· pdf filecreated date: 9/11/2015 5:43:09 pm
TRANSCRIPT
PENGARII}I EKSTRAK DAI]N PEPAYA TERIIADAP BERAT BADAIY, TOKSISITAS,
KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAN KT]ALITAS DAGING PADA BROILER
TIIE EFFECTS OF PAPAYA LEAF EXTRACT ON BODYWEIGHT'TOXCITY'ORGANOLEPTIC AI\D BROILER MEAT QUALITY
Urip Santoso3
. Jurusan Petemakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
Jalan Raya WR SuPratrnan Bengkulu
e -mail : urips anto s o 6 0@gmail. co m
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan tmtuk mengevaluasi et8trak daun pepaya terhadap berat badqn,
tolrsisitas, karalaeristik organoleptih daging dan berat organ dalam pada ayam broiler'
Perlakuan dibeilakan berdasarkan level pemberian ekstrak daun pepaya yang diberikan pada
air minum sebagai berikut. P0 : Air minum Kontrol (tidak mengandung eksftak daun pepaya);
P 1 : Air minum-mengandung 0,25 ml elcstak doun pepaya (EDP, netode 1)/100 ml air minum);
P2 : Air mirunn meigandung 0,50 ml EDP (metode 1)/100 ml air mimnn); P3 : Air mimtm
mengandung 0,25 nt EOp, *itod" 21/100 *l oir minum); P4 : Air minum mengandung 0,50 ml
EDi, metode 2)/100 ml air minum). Suplementasi el&trak daun pepoya berpengaruh tidak
terhadap berat badan, fatty liver score, cacat dada, bau karkas, warna shank dan rasa daging
(p>0,05), tetapi berpingaruh nyata (P<0,05) terhadap cacat daging paha, bau dan tekstur
daging. tuplementasi ekstrak daun pepaya berpengaruh tidak rryata (P>0,05) terhadap berat
org* aoi* dan shank serta tolaisitas. Dapat disimpulkan balrwa suplementasi el$trak daun
prpoyo yong dietgtrak dengan cara direbus meningkatkan htalila daging broiler tanpa-*iniruikoi b"rot badan dengan berat organ dalam yang normal. Selain itu, eftstrak daun
pepaya tidak menyebabkan toksisitas pada ayam broiler.Kata kanci-: Elrstrak daun pepaya, lanlitas daging, broiler
ABSTRACTThis study was aimed to eyaluate the fficts of papaya leaf extract toward bodyweiglrt' toxicily ,
organoliptic charqcteristic and the weight of internal organ of broiler The tr_eatfient was
ffired based on the level of papaya leaf extract which was included in the dri*ing water as
fiUows. P0: Control drinking iater ( without the papaya leaf extract); Pl- drinking water
contained 0,25 ml paprya leaf extract (method 1)/100 ml drinking water; P2: drinking water
contained 0,50 ml papaya leof extract (method 1)/100 ml drinking water); Pi= drinking water
contained 0,25 ml papaya leaf extract (method 2)/100 ml drinking water; P4: dri*ing water
contained 0,50 mt papaya kaf extract, method 2/100 ml drinking watet). The supplementatio ofpaprya teof extract has no significant effeet on bodyweight, fatty liver score, chest defect,'cariiss
smbll, shank color and meat taste (P>0,05), however, it has a significant effect on thigh
meat defect, the smell and the tacture of the meat. Supplementation ofpapaya leaf extract has no
signifiiant effict on the weight of internal organ, shank and toxicity. It can be concluded that the
supplementiion of papaya leaf extract which was extracted by boiling method increased the
qrolity o7 th, broiler without decreasing bodyweight with the normal internal orgaL The extract
also didn't cause toxicity on broiler.KEryoril : papc)a leaf extract, meat quality, broile
3 Guru Besar pada Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
Ketua Komisi Kesehatan, Obat dan Lingkungan Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Eengkulu
67
PENDAHI-ILU.A.N
Penggunaan antibiotik pada ayam broiler
unfuk memacu pertumbuhan dan
meningkatkan mutu daging broiler
dihadapkan pada masalah kecenderungan
menumnnya konsumsi dagng broiler.
Turunnya kosumsi tersebut dikarenakan
oleh pemaahaman konsumen bahwa residu
antibiotic dalam daging dapat menyebabkan
masalah kesehatan bagr ya[g
mengkonsumsinya. Selain masalah di atas,
industri broiler juga dihadapkan pada
tuntutan konsumen yang menghendaki
daging dengan rendah lemak. HaI iridisebabkan oleh bukti-bukti penelitian yang
menunjuktan bahwa mengkonsumsi daging
tinggi lemak merupakan salah satu factor
resiko penyebab berbagai penyakit seperti
atherosclerosis, stroke dan jantung koroner.
Seiring dengan kesadaran konsumen
tersebut, maka perlu dikembangkan produk
daging broiler yang berasal dari petemakan
yang menggrmakart feed additive- orgarik
seperti tumbuhan obat. Salah satu bahan
obat yang belum banyak diteliti rmhrk tujuan
di atas adalah daun papaya. Daun pepaya
kaya akan enzime proteolitik, yaitu papain,
khimopapain A dan B dan papaya peptidase
(Yadava et al., 1990). Papain adalah suatu
senyawa yang membantu proses pencemruur
alami yang efektif yang memecah protein
dan membersihkan saluran pencernaan
@oulter and Caygill, 7985). Daur Corica
papaya mengandung alkaloid" saponin,
tanni4 glycoside dan flavonoid
(Adachukwu et al., 2013). Eleazu et al.
(2012) melaporkan bahwa daun pepaya
mengandung saponin 0,80%, dkaloid 6%,
tanin 0,43 mg/100 g, flavonoid 6,7% dan
HCN 0,62 ttE/C. Sebagai antioksidan,
flavonoid dan tanin mempunyai pengaruh
yang menguntungkan terhadap firngsi
endotel yaitu menurunkan oksidasi /ow
density lipoproterz (LDl).Vitamin C juga
mencegah oksidasi LDL terutama dengan
menangkap radikal bebas.
Daun pepaya akan akan zat gizi ymtg
bermanfaat untuk meningkatkan kualitas
daging. Onyimony dan Ernest (2009)
melaporkan bahwa tepung daun pepaya
mengandung protetn 30,12Yo, afi 10,20%,
serat kasm 5,60%, ekshak eter l,20Yo, abtt
8,45% dan BETN 44,43Yo. Nwofia et al.
(2012) daun pepaya mengandung B karoten
sebanyak 644,10-666,67 IU/100 g, vitamin
C 25,23-38,13 mg/100 g, niacin 0,35-0,43
mg/100 g, thiamine 0,43-0,46 mg/100 g dan
riboflavin 0,12-0,15 mgi100 g. B karoten
dan vitamin C diketahui selain bersifat
antioksidan juga bersifat sebagai antilipid.
Selain itu, alkaloid (Santoso et a1.,2013)
dan papain juga mampu menurunkan
penimbunan lemak pada ayam dan tikus.
Daun pepaya juga kaya akan alkaloid dan
68
enzim proteolitik seperti papaln, dan di semprot dengan menggunakan
khimopapain dan liso"jm, yang berperan
pada proses pencemaan dan -"mp"rmudahkerja usus (Kamaruddin dan Salim, 2003).
Ogbuokiri et al. Q0l4) melaporkan bahwa
pemberian daun pepaya 2,5% meningkatkan
performa ayam broiler periode starter.
Selaqiutrya dinyatatan bahwa perlakuan
meningkatkan konsentrasi proteiq asam
ura! glukosa rtan heatinin dalarn serum.
Unigwe et al. Q0l4) melaporkan bahwa
pemberian 15% tepung daun pepaya
menghasilkan pertambahan berat badan
tertinggi pada ayam broiler. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengevaluasi
pengaruh ekstrak dauu pepaya terhadap
berat badan, karakteristik organoleptilg fatty
liver score d"n berat organ dalam serta
kualitas daging pada ayam broiler.
METODE PEI\IELITIAN
Penelitian ini direncanakal selama 3 bulan
di Laboratorium Petemakan, Jurusan
Petemakan, Fakultas Pertaniar4 Universitas
Bengkulu. Tahapan penelitian meliputi 4
+ahap, yaitu persiapan kandang ekstraksi
daun papaya dengan 2 metode,
pemeliharaan ayam broiler dari umur 1-42
hari rlimana mulai umur 7 hari broiler diberi
air minum yang mengandung ekstrak daun
pepay4 samfrling dan analisis data. Sebelum
penelitian dilakukan, kandang ayam
direnovasi d,n dibersihkan terlebih dahulu
desinfektan.s
Ekstraksi daun papaya
o Metode ICara pembuatan ekstrak daun papaya yaitu
dengan mengambil daun papaya yang tidak
terlalu muda dan tidak terlalu tua, lalu daun
dipotong-potong kim-kka selebar l-2 cm,
setelah itu daun yang telah dipotqng-potong
ditimbaag sekitar 400 gr lalu dicampurkan
dengan air sebanyak 2 liter, setelah itu
direbus hingga mendidih sampai air rebusan
menyusut menj adi 1 liter, kemudian
diangkat dan air didinginkan mencapai suhu
kamar sekitar 200 C - 250 C. Setelah
mencapai suhu tersebut, baru lah diarnbil
aimya unhrk dijadikan ekstoak daun papaya
(Carica papaya L) yang akan dicampurkan
dengan air minum (Sudjatinah er al.,2005).
. Metode II
Cara pembuatan ekstrak daun papaya yaitu
dengan mengambil daun papaya yang tidak
terlalu muda dan tidak terlalu tua lalu daun
dipotong-potong kira-kira selebar 1-2 cm,
setelah itu daun yang telah dipotong-potong
ditimbang s€kitar 400 gr lalu dicampurkan
dengan air sebanyak I liter, kemudian di
bander hinega halus, dan di saring untuk
mendapatkan ekstarak daun pepayanya.
69
Pakan Penelitian
Pakan basal yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pakan yang
mengandung protein sebesar 21%o dar, lvIE
3100 lJcal&g pakan (Tabel 1). Penelitian ini
dilaksanakan selama 60 hari. Ayam yang
digtunkan adalah ayambroiler day old chick
(DOC) sebanyak 80 ekor ayam broiler.
Sebelum ayam dimasukan ke dalam
kandang terlebih dahulu dilakukan
pemeriksaan keadaan DOC secara
Table 1. Formula pakan basal penelifian
keseluruhan baik kualitas mauprm
kuantitasnya, kemudian ditimbang berat
badan agar diketahui berat badan awal
sebelum diberi perlakuan. Pemberian
ransum dan air minum diberikan secara
adlibitum. Rancangan yatrg digunakan
adalah rancangan acak lengkap. Pada
percobaan ini akan digunakan ayam broiler
umur 7 hari sebanyak 80 ekor. Ayam
broiler tersebut terbagi dalam 5 perlakuan
dan I kontrol dengan 4 ulangan.
Formulasi Bahan pakan Jumlah%Jagung gilingDedak
Bungkil KedelaiTepung IkanMinyak KelapaTop MixTotalKomposisi gizi pakanpenelitian
Protein, oZ
Energi Metabolis (ME)Serat Kasar, %Kalsium, %Fospor, o%
48os32
7
J
0,5
100
21,19
3091,60
5,03
0,49
0,48
Sebelum melakukan penelitian ternak
diadaptasikan terlebih dahulqsehingga pada
saat melakukan penelitian nanti temak tidak
sbess. Pada penelitian ini menggunakan
lima perlakuan dengan empat ulangan
berupa petak kandang. Masing-masing
perlakuan menggtuakan 16 ekor ayam
broiler. Perlakuan dibedakan berdasarkan
level pemberian ekstrak daun pepaya yang
diberikan pada ah minum sebagai berikut:
P0 = Air minum Konhol (tidak mengandung
ekstrak daun pepaya).
Pl = Air minum mengandung 0,25 ml
ekstrak daun pepaya @DP, metode l)/100
rrl air minum)
70
P2: Airminummengandung Q50 ml EDP
(metode 1y100 mI air minum)
P3 = Air minum mengandung 0,25 ml EDP,
metode 2/100 ml air minum)
P4 = Air minum mengandung 0,50 ml EDP,
metode 2/100 ml air minum)
Perlakuan ini didasarkan kepada hasil
penelitian Sudjatinah et al. Q005) yaolg
menemukan bahwa suplementasi ekstrak
daun papaya (metode 1) sebanyak 5 ml/l air
minum memberikan performans yang
terbaih dan suplementasi lebih dari 5 ml/I
air minum menurunkan performans ayam
broiler. Sementara ekstraksi metode 2 itu
akan dibandingkao dengan ekstraksi metode
1 yang dikembangkan oleh Sudjatinah er a/.
(2005).
Variabel yang diamati adalah fatty liver
score, waflra dadng, yaitu dengan
membandingkan warna daging dada dengan
wama standard menurut ID-DLO. Catat
daging dada dan paha dengan
membandingkan catat dada dan paha dengan
standard ID-DLO. Wama sbank diukur
dengan mcn. ggunakan yolk colour fan.
Toksisitas, yaitu dengan rumus: berat hati +
limfa/berat badan x 100%. Berat organ
'dalam thati, limfa, usus, jantung, gizzard)
juga diukur. Uji bau daging denga;r : a..nilai I sangat amis, 2 amis, 3 agak ar. :s, -1
kurang amis dan 5 tidak amis. Rasa daging
diukur dari sangat tidak enak (nilai 1),
kurang enak (ntlat 2), cukup enak (nilai 3r.
enak (nilai 4) dan sangat enak (nilai 5).
Tekstur daging diukur dari tidak empuk (1),
kurang empuk (2), cukup empuk (3), empuk
(a) dan sangat empuk (5). Semua clata
dianalisis varians dan jika berbeda nyata
diuji lanjut dengan Duncan's Multiple
Range Test (Steel dan Tonie, 1980).
HASIL DAN PEMBAHASA-I\
Pengaruh daun pepaya terhadap .
organoleptik, kualitas daging, fatty iiver r
score disajikan dalam Tabel 2. Suplementasi I
ekstrak daun pepaya berpenganth tidak iterhadap berat badan, fatty liver score, cacat i
dada, bau karkas, warna shank, d;ii resa i
daging @>0,05), tetapi berpengaruh nyata j
(P<0,05) terhadap cacat daging palxu ba"i jdantekstudaging.
!
IIItIIf,
I5q
It7L
Tabel2. Pengaruh daun pepaya terhadap organoleptik dan kualitas daging b'roilerVariabel P2 P3 P4
Berat badan (g/ekor) 2960 3170 2988
Fatty liver score
Wama dagingCacat dada
Cacat paha
Bau karkas
WamakakiRasa daging
Bau dagingTekstur daging
2,3 2,0ns
23ub 2,ga
1-4 1,400
2,6*" 3,0'b
2,5 2,3*4.5 4,30'
3,3 2,8n'
2,9b 33b3,3ub 3,9"
2,1
1,8b
1rlJrJ
2,8
4,6
2,9
3,lb3,0b
2,0)on1,1
1,90
3,0
4,5
3,4
4,3"
3,8u
2,0
2,Sub
1,6, ?bc
2,6
4,0
3,5
3,g"0
3,6'o
P0 : Air minum Kpntrol (tidak menganrfung ekstrak daun pepaya); Pl : Air minummengandung 0,25 ml ekstrak darm pepaya (EDP, metode l)/100 ml air minum); P2 = A1r
minum mengandmg 0,50 ml EDP (mptode 1)/100 ml air minum); P3 = Air minum mengandrmg
0,25 nt EDP, metode 2) /100 ml air minum); P4 : Air minum mengandung 0,50 ol EDP,metode 2)/100 ml air minum).
Tidak berbeda nyatanya berat badan oleh
ekstrak pepaya bertentangan dengan hasil
penelitian Onyimonyi dan Emest (2009)
yang melaporkan bahwa pemberian tepung
darm pepaya meningkatkan berat badan
ayam broiler. Perbedaan ini memmjukkan
bahwa protein dalam daun pepaya tidak
terekstrak sempuma. Sudjatinah er a/.
(2005) juga menemukan 'bahwa
suplementasi ekstrak daun pepaya tidak
meningkatkan berat badan pada b'roiler.
Tidak berpengaruhnya eksrak darm pepaya
terhadap fatty liver score menunjukkan
bahwa suplementasi ekstak tersebut tidak
menurunkan kadar lemak dalam hati ayam
broiler.
Citrawidi et al. QO12) melaporkan bahwa
sari daun pepaya tidak menurunkan deposisi
lemak pada broiler. Peningkatan keempukan
pada daging broiler disebabkan antara lain
oleh papain yang banyak terdapat dalam
daun pepaya- lni menunjukkan bahwa
papain diserap oleh usus dan didistribusikan
dan terakumulasi dalam daging. Selain itrg
meskipun secara statistik rasa daging tidak
berbeda dengan kontrol namun pada P4 ada
rasa papain dalam daging broiler. Tidak
diketahui mengapa pada broiler yang diberi
ekshak daun pepaya yarg direbus
menurunkan bau amis daging sementara
pada broiler yang diberi ekstrak daun
pepaya yang tidak direbus tidak menurunkan
bau amis daging. Cacat pada pada broiler
yang diberi ekstrak pepaya yang direbus
72
menumn sementara yang diberi eksfoak
pepaya tanpa direbus tidak Ini
menunjukkan bahwa perbedaan ekstraksi
daun pepaya akan memberikan pengaruh
yang berbeda terhadap cacat daging paha-
Onyimonyi dan Emest (2009) melaporkan
bahwa keempukan daging broiler meningkat
sejalan dengan pemberian tepung daun
pepaya. Lebih jauh dinyatakan bahwa
pemberian tepung daun PePaYa
meningkatkan penerimaan umum dan wama
karkas tetapi tidak meningkatkan rasa
dagirg.
Abdalla et al. Q0l2) juga melaporkan
bahwa pemberian tepung daun pepaya
meningkatkan keempukkan dagrng ayam
petelur afkir. Namun Afonso (2005)
melaporkan bahwa pemberian daui pepaya
tidak meningkatkan keempukan daging
ayarn kampung. Navid e/ a/. (2011)
melaporkan bahwa pemberian tepung daun
pepaya meningkatkan warna dagtng.
Pewama dalam daging terdiri atas dua
protein yaitu mioglobin dan hemoglobin.
Mioglobin merupakan zat wama utama
dalam dagrng sementara hemoglobin
merupakan zat pewarrta utama dalam darah.
Jadi, meningkatnya protein daging oleh
pemberian daun pepaya (Navid er al.' 2011)
merupakan salah satu Penjelasan
meningkatkan wama daging oleh ekstrak
daun pepaya. Selain inr" daun pepaya juga
kaya akan zat besi yaitu berkisar antaxa
5,90-6,34 mg/kg daun segar (Nwofia er a/",
2012).
Sementara Ayoola dan Adeyeye (2013)
menemukan bahwa daun PePaYa
mengandung 90,5 mg zat besi/kg bahan
kering. Telah diketahui bahwa zat besi
merupakan mineral dalam mioglobin.
Menurunnya bau amis pada daging broiler
diduga disebabkan oleh senyawa volatil
dalirm daun pepaya. Wrjaya dan Chen
(2013) menyatakan senyawa flavor dalam
pepaya antara lain asam butanoat, 4-methyl-
octane, asam heksanoat, benzene-methanol,
trans-linalool oxide, cis-linalool oxide,
benzyl-acetate, linalool cis-pyanic oxide,
cyclo-hexane, gamma-hexalactone, gamma-
octalactone, delta-octalactone.
Pengaruh ekstrak daun pepaya terhadap
berat organ dalam, shank dan toksisitas
disajikan pada Tabel 3. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa suplementasi ekstrak
daun pepaya berpengaruh tidak nyata
(P>0,05) terhadap berat organ dalam dan
shank serta toksisitas. Afonso (2005) juga
menemukan bahwa pemberian daun pepaya
tidak menyebabkan kelainan Pada
dalam ayam kampung. Halim er al. Q\llmelaporkan bahwa meskiprur ekstrak
pepaya menimbulkan tanda-tanda
73
yang akut, narrun tidak
kematian atau kelainan yang akut pada tikus.
Senyawa yang berperan sebagai senyawa
racun diduga HCN. Eleazu et al. (2012)
melaporkan bahwa
mengandung HCN
daun pepaya
0,62 pdc.
Tabel 3. Pengaruh dam pepaya terhadap berat organ dalam dan toksisitas pada broiler
Variabel (%o) PO P1 P2 P3 P4
KESIMPT]LAI{
Dapat disimpulkan bahwa suplementasi
ekstrak daun pepaya yang diekstrak dengan
cara direbus meningkatkan kualitas daging
broiler tanpa menurunkan berat badan
dengan berat organ dalam yang normal.
Selain ihq ekshak daun pepaya tidak
menyebabkan toksisitas pada ayam broiler.
DAT'TARPUSTAKA
Abdalla H.O., N. N. A. Ali, F. S. Siddiq and
S. A. M. Ali. 2012. Improving
tendemess of spent layer hens meat
using papaya leaves (Carica
papaya). Pak. Vet. 1.,33:73-76.
1,58
0,10
0,35
2,24
1,04
3,57
1,67
1,38
0,08
0,30
1,93
t,0r3,01
1,45
1,58*0,10*0,370s
2,43*1,13*3,51*
\6r
Adachukwu, I. P., O. O. Ann and E. U.
Faith. 2013. Phytochemical analysis
of paw-paw (Carica papaya) leaves.
Int. J. Life Sci. Biotechaol. Pharma
Res., 2: (3).
http://www.ij lbpr.com/j lbpradmin/up
loa<Vij lbprJ 1 d45 1 cde89e7.pdf.
Diakses tanggal I Februari 2015.
Afonso, A. B. M. 2005. Kualitas dan
milaostruktur daging serta organ
dalam ayam kamprmg yaag diberi
pakan tambahan daun pepaya
(Carica papaya). Tesis. Universitas
Gadjah Mada Yogyakada
HatiLimfaJantung
Usus(i,rzzard
Shank
Toksisitas
1,85
0,13
0,38)'l
1,26
3,81
1,98
1,46
0,09
0,27
r,93
0,97
3,38
1,54
ro = -ito-mengandrmg 0,25 mI ekstrak datm pepaya @DP, metode l/100 rrl air minum); p2 : Airminum mengandung 0,50 ml EDP (metode I)/100 mt air minum); p3 = Air minum mengandung
0,25 ml EDP, metode 2) /100 ml air minum); P4 : Air minum mengandung 0,50 ml EDp,
metode 2/100 mJ air minum).
74
Ayool4 P. B. and A. Adeyeye. 2013.
Phytochemical and nutrient
evaluation of Carica papaya
(pawpaw) leaves. LIRRAS, 5: 325-
328.
Citrawidi, T. A., W. Mumingsih darr V. D.
Y. B. Ismadi. 2012. Pengaruh
pemeraman ransum dengan sari daun
pepaya terhadap kolesterol darah dan
lemak total ayam broiler. Anim.
Agric. J., l:529-540.
Eleazu, C. O., K. C. Eleazu, E. Awa and S.
C. Chukwuma. 2012. Comparative
study of the phytochemical
composition of the leaves of five
Nigerian medicinal plants. J.
Biotechnol. Phar. Res., 3: 42-46.
Halirn, S. 2., N. R. Abdullah, A. Afzan, B.
A. A. Rashid, I. Jantan ard Z. Ismail.
2011. Acute toxicity study of Carica
papaya leaf extract in Sprague
Dawley rats. J. Med. Plants Res., 5:
1867-t872.
Kamaruddin, M. dan Salinl. 2006. Pengaruh
pemberian air perasan daun pepaya
pada ayam : rcspon patofisilogik
hepar. J. SainVet. :37 -43.Navid, S., A. Sheik}Iar and K. Kaveh. 2011.
Influence of the combination of
vitamin D3 and papaya leaf on meat
quality of spent layer hen. Agric. J.,
6:197-200.
Nwofia, G. E., P. Ojimelukwe and C. Eji.
2012. Chemical composition ofleaves, fruit pulp, and seed in some
Carica papaya (L) morphotypes. Int.
J. Med. Arom. Plants.,2: 200-206.
Ogbuokiri U. D. E., A. Iheanacho, A. L.
Osuji A. L., L C. Okoli and B. U.
Ekenyem. 2014. Effect of pawpaw
leaf (Carica papaya. Linn.) mcal on
some performance attributes of
stader broiler chicks. J. Anim. Sci.
Adv.,4: 826-832.
Onyimonyi, A. E., and O. Emest. 2009. An
assessment of pawpaw leaf meal as
protein ingredient for finishing
broiler. lnt. J. Poultry Sci., 8: 995-
998.
Poulter, N.H. and J.C. Caygill, 1985.
Production and utilization of papain-
a proteoly'tic erzTrne ftom Carica
papayaL. Trop. Sci., 25: 123-137.
Santoso, U., T. Suteky and Y. Fenita. 2013.
Effects of Supplementation of
Alkaloid and Non Alkaloid from
Sauropus androgtnzs Leaves on Egg
Production and Lipid Profil in Layer
Chicken. Anim. Prod. (Unsoed), 12:
184-189.
Steel, RG.D. and J.H. Torrie, 1980.
Principles and Procedures of
Statistics. McGraw Hill Co. Inc.
NewYork.
75
Sudjatinall C. H., Wibowo dan P.
Widiyaningnmr. 2005. Pengaruh
pemberian ekstrak daun pepaya
terhadap tampilan Foduksi ayam
broiler. J. Indon. Trop. Anim. Agric.,
30:224-228.
Unigwe, C. R., U.P. Okorafor, U.M. Ogbu,
and O.C. Nwufoh. 2014. The
nutritive profile of sm-dried paw-
paw (Carica papaya) leaf meal and
its effect on the growth performance
of broiler chickens. Int J. Pure Appl.
Sci. Technol., 20: 72-78.
\lijaya C. H. and F. Chen. 2013. Flavour ofpapaya (Carica papaya L.) fruit.
Biotropi4 20: 50-71.
Yadava, U.L., A. Janice, BrJrris and D.
McGary, 1990. Papaya: A Potential
annual crop tmder middleGeorgia
conditions. In: J. Janick and J.E.
Simons @ds.), Advances in New
Crops. Timber Press, Portland, pp:
364-366