1. sekilas perusahaan - unisba
TRANSCRIPT
58
BAB III
PENELITIAN TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
DALAM PT BADAK NATURAL GAS LIQUEFACTION
A. Tentang PT Badak Natural Gas Liquefaction
1. Sekilas Perusahaan
PT Badak Natural Gas Liquefaction merupakan penghasil Liquefied
Natural Gas (LNG) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang didirikan pada
tanggal 26 November 1974 sebagai perusahaan berstatus Perseroan Terbatas.
Daerah oprasional Badak Natural Gas Liquefaction adalah di Bontang,
Kalimantan Timur, Indonesia.87
Pengawasan terhadap pengelolaan aset ini diserahkan kepada PT
Pertamina (Persero), sesuai Keputusan Menteri Keuangan No. 92/ KMK/06/2008
tanggal 2 Mei 2008 tentang Penetapan Status Aset Eks-Pertamina sebagai Barang
Milik Negara.88
PT Badak Natural Gas Liquefaction tidak menyertakan laporan
kepemilikan aset serta penyusunan atas aktiva tetap dalam Laporan Tahunan yang
diterbitkannya, karena PT Badak Natural Gas Liquefaction bukannlah pemilik
aset tersebut. PT Badak Natural Gas Liquefaction juga tidak mencantumkan
laporan penjualam yang termasuk laporan hasil penjualan ersih, keuntungan
bersih, utang, dan ekuitas, karena PT Badak Natural Gas Liquefaction tidak
87
Laporan Hasil Assessment Good Corporate Governance PT Badak Tahun 2015, hlm 9. 88
Ibid.
repository.unisba.ac.id
59
melakukan kegiatan komersial apapun. Pengelolaan kegiatan produksi, komersial,
dan perencanaan keuangan yang terkait dengan operasi PT Badak Natural Gas
Liquefaction dilakukan oleh suatu wadah yang disebut Join management Group
(JMG). JMG terdiri dari PT Pertamina (Persero), Total E&P Indonesia, VICO
Indonesia dan Chevron Indonesia.89
2. Bidang Usaha
Bidang usaha yang dilakukan oleh PT. Badak Natural Gas Liquefaction
adalah:
Di bidang produksi, PT. Badak Natural Gas Liquefaction memproses gas
alam menjadi tiga jenis produk, yaitu LNG ( liquified natural gas) adalah cairan
yang jernih, tidak berwarna, dan tidak beracun, LPG ( Liquefied Petroleum Gas) ,
dan kondensat hidrokarbon untuk memaksimalkan perolehan nilai dari gas
alam.90
Di bidang perdagangan, PT. Badak Natural Gas Liquefaction meenjualan
produk PT Badak NGL dilakukan kepada lima perusahaan jepang, yaitu Chubu
electric Co., Kansai electric Power Co., Kyushu electric Power Co., Nippon Steel
Corp., dan osaka Gas Co. Ltd.91
PT Badak NGL juga telah mengirimkan
89
Ibid. 90
http://www.badaklng.co.id/, di akses pada hari Selasa tanggal 21 Desember 2015 91
Ibid.
repository.unisba.ac.id
60
produknya, yakni LNG dan LPG ke berbagai negara lainnya, seperti Korea,
Taiwan dan Domestik.92
B. Penerapan Tata Kelolaan Perusahaan Yang Baik di PT Badak Natural
Gas Liquefaction
1. Penerapan Tata Kelolaan Perusahaan Yang Baik di PT Badak
Natural Gas Liquefaction
PT Badak NGL menerapkan struktur Tata Kelola Perusahaan yang pada
umumnya berlaku pada Perseroan Terbatas (PT) di Indonesia. Struktur ini terdiri
dari Rapat Umum Pemegang Saham sebagai organ perusahaan yang tertinggi,
Diikuti oleh Dewan Komisaris, Direksi, Beserta Komite di bawah Dewan
Komisaris dan Direksi
a. Rapat Umum Pemegang saham
RUPS di PT Badak NGL diselenggarakan setidaknya dua kali dalam
setahun, yaitu RUPS untuk menyetujui proposal anggaran Perusahaan untuk satu
tahun ke depan, dan RUPS untuk laporan pertanggungjawaban operasional
Perusahaan. Melalui RUPS, para pemegang saham dapat, antara lain, memberikan
saran kepada Direksi, membahas kinerja Direksi dan Dewan Komisaris, serta
membahas kebijakan remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris.93
b. Dewan Komisaris
Tugas dan wewenang Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
92
Wawancara , Narasumber : Rubertus Adhi di departement Internal Audit PT Badak, tanggal 10 Januari 2016. 93
http://www.badaklng.co.id/ , op.cit.
repository.unisba.ac.id
61
1) Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perusahaan berhak
memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau
yang dikuasai oleh Perusahaan dan berhak memeriksa semua pembukuan,
surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang
kas dan lain-lain, serta berhak untu mengetahui segala tindakan yang telah
dijalankan oleh Direksi.94
2) Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan
tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.95
3) Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perusahaan
tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi, maka untuk sementara
Dewan Komisaris diwajibkan untuk menjalankan Perusahaan.96
4) Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan
wewenang yang diberikan kepada Presiden Komisaris atau anggota Dewan
Komisaris dalam Anggaran Dasar Perusahaan berlaku pula baginya.97
Sesuai dengan sistem dua tingkat di Indonesia, Presiden Komisaris PT
Badak NGL bukanlah pimpinan pelaksana kerja harian atau chief executive
officer (Ceo). Posisi ini dijabat oleh Presiden Direktur. Kelima anggota Dewan
Komisaris PT Badak NGL semuanya laki-laki dan tak seorangpun di antara
mereka merupakan Komisaris Independen.98
94
Ibid. 95
Ibid. 96
Ibid. 97
Ibid. 98
Ibid.
repository.unisba.ac.id
62
c. Direksi
Tugas dan wewenang Direksi adalah sebagai berikut:
1) Direksi berhak mewakili Perusahaan di dalam dan di luar Pengadilan
tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perusahaan
dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perusahaan, serta menjalankan
segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan,
akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk:
a) Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perusahaan (tidak
termasuk mengambil uang Perusahaan di Bank),
b) Mendirikan suatu usaha atau turut serta pada perusahaan lain baik di
dalam maupun di luar negeri,
c) Membuat perdamaian di dalam maupun diluar pengadilan berkaitan
dengan perkara yang berpotensi merugikan secara material dan harta
kekayaan (aset) Perusahaan, haruslah dengan persetujuan tertulis dari
Dewan Komisaris.99
2) a) Presiden Direktur berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama
Direksi serta mewakili Perusahaan.
b) Dalam hal Presiden Direktur tidak hadir atau berhalangan karena sebab
apapun juga, yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, salah
seorang Anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak
untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan.100
99
Ibid. 100
Ibid.
repository.unisba.ac.id
63
3) Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau
menggadaikan, menjadikan sebagai jaminan utang seluruh atau sebagian
besar harta kekayaan Perusahaan dalam suatu tahun buku baik dalam satu
transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri atau yang berkaitan
satu sama lain, harus mendapat persetujuan RUPS yang dihadiri atau
diwakilkan para Pemegang Saham yang memiliki paling sedikit 3/4 bagian
dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan disetujui oleh
paling sedikit 3/4 bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan
secara sah dalam rapat.101
4) Direksi untuk perbuatan tertentu berhak mengangkat seorang atau lebih
sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan kepadanya kekuasaan
yang diatur dalam surat kuasa.102
5) Dalam hal Perusahaan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan
kepentingan pribadi seseorang anggota Direksi, maka Perusahaan akan
diwakili oleh anggota Direksi lainnya dan dalam hal Perusahaan
mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh
anggota Direksi, maka dalam hal ini Perusahaan diwakili oleh Dewan
Komisaris.103
d. Komite Audit
Dewan Komisaris membentuk Komite Audit pada tahun 2011 untuk
meningkatkan penerapan tata kelola di Perusahaan, sekaligus untuk membuat
tugas pengawasan oleh Dewan Komisaris terhadap pengelolaan Perusahaan oleh 101
Ibid. 102
Ibid. 103
Ibid.
repository.unisba.ac.id
64
Direksi dan Manajemen lebih efektif. Tugas-tugas Komite Audit antara lain
adalah memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai laporan dan hal-
hal lain yang diajukan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris,
mengidentifikasikan berbagai permasalahan yang membutuhkan perhatian Dewan
Komisaris, dan mengkaji kepatuhan Perusahaan terhadap hukum dan regulasi
terkait kegiatan Perusahaan, dan mengkaji pelaksanaan audit oleh internal audit
dan auditor independen. Komite Audit bertanggung jawab langsung kepada
Dewan Komisaris. 104
e. Komite Dan Departemen Dibawah direksi
Direksi membentuk sejumlah komite dan departemen untuk membantu
menjalankan tugas-tugasnya. Melalui komite dan departemen tersebut, Direksi
dapat memastikan dan mengukur bahwa Perusahaan sungguh telah dikelola secara
benar, yang artinya memberi dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang
positif kepada semua pemangku kepentingan. Direksi secara teratur mengadakan
rapat dengan komite dan departemen tersebut, dengan frekuensi masing-masing
tiga bulan sekali. Komite dan Departemen dibawah Direksi adalah :
1) Departemen Internal Audit
Internal Audit dibentuk untuk melaksanakan fungsi pengawasan internal.
Departemen tersebut berkedudukan langsung di bawah Presiden Direktur & Ceo
untuk menjamin independensinya dari kegiatan atau unit kerja yang diaudit.
Kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab Internal Audit, beserta
104
Ibid.
repository.unisba.ac.id
65
hubungan kelembagaan antara Internal Audit dengan Komite Audit dan Auditor
eksternal, dituangkan dalam Piagam Internal Audit, yang ditandatangani oleh
Presiden Direktur & Ceo Internal Audit dipimpin oleh Senior Manager, Internal
Audit, yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur & Ceo. Senior
Manage, Internal Audit memiliki kualifikasi akademis dan kompetensi yang
memadai untuk melaksanakan semua tugas dan tanggung jawabnya.105
Tugas dan tanggung jawab Internal Audit adalah sebagai berikut:
a) Membuat strategi, kebijakan, serta rencana kegiatan pengawasan.
b) Memonitor pencapaian tujuan dan strategi pengawasan secara keseluruhan
serta melakukan kajian secara berkala.
c) Memastikan sistem pengendalian internal Perusahaan berfungsi efektif
termasuk melakukan kegiatan yang dapat mencegah terjadinya
penyimpangan serta melakukan assessment terhadap sistem tersebut secara
berkala.
d) Melaksanakan fungsi pengawasan pada seluruh bidang Perusahaan yang
meliputi antara lain: akuntansi/keuangan, sumber daya manusia, dan
operasional.
e) Melakukan audit guna mendorong terciptanya kepatuhan baik pekerja
maupun manajemen Perusahaan kepada peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
105
Ibid.
repository.unisba.ac.id
66
f) Melakukan audit khusus (investigasi) untuk mengungkap kasus yang
mempunyai indikasi terjadinya penyalahgunaan wewenang, penggelapan,
penyelewengan, dan kecurangan (fraud ).
g) Memberikan saran-saran perbaikan yang diperlukan dan informasi yang
objektif tentang kegiatan yang diaudit kepada semua tingkatan
manajemen.
h) MemberiKan konsultasi terhadap seluruh jajaran manajemen mengenai
upaya peningkatan efektivitas pengendalian internal, peningkatan efisiensi,
manajemen risiko, dan kegiatan lainnya terkait dengan peningkatan
kinerja.
i) Mendukung penerapan Good Corporate Governance di lingkungan
Perusahaan.
j) Menyiapkan dukungan data, informasi dan analisis yang diminta oleh
Direksi dalam rangka penyampaian laporan Direksi kepada Komisaris,
Pemegang Saham, Producer, dan lain-lain.
k) Melaporkan seluruh hasil kegiatan pengawasannya langsung kepada
Presiden
Direktur & CeO.106
2) Komite Etik
Komite etik dibentuk dengan tugas utama melakukan sosialisasi Code of
Conduct kepada para pekerja dan kontraktor, serta pihak luar yang terkait. Selain
106
Ibid.
repository.unisba.ac.id
67
itu, Komite etik ini juga memonitor, mengevaluasi, dan mengembangkan
pelaksanaan Code of Conduct, termasuk menerima laporan tentang pelanggaran
dan menindaklanjutinya sesuai peraturan yang berlaku. Komite etik terdiri dari
Ketua, Wakil Ketua, dan 10 anggota yang berasal dari berbagai departemen di
dalam Perusahaan.107
3) Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan berfungsi mengelola perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan corporate affairs yang melibatkan pihak internal dan eksternal, untuk
memastikan terlaksananya kegiatan tersebut sesuai standar untuk mendukung
kegiatan Perusahaan, khususnya Direksi.108
Sekretaris Perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab utama sebagai
berikut:
a) Mengawasi dan memberikan arahan mengenai pelaksanaan kegiatan-
kegiatan mulai tahap perencanaan hingga pelaksanaan RUPS, sehingga
berjalan sesuai standar-standar internal dan eksternal, dan hasil dari RUPS
dapat dipergunakan sebagai referensi oleh manajemen.109
b) Menga wasi dan memberikan arahan pelaksanaan pertemuan produsen
gas, CSR, dan acara korporat lainnya, mulai tahap perencanaan hingga
107
Ibid. 108
Ibid. 109
Ibid.
repository.unisba.ac.id
68
pelaksanaan acara-acara internal dan eksternal, agar dapat berlangsung
sesuai harapan.110
c) Menjamin keberhasilan kegiatan-kegiatan hubungan internal (misalnya
komunikasi antar divisi) dan eksternal (hubungan publik dengan media,
CSR, pelaporan pada pihak berwajib), serta memastikan bahwa
Perusahaan dapat mendistribusikan informasi sesuai harapan dan relasi
dengan pihak-pihak tersebut terjaga.111
d) Memastikan proses penyimpanan dan pengarsipan dokumen-dokumen
Perusahaan termasuk dokumen legal, agar dapat tersimpan dengan benar
dan dapat dipergunakan pada saat dibutuhkan.112
e) Memastikan kegiatan hukum perusahaan, termasuk kepatuhan hukum,
serta memberikan rekomendasi hukum, dan menangani proses peradilan
Perusahaan, untuk memastikan bahwa Perusahaan tidak terjerat dalam
masalah-masalah hukum yang dapat menghalangi pencapaian tujuan-
tujuan strategis.
f) Menjamin keselamatan, kesehatan, lingkungan dan kualitas kerja serta
keamanan di lingkungan tugasnya.113
g) Memastikan Perusahaan mematuhi peraturan tentang persyaratan
keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG.114
4) Kode Etik Dan Sistem Pelaporan Pelanggaran
110
Ibid. 111
Ibid. 112
Ibid. 113
Ibid. 114
Ibid.
repository.unisba.ac.id
69
Perusahaan mempunyai pedoman etika usaha dan tata perilaku (code of
conduct) yang merupakan penjabaran dan penerapan nilai-nilai yang menjadi
budaya Perusahaan dalam melaksanakan usaha sehingga menjadi panduan bagi
organ Perusahaan dan semua pekerja dalam berinteraksi dengan pemangku
kepentingan.115
Code of Conduct mencakup perilaku yang harus dilakukan (do) dan
perilaku yang tidak boleh dilakukan (don’t). Adapun isi code of conduct ini antara
lain mengatur tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam hal etika
kerja (memelihara etika kerja; berlaku adil; komitmen terhadap SHeq-MS),
kerahasiaan data dan informasi (menjaga kerahasiaan data dan informasi,
mencatat data dan pelaporan), menjaga harta Perusahaan, integritas (menghindari
pertentangan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan, menerima hadiah
gratifikasi/sponsor), penyalahgunaan narkoba dan minuman keras, aktivitas
politik, peduli lingkungan, dan persaingan usaha. 116
Secara periodik dilakukan pelatihan Code of Conduct kepada para pekerja
untuk mensosialisasikan isi dari pedoman etika usaha dan tata perilaku ini, dan
setiap pekerja menandatangani surat pernyataan pekerja atas penerapan Code of
Conduct – do & don’t.
Untuk menjamin penegakan pedoman tata perilaku ini, Perusahaan
mempunyai mekanisme/sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system), di
mana setiap pekerja dapat melaporkan penyimpangan dari code of conduct
115
Ibid. 116
Ibid.
repository.unisba.ac.id
70
melalui beberapa saluran yang telah ditentukan, yaitu intranet dan email kepada :
B. Komitmen Penerapan Good Corporate Governance pada PT Badak
Natural Gas Liquefaction
Dalam setiap kegiatan perusahaan, Badak NGL berkomitmen menerapkan
prinsip-prinsip GCG. Prinsip-prinsip GCG tersebut antara lain
Transparency, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness.
Komitmen tersebut telah diwujudkan dalam bentuk antara lain:
1. Pedoman Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance dalam pengelolaan PT Badak NGL (“Badak
LNG”) bukan suatu pilihan (optional) melainkan sesuatu yang mutlak dan tidak
dapat ditawar-tawar lagi demi keberhasilan perusahaan di masa sekarang dan
masa yang akan datang. 118
Oleh karena itu Badak LNG menyadari bahwa penerapan GCG bukan
sekedar memenuhi peraturan perundang-undangan, namun merupakan elemen
fundamental yang dapat menjadi value driver yang optimal sehingga mampu
meningkatkan nilai perusahaan (value creation) dan memperkokoh kepercayaan
pemegang saham dan stakeholders.119
117
Ibid. 118
Ibid. 119
Ibid.
repository.unisba.ac.id
71
Pedoman Tata Kelola Perusahaan (COCG) ini merupakan aturan
dasar yang berisi prinsip-prinsip GCG yang menjadi acuan pokok bagi
peraturan-peraturan di bawahnya dan sebagai pedoman bagi seluruh lapisan
Pekerja dalam menjalankan peran dan fungsinya masing-masing sehingga
tercipta iklim kerja yang kondusif yang timbul dari adanya kesamaan persepsi
atas fungsi, peran dan tanggung jawab masing-masing organ Perusahaan.120
Secara keseluruhan COCG terdiri dari lima bagian. Bagian pertama “
Pendahuluan“ mencakup antara lain Latar Belakang, Pengertian GCG,
Komitmen terhadap penerapan GCG, Landasan Hukum, Tujuan, Sasaran
Dan Manfaat Penerapan GCG, Prinsip-Prinsip GCG, Visi, Misi Dan Nilai-
Nilai Perusahaan, Metode Pendekatan GCG, Siklus Penerapan GCG dan Istilah.
121
Bagian kedua “Struktur Organ Corporate Governance” mengatur
antara lain Pemegang Saham/Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan
Komisaris, Komite Audit, Sekretaris Dewan Komisaris, Direksi,
Sekretaris Perusahaan/Corporate Secretary, Internal Audit, Komite GCG,
Komite/Tim Direksi dan Struktur Governance Eksternal.122
Selanjutnya pada bagian ketiga “Proses Corporate Governance” mengatur
antara lain terkaitPengangkatan dan Pemberhentian Komisaris dan Direksi,
Program Pengenalan Bagi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang
120
Ibid. 121
Ibid. 122
Ibid.
repository.unisba.ac.id
72
Baru, Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi, Anggaran
Perusahaan, Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Benturan Kepentingan,
Pengelolaan Kegiatan Operasional Perusahaan, Manajemen Risiko, Tata
Kelola Teknologi Informasi, Pengelolaan Keuangan, Pengadaan Barang dan
Jasa, Manajemen Mutu, Sistem Penilaian Kinerja dan Remunerasi, Sistem
Pengendalian Intern dan Audit, Penelitian dan Pengembangan,
Pelaporan, Keterbukaan dan Pengungkapan, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan,
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL/SHE-Q MS),
Pengelolaan Aset, serta Pengelolaan Dokumen / Arsip Perusahaan.123
Pada bagian keempat tentang “Pengelolaan Hubungan dengan
Stakeholder.” Dalam pengelolaan hubungan dengan Stakeholder Perusahaan
diatur antara lain terkait Kebijakan Umum, Hak dan Partisipasi Stakeholder
serta Penghubung Perusahaan dengan Stakeholder.124
Adapun pada bagian kelima “Penutup” diatur terkait Penilaian
Penerapan GCG, Sosialisasi dan Penerapan GCG serta Ketentuan
Perubahan. Penerapan COCG merupakan wujud komitmen bersama organ Badak
LNG agar Perusahaan dapat dikelola dengan lebih baik sehingga memberikan
nilai tambah bagi stakeholders. Pedoman GCG ini merupakan living document
yang akan dikaji dan dimutakhirkan secara berkala untuk disesuaikan dengan
perubahan dan perkembangan lingkungan internal dan eksternal Perusahaan.125
123
Ibid. 124
Ibid. 125
Ibid.
repository.unisba.ac.id
73
2. Pedoman Etika Dan Tata Perilaku ( Code Of Conduct)
Implementasi Good Corporate Governance (GCG) atau tata
kelola perusahaan yang baik di PT Badak NGL (”Badak LNG”) diyakini akan
memperkuat posisi Perusahaan dalam menghadapi persaingan usaha ke depan
dan akan meningkatkan kinerja perusahaan secara otpimal. Komitmen penerapan
GCG tersebut salah satunya dibuktikan oleh Manajemen Badak LNG dengan
menegakan Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct/COC)
dan sebagai bentuk penjabaran nilai-nilai utama Perusahaan yaitu Safety, Health
and Environment, Innovative, Professionalism, Integrity, Dignity
(SINERGY).126
Penerapan Code of Conduct dimaksudkan untuk mengidentifikasikan
nilai-nilai dan standar etika yang selaras dengan Visi dan Misi Perusahaan,
menjabarkan Tata Nilai Pribadi dan Bisnis sebagai landasan etika yang harus
diikuti oleh seluruh pekerja Badak LNG dalam melaksanakan tugas, menjadi
acuan perilaku insan LNG Badak dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab masing-masing dan berinteraksi dengan stakeholder Perusahaan serta
untuk menjelaskan secara rinci standar etika agar insan Badak LNGdapat menilai
bentuk kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan pertimbangan jika
menemui keragu-raguan dalam bertindak. 127
Nilai-Nilai Utama Perusahaan antara lain mencakup Profesionalisme,
Integritas, Dignity (Bermartabat), Inovatif, Safety, Health and Environment
(SHE) menjadi landasan perilaku bagi segenap insan Badak LNG sehingga
126
Ibid. 127
Ibid.
repository.unisba.ac.id
74
tercapai visi Badak LNG menjadi perusahaan kelas dunia yang terdepan dalam
inovasi dan mewujudkan misinya untuk memproduksi energi bersih serta
mengelola dengan standard kinerja terbaik (best performance standard)
sehingga menghasilkan nilai tambah maksimal (maximum return) bagi
pemangku kepentingan (Stakeholders).128
Buku Code of Conduct ini terdiri dari 6 (enam) bagian yaitu,
Pendahuluan, Standar Etika Usaha, Standar Tata Perilaku, Penerapan dan
Penegakan, Penjelasan Pernyataan Insan LNG Badak, dan Penutup. Untuk
Standar Etika Usaha didalamnya mengatur Etika Perusahaan dengan Pekerja,
Penyedia Barang dan Jasa, Pemerintah, Masyarakat, Media Massa, Organisasi
Profesi serta Integritas Laporan Keuangan.129
Adapun Standar Tata Perilaku mengatur tentang Etika Kerja Sesama
Insan Badak LNG, Menjaga Kerahasiaan Data dan Informasi Perusahaan,
Menjaga Harta Perusahaan, Komitmen Terhadap Pelaksanaan SHE-Q MS,
Mencatat Data dan Pelaporan, Menghindari Benturan Kepentingan dan
Penyalahgunaan Jabatan, Menerima Hadiah/ Cinderamata/ Gratifikasi dan
Entertainment, Memberi Hadiah/Cinderamata dan Entertainment, Berlaku
Adil, Penyalahgunaan Narkotika dan Obat Terlarang (Narkoba) dan Minuman
Keras (Miras) serta ketentuan tentang Aktivitas Politik. Buku Code of
Conduct dilengkapi pula dengan Pernyataan Insan Badak LNG atas komitmen
untuk melaksanakan Etika Usaha dan Tata Perilaku serta Pernyataan Pejabat
yang bertanggungjawab atas penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku. Penerapan
128
Ibid. 129
Ibid.
repository.unisba.ac.id
75
Code of Conduct diharapkan dapat membantu Perusahaan untuk meningkatkan
kinerja dengan tetap memperhatikan kepentingan dari para pemangku
kepentingan secara beretika dan berlandaskan aturan hukum serta berlaku
untuk seluruh individu yang bertindak atas nama Badak LNG dan seluruh
Stakeholders atau Mitra Kerja yang memiliki hubungan bisnis
dengan Badak LNG.130
Badak LNG senantiasa mendorong kepatuhan terhadap Code of
Conduct dan berkomitmen untuk mengimplementasikannya serta
mewajibkan seluruh pimpinan dari setiap tingkatan dalam Perusahaan
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Code of Conduct dipatuhi dan
dijalankan dengan baik pada unit kerjanya masing-masing. Sebagai bentuk
komitmen tersebut, Badak LNG setiap tahunya melakukan sosialisasi atas
kepatuhan terhadap Code of Conduct serta mewajibkan setiap Pekerja Badak
LNG untuk menandatangani Komitmen Pribadi atas Kepatuhan terhadap Code
of Conduct.131
3. Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi ( Board Manual )
Board Manual merupakan salah satu kebijakan GCG (soft-structure
GCG)
PT Badak NGL (“Badak LNG”) yang merupakan penjabaran dari Pedoman Tata
Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) yang disusun mengacu
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketentuan Anggaran Dasar,
130
Ibid. 131
Ibid.
repository.unisba.ac.id
76
prinsip-prinsip hukum korporasi, arahan Pemegang Saham serta praktek-praktek
GCG terbaik yang berlaku di Perusahaan.132
Board Manual merupakan naskah kesepakatan antara Direksi dan
Dewan Komisaris, yang bertujuan untuk menjelaskan pola hubungan kerja
yang baku antara Direksi dengan Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas
agar tercipta pengelolaan Perusahaan secara profesional, transparan, efektif dan
efisien dengan menjunjung tinggi integritas dan kejujuran dalam menjalankan
kegiatan bisnis Perusahaan. Dengan diberlakukannya Board Manual ini dalam
hubungan kerja antar dua organ Perusahaan diharapkan kegiatan usaha
Perusahaan dapat dilaksanakan secara harmonis dengan asas-asas Good
Corporate Governance dalam upaya untuk mencapai Visi dan Misi
Perusahaan yang telah ditetapkan. 133
Direksi adalah organ Perusahaan yang bertanggung jawab penuh
atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan serta
mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai
ketentuan Anggaran Dasar. Oleh karena itu, dalam Board Manual diatur hal-hal
yang berhubungan dengan Direksi yang menyangkut antara lain Persyaratan dan
Komposisi, Program Pengenalan dan Pengembangan bagi Direksi. Independen
Direksi, Tugas dan Kewajiban Direksi, Wewenang dan Hak Direksi, Etika
Jabatan Direksi, Rapat Direksi, Evaluasi Kinerja Direksi, Organ Direksi yang
132
Ibid. 133
Ibid.
repository.unisba.ac.id
77
mencakup Internal Audit dan Sekretaris Perusahaan yang dijelaskan secara
terperinci pada BAB II dalam Board Manual ini.134
Dewan Komisaris adalah organ Perusahaan yang bertugas
melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan
Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi dalam menjalankan
kepengurusan Perusahaan. Pengaturan terkait Dewan Komisaris diatur secara
rinci pada BAB III yang meliputi Persyaratan dan Komposisi, Tugas dan
Kewajiban, Wewenang dan Hak, Etika Jabatan, Rapat Dewan Komisaris,
Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris dan Organ Dewan Komisaris yang
mencakup Komite Audit dan Sekretaris Dewan Komisaris.Board Manual juga
mengatur hubungan kerja Direksi dan Dewan Komisaris. Sesuai Undang-
undang No.40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas dan Anggaran Dasar
Badak LNG, Direksi dan Dewan Komisaris adalah Organ Perusahaan dalam
pengelolaan Perusahaan. Untuk itu dalam menjalankan Korporasi ini, dituntut
hubungan kerja yang harmonis antara Direksi dan Dewan Komisaris. Yang
membedakan secara prinsip atas keduanya adalah Direksi bertanggungjawab atas
pengelolaa Perusahaan sedangkan Dewan Komisaris bertanggung jawab
terhadap fungsi pengawasan pengurusan Perusahaan.135
4. Whistleblowing Policy
134
Ibid. 135
Ibid.
repository.unisba.ac.id
78
Suatu kegiatan dimana para pihak dapat memastikan apabila ada kendala
atau secara tata kelola perusahaan dilihat ada penyimpangan maka dapat
dilaporkan.136
5. Program Pengendalian Gratifikasi
Mengatur untuk memastikan manajemen liniitu imun dari praktek-praktek
yang tidak sama dengan Good Corporate Governance yang sudah ditetapkan pada
soft struktur.137
Dalam wawancara penulis dengan narasumber yaitu Rubertus Adhi S
bagian Departement Internal Audit PT Badak Natural Gas Liquefaction
menjelaskan Komitmen Good Corporate Governance pada PT Badak Natural
Gas Liquefaction , menyatakan bahwa suatu perusahaan dikatakan melaksanakan
Good Corporate Governance dengan baik apabila kewenangan-kewenangn dari
shareholder, Komisaris dan Board of Director memiliki kewenangan yang jelas.
Dalam Good Corporate Governance harus memiliki Soft Structure, maka di PT
Badak Natural Gas Liquefaction terdapat:
1. COCG atau Pedoman Tata Kelola Perushaan yang berisi aturan dasar
yang brisi prinsip-prinsip Good Corporate Governance.138
2. Board Manual atau Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan direksi yang
merupakan naskah kesepakatan antara Direksi dan Dewan Komisaris
yang bertujuan untuk menjelaskan pola hubungan kerja yang baku
136
Wawancara, narasumber Rubertus Adhi dari Departement Internal Audit PT Badak Naatural Gas liquefaction, tanggal 10 Januari 2016. 137
Ibid. 138
Wawancara, narasumber Rubertus Adhi... op.cit
repository.unisba.ac.id
79
antara Direksi dengan Dewan Komisaris dalam melaksanaan tugas
agar terciptanya pengelolaan perusahaan secara profesional,
transparan, efektif dan efisien dengan menjunjung tinggi inegritas dan
kejujuran dalam menjalankan kegiatan bisnis perusahaan.139
3. Code of Conduct atau Pedoman Etika dan Tata Prilaku.
Untuk memastikan bahwa dalam tata kelola perusahaan ini terbebas
dari kepentingan.140
Tiga kategori soft structure tersebut adalah termasuk dalam ruang
lingkup elitnya atau dalam ruang lingkup Board. Di bawah Direksi secara
rutin ada komite Good Corporate Governance dalam komite Good
Corporate Governance itu antara lain:
1. Sosialisasi yang wujudnya adalah workshop, seminar tiap tahun,
baik kepada pekerta PT Badak Natural Gas Liquefaction dan mitra
kerja. Mitra kerja disini di bagi dua mitra kerja outsorcing atau
supllier untuk menjelaskan tentang bagaimana good Corporate
Governance itu.141
2. Whistkeblowing policy yaitu agar para pihak bisa memastikan
apabila ada kendala atau secara tata kelola perusahaan dilihat ada
yang menyimpang mereka dapat melaporkan.142
139
Ibid. 140
Ibid. 141
Ibid. 142
Ibid.
repository.unisba.ac.id
80
3. Program pengendalian gratifikasi adalah mengatur untuk
memastikan manajemen lini itu imun dari praktek-praktek good
corporate governance yang ditetapkan dalam soft structur.143
4. Pengendalian konflik of interest dengan cara semua pekerja
menandatangani fakta intregritas dan apa punishing dan reward
yang akan muncul.144
Bentuk Anggaran Dasar PT Badak Natural Gas Liquefaction masih secara
umum, karena PT Badak Natural Gas Liquefaction di bangun pada tahun 1974
belum ada tekhnologi LNG maka masih dibuat secara umum, tetapi point-point
dasar pengatur hubungan antara shareholder, Direksi dan Komisaris ada dalam
COCG dan Board Manual karena anggaran dasar diturunkan ke COCG dan Board
Manual.145
Penilaian Good Corporate Governance pada PT Badak Natural Gas
Liquefaction dilakukan oleh ISRS ( International Sustainability Rating System)
dari Norwegia yang mengakses bisnis seluruh perusahaan di Dunia menggunakan
standar rating. Yang ke dua dari Kementrian Lingkungan Hidup yaitu berupa
proper.146
143
Ibid. 144
Ibid. 145
Ibid. 146
Ibid.
repository.unisba.ac.id