wrap up sk2

66
WRAP UP SKENARIO 2 BLOK KEDOKTERAN KOMUNITAS KEJADIAN PENYAKIT DAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT KELOMPOK A –8 Ketua : Gammarida Magfirah 1102011113 Sekretaris : Jayanti Dwi Cahyani 1102011129 Anggota : Afdhalul Mahfud 1102010008 Akbar Purnadiputra 1102011017 Anisa Rahmayati 1102010025 Galuh Kresna Bayu 1102011112 Gladya Utami 1102011114 Hafiz Arqursoy 1102011115 Jody Reviyanto 1102011130 Joko Wijanarko 1102011131 FAKULTAS KEDOKTERAN

Upload: kharisma-alifah

Post on 08-Nov-2015

114 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kedkom

TRANSCRIPT

WRAP UP SKENARIO 2BLOK KEDOKTERAN KOMUNITASKEJADIAN PENYAKIT DAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT

KELOMPOK A 8Ketua: Gammarida Magfirah1102011113Sekretaris: Jayanti Dwi Cahyani1102011129Anggota: Afdhalul Mahfud1102010008Akbar Purnadiputra1102011017Anisa Rahmayati1102010025Galuh Kresna Bayu1102011112Gladya Utami1102011114Hafiz Arqursoy1102011115Jody Reviyanto1102011130Joko Wijanarko1102011131

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS YARSI2013-2014Skenario 2Kejadian Penyakit dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Pada tahun 2011, ditetapkan KLB (Kejadian Luar Biasa) Demam Berdarah Dengue di Kota Pekanbaru. Pernyataan resmi ini disampaikan pejabat Wali Kota Pekanbaru setelah mendengar laporan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dalam rapat koordinasi. Pada bulan Februari tahun 2010 terdapat sebanyak 202 kasus dan bulan Februari tahun 2011 mencapai 450 kasus. Hal ini menunjukkan peningkatan sebesar kurang lebih dua kali lipat dari periode tahun sebelumnya. IR (Incidence rate) DBD menurut WHO di Indonesia adalah sebesar < 50 per 100.000 penduduk dengan CFR (Case Fatality Rate) 0,2. Kematian yang terjadi pada kasus DBD disebabkan masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap gejala DBD. Sering kali pasien datang ke puskesmas dalam stadium lanjut, dimana terdapat perdarahan spontan dan syok. Pada stadium demam terdapat kebiasaan masyarakat yang cenderung untuk mengobati diri sendiri dengan cara membaluri badan dengan bawang merah yang dicampur minyak goreng terlebih dahulu kemudian membeli obat penurun panas di warung atau took obat. Masyarakat tidak mengerti kalau pada saat mulai demam harus segera dibawa ke puskesmas.Karena adanya KLB tersebut, puskesmas melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) ke lapangan untuk mengetahui penyebab terjadinya KLB. Berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi tersebut, puskesmas melakukan tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi KLB.Banyaknya penderita DBD di puskesmas membutuhkan obat-obatan dan cairan infuse bagi pasien yang jumlahnya sangat banyak, sementara persediaan di puskesmas juga terbatas. Untuk mengatasi hal tersebut, puskesmas melakukan rujukan kesehatan masyarakat ke Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.Program penanggulanan DBD yang berjalan seharusnya bukan hanya dikerjakan oleh puskesmas sendiri secara lintas program, tetapi juga dikerjakan secara lintas sektoral demi untuk meningkatkan mutu pelayanan. Pada saat yang bersamaan, terjadi ledakan kasus Campak dalam 3 tahun terakhir selalu berada pada kisaran