digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. menyusun kuesioner...

83

Upload: others

Post on 27-Dec-2019

57 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji
Page 2: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji
Page 3: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji
Page 4: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

VISI MISI PRODI DIPLOMA III KESEHATAN LINGKUNGAN

A. VISI

“Menjadikan Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan Sebagai Rujukan

yang menghasilkan tenaga ahli madya memiliki moralitas dan integritas dengan

keunggulan kompetitif bidang Sanitasi Perkotaan tahun 2025”

B. MISI

1. Melaksanakan integrasi Tridharma Perguruan Tinggi untuk mendukung

pengembangan pengetahuan, moralitas, integritas dan kompetensi yang unggul

serta kompetitif bidang Sanitasi Perkotaan.

Melaksanakan tata kelola organsiasi dan sumber daya manusia yang baik,

bersih, akuntabel, transparan dan terukur.

Mengembangkan kerja sama dalam bidang penelitian, pengabdian kepada

masyarakat dan pengelolaan pendidikan.

2.

3.

Page 5: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

LEMBAR PENGESAHAN

Modul Praktikum dengan judul :

MODUL METODOLOGI PENELITIAN SERI 3

Disusun Oleh : 1. .

Nur Haidah, SKM, M.Kes

Telah disusun berdasarkan Rencana Pembelajaran Studi (RPS) dan Kurikulum Pendidikan Tinggi Prodi Diploma III Kesehatan Lingkungan Surabaya yang dapat digunakan sebagai pedoman praktikum mahasiswa.

Surabaya, September 2019

Ketua Program Studi Diploma III Kesehatan Lingkungan

Surabaya

Dosen PJMK

Nur Haidah, SKM, M.Kes NIP. 197202081996022001

Nur Haidah, SKM, M.Kes NIP. 197202081996022001

Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Surabaya

Ferry Kriswandana, SST, MT NIP. 19700711194031003

Page 6: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI

Berdasarkan Kurikulum Pendidikan Tinggi Prodi Diploma III Kesehatan

Lingkungan Surabaya tahun 2014, capaian pembelajaran lulusan meliputi sikap,

kemampuan kerja, penguasaan ilmu, hak dan kewajiban. Setelah melakukan praktikum,

mahasiswa diharapkan mampu mencapai kompetensi sebagai berikut:

1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara.

2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi

3. Memahami uji validitas dan reliabilitas suatu instrumen.

4. Menyusun laporan tugas akhir sesuai dengan pedoman

5. Menyusun abstrak tugas akhir dengan benar sesuai dengan pedoman

6. Menyusun daftar pustaka tugas akhir dengan benar sesuai pedoman

7. Menyusun beberapa ilustrasi tugas akhir dengan benar sesuai pedoman

8. Menyusun judul penelitian dengan baik

Page 7: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

petunjuk sehingga kami bisa menyelesaikan “Modul Mata Kuliah Metodologi

Penelitian Seri 3” dengan memperhatikan Rencana Pembelajaran Studi (RPS) dan

Kurikulum Pendidikan Tinggi Prodi Diploma III Kesehatan Lingkungan Surabaya. Modul

praktiku ini disusun sebagai pedoman praktikum bagi mahasiswa baik itu di

laboratorium, workshop, maupun di lapangan.

Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan atas dukungannya sehingga modul praktikum

ini dapat terselesaikan

Ketua Prodi Diploma III Kesehatan Lingkungan Surabaya atas dukungan dan

fasilitasinyanya sehingga modul praktikum ini dapat terselesaikan

Tim mengajar mata kuliah Metodologi Penelitian atas kontribusinya dalam menyelesaikan modul

pratikum ini.

2.

3.

Kami menyadari dalam penyusunan modul praktikum ini masih terdapat

kekurangan, oleh sebab itu kami mengharapkan masukan/saran untuk perbaikan di

masa yang akan datang. Akhirnya kepada semua pihak juga kami sampaikan terima

kasih atas segala masukan dan saran yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu,

semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan dan perlindungan.

Surabaya, September 2019

Tim Penyusun

Page 8: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

DAFTAR ISI

MODUL 4

Penyusunan Instrumen Penelitian

Pendahuluan -------------------------------------------------------------------------------------------- 1

Topik 1 Menyusun Kuesioner dan Panduan Wawancara --------------------------------------- 3

Topik 2 Menyusun Panduan Observasi ------------------------------------------------------------ 20

Topik 3 Validitas dan Reabilitas Instrumen -------------------------------------------------------- 28

Daftar Pustaka Modul 4 ------------------------------------------------------------------------------- 39

MODUL 5

Teknik Penulisan Laporan

Pendahuluan -------------------------------------------------------------------------------------------- 41

Topik 1 Sistematika Penuisan ------------------------------------------------------------------------ 43

Topik 2 Tata Cara Penulisan Abstrak ---------------------------------------------------------------- 51

Topik 3 Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka ------------------------------------------------------- 56

Topik 4 Tata Cara Penulisan Ilustrasi dan Judul Penelitian ------------------------------------ 63

Daftar Pustaka Modul 5 ------------------------------------------------------------------------------- 74

Page 9: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

1

MODUL 4 PENYUSUNAN INSTRUMEN PENELITIAN

Nurhaidah, SKM, M.Kes

Pendahuluan

ebelum membahas Bab 4 ini, Anda diharapkan telah mempelajari modul Metodologi

Penelitian bab V Instrumen Pengumpulan Data. Anda mungkin juga sudah berlatih

membuat instrument ketika mengikuti mata kuliah tersebut.

Salah satu langkah dalam melaksanakan penelitian adalah mengumpulkan data

yang tepat. Data yang tepat tentu harus dikumpulkan melalui instrumen pengumpul

data yang tepat pula. Untuk itulah, sangat penting bagi anda untuk mampu menentukan

instrument yang tepat untuk masalah yang akan Anda teliti.

Melalui bab 4 ini kita akan mempelajari bagaimana menyusun instrumen

penelitian, namun sebelumnya Anda diharapkan telah mempelajari bab 1 sampai

dengan bab 3, terutama pada bab 3 metode penelitian topik 4 tentang metode

pengumpulan data. Metode pengumpulan data membahas bagaimana cara

pengumpulkan data penelitian sedangkan bab 4 ini membahas tentang bagaimana

menyusun instrumen atau alat pengumpul datanya. Kita akan mempelajari cara

pengembangan intrumen penelitian yang paling sering digunakan dalam penelitian

kesehatan yaitu kuesioner, panduan/ pedoman wawancara dan lembar/ pedoman

observasi.

Bab 4 ini terdiri dari 3 topik, topik 1 membahas tentang bagaimana menyusun

kuesioner dan lembar wawancara. Kuesioner maupun pedoman wawancara merupakan

alat pengumpul data yang paling sering digunakan dalam penelitian survey. Topik 2

membahas bagaimana menyusun panduan/ pedoman observasi. Pedoman observasi

merupakan alat pengumpul data pada penelitian observasi atau pengamatan.

Sedangkan topik 3 membahas tentang kualitas instrumen yaitu bagaimana cara

mengukurnya melalui pengukuran validitas dan reliabilitas instrumen.

Setelah menyelesaian bab 4 ini, Anda diharapkan dapat menyusun suatu

instrument penelitian atau instrumen tugas akhir Anda. Secara khusus, setelah

menyelesaikan dan membahas bab ini, Anda diharapkan mampu:

S

Page 10: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

2

1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara.

2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi

3. Memahami uji validitas dan reliabilitas suatu instrumen.

Apabila Anda telah memahami kemampuan yang diharapkan, sekarang bacalah

uraian materi yang terdapat pada bab penyusunan instrumen penelitian ini, kerjakan

latihan-latihannya dan susunlah instrumen penelitian Anda sesuai topik masalah yang

telah Anda pilih. Kemudian bila diperlukan uji cobalah intrumen tersebut.

Page 11: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

3

Topik 1

Menyusun Kuesioner & Panduan Wawancara

Dalam pengumpulan data selalu diperlukan suatu alat yang disebut instrumen

pengumpul data. Intrumen ini tergantung pada metode pengumpulan data dan

tergantung tujuan penelitian serta jenis data yang akan dikumpulkan. .

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data dan informasi yang diinginkan/ dibutuhkan oleh peneliti. Instrumen biasanya

dipakai oleh peneliti untuk menanyakan atau mengamati responden sehingga diperoleh

data yang dibutuhkan. Instrumen penelitian antara lain dapat berbentuk kuesioner,

pedoman wawancara atau daftar isian, tergantung pada jenis penelitian yang akan

dilakukan.

Alat pengumpul data yang banyak digunakan dalam penelitian dengan metode

wawancara antara lain:

1. KUESIONER

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik dan

sudah menyediakan pilihan-pilihan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang

diajukan. Kuesioner lebih memungkinkan untuk mendapatkan data yang akurat dari

subjek yang diwawancarai. Kuesioner sebagai alat pengumpul data umumnya terdiri

dari serangkaian pertanyaan atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk

mengumpulkan informasi penelitian yang dikehendaki. Agar data yang diperoleh

akurat maka kuesioner harus dibuat berdasarkan hipotesis dan merupakan

penjabaran dari variabel-variabel yang akan diteliti. Suatu kuesioner dapat berfungsi

sebagai alat atau instrumen penelitian, maka harus mempunyai persyaratan, antara

lain: relevan dengan tujuan dan hipotesis penelitian, mudah ditanyakan, mudah

dijawab, dan data yang diperoleh mudah diolah.

A. Prinsip dasar penyusunan kuesioner

Pengembangan instrumen pengumpul data yang akan dibahas adalah

teknik penyusunan kuesioner. Dalam merancang kuesioner, harus

diperhitungkan kesulitan- kesulitan yang mungkin dihadapi responden. Kesulitan

Page 12: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

4

tersebut antara lain adalah menurut Imron dan Munif (2010) :

1. Responden tidak mengerti maksud pertanyaan, sehingga jawaban tidak

relevan.

2. Responden mengerti pertanyaan, tapi lupa jawabannya, misalnya “dalam 2

bulan terakhir siapa saja anggota keluarga yang sakit”

3. Responden sering tidak bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

bersifat pribadi, misalnya “jumlah pendapatan, status perkawinan”

4. Responden mengerti pertanyaan, tapi tidak mampu memberi jawaban,

misanya “apa tujuan ibu mengikuti program KB”

5. Responden mengerti pertanyaannya dan tahu jawabannya namun

pertanyaan tidak tepat diajukan kepada responden misalnya “mengapa

belum mempunyai anak”

Langkah-langkah praktis dalam menyusun kuesioner (Budiyanto dan

Prayoga,2005) adalah:

a. Tinjau kembali secara tuntas apakah hubungan masalah, tujuan, variabel

dan hipotesis sudah jelas

b. Formulasikan pertanyaan dengan baik dan benar

c. Tanyakan data yang hanya terkait dengan tujuan penelitian

d. Gunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan tingkat

kemampuan responden

e. Nyatakan pertanyaan dengan jelas dan spesifik

f. Nyatakan pertanyaan dengan jelas dan spesifik

g. Hindari pertanyaan yang panjang tapi kabur

h. Jangan apriori mengasumsikan bahwa responden mempunyai

informasi faktual tentang orang lain

i. Tetapkan terlebih dahulu apakah menggunakan pertanyaan terbuka atau

tertutup

j. Hindari kata-kata yang meragukan atau kata-kata yang tidak ada gunanya

k. Setiap butir pertanyaan hendaklah dinyatakan dengan ringkas

l. Hindari kata-kata yang bersifat emosional dan sentimental

m. Tanyakan terlebih dahulu yang lebih sederhana, kemudian secara bertahap

Page 13: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

5

lanjutkan pada pertanyaan yang kompleks.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kuesioner

(Notoadmodjo,2010):

1. Pertanyaan hendaknya jelas

Pertanyaan tidak terlalu luas, pertanyaan tidak terlalu panjang, pertanyaan

tidak boleh memimpin, tidak boleh memojokkan responden, menghindari

pertanyaan yang double negative

Perhatikan contoh berikut. Beri penilaian Anda terhadap rumusan

pertanyaan ini. Apa yang harus diperbaiki?

2. Pertanyaan menjamin responden untuk dengan mudah mengutarakan

jawaban sehingga pertanyaan tersebut dapat membantu ingatan responden,

dengan cara memberi alternatif jawaban, biasanya dibuat dalam bentuk

pertanyaan multiple choice atau pilihan ganda. Sehingga responden mudah

untuk menjawab.

Contoh

Dimanakah ibu melahirkan (terlalu luas karene ibu mungkin

melahirkan berkali-kali)

Sudah menjadi akseptor KB,kapan,mengapa ?(bisa dipecah menjadi

beberapa pertanyaan)

Contoh Alasan ibu menjadi akseptor Keluarga Berencana?

a. Kesejahteraan ibu dan anak

b. Ekonomi

c. Anak sudah banyaki

d. Tidak repot mengurus anak

e. Ingin berkarier

f. Lainnya………………………………

Contoh

Apakah pelaksanaan PSN baik untuk menurunkan kejadian penyakit

DBD?

Diperbaiki menjadi

Bagaimana pelaksanaan PSN dalam menurunkan kejadian penyakit

DBD?

Page 14: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

6

3. Pertanyaan hendaknya menghindari bias, biasanya responden tidak dapat

menyebutkan angka yang tepat atau sama persis dengan apa adanya,

misalnya penghasilan, sehingga jawaban dari pertanyaan diberi range

4. Pertanyaan dapat menyaring responden, sebelum masuk pada inti

pertanyaan terlebih dahulu dibuat pertanyaan untuk menjaring jawaban

rependen.

B. Unsur Unsur dalam Kusioner

Dalam penyusunan sebuah kuesioner ada empat aspek yang perlu diperhatikan

yaitu, jenis pertanyaan, bentuk pertanyaan, isi pertanyaan dan urutan pertanyaan.

1. Jenis Jenis Pertanyaan

a) Pertanyaan tentang fakta

Biasanya pertanyaan tentang fakta menanyakan tentang fakta diri pribadi

atau identitas diri responden, misalnya nama, umur, jenis kelamin, latar

belakang pendidikan, status perkawinan, agama, pekerjaan dan lain-lain.

Contoh Berapa penghasilan bapak dalam sebulan?

a. < 500 ribu

b. 500 ribu-1 juta

c. 1 juta- 2 juta

d. >2 juta

Contoh Apakah ibu pernah mendapat informasi tentang penyakit Chikungunya?

a. Ya b. Tidak

Bila ya dari mana informasinya? a. Tenaga puskesmas b. Koran c. Tv d. Lainnya……………………..

Page 15: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

7

b) Pertanyaan tentang opini dan sikap

Pertanyaan tentang opini dan sikap berhubungan dengan perasaan,

keyakinan, gagasan, kecenderungan dan nilai dari isu yang diteliti. Opini

umumnya menggambarkan sikap yang tidak terbaca atau tidak terlihat dari

perilaku sehari-hari.

c) Pertanyaan tentang informasi, untuk mengetahui seberapa dalam

pengetahuan reponden tentang sesuatu hal, misalnya berapa banyak yang

ia ketahui, dari mana sumbernya dan kapan pertamakali ia mengetahuinya.

d) Pertanyaan tentang keterampilan melakukan sesuatu, responden diminta

untuk memaparkan perilakunya sendiri atau dalam hubungannya dengan

orang lain. Apa yang lakukan mencerminkan apa yang ia pikirkan.

2. Bentuk pertanyaan

Bentuk pertanyaan dalam kuesioner dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu

pertanyaan terbuka atau tidak terstruktur dan pertanyaan tertutup atau

terstruktur.

a) Bentuk pertanyaan tertutup/ Close Ended/ terstruktur

Pertanyaan ini dirancang untuk menjaring jawaban yang telah disediakan

pilihannya. Pertanyaan seperti ini, responden diminta untuk memilih hanya

Contoh a) Nama :

b) Umur :

c) Jenis kelamin:

Contoh Bagaimana pendapat Anda tentang pemberantasan sarang Nyamuk di lingkungan?

Contoh Apa yang Anda ketahui tentang penularan penyakit Kusta?

Contoh Berapa kali dalam seminggu Anda menguras bak tempat penampunan air di rumah.

Page 16: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

8

satu jawaban atau boleh lebih dari satu jawaban. Ada beberapa bentuk

pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan dua pilihan, pertanyaan pilihan

ganda, pertanyaan ceklist, pertanyaan rangking dan pertanyaan berskala.

1) Pertanyaan dua pilihan (Bentuk dua alternatif)

Jawaban hanya terdiri dari dua alternatif yang harus dipilih salah satu

di antaranya.

2) Pertanyaan pilihan ganda

Bentuk pertanyaan- pertanyaan seperti ini biasanya diikuti oleh

beberapa alternatif jawaban, responden memilih jawaban sesuai

dengan dengan pendapatnya, yang menurut dia benar. Bentuk

pertanyaan ini gunakan bila sudah banyak informasi yang diperoleh

sebelumnya. Pilihan jawaban harus tuntas artinya dapat menampung

semua kemungkinan jawaban.

3) Petanyaan ceklist

Bentuk pertanyaan ceklist hampir sama dengan pertanyaan pilihan

ganda, hanya saja pada pertanyaan ceklist responden diperbolehkan

memilih lebih dari satu jawaban.

Contoh Bagaimana cara pencegahan Demam Berdarah? Anda diperbolehkan memilih lebih dari satu jawaban. ( ) Membersihkan tempat penampungan nyamuk ( ) Membersihkan selokan atau genangan air ( ) Memelihara ikan ( ) Menyemprot obat anti nyamuk ( ) Menutup tempat penampungan air ( ) Memakai kelambu

Contoh 1. Apakah ada pelayanan kesehatan di daerah setempat?

Jawaban: 1. Ya 2. Tidak

2. Apakah Anda melakukan pemeriksaan kesehatan selama 6 bulan terakhir?

Jawaban: 1. Ya 2. Tidak

Contoh Pilihlah jawaban yang paling benar. Media penularan penyakit tuberculosis adalah

a. Melalui udara

b. Melalui air

c. Melalui tanah

d. Melalui makanan

Page 17: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

9

4) Pertanyaan rangking (Rangking Question)

Pada pertanyaan rangking, responden diminta untuk memberikan

nomor urut pada pilihan jawaban yang disediakan. Jadi reponden

diminta untuk mengurutkan jawaban-jawaban yang tersedia sesuai

dengan pendapatnya.

5) Pertanyaan skala

Salah satu pertanyaan yang juga umum dipakai adalah pertanyaan

yang mengandung jawaban berskala, yaitu jawaban yang disusun

menurut gradasi atau tingkatan. Responden diminta untuk

menyatakan persetujuannya atau penolakannya terhadap pilihan yang

telah disediakan. Pertanyaan seperti ini bias dibuat dalam bentuk

tabel.

b) Pertanyaan terbuka/ Open ended/tidak terstruktur

1) Free response questions

Pertanyaan ini memberikan kebebasan bagi responden untuk menjawab

dan mengungkapkan pendapatnya tentang sesuatu yang dipertanyakan.

Pada umumnya jenis pertanyaan ini digunakan untuk memperoleh

Contoh Menurut Saudara, kebutuhan apakah yang paling diutamakan? (urutkan sesuai urutan kepentingannya) ( ) Pendidikan ( ) Perumahan ( ) Kesehatan ( ) Pekerjaan ( ) Hiburan

Contoh Barang-barang dan kaleng bekas keberadaannya sudah sangat mengganggu keindahan lingkungan dan menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, mengubur barang tersebut adalah sulusinay. Bangaimana dengan Anda? 1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju 3. Setuju 4. Sangat setuju

Page 18: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

10

jawaban mengenai pendapat atau motif tertentu dari responden.

2) Directed response questions

Seperti pertanyaan Free response questions, kebebasan bagi responden

untuk menjawab dan mengungkapkan pendapatnya akan tetapi sudah

sedikit diarahkan.

c) Pertanyaan semi terbuka (gabungan pertanyaan tertutup dan terbuka)

Bentuk pertanyaan ini biasanya diikuti dengan sejumlah alternatif jawaban

tapi juga diberikan kemungkinan pada responden untum memberikan

jawaban sesuai dengan pendapatnya.

3. Isi pertanyaan

Isi pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan tujuan penelitian. Sejauh mana

dan sedalam mana suatu pertanyaan tergantung informasi yang ingin kita gali

dari suatu penelitian. Sedang banyaknya pertanyaan tergantung luasnya

penelitian.

Contoh Bagaimana pendapat ibu tentang perilaku Buang Air besar Sembarangan? Dari pertanyaan tersebut, responden diberi kebebasan menjawab sesuai pendapatnya.

Contoh Bagaiman perasaan ibu jika membuang kotoran (buang air besar sembarangan) di sungai? Atau Bagaimana perasaan ibu setelah mempunyai jamban keluarga di rumah?

Seorang peneliti ingin mengetahui tingkat penegetahuan responden tentang penyakit Demam Berdarah, maka isi pertanyaan dalam kuesioner mengenai penyebab penyakit DBD, vektor, gajala penyakit, cara penularan, cara pencegahan dll.

Page 19: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

11

4. Urutan Pertanyaan

Sebaiknya urutan pertanyaan ada empat yaitu pengantar, pertanyaan

pemanasan, pertanyaan demografi dan pertanyaan pokok. Namun sebelum

masuk ke pertanyaan sebaiknya didahului dengan lembar persetujuan dari

responden untuk kesediaan untuk mengisi kuesioner atau kesediaan untuk

diwawancarai. Lembar ini disebut “inform concent” atau lembar persetujuan

sebagai responden. Apabila responden setuju maka dilanjutkan dengan

pengisian kuesioner atau wawancara dilanjutkan.

a. Pengantar

Pada lembar pengantar ini dimulai dengan menulis judul penelitian

kemudian menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian tersebut,

kemudian dicantukan identitas responden.

b. Pertanyaan pemanasan

Pertanyaan pemanasan adalah pertanyaan mengenai latar belakang

respenden misalnya berapa lama bertempat tinggal dirumah ini, apakah

pernah merenovasi rumah dll.

c. Pertanyaan demografi

Pertanyaan demografi adalah pertanyaan yang berhubungan dengan

karakteristik responden misalnya umur, agama, pendidikan dll.

d. Pertanyaan pokok

Pertanyaan pokok adalah pertanyaan inti, semua pertanyaan yang digali

untuk mencapai tujuan dengana mengukur variabel akan dicantumkan

dalam pertanyaan pokok ini. Selanjutnya kuesioner ditutup dengan ucapan

terima kasih.

Page 20: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

12

CONTOH KUESIONER

Hubungan Sanitasi Lingkungan Perumahan Dan Perilaku

Masyarakat Dengan Kejadian Filariasis Di Kecamatan Rongtengah Kabupaten Sampang Tahun 2015

Kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh data dana informasi mengenai hubungan sanitasi perumahan dan perilku masyarakat dengan kejadian Filariasis di kecamatan rongtengah Kebupaten Sampang tahun 2015.Hasil dari penelitian ini akan dipergunakan sebagai saran-saran untuk pemerintah kabupaten Sampang dalam meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya pemberantasan penyakit Filariasis.

No Responden : Tanggal Wawancara :

I. Indentitas Responden

a. Nama Responden :.................................

b. Jenis Kelamin

:1.Pria 2.Wanita

c. Umur

:............................

d. Alamat :...............................

e. Jumlah Anggota Keluarga

:.....................................

II. Sosial Ekonomi

a. Pendidikan Tertinggi

1. Tidak Sekolah

2. Tamat SD

3. Tamat SLTP

4. Tamat SLTA

5. Tamat PT

b. Penghasilan perbulan:.......................................

Page 21: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

13

III. PENGETAHUAN

Lingkari jawaban yang saudara/i anggap benar pada pertanyaan dibawah ini 1. Apakah saudara/i tahu atau pernah mendengar tentang filariasis?

a. ya b .tidak

2. Dapatkah saudara/i menyebutkan gejala-gejala filariasis?

a. ya b.tidak

1) Pembesaran pada kaki

2) pembesaran pada tangan

3) pembesaran pada payudara

4) pembesaran pada alat kelamin pria

5) Timbul benjolan dan terasa nyeri di lipatan paha

6) Teraba garis seperti urat menuju ke arah ujung kaki

3. Menurut saudara apakah penyakit Filariasis menular?

a. Ya b. Tidak

bila ya, melalui...................................................

4. Apakah saudara/i tahu penyebab/penularan penyakit Filariasis?

a. Ya b. Tidak

5. dan seterusnya…………………………… B.SIKAP

No Sikap Responden Tidak Setuju

Setuju Keterangan

1. Filariasis dicegah dengan pemberantasan sarang nyamuk

2. Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) adalah tugas/tanggung jawab pemerintah

3. Kegiatan PSN perlu didukung oleh masyarakat

4. Dan seterusnya……………

IV. TINDAKAN

Lingkarilah jawaban yang saudara/i anggap benar pada pertanyaan dibawah ini 1. Apakah responden mempunyai kebiasaan keluar rumah pada malam hari

dan beraktivitas diluar rumah antara jam 18.00-22.00 ?

a. Ya b. Tidak

Page 22: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

14

2. Apakah responden menggunakan obat nyamuk sewaktu tidur ?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah responden menggunakan kelambu saat tidur ?

a. Ya b. Tidak

4. Dan seterusnya…………………………

Sumber : https://kuesionerpenelitian.wordpress.com/2013/08/27/kuesioner-

hubungan-pengetahuan-dan-sikap-masyarakat-dengan-pencegahan-penyakit-

filariasis-kode116/

CONTOH KUESIONER

GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT TENTANG 3M (MENGUBUR BARANG BEKAS, MENUTUP DAN MENGURAS TEMPAT PENAMPUNGAN AIR) DALAM UPAYA

PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE Karakteristik Responden :

a. No. Responden : ……………………………………………………………..

b. Nama :……………………………………………………………..

c. Umur :……………………………………………………………

d. Jenis Kelamin :……………………………………………………………

dan seterusnya ……………

PETUNJUK PENGISIAN Pada kesempatan ini saya ingin meminta saudara/i untuk mengisi kuesioner ini sesuai dengan petunjuk pengisian, yaitu:

1. Isilah identitas diatas dengan jelas

2. Bacalah setiap pertanyaan dengan cermat dan teliti

3. Berilah jawaban pada setiap pertanyaan dengan memberikan tanda silang (X)

pada jawaban yang dianggap paling benar dan sesuai.

4. Jika telah selesai memberikan jawaban pada setiap pertanyaan, periksalah

kembali jangan sampai ada pertanyaan yang terlewatkan.

Alat Ukur Pengetahuan 1. Tahukah anda definisi 3M ?

a. Mengubur barang bekas, Membakar sampah, Menanam pohon

b. Mengubur Barang Bekas, Menutup dan Menguras Tempat Penampungan

Air

c. Menguras bak mandi, Membakar sampah, Memandikan hewan

peliharaan

d. Menguras bak mandi, Membersihkan parit, Membiarkan sampah

berserakan

2. Menurut anda apa manfaat dilakukan 3M itu ?

a. Agar menjadi contoh yang baik bagi anggota keluarga lain

b. Untuk mendapat pujian dari masyarakat sekitar dan pejabat daerah

Page 23: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

15

c. Untuk membasmi jentik-jentik nyamuk sumber penularan Demam

Berdarah Dengue

d. Agar lingkungan bersih

dan seterusnya …………… Alat Ukur Sikap Pertanyaan Setuju Tidak setuju 1. Saya akan mengubur barang-barang dan kaleng bekas jika keberadaannya sudah

sangat mengganggu keindahan lingkungan saya

a. Setuju b.Tidak setuju 2. Menutup dan menguras tempat penampungan air merupakan salah satu cara

mencegah penyebaran DBD a. Setuju b.Tidak setuju

dan seterusnya …………… Alat Ukur Tindakan

1. Apakah dalam 3 bulan terakhir ini anda pernah melakukan bimbingan kepada

keluarga tentang cara membersihkan rumah dan pekarangan dengan cara 3M?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah dalam 3 bulan terakhir ini, anda dan keluarga melakukan kerja bakti

bersama warga lain untuk membersihkan lingkungan dari air yang tergenang

walaupun tidak mendapat anjuran dari petugas desa?

a. Ya b.Tidak

dan seterusnya ……………

Sumber : https://kuesionerpenelitian.wordpress.com/2016/01/27/kuesioner-gambaran-perilaku-masyarakat-tentang-3m-mengubur-barang-bekas-menutup-dan-menguras-tempat-penampungan-air-dalam-upaya-pencegahan-penyakit-dbd-kode300/ Setelah Anda mencermati contoh kuesioner tersebut diatas selanjutnya sususnlah

pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang utuh sesuai dengan topik penelittian

anda.

II. PANDUAN WAWANCARA

Pedoman/panduan wawancara adalah suatu daftar yang berisi

pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan dalam kegiatan wawancara, yang

membutuhkan jawaban sesuai dengan persepsi, pengetahuan, pendapat dan

pengalaman dari subjek terhadap pertanyaan tersebut. Wawancara dapat

digunakan secara independen dalam suatu penelitian kualitatif, tetapi dapat juga

Page 24: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

16

digunakan bersama-sama dengan kuesioner. Fungsi pedoman wawancara dalah

memebrikan tutunan dalam mengkomunikasikan secara langsung pertanyaan-

pertanyaan terhadap responden yang akan kita wawancarai. Bentuk pertanyaan

dalam pedoman wawancara sama dengan dalam penyusunan kuesioner. Alat

pengumpul data yang di sebut” Kuesioner” menurut Notoatmodjo (2010). Biasanya

dipakai dalam wawancara sebagai pedoman wawancara terstrktur dan angket

terstruktur. Kuesioner disini diartikan sebagi daftar pertanyaan yang sudah disusun

dengan baik, dimana responden (dalam hal angket) dan interview (dalam hal

wawancara) tinggal memberi jawaban atau dengan memberikan tanda tanda

tertentu.

Menurut Notoadmodjo (2010), wawancara dapat dibedakan wawancara

terstruktur, semi terstruktur dan wawancara tidak terstuktur. Pada wawancara

terstruktur peneliti telah menyiapkan lembar wawanacara berupa kuesioner, dan

peneliti bertanya sesuai yang ada dalam lembar wawancara. Tidak dapat

dikembangkan dengan pertanyaan yang lain.

Wawancara semi terstuktur, pedoman wawancara biasanya terdiri dari

seperangkat pertanyaan yang kemudian diperdalam dengan pertanyaan yang

setrengah terbuka. Sama dengan pertanyaaan semi terbuka.

Wawancara tidak terstuktur, pertanya tidak dibuatkan lembar wawancara

yang detail hanya secara garis beasarnya saja. Pewawancara lebih mengembangkan

pertanyaan dari jawaban-jawaban dari responden.

Latihan

Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah

Latihan berikut!

1) Anda akan meneliti tentang perilaku hidu bersih dan sehat anak sekolah dasar

melalui wawancara. Susunlah satu contoh pertanyaan tertutup.

2) Anda akan meneliti tentang perilaku hidu bersih dan sehat anak sekolah dasar

melalui wawancara. Susunlah salah satu contoh pertanyaan terbuka.

3) Hal-hal apa yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun pertanyaan tersbeut

diatas

Page 25: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

17

Ringkasan

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data dan informasi yang diinginkan/ dibutuhkan oleh peneliti. Instrumen biasanya

dipakai oleh peneliti untuk menanyakan atau mengamati responden sehingga diperoleh

data yang dibutuhkan. Instrumen penelitian antara lain dapat berbentuk kuesioner,

pedoman wawancara atau daftar isian, tergantung pada jenis penelitian yang akan

dilakukan.

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik dan sudah

menyediakan jawaban-jawaban pilihan-pilihan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan

yang diajukan. Kuesioner lebih memungkinkan untuk mendapatkan data yang akurat

dari subjek yang diwawancarai. Alat pengumpul data yang di sebut “Kuesioner” biasanya

dipakai dalam wawancara sebagai pedoman wawancara terstrktur dan angket

terstruktur. Kuesioner disini diartikan sebagi daftar pertanyaan yang sudah disusun

dengan baik, dimana responden (dalam hal angket) dan interview (dalam hal

wawancara) tinggal memberi jawaban atau dengan memberikan tanda- tanda tertentu

Bentuk pertanyaan dalam kuesioner dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu

pertanyaan terbuka atau tidak terstruktur dan pertanyaan tertutup atau terstruktur.

a. Bentuk pertanyaan tertutup/ Close Ended/ terstruktur

b. Pertanyaan terbuka/ Open ended/ tidak terstruktur

c. Pertanyaan semi terbuka (gabungan pertanyaan tertutup dan terbuka)

Sebaiknya urutan pertanyaan ada empat yaitu pengantar, pertanyaan

pemanasan, pertanyaan demografi dan pertanyaan pokok.

Tes 1

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1. Kuesioner dapat berfungsi sebagai alat atau intrumen penelitian, maka harus

mempunyai persyaratan berikut, kecuali…

a. relevan dengan tujuan dan hipotesis penelitian,

b. mudah ditanyakan

c. mudah dijawab

Page 26: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

18

d. data yang diperoleh sulit diolah.

2. Berikut ini adalah macam bacam bentuk pertanyaan kecuali

a. Pertanyaan tertutup

b. Pertanyaan mudah

c. Pertanyaan terbuka

d. Pertanyaan semi terbuka

3. Dalam mendisain kuesioner hendaknya mempertimbangkan pertanyaan yang dibuat

harus…

a. Pertanyaan tidak membantu ingatan responden

b. Pertanyaan hendaknya tidak jelas dan singkat

c. Pertanyaan hendaknya menghindari bias

d. Pertanyaan hendaknya tidak memotivasi respenden.

4. Pertanyann berikut yang memmerlukan dua alternatif jawaban adalah

a. Bagaimana pendapat ibu tentang perilaku buang air besar sembarangan?

b. Apakah saudara sudah berkeluarga?

c. Berapa umur saudara?

d. Sikap saudara dalam pemberantasan nyamuk?

5. Komponen pertama dalam kuesioner adalah

a. Pengantar

b. Pertanyaan pemanasan

c. Pertanyaan demografi

d. Pertanyaan pokok

6. Bentuk pertanyaan yang baik diantara berikut adalah …

a. Apakah anda tidak senang tidur disiang hari?

b. Bersediakah Anda untuk tidak sering melakukan kegiatan membuang sampah di

sembarang tempat?

c. Jika diambil secara rata, berapa kali dalm setahun Anda melakukan pemeriksaan

kesehatan di pelayanan kesehatan.

d. Dimanakah anda membeli kebutuhan bahan pokok dan berapa harganya?

7. Manakah di antara contoh pertanyaan berikut yang merupakan pertanyaan ganda?

a. Apakah Anda tahu cara penularan penyakit tuberculosis paru?

b. Di mana dan kapan Anda terakhir melakukan pemeriksaan kesehatan.

Page 27: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

19

c. Bagaimana pendapat anda tentang pemberantasan sarang nyamuk secara rutin?

d. Berapa jumlah anggota keluarga Anda?

8. Pertanyaan demografi responden misalnya tentang …

a. Umur

b. Pengetahuan

c. Sikap

d. Tindakan

Page 28: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

20

Topik 2

Menyusun Panduan Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan cara

melakukan pengamatan atau penginderaan langsung terhadap suatu benda terhadap

suatu benda, kondisi, situasi, proses atau perilaku. Misalnya karakteristik seseorang

apakah berkumis atau tidak, berjenggot atau tidak, mancung atau tidak, tingginya sekitar

160 cm ke atas, mulutnya lebar atau tidak, kulitnya hitam atau putih, kesemuanya data

tersebut bisa diperoleh melalui observasi. Demikian juga dengan sosok rumah

penduduk, luas ruangan, keadaan ventilasi, jenis lantai ruangan, keadaan penerangan

ruangan, kelembaban, kesemuanya dapat diperoleh dan dikumpulkan datanya melalui

metode observasi. Sumber datanya adalah suatu ruangan tertentu dan alat pengumpul

datanya disebut panduan observasi atau lembar observasi. Jika yang ingin diobservasi

adalah proses belajar mengajar di kelas, sumber datanya adalah kegiatan belajar

mengajar di kelas. Jadi sumber datanya menunjuk pada benda apa, kondisi apa, situasi

apa, proses apa, aktifitas apa dan perilaku apa dan siapa.

Menyusun pedoman atau panduan observasi sama saja halnya dengan alat

pengumpul data lainnya seperti panduan wawancara atau kuesioner. Penyusunan item-

item yang akan diobservasi disesuaikan dengan tujuan penelitian yang dijabarkan dalam

variabel penelitian yang akan diukur. Misalnya penelitian tentang kondisi rumah, salah

satu item penilaian adalah jenis atap rumah, lalu dibuat jenis kategori atau rumah

seperti genting, seng, asbes, sirap bambu, sirap kayu, dll dan pengamat (obsever)

memberikan tanda cek (v) disuatu kategori “atap rumah” untuk setiap rumah yang

diamati.

Bentuk - bentuk panduan observasi menurut Notoatmodjo (2010) antara lain:

1. Check List

Adalah suatu daftar untuk mengecek ciri atau identitas lainnya dari sasaran

pengamatan. Pengamat tinggal memberikan tanda check (v) pada daftar tersebut

yang menunjukkan adanya gejala atu ciri dari sasaran pengamatan.

Page 29: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

21

Contoh

Jenis ikan

Uji organoleptic

Rasa Tekstur Warna Bau

Bawal V V V

Bandeng V V V

Tuna V V

2. Skala Penilaian (Rating scale)

Panduan observasi bentuk ini berupa daftar yang berisikan ciri- ciri dari objek yang

diobservasi yang dicatat secara bertingkat atau diberikan penilaian yang mempunyai

rentang. Skala penilaian ini ada bermacam-macam bentuk antara lain:

a. Bentuk kuantitas yang menggunakan score atau rangking

Pengamat atau penilaian tinggal memberikan score sesuai dengan pendapatnya.

Contoh Rating Scale secara kuantitatif adalah:

Gejala Skor

1 2 3 4 5

Ketelitian X

Kerapian X

Ketangkasan X

b. Rating scale dalam bentuk deskripsi

Pangamat memberikan ceklist pada angka sesuai dengan pendapatnya.

Contoh Rating Scale secara deskripsi

Contoh: Penilaian terhadap ketelitian:

Ketelitian : 1 2 3 4 5

5 = Semua hitungan tidak pernah terdapat kesalahan

4 = Sangat jarang hitungan terdapat kesalahan

3 = Kadang-kadang hitungan terdapat kesalahan

2 = Sering hitungan terdapat kesalahan

1 = Selalu ditemukan kesalahan menghitung

c. Rating scale dalam bentuk grafis

Pengamat memberikan cek pada skala telah tersusun.

Contoh Rating Scale dalam bentuk grafis

Contoh: Bekerja Mandiri (Independency)

Page 30: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

22

( ) ( ) ( ) ( ) ( )

Selalu minta petunjuk

Biasanya minta petunjuk

Dalam hal tertentu perlu petunjuk

Sewaktu-waktu perlua pengawasan

Bekerja Baik bila dibiarkan sendiri

3. Daftar Riwayat Kelakuan (Anecdotal Record)

Adalah catatan yang dibuat oleh peneliti tentang kejadian, peristiwa penting atau

tingkah laku seseorang (observer). Dalam dunia pendidikan, daftar riwayat kelakuan

ini merupakan suatu teknik yang dapat digunakan untuk merekam suatu peristiwa

yang unik yang berhubungan dengan perilaku pelajar.

Contoh dalam bidang kesehatan seorang peneliti ingin mengamati keteraturan

minum obat,waktu minum,rutin atau tidak dll, pengamatan ini bias dilakukan oleh

pengawas minum obat (PMO)

4. Format/ panduan observasi yang standar

Panduan/ format observasi standar sangat beragam dan telah banyak digunakan

oleh peneliti-peneliti. Dalam penelitian kesehatan lingkungan, kadang- kadang

menggunakan panduan observasi yang sudah terstandar misalnya dalam obervasi

rumah sehat, standar format observasi dan penilaiannya sudah dari Kementerian

Kesehatan. Keuntungan memakai panduan yang sudah standar adalah: 1) umumnya

sudah dalam taraf hampir sempurna karena validitas dan reliabilitasnya sudah

terjamain, 2) menggunakan lembar obsevasi yang standar dapat menghemat waktu,

dibandingkan jika harus menyusun lagi, 3) Karena sudah sering digunakan oleh

peneliti lain sehingga dapat dibandingkan hasilnya. Kekurangannya adalah kadang

instrumen ini tidak dapat mengakomodasi variabel lain yang Anda teliti

(Andriyani,2016)

5. Alat-alat elektronik

Kadang-kadang sangatlah sulit mengumpulkan data tentang suatu keadaan kritis

yang sedang berlangsung. Begitupula jika beberapa kejadian terjadi secara

bersamaan maka Anda tentu akan sulit untuk mencatat seluruh data observasi yang

diperlukan. Dalam pengamatan Anda mungkin tidak berkesempatan untuk

menemui ulang kejadian tersebut. Begitupula jika Anda ingin merekam kejadian di

lingkungan responden atau objek penelitian lainnya. Sehingga pengguna alat-alat

elektonik seperti alat perekam, alat fotografis, film, tape recorder, kamera dan

sebagainya sangat diperlukan.

Page 31: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

23

Contoh panduan observasi berupa checklist

CHECKLIST INSPEKSI K3

Nama instansi : Alamat instansi/Telepon : Sektor Industri : Tanggal Inspeksi : Nama Pimpinan instansi : Nama Perwakilan instansi:

No Uraian kegiatan insfeksi Ya Tidak Keterangan

1 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA UMUM

1.1 Tersedia gambar/poster K3 yang sesuai dan dipasang secara baik dan mudah dilihat

1.2 Terdapat tanda-tanda larangan sesuai dengan sifat bahaya yang ada?

1.3 Tenaga kerja dilengkapi dengan alat pelindung diri

1.4 Telah melakukan pembinaan dan latihan / training dalam bidang K3 kepada semua tenaga kerja

1.5 Penggunaan safety

2 KEAMANAN

2.1.Terdapat tanda atau penghalang yang menandai batasan-btasan area kerja dengan area umum

2.2.Terdapat tanda yang jelas untuk menunjukkan keamanan di tempat kerja

2.3.Tersedia lemari, loker atau laci yang aman bagi pegawai untuk menyimpan barangbarang pribadi dengan aman

2.4.Terpasang nomor telepon darurat dengan jelas pada per unit

3 LANTAI/JALAN

3.1Pintu masuk, pintu, tangga dan jalan lalu lalang bebas dari hambatan

3.3 Permukaan lantai dalam keadaan baik

4 Dan seterusnya…………………

Sumber :https://www.scribd.com/document/26828390/Checklist-Inspeksi-k3 by Budi waranto

Page 32: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

24

Contoh panduan observasi keadaan Sanitasi Dasar Rumah

FORMULIR OBSERVASI RUMAH NOMOR : NAMA PEMILIK / RESPONDEN : ALAMAT :

No. Variabel Sub Variabel yang Dinilai Bobot

Nilai Scor

e

Score

Max

1 Sarana Penyediaan Air Bersih

Sumber : a. PDAM b. SPT c. Sumur Gali d. Tidak ada Sarana

5 10 6 4 0

50

a. Sumber PDAM

1. Keadaan Pipa a. T

idak bocor, strategis dan terlindungi dari pencemaran

b. Memenuhi 2 syarat

c. Memenuhi < 1 syarat

d. Jika tidak memenuhi syarat

2. Aliran air a. L

ancar 24 jam / hari b. L

ancar 18 jam / hari c. L

ancar 12 jam / hari d. L

ancar < 12 jam / hari 3. K

ualitas Air secara Fisik a. B

ening, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna

b. Memenuhi 2-3 syarat

c. Memenuhi < 1 syarat

d. J

2

2

1

10

6 4 0

10 6 4 0

10 6 4 0

20

20

10

Page 33: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

25

ika tidak memenuhi syarat

b. Sumber SPT

1. Kontruksi lantai a. D

isemen 1x1 m, rapat air, tidak berlumut, tidak licin.

b. Memenuhi 2-3 syarat

c. Memenuhi < 1 syarat

d. Jika tidak memenuhi syarat

2. Jarak SPT dengan sumber pencemar a. >

10 meter b. <

10 meter 3. K

ualitas air secara fisik a. B

ening, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna

b. Memenuhi 2-3 syarat

c. Memenuhi < 1 syarat

d. Jika tidak memenuhi syarat

2

2

1

10

6 4 0

10 0

10

6 4 0

20

20

10

Jumlah

c. D

an

seterusnya……

………

Sumber, Monicarla, Karya Tulis Ilmiah tahun 2017

Latihan

Page 34: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

26

Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah

Latihan berikut!

1. Anda di minta untuk meneliti keadaan Sanitasi Tempat Tempat Umum di wilayah

Kerjanya, alat pengumpul data apa yang Anda butuhkan?

2. Salah satu sarana Tempat Tempat Umum adalah Pasar Tradisional, cobalah

kembangkan suatu ceklis observasi mengunakan bentuk pilihan jawaban ya dan

tidak?

Ringkasan

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan cara

melakukan pengamatan atau penginderaan langsung terhadap suatu benda

terhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses atau perilaku.

Menyusun pedoman atau panduan observasi sama saja halnya dengan

alat pengumpul data lainnya seperti panduan wawansara atau kuesioner.

Penyusunan item item yang akan diobservasi disesuaikan dengan tujuan penelitian

yang dijabarkan dalam variabel penelitian yang akan diukur.

Bentuk bentuk panduan observasi antara lain:Check List,Skala Penilaian (Rating scale), Daftar Riwayat Kelakuan (Anecdotal Record),Format observasi yang standar, Alat-alat elektronik

Tes 2

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1. Seorang guru ingin mengamati dan mencatat setiap kejadian penting selama proses

pembelajaran di kelas selama semester. Untuk itu paling tepat jika menggunakaa

lembar observasi…..

a. Catatan berkala

b. Anecdotal record

c. Check list

d. Rating scale

2. Seorang sanitarian ingin melakukan penlaian penerapan sanitasi di tempat-tempat

umum khususnya pasar tradisional, panduan observasi yang sesuai adalah

a. Check list

Page 35: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

27

b. Rating scale berbentuk kuantitatif

c. Rating scale berbentuk deskriptif

d. Rating scale berbentuk grafis

3. Kaset audio dan video diperlukan sebagai alat observasi dalam situasi-situasi seperti

tersebut di bawah ini. Yang salah adalah………….

a. Kejadian penting terjadi secara bersamaan

b. Pengamat dengan kualifikasi susuai,berhalangan hadir

c. Pengamati tidak berminat mengamati secara langsung

d. Untuk merekam kejadian penting di sekitar responden

4. Kerugian menggunakan format/panduan yang standar adalah

a. tidak mengakomodasi variabel yang mungkin diinginkan peneliti

b. validiatas dan relibilitas instrument tidak terjamin

c. panduan sulit diperoleh

d. temuan studi bisa berbeda dengan studi yang lain yang menggunakan instrument

yang sama

5. Jenis lembar observasi yang digunakan tergantung…….

a. Karakteristik pengamatan

b. Peneliti

c. Respnden

d. Pengumpul data

Page 36: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

28

Topik 3

Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Setelah kuesioner sebagai alat ukur atau alat pengumpul data selesai Anda susun,

belum berarti kuesioner tersebut dapat langsung digunakan untuk mengumpulkan data.

Jika Peneliti menggunakan kuesioner yang sudah terstandar, maka tidak perlu menguji

coba kuesioner tesebut. Namun apabila kita mengembangkan kuesioner sendiri, maka

perlu berusaha untuk mengetahui kualitas instrumen yang telah kita susun sebelum

digunakan. Untuk melihat apakah instrumen atau kuesioner yang kita susun dapat

manjaring informasi yang kita inginkan sesuai tujuan penelitian maka diperlukan

pengukuran kualitas instrument.

Kualitas instrumen penelitian dapat di ketahui dengan cara menghitung validitas

dan reliabilitas instrument yang didahului oleh uji coba instrument pada responden.

Responden yang digunakan untuk uji coba sebaiknya yang memiliki ciri-ciri responden

dari tempat dimana penalitian tersebut akan dilaksanakan. Agar diperoleh distribusi nilai

hasil pengukuran mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden untuk uij coba

paling sedikit 20 orang.

Untuk mengetahui kualitas intrumen dari hasil uji coba maka diperlukan uji

validitas dan uji realibilatas instrument yang akan dijelaskan berikut ini:

1. VALIDITAS INSTRUMEN

Validitas atau kesahihan adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauhmana alat

ukur itu benar-benar mampu mengukur apa yang diukur. Apabila seorang balita

beratnya 15 kg, maka timbangan anak tersebut harus juga menunjukkan 15 kg bukan

14,5 kg atau 15,5 kg, hal ini menunjukkan bahwa timbangan tersebut valid. Demikian

juga dengan kuesioner, untuk mengukur apakah kuesioner yang kita susun mampu

mengukur apa yang hendak kita ukur maka perlu dilakukan uji validitas.

Langkah-langkah Uji Validitas atau analisis Kesahihan Butir menurut Sutrisno (1991)

sebagai berikut:

a. Menghitung Skor Faktor dari Skor Butir

b. Menghitung Korelasi Momen Tangkar dengan Faktor

c. Menguji signifikasi hasil

d. Menggugurkan butir butir yang tidak sahih

Page 37: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

29

CONTOH ANALISIS KESAHIHAN BUTIR

Sebagai Contoh, penelitian tentang sikap responden terhadap pemberantasan sarang

nyamuk, kuesioner disusun dengan jumlah pertanyaan 10 butir soal, dengan jawaban

menurut skala Likert (1=sangat tidak setuju, 2=tidak setuju, 3=setuju, 4=sangat setuju)

dan di uji cobakan pada 10 responden. Hasil data sebagi berikut:

Tabel 1

Responden Butir Nomor (X) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Total skor (Y)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

3 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 1 4 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 1 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 1 1 3 2 2 2 1 2 4 3 3 4 4 2 4 4 4 2 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3

34 30 20 20 34 31 34 18 34 31

1. Menghitung Skor Faktor dari Skor Butir

Langkah 1 adalah menghitung skor faktor dari butir soal, lihat tabel 1

2. Menghitung Korelasi Product Moment/ Momen Tangkar

Langkah ke 2 adalah menghitung korelasi momen tangkar antar skor butir (X) dengan

skor faktor (Y). Rumus korelasi yang digunakan adalah

r xy =

N(ΣXY) – (ΣXΣY) ______ √(NΣX2 – (ΣX)2)(N ΣY2-( ΣY)2)

Page 38: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

30

Keterangan:

r xy = koefisien korelasi antara variabel x dan y

N = jumlah responden

X = jumlah skor tiap butir

Y = skor total seluruh butir

Dengan lambang sebagai berikut:

Perhitungan di bawah ini akan kita contohkan korelasi momen tangkar pada butir 1

(soal 1)

Tabel 2 korelasi butir 1 dengan skor total

Responden X Y X2 Y2 XY

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

3 4 2 2 4 3 4 2 4 3

34 30 20 20 34 31 34 18 34

31

9 16 4 4

16 9

16 4

16

9

1156 900 400 400

1156 961

1156 324

1156

961

102 120 40 40

136 93

136 36

136 93

31 286 103 8570 932

Hasil perhitungan korelasi memon tangkar (r xy) sebagai berikut:

r xy = = 0.875

Setelah di hitung korelasi product moment dari masing-masing butir (10 butir

pertanyaan) dengan skor total, hasil nya sebagai berikut: Pertanyaan 1 0,875 Pertanyaan 2 0,993 Pertanyaan 3 0,689 Pertanyaan 4 0,895 Pertanyaan 5 -0,306 Pertanyaan 6 0,728 Pertanyaan 7 0,896 Pertanyaan 8 0,894 Pertanyaan 9 0,939 Pertanyaan 10 0,494

10(932) – (31)(286) ___________ √(10)(103) – (31)2)(10(8570)-(286)2)

Page 39: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

31

3. Menguji signifikasi hasil

Langkah ke 3 adalah menguji signifikansi r xy. Untuk mengetahui apakah

nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan itu signifikan, maka perlu dilihat pada tabel

product moment, yang biasanya ada dalam buku-buku statistik. Untuk jumlah

responden 10 deangan alfa 5%, maka taraf signifikansinya adalah 0,632. Apabila

angka korelasi product moment (r xy hitung) lebih besar dari r-tabel lebih kecil

maka item/ butir tersebut tidak valid.

Pendapat lain menyatakan bahwa item/ butir yang mempunyai korelasi (r

xy) positif dan korelasi mendekati angka 1 maka mempunyai korelasi paling

tinggi. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r

xy sama dengan atau lebih besar dari 0,3. Jadi jika korelasi r xy kurang dari 0,3

maka butir/ item pertanyaan dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid.

4. Menggugurkan butir butir yang tidak sahih

Langkah ke 4 adalah menggugurkan butir pertanyaan yang tidak valid

(tidak sahih). Berdasakan perhitungan (no 2), dan melihat standar (r

table=0,632), maka butir yang perlu digugurkan, diganti atau direvisi adalah soal/

pertanyaan/ butir 5 dan 10.

2. RELIABILITAS INTRUMEN

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana intrumen dapat dipercaya

atau diandalkan. Dengan demikian realibillitas dapat diartikan sebagai

keterpercayaan. Keterpercayaan berhubungan dengan ketepatan dan konsistensi

(Sudarso.2007). Istilah lain dari reliabilitas adalah keterandalan, suatu pengukuran

disebut andal, apabila ia memberi nilai yang sama ataupun hampir sama pada

pemeriksaan yang dilakukan berulang-ulang. Dengan kata lain intrumen dikatakan

andal bila dapat dipakai dua kali untuk mengukur gajala yang sama dan hasil

pengukuran yang diperoleh relatif konsisten (ajeg). Sebagai contoh, pada saat

mengukur tinggi badan memakai meteran kayu maka siapanpun yang mengukur dan

berapa kalipun diukur, maka hasilnya akan konsisten atau tidak berubah.

Dibandingkan dengan jika meteran yang digunakan terbuat dari plastik, maka hasilnya

Page 40: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

32

akan berubah-ubah tergantung cara memegangnya, kemungkinan kendor dan

sebagainya.

Analisis kerandalan butir atau uji reliabilitas dapat digunakan berbagai teknik antara

lain:

1. Metode tes ulang (test-retest method)

Metode ini dilakukan dengan cara kuesioner yang sama di teskan pada

sekelompok responden yang sama sebanyak dua kali. Dilakukan pengulangan tes

pada responden yang sama.(budiono dan Prayoga,2005)

Contoh

Sebuah uji coba kuesioner terhadap 10 responden, dilakuan uji coba kedua setelah

30 hari setelah uji coba pertama, jumlah butir pertanyaan ada 10 butir dengan

total faktor sebagaimana distribusi sebagai berikut:

Responden Pengukuran 1

(X)

Pengukuran 2

(Y)

X2

Y2

XY

1 45 45 2025 2025 2025

2 45 42 2025 1764 1890

3 39 40 1521 1600 1560

4 38 38 1444 1444 1444

5 34 32 1156 1024 1088

6 21 20 441 400 420

7 26 24 676 576 624

8 16 17 256 289 272

9 40 41 1600 1681 1640

10 24 24 576 576 576

N=10 328 323 11720 11379 11539

Dari data diatas lalu dilakukan perhitungan korelasi product moment sebagai

berikut:

r xy =

r xy = = 0.990

N(ΣXY) – (ΣXΣY) ______ √(NΣX2 – (ΣX)2)(N ΣY2-( ΣY)2)

10(11539)–(328)(323) _________ √(10)(11720) – (328)2)(10(11379)-(323)2)

Page 41: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

33

Jika hasil r xy hitung (0.990) lebih besar dari r tabel (0,632) signifikasi 5%,

maka pengukuran 1 dan pengukuran 2 relatif konsisten. Berarti koesioner yang

telah disusun sudah reliabel atau andal.

2. Teknik Belah dua

Untuk teknik belah dua, butir-butir faktor yang dianalisis dipecah menjadi dua,

masing-masing menjadi belah I dan belah II. Jumlah skor belah I akan diberi

lambang X sedangkan jumlah skor belah II akan di beri lambang Y. Teknik ini

biasanya digunakan pada kuesioner yang mempunyai butir pertanyaan yang

banyak, karena pada teknik ini uji coba kuesioner hanya dilakukan satu

kali.(Sutrisno.1991)

Contoh

Berikut ini hasil uji coba kuesioner pada 10 responden, dengan jumlah pertanyaan

10 butir, namun setelah di uji validitas setiap butirnya ternyata butir atau

pertanyaan nomor urut 10 tidak valid dan akhirnya digugurkan sehingga butir

tersisa sebanyak 9 butir, butir 1-4 dimasukkan Belah I sedang butir 5-9

dimasukkan Belah II, seperti pada data berikut ini:

Tabel 1

Responden Belah I (X) Belah II (Y) 1 2 3 4 X 6 7 8 9 10 Y

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

3 4 3 3 13 4 4 3 4 4 19 4 3 3 3 13 3 3 3 3 3 15 2 2 3 1 8 2 1 2 1 2 8 2 2 2 2 8 1 1 2 2 3 9 4 3 3 4 14 3 4 4 3 3 17 3 3 3 3 12 3 4 4 3 4 18 4 4 3 3 14 3 3 4 4 3 17 2 2 1 1 6 2 2 2 1 2 9 4 3 3 4 14 2 4 4 4 2 16 3 3 4 4 14 3 3 3 3 3 15

Page 42: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

34

Hasil perhitungan sebagai berikut:

N= 10 ,ΣXY)=1758, ΣX=116, ΣY=143 , ΣX2 = 1430, ΣY2 =2195

r xy = = 0.881

Setelah menghitung korelasi Product Moment dilanjutkan dengan menghitung

memakai rumus penyesuian dari Spearman Brown. Adapun rumus Spearman Brown

(Sutrisn0,1991) sebagai berikut:

r gg =

Ket:

rgg :Koefisien korelasi genap ganjil (belah 1 belah2)

rxy : Koefisien korelasi product moment

sehingga hasil perhitungan reliabilitas sebagi berikut:

r gg = = 0.960

Karena hasil r gg hitung (0.960) lebih besar dari r tabel (0,632) signifikasi 5%,

maka koesioner yang telah disusun sudah reliabel atau andal.

10(1758)–(116)(3153) _________ √(10)(2195) – (143)2)(10(1430)-(116)2)

2(r xy_)___ (1 + r xy)

2(0,881)___ (1 +0,881)

Page 43: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

35

Latihan

Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah

Latihan berikut!

1. Diskusikan dengan teman-teman Anda tentang perbedaan validitas dan

reliabilitas suatu kuesioner !

2. Apa yang perlu dilakukan sebelum menghitung validitas dan reliabilitas?

Ringkasan

Validitas atau kesahihan adalah suatu indeks yang menujukkan sejauhmana

alat ukur itu benar-benar mampu mengukur apa yang diukur.

Langkah-langkah uji validitas atau analisis kesahihan butir sebagai berikut:

a. Menghitung skor faktor dari skor butir

b. Menghitung korelasi momen tangkar/ product moment dengan faktor

c. Menguji signifikasi hasil

d. Menggugurkan butir butir yang tidak sahih

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana intrumen dapat

dipercaya atau diandalkan. Dengan demikian reliabillitas dapat diartikan sebagai

keterpercayaan. Ada 2 teknik uji reliabilitas yang dibahas yaitu metode tes ulang

dan metode belah dua.

Tes 3

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1. Uji coba kuesioner dimaksudkan untuk………..

a. mengetahui kemampuan responden yang akan diteliti

b. mengujicobakan berbagai cara pengumpulan data

c. membiasakn responden dengan kuesioner yang telah dikembangkan

Page 44: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

36

d. mengetahui valilidatas/ketepatan pertanyaaan sebagai alat pengumpul data

2. Alat ukur penelitian yang akan menghasilkan hasil pengukuran yang sama dari

reponden yang sama pada waktu yang berbeda menujukkan alat ukur

yang…………….

a. valid

b. reliabel

c. terstruktur

d. sahih

3. Reliabilitas instrument penelitian menunjukkan kemampuan instrument untuk

melihat hal berikut,kecuali…..

a. ketepatan data

b. daya ramal data

c. keterandalan data

d. ketepatan konstrak

4. Berikut ini adalah cara menguji relabilitas instrument kecuali..

a. Metode belah dua

b. Metode tes ulang

c. Metode ganjil genap

d. Metode kriteria

5. Alat ukur penelitian yang akan mampu untu mengukur apa yang angin diukur

dalam suatu penelitian menujukkan alat ukur yang…………….

a. valid

b. reliabel

c. terstruktur

d. andal

6. Uji statistik yang digunakan dalam menguji validitas dan reliabilitas instrument

adalah

a. Chi square

b. Korelasi produk moment

c. Korelasi parsial

d. Korelasi serial

7. Bila hasil uji validitas butir tidak valid maka butir pertanyaan tersebut ..

a. Digugurkan

b. Dipakai kembali

Page 45: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

37

c. Diganti dengan pertanyaan yang lain

d. Jawaban a dan c benar

8. Pada uji reliabilitas di perlakukan uji coba kuesioner sebanyak 2 kali, batas waktu

uji ulang setelah uji coba pertama sebaiknya..

a. 1 bulan

b. 2 bulan

c. 3 bulan

d. 15 hari s/d 30 hari

Page 46: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

38

Kunci Jawaban Tes

Test Formatif 1

1) a.

2) b.

3) c.

4) c.

5) a.

6) c.

7) b.

8) a.

Test Formatif 2

1) b

2) b.

3) c.

4) a.

5) a.

Test Formatif 3

1) d.

2) b.

3) d.

4) d.

5) a.

6) b

7) d

8) d

Page 47: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

39

Daftar Pustaka Budiharto. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan dengan Contoh Bidang Ilmu

Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC Budiano,B dan Prayoga. 2005. Metodologi Penelitian. Surabaya : Unit PPM Poltekkes Kemenkes Andriyani,D.2016.Metode Penelitian.Universitas Terbuka Dedi Kurniawan ,Pedoman gambar dan table pada skripsi http://2.bp.blogspot.com/- Faisal S, 2010, Format-format Penelitian Sosial.PT.Rajagrafindo Persada .Jakarta Imron dan Munif A, 2010, Metodologi Penelitian Kesehatan. CV,Sagung Seto Jubaedi P, 1995. Pengantar Analisis data. Rineka Cipta Lukman, dkk. 2015. Kurikulum Dan Modul TOT Metodologi Penelitian Bagi Tenaga

Pendidik. BPPSDM Kemenkes RI Saefuddin Azwar, 2007, Metodologi Penelitian, PT Pustaka Pelajar, Yogyakarta Arikunto,S.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta :PT Rineka Cipta Suharsimi Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka

Cipta, Jakarta Notoatmodjo S, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan.Penerbit Renika cipta,Jakarta Monicarla,2017. Hubungan Ketersediaan Sarana Sanitasi Dasar Rumah Dikelurahan

Kenjeran,KTI Jurusan Kesling Surabaya Subagyo, Joko. 2011. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Sudarso. 2007. Membuat Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan. Surabaya: Perc.

Duatujuh. Susiala dan Suyanto,2015. Metodologi Penelitian, Case Control. Bossscript Sutrisno H, 1990.Analisis Butir untuk Instrumen, Andi Offset Yogyakarta.

Purnomo. W dan Bramantoro. 2002. Langkah Praktis Sukses Menulis Karya Tulis Ilmiah. Surabaya: Revka Petra Media.

https://www.scribd.com/document/26828390/Checklist-Inspeksi-k3 by Budi waranto https://kuesionerpenelitian.wordpress.com/2013/08/27/kuesioner-hubungan-

pengetahuan-dan-sikap-masyarakat-dengan-pencegahan-penyakit-filariasis-kode116/

Page 49: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

41

MODUL 5 TEKNIK PENULISAN LAPORAN Nur Haidah, SKM, M.Kes

Pendahuluan

aat Anda mempelajari bab 8 ini, Anda telah selesai mempelajari 7 bab lain terkait

dengan seluruh rangkaian pelaksanaan tugas akhir. Seluruh proses tersebut akan

bermuara pada penulisan laporan. Laporan tugas akhir akan memuat data dan

hasil penelitian yang Anda dapatkan selama proses penelitian. Untuk itu, semua

data dan hasil penelitian tersebut perlu diatur, dikumpulkan dan disajikan agar

menjadi laporan yang efektif. Anda sebagai Peneliti perlu membuat potongan –

potongan bahan – bahan penelitian menjadi satu kesatuan tulisan yang utuh dan

saling berkaitan agar laporan tugas akhir menjadi efektif,logis dan tidak berbelit –

belit. Penyajian laporan yang efektif akan sangat membantu pembaca untuk

memahami hasil penelitian yan telah Anda lakukan.

Penyusunan tulisan yang utuh tersebut perlu terlebih dahulu dilakukan dengan

menyusun skema laporan, agar hal-hal yang penting tidak terlewat, atau terjadi duplikasi

pembahasan, di samping hal-hal yang saling terhubung menjadi jelas hubungannya. Oleh

karena itu teknik penulisan menjadi sangat penting, karena mengkaitkan urutan

penyajian dengan pemikiran/ ide yang penting.

Bab 8 teknik penulisan ini disajikan dalam 4 topik, Topik 1 tentang sistematika

penulisan tugas akhir yang meliputi huruf naskah, ukuran kertas dan penomoran, tata

cara penulisan kutipan serta tata urutan penulisan pada bagian isi pokok laporan

penelitian, Topik 2 membahas mengenai tata cara penulisan abstrak, Topik 3 membahas

tentang tata cara penulisan daftar pustaka, Topik 4 membahas tentang tata cara

penulisan ilustrasi dan penulisan judul

Setelah mempelajari Bab 8 teknik penulisan ini secara umum Anda diharapkan

mampu menyusun laporan tugas akhir sesuai dengan tata teknik penulisan. Secara

khusus setelah mempelajari Bab 8 Anda diharapkan mampu:

1. Menyusun laporan tugas akhir sesuai dengan pedoman

S

Page 50: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

42

2. Menyusun abstrak tugas akhir dengan benar sesuai dengan pedoman

3. Menyusun daftar pustaka tugas akhir dengan benar sesuai pedoman

4. Menyusun beberapa ilustrasi tugas akhir dengan benar sesuai pedoman

5. Menyusun judul penelitian dengan baik

Page 51: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

43

Topik 1

Sistematika Penulisan

Hal pertama yang penting untuk Anda perhatikan untuk menulis laporan adalah tata

urutan atau sistematika. Sitematika inilah yang akan menjadi pedoman bagi Anda dalam

menyusun laporan tugas akhir. Terdapat beberapa model skema laporan penelitian, yaitu

model tradisional dan model desimal. Pada pedoman penulisan ini dipakai pedoman

tradisional yang merupakan skema tulisan yang menggunakan kombinasi nomor dan huruf.

Perhatikan teknik penulisan dapat diuraikan sebagai berikut

A. Teknik Penulisan

1. Naskah harus diketik 1.5 spasi dengan huruf standar (huruf Time New Roman

dengan/ font size 12)

2. Ukuran kertas:

a) Untuk Seminar Proposal dan Ujian Sidang KTI dipergunakan ukuran A4 (21x29,7)

cm dari jenis HVS 80 gram yang dicetak bolak-balik.

b) Untuk kepentingan perpustakaan dipergunakan ukuran A5 (14,8x21) cm jenis

HVS 80 gram yang dicetak bolak-balik.

3. Setiap halaman diberi nomor

a) Bagian awal: (Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar) diberi

nomor romawi kecil (i, ii, iii, iv dan seterusnya) pada bagian bawah tengah

halaman.

b) Bagian isi pokok, diberi angka latin (1, 2, 3, dan seterusnya) diletakkan pada sudut

kanan bawah.

B. Tata urutan penulisan pada bagian isi pokok laporan penelitian

Secara berurutan penomoran bab, sub bab, dan seterusnya berurutan seperti contoh

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

Page 52: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

44

1.3.1. Tujuan Umum

1.3.2. Tujuan Khusus

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

1.5 Manfaat Penelitian

3.4 Rancangan Pelaksanaan Penelitian

3.4.1 Tempat dan Waktu Penelitian

3.4.2 Langkah-langkah penelitian

3.4.2.1 Persiapan alat dan bahan

3.4.2.2 Persiapan Pengambilan Data

3.4.3 Pengolahan dan Analisis Data

Selain itu,Anda juga dapat menggunakan urutan penomoran bab dan sub bab seperti

di bawah ini (Jurusan Kesling Surabaya,2017)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Limbah Cair

1. Menurut SK. Gubernur Jawa Timur No. 45 Tahun 2001.

2. Menurut Pandangan Soeharto (2007:105) ……..

3. US EPA (1995,2005) secara umum menyatakan bahwa..................

B. Limbah cair Industri Pulp dan Kertas

1. Sumber Limbah cair

2. Krakteristik Limbah cair

a. Karakteristik Fisika

b. Karakteristik Kimia

1) Senyawa Organik

a) Protein

b) Karbohidrat

2) Senyawa Anorganik

a) Logam Berat

1) Timah Hitam (Pb)

2) Merkuri (Hg)

Page 53: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

45

C. Kutipan dalam teks

Berdasarkan cara mengutipnya, kutipan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:

1. Kutipan tidak langsung yaitu penulis mengambil ide orang lain, kemudian

merangkainya dengan kalimat sendiri. Hal ini berarti penulis tidak menulis sama

persis dengan kalimat asli yang dikutip. Penulis merangkai dan merangkum kalimat

berdasarkan artikel atau sumber lain.

2. Kutipan langsung yaitu menulis ulang ide orang lain sesuai dengan aslinya. Hal ini

berarti penulis langsung menggunakan teknik copy lalu paste tanpa mengubah

kalimat aslinya. Ada dua jenis kutipan langsung, yaitu kutipan langsung panjang dan

kutipan langsung pendek. Kedua kutipan ini berbeda cara menuliskan dan syaratnya.

Kutipan langsung pendek

Syarat penulisan kutipan langsung pendek menggunakan APA Style (American

Psychological Association) jika panjang kalimat yang dikutip tidak lebih dari 40 kata.

Penulisan kutipan pada pedoman ini memakai aturan dari APA Style (American

Psychological Association) menurut Azari Sally

1. Sumber kutipan

Ditulis dengan urutan nama belakang/ keluarga penulis/ pengarang (the

author) dan tahun (year) dari sumber kutipan

Contoh: (Margono, 2015) (Santoso, Hadi, & Tan, 2015)

2. Jika kutipan langsung maka wajib ditambahkan nomor halaman (page

dituliskan dengan p. atau pages dituliskan dengan pp.). Jika nomor halaman

tidak ada maka bisa digantikan dengan chapter atau paragraf ke berapa.

Contoh: (Margono, 2015, hal 20) (Santoso, 2015, chap. 5)

Beberapa sumber kutipan:

a. Kutipan yang diambil dari seorang penulis contoh sbb :

1) Mangkoedihardjo, S. (2002: hal) telah membandingkan kebutuhan luas

sebaran polutan....................

Page 54: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

46

2) Proses fitoremediasi logam berat secara umum dibedakan berdasarkan

mekanisme fungsi dan struktur tumbuhan (Otten. L, 1997: hal)

b. Kutipan yang diambil dari dua atau lebih penulis contoh sbb :

1) Menurut Otten dan Buggein (1997) secara kimiawi komposisi C/N sampah

kota berkisar 35/1 sehingga cukup layak untk proses pengomposan

2) Williams, James dan Smith (1993) menjelaskan ........(kutipan pertama)

3) Williams et al. (1993) menjelaskan…………(kutipan berikutnya)

4) .... James dan Reson (1993) menyatakan....

5) ....................... (James dan Reson, 1993)

c. Kutipan yang diambil dari enam atau lebih pengarang

1) (Thomas et al, 2009) menjelaskan

2) ……………………………. (Thomas et al, 2009)

d. Kutipan dari Penulis adalah sebuah organisasi

1. Tuliskan nama organisasi/lembaga secara lengkap

Contoh: (Statistics New Zealand, 1998)

2. Asosiasi dan instansi pemerintah dapat disingkat pada penyebutan kedua

kalinya.

Contoh: (New Zealand Qualifications Authority [NZQA], 2008)[Kutipan

Pertama] (NZQA, 2008)[Kutipan berikutnya]

e. Kutipan yang diambil artikel dari jurnal, prociding, tesis dan desertasi, contoh

sbb:

1. ……………………. (Brackley, 1995, hal. 51)

2. (Quarrie, Cantu, and Chalmers, 2002, hal. 21 )……………………

3. (Ancrenaz, Dabek, and O’Neil, 2007, hal. 244-247)……………………….

Page 55: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

47

Artikel tanpa nama pengarang

Gunakan beberapa kata pertama dari judul utama (yang dituliskan dalam

tanda petik “ ”) dan tahun pada sumber kutipan.

……………….. (“Painting life”, 2016, hal. 24-25)

f. Kutipan yang diambil dari koran, nama pengarang, bulan, tanggal, tahun terbit

contoh sbb:

1)…………………….. (Muhaimin, Desember 27, 2015)

2) (Muhaimin, Desember 27, 2015) mengemukakan……..

g. Kutipan yang diambil dari WEB, nama pengarang, bulan tanggal terbit tahun

artikel contoh sbb:

…………….. (Kedgley, June 7, 2004)

h. Cara menuliskan kutipan yaitu sbb :

1) Bila panjang kutipan kurang dari 40 kata maka ketikan langsung ditulis dengan

didahului oleh tanda kutip ".....", kecuali ditulis secara tidak langsung maka

tanpa tanda petik. Contoh:

a) Dalam Technical and Regulatory Guidance Document Phytotechnology,

ITRC USA (2001:57), Fitostabilisasi mempunyai arti: "Kemampuan akar

tumbuhan dalam melakukan imobilisasi polutan".

b) Kriteria kematangan kompos yang dijelaskan oleh Otten dan Bugeln

(1997:24) dapat dinilai dari kandungan zat- zat anorganik.

2) Bila kutipan melebihi dari 40 kata, maka ketentuannya sebagai berikut:

a) Diketik mulai dengan baris baru dengan satu spasi

b) Dimulai masuk ke kanan dengan tujuh ketukan atau dan hentakan atau

masuk ke dalam konsisten dengan alinea yang dianut. Contoh:

Sedangkan definisi rizofiltrasi menurut ITRC (2001:178) adalah:

Kemampuan akar tumbuhan dalam mengadsorpsi atau presipitasi pada

Page 56: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

48

zone akar atau mengadsorpsi larutan polutan sekitar akar ke dalam akar.

Sehingga rizofiltrasi sangat tepat diterapkan untuk mengatasi lindi yang

terbentuk dalam proses pengomposan primer.

Uraian di atas dapat Anda gunakan sebagai pedoman untuk menulis laporan hasil

peneltian. Tata tulis tersebut hendaknya Anda terapkan secara konsisten dalam menulis.

Latihan Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah

Latihan berikut!

1) Tuliskan salah satu contoh penulisan kutipan langsung!

…………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………….

2) Tuliskan contoh penulisan kutipan terdiri dari 2 pengarang!

…………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………….

3) Tuliskan contoh penulisan tidak langsung dengan satu pengarang!

…………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Ringkasan

Sistematika penulisan tugas akhir merupakan pedoman anda dalam menyusun laporan

sehingga didapatkan tata tulis yang standar. Sistematika juga mempermudah anda dalam

penyusunan laporan.

Berdasarkan cara mengutipnya, kutipan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:

a. Kutipan tidak langsung yaitu penulis mengambil ide orang lain, kemudian

merangkainya dengan kalimat sendiri. Hal ini berarti penulis tidak menulis sama

persis dengan kalimat asli yang dikutip. Penulis merangkai dan merangkum kalimat

berdasarkan artikel atau sumber lain.

Page 57: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

49

b. Kutipan langsung yaitu menulis ulang ide orang lain sesuai dengan aslinya. Hal ini

berarti penulis langsung menggunakan teknik copy lalu paste tanpa mengubah

kalimat aslinya.Ada dua jenis kutipan langsung, yaitu kutipan langsung panjang dan

kutipan langsung pendek. Kedua kutipan ini berbeda cara menuliskan dan syaratnya.

Kutipan langsung pendek dengan yarat APA Style (American Psychological

Association) Jika panjang kalimat yang dikutip tidak lebih dari 40 kata.

Tes 1

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1. Huruf yang digunapan dalam penyusunan laporan tugas akhir adalah

a. Arial denganfont size 11

b. Times new romandenganfont size 12

c. Calibridenganfont size 11

d. Arialdenganfont size 12

2. Cara penulisan kutipan dengan 2 pegarang yang benar adalah

a. Susi dan Santi (2016) menyatakan…………

b. Susi et. al (2015) menyatakan………………….

c. Susi susanti (2000) menyatakan……………………

d. Susi, santi (2000) menyatakan ……………………….

3. Cara penulisan kutipan dari penulis sebuah organisasi dengan benar adalah

kecuali

a. Menurut American Psycological Association (2000) ………

b. …………………………………….. (WHO, 1999)

c. …………….. (Dinkes Propinsi Jatim, 2017)

d. ………………. (WHO)

4. Kutipan dikatakan pendek apabila mengadung kata sebanyak

a. kurang 50 kata

b. kurang dari 45 kata

c. kurang dari 40 kata

d. kurang dari 30 kata

Page 58: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

50

5. Cara pemberian tanda baca pada kutipan langsung pendek adalah

a. ….menyatakan”……..”

b. …..menyatakan ‘…...’

c. …..menyatakan ;………

d. …...menyatakan :………

Page 59: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

51

Topik2

Tata cara penulisan abstrak Teknik penulisan Abstrak

Apakah Abstrak itu? Abstak adalah ringkasan singkat dari suatu proyek penelitian.

Abstrak dikatakan juga ringkasan dari esensi laporan. Abstrak merupakan gambaran yang

menyediakan pembaca sebuah poin utama dan hasil Karya Tulis ilmiah.

Secara umum abstrak merupakan rangkuman atau intisari dari sebuah Karya Tulis Ilmiah,

dimana penulisannya sangat sederhana tidak terlalu panjang dengan jumlah kata yang telah

ditetapkan, mencakup keseluruhan dari penelitian, sehingga dapat dipakai oleh pembaca

lain dalam mendapatkan informasi gambaran dari penelitian tersebut.

(http://enjine.com/cara-membuat-abstrak/#latarbelakang)

Jika Anda ingin mengetahui gambaran dari suatu penelitian, Anda cukup membaca

abstrak, oleh karena itu penulisan abstrak harus ditulis sesuai dengan tata cara penulisan

abstrak yang baik.

Fungsi abstrak adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca perihal hasil

penelitian yang telah Anda buat. Uraian yang hanya satu halaman tersebut memudahkan

pembaca dalam memahami isi penelitian tanpa harus membaca keseluruhan laporan.

Bagaimana membuat abstrak yang benar? Sifat abstrak yang baik adalah ringkas, jelas,

tepat, berdiri sendiri dan objektif. Abstrak harus informatif dan dekriptif, artinya setiap

informasi yang terkandung pada abstrak tersebut harus berdasarkan fakta. Tidak ada format

tunggal untuk menulis abstrak yang bagus dan benar naman format penulisan abstrak dalam

pedoman ini diatur sebagai berikut. http://informasi-pendidikan.com/2014/11/cara-menulis-

abstrak.html

1. Isi Abstrak

Isi abstrak umumnya ada 4 komponen yang terdiri dari:

a. Latar belakang dan tujuan penelitian

Pada paragraf ini Anda harus menjelaskan argumentasi logis pentingnya penelitian

dilakukan dan tujuan penelitian (1-2 kalimat).

b. Metode penelitian

Page 60: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

52

P11ada paragraf ini Anda jelaskan metode yang ada gunakan, meskipun metode

penelitiannya sangat banyak, namun usahakan sesingkat mungkin (2-4 kalimat).

c. Hasil penelitian

Pada bagian ini Anda tuliskan rangkuman hasil yang telah dicapai dalam penelitian

(5-15 kalimat).

d. Kesimpulan dan saran

Pada paragraf ini dituliskan kesimpulan yang diperoleh, dampak dari penelitian

serta saran yang operasional (5-10 kalimat).

2. Bentuk Abstrak

a. Gaya penulisan berupa kalimat aktif, singkat dan padat tentang ide-ide yang

paling penting.

b. Jumlah kata sebanyak-banyaknya 150-250 kata (kira-kira 20 kalimat yang masing-

masing terdiri atas 10 kata) tidak termasuk yang bersuku kata satu, seperti yang,

di, ke dan sebagainya.

3. Persyaratan teknik Abstrak

a. Diketik satu spasi (Times New Roman font 12), termasuk judul dan mempunyai

batas yang sama seperti isi tulisan.

b. Di sebelah sudut kanan atas ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pada awal

kata, sebutkan:

1) Nama Institusi

2) Karya Tulis llmiah, tanggal ujian

c. Selanjutnya di sebelah kiri atas dalam jarak tiga spasi dari 2), sebutkan:

1) Nama penulis karya tuilis ilmiah (tidak dibalik) ditulis dengan huruf kecil

2) Judul karya tulis ilmiah (dalam lima ketukan dari batas kiri) diketik seluruhnya

dengan huruf capital (huruf besar)

3) Jumlah halaman permulaan (dalam angka romawi kecil) + jumlah halaman isi

karya tulis ilmiah, keterangan ilustrasi denah, gambar, peta, tabel dan ilustrasi

lainnya.

Page 61: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

53

4) Isi abstrak

5) Jumlah daftar bacaan atau kepustakaan dan dalam kurung cakupan tahunnya

(tahun tertua- tahun termuda)

6) Kata Kunci

Berikut ini adalah contoh abstrak

Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung Program DIII Kesehatan Lingkungan Karya Tulis Ilmiah, Februari 2012

Abstrak

Syaeful Badar

TINJAUAN KANDUNGAN FORMALIN PADA TAHU MENTAH DAN FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI DI PABRIK TAHU WILAYAH KECAMATAN CIHAMPELAS KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2012

viii + 62 Halaman + 12 Tabel + 27 Lampiran

Sebagai produk bahan pangan hasil olahan kedelai, tahu memiliki sifat yang tidak tahan lama dan mudah rusak atau basi, sehingga beberapa produsen ada yang menggunakan bahan tambahan (kimia dan alami) untuk mengawetkan atau untuk menambah daya tarik konsumen. Hal tersebut sebenarnya diperbolehkan penggunannya apabila bahan tambahan tersebut dilegalkan dan tidak berbahaya bagi konsumen, tetapi masalah yang muncul kemudian banyak produsen yang tidak memperdulikan hal tersebut, sehingga mereka menambahkan formalin.

Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriftif. Teknik pengambilan sampel orang menggunakan total populasi yaitu 38 responden yang terdapat di 7 pabrik tahu di Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat, sedangkan sampel lingkungan yaitu tahu diambil 100 gram dari masing – masing pabrik tahu di Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat. Untuk kuesioner diuji valditas dan reliabilitas.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dari tujuh sampel tahu mentah yang diperiksa ternyata tiga sampel positif dan empat sampel lainnya negatif mengandung formalin. berdasarkan hasil wawancara tentang bahan tambahan yaitu kategori sangat baik 27 responden (71,1 %), kategori baik 9 responden dengan (23,1 % )dan kategori tidak baik yaitu 2 responden dengan (5,3 %), sedangkan aspek sikap produsen tahu mentah di wilayah kecamatan Cihampelas tentang bahan tambahan makan adalah sebagai berikut: Aspek sikap responden terhadap pernyataan penggunaan bahan tambahan yang dilarang dalam penggunaanya karena lebih membuat tahu lebih tahan lama.Kesimpulan responden mempunyai respon tidak setuju dengan persentase 80,9%. Disarankan untuk menggunakan pengawet alternatif lain yang ramah lingkungan untuk pengawetan tahu, seperti kunyit.

Page 62: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

54

DAFTAR PUSTAKA : 19 (2000 – 2010) KATA KUNCI : Pengetahuan, Sikap, Kandungan Formalin Pada Tahu Mentah

Latihan Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah

Latihan berikut!

1) Diskusikan dengan teman Anda komponen apa saja yang perlu dicantumkan dalam

penulisan abstrak?

2) Berikan suatu contoh penulisan abstrak yang lengkap!

Ringkasan Secara umum abstrak merupakan rangkuman atau intisari dari sebuah Karya Tulis Ilmiah.

Sifat abstrak yang baik adalah ringkas,jelas,tepat, berdieri sendiri dan objektif.

Isi abstrak umumnya ada 4 komponen yang terdiri dari:

1. Latar belakang dan tujuan penelitian, pada paragraf ini Anda harus menjelaskan

argunetsi logis pentingnya penelitian dilakukan dan tujuan penelitian (1-2

kalimat).

2. Metode penelitian, pada paragraf ini Anda jelaskan metode yang ada gunakan,

meskipun metode penelitiannya sangat banyak, namun usahakan sesingkat

mungkin (2-4 kalimat).

3. Hasil penelitian, pada bagian ini Anda tuliskan rangkuman hasil yang telah dicapai

dalam penelitian (5-15 kalimat).

4. Kesimpulan dan saran, pada paragraf ini di tuliskan kesimpulan yang diperoleh,

dampak dari penelitian serta saran yang operasional (5-10 kalimat).

Tes 2 Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1. Abstrak biasanya menggambarkan secara singkat hal-hal berikut, kecuali

a. Permasalahan b. Metodologi

Page 63: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

55

c. Temuan d. Telaah kepustakaan

2. Sifat sifat penulisan abstrak kecuali

a. Ringkas b. Jelas c. Berarti ganda d. Objektif

3. Abstrak yang baik mengandung 4 komponen, paragraf pertama adalah

a. Latar belakang masalah b. Metodologi c. Hasil d. Kesimpulan

4. Jumlah kata yang dianjurkan pada penulisan abstrak adalah

a. 100-150 kata b. 150-200 kata c. 150-250 kata d. 250-400 kata

5. Yang paling terakhir yang harus dicantumkan dalam peneulisan abstrak berdasarkan

pedoman ini adalah: a. Judul b. Kesimpulan c. Jumlah daftar pustaka d. Kata kunci

Page 64: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

56

Topik 3

Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka A. Ketentuan Penulisan Daftar Pusaka

Daftar pustaka hendaknya ditulis dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Nama gelar tidak perlu dicantumkan, Penulisan nama pengarang pertama dan

seterusnya: nama belakang/ keluarga diikuti dengan inisial nama depan (contoh

Hariono Suyono ditulis Suyono, H.)

2. Jika pengarangnya lebih dari tiga orang cukup ditulis nama pertama kemudian et all.

Tetapi jika hanya tiga pengarang maka harus dituilis semua.

3. Penulisan judul harus dengan huruf miring dan huruf pertama menggunakan huruf

kapital

4. Pengetikan daftar pustaka selalu diawali dari tepi dan kemudian baris berikutnya

masuk 6 atau 7 ketukan.

5. Diatur sesuai urutan abjad

6. Pada sumber online, tuliskan secara lengkap URL-nya dengan cara menuliskan kata

“retrieved from” sebelum URL dan tidak dituliskan tanggal akses (tanggal unduh

atau melihat web tersebut)

7. Untuk Prosiding yang diakses secara online maka gantikan kota terbit dan penerbit

dengan nomor DOI (Digital Object Identifier) atau URL, seperti dalam artikel

jurnal online. Nomor DOI adalah penanda yang spesifik dan tetap untuk dokumen

online yang terdaftar.

8. Tidak ada kata yang digarisbawahi, termasuk URL.

9. Urutan penulisan daftar pustaka berasal dari buku adalah:

a. Urutan penulisan daftar pustaka yang berasal dari buku

Nama pengarang, Koma, Tahun penerbitan, Titik, Judul buku (cetak miring), Titik,

Tempat penerbitan, Koma, Nama penerbit, Titik, Edisi penerbitan (jika ada), Titik

dua, Halaman buku, Titik

b. Urutan penulisan daftar pustaka yang berasal dari jurnal penelitian

Page 65: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

57

Nama peneliti, Koma, Tahun penerbitan jurnal, Titik, Judul penelitian (Tidak

cetak miring/ tegak), Titik, Nama jurnal (catak miring), Koma, Edisi jurnal,

Volume jurnal (dalam kurung jika ada), Titik dua, Halaman jurnal, Titik

c. Urutan penulisan daftar pustaka bersumber dari web page

1) Nama Penulis atau Pengarang, Titik, (tahun, bulan tanggal artikel), Titik,

Judul/ Nama dari web page: Anak judul dari page. Retrieved from URL

ATAU

2) Nama Penulis atau Pengarang, Titik (n.d.). Judul/Nama dari web page: Anak

judul dari page. Retrieved bulan tanggal, tahun, from URL

10. Jumlah sumber pustaka yang dipakai minimal adalah 10 sumber, dengan urutan

prioritas sebagai berikut:

a. Jurnal penelitian baik internasional maupun lokal

b. Proceeding / kumpulan penelitian

c. Text book

d. Buku ajar

e. Koran, majalah, dan website

Contoh Penulisan Nama Pengarang Dalam Daftar Pustaka

Nama pengarang yang ditulis dalam teks hanya nama keluarga. Daftar pustaka berisi

semua pustaka yang digunakan penulis dalam menulis karya tulis ilmiah. Contoh

penulisan dalam daftar pustaka sbb :

Alexander, M.,1977. Soil Microbiology. New York, John Wiley & Sons.lnd. 2nd Edition:

438440.

Angelakis, A.N., T. Asano, 1999. The Status of Wastewater Reuse Practice in the

Mediterranean Basin. Water Research, 33 (10): 2201-2218.

Briggs.G.G., R.H. Bromilow and A.A. Evans, 1982. Relationship between Lipophilicity and

Root Uptake and Translation of Nonionized Chemicals by Barley. Pesticide

Science, 13.: 495-504.

Ginting & Perdana, 1995. Mencegah dan Mengendalikan Pencemaran Industri. Jakarta,

Pustaka Sinar Harapan: 24-35.

Page 66: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

58

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2005 Lampiran 3 Tentang

Rencana Induk Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara.

Buku Rinci Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam.

SK. Gubernur Jawa Timur Nomor 45 Tahun 2002 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi

Industri atau Kegiatan Usaha Lainnya di Jawa Timur

B. Tata cara menulis daftar pustaka

1. Buku dengan satu hingga tiga pengarang

Contoh:

Kaufman, C., Perlman, R., & Speciner, M. (1995). Network security: Private

communication in a public world. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.

2. Buku dengan t iga atau lebih pengarang

Contoh:

Yang, K.L. et al. (2009). The real customers. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.

3. Encyclopedia/ kamus

Contoh:

Bergmann, P. G. (1993). Relativity. In The new encyclopedia Britannica (Vol. 26, pp.

501-508). Chicago, USA: Encyclopedia Britannica.Online encyclopedi Gunakan

alamat URL dari artikel bukan halaman depan web

Christchurch. (2007). In Encyclopedia Britannica. Retrieved from

http://search.eb.com/eb/article-9082394

4. Artikel dalam jurnal

Contoh:

Quarrie, K. L., Cantu, R. C., & Chalmers, D. J. (2002). Rugby union injuries to the

cervical spine and spinal cord. Sports Medicine,32(10), 633-653.

5. Artikel online tanpa DOI

Contoh:

Nielsen, L. (2009). Green farm subsidies sponsoring eco labeling: is the separation of

market access and subsidies regulation in WTO law sustainable?. Journal of

Page 67: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

59

World Trade,43(6), 1193-1222. Retrieved

fromhttp://www.kluwerlawonline.com/productinfo.php?pubcode=TRAD

6. Artikel online dengan DOI

Contoh:

Ancrenaz, M., Dabek, L., & O'Neil, S. (2007). The costs of exclusion: Recognizing a

role for local communities in biodiversity conservation. PLoS Biology,

5(11), 2443-2448. doi:10.1371/journal.pbio.0050289

7. Artikel tanpa nama pengarang (Gunakan beberapa kata pertama dari judul utama)

Contoh:

Painting life in the southern beech forest. (2000). Forest and Bird, 297(12), 24-25.

8. Web pages

Nama Penulis atau Pengarang. (n.d.). Judul/Nama dari web page: Anak judul dari

page. Retrieved bulan tanggal, tahun, from URL

Contoh:

Kedgley, S. (2004, June 7). Greens launch Food Revolution. Retrieved from

http://www.greens.org.nz/searchdocs/PR7545.html

9. Video

Contoh:

Norton, R. (2006, November 4). How to train a cat to operate a light switch [Video

file].Retrieved from http://www.youtube.com/watch?v=Vja83KLQXZs

10. Prosiding (Kumpulan beberapa Makalah)

Contoh:

Brackley, P. (1995).Through other eyes. In D. H. Owen & B. F. Frey (Eds.),Ergonomics

tomorrow: Adapting the future: Proceedings of the Sixth Conference of

the New Zealand Ergonomics Society, Lincoln, 16-17 February 1995(pp. 50-

52). Palmerston North, New Zealand: New Zealand Ergonomics Society

Page 68: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

60

11. Pustaka berupa abstrak

Contoh:

Hariono, Kuncoro, 2010. Peranan Kader Kesehatan dalam Perubahan Perilaku Sehat

Masyarakat Surabaya. Abstrak KTI, Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes

Kemenkes Surabaya. 10 (8): 46-47.

12. Pustaka berupa buku teks terjemahan

Contoh:

Fukuoka, M, 2011. The One Straw Revolotion: An Introduction to Natural Farming. L.

Korn (ed). 2011. Tokyo, Rodale Press. Inc. First Edition. H. Sudarwono

(penterjemah), 2012. Revolusi Sebatang Jerami. Pengantar Menuju Pertanian

Alami.Jakarta, Yayasan Obor Indonesia. Edisi Pertama: 210-215.

13. Pustaka berupa buletin di mana nama penulis adalah instansi dan tidak ada nomor

halaman

Contoh:

UNEP, 2012. United Nation Environmental Program: Environmental Data Report.

Oxford, UK, Blackwell Publishers. n.p.

14. Pustaka berupa Surat Kabar dengan halaman terpisah.

Contoh:

Pratiknyo, W. A, 2010. Pengelolaan Kelautan Berbasis Pengetahuan. Harian Umum

Republika, 18 Maret 2010: hal 4.

15. Pustaka berupa buku teks tidak ada nama pengarang.

Contoh:

Biro Pusat Statistik, 2011. Survei Pertanian Produksi Buah-buahan di Indonesia.

Jakarta: 56-60.

Latihan

Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah Latihan berikut! 1. Tuliskan 5 contoh penulisan daftar pustaka sesuai pedoman dari sumber pustaka yang

berbeda!

Page 69: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

61

2. Diskusikan dengan kawan Anda, tata cara penulisan daftar pustaka yang bersumber jurnal yang diakses melalui internet!

Ringkasan

Urutan penulisan daftar pustaka yang berasal dari buku adalah Nama pengarang, Koma,

Tahun penerbitan, Titik, Judul buku (cetak miring), Titik, Tempat penerbitan, Koma, Nama

penerbit, Titik, Edisi penerbitan (jika ada), Titik dua, Halaman buku, Titik

Urutan penulisan daftar pustaka yang berasal dari jurnal penelitian adalah sebagai

berikut: Nama peneliti, Koma, Tahun penerbitan jurnal, Titik, Judul penelitian (Tidak cetak

miring/ tegak), Titik, Nama jurnal (catak miring), Koma, Edisi jurnal, Volume jurnal (dalam

kurung jika ada), Titik dua, Halaman jurnal, Titik

Urutan penulisan daftar pustaka bersumber dari web page: Nama Penulis atau

Pengarang. (tahun, bulan tanggal artikel). Judul/Nama dari web page: Anak judul dari

page. Retrieved from URL ATAU Nama Penulis atau Pengarang. (n.d.). Judul/Nama dari

web page: Anak judul dari page. Retrieved bulan tanggal, tahun, from URL

Tes 3 Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1. Unsur yang paling pertama dicantumkan pada penulisan daftar pustaka adalah

a. Nama pengarang

b. Tahun terbit

c. Judul

d. Penerbit

2. Jika nama pengarang Soekidjo Notoatmojo maka dalam daftar pustaka penulisannya

sebagai berikut.

a. Soekidjo Notoatmojo

b. Soekidjo N

c. Notoamojo S

d. Notoatmojo Soekidjo

3. Penulisan daftar pustaka pada penulis adalah sebuah organisasi adalah kecuali

Page 70: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

62

a. Biro Pusat Statistik, 2011. Survei Pertanian Produksi Buah-buahan di Indonesia.

Jakarta: 56-60.

b. Kementrian Keshatan RI, 2013, Pemberantasan penyakit menular. Jakarta :79-80

c. Azwar, 2007. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Offset.

d. UNEP, 2012. United Nation Environmental Program: Environmental Data Report.

Oxford, UK, Blackwell Publishers. n.p.

4. Penulisan daftar pustaka yang baik memenuhi unsur sebagai berikut

a. Nama pengarang, Koma, Tahun penerbitan, Titik, Judul buku (cetak miring), Titik,

Tempat penerbitan, Koma, Nama penerbit, Titik, Edisi penerbitan (jika ada), Titik dua,

Halaman buku, Titik

b. Nama pengarang, Koma, Tahun penerbitan, Titik, Judul buku (cetak miring), Titik,

Tempat penerbitan, Koma, Nama penerbit, Titik, Edisi penerbitan (jika ada)

c. Nama pengarang, Titik, Judul buku (cetak miring), Titik, Tempat penerbitan, Koma,

Nama penerbit, Titik, Edisi penerbitan (jika ada), Titik dua, Halaman buku, Titik

d. Nama pengarang, Koma, Tahun penerbitan, Titik, Judul buku (cetak miring), Titik,

Nama penerbit, Titik, Edisi penerbitan (jika ada), Titik dua, Halaman buku, Titik

5. Penulisan daftar pustaka sesuai pedoman bersumber dari koran adalah

a. Pratiknyo, W. A,Pengelolaan Kelautan Berbasis Pengetahuan. Harian Umum

Republika, 18 Maret 2010: hal 4.

b. Pratiknyo, W. A, 2010. Pengelolaan Kelautan Berbasis Pengetahuan. Harian Umum

Republika, 18 Maret 2010

c. Pratiknyo, W. A, 2010. Pengelolaan Kelautan Berbasis Pengetahuan. Harian Umum

Republika, : hal 4.

d. Pratiknyo, W. A, 2010. Pengelolaan Kelautan Berbasis Pengetahuan. Harian Umum

Republika, 18 Maret 2010: hal 4.

Page 71: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

63

Topik 4

Tata cara penulisan Ilustrasi dan Judul Penelitian A. Tata cara penulisan Ilustrasi

Yang dimaksud dengan ilustrasi adalah semua gambar termasuk potret, grafik, peta,

tabel dan gambar- gambar lainnya. Penyajian ilustrasi dimaksudkan memperjelas

informasi yang disampaikan oleh penulis. Secara umum penyajian ilustrasi bertujuan

untuk:

a. Menunujukkan detail data yang tidak dapat diuraikan dengan kata-kata.

b. Menerangkan komponen data dalam suatu bentuk yang singkat dan padat.

c. Menjelaskan isi laporan lebih kongkret dan jelas.

Ilustrasi menggambarkan dan mendukung secara langsung terhadap teks dalam

laporan hasil penelitian, bukan merupakan tempelan (mozaik) gambar yang bersifat

menarik, melainkan gambar yang mempunyai hubungan dengan isi laporan. Oleh karena

itu, ilustrasi merupakan bagian utuh dari keseluruhan laporan.

Pada umumnya, bentuk ilustrasi terdiri grafik, tabel, potret, bagan, peta, denah dan

gambar. Gambar-gambar tersebut dapat memperjelas uraian yang diungkapkan secara

deskriptif sehingga pembaca dapat memiliki gambaran yang utuh, tepat dan lengkap.

Sedangkan ciri-ciri ilustrasi yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut:

a. Ilustrasi harus berguna, artinya dapat mendukung atau memperkuat isi laporan.

b. Pengungkapan ilustrasi harus tepat, artinya menentukan bentuk ilustrasi sesuai

dengan kebutuhan isi laporan.

c. Pengungkapan ilustrasi disesuaikan dengan keserasian, artinya besar kecilnya, atau

tata letak ilustrasi disesuaikan dengan ruang yang tersedia dalam isi laporan.

d. Ilustrasi hendaknya mudah diingat dan dipahami

Bagaiman tata cara membuat ilustrasi? Setiap ilustrasi harus diberi nomor urut

(angka arab) dan judul. Tabel dan gambar ditempelkan dalam karangan tiga spasi di

bawah dan di atas tulisan. Tabel atau gambar yang diperlukan dalam karangan diberi

nomor gambar atau tabel misalnya 2.2 atau 2.3 dst, sesuai dengan nomor babnya.

Page 72: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

64

Tulisan "tabel" dan nomornya diletakkan di atas judul tabel. Dan tabel diketik dua spasi

di bawah judulnya.

Penulisan judul gambar/ grafik/ bagan ditulis dengan menggunakan huruf kecil

dengan huruf kapital pada setiap awal kata ukuran 12 bold 1 spasi, dengan piramida

terbalik. Judul tabel ataupun gambar ditempatkan di tengah-tengah dan tidak diakhiri

dengan titik. Judul gambar diketik dua spasi dibawah gambar. Bila judul gambar tersebut

melebihi satu baris, maka harus tetap diusahakan agar simetris, dan dalam jarak satu

spasi. Judul tabel dan gambar harus disingkat dengan tetap menjelaskan apa yang

hendak dikemukakan dalam tabel atau gambar tersebut. Angka-angka dalam tebel

disusun satu atau dua spasi tergantung dan tempat, dengan catatan tabel tidak tampak

terlalu padat dan harus mudah dibaca. Tabel dapat disusun dengan kolom-kolomnya

sejajar pada panjang atau lebar halaman.

Cara yang terakhir umumnya menggunakan satu halaman penuh. Agar mudah

diperbanyak, sebaiknya gambar menggunakan satu halaman penuh. Seperti halnya

dengan tabel, gambar dapat ditempatkan sejajar panjang atau lebar halaman.

Tabel yang terlalu luas sebaiknya disederhanakan, bila ingin diikutsertakan dalam

tubuh utama tulisan. Bila dirasa perlu, disamping tabel yang telah disederhanakan tadi,

tabel yang terlalu luas dapat diletakkan dalam lampiran. Kadang-kadang bila dimensi

dan ilustrasi melebihi ukuran kertas dalam karangan, maka kertas dapat dilipat.

Gambar harus diberi narasi sehingga maksud gambar kongkret. Adanya hubungan

antara gambar dan teks yang berupa kalimat penghubung. Untuk menghasilkan ilustrsi

yang baik dapat dilakukan langkah; a) menentukan judul utama dan kolom atau judul

lajur; b) menetapkan bentuk ilustrasi dengan tepat; c) menyajikan data dengan benar

dan jelas; d) menghubungkan gambar dengan teks.

Contoh penulisan tabel dan grafik Tabel 4.8

Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Pretest Kontrol

0.100 30 0.200 0.953 30 0.209

Page 73: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

65

Tabel 3.1

Jumlah Murid SDN 1 Cibereum dan SDN Kotabaru Tahun 2017

No. Nama Sekolah Kelas Jumlah

I II III IV V VI

1 SDN I Cibereum

35 40 37 32 47 49 240

2 SDN Kotabaru 44 40 32 40 32 40 228

Gambar 5.1 Jumlah Murid SDN 1 Cibereum dan SDN Kotabaru Tahun 2017

B. Tata Cara Penulisan Judul Penelitian

1. Fungsi Judul Dalam Penelitian

Judul merupakan bagian yang penting dalam sebuah penelitian. Judul dalam

sebuah penelitian akan memberikan gambaran terhadap isi dari sebuah penelitian.

Judul penelitian mencerminkan tujuan dan masalah dari penelitian.

Fungsi utama judul bagi peneliti adalah sebagai penunjuk arah dari sebuah

penelitian, sedangkan fungsi judul bagi pembaca dalah sebagai gambaran

framework dari suatu penelitian yang menunjukkan objek dan metode dari

penelitian tersebut.

Menunjukkan Urutan BAB

tabel diletakkan

Menunjukkan Urutan tabel

Judul Tabel

Menunjukkan Urutan BAB

gambar diletakkan Menunjukkan Urutan gambar

Judul Gambar

Page 74: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

66

2. Syarat-syarat judul yang baik

a) Secara ideal dibuat dalam bentuk kalimat pernyataan memuat “what,”

who”,”where” ,” when” dan “how”

1) What; Apa yang akan diteliti topiknya?

What, ini menunjukkan variabel penelitian yang akan diteliti sehingga dari

awal sudah kelihatan substansi/ materi penelitian.

2) Who; Siapa yang akan diteliti?

Who, ini menunjukkan responden penelitian yang akan diteliti atau kalau

dalam penelitan eksperimen sasaran penelitiannya apa.

3) Where; Di mana akan ditelitinya?

Where, ini menunjukkan tempat penelitian yang akan diteliti sehingga dari

awal kelihatan area penelitiannya.

4) When; Kapan ditelitinya?

When, ini menunjukkan waktu pelaksanaan penelitian sehingga dari awal

sudah kelihatan batasan waktu penelitiannya.

5) How; Bagaimana ditelitinya

How, ini menunjukkan desain penelitian yang akan dilakukan sehingga dari

awal sudah kelihatan rancangan penelitian yang akan digunakan.

b) Jelas, singkat dan tepat

Judul harus jelas, singkat dan tepat mengandung isi di permasalahan yang akan

diteliti, dirumuskan dalam bentuk kalimat yang tidak terlalu panjang. Sebaiknya

judul ditulis terdiri dari 12-14 kata, namun mampu menggambarkan isi dari

penelitian. Bila terpaksa harus membuat judul yang panjang, maka pisahkan

judul itu dalam dua bagian, yaitu judul utama yang memuat “what”, dan anak

judul yang memuat ‘where”,”when” dan hal-hal lain yang relevan untuk

dicantumkan.

c) Dapat menggambarkan variabel-variabel yang diteliti dan desain penelitian

yang digunakan.

d) Tidak merupakan duplikasi dengan penelitian lain yang sudah ada

e) Menarik

Page 75: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

67

Judul seharusnya menarik bagi peneliti maupun pembaca. Bagi peneliti judul

yang menarik akan memberi motivasi untuk melakukan penelitian selanjutnya.

Bagi pembaca judul yang menarik akan menumbuhkan rasa keingintahuan

terhadap isi penelitian, sehingga mendorong pembaca membaca lebih lanjut

penelitian tersebut.

f) Mengungkapkan masalah dan ruang lingkup penelitian.

g) Mencerminkan tujuan dari penelitian

h) Tidak menggunakan singkatan kata, kecuali singkatan kata yang sudah baku

(Sudarso,2007)

3. Penulisan tempat dan tahun dalam judul penelitian

Unsur-unsur utama didalam sebuah judul penelitian adalah:

a. Sifat dan jenis penelitian

b. Subjek/objek penelitian

c. Variabel-variabel yang akan diteliti

d. Tempat penelitian dilaksanakan

e. Tahun pelaksanaan penelitian

Sebenarnya tidak semua judul penelitian harus dituliskan tempat dan tahun

penelitian. Penulisan tempat dan tahun pada judul penelitian dilakukan jika :

a. Topik penelitian tersebut memang hanya ada di suatu wilayah tertentu atau

penelitian tersebut menunjukkan kekhasan sesuatu yang spesifik di wilayah

tersebut, dan kejadian tersebut berbeda dengan kejadian di wilayah lainnya.

b. Sampel penelitian tidak terdapat pada populasi yang umum

c. Tahun ditulis dalam judul, jika hal yang diteliti merupakan sesuatu yang

berubah dari waktu ke waktu.

Secara sederhana, cara merumuskan judul penelitian sesuai dengan rumusan

masalah dan tujuan umum penelitian. Berikut contoh rumusan judul penelitian

Page 76: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

68

Tabel 8.1 Contoh Judul Penelitian berdasarkan Rumusan masalah dan Tujuan Penelitian

Masalah Tujuan Judul

Bagaimana hubungan kepadatan hunian dengan kejadian penyakit ISPA di Desa X tahun 2017

Mengetahui hubungan kepadatan hunian dengan kejadian penyakit ISPA di Desa X tahun 2017

Hubungan kepadatan hunian dengan kejadian penyakit ISPA di Desa X tahun 2017

Bagaimana pengaruh pemberian ekstrak daun pepaya terhadap kematian lalat rumah berdasarkan konsentrasi dan lama waktu kontak?

Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun pepaya terhadap kematian lalat rumah berdasarkan konsentrasi dan lama waktu kontak

Pengaruh pemberian ekstrak daun pepaya terhadap kematian lalat rumah berdasarkan konsentrasi dan lama waktu kontak

Bagaimana gambaran perilaku hygiene penjamah makanan pada home industry di Wilayah X tahun 2017

Mengetahui gambaran perilaku hygiene penjamah makanan pada home industry di Wilayah X tahun 2017

Gambaran perilaku hygiene penjamah makanan pada home industry di Wilayah X tahun 2017

4. Tata cara penulisan judul penelitian

Adapun ketentuan dalam penulisan judul adalah:

a. Margin penempatan teks judul menyesuaikan format ketentuan sistematika

penulisan.

b. Huruf menggunakan jenis huruf Times New Roman font 14, cetak tebal, huruf

kapital, anak judul font 12, huruf kecil, cetak biasa.

c. Jarak antar baris di ketik 1 spasi, rata kiri dan kanan simetris, membentuk

piramida terbalik.

d. Huruf yang dicetak dari printer berwarna hitam.

Page 77: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

69

Beberapa contoh judul penelitian Contoh 1

GAMBARAN KONDISI RUMAH PENDERITA PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU DI KOTA SURABAYA

TAHUN 2017 Penjelasan: 1.What; Apa yang akan diteliti topiknya? Kondisi rumah 2.Who; Siapa yang akan diteliti? Penderita tuberkulosis 3.Where; di mana akan ditelitinya? Kota surabaya 4.When; Kapan ditelitinya? tahun 2017 5.How; Bagaimana ditelitinya? desain deskriptif

Contoh 2

STUDI PERBANDINGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MURID SEKOLAH DASAR SDN PUJA I DAN SD MUHAMMADIYA 5

TAHUN 2015 Penjelasan: 1.What; Apa yang akan diteliti topiknya? PHBS 2.Who; Siapa yang akan diteliti? Murid 3.Where; di mana akan ditelitinya? SDN 4.When; Kapan ditelitinya? tahun 2015 5.How; Bagaimana ditelitinya? Desain komparatif

Contoh 3

PERANAN PENGAWAS MINUM OBAT TERHADAP ANGKA KEGAGALAN BEROBAT PENDERITA TUBERKULOSIS di KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2016

Penjelasan: 1.What; Apa yang akan diteliti topiknya? Peran PMO dengan DO berobat 2.Who; Siapa yang akan diteliti? Penderita TB 3.Where; di mana akan ditelitinya? Kab. Sumenep 4.When; Kapan ditelitinya? tahun 2016 5.How; Bagaimana ditelitinya? desain analitik (cross sectional)

Contoh 4

PENURUNAN KADAR TIMBAL (Pb) PADA KUPANG DENGAN MENGGUNAKAN PERASAN KULIT NANAS

Penjelasan: 1.What; Apa yang akan diteliti topiknya? Kadar timbal dan kulit nanas 2.Who; Siapa yang akan diteliti? KUPANG 3.Where; di mana akan ditelitinya? - 4.When; Kapan ditelitinya? - 5.How; Bagaimana ditelitinya? desain eksperimen

Page 78: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

70

Latihan Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah

Latihan berikut!

1) Bagaimana menyusun ilustrasi yang sesuai dengan pedoman?

2) Buatlah satu ilustrasi dalam bentuk tabel dan grafik hasil penelitian Anda!

Ringkasan

1. Ciri-ciri ilustrasi yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut:

a. Ilustrasi harus berguna, artinya dapat mendukung atau memperkuat isi laporan.

b. Pengungkapan ilustrasi harus tepat, artinya menentukan bentuk ilustrasi sesuai

dengan kebutuhan isi laporan.

c. Pengungkapan ilustrasi disesuaikan dengan keserasian, artinya besar kecilnya,

atau tata letak ilustrasi disesuaikan dengan ruang yang tersedia dalam isi laporan.

d. Ilustrasi hendaknya mudah diingat dan dipahami

2. Syarat-syarat dari sebuah judul yang baik adalah:

a. Dibuat dalam bentuk kalimat pernyataan memuat “what,”where” dan” when”.

b. Jelas, singkat dan tepat. Judul harus jelas, singkat dan tepat mengandung isi di

permasalahan yang akan diteliti, dirumuskan dalam bentuk kalimat yang tidak

terlalu panjang. Sebaiknya judul ditulis terdiri dari 12-14 kata, namun mampu

menggambarkan isi dari penelitian. Bila terpaksa harus membuat judul yang

panjang, maka pisahkan judul itu dalam dua bagian, yaitu judul utama yang

memuat “what”,dan anak judul yang memuat ‘where”,”when” dan hal-hal lain

yang relevan untuk dicantumkan.

c. Dapat menggambarkan variabel-variabel yang diteliti dan desain penelitian

yang digunakan.

d. Tidak merupakan duplikasi dengan penelitian lain yang sudah ada

e. Menarik. Judul seharusnya menarik bagi peneliti maupun pembaca. Bagi peneliti

Page 79: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

71

judul yang menarik akan memberi motivasi untuk melakukan penelitian

selanjutnya. Bagi pembaca judul yang menarik akan menumbuhkan rasa

keingintahuan terhadap isi penelitian, sehingga mendorong pembaca membaca

lebih lanjut penelitian tersebut.

f. Mengungkapkan masalah dan ruang lingkup penelitian.

g. Mencerminkan tujuan dari penelitian

h. Tidak menggunakan singkatan kata, kecuali singkatan kata yang sudah baku

Tes 3 Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1. Ilustrasi adalah…..

a. hasil penelitian yang disusun dalam bentuk narasi.

b. gambaran isi dari laporan

c. hiasan yang dapat memperindaj suatu laporan

d. semua gambar termasuk potret, grafik, peta, tabel dan gambar-gambar lainnya.

2. Cara penulisan Tabel 4.1, angka 4 menunjukkan…..

a. nomor bab letak tabel

b. nomor urut tabel

c. nomor sub bab

d. nomor urut gambar

3. Cara penulisan judul table adalah kecuali

a. setiap awal kata huru kapital

b. bentuk piramida terbalik

c. bentuk garis lurus

d. font times new roman 12

4. Judul penelitian harus mengandung makna, kecuali

a. jenis penelitian

b. objek penelitian

c. subjek penelitian

Page 80: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

72

d. instrument penelitian

5. Tata cara penulisan judul yang baik sesuai pedoman adalah kecuali

a. Dibuat dalam kalimat pernyataan

b. Singkat, padat dan jelas

c. Dapat menggambarkan variabel dan desin penelitian

d. Dapat berarti ganda

Page 81: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

73

Kunci Jawaban Tes

Test Formatif 1

1) B.

2) A.

3) D.

4) C.

5) A.

Test Formatif 2

1) D.

2) C.

3) A.

4) C.

5) D.

Test Formatif 3

1) A.

2) C.

3) C.

4) A.

5) D.

Test Formatif 4

1) D.

2) A.

3) C.

4) D.

5) D.

Page 82: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

Seri-3

74

Daftar Pustaka

Azaria,Sally, Pedoman Penulisan Kutipan dan Daftar pustaka, Univerrsitas Kristen Petra. Budiharto. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan dengan Contoh Bidang Ilmu Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC

Budiano,B dan Prayoga. 2005. Metodologi Penelitian. Surabaya : Unit PPM Poltekkes Kemenkes Andriyani,D.2016.Metode Penelitian.Universitas Terbuka Dedi Kurniawan ,Pedoman gambar ba table pada skripsi http://2.bp.blogspot.com/-

Jurusan Kesehatan Lingkungan,2016.Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Prodi D3 Kesehatan Lingkungan

Surabaya. Poltekkes Kemenkes Surabaya. Jurusan Kesehatan Lingkungan,2016.Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Prodi D3 Kesehatan Lingkungan

Bandung. Poltekkes Kemenkes Bandung. Lukman, dkk. 2015. Kurikulum Dan Modul TOT Metodologi Penelitian Bagi Tenaga Pendidik. BPPSDM Kemenkes RI Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, 2008, Metode Penelitian Survey, PT. Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta\ Saefuddin Azwar, 2007, Metodologi Penelitian, PT Pustaka Pelajar, Yogyakarta Suharsimi Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT Rineka Cipta, Jakarta Subagyo, Joko. 2011. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Sudarso. 2007. Membuat Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan. Surabaya: Perc. Duatujuh. Watik,P. 2000. Dasar - Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada. Windhu,P,Taufan B, 36 Langkah Praktis Sukses menulis Karya Tulis Ilmiah,PT.Revka Petra Medika

Purnomo. W dan Bramantoro. 2002. Langkah Praktis Sukses Menulis Karya Tulis Ilmiah. Surabaya: Revka Petra Media.

https://sustainablemovement.wordpress.com/2012/09/08/bagaimana-cara-menulis-abstra http://www.informasi-pendidikan.com/2014/11/cara-menulis-abstrak.html

Page 83: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.iddigilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/...1. Menyusun kuesioner dan panduan/pedoman wawancara. 2. Menyusun panduan/pedoman obsevasi 3. Memahami uji

75