1. tb-1 sm-v-2013 (tuberkulosa).ppt

122
Dr. Ediyono Sp. P Subdep Paru RSAL Dr Ramelan FK UHT September 2013

Upload: feliceda

Post on 10-Nov-2015

32 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • Dr. Ediyono Sp. PSubdep Paru RSAL Dr RamelanFK UHT September 2013

  • Penyakit penyakit Pernafasan

    NOKelompok PenyakitPenyakit1Infeksi1. TBC2. Bukan TBC ( ISPA, Bronkitis, Pneumonia, Abses )2AllergiAsma Bronkiale3PPOK ( Penyakit Paru Obstruksi kronis )Bronkitis Kronis, Emfisema4Peny. PleuraPleuritis, Efusi Pleura, Pneumotoraks, mesothelioma5Tumor, dll1. Asal : PRIMER, SEKUNDER2. Pertumbuhan : JINAK, GANAS Bronkiektasis6Gawat Darurat ParuBatuk darah ( Hemoptoe ), Pneumotoraks, PPOK Akut, Status Asmatikus, Oedem Paru, gagal Nafas7Penyakit Paru KerjaPneumokoniosis

  • Bahan Bacaan

  • Bahan Rujukan

  • Bahan Bacaan

  • Pokok bahasan TBC

    I PENDAHULUANII PATOGENESISIII KLASIFIKASI TUBERKULOSISIV DIAGNOSISV KOMPLIKASIVI PENGOBATANVII MULTI DRUG RESISTANCE ( MDR )VIII TB PADA KEADAAN KHUSUSIX D O T S ( Directly Observed Treatment Short Course )

  • Mikobakterium tuberkulosa It was first described on March 24, 1882 by Robert Koch, who subsequently received the Nobel

  • Pokok Bahasan Infeksi

  • I.Pendahuluan TBC adalah : Penyakit Menular Penyebab : Kuman Mycobacterium Tuberculosa Kadang-2 : Mycobacterium Bovis / Myco bact. Aficanum Organ terkena : Sebagian besar ke PARU, Organ lain bisa terkena infeksi. TBC Masih merupakan masalah Peny. di IndonesiaTBC : Infeksi menular saluran nafas tersering di Indonesia.TBC masih merupakan masalah kesehatan masyarakatKematian akibat TB : 8000 / hari ( WHO 2004 )

  • TBC dan Permasalahan 1/3 Penduduk dunia telah terinfeksi Tuberkulosis WHO 2000 : 95 % TBC ada di Negara berkembang. 75 % kelompok usia produktif ( 15 50 th ) 50 % Kasus tidak terdiagnosa Munculnya HIV / AIDS : Penderita TBC meningkatTB/HIV A Clinical Manual 2nd WHOMasalah Dunia

  • TBC dan Permasalahan WHO (1992) : TB sebagai Global emergency Perkiraan kasus TB global (2009) :Tuberkulosis. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. PDPI 2011EpidemiologiInsiden kasus: 9,4 juta (8,9-9,9 juta)Prevalensi kasus: 14 juta (12-16 juta)Kasus meninggal (HIV -): 1,3 juta (1,2-1,5 juta)Kasus meninggal (HIV +): 0,38 juta (0,32-0,45 juta)

  • Indonesia Ketiga 22 High Burden CountriesIndiaChinaIndonesiaSouth AfricaNigeriaBangladeshEthiopia PakistanPhilippinesDR CongoRussiaViet NamKenyaUR TanzaniaUgandaBrazilMozambiqueThailandMyanmarZimbabweCambodiaAfghanistanIndonesia 5.8%South Africa 4.9%China14.3%India21.1%Other15.9%Bangladesh 3.8%Nigeria 4.9%Ethiopia 3.3%Pakistan 3.2%Philippines 2.7%Penyebab kematian terbanyak penyakit infeksi (SKRT 1995)534.000 kasus baru/tahun, 88.000 kematian /tahun (WHO report 2008)

  • High Burden Countries, WHO 2009IndiaChinaSouth AfricaNigeriaIndonesiaBangladeshEthiopia PakistanPhilippinesDR CongoRussiaViet NamKenyaUR TanzaniaUgandaBrazilMozambiqueThailandMyanmarZimbabweCambodiaAfghanistanIndonesia 5.8%South Africa 4.9%China14.3%India21.1%Other15.9%Bangladesh 3.8%Nigeria 4.9%Ethiopia 3.3%Pakistan 3.2%Philippines 2.7%Penyebab kematian terbanyak penyakit infeksi (SKRT 1995)534.000 kasus baru/tahun, 88.000 kematian /tahun (WHO report 2008)Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. KeMenKes 2011

  • BESARNYA MASALAH TBC DI INDONESIA

    Kasus TB baru: 429.730 / tahun Kematian ok TBC: 62.246 / tahun Insiden kasus BTA Positif : 102 / 100.000 pddk 1 BTA pos (+) dlm 1 tahun menulari : 10-15 pddk Peningkatan ancaman AIDS.Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. KeMenKes 2011

  • Prevalensi TB di Indonesia (Survey 2004)1. Sumatera2. Jawa & Bali3. Indonesia TimurPedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. KeMenKes 2011

  • Pokok bahasan TBC

    I PENDAHULUANII PATOGENESISIII KLASIFIKASI TUBERKULOSISIV DIAGNOSISV KOMPLIKASIVI PENGOBATANVII MULTI DRUG RESISTANCE ( MDR )VIII TB PADA KEADAAN KHUSUSIX D O T S ( Directly Observed Treatment Short Course )

  • I.Patogenesis Penyebab : Kuman Mycobacterium Tuberculosis complex ( Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium bovis, Mycobacterium africanum and Mycobacterium microti )Port dentre kasus infeksi TB : 98% lewat Paru

  • Bentuk batang ( Ukuran 4 Mikron )Aerob Obligat ( Hidup dengan Kadar O2 tinggi )Mati pada air mendidihMudah mati dg SINAR MATAHARI ( 5 menit )Dapat hidup lama pd UDARA LEMBAB / GELAPTahan pada pd PEWARNAAN ( = BATANG TAHAN ASAM )Dalam Tubuh manusia bisa Bentuk dormat ( seperti kepompong )Sifat sifat kuman TBCB T AII.PatogenesisM. tuberculosis divides every 15 to 20 hours ,extremely slowly compared to other bacteria

  • Mycobacterium TuberculosisNonmotile rod-shaped bacteriumThe rods are 2-4 micrometer in length0,2-05 mikrometer in width

  • Struktur dinding sel Mikobakterium TBC

  • Tuberculosis is spread by droplet nuclei which are expelled when a person with infectious TB coughs, sneezes, speaks, or sings

  • The number of infectious droplets :coughing : 3500 sneezing : 1,000,000.TUBERCULOSIS A Manual for Medical Students, WHO/CDS/TB/99.272

  • Partikel > 5 uPartikel < 5 uKuman TB : 4 u

  • Faktor Risiko Kejadian TBBuku Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis DepKes edisi 2 2007

  • Riwayat Alami Pasien TB yang tak diobatiSetelah 5 tahunBuku Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis DepKes edisi 2 2007

  • 1-3 Kuman terinhalasi ke alveoli Tidak ada pertumbuhan kuman (difagosit makrofag) Daya tahan tubuh rendah kuman berproliferasi Lysis makrofag5 Tahap Perjalanan Infeksi TBStage-1

  • Stage simbiosis Kuman TB tumbuh secara logaritmik di non-akt makrofag Kuman TB difagositosis di makrofag lain Banyak makrofag & Kuman TB di tempat lesi 5 Tahap Perjalanan Infeksi TBStage-2

  • Terbentuk nekrosis keseosa, Jumlah kuman TB menetap terhambat ok respon imun Terbentuk DTH ( Delayed type of hipersensitivity) menghancurkan makrofag berisi kuman TB Terjadi 4-8 minguu dari saat infeksi5 Tahap Perjalanan Infeksi TBStage-3

  • 5 Tahap Perjalanan Infeksi TBStage-3

    Pada Solid Caseous Center kuman TB ekstra sel tak tumbuh ( Anoksia )Pada keadaan Dorman metabolisme minimal tak respon dengan terapiCaseous necrosis : limfosit T, clotting factor, sitokin TNF-, komplek antigen-antibodi, komplemen, produk kuman.Trombosis lokal, iskemia & nekrosis dekat jaringan

  • Makrofag diaktifkan kuman TB difagositosis, dihancurkan Makrofag aktif menyelimuti tepi caseous necrosis untuk mencegah terlepasnya kuman Bila CMI lemah caseous necrosis makin meluas 5 Tahap Perjalanan Infeksi TBStage-4

  • Likuifikasi caseous center Multiplikasi kuman TB ekstrasel Terbentuk kavitas & erosi dinding bronkus Kuman Tb menyebar ke bagian paru / jaringan lain5 Tahap Perjalanan Infeksi TBStage-5

  • Cavitas Tuberculosis

  • The Pathogenesis of TuberculosisFigure 24.9

  • The Pathogenesis of TuberculosisFigure 24.9The Pathogenesis of Tuberculosis

  • The Pathogenesis of TuberculosisFigure 24.9The Pathogenesis of Tuberculosis

  • The Pathogenesis of TuberculosisFigure 24.9The Pathogenesis of Tuberculosis

  • The Pathogenesis of TuberculosisFigure 24.9The Pathogenesis of Tuberculosis

  • MakrofagEkstra selEkstra selIntra sel

  • INHRifampicinStreptomycinRifampicinPyrazinamideTidak ada obat

  • SUMBER INFEKSIKUMAN TBCAda sumber Infeksi ( Open Case )Jumlah Kuman, Terpapar terus menerusVirulensi Kuman TBCDaya Tahan Tubuh TURUNMycobac TBFaktor terjadinya infeksi TB

  • Kondisi Daya tahan tubuh menurun

    1UMUR Usia lanjut 2LINGKUNGAN Nutrisi jelek, perumahan , pekerjaan3TOKSIK Peminum alkohol, perokok.4IMMUNOLOGIS Infeksi berat , pemakaian steroid jangka lama5PENYAKIT Diabetes , Keganasan, infeksi virus ( HIV )6GENETIKA Diturunkan

  • Basil TBPARUFagositosis oleh Makrofag Alveoli Pertempuran antara Inang >< basil TBRespons imunStrategi mempertahankan hidupnya>
  • Hasil pertempuran antara Inang >< Kuman TBBasil TBC lemah, Jumlah sedikit Individu terinfeksi menjadi TBC AktifBasil TBC dihancurkanSehatMantoux Tes positif 85 90 % terjadiinfeksi latentBasil TBC masih hidup, tapi terkontrolKesimbangan terganggu ( HIV, DM, Malnutrisi )TBC AktivKuman matiKuman hidup19

  • Fig : Patogenesis Mycobacterium TuberculosisB. Primary Pulmonary Tuberculosis > 3 weeksB. Primary Pulmonary Tuberculosis 0 - 3 weeksMantoux Test

  • Doubling time mikobakterium

  • Penderita dengan TB Kelenjar limfeEpitheloid granuloma

  • Penyebaran kumanInflamasilokalFIBROSISREACTIVASIKALSIFIKASIPengkejuanKavitasErosi ke bronkusPengkejuanPerkembangan Infeksi TB

  • Hasil pertempuran antara Inang >< Kuman TBBasil TBC lemah, Jumlah sedikit Individu terinfeksi menjadi TBC AktifBasil TBC dihancurkanSehatMantoux Tes positif ( 10 15 mm )85 90 % terjadiinfeksi latentBasil TBC masih hidup, tapi terkontrolKesimbangan terganggu ( HIV, DM, Malnutrisi )TBC AktivKuman matiKuman hidup

  • Patologi Primer komplek TBFokus PrimerLimfangitisLimfadenitis++Primer komplek TBFokus primerLimfadenitis

  • Ghon complexThe Ghon complex is seen here at closer range. Primary tuberculosis is the pattern seen with initial infection with tuberculosis in children. Reactivation, or secondary tuberculosis, is more typically seen in adults

  • Komplek PrimerKALSIFIKASIKavitasBERLANJUTPerkembangan Peny. TBSembuh

  • MULTI KAVITASABCSES PARULesi MinimalKavitasPerjalanan Penyakit TB

  • 1Paru sekitarPleuraPerikardiumAirwayGastrointestinalHematogenLimfogenPenyebaran kuman TB2345

  • Komplikasi Penyebaran kuman TB

    1Pulmonary TB2Upper Resp Tract TBLaryngitis TB, Tonsilitis TB3Otologic TBTB Telinga4Oculer TBTB Mata5Central Nervous System TBMeningitis TB6Lymphonodi / ParotisLymphadenitis TB , Parotitis TB7Cardiovasculer TBPericarditis TB, TB Aorta, TB Myocardium

  • Komplikasi Penyebaran kuman TB

    8Muskuloskeletal / Bone TBSpondylitis , Osteomyelitis, Arthritis TB9Genitourinary TBTB Ginjal10Gastrointestinal TBTB Usus11Peritonitis Peritonitis TB12Liver, Biiliary tract, pancreasPancreatitis TB, TB Liver 13Cutaneus TBScrofuloderma, Mastitis TB

  • Penderita dengan TB Kelenjar limfe

  • Penderita dengan TB Kelenjar limfe

  • Penderita dengan TB Kelenjar limfe

  • TB Kulit

  • TBC Kulit ( Scrophuloderma )

  • Spondilitis Tuberkulosis27

  • TBC dinding abdomen

  • Penderita TB Paru dengan Abses abdomen

  • Meningitis Tuberculosis

  • Patologi Millier TBWhen the immune response is poor or is overwhelmed by an extensive infection, then it is possible to see the gross pattern of granulomatous disease seen here. This is a "miliary" pattern of granulomas because there are a multitude of small tan granulomas, about 2 to 4 mm in size, scattered throughout the lung parenchyma. The miliary pattern gets its name from the resemblence of the granulomas to millet seeds.

  • Pokok bahasan TBC

    I PENDAHULUANII PATOGENESISIII KLASIFIKASI TUBERKULOSISIV DIAGNOSISV KOMPLIKASIVI PENGOBATANVII MULTI DRUG RESISTANCE ( MDR )VIII TB PADA KEADAAN KHUSUSIX D O T S ( Directly Observed Treatment Short Course )

  • III.Diagnosis Tuberkulosis

    1Gejala Klinis2Pemeriksaan Fisik3Pemeriksaan Bakteriologis ( Sputum BTA )4Pemeriksaan radiologi ( Foto Toraks )5Pemeriksaan Khusus* Serologi ( ELISA; ICT TB; Mycodot; PAP; IgG TB )* Kultur ( BACTEC; MGIT ) PCR ( Polymerase Chain Reaction ): DNA kuman TB dari Cairan Pleura, Liquor cerebrospinal, asites, sinovia . QuantiFERON-TB, T SPOT-TB test (interferon gamma)6Pemeriksaan lain Analisa cairan Pleura Biopsi Jaringan : ( Kelenjar Limfe, Pleura, Jaringan Paru, Organ diluar Paru )7Pemeriksaan Darah ( LED, Hitung Jenis )8Uji Tuberkulin ( Mantoux Test )

  • 1. Gejala Klinis TBCBatuk 2 mingguBatuk darahSesak nafasNyeri dada

    Demam (meriang)MalaiseKeringat malamAnoreksiaBerat badan turun

    A. Gejala RespiratoriB. Gejala SistemikGejala bervariasi mulai tak ada gejala sampai beratTuberkulosis. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan. di Indonesia . PDPI 2011

  • General Symptoms of TB Lethargy/weakness/fatigue Fever Weight loss Persistent productive cough > 2 weeks Night sweats Loss of appetite Coughing up blood1. Gejala KlinisTrias TB

  • Fisik tergantung organ yang terlibat. Pada awal Penyakit : tak ditemukan kelainan (SULIT SEKALI)2. Pemeriksaan FisikApek & segment posterior lobus superiorApek lobus inferiorTuberkulosis. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan. di Indonesia . PDPI 2011

  • Pemeriksaan Fisik Paru : Tergantung kelainan paru Pada limfadenitis TB : pembesaran kelenjar getah bening. Pada Pleuritis TB / Efusi Pleura : perkusi redup, suara nafas melemah tak terdengar, egofoni. Pada Meningitis TB : gejala meningitis (kejang dll)2. Pemeriksaan Fisik

  • 2. Pemeriksaan FisikPleuritis TBFisik ParuHemitoraks kanan >>Fremitus raba turunPerkusi redupSuara nafas melemahEgofoni

  • WAKTU PENGAMBILAN DAHAK : ( S P S )S ( SEWAKTU ) : Pada saat berkunjung pertama kaliP ( PAGI ) : Dikumpulkan dirumah pagi hariS ( SEWAKTU ) : Pada hari ke dua saat serahkan dahak pagi

    3. Pemeriksaan Bakteriologi ( Kuman BTA )Pemeriksaan Sputum

  • 3. Pemeriksaan Bakteriologi (Kuman BTA)1. Menegakkan Diagnosa2. Evaluasi hasil pengobatan3. Menentukan potensi penularanManfaat pemeriksaan Dahak MikroskopisAnd-SpygPedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. KeMenKes 2011

  • Mengapa periksa Sputum BTA 3 kali ?Andrews RH, Radhakrishna SA, 1959

  • Pengumpulan sputumDalam wadah khusus dari plastik disposable Wadah harus steril & tidak bocorTidak mengandung sisa bahan kimia pembersih atau waxHarus hati-hati Cegah adanya kontaminan kuman lain

  • Kriteria sampel sputum yang baik : Dibatukkan langsung dari paru Mengandung 3 - 5 cc sputum Kental atau setengah menggumpal Purulen (warna agak kekuningan) Bukan hanya saliva

  • 2. Teteskan lrt. CARBOL FUCHSIN 0,3% pd sediaan.3. Panaskan pada nyala api spiritus 3 5 menit1. Dahak purulen ditempatkan pada slide, difiksasi pada lampu spiritus4. Dialiri dengan air sampai zat warna terbuang5.Teteskan dgn HCL ALKOHOL sp warna merah hilang.6. Bilas dgn air pelan.7. Teteskan METHYLEN BLUE 0,3% selama 10 20 detik8. Bilas dgn air9. Keringkan Periksa dengan mikroskopKUMAN B T ACara Pemeriksaan Sputum BTA

  • Pemeriksaan Sputum BTAPembacaan sediaan dahak:Cari lebih dahulu lapang pandang dengan objektif 10 xTeteskan satu tetes minyak emersi diatas hapusan dahak.Periksa dengan menggunakan lensa okuler 10 x dan objektif 100xCarilah Basil Tahan Asam (BTA) yang berbentuk batang berwarna merah.Periksa paling sedikit 100 lapang pandang atau dalam waktu kurang lebih 10 menit, dengan cara menggeserkan sediaan menurut arah seperti gambar dibawah ini.Sedian dahak yang telah diperiksa kemudian direndam dalam xylol selama 15-30 menit, lalu disimpan dalam kotak sediaan. Bila menggunakan anisol,sediaan dahak tidak perlu direndam dalam xylol.

  • Sputum BTA akan Positif bila di dalam dahak terdapat : > 5000 Kuman / cc dahakKuman TBC (BTA) : bentuk batang warna merah

  • Sources of infection TBThe main reservoir of M. tuberculosis .

    100.000.000 bacilli in a cavity of 2 cm in diameter.Patients with cavitary the main source of infection in the transmission of tuberculosis

  • UNTUK DIAGNOSIS TBC BTA POSITIF

    PERLU PERIKSA 3 SPESIMEN DAHAK (SALAH SATU HARUS DAHAK PAGI SPS)

    DIAGNOSIS TBC DITEGAKKAN BILA SEKURANG-KURANGNYA 2 DARI 3 SPESIMEN TERSEBUT BTA POSITIF

  • 100 lap pandang100 lap pandang100 lap pandang1 lap pandang1 lap pandangTak ada kuman1 9 kuman BTA10 99 kuman BTA1 10 kuman BTA> 10 kuman BTANegatifCatat hasil++ ++ + +12345Catatan :Bila dalam 100 lap. Pandang ditemukan : 1 -3 BTA Periksa ulang dahak baru,Bila hasilnya : tetap 1 3 BTA ( dilaporkan NEGATIF ) : 4 9 BTA ( dilaporkan POSITIF )Interpretasi pemeriksaan sputum BTA ( skala IUATLD )International Union Against Tuberculosis & Lung Diseases, 2000

    Hasil perhitungan Pencatatan

  • Prosedur untuk mengumpulkan sampel sputumInduksi sputumKumbah lambungBronkoskopiApabila penderita sukar mengeluarkan dahak ?

  • Induksi sputumMenggunakan nebulisasi air / larutan garam hipertonis ( NaCL 3 % )Menghasilkan droplet nuclei yang sangat menularSebaiknya hanya dilakukan di Rumah Sakit dengan fasilitas khusus : ruang tertutup atau semi tertutup oleh petugas kesehatan yang terlatih

  • Induksi sputum

  • Penderita di curigai TBC (Batuk > 2mg)Sputum BTA SPSHasil BTA+ + ++ + -Hasil BTA+ - -Hasil BTA- - -Foto Toraks keputusan dokterPeriksa ulang sputum BTAHasil BTA+++++-+--Hasil BTA: - / - / -Foto Toraks- Keputusan dokterBukan TBYes TBAntibiotika Non-OATWHO (2003) : Treatment of TB Guidelines for National ProgrammesPedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis KeMenKes 2011membaikTak ada perbaikan*Antiobiotika Non-OAT : Fluorokuinolon *

  • Sputum BTA SPSHasil BTA+ + ++ + -Hasil BTA+ - -Hasil BTA- - -Foto Toraks keputusan dokterPeriksa ulang sputum BTAHasil BTA+++++-+--Hasil BTA: - / - / -Foto Toraks- Keputusan dokterBukan TBYes TBAntibiotika Non-OATWHO (2003) : Treatment of TB Guidelines for National ProgrammesPedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis KeMenKes 2011membaikTak ada perbaikan*Antiobiotika Non-OAT : Fluorokuinolon *PENDERITA DI CURIGAI TBC ( Batuk > 2 Minggu)

  • Kasus TB pasti :Pasien TB dengan ditemukan Mycobacterium tuberculosis complex yang diidentifikasi dari spesimen klinik ( jaringan, cairan tubuh, usap tenggorok dll) dan kultur.Kapan dikatakan Kasus TB pastiSputum BTAKultur TB

  • Kapan dilakukan Pemeriksaan Sputum BTA

  • Gambaran RadiologiBayangan berawan /noduler di apekKavitasBercak milierEfusi pleura unilateral

    FibrotikKalsifikasiSchwarte (penebalan pleura)

    a. TB Aktifb. TB Inaktif

  • 4. Pemeriksaan RadiologiFoto Toraks PA (Postero-anterior)Foto Toraks lateralFoto toraks top-lordoticCT SCAN ToraksUSG Toraks (untuk efusi pleura)

  • Foto Toraks4. Pemeriksaan Radiologi ( Foto Toraks )Efusi Pleura

  • Cavitas Tuberculosis

  • Gambaran Foto ToraksTB Millier

  • KULTUR Mycobacterium tuberculosisBuku Panduan Pelatihan Diagnostik Standar Tuberkulose 5. Pemeriksaan Khusus

  • Metode Kultur TBMerupakan metode Gold StandartDapat mendeteksi : 1 100 kuman / mlSensitifitas > 95 %Spesifitasnya 100% Kuman dapat dideteksi : 3 6 mingguTB Update 2002, Global Management of TB To Reach an Indonesian Health

  • Contoh hasil pemeriksaan penderita dengan MDR TB

  • Pemeriksaan PCR TB(Polymerase Chain Reaction)Dapat mendeteksi DNA. M.tuberculosis dalam waktu 24 - 48 jamDapat mendeteksi : 1 10 kumanPerlu alat canggih & biaya mahalTB Update 2002, Global Management of TB To Reach an Indonesian Health

  • 6. Pemeriksaan Penunjang lainPeriksaCairan PleuraBiopsiKelenjar getah BeningAnalisa Cairan Pleura

    JENIS PEMERIKSAANTRANSUDATEKSUDAT RIVALTA - / ++ Berat jenis< 1,106> 1,106 Protein< 3 gr/100cc> 3 gr/100cc LDH ( Lactic Dehydrogenase )< 200 IU> 200 IU

  • Epithelioid giant cell follicle (without central caseating necrosis)The follicle is surrounded by a crown of lymphocytes; in the centre are two giant cells and a cluster of epithelioid cells. Histology Tuberculosis

  • Epithelioid giant cell follicle (without central caseating necrosis)The follicle is surrounded by a crown of lymphocytes; in the centre are two giant cells and a cluster of epithelioid cells. Histology Tuberculosis

  • 7. Pemeriksaan Darah TB Aktif : LED Naik / Normal TB aktif dengan LED tinggi, setelah pengobatan LED menjadi Normal LED tidak menunjukan indikator spesifik TB aktif (LED meningkat) TB inaktif (LED normal). LED normal tidak menyingkirkan TBLED = Laju Enap Darah

  • KULIT DESINFEKSI DG ALKOHOLSPUIT TUBERKULIN 1 CC NO. 26SUNTIKAN 0,1 CC PPD RT 23 INTRA KUTANTUNGGU 48 72 JAMUKUR DIAMETER INDURASI: > 10 MM ( Positip ) ( GIZI BAIK ) > 5 MM ( Positip ) ( GIZI BURUK ) 5 9 MM ( Meragukan ) < 5 MM ( Negatif )8. Uji Tuberkulin ( Mantoux Test )

  • Cara penyuntikan Mantoux Tes( Uji Tuberkulin )SUNTIKAN 0,1 CC PPD RT 23 INTRA KUTAN

  • Membaca hasil Mantoux TesHasil Dibaca setelah 48 72 jam Ukur diameter indurasi

  • Makna klinis Uji Tuberkulin ( Mantoux Tes )Mantoux Tes (+)Mantoux Tes (+)Infeksi TB tanpa sakitInfeksi TB & sakitTB telah sembuhImunisasi BCGInf. M AtipikTidak ada Infeksi TB Masa InkubasiAnergi

  • Pokok bahasan TBC

    I PENDAHULUANII PATOGENESISIII KLASIFIKASI TUBERKULOSISIV DIAGNOSISV KOMPLIKASIVI PENGOBATANVII MULTI DRUG RESISTANCE ( MDR )VIII TB PADA KEADAAN KHUSUSIX D O T S ( Directly Observed Treatment Short Course )

  • Klasifikasi TuberkulosisKasus TB diklasifikasikan berdasarkan :Letak anatomi penyakit.Hasil pemeriksaan sputum / bakteriologiRiwayat pengobatan sebelumnyaStatus HIV pasienTuberkulosis. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan. di Indonesia . PDPI 2011

  • Klasifikasi TuberkulosisTuberkulosis. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan. di Indonesia . PDPI 2011

  • Klasifikasi Tuberkulosis Berdasarkan Tipe KasusTuberkulosis. Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan. di Indonesia . PDPI 2011TipeKambuhLalaiGagalBaruRiwayat pengobatan sebelumnyaPindahLain-lain

  • Berdasarkan pemeriksaan Sputum BTAKlasifikasi Tuberkulosis12

    Jenis Kasus TBSputum BTA 3 kaliFoto ToraksKultur ( Biakan ) BTA1

    TBC Paru BTA Positif ( + )+ + / +++ + TB Paru Aktif + +2TBC Paru BTA Negatif ( - ) NegatifTB Paru Aktif Negatif+

  • Faktor risiko infeksi TB Anak terpajan TB aktif dewasaDaerah endemis Kemiskinan Lingkungan tidak higienisTempat penampungan ( panti asuhan, penjara )TB anak jarang menularkan kuman pada anak lain / orang dewasa

  • ALL PULMONARY TB SUSPECTSSputum AFB MicroscopyTwo or three smears positiveOnly one smear positiveThree smears negativeX-ray and medical officers judgmentRepeat AFBOne or more smears positiveAll smears negativeX-ray and medical officers judgmentNo TBYes TBNon-anti TB antibioticsWHO (2003) : Treatment of TB Guidelines for National ProgrammesImprovedNo Improvement

    ****