155596108-103108073-pertusis.ppt
TRANSCRIPT
-
PERTUSISAlyda choirunnissa sudiratna 09711032 Pembimbing : dr Melita widyawati Sp.A
-
Definisi Infeksi akibat bakteri gram negatif bordetella pertusis pada saluran nafas sehingga meninmbulkan batuk heba yang khas ( IDAI, 2011)
-
PERTUSIS
*infeksi akut *serang saluran napas *sangat menular *batuk khas, sifat spasmodik / paroksis-mal *diakhiri tarikan napas panjang dan bunyi melengking (whoop)
-
PERTUSISDikenal-batuk 100 hari- batuk rejan- whooping cough - tussis quinta- violent coughMasa penularan7 hari terinfeksi - 21 hari ada gejala (std kataralis awal std paroksismal)
-
ETIOLOGIEtiologi :Bordetella pertussisGenus Bordetella punya 4 spesies :*Bordetella pertussis*Bordetella parapertussis*Bordetella bronkiseptika*Bordetella avium
-
ETIOLOGICiri-ciri Bordetella pertussis*Coccobacilus, bentuk ovoid*panjang 0,5 - 1 m, diameter 0,2 - 0,2 m *gram negatip *tidak berspora *tidak bergerak *berkapsul *pewarnaan toluidin blue granula bipo-ler metakromatik *media perbenihan : bordet gengou
-
EPIDEMIOLOGIEpidemiologi*penyebaran diseluruh dunia, berpendu-duk padat terutama di negara berkem-bang *manusia merupakan satu-satunya host *ditularkan melalui udara secara kontak langsung (droplet infection) *menyerang semua umur ( 2 minggu dewasa), terbanyak usia 1 5 thn.
-
EPIDEMIOLOGIEpidemiologi (2)*insidens di Amerika Serikat : -usia < 6 bln : 35%-usia < 1 thn : 45%-usia < 5 thn : 66%*Kematian dan jumlah kasus dirawat ter-banyak pada usia 6 bln pertama kehi-dupan
-
EPIDEMIOLOGIEpidemiologi (3)*Makin muda usia, makin berbahaya penya- kitnya *adanya program imunisasi, morbiditas mulai , tapi masih merupakan salah satu masalah kesehatan *tingkat ketularan pada anak non imunisasi 70 -100%, sedang yang di imunisasi 15 - 50% *gambaran klinis pada orang dewasa tidak khas, seringkali hanya subklinis
-
EPIDEMIOLOGICara penularanDroplet infection
Masa inkubasi6 20 hari dengan rata-rata 7 10 hari
-
PATOGENESISPatogenesis
Secara umum patogenesis infeksi Bordetella pertusis terjadi melalui 4 tingkatan :-perlekatan pada cilia dan multiplikasi-perlawanan terhadap mekanisme peja-mu-kerusakan lokal-timbul penyakit sistemik
-
PATOGENESISPatogenesis *Bordetella pertussis yang terhirup me-lalui udara pernapasan melekat pada cilia epithel saluran napas.*Setelah melekat terjadi multiplikasi dan menyebar keseluruh permukaan epithel saluran napas. *proses ini tidak invasif bakteriemia (-)
-
PATOGENESISPatogenesis *selama bermultiplikasi, bakteri mengha- silkan toksin yang menimbulkan gejala penyakit , yg terpenting :-pertusis toxintoxin sub unit Aaktivasi enzym membran seltoxin sub unit Bberikatan dgn reseptor sel target
-
PATOGENESISPatogenesis -LPF hambat migrasi limfosit dan makrofag ke daerah infeksi-Toxin mediated adenosine diphos-phate (ADP) atur sintesis protein didalam sitoplasma yang berakibat : perubahan fungsi fisiologis sel tar-get, termasuk limfosit (lemah dan mati) meningkatkan pengeluaran hista-min dan serotonin
-
PATOGENESISPatogenesis memblokir beta adrenergikmeningkatkan aktivitas insulin kadar gula darah -Dermonecrotic toxin heat labile cytoplasmic toxin yang menyebabkan kontraksi otot polos pembuluh darah dinding trakhea menyebabkan iskemia dan nekrosis trakhea
-
PATOGENESISPatogenesis -Sitotoksin bersifat menghambat sintesa DNA sebabkan siliostasis dan kema-tian sel -Pertusis lipopolysaccharid (endotoksin) tidak terlalu penting pd proses patogenesis*Toksin peradangan ringan dgn hiperpla-sia jaringan limfoid peribronkial*terbentuk mukus pada permukaan cilia batuk dan gangguan fungsi cilia
-
PATOGENESISPatogenesis *mudah terjadi infeksi sekunder ter-sering oleh :Streptokokus pneumoniaeHaemofilus influenzaeStafilokokus aureus* mukus tertumpuk sumbatan jalan napaskolaps paru (atelektasis)
-
PATOGENESISPatogenesis * serangan batuk gangguan oksigenisasi- hipoksemia- sianosis efek valsava
-
BordetellapertusisBronkusBronkiolusMukosa :Fokal nekrosis +Sebukan sel radangPeribronkial-intertitial-penumonitisSumbatanjalan napasEksudatmukopurulenLPT -> lymphocytosispromoting factorPATOGENESISAtelektasisbronkiektasiLimfositosis7-10 hrBatukMelekat pd cilia epithel
-
Peribronkial-intertitial-penumonitisSumbatanjalan napasEksudatmukopurulenAtelektasisbronkiektasiBatuk spasmodikFrenulum lidah robekAspirasi pneumoniaHipoksiaDehidrasi Efek valsava
-
GAMBARAN KLINIKGambaran klinikSecara umum gambaran klinik terdiri dari :*stadium kataralis*stadium paroksismal (spasmodik)*stadium konvalesenManifestasi klinis bergantung :*etiologi*umur*status imunisasi
-
GAMBARAN KLINIKGambaran klinik Gejala pada anak < 2 tahun :-batuk paroksismal (100%)-whoop (60 - 70%)-emesis (66 - 80%)-dispnea (70 - 80%)-kejang (20 - 25%)Anak lebih besar :manifestasi klinis lebih ringanlama sakit lebih pendekkejang lebih jarang
-
GAMBARAN KLINIKGambaran klinik Std. Kataralis (1 - 2 minggu)- menyerupai gejala infeksi saluran napas atas : pilek (rhinorreha)injeksi konjungtivalakrimasi-panas tidak terlalu tinggi-batuk ringan malam hariSukar dibedakan dengan common cold
-
GAMBARAN KLINIKGambaran klinik (4)Pada stadium kataralis :- mikoorganisme tersebar di dalam inti droplet-sangat infeksius-kuman paling mudah di isolasi
-
GAMBARAN KLINIKGambaran klinik Std. Spasmodik (2 - 4 minggu)-batuk memberat-khas : batuk spasmodik / paroksismal panjang batuk (5 -10 x) diakhiri tarikan napas panjang dan bunyi melengking (whooping)-muntah / lendir kental
-
GAMBARAN KLINIKGambaran klinik (6)-efek valsava-hipersalivasi-lakrimasi-hiperhidrasi -apatis-berat badan menurun-batuk mudah dibangkitkan dengan stres emosional (menangis, sedih, gembira) dan aktivitas fisik
-
GAMBARAN KLINIKGambaran klinik (6)Std. Konvalesensi (1 - 2 minggu)-serangan batuk berkurang-batuk akan menghilang setelah 2 3 minggu-napsu makan timbul lagi
-
LABORATORIUMLaboratorium-leukosit : 20.000 - 40.000 / mm3-limfosit : 70 - 80% (limfositosis absolut) akhir std. kataralis atau std paroksismal-isolasi kuman Bordetella pertussis :std kataralis 95 100%std paroksismal 94% pada minggu ke-3 dan menurun sampai 20% untuk waktu berikutnya
-
LABORATORIUMLaboratorium-serologis : uji Ouchnulony presipitasi antibodi pertusis
-tes serologis berguna pada std lanjut pe-nyakit
-cara Elisa untuk tentukan serum Ig M,Ig G dan Ig A terhadap FHA (filamentous hem-aglutinin) dan PT (pertusis toxin)
-
Foto torak Infiltrat perihiler atau edema, penyulit : atelektasis atau empiema
-
Biakan Ditemukan organisme pada apusan nasofaring ( bahan media Bordet Gengeo ) dengan mengunakan media transport ( Regan- lowe )
-
INDIKASI RAWATIndikasi rawat-dehidrasi-sianosis-henti napas-kejang-kesadaran menurun-pneumonia-bayi < 3 bln
-
DIAGNOSISDiagnosis-anamnesis -pemeriksaan fisik -laboratorium (isolasi kuman, darah tepi lekositosis dengan limfositosi absolut)Anamnesis :*riwayat kontak*serangan khas batuk paroksismal dan bunyi whoop yang jelas*riwayat imunisasi
-
Pemeriksaan Fisik Stadium kataral Peningkatan suhuStadium paroksimal muka merah atau sianosis, Lidah menjulur Hipersalivasi LakrimasiDistensi vena leher Penurunan berat badan Stadium konvelenses petekie kepala/ leher Perdarahan konjuntiva Crackles difus
-
DIAGNOSIS BANDINGDiagnosis banding 1.Infeksi dengan Bordetella parapertusis, B bronchoseptica penyakit lebih ringan
2.Infeksi dengan Adenovirus serotipe 1,2, 3 dan 5. disebut : pertusis like syndrome.Gejala sama dengan pertusis lebih ringan, dibedakan dengan biakan dan tes serologis
-
DIAGNOSIS BANDINGDiagnosis banding 3.Infeksi dengan klamidia, terjadi infeksi saluran napas 2 -12 minggu setelah lahir. Gejala: - tidak panas- napas cepat dan dangkal- batuk paroksismal- darah tepi hipereosinofilia- foto paru hiperinflasi (konsoli- dasi dan banyak udara) Eosi- nophilic Pertusoid Pneumo- nitis
-
DIAGNOSIS BANDINGDiagnosis banding 4.Trakeobronkitis gejala berupa : -batuk-suara parau- tridor inspirasi (sumbatan jalan napas)5. Bronkiolitis :-ekspirasi memanjang-wheezing-ronkhi kering6. Aspirasi benda asing di saluran napas
-
DIAGNOSIS BANDINGDiagnosis banding (4) 7.Pada bayi perlu dipikirkan :-bronkiolitis-pneumonia bakterial-sistik fibrosis-tuberkulosis-penyakit yang menyebabkan limf-adenopatia dengan penekanan di luar trakhea dan bronkhus
-
KOMPLIKASIKomplikasi A.Saluran napas-bronkopneumonia - bronkitis - otitis media - atelektasis - emfisema pulmonum - bronkiektasi - aktivasi tuberkulosis - pneumotoraks - subkutan / interstitiel emfisema
-
KOMPLIKASIKomplikasi Pneumonia merupakan penyulit paling sering sebabkan kematian 90% pada anak < 3 tahun
Pneumonia dapat disebabkan Bordetella pertussis sendiri, tapi lebih sering disebab-kan bakteri sekunder Haemophylus influen-zae, Streptokokus pnemumoniae, Stafilo-kokus aureus, Stafilokokus pyogenes
-
KOMPLIKASIKomplikasi B.Sistim saraf pusat-hipoksia dan anoksia (batu berkepan-jangan dan sumbatan lendir) - perdarahan subaraknoid masif (tekanan intrakranial akibat batuk) -ensefalopatia -gangguan elektrolit
-
KOMPLIKASIKomplikasi (4)C.Lain-lain-hemoptisis (batuk hebat) -epistaksis -hernia inguinalis -prolaps rekti -kelaparan
-
TATALAKSANATatalaksana1.Umum*isolasi *bersihkan / isap lendir *pantau secara berkala tanda vital *cairan dan kalori sesuai dgn kebutuhan harian *hindari makanan / minuman yg merang-sang batuk *bila tidak dapat makan / minum cairan parenteral *Bila perlu O2
-
TATALAKSANATatalaksana (2)2.Khusus*Eritromisin : 50 mg / kg bb / hari / 3 - 4 dosis / 7 hari *Ampicillin : 100 mg / kg bb / hari / 3 - 4 dosis *Spiramisin : 50 mg / kg bb / hari / 3 ds *Kloramfenikol : 50 100 mg / kg bb / hari / 3-4 dosis
-
TATALAKSANATatalaksana (3) *Co-trimoksazole (ds trimetoprim) 6 9 mg / kg bb / hari / 2 dosisAntibiotika tidak merubah perjalanan pe-nyakit, hanya mengurangi penyebaran pe-nyakit dan menyembuhkan komplikasi se-perti radang paru pneumonia
-
TATALAKSANATatalaksana (4)Beberapa peneliti usul :-kortiko-steroid terutama bayi pada std paroksismaldexametason : 0,5 mg / kg bb/ hari / i.v / 3dosis prednison : 1-2 mg / kg bb / hari / os / 3 dosis hidrokortison : 30 mg / kg bb / hari / i.v / 3 dosis /
-
TATALAKSANATatalaksana (5)-Human hyperimummune globulin dipertimbangkan diberi pada :anak usia < 1 tahunberat badan < 10 kg, dosis : 1,25 - 2,5 cc / i.m.
-
TATALAKSANATatalaksana (6)Sebagian peneliti melaporkan bila diberi pd std kataralis frekuensi episode batuk paroksismal , sedangkan pada std parok-sismal sama sekali tidak bermanfaat. Sebagian peneliti katakan bahwa sama sekali tidak bermanfaat walaupun diberi pada std kataralis
-
PENCEGAHANPencegahan1. Imunisasi aktif-vaksin pertusis dari Bordetella pertusis yang telah dimatikan -diberi bersama vaksin difteri dan tetanus -dosis imunisasi dasar 12 IU -diberi 3 kali dengan jarak 1 - 2 bulan, sejak usia 2 bulan -anak usia > 7 tahun tidak memerlukan imunisasi rutin lagi
-
PENCEGAHANPencegahan (2)-bila prevalensi tinggi imunisasi dapat dimulai pada usia 2 minggu dengan ja- rak 4 minggu
2. Imunisasi pasifAntibodi dari ibu menembus barrier plasenta dalam jumlah sedikit daya lindung kurang
-
PENCEGAHANPencegahan (3)
3.Kontak dengan penderita pertusis* Imunsasi pasif : Human Hyperimune Globulin (HHG) kurang efektif diper- timbangkan pada anak usia < 2 tahun, belum di imunisasi dan dekat dengan penderita
-
PENCEGAHANPencegahan (4)
*Khemoprofilaksis Eritromisin : 50 mg / kg bb / hari / 3 - 4 dosis / 7 hari bila masa inkubasi berlalu, gejala klinik tidak ada lakukan imunisasi dasar atau ulangan
-
PROGNOSISPrognosis-Bergantung usia anak yang lebih tua prognosis lebih baik.
-Bayi mempunyai risiko kematian 0,5 1% ensefalopatia
-Observasi jangka panjang keadaan apnea atau kejang akan menyebabkan gangguan intelektual di kemudian hari