cucuzakariyya.files.wordpress.com file · web viewusulan penelitian. program study pendidikan guru...
TRANSCRIPT
Peningkatan Kualitas Motivasi Siswa Dalam Bidang Studi Seni Budaya Dan
Keterampilan Di Kelas III SDN No. 85 / 1 Sumberrejo Dengan
Menggunakan Media Gambar
USULAN PENELITIAN
Program Study Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan Ilmu Pendidikan
Diajukan oleh:
A S T U T I
NIM. A12D108021
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
MEI 201
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu segi pembangunan bangsa Indonesia yang secara
terus menerus mendapat perhatian. Seiring dengan hal tersebut peneliti melakukan
pengamatan pada SDN NO.85/1 sumber rejo kecamatan muara tembesi. SDN No. 85/1
sumber rejo ini terdiri dari beberapa ruang yaitu 12 ruang belajar, satu ruang kantor, dan
dua WC. Banyaknya siswa pada SD tersebut lebih kurang 298 siswa, dengan tenaga
pengajar 8 orang guru bidang studi, 12 orang guru kelas, satu orang penjaga sekolah dan
satu kepala sekolah. Para siswa dan siswi yang bersekolah di SD tersebut kebanyakan
bertempat tinggal di Kelurahan kampung baru kecamatan muara tembesi.
Lebih khusus lagi peneliti melakukan pengamatan di kelas III. Di kelas III tersebut
terdiri dari 15 meja belajar dengan 30 kursi, satu almari buku, dan satu set meja dan kursi
guru. Banyaknya siswa di kelas III tersebut yaitu 29 siswa yang terdiri dari 16 orang
siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.
siswa dan siswi tersebut rata-rata berusia 8 smpai 10 tahun. Dalam proses belajar
mengajar di kelas guru selalu melakukan pengajaran dengan cara menulis serta
memberikan penjelasan materi hanya dengan menggunakan metode ceramah tidak
dengan menggunakan media gambar , sehingga siswa dan siswi tersebut merasa gelisah,
bosan, jenuh mengantuk serta ribut di dalam kelas saat proses belajar mengajar sedang
berlangsung.
Hal ini mengakibatkan situasi belajar di kelas menjadi tidak efektif sehingga
materi yang diajarkan guru tidak dapat sepenuhnya diserap oleh siswa, hal ini tentunya
materi yang diajarkan guru belum bisa tercapai dengan baik.
Di dalam KTSP terkandung beragam pembelajaran seperti, bahasa Indonesia,
Illmu Pengetahuan Sosial, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam,Seni budaya dan
keterampilan, Pendidikan olahraga, Pendidikan Agama Islam. Pada beberapa pelajaran
tersebut Seni budaya dan keterampilan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit bagi
sebagian besar siswa. Sebagian kecil siswa ada yang berpendapat bahwa pelajaran Seni
budaya dan keterampilan mengasyikkan dan masalah-masalah yang timbul di atas antara
lain bersumber dari porsi materi yang tidak sesuai dengan perkembangan intelektual anak
dan ada pula kemungkinan dari strategi, metode, media/alat peraga yang kurang sesuai
dengan materi pelajaran. Selain dari hal di atas siswa malas membawa buku paket dan
tidak membawa alat untuk melukis . Sedangkan percobaan yang di lakukan di kelas siswa
selalu lambat dan selalu minta di buatin teman yang bisa melukis.
Hal di atas dapat terlihat berdasarkan hasil ulangan/latihan harian dan ujian
praktek. Rata-rata dari pokok bahasan tersebut dari tahun ke tahun yaitu tahun 2007/2008
nilai rata-rata 55 dan tahun 2008/2009 rata-rata 60. kenyataan ini menunjukkan bahwa
motivasi siswa terhadap pembelajaran pokok bahasan melukis seni rupa sangat kurang.
Kurangnya motivasi tersebut mungkin disebabkan oleh guru, murid, dan media/alat
peraga yang kurang tepat sehingga tidak menarik motivasi siswa untuk mengikuti
pembelajaran tersebut.
Media yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pengajaran adalah media
yang dapat melibatkan siswa secara aktif. Pada tahun 2007/2008 nilai rata-rata 55
kenyataan ini menunjukkan bahwa motivasi siswa terhadap pembelajaran pokok bahasan
melukis seni rupa tiga dimensi tersebut mungkin disebabkan oleh metode yang kurang
tepat sehingga tidak menarik motivasi siswa untuk mengikuti pelajaran tersebut.
Dari keadaan dan proses pembelajaran yang di alami penulis maka terdapat
berbagai masalah terutama banyaknya siswa yaitu : 30% siswa kelas III SDN NO.85/1
Sumberrejo sulit dalam belajar karya seni rupa dalam materi melukis tiga
dimensi.Dengan masalah ini ada beberapa ciri-ciri yaitu : kurang senang dalam melukis ,
30% tidak mampu memperoleh nilai 60 sebagai kriteria ketuntasan minimal (KKM),
kesulitan dalam proses pemahaman atau transformasi mengekspresikan diri melalui
melukis tiga dimensi. Dari ciri-ciri ini ada beberapa penyebabnya antara lain : guru tidak
menggunakan media, siswa tidak memperhatikan pada saat guru menjelaskan, siswa
kurang mampu dalam membuat keterampilan melukis tiga dimensi,oleh karena itu
tindakan yang harus dilakukan guru adalah menigkatkan kualitas motivasi siswa dalam
kelas agar suasana kelas menjadi nyaman dan tidak membosankan bagi
siswa ,menggunakan pendekatan kepada pengungkapan bentuk-bentuk atau gambar –
gambar yang lebih sederhana tetapi tidak menghilangkan sifat-sifat estetis sebuah karya
seni.
Berdasarkan uraian di atas, penulis termotivasi ingin mengadakan penelitian
yang berjudul “Peningkatan Kualitas Motivasi Siswa Dalam Bidang studi SBK Di
Kelas III SDN NO. 85/1 Sumberrejo Dengan Menggunakan Media Gambar “.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana meningkatkan kualitas motivasi siswa dalam bindang studi SBK
siswa kelas III SDN NO. 85/1 Sumberrejo dengan menggunakan media gambar ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan belajar siswa terhadap pembelajaran
karya seni di SDN NO.85/1 Sumberrejo di kecamatan muara tembesi kabupaten
batang hari.
2. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi oleh guru dalam proses
pembelajaran karya seni rupa di SDN NO 85/1 Sumberrejo.
3. Untuk mengetahui bagaimana motivasi siswa dalam pembelajaran karya seni
rupa di SDN NO.85/1 Sumberrejo.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Dapat di jadikan rujukan bagi guru dalam melakukan penelitian tindakan kelas
lanjutan.
2. Dapat di jadikan informasi dalam rangka memilih metode pembelajaran yang
lebih baik dan menarik serta menyenangkan.
3. Menigkatkan keterampilan siswa dalam proses pembelajaran kesenian dan hasil
keterampilan siswa dalam berkreasi membuat karya seni rupa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Media Gambar
2.1.1 Media Gambar
Media yang digunakan dalam proses belajar mengajar disebut media
pendidikan atau media instruksional edukatif. Media instrusional edukatif adalah sarana
komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun lunak
untuk mencapai proses dan hasil instruksional dapat dicapai dengan mudah
(Rohani :1997).
Media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat
grafis, photografis, atau elektronis yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau isi
dari pengajar kepada anak didik. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh
Gagne dan Briggss (1975) bahwa media pembelajaran meliputi alat secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri antara lain buku,
alat-alat elektronik, gambar dan grafik.
Penggunaan media harus disesuaikan dengan materi pelajaran dan kondisi
tempat belajar. penggunaan media dengan tepat dapat memberikan pengalaman belajar
yang dapat meningkatkan daya ingat siswa. Salah satu peranan alat peraga sebagai
media dalam pengajaran Seni Budaya dan Keterampilan adalah meletakkan ide-ide
dasar konsep dan imajinasi. Dengan bantuan alat peraga yang sesuai, siswa dapat
memahami ide-ide dasar yang melandasi sebuah konsep.
Selain itu peranan media dalam proses belajar mengajar menurut Sadiman,
dkk (2009).
1. Menghemat waktu mengajar
2. Memudahkan pemahaman
3. Meningkatkan perhatian siswa
4. Meningkatkan aktivitas siswa
5. Mepertinggi daya ingat siswa
Sudjana dan Rivai (1992) mengemukakan beberapa manfaat media dalam
proses belajar siswa, yaitu: (i) dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena
pengajaran akan lebih menarik perhatian mereka; (ii) makna bahan pengajaran akan
menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan memungkinkan terjadinya
penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran; (iii) metode mengajar akan lebih
bervariasi, tidak semata-mata didasarkan atas komunikasi verbal melalui kata-kata; dan
(iv) siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya
mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan
memerankan (on line... ).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, gambar merupakan tiruan barang
(orang, binatang, tumbuhan, dsb) yang dibuat dengan coretan pensil dan sebagainya
pada kertas dan sebagainya; lukisan. Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesi; gambar
adalah tiruan sesuatu yang dilukis di atas kertas atau kanvas.
Dari beberapa defenisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa media
gambar adalah sarana komunikasi dalam proses belajar mengajar yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau isi dari pengajar kepada anak didik dalam bentuk tiruan
barang yang dilukis di atas kertas dan kanvas.
Pengalaman siswa yang di peroleh dari lingkungan ke hidupan sehari-hari,
dari lingkungan rumah, sekolah, waktu bermain atau di masyarakat. Pengalaman baru
biasanya mendorong atau menarik perhatian dan dengan pengalaman baru anak
menambah pengalaman lamanya. Jadi sumber motivasi sebenarnya terdapat pada diri
anak itu sendiri.guru harus menyelami pengalaman dunia siswa atau menyelidiki dunia
mimpi, ketakutan keinginan, dan agan-agan serta khayalan.
Pengajaran seni rupa menyajikan objek-objek dari pengalaman internal dan
eksternal bagi siswa. Motivasi pada diri siswa pun dapat di bedakan menjadi dua yaitu:
motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik.motivasi ekstrinsik di sebabkan oleh peranan
dari luar seperti adanya kontes, kenaikan, tingkat ujian. Motivasi intrinsik di sadari oleh
peran dari dalam diri siswa akan makna bagi dirinya.bagi guru yang terpenting
bagaimana cara menyajikan media gambar paling efektif dalam usaha supaya siswa
mengunkapkan pengalamannya.
Sekolah sebagai tempat membina dan melatih diri melalui pengajaran dan
pendidikan untuk mengatasi masalah persepsual dan motorik. Karena gangguan
tersebut ada siswa yang akhirnya menjadi hiper-kinetik atau hiper-aktif. Bagi
pendidikan seni rupa di sekolah adalah memberikan fasiltas berbentuk sarana,prasarana
dan bimbingan untuk tempat berlatih, berkarya dan mengukur kemampuan siswa.
Siswa dilatih menghadapi tantangan dalam mengelolah bahan, menyesuaikan pendapat
dan pemahaman mengenai berkarya dan berkarya seni melalui diskusi dengan guru,
temannya, termasuk mengukur kemampuan dan bakatnya melalui ujian
2.1.2. Penggunaan Media (Alat Peraga)
Media pengajaran merupakan komponen dari metode mengajar, dengan
menggunakan media dalam pembelajaran berarti guru telah mengupayakan pengelolaan
proses interaksi antara guru dan siswa, dan siswa
dengan lingkungan belajarnya yang baik-baik. Untuk mengoprasionalkan media
pengajaran di sekolah di pengaruhi oleh faktor-faktor seperti, pendidikan guru,
pengalaman guru mengajar, keterampilan guru dalam menggunakan media pengajaran,
keberadaan media pengajaran di sekolah dan lain-lain.
2.2. Kerangka Berpikir
Berdasarkan teori di atas maka terdapat hubungan langsung antara variabel
dependen dengan variabel independen. Semakin membaik dan menarik media
pembelajaran yang di gunakan maka akan semakin membaik kualitas kemampuan
siswa dalam belajar. Hubungan antara variabel dependen dan variabel independen dapat
di gambarkan menggunakan tabel berikut:
2.2.1 Tabel hubungan antara variabel dependen dan variabel independen
- kualitas proses
siswa lambat
- Motivasi
- Kecerdasan
- Fasilitas
- Lingkungan
- Bimbingan
-Keterampilan
menggunakan
Media
Gambar
- Semakin membaik
kualitas belajar
siswa
2.3. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian teori dan keragka berpikir di atas, maka hipotesis tindakan
ini dapat di rumuskan sebagai berikut:
“ Motivasi siswa dalam belajar meningkat selama guru menyajikan pembelajaran
dengan menggunakan media gambar dan pemahaman siswa semakin membaik”.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SDN No. 85/I Sumber Rejo. Subjek
peneliitan adalah kelas III. Kelas III berjumlah 29 orang siswa, dimana siswa
perempuan berjumlah 13 siswa dan laki-laki 16 siswa. Siswa kelas III berasal dari
keluarga prsejahtera II.Rata – rata usianya 8 – 10 tahun. Dalam hal ini, siswa kelas III
SDN No. 85/I Sumber Rejo Belajar dalam ruang kelas yang berukuran 8 m x 8 m. Serta
sarana dan prasarana yang kurang memadai. Dengan kondisi kelas yang kurang
nyaman, karena atap ruang kelas bocor, akan tetapi sekolah ini telah memiliki jaringan
listrik.
3.2 Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan selama III siklus, setiap
siklus terdiri dari empat fase yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
3.2.1 Perencanaan
Perencanaan penelitian tindakan kelas ini dimulai dari meneliti kelas untuk
menentukan dan merumuskan masalah, menentukan tindakan, membuat RPP
tindakan, membuat lembaran observasi, menentukan jadwal penelitian, membuat
angket penelitian.
A. Meneliti kelas
Peneliti telah menganalisa dan mendiagnosa untuk mencari ciri-ciri dan
penyebabnya :
- Siswa kurang kretif dalam belajar
- Siswa tidak dapat menerima materi yang disimpulkan oleh guru.
- Kurangnya motivasi siswa terhadap karya seni rupa.
Berdasarkan masalah-masalah tersebut peneliti mengambil salah satu
masalah yaitu : 10 orang siswa kelas III dari 29 orang siswa SDN No. 85/I
Sumber Rejo kurangnya motivasi siswa terhadap karya seni rupa.
B. Lembaran Observasi
Masalah yang diteliti adalah pemahaman siswa dalam materi pelajaran
karya seni rupa tiga dimensi. Pemahaman siswa dalam menerima materi karya
seni rupa akan dilihat dalam hal faktor ; 1) hasil kerja siswa mengerjakan latihan,
2) kemampuan siswa menjawab pertanyaan siswa dari guru, 3) kemapuan siswa
dalam mengekspresikan karya seni rupa dan hasil ulangan harian. Lembaran
observasi yang disiapkan dapat dilihat pada lampiran. Masalah yang diteliti
motivasi siswa dalam belajar seni budaya dan keterampilan. Faktor motivasi yang
dilihat dalam observasi adalah; 1) perhatian siswa sewaktu guru menerangkan, 2)
keaktifan siswa selama melukis/menggambar karya seni rupa, 3) kehadiran siswa,
4) keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan guru, 5) hasil angket dari siswa.
3.2.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan peneltian ini terdiri atas III siklus. Siklus I dilaksanakan tiga
kali pertemuan 2 x 35 menit pada pembelajaran ciri-ciri menggambar tiga
dimensi.
1. Siklus I
Ciri-ciri menggambar tiga dimensi
- Tiga dimensi, yang dapat dilihat dari segala arah. Dari depan,
samping, atas dan bawah. Memiliki ukuran panjang, lebar dan tebal.
Contoh : menggambar tiga dimensi
3.2.3 Observasi
Data situasi belajar diambil dengan melakukan observasi selama proses
belajar mengajar berlangsung. Pada setiap siklus yang berpedoman pada
lembar observasi kegiatan siswa. Media yang digunakan yaitu:
1. Motivasi siswa dalam materi Seni Budaya dan Keterampilan
2. Pemahaman siswa dalam membuat gambar atau melukis
3. Keaktifan siswa dalam memanfaatkan media sebagai sarana belajar.
3.2.4 Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian, proses pembelajaran yang di lakukan sudah
menunjukan kemajuan, hal ini di tunjukan dengan meningkatnya nilai siswa dalam
III siklus yaitu data sebagai berikut :
Dari tabel diatas tergambar bahwa siswa sebanyak 29 anak sudah terjadi
peningkatan ketuntasan belajar. Dengan demikian baik secara ketuntasan belajar
maupun rata-rata nilai hasil tugas siswa terjadi peningkatan yang sangat berarti,
sehingga dapat disimpulkan bahwa menggunakan media pembelajaran manipulatif
dan imajinatif sangat efektif dalam pembelajaran keterampilan tiga dimensi.
3.2.5 Matriks metode penelitian
Matriks Metode PenelitianJudul :……………………………………………………………….Nama Peneliti :……………………………………………………….
No
Rumusan
Masalah
Variabel yang
diamati
Devenisi Operasional Variabel
Instrumen
Sumber Data
Cara Pengambila
n data
Analisis
3.2.6 Jadwal penelitian
Pelaksanaan dari perencanaan yang telah dibuat, perlu disusun agenda
kegiatan sehingga penelitian dapat dilaksanakan secara sistematis dan terjadwal.
Penelitian dilakukan selama 3 bulan (12 minggu) dengan jadwal sebagai berikut :
a. Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Jadwal
Februari Maret April
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Persiapan proposal
Penyusunan proposal BAB I
Perbaikan proposal BAB I
Pengumpulan data lapangan
Pengelolaan data
Penyusunan proposal dan
perbaikan BAB II
Penyusunan proposal dan
penyelesaian BAB III
Pengadaan dan pengiriman
hasil proposal
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN : SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN KELAS / SEMESTER : III / 1 ALOKASI WAKTU : 2 X 35 MENIT (1 X PERTEMUAN )
A. Standar kompetensi mengapresiasikan karya seni rupa
B. Kompetensi dasar menjelaskan symbol makna dalam karya seni rupa
C. Indiktor Mengelompokkan berbagai jenis symbol warna dan ragam hias pada karya
seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi di lingkungan sekitar.
D. Tujuan pembelajaran Siswa dapat mengelompokkan berbagai jenis symbol warna dan ragam
hias pada karya seni rupa dua dimensi di lingkungan sekitar.
E. Mteri pokok Berbagai jenis dan makna symbol.
F. Langkah – langkah pembelajaran 1. Kegiatan awal ( 15 menit )
Berdo`a
Absensi
Apersepsi dan motivasi
2. Kegiatan inti (25 menit ) Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok masing –
masing kelompok terdiri dari tiga orang.
Melalui diskusi kelompok siswa di minta untuk menganalisa atau memperhatikan gambar yang di berikan guru kemudian siswa mencatathasil diskusinya pada kertas.
Tiap kelompok di berikan kesempatan untuk membacakan hasil diskusinya di depan kelas.
Melalui hasil diskusi dan komentar yang di sampaikan siswa guru mulai menjelaskan materi yang sesuai tujuan yang ingin di capai.
3. Kegiatan akhir (10 menit ) Guru menyampaikan kesimpulan
Guru menyampaikan materi yang akan di bahas pada pertemuan berikutnya.
G. Media / Sumber Buku ayo menggambar
Macam – macam bentuk gambar karya seni rupa dua dimensi.
H. Penilaian Tes tertulis
Tes knerja
Pemahaman siswa dalam memecahkan suatu masalah dalam berdiskusi.
Siswa mampu bekerja sama dengan teman.
Bentuk instumen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PERBAIKAN
MATA PELAJARAN : SENI BUDAYA DAN KETERAMPILANKELAS / SEMESTER : III / 1ALOKSI WAKTU : 4 X 25 MENIT ( 2 x Pertemuan )
A. Standar kompetensi Mengapresiasikan karya seni rupa
B. Kompetensi dasar Menunjukan sikap apresiatif terhadap symbol karya seni rupa dua
dimensi.
C. Indikator Menjelaskan berbagai makna symbol warna dan ragam hias pada karya
seni rua dua dimensi dan tiga dimensi di lingkungan sekitar.
Menunjukan sikap apresiatif pada symbol karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi.
Ciri –ciri menggambar dua dimensi dan tiga dimensi.
Menggambar dua dimensi dan tiga dimensi.
D. Tujuan pembelajaran Siswa dapat menjelaskan berbagai makna symbol warna dan ragam hias
pada karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi di lingkungn sekitar.
Siswa dapat menunjukan sikap apresiatif pada karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi.
Siswa dapat menyebutkan ciri –ciri menggambr dua dimensi dan tiga dimensi.
Siswa dapat menggambar dua dimensi dn tiga dimensi.
E. Matei pokok Berbagai jenis dan makna symbol.
F. Langkah – langkah pembelajaran ( pertemuan pertama )1. Kegiatan awal
Berdo`a
Absensi
Apersepsi dan memberikan motivasi pada siswa
Mengenalkan cotoh – contoh gambar –gambar karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi yang ada di dalam kelas dan di luar kelas.
2. Kegiatan inti Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin di capai.
Guru menyampikan materi sebagaimana biasanya.
Guru memberikan latihan membuat gambar yang sesuai dengan materi yang di sampaikan oleh guru.
Setelah selesai siswa di minta untuk ke depan kelas secara bergantian untuk memperlihatkan gambar yang telah mereka buat.
3. Kegiatan akhir Guru memberikan evaluasi pada siswa tentang apa yang di pelajari
tadi.
Guru bersma siswa menarik kesimpulan dalam pelajaran ini.
G. Langkah – langkah pembelajaran ( pertemuan ke dua )1. Kegiatan awal
Berdo`a
Absensi
Apersepsi dan memberikan motivasi pada siswa
Mengingatkan tentang berbagai jenis dan makna symbol karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi.
4. Kegiatan inti
Guru memberikan penjelasan pada siswa tentang berbagai makna symbol warna dan apa arti ragam hias pada karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi di lingkungan sekitar.
Grur memberikan cara – cara membuat karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi.
Siswa melakukan praktek melukis karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi.
Guru memantapkan pemahaman siswa tentang gambar dua dimensi dan tiga dimensi melalui butir – butir soal
3. Kegiatan akhir Pada akhir pembelajaran guru mengulas kembali pelajaran tentang
berbagai jenis dan makna symbol karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi.
Memberikn kesipulan tentang mkna symbol warna dan ragam hias karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi.
Memberikan pekerjaan rumah.
H. Media / sumber Buku ayo menggambar
Buku tematis kelas tiga ; nanang priatna, DKK.
Macm – macam bentuk gambar karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi
I. Penilaian Aspek yang di nilai
Aspek fektif
Prosedur : observasi, refleksi, dan matrik.
Aspek psikomotorik
Jenis tagihan : tugas individu
Prosedur : penilaian keterampilan proses menggambar karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi.
Aspek kognitif
Jenis tagihan : ulangan harian
Bentuk tes : butir – butir soal
Lembar Observasi 3
Lembar Observasi PembelajaranModel Belajar Bermutu
Mata Pelajaran/ TopikKelas/SekolahNama Pengajar
TAHAP/ASPEK INDIKATOR HASIL OBSRVASIKEGIATAN AWAL
Apresiasi dan motivasi
1.Apa yang dilakukan guru untuk menggali pengetahuan awal atau memotivasi siswa?2. Bagaimana respon siswa? Apakah bertanya tentang sesuatu masalah terkait dengan apa yang disajikan guru pada kegiatan awal
KEGIATAN INTI
Materi Ajar
3. Apakah guru memberikan penjelasan umum tentang bahan ajar atau prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa?4. Bagaimana keterkaitan antara pembelajaran dengan realita kehidupan,lingkungan dan pengetahuan lainya?
Pengelolaan sumber belajar/Media
5. Apakah guru terrampil dalam memanfaatkan dan mampu memanipulasi media pembelajaran ?6. Bagaimana interaksi siswa dengan sumber belajar/ media?
Strategi Pembelajaran 7. Apakah proses pembelajaran dilaksanakan dengan strategi yang sesuai secara lancar?8. Apakah siswa dapat mengikuti alur kegiatan belajar?9. Bagaaimana cara guru memberikan arahan yang mendorong siswa untuk bertanya, berrpikir dan berkegiatan?10. Apakah siswa aktif melakukan kegiatan fisik dan mental(bepikir)? Berapa banyak siswa yang belajar?
KEGIATAN PENUTUP
Penguatan/ Konsolidasi
1.1. Bagaimana cara guru memberikan penguatan, dengan mereviw, merangkaum atau menyimpulkan?
1.2. Apakah guru memberi tugas rumah untuk remidi atau penguatan ?
Evaluasi 1.3. Bagaimana cara guru melakukan evaluasi pembelajaran?
1.4. Bagaimana ketuntasan belajar siswa?
KOMENTAR PENGAMAT
Keterlaksanaan skenario pembelajaran (berdasarkan RPP)Pelajaran berharga yang dapat dipetik oleh pengamat.Lain-lain
………………………Observer
____________________Jabatan/Prosisi :
ANGKET MOTIVASI SISWA TERHADAP PELAJARAN
Mata Pelajaran : SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN
Kelas/ Semester : III / 1
Hari/tanggal : ………………
Petunjuk
1. Pada kuesioner ini terdapat 36 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap
pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai kamu
pelajari dan tentukan kebenarannya. Berilah jawaban yang benar-benar cocok
dengan pilihanmu.
2. Pertimbangkan setiap pernyataan secara terpisah dan tentukan kebenarannya.
Jawabanmu, jangan dipengaruhi oleh jawaban terhadap pernyataan lain.
3. catat respon anda pada lembar jawaban yang tersedia, dan ikuti petunjuk-petunjuk
lain yang mungkin diberikan berkaitan dengan lembar jawaban.
Keterangan Pilihan jawaban:
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = ragu-ragu
4 = setuju
5 = sangat setuju
PERNYATAAN Pilihan Jawaban
1. Pertama kali saya melihat pembelajaran ini,saya percaya bahwa pembelajaran ini mudah bagi saya.
1 2 3 4 52. Pada awal pembelajaran, ada sesuatu yang menarik bagi saya.
1 2 3 4 53. Materi pembelajaran ini lebih sulit dipahami dari pada yang saya harapkan.
1 2 3 4 54. Setelah membaca informasi pendahuluan, saya yakin bahwa saya mengetahui apa
yang harus saya pelajari dari pembelajaran ini.1 2 3 4 5
5. Menyelesaikan tugas-tugas dalam pembelajaran ini membuat saya merasa puas terhadap hasil yang telah saya capai
1 2 3 4 56. Jelas bagi saya bagaimana hubungan materi pembelajaran ini dengan apa yang telah
saya ketahui1 2 3 4 5
7. Banyak halaman-halaman yang mengandung amat banyak informasi sehingga sukar bagi saya untuk mengambil ide-ide penting dan mengingatnya.
1 2 3 4 58. Materi pembelajaran ini sangat menarik perhatian.
1 2 3 4 59. Terdapat cerita, gambar atau contoh yang menunjukkan kepada saya bagaimana
manfaat meteri pembelajaran ini bagi beberapa orang. 1 2 3 4 510. Menyelesaikan pembelajaran dengan berhasil sangat penting bagi saya. 1 2 3 4 511. Kualitas tulisannya membuat saya sangat menarik.
1 2 3 4 512. Pembelajaran ini sangat abstrak sehingga sulit bagi saya untuk tetap mempertahankan
perhatian saya 1 2 3 4 513. Selagi saya bekerja pada pembelajaran ini, saya percaya bahwa saya dapat
mempelajari isinya 1 2 3 4 5
14. Saya sangat senang pada pembelajaran ini sehingga saya ingin mengetahui lebih lanjut pokok bahasan ini
1 2 3 4 515. Halaman-halaman pembelajaran ini kering dan tidak menarik 1 2 3 4 516. Isi pembelajaran ini sesuai dengan motivasi saya.
1 2 3 4 517. Cara penyusunan informasi pada halaman-halaman membuat saya tetap
mempertahankannya1 2 3 4 5
18. Terdapat penjelasan dan contoh-contoh bagaimana manusia menggunakan pengetahuan dalam pembelajaran ini
1 2 3 4 519. Tugas-tugas latihan pada pembelajaran ini terlalu sulit.
1 2 3 4 520. Pada pembelajaran ini ada hal-hal yang merangsang rasa ingin tahu saya 1 2 3 4 521. Saya benar-benar senang mempelajari pembelajaran ini.
1 2 3 4 522. Jumlah pengulangan pada pembelajaran ini kadang-kadang membosankan saya 1 2 3 4 5
23. Isi dan gaya tulis pada pembelajaran ini memberi kesan bahwa isinya bermanfaat untuk di ketahui
1 2 3 4 524. Saya telah mempelajari sesuatu yang sangat menarik dan tak terduga sebelumnya 1 2 3 4 525. Setelah mempelajari pembelajaran ini beberapa saat, saya percaya bahwa saya akan
berhasil dalam tes 1 2 3 4 526. Pembelajaran ini tidak relevan dengan kebutuhan saya sebab sebagian besar isinya
tidak saya ketahui 1 2 3 4 5
27. Kalimat umpan balik setelah latihan, atau komentar - komentar lain pada pembelajaran ini, membuat saya merasa mendapat penghargaan bagi
upaya saya. 1 2 3 4 5
28. Keanekaragaman pada bacaan, tugas, ilustrasi dan lain-lainnya memukau perhatian saya pada pembelajaran ini
1 2 3 4 529. Gaya tulisannya membosankan.
1 2 3 4 530. Saya dapat menghubungkan isi pembelajaran ini dengan hal-hal yang telah saya lihat,
saya lakukan, atau saya pikirkan di dalam kehidupan sehari-hari1 2 3 4 5
31. Pada setiap halaman terdapat banyak kata yang sangat mengganggu1 2 3 4 5
32. Saya merasa bahagia menyelesaikan dengan berhasil pembelajaran ini1 2 3 4 5
33. Isi pembelajaran ini akan bermanfaat bagi saya.1 2 3 4
34. Sedikit pun saya tidak memahami materi pembelajaran ini.1 2 3 4 5
35. Organisasi yang baik isi materi pembelajaran ini membuat saya percaya diri bahwa saya akan dapat mempelajarinya
1 2 3 4 536. Suatu hal yang sangat menyenangkan mempelajari
pembelajaran yang dirancang dengan baik.1 2 3 4 5
DAFTAR PUSTAKA
Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahadjito. 2009. Media Pendidikan: pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya, edisi 1. Jakarta: Penerbit CV. Rajawali.
Sudjana, N. & Rivai, A. 1992. Media Pengajaran. Bandung. http://forum.upi.edu/ v3/index.php?topic=15693,28 januari 2010
Zul Fajri, EM & Senja, A, R. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Difa Publisher.
Wikipedia Bahasa Indonesia, Definisi Seni Rupa. http://id.wikipedia.org/wiki/ seni_rupa