radarmalang.jawapos.com | [email protected] ......mutilasi di pasar besar kota malang dalam...

8
RABU 16 SEPTEMBER 2020 RADARMALANG.ID HAL 5 HAL 6 radarmalang.jawapos.com | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang

Upload: others

Post on 10-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: radarmalang.jawapos.com | online@radarmalang.id ......mutilasi di Pasar Besar Kota Malang dalam putusan sidang di Pengadilan Negeri Kota Malang, Rabu (26/2), divonis 20 tahun penjara

RABU 16 SEPTEMBER 2020 RADARMALANG.ID

HAL

5

HAL

6

radarmalang.jawapos.com | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang

Page 2: radarmalang.jawapos.com | online@radarmalang.id ......mutilasi di Pasar Besar Kota Malang dalam putusan sidang di Pengadilan Negeri Kota Malang, Rabu (26/2), divonis 20 tahun penjara

Wartawan Radar Malang selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan meminta atau menerima uang ataupun barang dari sumber berita.

Untuk naskah liputan dengan kode penulis: nen, dik, bin, del, ren, hay, adalah advertorial.

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Mardi Sampurno. Wakil Pemimpin Redaksi: Mahmudan. Koordinator Liputan: Ahmad Yani. Koordinator Halaman Radar Kanjuruhan: Bayu Mulya Putra. Koordinator Halaman Radar Batu: Aris Dwi Kuncoro Redaktur Senior: Abdul Muntholib. Redaktur Online: Shuvia Rahma, Hendarmono Al Sidarto. Asisten Redaktur: Aris Dwi Kuncoro. Reporter: Farik Fajarwati. Fotografer: Darmono, Rubianto. Copy Editor: Meidinar Latupono Layout: Yudo Asmoro, Yanuar Pribadi, Nur Rio S., Farizza Rement, Budi Nofianto. Grafis/Desain Iklan: Retno Ayuningtyas, Vandi Chamdika. Digital Design Graphic: Rahadian Bagaskoro, Manajer Poros Radar Batu dan Radar Kanjuruhan: Bambang Triwijatmiko. Wakil Manajer Kanjuruhan: Neny Fitrin. Wakil Manajer Radar Batu: Kholid Amrullah Direktur: Kurniawan Muhammad. General Manager: Don Virgo. Manajer Iklan dan Event: M. Atho’illah. Koordinator Iklan Display: Joni Setiawan.

Manajer Pemasaran Koran: Ardianto Rully Pratama. Kepala Divisi Online dan Pengembangan Data: Happy Dy. Redaktur Online: Indra Mufarendra, Hendarmono Al Sidarto. Wartawan Online: Elfran Vido, Bob Bimantara Leander, Manajer HRD: Yulianti. Manajer Keuangan: Endra Purnama Wijaya. Staf Keuangan: Desi Aprilia Haniati, Santy Hafidha Y, Nanik Handayani, Rizal Bachtiar, Didik Prasetyo, Aulia Dhea Luzita, Sabita Qomaria (Radar Kanjuruhan), Ika Winda Novianti (Radar Batu). Koordinator Komunikasi Bisnis: Didik Harianto. Staf Iklan: Luluk Setyowati, David Rahmat Hakiki, R.A. Firmansyah, Rizki Eva Pertiwi, Nurhayati, Reni Indrisari. Team Creative & Advertisment Online: Defi Maria Santoso, Imam Nasrodin Staf IT: Indra Andiko. Perwakilan Jakarta: Raoul Abdurrohib. Sekretaris Redaksi: Dika Rabbaniy Firdaus. Staf Pemasaran: Mulyono Agung, Suharto, Dwi Kartiko, Zainal Ali Abidin. Event: Bachtiar Eko Saputro, Reza Ardianza, Selma Kirana, Bella Angelina, Ahmad Shihabudin. Penerbit: PT Malang Intermedia Press. Kantor Pusat: Jl Kawi 11-B Malang, Telp (0341) 355602, Fax (0341) 348638. Sirkulasi: (0341) 350798. Iklan: (0341) 363700. Radar Batu: (0341) 599800, Radar Kanjuruhan: (0341) 397700. Website: www.radarmalang.jawapos.com. E-Mail: [email protected]. Percetakan: PT Temprina Media Grafika.

Pupus sudah harapan tersangka kasus mutilasi Pasar Besar pada Mei 2019 lalu, Sugeng Santoso, untuk bisa bernapas lebih lama di dunia. Pasalnya, Mahkamah Agung (MA) RI, Jumat (11/9) lalu di Jakarta, memutuskan mengabulkan kasasi Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Malang untuk memberikan hukuman mati kepada jagal manusia itu. Semula, putusan awal hanya dihukum 20 tahun

Kasasi tersebut dikabulkan setelah putusan MA memperbaiki putusan Pengadilan Tinggi (PT) dan menguatkan putusan Pengadilan Negeri (PN) Kota Malang dan memutuskan hukuman Sugeng Santoso menjadi lebih berat.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Malang Andi Dharmawangsa mengatakan, pihaknya baru menerima petikan putusan terkait hal tersebut. “Jumat lalu Kejari telah menerima petikan putusan, di mana putusan MA secara final mengganti hukuman dari 20 tahun menjadi hukuman mati, tentunya ini belum utuh putusannya di kami,” terangnya saat ditemui Radar Malang pada Senin (14/9) siang.

Meskipun putusan tersebut dibilang final, Andi menyebut bahwa pihak Sugeng masih bisa mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atau grasi (permohonan pengampunan) kepada

presiden. “Dua opsi itu masih bisa dilakukan, tapi dikembalikan lagi ke Sugeng untuk dilakukan atau tidak. Semisal dilakukan tapi ditolak kami tidak ada pilihan lain untuk mengeksekusi,” ujar pria asal Sulawesi tersebut.

Seperti diberitakan, Sugeng Santoso, 49, pelaku mutilasi di Pasar Besar Kota Malang dalam putusan sidang di Pengadilan Negeri Kota Malang, Rabu (26/2), divonis 20 tahun penjara. Pelaku terbukti melakukan tindak pidana pembunuhan berencana sebagai didakwakan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Sugeng melakukan pembunuhan dan mutilasi terhadap seorang

perempuan yang hingga saat ini belum diketahui identitasnya. Pelaku secara sadis memotong tubuh korban menjadi lima bagian yang kemudian ditemukan di lantai II Pasar Besar Kota Malang. Tindakan itu setelah gagal memenuhi hasrat seksualnya.

Selain itu juga ditemukan ukiran tulisan nama Sugeng di telapak kaki korban dengan menggunakan jarum sepatu.

Namun, Kejari Kota Malang tidak puas atas putusan 20 tahun penjara itu. Oleh karena itu Kejari mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung terhadap vonis yang diterima Sugeng dan akhirnya dikabulkan menjadi hukuman mati. (biy/hen)

Page 3: radarmalang.jawapos.com | online@radarmalang.id ......mutilasi di Pasar Besar Kota Malang dalam putusan sidang di Pengadilan Negeri Kota Malang, Rabu (26/2), divonis 20 tahun penjara

radarmalang.jawapos.com | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang

JawaPos.com – Lamborghini Aventador telah diproduksi sejak 2011. Mobil sport asal Italia tersebut telah melalui penelitian dan pengembangan yang ekstensif untuk menjadi mobil super berkemampuan tinggi seperti sekarang ini, sebelum mengaspal.

Terkait mobil tersebut, baru-baru ini Aventador mencapai tonggak sejarah baru. Lamborghini dilaporkan baru saja merilis laporan bahwa Aventador telah terjual sebanyak 10.000 di seluruh dunia.

Aventador ke 10.000 yang dimaksud adalah SVJ Roadster dengan warna Grigio (abu-abu) dengan aksen merah dan hitam.

Mobil ini ditakdirkan untuk hadir di pasar Thailand, Lambo ini adalah puncak dari sembilan tahun desain dan rekayasa otomotif yang ekstensif.

Aventador sendiri mulai dikerjakan pabrikan mobil Italia itu dengan pengembangan sasis monocoque serat karbon yang menggabungkan lantai, kokpit, dan atap, memberikan rigiditas struktural yang sangat tinggi. Seiring dengan beberapa pencapaian besar, Aventador juga mendapat mesin V12 6,5 liter yang menghasilkan 700 tenaga kuda (521 kilowatt).

Mobil para sultan itu juga terhubung ke pembangkit

tenaga transmisi robotisasi ISR untuk perpindahan yang sangat cepat, hingga mampu mendorong kendaraan hingga berlari sampai 62 mil per jam (100 kilometer per jam) hanya dalam 2,9 detik, serta mampu digeber sampai kecepatan tertinggi 217 mph (350 km per jam) .

Seiring perkembangan waktu, Lamborghini kemudian memperkenalkan salah satu Aventador paling terkemuka, SVJ, pada 2018 sebagai upaya produsen mobil Italia tersebut untuk mencetak rekor putaran di sirkuit Nurburgring Nordschleife. Tiga huruf di akhir nama mewakili Superveloce dan Jota, menandainya sebagai

monster trek balap yang mampu melibas lintasan hanya dalam dalam 6 menit dan 44 detik. SVJ juga dilengkapi fasilitas aerodinamika aktif ALA (Aerodinamica Lamborghini Attiva) Lamborghini.

Setelah tampaknya berhasil menetapkan tolok ukur seperti apa supercar seharusnya, pabrikan mobil Italia itu terus berkembang dan menjaga produk-produknya agar tetap menarik saat debut.

Namun kini, dengan persyaratan emisi yang lebih ketat yang memberangus supercar, tidak diketahui berapa lama lagi mesin V12 dapat membuat Aventador bertahan.

Page 4: radarmalang.jawapos.com | online@radarmalang.id ......mutilasi di Pasar Besar Kota Malang dalam putusan sidang di Pengadilan Negeri Kota Malang, Rabu (26/2), divonis 20 tahun penjara

radarmalang.jawapos.com | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang

JawaPos.com – Anggota tim Juru Bicara Satgas Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro, meminta masyarakat untuk mematuhi dan lebih disiplin terhadap aturan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Caranya cukup dengan memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. Dia juga prihatin dengan orang yang masih bandel atau tak percaya adanya virus Korona.

Sifat demikian, kata Reisa, sangat disesalkan karena membuat pandemi akan semakin lama. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai surat edaran dan imbauan misalnya tentang waktu bekerja, jumlah batas orang dalam ruang kerja termasuk mengadakan rapat.

“Jangan sekali-kali kita meremehkan atau tak percaya Covid-19, warna zona bukan dibuat tanpa data. Semakin kita displin, pandemi ini akan pasti mereda,” tegasnya dalam konferensi pers, Senin (14/9).

Reisa menegaskan PSBB masih berlaku untuk memutus rantai penyebaran virus Korona. Tapi menurutnya, untuk menjalankan protokol kesehatan perlu langkah bersama.

“Sehingga tak mungkin hanya menggantungkan pada pemerintah, semua harus bersama. Kampanye pakai masker, jaga jarak, cuci tangan dan hindari kerumunan harus terus dilakukan bersama hingga menjadi kebiasaan dan jadi budaya dalam keseharian kita,” jelasnya.

Dokter Reisa menegaskan Covid-19 adalah pandemi yang bisa ditangani dengan gencar melakukan testing, tracing, treatment atau 3T. Testing atau pengujian agar lebih banyak orang diketahui status risikonya terhadap Covid-19.

“Tracing atau pelacakan kasus agar lebih banyak orang yg kemungkinan terpapar dapat ditemukan lebih cepat. Treatment atau perawatan sudah ditemukan pola perawatan dan penyembuhan bagi pasien yang terkonfirmasi positif,” jelasnya.

Dokter Reisa memberikan semangat bagi pasien yang sekarang sedang menghadapi perawatan, tetap semangat dan optimis. Bagi yang sehat, lanjutnya, lebih baik mencegah daripada mengobati.

“Mudah caranya, pakai masker dengan baik dan benar, disiplin, jaga jarak aman. Ingat tak ada satu pun yang kebal dari Covid-19 baik saudara, sahabat, kita semua berisiko,” pungkasnya.

Page 5: radarmalang.jawapos.com | online@radarmalang.id ......mutilasi di Pasar Besar Kota Malang dalam putusan sidang di Pengadilan Negeri Kota Malang, Rabu (26/2), divonis 20 tahun penjara

radarmalang.jaw

apos.com | online@

radarmalang.id | jaw

aposradarmalang | radarm

alangonline | @radar_m

alangJawaPos.com – Dude Harlino ikut

angkat bicara terkait insiden penusukan terhadap Syekh Ali Jaber di Bandar Lampung pada Minggu (13/9). Dude

mengecam aksi brutal pelaku.“Tanggapan saya terkait penusukan

Syekh Ali Jaber, pertama ini kejadian yang sangat menyakitkan hati seluruh

umat Muslim, ya mungkin seluruh anak bangsa di Indonesia,” kata Dude Harlino

kepada JawaPos.com, Senin (14/9).Dia menilai insiden tersebut menyakiti hati umat Muslim lantaran terjadi saat

sang ulama berceramah. Apalagi Syekh Ali Jaber merupakan salah satu ulama

besar di tanah air.“Ini menyangkut soal ulama, pemuka

agama besar yang pada saat dia berdakwah dia mendapatkan teror atau

ancaman sedemikian sadis,” katanya lebih lanjut.

Dude Harlino berharap aparat kepolisian menindak tegas pelaku. Suami Alyssa Soebandono itu berharap keadilan

bisa benar-benar ditegakkan. Sehingga kasus tersebut bisa terungkap jelas.

“Yang kedua, saya berharap pihak kepolisian bisa mengungkap motif dan

siapa yang melakukan ini. Apa motifnya. Harus benar-benar ditegakan hukum

seadil-adilnya,” tuturnya.Lebih lanjut dikatakan Dude Harlino,

kejadian yang menimpa Syekh Ali Jaber harus menjadi pelajaran berharga agar di masa yang akan datang kejadian serupa

tidak terulang lagi. Dude meminta pengamanan terhadap ulama

ditingkatkan baik dari sisi internal ataupun eksternal.

“Internal mungkin dari timnya ustad, menjaga ustad, kemudian para kiai kita

ketika berceramah. Dari eksternal mungkin juga minta bantuan ke pihak

kepolisian untuk kita menjaga sedemikian rupa,” ungkapnya.

Apabila pengamanan dari internal sekaligus eksternal dilakukan,

harapannya tidak terjadi lagi insiden penyerangan terhadap para ulama. “Kita

berharap ini menjadi yang terakhir dan tidak ada lagi ulama-ulama kita yang

dianiaya semacam ini. Mudah mudahan hukum bisa ditegakkan dan dihukum

orang-orang yang memang pantas untuk bertanggung jawab, Insya Allah,” tandas

Dude Harlino.

Page 6: radarmalang.jawapos.com | online@radarmalang.id ......mutilasi di Pasar Besar Kota Malang dalam putusan sidang di Pengadilan Negeri Kota Malang, Rabu (26/2), divonis 20 tahun penjara

radarmalang.jawapos.com | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang

JawaPos.com – ”Nggak nyangka.” Kata tersebut keluar pertama dari bibir Lina Dwi Jayanti. Betapa tidak, berawal dari hobi mengoleksi tanaman, dia mendapat keuntungan yang berlipat-lipat. Bahkan, greenhouse-nya sekarang dipenuhi ratusan tanaman berbagai jenis monstera variegata. Tak ayal, tanaman itu kini menjadi aset yang cukup fantastis.

ia masih mengingat betul harga pertama monstera variegata yang dibelinya. Yakni, sekitar Rp 100 ribu. Itu pun sudah dapat ukuran besar.

Perjalanannya di bisnis tanaman memang cukup panjang. Bermula pada 2016. Saat itu dia menjaga stan bunga di Selecta milik orang tuanya. Karena ramah, Lina disenangi pelanggan. Bahkan diajak berbisnis bersama. Pertama, bisnis yang dia geluti adalah bunga petik. Jenisnya Holland hydrangea. Bisa dibilang tanpa modal. Sebab, dia membeli bunga dari petani setelah ada pembayaran dari konsumen. Setahun terakhir, penjualan bunga Holland hydrangea mengalami penurunan. ”Untungnya, dari bisnis itu sudah terkumpul banyak modal,” ucap Lina.

Foto: PUGUH SUJIATMIKO/JAWA POS

Page 7: radarmalang.jawapos.com | online@radarmalang.id ......mutilasi di Pasar Besar Kota Malang dalam putusan sidang di Pengadilan Negeri Kota Malang, Rabu (26/2), divonis 20 tahun penjara

radarmalang.jawapos.com | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang

DAkhir 2017, dia dikenalkan seorang teman tentang tanaman monstera variegata. Kata Lina, dulu harganya tidak seperti sekarang. Empat daun dijual cuma Rp 100 ribu. Belum setahun, harga monstera variegata sudah mulai naik. Namun, kenaikannya tidak signifikan. Hanya berkisar Rp 750 ribu untuk ukuran besar.

Karena hobi dan tertarik pada monstera variegata, Lina mulai mengoleksi

monstera. Sekitar awal 2018, dia dan suaminya mulai mengembangbiakkan monstera. Tepatnya di greenhouse miliknya di Jalan Raya Sidomulyo, Kota Batu.

Hingga sekarang, jumlahnya sudah ratusan. Lantai 2 greenhouse-nya kini dipenuhi monstera. Lina menjadikannya sebagai aset. Jika dulu hanya Rp 100 ribu, sekarang bisa mencapai puluhan atau ratusan juta

rupiah.Namun, apa yang

dipajang Lina tidak semuanya untuk bisnis. Melainkan tentang hobi. Bahkan, dia rela merogoh kocek puluhan juta rupiah hanya demi bibit tanaman monstera. Salah satunya, jenis janda bolong variegata.

Lina berburu jenis monstera baru hingga ke Bogor, Jawa Barat. Di sana dia mendapatkan jenis langka. Yakni, monstera Adansonii variegate atau

yang kerap disebut janda bolong. Baik yang berwarna kuning maupun putih. Ukurannya sekitar 3 sentimeter. Namun, daunnya sudah cantik. Terdapat corak khas variegata. Meski daunnya belum berlubang, harganya sangat wow. Yakni, sekitar Rp 35 juta yang berwarna kuning dan Rp 30 juta untuk yang berwarna putih. Mendapatkannya tidak mudah karena langka di pasaran.

Page 8: radarmalang.jawapos.com | online@radarmalang.id ......mutilasi di Pasar Besar Kota Malang dalam putusan sidang di Pengadilan Negeri Kota Malang, Rabu (26/2), divonis 20 tahun penjara

radarmalang.jawapos.com | [email protected] | jawaposradarmalang | radarmalangonline | @radar_malang

JawaPos.com – Sampai saat ini etiap orang me-miliki gejala yang berbe-da saat terinfeksi Covid-19. Ada yang bergejala ring-an, sedang, hingga berat atau tanpa gejala. Geja-la paling khas sejak awal ditemukan di Tiongkok adalah demam, sesak, dan batuk. Belakangan, virus Korona menunjuk-kan gejala tambahan se-perti kehilangan indera penciuman dan perasa hingga diare.

Karena itulah Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Ahli Endoskopi Gastrointenstinal Prof. Dr.dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB me-nyebut penyakit ini den-gan julukan ‘Penipu Ulung’. Sebab pasien yang datang memiliki gejala yang berbeda. Apalagi ketika mereka memiliki komorbid seper-ti jantung dan diabetes. Gejalanya juga bisa ber-beda.

“Covid-19 sebagai pe-nyakit Great Imitator. Yai-tu penyakit ‘penipu ulung’,” tegasnya secara daring dalam wawanca-ra Live Instagram pada

akun resminya baru-ba-ru ini.

Mengapa demikian? Sebab pasien bisa datang dalam keadaan nyeri da-da hebat yang semula dikira jantung. Atau pasien bisa didiagnosis awalnya menyerupai penyakit ti-pes atau diare.

“Bisa saja datang den-gan nyeri dada hebat atau dengan diare dan nyeri perut,” ungkapnya.

Dia mencontohkan se-jumlah kasus terjadi ke-tika pasien Covid-19 da-tang dengan nyeri hebat di bagian dada. Ketika datang ke dokter spesi-alis jantung, ternyata se-mua rekam jantung atau hasil EKG cukup normal.

“Ternyata setelah dicek, pasien mengalami myo-carditis. Lalu setelah diswab ternyata akibat Covid-19,” katanya.

Kemudian bisa saja pa-sien tipes mengalami infeksi Covid-19. “Pa-sien-pasien itu kan bisa saja datang dengan in-feksi, demam. Apakah ada tipesnya, atau DBD, atau Covid-19 atau seba-liknya. Atau bisa dua-du-anya,” pungkasnya.