10 half makalah talkifi wad'i etc

2
- Kedudukan dan fungsi o Hukum taklifi posisi utama (sumber hukum islam yang utama) o Macam-macam hukum taklifi 1. Al-Ijab: tuntutan suatu syariat untuk dilaksanakan (wajib, fardu perbuatan yang apabila dikerjakan, pelakunya mendapat pahala, tetapi apabila ditinggalkan pelakunya dianggap berdosa dan akan mendapat hukuman) a. Fardu ‘ain: harus dilaksanakan oleh stipam mukalaf (puasa ramadhan, sholat fardhu) b. Fardu kifayah: harus dilakukan seorang anggota masyarakat (membangun masjid, rumah sakit, jalan) 2. An-Nadb: tuntutan dari syariat yang kalau dilakukan pelakunya mendapat pahala, kalau ditinggalkan tidak dapat siksa a. Sunnah ‘ain: dianjurkan untuk dikerjakan setiap individu (salat sunnah rawatib, puasa senin kamis di luar Ramadhan) b. Sunnah kifayah: dianjurkan dilakukan oleh seorang/beberapa golongan masyarakat (mendoakan seorang muslim yang bersin yarhamukallah’) 3. Al-Karahah: dituntut syar’i kepada mukalaf untuk meninggalkannya tapi tidak pasti (makruh yang mengerjakan tidak berodsa, yang meninggalkannya dapat pahala) (makan pete ketika mau bergaul, berjualan ketika azan jum’at) 4. At-Tahrim: tuntutan syar’i untuk tidak mengerjakkan suatu pekerjaan dan pasti (haram kalau dikerjakan dosa, kalau ditinggalkan dapat pahala) (minum minuman keras, mencuri) 5. Al-Ibahah: firman Allah yang mengandung pilihan untuk melakukan atau meninggalkan suatu perbuatan (mubah dikerjakan boleh, ditinggalkan boleh) (memakan makanan halal, memilih warna pakaian yang menutupi aurat) o Bentuk hukum wad’i (ketentuan Allah)

Upload: pelangi-shafira

Post on 12-Jul-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

For Religion UAS

TRANSCRIPT

Page 1: 10 Half Makalah Talkifi Wad'i Etc

- Kedudukan dan fungsio Hukum taklifi posisi utama (sumber hukum islam yang utama)o Macam-macam hukum taklifi

1. Al-Ijab: tuntutan suatu syariat untuk dilaksanakan (wajib, fardu perbuatan yang apabila dikerjakan, pelakunya mendapat pahala, tetapi apabila ditinggalkan pelakunya dianggap berdosa dan akan mendapat hukuman)

a. Fardu ‘ain: harus dilaksanakan oleh stipam mukalaf (puasa ramadhan, sholat fardhu)

b. Fardu kifayah: harus dilakukan seorang anggota masyarakat (membangun masjid, rumah sakit, jalan)

2. An-Nadb: tuntutan dari syariat yang kalau dilakukan pelakunya mendapat pahala, kalau ditinggalkan tidak dapat siksa

a. Sunnah ‘ain: dianjurkan untuk dikerjakan setiap individu (salat sunnah rawatib, puasa senin kamis di luar Ramadhan)

b. Sunnah kifayah: dianjurkan dilakukan oleh seorang/beberapa golongan masyarakat (mendoakan seorang muslim yang bersin ‘yarhamukallah’)

3. Al-Karahah: dituntut syar’i kepada mukalaf untuk meninggalkannya tapi tidak pasti (makruh yang mengerjakan tidak berodsa, yang meninggalkannya dapat pahala) (makan pete ketika mau bergaul, berjualan ketika azan jum’at)

4. At-Tahrim: tuntutan syar’i untuk tidak mengerjakkan suatu pekerjaan dan pasti (haram kalau dikerjakan dosa, kalau ditinggalkan dapat pahala) (minum minuman keras, mencuri)

5. Al-Ibahah: firman Allah yang mengandung pilihan untuk melakukan atau meninggalkan suatu perbuatan (mubah dikerjakan boleh, ditinggalkan boleh) (memakan makanan halal, memilih warna pakaian yang menutupi aurat)

o Bentuk hukum wad’i (ketentuan Allah) Sebab: suatu keadaan/peristiwa yang dijadikan sebab adanya hukum

(perjalanan jauh alasan akan bolehnya buka puasa siang hari di Ramadhan; transaksi jual beli perpindahan hak milik dari penjual ke pembeli)

Syarat: pelengkap perintah syar’i, tidak sah kalau tidak ada ini (berwudhu dengan air suci, menutup aurat)

Mani(penghalang): penghalang adanya/pembatalan hukum (najis di badan penghalang sholat, utang yang mengganggu pembayaran zakat)

Azimah dan Rukhsah Azimah: peraturan Allah yang asli pada nas dan umum (wajib sholat

5 waktu dan ramadhan) Rukhsah: disyariatkan oleh Allah sebagai keringanan untuk mukalaf

dalam keadaan khusus (perjalanjan jauh sholatnya diberi toleransi; makan makanan haram saat lapar karena tidak adanya makanan halal lain)