01 surveilans dan wabah (dr armyn nurdin)

137
KELOMPOK III

Upload: anonymous-cdoqhzc

Post on 12-Jul-2016

150 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

kekom

TRANSCRIPT

Page 1: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

KELOMPOK III

Page 2: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)
Page 3: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

3

SEJA

RAH

SURV

EILA

NSDimulai ketika William Farr,mengembangkan sistem pengumpulan data rutin tentang jumlah dan penyebab Kematian, dibandingkan pola kematianantara orang-orang yang menikah dan tidak menikah, dan antara pekerja yang berbeda jenis pekerjaannya.

Page 4: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

4

SEJA

RAH

SURV

EILA

NSUpaya yang telah dilakukan untuk mengembangkan sistem pengamatan penyakit secara terus menerus dan menggunakan informasi itu untuk perencanaan dan evaluasi program telah mengangkat nama William Farr sebagai the founder of modern epidemiology

Page 5: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

KONSEP DASAR SURVEILANS EPIDEMIOLOGI (SE)

Page 6: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI BERASAL DARI KATA

1. SURVEILANS2. EPIDEMIOLOGI

Page 7: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

SURVEILANS

Surveillance is the ongoing systematiccollection, analysis, and interpretationof outcome-specific data for use in the

planning, implementation, and evaluation ofpublic health practice (Thacker, 2000).

Page 8: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

EPIDEMIOLOGI

Ilmu yang mempelajari, menganalisis, serta berusaha memecahkan berbagai masalah kesehatan pada suatu kelompok populasi

tertentu (Murti, 1997).

Page 9: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

9

SURV

EILA

NS

EPID

EMIO

LOGI

Kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit dan masalah-masalah kesehatan

Kegiatan analisis terhadap kondisi yang memperbesar risiko terjadinya peningkatan dan penularan penyakit serta masalah-masalah kesehatan

Melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.

Page 10: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

TUJUAN SE

Mendapatkan informasi epidemiologi tentang masalah kesehatan meliputi gambaran masalah kesehatan menurut waktu, tempat dan orang, diiketahuinya determinan, faktor risiko dan penyebab langsung terjadinya masalah kesehatan tersebut.

Page 11: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

11

TUJU

ANSU

RVEI

LAN

S

Monitor trend penyakit endemisDeteksi dini & Prediksi adanya KLBMonitor kemajuan kinerja programEvaluasi program intervensi

Page 12: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

TUJUAN KHUSUS:

1. Memperkirakan kuantitas masalah2. Menggambarkan riwayat alamiah penyakit3. Mendeteksi wabah/KLB4. Menggambarkan distribusi masalah kes5. Memfasilitasi penelitian dan epidemiologis dan laboratoris6. Membuktikan hipotesis7. Menilai kegiatan pencegahan dan penanggulangan8. Memonitor perubahan agen infeksius9. Memonitor upaya isolasi10. Mendeteksi perubahan kegiatan11. Merencanakan kegiatan

Page 13: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

MANFAAT SE (Thacker, 2000)

UMUM:

1.perencanaan,2.implementasi,3.evaluasi kegiatan kesehatan masyarakat.

Page 14: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)
Page 15: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

PERAN MASING-MASING INSTITUSI

• Pelayanan kesehatan:

– Penyediaan data (pengumpulan dan pelaporan)

– Melakukan tindakan yang direkomendasikan.

• Otoritas kesehatan:

– Kompilasi data– analisis dan interpretasi

data– feed back – diseminasi informasi.

Page 16: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

LANGKAH – LANGKAH SURVEILANS

Page 17: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

SISTEM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

Tatanan prosedur penyelenggaraan surveilans epidemiologi (SE) yang terintegrasi antara unit-unit penyelenggara surveilans dengan:

a. Laboratoriumb. Sumber-sumber datac. Pusat penelitiand. Penyelenggara program kesehatan

Tata hubungan SE antar wilayah Kab/Kota, Prop, Pusat.

Page 18: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

SEBAGAI SUATU SISTEM MENCAKUP DUAKEGIATAN MANAJEMEN:

1. Kegiatan inti:– Surveilans:

Mencakup deteksi, pencatatan, pelaporan, analisis, konfirmasi,umpan balik.

– Tindakan:Mencakup respon segera (Epidemic type response) dan respon terencana (Management type response)

2. Kegiatan pendukung:– Pelatihan– supervisi,– penyediaan dan

manajemen sumber daya.

Page 19: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

RUANG LINGKUP

• SE Penyakit Menular• SE Penyakit Tidak Menular• SE Kesehatan Lingkungan dan

Perilaku• SE Masalah Kesehatan• SE Kesehatan matra

Page 20: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

SE PENYAKIT MENULAR1. PD3I2. AFP3. Penyakit Potensial Wabah/KLB Peny. Menular dan4. Keracunan5. DBD/DSS6. Malaria7. Zoonosis (Antraks, Rabies, Leptospirosis)8. Filariasis9. Tuberkulosis10. Diare, Tifus perut, Kecacingan, Peny. Perut Lain11. Kusta12. HIV/AIDS13. PMS14. Pneumonia (termasuk SARS)

Page 21: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

SE PENYAKIT TIDAK MENULAR

1. Hipertensi, Stroke dan PJK2. DM3. Neoplasma4. Penyakit Paru Obstruksi Kronis5. Gangguan mental6. Masalah Kesehatan Akibat Kecelakaan

Page 22: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

SE KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERILAKU

1. Sarana Air Bersih2. TTU3. Pemukiman dan Lingk. Perumahan4. Limbah industri, RS dan kegiatan lain5. Vektor penyakit6. Kesehatan dan Keselamatan Kerja7. RS dan sarana yankes lain --> termasuk INOS

Page 23: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

SE MASALAH KESEHATAN1. SKPG2. Gizi mikro (Kekurangan Yodium, Anemia Gizi Besi,

KVA)3. Gizi lebih4. KIA (termasuk Kespro)5. Usila6. Penyalahgunaan napza7. Penggunaan sediaan farmasi, obat, obat tradisional,

bahan kosmetika dan alkes8. Kualitas makanan dan bahan tambahan makanan

Page 24: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

SE KESEHATAN MATRA

1. SE Kesehatan Haji2. SE Kesehatan Pelabuhan dan Lintas Batas

Perbatasan3. SE Bencana dan masalah sosial4. SE Kesehatan matra laut dan udara5. SE pada KLB Penyakit dan Keracunan

Page 25: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

KOMPONEN SISTEM SURVEILANS

• Pengumpulan data• Kompilasi, analisis dan interpretasi• Umpan balik dan Diseminasi informasi

Page 26: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

PENGUMPULAN DATA

• Dilakukan secara pasif (menggunakan data sekunder) dan aktif (menggunakan data primer)

• Sebaiknya menggunakan data rutin yang telah dicatat atau dilaporkan dalam sistem pencatatan dan pelaporan yang sedang berjalan

• Data yang dikumpulkan disesuaikan dengan tujuan dari sistem surveilans PENTING DITETAPKAN TUJUAN SURVEILANS.

Page 27: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

TUJUAN PENGUMPULAN DATA

1. Menentukan kelompok /golongan populasi at risk (umur, sex, bangsa, pekerjaan, dll)

2. Menentukan jenis agen dan karakteristiknya3. Menentukan reservoir infeksi4. Memastikan penyebab transmisi5. Mencatat kejadian penyakit

Page 28: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

SUMBER DATA• Laporan penyakit• Pencatatan kematian• Laporan wabah• Pemeriksaan laboratorium• Penyelidikan peristiwa penyakit• Penyelidikan wabah• Survei/Studi Epidemiologi• Penyelidikan distribusi vektor dan reservoir• Penggunaan obat, serum, vaksin• Laporan kependudukan dan lingkungan• Laporan status gizi dan kondisi pangan

Page 29: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

JENIS DATA• Data kesakitan• Data kematian• Data demografi• Data geografi• Data laboratorium• Data kondisi lingkungan• Data status gizi• Data kondisi pangan• Data vektor dan reservoir• Data dan informasi penting lainnya

Page 30: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

SISTEM PENGUMPULAN DATA

a. Aktifb. Pasif tergantung dari kecepatan,

ketepatan, kelengkapan dan kebenaran laporan yang dikirimkan dikurangi dengan melakukan pembinaan rapid survei atau surveilans sentinel.

Page 31: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

PETUGAS PENGUMPUL DATA

Page 32: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

KOMPILASI DATAUntuk menghindari duplikasi, menilai

kelengkapanDilakukan secara manual (membuat master

table, kartu pengolah data) atau dengan komputer (menggunakan program Epi-Info).

Sesuai tujuan dari sistem surveilans dan karakteristik (cirri khusus) dari masalah kesehatan

Menurut orang, tempat, waktu

Page 33: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

ANALISIS DAN INTERPRETASI

• Univariat menghitung proporsi atau menggunakan statistik deskriptif (misalnya mean, modus, Standar Deviasi-SD)

• Bivariat membuat :1. Tabel (menghitung proporsi).2. Grafik(analisis kecenderungan).3. Peta (analisis menurut tempat dan waktu).

• Analisis sebaiknya oleh tim

Page 34: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI

• INFORMASI• EPIDEMIOLOGI

Page 35: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

DESIMINASI INFORMASIKepada:• Pengelola program penanggulangan → tindakan• Pemberi data → disebut feed back → masalah yang ditemukan dan

alternatif pemecahan; bila tidak ditemukan masalah, → alternatif untuk meningkatkan kinerja sistem yang sudah ada atau sedang berjalan dapat melalui bulletin, news letter, kunjungan atau surat untuk corrective action.

• Atasan → disebut laporan → untuk perencanaan, implementasi dan evaluasi

• Lintas program• Lintas sektor → diharapkan adanya dukungan politis dan dana dari

institusi terkait.

Page 36: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

36

TERIMA KASIH

Page 37: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

KELOMPOK IV

Page 38: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

WABAH

Page 39: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)
Page 40: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Dr. John Snow's map of dots from 1855 mapping the «London Cholera Epidemic (1854)» is one of the first maps with epidemic data (each dot represents a cholera dead) in relation to the local water pump:

«Snow observed that cholera occurred almost entirely among those who lived near (and drank from) the Broad Street water pump. He had the handle of the contaminated pump removed, ending the neighborhood epidemic which had taken more than 500 lives.»

Page 41: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

INVESTIGASI WABAH

Page 42: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Definisi WabahBerdasarkan Kamus Besar BahasaIndonesia 1989 • Wabah berarti penyakit menular yang berjangkit

dengan cepat, menyerang sejumlah besar orang di daerah yang luas.

Departemen Kesehatan RI Direktorat JenderalPemberantasan Penyakit Menular danPenyehatan Lingkungan Pemukiman 1981• Wabah adalah peningkatan kejadian kesakitan atau

kematian yang telah meluas secara cepat, baik jumlah kasusnya maupun daerah terjangkit

Page 43: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

…Definisi WabahUndang undang RI No 4 th. 1984 tentang‑wabah penyakit menular• Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam

masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka

Benenson, 1985• Wabah adalah terdapatnya penderita suatu penyakit tertentu pada

penduduk suatu daerah, yang nyata nyata melebihi jumlah yang biasa‑ Last 1981• Wabah adalah timbulnya kejadian dalam suatu masyarakat, dapat berupa

penderita penyakit, perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, atau kejadian lain yang berhubungan dengan kesehatan, yang jumlahnya lebih banyak dari keadaan biasa

Page 44: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Selain kata wabah• letusan (outbreak)• kejadian luar biasa (KLB = unusual event)Di Indonesia• pernyataan adanya wabah hanya boleh

ditetapkan oleh Menteri Kesehatan

Page 45: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

BATASAN WABAH

• Batasan tentang penetapan terjangkitnya keadaan wabah banyak macamnya.

• Secara sederhana yang dimaksud dengan penetapan keadaan wabah ialah suatu proses pengumpulan dan penganalisaan data dari suatu penyakit disuatu daerah tertentu serta menarik kesimpulan atasnya sehingga dapat segera diketahui ada atau tidaknya keadaan wabah didaerah tersebut.

Page 46: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

NILAI BATAS AMBANG WABAH(EPIDEMIC THRESHOLD)

Page 47: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

NILAI BATAS KEADAAN WABAH

• Yang dimaksud dengan Nilai Batas Keadaan Wabah ialah suatu nilai yang dipakai untuk menentukan terjadi atau tidaknya suatu wabah.

• Tergantung dari jenis penyakitnya, ciri-ciri penduduk yang terserang serta situasi dan kondisi daerah yang terjangkit, maka Nilai Batas Keadaan Wabah ini tidaklah sama

Page 48: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Menghitung Nilai Batas Keadaan Wabah

• Untuk menghitung Nilai Batas Keadaan Wabah ini diperlukan tersedianya dua angka yakni yang menunjukkan keadaan yang lazim (normal) dari suatu penyakit yang dapat diketahui dengan menghitung jumlah rata-rata penderita (mean) serta nilai standar penyimpangan (standard deviasi) dari penyakit tersebut.

Page 49: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

MEAN

Untuk mencari nilai mean (X) dipergunakan rumus sebagai berikut:X = E x

NX = nilai rata-rata (MEAN) kasus perminggux = jumlah kasus per-minggu E x = jumlah seluruh kasusN = jumlah minggu

Page 50: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Standar Deviasi (SD)

Untuk mencari nilai standar deviasi dipergunakan rumus sebagai berikut:

SD = Standard deviasiX = jumlah kasus semingguX = nilai rata-rata kasus semingguN = jumlah minggu

Page 51: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)
Page 52: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Nilai batas ambang wabah adalah :

Nilai mean ditambah dua kali standard deviasi.

MEAN + 2.SD

Page 53: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

SOAL

• Pencatatan terhadap penyakit DIARE selama 12 minggu memperlihatkan jumlah penderita baru dari minggu pertama sampai minggu ke 12 berturut-turut 8 orang, 10 orang, 13 orang, 9 orang, 9 orang, 15 orang, 10 orang, 8 orang, 11 orang, 13 orang, 14 orang dan 14 orang.

1. Berapakah nilai rata-rata (mean) 2. Berapa Standar penyimpangan (SD) dari penyakit

tersebut untuk SATU minggu?.3. Berapa nilai batas ambang wabah ?

Page 54: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

MENGHITUNG STD DEVIASIMinggu ke(N)

Jumlah Kasus BaruPenyakit A (x)

(x – X) (x – X)2

1 8 -3 92 10 -1 13 13 2 44 9 -2 45 9 -2 46 15 4 167 10 -1 18 8 -3 99 11 0 0

10 13 2 411 14 3 912 14 3 9

TOTAL 134 71

Page 55: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

MEAN

Untuk mencari nilai mean (X) dipergunakan rumus sebagai berikut:X = E x

NX = nilai rata-rata (MEAN) kasus perminggux = jumlah kasus per-minggu E x = jumlah seluruh kasusN = jumlah minggu

Page 56: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

MEAN Untuk mencari nilai mean dipergunakan rumus sebagai berikut:X = 134

12X = nilai rata-rata (MEAN) kasus perminggu Ex = jumlah seluruh kasusN = jumlah minggu

Hasil yang diperoleh adalah:= 134 / 12 = 11

Artinya jumlah kasus penyakit diare rata-rata seminggu adalah sebanyak 11 orang.

Page 57: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

MENGHITUNG STD DEVIASIMinggu ke(N)

Jumlah Kasus BaruPenyakit A (x)

(x – X) (x – X)2

1 8 -3 9

2 10 -1 1

3 13 2 4

4 9 -2 4

5 9 -2 4

6 15 4 16

7 10 -1 1

8 8 -3 9

9 11 0 0

10 13 2 4

11 14 3 9

12 14 3 9

TOTAL 134 71

Page 58: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)
Page 59: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)
Page 60: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Dari perhitungan yang seperti ini dapatlah ditetapkannilai batas keadaan wabah yakni nilai rata-rata (MEAN)ditambah dua standard deviasi.

MEAN + 2.SD

1. Nilai yang diperoleh ialah : 11 + 2 (2,54) = 16 kasus baru (dibulatkan).

2. Artinya kalau dalam waktu satu minggu jumlah kasus baru penyakit diare mencapai 17 penderita atau lebih maka ditempat tersebut terjadi wabah atau kejadian luar biasa untuk penyakit diare.

Page 61: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Bagaimana cara kita mengetahui adanya Wabah ?

• Dari hasil deteksi dan analisis data surveilans rutin

• Apabila ada laporan petugas kesehatan, laporan Camat, Lurah ataupun laporan Masyarakat.

Page 62: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

KELOMPOK V

Page 63: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

INVESTIGASI WABAH

Page 64: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Mengapa kita lakukan investigasi kemungkinan Wabah ?

1. Untuk memastikan apakah betul telah terjadi wabah atau KLB.

2. Untuk mengadakan penanggulangan dan pencegahan.

3. Unytuk penelitian dan pelatihan4. Untuk Kepentingan Program Kesehatan5. Untuk Kepentingan Umum, Politik dan

Hukum

Page 65: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Langkah-Langkah Investigasi Wabah

1. Persiapan Investigasi di Lapangan2. Memastikan adanya Wabah3. Memastikan diagnosis4. a. Membuat definisi kasus4. b. Menemukan dan menghitung Kasus5. Epidemiologi deskriptif (waktu, tempat, orang)6. Membuat hipotesis7. Menilai hipotesis (penelitian kohort dan penelitian kasus-

kontrol)8. Memperbaiki hipotesis dan mengadakan penelitian

tambahan9. Melaksanakan pengendalian dan pencegahan10. Menyampaikan hasil penyelidikan

Page 66: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Langkah 1: Persiapan Investigasi di Lapangan

Tiga kategori: 1. Investigasi (pengetahuan ilmiah yang sesuai,

perlengkapan dan alat)2. Administrasi (prosedur administrasi)3. Konsultasi (peran masing-masing petugas

yang turun ke lapangan)

Page 67: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Langkah 2: Memastikan adanya Wabah

Menentukan apakah jumlah kasus yang ada sudah melampaui jumlah yang diharapkan.

Dilakukan dengan membandingkan jumlah yang ada saat itu dengan jumlahnya beberapa minggu atau bulan sebelumnya, atau dengan jumlah yang ada pada periode waktu yang sama di tahun-tahun sebelumnya (Nilai batas ambang wabah)

Page 68: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Pembuktian Adanya Wabah

1. Untuk penyakit Endemis yang tidak dipengaruhi oleh musim

a. Dapat dilihat dari rata-rata penderitanya setiap bulan pada tahun-tahun yang lalu

b. Mencari ambang wabah (Epidemic threshold), yang didapat dari rata-rata hitung (mean) jumlah penderita pada waktu-waktu yang lalu, ditambah dengan 2 x SE-nya.

c. Bila suatu saat jumlah penderita melebihi garis ambang ini, maka keadaan tersebut dinyatakan sebagai wabah

Page 69: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

…Pembuktian Adanya Wabah2. Penyakit Endemis yang bersifat musiman.

a. Bila pola penyakit yang berjangkit itu dipengaruhi oleh musim, maka jumlah penderita yang diharapkan adalah sebanyak penderitanya di musim yang sama tahun yang lalu atau jumlah paling tinggi yang pernah terjadi pada musim-musim yang sama di tahun yang telah silam

b. Mencari ambang wabah mingguan atau bulanan sehingga tercermin variasinya berdasarkan musim, baru kemudian ditentukan apakah kejadian yang sedang dihadapi memang lebih tinggi daripada yang diharapkan

Page 70: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

…Pembuktian Adanya Wabah

3. Penyakit yang tidak endemisa. Dibutuhkan data tentang waktu penyakit

tersebut biasa ditemukan dan berapa banyak penderitanya.

b. Dengan membandingkan hal ini akan dapat ditentukan apakah kejadian itu di luar kebiasaan yang berlaku

Page 71: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Kriteria Untuk Menentukan KLB1. Timbulnya suatu penyakit menular yang

sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal di suatu daerah

2. Adanya peningkatan kejadian kesakitan atau kematian dua kali atau lebih dibandingkan jumlah kesakitan atau kematian yang biasa terjadi pada kurun waktu sebelumnya (jam, hari, minggu) bergantung pada jenis penyakitnya

3. Adanya peningkatan kejadian kesakitan secara terus menerus selama 3 kurun waktu (jam, hari, minggu) berturut-turut menurut jenis penyakitnya

Page 72: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Kriteria Untuk Wabah Akibat Keracunan Makanan (CDC)

1. Ditemukannya dua atau lebih penderita penyakit serupa, yang biasanya berupa gejala gangguan pencernaan (gastrointestinal), sesudah memakan makanan yang sama

2. Hasil penyelidikan epidemiologi menunjukkan makanan sebagai sumber penularan.

3. Perkecualian diadakan untuk keracunan akibattoksin (racun) Clostridium botulinum atau akibatbahan-bahan kimia, didapatkan seorang penderitasudah dianggap suatu letusan.

Page 73: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Langkah 3: Memastikan Diagnosis

a. Tujuan dalam pemastian diagnosis adalah : (1) untuk memastikan bahwa masalah tersebut telah didiagnosis dengan benar (2) untuk menyingkirkan kemungkinan kesalahan laboratorium yang menyebabkan peningkatan kasus yang dilaporkan

b. Semua temuan klinis harus disimpulkan dalam distribusi frekuensi Distribusi ini penting untuk menggambarkan spektrum

penyakit, menentukan diagnosis, dan mengembangkan definisi kasus

c. Mengunjungi satu atau dua penderita

Page 74: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Langkah 4a: Membuat Definisi Kasus

a. Definisi kasus meliputi kriteria klinis dan terutama dalam penyelidikan wabah dibatasi oleh waktu, tempat dan orang.

b. Bila penyakitnya belum terdiagnosis, diagnosis kerja dibuat berdasarkan gejala gejala yang paling banyak diderita, ‑sedapat mungkin yang dapat menggambarkan proses penyakit yang pathognomonis, dan cukup spesifik.

Page 75: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Level Kasus

1. Kasus Meragukan (Possible): Biasanya hanya memenuhi sebagian gejala klinis saja.

2. Kasus Mungkin (Probable): Harus memenuhi semua ciri klinis penyakit, tanpa pemeriksaan laboratorium

3. Kasus Pasti (Confirmed): Harus disertakan pemeriksaan laboratorium dengan hasil +

Page 76: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

SOAL

1. Kasus Meragukan (Possible): ................2. Kasus Mungkin (Probable): .................3. Kasus Pasti (Confirmed): .................

Page 77: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Langkah 4b: Menemukan dan Menghitung Kasus

Dikumpulkan informasi berikut ini dari setiap kasus:

a. Data indentifikasi -- nama, alamat, nomor teleponb. Data demografi-- umur, jenis kelamin, ras, dan

pekerjaanc. Data klinisd. Faktor risiko-- harus dibuat khusus untuk tiap

penyakit. e. Informasi pelapor mencari informasi tambahan

atau memberikan umpan balik

Page 78: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Langkah 5 EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

a. Studi tentang kejadian penyakit atau masalah lain yang berkaitan dengan kesehatan pada populasi.

b. Umumnya berkaitan dengan ciri-ciri dasar seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, dan lokasi geografiknya

c. Berdasarkan :1. Orang2. Tempat3. Waktu

Page 79: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Gambaran Perjalanan wabah berdasarkan waktu

1. Kurve Epidemi

Gambar perjalanan suatu letusan, berupa histogram dari jumlah kasus berdasarkan waktu timbulnya gejala pertama

Page 80: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Common Source Outbreak --Continuous Exposure--

The duration of exposure is relatively long and has a plateau, rather than a peak.

Page 81: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Manfaat Kurva Epidemi

a. Mendapatkan Informasi tentang perjalanan wabah dan kemungkinan kelanjutan.

b. Bila penyakit dan masa inkubasi diketahui, dapat memperkirakan kapan pemaparan terjadi memusatkan penyelidikan pada periode tersebut

c. Kesimpulan pola kejadian -- apakah bersumber tunggal, ditularkan dari orang ke orang, atau campuran keduanya

Page 82: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Membuat Kurva epidemi

Untuk membuatnya dibutuhkan informasi tentang waktu timbulnya gejala pertama.

tanggal timbulnya gejala pertama jam timbulnya gejala pertama, untuk masa inkubasi sangat pendek

Page 83: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Cara mengartikan kurve epidemi

Pertimbangkan bentuknya, bentuknya ditentukan oleh:

cara penularan & periode pemaparan

Page 84: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Cara mengartikan kurve epidemi1. Cara penularan penyakit.

a. Point source epidemic, Pemaparan bersumber tunggal dan waktu yang singkat.

b. Continuous common source epidemic: Periode pemaparan memanjang --> kurve berpuncak tunggal & datar

c. Intermittent common source epidemic: Lama pemaparan dan jumlah orang yang terpapar tak beraturan besarnya, kurve bergerigi tak beraturan

d. Propagated epidemic: Penularan dari orang ke orang, berpuncak banyak, berjarak satu masa inkubasi

Page 85: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Cara mengartikan kurve epidemi

2. Perjalanan Wabah

a. Kurve menanjak: jumlah kasus terus bertambah, wabah sedang memuncak,

akan ada kasus-kasus baru.

b. Puncak kurve sudah dilalui: Kasus yang terjadi semakin berkurang, wabah akan segera berakhir.

Page 86: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Cara mengartikan kurve epidemi

3. Mencari Periode Pemaparan

Pada point source epidemic -- penyakit dan masa inkubasi diketahui, kurve epidemic dapat digunakan untuk mencari periode pemaparan -- penting menanyakan sumber letusan

Caranya: 1. Cari masa inkubasi terpanjang, terpendek, dan rata-rata 2. Tentukan puncak letusan atau kasus median, hitung mundur satu masa inkubasi rata-rata, catat hasilnya 3. Mulai dari kasus paling awal, hitung mundur masa inkubasi terpendek, catat hasilnya.

Page 87: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)
Page 88: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Masa Inkubasi

Page 89: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Masa Inkubasi

Waktu antara masuknya agen penyakit sampai timbulnya gejala pertama

Cara menghitung masa inkubasiContoh: Sepuluh orang menderita diare akibat keracunan makanan yang diperkirakan terjadi pada saat makan siang, tanggal 26 September 2013, jam 13.00. Saat timbulnya gejala pertama adalah sebagai berikut:

Page 90: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

1. tanggal 26 sept jam 24.002. tanggal 26 sept jam 18.303. tanggal 27 sept jam 01.004. tanggal 26 sept jam 21.005. tanggal 26 sept jam 16.006. tanggal 26 sept jam 19.007. tanggal 26 sept jam 19.008. tanggal 26 sept jam 20.009. tanggal 26 sept jam 19.0010. tanggal 26 sept jam 18.00

SOALTentukan masa inkubasi terpendek, terpanjang, dan

median masa inkubasi?

Page 91: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Jawaban

a. Masa inkubasi terpendek adalah 3 jam (kasus no. 5)

b. Masa Inkubasi yang terpanjang 12 jam (kasus no. 3)

Page 92: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

1. tanggal 26 sept jam 16.002. tanggal 26 sept jam 18.003. tanggal 26 sept jam 18.304. tanggal 26 sept jam 19.005. tanggal 26 sept jam 19.006. tanggal 26 sept jam 19.007. tanggal 26 sept jam 20.008. tanggal 26 sept jam 21.009. tanggal 26 sept jam 24.0010.tanggal 27 sept jam 01.00

Median kelompok ini terletak pada penderita no. 5 1/2( berasal dari (n +1)/2 , yang dalam hal ini (10 + 1)/2Sehingga median masa inkubasinya adalah jarak antara jam 13.00 ke jam ( 19.00 + 19.00 ) / 2 = 19.00 yaitu 6 jam

Page 93: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Manfaat diketahuinya masa inkubasi

1. Bila penyakit belum diketahui, informasi tentang masa inkubasi bersama diagnosis penyakit dapat mempersempit differential diagnosis

2. Untuk memperkirakan saat terjadinya penularan

Page 94: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Tabel 1Distribusi frekuensi penderita diare berdasarkan masa inkubasinya, kecamatan M, tahun 1996

Masa inkubasi (dalam hari)

Frekuensi Frekuensi kumulatif

0-1 2 22-3 5 7

4-5 10 176-7 9 26

8-9 5 3110-11 3 34

12-13 2 36

14-15 1 37jumlah 37

Hitunglah median masa inkubasi

Page 95: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Rumus Median untuk data berkelompok

Median = B + [(Pm – f) / (fm – f)] x i

B = batas atas dari kelas dibawah kelas medianPm = posisi medianf = frekuensi kumulatif dari kelas dibawah

medianfm = frekuensi kumulatif dari kelas medianI = besarnya interval kelas

Page 96: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

1. Posisi median = (37 + 1)/2 = 192. Kelas median adalah kelompok 6-7 hari3. Oleh karena antara tiap kelas interval ada selang satu

hari, maka batas antara masing-masing interval dianggap terdapat pada pertengahan selang tersebut, sehingga untuk kelas 6-7 hari batasnya adalah 5,5 – 7,5 hari, sedangkan untuk kelas 2-3 hari adalah 1,5 – 3,5 hari. Dengan demikian interval masing-masing kelas adalah 2 hari.

4. Frekuensi kumulatif kelas median = 265. Frekuensi kumulatif kelas dibawah kelas median = 176. Dengan menggunakan rumus, didapat hasil sbb:7. Median = 5,5 + [(19-17)/(26-17)] x 2 hari = 5,94 hari

atau 5 hari 22 jam 33 menit 36 detik

Page 97: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Tabel 2Distribusi penderita penyakit hepatitis A

berdasarkan tanggal timbulnya gejala pertama, di Kecamatan X, tahun 2012

TanggalFrekuensi Frekuensi kumulatif

8-12 Maret 2 2

13-17 Maret 17 1918-22 Maret 31 50

23-27 Maret 26 7628 Maret-2 April 15 91

3-7 April 10 101

8-12 April 4 105Jumlah 105

Hitunglah median masa inkubasi:

Page 98: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

JawabanMedian masa inkubasi:Median = B + [(Pm – f) / (fm – f)] x iMedian = 22 Maret 24.00 + [(53 – 50) / (76 – 50)] x 5 hariMedian = 22 Maret 24.00 + 3/26 x 120 jamMedian = 22 Maret 24.00 + 13,84 jamMedian = 23 Maret 13 jam 50 menit 24 detik (median waktu mulai sakit)

Hitung jarak antara saat pemaparan dengan waktumulai sakitnya kasus median ini, maka akandidapatkan nilai median masa inkubasi

Page 99: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Rate

• Rate digunakan untuk mengidentifikasi kelompok yang berisiko tinggi

• Dibutuhkan pembilang (jumlah kasus) dan penyebut (besar populasi)

• Rate berdasarkan umur dan jenis kelamin faktor yang paling kuat hubungannya dengan pemaparan dan risiko terserang penyakit

Page 100: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Gambaran kejadian wabah berdasarkan tempat kejadian

a. Memberikan informasi tentang luasnya wialyah yang terserangb. Menggambarkan pengelompokkan atau pola lain ke arah

penyebabc. Berupa: Spot map atau area mapd. Spot map: peta sederhana yang berguna untuk

menggambarkan tempat para penderita tinggal, bekerja, atau kemungkinan terpapar

e. Area map: menunjukkan insidens atau distribusi kejadian pada wilayah dengan kode/ arsirana. Mencantumkan angka serangan (rate) untuk masing-masing

wilayah

Page 101: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

.................

Page 102: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

..................

Page 103: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

UJI HIPOTESIS

Page 104: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Langkah 6: Membuat hipotesis

Formulasikan hipotesis :• Meliputi sumber agen penyakit• Cara penularan (dan alat penularan atau

vektor) dan pemaparan yang mengakibatkan sakit

Page 105: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Langkah 7: Menilai Hipotesis

Dalam penyelidikan lapangan, hipotesis dapat dinilai dengan salah satu dari dua cara ini:

1. Dengan membandingkan hipotesis dengan fakta yang ada, atau 2. Dengan analisis epidemiologi untuk mengkuantifikasikan hubungan dan menyelidiki peran kebetulan.

Page 106: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Penelitian Kohort

a. Merupakan teknik uji terbaik dalam investigasi wabah pada populasi yang kecil dan jelas batasnya

b. Dalam memeriksa informasi, ada tiga hal yang harus diperhatikan:– Attack rate tinggi pada mereka yang terpapar– Attack rate rendah pada mereka yang tidak terpapar– Sebagian besar penderita terpapar, sehingga pemaparan

dapat menerangkan sebagian besar dari kejadian

Page 107: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Penelitian KohortPenyakit Total

Exposure Ya Tidak

Ya a b a+b

Tidak c d c+d

Total a+c b+d a+b+c+d

RR = a/(a+b) : c/(c+d)

Page 108: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Penelitian kasus kontrol

• Dilakukan apabila wabah terjadi, populasinya tidak jelas batasannya

Page 109: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Penelitian Kasus KontrolPenyakit Total

Exposure Ya Tidak

Ya a b a+b

Tidak c d c+d

Total a+c b+d a+b+c+d

OR = (A/B) : (C/D)OR = AD / BC

Page 110: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Langkah 8: Memperbaiki Hipotesis dan

mengadakan Penelitian tambahan

Penelitian Epidemiologi : epidemiologi analitik Penelitian Laboratorium dan Lingkungan

· Pemeriksaan serum· Pemeriksaan tempat pembuangan tinja

Page 111: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Langkah 9: Melaksanakan Pengendalian dan Pencegahan• Pengendalian seharusnya dilaksanakan secepat

mungkin • Upaya penanggulangan biasanya hanya dapat

diterapkan setelah sumber wabah diketahui • Pada umumnya, upaya pengendalian diarahkan pada

mata rantai yang terlemah dalam penularan penyakit.

• Upaya pengendalian mungkin diarahkan pada agen penyakit, sumbernya, atau reservoirnya.

Page 112: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Langkah 10: Menyampaikan Hasil Penyelidikan

• Penyampaian hasil dapat dilakukan dengan dua cara:

(1) Laporan lisan pada pejabat setempat dilakukan di hadapan pejabat setempat dan mereka yang bertugas mengadakan pengendalian dan pencegahan

(2) laporan tertulis

Page 113: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Penyampaian hasil penyelidikan 1) Laporan harus jelas, meyakinkan, disertai rekomendasi yang

tepat dan beralasan2) Sampaikan hal-hal yang sudah dikerjakan secara ilmiah;

kesimpulan dan saran harus dapat dipertahankan secara ilmiah

3) Laporan lisan harus dilengkapi dengan laporan tertulis, bentuknya sesuai dengan tulisan ilmiah (pendahuluan, latar belakang, metodologi, hasil, diskusi, kesimpulan, dan saran)

4) Merupakan cetak biru untuk mengambil tindakan5) Merupakan catatan dari pekerjaan, dokumen dari isu legal,

dan merupakan bahan rujukan apabila terjadi hal yang sama di masa datang

Page 114: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Laporan Tertulisa. Pendahuluan (gambaran peristiwa)b. Latar belakang (geografis, politis, ekonomis, demografis, historis)c. Uraian tentang investigasi yang dilakukan (alasan, metode, sumber informasi)d. Hasil investigasi (fakta, karakteristik kasus, angka serangan, tabulasi, kalkulasi, kurva, pemeriksaan laboratorium, kemungkinan sumber infeksi, suspek suatu sumber penularan, dan lain-lain)

Page 115: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

KELOMPOK VI

Page 116: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

MACAM-MACAMWABAH

Page 117: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

MACAM WABAHPoint source epidemic

(common source epidemic).Yang dimaksud dengan point source epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh:1.timbulnya gejala penyakit (onset penyakit) yang cepat.2.Masa inkubasi penyakit yang pendek3.Episode penyakit merupakan peristiwa tunggal4.Waktu munculnya penyakit jelas5.Lenyapnya penyakit dalam waktu cepat.

Page 118: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Point source epidemic (common source epidemic).

a) Keadaan wabah yang seperti ini ditemukan misalnya pada peristiwa keracunan makanan. Sekelompok orang yang selesai pesta tiba-tiba menderita penyakit muntah berak.

b) Wabah yang muncul disini adalah merupakanperistiwa tunggal (penyakit muntah berak), waktu munculnya penyakit jelas (setelah ikut pesta) serta sumber penyebabnya adalah sama yakni karena memakan makanan yang disajikan dalam pesta (common source/point source).

c) Lamanya masa inkubasi, saat timbul gejala penyakit serta saat lenyapnya penyakit tergantung dari penyebab penyakitnya, tetapi pada umumnya lebih singkat daripada wabah penyakit lainnya.

Page 119: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Contagious disease epidemic (propagated epidemic)

Yang dimaksud dengan contagious disease epidemic ialah suatu keadaan wabah yang ditandai oleh :1.timbulnya gejala penyakit (onset penyakit) yang pelan.2.Masa inkubasi penyakit yang panjang3.Episode penyakit yang bersifat majemuk4.Waktu munculnya penyakit yang tidak jelas5.Lenyapnya penyakit dalam waktu lama.

Keadaan wabah yang seperti ini umumnya berlaku untuk suatu penyakit menular. Timbulnya keadaan wabah disini adalah karena adanya faktor-faktor yang menguntungkan timbulnya wabah (propagated) serta karena adanya hubungan (contact) antara penderita dengan orang lain yang rentan

Page 120: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Mix source epidemic

• Yang dimaksud dengan mix epidemic (wabah campuran) ialah suatu keadaan wabah yang disamping ditemukan gejala-gejala dari wabah bentuk kedua.

• Karena gejala-gejala pada wabah campuran ini tidak khas, sering mengacaukan interpretasi sehingga dapat mempersulit upaya penanggulangannya.

Page 121: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Pseudo Epidemik• Bila jumlah kasus yang dilaporkan melebihi jumlah

yang diharapkan, kelebihan ini tidak selalu menunjukkan adanya wabah. Peningkatan yang demikian disebut Pseudo Epidemik, contohnya:

1. Perubahan cara pencatatan dan pelaporan penderita2. Adanya cara diagnosis baru3. Bertambahnya kesadaran penduduk untuk berobat4. Adanya penyakit lain dengan gejala yang serupa5. Bertambahnya jumlah penduduk yang rentan

Page 122: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

SOAL

Page 123: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Example of an Epidemic Curve for ..................... Outbreak

Page 124: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

The data above is from the well-known outbreak of cholera in London that was investigated by the "father of epidemiology," John Snow. Cholera spread from a water source for an extended period of time. Note that the typical incubation period for cholera is 1-3 days that the duration of this outbreak was more than 1 month.

Common Source Outbreak --Continuous Exposure--

Page 125: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

................... Outbreak --...... Exposure--

The duration of exposure is relatively long and has a plateau, rather than a peak.

Page 126: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

....... epidemic curve

Page 127: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

The graph above illustrates an outbreak of gastrointestinal illness from a single exposure. While there are outliers to this dataset, it is clear that there is an outbreak over a limited period of time, and the shape of the curve is characteristic of one source of exposure

Common Source ................... Exposure-

Page 128: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)
Page 129: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Outbreak Pattern of Spread--Common Source--

A common source outbreak is one in which people are exposed continuously or intermittently to a common harmful source.

The period of exposure may be brief or long. An intermittent exposure in a common source

outbreak often results in an epidemic curve with irregular peaks that reflect the timing and extent of the exposure

Page 130: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Example of an Epidemic Curve for a Common Source Outbreak

--Intermittent Exposure--

Page 131: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Common Source outbreak --Continuous exposure--

• Exposure to the source is prolonged over an extended period of time,

• May occur over more than one incubation period,

• The down slope of the curve may be very sharp if the common source is removed, or

• Gradual if the outbreak is allowed to exhaust itself.

Page 132: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

The data above is from the well-known outbreak of cholera in London that was investigated by the "father of epidemiology," John Snow. Cholera spread from a water source for an extended period of time. Note that the typical incubation period for cholera is 1-3 days that the duration of this outbreak was more than 1 month.

Common Source Outbreak --Continuous Exposure--

Page 133: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Common Source Outbreak --Continuous Exposure--

The duration of exposure is relatively long and has a plateau, rather than a peak.

Page 134: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Outbreak Pattern of Spread--Point Source--

In a point source epidemic, persons are exposed to the same exposure over a breif, defined period of time, usually within one incubation period. The shape of this curve commonly rises rapidly and contains a definite peak at the top, followed by a gradual decline.

Page 135: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Point Source epidemic curve

Page 136: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

The graph above illustrates an outbreak of gastrointestinal illness from a single exposure. While there are outliers to this dataset, it is clear that there is an outbreak over a limited period of time, and the shape of the curve is characteristic of one source of exposure

Common Source Outbreak -Continuous Exposure-

Page 137: 01 Surveilans Dan Wabah (Dr Armyn Nurdin)

Propagated/Progressive Source Epidemic

A propagated (progressive source) epidemic occurs when : A case of disease serves as a source of infection, Subsequent cases, in turn, serve as sources for later

cases. May have multiple waves The shape of the curve usually contains a series of

successively taller peaks (reflecting the increasing number of cases caused by person-to-person contact), distanced one incubation period apart

This pattern may continue until the pool of susceptible is exhausted or control measures are implemented.