06.teknik perawatan sarana transportasi vertikal dalam bangunan gedung
TRANSCRIPT
SELAMAT DATANGSALAM SEJAHTERA
TEKNIK PERAWATAN SARANA TRANSPORTASI VERTIKAL dalam
BANGUNAN GEDUNG
PAPARAN OLEH : Ir. SARWONO KUSASI
1. Teknik : Tatacara/metoda atau prosedur sistematis dalam pelaksanaan
proses produksi.2. Pesawat : Sistem rangkaian konstruksi
mekanis yang menghasilkan kerja
tertentu, jika diumpan dengan tenaga.
3. Kompeten : Status pada diri seseorang, secara resmi diakui mampu melaksanakan
tugas tertentu sesuai kriteria.4. Kinerja : Tingkat pencapaian hasil atas
proses pelayanan, sesuai dengan
uraian tugas.
1. Definisi
2. a. peralatan mekanik + 15 th
Pesawat lift
b. peralatan elektrik + 10 th
c. peralatan electronik + 5 th
Masing-masing peralatan punya umur manfaat yang berbeda.
Gejala (symton) aus, menimbulkan malfunction
Modernisasi : Umur manfaat mencapai 15 tahun.
Program penggantian komponen-komponen utama yang telah kuno, dengan tujuan memperoleh hasil mutu operasi yang lebih handal dan efisien.
3. Komponen Lift & Eskalator
(A). Komponen-komponen bergeraka. Power transmision(1) Transmisi gigi reduksi(2) Puli traksi / sproket(3) tali kawat baja traksi/
rantai mesin dan rantai stepb. Sumber tenaga : motor penggerakc. Objek sarana : kereta dan pintu-pintu.
Bobot imbang (CWT)Step dan ban pegangan
4.
B. Komponen Diam1. Rel pemandu (guide rails) / truss2. Kendali (controller)3. Penyangga/peredam (buffer)4. Governor5. Alat-alat pelindung/balustrade, skirt6. Pengawatan dan Fixtures.
Saklar pengaman
5. Diagram hubungan kerja
Customer Satisfaction
With
Good Communication
MOB(customer)
Supervisor Teknisi Pelaksana
6. Sertifikasi Kompetensi
BNSPBadan Nasional Sertifikasi Profesi
LPJKLembaga Pengembangan Jasa Konstruksia. Sertifikat Keahlianb. Sertifikat Ketrampilan
7. Unsur Kompetensi (kemampuan)
1. Knowledge : Menguasai ilmu pengetahuan
2. Skill : Trampil dan berpengalaman
3. Aptitude : Sikap positif terhadap tugas
8. Delapan Peringkat Kemampuan
1. Pelaksana / helper ST
2 & 3. Teknisi pelaksana terampil D3, STM
4. Ahli, Direktur, Manager5. Pembuat keputusan (sarjana)6.
7 & 8. Perencana / Pemikir, Berwawasan luas
9. Tiga Peringkat Keahlian
1. Ahli Muda, perencanaan lift sampai lt.152. Ahli Madya, perencanaan lift sampai
dengan lt.30.3. Ahli Utama, perencana STV komplex
multipurpose building jumlah lantai tak terbatas.
10. Ruang Lingkup Pemeliharaan Rutin(teratur dan berkala)
1. Pemeriksaan secara sistimatis2. Penyetelan ulang (readjustment)3. Pelumasan berkala (lubrication)4. Kebersihan (housekeeping) 5. Pelaporan (reporting) atas penemuan
malfunction, rutin bulanan dan 6 bulan.
11. Pelayanan Panggilan macet (Callback service)
4 jenis callback1. Penumpang terkurung dalam kereta.
Lift macet. Maksimal 10 menit.2. Lift macet tidak ada penumpang
Maksimal 1 jam3. Lift beroperasi tidak wajar
(wild operation). Dapat ditunda besok.4. Lift berjalan normal tetapi timbul
suara/getaran yang menakutkan. Dapat ditunda besok.
Tiller type(dilarang
digunakan) Seale type8 x 19 FC
Konstruksi Tali Baja
Gambar-1
Cara Mengukur Diameter Tali Baja
Gambar-2Mengukur diameter tali baja dengan sigmat
Gambar atas konstruksi tali baja (c), seal type khusus untuk lift
Soket Tirus
Gambar-3Cara-cara urutan memasang soket tirus
sebagai tambatan tali baja tarik.Perhatikan gambar (a) ujung tali diikat
pada 3 tempat
Persyaratan Tali Baja
1. Jumlah lembar tali minimal 32. Diameter tali minimal 10 mm3. Persyaratan Apkir (rejected)
Harus diganti baru jika:a. Diameter susut 10%b. Berkarat c. Patahan elemen kawat
16 kawat per puntiran10 kawat perlilitan32 kawat merata
Penyangga / peredam (buffer)
(a) Penyangga karet (b) Penyangga pegas
(c) Gambar -4Lekuk dasar atau pit. Dalamnya pit harus mengakomodasi tinggi (rangka dasar kereta), luang
lari, langkah torak (peredam), tinggi silinder dan tinggi pendukung silinder (buffer stand)
Gambar-5Peredam hidrolis untuk lift kecepatan tinggi diatas 420 mm yang dilengkapi
dengan gas nitrogen
Persyaratan Peredam
1. Jarak langkah (PERMEN-03/MEN/1999)
Kecepatan Nominal Lift Langkah Peredam
1. 45 m/m 4 cm karet
2. 60 m/m 6 cm pegas
3. 90 m/m 15 cm pegas/hidrolik
4. 150 m/m 43 cm hidrolik
5. 180 m/m 43 cm hidrolik
6. 210 m/m 84 cm hidrolik
7. 300 m/m 174 cm hidrolik
8. 360 m/m 250 cm hidrolik+gas N
Pesawat Pengaman
Gambar-6Sistem mekanisme kerja pesawat pengaman dan detail governor
Pesawat Pengaman (safety device)Kecepatan
nominal kereta (m/m)
Persentase (%) maksimal kecepatan lebih terhadap
kecepatan nominal
Jarak kemerosotan kereta (m)
Saat saklar pengaman
terbuka
Saat governor bekerja
minimum maksimum
Sampai 45 m/m
40 50 0.05 0.40
45 s/d 60 30 40 0.10 0.7060 s/d 90 35 40 0.20 1.00
90 s/d 105 25 35 0.22 1.13105 s/d 150 22 30 0.50 1.80150 s/d 210 20 25 1.00 3.00210 s/d 300 15 20 2.00 5.60300 s/d 360 15 20 2.70 8.00diatas 360 15 20 3.70 9.40
Kinerja Pintu
Gambar -7 Daya pembukaan pintu
Zone pendaratan dan zona leveling
Ruang bebas aman dipit1. PERMEN NAKER 0.50 m2. SNI 0.60 m
Gambar-8 Ruang bebas bawah luang lari
(runby) dan ruang aman
Rem Mesin
Gambar-9Rakitan rem (brake assembly)
tromol tabung rem satu kesatuan dengan poros motor penggerak lift
Persyaratan Rem Mesin
1. Celah (air gap) sepatu rem = 0.1 mm2. Pengujian kecepatan penuh dengan
beban 120% lift dimatikan, kemerosotan 3 detik antara 0.5 m s/d 1.0 m.
Kunci Kait (inetrlock)
Gambar-10Kunci kait pintu lantai
Gambar-11Hanger roller dan eccentric roller
Gambar-12
Lanjutan : Gambar-12
Gambar-13
Gambar-14
Lanjutan : Gambar-14
Lanjutan : Gambar-14
Gambar-15
Gambar-16
Gambar-17
Gambar-18
Gambar-19
Gambar-20
TERIMA KASIH atas PERHATIAN
PARA HADIRIN
Untuk Tanya Jawab, hubungi :
Ir. Sarwono Kusasi Hp.0818.0615.5187