108789211 pengertian dan peranan transpirasi bagi tanaman

12
1.1 Pengertian Dan Peranan Transpirasi bagi tanaman Pengertian transpirasi Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanaman melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangna tersebut sangat kecil dibanding dengan yang hilang melalui stomata Sebagian besar dari air, sekitar 99 persen, yang masuk kedalam tumbuhan meninggalkan daun dan batang sebagai uap air. Proses tersebut dinamakan transpirasi. Sebagian besar dari jaringan yang terdapat dalam daun secara langsung terlibat dalam transpirasi. Pada waktu transpirasi, air menguap dari permukaan sel palisade dan mesofil bunga karang ke dalam ruang antar sel. Dari ruang tersebut uap air berdifusi melalui stomata ke udara. Air yang hilang dari dinding sel basah ini diisi air dan protoplas. Persediaan air dari protoplas, pada gilirannya, biasanya diperoleh dari gerakan air dari sel-sel sekitarnya, dan akhirnya tulang daun, yang merupakan bagian dari sistem pembuluh yang meluas ke tempat persediaan air dalam tanah. Peranan Transpirasi bagi Tanaman

Upload: ayu-hilyatul-millah

Post on 12-Aug-2015

427 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: 108789211 Pengertian Dan Peranan Transpirasi Bagi Tanaman

1.1 Pengertian Dan Peranan Transpirasi bagi tanaman

Pengertian transpirasi

Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap

dari jaringan tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari

jaringan tanaman melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi

kehilangna tersebut sangat kecil dibanding dengan yang hilang melalui stomata

Sebagian besar dari air, sekitar 99 persen, yang masuk kedalam tumbuhan

meninggalkan daun dan batang sebagai uap air. Proses tersebut dinamakan

transpirasi. Sebagian besar dari jaringan yang terdapat dalam daun secara

langsung terlibat dalam transpirasi. Pada waktu transpirasi, air menguap dari

permukaan sel palisade dan mesofil bunga karang ke dalam ruang antar sel. Dari

ruang tersebut uap air berdifusi melalui stomata ke udara. Air yang hilang dari

dinding sel basah ini diisi air dan protoplas. Persediaan air dari protoplas, pada

gilirannya, biasanya diperoleh dari gerakan air dari sel-sel sekitarnya, dan

akhirnya tulang daun, yang merupakan bagian dari sistem pembuluh yang meluas

ke tempat persediaan air dalam tanah.

Peranan Transpirasi bagi Tanaman

Proses transpirasi pada tumbuhan dapat membawa keuntungan bagi

kehidupannya. Diantara keuntungan itu adalah sebagai berikut:

Menjaga stbilitas suhu tubuh. Karbondioksida yang masuk melalui stomata

yang terbuka saat terjadi transpirasi dapat dimanfaatkan untuk proses

memasak makanan pembentukan energi.

Memungkinkan percepatan laju pengangkutan unsur hara melalui

pembuluh xilem.

Menjaga transpor pasif atau turgiditas sel agar tetap berada pada kondisi

optimal. Tugiditas ini yang menyebabkan bentuk sel pada tumbuhan tetap.

TRANSPIRASIA.Pengertian Transpirasi    Transpirasi adalah peristiwa perubahan air menjadi uap air, yang naik ke udara melalui jaringan hidup tumbuh-tumbuhan, yaitu yang biasa melalui stomata daun, lentisel dan cuticula. Besarnya

Page 2: 108789211 Pengertian Dan Peranan Transpirasi Bagi Tanaman

transpirasi tergantung dari jenis tumbuhan, suhu, kelembaban, kecepatan angin, tekanan udara dan sinar matahari.    Selain itu ada yang menyebutkan transpirasi adalah evaporasi air dari tumbuhan termasuk gerakan air melalui seluruh kesatuan tanah-tumbuhan-atmosfer.    Faktor – faktor lingkungan yang mempengaruhi transpirasi adalah :1)    Cahaya2)    Suhu3)    Defisit tekanan uap air4)    Ketersediaan airB.Kegiatan transpirasi dipengaruhi oleh banyak faktor baik faktor dalam ataupun faktor luar, antara lain:1. Faktor Intrnal :a. Stomata : jumlah per satuan luas, letak/ lokasi stomata (permukaan bawah atau atas daun, timbul/ tenggelam), waktu bukaan stomata, banyak sedikitnya stomata, bentuk stomatab. Daun : warna daun (kandungan klorifil daun), posisinya menghadap matahari atau tidak, besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu di permukaan daun2. Faktor Eksternal :a. Sinar matahari : sinar matahari menyebabkan membukanya stomata dan gelap menyebabkan tertutupnya stomata, jadi semakin tinggi intesitas sinar matahari yang diterima daun, maka kecepatan transpirasi akan semakin tinggi.b. Temperatur : kenaikan temperatur menambah tekanan uap di dalam daun, serta menambah tekanan uap di luar daun. Tetapi berhubung udara di luar daun itu tidak terbatas, maka tekanan uap tidak akan setinggi tekanan yang terkurung di dalam daun. Akibatnya, uap air akan mudah berdifusi dari dalam daun ke udara bebas. Jadi semakin tinggi temperatur, kecepatan transprasi akan semakin tinggi pula.c. Kelembaban udara : udara yang basah akan menghambat transpirasi sedangkan udara yang kering akan memperlancar transpirasi.d. Angin : angin mempunyai pengaruh ganda yang cenderung saling bertentangan terhadap laju transpirasi. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa angin cenderung untuk meningkatkan laju transpirasi, baik di dalam naungan atau cahaya, melalui penyapuan uap air. Akan tetapi, di bawah sinar matahari, pengaruh angin terhadap penurunan suhu daun, dengan demikian terhadap penurunan laju transpirasi, cenderung lebih penting daripada pengaruhnya terhadap penyingkiran uap air. Oleh karena itu dalam udara yang bergerak, besarnya lubang stomata mempunyai pengaruh lebih besar terhadap transpirasi daripada dalam udara tenang. Tetapi efek angin secara keseluruhan adalah selalu meningkatkan transpirasi.e. Keadaan air di dalam tanah : air di dalam tanah ialah satu-satunya sumber yang pokok, dari mana akar-akar tanaman mendapatkan air yang dibutuhkannya. Laju transpirasi dapat dipengaruhi oleh kandungan air tanah dan laju absorbsi air dari akar. Pada siang hari, biasanya air ditranspirasikan dengan laju yang lebih cepat daripada penyerapannya dari tanah. Hal tersebut menimbulkan defisit air dalam daun. Pada malam hari akan terjadi kondisi yang sebaliknya, karena suhu udara dan suhu daun lebih rendah. Jika kandungan air tanah menurun, sebagai akibat penyerapan oleh akar, gerakan air melalui tanah ke dalam akar menjadi lebih lambat.

  Secara umum yang dimaksud dengan penguapan adalah suatu proses pergerakan molekul-molekul zat cair dari permukaan zat cair tersebut ke udara bebas. Hilangnya air dari tubuh tumbuhan sebagian besar melalui permukaan daun disebut sebagai transpirasi.Pada umumnya transpirasi ini terjadi melalui daun akan tetapi dapat juga melalui permukaan tubuh yang lainnya seperti batang. Oleh karena itu dikenal 3 jenis transpirasi, yaitu transpirasi melalui stomata, melalui kutikula, dan melalui lentisel. Walaupun demikian, bahasan transpirasi ini biasanya bibatasi pada masalah-masalah transpirasi melalui daun, karena sebagian besar hilangnya molekul-

Page 3: 108789211 Pengertian Dan Peranan Transpirasi Bagi Tanaman

molekul air ini lewat permukaan daun tumbuhan.Mengingat akan pentingnya pemahaman tentang proses transpirasi, maka diadakanlah praktikum ini dengan tujuan untuk mengetahui kecepatan transpirasi dan untuk mengetahui jumlah air yang yang diuapkan / satuan luas daun dalam waktu tertentu.Sebatang tumbuhan yang tumbuh di tanah dapat dibayangkan sebagai dua buah sistem percabangan, satu di bawah dan satu di atas permukaan tanah. Kedua sistem ini dihubungkan oleh sebuah sumbu utama yang sebagian besar terdapat di atas tanah. Sistem yang berada di dalam tanah terdiri atas akar yang bercabang-cabang menempati hemisfer tanah yang besar. Akar-akar terkecil terutama yang menempati bagian luar hemisfer tersebut. Sistem yang terdapat di atas permukaan tanah mencakup suatu hemisfer serupa, dengan permukaan yang ditempati oleh cabang-cabang kecil berdaun lebat. Secara kolektif akar-akar kecil membentuk permukaan luas yang berhubungan dengan tanah, dan sama halnya dengan daun-daun yang juga membentuk permukaan luas yang berhubungan dengan udara. Dalam keadaan normal, sel-sel bergbagai akar dikelilingi oleh larutan tanah yang mempunyai tekanan osmosis umumnya di bawah −2 bar (atmosfer), dan sering kali hampir nol, sedangkan sel-sel daun dan bagian-bagian lain yang berada di atas tanah dikelilingi oleh udara tak jenuh yang kemampuan menyerap airnya beberapa bar. Karena sumbu yang menghubungkan akar dan daun memungkinkan air mengalir dengan tahanan yang wajar, maka tidak dapat dielakkan lagi bahwa air akan mengalir sepanjang gradasi tekanan air yang membentang dari tanah ke udara dalam tubuh tumbuhan. Oleh karena itu seluruh tumbuhan dapat dibandingkan dengan sebuah sumbu lampu, yang menyerap air dari tanah malalui akar, mengalirkannya melalui batang dan kemudian menguapkannya ke udara dari daun-daun (Loveless, 1991).Meskipun air merupakan penyusun utama tubuh tumbuhan namun sebagian besar air yang diserap akan dilepaskan kembali ke atmosfer dan hanya sebagian kecil yang digunakan untuk proses metabolisme dan mengatur turgor sel. Hilangnya air dari tubuh tumbuhan terjadi melalui proses transpirasi dan gutasi (Soedirokoesoemo, 1993).Transpirasi adalah hilangnya air dari tubuh-tumbuhan dalam bentuk uap melalui stomata, kutikula atau lentisel (Soedirokoesoemo, 1993).Ada dua tipe transpirasi, yaitu (1) transpirasi kutikula adalah evaporasi air yang terjadi secara langsung melalui kutikula epidermis; dan (2) transpirasi stomata, yang dalam hal ini kehilangan air berlangsung melalui stomata. Kutikula daun secara relatif tidak tembus air, dan pada sebagian besar jenis tumbuhan transpirasi kutikula hanya sebesar 10 persen atau kurang dari jumlah air yang hilang melalui daun-daun. Oleh karena itu, sebagian besar air yang hilang melalui daun-daun (Loveless, 1991).Kecepatan transpirasi berbeda-beda tergantung kepada jenis tumbuhannya. Bermacam cara untuk mengukur besarnya transpirasi, misalnya dengan menggunakan metode penimbangan. Sehelai daun segar atau bahkan seluruh tumbuhan beserta potnya ditimbang. Setelah beberapa waktu yang ditentukan, ditimbang lagi. Selisih berat antara kedua penimbangan merupakan angka penunjuk besarnya transpirasi. Metode penimbangan dapat pula ditujukan kepada air yang terlepas, yaitu dengan cara menangkap uap air yang terlepas dengan dengan zat higroskopik yang telah diketahui beratnya. Penambahan berat merupakan angka penunjuk besarnya transpirasi (Soedirokoesoemo, 1993).Proses transpirasi ini selain mengakibatkan penarikan air melawan gaya gravitasi bumi, juga dapat mendinginkan tanaman yang terus menerus berada di bawah sinar matahari. Mereka tidak akan mudah mati karena terbakar oleh teriknya panas matahari karena melalui proses transpirasi, terjadi penguapan air dan penguapan akan membantu menurunkan suhu tanaman. Selain itu, melalui proses transpirasi, tanaman juga akan terus mendapatkan air yang cukup untuk melakukan fotosintesis agar kelangsungan hidup tanaman dapat terus terjamin (Anonim, 2009).Transpirasi juga merupakan proses yang membahayakan kehidupan tumbuhan, karena kalau transpirasi melampaui penyerapan oleh akar, tumbuhan dapat kekurangan air. Bila kandungan air melampaui batas minimum dapat menyebabkan kematian. Transpirasi yang besar juga memaksa

Page 4: 108789211 Pengertian Dan Peranan Transpirasi Bagi Tanaman

tumbuhan mengedakan penyerapan banyak, untuk itu diperlukan energi yang tidak sedikit (Soedirokoesoemo, 1993).

transpirasi dan evaporasiTranspirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap air dari

jaringan tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan

tanaman melalui bagian tanaman lain dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangan

tersebut sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui stomata. Oleh sebab

itu, dalam perhitungan besarnya jumlah air yang hilang dari jaringan tanaman

umumnya difokuskan pada air yang hilang melalui stomata (Lakitan,2004).

Menurut Kimball (1994) hanya 1-2% dari seluruh air yang ada dalam tubuh

tumbuhan digunakan dalam fotosintesis atau dalam kegiatan metabolic sel-sel

daunnya. Sisanya menguap dari daun dalam proses transpirasi. Bila stomata

terbuka, uap air ke luar dari daun. Jika daun itu harus terus berfungsi dengan baik

maka air segar harus disediakan kepada daun untuk menggantikan yang hilang pada

waktu transpirasi.

Transpirasi merupakan proses penguapan molekul air melalui stomata. Proses

transpirasi akan menyebabkan potensial air lebih rendah dibandingkan batang

ataupun akar. Akibatnya, daun seolah-olah menghisap air dari akar. Transpirasi juga

bisa melalui kutikula dan lentisel (Akhyar,2001).

Untuk menguapkan air, tumbuhan butuh energy baru atau berubah energy

menjadi panas. Dengan demikian, transpirasi menimbulkan pengaruh pendinginan

pada daun. Kebutuhan panas untuk menguapkan air berasal dari sinar matahari

yang disalurkan melalui cahaya langsung, radiasi dan konveksi. Air merupakan

bagian terbesar dari jaringan tumbuhan, semua proses tumbuh dan berkembang

terjadi karena adanya air. Air mengalami siklus di permukaan bumi, dapat dilihat

pada proses transpirasi dan evaporasi (Peter,1992).

Evaporasi adalah difusi molekul cairan ke udara, molekul dibebaskan melalui

evaporasi dalam bentuk gas. Bentuk gas dari air disebut uap air. Air sebagian besar

secara konstan dievaporasikan dari sel tumbuhan yang basah ke udara pada rongga

interseluler atau atmosfer terbuka. Transpirasi sama halnya dengan evaporasi

(Lakitan,2004).

Transpirasi dapat terjadi melalui stomata yang disebut transpirasi stomata

dan bila transpirasi terjadi melalui bagian kutikula maka disebut transpirasi kutikula.

Transpirasi yang terjadi pada stomata terjadi pada saat stomata membuka yang

terjadi pada siang hari, sebaliknya pada malam hari atau pada malam hari atau pada

saat cuaca mendung maka stomata tertutup atau menutup diri (Dwijoseputro,1985).

Bower (1961) juga menyatakan transpirasi selain melalui stomata dan

kutikula juga terjadi lewat lentisel. Proses ini terjadi karena hilangnya air sekitar 80-

90% dari jumlah air total pada temperature tetap pada tumbuhan. Daun mempunyai

permukaan yang luas dan tempat berlangsungnya fotosintesis yang menghasilkan

panas sehingga penguapan air dalam bentuk gas lebih banyak ditambahkan lagi,

bahwa air yang hilang kebanyakan dari stomata. Stomata pada siang hari

Page 5: 108789211 Pengertian Dan Peranan Transpirasi Bagi Tanaman

mekanisme membuka dan menutupnya stomata juga dipengaruhi dalam peristiwa

transpirasi dari tumbuhan.

            Daun mempunyai peranan yang sangat penting dalam hilangnya molekul air

dari tumbuhan. Diketahui air merupakan salah satu komponen organic yang penting

bagi tanaman. Didalam tubuh tanaman air berfungsi sebagai pelarut, air dapat

membuat lingkungan yang sesuai untuk berlangsungnya proses fisiologi, dan juga

merupakan bagian penyusun tanaman seperti sitoplasma. Jumlah air yang

terkandung pada tanaman tergantung pada jenis tanaman tersebut, misalnya

tanaman herba lebih banyak mengandung air dibandingkan tanaman perdu. Air

yang terkandung pada keseluruhan tubuh tanaman berkisar antara 80-90%, kadar

air untuk tiap-tiap tanaman berbeda-beda sesuai dengan habitat dan spesiesnya. Air

mengisi hamper seluruh bagian tanaman tersebut (Kimball,1994).

            Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transpirasi yaitu cahaya (tumbuhan

lebih cepat bertranspirasi bilamana terbuka terhadap cahaya dibandingkan dengan

dalam gelap). Suhu yaitu tumbuhan bertranspirasi lebih cepat pada suhu tinggi.

Pada suhu 30oC daun dapat bertranspirasi tiga kali lebih cepat dibandingkan pada

suhu 20oC. Kelembaban yaitu laju transpirasi juga dipengaruhi oleh kelembaban

bahan nisbi udara sekitar laju difusi setiap substansi menurun karena perbedaan

konsentrasi substansi dalam kedua daerah tersebut menurun. Angin yaitu adanya

angin lembut juga mempengaruhi dan meningkatkan laju transpirasi. Air tanah yaitu

tumbuhan tidak dapat bertranspirasi dengan cepat jika kelembaban yang hilang

tidak digantika oleh air segar dari tanah (Kimball,1994).

            Pergerakan masuknya air pada tumbuhan adalah melaluli akar dan jalan

difusi dan osmosa, yang berupa pengisapan air dari dalam tanah. Akan tetapi

pemasukan air pada tumbuhan itu haruslah seimbang dengan pengeluaran air agar

tercapai keseimbangan air pada tumbuhan tersebut. Untuk itu air tersebut

hendaklah dikeluarkan dengan cara penguapan yaitu dengan cara transpirasi dan

evaporasi(Dwijoseputro,1985).

            Air yang melewati stomata lebih banyak dibandingkan dengan air yang

keluar melalui kutikula dan epidermis, karena kutikula mempunyai sifat yang lebih

permeabilitas terhadap air. Pergerakan air pada tumbuhan tidak di daun, tetapi di

akar dengan jalan osmosis dan difusi yang berupa pengisapan air dalam tanah. Akan

tetapi pemasukan air pada tumbuhan itu haruslah seimbang dengan pengeluaran

air,agar tercapai keseimbangan air pada tumbuhan tersebut. Untuk itu air tersebut

hendaklah dikeluarkan dengan cara penguapan, yaitu transpirasi dan evaporasi

(Delvin,1975).

            Proses fisiologi dari suatu tanaman tidak dapat berjalan lancer tanpa adanya

air yang cukup. Air sangat penting dalam reaksi-reaksi metabolisme tubuh. Dengan

adanya air maka mineral-mineral yang ada di dalam tubuh dan hasil-hasil

pembentukan makanan di daun diangkut ke jaringan tertentu dalam bentuk terlarut

dalam air tersebut (Kramer,1960).

            Bidwell (1979) menyatakan hilangnya air dari permukaan daun kebanyakan

akibat proses transpirasi. Transpirasi sesungguhnya adalah proses penguapan air

dari permukaan sel dan hilangnya melalui susunan anatomi tumbuhan seperti

Page 6: 108789211 Pengertian Dan Peranan Transpirasi Bagi Tanaman

stomata, lentisel dan kutikula. Jumlah air yang hilang pada transpirasi sangat besar

seperti tumbuhan tropis dapat mencapai 500 liter/hari, sedangkan untuk tumbuhan

padang pasir lebih sedikit yaitu sekitar 25 liter/hari.

            Mekanisme membuka dan menutupnya stomata adalah karena perubahan-

perubahan turgor dan perubahan turgor adalah karena perubahan konsentrasi nilai

osmosis dari sel penutup. Pada pagi hari amilum masih ditemukan pada sel penutup

stomata. Pengaruh sinar-sinar matahari membangkitkan klorofil-klorofil untuk

berfotosintesis, maka kadar CO2 didalam sel tersebut menurun karena sebagian

karbondioksida mengalami reduksi menjadi CH2O. Karena peristiwa-peristiwa reduksi

maka berkuranglah ion-ion H+. Sehingga PH menjadi naik, kenaikan PH berguna

untuk menaikan enzim Phosphorelase untuk mengubah amilum di dalam sel. Dengan

terbentuknya glukosa I-Phospat maka nilai osmosis di dalam sel-sel penutup menjadi

naik yang menyebabkan air masuk ke dalam sel penutup dari sel-sel tetangga.

Pertambahan volume akan menyebabkan terjadinya perubahan turgor, sehingga sel

penutup mengembang pada bagian yang tipis, akibatnya stomata terbuka

(Dwijoseputro,1985).

            Air adalah unsur yang terbesar dalam penyusun makhluk hidup yang

merupakan salah satu komponen yang penting dalam pelarut sitoplasma. Air yang

terkandung dalam tubuh tanaman berkisar antara 5-95% tetapi tidak semua air yang

berada dalam tubuh tanaman itu dapat dimanfaatkan oleh tanaman untuk

kelangsungan hidupnya melainkan hilang sebagian, yang dikenal dengan evaporasi.

Evaporasi merupakan adanya respon terhadap temperature dan ini adalah dasar

yang penting bagi kehidupan tumbuhan, dimana molekul gas berdifusi lebih cepat

daripada temperature tinggi. Kehilangan air bagi tanaman juga dipengaruhi oleh

lingkungan tempat tanaman itu hidup. Tumbuhan yang hidup didaerah tropika

kehilangan airnya bisa mencapai 500 liter/hari, sedangkan pada tanaman padang

pasir seperti kaktus, kehilangan airnya kurang dari 25 liter/hari. Ini karena daerah

padang pasir persediaan airnya sangat minim, dan permukaan dari kaktus sangat

kecil (Bidwell,1979).

            Transpirasi yang melalui kutikula lebih sedikit dibandingkan dengan stomata

karena pada kutikula terjadi difusi uap air dengan langsung mengakibatkan uap air

dan terdapat lapisan penghalang pada kutikula seperti kutin, lilin dan yang lain yang

akan memperlambat proses hilangnya air dari permukaan daun tersebut

(Kimball,1994).

            Transpirasi pada tanaman berbeda dengan transpirasi pada manusia. Pada

manusia transpirasi dilakukan oleh kelenjar-kelenjar kulit, dimana bukan air saja

melainkan juga zat-zat sampah turut dikeluarkan dari badan. Pada tanaman,

transpirasi juga pada hakekatnya adalah suatu penguapan air yang membawa

garam-garam mineral dari dalam tanah. Transpirasi juga bermanfaat didalam

hubungan penggunaan sinar (panas) matahari. Kenaikan temperature yang

membahayakan dapat dicegah karena sebagian dari sinar matahari yang memancar

itu digunakan untuk penguapan air (Dwijoseputro,1985).

Page 7: 108789211 Pengertian Dan Peranan Transpirasi Bagi Tanaman

Menurut Wilkins (1984), luas daun dapat dihitung berdasarkan perbandingan

berat replika daun dengan berat total kertas. Pilihan metoda ini didasarkan pada

teknis dan prinsipnya yang sederhana. Bower (1961) menyatakan bahwa luas daun

dipengaruhi oleh ketersediaan tanah, tempat ia tumbuh dan nutrisinya. Factor

lingkungan juga mempengaruhi luas daun dan besar kecilnya daun.

Menurut Kimball (1994), bahwa tekstur dan struktur daun dari suatu tanaman

akan menentukan kecepatan transpirasinya, contohnya tanaman yang mempunyai

daun yang tipis dan tanpa dilapisi oleh kutikula, lilin ataupun bulu-bulu daun akan

mengalami transpirasi paling cepat dibandingkan dengan daun yang tebal dan

ditutupi lapisan kutikula, lilin dan bulu-bulu daun. Begitu juga halnya dengan tempat

tumbuh tanaman, apabila tanaman yang tumbuh di daerah kering akan mudah

mengalami transpirasi dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh ditempat

lembab.

Luas daun sangat mempengaruhi terjadinya proses transpirasi. Semakin lebar

suatu daun maka semakin cepat terjadinya transpirasi, dan sebaliknya semakin

sempitnya daun maka semakin lambat terjadinya transpirasi (Salisbury and

Ross,1995).

2. Perkiraan Kecepatan Evaporasi Daun

Pada tabel 2, dapat dilihat bahwa kecepatan evaporasi yang paling tinggi

terdapat pada Melastoma malabatrichum  pada interval pertama yaitu 30

menit sebesar .0,0000579 gr/cm2/menit. Menurut Dwidjoseputro (1986) bahwa

besarnya evaporasi ini dipengaruhi oleh luas daun. Semakin luas permukaan daun

maka kecepatan evaporasi akan semakin tinggi,ketebalan daun juga mempengaruhi

kecepatan evaporasi. Teori ini berbeda dengan hasil praktikum karena pada luas

permukaan daun yang lebih besar, kecepatan evaporasinya kecil. Sedangkan hasil

luas permukaan daun kecil, kecepatan evaporasinya tinggi. hal ini mungkin karena

factor lingkungan dan waktu. Kecepatan perjalanan zat melalui xylem dan floem

dipengaruhi oleh kecepatan transpirasi dan evaporasi. Hal ini terjadi karena

kehilangan air dan penguapan air dari tanah (Delvin,1975).

3.Laju Transpirasi Pada Daun Dorsiventral

Pada percobaan ketiga ini, menggunakan vaselin yang diolesi pada bagian

atas permukaan daun dan bagian bawah daun. Dari tabel itu dilihat bahwa berat

daun Melastoma malabatrichum  yang diolesi vaselin pada bagian permukaan

atasnya lebih ringan yaitu sebesar 0,74 gr daripada yang diberi vaselin pada bagian

bawahnya yaitu sebesar 0,71 gr.

Berdasarkan literature, bahwa transpirasi lebih besar terjadi pada bagian

bawah daun daripada pada bagian atas daun. Menurut Dwijoseputro (1985) bahwa

transpirasi melalui stomata lebih aktif karena jaringan ini terdapat jaringan bunga

karang yang susunannya longgar. Lapisan kutikula yang tebal dari lapisan lilin

merupakan lapisan pelengkap untuk mengurangi penguapan yang terlalu besar pada

permukaan daun dan juga berfungsi dalam bekerjanya stomata dan mengubah

permeabilitas plasma (Salisbury,1995).

            Menurut Noggle (1979), bahwa kutikula secara relatif tidak tembus air, yang

pada sebagian tanaman transpirasi kutikula hanya 10% dari seluruh jumlah

Page 8: 108789211 Pengertian Dan Peranan Transpirasi Bagi Tanaman

penguapan. Makin banyak jumlah stomata kemungkinan hilangnya uap air cukup

besar, sehingga mempengaruhi besarnya laju transpirasi.

            Transpirasi yang melalui kutikula lebih sedikit dibandingkan dengan stomata,

karena pada kutikula terjadi difusi uap air dengan langsung mengakibatkan uap air

dan terdapat lapisan penghalang pada kutikula seperti zat kutin, lilin dan yang lain

yang akan memperlambat proses hilangnya air dari permukaan daun tersebut

(Delvin,1975).

            Menurut Dwijoseputro (1985) factor luar juga mempengaruhi kecepatan

transpirasi ini yaitu cahaya (tumbuhan lebih cepat bertranspirasi bilamana terbuka

terhadap cahaya dibandingkan dengan dalam gelap). Suhu juga mempengaruhi

tumbuhan untuk proses transpirasi bila suhu semakin tinggi maka transpirasi

semakin cepat terjadi. Pada suhu 30oC daun dapat bertranspirasi tiga kali lebih cepat

dibandingkan pada suhu 20oC. Sedangkan pada percobaan ini suhu pada ruangan

yaitu 24 - 25oC.

Hasil yang didapatkan pada pengamatan ini tidak sesuai dengan literatur

yang ada. Hal ini terjadi karena praktikan kurang teliti dalam melakukan percabaan

pada saat mengolesi permukaan daun dengan vaselin mungkin kurang merata atau

tidak sama banyaknya pada kedua permukaan daun, sehingga tebal tipisnya lapisan

vaselin yang menutupi stomata dan kutikula juga mempengaruhi transpirasi pada

kedua daun Melastoma malabatrichum tersebut. Selain itu, kesalahan ini terjadi

karena praktikan kurang teliti dalam menimbang daun baik berat awal maupun berat

akhirnya.

Percobaan b Aktivitas Membuka dan menutupnya stomata

Stomata akan membuka jika kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan tekanan

turgor sel penjaga disebabkan oleh masuknya air kedalam sel penjaga tersebut.

Pergerakan air dari satu sel ke sel lainnya akan selalu dari sel yang mempunyai

potensi air lebih tinggi ke sel ke potensi air lebih rendah. Tinggi rendahnya potensi

air sel akan tergantung pada jumlah bahan yang terlarut (solute) didalam cairan sel

tersebut. Semakin banyak bahan yang terlarut maka potensi osmotic sel akan

semakin rendah. Dengan demikian, jika tekanan turgor sel tersebut tetap, maka

secara keseluruhan potensi air sel akan menurun. Untuk memacu agar air masuk ke

sel penjaga, maka jumlah bahan yang terlarut di dalam sel tersebut harus

ditingkatkan (Lakitan, 1993).

Aktivitas stomata terjadi karena hubungan air dari sel-sel penutup dan sel-

sel pembantu. Bila sel-sel penutup menjadi turgid dinding sel yang tipis

menggembung dan dinding sel yang tebal yang mengelilingi lobang (tidak dapat

menggembung cukup besar) menjadi sangat cekung, karenanya membuka lobang.

Oleh karena itu membuka dan menutupnya stomata tergantung pada perubahan-

perubahan turgiditas dari sel-sel penutup, yaitu kalau sel-sel penutup turgid lobang

membuka dan sel-sel mengendor pori/lobang menutup (Pandey dan Sinha, 1983).

Stomata membuka karena sel penjaga mengambil air dan menggembung

dimana sel penjaga yang menggembung akan mendorong dinding bagian dalam

stomata hingga merapat. Stomata bekerja dengan caranya sendiri karena sifat

Page 9: 108789211 Pengertian Dan Peranan Transpirasi Bagi Tanaman

khusus yang terletak pada anatomi submikroskopik dinding selnya. Sel penjaga

dapat bertambah panjang, terutama dinding luarnya, hingga mengembang ke arah

luar. Kemudian, dinding sebelah dalam akan tertarik oleh mikrofibril tersebut yang

mengakibatkan stomata membuka (Salisbury dan Ross, 1995).

Pada saat stomata membuka akan terjadi akumulasi ion kalium (K+) pada

sel penjaga. Ion kalium ini berasal dari sel tetangganya. Cahaya sangat berperan

merangsang masuknya ion kalium ke sel penjaga dan jika tumbuhan ditempatkan

dalam gelap, maka ion kalium akan kembali keluar sel penjaga (Lakitan, 1993).

Daftar pustaka

Loveless, A.R. 1991. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik 1. Penerbit PT

Gramedia Pustaka Utama : Jakartaoveless, A.R.

Anonymous 2011.Transpirasi Tumbuhan.http//: Fungsi Transpirasi Tumbuhan.htm 1

Akhyar, Moh. Salaman.2001. Biologi. Gravindo :Jakarta.Bidwell, R.G.S.1979. Plant of Physiology Second Edition. Mc.Milan Publishing :New

York.Bower, F.O.196. Botany of The Living Plant. Mc.Milan and Co. Ltd. St Martin Press

:London.Delvin, R.M.1975. Plant Physiology Third Edition. Mc.William Publishing Co.Inc :New

York.

Dwijoseputro.1985. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia :Jakarta.

Kimball.1994. Biologi Jilid 2. Erlangga :Jakarta.

Kramer.1960. Physiology of Tress. Mc.Grae and Co.Inc : New York.Lakitan, Benyamin.2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada

:Jakarta.Noggle and Fritz.1979. Introduction Plant Physiology. Practise Hall of India, Private

Limited India :New Delhi.Pandey, S. N. dan B. K. Sinha. 1983. Fisiologi Tumbuhan. Terjemahan dari Plant

physiologi 3 thedition. Oleh Agustinus ngatijo. Yogyakarta. Hal : 92 – 98Peter, E dan Fisher, N.M.1992. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. UGM Press

:Yogyakarta.Salisbury,B.Frank and Cleon W Ross.1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB Press

:Bandung.

Wilkins, M. 1984. Advanced Plant Physiology. British Pittman Press. London991. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik 1. Penerbit PT Gramedia Pustaka

Utama : JakartaLoveless, A.R. 1991. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk DaLoveless, A.R. 1991.

Page 10: 108789211 Pengertian Dan Peranan Transpirasi Bagi Tanaman

Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik 1. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama :

Jakarta