benzukgee.files.wordpress.com · web viewbab i. pendahuluan. latar belakang. pemberlakuan...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan
Demokrasi.
Dan penyelenggaraan pendidikan, pengelolaan yang semula bersifat
sentralistik berubah menjadi desentralistik. Penerapan demokrasi pengelolaan
pendidikan adalah dengan diberikannya wewenang kepada sekolah untuk menyusun
kurikulum. Hal itu juga mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta Pasal 35 tentang Standar
Nasional Pendidikan. Selain itu juga adanya tuntunan globalisasi dalam bidang
pendidikan yang mengacu keberhasilan pendidikan nasional agar dapat bersaing
dengan hasil pendidikan negara-negara maju.
Desentralisasi pengelolaan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan
kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bukti nyata dari desentralisasi
pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya wewenang kepada sekolah untuk
mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan. Seperti dalam
pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya di
sekolah.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Tujuan tertentu meliputi tujuan Pendidikan Nasional serta kesesuaian dengan
kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan. Untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
beragam mengacu pada standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Standar Pendidikan Nasional terdiri atas standar isi,
proses, standar kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiasaan, dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar
nasional pendidikan tersebut yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan
kurikulum.
Pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk :
a. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Belajar untuk memahami dan menghayati
c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain dan
e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan sekolah
menyesuaikan dengan tuntunan kebutuhan siswa, keadaan sekolah dan kondisi
daerah. Dengan demikian, daerah atau sekolah memiliki cukup kewenangan untuk
merancang dan menemukan hal-hal yang diajarkan, pengelolaan pengalaman
belajar, cara belajar dan menilai keberhasilan belajar mengajar.
B. LANDASAN
1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional
2. Undang – Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Undang-undang Nomor 31 tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
5. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi
6. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan.
7. Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan.
8. Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses
9. Permendiknas Nomor 15 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal
Pendidikan Dasar
C. TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Sebelum diuraikan tentang tujuan pengembangan kurikulum, terlebih dahulu
akan dipaparkan tentang kerangka dasar kurikulum. Peraturan Pemerintah (PP)
2
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 6 ayat (1)
menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas :
1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian
3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4. Kelompok mata pelajaran estetika
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel 1 :
Tabel 1. Kelompok mata pelajaran dan cakupan kelompok mata pelajaran
NoKelompok Mata
Pelajaran Cakupan
1 Agama dan Akhlak Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
2 Kewarganegaraan dan kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksud untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela Negara penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi dan nepotisme.
3 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada jenjang SD dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri.
4 Estetika Kelompok mata pelajaran ini yang dimaksud untuk meningkatkan sensivitas, kemampuan mengeksplorasikan, dan kemampuan mengapresiasikan keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasikan keindahan dan harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi baik dalam kehidupan individual sehingga mampu untuk menikmati dan
3
mensyukuri hidup maupun dalam kehidupan masyarakat sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis
5 Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
Kelompok mata pelajaran ini pada jenjang SD dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran sikap dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun dan perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial mewabah.
Berdasarkan cakupan kelompok mata pelajaran tersebut, dapat dipaparkan
tujuan pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut :
1. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia
2. Meningkatkan kesadaran, dan wawasan peserta didik akan status, hak
dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta
meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia.
3. Mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan
teknologi serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang
kritis, kreatif, dan mandiri.
4. Meningkatkan sensivitas kemampuan mengekspresikan, dan kemampuan
mengapresiasi keindahan dan harmoni
5. Meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran
hidup sehat.
D. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
KTSP dikembangkan dengan mengacu Standar Isi (SI) dan standar
Kompetensi Lulusan (SKL), berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum
yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah
berdasarkan ketentuan tersebut, kurikulum SD Negeri Ledug dikembangkan dengan
prinsip sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik
dan lingkungan.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri. Selain itu juga menjadi warga
4
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian
tujuan tersebut, pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan
potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik, serta tuntutan
lingkungan.
2. Beragam dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah dan jenjang. Kurikulum juga
dikembangkan berdasarkan jenis pendidikan tanpa membedakan agama, suku,
budaya, dan adat istiadat, serta status sosial, ekonomi dan gender. Kurikulum
meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu. Kurikulum tersebut disusun serta berkaitan
dan berkesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
tersebut.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi di pendidikan
kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
pribadi keterampilan berpikir. Keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan
keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan, dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik dan berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal.
Dan informasi dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berkembang serta arah perkembangan manusia seluruhnya.
5
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional
dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus
saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain itu pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan perlu
sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP). Adapun
Standar Kompetensi Kelulusan Satuan Pendidikan selengkapnya adalah :
1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai
dengan tahap perkembangan anak
2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri
3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam
lingkungan
4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras,
dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya.
5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar
secara logis, kritis dan kreatif
6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis dan
kreatif dengan bimbingan guru
7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi yang
menyadari potensinya
8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah
sederhana dalam kehidupan sehari-hari
9. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam
dan sosial di lingkungan sekitar.
10. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap
lingkungan
11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap
bangsa, negara dan tanah air Indonesia
12. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan
kegiatan seni dan budaya lokal.
13. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar,
aman, dan memanfaatkan waktu luang
6
14. Berkomunikasi secara jelas dan santun
15. Bekerja sama dengan kelompok, tolong menolong,
dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya.
16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
17. Menujukkan keterampilan menyimak, berbicara,
membaca, menulis dan berhitung.
Sebagaimana disebutkan pada Tujuan Pengembangan Kurikulum (hal 2-4).
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas kelompok-
kelompok mata pelajaran seperti berikut :
1. Agama dan Akhlak Mulia
2. Kewarganegaraan dan Kepribadian
3. Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
4. Estetika
5. Jasmani Olah Raga dan Kesehatan
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) dikembangkan
berdasarkan tujuan dan cakupan muatan atau kegiatan setiap kelompok mata
pelajaran. Adapun Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) untuk
masing-masing satuan pendidikan selengkapnya adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran
No Mata Pelajaran Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP)
1 Agama dan Akhlak Mulia
1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan untuk
2. Menunjukkan sikap jujur dan adil3. Mengenal keberagaman agama, budaya, suku, ras
dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya4. Berkomunikasi secara santun yang mencerminkan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan5. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat,
bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang sesuai dengan tuntunan agamanya.
6. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap sesama manusia dan lingkungan sebagai makhluk ciptakan Tuhan.
2 Kewarganegaraan dan Kepribadian
1. Menunjukkan kecintaan dan kebangsaan terhadap bangsa, negara dan tanah air Indonesia.
2. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan
3. Menghargai keberagamaan agama, budaya, suku, ras, golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitar
4. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan
7
5. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri6. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan
menyadari potensinya7. Berkomunikasi secara umum8. Menunjukkan kegemaran membaca9. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar,
aman dan memanfaatkan waktu luang10. Bekerja sama dalam kelompok, tolong menolong,
dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya
11. Menunjukkan kemampuan mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya lokal.
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
1. Mengenal dan menggunakan berbagai informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif.
2. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan bimbingan guru/pendidik
3. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi4. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah
sederhana dalam kehidupan sehari-hari5. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam
dan sosial di lingkungan sekitar.6. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara,
membaca, menulis dan berhitung7. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar,
aman, dan memanfaatkan waktu luang4 Estetika Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan
budaya lokal5 Jasmani Olah
Raga dan Kesehatan
1. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang
2. Mengenal berbagai informasi tentang potensi sumber daya lokal untuk menunjang hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang
E. MEKANISME PENYUSUNAN KURIKULUM
1. Tim Penyusun
Tim penyusun KTSP pada SD terdiri atas guru, konselor, dan kepala
sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam kegiatan tim penyusun
melibatkan komite sekolah, dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait.
Supervisi dilakukan oleh dinas kabupaten
2. Kegiatan
Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan
sekolah.kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan atau lokakarya. Adapun
tahap kegiatan penyusunan KTSP meliputi : penyiapan dan penyusunan draf,
review dan revisi, serta finalisasi, pemantapan, dan penilaian.
3. Pemberlakuan
8
Dokumen KTSP pada SD Negeri Ledug dinyatakan berlaku oleh kepala
sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh
Kepala Unit Pendidikan Kecamatan.
F. PRINSIP PELAKSANAAN KURIKULUM
Dalam pelaksanaan, kurikulum dilaksanakan dengan prinsip berikut :
1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal
ini, peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta
memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis
dan menyenangkan.
2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu :
a). Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b). Belajar untuk memahami dan menghayati
c). Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
d). Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain dan
e). Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan.
3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang
bersifat perbaikan, pengayaan atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap
perkembangan dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan
keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ketuhanan,
keindividuan, kesosialan dan moral
4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik
yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan
prinsip ”ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”
(di depan memberikan contoh dan teladanan di tengah membangun semangat, di
belakang memberi daya kekuatan).
5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang
memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dengan
prinsip ”alam tak kambang jadi guru” (semua yang terjadi, tergelar, dan
berkembang di masyarakat, lingkungan sekitar, serta lingkungan alam semesta
dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).
9
6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan
kondisi alam , sosial,dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan
pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal
7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran,
muatan lokal, dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan,
keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok, dan memadai antar kelas, dan jenis
serta jenjang pendidikan.
G. TIM PENGEMBANG KURIKULUM
Tim pengembang kurikulum SD Negeri Ledug terdiri dari unsur kepala sekolah ,
guru, komite , dan wali murid
No Jabatan Nama Keterangan
1 Pembina Drs. Ahmad Fatoni Pengawas TK/SD
2 Ketua I Umi Setyaningsih, S.Pd Kepala Sekolah
3 Ketua II Mardi Suwardiman,S.Pd Guru kelas
4 Sekertaris I Tri Purwati, S.Pd Guru kelas
5 Sekertaris II Siti Muniroh S.Pd Guru kelas
6 Bendahara I Tuti Prihanti,S.Pd Guru Kelas
7 BendaharaII Sumarni,Ma.Pd Komite
8 Anggota Dra. Nurhayati Guru kelas
9 Anggota Prasetija Rini,S.Pd Guru kelas
10 Angota Nurwati,Ma.Pd. Guru kelas
11 Anggota Susilo Budiyanto Komite
12 Anggota Eni Wali Murid
13 Anggota Muhyidin,S.Pd Guru PAI
14 Anggota Suwarso,S.Pd Guru PAI
15 Anggota Radiyun.S.Pd Guru Penjas
H. PENGERTIAN ISTILAH
1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
10
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional
yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan yang
terdiri tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan dengan dilampiri
silabus, Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM), serta Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata
pelajaran/ tema tertentu yang mencakup standar kompetensi dasar, materi
pokok / pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu dan sumber / bahan / alat belajar.
4. Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) adalah kriteria ketuntasan
minimal yang ditentukan oleh guru kelas dan guru mata pelajaran masing-
masing satuan pendidikan dengan mempertimbangkan rata -rata tingkat
esensial, kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa atau kemampuan rata-
rata peserta didik dan kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran.
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah penjabaran dari silabus yang
dikembangkan untuk diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran.
6. Standar Isi adalah ruang lingkup materi tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, dan
silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.
7. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
11
BAB II
TUJUAN
A. TUJUAN PENDIDIKAN
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dirumuskan mengacu pada
tujuan umum pendidikan. Adapun tujuan umum pendidikan dasar adalah
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Mengacu pada tujuan umum tersebut dapat dijabarkan tujuan pendidikan
sebagai berikut :
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
2. Meningkatkan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
3. Membekali peserta didik dengan pengetahuan yang memadai
agar dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi
4. Mengembangkan keragaman potensi , karakteristik daerah dan
lingkungan untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberi konstribusi bagi
pengembangan daerah
5. Mendukung pelaksanaan pembangunan daerah dan nasional
6. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
7. Mendukung peningkatan rasa toleransi dan kerukunan antar
umat beragama
8. Mendorong peserta didik agar mampu secara global sehingga
dapat hidup berdampingan dengan anggota masyarakat bangsa lain
9. Mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam negara Kesatuan Republik
Indonesia
10. Menunjang kelestarian dan keragaman budaya
11. Mendorong tumbuh kembangkannya kesetaraan gender
12. Mengembangkan visi, misi, tujuan sekolah, kondisi dan ciri
khas sekolah
B. VISI
Gambaran masa depan yang kami impikan adalah menamatkan siswa yang
memilik keunggulan dalam prestasi dan memiliki iman serta takwa yang kuat
12
sehingga akan melekat pada siswa walau sampai tua. Oleh karena itu Visi dari SD
Negeri Ledug adalah ” UNGGUL DALAM PRESTASI BERDASARKAN
IMAN DAN TAQWA ”
C. MISI
Sesuai dengan visi di atas maka sekolah mempunyai tugas-tugas yang harus
dilaksanakan sebagai Misi di sekolah, yaitu :
1. Mengembangkan dan melaksanakan proses pendidikan dan
pengajaran yang berkualitas dilandasi iman dan takwa
2. Menciptakan iklim sekolah yang kondusif untuk belajar bagi guru
maupun siswa
3. Menerapkan sistem manajemen yang transparan, akuntabel, dan
demokrasi
4. Penggalangan kerja sama yang baik antara warga sekolah maupun
sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait
5. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan model Pakem
sehingga siswa dapat berkembang secara optimal sesuai degan potensinya
6. Menyediakan wahana pembinaan dan menciptakan kondisi siswa
untuk dapat berkomunikasi dengan bahasa Inggris secara sederhana
7. Menyediakan wahana pembinaan sepak bola untuk dapat berhasil
dengan baik
8. Menyediakan wahana MTQ yang memadai
9. Memiliki siswa yang mampu dan terampil menggunakan komputer
10. Menumbuhkan kebiasaan siswa bersifat disiplin
D. TUJUAN SEKOLAH
Tujuan sekolah dijabarkan berdasarkan tujuan umum pendidikan, visi,dan misi
sekolah. Berdasarkan tiga hal tersebut, dapat dijabarkan tujuan SD Negeri Ledug
sebagai berikut :
1. Meningkatkan hasil lulusan ujian sekolah dan dapat diterima di SLTP negeri
atau yang favorit
2. Meningkatkan layanan perpustakaan
3. Mengoptimalkan kegiatan ekstrakurikuler
4. Mengoptimalkan disiplin dan profesional guru
13
5. Mempertahankan prestasi kegiatan lomba umum dan seni yang dilaksanakan
baik di tingkat kecamatan maupun di jenjang yang lebih tinggi
6. Meningkatkan kegiatan keagamaan
7. Mencukupi sarana olah raga, kepramukaan dan alat peraga untuk pembelajaran
Secara berkelanjutan, tujuan sekolah tersebut akan dimonitor, dievaluasi dan
dikendalikan dalam kurun waktu tertentu untuk mencapai hasil yang optimal.
14
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. MATA PELAJARAN
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan
kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan
dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai beban belajar yang
tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri dari atas
standar kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi
lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral
dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Struktur kurikulum SD meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas I sampai kelas VI.
Struktur kurikulum SD disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Kurikulum SD memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri seperti tertera tabel 3. Muatan lokal merupakan kegiatan
kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas
dan potensi daerah, yang materinya yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam
mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru,
atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan
sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
2. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD merupakan ”IPA
Terpadu” dan IPS Terpadu”.
3. Pembelajaran pada kelas I - III dilaksanakan melalui pendekatan tematik.
Sedangkan pada kelas IV , V, dan VI dilaksanakan pendekatan mata pelajaran.
15
4. Pembelajaran pada kelas I – III dilaksanakan melalui pendekatan
tematik. Sedangkan pada kelas IV – VI dilaksanakan melalui pendekatan mata
pelajaran
5. Jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah
maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan
6. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit
7. Minggu efektif dalam satu tahun pembelajaran (dua semester) 34 – 38
minggu.
Adapun muatan kurikulum SD Negeri Ledug seperti ketentuan tersebut
tersusun dalam tabel berikut :
Tabel 3 Struktur kurikulum tingkat SD
Komponen Kelas dan alokasi waktuI II III IV V VI Jml
A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama + BTA 4 4 4 4 4 4 242. PKn 2 2 2 2 2 23. Bhs. Indonesia 8 8 6 5 5 54. Matematika 6 6 5 5 5 55. IPA 2 2 3 4 4 46. IPS 2 2 2 3 3 37. SBK 2 3 4 4 4 48. PJOK 3 3 3 4 4 4 21
B. Muatan Lokal1. Bhs Jawa (khusus Propinsi
Jateng)2 2 2 2 2 2
2. Budaya Banyumasan (khusus Kabupaten Banyumas)
- - 2 2 2 2
3. Mulok pilihan sekolah (ada 8 pilihan tetapi sebagian besar SD memilih Bhs Inggris)
- - - 2 2 2
C. Pengembangan diri (jam tidak dihitung)1. Pramuka - - - x x -2. Budi pekerti x x x x x x3. Komputer - - - - x x4. MTQ x x x x x x5. UKS x x x x x x6. Perpustakaan x x x x x x7. Kesenian - - - x x -8. Bahasa Inggris x x x - - -9. Penjaskes - - x x x -
16
JUMLAH + 4 Jam pel 27+4 28+4 29+4 33+4 33+4 33+4TOTAL JAM PEL PER MINGGU 31 32 33 37 37 37
JAM PEL GURU KELAS PER MINGGU
31-7= 24
32-7=25
33-7=26
37-7=29
37-7=29
37-7=29
DIKURANGI B INGGRIS tinggal ... 27 27 27DIKURANGI UNT KEP SEK
6 JAM PEL tinggal ....- ... ... ...
Catatan:
1. Permendiknas no 22 tahun 2006 halaman 9, Sekolah boleh menambah maksimum 4 jam pelajaran per minggu
2. Jika guru kelas IV, V, dan VI tidak mengajar Mulok pilihan Sekolah (Bhs Inggris), maka jamnya tinggal 27 jam pelajaran per minggu.
3. Jam guru kelas tersebut masih dikurangi jam untuk kepala sekolah (minimal 6 jam pelajaran per minggu)
B. MUATAN LOKAL
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada.
Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah. Sekolah dapat
diselenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester atau dua mata
pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.
Muatan lokal yang menjadi ciri khas SD Negeri Ledug dan ditetapkan di SD
Negeri Ledug adalah sebagai berikut :
1. Bahasa Jawa
Sesuai dengan SK Gubernur No. 895.5/01/2005/ tanggal 23 Februari 2005
tentang kurikulum mata pelajaran Bahasa Jawa untuk jenjang pendidikan
SD/SMALB/SMK/MA Negeri maupun swasta sebagai mulok wajib di Propinsi
Jawa Tengah.
Tujuan : Mengembangkan kompetensi berbangsa Jawa untuk melestarikan
Bahasa Jawa.
2. Budaya Banyumasan
Sesuai dengan Keputusan Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Propinsi Jawa
Tengah No. 067/103/M/1999 tanggal 12 Februari 1999 tentang persetujuan
Kurikulum Muatan Lokal Budaya Banyumasan untuk SD dalam lingkungan
17
Kantor Inspeksi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Banyumas
sebagai muatan lokal wajib bagi kelas III ,IV ,V, dan VI SD di wilayah
Kabupaten Banyumas.
Tujuan : Agar siswa mampu mengenal, memahami, dan menerapkan nilai-nilai
luhur budaya daerahnya, sehingga merasa bangga, mencintai, ikut melestarikan,
serta mampu mengkomunikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bahasa Inggris
Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah Dasar Negeri Ledug Nomor:
421.2 / /2011 tanggal 20 Maret 2011 tentang mata pelajaran Bahasa Inggris
untuk siswa kelas IV ,V, dan VI sebagai mata pelajaran..
Tujuan :
- Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam
bentuk lisan secara terbatas untuk mengurangi tindakan dalam konteks
sekolah
- Memiliki kesadaran tentang hakekat dan pentingnya
bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat
global
Berikut adalah tabel alokasi waktu untuk mata pelajaran muatan lokal yang
diselenggarakan di SD Negeri Ledug adalah :
Tabel 4.. Alokasi waktu Mata Pelajaran Muatan Lokal
No Mata Pelajaran Muatan Lokal Alokasi Waktu
1 Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 2
2 Budaya Banyumas - - 2 2 2 2
3 Bahasa Inggris - - - 2 2 2
Jumlah 2 2 4 6 6 6
C. PENGEMBANGAN DIRI
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan
minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan
diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan
yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
18
pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karier
peserta didik.
Pengembangan diri SD Negeri Ledug terdiri atas :
1. Kepramukaan
Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 104 Tahun 2004 tentang
Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka dan Keputusan Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka Nomor 086 Tahun 2005 tentang Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka, Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok melaksanakan
pendidikan di lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah dengan tujuan (pasal
4 ART) :
- Membentuk kader bangsa dan sekaligus kader
pembangunan yang beriman dan bertakwa serta berwawasan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
- Membentuk sikap dan perilaku yang positif, menguasai
keterampilan dan kecakapan serta memiliki ketahanan mental, moral,
spriritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik sehingga dapat menjadi
manusia yang berkepribadian Indonesia, yang percaya kepada kemampuan
sendiri, sanggup dan mampu membangun dirinya sendiri serta bersama-sama
bertanggung jawab atas pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
2. Usaha Kesehatan Sekolah dengan Program Dokter Kecil
Dasar pelaksanaan : UU Nomor 23 Tahun 1992. Tujuan UKS : agar peserta
didik memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk berperilaku hidup
sehat, sedangkan tujuan program Dokter Kecil agar peserta didik :
- Dapat menolong dirinya sendiri dari orang lain untuk
hidup sehat
- Dapat membina temannya dan berperan sebagai
promotor dan motivator dalam menjalankan usaha kesehatan terhadap diri
masing-masing.
- Dapat membantu guru, keluarga, dan masyarakat di
sekolah dan di luar sekolah
3. Unit Perpustakaan
19
Sesuai dengan lampiran Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2005
tanggal 25 Januari tentang Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan SD/MI,
sekolah harus memiliki Unit Perpustakaan.
Tujuan :
- Memfasilitasi, memperkaya, dan meningkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah, serta mendorong hasrat dan kebiasaan membaca
seluruh warga sekolah sehingga tercipta masyarakat belajar (learning
society).
- Melatih peserta didik untuk menjadi pustakawan yang
bertanggung jawab
4. Budi Pekerti
Berdasarkan keputusan kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas
No.423.5/3204/2009 tentang kumpulan pendidik budi pekerti untuk SD di
lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.
Tujuan budi pekerti :
- Memfasilitasi siswa agar mampu menggunakan
pengetahuan, mengkaji, dan mengantisipasi (menghayati) serta
mempersosialisasi nilai, mengembangkan keterampilan sosial yang
memungkinkan tumbuh dan berkembangnya akhlak mulia dalam diri siswa
serta mewujudkan dalam perilaku sehari-hari dalam berbagai sosial
budaya
5. Komputer
Sesuai Keputusan Kepala Sekolah Dasar Negeri Ledug Nomor 424/ /2011
tanggal 20 Maret 2011 tentang Teknologi informasi dan komunikasi melalui
komputer sebagai pengembangan diri SD Negeri Ledug.
Tujuan : Agar siswa memahami alat teknologi informasi dan komunikasi secara
umum melalui komputer dan memahami informasinya
6. Baca Tulis Al-Qur’an
Sesuai Keputusan Kepala Sekolah Dasar Negeri Ledug Nomor 424/ /2011
tanggal 20 Maret 2011 Baca Tulis Al-Qur’an sebagai pengembangan diri SD
Negeri Ledug.
Tujuan : Untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis Al-Qur’an
serta menumbuhkan dan meningkatkan keimanan.
7. Kesenian
20
Sesuai Keputusan Kepala Sekolah Dasar Negeri Ledug Nomor424/ /2011
tanggal 20 Maret 2011 tentang Kesenian sebagai pengembangan diri Sekolah
Dasar Negeri Ledug.
Tujuan : Untuk mengembangkan kemampuan intelektual, imajinatif, ekspresi,
kepekaan rasa estetika, kreatif dan mengapresiasikan/menghargai terhadap hasil
karya seni.
8. Bahasa Inggris
Sesuai Keputusan Kepala Sekolah No 424 / /2011 tanggal 20 maret 2011
tentang bahasa inggris sebagai pengembangan diri untuk kelas I - III SD Negeri
Ledug.baru pengenalan
Tujuan: untuk memberikan dasar pengenalan berbahasa Inggris sebagai modal
mengikuti mata pelajaran muatan lokal sekolah bahasa inggris di kelas IV -
VI
9. Olah Raga
Sesuai Keputusan Kepala Sekolah Dasar Negeri Ledug Nomor 424/ /2011
tanggal 20 Maret 2011 tentang OlahRaga sebagai pengembangan diri SDN
Ledug.
Tujuan:
- Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja
sama, percaya diri,dan demokratis melalui aktivitas jasmani.
- Mengembangkan kemampuan gerak dan keterampilan berbagai macan
permainan dan olah raga.
MEKANISME PELAKSANAAN
a. Kegiatan pengembangan diri diberikan di luar jam pembelajaran (ekstrakurikuler)
dibina oleh guru atau orang lain yang memiliki kemampuan sesuai dengan
bidangnya berdasarkan Surat Keputusan Kepala Sekolah
b. Jadwal kegiatan
Tabel 5. Jadwal Kegiatan Pengembangan Diri
No Nama Kegiatan Peserta Hari Waktu Penanggung Jawab
1 Kepramukaan Kelas IV,V , VI
Jum’at 14.30-16.00 Mardi S.Kustiyati
2 UKS / Dokter Kecil
Kelas IV,V Senin.s.d.Sabtu Setiap Istirahat
Radiyun Sumarni
21
3 Unit Perpustakaan
Kelas I s.d. VI
Senin s.d.Sabtu Setiap Istirahat
Prasetja Rini.Retna K
4 Budi Pekerti Kls I s.d VI Sabtu Sesuai jadwal kls
Gr Kls Masing - masing
5 Komputer Kelas V & VI
Senin s.d. Kamis
14.00-16.00 MuhyidinSiti Muniroh
6 BTQ Kelas I s.d III
Selasa & Jum’at
Setelah KBM
KutmiyatiSuwarso
7 Kesenian Kelas IV & V
Rabu 12.10-13.10 KutmiyatiSutinah Sudjinah
8 Bahasa Inggris Kelas1, II,III Sabtu. Setelah KBM
KuswatiEkaEvi
8 Olah Raga Kelas III, IV, V
SabtuMinggu
14.00-160007.00-10.00
RadiyunSumarni Kustiyati
c. Penilaian
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada orang
tua peserta didik dalam bentuk kualitatif, sebagai berikut :
A = sangat baik
B = baik
C = cukup
D = kurang
D. PENGATURAN BEBAN BELAJAR
Pengaturan beban belajar SD Negeri Ledug ditetapkan sebagai berikut (Tabel 6) :
Tabel 6. Pengaturan
Beban BelajarSat
uan pendidikan
KelasSatuan jam
pembelajaran tatap muka
(menit)
Jml jam pelajaran per mgg
Minggu Efektif per thn
Pelajaran
Jml jam pelajaran per tahun
Jml Jam per Tahun
( @. 60 menit )
SD Negeri Ledug
I
II
III
IV –V
VI
35
35
35
35
35
30
31
32
36
36
35
35
35
35
35
1.050
1.085
1.120
1.260
1.260
612,5
632,9
653,3
755,0
755,0
E. KETUNTASAN BELAJAR
22
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian
hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar 0-100 %. Kriteria ideal ketuntasan
untuk masing-masing indikator 75 %. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan
minimal sebagai target pencapaian kompetensi (TPK) dengan mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung
dalam penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu
mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai ketuntasan ideal.
Nilai ketuntasan belajar minimal yang menjadi target pencapaian ketuntasan (TPK)
di Sekolah Dasar Negeri Ledug tersaji pada Tabel 7
Tabel 7. Nilai Ketuntasan Belajar Minimal SDN Ledug
No KOMPONEN KKM Rata-rataI II III IV V VI
A Mata Pelajaran1. Pend. Agama 75 75 75 75 75 75 75
2. Kewarganegaraan 75 75 75 75 75 75 75
3. Bahasa Indonesia 65 65 67 73 70 75 6,94. Matematika 63 61 67 71 67 67 6,65. Ilmu Pengetahuan Alam 65 67 67 72 70 74 6,96. Ilmu Pengetahuan Sosial 64 62 65 65 65 64 647. Seni Bud. dan Ket. 75 75 75 75 75 75 75
8. Penjas dan Orkes 75 75 75 75 75 75 75
B Muatan Lokal1. Bahasa Jawa 62 61 65 64 65 65 6,42. Budaya Banyumas - - 65 65 67 66 6,63. Bahasa Inggris 61 62 65 62 65 63 63
C. Pengembangan Diri1. Pramuka - - - B B - B2.Budi Pekerti B B B B B B B3. Komputer - - - - B B B4. MTQ B B B B B B B5. UKS B B B B B B B6. Perpustakaan B B B B B B B7. Olah Raga - - B B B - B8. Kesenian - - - B B - B9. Bahasa Inggris B B B - - - B
-
23
F. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN
1. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria
kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait.
a. Kriteria Kenaikan Kelas SD Negeri Ledug
1). Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai harian, nilai
tugas/ pekerjaan rumah, nilai tes tengah semester, dan nilai tes akhir
semester dijumlahkan untuk mencari nilai rata-rata setiap siswa dalam
satu mata pelajaran yang sesuai dengan standar ketuntasan belajar (SKB)
di SD Negeri Ledug
2). Nilai rapor di kelasnya masing-masing
b. Penentuan Kenaikan Kelas
1). Siswa yang naik kelas ditentukan oleh sekolah dalam suatu
rapat Dewan Guru dengan mempertimbangkan SKB,
sikap/penilaian/budi pekerti, guru dan kehadiran siswa yang
bersangkutan
2). Siswa yang dinyatakan naik kelas, rapornya dituliskan naik
kelas
3). Siswa yang tidak naik kelas harus mengulang di kelasnya
4). Peserta didik dapat naik bersyarat bila ada paling banyak 4
mata pelajaran nilai di bawah SKB masing-masing mata pelajaran
5). Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas bila memiliki nilai di
bawah SKBM lebih dari 4 mata pelajaran.
2. Kelulusan
a. Kriteria Kelulusan
Hasil ujian dituangkan ke dalam blangko daftar nilai ujian. Hasil ujian
dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk penentuan
kelulusan dengan kriteria sebagai berikut :
1). Memiliki rapor kelas I sampai kelas VI
2). Telah mengikuti ujian sekolah dan Ujian Nasional memiliki
nilai untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan.
b. Penentuan Kelulusan
1). Siswa yang lulus ditentukan oleh sekolah dalam suatu rapat
Dewan Guru dengan mempertimbangkan nilai rapor, nilai ujian sekolah,
24
nilai ujian nasional ,sikap/perilaku/budi pekerti siswa yang bersangkutan,
dan memenuhi kriteria kelulusan.
2). Kriteria kelulusan SD Negeri Ledug dengan rata-rata Nilai
Akhir 4,0 untuk ujian nasional dan rata-rata Nilai Sekolah 6,0.untuk
ujian sekolah.
3). Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk
seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok pelajaran
estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani , olahraga, dan kesehatan
4). Siswa yang dinyatakan lulus diberi ijazah dan rapor sampai
dengan semester 2 kelas VI sekolah dasar
5). Siswa yang tidak lulus tidak diberi ijazah dan mengulang di
kelas terakhir
G. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
Pendidikan kecakapan hidup di SD Negeri Ledug meliputi :
1. Program Pembelajaran MTQ
2. Program pembelajaran komputer
3. Program pembelajaran UKS/dokter kecil
4. Program pembelajaran pramuka
5. Program pembelajaran perpustakaan
6. Program pembelajaran olah raga
7. Program pembelajaran kesenian
Pendidikan kecakapan hidup di SD Negeri Ledug tersaji pada Tabel 8 sampai 14
Tabel 8 Program Pembelajaran Pramuka Sekolah Dasar Negeri Ledug
Kelas Materi
IV SKU dan SKK Siaga bidang:
- Bidang agama,mental, moral, spiritual pembentukan pribadi dan watak.
- Bidang Patriotisme dan seni budaya
- Bidang keterampilan dan teknik pembangunan
- Bidang ketangkasan dan kesehatan
- Bidang sosial, peri kemanusiaan, gotong-royong, ketertiban masyarakat, perdamaian dunia dan lingkungan hidup
25
V dan VI
SKU dan SKK Penggalang bidang :
- Bidang agama,mental, moral, spiritual pembentukan pribadi dan watak.
- Bidang Patriotisme dan seni budaya
- Bidang keterampilan dan teknik pembangunan
- Bidang ketangkasan dan kesehatan
- Bidang sosial, peri kemanusiaan, gotong-royong, ketertiban masyarakat, perdamaian dunia dan lingkungan hidup
Tabel 9. Program Pembelajaran Komputer SD Negeri Ledug
Kelas Materi
V 1. Mengoperasikan komputer dengan benar
2. Menyalin teks
3. Membuat surat
4. Mengkopi data dan menyimpan
VI 1. Mengoperasikan komputer dengan benar
2. Menyalin teks
3. Membuat surat dan tabel
4. Mengkopi data dan menyimpan
5. Mencetak atau mengeprint data
Tabel 10. Program Pembelajaran MTQ SD Negeri Ledug
Kelas Materi
I 1. Membaca huruf Hijaiyah alif sampai ya dengan harokat : fathah, kasroh, domah, fathahtain, kasrohtain, domahtain, sukun, saddah dengan metode Iqro
2. Menulis atau menyalin huruf hijaiyah baik yang bersifat potongan atau dirangkai seperti pada buku Iqra
II 1. Membaca huruf hijaiyah alif sampai ya dengan harokat : fathah, kasroh, domah, fathahtain, kasrohtain, domahtain, sukun, saddah dengan metode Iqro
2. Menulis atau menyalin huruf hijaiyah baik yang bersifat potongan/dirangkai seperti pada buku Iqra
26
IV – V Seni Islami
1. Takhsinul Khot (Menulis halus huruf arab)
2. Tilawatil Qur’an
3. Hadroh
Tabel 11. Program Pembelajaran UKS/Dokter Kecil SD Negeri Ledug
Kelas Materi
I - III - KMS anak sekolah
- Penyakit akibat kurang gizi
- Keberhasilan pribadi dan teman
- Menimbang badan dan mengukur tinggi badan
- Makanan sehat
- Hidup sehat
IV - VI - PPPK
- Kebersihan pribadi, teman dan lingkungan
- Menjaga keselamatan diri terhadap alat/bahan dan tumbuhan yang membahayakan
- Program
- Pemeriksaan kesehatan berkala
- Penyakit menular dan tidak menular
Tabel 12. Program Pembelajaran Perpustakaan SD Negeri Ledug
Kelas Materi
I Membaca gambar dengan petunjuk guru
II Membaca Cerita bergambar dengan petunjuk guru
III Membaca cerita
IV Membaca Cerita dan membuat sinopsis
V dan VI Menceritakan buku bacaan
Tabel 13. Program Pembelajaran Olah Raga SD Negeri Ledug
Kelas Materi
27
III Pingpong, Atletik
IV Pingpong, sepak bola, atletik
V Pingpong, sepak bola, volly
Tabel 14. Program Pembelajaran Kesenian SD Negeri Ledug
Kelas Materi
IV Vokal dan musik
Seni Tradisional
V Vokal dan musik
Seni Tradisional
H. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL
Keterampilan lokal dan global SD Negeri Ledug adalah membuat kerajinan
batu bata dari tanah
Tabel 15. Program Keterampilan Lokal Dan Global SD Negeri Ledug
Kelas Materi
I - Memperkenalkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bata
- Memperkenalkan alat-alat yang digunakan untuk membuat bata
II - Proses pengolahan bahan-bahan menjadi bahan setengah jadi
III - Proses pencetakan bata
- Proses pengeringan
IV - Proses persiapan pembakaran bata
- Proses pembakaran bata
V - Proses pengambilan bata dari tempat pembakaran
- Pemasaran bata
VI - Strategi peningkatan kualitas dan kuantitas produksi bata
28
- Strategi pemasaran bata
I. PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
MELALUI INTEGRASI MATA PELAJARAN, PENGEMBANGAN DIRI,
DAN BUDAYA SEKOLAH
Pada prinsipnya, pengembangan budaya dan karakter bangsa tidak dimasukkan
sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran, pengembangan
diri, dan budaya sekolah. Oleh karena itu, guru dan sekolah perlu mengintegrasikan
nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa ke
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Silabus dan Rencana
Program Pembelajaran (RPP) yang sudah ada.
Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan budaya dan
karakter bangsa mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-
nilai budaya dan karakter bangsa sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas
keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan,
menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan
keyakinan diri. Dengan prinsip ini, peserta didik belajar melalui proses berpikir,
bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan sosial dan mendorong peserta
didik untuk melihat diri sendiri sebagai makhluk sosial.
Berikut prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan pendidikan budaya
dan karakter bangsa.
1. Berkelanjutan; mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa merupakan sebuah proses panjang, dimulai dari
awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan. Sejatinya,
proses tersebut dimulai dari kelas 1 SD atau tahun pertama dan berlangsung
paling tidak sampai kelas 9 atau kelas akhir SMP. Pendidikan budaya dan
karakter bangsa di SMA adalah kelanjutan dari proses yang telah terjadi selama
9 tahun.
2. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah;
mensyaratkan bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter
29
bangsa dilakukan melalui setiap mata pelajaran, dan dalam setiap kegiatan
kurikuler dan ekstrakurikuler.
Pengembangan nilai budaya dan karakter bangsa melalui berbagai mata
pelajaran yang telah ditetapkan dalam Standar Isi (SI),
3. Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan; mengandung makna bahwa materi
nilai budaya dan karakter bangsa bukanlah bahan ajar biasa; artinya, nilai-nilai
itu tidak dijadikan pokok bahasan yang dikemukakan seperti halnya ketika
mengajarkan suatu konsep, teori, prosedur, ataupun fakta seperti dalam mata
pelajaran agama, bahasa Indonesia, PKn, IPA, IPS, matematika, pendidikan
jasmani dan kesehatan, seni, dan ketrampilan. Misal nilai kejujuran
dikembangkan dengan praktik langsung melalui warung kejujuran, tidak
diajarkan sebagai materi atau pokok bahasan dalam mata pelajaran. Pembeli
membayar sesuai dengan harga yang ditentukan
Materi pelajaran biasa digunakan sebagai bahan atau media untuk
mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Oleh karena itu, guru
tidak perlu mengubah pokok bahasan yang sudah ada, tetapi menggunakan
materi pokok bahasan itu untuk mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa. Juga, guru tidak harus mengembangkan proses belajar khusus untuk
mengembangkan nilai. Suatu hal yang selalu harus diingat bahwa satu aktivitas
belajar dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan dalam ranah
kognitif, afektif, dan psikomotor.
Konsekuensi dari prinsip ini, nilai-nilai budaya dan karakter bangsa tidak
ditanyakan dalam ulangan ataupun ujian. Walaupun demikian, peserta didik
perlu mengetahui pengertian dari suatu nilai yang sedang mereka tumbuhkan
pada diri mereka. Mereka tidak boleh berada dalam posisi tidak tahu dan tidak
paham makna nilai itu.
4. Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan;
prinsip ini menyatakan bahwa proses pendidikan nilai budaya dan karakter
bangsa dilakukan oleh peserta didik bukan oleh guru. Guru menerapkan prinsip
”tut wuri handayani” dalam setiap perilaku yang ditunjukkan peserta didik.
30
Prinsip ini juga menyatakan bahwa proses pendidikan dilakukan dalam suasana
belajar yang menimbulkan rasa senang dan tidak indoktrinatif.
Diawali dengan perkenalan terhadap pengertian nilai yang dikembangkan maka
guru menuntun peserta didik agar secara aktif. Hal ini dilakukan tanpa guru
mengatakan kepada peserta didik bahwa mereka harus aktif, tapi guru
merencanakan kegiatan belajar yang menyebabkan peserta didik aktif
merumuskan pertanyaan, mencari sumber informasi, dan mengumpulkan
informasi dari sumber, mengolah informasi yang sudah dimiliki, merekonstruksi
data, fakta, atau nilai, menyajikan hasil rekonstruksi atau proses pengembangan
nilai, menumbuhkan nilai-nilai budaya dan karakter pada diri mereka melalui
berbagai kegiatan belajar yang terjadi di kelas, sekolah, dan tugas-tugas di luar
sekolah.
31
INDIKATOR KEBERHASILAN SEKOLAH DAN KELAS DALAM
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
NILAI DESKRIPSI INDIKATOR SEKOLAH INDIKATOR KELAS
1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Merayakan hari-hari besar keagamaan. Memiliki fasilitas yang dapat
digunakan untuk beribadah. Memberikan kesempatan kepada
semua peserta didik untuk melaksanakan ibadah.
Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran. Memberikan kesempatan kepada semua peserta
didik untuk melaksanakan ibadah.
2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Menyediakan fasilitas tempat temuan barang hilang.
Tranparansi laporan keuangan dan penilaian sekolah secara berkala.
Menyediakan kantin kejujuran. Menyediakan kotak saran dan
pengaduan. Larangan membawa fasilitas
komunikasi pada saat ulangan atau ujian.
Menyediakan fasilitas tempat temuan barang hilang.
Tempat pengumuman barang temuan atau hilang. Tranparansi laporan keuangan dan penilaian kelas
secara berkala. Larangan menyontek.
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya
Menghargai dan memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh warga sekolah tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi, dan kemampuan khas.
Memberikan perlakuan yang sama terhadap stakeholder tanpa
Memberikan pelayanan yang sama terhadap seluruh warga kelas tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, dan status ekonomi.
Memberikan pelayanan terhadap anak berkebutuhan khusus.
Bekerja dalam kelompok yang berbeda.
NILAI DESKRIPSI INDIKATOR SEKOLAH INDIKATOR KELAS
membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, dan status ekonomi.
4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Memiliki catatan kehadiran. Memberikan penghargaan kepada
warga sekolah yang disiplin. Memiliki tata tertib sekolah. Membiasakan warga sekolah untuk
berdisiplin. Menegakkan aturan dengan
memberikan sanksi secara adil bagi pelanggar tata tertib sekolah.
Menyediakan peralatan praktik sesuai program studi keahlian (SMK).
Membiasakan hadir tepat waktu. Membiasakan mematuhi aturan. Menggunakan pakaian praktik sesuai dengan
program studi keahliannya (SMK). Penyimpanan dan pengeluaran alat dan bahan
(sesuai program studi keahlian) (SMK).
5. Kerja Keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
Menciptakan suasana kompetisi yang sehat.
Menciptakan suasana sekolah yang menantang dan memacu untuk bekerja keras.
Memiliki pajangan tentang slogan atau motto tentang kerja.
Menciptakan suasana kompetisi yang sehat. Menciptakan kondisi etos kerja, pantang
menyerah, dan daya tahan belajar. Mencipatakan suasana belajar yang memacu daya
tahan kerja. Memiliki pajangan tentang slogan atau motto
tentang giat bekerja dan belajar.
6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
Menciptakan situasi yang menumbuhkan daya berpikir dan bertindak kreatif.
Menciptakan situasi belajar yang bisa menumbuhkan daya pikir dan bertindak kreatif.
Pemberian tugas yang menantang munculnya karya-karya baru baik yang autentik maupun modifikasi.
33
NILAI DESKRIPSI INDIKATOR SEKOLAH INDIKATOR KELAS
7. Mandiri Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Menciptakan situasi sekolah yang membangun kemandirian peserta didik.
Menciptakan suasana kelas yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja mandiri.
8. Demokratis
Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Melibatkan warga sekolah dalam setiap pengambilan keputusan.
Menciptakan suasana sekolah yang menerima perbedaan.
Pemilihan kepengurusan OSIS secara terbuka.
Mengambil keputusan kelas secara bersama melalui musyawarah dan mufakat.
Pemilihan kepengurusan kelas secara terbuka. Seluruh produk kebijakan melalui musyawarah
dan mufakat. Mengimplementasikan model-model
pembelajaran yang dialogis dan interaktif.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.
Menyediakan media komunikasi atau informasi (media cetak atau media elektronik) untuk berekspresi bagi warga sekolah.
Memfasilitasi warga sekolah untuk bereksplorasi dalam pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.
Menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu.
Eksplorasi lingkungan secara terprogram. Tersedia media komunikasi atau informasi (media
cetak atau media elektronik).
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Melakukan upacara rutin sekolah. Melakukan upacara hari-hari besar
nasional. Menyelenggarakan peringatan hari
kepahlawanan nasional. Memiliki program melakukan
kunjungan ke tempat bersejarah. Mengikuti lomba pada hari besar
nasional.
Bekerja sama dengan teman sekelas yang berbeda suku, etnis, status sosial-ekonomi.
Mendiskusikan hari-hari besar nasional.
11. Cinta Cara berpikir, bersikap, dan Menggunakan produk buatan dalam Memajangkan: foto presiden dan wakil presiden,
34
NILAI DESKRIPSI INDIKATOR SEKOLAH INDIKATOR KELAS
Tanah Air
berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
negeri. Menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Menyediakan informasi (dari sumber
cetak, elektronik) tentang kekayaan alam dan budaya Indonesia.
bendera negara, lambang negara, peta Indonesia, gambar kehidupan masyarakat Indonesia.
Menggunakan produk buatan dalam negeri.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain.
Memberikan penghargaan atas hasil prestasi kepada warga sekolah.
Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi.
Memberikan penghargaan atas hasil karya peserta didik.
Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi. Menciptakan suasana pembelajaran untuk
memotivasi peserta didik berprestasi.
13. Bersahabat/
Komuniktif
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
Suasana sekolah yang memudahkan terjadinya interaksi antarwarga sekolah.
Berkomunikasi dengan bahasa yang santun.
Saling menghargai dan menjaga kehormatan.
Pergaulan dengan cinta kasih dan rela berkorban.
Pengaturan kelas yang memudahkan terjadinya interaksi peserta didik.
Pembelajaran yang dialogis. Guru mendengarkan keluhan-keluhan peserta
didik. Dalam berkomunikasi, guru tidak menjaga jarak
dengan peserta didik.
14. Cinta Damai
Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya
Menciptakan suasana sekolah dan bekerja yang nyaman, tenteram, dan harmonis.
Membiasakan perilaku warga sekolah
Menciptakan suasana kelas yang damai. Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti
kekerasan. Pembelajaran yang tidak bias gender.
35
NILAI DESKRIPSI INDIKATOR SEKOLAH INDIKATOR KELAS
yang anti kekerasan. Membiasakan perilaku warga sekolah
yang tidak bias gender. Perilaku seluruh warga sekolah yang
penuh kasih sayang.
Kekerabatan di kelas yang penuh kasih sayang.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
Program wajib baca. Frekuensi kunjungan perpustakaan. Menyediakan fasilitas dan suasana
menyenangkan untuk membaca.
Daftar buku atau tulisan yang dibaca peserta didik.
Frekuensi kunjungan perpustakaan. Saling tukar bacaan. Pembelajaran yang memotivasi anak
menggunakan referensi,
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
Pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah.
Tersedia tempat pembuangan sampah dan tempat cuci tangan.
Menyediakan kamar mandi dan air bersih.
Pembiasaan hemat energi. Membuat biopori di area sekolah. Membangun saluran pembuangan air
limbah dengan baik. Melakukan pembiasaan memisahkan
jenis sampah organik dan anorganik. Penugasan pembuatan kompos dari
sampah organik. Penanganan limbah hasil praktik
(SMK). Menyediakan peralatan kebersihan. Membuat tandon penyimpanan air.
Memelihara lingkungan kelas. Tersedia tempat pembuangan sampah di dalam
kelas. Pembiasaan hemat energi. Memasang stiker perintah mematikan lampu dan
menutup kran air pada setiap ruangan apabila selesai digunakan (SMK).
36
NILAI DESKRIPSI INDIKATOR SEKOLAH INDIKATOR KELAS
Memrogramkan cinta bersih lingkungan.
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
Memfasilitasi kegiatan bersifat sosial. Melakukan aksi sosial. Menyediakan fasilitas untuk
menyumbang.
Berempati kepada sesama teman kelas. Melakukan aksi sosial. Membangun kerukunan warga kelas.
18.
Tanggu
ng
jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis.
Melakukan tugas tanpa disuruh. Menunjukkan prakarsa untuk
mengatasi masalah dalam lingkup terdekat.
Menghindarkan kecurangan dalam pelaksanaan tugas.
Pelaksanaan tugas piket secara teratur. Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah. Mengajukan usul pemecahan masalah.
37
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada setiap jenjang
diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran.
Kalender pendidikan adalah peraturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun pengejaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif belajar. Waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
A. ALOKASI WAKTU
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif
belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antara
semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum
termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terwujud pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester. Jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional. Dan hari
libur khusus. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional dan atau Keputusan Menteri Agama dalam hal yang terkait
dengan hari raya keagamaan. Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/kota dan atau
organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
Sekolah atau sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur
keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Bagi
sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara
khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif dan waktu pembelajaran efektif.
Hari libur umum/nasional atau penetapan libur serentak untuk jenjang dan
jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat/Propinsi/
Kabupaten/Kota. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan
B. PENETAPAN KALENDER PENDIDIKAN
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan
Juni berikutnya
2. Hari libur ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan
atau Keputusan Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan Kepala Daerah Tingkat Kabupaten/Kota dan atau Organisasi
penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus
3. Pemerintah Pusat/Propinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur
serempak untuk satuan-satuan pendidikan
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing
satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada
dokumen standar isi dengan memperhatikan ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah
5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, sesuai dengan ketentuan kurikulum
6. Jumlah belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran adalah 210 (dua ratus
sepuluh) hari, sesuai dengan kurikulum yang berlaku
7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan dalam proses
pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif
setiap pelajaran, sedangkan untuk kelas IV-VI adalah 36 jam pelajaran.
Berdasarkan ketentuan tersebut, maka kalender pendidikan SD Negeri Ledug adalah
:
Tabel 16. Alokasi Waktu Pada Kalender Pendidikan
No Kegiatan Alokasi Waktu
Keterangan
1 Minggu efektif belajar
34-38 minggu
Digunakan untuk kegiatan belajar efektif pada setiap satuan pendidikan
2 Jeda tengah semester
Maksimum 2 minggu
Satu minggu setiap semester
39
3 Jeda kegiatan semester
Maksimum 2 minggu
Antara sementara 1 dan 2
4 Libur akhir tahun pelajaran
Maksimum 3 minggu
Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan adiministrasi akhir dan awal tahun
5 Hari libur keagamaan
Maksimum 3 minggu
Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih lama dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
6 Hari libur umum/nasional
Maksimum 2 minggu
Disesuaikan dengan peraturan pemerintah
7 Hari libur khusus Maksimum 1 minggu
Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing
8 Kegiatan khusus sekolah
Maksimum 3 minggu
Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah tanpa mengurangi jumlah minggu efefktif belajar dan waktu pembelajaran efektif
C. PERKIRAAN JUMLAH HARI EFEKTIF SEKOLAH
Perkiraan jumlah hari efektif sekolah tersaji pada Tabel berikut :
Tabel 17. Perkiraan jumlah hari efektif sekolah kegiatan, penyerahan rapor dan libur sekolah SD Negeri Ledug tahun pelajaran 2011 / 2012
No Semester
Bulan Hari Efektif Sekolah
Kegia-tan
Penye-rahan Rapor
Libur sekolahSemester
Ming- gu
Umum Hari Raya
1 I Juli 15 4 - 8 4 - -Agustus 16 1 - - 5 6 3
September 21 - - - 4 6 -Oktober 20 4 - - 4 - -
November 26 - - - 4 - 1Desember 16 1 1 12 4 - -
Jeda - - - - - - -Jumlah 114 10 1 12 25 1 4
2 II Januari 26 - - - 5 1 -Februari 21 - - - 4 1 -Maret 26 - - - 4 2 -
40
April 9 5 - - 4 1 -Mei 18 5 - - 5 2 -Juni 13 6 - 6 4 1 -Jeda - - - -
Jumlah 112 16 1 10 28 8 -D. PERKIRAAN KEGIATAN SEKOLAH
Perkiraan kegiatan sekolah Sekolah Dasar Negeri Ledug Tahun Pelajaran
2011// 2012 tersaji pada tabel 18.
Tabel 18. Perkiraan kegiatan sekolah Sekolah Dasar Negeri Ledug Tahun Pelajaran 2010 / 2011
NO TANGGAL KEGIATAN
1 11 – 13 Juli 2011 Hari pertama masuk sekolah ( MOS )2 1 - 3 Agustus 2011 Libur awal bl Puasa/ Romadhon3 17 Agustus 2011 Upacara HUT RI4 23 Agustus - 7 September 2011 Libur sebelum dn sesudah hari raya5 30– 31 September 2011 Libur hari Raya idul Fitri 1431 H6 1 Oktober 2011 Upacara Hari Kesaktian Pancasila7 24 – 27 Oktober 2011 Kegiatan tengah semester8 28 Oktober 2011 Upacara Hari Sumpah Pemuda9 10 November 2011 Upacara Hari Pahlawan10 27 November 2011 Libur Th baru Hijriyah 1432 H11 17 Desember 2011 Penyerahan Bk rapor Semester Gasal.12 19 -31 Desember 2012 Libur Semester Gasal.13 25 Desember 2012 Libur Natal14 1 Januari 2012 Libur Tahun Baru 2012 15 23Januari 2012 Libur Th baru Imlek16 1-3 Februari 2012 Tes kemampuan dasar SD17 5 Februari 2012 Libur Maulid Nabi Muhammad SAW18 23Maret 2012 Libur Umum Nyepi19 6 April 2012 Libur wafat Isa Almasih20 9 -12 April 2012 Kegiatan Tengah Semester Genap21 2 Meil 2012 Upacara Hardiknas22 2 Mei 2012 Libur Hari Waisyak23 14 - 16 Mei 2012 UN Utama24 17 Mei 2012 Libur kenaikan Isa almasih25 Menyesuaikan SK Menteri Agama RI Libur Nyepi26 21 - 23 Mei 2012 UN Susulan27 11 -16 Mei 2012 UKK 28 6-11 Juni 2012 Upacara Hari Kebangkitan Nasional29 17 Juni2012 Libur Isro Miroj N Muhammad SAW
41
30 23 Juni. 2012 Penyerahan buku rapor semester 231 25 juni – 14 juli 2012 Libur semester 2
Tabel 19 Perkiraan kalender Akademik SD Negeri Ledug Tahun Pelajaran2011/2012.
JULI 2011 KEGIATAN
MINGGU 3 10 17 24 11,12,13 MOSSENIN 4 11 18 25SELASA 5 12 19 26RABU 6 13 20 27KAMIS 7 14 21 28JUM’AT 1 8 15 22 29SABTU 2 9 16 23 30
AGUSTUS 2011 KEGIATAN
MINGGU 7 14 21 28 1-3 libur awal puasaSENIN 1 8 15 22 29 17 Upacara HUT RISELASA 2 9 16 23 30 23 – 7 Sep Libur sebelum dn sesudahRABU 3 10 17 24 31 Hari raya idul fitriKAMIS 4 11 18 25JUM’AT 5 12 19 26SABTU 6 13 20 27
SEPTEMBER 2011 KEGIATAN
MINGGU 4 11 18 25 1-7 libur sesudah hr rayaSENIN 5 12 19 26SELASA 6 13 20 27RABU 7 14 21 28KAMIS 1 8 15 22 29JUM’AT 2 9 16 23 30SABTU 3 10 17 24
OKTOBER 2011 KEGIATAN
MINGGU 2 9 16 23/30 1 Upacara Hari Kesaktian PancasilaSENIN 3 10 17 24/31 24-27 Kegiatan tengah semesterSELASA 4 11 18 25RABU 5 12 19 26KAMIS 6 13 20 27JUM’AT 7 14 21 28
42
SABTU 1 8 15 22 29
NOVEMBER 2011 KEGIATAN
MINGGU 6 13 20 27SENIN 7 14 21 28 6 libur idul adhaSELASA 1 8 15 22 29 10 Upacara hari PahlawanRABU 2 9 16 23 30 27 libur th baru hijriahKAMIS 3 10 17 24JUM’AT 4 11 18 25SABTU 5 12 19 26
DESEMBER 2011 KEGIATAN
MINGGU 4 11 18 25 17 peny. raportSENIN 5 12 19 26 19-31 lubur sem. 1SELASA 6 13 20 27 25 libur natalRABU 7 14 21 28KAMIS 1 8 15 22 29JUM’AT 2 9 16 23 30SABTU 3 10 17 24 31
JANUARI 2012 KEGIATAN
MINGGU 1 8 15 22 29 1 Libur Tahun Baru 2008SENIN 2 9 16 23 30 23 libur imlekSELASA 3 10 17 24 31RABU 4 11 18 25KAMIS 5 12 19 26JUM’AT 6 13 20 27SABTU 7 14 21 28
FEBRUARI 2012 KEGIATAN
MINGGU 5 12 19 26 1-3 tes kemampuan dasarSENIN 6 13 20 27 5libur maulud nabiSELASA 7 14 21 28RABU 1 8 15 22 29KAMIS 2 9 16 23JUM’AT 3 10 17 24SABTU 4 11 18 25
43
MARET 2012 KEGIATAN
MINGGU 4 11 18 25SENIN 5 12 19 26SELASA 6 13 20 27RABU 7 14 21 28KAMIS 1 8 15 22 29JUM’AT 2 9 16 23 30SABTU 3 10 17 24 31
APRIL 2012 KEGIATAN
MINGGU 1 8 15 22 29SENIN 2 9 16 23 30SELASA 3 10 17 24RABU 4 11 18 25KAMIS 5 12 19 26JUM’AT 6 13 20 27SABTU 7 14 21 28
MEI 2012 KEGIATAN
MINGGU 6 13 20 27 2 Hari Pendidikan NasionalSENIN 7 14 21 28 20 Upacara Hari Kebangkitan NasionalSELASA 1 8 15 22 29 22 Tes Kemampuan DasarRABU 2 9 16 23 30 26-28 Ujian Sekolah (utama)KAMIS 3 10 17 24 31 29-31 Ujian SD susulanJUM’AT 4 11 18 25SABTU 5 12 19 26
JUNI 2012 KEGIATAN
MINGGU 3 10 17 24 11-16 Ulangan Umum Semester IISENIN 4 11 18 25 25 mulai Libur Semester IISELASA 5 12 19 26RABU 6 13 20 27KAMIS 7 14 21 28JUM’AT 1 8 15 22 29SABTU 2 9 16 23 30
44
BAB V
PENUTUP
Dengan telah selesainya penyusunan kurikulum Tingkat satuan Pendidikan
(KTSP) ini, maka SD Negeri Ledug telah memiliki acuan untuk menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran pada tahun pelajaran 2010/2011. Dengan demikian, mulai tahun
2010/2011 ini, SD Negeri Ledug secara serempak akan melaksanakan KTSP untuk
semua kelas.
Harapan kami, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) yang kami
susun telah memenuhi syarat sehingga seluruh kegiatan, yang kami rencanakan dapat
berjalan dengan lancar. Kami juga sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak,
khususnya para guru, karyawan, peserta didik, dan wali murid agar proses pembelajaran
dapat berjalan dengan lancar. Semoga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikian ( KTSP )
ini dapat menjadi sarana bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas peserta didik secara
lahiriah maupun batiniah.
45
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah , Jakarta : Depdiknas
Depdiknas, 2006, Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta : Depdiknas
Depdiknas, 2006, Permendiknas No. 23/2006 tentang Standar Kopentensi Luluan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta : Depdiknas
Depdiknas, 2006, Permendiknas No. 24/2006 tentang Pelaksanaan Pemendiknas tentang Pelaksanaan Pemendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Permendiknas No. 23/2006 tentang Standar Kopentensi Luluan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta : Depdiknas
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Undang Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
46
Tabel 7. Nilai Ketuntasan Belajar Minimal SDN Ledug
No KOMPONEN KKM Rata-rataI II III IV V VI
A Mata Pelajaran
1. Pend. Agama 62 60 64 65 65 64 63
2. Kewarganegaraan 65 61 66 66 66 66 65
3. Bahasa Indonesia 63 62 66 65 66 66 65
4. Matematika 61 60 64 63 63 63 62
5. Ilmu Pengetahuan Alam 64 61 65 65 65 65 64
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 64 61 65 64 65 63 64
7. Seni Budaya dan Keterampilan
64 65 70 67 66 66 66
8. Penjas dan Orkes 63 63 65 65 68 68 65
B Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa 62 60 62 64 64 64 63
2. Budaya Banyumas - - 65 66 65 65 65
3. Bahasa Inggris 60 60 65 64 65 61 63
C. Pengembangan Diri
1. Pramuka - - - B B B B
2. Komputer - - - - B B B
3. MTQ B B B B B B B
4. UKS B B B B B B B
5. Perpustakaan B B B B B B B
6. Olah Raga - - B B B - B
7. Kesenian - - - B B - B
ii. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
3. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria
kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait.
a. Kriteria Kenaikan Kelas SD Negeri Ledug
Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai harian, nilai tugas/ pekerjaan rumah, nilai tes tengah semester, dan nilai tes akhir semester
47
JADWALKEGIATAN EKSTRA KURIKULER
SD NEGERI LEDUGTAHUN 2007/2008
No Nama Kegiatan Peserta Hari Waktu Penanggung Jawab
1 Kepramukaan Kelas IV,V , VI
Jum’at 14.30-16.00 Mardi S.Kustiyati
2 UKS / Dokter Kecil
Kelas IV,V Senin.s.d.Sabtu Setiap Istirahat, setelah KBM
Radiyun Sumarni
3 Unit Perpustakaan
Kelas I s.d. VI
Senin s.d.Sabtu Setiap Istirahat, setelah KBM
Prasetja Rini.Retna KTato
4 Komputer Kelas V & VI
Senin s.d. Kamis
14.00-16.00 MuhyidinHanif
5 BTQ Kelas I & II Selasa & Jum’at
Setelah KBM
MutiahSuwarso
6 Kesenian Kelas IV & V
Rabu 12.10-13.10 KutmiyatiSutinah Suwarso
7 Olah Raga Kelas III, IV, V
Sabtu 07.00-09.00 RadiyunSumarni Kustiyati
Ledug Juli 2007 Kepala Sekolah
Umi Setyaningsih,S.Pd NIP 130838863
48
I. PENGERTIAN
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional
yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan yang
terdiri tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan dengan dilampiri
silabus, Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM), serta Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata
pelajaran/ tema tertentu yang mencakup standar kompetensi dasar, materi
pokok / pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu dan sumber / bahan / alat belajar.
3. Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) adalah kriteria ketuntasan
minimal yang ditentukan oleh guru kelas dan guru mata pelajaran masing-
masing satuan pendidikan dengan mempertimbangkan rata -rata tingkat
esensial, kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa atau kemampuan rata-
rata peserta didik dan kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah penjabaran dari silabus yang
dikembangkan untuk diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran.
5. Standar Isi adalah ruang lingkup materi tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, dan
silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.
Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan
49
RENCANA PEMBELAJARAN
MATA PELAJARANBAHASA INDONESIA
KELAS : IIITAHUN PELAJARAN 2006/2007
SEKOLAH DASAR NEGERI LEDUGUNIT PENDIDIKAN KECAMATAN KEMBARAN
50