document1

12
5/16/2018 1-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/15572005b49795991699f4ac4 1/12 1.LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) Pendiri dan pemimpin tertinggi pertama gerakan ini adalah Madigol Nurhasan Ubaidah Lubis bin Abdul bin Thahir bin Irsyad.Lahir pada tahun 1915 di Desa Bangi,Kec. Purwoasri, Kediri, Jawa Timur.Gerakan ini menganggap al-Qur'an dan as-Sunnah baru sah diamalkan kalau manqul(yang keluar dari mulut imam atau amirnya).Dan gerakan ini membuat syarat baru tentang sahnya keislaman seseorang.Orang yang tidak masuk golongan mereka dianggap kafir dan najis. 2.Ahmadiyah Orang yang mengakui adanya nabi lagi setelah Nabi Muhammad saw.Itulah kelompok Ahmadiyah yang mempercayai Mirza Ghulam Ahmad dari India sebagai nabi setelah Nabi Muhammad saw.Gerakan Ahmadiyah didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di India. Mirza lahir 15 Februari 1835 M.dan meninggal 26 Mei 1906 M di India. Ahmadiyah masuk ke Indonesia tahun 1935, 3.Salamullah Agama Salamullah adalah agama baru yang menghimpun semua agama, didirikan oleh Lia Aminuddin, di Jakarta.Dia mengaku sebagai Imam Mahdi yang mempercayai reinkarnasi. Lia mengaku sebagai jelmaan roh Maryam,sedang anaknya "Ahmad Mukti" yang kini hilang,mengaku sebagai jelmaan roh Nabi Isa as.Dan imam besar agama Salamullah ini Abdul Rahman,seorang mahasiswa alumni UIN Jakarta,yang dipercaya sebagai jelmaan roh Nabi Muhammad saw. 4.Aliran al-Qiyadah al-Islamiyah Didirikan pada tanggal 23 Juli 2006 oleh Acmad Moshaddeq alias H Salam.Dirinya mengaku sebagai nabi baru yang menggantikan posisi Nabi Muhammad SAW dan mendapatkan wahyu dari Allah SWT.Pengakuan itu muncul setelah dirinya melakukan pertapaan selama 40 hari 40 malam.Pelantikan H Salam sebagai rasul dilakukan pada tanggal yang sama di Gunung Bunder,Bogor,Jawa Barat.Kitab suci yang diyakini aliran ini tetap al-Qur‟an.Hanya saja,mereka menafsirkan sendiri kandungan ajaran al- Qur‟an,tanpa merujuk pada pendapat para ahli tafsir masa lalu.Mereka tidak mempercayai adanya hadits sebagai rujukan agama yang terpenting setelah al-Qur‟an.Aliran ini memiliki syahadat baru yaitu “Asyhadu alla ilaha illa Allah wa asyhadu anna al-Masih al-Ma‟ud Rasul Allah” (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa al-Masih al- Ma‟ud adalah Rasulullah).  

Upload: ade-satria-apriadi

Post on 18-Jul-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Document1

5/16/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15572005b49795991699f4ac4 1/12

1.LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia)

Pendiri dan pemimpin tertinggi pertama gerakan ini adalah Madigol Nurhasan Ubaidah

Lubis bin Abdul bin Thahir bin Irsyad.Lahir pada tahun 1915 di Desa Bangi,Kec.

Purwoasri, Kediri, Jawa Timur.Gerakan ini menganggap al-Qur'an dan as-Sunnah barusah diamalkan kalau manqul(yang keluar dari mulut imam atau amirnya).Dan gerakan ini

membuat syarat baru tentang sahnya keislaman seseorang.Orang yang tidak masuk

golongan mereka

dianggap kafir dan najis.

2.Ahmadiyah

Orang yang mengakui adanya nabi lagi setelah Nabi Muhammad saw.Itulah kelompok

Ahmadiyah yang mempercayai Mirza Ghulam Ahmad dari India

sebagai nabi setelah Nabi Muhammad saw.Gerakan Ahmadiyah didirikan oleh Mirza

Ghulam Ahmad di India. Mirza lahir 15 Februari 1835 M.dan meninggal 26 Mei 1906 M

di India.

Ahmadiyah masuk ke Indonesia tahun 1935,

3.Salamullah

Agama Salamullah adalah agama baru yang menghimpun semua agama, didirikan oleh

Lia Aminuddin, di Jakarta.Dia mengaku sebagai Imam Mahdi yang mempercayai

reinkarnasi. Lia mengaku sebagai jelmaan roh Maryam,sedang anaknya "Ahmad Mukti"yang kini hilang,mengaku sebagai jelmaan roh Nabi Isa as.Dan imam besar agama

Salamullah ini Abdul Rahman,seorang mahasiswa alumni UIN Jakarta,yang dipercaya

sebagai jelmaan roh Nabi Muhammad saw.

4.Aliran al-Qiyadah al-Islamiyah

Didirikan pada tanggal 23 Juli 2006 oleh Acmad Moshaddeq alias H Salam.Dirinya

mengaku sebagai nabi baru yang menggantikan posisi Nabi Muhammad SAW dan

mendapatkan wahyu dari Allah SWT.Pengakuan itu muncul setelah dirinya melakukan

pertapaan selama 40 hari 40 malam.Pelantikan H Salam sebagai rasul dilakukan pada

tanggal yang sama di Gunung Bunder,Bogor,Jawa Barat.Kitab suci yang diyakini aliran

ini tetap al-Qur‟an.Hanya saja,mereka menafsirkan sendiri kandungan ajaran al-

Qur‟an,tanpa merujuk pada pendapat para ahli tafsir masa lalu.Mereka tidak

mempercayai adanya hadits sebagai

rujukan agama yang terpenting setelah al-Qur‟an.Aliran ini memiliki syahadat baru yaitu

“Asyhadu alla ilaha illa Allah wa asyhadu anna al-Masih al-Ma‟ud Rasul Allah” 

(Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa al-Masih al-

Ma‟ud adalah Rasulullah). 

Page 2: Document1

5/16/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15572005b49795991699f4ac4 2/12

Penyebab munculnya aliran-aliran ini :

1.Bertujuan untuk menghancurkan akidah umat Islam Indonesia.

Indonesia adalah negara berpenduduk mayoritas muslim terbesar di dunia.Dan dalam

diri mereka(orang-orang yang ingin menghancurkan islam)adanya suatu kekhawatiranbahwa peradaban Islam diprediksikan akan kembali berjaya seperti di masa Dinasti

Abbasiyyah (750 M – 1258 M).Oleh karena itu mereka menghancurkan akidah umat

islam agar umat islam tepecah belah dan tidak berjaya kembali.

2.Untuk mencari popularitas bagi para pendiri aliran-aliran sesat ini.

3.Disebabkan terlalu banyaknya jumlah rakyat miskin dan pengangguran di Indonesia.

Orang yang hidupnya miskin dan menganggur mudah dipengaruhi atau diajak untuk

bergabung dengan aliran-aliran sesat.Apalagi kalau diiming-imingi materi.

4.Bisa disebabkan karena pasal 28E ayat (2) menyebutkan"setiap orang bebas

memeluk agama dan beribadat menurut agamanya,memilih pendidikan dan pengajaran,

memilih pekerjaan,memilih kewarganegaraan,memilih tempat tinggal di wilayah negara

dan meninggalkannya,serta berhak kembali.

5.Munculnya aliran-aliran ini dipicu oleh rasa frustrasi umat akibat kondisi keterpurukan

ekonomi dan hiruk-pikuk politik

Kompetensi dokter layanan kedokteran primer termuat dalam dokumen KonsilKedokteran Indonesia (KKI) tahun 2006 berjudul “STANDAR KOMPETENSI DOKTER” yang

menjabarkan dalam 7 area kompetensi :

1. AREA KOMUNIKASI EFEKTIF; mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal

dan nonverbal dengan pasien semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega, dan

profesi lain.

2. AREA KETERAMPILAN KLINIS; melakukan prosedur klinis dalam menghadapi masalah

kedokteran sesuai dengan kebutuhan pasien dan kewenangannya.

3. AREA LANDASAN ILMIAH ILMU KEDOKTERAN; mengidentifikasi, menjelaskan, dan

merancang penyelesaian masalah kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran-

kesehatan mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum.

4. AREA PENGELOLAAN MASALAH KESEHATAN : mengelola masalah kesehatan individu,

keluarga, maupun masyarakat secara komprehensif, holistik, bersinambung,

koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan primer.

5. AREA PENGELOLAAN INFORMASI : mengakses, mengelola, menilai secara kritis

kesahihan dan kemamputerapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan

masalah, atau mengambil keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan ditingkat primer.

Page 3: Document1

5/16/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15572005b49795991699f4ac4 3/12

6. AREA MAWAS DIRI DAN PENGEMBANGAN DIRI : melakukan praktik kedokteran dengan

penuh kesadaran atas kemampuan dan keterbatasannya; mengatasi masalah emosional,

personal, kesehatan, dan kesejahteraan yang dapat mempengaruhi kemampuan

profesinya; belajar sepanjang hayat; merencanakan, menerapkan, dan memantau

perkembangan profesi secara sinambung.

7. AREA ETIKA, MORAL, MEDIKOLEGAL DAN PROFESIONALISME SERTA KESELAMATAN

PASIEN : berprilaku profesional dalam praktik kedokteran serta mendukung kebijakan

kesehatan; bermoral dan beretika serta memahami isu etik maupun aspek medikolegal

dalam praktik kedokteran; menerapkan program keselamatan pasien.

 Artikel Islami

06 April 2009 - 03:43 

JEJAK KEGEMILANGAN UMAT ISLAM DALAM PENTAS SEJARAHDUNIA 

Oleh: Ir. H. Budi Suherdiman Januardi, MM. 

Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia berlangsung sangat lamasekira 13 abad, yaitu sejak masa kepemimpinan Rasulullah Saw di Madienah (622-632M);Masa Daulat Khulafaur Rasyidin (632-661M); Masa Daulat Umayyah (661-750M) dan MasaDaulat Abbasiyah (750-1258 M) sampai tumbangnya Kekhilafahan Turki Utsmani padatanggal 28 Rajab tahun 1342 H atau bertepatan dengan tanggal 3 Maret 1924 M, dimana

masa-masa kejayaan dan puncak keemasannya banyak melahirkan banyak ilmuwanmuslim berkaliber internasional yang telah menorehkan karya-karya luar biasa danbermanfaat bagi umat manusia yang terjadi selama kurang lebih 700 tahun, dimulai dariabad 6 M sampai dengan abad 12 M. Pada masa tersebut, kendali peradaban dunia beradapada tangan umat Islam.

Pada saat berjayanya peradaban Islam semangat pencarian ilmu sangat kental dalamkehidupan sehari-hari. Semangat pencarian ilmu yang berkembang menjadi tradisiintelektual secara historis dimulai dari pemahaman (tafaqquh) terhadap al-Qur'an yangdiwahyukan kepada Nabi Muhammad saw yang kemudian dipahami, ditafsirkan dandikembangkan oleh para sahabat, tabiin, tabi' tabiin dan para ulama yang datang kemudiandengan merujuk pada Sunnah Nabi Muhammad saw.

ERA RASULULLOH SAW (622-632M) DAN PERIODE DAULAT KHULAFAUR RASYIDIN(632-661 M) 

Kesuksesan Rasulullah Muhammad Saw dalam membangun peradaban Islam yang tiadataranya dalam sejarah dicapai dalam kurun waktu 23 tahun, 13 tahun langkah persiapanpada periode Makkah (Makiyyah) dan 10 tahun periode Madienah (Madaniyah). Periode 23tahun merupakan rentang waktu kurang dari satu generasi, dimana beliau Saw telahberhasil memegang kendali kekuasaan atas bangsa-bangsa yang lebih tua peradabannyasaat itu khususnya Romawi, Persia dan Mesir.

Seorang ahli pikir Perancis bernama Dr. Gustave Le Bone mengatakan:

“Dalam satu abad atau 3 keturunan, tidak ada bangsa-bangsa manusia dapat mengadakan perubahan yang berarti. Bangsa Perancis memerlukan 30 keturunan atau 1000 tahun baru dapat mengadakan suatu masyarakat yang bercelup Perancis. Hal ini terdapat pada seluruh 

Page 4: Document1

5/16/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15572005b49795991699f4ac4 4/12

bangsa dan umat, tak terkecuali selain dari umat Islam, sebab Muhammad El-Rasul sudah dapat mengadakan suatu masyarakat baru dalam tempo satu keturunan (23 tahun) yang tidak dapat ditiru atau di  perbuat oleh orang lain”. 

Masa kerasulan Muhammad Saw pada akhir periode Madienah merupakan puncak(kulminasi) peradaban Islam, karena disitulah sistem Islam disempurnakan dan ditegakkan

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku- ridhai Islam itu jadi agama bagimu”. (QS. Al-Maidahayat 3).

Generasi masa itu merupakan generasi terbaik sebagaimana firman Alloh Swt:“Kamuadalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf,dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Alloh” . (QS. Ali Imran ayat 110).

PERIODE DAULAT UMAYYAH (661-750M)Masa Kedaulatan Umayyah berlangsung selama lebih kurang 90 tahun. Beberapa orang

Khalifah besar Bani Umayyah ini adalah Muawiyah bin Abi Sufyan (661-680 M), Abdul Malikbin Marwan (685- 705 M), Al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M), Umar bin Abdul Aziz (717-720 M) dan Hasyim bin Abdul Malik (724- 743 M).

Awal berlangsungya periode Daulat Umayyah lebih memprioritaskan pada perluasanwilayah kekuasaan. Ekspansi wilayah yang sempat terhenti pada masa Khalifah Utsmandan Khalifah Ali dilanjutkan kembali oleh Daulat Umayyah. Pada zaman Muawiyah, Tunisiaditaklukkan. Di sebelah Timur, Muawiyah dapat menguasai daerah Khurasan sampai kesungai Oxus dan Afganistan sampai ke Kabul. Angkatan lautnya melakukan serangan-serangan ke ibu kota Bizantium, Konstantinopel. Ekspansi ke timur yang dilakukanMuawiyah kemudian dilanjutkan oleh khalifah Abdul Malik. Dia mengirim tentaramenyeberangi sungai Oxus dan dapat berhasil menundukkan Balkh, Bukhara, Khawarizm,

Ferghana dan Samarkand. Tentaranya bahkan sampai ke India dan dapat menguasaiBalukhistan, Sind dan daerah Punjab sampai ke Maltan.

Ekspansi ke Barat secara besar-besaran dilanjutkan pada zaman Al-Walid bin Abdul Malik.Masa pemerintahan Walid adalah masa ketenteraman, kemakmuran dan ketertiban, dimanaumat Islam merasa hidup bahagia. Pada masa pemerintahannya yang berjalan kurang lebihsepuluh tahun, tercatat bahwa pada tahun 711 M merupakan suatu ekspedisi militer dariAfrika Utara menuju wilayah Barat Daya, benua Eropa. Setelah Al-Jazair dan Marokkodapat ditundukan, Tariq bin Ziyad, panglima pasukan Islam, dengan pasukannyamenyeberangi selat yang memisahkan antara Marokko dengan benua Eropa, dan mendaratdi suatu tempat yang sekarang dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Tariq). TentaraSpanyol dapat dikalahkan. Dengan demikian, Spanyol menjadi sasaran ekspansiselanjutnya. Ibu kota Spanyol, Cordova, dengan cepatnya dapat dikuasai. Menyusul setelahitu kota-kota lain seperti Sevi'e, Elvira dan Toledo yang dijadikan ibu kota Spanyol yangbaru setelah jatuhnya Cordova. Pasukan Islam memperoleh kemenangan dengan mudahkarena mendapat dukungan dari rakyat setempat yang sejak lama menderita akibatkekejaman penguasa. Pada zaman Umar bin Abdul Aziz, serangan dilakukan ke Prancismelalui pegunungan Piranee. Serangan ini dipimpin oleh Aburrahman bin Abdullah Al-Ghafiqi. Ia mulai dengan menyerang Bordeau, Poitiers. Dari sana ia mencoba menyerangTours. Namun, dalam peperangan yang terjadi di luar kota Tours, Al-Ghafiqi terbunuh, dantentaranya mundur kembali ke Spanyol. Disamping daerah-daerah tersebut di atas, pulau-pulau yang terdapat di Laut Tengah juga jatuh ke tangan Islam pada zaman BaniUmayyah.

Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, baik di timur maupun barat, wilayah

kekuasaan Islam masa Bani Umayyah ini betul-betul sangat luas. Daerah-daerah itumeliputi Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Jazirah Arabia, Irak, sebagian Asia Kecil,

Page 5: Document1

5/16/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15572005b49795991699f4ac4 5/12

Persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Purkmenia, Uzbek, dan Kirgisdi Asia Tengah.

Disamping ekspansi kekuasaan Islam, Bani Umayyah juga banyak berjasa dalampembangunan di berbagai bidang. Pada bidang pengembangan keilmuan, Daulat Umayyahmengawalinya dengan mengeluarkan sebuah kebijakan startegis. Adalah Khalifah Abdul

Malik (685-705M) merupakan Khalifah pertama yang berhasil melakukan berbagipembenahan administrasi pemerintahan dimana beliau memerintahkan penggunaanBahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan dan kenegaraan di seluruhwilayah Islam yang membentang dari Pegunungan Thian Shan di sebelah Timur sampaiPegunungan Pyrenees di Sebelah Barat termasuk dalam berbagai administrasi kenegaraanlainnya yang pada perkembangan selanjutnya Bahasa Arab menjadi bahasa umum sebagaibahasa pengantar dunia (lingua franca), juga menjadi bahasa diplomatik antar Bangsadiantara Barat dan Timur bahkan berkembang menjadi bahasa ilmiah sampai kepadazaman renaissance, hingga Roger Bacon (1214-1294 M) dari Oxford ahli pikir Inggeristerbesar itu, menurut Ecyclopedia Britanica, 1951, volume II, halaman 191-197, mendorongsedemikian rupa untuk mempelajari Bahasa Arab guna memperoleh pengetahuan yangsangat murni, yang menyatakan bahwa: “Roger Bacon, placing Averroes beside Aristole

and Avicenna, recomends the study of Arabic as the only way of getting the knowledgewhich bad versions obscured”, yakni “menganjurkan mempelajari Bahasa Arab sebagai jalan satu-satunya bagi memperoleh ilmu yang telah dikaburkan oleh versi-versi yang jelek”sebelumnya.

Kemajuan tradisi intelektual dan ilmu pengetahuan pada zaman Daulat Umayyah diAndalusia dirasakan oleh masyarakat Eropa. Oliver Leaman menggambarkan kondisikehidupan intelektual di sana sebagai berikut:

“….pada masa peradaban agung [wujud] di Andalus, siapapun di Eropa yang inginmengetahui sesuatu yang ilmiyah ia harus pergi ke Andalus. Di waktu itu banyak sekali problem dalam literatur Latin yang masih belum terselesaikan, dan jika seseorang pergi ke 

Andalus maka sekembalinya dari sana ia tiba-tiba mampu menyelesaikan masalah-masalah itu. Jadi Islam di Spanyol mempunyai reputasi selama ratusan tahun dan menduduki puncak tertinggi dalam pengetahuan filsafat, sains, tehnik dan matematika. Ia mirip seperti  posisi Amerika saat ini, dimana beberapa universitas penting berada”. 

Pada bidang lainnya, pembangunan yang dilakukan Muawiyah diantaranya mendirikandinas pos dan tempat-tempat tertentu dengan menyediakan kuda yang lengkap denganperalatannya di sepanjang jalan. Dia juga berusaha menertibkan angkatan bersenjata danmencetak mata uang. Pada masanya, jabatan khusus seorang hakim (qadhi) mulaiberkembang menjadi profesi tersendiri. Qadhi adalah seorang spesialis dibidangnya.Khalifah Abdul Malik mengubah mata uang Bizantium dan Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Untuk itu, dia mencetak uang tersendiri pada tahun 659 Mdengan memakai kata-kata dan tulisan Arab. Keberhasilan Khalifah Abdul Malik diikuti olehputeranya Al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M) seorang yang berkemauan keras danberkemampuan melaksanakan pembangunan. Dia membangun panti-panti untuk orangcacat. Semua personel yang terlibat dalam kegiatan yang humanis ini digaji oleh negarasecara tetap. Dia juga membangun jalan-jalan raya yang menghubungkan suatu daerahdengan daerah lainnya, pabrik-pabrik, gedung-gedung pemerintahan dan masjid-masjidyang megah.

Pada lapangan perdagangan yakni pada saat peradaban Islam telah menguasai duniaperdagangan sejak permulaan Daulat Umayyah (661-750M), dimana pesisir lautan Hindiasampai ke Lembah Sind, sehingga terjalin kesatuan wilayah yang luas dari Timur sampaiBarat yang berimplikasi terhadap lancarnya lalu-lintas dagang di dataran antara Tiongkokdengan dunia belahan Barat pegunungan Thian Shan melalui Jalan Sutera (Silk Road) yang

terkenal itu, yang kemudian terbuka pula jalur perdagangan melalui Teluk Parsi, Teluk Adenyang menghubungkannya dengan kota-kota dagang di sepanjang pesisir Benua Eropa,

Page 6: Document1

5/16/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15572005b49795991699f4ac4 6/12

menyebabkan “kebutuhan Eropa pada saat itu amat tergantung pada kegiatan dagang didalam wilayah Islam”. 

PERIODE DAULAT ABBASIYAH (132H/750M s.d. 656H/1258 M) Masa Kedaulatan Abbasiyah berlangsung selama 508 tahun, sebuah rentang sejarah yangcukup lama dalam sebuah peradaban. Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan

politik, para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan Bani Abbas menjadi limaperiode: (1) Periode Pertama (132 H/750 M-232 H/847 M), disebut periode pengaruh Persiapertama; (2) Periode Kedua (232 H/847 M-334 H/945 M), disebut pereode pengaruh Turkipertama; (3) Periode Ketiga (334 H/945 M-447 H/1055 M), masa kekuasaan dinasti Buwaihdalam pemerintahan khilafah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh Persiakedua; (4) Periode Keempat (447 H/1055 M-590 H/l194 M), masa kekuasaan dinasti BaniSeljuk dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah; biasanya disebut juga dengan masapengaruh Turki kedua; (5) Periode Kelima (590 H/1194 M-656 H/1258 M), masa khalifahbebas dari pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Bagdad.

Tidak seperti pada periode Umayyah, Periode pertama Daulat Abbasiyah lebihmemprioritaskan pada penekanan pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam daripada

perluasan wilayah. Fakta sejarah mencatat bahwa masa Kedaulatan Abbasiyah merupakanpencapaian cemerlang di dunia Islam pada bidang sains, teknologi dan filsafat. Pada saatitu dua pertiga bagian dunia dikuasai oleh Kekhilafahan Islam.

Masa sepuluh Khalifah pertama dari Daulat Abbasiyah merupakan masa kejayaan(keemasan) peradaban Islam, dimana Baghdad mengalami kemajuan ilmu pengetahuanyang pesat. Secara politis, para khalifah betul-betul merupakan tokoh yang kuat danmerupakan pusat kekuasaan politik dan agama sekaligus. Di sisi lain, kemakmuranmasyarakat mencapai tingkat tertinggi. Periode ini juga berhasil menyiapkan landasan bagiperkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam Islam. Namun setelah periode iniberakhir, pemerintahan Bani Abbas mulai menurun dalam bidang politik, meskipun filsafatdan ilmu pengetahuan terus berkembang.

Pada masa sepuluh Khalifah pertama itu, puncak pencapaian kemajuan peradaban Islamterjadi pada masa pemerintahan Harun Al-Rasyid (786-809 M). Harun Al-Rasyid adalahfigur khalifah shaleh ahli ibadah; senang bershadaqah; sangat mencintai ilmu sekaligusmencintai para „ulama; senang dikritik serta sangat merindukan nasihat terutama dari para„ulama. Pada masa pemerintahannya dilakukan sebuah gerakan penerjemahan berbagaibuku Yunani dengan menggaji para penerjemah dari golongan Kristen dan penganut agamalainnya yang ahli. Ia juga banyak mendirikan sekolah, yang salah satu karya besarnyaadalah pembangunan Baitul Hikmah, sebagai pusat penerjemahan yang berfungsi sebagaiperguruan tinggi dengan perpustakaan yang besar. Perpustakaan pada masa itu lebihmerupakan sebuah universitas, karena di samping terdapat kitab-kitab, di sana orang jugadapat membaca, menulis dan berdiskusi.

Harun Al-Rasyid juga menggunakan kekayaan yang banyak untuk dimanfaatkan bagikeperluan sosial. Rumah sakit, lembaga pendidikan dokter, dan farmasi didirikan. Padamasanya sudah terdapat paling tidak sekitar 800 orang dokter. Disamping itu, pemandian-pemandian umum juga dibangun. Kesejahteraan, sosial, kesehatan, pendidikan, ilmupengetahuan, dan kebudayaan serta kesusasteraan berada pada zaman keemasannya.Pada masa inilah negara Islam menempatkan dirinya sebagai negara terkuat yang taktertandingi.

Terjadinya perkembangan lembaga pendidikan pada masa Harun Al Rasyid mencerminkanterjadinya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Hal ini sangat ditentukan olehperkembangan bahasa Arab, baik sebagai bahasa administrasi yang sudah berlaku sejakzaman Bani Umayyah, maupun sebagai bahasa ilmu pengetahuan.

Pada masa pemerintahan Abbasiyah pertama juga lahir para imam mazhab hukum yang

Page 7: Document1

5/16/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15572005b49795991699f4ac4 7/12

empat hidup Imam Abu Hanifah (700-767 M); Imam Malik (713-795 M); Imam Syafi'i (767-820 M) dan Imam Ahmad bin Hanbal (780-855 M).

Pencapaian kemajuan dunia Islam pada bidang ilmu pengetahuan tersebut tidak terlepasdari adanya sikap terbuka dari pemerintahan Islam pada saat itu terhadap berbagai budayadari bangsa-bangsa sebelumnya seperti Yunani, Persia, India dan yang lainnya. Gerakan

penterjemahan yang dilakukan sejak Khalifah Al-Mansur (745-775 M) hingga Harun Al-Rasyid berimplikasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan umum, terutama di bidangastronomi, kedokteran, filsafat, kimia, farmasi, biologi, fisika dan sejarah.

Menurut Demitri Gutas proses penterjemahan di zaman Abbasiyah didorong oleh motifsosial, politik dan intelektual. Ini berarti bahwa para pihak baik dari unsur masyarakat, elitpenguasa, pengusaha dan cendekiawan terlibat dalam proses ini, sehingga dampaknyasecara kultural sangat besar.

Gerakan penerjemahan pada zaman itu kemudian diikuti oleh suatu periode kreativitasbesar, karena generasi baru para ilmuwan dan ahli pikir muslim yang terpelajar itukemudian membangun dengan ilmu pengetahuan yang diperolehnya untuk

mengkontribusikannya dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.

Menurut Marshall, proses pengislaman tradisi-tradisi itu telah berbuat lebih jauh darisekadar mengintegrasikan dan memperbaiki, hal itu telah menghasilkan energi kreatif yangluar biasa. Menurutnya, periode kekhalifahan dalam sejarah Islam merupakan periodepengembangan di bidang ilmu, pengetahuan dan kebudayaan, dimana pada zaman itutelah melahirkan tokoh-tokoh besar di bidang filsafat dan ilmu pengetahuan seperti IbnuSina, Ibnu Rusyd, Al-Farabi. Berbagai pusat pendidikan tempat menuntut ilmu denganperpustakaan-perpustakaan besar bermunculan di Cordova, Palermo, Nisyapur, Kairo,Baghdad, Damaskus, dan Bukhara, dimana pada saat yang sama telah mengungguli Eropayang tenggelam dalam kegelapan selama berabad-abad. Kehidupan kebudayaan danpolitik baik dari kalangan orang Islam maupun non-muslim pada zaman kekhilafahan

dilakukan dalam kerangka Islam dan bahasa Arab, walaupun terdapat perbedaan-perbedaan agama dan suku yang plural.

Pada saat itu umat Islam telah berhasil melakukan sebuah akselerasi, jauh meninggalkanperadaban yang ada pada saat itu. Hidupnya tradisi keilmuan, tradisi intelektual melaluigerakan penerjamahan yang kemudian dilanjutkan dengan gerakan penyelidikan yangdidukung oleh kuatnya elaborasi dan spirit pencarian, pengembangan ilmu pengetahuanyang berkembang secara pesat tersebut, mengakibatkan terjadinya lompatan kemajuan diberbagai bidang keilmuan yang telah melahirkan berbagai karya ilmiah yang luar biasa.Menurut Oliver Leaman proses penterjemahan yang dilakukan ilmuwan muslim tidak hanyamenterjemahkan karya-karya Yunani secara ansich, tetapi juga mengkaji teks-teks itu,memberi komentar, memodifikasi dan mengasimilasikannya dengan ajaran Islam. Prosesasimilasi tersebut menurut Thomas Brown terjadi ketika peradaban Islam telah kokoh.Sains, filsafat dan kedoketeran Yunani diadapsi sehingga masuk kedalam lingkunganpandangan hidup Islam. Proses ini menggambarkan betapa tingginya tingkat kreativitasilmuwan muslim sehingga dari proses tersebut telah melahirkan pemikiran baru yangberbeda sama sekali dari pemikiran Yunani dan bahkan boleh jadi asing bagi pemikiranYunani.

Pada masa-masa permulaan perkembangan kekuasaan, Islam telah memberikan kontribusikepada dunia berupa tiga jenis alat penting yaitu paper (kertas), compass (kompas) andgunpowder (mesiu). Penemuan alat cetak (movable types) di Tiongkok pada penghujungabad ke-8 M dan penemuan alat cetak serupa di Barat pada pertengahan abad 15 olehJohann Gutenberg, menurut buku Historians‟ History of the World, akan tidak ada arti dangunanya jika Bangsa Arab tidak menemukan lebih dahulu cara-cara bagi pembuatan kertas.

Pencapaian prestasi yang gemilang sebagai implikasi dari gerakan terjemahan yang

Page 8: Document1

5/16/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15572005b49795991699f4ac4 8/12

dilakukan pada zaman Daulat Abbasiah sangat jelas terlihat pada lahirnya para ilmuwanmuslim yang mashur dan berkaliber internasional seperti : Al-Biruni (fisika, kedokteran);Jabir bin Hayyan (Geber) pada ilmu kimia; Al-Khawarizmi (Algorism) pada ilmu matematika;Al-Kindi (filsafat); Al-Farazi, Al-Fargani, Al-Bitruji (astronomi); Abu Ali Al-Hasan binHaythami pada bidang teknik dan optik; Ibnu Sina (Avicenna) yang dikenal dengan BapakIlmu Kedokteran Modern; Ibnu Rusyd (Averroes) pada bidang filsafat; Ibnu Khaldun

(sejarah, sosiologi). Mereka telah meletakkan dasar pada berbagai bidang ilmupengetahuan.

Beberapa ilmuwan muslim lainnya pada masa Daulat Abbasiyah yang karyanya diakuidunia diantaranya:• Al-Razi (guru Ibnu Sina), berkarya dibidang kimia dan kedokteran, menghasilkan 224 judulbuku, 140 buku tentang pengobatan, diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin. Bukunya yangpaling masyhur adalah Al-Hawi Fi „Ilm At Tadawi (30 jilid, berisi tentang jenis-jenis penyakitdan upaya penyembuhannya). Buku-bukunya menjadi bahan rujukan serta panduan dokterdi seluruh Eropa hingga abad 17. Al-Razi adalah tokoh pertama yang membedakan antarapenyakit cacar dengan measles. Dia juga orang pertama yang menyusun buku mengenaikedokteran anak. Sesudahnya, ilmu kedokteraan berada di tangan Ibnu Sina;

• Al-Battani (Al-Batenius), seorang astronom. Hasil perhitungannya tentang bumimengelilingi pusat tata surya dalam waktu 365 hari, 5 jam, 46 menit, 24 detik, mendekatiakurat. Buku yang paling terkenal adalah Kitab Al Zij dalam bahasa latin: De ScientaStellerum u De Numeris Stellerumet Motibus, dimanaterjemahan tertua dari karyanya masih ada di Vatikan;

• Al Ya‟qubi, seorang ahli geografi, sejarawan dan pengembara. Buku tertua dalam sejarahilmu geografi berjudul Al Buldan (891), yang diterbitkan kembali oleh Belanda dengan judulIbn Waddih qui dicitur al-Ya‟qubi historiae; • Al Buzjani (Abul Wafa). Ia mengembangkan beberapa teori penting di bidang matematika(geometri dan trigonometri).

Sejarah telah membuktikan bahwa kontribusi Islam pada kemajuan ilmu pengetahuan di

dunia modern menjadi fakta sejarah yang tak terbantahkan. Bahkan bermula dari duniaIslamlah ilmu pengetahuan mengalami transmisi (penyebaran, penularan), diseminasi danproliferasi (pengembangan) ke dunia Barat yang sebelumnya diliputi oleh masa „the Dark Ages‟ mendorong munculnya zaman renaissance atau enlightenment (pencerahan) diEropa.

Melalui dunia Islam-lah mereka mendapat akses untuk mendalami dan mengembangkanilmu pengetahuan modern. Menurut George Barton, ketika dunia Barat sudah cukup masakuntuk merasakan perlunya ilmu pengetahuan yang lebih dalam, perhatiannya pertama-tamatidak ditujukan kepada sumber-sumber Yunani, melainkan kepada sumber-sumber Arab.

Sebelum Islam datang, menurut Gustav Le Bon, Eropa berada dalam kondisi kegelapan,tak satupun bidang ilmu yang maju bahkan lebih percaya pada tahayul. Sebuah kisah menarik terjadi pada zaman Daulat Abbasiah saat kepemimpinan Harun Al-Rasyid, tatkala beliau mengirimkan jam sebagai hadiah pada Charlemagne seorang penguasa di Eropa.Penunjuk waktu yang setiap jamnya berbunyi itu oleh pihak Uskup dan para Rahib disangka bahwa di dalam jam itu ada jinnya sehingga mereka merasa ketakutan, karena dianggap sebagai benda sihir. Pada masa itu dan masa-masa berikutnya, baik di belahan Timur Kristen maupun di belahan Barat Kristen masih mempergunakan jam pasir sebagai penentuan waktu. 

Bagaimana kondisi kegelapan Eropa pada zaman pertengahan (Abad 9 M) bukan hanyapada aspek mental-dimana cenderung bersifat takhayul, demikian pula halnya dalam aspekfisik material. Hal ini sebagaimana digambarkan oleh William Drapper:

“Pada zaman itu Ibu Kota pemerintahan Islam di Cordova merupakan kota paling beradabdi Eropa, 113.000 buah rumah, 21 kota satelit, 70 perpustakaan dan toko-toko buku, masjid- 

Page 9: Document1

5/16/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15572005b49795991699f4ac4 9/12

masjid dan istana yang banyak. Cordova menjadi mashur di seluruh dunia, dimana jalan yang panjangnya bermil-mil dan telah dikeraskan diterangi dengan lampu-lampu dari rumah-rumah di tepinya. Sementara kondisi di London 7 abad sesudah itu (yakni abad 15 M), satu lampu umumpun tidak ada. Di Paris berabad-abad sesudah zaman Cordova, orang yang melangkahi ambang pintunya pada saat hujan, melangkah sampai mata kakinya ke dalam lumpur”. 

Menurut Philip K. Hitti, jarak peradaban antara kaum muslimin di bawah kepemimpinanHarun Al-Rasyid jauh melampaui peradaban yang ada pada orang-orang Kristen pimpinanCharlemagne.

Pertengahan abad 9 M peradaban Islam telah meliputi seluruh Spanyol. Masuknya Islam keSpanyol yaitu setelah Abdur Rahman ad-Dakhil (756 M) berhasil membangun pemerintahanyang berpusat di Andalusia.

Melalui Spanyol, Sicilia dan Perancis Selatan yang berada langsung di bawahpemerintahan Islam, peradaban Islam memasuki Eropa. Bahasa Arab menjadi bahasainternasional yang digunakan berbagai suku bangsa di berbagai negeri di dunia. Baghdad di

Timur dan Cordova di Barat, dua kota raksasa Islam menerangi dunia dengan cahayagilang-gemilang. Sekitar tahun 830 M, Alfonsi-Raja Asturia telah mendatangkan dua sarjanaIslam untuk mendidik ahli warisnya. Sekolah Tinggi Kedokteran yang didirikan di Perancis(di Montpellier) dibina oleh beberapa orang Mahaguru dari Andalusia. Keunggulan ilmiahkaum muslimin tersebar jauh memasuki Eropa dan menarik kaum intelektual danbangsawan Barat ke negeri-negeri pusatnya. Diantara mereka terdapat Roger Bacon(Inggeris); Gerbert d‟Aurillac yang kemudian menjadi Paus Perancis pertama dengan gelar Sylvester II, selama 3 tahun tinggal di Todelo mempelajari ilmu matematika, astronomi,kimia dan ilmu lainnya dari para sarjana Islam.

Tidaklah mengherankan, karena pada saat kekhilafahan Islam berkuasa saat itu Spanyolmenjadi pusat pembelajaran (centre of learning) bagi masyarakat Eropa dengan adanya

Universitas Cordova. Di Andalusia itulah mereka banyak menimba ilmu, dan dari negeritersebut muncul nama-nama „ulama besar seperti Imam Asy-Syathibi pengarang kitab Al-Muwafaqat, sebuah kitab tentang Ushul Fiqh yang sangat berpengaruh; Ibnu Hazm Al-Andalusi pengarang kitab Al-Fashl fi al-Milal wa al- Ahwa‟ wa an-Nihal, sebuah kitab tentangperbandingan sekte dan agama-agama dunia, dimana bukti tersebut telah mengilhamipenulis-penulis Barat untuk melakukan hal yang sama.

Di Andalusia (Spanyol bagian Selatan), berbagai universitasnya pada saat itu dipenuhi olehbanyak mahasiswa Katolik dari Perancis, Inggeris, Jerman dan Italia. Pada masa itu, parapemuda Kristen dari berbagai negara di Eropa dikirim berbondong-bondong ke sejumlahperguruan tinggi di Andalusia guna menimba ilmu pengetahuan dan teknologi dari parailmuwan muslim. Adalah Gerard dari Cremona; Campanus dari Navarra; Aberald dari Bath;Albert dan Daniel dari Morley yang telah menimba ilmu demikian banyak dari para ilmuwanmuslim, untuk kemudian pulang dan menggunakannya secara efektif bagi penelitian danpengembangan di masing-masing bangsanya. Dari sini kemudian sebuah revolusipemikiran dan kebudayaan telah pecah dan menyebarluas ke seluruh masyarakat danseluruh benua. Para pemuda Kristen yang sebelumnya telah banyak belajar dari parailmuwan muslim, telah berhasil melakukan sebuah transformasi nilai-nilai yang unggul dariperadaban Islam yang kemudian diimplementasikan pada peradaban mereka (Barat) yangselanjutnya berimplikasi terhadap kemajuan diberbagai bidang ilmu pengetahuan.

Semaraknya pengembangan ilmu dan pengetahuan di dunia Islam diindikasikan denganbanyaknya perpustakaan tersebar di kota-kota dan negeri-negeri Islam yang jumlahnyasangat fantastis. Sejarah mencatat, perpustakaan di Cordova pada abad 10 Masehimempunyai 600.000 jilid buku. Perpustakaan Darul Hikmah di Cairo mempunyai 2.000.000

 jilid buku. Perpustakaan Al Hakim di Andalusia mempunyai berbagai buku dalam 40 kamaryang setiap kamarnya berisi 18.000 jilid buku. Perpustakaan Abudal Daulah di Shiros (Iran

Page 10: Document1

5/16/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15572005b49795991699f4ac4 10/12

Selatan) buku-bukunya memenuhi 360 kamar. Sementara ratusan tahun sesudahnya (abad15 M), menurut catatan Catholik Encyclopedia, perpustakaan Gereja Canterbury yangmerupakan perpustakaan dunia Barat yang paling kaya saat jumlah bukunya tidak melebihi1.800 jilid buku.

Sejarah juga mencatat bahwa Uskup Agung Raymond di Spanyol mendirikan Badan

Penterjemah di Todelo yang ditujukan guna menterjemahkan sebagian besar karangansarjana-sarjana Muslim tentang ilmu pasti, astronomi, kimia, kedokteran, filsafat, dll, dimanawaktu yang dibutuhkan untuk menterjemahkannya yaitu lebih dari satu setengah abad(1135-1284 M).

Dari pusat-pusat peradaban Islam yang meliputi Baghdad, Damaskus, Cordova, Sevilla,Granada dan Istanbul, telah memancarkan sinar gemerlap yang menerangi seluruh penjurudunia terlebih Cordova, Sevilla, Granada yang merupakan bagian dari kekuasaan Islam diSpanyol telah banyak memberikan kontribusi besar terhadap tumbuh dan berkembangnyaperadaban modern di dunia Barat.

PERIODE SETELAH DAULAT ABBASIYAH SAMPAI TUMBANGNYA KEKHILAFAHAN

TURKI UTSMANIPada masa Khilafah Utsmani, para ahli sejarah sepakat bahwa zaman Khalifah SulaimanAl-Qanuni (1520-1566 M) merupakan zaman kejayaan dan kebesaran yang pada masanyatelah jauh meninggalkan negara-negara Eropa di bidang militer, sains dan politik.

Pasca berakhirnya keluasaan Daulat Abbasiyah, kepemimpinan Islam berlanjut dengankepemimpinan Daulat Utsmaniyah. Daulat Utsmaniyah yang juga dikenal dengan sebutanKesultanan atau Kekaisaran Turki Ottoman, didirikan oleh Bani Utsman, yang selama lebihdari enam abad kekuasaannya (1299 s.d. 1923) dipimpin oleh 36 orang sultan, sebelumakhirnya runtuh dan terpecah menjadi beberapa negara kecil.

Kesultanan ini menjadi pusat interaksi antar Barat dan Timur selama enam abad. Pada

puncak kekuasaannya, Kesultanan Utsmaniyah terbagi menjadi 29 propinsi denganKonstantinopel (sekarang Istambul) sebagai ibukotanya. Pada abad ke-16 dan ke-17,Kesultanan Usmaniyah menjadi salah satu kekuatan utama dunia dengan angkatan lautnyayang kuat. Kekuatan Kesultanan Usmaniyah terkikis secara perlahan-lahan pada abad ke-19, sampai akhirnya benar-benar runtuh pada abad 20. Musuh-musuh Islam membutuhkanwaktu selama satu abad untuk melepaskan ikatan ideologi Islam dari tubuh umat Islam,yang pada akhirnya tanggal 3 Maret 1924 M yang bertepatan dengan tanggal 28 Rajab1342 Hijriah, melalui Mustafa Kemal Attaturk yang merupakan agen Inggris dananggota Freemasonry (sebuah organisasi Yahudi), membubarkan institusi KekhilafahanIslam terakhir di Turki dan menggantikannya dengan Republik Turki. Maka, sejak saat ituideologi Islam benar-benar terkubur ditandai dengan dihilangkannya institusi khilafah olehmajelis nasional Turki dan diusirnya Khalifah terakhir.

BEBERAPA CATATAN PENTING Menyimak betapa besar kontribusi Islam terhadap lahirnya peradaban Islam berskala duniaterutama dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi, sesungguhnya kemajuan yang dicapaiBarat pada mulanya bersumber dari peradaban Islam. Dunia Barat sekarang sejatinyaberterima kasih kepada umat Islam. Akan tetapi pada kenyataannya pihak Barat (nonMuslim) telah sengaja menutup-nutupi peran besar atas jasa para pejuang dan ilmuwanmuslim tersebut yang pada akhirnya terabaikan bahkan sampai terlupakan. Oleh karena itu,umat Islam perlu kembali menggelorakan semangat keilmuan para ilmuwan muslim atassumbangsihnya yang amat besar bagi peradaban umat manusia di dunia dalammenyongsong kembali kejayaan Islam dan umatnya.

Kita dapat menyimak, bahwa puncak pencapaian penguasaan sains dan teknologi padazaman kejayaan umat Islam masa lalu terkait erat dengan tegaknya sistem kekhilafahan,

Page 11: Document1

5/16/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15572005b49795991699f4ac4 11/12

dimana adanya sistem komando yang terintegrasi secara global yang peranan secara politiksejalan dengan peranan agama. Kita juga mendapatkan gambaran dalam sejarah bahwasosok para pemimpin terdahulu yang shaleh selain sebagai seorang negarawan yanghandal dan mumpuni, juga sebagai seorang „ulama wara‟ yang takut pada Rabb-nya,mencintai ilmu serta mencintai rakyatnya. Pada aspek ini kita bisa melihat adanya integrasitiga pilar utama dalam pembentukan peradaban Islam yaitu agama, politik dan ilmu

pengetahuan terpadu dalam satu kendali sistem kekhilafahan dibawah pimpinan seorangkhalifah.

Keberlangsungan sistem kekhilafahan terutama sejak zaman Daulat Umayyah dan DaulatAbbasiyah walaupun bersifat khalifatul mulk (estapeta kepemimpinan didasarkan padaketurunan/dinasti) yang adakalanya dipimpin oleh orang shaleh dan sekali waktu dipimpinoleh orang zhalim dan durhaka, tetapi seburuk-buruk kondisi pada masa kehilafahan, masih jauh lebih baik daripada masa setelah tercerabutnya kehilafahan, karena pada masakekhilafahan hukum Islam masih tegak dan ditaati oleh umat Islam, demikian juga adanyaketaatan terhadap berbagai fatwa para „ulama. 

Segala hal yang baik dari para pendahulu umat Islam seyogiannya menjadi cerminan

teladan bagi kita, sementara segala hal yang kurang baik, sejatinya dijadikan sebagaipelajaran yang sangat berharga.

Awal meredupnya peradaban Islam yang terjadi sejak abad ke-8 hijriah (abad 13 M) hinggaabad ke-14 hijriah (abad 20 M) yang telah mengakibatkan proses peralihan dari peradabanIslam ke keradaban Barat yang ditandai dengan masa pencerahan di dunia Barat sertaterjadinya penjajahan, penaklukan dan aneksasi terhadap negeri-negeri muslim oleharmada perang dari negara-negara Barat lebih disebabkan oleh melemahnya legitimasipolitik dunia Islam karena peran kekhilafahan cenderung bersifat simbol serta hanyasebatas seremonial saja hingga tumbangnya sistem kekhilafahan di dunia Islam. Darisitulah kemudian dimulainya hegemoni dunia Barat terhadap dunia Islam.

Jadi, sesungguhnya faktor utama kekalahan dan melemahnya peran umat Islam bukanlahterletak pada kuatnya pihak musuh-musuh Islam, tetapi lebih disebabkan oleh melemahnyakekuatan umat Islam yang diakibatkan oleh perbuatan kemaksiatan yang dilakukan.Kemaksiatan terbesar terutama berupa sikap menyekutukan Alloh Swt (musyrik) dalamberibadah serta tidak memperdulikan lagi atas berbagai aturan (syari‟at) yangdiperintahkan-Nya.

Perbuatan maksiat yang dilakukan oleh umat Islam itulah yang telah dikhawatirkan olehUmar bin Kaththabr.a. saat beliau menjadi Khalifah, hal ini sebagaimana dapat kita simakdari pesan tertulis beliau yang pernah disampaikannya kepada Sa‟ad bin Abi Waqash ketikaakan menghadapi sebuah pertempuran. Pada surat itu ditulis pesan sebagai berikut:

“Umar bin Kaththab ra. telah menulis sepucuk surat kepada Sa‟ad bin Abi Waqash r.a.:„Sesungguhnya kami memerintahkan kepadamu dan kepada seluruh pasukan yang kamupimpin, agar taqwa dalam segala keadaan, karena taqwa kepada Alloh merupakan seutama-utamanya persiapan dan strategi paling kuat dalam menghadapi pertempuran.Aku perintahkan pula kepadamu dan pasukan yang kamu pimpin agar benar-benar menjaga diri dari berbuat maksiat. Karena maksiat yang engkau perbuat pada saat berjuang lebih aku khawatirkan daripada kekuatan musuh, sebab engkau akan ditolong Alloh jika musuh-musuh Alloh telah berbuat banyak maksiat, karena jika tidak demikian kamu tidak akan punya kekuatan sebab jumlah kita tidaklah sebanyak jumlah pasukan mereka, dimana persiapan mereka berbeda dengan persiapan yang kita lakukan. Jika kita sama-sama berbuat maksiat sebagaimana yang dilakukan oleh musuh-musuh kita, maka kekuatan musuh akan semakin hebat. Sangatlah berat kita akan dapat mengalahkan musuh kita jika hanya mengandalkan pada kekuatan yang kita miliki, kecuali dengan mengandalkan 

ketaqwaan kita kepada Alloh dan senantiasa menjaga diri dari berbuat maksiat...” (Lihat :Kitab Al „Aqdul Farid jilid I, hlm. 101; Kitab Nihayatul Arab jilid VI, hlm. 168; Kitab Ikhbarul

Page 12: Document1

5/16/2018 1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/15572005b49795991699f4ac4 12/12

Umar wa Ikhbaru Abdullah bin Umar jilid I, hlm. 241-242; Kitab Ikbasu min Ikhbarul KhulafaAr-Rosyidin hlm 779, serta buku Jihad tulisan Dr. Mahfudz Azzam, hlm. 28).