· bendungan bejiharjo ngipak ngawis purwosari panggang saptosari tanjungsari tepus girisubo...
TRANSCRIPT
23
Bab III Pelaksanaan Penelitian
III.1 Kerangka Pikir
Gambaran umum kerangka pikir penelitian ini dapat dilihat pada gambar III.1.
Gambar III.1 Kerangka pikir
Nilai tanah yang dipakai untuk pengenaan PBB pertambangan di kawasan karst
selama ini adalah berdasarkan data pasar dengan penyesuaian faktor ekonomi
sebagaimana penilaian tanah pada umumnya. Seharusnya nilai tanah untuk
penggunaan tanah sebagai lokasi penambangan di kawasan karst dapat disesuaikan
dengan memperhatikan aspek lingkungan mengingat nilai strategis kawasan karst, dan
agar tetap terpeliharanya ekosistem kawasan karst yang unik sebagai warisan dunia
yang merupakan sumber daya alam tidak terbaharukan.
Dalam melakukan penilaian tanah di kawasan karst diperlukan metode penentuan nilai
tanah melalui beberapa tahapan kegiatan. Tahapan tersebut meliputi penentuan kriteria
yang mempengaruhi nilai tanah, pengukuran kriteria dan pemodelan nilai tanah itu
sendiri. Hasil dari penentuan nilai tanah berupa model nilai tanah kawasan karst yang
dapat menjadi dasar dalam menggali potensi pengenaan PBB pertambangan.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
24
Penggalian potensi dapat melalui NJOP maupun Nilai Jual Kena Pajak (NJKP).
Gambaran menyeluruh kerangka pikir dapat dilihat pada gambar III.2 dan III.3.
Latar belakang1. Perlunya upaya mengamankan kawasan karst disamping mengambil manfaat dari penambangan
yang dilakukan untuk menjaga keberlangsungan ekosistem kawasan karst yang unik.2. PBB sebagai salah satu instrumen fiskal dimungkinkan digunakan sebagai alat kebijakan dalam
rangka pengendalian kawasan karst melalui cara pengenaan PBB penambangan dengan mempertimbangkan faktor lingkungan dalam penentuan NJOP.
Perumusan MasalahKondisi saat ini :1. Penentuan nilai tanah untuk NJOP kawasan
karst menggunakan data pasar dengan penyesuaian ekonomi saja
2. Fungsi pajak (PBB) hanya budgeter
Kondisi yang seharusnya :1. Penentuan nilai tanah untuk NJOP di
kawasan karst disamping menggunakan faktor ekonomi seharusnya faktor sosial dan lingkungan juga diperhatikan.
2. Fungsi PBB sebaai regulern dapat dijadikan instrumen pendukung pengendaian kawasan karst dari kerusakan
Diusulkan suatu pemodelan nilai tanah secara khusus di kawasan karst dengan memperhatikan faktor lingkungan untuk mendapatkan NJOP sebagai dasar pengenaan PBB sektor pertambangan galian C
Identifikasi Masaah1. Bagaimana menggunakan pajak sebagai
instrumen pengendali lingkungan di kawasan karst?
2. Bagaimana melakukan penilaian tanah kawasan karst untuk pengenaan PBB pertambangan yang mendukung pengendalian lingkungan?
3. Bagaimana menentukan variabel yang dipakai sebagai kriteria, bagaimana pengukuran kriteria dan bobot kriteria yang digunakan?
4. Bagaimana bobot kriteria formula nilai tanah kawasan karst berdasarkan kriteria ekonomi, sosial dan lingkungan untuk mendukung pengendalian lingkungan?
5. Bagaimana mengukur hasil penerapan model nilai tanah di kawasan karst sebagai instrumen yang mendukung pengendalian lingkungan?
Batasan Masalah1. Istrumen pajak yang digunakan adalah
pengenaan PBB sektor pertambangan.2. Kriteria yang digunakan untuk
penentuan nilai tanah adalah jarak ke CBD, jarak ke jalan utama, kepadatan penduduk, jarak ke goa, jarak ke mata airdan kesesuaian lahan.
3. Komponen PBB yang dijadikan alat pengendali dalam penelitian ini adalah NJOP.
4. Nilai tanah atas penggunaan lahan untuk penambangan pada areal belum produksi, tidak produktif, dan emplasemen
Pertanyaan Penelitian :1. Bagaimana menggunakan kriteria lingkungan untuk model nilai tanah kawasan karst untuk
pengenaan PBB sektor pertambangan?2. Bagaimana implikasi hasil pemodelan terhadap ketetapan PBB sektor pertambangan?
Gambar III.2 Gambaran umum kerangka pikir
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
25
Tujuan :mendapatkan model nilai tanah di kawasan karst untuk pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan sektor pertambangan dengan metode penilaian tanah yang memperhatikan kriteria lingkungan.
Hipotesis / PertanyaanBagaimana model perhitungan nilai tanah di kawasan karst yang dapat digunakan sebagai instrumen penunjang pengendalian kerusakan lingkungan karst?
Tahapan Penelitian1. Membuat model nilai tanah
menggunakan kriteria ekonomi, sosial dan lingkungan dengan analisis multivariat
2. Perumusan klasifikasi nilai tanah menjadi model nilai tanah kawasan karst berdasarkan kriteria ekonomi, sosial, dan lingkungan
3. Analisis hasil penerapan model untuk PBB pertambangan di wilayah studi kasus
Kesimpulan penelitianDiperoleh model nilai tanah kawasan karst dengan metode penilaian tanah mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan untuk mendukung pengendalian lingkungan karst akibat penambangan.
Sub tujuan / sasaran1. Dihasilkannya model nilai tanah
kawasan karst;2. Menghasilkan zona klasifikasi
nilai tanah kawasan karst yang berpihak ke lingkungan di wilayah studi kasus;
3. Menghasilkan potensi penerimaan pajak dari hasil penerapan model nilai tanah kawasan karst di wilayah studi kasus.
Sub hipotesis /Sub pertanyaan1. Bagaimana merumuskan
model penghitungan nilai tanah di kawasan karst?
2. Bagaimana mengukur penerapan hasil model nilai tanah kawasan karst untuk pengenaan PBB pertambangan?
Metode Analisis Data :1. Menyusun kriteria , menentukan
bobot kriteria dan penentuan urutan klas nilai tanah melalui proses overlay data spasial.
2. Koreksi model nilai tanah dengan memasukkan komponen nilai tanah yang diperoleh dari pemodelan.
3. Analisis hasil penerapan model berdasarkan pokok ketetapan PBB
Sub kesimpulan penelitian1. Identifikasi zone klas nilai tanah
di wilayah studi.2. Diperoleh model nilai tanah
kawasan karst yang sesuai berdasarkan analisis terhadap pokok ketetapan PBB.
Hasil Penelitianmodel formula perhitungan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) di kawasan karst.
Manfaat PenelitianManfaat praktis adalah :
1. Metode penilaian tanah dengan memperhatikan faktor lingkungan di kawasan karst dapat digunakan untuk menghitung dasar pengenaan PBB sektor pertambangan.
2. Dengan model yang dihasilkan dapat meningkatkan penerimaan PBB sektor pertambanganManfaat akademis adalah :Pengembangan metode penilaian tanah dengan memperhatikan kriteria lingkungan
Gambar III.3 Gambaran umum kerangka pikir (Tujuan dan hipotesis)
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
26
III.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Studi kasus dalam penelitian ini adalah kawasan karst di wilayah Kabupaten
Gunungkidul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (gambar III.4). Kawasan karst di
Kabupaten Gunungkidul disebut Karst Wonosari yang merupakan wilayah perbukitan
menempati bagian selatan wilayah Kabupaten Gunungkidul dan membentang dari barat
ke timur. Batas Karst Wonosari secara astronomis terletak diantara koordinat 110019’33”
Bujur Timur sampai 110049’50” Bujur Timur dan 7050’56” Lintang Selatan sampai
8012’40” Lintang Selatan. Pada dasarnya batas daerah penelitian bukan merupakan batas
administrasi tetapi merupakan batas alamiah yang berupa batas topografi, dengan
perincian sebagai berikut :
Batas sebelah Selatan : Samudera Hindia.
Batas sebelah Timur : Kabupaten Wonogiri, Propinsi Jawa Tengah.
Batas sebelah Utara : daratan aluvium Gunung Merapi yang luas.
Batas sebelah Barat : Kabupaten Bantul, DIY dan Sungai Opak yang bermuara
di Samudera Hindia.
#
#
# #
#
#
# #
## # #Y
###Y #
# # ##
##
##Y###
#Y#
##
#
#
#
# ##
#
##
####
###Y ##
# ##Y# ## # ##
#%[#Y ###
##
#Y#
## #
##
## #Y #Y# ####
#Y # ### # #
#
##
###
#
###
##
#Y#
# # ##
## #
# ##Y###
#
#
#
#
# #
# #
### #
##
#
#
#Y
#Y
#Y
#Y
#Y
GirijatiGiriasih Giritirto
GiripurwoGiricahya
Girikarto
GirisekarGirimulyo
Giriwungu
GiriharjoGirisuko
Krambilsawit
Kanigoro Planjan
Monggol
KepekNgloro
Jetis
KarangduwetKarangasemMulusanGiring
Grogol
Kemiri
KemadangBanjarejo
Ngestirejo
Hargosari
Tepus
Purwodadi
Giripanggung
Sumberwungu
Sidoharjo
Balong
Jepitu
Pampang
Banyusoco
Bleberan
DengokNgumut
Gading
Getas
Playen
Plembutan
BanaranNgawu
Bandung
Ngleri Piyaman
Gari Karangtengah
Wonosari
Selang
Baleharjo
Wareng
Pulutan Karangrejek
Siraman
Duwet
Wunung
Mulo
Pacarejo
Semanu
Candirejo
Ngeposari
Dadapayu
Botodayaan
Pringombo
Bohol
Petir
Pucanganom
Semugih
Melikan
Nglindur
Jerukwudel
Karangwuni
Karangawen
TilengPucung
Songbanyu
BedoyoGombang
Karangasem
KentengPonjong
Sumbergiri
Umbulrejo
Sawahan
Tambak Kromo
Sidorejo
Genjahan
Candirejo
Sumberejo
Rejosari
Karangsari
Pundungsari
Semin
BulurejoBandung
Kemejing
Kalitekuk
Sambirejo
JurangjeroKampung
Beji
Tancep
WatusigarKedung Poh
PilangrejoNatah
Kantongan
Kedung Keris
Pengkol
Nglipar
Tegalrejo
Watugajah
Hargomulyo Mertelu
SampangSerut
Terbah
Ngoro-oroPatuk
Nglanggeran
Nglegi
BunderBeji
Putat
Pengkok
Semoyo
Ngalang
Jatiayu
Karangmojo
Gedangrejo
KelorWiladegBendungan
Bejiharjo
Ngipak
Ngawis
PURWOSARI
PANG GANG
SAPTOSARI
TANJUNGSARI
TEPUS
GIRISUBO
RONGK OP
PONJONG
KARANGMOJO
SEMIN
NGAWEN
NGLIPAR
GEDANGSARIPATUK
PLAYEN
PALIYAN
WONOSARI
SEMANU
KOTA YOGYAKARTAPROP. DI YOGAYAKARTA
KAB. WONOGIRIPROP. JAWA TENGAH
KAB. KLATENPROP. JAWA TENGAH
KAB. SLEMANPROP. DI YOGAYAKARTA
KAB. BANTULPROP. DI YOGAYAKARTA
S A M U D E R AH I N D I A
0 2 4 6 Km2
1 : 300.000
S k a l a :U
Ibukota Kabupaten%[Ibukota Kecamatan#YIbukota Kelurahan / Desa#
Batas PropinsiBatas KabupatenBatas KecamatanBatas DesaJalan NasionalJalan PropinsiJalan kabupatenJalan Lingkungan/DesaSungai
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHKABUPATEN GUNUNGKIDUL
PETA KEMAMPUAN LAHAN
430000
430000
440000
440000
450000
450000
460000
460000
470000
470000
480000
480000
9100
000 9100000
9110
000 9110000
9120
000 9120000
9130
000 9130000
9140
000 9140000
Kelas II
Kelas III
Kelas IV
Sumber :1. Peta Rupabu,i Indonesia, Skala 1:25.000, Tahun 19992. Pusat Data Sumberdaya Alam dan Pengkajian
Teknologi Terapan UGM, 2003
KA BUPA TENGUNUNGKID UL
KA BUPA TENSLEMAN
KA BUPA TENBAN TUL
KABU PATENKULONP ROGO
K OTAYOGY AKAR TA
7°45' LS
8°00' LS
110°15' BT 110°30' BT
PROP. JATENG
PROP. JATENG
SAMUDERA HINDIA
PEKERJAAN PEB UATAN BASIS DATA DAN PET A DASA RBERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
PROYEK PENINGKATAN SI STEMPENGELOLAAN DATA PERENCANAAN DAN
PENGENDALIAN PEMBANG UNAN
Gambar III.4 Peta wilayah penelitian
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
27
Luas kawasan karst daerah penelitian kurang lebih adalah 741,01 km2 atau 50 % dari luas
wilayah Kabupaten Gunungkidul. Secara topografi Karst Wonosari terletak pada
ketinggian 0 sampai 600 meter di atas permukaan laut. Reliefnya sangat bervariasi dari
kemiringan sedang (100) hingga terjal (400 ) sampai dengan yang sangat terjal (700).
Kelembaban udara 170C sampai 280C. Sebagaian besar desa-desa dalam kawasan karst
Kabupaten Gunungkidul mempunyai kepadatan penduduk yang tergolong rendah (<500
jiwa/km2). Sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani/peladang dan
penduduk yang berada di pantai sebagai nelayan (20).
Lokasi wilayah penelitian ditunjukkan dalam gambar III.5. Secara administratif kawasan
karst Kabupaten Gunungkidul terbagi dalam 10 wilayah kecamatan, yaitu Panggang,
Purwosari, Saptosari, Paliyan, Tepus, Tanjungsari, Girisobo, Rongkop, Semanu bagian
selatan dan Ponjong bagian selatan, dengan 67 desa/kelurahan. Kecamatan yang paling
luas adalah Kecamatan Tepus dengan luas 104,91 km². Sedangkan kecamatan yang
paling kecil adalah Kecamatan Paliyan dengan luas 58,07 km². Jumlah mata air 79,
jumlah goa dan luweng 231, jumlah telaga mencapai 288 buah (24). Dari data lapangan
terdapat tidak kurang dari 80 lokasi penambangan bahan galian C. Penambangan
dilakukan oleh perusahaan sebagai kuasa pertambangan maupun oleh penambangan
rakyat.
PETA WILAYAH PENELITIANKAWASAN KARST KABUPATEN GUNUNGKIDULBatas kawasan karst
$Z Penambangan
JalanBatas admin istrasi
Garis Pantai
Kecamatan GirisuboKecamatan PaliyanKecamatan PanggangKecamatan PlayenKecamatan PonjongKecamatan PurwosariKecamatan RongkopKecamatan SaptosariKecamatan SemanuKecamatan TanjungsariKecamatan TepusKecamatan Wonosari
Peta ini dibuat berdasarkanPeta BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul skala 1 : 175.000UTM Zone 49 SouthernH emisphere (WGS 84)
LEGENDA##
# # ## # ### # # ####
# # ### ###### ## # # #
### # # ### ## ## ###### ### ## # ##### ## ### ##
## ### ## # ## ### ## # ## # # ## ## # #### ## # # ### # ##
## ## ### ## # ## #
# ## ## ## # ##
# #
##
#
#
#
SA MU DE RA IN DO NE SIA
2000 0 2000 4000 6000 8000 M
DIBUAT OLEHNIMTAHUN
: HARR IS WAHJU WIDODO: 251 06 026: 2007
Magister Administrasi PertanahanProgram Studi Teknik Geodesi dan GeomatikaFakultas Ilmu dan Teknologi KebumianInstitut Teknologi Bandung
PROPINSIKABUPATEN
: D I Y: GUNUNGKIDUL
S
N
EW
$Z
$Z
$Z$Z $Z
$Z $Z$Z
$Z$Z
$Z$Z
$Z
$Z $Z
$Z
$Z$Z
$Z$Z
$Z
$Z $Z
$Z$Z$Z$Z
$Z
$Z$Z
$Z$Z
$Z
$Z$Z
$Z
$Z
$Z
$Z
$Z
$Z $Z$Z
$Z$Z $Z$Z
$Z
$Z$Z$Z$Z
$Z$Z
$Z$Z
$Z$Z$Z
$Z$Z$Z$Z$Z $Z
$Z$Z$Z
$Z$Z$Z
$Z
$Z$Z $Z$Z
$Z
$Z $Z$Z
$Z
$Z
$Z
$Z
425000
425000
430000
430000
435000
435000
440000
440000
445000
445000
450000
450000
455000
455000
460000
460000
465000
465000
470000
470000
475000
475000
480000
480000
485000
485000
9095
000
9095
000
9100
000
9100
000
9105
000
9105
000
9110
000
9110
000
9115
000
9115
000
9120
000
9120
000
9125
000
9125
000
S A M U D E R A I N D O N E SI A
kAB. BANTUL
KAB. WONOGIRI
WONOSARI
Gambar III.5 Lokasi kawasan karst wilayah penelitian
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
28
III.3 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian secara terperinci disajikan pada gambar III.6. Secara garis besar
tahapan penelitian berupa persiapan, pengumpulan data, pemodelan nilai tanah,
implementasi hasil model, analisis hasil pemodelan dan kesimpulan.
Gambar III.6 Tahapan penelitian
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
29
III.3.1 Persiapan
Tahapan persiapan merupakan kegiatan awal penelitian, diantaranya meliputi kegiatan
sebagai berikut :
a. Studi literatur berupa penelitian terdahulu yang relevan dengan topik kajian. Kajian
pustaka juga dilakukan terkait dengan landasan teori yang mendukung topik kajian
antara lain tentang penilaian, statistik, ekonometrika dan analisis spasial serta
software yang mendukung dalam penelitian ini.
b. Penyusunan Hirarki
Hirarki merupakan alat mendasar dari pikiran manusia yang melibatkan
pengidentifikasian elemen-elemen suatu persoalan, mengelompokkan elemen-elemen
ke dalam beberapa kumpulan yang homogen dan menata kumpulan itu pada level
yang berbeda-beda. Dengan hirarki, suatu masalah kompleks dan tidak terstruktur
dipecahkan ke dalam kelompok-kelompoknya dan kemudian kelompok-kelompok
tersebut diatur menjadi suatu bentuk hirarki (29).
Pada penelitian ini disusun hirarki berdasarkan masing-masing aspek dalam penilaian
yaitu aspek ekonimi, sosial dan lingkungan (gambar III.14) sebagai berikut :
Gambar III.7 Herarki penentuan kelas nilai tanah berdasarkan aspek ekonomi,sosial dan lingkungan
c. Penentuan Kriteria
Kriteria yang digunakan adalah jarak dari CBD, jarak dari jalan utama, kepadatan
penduduk, jarak dari mata air, jarak dari goa dan kesesuaian lahan.
Keberadaan CBD secara umum mempunyai pengaruh ekonomi atas tanah dimana
tinggi rendahnya nilai tanah diukur dari jauh dekatnya ke pusat kegiatan kota karena
merupakan pertemuan transportasi dan akses ke daerah-daerah lain. Jarak dari jalan
utama sebagai perhitungan beban biaya transportasi pengangkutan hasil tambang
maupun akomodasi pekerja tambang. Kepadatan penduduk merupakan hubungan
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
30
tinggi rendahnya nilai tawar atas tanah serta resiko biaya sosial berupa penerimaan
atau penolakan masyarakat terhadap kegiatan penambangan. Keberadaan mata air di
kawasan karst menjadi sangat penting mengingat sulitnya air untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari masyarakat terutama di musim kemarau selain itu adanya
kebijakan sempadan kawasan sekitar mata air sebagai bagian dari kawasan
perlindungan setempat dimaksudkan untuk melestarikan potensi air dan sekaligus
melindungi dari kegiatan yang mengganggu/menurunkan kualitas dan volume air.
Goa karst yang mempunyai kenampakan yang cukup spesifik seperti stalaktit dan
stalakmit dan sungai bawah tanah yang mempunyai potensi besar untuk dijadikan
sumber mata air baku serta mempunyai potensi untuk dikemas dan dikembangkan
untuk wisata alam sehinga keberadaan goa karst perlu dilindungi kelestariannya.
Kesesuaian lahan menjadi penting mengingat penggunaan lahan yang tidak sesuai
dengan peruntukannya merupakan pelanggaran terhadap rencana tata ruang, besar
kecilnya pelanggaran tegantung pada seberapa besar pengaruh peruntukan terhadap
daya dukung lingkungan.
d. Wilayah penelitian adalah kawasan karst Kabupaten Gunungkidul dengan
pertimbangan kemudahan perolehan data dan cukup untuk mendapatkan variabel
yang dibutuhkan dalam penelitian.
e. Selain kegiatan diatas juga dipersiapkan peralatan pendukung penelitian yang terdiri
dari hardware dan software. Perangkat keras berupa satu set perangkat komputer
beserta printer. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan bantuan perangkat
lunak sebagai berikut:
1. Digitasi dan analisis spasial mengunakan Mapinfo Professional release 8 dan
ArcView GIS ver 3.3. Mapinfo Professional digunakan untuk digitasi, editing,
operasi query, mencari jarak lurus dan membuat buffer. ArcView GIS digunakan
untuk operasi tumpang susun, pembuatan peta-peta tematik dan menampilkan
peta hasil akhir.
2. Analisis regresi menggunakan SPSS 15.0.
3. Penulisan laporan penelitian menggunakan Microsoft Office.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
31
III.3.2 Pengumpulan Data
Data input pada penelitian ini meliputi data spasial dan data non spasial, yaitu:
1. Data Lokasi Penambangan
Data sebaran lokasi penambangan diperoleh dari peta sebaran bahan galian golongan
C kawasan karst Kab. Gunungkidul tahun 2002 skala 1:175.000 diperoleh dari
BAPPEDA dan peta lokasi penambangan berizin Kabupaten Gunungkidul tahun
2006 skala 1:200.000 dari Kantor Pertambangan dan Energi Kabupaten Gunungkidul
DIY dalam format raster peta garis merupakan data sekunder.
2. Peta Jaringan Jalan
Peta Jaringan Jalan tahun 2005 diperoleh dari BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul
DIY dalam format digital merupakan data sekunder. Jaringan jalan diperlukan untuk
mendapatkan jarak tiap lokasi penambangan dan membuat buffer dari ruas jalan
utama
3. Data Kesesuaian Lahan
Data Kesesuaian Lahan tahun 2005 diperoleh dari BAPPEDA Kabupaten
Gunungkidul DIY dalam format raster peta garis merupakan data sekunder. Peta
kesesuaian lahan untuk menentukan tingkat pengaruh gangguan lingkungan akibat
penambangan.
4. Data Lokasi Mata Air
Data Lokasi Mata Air tahun 2005 diperoleh dari BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul
DIY dalam format raster peta garis skala 1:175.000 serta data posisi sumber air dalam
koordinat UTM merupakan data sekunder. Lokasi mata air diperlukan untuk
mendapatkan jarak tiap lokasi penambangan dan membuat buffer dari lokasi mata air.
5. Data Lokasi Goa
Data Lokasi Goa tahun 2005 diperoleh dari BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul DIY
dalam format raster peta garis skala 1:175.000 merupakan data sekunder. Lokasi goa
diperlukan untuk mendapatkan jarak tiap lokasi penambangan dan membuat buffer
dari lokasi goa
6. Data Jumlah Penduduk
Data jumlah penduduk tahun 2005 merupakan data sekunder diperoleh dari
BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul DIY. Data jumlah penduduk untuk mengetahui
tingkat kepadatan penduduk tiap kelurahan serta pembuatan peta tematik peta
kepadatan penduduk.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
32
7. Data Nilai Jual Obyek Pajak
Data nilai jual obyek pajak tahun 2007 diperoleh dari Kantor Pelayanan PBB Bantul,
merupakan data pasar yang telah diolah sebagai dasar pengenaan PBB atas lokasi-
lokasi penambangan bahan galian C.
III.3.2.1 Lokasi Penambangan
Posisi sebaran lokasi penambangan terhadap sebaran lokasi mata air, sebaran lokasi goa
dan jaringan jalan utama ditunjukkan pada Peta Lokasi Penambangan (gambar III.8).
Dari peta lokasi penambangan terlihat bahwa penambangan tersebar hampir merata di
tiap desa. Lokasi penambangan yang teridentifikasi dalam penelitian ini berjumlah 77
titik lokasi.
Peta ini dibuat berdasarkanPeta Kawasan Karst Kabupaten Gunungkidul skala 1 : 175.000UTM Zone 49 Southerm Hemisphare (WGS 84)Sumber Tematis dari BAPPEDA dan Kantor Pertambangan dan EnergiKabupaten Gunungkidul
LEGENDA##
# # ## # ### # # #### # # ### ###### ## # # #
### # # ### ## ## ###### ### ## # ##### ## ### #### ### ## # ## ### #
# # ## # # ## ## # #### ## # # ### # ##
## ## ### ## # ## #
# ## #
# ## # ### #
##
#
#
#
SA MU DE RA IN DON E SIA
2000 0 2000 4000 6000 8000 M
DIBUAT OLEHNIMTAHUN
: HARR IS WAHJU WIDODO: 251 06 026: 2007
Magister Administras i PertanahanProgram Studi Teknik Geodesi dan GeomatikaFakultas Ilmu dan Teknologi KebumianInsti tut Teknologi Bandung
PROPINSIKABUPATEN
: D I Y: GUNUNGKIDUL
S
N
EW
425000 430000 435000 440000 445000 450000 455000 460000 465000 470000 475000 480000 485000
425000 430000 435000 440000 445000 450000 455000 460000 465000 470000 475000 480000 485000
9095
000
9100
000
9105
000
9110
000
9115
000
9120
000
9125
000
9095
000
9100
000
9105
000
9110
000
9115
000
9120
000
9125
000
S A M U D E R A I N D O N E SI A
kAB. BANTUL
KAB. WONOGIRI
WONOSARI
#
#
#
# ##
##
# #
#
#
#
# #
#
##
##
#
# #
###
#
#
##
#
#
#
##
#
#
#
#
#
# ##
# # ##
#
##
# #
##
#
#
###
#####
#
#
####
#
#
##
###
###
#
#
#
#
rrrrr r
rr
rrr
r
r
r
r r
rr r
rr
r
r
rr
rrr
rr
rrr
rr
rr
r rr
r r
r rr r r
r
r rr
rrrr
r r
rr
r
rrr r rrr r
r
r
r r
r r
rrrr
r
r
r
r
r
&
& & &
&&
&
&
&
&
&
&
&&
& &
&& & &
&&
&
&&&
&
&
& &&
&
&
&
& &
&& &&
&&
&&
&
&&
&
& &&&
&
&
&
&
&&
&
&&
&
&
& &&&
&
&&
&&&
&&
&&&&
&&
&&&
&&
&&
&&
&&
&&
&
&
& &&
&&&
&
&
& & &
& &&
& &&&
&
&&
&&&
&
PETA SEBARAN PENAMBANGAN GALIAN CDI KAWASAN KARST
GoaMata air
Jalan
Batas Administrasi
r
&
Batas Kawasan Karst
Garis Pantai
# Lokasi Penambangan
Gambar III.8 Peta lokasi penambangan
III.3.2.2 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data berupa penilaian kriteria secara rinci adalah sebagai berikut :
1. Nilai kriteria jarak dari CBD
Nilai kriteria jarak dari CBD dihitung menggunakan analisis spasial dengan
memanfaatkan Peta Wilayah Kabupaten Gunungkidul. CBD yang dipilih adalah
kawasan pusat pemerintahan dan perdagangan, terletak di pusat Kota Kecamatan
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
33
Wonosari. Penentuan jarak dari CBD dilakukan dengan dua cara yaitu mengukur
jarak terdekat secara radial (rumus 2.10) dan membuat buffer dengan perangkat lunak
CAD. Karena keterbatasan waktu penelitian maka buffer dibuat sebanyak tujuh buffer
(rumus 2.9) dengan equal interval. Jarak terjauh dari CBD adalah 32,249 km maka
dengan pembagian sama diperoleh interval jarak 5 km. Jarak lokasi penambangan ke
CBD ditunjukkan dalam gambar III.9 dengan variasi dan nilai data pada tabel III.1.
#
#
#
# ##
##
# #
#
#
#
# #
#
##
##
#
# #
###
#
#
##
#
#
#
##
#
#
#
#
#
# ##
## ##
#
##
# #
##
#
#
###
#####
#
#
####
#
#
##
###
###
#
#
#
#
425000
425000
430000
430000
435000
435000
440000
440000
445000
445000
450000
450000
455000
455000
460000
460000
465000
465000
470000
470000
475000
475000
480000
480000
485000
485000
9095
000
9095
000
9100
000
9100
000
9105
000
9105
000
9110
000
9110
000
9115
000
9115
000
9120
000
9120
000
9125
000
9125
000
S A M U D E R A I N D O N E SI A
kAB. BANTUL
KAB. WONOGIRI
WONOSARI
LEGENDA##
# # ##
# ### # # #### # # ### ###### ## # # #
### # # ###
## ## ###### ### ## # ##### ## ### ##
## ### ## # ## ### ## # ## # # ## ## # ##
## ## # # ### # ## ## ## ### ## # ## #
# ## #
# ## # ### #
##
#
#
#
SA MUDE RA INDONE SIA
2000 0 2000 4000 6000 8000 M
Peta ini dibuat berdasarkanPeta Kawasan Karst Kabupaten Gunungkidul skala 1 : 175.000UTM Zone 49 Souther nHemisphere (WGS 84)Sumber Tematis dar i BAPPEDA tahun 2007
DIBUAT OLEHNIMTAHUN
: HARRIS WAHJU WIDODO: 251 06 026: 2007
Magister Administrasi PertanahanProgr am Studi Teknik Geodesi dan GeomatikaFakultas Ilmu dan Teknologi KebumianInstitut Teknologi Bandung
PROPINSIKABUPATEN
: D I Y: GUNUNGKIDUL
S
N
EW
PETA BUFFER CBDDI KAWASAN KARSTJarak Buffer CBD
> 30000 m25000 - 30000 m20000 - 25000 m15000 - 20000 m10000 - 15000 m5000 - 10000 m
0 - 5000 m
Batas Kawasan KarstGaris Pantai
# Lokasi Penambangan
Gambar III.9 Peta buffer jarak dari CBD
Tabel III.1 Variasi data buffer CBD
No Variasi Skor Normalisasi Jumlah lokasiData penambangan
1 Jarak > 30 km 1 0,03571 42 25 km < jarak ≤ 30 km 2 0,07143 43 20 km < jarak ≤ 25 km 3 0,10714 124 15 km < jarak ≤ 20 km 4 0,14286 335 10 km < jarak ≤ 15 km 5 0,17857 246 5 km < jarak ≤ 10 km 6 0,21429 07 0 km < jarak ≤ 5 km 7 0,25000 0
1.00000 77
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/