuk memasukan program ke

mikrokontroler.

Gambar 4.4

Downloader  

4.3   Modul Pengiriman Data 

Dalam melakukan pengiriman data secara nirkabel  diperlukan

sepasang perangkat modul pengiriman data. Berikut modul-modul

yang digunakan :

4.3.1 Modul Transmitter  

Modul ini adalah modul pengolahan data pertama kali yang

dilakukan, pertama data yang masuk dari barcode scanner  akan

diolah di modul ini dan akan dikirimkan melalui infra merah.

Gambar 4.5

Modul transmitter  

4.3.2 Modul Receiver  

Modul ini digunakan untuk menangkap data yang dikirimkan dari

modul transmitter  dan akan dikirimkan ke rangkaian modul 

receiver untuk diproses datanya.

Gambar 4.6

Modul receiver 

4.3.3 Minimum Sistem Transmitter  

Minimin sistem ini digunakan untuk mengolah data yang masuk 

dari barcode scanner  dan akan di olah terlebih dahulu di modul

ini untuk kemudian akan dikirimkan ke modul receiver. 

Gambar 4.7 Minimum sistem transmitter  

4.3.4 Minimum Sistem Receiver  

Minimin sistem ini digunakan untuk menampilkan data yang

masuk dari modul transmitter. 

Gambar 4.8

Minimum sistem receiver  

4.4  Pengujian Dalam pengujian ini, ada beberapa bagian yang akan diuji untuk 

mengetahui data yang dikeluarkan sesuai dengan yang

sebenarnya, berikut beberapa data yang akan diuji :

4.4.1 Pengujian LCD 16x2 Pada Modul Transmitter dan

Modul Receiver  

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui LCD 16x2

 berfungsi dan dapat menampilkan karakter .

4.4.1.1   Petunjuk Pengujian 

Dalam pengujian ini dibutuhkan beberapa alat seperti LCD 16x2,

rangkaian receiver, rangkaian transmitter  dan program untuk 

mengetahui apakah LCD dapat digunakan atau tidak.

7/16/2019 1

http://slidepdf.com/reader/full/155cf9d80550346d033ade40f 7/12

 

Gambar 4.9

Pengujian LCD 

4.4.1.2   Hasil Pengujian 

Tabel 4.1

Tabel Pengujian LCD

LCD Rangkaian Modul

transmitter  

LCD Rangkaian Modul

receiver  

4.4.1.3   Kesimpulan Pengujian 

Program yang dimasukan pada mikrokontroler sesuai sehingga

LCD dapat digunakan sebagai display data pada rangkaian 

receiver dan rangkaian transmitter. 

4.4.2 Pengujian Barcode  

Pada pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah

barcode dapat digunakan atau tidak.

4.4.2.1   Petunjuk Pengujian 

Dibutuhkan beberapa alat untuk pengujian ini seperti  Barcode,

Hyperterminal terminal PC. Berikut cara pengujian :

1.  Output  barcode disambungkan ke PC

Gambar 4.10

Output barcode disambungkan ke PC

2.  Bukalah Hyperterminal PC, Setting Baudrate

9600, 8 data, No parity dan 1 stop.

Gambar 4.11

Setting hyper terminal PC

3.  Scaning gambar barcode

Gambar 4.12

Scanning barcode code  

4.4.2.2   Hasil Pengujian 

Tabel 4.2

Tabel Pengujian Bar code Scaner  

Scaning Hyperterminal

4.4.2.3   Kesimpulan Pengujian 

 Barcode scanner berfungsi dengan baik. Barcode scanner  

mengeluarkan data yang sesuai dengan gambar barcode.

4.4.3 Pengujian Penerimaan Data Bar code scanner pada

modul transmitter  

Dalam pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

output dari barcode scnanner dapat diterima oleh mikrokontroler 

melalui rangkaian max 232.

4.4.3.1   Petunjuk Pengujian

Dalam pengujian ini dibutuhkan beberapa alat seperti: barcode

 scanner , rangkaian max 232, rangkaian minimum sistem 1, dan

LCD. Setting sebagai berikut :

1.  Hubungkan output barcode scanner  pada rangkaian

transmmitter  

Gambar 4.13

Hubungan output barcode scanner pada

rangkaian transmitter

2.  Hubungkan output  rangkaian max 232 ke pin Rx

modul transmiter .

7/16/2019 1

http://slidepdf.com/reader/full/155cf9d80550346d033ade40f 8/12

 

Gambar 4.14

Hubungan output rangkaian max 232 ke pin RX

modul transmitter

3.  Masukanlah program berikut :

Tabel 4.3

Source Code Program Penerima Data Barcode

// USART initialization

// Communication Parameters: 8 Data, 1 Stop, No Parity

// USART Receiver: On

// USART Transmitter: Off 

// USART Mode: Asynchronous

// USART Baud Rate: 9600

UCSRA=0x00;

UCSRB=0x90;

UCSRC=0x86;

UBRRH=0x00;

UBRRL=0x47;

//Mode Scan Barcode

if ( rx_counter > 0 ) {

i = 0;

while(1) { //subrutin penyimpanan data

ch = getchar();

if ( ch == 13 ) //ujung data yang diterima

 break;

xdata[i] = ch;

i++;

}

xdata[i] = 0; //nol terminated agar data menjadi

string

LCD_clear();

LCD_puts(xdata);

4.4.3.2  Hasil Pengujian

Tabel 4.4

Hasil Pengujian Penerimaan Data Barcode 

 NO Code Barcode

Output LCD modul

transmiter  

1

2

3

Pengiriman data barcode scanner  akan diterima oleh

mikrokontroler pada pin RX, data tersebut diterima dan disimpan

 pada variable xdata yang berupa  string  Lalu data akan

ditampilkan ke LCD. Dalam pengiriman data barcode scanner  

ujung data tersebut adalah 13(kode ASCII), fungsi if(ch ==13)

break; adalah untuk mengetahui data telah terkirim dan

memberhentikan penerimaan data.

4.4.3.3   Kesimpulan Pengujian 

Data yang dikirimkan oleh barcode scanner  sesuai dengan

gambar barcode, dan ditampung dalam variable xdata.

4.4.4 Pengujian Penerimaan Data Pada Rangkaian

Receiver  

Pengujian dilakukan untuk mengetahui data yang masuk melalui

barcode scanner dan dikirimkan oleh rangkaian minimum sistem

transmitter , diterima oleh rangkaian minimum sistem receiver  

melalui komunikasi infra merah.

4.4.4.1   Petunjuk Pengujian 

Dibutuhkan beberapa perlengkapan seperti  Barcode scanner ,

Rangkaian Max232, Rangkaian Minimum sistem 1, rangkaian

transmitter, Rangkaian modul receiver, dan rangkaian receiver  

dan LCD. Berikut pengaturannya :

1.  Hubungkan output barcode scanner  pada

rangkaian max232.

Gambar 4.15

Hubungan

7/16/2019 1

http://slidepdf.com/reader/full/155cf9d80550346d033ade40f 9/12

 

2.  Scan data barcode yang akan dikirimkan ke

modul receiver.

Gambar 4.16

Proses scan data barcode  

3.  Posisikan modul pengiriman infra merah

transmitter  dan modul receiver  lurus agar dapat

 berkomunikasi.

Gambar 4.17

Proses transfer data menggunakan infra

merah

4.  Masukan program pengiriman data pada

rangkaian modul transmitter seperti berikut :

4.4.4.2   Hasil Pengujian 

Tabel 4.7

Hasil Pengujian Transmiter dan Receiver Data 

Program transmitter  pada rangkaian modul transmitter  diawali

oleh data 0x02 pada pengkodingan sebagai indentifikasi bahwa

data tersebut dari rangkaian transmitter , barulah data barcode 

dikirimkan.

Program data pada rangkaian modul receiver  sama seperti

 program penerimaan data barcode scanner , namun data yang

terima dari rangkaian modul receiver menerima data 0x02 terlebih

dahulu, untuk mengabaikan data lain (noise), barulah data 

barcode diterima, dilanjutkan dengan data 0x03 sebagai data

 penutup.

4.4.4.3   Kesimpulan Pengujian 

Data yang dikirimkan oleh rangkaian minimum sistem transmitter  

sesuai dengan data yang terima oleh rangkaian minimum sistemreceiver  

4.4.5  Pengujian Jangkauan Jarak Infra Merah

Pengujian ini dilakukan untuk menentukan pada sudut berapa dan

 jarak berapa modul infra merah transmitter dan modul infra merah

receiver dapat berkomunikasi

4.4.5.1  pengujian pada sudut 360°

Tabel 4.8

Hasil Pengamatan Pada Sudut 360°

no Jarak Hasil

1 2 cm Tidak dapat berkomunikasi

2 5 cm Tidak dapat berkomunikasi

3 10 cm dapat berkomunikasi

4 100 cm dapat berkomunikasi

5 300 cm dapat berkomunikasi

6 600 cm dapat berkomunikasi

7 1000 cm dapat berkomunikasi

8 1500 cm dapat berkomunikasi

9 2000 cm Tidak dapat berkomunikasi

4.4.5.1.1  Kesimpulan Pengujian

Apabila modul infra merah transmitter dan modul receiver terlalu

dekat maka data tidak dapat berkomunikasi, dan apabila modul

infra merah transmitter dan modul receiver  terlalu jauh data juga

tidak dapat berkomunikasi diakibatkan oleh jarak maksimum

yang ditentukan oleh pabrik pembuat modul tersebut.

 N

0Code Barcode

Modul

transmiter Modul receiver 

1

2

3

7/16/2019 1

http://slidepdf.com/reader/full/155cf9d80550346d033ade40f 10/12

 

4.4.5.2  Pengujian pada Sudut 45°

Tabel 4.9

Hasil Pengamatan Pada Sudut 45°

no Jarak Hasil

1 2 cm Tidak dapat berkomunikasi

2 5 cm Tidak dapat berkomunikasi

3 10 cm dapat berkomunikasi

4 100 cm dapat berkomunikasi

5 300 cm dapat berkomunikasi

6 600 cm dapat berkomunikasi

7 1000 cm dapat berkomunikasi

8 1500 cm dapat berkomunikasi

9 2000 cm Tidak dapat berkomunikasi

4.4.5.2.1  Kesimpulan Pengujian

Apabila modul infra merah transmitter dan modul receiver terlalu

dekat maka data tidak dapat berkomunikasi, dan apabila modul

infra merah transmitter dan modul receiver  terlalu jauh data juga

tidak dapat berkomunikasi diakibatkan oleh jarak maksimum

yang ditentukan oleh pabrik pembuat modul tersebut.

4.4.5.3  Pengujian Pada Sudut 90°

Tabel 4.10

Hasil Pengamatan Pada Sudut 90°

no Jarak Hasil

1 2 cm Tidak dapat berkomunikasi

2 5 cm Tidak dapat berkomunikasi

3 10 cm Tidak dapat berkomunikasi

4 100 cm Tidak dapat berkomunikasi

5 300 cm Tidak dapat berkomunikasi

6 600 cm Tidak dapat berkomunikasi

7 1000 cm Tidak dapat berkomunikasi

8 1500 cm Tidak dapat berkomunikasi

9 2000 cm Tidak dapat berkomunikasi

4.4.5.3.1  Kesimpulan Pengujian

Pada sudut 90° modul infra merah transmitter dan modul receiver 

tidak dapat melakukan komunikasi lagi, karena diakibatkan oleh

sudut yang terlalu miring, jadi faktor penting untuk melakukan

komunikasi yang harus diperhatikan pertama kali adalah sudut

kemiringan baru jarak yang meyebabkan faktor kedua apakah

modul tersebut dapat berkomunikasi apa tidak.

Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Keseluruhan

no Tipe masukan

Keluaran yang di

harapkan ket

1

Hasil scan barcode

sesuai dengan keluaran di

 LCD mikro

 Barcode code barang

sesuaiok 

2

Pengiriman data dari

modul transmitter  

kemodul receiver  

Dapat berkomunikasi ok 

3

Menahan

 pengmemasukanan data

 barang pertama kali

masuk di modul receiver  

Masukan data lokasi

terlebih dahuluok 

4

Memasukan data barang

setelah memasukan data

lokasi

data lokasi keluar 

setelah data barangok 

5Pengmemasukanan data

lokasi yang baruLokasi dipilh ok 

5.  Penutup

5.1 Kesimpulan 

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam implementasi

 proyek akhir ini adalah:

1. Mikrokontroler dapat berkomunikasi menggunakan

barcode scanner  dengan menggunakan komunikasi

serial.

2. Jarak antara modul transmitter  dan modul receiver  

tidak boleh terlalu dekat, apabila terlalu dekat dapat

menyebabkan data yang ditampilkan di modulreceiver  tidak sempurna diakibatkan oleh jarak 

7/16/2019 1

http://slidepdf.com/reader/full/155cf9d80550346d033ade40f 11/12

 

minimum yang telah ditentukan oleh pabrik 

 pembuat modul tersebut.

3. Antarmuka infra merah memiliki banyak keterbatasan

di antaranya posisi modul infra merah transmitter  

dan modul infra merah receiver  harus lurus tanpa

ada halangan.

5.2 Saran 

Beberapa saran yang dapat diberikan untuk pengembangan alat ini

agar kedepannya lebih baik lagi adalah sebagai berikut :

1. Kedepan alat yang digunakan untuk pengiriman data

 bisa menggunakan wireless/XBEE pro untuk 

komunikasi datanya sehingga jangkauannya lebih

 jauh lagi.

2. Kedepannya alat yang digunakan untuk memindai

 barang bisa menggunakan barcode scanner  dengan

 port usb yang dengan mudah dapat kita jumpai di

 pasaran

6.  Daftar Pustaka

Andrianto, H. (2008). Pemograman Mikrokontroler AVR

 ATMega16 Menggunakan Bahasa c. Bandung: Informatika.

Mikroprosesor, T. (2007).  Pemograman Mikrokontroler Dengan

 Bahasa C/C++ dan Assembler. Yogyakarta: Andi.

Malik, M.(2007). Belajar Mikrokontroler. Yogyakarta: Gaya.

Joni, M (2008). Pemograman C dan Implementasinya Edisi

 Kedua. Bandung: Informatika.

Heryanto, M. (2008). Pemograman Bahasa C Untuk 

 Mikrokontroler. Bandung: Informatika.

Heryanto, H. (2008). Pemograman Bahasa C Untuk 

 Mikrokontroler ATMEGA8535. Yogyakarta: Andi.

7/16/2019 1

http://slidepdf.com/reader/full/155cf9d80550346d033ade40f 12/12