1 sistem ekskresi manusia 1: ren - doni koesoema a ekskresi... · yang masih berguna bagi tubuh (ex...
TRANSCRIPT
by Ms. Evy Anggraeny
SMA Regina Pacis Jakarta
SISTEM EKSKRESI MANUSIA 1: REN 1
Proses pengeluaran zat 1. Defekasi : yaitu proses pengeluaran zat sisa hasil
pencernaan makanan. 2. Sekresi : yaitu proses pengeluaran getah atau cairan
yang masih berguna bagi tubuh (ex : enzim dan hormon).
3. Ekskresi : yaitu proses pengeluaran zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak terpakai lagi (ex : urine, keringat, CO2, dll).
2
Alat ekskresi manusia 1. Ren 2. Integumen 3. Hepar 4. Pulmo 5. Colon
3
REN Letak di rongga perut,menempel pada belakang
vertebrae (sebagai buah pinggang) Sepasang Bentuk seperti kacang merah Panjang ± 10 cm, ± tebal 5 cm ± 0.5 % x BB Warna merah tua, kaya akan kapiler darah
4
Letak & Struktur ren
5
Letak & Struktur ren
6
Nefron
Korteks
Medula
Pelvis renalis
Ureter
REN Struktur ren : Bagian korteks Bagian medula Bagian pelvis renalis
7
Struktur ren Tersusun atas ± 1 – 4 juta nefron setiap ginjal, dengan bagian : 1. Badan Malphigi, terdiri dari : kapsula Bowman
dan glomerulus 2. Tubulus, panjangnya 7,5 – 15 m, terdiri dari :
tubulus kontortus proximal, tubulus kontortus distal, lengkung Henle, tubulus collectivus.
8
Struktur anatomi nephron 9
1. Badan malphigi 2. Kapsula Bowman 3. Glomerulus 4. Tubulus kontortus proximal 5. Lengkung Henle 6. Tubulus kontortus distal 7. Tubulus collectivus 8. Arteriol eferen 9. Arteriol aferen
4
8
7
6
5
2 3
9
1
Organ penyusun Nephron 1. Glomerulus Berupa anyaman kapiler-kalpiler darah Sebagai tempat terjadinya filtrasi darah Terjadi pengikatan kembali sel-sel darah, keping darah,
dan protein plasma Filtrat berupa urine primer/filtrat glomerulus dan
ditampung dalam kapsul Bowmanni
10
Organ penyusun Nephron 2. Kapsula Bowmanni Berupa selaput pembungkus glomerulus Sebagai tempat penampungan urine primer sementara
11
Organ penyusun Nephron 3. Tubulus Kontortus Proximal Berupa saluran memanjang yang berdekatan dengan ren Sebagai tempat reabsorbsi filtrat glomerulus yang
mengandung asam amino, glukosa, Na+, Cl- dan air Mensekresikan ion K+ ke dalam filtrat/urine Filtrat berupa urine sekunder/filtrat tubulus
12
Organ penyusun Nephron 4. Lengkung Henle (Loop of Henle) Berupa saluran memanjang yang memiliki 2 arah Lengkung Henle pars descendens, berfungsi untuk reabsorbsi
air sehingga urine bersifat hipertonik (pekat) Lengkung Henle pars ascendens, berfungsi untuk reabsorbsi
Na+ dan Cl- sehingga urine bersifat hipotonik
13
Organ penyusun Nephron 5. Tubulus Kontortus Distal Berupa saluran memanjang yang berjauhan dengan ren Tersusun dari jaringan epithelium kubus selapis (dengan
mikrovili) Sebagai tempat augmentasi zat pada urine dan hilangnya
air pada filtrat Filtrat berupa urine sesungguhnya yang pekat
14
Organ penyusun Nephron 6. Tubulus Collectivus Berupa saluran pengumpul dari seluruh tubulus dalan
ren Dinding tubulus bersifat impermeabel terhadap garam,
tetapi permeabel terhadap air Bermuara pada pelvis renalis Menyalurkan urine keluar dari ren menuju saluran
urinasi
15
Struktur ren Macam kapiler darah : 1. Arteriol eferen : meninggalkan glomerulus 2. Vasa recta : mengelilingi Lengkung Henle 3. Arteriol aferen : menuju glomerulus
16
Fungsi ren Menyaring darah sehingga menghasilkan urine Membuang zat-zat yang membahayakan tubuh
(urea, asam urat) Membuang zat-zat yang berlebihan dalam tubuh
(kadar gula) Mempertahankan tekanan osmosis cairan
ekstraseluler Mempertahankan keseimbangan asam dan basa
17
Proses pembentukan urine 18
1. Filtrasi 2. Reabsorpsi 3. Augmentasi
Tahap Filtrasi 19
Terjadi di glomerulus Terjadi proses penyaringan darah Mampu menyaring 1,2 L darah/menit Filtrat berupa urine primer/filtrat glomerulus (125
cc/menit atau 180 L/hari) Filtrat glomerulus mengandung garam, asam amino,
glukosa, ion organik (Na+, Ca2+, K+, Cl-, HCO3-, HbO4
2-)
Tahap Reabsorbsi 20
Terjadi di tubulus kontortus proximal dan lengkung Henle
Terjadi proses penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh
Reabsorbsi yang terjadi hampir 65% air dari filtrat glomerulus ke darah
Filtrat berupa urine sekunder/filtrat tubulus yang mengandung air, garam, urea dan pigmen empedu
Tahap Reabsorbsi 21
Lengkung Henle bertugas menjaga keseimbangan konsentrasi cairan ekstraseluler di sekitar tubulus
Lengkung Henle pars ascendens Aktif memompa garam ke cairan ekstraseluler Dinding Lengkung Henle bersifat impemeabel terhadap
air Konsentrasi garam di luar tubulus meningkat
Tahap Reabsorbsi 22
Lengkung Henle pars descendens Dinding Lengkung Henle bersifat permeabel terhadap air Volume urine menurun dan urine pekat
Tahap Augmentasi 23
Terjadi di tubulus kontortus tubulus distal Masih terjadi reabsorbsi Na+, Cl- dan urea Terjadi proses pengeluaran zat yang tidak diperlukan tubuh Filtrat berupa urine sesungguhnya yang pekat (±1,5 L/hari) Urine kehilangan banyak air Filtrat dialirkan ke tubulus collectivus dan dan saluran urine keluar
dari ren
Kandungan urine normal 24
1. Air (96%) 2. Urea (2,5%) 3. Amonia 4. Garam mineral 5. Pigmen empedu : Bilirubin 6. Sisa obat-obatan, vitamin dan hormon tertentu
Proses jalannya urinasi 25
Ren Ureter Vessica urinaria Urethra
Organ–organ urinasi 26
1. Ureter : sepasang saluran, keluar langsung dari ren dan berfungsi membawa urine dari ren menuju vessica urinaria
2. Vessica urinaria : sebuah kantung yang cukup besar, banyak mengandung otot polos dan berfungsi sebagai penampungan sementara urine yang akan dikeluarkan
3. Urethra : saluran panjang, keluar langsung dari vessica urinaria, pada pria berfungsi ganda (mengeluarkan urine dan sel gamet)
Faktor yang memengaruhi 27
1. Hormon ADH (jika ADH sedikit, maka penyerapan terhadap air berkurang dan sehingga urine menjadi banyak dan encer)
2. Jumlah garam yang dikeluarkan agar tekanan osmotik darah naik
3. Jumlah air yang diminum (jika minum air banyak, konsentrasi protein & tekanan koloid protein menurun serta tekanan filtrasi kurang efektif maka urine akan banyak)
4. Jumlah keringat yang dihasilkan
Faktor yang memengaruhi 28
5. Zat diuretik : menghambat absorbsi ion Na+, ADH berkurang 6. Suhu : jika suhu meningkat, merangsang pembuluh
abdominal mengerut, aliran darah dan filtrasi dalam glomerulus menurun, volume urine menurun.
7. Emosi
Ciri urine normal 29
1. Jumlah 1 – 2 L/hari 2. Warna bening/oranye pucat 3. Tanpa endapan 4. Mengandung sedikit/tidak ada jonjot lender tipis 5. Bau urea tajam (menyengat) 6. pH = 6 7. Bersifat asam (jika dites dengan kertas laksmus)
Fungsi urine 30
1. Membuang sisa obat atau racun dari dalam tubuh
2. Penunjuk dehidrasi dengan warna urine kuning pekat atau coklat
Kelainan/penyakit Ren 31
1. Diabetes insipidus : jumlah urine 2. Diabetes melitus : kerusakan tubulus ren 3. Albuminaria : proses filtrasi 4. Nefritis : glomerulus – kuman – uremia – oedema 5. Nefrolitiasis : Calsium oksalat, Calsium phosphat –
kerusakan nefron, infeksi & penyumbatan ureter, pola makan
Kelainan/penyakit Ren 32
Uremia
Kelainan/penyakit Ren 33
6. Hematuria : peradangan ren, kanker vessica urinaria, batu ginjal
7. Kencing batu : calsium pada vessica urinaria 8. Gagal ginjal : uremia – nefritis – dialisis – transplatassi
ginjal. 9. Poliuria : filtrat banyak dan encer 10. Oligouria : filtrat sedikit dan pekat
Kelainan/penyakit Ren 34
Hemodialyzer Hemodialisis
Kelainan/penyakit Ren 35
Hemodialisis 36
Proses pemisahan senyawa sisa metabolisme dalam darah yang bersifat toksik
Tahapan : 1. Darah arteriol pasien ke dialyzer 2. Dialyzer mengeluarkan produk sampah 3. Darah bersih masuk vena
Hollow fiber (capillary) dialyzer 37
Dialyzer dengan sistem dua jalur aliran (aliran darah dan aliran cairan dialisis)
Perpindahan molekul darah dan dialisat terjadi di sepanjang membran melalui difusi, osmosis dan ultrafiltrasi
Transplatasi ginjal 38
Kesamaan genetik donor – resipien
to be continue.... 39
integumen
♥© ea/sistem ekskresi-ren-ppt/bio xi_ipa/march/2013 ♥