zero waste research

44
Pantai Baru Pandansimo Zero Waste Pencanangan Konsep Zero Waste & Pameran Master Plan

Upload: smti-pontianak

Post on 18-Jul-2015

395 views

Category:

Engineering


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Zero Waste Research

Pantai Baru PandansimoZero Waste Pencanangan Konsep Zero Waste & Pameran Master Plan

Page 2: Zero Waste Research

Dipublikasikan oleh:Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas TeknikUniversitas Gadjah Mada Yogyakarta

Jl. Grafika 2 Sekip, Yogyakarta 55281 Indonesia

Telp + 62 274 580092 Fax + 62 275 580853

ISBN:

Zero Waste Pantai Baru Pandansimo:Pencanangan Konsep Zero Waste & Pameran Master Plan

2013 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Hak cipta dilindungi Undang-Undang.Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isibuku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

Naskah: Dr. Ir. Arif Kusumawanto, MT, IAIAhmad DarmawiRizky FirtiyaniFerdy SabonoAgung Eka SaputraMahasiswa S1 Jurusan Teknik Arsitektur FT UGM

Editor:Dr. Ir. Arif Kusumawanto, MT, IAI

Cover & Layout:Ferdy Sabono

Penerbit: PiLAR MediaJl. Petung 22 B Papringan, Caturtunggal,Depok Sleman, YogyakartaTelp. 0274 541 888, 584 084e-mail: [email protected]

c

Page 3: Zero Waste Research

Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan berkah yang telah dianugerahkan kepada kita semua, dan atas kerjasama semua pihak, kawasan Pantai Baru Pandansimo saat ini telah menjadi kawasan Pengembangan Listrik Tenaga Hibrid dengan menerapkan iptek berbasis Sistem Inovasi Daerah (SIDa), di mana semua sektor inovasi telah berinteraksi dan berperan sesuai dengan kapasitasnya.

Selain itu, kawasan ini telah menjadi kawasan wisata pantai yang ramai dikunjungi wisatawan karena keunggulan daya tarik kehidupan nelayan, kuliner ikan laut, pengembangan pertanian, peternakan, perikanan dan teknologi hibrid yang tidak ditemukan di tempat lain. Besar harapan kami kawasan wisata ini berkembang menjadi kawasan wisata yang bersih dan sampah terkelola dengan baik.

Selanjutnya, kami menyambut baik penerbitan booklet “Zero Waste Pantai Baru Pandansimo:

” ini, Booklet ini terbit atas kerja sama Pemerintah Kabupaten Bantul dengan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Semoga booklet ini dapat menjadi referensi pengelolaan sampah dengan konsep zero waste di mana volume sampah yang tertinggal sesedikit mungkin, serta dapat tercipta industri kecil daur ulang yang dikelola oleh masyarakat setempat.

Bantul, 8 Juli 2013Bupati Bantul,

Sri Surya Widati

Pencanangan Konsep Zero Waste & Pameran Master Plan

iPantai Baru PandansimoZero Waste

Page 4: Zero Waste Research

Konsep Zero Waste menawarkan tujuan yang etis, ekonomis, efisien dan visioner, untuk mendorong masyarakat dalam mengubah gaya hidup. Konsep ini mengajak masyarakat untuk hidup meniru siklus alam yang berkelanjutan, di mana semua bahan terbuang, dapat digunakan sebagai sumber daya bagi kegiatan lain.

Secara sederhana konsep zero waste merupakan pengolahan sampah dengan prinsip 3R: Reduce, Reuse dan Recycle, yang dilakukan di lokasi yang sedekat mungkin dengan sumber sampah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi beban pengangkutan sampah. Adapun orientasi penanganan sampah dengan konsep ini adalah:

1. sistem pengolahan sampah secara terpadu,2. teknologi pengomposan,3. daur ulang sampah plastik dan kertas,4. teknologi pembakaran sampah dan insinerator,5. teknologi pengolahan sampah organik menjadi

pakan ternak,6. teknologi tempat pembuangan akhir (TPA)

sampah,7. peran serta masyarakat dalam penanganan

sampah,8. pengolahan sampah kota metropolitan,9. peluang dan tantangan usaha daur ulang.

Konsep ini telah berkembang cukup lama di Indonesia dengan munculnya berbagai kelompok masyrakat penggiat sampah seperti di kampong Sukunan, Jogjakarta. Pengelolaan sampah dengan konsep ini memberikan

Pendahuluanpeluang pengurangan beban sampah perkotaan dan juga perdesaan yang beberapa waktu belakangan menimbulkan masalah.

Kawasan Pantai Selatan Bantul merupakan kawasan pantai yang saat ini sedang digiatkan oleh pemerintah setempat sebagai salah satu tujuan wisata Kabupaten Bantul, salah satunya adalah Pantai Baru pandansimo. Terletak di Kecamatan Srandakan, Desa Poncosari, Dusun Ngentak, Kabupaten Bantul, pantai ini berjarak 35 km dari kota Yogyakarta sehingga memiliki aksesibilitas yang cukup tinggi yang semakin menarik wisatawan untuk datang berkunjung.

Kekhasan yang ditawarkan oleh pantai ini adalah landscape pohon cemara udang (Casuarina Equisetifolia L) yang secara teknis digunakan sebagai buffer kawasan ketika terjadi ombak besar untuk melindungi desa di tepi pantai. Namun landscape ini juga memberikan efek positif kawasan yakni kekahasan pemandangan pantai. Dengan garis pantai 4,5 km kawasan ini menjadi lebih sejuk dan nyaman dengan adanya pepohonan rimbun dari cemara udang. Selain itu sajian kuliner khas pantaipun ditawarkan oleh restoran-restoran tradisional di sepanjang tepi pantai. Hal ini semakin menambah kenikmatan berekreasi. Perkembangan kawasan ini memberikan dampak positif terhadap kondisi ekonomi masyarakat sekitar. Kondisi saat ini memperlihatkan selama hari kerja, masyarakat bekerja di sawah dan ladang sementara ketika akhir pekan tiba mereka akan menuju ke pantai dan bekerja di sektor wisata.

iiPantai Baru PandansimoZero Waste

Page 5: Zero Waste Research

Selain peningkatan kondisi ekonomi, permasalahan lingkungan muncul sebagai dampak meningkatnya aktivitas manusia. Pertumbuhan volume sampah dari pengunjung pantai secara kasat mata, saat ini sudah merusak keindahan pantai. Begitu juga dengan limbah restoran yang semakin meningkat seiring meningkatnya jumlah penikmat kuliner.

Cemara Udang, Potensi & Masalah

Cemara udang adalah pohon khas pantai yang tahan terhadap garam dan memiliki peran sebagai pengendali erosi daerah pantai (Irwanto, 2006). Pohon ini mampu menghasilkan nitrogen yang cukup tinggi sehingga sangat baik untuk kegiatan agroforestry. Manfaat lainnya adalah sebagai bahan pulp, kayu perkakas, naungan dan peneduh, tanaman hias, reklamasi lahan dan memperbaiki tanah.

Secara alami daun cemara udang akan berguguran hampir setiap hari sehingga kawasan di sela-sela pohon ini nampak kotor. Oleh pengelola kawasan pantai, daun cemara udang yang berguguran ini setiap hari disapu untuk menjaga kebersihan pantai. Kemudian daun yang tersebut dikumpulkan di suatu tempat yang kemudian dibakar untuk memusnahkan sampah. Di satu sisi, pantai menjadi bersih namun di sisi lain, tumpukan daun cemara yang dikumpulkan dianggap menjadi sampah dan dibakar. Proses pembakaran sampah daun cemara ini secara

langsung mencemari udara kawasan dan mengganggu pengunjung.

Di sisi lain, pohon cemara udang memerlukan perawatan yakni dengan pemupukan dua kali dalam setahun. Sebagai salah satu daya tarik yang dimiliki kawasan ini, maka pohon ini dirawat dengan baik oleh pengelola pantai yang juga masyarakat sekitar.

Melihat kekontraan dari pohon cemara udang dalam kawasan ini, konsep zero waste memandangnya sebagai sebuah sumber daya baru. Secara alami, daun yang berguguran akan memberikan manfaat bagi pohon itu sendiri dan tanah di tempat pohon itu berdiri, terlebih lagi pohon cemara udang yang memiliki kadar nitrogen tinggi. Jika demi kebersihan guguran daun harus disapu dan dikumpulkan maka kumpulan daun ini dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik yang akan memberikan dampak positif. Pupuk kompos yang memiliki kandungan organik tinggi akan meningkatkan kesuburan tanah. Fungsi-fungsi bahan organik yang saling berkaitan akan menyediakan nutrisi untuk aktivitas mikroba yang dapat meningkatkan dekomposisi bahan organik, meningkatkan stabilitas agregat tanah, dan meningkatkan daya pulih tanah (Isroi,2009).

Duri Ikan Sampah Restoran Perkembangan kawasan pantai yang berbasis pada wisata kuliner memberikan dampak semakin bertambahnya

iiiPantai Baru PandansimoZero Waste

Page 6: Zero Waste Research

jumlah restoran di sekitar pantai. Secara swakelola masyarakat sudah mengatur perletakan dan system dari warung di kawasan sehingga membuat para pengunjug nyaman.

Peningkatan jumlah restoran dan pengunjung menegindikasikan meningkatnya jumlah sampah yang dihasilkan. Akumulasi sampah terbesar adalah sampah sisa-sisa makanan dan limbah perikanan dari tempat pelelangan ikan. Tercatat, limbah yang dihasilkan dari kegiatan perikanan mencapai 60 kg/bulan dari limbah udang dan 70-100 kg pada hari libur (2 kuintal/bulan) dari limbah warung kuliner. Besarnya jumlah limbah ini disebabkan oleh rendahnya bagian tubuh dari produk perikanan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebagai contoh dalam pengolahan udang, hanya dimanfaatkan 60% dari tubuh udang, selebihnya 30% lebih dari 30% bagian tubuh udang yaitu kepala udang dan 10% adalah kulit udang, akan menjadi limbah. Sama halnya dengan ikan yang hanya dimanfaatkan 70% dari bagian tubuhnya, sisanya yang berupa kepala, tulang, kulit dan jeroan akan menjadi limbah (Ardiansyah, 2012).

Produksi limbah yang tinggi ini, jika tidak ditangani secara tepat akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar. Limbah ini dapat dapat meningkatkan Biological Oxygen Demand (BOD) dan Chemical Oxygen Demand (COD) lingkungan yang merupakan indikator dari penurunan kulaitas lingkungan.

Konsep zero waste melihat sampah tulang ikan sebagai sebuah sumber daya. Sangat dimungkinkan dilakukan pengolahan sampah ikan menjadi barang baru yang bermanfaat. Salah satunya adalah pembuatan pelet untuk pakan ikan. Mineral yang tinggi yang dimiliki oleh limbah restoran dapat menjadi sumber nutrisi bagi ikan yang dibudidayakan oleh masyrakat sekitar.

Konsep zero waste memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpikir kreatif dan inovatif sehingga alam tidak terus dieskploitasi. Sama halnya dengan istilah 'mubadzir ' dalam agama yang art inya hanya memanfaatkan seperlunya saja, konsep zero waste juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan manfaat yang lebih banyak baik dari segi ekonomi maupun lingkungan.

Air sumber kehidupan

Air menjadi salah satu fokus dalam penerapan konsep zero waste. Gagasan mendaur ulang grey water di kawasan perlu ditangani secara tepat guna agar tidak mencemari lingkungan dan bisa dimanfaatkan kembali untuk memenuhi kebutuhan air di kawasan tersebut.

Pantai Baru Pandansimo membutuhkan air minum untuk warga setempat dan juga pengujung, wisatawan selama beraktifitas di kawasan ini. Sementara air bersih diperlukan untuk mencuci merawat tanaman dan tumbuhan yang ada,

ivPantai Baru PandansimoZero Waste

Page 7: Zero Waste Research

proses pendaur ulangan dan kebutuhan air yang akan digunakan.

Master Plan Kawasan

Menyusun Master plan kawasan membutuhkan perhatian yang komprehensif. Ferdy Sabono menyajikan Master plan berbasis konsep Zero waste hasil penelitian tesis di MDKB (Magister Disain Kawasan Binaan) Jurusan Teknik Arsitektur FT UGM.

Kompos merupakan limbah padat potensial yang sedang diteliti Ahmad Darmawi dalam tesisnya di MTS (Magister Teknik Sistem) FT UGM dan Pelet dari limbah kuliner dicermati oleh Rizki Fitriyani dari MTS FT UGM serta pengajuan proposal penelitian tentang Pengolahan limbah gray water oleh Agung Dwi Saputra yang juga dari MTS (Magister Teknik Sistem).

Risky Safarini, Kartika Ratri Husadani, Riri Chairiyah, Achmad Ricky, Dwiky Desiadhi Wicaksono, Bertha Mustika, Roh Moia Permasuari B, Ferdy Wirana, Tirta Pryandana merupakan mahasiswa S1 Jurusan Teknik Arsitektur FT UGM, yang mencoba menuangkan gagasan-gagasan teoritik dalam mata kuliah Studio Disain Tematik. Sedangkan Robby Yusrinanto dalam Tugas Akhir S1 merancang sebuah gedung Konser dengan konsep platinum rating GBCI.

kepada masyarakat Bantul khususnya dan kita semua.

Kegiatan komprehensif pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat kami sinergikan dalam ujud pendampingan pengembangan kawasan Pantai Baru Pandansimo.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Dekan FT UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono M.Eng, D.Eng, Bupati Bantul ibu Hj Sri Surya WIdati, kepala Bappeda Bantul bp Drs. Tri Saktiana M.Si, demikian juga bapak Tlau Sakti Santosa SS,M.Hum, dan ibu Heny Indrawati yang senantiasa mendampingi kami dalam setiap langkah pengembangan Pantai Baru Pandansimo. Terimakasih kepada tim peneliti “Penerapan Konsep Zero Waste” ibu Ria Millati, ST, MT, PhD, Nurrahmi Kartikawati, ST, M.Sc, Zulaikha Budi Astuti, ST, M.Sc, M.Eng. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada Camat Srandakan, Lurah Poncosari beserta jajaran dan warga masyarakat setempat yang sangat antusias terhadap kegiatan Tridharma kami ini.

Saran diskusi dan masukan kami harapkan dari semua kalangan untuk keberhasilan kita bersama.

Dr. Ir. Arif Kusumawanto, MT, IAI(Associate Professor Teknik Arsitektur FT UGM)

[email protected]://arifk.staff.ugm.ac.id/

vPantai Baru PandansimoZero Waste

Page 8: Zero Waste Research

Kata Pengantar Bupati Kab. Bantul

Daftar Isi

i

PedahuluaniiDr. Ir. Arif Kusumawanto, MT, IAI

Hj. Sri Surya Widati

Daftar Isi vi

Pantai Baru Pandansimo 01

Pengomposan Daun Cemara Udang (Casuarina Equisetifolia L) Sebagai Upaya Menciptakan Kawasan ZeroWaste Di Pantai Baru Kabupaten Bantul

04Ahmad Darmawi

Konsep Umum Zero Waste 03

Pemanfaatan Limbah Tulang-tulang Ikan Menjadi Pelet Pakan Ikan Untuk Menciptakan Kawasan Zero Waste Di Pantai Baru Pandansimo Kabupaten Bantul

06Rizky Fitriyani

Perancangan Konsep Zero Waste Pada Master Plan Kawasan Pantai Baru Pandansimo Bantul

08Ferdy Sabono

viPantai Baru PandansimoZero Waste

Zero Waste 02

Kumpulan Hasil Karya Desain Master Plan Kawasan Pantai Baru Pandansimooleh Mahasiswa Teknik Arsitektur FT UGM 12

Pengelolaan Limbah Grey Water Wilayah Pantai Baru Pandansimo Kabupaten Bantul Secara Komunal Untuk Menciptakan Kawasan Zero Waste

11Agung Eka Saputra

Page 9: Zero Waste Research

Pantai Pandansimo Baru atau lebih dikenal dengan Pantai Baru bisa dikatakan sebagai pantai paling muda di kawasan Yogyakarta. Pantai ini terletak di Kabupaten Bantul, tepatnya di Dusun Ngentak, Poncosari, Srandakan. Lokasi wisata pantai ini dapat ditempuh dengan jarak kurang lebih 35 kilometer dari kota Yogyakarta dan 21 kilometer dari kota Bantul.

Pantai yang ramai dikunjungi setiap minggu ini memiliki potensi wisata yang cukup lengkap diantaranya berupa potensi wisata alam, wisata edukasi hingga wisata religius (petilasan).

Di wilayah ini pula telah dikembangkan energi mandiri dengan sistem PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid) yakni panel surya dan tubin angin. Energi yang dihasilkan dari pengadaan panel surya dan turbin angin ini dapat mensuplay cadangan energi listrik alternatif bagi kegiatan wisata pantai.

Tak hanya itu, keberadaan pohon cemara udang (Casuarina equisetifolia L) yang tumbuh dengan rindang disepanjang area pantai saat ini telah menjadi salah satu daya tarik tersendiri dikarenakan area pantai menjadi rindang dan sejuk bila digunakan sebagai tempat bernaung oleh para wisatawan.

Pantai BaruPandansimo

01Pantai Baru PandansimoZero Waste

Page 10: Zero Waste Research

Zero Waste....Zero Waste adalah suatu tujuan etis, ekonomi, efisien, dan visioner dalam membantu masyarakat dalam mengubah gaya hidup dan prakteknya untuk menyelaraskan hidup dengan siklus alam yang berkelanjutan, dimana semua material buangan (limbah) dipakai untuk menjadi sumber daya bagi kebutuhan lain.

Zero Waste adalah bahwa mulai dari produksi sampai berakhirnya suatu proses produksi dapat dihindari terjadi “produksi sampah” atau diminimalisir terjadinya “sampah”.

Zero Waste adalah Penerapan konsep nir limbah dengan pengelolaan dan pengolahan limbah yang dihasilkan untuk mengurangi tingkat bahaya limbah yang dihasilkan dan menciptakan nilai ekonomis dari limbah tersebut

Zero Waste Intenational Alliance (ZWIA) 2004.

Urip Santoso, (2009)

Sulaiman, (2008).

02Pantai Baru PandansimoZero Waste

Page 11: Zero Waste Research

Reduce

Reuse Recycle

Kurangi dan batasi penggunaan barang yang

dapat menjadi sampah secara berlebihan

Mendaur ulang sampah menjadi

barang yang bermanfaat atau

memiliki nilai ekonomis.

Pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali & Hindari pemakaian

barang-barang yang sekali pakai

Zero

RecycleReuse

Reducebatasi

penggunaankaleng

pakailahkertas seperlunya

atau dapat menggukankertas daur ulang

kurangi penggunaanbotol plastik sekali pakai

Waste

batasi penggunaankantong plastik

ganti kantong plastikdengan tas belanja sendiriketika berbelanja

pakaibotol minumsendiri

Zero Waste

kurangi penggunaan

wadah makanan dari styrofoam

gunakan wadah makan

yang dapat dipakai lagi

Pilahlah dan BuanglahSampah Pada Tempatnya03

Pantai Baru PandansimoZero Waste

Page 12: Zero Waste Research

Da rmda awm ih

A

Pengomposan Daun Cemara Udang

(Casuarina Equisetifolia L)Sebagai Upaya Menciptakan

Kawasan Zero Waste Di Pantai Baru

Kabupaten Bantul

Sa g pn uu trg aAPengelolaan

Limbah Grey Water Wilayah Pantai Baru

Pandansimo Kabupaten Bantul Secara Komunal

Untuk Menciptakan Kawasan

Zero Waste

Pemanfaatan Limbah Tulang-Tulang Ikan

Menjadi Pelet Pakan Ikan Untuk Menciptakan Kawasan Zero Waste

Di Pantai Baru Pandansimo

Kabupaten Bantul

itrF iy ay nkz iiR

abS oy ndr oeF

PerancanganKonsep Zero Wastepada Master Plan

Kawasan Pantai Baru Pandansimo Bantul

Pantai Baru Pandansimoberbasis Penelitian

Zero Waste

Page 13: Zero Waste Research

Pengomposan Daun Cemara Udang (Casuarina Equisetifolia L) Sebagai Upaya Menciptakan Kawasan ZeroWasteDi Pantai Baru Kabupaten Bantul *)

Masalah di kawasan Pantai Baru sendiri adalah banyaknya daun-daun cemara udang yang berguguran di kawasan pantai yang merusak kenyamanan dan keindahan pantai. Saat ini pengelolaan sampah dan limbah pada Pantai Baru Pandansimo yang ditimbulkan dari sisa-sisa makanan dan daun-daun cemara udang yang berguguran hanya dikelola dengan cara ; kumpul – angkut – buang. Sampah daun-daun cemara udang kemudian dibakar, sedangkan sisa-sisa makanan dibiarkan hingga menyebabkan bau yang kurang sedap di sekitar kawasan Pantai Baru, yang mengakibatkan tercemarnya lingkungan dan memberikan suatu dampak yang kurang baik bagi lingkungan.

Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu adanya solusi yang tepat untuk merubah perilaku masyarakat dengan memberikan penyelesaian secara nyata bagaimana memanfaatkan limbah dan sampah yang mencemari kawasan Pantai Baru, menjadi lebih berdaya guna dan memberikan dampak positif terhadap kawasan pantai, sehingga akan tercipta kawasan zero waste. Salah satu cara adalah dengan pengomposan daun cemara udang, dimana dengan pengomposan tersebut secara nyata akan mengurangi kuantitas sampah daun cemara udang dan secara kualitas akan memberikan manfaat

Deskripsi Penelitian terhadap lingkungan nyata akan mengurangi kuantitas sampah daun cemara udang dan secara kualitas akan memberikan manfaat terhadap lingkungan.

1. Mengurangi kuantitas sampah dan limbah yang di sebabkan oleh daun cemara udang di kawasan Pantai Baru.

2. Memanfaatkan limbah dan sampah daun cemara udang yang dihasilkan pada kawasan Pantai Baru menjadi kompos.

3. Mengetahui variasi campuran bioactivator yang lebih efektif untuk mempercepat proses pengomposan dan meningkatkan kualitas kompos daun cemara udang

1 . Mene rapkan konsep ze ro was te yang mengintegrasikan prinsip reduce, reuse dan recycle dengan pegolahan limbah dan sampah daun cemara udang sedekat mungkin pada sumbernya

2. Merencanakan kawasan zero waste dengan pengolahan limbah dan sampah daun cemara udang untuk digunakan kembali sebagai media pupuk organik dikawasan Pantai Baru.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

*) tahapan hasil penelitian

....perlu penanganan secara serius untuk menciptakan suatu

kawasan pantai bersih, aman, nyaman

sejuk dan asri bebas dari sumber-sumber sampah di kawasan

pantai baru......

Ahmad Darmawiemail: Hp : 085251850455Magister Teknik Sistem FT UGM

[email protected]

04Pantai Baru PandansimoZero Waste

Page 14: Zero Waste Research

Dengan melakukan proses pengomposan daun cemara udang di kawasan Pantai baru, mampu mengurangi volume timbulan sampah sebesar 77% dan mengurangi berat timbulan sampah sebesar 61%. Pemberian bioactivator dalam hal ini adalah SD1,SD2,SD3 dan SD4 pada proses pengomposan daun cemara udang dengan dekomposer kotoran sapi dapat mempengaruhi kecepatan dan kualitas kompos, dilihat dari tercapainya kestabilan suhu dan C/N rasio standar yang paling cepat. Pada kisaran variabel yang diteliti diperoleh hasil optimal pada saat perlakuan SD1 (3,5%) dengan perbandingan campuran bahan kompos dan bioactivator 1:5 dengan C/N rasio 23,01. Sesuai standar kompos yang diteliti oleh pakar Suriadikarta dan Permentan no.70 tahun 2011.

Hasil kompos yang diperoleh dari 16 (enem belas) perlakuan memenuhi persyaratan SNI 19-7030-2004 Tentang standart kualitas kompos untuk parameter fisik (kecuali kadar air), unsur makro (kecuali rasio C/N), unsur mikro dan unsur lainnya. Waktu yang diperlukan pembuatan kompos dengan pemberian bioaktivaktor SD1(3,5%) pada daun cemara udang lebih pendek dari Fine Kompos, dengan perlakuan SD1(3,5%) dengan penambahan campuran bahan kompos dan bioactivator 1:5 waktu yang diperlukan selama 31 hari.

Temuan PenelitianPada pembuatan kompos di lembah hijau(Fine Kompos) waktu yang diperlukan 35 hari. Perlakuan SD1(3,5%) dengan penambahan bahan campuran kompos dan bioactivator 1:5 lebih lama jika di bandingkan dengan proses pengomposan pada limbah pati onggok yang dilakukan oleh saudari Widyastuti dimana waktu yang diperlukan selama 28 hari.

1. Perlu dilakukan penelitian lanjut dengan bahan yang sama menggunakan bioactivator yang berbeda.

2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk campuran komposisi karbon dan nitrogen dari bahan organik yang akan dikomposkan untuk mendapatkan kompos dengan rasio C/N 10 – 20 sehingga sesuai dengan SNI-19-7030-2004.

3. Dengan berlimpahnya bahan baku daun cemara udang dan kotoran sapi di kawasan Pantai Baru Kabupaten Bantul, perlu di bangun Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) sehingga limbah daun cemara udang dan limbah dari warung makan bisa dimanfaatkan menjadi produk yang berniali ekonomis dalam hal ini adalah pupuk kompos.

Saran & Rekomendasi

05Pantai Baru PandansimoZero Waste

Page 15: Zero Waste Research

1. Mengetahui sejauh mana dampak positif pemanfaatan limbah tulang-tulang ikan terhadap Pantai Baru Pandansimo untuk menciptakan kawasan zero waste.

2. Mengurangi kuantitas limbah perikanan yang dihasilkan pada kawasan Pantai Baru Pandansimo dengan memanfaatkan limbah tersebut menjadi pakan ikan.

3. Mengetahui variasi formulasi pakan ikan dari limbah perikanan yang memiliki gizi lebih baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ikan.

1. Memberikan solusi masalah pencemaran limbah sisa makanan dan limbah perikanan di kawasan Pantai Baru Pandansimo untuk menciptakan kawasan zero waste dengan konsep 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) dalam pengelolaan limbah tulang-tulang ikan seminimal mungkin dari sumbernya.

2. Mengembangkan ilmu Teknik Sistem dalam pengelolaan limbah tulang-tulang ikan menjadi pelet pakan ikan di kawasan Pantai Baru Pandansimo yang diharapkan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.akan mengurangi kuantias sampah dan limbah di di kawasan pantai baru.

Pemanfaatan Limbah Tulang-Tulang Ikan Menjadi Pelet Pakan Ikan Untuk Menciptakan Kawasan Zero Waste Di Pantai Baru Pandansimo Kabupaten Bantul *)

Pengelolaan sampah sampai saat ini masih menjadi masalah di Pantai Baru Pandansimo. Bermacam-macam sampah telah diproduksi dari warung kuliner, TPI, wisatawan dan rumah tangga di sekitar wilayah pantai ini setiap harinya mulai dari sampah organik seperti sisa-sisa makanan berupa tulang ikan, limbah udang serta limbah daun dan non-organik seperti sampah dari para wisatawan berupa plastik, kertas, dan botol, namun pengolahannya masih bersifat pasif yaitu sampah yang tertimbun hanya dibuang begitu saja atau hanya dibakar tanpa melalui proses pengolahan lebih lanjut.

Permasalahan semakin rumit ketika pengunjung dan masyarakat sekitar pantai tidak mempunyai kepedulian untuk membuang sampah. Oleh karena itu, diperlukan manajemen sampah yang baik dan terintegrasi seiring pertambahan volume sampah terutama sampah organik berupa limbah perikanan yang semakin meningkat.

Salah satunya yaitu dengan pembuatan pakan ikan dengan memanfaatkan limbah perikanan berupa tulang ikan dan limbah udang dari warung kuliner di Pantai Baru Pandansimo, hal ini memberikan solusi dalam mengurangi limbah organik tersebut dan menciptakan kawasan zero waste di Pantai Baru Pandansimo.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Deskripsi Penelitian

.....pembuatan pakan ikan dari limbah

makanan laut bisa menjadi ladang usaha

bagi masyarakat sekitar bahkan dapat dimanfaatkan sendiri untuk makan tambak

ikan....

Rizky Fitriyani*) dalam proses penelitian email: [email protected]

Hp : 085729313424Magister Teknik Sistem FT UGM

06Pantai Baru PandansimoZero Waste

Page 16: Zero Waste Research

Jumlah pengunjung juga dipengaruhi oleh keadaan cuaca saat itu dan jumlah pengunjung ini juga akan mempengaruhi timbulan sampah yang ada di Pantai Baru Pandansimo.

Semakin banyak jumlah pengunjung di Pantai Baru Pandansimo akan menyebabkan banyaknya jumlah timbulan sampah, khususnya sampah sisa-sisa makanan dari warung makan yaitu sampah organik berupa limbah perikanan. Limbah tulang ikan disana bisa mencapai 2 kuintal/bulan dan 60 kg/bulan limbah udang jika sampah ini langsung dibuang, ditimbun dan dibakar akan menyebabkan pencemaran lingkungan sekitar pantai. Untuk itu perlu dilakukan pengolahan sampah yang ramah lingkungan agar dapat terciptanya zero waste di lingkungan sekitar Pantai Baru Pandansimo salah satunya dengan mengolah limbah tersebut menjadi pelet pakan ikan.

Temuan Penelitian

Dari hail uji proksimat dari laboratorium tersebut dapat dilihat bahwa limbah sisa makanan dari warung makanan tersebut masih mengandung protein dan mineral yang tinggi. Sehingga limbah ini masih dapat diolah menjadi pakan buatan untuk ikan sehingga dapat memenuhi nutrisi ikan. Dari hasil penelitian tersebut didapat bahwa pelet P4 dan P5 yang telah sesuai dengan syarat mutu bagi pakan ikan lele namun pakan buatan dari limbah sisa makanan ini tidak hanya untuk ikan lele namun juga dapat digunakan untuk jenis ikan lainnya seperti ikan nila, ikan gurami, ikan patin ataupun ikan mas. Selain dapat mengurangi limbah di pantai hasil olahannya yang berupa pakan ini dapat digunkan oleh masyarakat disana yang sedang mengembangkan budidaaya ikan karena sangat meringankan mereka dalam pembelian pakan yang saat ini harganya mahal. Sehingga zero waste di Pantai Baru Pandansimo dapat tercipta.

Data Timbulan sampah di Pantai Baru Pandansimo selama satu minggu

Persentase perbandingan nutrisi tepung tulang ikan, tepung limbah udang dan bekatul.

Hasil uji kualitas pelet pakan ikan dan bandingannya terhadap SNI-01-4087-2006

07Pantai Baru PandansimoZero Waste

Page 17: Zero Waste Research

kotoran ternak, serta tata vegetasi turut menyumbangkan produksi sampah dedauan. Sedangkan dari segi setting aktifitas berupa aktifitas wisata menjadi faktor penentu lainnya seperti perilaku dari pedagang maupun penggunjung wisata dalam membuang sampah.

1. Mengetahui hubungan setting fisik kawasan terhadap keberadaan sampah di Pantai Baru Pandansimo.

2. Mengetahui hubungan setting aktivitas terhadap keberadaan sampah di Pantai Baru Pandansimo.

3. Memberikan solusi/pemecahan permasalahan sampah pantai Baru Pandansimo lewat rancangan master plan berkonsep zero waste (nir-limbah) dengan pendekatan elemen fisik kawasan.

Diharapkan hasil dari penelitian ini nantinya berupa arahan penataan Master Plan kawasan pantai Baru Pandansimo berbasis zero waste yang dapat digunakan sebagai salah satu acuan atau sebagai bahan kajian lain yang memberikan manfaat dan masukan bagi pemerintah daerah Kabupaten Bantul maupun pantai-panati lain yang mengalami permasalahan yang sama.

Perancangan Konsep Zero WastePada Master Plan Kawasan Pantai Baru Pandansimo Bantul *)

Permasalahan pantai yakni permasalahan sampah menjadi salah satu permasalahan yang tengah dihadapi. Salah satunya yakni kondisi persampahan pada pantai Baru Pandansimo Bantul, pantai yang cukup ramai dikunjungi tiap minggu ini mengakibatkan meningkatanya jumlah pengunjung dan aktivitas wisata yang pada akhirnya mendatangkan sampah di lokasi objek wisata tersebut. Dengan minimnya penyediaan fasilitas penanganan sampah seperti tempat sampah yang terbatas, pola perilaku masyarakat lokal dan para wisatawan yang cenderung membuang sampah sembarangan selain itu pengolahan sampah belum dikelola dengan cermat sehingga penyelesaiannya cenderung dengan cara dikubur kedalam tanah maupun dibakar saja.

Setting fisik dan setting aktivitas kawasan pantai Baru Pandansimo pun menjadi faktor penyumbang permasalahan persampahan. Kondisi fisik kawasan berupa elemen-elemen fisik seperti infrastruktur penunjang penanganan dan pengelolaan sampah yang belum tersedia dengan baik, land use (penggunaan lahan) dengan fungsi tertentu mendatangkan sampah dari hasil aktivitasnya seperti area pemukiman dengan sampah rumah tangganya, bangunan warung dengan sampah makanan atau area peternakan dengan limbah berupa

Deskripsi Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

......pantai Baru Pandansimo memiliki

potensi sebagai kawasan yang bersih

berkonsep Zero Waste untuk itu perlu

penanganan baik secara fisik maupun

non-fisik.....*) dalam proses penelitian

Ferdy Sabonoemail: Hp : 085643033656Magister DKB FT UGM

[email protected]

08Pantai Baru PandansimoZero Waste

Page 18: Zero Waste Research

09Pantai Baru PandansimoZero Waste

Page 19: Zero Waste Research

10Pantai Baru PandansimoZero Waste

?Konsep Jaringan jalan membentuk pola grid dengan tujuan mempermudah akses terutama akses pengolahan sampah.?Konsep tata guna lahan

menitik beratkan pada fungsi lahan dengan pertimbangan penanganan sampah?Konsep titik

pengumpulan dan penangkutan sampah diterapkan dengan metode penyediaan tempat sampah, integrasi sistem pengumpulan dan pengolahan sampah (jenis sampah) dari tiap fungsi lahan sehingga konsep zero waste dapat terlaksana dengan pengolahan sampah menjadi produk sekaligus industri baru memberdayakan masyarakat.

gates berupa landmark

ending node berupa landmark

Page 20: Zero Waste Research

1. Mengetahui keadaan air tanah di daerah Pandansimo dan efek pencemaran yang terjadi.

2. Melakukan analisis terhadap penentuan unit pengolahan yang tepat digunakan dalam pengelolaan limbah grey water pada daerah pantai Baru.

3. Melakukan perancangan unit pengolahan dan saluran limbah untuk pengelolaan limbah secara komunal.

4. Mengurangi potensi negatif dari limbah grey water.

1. Memberikan pengetahuan masyarakat tentang keadaan air tanah di Pantai Baru dan efek pencemaran yang telah terjadi.

2. Memberikan solusi terhadap masalah pencemaran limbah grey water dengan pengelolaan limbah secara komunal.

3. Menerapkan konsep zero waste dengan menciptakan pengelolaan limbah yang dapat menanggulangi potensi negatif limbah proses pariwisata.manfaat dan masukan bagi pemerintah daerah Kabupaten Bantul maupun pantai-panati lain yang mengalami permasalahan yang sama.

Pengelolaan Limbah Grey Water Wilayah Pantai Baru Pandansimo Kabupaten Bantul Secara Komunal Untuk Menciptakan Kawasan Zero Waste *)

Dampak negatif yang diakibatkan dari aktivitas wisata di Pantai Baru Pandansimo adalah pencemaran lingkungan akibat aktivitas jual beli di warung sekitar pantai Baru, dimana setiap warung menghasilkan limbah domestik. Selama ini masyakat hanya membuang limbahnya dengan cara mengubur atau memasukkan kedalam tanah dan dibuang kelingkungan sekitar. Akibat tindakan tersebut akan menimbulkan potensi pencemaran lingkungan baik berupa air tanah yang tercemar maupun kondisi kesuburuan tanah yang menurun. Terutama limbah cucian yang berasal dari warung baik berupa bekas ikan maupun pencucian lainnya.

Air limbah yang dihasilkan dari warung sekitar pantai Baru tidak memiliki akses terhadap terhadap bangunan pengolahan, hal ini akan menjadi sumber utama pencemaran lingkungan karena dengan mudahnya masuk ke badan air atau meresap ke dalam tanah. Grey water adalah limbah cair dari akitivitas atau kegitan dapur, pencucian pakaian, kamar mandi (selain tinja), dan lain sebagainya, yang berasal rumah, sekolah, maupun perkantoran (Eriksson et al., 2002). Karena wilayah pantai Baru tidak memiliki pengeolaan yang terpadu maka untuk perkembangan kedepan dengan arahan menuju konsep Zero Waste yang dapat mengubah paradigma masyarakat untuk lebih peduli lingkungan.

Deskripsi Penelitian Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

*) pengajuan proposal penelitian

....perlu adanya penanggunalangan dan solusi yang tepat untuk

mengelola air limbah (gray water) yang

muncul akibat aktivitas masyarakat di Pantai

Pandansimo.....Agung Eka. S

email: Hp : 085743214477Magister Teknik Sistem FT UGM

[email protected]

11Pantai Baru PandansimoZero Waste

Page 21: Zero Waste Research

Kumpulan Hasil Karya

Desain Master Plan Kawasan Pantai Baru PandansimoMahasiswa Teknik Arsitektur FT. UGM.

Page 22: Zero Waste Research

ECOVILLAGE PANDANSIMO

KISI-KISI JENDELA BAGIAN BARAT

TAMAN DEPANRUMAH

BAHANMATERIAL

KAYU

TERASRUMAH

KISI KISIKAYU

“GREEN WALL”

GREEN ROOF

DINDING BARATDITUTUPI

KISI-KISI KAYU JENDELA

12Pantai Baru PandansimoZero Waste

Rizky Safarini - 34701

Meredesain bentukan dari konsep rumah tinggal penduduk untuk kemudian dikembangkan menjadi area wisata bagi masyarakat sekitar . Penerapan konsep-konsep green architecture pada tampak bangunan rumah dengan green roof pada atap. Bangunan rumah di hadapkan mengarah ke bagian utara-selatan, dengan tujuan meminimalisir masuknya panas sinar matahari dari bagian barat dan timur. Tidak hanya pada redesain bagian rumah tinggal penduduk namun kawasan desain termasuk daerah lain seperti area pada pinggiran pantai pandansimo.

Page 23: Zero Waste Research

ECOVILLAGE PANDANSIMO

13Pantai Baru PandansimoZero Waste

Page 24: Zero Waste Research

MEMBERIKAN DUA PILIHAN BAGI WISATAWAN MENGINAP DI VILLA MAUPUN HOMESTAY DENGAN BIAYA TERMURAH HINGGA TERMAHAL YANG MENGAKOMODASI WISATAWAN DENGAN BAIK. DISUGUHI DENGAN BAGUSNYA PANTAI PANDANSIMO DAN JUGA HAMPARAN SAWAH

UNTUK

BUDAYA YANG DITAMPILKAN PADA MUSEUM, TRADISIONAL DAN JUGA PENDOPO YANG MENGUSUNG BUDAYA JAWA

PASAR

CULTURETOURISM

MEMANJAKAN WISATAWAN DENGAN WISATA AIR OUTDOOR MAUPUN INDOOR. PASAR TRADISIONAL, DAN JUGA PUSAT KULINER YANG MEMBERIKAN PENGALAMAN - PENGALAMAN BARU BAGI WISATAWAN

PUSAT EDUKASI,

AREA

EVAKUASI

RESSORT

DAN

HOMESTAY

AREA

PELAYANAN

WISATAWAN PEDESTRIAN

DAN

JALUR BERSEPEDA

ECO AREA

WISATA

KULINER

PUSAT

REKREASI

PANTAI

TCL

PANDANSIMO

LIVING

LOKAL HOMESTAYPENDOPOPASAR

AREA PARKIRJALUR/AREA MITIGASI

AREA REKREASI AIR INDOOR

FOODCOURT, SAND

ECO AREAMUSEUM

AREA PERSAWAHA

PADA DESAIN PANTAI TCL PANDANSIMO, SAYA INGIN

MEWUJUDKAN KONSEP ZERO WASTE DENGAN MENGURANGI

PENGGUNAAN KENDARAAN BERMOTOR, SEHINGGA DAERAH-

DAERAH DI SEKITARAN PANTAI INI HANYA BISA DIAKSES DENGAN

KENDARAAN NON - BERMOTOR, YAITU DENGAN BERSEPEDA DAN

BERJALAN KAKI.

TERDAPAT SATU BUNDARAN UTAMA YANG TERLETAK DI JALAN

UTAMA YANG DAPAT DILALUI OLEH KENDARAAN BERMOTOR,

SEDANGKAN EMPAT BUNDARAN TAMBAHAN TERLETAK DI JALAN -

JALAN KECIL YANG HANYA DAPAT DILALUI OLEH SEPEDA DAN JUGA

PEJALAN KAKI. BUNDARAN - BUNDARAN INI SENGAJA DILETAKKAN

DI BAGIAN - BAGIAN PENTING UNTUK MEMISAHKAN ANTARA AREA

YANG SATU DENGAN AREA YANG LAINNYA, DAN JUGA

MENGHUBUNGKAN JALAN YANG SATU DENGAN JALAN YANG

LAINNYA.

14Pantai Baru PandansimoZero Waste

Roh Moia Permasuari B - 37206

Page 25: Zero Waste Research

12

3 4

5

6

78

9

10 11

12

13

14

1

2

3

4

5

6

7

ECO AREA (KINCIR ANGIN)

MUSEUM

HOMESTAY

SAWAH DAN AREA OUTBOND

AREA KANDANG

PASAR TRADISIONAL

PENDOPO

8

9

10

RESORT

BUNDARAN UTAMA

AREA PARKIR

11 REKREASI AIR INDOOR

12

13

14

AREA KULINER

WATER FRONT

BALE

V I L L A

P E N D O P O

PUSAT INFORMASI

15Pantai Baru PandansimoZero Waste

KAWASAN INI MENGUSUNG KONSEP ZERO WASTE SYSTEM YANG ECO DESIGN. SETIAP BANGUNAN YANG TERLETAK PADA PANTAI BARU PANDANSIMO INI MENGGUNAKAN MATERIAL ALAM, SEPERTI KAYU, BAMBU, BATU ALAM, DAN JUGA TERDAPAT VERTICAL GARDEN PADA PUSAT INFORMASI YANG MENDUKUNG ECO DESIGN PADA KAWASAN INI.

Page 26: Zero Waste Research

Antara line dan elemen kawasan (place) dibuat suatu penghubung berbentuk jalan melingkar. Ini berfungsi untuk identitas dari suatu area. Sehingga setiap terdapat jalan melingkar, itu berarti terdapat sebuah place disana. Jalan melingkar ini dilengkapi dengan sclupture dan signage yang dapat menjadi identit ias dan membantu wisatawan pengguna jalan.

zonasi dan sirkulasiMerupakan zona eco village. Daya tarik yang ada pada zona ini adalah hasil kerajinan tangan dari para warga, kehidupan asli warga seperti bertani, agro wisata, dan peternakan.

Merupakan techno park. Daya tarik pada zona ini adalah penghasil energi hybrid yang mengajarkan mengenai zero energi.

Merupakan jalur sirkulasi utama, yakni untuk wisatawan resort. Melalui sirkulasi ini semua zona dapat terakses, sesuai dengan konsep awal.

Merupakan jalur sirkulasi bagi para warga l ingkungan panta i baru pandansimo dan petugas. Akses hanya menuju perkampungan dan zona energi.

linkage

place

connector

masterplan

pantai baru pandansimo

16Pantai Baru PandansimoZero Waste

Ferdy Wirana - 36238

Merupakan jalur sirkulasi bagi pengunjung pantai saja. Zona yang terakses hanya zona entertainment.

Ide pola tata ruang untuk kawasan ini berdasarkan pada LINKAGE THEORY. Linkage theory merupakan lines yang menghubungkan antara elemen kawasan. Sistem pergerakan merupakan prioritas dalam teori linkage. Berdasarkan teori linkage, kawasan akan dihubungkan dan dikoneksikan antara elemen place nya dengan jalur utama. Sehingga semua place pasti terakses.

Page 27: Zero Waste Research

- Memiliki daya tarik dari segi edukasi mengenai energi

- Lahan yang luas dapat dimanfaatkan untuk berbagai f a s i l i t a s u n t u k m e n a r i k pengunjung

- Merupakan daerah pantai yang menjadi salah satu tujuan hiburan masyarakat.

potensi kawasan-` Masih banyak lahan kosong

yang terbengkalai- K u r a n g n y a p e t u n j u k

/signage antara satu area ke area lainnya

- Karena kurangnya signage, zona lain selain pantai dan energi jarang dikunjungi.

kelemahan kawasan

pengembangan potensi kawasan1. eco village

Disini akan dikembangkan keahlian warga pantai baru dalam membuat kerajinan tangan, sehingga dapat dipasarkan di wilayah ini.

2. resort

Tempat para wisatawan yang ingin menginap. Dengan adanya resort, para wisatawan dapat menginap dan dapat menikmati malam di pinggir pantai.

3. agro wisata

Para wisatawan akan disuguhkan dengan wisata argo yang terdiri dari berbagai tanaman dan buah-buahan.

4. biogas

Bio gas akan dimaksimalkan lagi, kualitas mesinnya dijaga agar produksi gas dapat berjalan baik. Di tempat ini juga bisa dijadikan wisata peternakan sehingga wisatawan dapat memberi makan hewan

5. energi dan education

Ini merupakan zona penghasil energi dikawasan ini. Terdapat kincir angin dan solar panel yang digunakan untuk energi seluruh kawasan ini. Penambahan penangkal petir sangat diperlukan.

6. sport area

D i g u n a k a n u n t u k t e m p a t berolahraga dan tempat bermain bagi anak-anak sekitar.

8. restaurant

S e t e l a h o u t b o n d y a n g melelahkan, wisatawan langsung dijamu oleh warung makan.

9. waterfront dan festival

Dengan waterfront yang bisa digunakan untuk bersantai dan menikmati suasana laut.

7. outbond area

Arena outbond dapat menjadi daya tarik tersendiri. terdapat akses tersendiri untuk menuju area ini.

F e s t i v a l merupakan zona yang terdapat panggung untuk acara sewaktu waktu .

17 4

5

8

9

site 400x600m

6

3

2

Pantai Baru PandansimoZero Waste

17Pantai Baru PandansimoZero Waste

Page 28: Zero Waste Research

PANTAI BARU PANDANSIMO

PASAR TRADISIONAL DAN KULINER

POTENSIWISATA

ALAM

PERTUMBUHAN KAWASAN

PANTAI PANDANSIMO

PEMUKIMAN BIOGAS PANEL SURYA KINCIR ANGINWIND

BREAKER

KULINER SAWAH

18Pantai Baru PandansimoZero Waste

Bertha Mustika N - 36530

Pandansimo merupakan pantai yang dirancang khusus sebagai Techno area. hingga kini area tersebut masih dalam masa pengembangan. banyak hal yang dapat dikembangkan pada kawasan tersebut, oleh karena itu diperlukan banyak referensi maupun desain preseden untuk mengetahui potensi mana yang dapat dibangun maupun dikembangkan pada kawasan tersebut.

Page 29: Zero Waste Research

MEMERLUKAN PERUBAHAN DALAM CARA KITA BERPIKIR DENGAN PRAKTEK YANG MAPAN. PARA AHLI MEMECAHKAN MASALAH APA YANG HARUS DILAKUKAN DENGAN LIMBAH YANG DIHASILKAN, HARUS BERKONSENTRASI, TERUTAMA PADA MASALAH BAGAIMANA MENGELOLA SUMBER DAYA ALAM LEBIH BIJAKSANA, DAN BAGAIMANA MENGURANGI VOLUME TOTAL DAN BAHAYA LIMBAH ITU SENDIRI.

TUJUAN

zerWASTE TO LANDFILLreduce | reuse | recycle | recover

PEMINJAMAN SEPEDA

BANKSAMPAH

PADESTRIAN

JALURSEPEDA

GREEN CAR PARKING

DAUR ULANG SAMPAH

PENYULUHAN

SOLARPANEL

WINDTURBINE

TEMPAT SAMPAH

ECO GREEN ZONA

BIOGASSOUVENIR

+ =TERDAPAT ZONA PARKIR MOBIL DI DEKAT ENTRANCE KAWASAN HAL INI DIKARENAKAN KAWASAN TERSEBUT BEBAS POLUSI KENDARAAN. PENGUNJUNG DAPAT MENIKMATI KAWASAN DENGAN BERJALAN KAKI DI AREA PADESTRIAN ATAU BERSEPEDA. OLEH KARENA ITU DIPERLUKAN BANK SEPEDA SEBAGAI TEMPAT PEMINJAMAN SEPEDA BAGI PENGUNJUNG YANG TIDAK MEMBAWA SEPEDA NAMUN INGIN NAIK SEPEDA.

+ =

+

REDUCE, REUSE, DAN RECYCLE MERUPAKAN KONSEP DARI ZERO WASTE ITU SENDIRI OLEH KARENA ITU PADA KAWASAN HARUS DISEDIAKAN TEMPAT SAMPAH YANG SESUAI DENGAN JENISNYA DAN HARUS MUDAH DIJANGKAU UNTUK PEMBUANGANNYA. SELAIN ITU TERDAPAT BANK SAMPAH UNTUK MENAMPUNG SAMPAH YANG MASIH BISA DIDAUR ULANG ATAU MASIH BISA DIGUNAKAN KEMBALI.

KAWASAN PANDANSIMO MERUPAKAN KAWASAN MANDIRI YANG MENGHASILKAN LISTRIK DENGAN BANTUAN KINCIR ANGIN (WIND TURBINE), PANEL SURYA (SOLAR PANEL,) DAN BIO GAS. SELAIN ITU DIPERLUKAN TECHNO CENTER UNTUK PENELITIAN SERTA PENGENALAN MENGENAI KAWASAN ZERO WASTE KEPADA PARA PENGUNJUNG SEBAGAI TEMPAT WISATA.

+

GREEN CAR PARKING

RUBBISH

ECO GREEN

BIN

AREA

19Pantai Baru PandansimoZero Waste

Page 30: Zero Waste Research

INDOOR TECHNO-CENTREIndoor techno-centre ini berfungsi sebagai tujuan wisata edukasi yang berisi fasilitas edukasi mengenai kelautan dan energi bagi para pengunjung.

FOLLIESFollies ini dimanfaatkan selain untuk signage juga dimanfaatkan sebagai follies yang berfungsi sebagai jembatan penyeberangan.

RESORTLetak resort yang terletak di paling barat site yang berada diatas lahan berundak guna memaksimalkan view pada masing-masing bangunan dan menambah nilai eksklusif bagi pengunjung yang ingin menginap. Resort juga ada yang tidak terletak di lahan yang tidak berundak bertujuan bagi para backpacker.

AREA KONSERVASI AIR Area ini digunakan sebagai area konservasi air yang dimanfaatkan pada area kolam renang.

TPA KAWASAN PANTAI BARU PANDANSIMO DAN OUTBONDArea ini selain sebagai salah satu sarana edukasi pengolahan dan pemanfaatan sampah

AREA AGRICULTURAL DAN OUTBONDArea agricultural ini sebagai salah satu sarana edukasi agricultural bagi pengunjung dan juga salah satu tempat refreshing selain pantai.

ECO-VILLAGE

TECHNO CENTRE

WATER FRONT

WATER FRONT

20Pantai Baru PandansimoZero Waste

Kartika Ratri Husadani - 35009AREA BIOGAS

Biogas merupakan salah satu energi alternatif bagi kawasan pandansimo selain wind turbine,solar panel. Area ini juga dimanfaatkan sebagai sarana edukasi a l t e r n a t i f b a g i p a r a pengunjung

AREA KONSERVASI AIR DAN BAKAUArea ini selain dimanfaatkan sebagai area konservasi air, juga dimanfaatkan sebagai area konservasi bakau yang menjadi area edukasi juga menyajikan pemandangan yang bagus.

AREA HOMESTAY DAN PERKAMPUNGAN NELAYANHomestay disediakan oleh para warga yang menyewakan rumahnya untuk para pengunjung. Homestay sebagai hunian alternatif selain resort. Homestay bertujuan menambah pendapatan warga di kawasan Pantai Baru Pandansimo ini juga secara tidak langsung menambah pendapatan daerah.

Page 31: Zero Waste Research

ZERO WASTE SYSTEMS

Tempat Pembuangan AkhirTempat Pembuangan Sementara

Resort

Sistem Pembuangan

Techno CentreArea Konservasi Air dan Bakau

Wisata Agricultural Tempat Pembuangan Akhir

21Pantai Baru PandansimoZero Waste

Follies yang berfungsi sebagai

jembatan penyeberangandari area eco-village ke area

waterfront dan techno-park

Amphitheatredigunakan sebagai tempat

pertunjukan maupun outbond pantai yang terletak pada area

techno-centre

Page 32: Zero Waste Research

STARFINISH

JALUR PENGUMPULAN SAMPAH PUSAT

PENGOLAHAN

SAMPAH

TERPADU

1

23

4

5

6

7

D1

D2

D3

D4

D5

D6

D7

D8

D9

2 hari sekali

2 hari sekali

2 hari sekali

2 hari sekali

2 hari sekali

2 hari sekali

2 hari sekali

2 hari sekali

2 hari sekali

PENGELOLA ECO VILLAGE

20M

20M

20M

20M

20M

20M

PENGELOLA PETERNAKAN

PENGELOLA KULINER

PENGELOLA TECHNO PARK

PENGELOLA ECO RESORT

PENGELOLA WISATA BAHARI

PENGELOLA WISATA BAHARI

PENGELOLA TP TERPADU

PENGELOLAWISATA BAHARI

DISTRICT

ZONE

T. SAMPAHTERPADU

DISTRICT WASTE POINT

TRUK SAMPAH

WASTEPOINT

CINDERAMATA

INDUSTRI

BIOGAS

PUPUK

DIBUANG

/1 MINGGUPEMDA

D1D1b

D3

D2

D5D1

HASILPENGOLAHAN

TECHNO SATELIT

ZERO WASTE

TECHNO PARK

Peternakan

biogasKuliner sawah

resort

Wisata air

resort

TPUterpadu

Desa wisata

PENGOLAHAN energi

KONSEP

22Pantai Baru PandansimoZero Waste

Riri Chairiyah - 36143

Page 33: Zero Waste Research

PANTAI BARU PANDANSIMOZERO WASTE

KONSEPSUSTAINABLE

Efisiensi energi

Efisiensi penggunaan air

Kualitas lingkungan indoor

Re-use dan re-cycle material

Tanggap terhadap lingkungan

TECHNO PARKOpen space

Open space sebagai pusat

area

Open space(vegetasi) sebagai

barrier/batas kawasan

PASSIVE DESIGN

ORIENTASI(pemaks.cahaya

RAINWATER HARVESTING

MAKS KONSERVASI

PEMISAHAN SAMPAH

VEGETASI

DAUR ULANG

MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN

EKONOMIS

EMBODIED ENERGI RENDAH (KAYU)

LOW TOXITING INDOOR

DAERAH CEKUNG

JEMBATANLAYANG

KINCIR ANGIN

SOLAR SYSTEM

23Pantai Baru PandansimoZero Waste

Page 34: Zero Waste Research

24Pantai Baru PandansimoZero Waste

Tirta Priyandana - 36444

Page 35: Zero Waste Research

25Pantai Baru PandansimoZero Waste

Page 36: Zero Waste Research

Ricky Zulfahmiddin - 36212

26Pantai Baru PandansimoZero Waste

Page 37: Zero Waste Research

27Pantai Baru PandansimoZero Waste

Page 38: Zero Waste Research

Dwiky Desiadhi Wicaksono - 36272

28Pantai Baru PandansimoZero Waste

Page 39: Zero Waste Research

29Pantai Baru PandansimoZero Waste

Page 40: Zero Waste Research

PANDANSIMO CONCERTHALLLATAR BELAKANG

music is changing your mood in a unexpected way

DEVELOPMENT CONCEPT

TECHNO -PARK

WATERFRONT

ECO - VILLAGE

wind breaker belt

wind & wave breaker belt

J J L S

30Pantai Baru PandansimoZero Waste

Robby Yusrinanto

Page 41: Zero Waste Research

PANDANSIMO CONCERTHALLKONSEP MESSO

JJLS

JJLS

31Pantai Baru PandansimoZero Waste

Page 42: Zero Waste Research

PANDANSIMO CONCERTHALLKONSEP MIKRO

RETAIL RAMPS

ATRACTIVEWALL

RETAIL ATRACTIVEWALL

RAMPS

Pada Interior menggunakan ramps dan tangga serta tidak menggunakan eskalator. Bertujuan agar penggunaan energi dapat ditekan dan kembali ke konsep awal bahwa more mobility more healthy (manusia secara langsung menerima efek dari konsep green itu sendiri).

32Pantai Baru PandansimoZero Waste

Page 43: Zero Waste Research

TAMPAK SELATAN

TAMPAK UTARA

TAMPAK TIMUR

TAMPAK BARAT

SECOND FLOOR

PANDANSIMO CONCERTHALLDESAIN

GROUND FLOOR

33Pantai Baru PandansimoZero Waste

Page 44: Zero Waste Research

Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Jl. Grafika 2 Sekip, Yogyakarta 55281 Indonesia

Telp + 62 274 580092 ; Fax + 62 275 580853