04. code of conduct

12
Etika dan Aturan Main Antara Badan Kemanusiaan Internasional Dalam Kegiatan Bantuan Kemanusiaan

Upload: rahmad-fauzi

Post on 21-Mar-2017

153 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 04. code of conduct

Etika dan Aturan Main Antara Badan Kemanusiaan Internasional

Dalam Kegiatan Bantuan Kemanusiaan

Page 2: 04. code of conduct

• Hasil Kesepakatan antara 7(tujuh) Badan Kemanusiaan Internasional besar, yaitu : ICRC, IFRC, Caritas International, International Save the Children, Lutheran World Federation, Oxfam dan World Council of Churches;

• Kesepakatan tersebut berupa ketentuan dasar yang mengatur standardisasi Perilaku Badan Kemanusiaan Internasional serta Pekerja Kemanusiaan untuk menjamin Independensi dan Efektifitas dalam penyelenggaraan kegiatan kemanusiaan;

• Code of Conduct ini diadopsi oleh Federasi melalui General Assembly and The Council of Delegates (Birmingham, 1993) dan International Conference (Geneva, 1995);

Page 3: 04. code of conduct

• Terdiri dari 10(sepuluh) Prinsip Dasar berkenaan dengan Humanitarian Relief Operation serta 3(tiga) Annex yang mengatur hubungan antara Badan/Organisasi Kemanusiaan dengan Pemerintah Setempat, Negara Donor dan Organisasi Antar Negara;

• Tugas seorang anggota Delegasi Federasi, satu diantaranya, adalah mensosialisasikan Code of Conduct ini kepada Perhimpunan Nasional dimana ia ditugaskan.

Page 4: 04. code of conduct

• Pengakuan atas Hak Korban Bencana/Konflik yaitu – Hak Untuk Memperoleh Bantuan Kemanusiaan – dimanapun ia berada;

• Komitment untuk menyediakan Bantuan Kemanusiaan kepada korban bencana/konflik, diamanapun atau kapanpun ia diperlukan;

• Akses terhadap lokasi bencana/konflik dan terhadap korban tidak dihalang-halangi;

• Dalam memberikan bantuan kemanusiaan tidak menjadi bagian dari suatu kegiatan politik atau partisan;

Page 5: 04. code of conduct

• Bantuan kemanusiaan diperhitungkan berdasarkan kebutuhan semata;

• Proportional;• Mengakui peranan penting Kaum Wanita

dan menjamin bahwa peranan tersebut harus didukung dan didayagunakan;

• Terjaminnya akses terhadap sumber2 daya yang diperlukan serta akses yang seimbang terhadap korban bencana/konflik;

Page 6: 04. code of conduct

• Tidak mengikuti suatu pendirian politik atau keagamaan tertentu;

• Bantuan diberikan kepada Individu, Keluarga dan Kelompok Masyarakat yang memerlukan bantuan – tidak tergantung/memandang pada predikat apa yang melekat pada penerima bantuan;

Page 7: 04. code of conduct

• Badan Kemanusiaan Internasional harus dapat menjamin Independensinya terhadap Negara Donor yang mempercayakan penyaluran bantuannya;

• Badan Kemanusiaan Internasional harus dapat mengupayakan lebih dari satu sumber bantuan;

Page 8: 04. code of conduct

• Memanfaatkan keberadaan LSM serta tenaga lokal yang tersedia dalam implementasi kegiatan;

• Pengadaan komoditas bantuan serta Jasa dari sumber-sumber setempat;

• Mengutamakan koordinasi;

Page 9: 04. code of conduct

• Mengupayakan partisipasi masyarakat hingga pemanfaatan sumber-sumber daya masyarakat yang tersedia;

Page 10: 04. code of conduct

• Bantuan kemanusiaan diberikan, tidak semata-mata memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga diupayakan agar dapat mengurangi tingkat kerentanan masyarakat (korban bencana/konflik) di masa depan;

• Memperhatikan kepentingan lingkungan dalam merekayasa dan implementasi program-program;

• Menghindari sikap ketergantungan yang berkepanjangan terhadap bantuan-bantuan eksternal;

Page 11: 04. code of conduct

• Bantuan kemanusiaan harus dapat dipertanggungjawabkan, baik kepada mereka yang berhak menerimanya dan kepada pihak Donor;

• Bantuan kemanusiaan harus dikelola secara terbuka/transparansi, baik dari perspective Finansial maupun Efektifitas kegiatan;

• Mengakui kewajiban Pelaporan dan memastikan upaya monitoring telah dilakukan sebagaimana mestinya;

Page 12: 04. code of conduct

• Mengakui martabat daripada korban bencana/konflik;• Dalam publikasi, tidak hanya menonjolkan tingkat penderitaan

korban bencana, tetapi juga perlu menonjolkan upaya/kapasitas masyarakat dalam mengatasi penderitaan mereka;

• Kerjasama dengan Media dalam rangka meningkatkan perhatian dan kontribusi masyarakat – tidak didasarkan pada adanya tekanan, vested interest atau publisitas baik dari lingkungan internal maupun eksternal;

• Dalam media coverage – diupayakan tidak menimbulkan kesan persaingan dengan Badan Kemanusiaan lainnya;

• Tidak merusak situasi/atmosphere ditempat dimana Badan Kemanusiaan itu bekerja, demikian pula keamanan dari para Pekerjanya;