zine-zine-an pabrikide edisi desember 2011

6

Upload: amet-pluralist

Post on 31-Mar-2016

265 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kami mencoba kembali menggali kekayaan khasanah media-media klasik seperti zine ini, agar penyebaran informasi dapat lebih tepat sasaran, dan mempunyai nilai mutu ditengah derasnya informasi sampah dimasa kini

TRANSCRIPT

Page 1: Zine-zine-an Pabrikide edisi desember 2011
Page 2: Zine-zine-an Pabrikide edisi desember 2011

Apa ini.... Apa Itu...?Sejarah kamera video bisa dikatakan merupakan keberlanjutan dari sejarah penemuan kamera foto. Awalnya, pene-litian mengenai Efek Pressistence of Vision. menimbulkan banyak perneli-tian dan penemuan-penemuan. Alat yang pertama kali dibuat berbentuk cakram yang di pinggirnya terdiri dari gam-bar-gambar yang berurutan. Di sela-sela gambarnya, dibuat lubang untuk mengintip. Ketika cakram itu diputar pada porosnya menghadap cemin, kita dapat melihat melalui lubang di an-tara gambar tersebut, timbullah efek Pressistence of Vision ini. Gam-bar berurutan tersebut seolah-olah bergerak.

Tahun 1830, munculah yang disebut zoetrope, benda berbentuk silinder dengan ruang kosong dengan gambar yang digambar oleh tangan di permu-kaan dalamnya. Saat diputar, menim-bulkan efek gerakan yang sama. Tahun 1870, seorang penemu dari Prancis, Emile Reynaud menambahkan cermin di tengah ruang silinder tersebut. Beberapa tahun kemudian, ia menemu-kan versi proyeksinya. Yaitu dengan menambahkanreflektorcahayadanlensauntuk memperbesar gambar pada layar. Tahun 1892, ia melakukan demonstra-si di Optique Theatre, Paris den-gan menggunakan ratusan gambar tan-gan hingga menimbulkan efek gambar

bergerak selama 15 menit.

Prinsip efek ini, pada kemu-dian hari digabungkan den-

ganprinsipfotografikalaitu dianggap yang mampu

merekam gambar se-cara nyata. Salah

satu eksperimen yang pal-

ing terkenal adalah pada tahun 1870 di California, Amerika. Saat seorang pengusaha Rel kereta sekaligus pres-idenCentralPacificCompany,LelandStandford (1824-1894) menyewa foto-grafer Inggris Edweard Muybridge, untuk membuktikan mengapa kuda yang berlari tidak pernah menginjakkan keempat kakinya ke tanah (saat kuda berlari, meski memilki 4 kaki, namun suara tepakan kuda hanya terdengar 3 kali saja). Muybridge menggunakan 12 set kamera foto sepanjang track balap kuda, dengan tombol shutter yang saling berkaitan. Foto yang didapat menunjukan kuda yang melangkahkan ke empat kakinya dari tanah. Rangkaian foto Muybridge ini kemudian diproyek-sikan melalui sebuah alat bernama zoopraxiscope.

Gambar zoopraxiscopeBerdasarkan penemuan Muydbridge tersebut kemudian, Etienne-Jules Marey (1830-1904), Penemu dari Pran-cis, menciptakan chronophotographs, sebuahkamerafilmmodernpertamayangmenggunakanpinsiprollfilm.Alatinidapat merekam beberapa gambar sekal-igus dalam satu satuan waktu (60 gam-bar per detik). Alat ini menjadi yang pertama yang dapat merekam gerakan slow motion. Marey menggunakannya untuk mengamati sistem gerak makhluk hidup.

George Eastman, tahun 1885, seorang penemu dari Amerika sekaligus seorang Philiantropist memproduksi Roll Film Pertama. Ia juga yang kemudian men-ciptakan Kodak Camera, yaitu kamera khusus pertama yang menggunakan Roll Film tersebut pada 1888. Hingga tahun 1889,rolfilmtersebutyangsemulamenggunakan Sensitized Paper diganti dengan menggunakan Celluloid Film.

Thomas Alva Edison, di laboratorium-nya West Orange, New Jersey, Amerika, mempekerjakan William k. L. Dickson untukmembuatalatperekamfilmdansebuah alat untuk menampilkan rekaman tersebut. Beberapa waktu kemudian, Dickson menciptakan sebuah alat per-ekam gambar bergerak yang dinamakan-

02

Page 3: Zine-zine-an Pabrikide edisi desember 2011

VIDEOGRAFI : Beberapa Tahapannya

nya Kinetograph dan alat untuk melihat hasil gambar yaitu Kinetoscope.

Di Prancis, Auguste Lumiere (1862-1954) and Louis Lumiere (1864-1948), padatahun1895menemukankamerafilmyang juga kemudian dapat diproyeksi-kan pada layar lebar. Perbedaan dengan kamera miliki Edison, kamera Lumiere lebih kecil dan praktis, membutuhkan lebihsedikitfilm,lebihtidakbising,dan mampu merekam gambar bergerak leb-ih halus daripada milik Edison. Alat ini mereke namakan Cinématographe. Pada tahun yang sama bulan November, di Jerman, Emil and Max Skladanowsky juga melakukan demonstrasi proyeksi filmdiBerli,dandiInggris,sebuahalat ciptaan Birt Acres and Robert W. Paul memperoyeksikan gambar bergerak di London. Tahun 1896 diciptakan Vi-tascope oleh Charles Francis Jenkins and Thomas Armat seorang penemu dari Amerika. Alat ini didemon- stra-sikan pada April 1896 di New York.

Namun, dari sekian banyak penemuanfilm,Lumierememilikitempat tersendiri karena se-lain menciptakan alat, mer-eka juga merupakan seorang filmmakeryangproduktifpada masanya. Hal ini ditan-daidenganbanyaknyafilmyangmereka buat pada kisaran tahun 1895 – 1896.

1920anmerupakanawalkemunculanfilmbersuara. Dahulu, seorang aktor dan pembuatfilmkesulitanuntukmerekamsuara selain karena bisingnya suara kamera, penempatan mikrofon yang ma-sih berukuran besar kala itu membuat gerakanaktorfilmtidakbisalel-uasa.Kemudian,teknologikamerafilmyang makin sempurna semakin mereduksi kekurangan tersebut. Selain mekanisme yangsemakinhalus,kamerafilmdileng-kapi chasing yang mampu meredam suara berisik mesin di dalamnya. Selain itu, ditemukannya sebuah cara merekam suara tanpa harus kesulitan menyembunyikan mikrofon di dekat aktor, yaitu den-gan menggantungkan mic atau yang biasa disebut boom.

Adalah Rouben Mamoulian, seorang sutradara asal Amerika pada tahun 1929 mendemonstrasikan bermacam-macam jenis suaradalamsebuahfilm.Inilahyangkemudianmendorongparafilmmakermem-buatfilmbersuara.

Kamerafilmpertamayangmenggunakanseparasi warna. Technicolor Camera yang ditemukan tahun 1932 ini

dari berbagai sumber

Pra ProduksiTahapanawalsebuahprojekVideografiadalah Pra Produksi, merupakan tahapan

paling penting dalam proses produksi, dalam tahapan ini kita akan meren-canakan segala sesuatu yang berkaitan dengan

prosesvideografidariawal sampai akhir. Plan-

ningsebuahprojekvideografimenjadi sangat penting karena ketika kita Gagal Merencanakan,

sama artinya dengan Merencanakan Kegagalan.

Dalam Pra produksi segala sesuatu direncanakan dari mulai konsep, ske-nario, penulisan naskah, logistik, hingga jadwal shooting. Dan Penulisan skenario menjadi point yang sangat penting, karena dalam proses produksi bahasa tulisan dalam skenario akan diterjemahkan kedalam bahasa visual, sehingga penting untuk membuat skenar-io yang baik sehingga akan memudahkan proses penyutradaraan.

Desain ProduksiPada tahap ini Skeduling Projek (pen-jadwalan) menjadi sangat penting, karenaakanmenentukaneffisiensiwaktudan biaya.

03

Page 4: Zine-zine-an Pabrikide edisi desember 2011

Tujuan ProduksiDalamsebuahprojekvideografi,tentukitaharus menentukan tujuan dari projek ini, apakahsebuathfilmpendek,profilusaha,video klip atau yang lainnya, dalam me-nentukan tujuan tersebut perlu untuk memperhatikan 5 aspek antara lain : Komu-nikator (produsen), Komunikan (audiens), materi komunikasi (pesan yang hendak disampaikan), media komunikasi, dan cara penyampaian pesan.

Penentuan Target-targetTentukan juga target produksi seperti : Target keberhasilan penyampaian pesan, kualitas gambar, jumlah audiens atau mungkinpencapaianfinancial

Penyusunan KruMasih dalam tahap Pra Produksi, Penyusu-nan Kru juga merupakan tahapan yang pal-ing penting, ada Sejumlah aspek pekerjaan pentingdalamsebuahprojekvideografiyaitu : Produser, Skenario, Sutradara, Kamerawan, Pencahayaan, make up, ward-robe, artistik dan editing. yang paling penting dalam hal ini adalah Kejelasan Pembagian tugas dan deskripsi job masing-masing.

Skeduling (Penjadwalan)

Pengaturan jadwal produksi sangat lah penting, apalagi ketika projek yang kita garap memiliki keterbatasan waktu dan biaya, tujuan dari Skeduling ini adalah PencapaianEfektifitasdanefisiensiProduksi. Idealnya, suatu pengambilan gambar telah direncanakan dan dijadwalkan pada tenggang waktu yang cukup sebelum-nya, sehingga semua pihak

yang terlibat dalam shooting video tersebut dapat mempersiap-kan diri den-gan baik untuk melaksanakan peran/tugas-nya masing-masing

Penulisan SkenarioHalinidimungkinkankarenafilmdibuatuntuk menyampaikan pesan komunikasi secara visual. ada beberapa aspek dalam proses skenario diantaranya :

1. Konsep Cerita

2. Karakterisasi (Perwatakan)

3. Alur Cerita

4. Perancangan Adegan Per Adegan

STORYBOARDStoryboard adalah rangkaian gambar ilus-trasi yang berusaha menjelaskan bahasa tulisan skenario kedalam bahasa visual.

Shooting VideoPada tahap ini kita telah memasuki Tahap Produksi, sejumlah hal berikut ini ha-rus diperhatikan dengan baik : a) desain produksi termasuk skenario, yang bisa menjadi panduan yang baik tentang apa-apa yang harus dikerjakan ; b) kesiapan kru dalam menjalankan perannya masing-masing; c) kesiapan perlengkapan yang juga meru-pakan tanggung jawab masing-masing kru.

Fungsi-fungsi KruFungsi Sutradara : Seorang sutradara men-erjemahkan bahasa tulisan pada skenario visual.

Fungsi Kameramen : Membantu sutradara dalam upaya penerjemahan dari bahasa tu-lisan ke bahasa tulisan , dengan cara mengoperasikan kamera dan menangkap semua adegan.

Fungsi Pencahayaan : yaitu bagaimana pent-ingnya memahami karakteristik pencahayaan pada proses shooting video. Gambar yang jelas/tajam dapat diperoleh pada intensi-tras cahaya tertentu. Fungsi pencahayaan ini dapat diperankan oleh seorang lighting man atau oleh kameramen

Fungsi Artistik : bertanggung jawab me-nyiapkan setting termasuk semua properti yang merupakan bagian dalam skenario. Pe-

nata artistik terus mengikuti kegiatan shooting untuk menyiapkan semua kebutu-han bagi adegan demi adegan yang akan di shooting.

Fungsi Make Up & Wardrobe : diperlu-

Page 5: Zine-zine-an Pabrikide edisi desember 2011

kan untuk menyiapkan orang2 yang akan tampil sebagai objek shooting dalam hal busana/pakaian/lostum dan make-up. Dalam hal pakaian beberapa faktor yang menjadi perhatian yaitu : Kerapi-han, kebersihan, dan kecocokan warna. Pekerjaan minimal yang dapat dilakukan adalah membersihkan wajah dan pembeda-kan. wajah pemain yang berminyak akan memantulkan cahaya dan gambar akan menjadi buruk

Fungsi Asistensi : Tugas Asistensi ini bisaamatflexibletergantungkondisilapangan.

Tahap Paska Produksi

Berikut ini beberapa Fungsi paska prduksi :

Fungsi Editing Video : Di Proses edit-ing video inilah dilakukan pemotongan, pemilihan dan penyusunan ulang gambar, agar sesuai dengan tuntutan skenario. Setelah dilengkapi dengan pekerjaan sound, animasi, visual efek dsb dan dianggap selesai, proses editing pun diakhiri dengan outputting, yaitu ekspor ke format dile tertentu yang diinginkan untuk proses selanjutnya.

Fungsi Sound : dapat dirangkap oleh seorang editor video, namun ideal-nya dilakukan secara tersendiri oleh seorang yang berkompeten dibidang ini. meliputi sejumlah keperluan sebagai berikut : Pembuatan musik ilustrasi, sound efek, sound recording (untuk keperluan dubbing dan narasi).

Fungsi image editting : sering diper-lukanelemengrafispenunjangmisalnyauntuk keperluan ilustrasi dan pembua-tan titel. Pekerjaan image editing sangan mungkin dirangkap oleh seorang editor video atau dapat pula dilakukan oleh ahlinya.

Fungsi Animasi dan Visual Efek : Ba-gian Video yang berupa animasi/visual eke merupakan klip video berdurasi tertentu yang ditambahkan pada proyek video editing setelah sebelumnya di-persiapkan/dibuat secara khusus dalam proyek animasi/visual efek.

Susunan Kru

• Produser

• Desainer Produksi

• Penulis Naskah/Skenario

• Sutradara

• Penata Kamera

• Penata Artistik

• Penata Rias

• Kostum

• Penata Musik

• Editor

Itulah beberapa uraian singkat menge-naivideografi,beberapatahapantersebutdapat disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersedian sumber daya.

Jangan jadikan keterbatasan biaya atau-pun hal lainnya menjadi kendala dalam berkarya,senivideografisendiriialahseni komunal yang memerlukan banyak orang, karena itu hubungan pertemanan sangat diperlukan dalam proses seni ini.

Selamat Berkarya....

COMRADES

PABRIKIDE DI RANAH MAYA :

KUNJUNGI PABRIKIDE DI RANAH MAYA MELALUI

ALAMAT http://pabrikide.tumblr.com

Bagi yang ingin menjadi kontributor

tulisan di media maya pabrikide dapat

menghubungi :

• amet (022 9567 5734)

• eddy (0852 2192 0257)

05

Page 6: Zine-zine-an Pabrikide edisi desember 2011

Sudah lama sekali Pabrikide tak mengeluarkan fanzine, semenjak 2006 lalu seke-tika dunia menjadi berubah semenjak kedatangan media online yang mulai merebak pada waktu itu, kegiatan zine-zine memang menjadi redup, karena ada media yang lebih praktis dan mu-rah.

Namun perkembangan inter-net yang terlalu cepat mem-buat derasnya informasi yang diterima para peng-guna internet menjadi tidak terkendali, sehinggap para penyantap informasi men-jadi tidak bisa membedakan mana informasi yang penting dengan informasi sampah. dan hal ini merubah prilaku manusia kini yang cenderung menyampah di beberapa media online dan social media.

Untuk itulah kami Pabrikide selain hadir di ranah maya, kami mencoba kembali menggali kekayaan khasanah media-media klasik seperti zine ini, agar penyebaran informasi dapat lebih te-pat sasaran, dan mempunyai nilai mutu ditengah deras-nya informasi sampah dimasa kini

“DARI SENANG - OLEH SENANG - UNTUK MENYENANGKAN”

DAN KAMI ADALAH :

• Toge Santana

• Ferry Jendral

• Pupuh Pluralist

• Zubeisme

• Eddy Selenoid

• Amet Pluralist

• Rod Rico

• Salsabil U-an

• Bezo Hendra Permana

Dan beberapa kawan yang tak mau disebutkan

Zine-Zine-an ini diter-bitkan pabrikide tanpa meminta izin siapapun, diterbitkan bulan 12 tahun 2011, semua ma-teri dalam zine-zine-an ini diambil dari ber-bagai sumber dan be-berapa tulisan kami sendiri, tidak ada hak cipta, jadi boleh di-perbanyak sebuasnya,

SEKAPUR SIRIH