07.05.15 pk - aspek laboratorium tifoid

Upload: asa-mutia-sari

Post on 06-Jan-2016

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lab

TRANSCRIPT

ASPEK LABORATORIUM DEMAM TIFOID

DEFINISIInfeksi enterik disebabkan oleh Salmonella typhiDemam, bradikardi realtif, roseola, splenomegali, hepatomegali, leukopeniaKomplikasi perdarahan usus, perforasi

ASPEK LABORATORIUM DEMAM TIFOIDLANTIP M PANCARANI220101131200631Transmisi KumanVektor ManusiaMakanan yang terkontaminasiHand to Mouth transmission (Tidak mencuci tangan)Kontaminasi air minum

EPIDEMIOLOGITerjadi secara luas, terutama negara berkembang, dengan sanitasi yang burukEndemik di Asia, Afrika, Amerika latin, Kepulauan Carribean, dan Oceania Menginfeksi 21,6 juta penduduk di dunia, dengan kematian 200.000 orang tiap tahunnya.

continues to be a global health problem areas with a high incidence include Asia, Africa and Latin America affects about 6000000 people with more than 600000 deaths a year. 80% in Asia . sporadic occur usually, sometimes have epidemic outbreaks.

3PATOGENESIS

Komplikasi Typhoid1. Komplikasi IntestinalPerdarahan ususPerforasi ususIleus paralitik

2. Komplikasi Ekstra -IntestinalKomplikasi Kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi perifer (renjatan septik), miokarditis, trombosis dan tromboflebitisKomplikasi darah : anemia hemolitik ,trombositopenia, dan/atau Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) dan Sindrom uremia hemolitikKomplikasi paru : Pneumonia,empiema,dan pleuritisKomplikasi hepar dan kandung empedu : hepatitis dan kolesistitisKomplikasi ginjal : glomerulonefritis, pielonefritisKomplikasi tulang : osteomielitis, periostitis, spondilitis dan ArtritisKomplikasi Neuropsikiatrik : Delirium, meningismus, meningitis, polineuritisperifer, sindrom guillain-barre, psikosis dan sindrom katatonia

HEMATOLOGIHemoglobin normal atau menurun jika terjadi komplikasi perdarahan usus/perforasiJumlah Lekosit seringnya leukopeni (tetapi dapat normal atau meningkat)Hitung jenis lekosit normal atau tidak normal neutropenia dengan limfositosis relatif shift to the left aneosinofilia monositosis

HEMATOLOGILED meningkatTrombosit normal/ trombositopeniaPT dan APTT meningkat ringan

URINALISAProtein bervariasi negatif sampai positif demamSedimen urinLekosit Eritrosit KIMIA KLINIKLiver Fucntion Test (LFT)Peningkatan SGOT dan SGPTElektrolitHiponatremi dan hipokalemiFungsi ginjalNormal, abnormal jika terjadi komplikasiPEMERIKSAAN FESESMakroskopisKonstipasi/ diareDarah dan lendir perdarahanMikroskopis Lekosit jenis MN Eritrosit perdarahan saluran cerna

IMMUNOLOGIAntibodiWidalSalmonella typhi IgG dan IgM ElisaTes TubexRapid test IgG dan IgMAntigenDeteksi AntibodiFelix-Widal test.Uji serologi tertua (1896) melacak peningkatan Ab terhadap salmonella Typhi.Prinsipnya : terjadinya reaksi aglutinasi antara antigen S. Typhi dengan aglutinin/Ab penderita. Atau dengan kata lain : berupa penentuan kadar aglutinasi antibodi terhadap antigen O ( somatik ) dan H ( Flagellar ) S.Typhi.Diukur dengan 2 cara: Tabung dan slide.

Salah satu kelemahan dari uji widal yaitu spesifitas yang agak rendah/moderate dan kesukaran untuk menginterpretasikan hasil tersebut, sebab banyak faktor yang mempengaruhi kenaikan titer. Widal bisa memberikan hasil negatif hingga 30% dari sampel biakan positif demam tifoid.Selain itu antibodi terhadap antigen H mungkin dijumpai dengan titer yang lebih tinggi, yang disebabkan adanya reaktifitas silang Dengan alasan ini maka pada daerah endemis tidak dianjurkan pemeriksaan antibodi H S.typhi, cukup pemeriksaan titer terhadap antibodi O S.typhi.

Uji Widal

INTERPRETASI HASIL

Titer widal biasanya angka kelipatan: 1/40, 1/80 1/160, 1/320 , 1/640.Peningkatan titer uji Widal 4 x (selama 2-3 minggu): dinyatakan (+).Titer 1/160: masih dilihat dulu dalam 1 minggu kedepan, apakah ada kenaikan titer. Jika ada, maka dinyatakan (+).Jika 1 x pemeriksaan langsung 1/320 atau 1/640, langsung dinyatakan (+) pada pasien dengan gejala klinis khas TUBEX TFSuatu pemeriksaan diagnostik in vitro semikuantitatif 10 menit untuk mendeteksi demam tifoid melalui deteksi spesifik adanya serum antibodi IgM terhadap antigen Salmonella Typhi O9 lipopolisakarida dengan cara mengukur kemampuan serum antibodi IgM tersebut dalam menghambat reaksi antara antigen dan monoklonal antibodi.TUBEXTF(mendeteksi antibodi IgM tehadap antigen O LPSSalmonella typhi)tes aglutinasi kompetitif semi kuantitatifmenggunakan partikel yang berwarna untuk meningkatkan sensitivitasmenggunakan antigen O yang benar-benar spesifik yang hanya ditemukan pada Salmonellahanya mendeteksi adanya antibodi IgM dan tidak mendeteksi antibodi IgGMEKANISME REAKSIReaksi Negatif.Apabila tidak terdapat human Ab IgM Salmonela typhi dalam sampel serum, maka partikel indikator yang berlabel M ab LPS O9 langsung berikatan dengan partikel magnetik berlabel Ag LPS O9 dan mengalami ko sedimentasi. Proses tersebut terlihat secara visual melalui perubahan warna dari biru ke merah muda atau pink.Reaksi positif.Bila terdapat human Ab IgM salmonela, maka Ab IgM akan menghambat ikatan antara partikel indikator berlabel M Ab LPS O9 dengan partikel magnetik yang berlabel Ag LPS O9. kemudian ikatan Ab IgM Salmonela typhi dengan Ag LPS O9 mengalami ko sedimentasi. Banyaknya konsentrasi Ab IgM Salmonela yang menghambat ikatan antara Ag LPS O9 dengan partikel indikator berlabel M Ab LPS O9 setara dengan kepekatan warna biru dari partikel indikator berlabel M Ab LPS O9.

Cara Pengerjaan Tubex Tf

INTERPRETASI HASIL6POSITIFINDIKASI KUAT INFEKSI DEMAM TIFOID AKTIFRapid testTyphidot Rapid IgM and Typhidot Rapid IgG/IgM (combo) immunochromatography-based rapid tests in cassette format. The test usesSalmonella typhiOMP antigen to detect IgM (Typhidot Rapid IgM) or IgG/IgM (Typhidot IgG/IgM combo) antibody toS. typhiin the sample within 15 minutes

ISOLASI KUMANMerupakan baku emas diagnosis penyakit ini.Pengambilan darah yang dianjurkan adalah sebanyak 2X atau lebih dengan jarak 1 jam.Isolasi Salmonella Typhi dari pasien tifoid : diperlukan 10-15 ml pada pasien remaja dan dewasa untuk mendapatkan hasil isolasi yang optimal. Untuk balita dan anak : 2-4 ml.Pengambilan spesimen darah sebaiknya dilakukan pada minggu pertama timbulnya penyakit. ( untuk mencapai positif : 80-90%) khususnya yang belum mendapat antibiotik.Duration of diseaseSpecimen examination%positivity1st weekBlood culture90%2nd weekBlood culture,Faeces cultureWidal test75%50%Low titre3rd weekWidal testBlood cultureFaeces culture80-100%60%80%